134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa Barat). TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Disusun Oleh : Ibnu Dwi Kustadiyono NIM : S831002046 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

  • Upload
    doxuyen

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI

MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI

KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN

Taliwang Sumbawa Barat).

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Sains

Disusun Oleh :

Ibnu Dwi Kustadiyono

NIM : S831002046

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2011

Page 2: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PERSETUJUAN

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI

MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI

KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN

Taliwang Sumbawa Barat).

TESIS

Disusun Oleh :

Ibnu Dwi Kustadiyono

NIM : S831002046

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal ………………..2011

Dewan Pembimbing:

Jabatan Nama Tanda Tangan

Pembimbing I Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd …………….. NIP.195201161980031001

Pembimbing II Dra. Suparmi, MA.Ph.D. …………….. NIP.195909151976032001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. NIP. 195201161980031001

Page 3: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PENGESAHAN

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI

KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN

Taliwang Sumbawa Barat).

TESIS

Disusun Oleh :

Ibnu Dwi Kustadiyono

NIM : S831002046

Telah disahkan oleh Tim Penguji

Dewan Penguji

Jabatan N a m a Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. H. Ashadi ..…………. NIP. 19510702 197501 1 001 Sekretaris : Dr. H. Sarwanto, S. Pd., M.Si. ..…………. NIP. 19690901 199403 1 002 Anggota : Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. ..…………. NIP. 19520116 198003 1 001 Anggota : Dra. Suparmi, MA., Ph.D. . .…………. NIP. 19520915 197603 2 001 Surakarta, ...................... 2011 Mengetahui Direktur PPs UNS, Ketua Program Pendidikan Sains

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M. Pd NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19520116 198003 1 001

Page 4: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

N a m a : Ibnu Dwi Kustadiyono

NIM : S831002046

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

“Pembelajaran Fisika dengan Metode Demonstrasi melalui Media Animasi

dan KIT IPA Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Motivasi Belajar Siswa”

(Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN

Taliwang Sumbawa Barat). adalah benar-benar hasil karya sendiri. Hal yang

bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti penyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademis berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tesebut.

Surakarta, Juli 2011

Yang membuat pernyataan

Ibnu Dwi Kustadiyono

Page 5: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ABSTRAK

Ibnu Dwi Kustadiyono, S831002046, 2010. “Pembelajaran Fisika dengan Metode Demonstrasi Melalui Media Animasi dan KIT IPA Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Motivasi Belajar Siswa” (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa Barat). Pembimbing I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, Pembimbing II: Dra. Suparmi, MA.PhD. Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; (1) perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan Media Animasi dan Media KIT; (2) perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai Kemampuan Awal tinggi dan rendah; (3) perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai Motivasi Belajar tinggi dan rendah; (4) interaksi antara metode pembelajaran dengan menggunakan Media Animasi dan Media KIT dengan Kemampuan Awal siswa; (5) interaksi antara metode pembelajaran menggunakan Media Animasi dan Media KIT dengan Motivasi belajar siswa; (6) interaksi antara Kemampuan Awal siswa dengan Motivasi Belajar; (7) interaksi antara Metode pembelajaran menggunkan Media Animasi dan Media KIT, dengan Kemampuan Awal, dan Motivasi Belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas 7 MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun 2010/2011, yang terdiri dari 4 kelas, sedangkan sampelnya diambil dengan cara cluster random sampling yang terdiri dari 2 kelas. Kelas 7C diberi pembelajaran dengan Media KIT dan kelas 7D diberi pembelajaran dengan Media Animasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar untuk kemampuan awal dan prestasi belajar siswa dan quisioner untuk motivasi belajar siswa. Hipotesis diuji dengan Anova 3 jalan dengan sel tak sama dengan desain faktorial 2 x 2 x 2.

Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan; (1) prestasi belajar dengan Media Animasi lebih tinggi dibandingkan dengan Media KIT; (2) tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan yang mempunyai kemampuan awal rendah; (3) motivasi berprestasi tinggi prestasinya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang motivasi berprestasi rendah; (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran Media Animasi dan Media KIT dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa; (5) tidak ada interaksi pembelajaran Media Animasi dan Media KIT dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa; (6) tidak ada interaksi antara kemampuan awal dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak ada interaksi antara Media pembelajaran menggunakan Media Animasi dan Media KIT, dengan kemampuan awal dan motivasi belajar siswa, terhadap prestasi belajar siswa.

. Kata kunci: Metode Demonstrasi, Media Animasi, Media KIT, Kemampuan Awal, Siswa, Motivasi Belajar Siswa, Gerak Lurus, Prestasi Belajar Siswa.

Page 6: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRACT

Ibnu Dwi Kustadiyono. S831002046. “Physics Learning using Demonstration Method through Animation and Science KIT Media Overviewed from the Student’s Prior Knowledge and Students' Learning Motivation ” (A case Study of Linear Motion for 7th grade Students MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat Academic Year of 2010/2011). Thesis. Science Education Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University. Advisors: 1) Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, 2) Dra. Suparmi, M.A, Ph.D., Surakarta, 2011.

The purposes of the reseach were to know: (1) The difference of Students achievement between students who learnt using Animation and KIT Media; (2) the difference of students achievement between students who had high and low students prior knowledge; (3) the difference of students achievement between students who had high and low learning motivation; (4) the interaction between learning methods using Animation and KIT Media with students prior knowledge toward students achievement; (5) the interaction between learning methods using Animation and KIT Media with students' learning motivation toward students achievement; (6) the interaction between students' prior knowledge with students' learning motivation toward students achievement; (7) the interaction between learning methods using Animation and KIT Media, with students prior knowledge, and learning motivation toward students achievement.

The method of this research used experimental method, the population was all students in 7th grade MTsN Taliwang Sumbawa Barat academic year 2010/2011, consisted of four classes, while the sample was taken using cluster random sampling consisting of 2 classes. 7C class given by the KIT media learning and classroom learning 7D given by Animation media. Data was collected using test for prior knowledge, students achievement, and questionnaire for learning Motivation. The hypothesis was tested using 3 way of Anova with unequal cell with 2 x 2 x 2 factorial design.

From the data analysis could be concluded that: (1) students achievement was higher for those who learnt using Animation Media than KIT Media; (2) there was no differences in students achievement between students who had high and low students prior knowledge; (3) students achievement was higher for those who had high learning motivation than low learning motivation; (4) there was no interaction between learning Animation and KIT media with students prior knowledge toward students achievement; (5) there was no interaction between learning methods using Animation and KIT media with the students' learning motivation toward students achievement; (6) there was no interaction between students prior knowledge with the students' learning motivation toward students achievement; (7) there was no interaction between Learning methods using Animation and KIT media, with students prior knowledge and students learning motivation toward students achievement.

Keywords: Demonstration Method, Animation Media, Science Kit Media, Students Prior Knowledge, Students Learning Motivation, Linear Motion, Students achievement.

Page 7: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

2. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

3. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

(QS. 94: Alam Nasyrah :7-8)

Page 8: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Ibu dan Ayah (Alm) tercinta

Istri tercinta Retno Suci Wulandari, SE

Kelima anakku tersayang Afifah Nuri Nudhar, Barrun Muhammad Maris, Tamim Murtaja Al Faruq, Tsabit Faqih, dan Jayyid Isykariman

Rekan-rekan pendidikan Sains angkatan 2010.

Almamaterku tercinta

Page 9: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’alla

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan

Tesis ini dengan judul “Pembelajaran Fisika dengan Metode Demonstrasi melalui

Media Animasi dan KIT IPA Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Motivasi

Belajar Siswa”. Penulis sangat menyadari, karena keterbatasan dan kemampuan

penulis yang masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan tesis

ini, berbagai pihak telah memberikan bantuan dorongan, motivasi, dan bimbingan

sehingga dapat selesaikan Tesis ini oleh karena itu dengan kerendahan hati

penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tulus, khusus kepada

yang terhormat:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarata yang

telah memberikan ijin dan kesempatan untuk meminta ilmu di Universitas

2. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sains, dan Pembimbing I, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarata, yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat

berharga serta membantu mencarikan sumber-sumber bacaan.

3. Dra. Suparmi, M.A, Ph.D., selaku dosen pembimbing II yang secara khusus

memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis mulai dari

persiapan sampai dengan selesainya tesis ini.

Page 10: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4. Dosen Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan pendalaman ilmu kepada

penulis.

5. Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Sumbawa Barat, yang telah memberikan

ijin untuk Tugas Belajar pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret Surakarata.

6. Kepala SMA Al Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat yang telah memberikan ijin

untuk studi pada program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

dan membantu pelaksanaan penelitian ini.

7. Kepala SMP Al Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat yang telah memberikan ijin

untuk uji instrument penelitian ini.

8. Kepala MTsN Taliwang Sumbawa Barat yang telah memberikan ijin tempat

pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dalam persiapan sampai selesainya tesis ini.

10. Rekan–rekan mahasiswa Pascasarjana Program pendidikan Sains Universitas

Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008 yang telah memberikan motivasi dan

dorongan semangat untuk selesainya tesis ini.

11. Akhirnya kepada istri tercinta dan anak-anakku yang kusayang atas kesabaran,

kesetiaan, pengertian, dan dorongannya selama penulis mengikuti pendidikan

hingga selesainya penulisan tesis ini secara keseluruhan.

Semoga segala amal baik Bapak/Ibu dan rekan-rekan mendapat imbalan

pahala yang setimpal dari Alloh SWT, dan apabila dalam penyusunan tesis

Page 11: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

penelitian ini banyak kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf yang sebesar–

besarnya, saran dan kritik sangat penulis harapkan.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Ibnu Dwi Kustadiyono

Page 12: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................

ii

PENGESAHAN .................................................................................................. iii

PERNYATAAN ..................................................................................................

iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

ABSTRACT .......................................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx

Page 13: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………...……………… 6

C. Pembatasan Masalah …………………………….…..………….…… 8

D. Perumusan Masalah ………………… …………….……………….. 9

E. Tujuan Penelitian ………………………..…………………………... 9

F. Manfaat Penelitian ………………………………………………..... 10

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori ……..……..………………………….…………….. . 12

1. Pengertian Belajar …..……………………….……..………. 12

2. Teori Belajar ………..………………………………………

13

3. Metode Pembelajaran ………… ………………………….. 20

4. Metode Demonstrasi ……..…..…….……….……………… 22

5. Media Animasi …………....……………………………… 25

6. KIT IPA …..……………..…….……………………………. 27

7. Kemampuan Awal Siswa ….…………….…………………. 32

8. Motivasi Belajar Sisawa ……..………………………….. .. 33

9. Prestasi Hasil Belajar.………..…………………………….. 35

10. Hakekat Pembelajaran Fisika ………………………………. 37

11. Materi Gerak Lurus …….……………………….………… . 38

B. Penelitian yang Relevan ……….………………………..………….. 41

Page 14: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

C. Kerangka Berfikir ……..……………………………………………

44

D. Hipotesis…………………………………………………………… .49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian …………..…………………….…… 50

B. Populasi dan Sampel ………………..……………………………… 51

C. Metode Penelitian ………….……..………………………………... 52

D. Rancangan Penelitian …….………..………………………………. 52

E. Variabel Penelitian ...………………………………..……………… 54

F. Teknik Pengumpulan Data……..…………………..…………….…. 56

G. Instrumen Penelitian ………………………………………………… 58

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ……………………..……………….. 59

I. Teknik Analisis Data ……………….……………………………..… 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................... 72

1. Data Kemampuan Awal dan Motivasi belajar................................ 72

2. Data Nilai Prestasi Belajar Fisika................................................. 73

a. Prestasi Belajar Fisika Menggunkan Media

KIT dan Animasi …………………………………….…. 72

b. Prestasi Belajar Fisika Berdasarkan

Tingkat Kemampuan Awal Siswa .................................... 76

c. Prestasi Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat

Page 15: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Kemampuan Awal Siswa ..................................................

79

B. Uji Prasyarat Analisis ……………………………………………….. 81

1. Uji Normalitas ............................................................................. 81

2. Uji Homogenitas ............................................................................ 83

C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 84

1. Analisis Variansi ............................................................................ 85

2. Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan ......................................... 89

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 90

E. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 102

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 103

B. Implikasi Hasil Penelitian ................................................................. 106

1. Implikasi Teoritis ....................................................................... 106

2. Implikasi Praktis ........................................................................ 106

C. Saran-saran ...................................................................................... 107

1. Saran untuk Kepala Sekolah…….. .......................................... 107

2. Saran untuk Kepala Guru ………………….............................. 108

3. Saran Untuk Siswa …………………………………………… 108

4. Saran untuk para Peneliti ........................................................ 109

Page 16: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 110

LAMPIRAN..................................................................................................... 112

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1 Pelaksanaan kegiatan penelitian .....................................................

50

2. Tabel 3.2 Desain Penelitian ............................................................................

54

3. Tabel 4.1 Diskripsi Data Kemampuan Awal dan Motivasi belajar ……..…. 72

4. Tabel 4.2. Jumlah Sebaran Siswa masing-masing kelompok ……………… 73

5. Tabel 4.3 Diskripsi Data Prestasi Hasil Belajar Fisika .................................. 74

6. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Kelompok

Menggunakan Media KIT............................................................................... 74

7. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Kelompok

Menggunakan Media animasi ........................................................................ 75

Page 17: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

8. Tabel 4.6 Diskripsi Data Prestasi Hasil Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat

Kemampuan Awal Siswa ............................................................................... 76

9. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki

Kemampuan Awal Tinggi .............................................................................. 77

10. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki

Kemampuan Awal Rendah ............................................................................ 77

11. Tabel 4.9 Diskripsi Data Prestasi Belajar Fisika Tingkat Motivasi belajar

Siswa .............................................................................................................. 79

12. Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki

Motivasi belajar Tinggi .................................................................................. 79

13. Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki

Motivasi belajar Rendah …………………………………………………… 80

14. Tabel 4.12 Harga Statistik Uji Normalitas Berdasakan Uji K-S …………… 82

15. Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas …………………………….. 83

16. Tabel 4.15 Tabel 4.18 Hasil Uji Lanjut Anava Media Animasi..................... 89

17. Tabel 4.16 Tabel 4.18 Hasil Uji Lanjut Anava Media KIT............................ 89

18. Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Uji Lanjut Anava ............................................ 89

Page 18: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 KIT IPA ………………………………………………………………… 31

2. Gambar 2.2. Contoh-contoh gerak …………………………………………. 39

3. Gambar 2.3. Grafik Gerak Lurus beraturan ……………………………………………… 40

4. Gambar 2.4. Gambar Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan …………….. 40

5. Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media KIT ….75

6. Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Siswa Menggunakan

Media Animasi …………………………………………………………….. 76

7. Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Kemampuan

Awal Tinggi ………………………………………………………………. 78

8. Gambar 4.4 Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Kemampuan

Page 19: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Awal Rendah ……………………………………………………………… 78

9. Gambar 4.6. Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Motivasi belajar

Tinggi ………………………………………………………………………. 80

10. Gambar 4.6. Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Motivasi Belajar

Rendah ………………………………………………………………………

81

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 RPP Media Animasi ………………………………………… 112

2. Lampiran 2 RPP Media Animasi ………………………………………… 118

3. Lampiran 3 Silabus ………………………………………………………. 121

4. Lampiran 4 Soal Uji Coba Kemampuan Awal …………………………... 123

5. Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Uji Kemampuan Awal ……………………….. 128

6. Lampiran 6 Kisi-kisi Uji Soal Gerak Lurus ………………………………. 130

7. Lampiran 7 Soal Uji Coba Gerak Lurus ………………………………….. 132

Page 20: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

8. Lampiran 8 Kisi-kisi Uji Coba Soal Motivasi …………………………….

137

9. Lampiran 9 Soal Uji Coba Motivasi Belajar Siswa ………………………. 138

10. Lampiran 10 Media Pembelajaran Animasi ………………………………. 147

11. Lampiran 11 LKS GLB dan GLBB .…………………………………… 171

12. Lampiran 12 Gambar KIT IPA …………………………………………… 173

13. Lampiran 13 Soal Kemampuan Awal Siswa …………………………….. 174

14. Lampiran 14 Soal Gerak Lurus …………………………………………… 178

15. Lampiran 15 Nama-nama Siswa Kelas VIIA SMP Al Ikhlas Taliwang

Sumbawa Barat …………………………………………………………… 183

16. Lampiran 16 Data Validitas Item Soal Uji Coba Gerak Lurus …………… 184

17. Lampiran 17 Data Releabilitas Soal Uji Coba Gerak Lurus ..……………. 187

18. Lampiran 18 Data Daya Beda Soal Uji Coba Gerak Lurus ………………. 190

19. Lampiran 19 Data Indeks Kesukaran Soal Uji Coba Gerak Lurus ………. 193

20. Lampiran 20 Data Validitas Item Soal Uji Coba Motivasi Belajar ……… 196

21. Lampiran 21 Data Releabilitas Soal Uji Coba Motivasi Belajar …………. 204

22. Lampiran 22 Data Validitas Item Sola Uji Coba Kemampuan Awal …….. 211

23. Lampiran 23 Data Releabilitas Soal Uji Coba Kemampuan Awal ……….. 214

24. Lampiran 24 Data Daya Beda Soal Uji Coba Kemampuan Awal …………217

25. Lampiran 25 Data Indeks Kesukaran Soal UC. Kemampuan Awal ……….220

26. Lampiran 26 Data Nilai Kemampuan Awal dan Motivasi Siswa ……… 223

27. Lampiran 27 Data Nilai Prestasi Belajar Media KIT dan Animasi...……. 227

28. Lampiran 28 Data Nilai Prestasi Belajar Kemampuan Awal …………… 229

Page 21: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

29. Lmpiran 29 Data Nilai Prestasi Belajar Motivai Belajar ………………… 231

30. Lampiran 30 Uji Normalitas ……………………………………………… 233

31. Lampiran 32 Uji Homogenitas ….………………………………………… 234

32. Lampiran 33 Data Tes Anava 3 jalan …………………………………….. 235

33. Lampiran 34 Data Uji Lanjut Media dan Motivasi ……………………… 236

34. Lampiran 35 Descritptive Statistik …..…………………………………… 238

35. Lampiran 36 Foto-foto Penelitian ………………………………………… 239

36. Lampiran 37 Surat ijin Penelitian ………………………………………… 243

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan dasar dan menengah merupakan salah satu usaha yang sedang

dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini. Seperti yang tertuang dalam

Page 22: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS huruf c yang berbunyi:

“Bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan”

Dari Undang-undang tersebut jelas terlihat usaha pemerintah dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan diantaranya pengembangan kurikulum,

peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat peraga, sarana

pendidikan serta perbaikan manajemen sekolah. Untuk menyambut hal tersebut

maka peneliti berupaya memberikan umpan balik dengan memanfaatkan sarana

dan prasarana disekolah yang diteliti untuk meningkatkan peran serta guru,

sekolah maupun siswa sehingga diharapkan prestasi belajarnya dapat meningkat.

Peran serta sekolah dalam menyambut usaha yang dilakukan pemerintah

selama ini masih banyak kekurangannya, hal ini disebabkan partisipasi guru dalam

pengambilan keputusan sering terabaikan padahal terjadi atau tidak terjadi

perubahan di sekolah sangat bergantung pada gurunya. Guru perlu memahami

bahwa setiap kegiatan yang dilakukan di ruang kelas saat pembelajaran

berlangsung mempunyai pengaruh, baik positif atau negatif terhadap

kualitas dan hasil pembelajaran. Di dalam menyajikan kegiatan belajar

mengajar, pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas, serta pada saat

berinteraksi dengan siswa seharusnya dilakukan oleh guru secara terencana

dan berkesinambungan dengan cara perbaikan dan perubahan, baik dalam

metode, strategi, media, maupun pengelolaan kelas yang terus dilakukan

sehingga diharapkan dapat meningkatkan pretasi belajar siswa. Konsep

Page 23: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pembelajaran menurut Firdaus (dalam Corey, 1986:195) yaitu :

Suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon khusus dari pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.

Dari konsep pembelajaran tersebut siswa akan mudah menerima pelajaran

jika bukan hanya sekedar mendengar informasi dari guru, tetapi guru senantiasa

berinteraksi langsung dengan siswa, dan terjadi umpan balik antara guru dan

siswa. Untuk itu peranan seorang guru sangatlah besar dalam mewujudkan tujuan

dari pendidikan sehingga pembelajaran yang terjadi tidak hanya satu arah dan

guru menjadi satu satunya sumber ilmu, sehingga dapat memberikan suatu

dampak bagi prestasi belajar yang dicapai siswa.

Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun

sains. Hakikat sains adalah ilmu pengetahuan yang objek pengamatannya adalah

alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan, serta manusia. Sains

adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode

berdasarkan observasi. Menurut Rochani (dalam Depdiknas 2003:1) “Sains

berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains

bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

Hakikat fisika menurut Sudarwanto (dalam Beiser 1962: v), “Physics, like

any other science, involves the active of pursuit of knowledge, and it contains

many elements besides its basics concepts”. Dan dalam Karso (1993: 71), “fisika

Page 24: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah

observasi, perumusan masalah, pengujian hipotesis lewat eksperimen, pengajuan

kesimpulan, dan pengajuan teori atau konsep”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan bagian dari

sains yang memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari fenomena-

fenomena alam sehingga memudahkan menggambarkan dan mengatur alam.

Selain itu, mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi

mengembangkan semua aspek belajar yang dimiliki peserta didik (afektif,

kognitif, dan psikomotor) sehingga mempunyai sikap percaya diri untuk bekal

hidup di masyarakat.

Di dalam fisika materi yang dipelajari meliputi Besaran dan Satuan,

Vektor, Gerak Lurus, Hukum Newton, Gaya Grafitasi, Dinamika Rotasi, Usaha

dan Energi, Elastisitas, serta Hukum Kekekalan Energi Mekanik, serta Impuls dan

Momentum yang terangkum dalam materi Mekanika. Gerak Lurus dipelajari di

awal bab karena materi tersebut sangat berpengaruh sekali dalam memahami

konsep konsep fisika yang lain yang saling berkaitan seperti: Hukum Newton

Gaya, dan Dinamika Rotasi. Gerak Lurus dapat diamati secara nyata melalui

eksperimen ataupun demonstrasi. Dalam penelitian ini pengamatan gerak lurus

melalui metode demonstrasi sehingga dapat membantu siswa dalam menemukan

konsep tentang gerak lurus. Metode demonstrasi digunakan dalam penelitian ini

mengingat keterbatasan alat di sekolah MTsN Taliwang Sumbawa Barat,

sedangkan media yang digunakan adalah Animasi dan KIT. Dari kedua media

tersebut nantinya akan dibandingkan mana yang lebih berengaruh dalam prestasi

Page 25: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

hasil belajar siswa khususnya materi Gerak Lurus.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, harus selaras dengan

peningkatan mutu SDM agar arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dapat menuju sasaran yang tepat.. Kami sebagai guru,perhatian yang seksama

dalam peningkatan mutu SDM., khususnya dalam melihat permasalahan-

permasalahan dan perkembangan di dalam proses pembelajaran, siswa maupun

bahan ajar yang kami ajarkan.

Pembelajaran fisika di MTsN Taliwang Sumbawa Barat pada tahun 2009

khususnya di kelas VII agaknya aktivitas dan hasil belajarnya mengalami

penurunan, hal ini ditandai pada kemampuan dalam pencapaian standar

ketuntasan belajar minimal masih kurang dari target yang sudah ditetapkan serta

semangat belajar siswa yang kendor. Secara umum aktivitas dan hasil belajar

tidak sesuai yang diharapkan. Pada mata pelajaran fisika dianggap masih belum

memadai. Disisi lain tinjauan terhadap guru sendiri biasanya ada materi yang

susah diajarakan, artinya disamping materinya agak susah juga media

pembelajaran yang masih kurang memadai. Waktu yang tersedia terasa masih

kurang, misalnya pada materi Gerak Lurus. Pada materi ini dalam RPP tertera 2 x

pertemuan, akan tetapi karena materi agak susah dimengerti siswa maka,

pertemuan ditambah menjadi 3 kali atau 4 kali, itupun perolehan yang dicapai

belum maksimal. Di samping itu juga dalam silabus materi fisika pada

umumnya dianggap sangat padat, sementara jumlah pertemuan sangat terbatas,

indikatornya dapat dilihat pada nilai ulangan harian pada semester I.

Adanya faktor-faktor internal yang dimiliki siswa seperti: gaya belajar,

Page 26: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kemampuan awal, gaya berfikir, motivasi berprestasi, kemampuan abstrak, sikap

ilmiah dan gaya belajar yang dimiliki siswa belum diperhatikan oleh guru.

Padahal kesemua faktor tersebut seharusnya mendapat perhatian dari guru

sehingga guru secara psikologis dapat mengetahui keadaan anak dalam menerima

pembelajaran dan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat mempengaruhi pula

proses penerimaan anak dalam menerima pembelajaran fisika dan akhirnya dapat

pula mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Permasalahan disikapi dengan memberikan rangsangan dengan mencoba

menggunakan metode pembelajaran yang berupa metode demonstrasi. Metode

demonstrasi melalui media animasi pada satu kelas eksperimen dan kelas yang

lain menggunakan KIT. Metode demonstrasi dengan media Animasi diharapkan

siswa akan lebih termotivasi, tertantang, asyik dan menjadi menyenangkan dalam

belajar fisika sehingga prestasi belajarnyapun diharapkan akan meningkat,

sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Aleksandriya Aleksandrova, 2007,

dan Nadezhda Nancheva dengan judul “E-test with physics video demonstrations

Department of Physics, University of Rousse”, (www.mptl12.ifd.uni.wroc.pl

diakses 5 Desember 2010) diterangkan bahwa siswa harus belajar tidak hanya

aplikasi hukum, prinsip-prinsip dan fakta tetapi juga, yang paling penting, mereka

harus belajar untuk berpikir, untuk memahami dan menjelaskan fenomena. Dalam

kasus lain hal yang serupa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui

media pernah juga dilakukan oleh Ricardo Trumper, 2003, dengan judul “The

Physics Laboratory – A Historical Overview and Future Perspectives”

(www.oranim.ac.il/sites/heb/SiteCollectionImages/personal/ricardo/ S_E2003.pdf,

Page 27: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

diakses 12 Desember 2010) diterangkan bahwa pengajaran fisika yang

berhubungan dengan konstruktivis mungkin tidak hanya memotivasi peserta

didik, tetapi menyediakan cara mudah bagi siswa untuk mengembangkan

pemahaman intuitif dari fenomena fisika abstrak sehingga pada penelitian tersebut

berkeyakinan bahwa dengan dibantu media viasualisasi dengan komputer

merupakan perspektif yang menjanjikan dalam mengajar fisika.

Dari latar belakang dan berbagai sumber yang pernah dilakukan oleh

beberapa peneliti di Negara lain penulis mengangkat judul pada Penelitian tesis

ini “Pembelajaran Fisika dengan Metode Demonstrasi melalui Media Animasi

dan KIT IPA Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Motivasi Belajar Siswa” (Studi

Kasus pada Pokok Bahasan: Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang

Sumbawa Barat tahun 2010/2011).

B. Identifikasi Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Prestasi belajar fisika MTsN Taliwang Sumbawa Barat rata-ratanya masih

belum memadai dikarenakan pembelajarannya masih belum memenuhi

karakteristik fisika.

2. Kurang adanya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru, padahal

ada berbagai metode yang biasa digunakan dalam pembelajaran seperti

metode eksperimen, metode demonstrasi, metode diskusi, metode discovery

dan metode inkuiri, metode pear teaching, metode drill, metode karyawisata,

Page 28: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dan metode perancangan sehingga mata pelajaran fisika menjadi terasa

membosankan.

3. Kualitas pembelajaran fisika yang perlu ditingkatkan dengan berbagai media

seperti media visual (animasi), media kartun, media kuis, media hasil

teknologi cetak, media audio visual (VCD), media tiga dimensi (KIT) dan

media serbaneka yang dapat membantu proses belajar mengajar namun selama

ini guru belum menggunakannya.

4. Adanya factor internal seperti kemampuan awal, gaya berfikir, motivasi

berprestasi, kemampuan abstrak, sikap ilmiah dan gaya belajar yang dimiliki

siswa belum diperhatikan oleh guru sehingga mempengaruhi pula proses

dalam pembelajaran fisika.

5. Prestasi yang dinilai hanya aspek kognitif yang sering digunakan, padahal ada

aspek afektif dan aspek psikomotor yang juga harus diperhatikan, tetapi belum

mendapatkan perhatian guru.

6. Guru belum menunjukkan keterkaitan antara konsep-konsep fisika yang akan

diajarkan dengan konsep-konsep fisika sebelumnya sehingga materi fisika

seolah-olah tidak saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Konsep-

konsep sebelum Gerak Lurus yang harus dikuasai adalah: Besaran dan Satuan,

Pengukuran, serta Jarak dan Perpindahan.

7. Sarana dan prasarana yang ada belum optimal digunakan oleh guru sehingga

pembelajaran fisika masih kurang menarik.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

Page 29: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Pembelajaran fisika dibatasi pada penggunaan metode demonstrasi dengan

media Animasi Gerak Lurus yang diprogram dengan macromedia flash 8

untuk kelas eksperimen 1 dan KIT untuk kelas eksperimen 2.

2. Kemampuan awal siswa dibatasi pada kemampuan awal tinggi dan rendah

dalam memahami konsep fisika pada materi sebelumnya dengan tes awal.

3. Motivasi berprestasi siswa dibatasi pada motivasi tinggi dan motivasi rendah

yang dimiliki oleh siswa MTsN Taliwang Sumbawa Barat dengan

pemberian angket motivasi belajar sebelum penelitian dilakukan.

4. Prestasi belajar dibatasi pada aspek kognitif dan afektif pada pokok

bahasan gerak lurus.

5. Materi fisika yang dipilih dalam penelitian ini adalah Gerak Lurus materi

kelas VII pada semester dua di MTsN Taliwang Sumbawa Barat.

6. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

Barat semester II tahun pelajaran 2010/2011.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dijelaskan di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran

dengan metode demonstrasi menggunakan media Animasi dan media KIT.

2. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai

kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal

rendah.

Page 30: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai motivasi

belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah.

4. Adakah interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

5. Adakah interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat Motivasi Belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

6. Adakah interaksi antara tingkat kemampuan awal dengan tingkat motivasi

belajar terhadap prestasi belajar siswa.

7. Adakah interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal dan tingkat motivasi

belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pelajaran dengan

metode demonstrasi menggunakan Animasi dan media KIT terhadap

prestasi belajar siswa.

2. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan

awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

3. Perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai motivasi belajar

tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

4. Interaksi antara metode demonstrasi menggunkan media Animasi dan

Page 31: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

media KIT dengan tingkat kemampuan awal terhadap prestasi hasil belajar

siswa.

5. Interaksi antara antara metode demonstrasi menggunkan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat motivasi belajar terhadap prestasi hasil

belajar siswa.

6. Interaksi antara antara tingkat kemampuan awal dengan tingkat motivasi

belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa.

7. Interaksi antara antara metode demonstrasi menggunkan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal dan tingkat motivasi

belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :

1. Bagi siswa :

a. Mendorong siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan berfikir

tentang fisika khususnya gerak lurus.

b. Membuat siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar fisika sehingga

fiska menjadi lebih menarik, asyik, dan menyenangkan.

c. Mengusahakan siswa dapat mengaplikasikan manfaat gerak lurus

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Guru

a. Memberikan gambaran tentang pengelolaan, perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

Page 32: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

menggunakan animasi sehingga belajar fisika menjadi lebih menarik,

asyik dan menyenangkan.

b. Memberikan motivasi kepada guru untuk terus melakukan

pembaharuan-pembaharuan dalam melakukan kegiatan belajar

mengajar dengan metode-metode pembelajaran yang ada dan

membantu memperlancar tugas profesinya.

3. Bagi Lembaga

a. Memberikan kontribusi dalam memotivasi siswa untuk belajar fisika

sehingg prestasi hasil belajar siswa dapat meningkat.

b. Dapat dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran fisika yang

relevan dengan permasalahan yang terjadi di sekolah.

c. Untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar siswa

kelas VII tentang gerak lurus dengan metode demonstrasi

menggunakan Animasi dan KIT di kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

Barat.

Page 33: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Menurut berbagai sudut pandang belajar dapat didefinisikan beraneka

ragam. Menurut Slameto (2003:2), “Belajar merupakan suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Menurut M. Sobry Sutikno (2007:5) mengemukakan “Belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”. Menurut Thursan Hakim (2005:1), “Belajar adalah suatu

proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku

seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan”. Menurut Slameto (dalam R.

Gagne, 2003:13) memberikan dua definisi belajar, yaitu: “(1). Belajar ialah suatu

proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,

kebiasaan, dan tingkah laku. (2). Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang diperoleh dari instruksi”.

Page 34: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ii

Atas dasar pendapat-pendapat tersebut dapatlah disimpulkan bahwa belajar

adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang

diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan

lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan

kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut

mengalami kegagalan di dalam proses belajar. Dalam membelajarkan siswa guru

dapat menggunakan berbagai metoda pembelajaran namun perlu diperhatikan

bahwa belajar yang efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada

siswa, siswa aktif dan guru sebagai fasilitator.

2. Teori Belajar

Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru hendaknya

terlebih dahulu harus memperhatikan teori-teori yang melandasinya, dan

bagaimana implikasinya dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini hanya

akan dibahas beberapa teori belajar yang erat kaitannya dengan masalah yang

dihadapi diantaranya: Teori Belajar Gagne, Teori Belajar Pieget, Teori Belajar

Bruner, dan Teori Belajar Ausubel.

a. Teori Gagne

Asumsi yang mendasari teori Gagne adalah bahwa pembelajaran

merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan

merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam

pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah

sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan

Page 35: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

iii

informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-

kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang

diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam

individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang

mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

Gagne beranggapan bahwa hirarki belajar itu ada, sehingga penting bagi

guru untuk menentukan urutan materi belajar yang harus diberikan. Materi-

materi yang berfungsi prasyarat harus diberikan terlebih dahulu. Keberhasilan

siswa belajar kemampuan yang lebih tinggi, ditentukan oleh apakah siswa itu

memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah atau tidak.

Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase

yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5)

ingatan kembali; (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik, sedangkan

kemampuan manusia sebagai tujuan belajar menurut Gagne dibedakan menjadi

5 kategori, yaitu : (a) keterampilan intelektual; (b) informasi verbal; (c) strategi

kognitif; (d) keterampilan motorik; dan (e) sikap.

Untuk mencapai hasil belajar yang demikian maka implikasi teori belajar

Gagne dalam proses belajar mengajar harus memperhatikan kejadian

instruksional yang meliputi (1) menarik perhatian, (2) menjelaskan tujuan, (3)

mengingat kembali apa yang telah dipelajari, (4) memberikan materi pelajaran,

(5) memberi bimbingan belajar, (6) memberi kesempatan, (7) memberi umpan

Page 36: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

iv

balik tentang benar tidaknya tindakan yang dilakukan, (8) menilai hasil belajar,

dan (9) mempertinggi retensi dan transfer.

Sehingga dengan metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT

diharapkan pemahaman terhadap konsep tentang gerak lurus akan lebih baik

karena dengan metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT

memungkinkan adanya keterampilan intelektual, informasi verbal, strategi

kognitif, keterampilan motorik, serta sikap yang dimiliki siswa yang dapat

mempegaruhi siswa dalam belajar.

b. Teori Piaget

Prinsip teori Piaget, (a) manusia tumbuh beradaptasi, dan berubah

melalui perkembangan fisik, kepribadian, sosioemosional, kognitif, dan bahasa;

(b) pengetahuan datang melalui tindakan; (c) perkembangan kognitif sebagian

besar tergantung seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan berinteraksi

dengan lingkungan. Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak secara

garis besar sebagai berikut: (a) priode sensori motor (0-2 tahun); (b) priode

praoperasional (2-7 tahun); (c) priode operasional konkrit (7-11 tahun); (d)

priode operasi formal (11-15 tahun).

Konsep-konsep dasar proses organisasi dan adaptasi intelektual menurut

Piaget meliputi : 1. skemata, dipandang sebagai sekumpulan konsep, 2. Asimilasi,

peristiwa mencocokkan informasi baru dengan informasi lama yang sudah

dimiliki oleh seseorang, 3. Akomodasi, terjadi apabila antara informasi baru dan

lama yang semula tidak cocok kemudian dibandingkan dan disesuaikan dengan

Page 37: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

v

informasi lama, dan 4. Equilibrium (keseimbangan), bila keseimbangan tercapai

maka siswa mengenal informasi baru. Implikasi teori Piaget dalam Proses

Pembelajaran adalah: (a). Memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses

mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya tetapi juga prosesnya, (b).

Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri, keterlibatan aktif dalam

pembelajaran, penyajian pengetahuan jadi tidak mendapat tekanan. (c).

Memaklumi adanya perbedaan individual, maka kegiatan pembelajaran diatur

dalam bentuk kelompok kecil, (d). Peran guru sebagai seorang yang

mempersiapkan lingkungan yang memungkinkan siswa dapat memperoleh

pengalaman yang luas.

Dari teori perkembangan belajar Piaget di atas pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT dapat

digunakan karena telah ada proses belajar yang berlangsung dengan insiatif dan

keterlibatan aktif tanpa tekanan serta adanya kelompok kecil yang digunakan

dan guru berperan dalam menyiapkan lingkungannya.

c. Teori Bruner

Teori Bruner hampir serupa dengan teori Piaget, Di dalam teorinya

Bruner mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak mengikuti 3

tahap representasi yang berurutan, yaitu: (a)enactive representation, segala

pengertian anak tergantung kepada responnya; (b) iconic representation, pola

berfikir anak tergantung kepada organisasi visual (benda-benda yang konkrit)

Page 38: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

vi

dan organisasi sensorisnya; dan (c) simbolic reprentation, anak telah memiliki

pengertian yang utuh tentang sesuatu hal, pada priode ini anak telah mampu

mengutarakan pendapatnya dengan bahasa.

Berbeda dengan Piaget, Bruner memiliki pandangan yang lain tentang

peranan bahasa dalam perkembangan intelektual anak. Bruner berpendapat

meskipun bahasa dan pikiran berhubungan, tetapi merupakan dua sistem yang

berbeda. Bahasa merupakan alat berfikir dalam yang berbentuk pikiran. Dengan

kata lain proses berfikir adalah akibat bahasa dalam yang berlangsung dalam

benak siswa.Bruner juga berpendapat bahwa kesiapan adalah penguasaan

keterampilan sederhana yang memungkinkan seseorang menguasai

keterampilan lebih tinggi. Menurut Bruner kita tidak boleh menunggu datangnya

kesiapan, tetapi harus membantu tercapainya kesiapan itu. Tugas orang

dewasalah mengajarkan kesiapan itu pada anak. Berhubungan dengan proses

belajar Bruner dikenal dengan belajar penemuannya (discovery learning).

Implikasi Teori Bruner dalam proses pembelajaran adalah : (a)

menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan atau suatu

masalah; (b) anak akan berusaha membandingkan realita di luar dirinya dengan

model mental yang telah dimilikinya; dan (c) dengan pengalamannya anak akan

mencoba menyesuaikan atau mengorganisasikan kembali struktur-struktur

idenya dalam rangka untuk mencapai keseimbangan di dadalam benaknya.

Untuk itu siswa akan mencoba melakukan sintesis, analisis, menemukan

informasi baru dan menyingkirkan informasi yang tak perlu.

Page 39: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

vii

Maka melalui pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

menggunakan media Animasi dan KIT, diharapkan ada masalah yang dihadapi

siswa dalam proses belajar hingga ada situasi yang membingungkan yang

akhirnya siswa akan berusaha membandingkan realita di luar dirinya dan siswa

akan lebih berpengalaman dan penanaman konsep akan dapat lebih mudah

untuk diterima siswa. Pembelajaran dengan Media Animasi dan KIT memberikan

adanya kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar baik

untuk dirinya sendiri maupun demi kelompoknya.

d. Teori Ausubel

Ausubel berpendapat bahwa belajar penemuan itu penting, tetapi dalam

beberapa situasi tidak efisien, ia lebih menekankan guru sentral, sehingga Ausubel

kurang menekankan belajar aktif. Penekanannya pada ekpositorik .Ausubel menekankan

pengajaran verbal yang bermakna (meaningful verbal instruction).

Menurut Ausubel, setiap ilmu mempunyai struktur konsep-konsep yang

membentuk dasar sistem informasi ilmu tersebut. Semua konsep berhubungan satu

sama lain (organiser). Struktur konsep dari setiap bidang dapat diidentifikasi dan

diajarkan kepada semua siswa dan menjadi sitem proses informasi mereka yang disebut

dengan peta intelektual. Peta intelektual ini dapat digunakan untuk menganalisa domain

tertentu dan untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan erat dengan

aktivitas domain tersebut. Belajar adalah mencocokkan konsep dalam suatu pokok

bahasan ke dalam sistem yang dimilikinya untuk kemudian menjadi milikinya dan

berguna baginya. Belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua dimensi. Dimensi pertama

Page 40: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

viii

berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran itu disajikan kepada siswa

melalui penerimaan atau penemuan. Selanjutnya dimensi kedua menyangkut

bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada.

Jika siswa hanya mencoba menghafalkan informasi baru itu tanpa menghubungkan

dengan struktur kognitifnya, maka terjadilah belajar dengan hafalan. Sebaliknya jika

siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi baru itu dengan struktur kognitifnya

maka yang terjadi adalah belajar bermakna. Dari teori belajar Ausubel tersebut

pembelajaran yang disampaikan pada siswa diharapkan bukan hanya sekedar

penyampaian pesan dan memberikan siswa suatu contoh seperti yang telah disebutkan

oleh guru, tetapi pesan yang diterima siswa diharapkan dapat menumbuhkan segala

kemampuan yang ada pada siswa sampai siswa dapat memberikan contoh berupa

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan konsep yang ada. Sehingga

penyampaian materi dengan Media Animasi dan KIT dapat lebih bermakna karena dapat

mengaitkan konsep-konsep sebelumnya, dan pembelajaran akan lebih menarik

perhatian siswa. Sedangkan dalam pelaksanaannya Media Animasi disampaikan secara

berulang-ulang sampai permasalahan yang ada muncul dari siswa sebagai bahan kajian,

sehingga akan menumbuhkan adanya keingin tauhan siswa yang lebih dalam dan

pembangunan konsep pada diri siswa akan terjadi yaitu melalui pemberian soal latihan

serta pemberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Selaras dengan teori belajar

Ausubel, maka pembelajaran dengan metode demonstrasi melalui media Animasi dan

KIT siswa akan menerima berbagai penjelasan atas konsep- konsep pada Gerak Lurus

yang mendorongnya untuk melakukan atau mencoba dan akan lebih bermakna ketika

pelaksanaan demonstrasi.

Page 41: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ix

Dari berbagai teori belajar di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa

belajar itu merupakan suatu proses untuk menuju suatu perubahan dalam diri

seseorang dimulai dari menerima dan mengolah informasi baik secara sadar

ataupun tak sadar secara menetap hingga memperoleh suatu kecakapan atau

keberhasilan. Agar keberhasilan dapat dicapai maka pelaksanaan pembelajaran

tidak satu arah tetapi dua arah, yaitu dilaksanakan dengan melibatkan siswa,

adapun langkah-langkahnya dilaksanakan secara jelas dan dengan metode atau

pemilihan media yang sesuai agar anak dengan mudah di dalam menerima dan

melakukan pengembangan ilmu sesuai yang ia pelajari. Metode demonstrasi

dengan Animasi dan KIT merupakan contoh penggunaan metode pembelajaran

yang disampaikan dalam situasi alamiah sehingga siswa dapat mengamatinya

secara langsung dengan caranya sendiri dan dengan penuh kepastian hal ini

menumbuhkan adanya sifat percaya diri siswa dalam mengambil keputusan

sehingga dari pengalaman yang ia pelajari kemungkinan besar dapat

menguatkan konsep sehingga prestasi belajar meningkat.

3. Metode Pembelajaran

Metode adalah “suatu cara yang dipergunakan guru untuk mencapai

suatu tujuan yang telah ditetapkan”, untuk itu pemilihan metode di dalam

mengajar sangat perlu untuk diperhatikan karena tidak semua metode akan baik

untuk digunakan pada setiap penyampaikan materi pelajaran. Antara metode

dengan model sebenarnya tidak jauh berbeda, perbedaannya hanyalah terletak

Page 42: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

x

pada tekanannya saja, pada metode tekannya bagai mana untuk mendapatkan

fakta awal yang digunakan untuk memunculkan masalah, sedangkan pada model

tekanannya terletak pada tehnik, strategi atau kegiatan yang lainnya yang

dipandang sebagai pokok pembelajaran. Pada pembelajaran ilmu IPA khususnya

ilmu fisika teori dan praktek dalam pembelajaran tak dapat untuk dipisahkan,

pembelajaran fisika akan bermakna apabila terjadi interaksi yang harmonis dan

komunikatif antara guru dan siswa. Pengertian dari metode sebenarnya adalah

tergantung dari yang memberikan jawaban, ada yang berpendapat bahwa

metode adalah “penentuan bahan yang akan diajarkan”, ada pula yang

berpendapat bahwa metode itu adalah “cara-cara di dalam menyajikan bahan”,

sedangkan untuk setiap metode sebenarnya memiliki keunggulan dan

kelemahan-kelemahannya.

Ada banyak cara-cara atau metode-metode pembelajaran, tetapi seorang

guru harus mampu menentukan metode apa yang paling tepat digunakan dalam

pembelajaran karena tidak semua metode pembelajaran cocok diterapkan untuk

materi pembelajaran yang sama. Menurut Akhmat Sudrajat, (2008) dalam situs

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diakses 12 September 2008) “Metode

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata

dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Terdapat beberapa metode

pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi

pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)

Page 43: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

xi

simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)

debat, (9) simposium, dan sebagainya. Selanjutnya metode pembelajaran

dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik

pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam

mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan

metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak

membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda

dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang

berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya

tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun

dalam koridor metode yang sama.

Dari pengertian metode pembelajaran menurut Akhmad Sudrajat

tersebut sangat penting bagi seorang guru untuk dapat menentukan metode

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran yang akan

dilakukan di dalam kelas supaya pembelajaran dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan maksimal. Metode pembelajaran ini harus dipilih oleh guru

dengan cermat dan seksama ketika sedang mempersiapkan rencana

pembelajaran.

4. Metode Demonstrasi

Salah satu metode pembelajaran adalah metode demonstrasi. Metode ini sangat

cocok diterapkan di awal pembelajaran maupun di tengah pembelajaran untuk

Page 44: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

xii

menjelaskan suatu barang atau proses kepada siswa secara visual. Metode ini membuat

siswa melihat suatu prinsip atau cara kerja suatu alat secara langsung dan tidak hanya

melalui gambar atau penjelasan saja. Menurut Umiyanti (dalam Muhibbin Syah,

2000:23) pada situs (http://umiyanti28.wordpress.com/2008 /12/20/macam-macam-

metode-pembelajaran/, diakses 2 Desember 2010) “metode demonstrasi adalah

metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan

melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan”.

Dalam situs yang sama disebutkan bahwa metode demonstrasi adalah metode

yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang

berkenaan dengan bahan pelajaran. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan

bahwa ciri metode demonstrasi adalah guru melakukan sesuatu di depan kelas untuk

diperhatikan oleh murid-muridnya.

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah : Perhatian siswa

dapat lebih dipusatkan, Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari, dan Pengalaman serta kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

diri siswa.

a. Kelebihan metode demonstrasi

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut : Membantu anak didik

memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda, memudahkan

berbagai jenis penjelasan, dan kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah

dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek

sebenarnya.

Page 45: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

xiii

b. Kelemahan metode demonstrasi

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut : Anak didik terkadang sukar

melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, tidak semua benda dapat

didemonstrasikan, sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan.

Jadi metode demonstrai ini harus dipersiapkan secara matang oleh guru jauh

sebelum pembelajaran dimulai, baik dari segi persiapan alat-alat sampai waktu yang

diperlukan untuk melaksanakan metode demonstrasi juga harus diperhitungkan.

Meskipun cukup banyak persiapan yang harus dilakukan, tetapi jika diterapkan dengan

benar, maka perhatian peserta didik pada pembelajaran dapat terfokus dengan baik. Hal

ini sangat menolong untuk masuk ke dalam pembelajaran yang lebih dalam dan untuk

lebih mengetahui efisiensi waktu yang akan dipergunakan selama proses kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

c. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

1) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu:

umuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi

berakhir, mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan, dan melakukan uji coba demonstrasi.

2) Tahap Pelaksanaan, tahap pelaksanaan meliputi

a) Langkah pembukaan, sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa

hal yang harus diperhatikan, di antaranya: mengatur tempat duduk yang

Page 46: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

xiv

memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang

didemonstrasikan, mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa,

dan mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya

siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari

pelaksanaan demonstrasi.

b) Langkah pelaksanaan demonstrasi yaitu: memulai demonstrasi

dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya

melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga

mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi, menciptakan

suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan,

meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan

memerhatikan reaksi seluruh siswa, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demonstrasi itu.

c) Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai

dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas

tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses

pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah

siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas

yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang

jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

Page 47: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

xv

(http://education-mantap.blogspot.com/2010/05/metode-demonstrasi.html,

diakses 18 Mei 2010)

5. Media Animasi

Suatu medium (jamak: media) adalah perantara/pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Dalam kaitannya dengan pengajaran-pembelajaran, media

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa

sehingga terjadi proses belajar. Contoh-contohnya termasuk video, televisi, computer,

diagram, bahan-bahan tercetak, itu semua dapat dipandang media jika medium itu

membawa pesan yang berisi tujuan pengajaran. Istilah media pengajaran dalam

kegiatan belajar mengajar sering disinonimkan dengan istilah media pendidikan. Media

pendidikan adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi

pengajaran dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu mengajar dan belajar.

Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Menurut Kamiantri

Ramli (dalam Wikipedia, 2009), animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi

adalah:

Film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak, dengan bantuan computer dan grafika computer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Flash adalah alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site yang dianimasikan. Animasi flash adalah gambar bergerak yang dibuatdengan menggunakan alat untuk membuat web site yang interaktif dan web yang dianimasikan.

Page 48: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

xvi

Pendapat lain Menurut Kamiantri Ramli (dalam Artawan, 2010), ada tiga jenis

format animasi yaitu animasi tanpa sistem control misalnya untuk pause,

memperlambat kecepatan pergantian frame, zoom in, zoom out dan lain sebagainya,

animasi dengan sistem kontrol dan animasi manipulasi langsung, dimana guru dapat

berinteraksi langsung dengan kontrol navigasi.

Media Animasi menurut Kamiantri Ramli (dalam Artawan, 2010) mempunyai

kelebihan dan kelemahan yaitu:

a. Keunggulan media Animasi

Keunggulan Media Animasi yaitu: 1) Memudahkan guru untuk menyajikan

informasi mengenai proses yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus

nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah dan proses lainnya. Memperkecil

ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan dan mikroba. 2)

Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa

terutama animasi yang dilengkapi dengan suara. 3) Memiliki lebih dari satu media yang

konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 4) Bersifat interaktif,

dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 5.

Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi

sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

b. Kelemahan media Animasi

Adapun kelemahan dari Media Animasi adalah: 1) Memerlukan

kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang

dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran. 2) Memerlukan

Page 49: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

xvii

software khusus untuk membukanya. 3) Guru sebagai komunikator dan

fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya, bukan

memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa

adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak

dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa

6. KIT IPA

Alat peraga KIT Ilmu Pengetahuan Alam adalah peralatan IPA yang diproduksi

dan dikemas dalam kotak unit pengajaran, yang menyerupai rangkaian peralatan uji

coba keterampilan proses pada bidang studi IPA serta dilengkapi dengan buku pedoman

penggunaannya. Wibawa dan Mukti (1992: 52) mengatakan bahwa “Media/alat peraga

KIT Ilmu Pengetahuan Alam atau loan boxes merupakan salah satu dari media tiga

dimensi”. Media tiga dimensi dapat memberi pengalaman yang mendalam dan

pemahaman yang lengkap akan benda-benda nyata. Loan boxes adalah kotak yang

mempunyai bentuk dan besarnya sesuai dengan keperluan. Kotak ini diisi dengan item-

item yang berhubungan dengan unit pelajaran. Menurut Berta (1996: 17), media Kit IPA

adalah peralatan IPA yang diproduksi dan dikemas dalam bentuk kotak unit pengajaran,

yang menyerupai rangkaian peralatan uji coba keterampilan proses pada bidang studi

IPA dan dilengkapi dengan buku pedoman penggunaannya.

Dari pengertian yang dikemukakan di atas KIT IPA adalah kotak yang berisi alat-

alat IPA. Seperangkat peralatan Ilmu Pengetahuan Alam tersebut mengarah pada

kegiatan yang berkesinambungan atau berkelanjutan. Peralatan Ilmu Pengetahuan Alam

yang dirancang dan dibuat ini menyerupai rangkaian peralatan uji coba ketrampilan

Page 50: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

xviii

proses pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai alat yang dirancang dan

dibuat secara khusus, maka dapat diartikan bahwa KIT Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan suatu sistem yang didesain atau dirancang secara khusus untuk suatu tujuan

tertentu.

KIT IPA dibagi menjadi beberapa jenis antara lain: 1) KIT IPA untuk siswa yang

dibutuhkan oleh kelompok-kelompok siswa untuk percobaan; 2) KIT IPA untuk guru yang

dibutuhkan oleh guru untuk percobaan; 3) KIT IPA daftar nama benda-benda dan bahan-

bahan dari lingkungan yang diperlukan untuk percobaan tertentu. KIT IPA sangat

diperlukan dalam pembelajaran IPA karena dengan menggunakan alat peraga guru

dapat terbantu dalam menjelaskan fenomena, fakta mengenai alam. Menurut winata

putra (1999 : 272) “Alat peraga dapat membantu siswa untuk berfikir logis dan

sistematis sehingga mereka pada akhirnya mempunyai pola pikiran yang diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari”. Alat peraga berfungsi membantu guru dalam

memberikan penjelasan konsep, merumuskan dan membentuk konsep, melatih siswa

dalam keterampilan memberi/percobaan, penguatan konsep pada siswa, melatih siswa

dalam pemecahan masalah, dan mendorong siswa berfikir kritis.

Sebagai langkah awal dalam menggunakan Alat peraga KIT IPA, guru harus

meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui nama dari bagian-bagian peralatan yang

berbeda dengan benar. Siswa juga harus mengetahui cara merakit peralatan sesuai

dengan petunjuk dari buku/guru serta memperagakan cara merakit peralatan. Selain itu,

siswa juga diminta untuk mengamati dengan teliti sehingga dapat menunjukkan

bagaimana teknik yang digunakan dalam mengamati hasil percobaan serta fokus

perhatian. Dari hasil pengamatan, siswa menuliskan kedalam buku catatan atau lembar

Page 51: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

xix

pengamatan yang telah disediakan. Sehingga siswa termotivasi dalam belajar

menggunakan KIT IPA ini seoptimal mungkin.

a. Keunggulan Media KIT

KIT Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai keunggulan dalam pembelajaran IPA,

yaitu: 1) Membantu pengembangan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam; 2) Media

dapat memberi dasar yang konkrit untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya

verbalisme; 3) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

sendiri; dan 4) Menimbulkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. Menurut

Budiningsih dalam Jurnal Teknologi Pendidikan (1996: 51) mengemukakan bahwa

“media yang diproduksi dan dikemas dalam bentuk kotak unit pengajaran (KIT) yang

dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaannya adalah untuk menanamkan konsep

atau pemahaman siswa terhadap suatu objek atau peristiwa-peristiwa pembelajaran

secara utuh”.

b. Kelemahan Media KIT

Media KIT IPA dalam penggunaannya memerlukan biaya yang tidak

sedikit sehingga tidak setiap sekolah mempunyai peralatan KIT IPA, Penggunaan

KIT IPA memerlukan waktu yang lebih banyak untuk melakukan persiapan, media

KIT IPA memerlukan tempat dan perawatan khusus sehingga perlu penambahan

ruang khusus untuk laboratorium.

Pemakaian atau penggunaan alat peraga Komponen Instrumen Terpadu

Ilmu Pengetahuan Alam tersebut disesuaikan dengan jenis percobaan yang akan

Page 52: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

xx

diajarkan guru di Sekolah. Agar dalam menggunakan alat-alat pengajaran dalam

suatu pengajaran dapat mencapai keberhasilan dan daya guna yang tinggi maka

guru harus dapat memilih alat-alat pengajaran yang tepat. Hal-hal yang harus

dipertimbangkan dalam memilih atau menentukan alat-alat pengajaran dari KIT

IPA yang akan digunakan pada waktu mengajar, diantaranya adalah: 1) materi

yang akan diajarkan; 2) tujuan pembelajaran; 3) spesifikasi alat yang akan

digunakan; 4) proses urutan mendemonstasikan alat; serta (5) validitas alat.

Ciri-ciri keberhasilan siswa dalam penggunaan KIT IPA adalah siswa

menyadari arah yang dituju dalam proses pembelajaran, siswa merasa mendapat

tanggung jawab pada beban yang diberikan, siswa merasa tidak bosan,

mengantuk, dan berkonsentrasi terhadap materi yang diberikan guru, motivasi

siswa banyak tumbuh dari dalam diri siswa, dan kreatifitas siswa berkembang

dengan baik.

Page 53: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

xxi

Gambar 2.1 KIT IPA

Jadi, kit IPA yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai salah

satu bentuk media pembelajaran yang diharapkan bisa membantu siswa memahami

materi pelajaran IPA.

Dalam pelaksanaannya alat-alat yang digunakan dalam mengamati gerak lurus

diantaranya : statif, trolly, stopwact, tiker timer, power supply, mobil-mobilan, kertas

karbon dan kertas pencatat waktu, rell (jalan).

Untuk melengkapi media Animasi dan KIT diperlukan Lembar Kerja Siswa (LKS)

merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran (Hidayah dan Sugiarto, 2006:

8). Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/

sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pembelajaran (RP). Lembar Kerja Siswa

berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa). LKS mandiri yang digunakan dalam

penelitian ini adalah LKS yang didesain oleh peneliti, dimana siswa akan menemukan

sendiri konsep gerak lurus.

7. Kemampuan Awal Siswa

Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlainan. Kemampuan

awal siswa adalah kemampuan yang telah dipunyai oleh siswa sebelum mengikuti

Page 54: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

xxii

pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal ini menggambarkan kesiapan

siswa dalam menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

Kemampuan awal siswa penting untuk diketahui guru sebelum ia memulai

dengan pembelajarannya, karena dengan demikian dapat di ketahui apakah siswa telah

mempunyai atau pengetahuan yang merupakan prasyarat untuk mengikuti

pembelajaran. Sejauh mana siswa telah mengetahui materi apa yang akan di sajikan.

Dengan mengetahui hal tersebut, guru akan dapat merancang pembelajaran dengan

lebih baik. Sebab apabila siswa di beri materi yang telah diketahui maka akan merasa

cepat bosan.

Kemampuan awal siswa dapat diukur melalui tes awal, interview atau cara2 lain

yang cukup sederhana seperti melontarkan pertanyaan2 secara acak dengan distribusi

perwakilan siswa yang representative, kemampuan awal dalam penelitian ini

menggunakan tes, sebelum pemberian materi gerak lurus kemampuan awal yang harus

dikuasai adalah pengukuran, besaran dan satuan, alat ukur, pengukuran besaran

turunan. Dengan mengetahui kemampun awal sebelumnya diharapkan siswa dapat

mengaitkan materi yang akan diberikan (gerak lurus) dengan materi sebelumnya

sehingga hasil prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.

8. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau

tindakan. Perbuatan belajar pada siswa terjadi karena adanya motivasi untuk melakukan

perbuatan belajar. Motivasi dipandang berperan dalam belajar karena motivasi

mengandung nilai-nilai sebagai berikut :1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau

Page 55: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

xxiii

kegagalan perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi kiranya sulit untuk berhasil. 2.

Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan

dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh siswa. 3. Pengajaran yang

bermotivasi membentuk aktivitas dan imaginitas pada guru untuk berusaha secara

sungguh-sungguh mencari cara-cara yang sesuai dan serasi guna membangkitkan dan

memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswa-siswa pada

akhirnya memiliki (self motivation) yang baik. 4. Berhasil atau tidak berhasilnya dalam

membangkitkan penggunaan motivasi dalam pengajaran sangat erat hubungan dengan

aturan disiplin dalam kelas. Ketidakberhasilan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya

masalah disiplin dalam kelas. 5. Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral

dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi

prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang

efektif. Demikian pengajaran yang berasaskan motivasi adalah sangat penting dalam

proses belajar dan mengajar.

(http://pakdesofa.blog2.plasa.com/archives/50, diakses 2 Desember 2010)

Siswa dalam belajar hendaknya merasakan adanya kebutuhan psikologis yang

normatif. Siswa yang termotivasi dalam belajarnya dapat dilihat dari karakteristik

tingkah laku yang menyangkut minat, ketajaman, perhatian, konsentrasi, dan

ketekunan. Siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajarnya menampakkan

keengganan, cepat bosan, dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Disimpulkan

bahwa motivasi menentukan tingkat berrhasil tidaknya kegiatan belajar siswa. Motivasi

menjadi salah satu faktor yang menentukan belajar yang efektif.

Page 56: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

xxiv

Motivasi dalam penelitian ini merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul

dari dalam diri siswa untuk memberikan kesiapan agar tujuan yang telah ditetapkan

tercapai. Sedangkan belajar dalam penelitian ini merupakan suatu proses yang dilakukan

siswa untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik dan sebelumnya

sebagai hasil pengalaman siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka secara operasional motivasi belajar dalam

penelitian ini adalah respon siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa Barat, tahun

pelajaran 2010/2011 terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang

timbul dari dalam diri siswa agar tumbuh dorongan untuk belajar dan tujuan yang

dikehendaki oleh siswa tercapai, yang diungkap melalui instrumen angket, yaitu: 1.

Ketekunan dalam belajar, meliputi : Kehadiran di kelas, Mengikuti proses belajar

mengajar di kelas, dan Belajar di rumah. 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar,

meliputi: Sikap terhadap kesulitan dan Usaha mengatasi kesulitan. 3. Minat dan

ketajaman perhatian dalam belajar, meliputi: Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran dan

Semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. 4. Prestasi dalam belajar, meliputi:

Keinginan untuk berprestasi, dan kualifikasi hasil. 5. Mandiri dalam belajar, meliputi :

Penyelesaian tugas-tugas/PR, dan menggunakan kesempatan diluar jam pelajaran.

9. Prestasi Hasil Belajar

Prestasi belajar fisika adalah suatu hasil yang diperoleh setelah siswa belajar dan

dinyatakan dengan nilai yang diberikan oleh gurunya. Prestasi belajar fisika yang dicapai

oleh seorang siswa tentu berbeda dengan hasil yang dicapai oleh siswa yang lainnya.

Adanya perbedaan ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

Page 57: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

xxv

internal merupakan faktor yang berasal dari dalam pribadi siswa sendiri, misalnya

tingkat kecerdasan, tingkat kerajinan, minat, motivasi internal, kondisi fisik, psikologis

siswa dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal

dari luar diri siswa, misalnya lingkungan belajar, kondisi keluarga, dan sarana prasarana

yang tersedia.

Prestasi belajar menurut Bloom (Dimyati, 1990:25-29) dapat dikelompokkan

menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah

kognitif secara hierarki dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan, 2.

pemahaman, 3. penerapan, 4. analisis, 5. sintesis, dan 6. evaluasi. Untuk ranah afektif,

urutan hierarkinya adalah sebagai berikut : 1. Penerimaan, 2. partisipasi, 3. penilaian

dan penentuan sikap. 4. organisasi, dan 5. pembentukan pola hidup.

Sedangkan ranah psikomotorik secara hierarki urutannya adalah sebagai berikut:

1. Persepsi, 2. kesiapan, 3. gerakan terbimbing, 4. gerakan terbiasa, 5. gerakan

kompleks, 6. penyesuaian, dan 7. kreativitas.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tergantung apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar

mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang

diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan

perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar

dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Anni, 2005: 4). Hasil belajar fisika, berarti

kemampuan seseorang untuk mempelajari fisika dengan hasil yang diperoleh secara

maksimal, ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Dalam

Page 58: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

xxvi

penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa setelah

melaksanakan tes penelitian.

10. Hakekat Pembelajaran Fisika

Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains.

Hakikat sains adalah ilmu pengetahuan yang objek pengamatannya adalah alam dengan

segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan, serta manusia. Sains adalah ilmu

pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan

observasi. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan, menurut Sudarwanto (Carin, 1980: 2) menyebutkan:

… science is human activity that has evolved as an intellectual tool to facilitate describing and ordering the environment. Once one accepts the idea that science does not exist in any other realm but the mind, it ceases to be a “thing”, an entity with its own existence. Though scientific truth or fact is ideally objective, it is subject to human perception and logic …. As a method, science is relatively stable and universally applied, while as body of knowledge, it is constantly changing.

(http://www.mansaba.sch.id/web_saba/artikel-guru/195-hakikat-pelajaran- fisika.html, diakses 16 April 2011)

Artinya, sains adalah aktivitas manusia yang telah berkembang sebagai sebuah

perangkat intelektual untuk memudahkan menggambarkan dan mengatur lingkungan.

Sesekali diterima akal bahwa sains tidak terdapat dalam realm yang lain kecuali ingatan

yang mengendap menjadi sesuatu, sebuah kesatuan yang muncul dengan eksistensinya.

Page 59: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

xxvii

Kebenaran ilmiah atau fakta adalah sasaran yang diharapkan, yang merupakan dasar

bagi persepsi dan logika manusia. Sebagai metode, sains relatif stabil dan berlaku

universal, sementara sebagai kumpulan (bangunan) pengetahuan, sains mengalami

perubahan secara terus menerus. Menurut Karso (1993: 71), fisika merupakan ilmu yang

lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah,

pengujian hipotesis lewat eksperimen, pengajuan kesimpulan, dan pengajuan teori atau

konsep.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan bagian dari sains yang

memungkinkan manusia memperoleh kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam

sehingga memudahkan menggambarkan dan mengatur alam. Selain itu, mata pelajaran

fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar

yang dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotor) sehingga mempunyai sikap

percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.

11. Materi Gerak Lurus

Materi pembelajaran dalam peneltian ini adalah Gerak Lurus, di dalam

kehidupan sehari-hari kita sering melihat gerak benda dengan berbagai lintasan. Ada

gerak benda dengan lintasan lurus (a), contohnya gerak buah yang jatuh dari tangkainya

atau gerak benda yang kita lempar vertikal ke atas. Ada gerak benda dengan lintasan

melengkung yang disebut gerak parabola (b), contohnya gerak peluru yang ditembakkan

atau gerak bola setelah ditendang oleh penjaga gawang. Ada juga gerak dengan lintasan

melingkar (c), contohnya gerak ujung jarum jam atau gerak bola yang diikat dengan tali

kemudian diputar seperti pada gambar 2. Pada bagian ini siswa hanya akan diajak

Page 60: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

xxviii

diskusikan tentang konsep gerak lurus. Gerak parabola dan gerak melingkar akan di

pelajari di SMA dan Perguruan Tinggi.

Untuk itulah penggunaan media Animasi dalam penelitian ini di harapkan dapat

membantu siswa dalam melihat sesuatu yang nyata tetapi perlu divisualisasikan melalui

animasi sehingga lebih memperjelas pemahaman siswa tentang konsep gerak lurus.

Gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat dapat di nikmati melalui gerakan-gerakan

yang contohkan pada media animasi sehingga menjadi lambat dan mudah diamati. Jadi

karakteristik materi gerak lurus sesuai dengan media pembelajaran yang akan

digunakan. Contoh-contoh gerak lurus seperti yang nampak dalam kehidupan sehari-

hari adalah : gerak benda jatuh dari ketingian tertentu maka benda akan mengalami

gerak lurus dipercepat, gerak benda yang dilempar vertical ke atas, maka benda akan

mengalami gerak diperlambat dan gerak mobil yang mempunyai kecepatan tetap,

seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.

(a) (b) c)

Gambar 2.2. Contoh-contoh gerak lurus.

Gerak lurus dengan kecepatan selalu tetap disebut gerak lurus beraturan. Gerak

lurus beraturan tidak mengalami percepatan. Contohnya: gerak mobil mainan yang

Page 61: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

xxix

dijalankan dengan baterai atau gerak mobil di jalan tol yang penunjukan speedometer -

nya tetap Gerak lurus yang mengalami percepatan, kecepatannya akan berubah-ubah.

Bila besar percepatannya tetap disebut gerak lurus berubah beraturan. Contohnya:

gerak benda yang jatuh bebas atau gerak benda yang kita lempar vertical ke atas. Gerak

jatuh bebas mengalami percepatan oleh gravitasi sehingga kecepatannya semakin besar.

Gerak vertikal ke atas mengalami perlambatan oleh gravitasi, karena itu kecepatannya

semakin kecil.

Beberapa peristiwa gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari antara

lain, sebagai berikut : Gerak mobil yang dipercepat dengan cara menekan pedal gas.

Gerak mobil yang diperlambat dengan cara menekan pedal rem. Gerak jatuh bebas buah

mangga dari tangkainya. Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu serta jarak

dengan waktu pada gerak lurus beraturan digambarkan seperti pada gambar 2.3.

v

V S

S

t t

Gambar 2.3. Grafik Gerak Lurus beraturan

Secara matematis hubungan antara kecepatan, waktu dan jarak dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Page 62: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

xxx

v = s/t V= kecepatan (meter/detik)

t = s/v t = waktu (detik)

s = v . t s = jarak (meter)

Sedangkan grafik hubungan antara jarak terhadap waktu, kecepatan

terhadap waktu dan percepatan terhadap waktu dapat digambarkan seperti

pada gambar 2.4.

Jarak (s) Kec.(v) Percepatan (a)

Waktu (t) Waktu (t) Waktu (t)

Gambar 2.4. Gambar Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan

Rumus GLBB

S = vot + ½ at2 ; vt = vo +at ; a = (vo- vt )/t

Keterangan :

V = kecepatan (meter/detik)

t = waktu (detik)

s = jarak (meter)

a = percepatan (m/s)

Page 63: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

xxxi

B. Penelitian yang Relevan

1. Pembelajaran fisika dengan metode demontrasi disertai modul dan lks

termodifikasi dengan memperhatikan kemampuan awal siswa (studi kasus

pada pokok materi gelombang dan ciri-ciri gelombang kelas XII IPA di SMA

Negeri Kebakkramat KabupatenKaranganyar Tahun 2008/2009. Penelitian ini

dilaksanakan oleh Agus Muhammad Sodiq, 2007. Penelitian yang dilakukan

oleh Agus Muhhammd Sodiq sama-sama menggunakan metode

demonstrasi sebagai pelaksanaan pembelajaran fisika, tetapi perbedaannya

pada media yang digunakan yaitu peneliti menggunakan media Animasi dan

Kit serta tinjauan yang digunakan yaitu kemampuan awal siswa juga

dilakukan oleh peneliti, tetapi juga meninjau motivasi belajar siswa.

2. Efektivitas Penerapan Pendekatan Kontekstual Bermedia VCD Terhadap

Pencapaian Kompetensi Belajar Fisika Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMP

Kabupaten Karanganyar tahun 2008/2009. Penelitian ini dilaksanakan oleh

Wahyu Wijayanti,2007, Dengan tujuan : Penelitian yang dilakukan oleh

Wahyu Wijayanti menggunakan media VCD yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa, dalam hal ini peneliti juga menggunakan media Animasi yang

di buat di perangkat computer untuk membantu proses belajar siswa.

Kesamaan yang ada pada penelitian ini terletak pada media yang digunakan,

sedangkan perbedaannya pada tinjauan yang digunakan pada siswa.

Page 64: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

xxxii

3. Observational learning from animated models: effects of studying–practicing

alternation and illusion of control on transfer. Pieter Wouters, Fred Paas and

Jeroen J. G. van Merriënboer, 2008, Penelitian ini sama-sama menggunakan

media animasi sebagai media dalam pengajaran namun berbeda perlakuan

yang diberikan kepada yang diteliti. Pieter W. dkk menggunkan media

animasi secara berulang dan yang lain hanya diberikan satu kali pemberian,

ternyata yang diberikan berulang-ulang menghasilkan prestasi yang lebih

baik dan harapan yang sama dengan media animasi dalam pembelajaran

ternyata membangkitkan semangat belajar siswa.

4. Redundancy and expertise reversal effects when using educational

technology to learn primary school science, Kimberley Crompton Leslie,

Renae Low, Putai Jin and John Sweller, 2011, Penelitian ini juga mengamati

keadaan siswa yang sebelumnya telah memilki kemampuan awal siswa pada

topic magnet, selain itu juga diperlakukan perbandingan metode audio dan

metode audio-visual, perbedaanya pada tinjauan yang lain, yaitu motivasi

belajar siswa tidak diteliti oleh Kimberley dkk. ternyata dari hasil penelitian

menunjukkan adanya perbedaan antara siswa yang sebelumnya memilki

kemampuan awal dan yang belum memiliki kemampuan awal sebelumnya.

Selain itu hasil penggunaan audio dan audio-visual juga memberikan hasil

yang berbeda.

Page 65: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

xxxiii

5. E-test with physics video demonstrations Department of Physics, University

of Rousse. Aleksandriya Aleksandrova, dan Nadezhda Nancheva, 2007.

Dalam penelitiannya siswa harus belajar tidak hanya aplikasi hukum, prinsip-

prinsip dan fakta tetapi juga, yang paling penting, mereka harus belajar

untuk berpikir, untuk memahami dan menjelaskan fenomena melalui

demonstrasi dengan video. Pada penelitian tersebut penggunaan Video

sangat penting dalam membantu pengunkapan konsep-konsep fisika

sehingga mendorong peneliti juga turut menggunakan media visual sebagai

alat bantu dalam proses pengungkapan konsep-konsep fisika.

6. The Physics Laboratory – A Historical Overview and Future Perspectives,

Ricardo Trumper, 2003, Pada penelitian tersebut berkeyakinan bahwa

dengan dibantu media viaualisasi dengan komputer merupakan perspektif

yang menjanjikan dalam mengajar fisika disebabkan dapat mengungkapkan

hal-hal yang tidak bias diamati langsung dapat divisualkan melalui media

laboratorium visual. Dari penelitian tersebut sama-sama menggunakan

perangkat komputer sebagai media bantu untuk memvisualisasikan materi

pembelajaran fisika untuk menemukan konsep-konsep fisika

7. The digital video database: A virtual learning community for teacher

education. Winnie Wing-mui So, Vincent Hing-keung Hung and Walker Yee-

wing Yip, 2008. Pada penelitian ini penggunaan video digital sebagai bahan

ajar dalam mengunkapkan konsep-konsep fisika oleh guru yang dilakukan

Page 66: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

xxxiv

secara berkelanjutan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap

prestasi belajar fisika. Peneliti juga berharap dengan media Animasi yang

dilakukan secara berkelanjutan akan membawa pengaruh terhadap hasil

belajar siswa khususnya materi Gerak Lurus.

C. Kerangka Berfikir

1. Perbedaan prestasi belajar fisika pada materi gerak lurus dengan metode

demonstrasi melalui media Animasi dan media KIT IPA.

Melalui Animasi sebagai salah satu cara dalam pelaksanaan metode demonstrasi

dalam pembelajaran fisika sangatlah menguntungkan, hal ini dikarenakan dengan media

animasi hal-hal yang bersifat nyata namun pengamatannya agak rumit dapat mudah

divisualkan melalui animasi, sehingga siswa menjadi lebih tertarik dalam mempelajari

konsep-konsep fisika dan melalui media animasi dapat lebih mudah untuk mengingat

sesuatu tentang konsep-konsep fisika tersebut khususnya dalam penelitian ini materi

yang disajikan adalah gerak lurus, maka penyajian melalui animasi sangat tepat untuk

diberikan. Selain itu dengan keterbatasan sarana laboratorium pemberian materi

pelajaran yang disajikan lewat media animasi dapat membantu kekurangan tersebut.

Dengan media KIT digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai salah

satu bentuk media pembelajaran yang diharapkan bisa membantu siswa memahami

materi pelajaran IPA melalui kerja ilmiah sehingga membantu menyelesaiakan

masalah-masalah dalam menemukan konsep-konsep fisika khususnya gerak lurus. Maka

dengan melihat penjelasan metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT dapat

Page 67: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

xxxv

diduga bahwa pemberian materi pelajaran Gerak Lurus yang disajikan dengan Animasi

akan lebih baik bagi siswa dan dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik pula.

2. Perbedaan prestasi belajar ditinjau dari kemampuan awal siswa yang

mempunyai kemampuan awal tinggi dan siswa yang mempunyai

kemampuan awal rendah juga merupakan salah satu faktor yang

menentukan dalam proses belajar dengan baik.

Dengan memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki siswa seorang guru

dapat menentukan langkah-langkah dalam penyajian materi yang akan diberikan,

sehingga diharapkan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa pula. kemampuan awal

dalam penelitian ini menggunakan tes, sebelum pemberian materi gerak lurus

kemampuan awal yang harus dikuasai adalah pengukuran, besaran dan satuan, alat

ukur, pengukuran besaran turunan. Dengan mengetahui kemampun awal sebelumnya

diharapkan siswa dapat mengaitkan materi yang akan diberikan (gerak lurus) dengan

materi sebelumnya, siswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi tentunya akan

lebih menguasai konsep-konsep fisika tentang Gerak Lurus dan diduga akan memiliki

prestasi yang lebih baik dibanding siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.

3. Perbedaan prestasi belajar dari siswa yang mempunyai motivasi belajar yang

dimiliki siswa baik motivasi tinggi dan rendah juga merupakan faktor penting

dalam proses untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Motivasi adalah keinginan yang kuat untuk mencapai keberhasilan dalam belajar

yang dapat dilihat dari upaya siswa dalam kepeduliannya mempelajari materi yang akan

diberikan. Siswa yang memiliki motivasi tinggi biasanya mempunyai sifat rasa ingin tahu

Page 68: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

xxxvi

yang lebih, sering bertanya, tekun dalam belajar, tidak putus asa, suka menerima

tantangan, suka menempati tempat duduk yang depan dan juga suka berlatih terhadap

soal-soal yang berkaitan dengan materi yang diberikan. Dengan memperhatikan

motivasi belajar yang ada pada siswa seorang guru dapat menentukan pula langkah-

langkah dalam persiapan penyajian materi yang akan disampaikan. Siswa yang memiliki

motivasi belajar yang tinggi tentunya akan memberikan pengaruh pada hasil prestasi

belajarnya dan diharapkan akan menghasilkan prestasi yang lebih baik dibanding siswa

yang mempunyai motivasi belajar rendah.

4. Interaksi antara metode pembelajaran dengan metode demonstrasi melalui

media Animasi dan KIT IPA dengan kemampuan awal tinggi dan rendah yang

dimiliki siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Seorang siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi tentunya tidak akan

menemui kendala dalam belajar tetapi bagi siswa yang memiliki kemampuan awal

rendah akan memiliki masalah dalam belajarnya apalagi ketika metode pembelajaran

yang digunakan adalah monoton dan tidak menarik perhatiannya. Untuk itu perlu ada

penggunaan metode pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa sangat

diharapkan dalam penelitian ini. Dengan mengetahui kemampuan awal tinggi dan

rendah siswa akan dapat mengetahui pemilihan metode yang tepat dalam mengajar,

maka berdasarkan keterangan tersebut diatas kemampuan awal tinggi dan rendah

memilik interaksi terhadap metode pembelajaran yang digunakan terhadap peningkatan

prestasi belajar siswa.

Page 69: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

xxxvii

5. Interaksi antara metode pembelajaran dengan metode demonstrasi melalui

media Animasi dan KIT IPA dengan motivasi belajar tinggi dan rendah yang

dimiliki siswa dalam peningkatan prestasi belajar siswa.

Seorang siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tentunya tidak akan

menemui kendala dalam belajar tetapi bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

akan memiliki masalah dalam belajarnya apalagi ketika metode pembelajarannya yang

digunakan tidak menarik perhatiannya. Untuk itu perlu ada pembelajaran yang mampu

membangkitkan semangat atau motivasi siswa terutama motivasi untuk berprestasi

sehingga siswa akan dapat memperoleh prestasi yang setinggi-tingginya. Melalui

metode demonstrasi pada materi gerak lurus diharapkan mampu membangkitkan

semangat belajar siswa, karena di dalam pelaksanaanya siswa dapat melihat langsung

dan sekaligus mempraktekannya. Sehingga dengan pengamatan langsung tersebut siswa

menjadi lebih tertarik dan diharapkan prestasi belajarnya dapat meningkat. Maka

berdasarkan pengertian tersebut motivasi belajar memiliki interaksi terhadap metode

pembelajaran yang digunakan.

6. Interaksi antara tingkat kemampuan awal yang dimiliki siswa dengan tingkat

motivasi belajar yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar.

Dengan memperhatikan kemampuan awal dan motivasi belajar seorang guru

dapat menentukan langkah-langkah dalam proses pembelajaran, sehingga pemilihan

metode dalam pembelajaranpun dapat disesuaikan. Siswa yang memiliki kemampuan

awal tinggi dalam pelaksaannya bergabung dengan siswa yang mempunyai kemampuan

awal rendah diharapkan selama proses belajar berlangsung dapat saling berinteraksi,

Page 70: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

xxxviii

demikian juga dengan motivasi belajar yang dimiliki siswa. Siswa yang memiliki motivasi

tinggi tentunya akan lebih berupaya dalam mengejar prestasi belajanya, oleh karena itu

dengan melihat kondisi tersebut guru sangat berperan penting dalam menumbuhkan

semangat untuk memperoleh prestasi yang diharapkan. Maka siswa yang mempunyai

tingkat kemampuan awal mempunyai interaksi terhadap tingkat motivasi belajar siswa.

7. Interaksi antara metode demonstrasi melalui media Animasi dan media KIT

terhadap tingkat kemampuan awal yang dimiliki siswa dan tingkat motivasi

belajar yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar.

Pada penggunaan metode demonstrasi dengan media Animasi dan KIT memiliki

cirri tersendiri yaitu adanya interaksi langsung antara guru dan siswa sehingga

diharapkan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan mudah menangkap materi

yang disajikan dan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih terdorong

dalam belajarnya dan memberikan semangat bagi siswa yang lain yang mempunyai

kemampuan awal rendah dan motivasi belajar rendah. Dengan demikian prestasi belajar

dapat meningkat dari pelaksanaan metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT.

Maka dapat diduga ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dengan

metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT terhadap tingkat kemampuan awal

dan tingkat motivasi belajar siswa.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas, maka hipótesis pada penelitian ini adalah:

Page 71: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

xxxix

8. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pelajaran dengan

metode demonstrasi menggunakan media Animasi dan media KIT terhadap

prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

9. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan

awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan

Gerak Lurus.

10. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai motivasi

belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok

bahasan Gerak Lurus.

11. Ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal siswa terhadap prestasi

belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

12. Ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat Motivasi Belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

13. Ada interaksi antara tingkat kemampuan awal dengan tingkat motivasi

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

14. Ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media Animasi

dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal dan tingkat motivasi

belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan Gerak

Lurus.

Page 72: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

xl

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat,

Provinsi Nusatenggara Barat tahun pelajaran 2010/2011, dan waktu penelitian pada

awal semester II tahun 2011 dengan mengacu pada KTSP 2006 yang diterapkan di MTsN

Taliwang Sumbawa Barat.

Tabel 3.1 Pelaksanaan kegiatan penelitian

No Kegiatan Bulan (Tahun 2010-2011)

Nop. Des. Jan. Peb. Maret April

1 Proposal

2 Penelitian

3 Analisa Data

4 Penulisan

Laporan

Page 73: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

xli

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sutrisno Hadi (1993 : 70) populasi adalah seluruh penduduk atau

individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa Barat

sebanyak empat kelas paralel yaitu kelas VIIa, VIIb, VIIc, dan VIId yang

berjumlah 120 orang.

2. Penarikan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002:109). Sedangkan menurut Sudjana (2002: 6) sampel adalah sebagian yang

diambil dari populasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

proporsional random sampling yaitu dari jumlah populasi ditentukan jumlah

sampel sebagai obyek penelitian, pengambilan sampel dilakukan secara merata ke

setiap kelas sehingga semua responden mempunyai kesempatan yang sama

sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini hasil undian diambil dari empat

kelas paralel yang semuanya memiliki perlakuan yang sama, karena keempat

kelas menggunakan kurikulum dan materi yang sama, serta memiliki kemampuan

yang sama pula, dari undian hanya diambil dua kelas yang mana kelas pertama

digunakan sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas kedua sebagai kelas eksperimen

2 . Kedua kelas dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran IPA

pada materi Gerak Lurus.

Page 74: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

xlii

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan dua

perlakuan. Perlakuan pertama diberikan pada kelas eksperimen 1 dengan metode

demonstrasi melalui media animasi dan perlakuan kedua diberikan pada kelas

eksperimen 2 dengan metode demonstrasi melalui media KIT IPA.

Kedua kelompok diberi tes prestasi belajar setelah diberi perlakuan. Hasil

tes prestasi belajar kedua kelompok dibandingkan untuk menentukan media yang

tepat pada pembelajaran fisika materi gerak lurus sesuai karakteristik siswa.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang telah dilaksanakan dimulai dari pembuatan

proposal penelitian, persiapan, analisis data, hingga menarik kesimpulan.

Tahapan atau prosedur yang telah dilaksanakan tersebut meliputi :

1. Tahap Persiapan, pada tahap ini meliputi pembuatan rancangan pembelajaran,

pembuatan instrumen, pengumpulan data dokumen, pembuatan angket motivasi

belajar, serta pembuatan tes setelah eksperimen, dan konsultasi.

2. Tahap Pelaksanaan, pada tahap ini meliputi pelaksanaan pembelajaran (eksperimen)

dengan menggunakan media animasi dan media kit.

3. Tahap Analisis Data, meliputi pengumpulan/pensekoran, analisis, dan menarik

kesimpulan.

Secara lengkap prosedur penelitian yang telah dilaksanakan, tertuang

dalam gambar 3.1. berikut ini :

Page 75: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

xliii

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian

Tabel 3.2. Desain Penelitian

kesimpulan

ANALISIS DATA

Pembuatan proposal

Pembuatan rancangan pembelajaran

Pembuatan

instrument Soal Uji

Coba Kemampuan Awal dan

Angket

PELAKSANAAN PENELITIAN

Konsultasi

Soal Uji Coba tes K. Awal dan

Soal Anget Motivasi

Pembelajaran dengan Media Animasi dan KIT

PERSIAPAN

Seminar proposal

Page 76: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

xliv

Demostrasi Pembelajaran

Media Animasi

(A1)

Media KIT

(A2)

Motivasi Belajar

Tinggi (C1)

Kemampuan Awal

Tinggi

(B1)

A1B1C1

A2B1C1

Kemampuan Awal

Rendah

(B2)

A1B2C1

A2B2C1

Motivasi Belajar

Rendah (C2)

Kemampuan Awal

Tinggi

(B1)

A1B2C2

A2B1C2

Kemampuan Awal

Rendah

(B2)

A1B2C2

A2B2C2

E. Variabel Penelitian

Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian

maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Page 77: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

xlv

Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan media

Animasi dan media KIT Media Animasi

a. Definisi operasional: Metode pembelajaran adalah metode yang dipakai

dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam

hal ini dengan media Animasi yaitu pembelajaran yang disajikan melalui

program dengan macromedia flash player 8 dan Media KIT IPA yaitu

pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui alat KIT mekanik tentang

gerak lurus secara demonstrasi dengan dibantu oleh beberapa siswa di depan

kelas.

b. Skala pengukuran: Skala Nominal

c. Indikator: Metode pembelajaran dengan media animasi untuk kelas

eksperimen 1 dan media KIT IPA untuk kelas eksperimen 2.

d. Simbol: A1 untuk media Animasi dan A2 untuk media KIT IPA

2. Variabel Moderator :

Ada dua jenis variabel moderator dalam penelitian ini yaitu Kemampuan

Awal dan Motivasi Belajar.

a. Definisi operasional: Kemampuan awal adalah pengusaan konsep-konsep

awal yang dimiliki siswa sebelum penguasaan konsep Gerak Lurus,

sedangkan Motivasi Belajar adalah dorongan yang muncul dalam diri

seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan

tujuan dan hasil maksimal yang ingin dicapai.

b. Skala pengukuran : skala ordinal

Page 78: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

xlvi

c. Indikator: Kemampuan awal terdiri atas kemampuan awal tinggi dan rendah,

motivasi belajar terdiri atas motivasi belajar tinggi dan rendah.

d. Simbol: B1: kemampuan awal tinggi; B2: Kemampuan awal rendah; C1:

Motivasi belajar tinggi; C2: Motivasi belajar rendah.

3. Variabel terikat : Prestasi Belajar

a. Definisi operasional: prestasi belajar fisika adalah hasil belajar siswa sebagai

akibat selama mengikuti kegiatan belajar mengajar fisika.

b. Skala pengukuran: Skala interval.

c. Kategori: nilai tes prestasi belajar fisika pada materi Gerak Lurus.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan,

maka diperlukan instrument pengumpulan data yang akurat. Adapun teknik

pengumpulan data meliputi: Angket, Dokumentasi dan Tes.

1. Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-

hal yang diketahui (Arikunto, 1998: 140). Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar

butir-butir pertanyaan yang dibagikan kepada responden dan dipergunakan untuk

mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel motivasi, metode pembelajaran,

dan prestasi belajar.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup atau disebut

juga close from questioner yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan

Page 79: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

xlvii

jawaban yang lengkap, sehingga pengisi atau responden hanya memberikan jawaban

silang pada jawaban yang telah disediakan. Alternatif jawaban berupa pilihan ganda

butir a, b, c, dan d. Data penggolongan motivasi belajar siswa dengan tigkatan kriteria

sebagai berikut:

Rentang = Nilai maksimum – Nilai Minimum

Kelas = 2 (motivasi tinggi dan motivasi rendah

Lebar kelas = Rentang kelas/2

Berdasarkan lebar kelas maka interpretasi kriteria motivasi dapat dinyatakan sebagai

berikut : - Jika skor > rentang kelas/2 maka motivasi tinggi

: - Jika skor < rentang kelas/2 maka motivasi rendah

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan

nama-nama siswa kelas I yang ada dalam populasi siswa kelas VII tahun ajaran

2010/2011.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan serta intekegensi dan kemampuan yang dimilki individu atau

kelompok. Pengumpulan data dengan metode tes digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang kemampuan intelektual siswa setelah mendapatkan pembelajaran.

Pada penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran

Page 80: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

xlviii

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, Media Animasi, Media KIT dan LKS yang

dirancang khusus pada materi Gerak Lurus.

2. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen Pengambilan data pada penelitian ini berupa tes kemampuan awal,

tes hasil belajar fisika materi gerak lurus, dan angket motivasi belajar.

Adapun instrument pengambilan data dengan metode tes agar dapat dikatakan

baik apabila soal tes tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Valid (sahih), yaitu jika soal tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya

dievaluasi. Validitas isi dari soal tes telah diusahakan ketercapaiannya sejak saat

penyusunan, yaitu dengan memperhatikan materi dan tujuan pembelajaran yang

telah dirumuskan. Sedangkan untuk menilai validitas butir soal (empiris) dilakukan

melalui ujicoba.

b. Reliabel, yaitu jika soal tes tersebut dapat memberikan hasil yang relative tetap

sama (konsisten) jika soal tes tersebut diberikan pada subjek yang sama, meskipun

soal tes tersebut diberikan oleh orang, waktu, dan tempat yang berbeda.

c. Memiliki Daya Beda, yaitu jika soal tes tersebut dapat membedakan antara siswa

yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai

(berkemampuan rendah). Suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai

maupun siswa tidak pandai, maka soal itu tidak baik karena tidak memiliki daya

beda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun tidak pandai tidak dapat

menjawab dengan benar.

Page 81: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

xlix

d. Indeks kesukaran soal, yaitu soal tes tersebut tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi

menyelesaikannya.

H. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum soal tes dipergunakan dalam penelitian, soal tes tersebut diujicobakan

terlebih dahulu pada siswa yang telah memperoleh materi fisika sebelumnya seperti :

besaran dan satuan, pengukuran. Ujicoba tes dilaksanakan di SMP Al-Ikhlas Taliwang

Sumbawa Barat, yang diikuti oleh 40 siswa. Ujicoba ini dimaksudkan untuk mengetahui

atau melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran dari soal tes

tersebut. Dengan demikian soal tes yang digunakan dalam penelitian ini telah diketahui

validitas, reliabilitas, dan memiliki daya pembeda serta indeks kesukaran.

1. Validitas Tes

Validitas isi dari tes dapat diketahui dari kesesuaian antara tujuan pembelajaran

dan ruang lingkup materi yang telah diberikan dengan butir-butir tes yang

menyusunnya. Tes tersebut dikatakan valid jika tes tersebut tepat mengukur apa yang

hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal (empiris), dilakukan dengan

mengkorelasikan skor butir soal tersebut dengan skor total yang diperoleh. Koefisien

korelasi dihitung dengan rumus korelasi product moment dari Pearson (Suharsimi

Arikunto, 2002 : 72) sebagai berikut :

})()(}{)()({

))(()(2222 YYnXXn

YXXYnrxy

S-SS-S

SS-S=

Page 82: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

l

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

X = skor butir soal

Y = skor total

n = banyak subjek (teste)

Setelah diperoleh harga, kemudian dikonsultasikan dengan r kritik product moment

dengan taraf signifikan α =5%, jika rxy > rtabel maka soal dikatakan valid dan sebaliknya.

Seluruh butir soal valid dengan tingkat validitas yang tinggi. Hal ini ditunjukkan

oleh setiap butir soal mempunyai koefisien korelasi yang tinggi dengan skor total. Dapat

dikatakan seluruh butir soal mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.

Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa setiap butir soal mempunyai kesejajaran

dengan skor total.

Pada tes uji coba kemampuan awal kepada 40 siswa kelas VII SMP Al Ikhlas

Sumbawa Barat dengan jumlah item soal 30 pilihan ganda dengan taraf signifikansi α

=5% didapat rtabel sebesar 0.361. Dari hasil perhitungan ternyata dari 30 item soal ada 5

item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 1,4, 7, 12, dan 15. Item soal tidak valid

dikarenakan rhitung < dari pada rtabel.

Untuk tes uji coba soal angket motivasi belajar kepada 40 siswa kelas VII SMP Al

Ikhlas Sumbawa Barat dengan jumlah item soal angket 90 pilihan ganda dengan taraf

signifikansi α =5% didapat rtabel sebesar 0.207. Dari hasil perhitungan ternyata dari 90

item soal ada 20 item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor

1,4,8,14,15,17,22,28,32,41,44,49,57,60,65,68,73,78,83, dan 86 Item soal tidak valid

dikarenakan rhitung < dari pada rtabel.

Page 83: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

li

Pada tes uji coba soal Gerak Lurus kepada 40 siswa kelas VII SMP Al Ikhlas

Sumbawa Barat dengan jumlah item soal 30 pilihan ganda dengan taraf signifikansi α

=5% didapat rtabel sebesar 0.361. Dari hasil perhitungan ternyata dari 30 item soal ada 4

item soal yang tidak valid, yaitu item soal nomor 1,5, 9, dan 21. Item soal tidak valid

dikarenakan rhitung < dari pada rtabel.

2. Reliabilitas Tes

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang dibuat sudah dapat

dipercaya atau belum. Artinya soal itu dapat memberikan hasil yang tetap apabila

diteskan berkali-kali atau tidak. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

(reliabilitas) yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Atau

seandainya terjadi perubahan maka 60 perubahannya sangat kecil, sehingga perubahan

tersebut tidak berarti. Untuk mengetahui ketetapan ini dapat dilihat dari kesejajaran

hasil, yaitu dengan menggunakan korelasi. Oleh karena itu untuk menghitung reliabilitas

tes yang skornya 1 dan 0 digunakan rumus Kudher Richardson 20 (KR-20).

Keterangan :

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

n : banyaknya item pertanyaan

p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)

S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

Page 84: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

lii

(Suharsimi Arikunto, 2001 : 96)

soal dikatakan reliabel jika r 11 = r hitung ≥ rtabel

Adapun kriteria reliabilitas (r11) adalah :

0,00 ≤ r11 < 0,20 : reliabilitas sangat rendah

0,20 ≤ r11 < 0,40 : reliabilitas rendah

0,40 ≤ r11 < 0,60 : reliabilitas cukup

0,60 ≤ r11 < 0,80 : reliabilitas tinggi

0,80 ≤ r11 < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi atau sempurna

Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas tes kuisioner digunakan rumus Alpha

Cronbach, sebagai berikut :

÷÷ø

öççè

æ S-÷

øö

çèæ

-=

2

2

11 11 t

i

S

Sn

nr

Keterangan :

11r = koefisien reliabilitas tes

2iSS = jumlah varians skor tiap butir soal

2tS = varian skor total

Kuisioner dinyatakan mempunyai reliabilitas tinggi jika mempunyai nilai

koefisien alpha yang lebih besar dari 0.6 (Imam Ghozali, 2002:133).

Setelah diadakan tes uji coba kemampuan awal kepada 40 siswa kelas VII SMP Al

Ikhlas Sumbawa Barat dengan jumlah item soal 30 pilihan ganda dihitung dengan rumus

KR-20, diperoleh r11 = 0.832 > r table = 0.361. Dapat disimpulkan bahwa reliabilitas butir

soal sangat tinggi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

Pada tes uji coba soal angket motivasi belajar kepada 40 siswa kelas VII SMP Al

Ikhlas Sumbawa Barat dengan jumlah item soal angket 90 pilihan ganda dihitung

Page 85: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

liii

dengan rumus Alpha Cronbach, diperoleh r11 = 0.874 > Koefisien Alpha = 0.6. sehingga

dapat disimpulkan bahwa hasil tes kuesioner reliabilitas tinggi. Hasil perhitungan dapat

dilihat pada lampiran.

Sedangkan untuk tes uji coba soal gerak lurus kepada 40 siswa kelas VII SMP Al

Ikhlas Sumbawa Barat dengan jumlah item soal 30 pilihan ganda dihitung dengan rumus

KR-20, diperoleh r11 = 0.880 > r table = 0.361. Dapat disimpulkan bahwa reliabilitas butir

soal sangat tinggi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai

(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut

juga dengan indeks deskriminasi (daya pembeda). Untuk menghitung daya pembeda

(DP) digunakan rumus :

A

BA

JS

JBJBDP

-= (Suharsimi Arikunto,2002:213).

Di mana,

DP = daya pembeda

JBA = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

Kriteria indeks daya pembeda yang digunakan adalah kriteria yang dikemukakan

Suherman dan Sukjaya (1990 : 202) sebagai berikut :

DP £ 0,00 Sangat jelek

Page 86: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

liv

0,00 < DP £ 0,20 Jelek

0,20 < DP £ 0,40 Cukup

0,40 < DP £ 0,70 baik

0,70 < DP £ 1,00 Sangat baik

Dari hasil perhitungan daya beda soal kemampuan awal siswa yang berjumlah

30 soal pilihan ganda didapat 2 Item baik (soal nomor : 3,13) 17 item cukup (soal nomor:

2,5,6,8,10,11,16,17,19,20,21,22,24,26,27,28, dan 29) dan 11 item jelek (soal nomor:

1,4,7,9,12,14,15,18,23,25, dan 30). Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

Dari hasil perhitungan daya beda soal Gerak Lurus yang berjumlah 30 soal

pilihan ganda didapat 12 item baik (soal nomor : 3,4,6,8,12,15,17,18,20,24,27, dan 30),

12 item cukup (soal nomor: 2,7,10,13,14,16,19,23,25,26,28, dan 29), 3 item jelek (soal

nomor : 1,11, dan 22) dan 3 item sangat jelek (soal nomor: 5,9, dan 21). Hasil

perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

4. Indeks Kesukaran

Indeks atau taraf kesukaran suatu butir soal, menunjukkan apakah butir soal

tersebut tergolong butir soal yang sukar, sedang, atau mudah. Butir soal yang baik

adalah butir soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk menghitung

Indeks kesukaran (IK) butir soal bentuk essai, digunakan rumus yang dikemukakan

Karnoto (1996 : 16) sebagai berikut :

Page 87: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

lv

BA

BA

JSJS

JBJBIK

++

=

di mana,

IK = indeks kesukaran

JBA = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB = jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA = Banyaknya siswa apda kelompok atas

JSB = Banyaknya siswa apda kelompok bawah

(Suharsimi Arikunto,2002:208 ).

Kriteria indeks kesukaran butir soal yang digunakan seperti yang dikemukakan

oleh Suherman dan Sukjaya (1990 : 213) yaitu :

IK = 0,00 terlalu sukar

0,00 < IK £ 0,30 sukar

0,30 < IK £ 0,70 sedang

0,70 < IK < 1,00 mudah

IK = 1,00 terlalu mudah

Dari hasil perhitungan indeks kesukaran soal kemampuan awal siswa yang

berjumlah 30 soal pilihan ganda didapat 16 Item sedang (soal nomor :

1,2,3,5,8,10,11,13,20,21,22,24,26,27,28, dan 29), 14 item mudah (soal nomor:

Page 88: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

lvi

4,6,7,9,12,14,15,16,17,18,19,23,25, dan 30) dst. Hasil perhitungan dapat dilihat pada

lampiran.

Untuk hasil perhitungan indeks kesukaran soal Gerak Lurus, siswa yang

berjumlah 30 soal pilihan ganda didapat 17 item sedang (soal nomor :

2,3,4,6,7,8,11,12,13,15,16,17,19,20,22,27, dan 30), 13 item mudah (soal nomor:

1,5,9,10,14,18,21,23,24,25,26,28, dan 29). Hasil perhitungan dapat dilihat pada

lampiran.

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Data hasil belajar merupakan data dari tes hasil belajar yang dipergunakan untuk

mengetahui kemampuan pemecahan masalah dalam materi gerak lurus. Sebelumnya

telah diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes, serta analisis butir

soal yang meliputi daya beda dan tingkat kesukarann.

Untuk keperluan pertama akan dilakukan analisis menggunakan rumus statistik

menguji kesamaan beberapa rataan atau analisis varians (ANAVA) dan kesamaan dua

rataan (uji t). Sebelumnya terlebih dahulu peneliti harus menentukan skor rataan dan

simpangan baku dari skor tersebut. Karena pengujian hipotesis menggunakan rumus

statistik yang disyaratkan berdistribusi normal serta diketahui keadaan variansnya, maka

perlu dilakukan pengujian normalitas data dan homogenitas varians.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini, bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi berdistribusi normal. Uji Normalitas dengan Metode Kolmogorov-Smirnov

tidak jauh beda dengan metode Lilliefors. Langkah-langkah penyelesaian dan

Page 89: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

lvii

penggunaan rumus sama, namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi metode

Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov, sedangkan

metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding metode Lilliefors. Rumus

Keterangan :

Xi = Angka pada data

Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal FT = Probabilitas komulatif normal FS = Probabilitas komulatif empiris

FT = komulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari

luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z.

Persyaratan a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif) b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi c. Dapat untuk n besar maupun n kecil. Siginifikansi

Signifikansi uji, nilai | FT – FS | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel

Kolmogorov Smirnov. Jika nilai | FT – FS | terbesar kurang dari nilai tabel Kolmogorov

Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | FT – FS | terbesar lebih besar dari

Page 90: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

lviii

nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Tabel Nilai Quantil

Statistik Kolmogorov Distribusi Normal. Untuk perhitungannya menggunakan program

SPSS.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians ini bertujuan untuk mengetahui apakah varians kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 homogen ataukah tidak. Uji homogenitas varians

ini dilakukan terhadap hasil tes awal (pretes) maupun tes akhir (postes). Karena

terdapat satu kelas eksperimen 1 dan satu kelas eksperimen 2, maka uji homogenitas

varians menggunakan uji Bartlett dengan pasangan hipotesis :

Ho : 22

21 ss = (varians homogen)

Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (varians tidak

homogen)

Rumus statistik yang digunakan seperti yang dikemukakan Sudjana (1996 : 263)

sebagai berikut :

2c = }log)1(){10(ln 2ii SnB -S-

dengan rumus :

)1()(log 2 -S= inSB dan )1(/)1(( 22 -S-S= iii nSnS

Keterangan :

ni = Jumlah sampel kelompok i

Si2 = Varians kelompok i

Page 91: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

lix

S2 = Varians gabungan

Kriteria uji adalah tolak hipotesis Ho jika 2hitungc ³ 2

tabelc . 2tabelc didapat dari

tabel dengan peluang (1 - a ), a adalah taraf nyata atau taraf kepercayaan dan

derajad kebebasan (dk) = (k – 1) dengan k merupakan banyaknya kelas atau kelompok

sampel.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Varians (ANAVA)

Analisis Varian (ANAVA) dilaksanakan untuk mengetahui kesamaan beberapa

rataan. Yaitu untuk mengetahui apakah rataan kemampuan pemecahan masalah

materi gerak lurus dari kelas eksperimen 1 maupun kelas ekspermen 2.

Pasangan hipotesis yang diuji :

Ho : m 1 = m 2

Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.

Rumus statistik yang digunakan dikemukakan oleh Sudjana (1996 : 304-305)

sebagai berikut :

F = )1(/

)1/(

-S

-

iy

y

nD

kA

Ay / (k-1) disebut juga varians antar kelompok

Dy /S (ni – 1) disebut varians dalam kelompok

Page 92: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

lx

Ay = S (Ji2/ni) - Ry

Ry = J2 / Sni dengan J = J1 + J2 + J3 dan Ji adalah jumlah skor

kelompok i

Dy = SY2 – Ry – Ay

SY2 = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua skor

Kriteria uji adalah tolak Ho jika Fhitung ³ Ftabel dengan Ftabel adalah nilai yang

didapat dari daftar distribusi F dengan taraf nyata a dengan peluang 1 - a dan dk

pembilang (k – 1) serta dk penyebut (n1 + n2 + n3).

b. Uji Lanjut Anava

Jika dalam analisis varians Ho ditolak maka dilakukan analisis beda rerata berupa

komparasi ganda dengan metode Scheffe. Metode ini bertujuan untuk mengetahui

perbedaan setiap pasangan baris dan setiap pasangan kolom yang hipotesisnya (Ho)

ditolak. Untuk perhitungannya menggunakan program SPSS.

Page 93: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

lxi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri atas data kemampuan awal siswa,

data motivasi belajar siswa, dan nilai hasil prestasi belajar aspek kognitif pada pokok

bahasan Gerak Lurus.

1. Data Kemampuan Awal dan Motivasi belajar

Pada penelitian ini data kemampuan awal diperoleh dari hasil tes kemampuan awal

dengan menggunakan instrumen tes kemampuan awal. Sedangkan data motivasi

belajar siswa diperoleh dari isian angket tertulis motivasi belajar responden dengan

menggunakan instrumen angket motivasi belajar. Kedua instrumen tersebut telah

diuji cobakan di SMP Al-Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat dan hasilnya valid dan

reliabel (dapat dilihat pada lampiran 21-25). Deskripsi data kemampuan awal dan

motivasi belajar tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Diskripsi Data Kemampuan Awal dan Motivasi belajar

Jumlah Data

Nilai Tertinggi

Nilai Terenda

h

Rata-rata

SD

Kemampuan awal tinggi

39

96

38

65.29

14.46

Kemampuan awal Rendah 37 100 35 64.03 14.31

Page 94: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

lxii

Motivasi belajar tinggi 40 100 35

67.21 15.63

Motivasi belajar rendah 36 85 38

61.22 11.61

Responden sejumlah 76 dari kelas demonstrasi 1 dan kelas demonstrasi 2

dikelompokkan kedalam kategori kemampuan awal tinggi bagi siswa yang

memperoleh nilai kemampuan awal diatas nilai rata-rata dan kategori siswa memiliki

kemampuan awal rendah bagi siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai rata-rata.

Selain itu juga dikelompokkan kedalam kategori siswa memiliki motivasi belajar tinggi

bagi siswa yang memiliki nilai motivasi belajar di atas nilai rata-rata dan kategori

siswa memiliki motivasi belajar rendah bagi siswa yang memiliki nilai motivasi belajar

dibawah nilai rata-rata. Deskripsi data jumlah siswa masing-masing kelompok

disajikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jumlah Sebaran Siswa masing-masing kelompok

Kelas

Kemampuan awal Tinggi Kemampuan Awal Rendah

Jumlah Motivasi belajar Tinggi

Motivasi belajar Rendah

Motivasi belajar Tinggi

Motivasi belajar Rendah

Media KIT 20,19 19 18,19 19 38

Media animasi

19,21 17 19,21 17 38

Jumlah 39,40 36 37,40 36 76

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 : Data Induk Kemampuan Awal,

Motivasi belajar, dan Prestasi Belajar Fisika.

2. Data Nilai Prestasi Belajar Fisika

a. Prestasi Belajar Fisika Kelas Menggunakan Media KIT dan Media animasi

Page 95: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

lxiii

Sebaran nilai prestasi hasil penelitian dari masing-masing kelompok berdasarkan

kelompok siswa menggunakan media KIT dan kelompok siswa menggunakan media

animasi disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3 Diskripsi Data Prestasi Hasil Belajar Fisika

Kelas Jumlah Data

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata SD Variansi

Media KIT 38 96 35 60.63 13.78 189.96

Media animasi

38 100 38 69.23 13.02 169.52

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27 : Data Induk Kemampuan Awal,

Motivasi belajar, dan Prestasi Belajar Fisika

Distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa

menggunakan media KIT disajikan pada tabel 4.4, sedangkan distribusi frekuensi

prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa menggunakan media animasi

disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Kelompok Menggunakan Media KIT

No Nilai Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

1 35-45 4 10.53

2 46-56 13 34.21

3 57-67 10 26.32

4 68-78 7 18.42

Page 96: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

lxiv

5 79-89 3 7.89

6 90-100 1 2.63

Jumlah 38 100 %

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Kelompok Menggunakan Media animasi

No Skor Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

1 35-45 1 2.63

2 46-56 3 7.89

3 57-67 15 39.47

4 68-78 11 28.95

5 79-89 7 18.42

6 90-100 1 2.63

Jumlah 38 100 %

Untuk lebih jelasnya nilai prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut

disajikan histogram pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.

Page 97: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

lxv

Gambar 4.1 Histogram Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media KIT

Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Media Animasi

b. Prestasi Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Awal Siswa

0

2

4

6

8

10

12

14

45 56 67 78 89 100

35 46 57 68 79 90

Frek

uens

i (si

swa)

Rentang Nilai Prestasi Belajar

Histogram Prestasi Belajar Dengan Media KIT

Prestasi Belajar DenganMedia KIT

02468

10121416

45 56 67 78 89 100

35 46 57 68 79 90

Frek

uens

i (si

swa)

Rentang Nilai Prestasi Belajar

Histogram Prestasi Belajar Dengan Animasi

Prestasi Belajar DenganAnimasi

Page 98: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

lxvi

Sebaran nilai prestasi hasil penelitian dari masing-masing kelompok berdasarkan

kelompok siswa memiliki kemampuan awal tinggi dan kelompok siswa memiliki

kemampuan awal rendah disajikan dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Diskripsi Data Prestasi Hasil Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Awal Siswa

Kelas Jumlah Data

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata SD Variansi

Kemampuan Awal Tinggi

39 96 38 65.29 14.46 209.04

Kemampuan Awal Rendah

36 100 35 64.03 14.31 204.81

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 : Data Induk Kemampuan Awal,

Motivasi belajar, dan Prestasi Belajar Fisika

Distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa

memiliki kemampuan awal tinggi disajikan pada tabel 4.7, sedangkan distribusi

frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa memiliki kemampuan awal

rendah disajikan pada tabel 4.8.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Kemampuan Awal Tinggi

No Skor Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

1 35-45 3 7.69

2 46-56 8 20.51

3 57-67 11 28.21

Page 99: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

lxvii

4 68-78 10 25.64

5 79-89 6 15.38

6 90-100 1 2.56

Jumlah 39 100 %

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Kemampuan Awal Rendah

No Skor Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

1 35-45 3 8.11

2 46-56 8 21.62

3 57-67 13 35.14

4 68-78 8 21.62

5 79-89 4 10.81

6 90-100 1 2.70

Jumlah 37 100 %

Untuk lebih jelasnya nilai prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut

disajikan histogram pada gambar 4.3 dan gambar 4.4.

Page 100: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

lxviii

Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Kemampuan

Awal Tinggi

0

2

4

6

8

10

12

45 56 67 78 89 100

35 46 57 68 79 90

Frek

uens

i

Rentang Nilai Kemampuan Awal Tinggi

Histogram Kemampuan Awal Tinggi

Kemampuan Awal Tinggi

0

2

4

6

8

10

12

14

45 56 67 78 89 100

35 46 57 68 79 90

Frek

uens

i

Rentang Nilai Kemampuan Awal

Histogram Kemampuan Awal Rendah

Kemampuan Awal Rendah

Page 101: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

lxix

Gambar 4.4 Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Kemampuan

Awal Rendah

c. Prestasi Belajar Fisika Berdasarkan Tingkat Motivasi belajar Siswa

Sebaran nilai prestasi hasil penelitian dari masing-masing kelompok berdasarkan

kelompok siswa memiliki motivasi belajar tinggi dan kelompok siswa memiliki motivasi

belajar rendah disajikan dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9 Diskripsi Data Prestasi Belajar Fisika Tingkat Motivasi belajar Siswa

Kelompok Jumlah Data

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata SD Variansi

Motivasi belajar Tinggi

40 100 35 67.21 15.63 244.26

Motivasi belajar Rendah

36 85 38 61.22 11.61 134.72

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29

Distribusi frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa

memiliki motivasi belajar tinggi disajikan pada tabel 4.10, sedangkan distribusi

frekuensi prestasi hasil belajar fisika pada kelompok siswa memiliki motivasi belajar

rendah disajikan pada tabel 4.11.

Page 102: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

lxx

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Motivasi belajar Tinggi

No Skor Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

1 35-45 4 10.00

2 46-56 6 15.00

3 57-67 10 25.00

4 68-78 11 27.50

5 79-89 7 17.50

6 90-100 2 5.00

Jumlah 40 100 %

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Fisika Siswa Memiliki Motivasi belajar Rendah

No Skor Frekuensi

Mutlak Relatif (%)

1 35-45 2 5.56

2 46-56 6 16.67

3 57-67 10 27.78

4 68-78 9 25.00

5 79-89 7 19.44

6 90-100 2 5.56

Jumlah 36 100 %

Untuk lebih jelasnya nilai prestasi belajar dari kedua kelompok tersebut

disajikan histogram pada gambar 4.5 dan gambar 4.6.

Page 103: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

lxxi

Gambar 4.5. Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Motivasi belajar Tinggi

0

2

4

6

8

10

12

45 56 67 78 89 100

35 46 57 68 79 90

Frek

uens

i

Rentang Nilai Motivasi Tinggi

Histogram Motivasi tinggi

Motivasi tinggi

0

2

4

6

8

10

12

43 52 61 70 79 88

35 44 53 62 71 80

Frek

uens

i

Rentang Nilai Motivasi Rendah

Histogram Motivasi Rendah

Motivasi Rendah

Page 104: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

lxxii

Gambar 4.6. Histogram Prestasi Belajar Siswa Memiliki Motivasi Belajar Rendah

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sample berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pada data nilai

prestasi belajar fisika tiap-tiap kelas atau kelompok perlakuan dengan metode Lilliefors

dengan program SPSS for Windows berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov dan

Shapiro-Wilk.

Hipotesis yang diuji adalah:

Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu

taraf signifikansi (α) tertentu (biasanya α=0,05 atau α=0,01). Sebaliknya, jika hasil uji

signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak

signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom

signifikansi (Sig.) untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah untuk taraf

signifikansi uji α=0.05, Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal dan Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka

sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan Uji K-S dapat

dirangkum seperti pada tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Harga Statistik Uji Normalitas Berdasakan Uji K-S

Page 105: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

lxxiii

No Kelompok Siswa Sig. α Keterangan

1 K.Awal dng Media Animasi 0.200 0.05 Normal

2 K.Awal dng Media KIT 0.200 0.05 Normal

3 Motivasi dng Media Animasi 0.200 0.05 Normal

4 Motivasi dng Media KIT 0.186 0.05 Normal

5 Kemampuan Awal Tinggi 0.200 0.05 Normal

6 Kemampuan Awal Rendah 0.158 0.05 Normal

7 Motivasi belajar Tinggi 0.200 0.05 Normal

8 Motivasi belajar Rendah 0.200 0.05 Normal

9 Prestasi Media KIT 0.074 0.05 Normal

10 Prestasi Media animasi 0.200 0.05 Normal

11 Prestasi K.Awal Tinggi 0.200 0.05 Normal

12 Prestasi K.Awal Rendah 0.200 0.05 Normal

13 Prestasi Motivasi Tinggi 0.200 0.05 Normal

14 Prestasi Motivasi Rendah 0.200 0.05 Normal

Dari tabel 4.12 di atas tampak bahwa harga Signifikansi p > dari masing-

masing kelompok tidak melebihi harga α. Dengan demikian diperoleh keputusan bahwa

Ho diterima. Ini berarti bahwa data sampel-sampel dalam penelitian berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Normalitas dari populasi juga terlihat pada gambar

4.1, 4.2, 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6, masing-masing histogram terlihat normal. Untuk data uji

normalitas selengkapnya pada lampiran 30, 31, 32.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal

dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini

menggunakan Uji Bartlett dengan taraf signifikansi α = 0,05 atau taraf kepercayaan 95 %.

Page 106: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

lxxiv

Dengan program SPSS for windows Ringkasan hasil uji homogenitas pada table 4.13

dibawah ini , dan data selengkapnya pada lampiran 30, dan 31.

Tabel 4.13. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

No Respon Faktor p-value

Keputusan p-volue α

1 Prestasi Media Pembelajaran 0.873 0,05 Homogen 2 Prestasi Kemampuan Awal 0.497 0,05 Homogen 3 Prestasi Motivasi Belajar 0.121 0,05 Homogen

4 Prestasi Media Pembelajaran,

Kemampuan Awal dan Motivasi

0.190 0,05 Homogen

Dari data penelitian prestasi belajar fisika materi Gerak Lurus kelompok siswa

dengan penerapan media KIT dan media Animasi diperoleh harga Signifikansi = 0.873,

Kemampuan Awal siswa tinggi dan rendah harga Signifikansi = 0.497, dan Motivasi

Belajar siswa tinggi dan rendah harga Signifikansi = 0.121 kesemuanya mempunyai harga

signifikansi jauh lebih besar dari taraf signifikansi α = 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa H0 diterima, dengan demikian data penelitian adalah homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Analisis Variansi Tiga Jalan Isi Sel Tidak Sama

Analisis penelitian ini mengguanakan teknik analisis variansi (Anava)

tiga jalan sel tidak sama dengan taraf signifikansi a = 0,05 dilanjutkan uji

Scheffe untuk H0 yang ditolak. Hasil dari pengujian hipotesis dengan anava tiga

jalan pada lampiran 33, dengan menggunakan Program SPSS 17, didapatkan

harga-harga seperti yang terangkum dalam tabel di bawah ini

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Tiga Jalan Isi Sel Tidak Sama

Page 107: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

lxxv

Sumber df Fhitung Ftabel p-volue a Keputusan

Efek Utama

Penggunaan Media (A)

1 8.721 4.00 0.004 0.05 Ditolak

Kemampuan Awal (B)

1 0.078 4.00 0.781 0.05 Diterima

Motivasi belajar Siswa ( C )

1 4.831 4.00 0.031 0.05 Ditolak

Interaksi

AB 1 0.327 4.00 0.569 0.05 Diterima

AC 1 1.066 4.00 0.306 0.05 Diterima

BC 1 0.148 4.00 0.701 0.05 Diterima

ABC 1 2.079 4.00 0.154 0.05 Diterima

Galat (G) 68 11866.087

Total (T) 75 335054.137

Berdasarkan tabel 4.14 analisis variansi tiga jalan di atas didapatkan hasil-hasil

sebagai berikut:

a. Hipotesis 1

Fhitung = 8.721 > Ftabel = 4.00, p-volue = 0.004; α = 0,05

p-volue < α , dengan demikian H01 ditolak dan H11 diterima.

b. Hipotesis 2

Fhitung = 0.078 < Ftabel = 4.00, p-volue = 0.781; α = 0,05

p-volue > α , dengan demikian H02 diterima dan H12 ditolak.

Page 108: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

lxxvi

c. Hipotesis 3

Fhitung = 4.831 > Ftabel = 4.00, p-volue = 0.031, α = 0,05

p-volue < α , dengan demikian H03 ditolak dan H13 diterima.

d. Hipotesis 4

Fhitung = 0.327 < Ftabel = 4.00, p-volue = 0.569; α = 0,05

p-volue > α , dengan demikian H04 diterima dan H14 ditolak.

e. Hipotesis 5

Fhitung = 1.066 < Ftabel = 4.00, p-volue = 0.306; α = 0,05

p-volue > α , dengan demikian H05diterima dan H15 ditolak.

f. Hipotesis 6

Fhitung = 0.148 < Ftabel = 4.00, p-volue = 0.701; α = 0,05

p-volue > α , dengan demikian H06 diterima dan H16 ditolak.

g. Hipotesis 7

Fhitung = 2.079 < Ftabel = 4.00, p-volue = 153; α = 0,05

p-volue > α , dengan demikian H07 diterima dan H17 ditolak.

Hasil perhitungan analisis variansi tiga jalan yang terdiri dari tiga efek utama dan 4

interaksi dapat disimpulkan bahwa :

a. Efek Utama

Efek utama yang berupa penggunaan media pembelajaran dengan Media Kit

dan Media Animasi diperoleh harga Fhitung = 8.721 > Ftabel = 4.00 dan p-volue = 0.004

Page 109: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

lxxvii

lebih kecil dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 % yang berarti ada perbedaan

prestasi belajar fisika bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun

pelajaran 2010/2011 jika proses pembelajarannya melalui demonstrasi menggunakan

media KIT dan media Animasi.

Efek utama yang berupa Kemampuan Awal Tinggi dan Rendah diperoleh harga

Fhitung = 0.078 < Ftabel = 4.00 dan p-volue = 0.781 lebih besar dari harga α = 0,05 pada

taraf signifikansi 5 %, yang berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa

kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011 yang memiliki

tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah.

Efek utama yang berupa Motivasi Belajar Tinggi dan Rendah diperoleh harga

Fhitung = 4.831 > Ftabel = 4.00 dan p-volue = 0.031 lebih kecil dari harga α = 0,05 pada taraf

signifikansi 5 %, yang berarti ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa kelas VII

MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011 yang memiliki motivasi

belajar tinggi dan rendah.

b. Interaksi

Berdasarkan data diperoleh harga Fhitung = 0.327 < Ftabel = 4.00 dan p-volue =

0,569 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 % yang berarti bahwa

faktor AB (penggunaan media pembelajaran dan kemampuan awal siswa) tidak

mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus

bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan data diperoleh harga Fhitung = 1.066 < Ftabel = 4.00 dan p-volue =

0,306 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 % yang berarti bahwa

Page 110: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

lxxviii

faktor AC (penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa) tidak

mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus

bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan data diperoleh harga Fhitung = 0.148 < Ftabel = 4.00 dan p-volue =

0,701 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 % yang berarti bahwa

faktor BC (kemampuan awal siswa dan motivasi belajar siswa) tidak mempunyai

interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak lurus lurus bagi siswa

kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan data diperoleh harga Fhitung = 2.079 < Ftabel = 4.00 dan p-volue =

0,154 lebih besar dari harga α = 0,05 pada taraf signifikansi 5 %yang berarti bahwa

faktor ABC (penggunaan media pembelajaran, kemampuan awal dan motivasi belajar

siswa) tidak mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan gerak

lurus lurus bagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

2010/2011.

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat dikemukakan bahwa :

15. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pelajaran dengan

metode demonstrasi menggunakan media Animasi dan media KIT terhadap

prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

16. Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai

kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada

pokok bahasan Gerak Lurus.

Page 111: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

lxxix

17. Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai motivasi

belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok

bahasan Gerak Lurus.

18. Tidak ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media

Animasi dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

19. Tidak ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media

Animasi dan media KIT dengan tingkat Motivasi Belajar siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus.

20. Tidak ada interaksi antara tingkat kemampuan awal dengan tingkat

motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Gerak

Lurus.

21. Tidak ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan media

Animasi dan media KIT dengan tingkat kemampuan awal dan tingkat

motivasi belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan

Gerak Lurus.

2. Uji Lanjut Anava

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan rerata pada faktor A

(pembelajaran melalui demonstrasi menggunakan media KIT dan media animasi),

dan factor C (motivasi belajar tinggi dan rendah) di atas, maka dilakukan uji

Page 112: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

lxxx

komparasi ganda dengan metode Scheffe. Melalui program SPSS 17 seperti pada

tabel 4.15

Tabel 4.15 Hasil Uji Lanjut Anava Media Animasi dan Media KIT

ANOVA

prestasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1402.232 1 1402.232 7.801 .007

Within Groups 13301.567 74 179.751

Total 14703.799 75

Tabel 4.16 Hasil Uji Lanjut Anava Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah

ANOVA

prestasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 939.729 1 939.729 5.052 .028

Within Groups 13764.070 74 186.001

Total 14703.799 75

Tabel 4.17 Ringkasan Hasil Uji Lanjut Anava

No Respon Faktor F Ftabel

p-value Keputusan

Ho p-

volue α

1 Prestasi Media

Pembelajaran 7.801 4.00 0.007 0,05 Ditolak

2 Prestasi Motivasi 5.052 4.00 0.028 0,05 Ditolak

Page 113: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

lxxxi

Belajar

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran dengan

menggunakan Kit dan Animasi ternyata memiliki Fhitung = 7.801 > Ftabel = 4.0 dan p-volue =

0.007 yang lebih kecil dari α = 0.05 sehinga Ho di tolak dan H1 diterima, sehingga ada

perbedaan prestasi belajar antara penggunaan media belajar dengan KIT dan dengan

Animasi. Demikian juga dengan Motivasi belajar siswa memiliki Fhitung = 5.052 > Ftabel =

4.00 dan p-volue = 0.028 yang lebih kecil dari α = 0.05, sehingga Ho di tolak dan H1

diterima, sehingga ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki motivasi

tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hipotesis Pertama

H0,A : Tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa jika proses

pembelajarannya melalui demonstrasi menggunakan media KIT dan media

animasi.

H1,A : Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa jika proses pembelajarannya

melalui demonstrasi menggunakan media KIT dan media animasi.

Berdasarkan perhitungan analisis varians tiga jalan sel tak sama pada baris (A)

penerapan laboratorium diperoleh Fhitung = 8.721. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung lebih

besar dari pada Ftabel = 4.00 dengan derajat kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05,

sehingga H0A ditolak. Ini berarti ada perbedaan antara demonstrasi menggunakan media

Page 114: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

lxxxii

KIT dan demonstrasi menggunakan media animasi terhadap prestasi belajar fisika pada

materi pokok gerak lurus.

Hasil perhitungan komparansi ganda dengan metode Scheffe diperoleh Fhitung =

7.801 > Ftabel = 4.0 dengan derajat kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05. Ini artinya

ada beda rerata yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan media

KIT dengan siswa yang belajar dengan menggunakan media animasi.

Data analisis variansi menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media animasi memperoleh

prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan media KIT. Hal ini terjadi

karena dengan menggunakan media animasi siswa lebih tertarik, termotivasi, merasa

senang sehingga mudah dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep pada pokok

bahasan gerak lurus. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Wahyu Wijayanti,

2007 . Peran penggunaan laboraorium media animasi yang dipandu menggunakan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dapat memudahkan siswa dalam menangkap dan

mengolah informasi berupa konsep dan prinsip fisika yang diajarkan. Selama belajar

menggunakan media animasi, siswa menjadi termotivasi untuk lebih menekuni materi

yang disajikan serta dengan adanya variasi gerak dari beberapa instrumen gerak lurus.

Dalam pembelajaran ini siswa akan lebih tertarik untuk belajar, siswa belajar secara

mandiri, bukan sekedar menerima informasi dari guru semata, tetapi siswa dapat

mengamati langsung melalui animasi pada media animasi.

Kemudahan ini didukung dengan jaminan tidak adanya resiko yang

membahayakan seperti rusaknya alat-alat peraga pada KIT akibat salah hubung atau

Page 115: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

lxxxiii

salah rangkai. Jaminan kemudahan tersebut merangsang siswa untuk memunculkan

sikap berani mencoba dengan tanpa ada rasa khawatir takut berbuat kesalahan. Media

animasi yang dikemas secara interaktif ini lebih mempercepat kerja laboratorium,

sehingga tiap-tiap pertemuan dalam pembelajaran dengan durasi antara 1 jam (40

menit) sampai 2 jam (2 x 40 menit), hampir semua kelompok kerja dapat menyelesaikan

diskusinya sesuai alokasi waktu yang disediakan pada skenario pembelajaran. Sehingga

tiap-tiap pertemuan dapat melakukan diskusi kelas untuk menarik kesimpulan yang

berupa isi dari konsep yang sedang dipelajari. Dan apabila terdapat salah satu atau

beberapa siswa anggota kelompok tertentu yang masih belum dapat menuntaskan

pekerjaannya di kelas, mereka dapat melanjutkan sendiri di rumah khususnya bagi siswa

yang memiliki fasilitas personal komputer (PC), karena program animasi dalam media

animasi ini bebas dikopi (free softcopy) oleh siswa. Dengan demikian mereka dapat

mengulang-ulang hingga mendapatkan konsep ilmu yang sedang dipelajari.

Pada media media animasi dapat terlihat jelas jalannya gerak benda yang

bergerak dipercepat maupun diperlambat pada GLB dab GLBB. Selain itu dengan media

animasi, untuk menentukan hubungan jarak , kecepaan dan waktu dapat dilakukan

oleh siswa secara cepat, karena data yang diperoleh lebih akurat. Dengan demikian

media animasi merupakan suatu alternatif yang dapat digunakan sebagai media

pembelajaran efektif di kelas.

Sedangkan pada pembelajaran dengan metode demonstrasi yang berlangsung

menggunakan media media KIT (kit mekanika) yang sama-sama dipandu menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS), sebenarnya juga dapat memudahkan siswa dalam memahami

dan menemukan konsep fisika yang sedang dipelajari dibandingkan dengan tanpa

Page 116: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

lxxxiv

bantuan media alat laboratorium. Namun pada pelaksanaan pembelajaran banyak

ditemukan hambatan atau kendala-kendala, diantaranya (1) siswa masih banyak

mengalami kesulitan dalam merangkai alat-alat mekanika atau gerak lurus secara

manual meskipun sudah ada petunjuk, sehingga guru masih banyak menerangkan cara

merangkai alat; (2) ketersediaan peralatan laboratorium yang terbatas jumlahnya,

memaksa siswa hanya dapat menggunakan alat-alat tersebut di laboratorium sekolah

dan tidak bisa diulang sendiri di rumah; (3) Demonstrasi dilakukan dengan cara

demonstrasi sehingga masih ada beberapa anak yang kurang aktif dalam melakukan

percobaan.

Beberapa kendala tersebut di atas mengakibatkan proses pembelajaran dengan

metode demonstrasi menggunakan Media KIT pada materi pokok bahasan gerak lurus

memiliki beberapa kelemahan diantaranya memerlukan waktu yang relatif lama

sehingga kurang efektif, sering terjadi tiap pertemuan dalam pembelajaran tidak dapat

menyisakan waktu untuk diskusi kelas dalam menarik kesimpulan, dan bahkan beberapa

kelompok kerja tertentu belum berhasil menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS

yang disediakan. Hal ini terjadi dikarenakan kelompok kerja mereka belum berhasil

memperoleh data yang tepat.

Beberapa kelemahan di atas itulah yang barangkali menghambat proses

pembuktian konsep atau prinsip fisika yang sedang dipelajari sehingga prestasi hasil

belajar yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan

media animasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika metode

demonstrasi menggunakan media animasi lebih baik dari pada metode demonstrasi

menggunakan media KIT terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok gerak lurus.

Page 117: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

lxxxv

2. Hipotesis Kedua

H0,B : Tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat

kemampuan awal tinggi dan rendah.

H1,B : Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki tingkat

kemampuan awal tinggi dan rendah.

Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh Fhitung =

0.078 lebih kecil dari Ftabel = 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan a =

0,05 sehingga H0B diterima, artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa

yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi dan rendah.

Data analisis variansi tersebut ditemukan bahwa siswa yang memiliki

kemampuan awal tinggi memperoleh prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, tetapi tidak terlalu signifikan

bahkan hampir sama, hal ini dimungkinkan siswa yang memilki kemampuan awal tinggi

dan rendah sama-sama dalam menangkap proses pembelajaran dengan demonstrasi .

Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah memiliki kesamaan dalam

menangkap petunjuk yang tertulis dalam Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan sama-sama

mampu menangkap dan mengolah informasi berupa konsep dan prinsip fisika yang

diajarkan.

Pada penelitian ini siswa yang memiliki kemampuan awal Tinggi dan siswa yang

memiliki kemampuan awal rendah membaur menjadi satu. Pembagian kelompok

demonstrasi juga secara acak, sehingga siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi

Page 118: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

lxxxvi

bercampur dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini akan

mempempersulit siswa yang memiliki kemampuan awal rendah dalam mengikuti

kegiatan demonstrasi. Dalam mengamati, memahami dan mengolah hasil demonstrasi

untuk memantapkan konsep fisika yang dipelajari, siswa yang memiliki kemampuan

awal rendah dan siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi hampir memiliki

kesamaan. Pada penelitian ini, tingkat kemampuan awal tinggi memberikan pengaruh

yang lebih baik dari pada tingkat kemampuan awal rendah tetapi tidak terlalu signifikan.

3. Hipotesis Ketiga

H0,C : Tidak ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi dan rendah.

H1,C : Ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi dan rendah.

Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh Fhitung =

4.831 > Ftabel = 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05 sehingga

H0,C ditolak, artinya ada perbedaan prestasi belajar fisika bagi siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi dan rendah. Hasil uji komparasi ganda dengan uji Scheffe

menghasilkan Fhitung = 5.052 > Ftabel = 4.00 artinya bahwa motivasi belajar memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok bahasan

gerak lurus.

Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh prestasi belajar fisika

pokok bahasan gerak lurus lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki

Page 119: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

lxxxvii

motivasi belajar rendah. Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nicolaus Dolly Simon Kusdwiutomo bahwa ” siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

memiliki prestasi fisika lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah”. Fakta ini disebabkan oleh siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih

cepat mengiterpretasikan kode-kode atau icon-icon yang diterima dibandingkan siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah.

Motivasi belajar siswa memiliki peran yang sangat penting dalam

menginterpretasikan perintah-perintah dalam LKS untuk melakukan demonstrasi. Siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat merangkai alat-alat mekanika sesuai dengan

petunjuk yang tertulis dalam LKS dengan cepat. Dalam melakukan kegiatan demonstrasi

untuk membuktikan konsep-konsep sinar istimewa maupun pembentukan bayangan

pada gerak lurus dapat dilakukan dengan cepat, sehingga cepat memperoleh data-data

yang dibutuhkan. Hal ini disebabakan oleh siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

memiliki rasa inggin tahu dan suka terhadap hal-hal yang baru serta senang menghadapi

tantangan.

4. Hipotesis Keempat

H0,AB : Tidak ada interaksi antara penerapan media pembelajaran dengan

kemampuan tingkat awal terhadap prestasi belajar fisika.

H1,AB : Ada interaksi antara penerapan media pembelajaran dengan kemampuan

tingkat awal terhadap prestasi belajar fisika.

Page 120: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

lxxxviii

Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh Fhitung =

0.327 < Ftabel = 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05 sehingga

H0,AB tidak ditolak, artinya tidak ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan

media animasi dan media KIT dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar fisika

pada materi pokok bahasan gerak lurus.

Dengan kata lain antara penggunaan media KIT dan media Animasi dan

kemampuan awal tidak memberikan pengaruh secara bersamaan terhadap prestasi

belajar. Tidak ditolaknya hipotesis nol ini dimungkinkan karena semua kelas proses

pembelajarannya dengan metode demonstrasi menggunakan media animasi maupun

media KIT terdiri dari siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal tinggi maupun

tingkat kemampuan awal rendah. Siswa yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah

tetap akan memperoleh prestasi yang sama meskipun diberikan pembelajaran dengan

media media animasi maupun media KIT. Demikian juga siswa yang memiliki tingkat

kemampuan awal rendah juga akan tetap memperoleh prestasi yang sama meskipun

diberikan pembelajaran menggunakan media media animasi maupun media KIT

.

5. Hipotesis Kelima

H0,AC : Tidak ada interaksi antara penerapan laboratorium dengan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar fisika.

H1,AC : Ada interaksi antara penerapan laboratorium dengan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar fisika.

Page 121: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

lxxxix

Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh Fhitung =

1.066 < Ftabel = 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05 sehingga

H0,AC tidak ditolak, artinya tidak ada interaksi antara metode demonstrasi menggunakan

media animasi dan media KIT dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar

fisika pada materi pokok bahasan gerak lurus.

Dengan kata lain antara penggunaan media KIT dan media Animasi dan motivasi

belajar siswa tidak memberikan pengaruh secara bersamaan terhadap prestasi belajar.

Tidak ditolaknya hipotesis nol ini dimungkinkan siswa cenderung melakukan

demonstrasi sesuai dengan petunjuk yang ditulis pada LKS. Siswa tidak melakukan

kegiatan-kegiatan selain sesuai petunjuk, karena mengejar target agar tugas yang

dibebankan cepat selesai. Dengan demikian siswa yang motivasi belajarnya tinggi

maupun rendah melakukan kegiatan yang sama. Hal ini juga dimungkinkan karena

anggota kelompok demonstrasi hiterogen, yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi bercampur dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah, maka kegiatan yang

dilakukan setiap anak sama dengan yang dilakukan dalam kelompok tersebut. Siswa

yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi tetap akan memperoleh prestasi yang sama

meskipun diberikan pembelajaran dengan media media animasi maupun media KIT.

Demikian juga siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar rendah juga akan tetap

memperoleh prestasi yang sama meskipun diberikan pembelajaran menggunakan media

animasi maupun media KIT.

6. Hipotesis Keenam

Page 122: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

xc

H0,BC : Tidak ada interaksi antara kemampuan tingkat awal dengan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar fisik.

H1,BC : Ada interaksi antara kemampuan tingkat awal dengan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar fisik.

Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh Fhitung =

0.148 < Ftabel = 4.00 dengan derajad kebebasan 1 dan taraf signifikan a = 0,05 sehingga

H0,BC tidak ditolak, artinya tidak ada interaksi antara kemampuan awal dengan motivasi

belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok bahasan gerak lurus.

Dengan kata lain antara kemampuan awal dan motivasi belajar siswa tidak

memberikan pengaruh secara bersamaan terhadap prestasi belajar. Tidak ditolaknya

hipotesis nol ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : (1) Proses

pembelajarannya menggunakan petunjuk LKS, semua siswa baik yang memiliki

kemampuan awal tinggi, rendah, motivasi belajar tinggi dan rendah cenderung

melakukan kegiatan yang sama. (2) Anggota kelompok hiterogen, artinya siswa yang

memiliki kemampuan awal tinggi, rendah, motivasi belajar tinggi maupun memiliki

motivasi belajar rendah membaur jadi satu, sehingga siswa melakukan demonstrasi

sesuai dengan kerja tim. Siswa hanya melakukan demonstrasi sesuai dengan petunjuk

LKS. Dengan demikian semua siswa baik yang motivasi belajarnya tinggi maupun siswa

yang motivasi belajarnya rendah melakukan kegiatan yang sama, sehingga kemampuan

awal dan motivasi belajar siswa tidak memberikan pengaruh secara bersamaan

terhadap prestasi belajar.

7. Hipotesis Ketujuh

Page 123: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

xci

H0,ABC : Tidak ada interaksi antara penerapan laboratorium, kemampuan tingkat

awal, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika.

H1,ABC : Ada interaksi antara penerapan laboratorium, kemampuan tingkat awal, dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika.

Hasil perhitungan uji analisis varians tiga jalan sel tak sama diperoleh Fhitung =

2.079 < Ftabel = 4.00 dengan taraf signifikan a = 0,05 sehingga H0,ABC tidak ditolak,

artinya tidak ada interaksi antara penerapan laboratorium, kemampuan awal, dan

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika pada materi pokok bahasan gerak

lurus.

Dengan kata lain antara penggunaan media KIT dan media Animasi,

kemampuan awal, dan motivasi belajar siswa tidak memberikan pengaruh secara

bersamaan terhadap prestasi belajar. Berarti demonstrasi menggunakan media animasi

diterapkan pada siswa yang memiliki tingkat kemampaun awal tinggi mamupun siswa

yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah, tetap diperoleh prestasi fisika lebih

tinggi daripada demonstrasi menggunakan media KIT. Demikian juga demonstrasi

menggunakan media Animasi diterapkan pada siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi mamupun siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, tetap diperoleh prestasi

fisika lebih tinggi daripada demonstrasi menggunakan media KIT. Sebaliknya siswa yang

memiliki tingkat kemampuan awal tinggi melakukan demonstrasi menggunakan media

animasi maupun media KIT , tetap memperoleh prestasi fisika lebih tinggi daripada siswa

yang memiliki tingkat kemampuan awal rendah. Demikian juga siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi melakukan demonstrasi menggunakan media animasi maupun

Page 124: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

xcii

media KIT , tetap memperoleh prestasi fisika lebih tinggi daripada siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah.

E. Keterbatasan Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian ini sudah diupayakan secara maksimal untuk

mendapatkan hasil penelitian yang optimal sebagaimana yang dituangkan pada

pembahasan, dengan meminimalisir kekurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi.

Namun demikian penulis menyadari ada kekurangan yang menyebabkan hasil penelitian

kurang sempurna. Kekurangan yang dimaksud antara lain meliputi:

1. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengambilan data berupa tes

kemampuan awal, angket motivasi belajar, tes prestasi belajar (kognitif), dan media

animasi semuanya belum merupakan instrumen standar. Karena instrumen tersebut

di atas disusun dan dikembangkan oleh peneliti sendiri dan baru diujicobakan satu

kali sehingga masih memerlukan uji coba dan analisa yang lebih banyak agar benar-

benar standar.

2. Media pembelejaran yang dibuat dengan macromedia flash 8 masih terdapat

kekurangan yang perlu disempurnakan lagi sehingga dalam pelaksaannya masih

memerlukan pengulangan-pengulangan.

3. Waktu pelaksanaan penelitian yang terbatas menyesuaikan dengan jam pelajaran

sesuai aturan akademik pada standar isi kurikulum KTSP, yaitu untuk mapel IPA

fisika kelas VII hanya 3 jam pertemuan (120 menit) tiap minggu. Sehingga ada

kemungkinan pengaruh perlakuan yang diberikan belum membawa dampak.

Page 125: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

xciii

4. Sampel penelitian ini hanya sebagian siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa

Barat tahun pelajaran 2010/2011 sebagai kelompok demonstrasi. Peneliti berasumsi

bahwa jika demonstrasi sejenis ini dilakukan pada subyek di sekolah lain

kemungkinan memiliki hasil yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain karakteristik siswa, kondisi geografis, kondisi sekolah, kesiapan guru dan

faktor pendukung lainnya dari masing-masing sampel. Sehubungan dengan hal

tersebut, maka hasil penelitian ini belum dapat digeneralisasikan untuk umum dan

hanya belaku untuk kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat.

Page 126: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

xciv

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang massalah, rumusan masalah, hipotesis hingga uji

hipotesis maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan

metode demonstrasi melalui media Animasi dan KIT IPA ditinjau dari kemampuan awal

dan motivasi belajar siswa di kelas II MTsN Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran

2010/2011 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran fisika melalui media Animasi lebih baik prestasi belajarnya

dibandingkan dengan media KIT pada pokok bahasan Gerak Lurus bagi siswa kelas

VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini

ditunjukkan dengan hasil uji statistik Fhitung = 8.721 > Ftabel = 4.00. Demikian juga dari

hasil analisis uji lanjut didapatkan: Fhitung = 7.821 > Ftabel = 4.00. Rerata prestasi

belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan Media KIT IPA =2Ax 60.63

lebih rendah dibanding rerata prestasi belajar siswa yang pembelajarannya

menggunakan Media Animasi =2Ax 69.23.

2. Kemampuan awal siswa ternyata tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi

belajar fisika pada pokok bahasan Gerak Lurus bagi siswa kelas VII MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil uji statistik Fhitung = 0.078 < Ftabel = 4.00. Dari hasil uji statistik menunjukkan

bahwa Fhitung < Ftabel, Rerata prestasi fisika pokok bahasan Gerak Lurus peserta didik

Page 127: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

xcv

yang mempunyai Kemampuan awal tinggi dan rendah masing-masing =1Bx 65.29

dan =2Bx 64.03. Dari data tersebut rerata prestasi belajar tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan sehingga secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa

siswa yang meiliki Kemampuan awal tinggi dan rendah prestasinya hampir sama.

3. Motivasi belajar siswa memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar fisika pada

pokok bahasan Gerak Lurusbagi siswa kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat

tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik Fhitung =

4.831 > Ftabel = 4.00. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel,

demikian juga hasil analisis uji lanjut yang didapatkan : Fhitung = 5.052 > Ftabel = 4.00.

Rerata prestasi fisika pokok bahasan Gerak Lurus siswa yang mempunyai motivasi

belajar tinggi =1Cx 67,21, lebih besar dari pada rerata prestasi fisika pokok

bahasan Gerak Lurus siswa yang mempunyai Motivasi belajar rendah =2Cx 61,22.

Dari data tersebut secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa siswa yang meiliki

motivasi belajar tinggi memperoleh prestasi belajar lebih baik dibanding dengan

siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

4. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan

Media dengan Kemampuan awal terhadap prestasi belajar fisika pada pokok

bahasan Gerak Lurus. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik Fhitung = 0.327 <

Ftabel = 4.00. Pada uji statistik menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini memberikan

arti bahwa tidak ada kombinasi efek antara penggunaan media Animasi dan KIT IPA

dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Gabungan

antara penggunaan media Animasi dan KIT IPA dengan Kemampuan awal siswa tidak

Page 128: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

xcvi

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar yang diperoleh

siswa.

5. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara penggunaan media

Animasi dan KIT IPA dengan Motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika pada

pokok bahasan Gerak Lurus. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik = 1.06 <

Ftabel = 4.00. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini

memberikan arti bahwa tidak ada kombinasi efek antara penggunaan media Animasi

dan KIT IPA dengan Motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar yang diperoleh.

Gabungan antara penggunaan media Animasi dan KIT IPA dengan Motivasi belajar

siswa tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar yang

diperoleh siswa.

6. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara tingkat

Kemampuan awal dengan Motivasi belajar terhadap prestasi belajar fisika pada

pokok bahasan Gerak Lurus. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik Fhitung =

0.148 < Ftabel = 4.00. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini

memberikan arti bahwa tidak ada kombinasi efek antara Kemampuan awal dengan

Motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Gabungan antara

Kemampuan awal dengan Motivasi belajar siswa tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa.

7. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara penggunaan Animasi

dan KIT IPA, tingkat Kemampuan awal dan Motivasi belajar siswaterhadap prestasi

belajar fisika pada pokok bahasan Gerak Lurusbagi siswa kelas VII MTs Negeri

Taliwang Sumbawa Barat tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

Page 129: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

xcvii

hasil uji statistik Fhitung = 2.079 < Ftabel = 4.00. Dari hasil uji statistik menunjukkan

bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini memberikan arti bahwa tidak ada kombinasi efek antara

penggunaan media laboraratorium, Kemampuan awal, dan Motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Gabungan antara penggunaan media

Animasi dan KIT IPA, Kemampuan awal, dan Motivasi belajar siswa tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar yang diperoleh

siswa.

B. Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis dari penelitian ini dihasilkan temuan bahwa penggunaan Media

Animasi dan KIT IPA, berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada pokok bahasan

Gerak Lurus pada jenjang pendidikan SMP. Selain media Animasi dan KIT IPA tersebut,

Motivasi belajar siswa juga berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada pokok

bahasan Gerak Lurus bagi siswa pada jenjang pendidikan SMP.

2. Implikasi Praktis

Penggunaan media belajar berbasis teknologi informasi saat sekarang masih

terbatas pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi, perlu dikembangkan

penggunaannya ke mata pelajaran lain. Banyak materi pelajaran fisika yang dapat

diajarkan dengan metode eksperimen menggunakan Media Animasi. Media Animasi

dapat diterapkan dalam pembalajaran fisika pokok bahasan Gerak Lurus pada siswa

tingkat SMP. Bahkan menggunakan Media Animasi memberikan hasil yang lebih baik

daripada menggunakan Media KIT IPA. Penggunaan komputer sebagai media

pembelajaran dapat mempertajam pemahaman siswa, mengurangi kebingunan siswa

Page 130: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

xcviii

terhadap contoh obyek yang sebenarnya dan secara ekonomis lebih murah karena

bahan dan alatnya dapat digunakan kapan dan dimana saja.

Mengingat hasil temuan yang lain bahwa tingkat Motivasi belajar siswa

berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada pokok bahasan Gerak Lurus bagi siswa

kelas VII MTs Negeri Taliwang Sumbawa Barat, maka diupayakan peningkatan

kemampuan guru-guru fisika untuk dapat membangkitkan Motivasi belajar belajar

siswa. Dalam pembelajaran, guru diharapkan selalu memperhatikan karakteristik

siswa khususnya tingkat Motivasi belajar siswa. Dengan memperhatikan karakteristik

siswa guru dapat memilih metode dan media pembelajaran yang tepat.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian maka penulis

mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepada Sekolah:

a. Karena media Animasi memberikan pengaruh bagi prestasi belajar siswa

khususnya materi Gerak Lurus diharapkan kepala sekolah dapat menyediakan

sarana penunjang pada media tersebut terutama kelengkapan alat laboratorium

virtual.

b. Selalu mendorong guru untuk dapat mengasah kemampuan dibidang

penguasaan laboratorium virtual guna meningkatkan potensi guru fisika untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Bagi Guru, khususnya guru Fisika :

Page 131: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

xcix

a. Guru agar selalu meningkatkan potensi yang dimilikinya dalam menyajikan

materi yang tepat dalam tiap pembelajaran, khususnya di materi Gerak Lurus

diharapkan mampu dapat menguasai penggunaan Laboratorium Virtual untuk

tiap penyampaian materi Gerak Lurus.

b. Guru mampu menggunakan media yang ada dalam pelaksanaan metode

pembelajaran untuk memudahkan menyampaikan materi pelajaran fisika dan

khususnya materi Gerak Lurus Guru dapat belajar menjalankan Program Animasi

di Laboratorium Virtual.

c. Guru hendaknya melihat faktor-faktor internal yang dimiliki siswa seperti

kemampuan awal dan motivasi belajar siswa, sehingga dalam pelaksanaan

pembelajaran lebih maksimal dan dapat menentukan langkah-langkah dalam

pemilihan metode belajar berikutnya.

3. Bagi Siswa,

a. Siswa hendaknya terdorong untuk dapat lebih menguasai penggunaan

computer untuk memudahkan menerima materi pelajaran yang diberikan oleh

guru melalui media Animasi khususnya materi Gerak Lurus.

b. Siswa mampu termotivasi dengan adanya metode pembelajaran yang

diterapkan oleh guru melalui media Animasi sehingga lebih giat dalam

belajarnya.

4. Kepada peneliti, untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan kepada peneliti

untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan menerapkan Media Animasi pada

pokok bahasan yang lain atau mata pelajaran lain, sehingga semakin banyak media

Animasi yang dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Page 132: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

c

DAFTAR PUSTAKA

Aleksandrova dan Nancheva. 2007. E-test with physics video demonstrations Department of Physics, University of Rousse. (Online), (http://www.mptl12.ifd.uni.wroc.pl/papers/13.pdf, diakses 5 Desember 2010)

Akhmad Sudrajat, 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model

Pembelajaran. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diakses 12 September 2008).

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakrta:

Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Firdaus, Tarman. 2010. Istilah Penting dalam Teknologi Pembelajaran. (Online),

(http://ftaman.wordpress.com/2010/01/page/2/, diakses 10 Nopember 2010). Hadi, Sutrisno. 1998. Metodologi Research.Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi UGM. Ibrahim, R. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Imam Ghozali, 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang:

Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Kamiantri Ramli, 2011. Media Animasi untuk Siswa. (Online),

(http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi-sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/, diakses 28 Februari 2011)

Muhibin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: Penerbit Remaja Rosda Karya.

Natawijaya, Rohman. 1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prindo Jaya. Ngalim Purwanto. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Jakarta: PT Refika Aditama.

Page 133: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

ci

Ratna Willis Dakar. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga. Ricardo Trumper,2003, The Physics Laboratory – A Historical Overview and Future

Perspectives. (Online), (http://www.oranim.ac.il/sites/heb/SiteCollectionImages/personal/ricardo/S_E2003.pdf, diakses 12 Desember 2010)

Rochani, Wasih. 2010. Jurnal Riset Ilmiah. Studi Pelaksanaan Kerja Ilmiah dalam

Pembelajaran Sains SD Kelas IV di Kota Blitar. (Online), (http://veghamoylov.blogspot.com/2010/03/jurnal-riset-imiah.html,/ di-akses 5 Desember 2010)

Sudarwanto, 2011. Artikel Guru. Hakekat Pelajaran Fisika. (Online),

(http://mansaba.sch.id/web_saba/artikel-guru/195-hakikat-pelajaran-%20 fisika.html, diakses 16 April 2011).

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Supriyanto. 2006. Fisika Untuk SMP Kelas VII Semester 1 dan 2. Yogyakarta: Erlangga.

Teguh Wahyono. 2006. Animasi Dengan Macromedia Fleash 8. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Thursan Hakim. 2005. Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara.

Team Penyusun. 2008. Perangkat Penilaian Kurikulum tingkat Satuan pendidikan KTSP SMP. Jakarta: Depdikbud.

Umiyanti, 2008. Macam-macam Metode Pembelajaran, (Online),

(http://umiyanti28.wordpress.com/2008/12/20/macam-macam-metode-pembelajaran/, diakses 2 Desember 2010).

Wingkel, W. S. 1996. Psychologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. Zainal Aqib Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru Dan Pengawas. Bandung, Yrama Widya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 134: PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE · PDF fileMELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI ... (Studi Kasus pada Pokok Bahasan : Gerak Lurus untuk Siswa Kelas VII MTsN Taliwang Sumbawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

cii