212
i PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI DIGITAL DENGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 KASIHAN SKRIPSI Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Bagas Cahyo Utomo NIM : 151314010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

  • Upload
    others

  • View
    41

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

i

PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI DIGITAL

DENGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 KASIHAN

SKRIPSI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Bagas Cahyo Utomo

NIM : 151314010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

i

PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI DIGITAL

DENGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 KASIHAN

SKRIPSI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Bagas Cahyo Utomo

NIM : 151314010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

iv

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini

dipersembahkan kepada:

1. Kedua orangtua tercinta (Bapak Dasi (Alm) dan Ibu Eni Murtini ) kakak tercinta

(Bagus Cahyo Pambudi) yang selalu memberikan semangat, mendoakan,

mendukung, memotivasiku, dan memenuhi semua kebutuhanku selama ini.

2. Tim Skripsi Literasi Digital (Ginanjar Wahyu Nendra, Maria Desta Ernia Sari,

Indrya Sari Indah Meilany) yang telah bersama-sama menyelesaikan Tugas

Akhir dengan baik.

3. Hendra Kurniawan, M.Pd., dan Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen

pembimbing yang selalu membimbing, memotivasi penulis dan menyemangati

penulis dengan baik.

4. Semua sahabat tercinta khususnya (Indrya Sari Indah Meilany, Angga Wahyu

Nugroho, Andreas Bayu Utomo, dan Yuslina Halawa), teman-teman dan semua

pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

v

MOTTO

Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada ilmu

pengetahuan

(Ali bin Abi Thalib)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

vii

ABSTRAK

PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI DIGITAL

DENGAN PEMANFAATAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS XI IPS 2 DI SMA NEGERI 1 KASIHAN

Bagas Cahyo Utomo

151314010

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan mengenai: (1) Persiapan

pembelajaran, (2) Pelaksanaan pembelajaran, (3) Hasil belajar Sejarah berbasis

budaya literasi digital dengan pemanfaatan media audio visual.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi

kasus, guru dan siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan menjadi informasi

dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

kuesioner, wawancara, dokumen dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam

penelitian ini menggunakan model Miles dan Hurberman yang meliputi

pengumpulan data, reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perencanaan yang dilakukan

oleh guru adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

mengandung unsur literasi digital dan menyiapkan video, (2) pelaksanaan

pembelajaran telah dilakukan dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru, (3) hasil pembelajaran sejarah

berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaatan media audio visual pada hasil

kognitif menunjukkan siswa sebanyak 26 siswa yang mencapai di atas KKM 75

dengan rata-rata 78,5 (94%). Pada aspek afektif menunjukkan 84% siswa berada

dalam kategori “sangat baik” untuk penilaian aspek toleransi, sedangkan pada

aspek nasionalisme menunjukkan 70% siswa masuk dalam kategori “sangat baik”.

Pada hasil psikomotorik menunjukkan hasil keterampilan siswa melalui produk

peta konsep sudah mencapai KKM dengan rata-rata sebesar 81,5.

Kata Kunci: Literasi Digital, Pembelajaran Sejarah, Media Audio Visual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

viii

ABSTRACT

HISTORY LEARNING BASED ON DIGITAL LITERACY CULTURE USE

OF MEDIA AUDIO VISUAL ON A STUDENTS OF CLASS XI IPS 2 OF

SMA NEGERI 1 KASIHAN

Bagas Cahyo Utomo

151314010

The research aims to describe: (1) the learning plan, (2) the

implementation, and (3) the results of History learning using digital media.

This research uses qualitative approach with case study method. The teacher

and the students of XI IPS 2 class of SMA Negeri 1 Kasihan become the subjects of

this research who are chosen by using purposive sampling technique. The data

gathering methods used in this research are observation, questionnaire, interview,

document and documentation. The data analysis technique of this research uses

Miles and Hurberman’s interactive model which covers data gathering, reduction,

presentation, and conclusion drawing.

Based on the analysis, the result shows that: (1) the planning conducted by

the teacher is arranging the lesson plan which contains literacy digital elements and

preparing video, (2) the learning implementation has been conducted based on the

lesson plan, that is made by the teacher, (3) the result of History learning based on

digital literacy culture use of audio visual media on cognitive aspect shows that 26

students can achieve the Minimum Criteria of Master Learning value 75% with the

mean 78.5 or (94%).

From the perspective of affective, 84% of students are in the category of

“Very Good” for the judgment of the aspect of tolerance, while in the case of the

aspect of nationalism 70% students are in the category of “Very Good”. On

psychometric results, it shows that the students’ skill in product concept reachs, the

Minimum Criteria of Mastery Learning with the mean 81.5.

Keyword : Literacy Digital, Learning History, Media Audio Visual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya hatirkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan

karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pembelajaran

Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual

Pada Siswa Kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Kasihan”. Selama menyelesaikan

skripsi ini, banyak hambatan yang penulis alami. Namun atas bantuan, motivasi,

dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis mampu mengatasi hambatan yang

terjadi.

Dengan demikian penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak

yang turut membantu, antara lain:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama penyususnan Skripsi ini.

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., Selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus menjadi dosen pembimbing I dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A.Latar Belakang .................................................................................................. 1

B.Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7

C.Rumusan Masalah ............................................................................................. 8

D.Tujuan Penelitian............................................................................................... 9

E.Manfaat Penelitian dan Pengembangan ............................................................. 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 11

A.DeskripsiTeori ................................................................................................ 11

1. Media Pembelajaran ................................................................................... 11

a). Pengertian Media Pembelajaran.................................................... 11

b). Fungsi Media Pembelajaran ........................................................ 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xiii

b). Ciri-ciri Media Pembelajaran ........................................................ 14

c). Prinsip-prinsip Media Pembelajaran ............................................. 15

d). Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 17

2. Media Audio Visual ................................................................................... 19

a). Pengertian Media Audio Visual .................................................... 19

b). Jenis-jenis Media Audio Visual .................................................... 20

3. Literasi ....................................................................................................... 20

a). Pengertian Literasi ........................................................................ 20

b). Komponen Gerakan Literasi ......................................................... 21

c). Ranah Literasi .............................................................................. 24

d). Dimensi Literasi ........................................................................... 24

e). Gerakan Literasi Sekolah .............................................................. 25

f). Tujuan Gerakan Literasi Sekolah .................................................. 27

g). Ruang Lingkup Gerakan Literasi Sekolah .................................... 27

h). Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah .......................... 28

4. Budaya Literasi Digital .............................................................................. 31

5. Pembelajaran Sejarah ................................................................................. 31

a). Pengertian Pembelajaran Sejarah .................................................. 31

b). Sumber dan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Literasi ........ 32

c). Prinsip-prinsip Pembelajaran Sejarah ........................................... 33

d). Literasi Digital dalam Pembelajaran Sejarah.............................. 34

e). Pemanfaatan Literasi dalam Pembelajaran Sejarah..................... 35

B. Penelitian yang Relevan.............................................................. ............. 36

C. Kerangka Pikir......................................................................................... 37

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 39

A.Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 39

B. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 39

C. Sumber Data .............................................................................................. 41

D. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 41

E. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xiv

F. Teknik Cuplikan ........................................................................................ 46

G. Validitas Data ............................................................................................ 46

1. Triangulasi ................................................................................. 47

2. Meningkatkan Ketekunan .......................................................... 49

3. Pengecekan Melalui Diskusi.................................................... 49

H. Analisis Data.............. ............................................................................. 50

I. Sistematika Penulisan................................................................................ 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 53

A.Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 53

B. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 58

C. Pembahasan .............................................................................................. 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 98

A. Kesimpulan .............................................................................................. 98

B. Saran ......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101

LAMPIRAN ......................................................................................................... 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pelaksanaan Komponen Literasi ............................................................ 23

Tabel 2. Fokus Kegiatan dan Tahapan Literasi Sekolah ....................................... 29

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 39

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner ................................................................................. 43

Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara Siswa .................................................................... 44

Tabel 6. Data Hasil Penilaian Kognitif Pada Pembelajaran Sejarah Peminatan

yang Memanfaatkan Media Audio Visual dalam Literasi Digital ........... 71

Tabel 7. Data Nilai Afektif Siswa dalam Literasi Digital ..................................... 73

Tabel 8. Nilai Sikap Toleransi Siswa ................................................................... 74

Tabel 9. Nilai Sikap Nasionalisme Siswa ............................................................ 76

Tabel 10. Kriteria Penilaian Keterampilan Siswa dalam Tugas Peta Konsep ...... 77

Tabel 11. Data Nilai Aspek Psikomotorik ............................................................ 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xvi

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar I. Klasifikasi Media Menurut Edgar Dale ............................................... 18

Gambar II. Kerangka Pikir .................................................................................... 38

Gambar III. Model Interaktif Miles dan Hurberman ............................................ 50

Gambar IV. Diagram Hasil Nilai Kognitif Belajar Sejarah Siswa........................ 72

Gambar V. Diagram Hasil Afektif Siswa dalam Literasi Digital ......................... 73

Gambar VI.Diagram Nilai Sikap Toleransi Siswa ............................................... 75

Gambar VII. Diagram Nilai Sikap Nasionalisme Siswa........................................76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xvii

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Observasi ....................................................................... 106

Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa .............................................. 109

Lampiran 3. Daftar Narasumber .......................................................................... 110

Lampiran 4. Catatan Lapangan 1 ......................................................................... 111

Lampiran 5. Catatan Lapangan 2 ......................................................................... 113

Lampiran 6. Catatan Lapangan 3 ......................................................................... 115

Lampiran 7. Catatan Lapangan 4 ......................................................................... 117

Lampiran 8. Catatan Lapangan 5 ......................................................................... 119

Lampiran 9. Catatan Lapangan 6 ......................................................................... 121

Lampiran 10. Catatan Lapangan 7 ....................................................................... 123

Lampiran 11. Catatan Lapangan 8 ....................................................................... 125

Lampiran 12. Silabus Mata Pelajaran Sejarah Peminatan Kelas XI .................... 127

Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 131

Lampiran 14. Kisi-kisi Soal Tes Kognitf .............................................................. 162

Lampiran 15. Kunci Jawaban Tes Kognitif ......................................................... 166

Lampiran 16. Data Nilai Kognitif Siswa Kelas XI IPS 2 ................................... 167

Lampiran 17. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner ...................................................... 170

Lampiran 18. Lembar Kuesioner ......................................................................... 171

Lampiran 19. Data Nilai Afektif Siswa Sejarah Peminatan dengan Literasi

Digital ................................................................................................ 175

Lampiran 20. Daftar Nilai Psikomotorik Siswa Kelas XI IPS 2 ......................... 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

xviii

Lampiran 21. Daftar Nilai Sikap Toleransi Siswa ............................................... 181

Lampiran 22. Daftar Nilai Sikap Nasionalisme Siswa ......................................... 184

Lampiran 23. Hasil Validitas Soal ...................................................................... 187

Lampiran 24. Hasil Validitas Kuesioner ............................................................ 189

Lampiran 25. Dokumentasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Literasi Digital ...... 191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

1

BAB I

`PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baik

akademis maupun non-akademis setiap mahluk hidup. Pendidikan penting bagi

manusia sehingga mengharuskan manusia untuk dapat memperoleh pendidikan,

baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Pendidikan bertujuan

untuk mencapai seperangkat hasil pendidikan oleh siswa setelah diselenggarakan

kegiatan pendidikan. Dalam kegiatan pendidikan, meliputi bimbingan dalam

pengajaran atau latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam

konteks ini pendidikan merupakan komponen dari sistem pendidikan yang

menempati kedudukan dan fungsi sentral.1

Manusia sejak usia empat tahun sudah terlibat ke dalam pendidikan anak

usia dini (PAUD), yaitu pendidikan ini bertujuan agar manusia mengenal alam

sekitar baik benda mati maupun hidup. Pendidikan formal (sekolah) menjadi suatu

organisasi yang dirancang untuk dapat memberikan kontribusi dalam upaya

peningkatan kualitas hidup masyarakat luas. Menurut Mukhtar, sekolah sebagai

sarana pendidikan harus dikelola dan diberdayakan agar mampu mewujudkan

predikat sebagai sekolah yang berkualitas yang mampu memproses siswa yang

akhirnya akan menghasilkan produk (output) secara optimal.2

1Moh Suardi, Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Indeks, 2016, hlm. 6.

2Kompri, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015, hlm. 28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

2

Dari masa ke masa pendidikan dilakukan secara bertahap dari SD, SMP,

dan SMA/SMK. Perkembangan pendidikan bisa kita lihat dari perkembangan

ilmu pengetahuan serta adanya kemajuan dalam dunia pendidikan. Manusia

sebagai objek pendidikan adalah manusia dalam perwujudannya sebagai individu

yang terpadu di masyarakat. Dua sisi perwujudan ini dipandang penting pada

proses pendidikan agar dikemudian hari manusia dapat menemukan jati dirinya

sebagai manusia seutuhnya.3

Dari zaman ke zaman, pendidik lebih bersifat pengasuh yang mendorong,

membimbing, memberi teladan, menuntun, sabar dalam mendidik memberikan

dan mengatur kondisi untuk membelajarkan siswa sehingga dapat menghasilkan

siswa yang mampu mempengaruhi diri terus-menerus aktif menghadapi

lingkungan hidupnya serta beradaptasi dengan diri sendiri. Hal ini dapat terlihat

pada semboyan dan perlambang yang diutarakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Ing

ngarso sung tulodo artinya kalau pendidik ada di muka, dia memberi teladan

kepada siswanya; ing madya mangun karso artinya kalau pendidik berada di

tengah, dia membangun semangat berswakarya dan berkreasi pada siswanya; dan

tut wuri handayani artinya kalau pendidik berada di belakang, dia mengikuti dan

mengarahkan siswa agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab

serta mencari jalan sendiri.4

Memasuki abad ke-21 gelombang globalisasi yang dirasakan kuat dan

terbuka khususnya dalam hal kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi

memberikan kesadaran kita bahwa Indonesia sangat tertinggal jauh dari negara-

3Ibid., hlm. 5

4 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Koseptual

Operasional, Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2009, hlm. 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

3

negara maju khususnya di Asia Tengggara dalam hal pendidikan dan kemajuan

teknologi dalam pendidikan. Pendidikan merupakan alat penopang dalam

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk kemajuan dan pembangunan

bangsa. Pada pembelajaran abad 21 ini memiliki ciri khas sendiri yaitu model dan

metode pembelajaran yang lebih modern dan memanfaatkan gadget sebagai

sarana pendukung siswa di dalam kelas. Selain itu juga guru hanya sebagai

fasilitator dalam pembelajaran didalam kelas sehingga siswa sebagai pembelajar

yang aktif dan inovatif.

Pendidikan dan literasi merupakan dua komponen yang tidak dapat

dipisahkan. Pendidikan merupakan sebuah wadah dari sebuah ilmu, sedangkan

literasi merupakan celah atau sarana untuk mendapatkan ilmu tersebut. Budaya

literasi ini juga diterapkan di Indonesia khususnya mereka yang masih duduk di

bangku sekolah. Berdasarkan data statistik dari UNESCO “ dari total 61 negara,

Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah dibandingkan

dengan negara Thailand dan Malaysia pada tahun 2017”.5 Pengaruh dari teknologi

handphone di mana siswa lebih asyik bermain handphone dibanding membaca

buku. Akibatnya kurangnya minat baca siswa di sekolah.

Adanya perkembangan teknologi handphone tersebut membuat siswa

enggan membaca buku. Kencenderungan siswa membaca buku ketika guru

memberi tugas atau pekerjaan rumah yang berhubungan dengan buku-buku

diperpustakaan. Minat baca masih rendah karena berdasarkan survei salah satu

lembaga riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh

5Ali Masduki. https://photo.sindonews.com/view/27117/minat-baca-masyarakat-indonesia-di-

bawah-malaysia-dan-singapura. Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 19.42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

4

Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Padahal, dari segi

penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di

atas negara-negara Eropa, minat membaca masih terlambat lima tahun. Sehingga

kemampuan baca anak sekolah menengah atas (SMA) kelas tiga di Indonesia

sesungguhnya sama dengan anak SMP kelas dua.6 Sebagai orang terpelajar siswa

diharapkan sadar akan pentingnya membaca buku dalam menunjang keberhasilan

siswa dalam pembelajaran di sekolah. Akan tetapi dengan adanya perkembangan

teknologi yang semakin maju diharapkan siswa juga mengikuti perkembangan

teknologi dalam dunia pendidikan guna menunjang pembelajaran di kelas.

Masalah minat baca yang rendah juga dialami di Yogyakarta yang terkenal

dengan kota sejuta pelajar. Berdasarkan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

(BPAD) DIY, “nilai indeks baca 0,09 berarti 1000 siswa di Yogyakarta hanya 1

orang yang membaca buku”. Tentu jumlah tersebut masih sangat memprihatinkan

jika dibandingkan negara maju yang setiap 1000 orang terdapat 450 orang yang

membaca buku. Untuk rataan indeks baca Indonesia secara keseluruhanya lebih

memprihatinkan lagi yakni hanya 0,01.7 Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa indeks baca di Yogyakarta rendah dan minim partisipasinya.

Tentu sangat memprihatinkan dibanding negara-negara maju di Asia Tenggara

yang indeks membacanya lebih tinggi.

Dari data di atas disimpulkan bahwa lembaga pendidikan seharusnya

melaksanakan atau merencanakan suatu pendidikan yang berkualitas dalam

6Maria Fatima Bona.http://www.beritasatu.com/pendidikan/389162-mendikbud-minat-baca-siswa-

sma-hanya-setara-smp.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2019, pukul 20.02. 7Agung Ismianto.http://jogja.tribunnews.com/2014/12/21/minat-baca-warga-diy-masih-rendah.

Diakses pada tanggal 25 Februari 2019, pukul. 00.54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

5

menghasilkan siswa yang berkualitas baik output (real) tetapi belum menunjukkan

hasil signifikan dalam membina siswa. Dalam mendorong gerakan membaca di

sekolah dibutuhkan peranan penting baik dari dorongan orang tua maupun pihak

di sekolah khususnya guru sebagai contoh panutan di lingkungan sekolah.

Sejak tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggiatkan

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai bagian dari implementasi dari peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan

Budi pekerti.8 Dengan adanya Gerakan Literasi Nasional ini diharapkan agar

siswa mengalami perubahan dalam dunia pendidikan khususnya pada revolusi

mental yang diterapkan pada era milineal.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yaitu gerakan untuk memperkuat

penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Dalam gerakan ini

menerapkan kegiatan 15 menit membaca buku non-pelajaran sebelum waktu

belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan siswa dalam

minat membaca serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan

bertambah luas. Materi berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal,

nasional, dan global yang disampaikan tahap perkembangan siswa.

Pembelajaran yang berkualitas dapat didorong dengan model atau gaya

guru mengajar lewat metode maupun kreativitas guru dalam mengajar. Hal ini

akan menarik minat siswa dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk

berpartisipasi serta munculnya inovasi dalam pembelajaran tersebut. Dalam

8http://gln.kemendikbud.go.id/glnsite/tentang-gln/. Diakses pada tanggal 25 Februari 2019. Pukul.

01. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

6

kegiatan GLS dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pembiasaan melalui 15 menit

membaca sebelum pelajaran dimulai, tahap kedua pengembangan minat baca

untuk meningkatkan kemampuan berliterasi, selanjutnya tahap pembelajaran

berbasis literasi.9 Dalam pelaksanaan kegiatan literasi juga ada peran penting guru

dalam ketiga tahap tersebut.

Begitu pula dalam pembelajaran sejarah di sekolah, seorang guru harus

mencari solusi dalam mengatasi pembelajaran yang monoton serta hafalan fakta-

fakta sejarah. Hal ini mengakibatkan siswa mudah bosan dan jenuh dalam

mengikuti pelajaran sejarah. Dengan diberlakukanya Gerakan Literasi Sekolah

(GLS) yang sudah diterapkan sejak tahun 2016 baik di sekolah negeri maupun

sekolah swasta di kota Yogyakarta. Dengan ini guru mata pelajaran sejarah dapat

menerapkan atau menggunakan GLS ini sebagai sarana awal pembelajaran sejarah

dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam mempelajari

sejarah serta mengetahui makna dalam setiap peristiwa sejarah di masa lalu.

Dengan adanya gerakan ini guru dapat memanfaatkan pembelajaran yang efektif

yaitu melalui membaca, menulis, menyimak video dan berbicara di depan kelas.

Pentingnya literasi di era digital berada di era milineal sangat erat

kaitannya dengan kalangan digital native siswa. “Sangat disayangkan jika

teknologi dimanfaatkan untuk membaca dan menulis sesuatu yang kurang positif

mana semua orang dapat dengan mudahnya mengakses tulisan bias dipungkiri ini

adalah zaman dimana semuanya berkaitan erat dengan teknologi”.10

Literasi juga

9Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Gava Media, 2018,

hlm.14. 10

Sri Dewi Maulida. https://www.idntimes.com/life/inspiration/sri-dewi-maulida/5-pentingnya-

peka-literasi-di-era-digital-c1c2/full. Diakses pada tanggal 28 Februari 2019, pukul 14.01.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

7

digunakan di era digital ini sebagai sumber ilmu atau referensi untuk menambah

wawasan khususnya bagi siswa.

Penerapan literasi di sekolah diterapkan sesuai dengan tahap ketiga dalam

implementasi gerakan literasi sekolah yaitu tahap pembelajaran guna mendorong

pembelajaran dalam kurikulum 2013. Dalam gerakan literasi sekolah banyak

kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah, misalnya

menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik disertai beragam

bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks

pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.11

Dalam pembelajaran sejarah literasi di era digital sangat berpengaruh

dalam proses pembelajaran sejarah khususnya dalam menciptakan inovasi atau

kreativitas dalam pembelajaran sejarah agar pembelajaran menarik, tidak

membosankan, serta pembelajaran terasa hidup. Siswa dalam menyikapi kegiatan

literasi diharapkan menumbuhkan inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran

sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Untuk mencegah konten-

konten bermuatan negatif dan kabar bohong atau hoax maka siswa di era digital

ini diharapkan mengikuti perkembangan teknologi digital.12

Berdasarkan pengalaman peneliti melalui kegiatan PPL SMA Negeri 1

Kasihan sekolah sudah mempunyai fasilitas dari segi LCD proyektor sudah ada

serta komponen lainya seperti, speaker. Sekolah menerapakan kegiatan literasi 15

menit awal pelajaran digunakan untuk membaca buku. Untuk menunjang

11

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

Panduan Gerakan Literasi Sekolah Menengah Atas, Jakarta: Kemendikbud, 2016, hlm.22. 12

Nabilla Tashandra. https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/30/193015920/menkominfo-

mulailah-literasi-digital-dari-keluarga. Diakses pada tanggal 4 Maret 2019, pukul 15.55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

8

pembelajaran yang berkualitas guru diharapkan memanfaatkan penggunaan media

audio visual dalam literasi di sekolah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti memilih SMA Negeri

1 Kasihan tertarik untuk meneliti sejauh mana media audio visual dalam

pembelajaran sejarah melalui gerakan literasi. Dengan demikian, peneliti

mengambil judul Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital Dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas XI IPS 2 Di SMA Negeri 1

Kasihan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana persiapan pembelajaran Sejarah berbasis budaya literasi digital

dengan pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 1 Kasihan

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Sejarah berbasis budaya literasi digital

dengan pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 1 Kasihan

3. Bagaimana hasil belajar Sejarah berbasis budaya literasi digital dengan

pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk

mendeskripsikan tentang :

1. Persiapan pembelajaran Sejarah berbasis budaya literasi digital dengan

pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan?

2. Pelaksanaan pembelajaran Sejarah berbasis budaya literasi digital dengan

pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1

Kasihan?

3. Hasil belajar Sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaatan

media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan?

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi SMA

Negeri 1 Kasihan untuk pengembangan dan peningkatan kualitas

pembelajaran sejarah di sekolah.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi guru

sejarah peminatan dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan

menanamkan penguatan budaya literasi digital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

10

3. Bagi Program Studi Pendidikan Sejarah

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi dampak positif bagi program

studi pendidikan sejarah khususnya dalam melakukan pengembangan dan

peningkatan kualitas karya ilmiah

4. Bagi Peneliti

Melalui penelitian peneliti menambah wawasan tentang pemanfaatan audio

visual dalam budaya literasi serta meningkatkan kualitas karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari Bahasa yakni medius yang berarti pengantar

atau perantara, media sebagai sarana alat komunikasi atau hubungan timbal balik

dalam kehidupan sehari-hari.13

Sedangkan pembelajaran bisa diartikan sebagai

sarana untuk mendapatkan ilmu atau menambah wawasan. Media pembelajaran

merupakan sarana atau kumpulan komponen yang berguna untuk memacu atau

memberi stimulus dalam diri siswa lewat proses pembelajaran.

Pada era digital ini media pembelajaran memliki peran penting dalam

mendidik siswa yang berkualitas. Media pembelajaran juga sebagai alat yang

membantu guna menyampaikan pesan pembelajaran melalui komunikasi antara

pengajar dan siswa yang menciptakan hubungan timbal balik untuk

mendapatkan informasi atau materi dari guru.14

Dalam era digital ini media pembelajaran sangat berpengaruh dalam

proses pembelajaran siswa. Sebagai alat untuk menyalurkan informasi atau

pesan bahan ajar khusus antara guru dengan siswa, tujuan media pembelajaran

secara umum sebagai alat bantu pembelajaran, mempermudah siswa dengan

13

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada, 2010,

hlm. 5-6. 14

Hujar AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inofatif,Yogyakarta: Kaukaba Dipantara,

2013, hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

12

guru dalam proses pembelajaran di kelas, meningkatkan efisiensi proses

pembelajaran yaitu guna menghemat waktu dalam pembelajaran di kelas,

membantu kosentrasi atau fokus siswa dalam proses pembelajaran di dalam

kelas.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran di abad-21 ini sangat

menopang pembelajaran siswa. Sebagai sarana untuk memajukan proses

pembelajaran di kelas dan membuat variasi bahan ajar serta mempermudah

antara siswa dan guru dapat bertukar informasi di kelas. Dengan adanya media

pembelajaran ini adanya pengajaran yang lebih jelas serta konsentrasi

pembelajaran di kelas terjaga. Media pembelajaran di era milineal ini juga

bervariatif, banyaknya ide atau inovasi pembelajaran yang maju sehingga

pembelajaran di kelas tidak membosankan. Dikalangan awam dikenal kalimat

masuk kanan keluar kiri yang artinya bahwa pembelajaran ini berlangsung baik

namun siswa hanya menerima ilmu secara sekilas selanjutnya ilmu yang

dipelajari itu lupa seketika.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Livie dan Lents menjabarkan empat fungsi media pembelajaran pada

media visual, empat fungsi tersebut memiliki peran penting dalam media

pembelajaran diantaranya :15

15

Hujar AH Sanaky, op.cit., hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

13

1) Fungsi atensi

Di dalam media visual sebagai inti guna untuk menarik serta mengarahkan

perhatian dalam pembelajaran untuk menarik kosentrasi pada isi mata

pelajaran yang bermakna serta menyertai teks mata pelajaran.

2) Fungsi afektif

Fungsi ini mencakup tingkat kenikmatan pembelajaran, yakni belajar

membaca teks bergambar atau pernyataan gambar. Pernyataan ini berupa

gambar atau lambang visual yang dapat membangkitkan emosi dan sikap

pembelajaran.

3) Fungsi kognitif

Berfungsi untuk mengungkapkan lambang visual guna memperlancar

pencapaian tujuan pembelajaran serta memahami dan mendengar informasi

atau makna dari gambar tersebut.

4) Fungsi kompensatoris

Dalam fungsi ini memberikan konteks guna memahami teks untuk mencegah

pembelajar yang lemah dalam membaca sehingga dapat menyimpulkan dan

meriview kembali materi.

Dari keempat fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

menggunakan media visual berupa gambar beserta teks yang memperjelas guna

menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Sebagai sarana untuk mencegah

siswa enggan membaca buku. Fungsi ini juga melihat pesan visual dengan

mudahnya dipahami atau mampu di tangkap oleh siswa.16

Dalam pembelajaran

16

Ibid., hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

14

ini keempat fungsi ini saling berkaitan khususnya dalam Kurikulum 13 (k13)

yang diharapkan siswa untuk aktif dan peka terhadap materi pembelajaran.

c. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana penompang pembelajaran dikelas,

melalui media pembelajaran yang inovatif dan kreativitas sehingga akan

membuat proses pembelajaran berjalan menarik serta efisien dalam waktu.

Sebagai sarana pembelajaran yang efektif, guru dan siswa diharapkan saling

bertukar informasi serta adanya konsentrasi dalam pembelajaran.

Dengan demikian, media pembelajaran berkaitan antara guru dengan

siswa dalam metode pembelajaran. Menurut Gerlach dan Ely mengemukakan

tiga ciri-ciri media pembelajaran sebagai berikut:17

1) Ciri fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menunjukkan bahwa kemampuan media merekam, menyimpan, dan

merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Dalam penyusunan ini secara

struktur, suatu obyek atau peristiwa diambil atau direkam dapat dibuat dan

berbentuk media, seperti fotografi, video tape, disket komputer, dan film.

Dalam penyusunan ini tidak terbatas oleh waktu sehingga rekaman atau

video tersebut bisa saja digunakan pada waktu tertentu atau masa yang akan

datang.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Ciri ini menggambarkan suatu obyek atau kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dalam pembuatan film ini. Dalam pengambilan sampel ini dapat

17

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjito, Media Pembelajaran Manual dan Digital, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2013, hlm. 12-13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

15

dilakukan melalui fotografi dengan teknik pengambilan gambar time-lapse

recording atau merekam kejadian atau peristiwa. Dalam pengamatan

peristiwa dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali peristiwa

atau hasil rekaman yang dibuat (video). Misalnya proses tsunami atau reaksi

kimia dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari media.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu peristiwa atau kejadian dapat

di kaitkan dengan ruang, secara bersamaan peristiwa tersebut dapat disajikan

ke semua siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai

obyek tersebut. Dalam distribusi media ini tidak terbatas satu kelas atau

beberapa sekolah di kawasan tertentu. Rekaman video, file komputer dapat

didistribusikan ke seluruh penjuru tanah air.

Dapat disimpulkan dari ciri-ciri di atas bahwa informasi atau peristiwa

dapat direkam dalam format video, file komputer. Sehingga peristiwa tersebut

dapat diinformasikan secara umum di seluruh Indonesia. Sebagai sarana

informasi dapat diproduksi secara berulang-ulang sesuai keperluan yang akan

datang. Konsistensi informasi yang telah jadi video atau direkam akan terjamin

kredibilitas atau keasliannya.

d. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana penting dalam pendidikan

khususnya dalam menigkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai pembelajaran

yang mengedepankan inovasi dan kreativitas maka perlu pemilihan prinsip-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

16

prinsip pembelajaran. Dalam prinsip pemilihan media pembelajaran dapat kita

lihat sebagai berikut :18

1) Efektivitas media pembelajaran

Sebagai prinsip utama pemilihan media pembelajaran yaitu guru diharapkan

mempertimbangkan bahwa media yang dipilih ini lebih efektif dalam

pembelajaran. Sehingga pembelajaran ini akan berlangsung sesuai waktu

yang ditentukan guru. Sehingga pembelajaran berjalan tepat waktu.

2) Interaktivitas media pembelajaran

Prinsip kedua ini berkaitan dengan siswa, yakni dalam pemilihan prinsip

pembelajaran. Hal ini sangat berkaitan dengan siswa, sebab siswa sebagai

patokan seberapa besar peran siswa dalam berinteraksi dengan guru.

Tujuannya agar siswa lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran.

3) Minat siswa terhadap media pembelajaran

Dalam pemilihan prinsip pembelajaran yang satu ini di ukur dengan minat

siswa dalam mengikuti pembelajaran. Media sangat berpengaruh dalam

pembelajaran khususnya dalam membangkitkan minat siswa. Dorongan dari

guru dalam pemilihan media pembelajaran yang menarik ini dapat

mengubah pembelajaran lebih inovasi. Selain itu keaktifan siswa ini sangat

mempengaruhi pembelajaran.

18

https://www. Prinsip dan Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran. Diakses pada tanggal 4

Maret 2019, pukul 21.33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

17

4) Kemampuan guru menggunakan media pembelajaran

Guru berperan penting dalam media pembelajaran sebagai fasilitator. Guna

menopang pembelajaran yang inovasi guru diharapkan menguasai media

berbasis komputer khususnya dalam penggunaan media. Kemajuan dunia

digital ini mendorong guru untuk kreatif dan inovasi dalam pembelajaran.

e. Klasifikasi Media Pembelajaran

Kemajuan teknologi dalam pembelajaran mendorong perubahan dalam

pembelajaran dengan cara mengubah media pembelajaran yang menarik dan

mudah ditangkap oleh siswa. Dapat kita lihat alat-alat audio, visual, audio-

visual. Maka dalam meningkatkan pembelajaran antar guru dan siswa saling

berinteraksi guna menunjang pembelajaran yang berkualitas.Media

pembelajaran diklasifikasikan diantaranya:19

1) Dalam menunjang pembelajaran bisa disediakan menggunakan

simbol-simbol kata dan cetakan berupa bacaan.

2) Kemajuan teknologi digital maupun media non-proyeksi antara

lain: projektor (LCD), slide, dan film. Sedangkan media non-

proyeksi dapat berupa, poster, papan tempel kartun, komik,

gambar,dll

3) Kumpulan benda-benda berupa peninggalan sejarah, dokumentasi

serta bahan-bahan yang memiliki makna sejarah.

4) Perilaku guru, sebab guru sebagai contoh atau panutan siswa di

sekolah. misalnya mencontohkan gerakan tangan, gerakan badan,

dan kaki.

Edgar Dale, menjabarkan tingkat pengalaman dan alat-alat yang

diperlukan untuk mendapatkan pengalaman. Menurut Edgar Dale, pengalaman

berlangsung dari tingkat yang kongkrit naik menuju ke tingkat yang lebih

abstrak.20

19

Hujair AH Sanaky, op.cit., hlm. 44. 20

Ibid., hlm. 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

18

Gambar I. Klasifikasi media menurut Edgar Dale

Berdasarkan klarifikasi Edgar Dale, dengan pola berpikir dari konkrit

sampai abstrak. Dapat dijelaskan sebagai berikut :21

1) Pengalaman langsung bertujuan untuk pengalaman yang didapat

hubungan langsung dengan benda-benda, kejadian. Pembelajar

bekerja sendiri, mengalami sendiri, memecahkan masalah sendiri.

2) Pengalaman tiruan yang diatur, berfungsi untuk pengalaman yang

diperoleh melalui benda-benda atau kejadian tiruan dari sebelumnya

atau mengulang ciptaan kembali benda tersebut.

3) Pengalaman dramatisasi, yaitu disajikan dalam bentuk drama,

didukung gerakan sampai kepermainan yang lengkap dengan pakaian

dan dekorasi.

4) Demonstrasi, yaitu percontohan atau pertunjukkan cara membuat atau

cara melayani sesuatu proses.

5) Karyawisata, yaitu menambah wawasan pembelajar dan memperkaya

dan memperluas pengalaman pembelajar. Pembelajaran dapat

dilakukan dalam karya wisata adalah : pembelajar aktif melakukan

observasi, tanya jawab, mencatat, dan membuat laporan.

6) Pameran , tujuannya guna mempertunjukkan hasil pekerjaan

pembelajar dengan perkembangan dan kemajuan sekolah kepada

warga sekolah dan masyarakat sekitar.

21

Ibid,. Hlm. 48-50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

19

7) Televisi yaitu suatu media untuk menyampaikan pesan pendidikan

dan pembelajaran kepada siswa dan masyarakat. Dinilai media ini

sangat menarik perhatian siswa.

8) Gambar hidup (film) merupakan rangkaian gambar yang ditampilkan

ke layar LCD. Rangkaian gambar dan suara yang ditampilkan dengan

cerita dan gambar yang mudah dipahami.

9) Radio dan gambar tetap yaitu siaran radio dapat disampaikan

pengajaran secara efektif dan menambah pengetahuan, pengalaman

dan menimbulkan motivasi belajar. Sedangkan gambar tetap dapat

ditampilkan bentuk dua dimensi berupa poster, gambar seri, dan film

strip.

10) Lambang visual yaitu gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu

yang dijelaskan kedalam suatu bentuk dapat divisualisasikan,

misalnya sketsa, poster, komik, kartun gambar, dan diagaram.

11) Lambang kata (verbal) dapat dijumpai dalam buku dan bahan-bahan

bacaan lainya seperti buku, majalah, koran, dan lain-lainya.

2. Media Audio Visual

a. Pengertian Media Audio Visual

Audio visual berasal dari kata Audible dan Visible, audible yang berarti

dapat didengar, visible berarti dapat dilihat.22

Audio visual berhubungan dengan

suara atau bunyi. Dalam pembelajaran menggunakan audio visual maka siswa

dapat melihat baik tulisan maupun gambar yang ditayangkan dengan LCD

proyektor.

Menurut Ahmad Rohani, audio visual merupakan media intruksional

modern berdasarkan dengan perkembangan zaman atau kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang meliputi media yang dapat dilihat, didengar,

dan dapat dilihat serta didengar.23

Dengan demikian audio visual merupakan alat

peraga yang dapat didengar dan diamati dengan jelas.

22

http://eprints.stainkudus.ac.id/1753/5/05.%20BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret

2019. Pukul. 23.35. 23

Ibid., Hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

20

b. Jenis-jenis Media Audio Visual

Media tak lepas dengan audio visual, namun kedua komponen ini

mempunyai kekuatan-kekuatan untuk mensukseskan pendidikan. Kedua

komponen ini mampu membuat anak untuk berpikir secara kreatif dengan

ditopangnya penggunaan audio visual, antara lain:24

1) Sound Slide

Alat ini hasil perpaduan antara gambar slide (mati) dengan sound

(suara dan musik). Dengan media audio visual ini mampu menarik

perhatian siswa dengan ditayangkan gambar dengan suara.

Sehingga mendorong siswa untuk berpikir secara konkret.

2) Televisi

Televisi merupakan media audio visual yang sudah maju. Media

televisi mendorong siswa dapat belajar kelompok kecil maupun

besar. Sebagai sarana penopang pembelajaran, televisi juga untuk

meningkatkan minat pembelajaran siswa.

3) Tape atau Video Cassette

Sarana media yang hampir mirip fungsi dengan rekaman

(Recording) berisi rekaman dan gambar.

4) Film

Media yang mengkombinasikan dua komponen yaitu media audio

visual dengan media audio.

3. Literasi

a. Pengertian Literasi

Istilah literasi dalam bahasa latin dikenal Literatus yang berarti orang

yang belajar. Namun Education Development Center (EDC) juga turut

menjelaskan pengertian dari literasi adalah kemampuan individu untuk

menggunakan potensi atau bakat serta skill yang dimilikinya, dan tidak sebatas

hanya kemampuan untuk membaca dan menulis saja. Sedangkan UNESCO juga

menjabarkan bahwa literasi merupakan suatu komponen keterampilan yang

24

Andre Rinanto, Peranan Media Audiovisual dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius, 1982,

hlm. 48-51.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

21

nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang

terlepas dari konteks dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa

keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya.25

Dari pengertian literasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa di era

milenial ini literasi mempunyai makna penting dalam membaca dan menulis

sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Untuk

menyukseskan pembangunan Indonesia di abad ke-21, maka literasi digencar-

gencarkan demi kemajuan bangsa.26

Dalam pelaksanaannya, pada periode yang

terjadwal, dilakukannya asesmen supaya dampak keberadaan Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan.27

Pembelajaran literasi merupakan pembelajaran yang mendorong untuk

memaksimalkan keterampilan-keterampilan pembelajaran guna menghasilkan

pembelajaran yang inovasi dan efektif.

b. Komponen Gerakan Literasi

Literasi memiliki arti luas antara lain membaca dan menulis namun di

dalam literasi harus dikembangkan melalui keterampilan berpikir kritis

menggunakan buku yang sumber-sumbernya jelas dan kredibel dalam bentuk

media cetak, visual, dan digital. Di era milenial ini, kemampuan berpikir kritis

juga disebut literasi informasi. Menurut Clay dan Ferguson komponen literasi

informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi

25

https://gurudigital.id/jenis-pengertian-literasi-adalah/. Diakses pada tanggal 8 Maret 2019.

Pukul. 13.10. 26

Kemendikbud, Panduan Gerakan Literasi Nasional, Jakarta: Tim GLN Kemendikbud, 2017,

hlm. 2. 27

Dirjendikdasmen, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, Jakarta: Kemendikbud, 2016, hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

22

media, literasi teknologi, dan literasi visual. Komponen literasi tersebut

dijelaskan sebagai berikut:28

1) Literasi Dini (Early Literacy)

Adalah kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan

berkomunikasi melalui gambar lisan. Kemampuan-kemampuan ini

dibentuk dengan landasan pengalaman secara berinteraksi dengan

lingkungan sosial dimasyarakat.

2) Literasi Dasar (Basic Literacy)

Merupakan kemampuan untuk mendengarkan, berbiacara,

membaca, menulis, dan menghitung (Counting) berkaitan dengan

kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),

mempersepsikan informasi (perceiving), mengkomunikasikan, serta

menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan

pengambilan kesimpulan secara pribadi.

3) Literasi Perpustakaan (Library Literacy)

Bertujuan antara lain adalah memberikan pemahaman atau solusi

cara membedakan bacaan fiksi dan non-fiksi, memanfaatkan

koleksi referensi dan periodical. Selain itu literasi perpustakaan

juga berfungsi untuk memahami Dewey Decimal System sebagai

klasifikasi pengetahuan yang mempermudah dalam menggunakan

perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan.

4) Literasi Media (Media Literacy)

Merupakan kemampuan untuk mengetahui berbagai macam media

yang berbeda, antara lain media cetak, media elektronik (media

radio, media televisi), media digital (media internet), memahami

tujuan dan fungsi setiap media.

5) Literasi Teknologi (Technology Literacy)

Yaitu kemampuan dalam memahami kelengkapan teknologi seperti

perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), serta

etika dan manfaat penggunaan teknologi. Sehingga kemampuan

dalam memahami teknologi akan membantu untuk mencetak,

mempresentasikan, dan mengakses jaringan internet. Dengan

semakin berkembangnya informasi saat ini, maka pemahaman

dalam menggunakan IPTEK sangat diperlukan dalam pengelolaan

informasi tersebut.

6) Literasi Visual (Visual Literacy)

Adalah pemahaman secara lanjut antara dua komponen, yaitu

literasi media dan literasi teknologi. Sehingga kemampuan ini

menumbuhkan pikiran kritis dalam siswa di dukung dengan materi

visual dan di dukung audio visual secara baik.

28

Ibid,. hlm. 8-9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

23

Dalam pelaksanaan komponen literasi ini tentunya didukung oleh

pihak-pihak lain. Pihak yang berperan aktif dalam pelaksanaan komponen

literasi dipaparkan sebagai berikut:29

Tabel 1. Pelaksanaan Komponen Literasi

No Komponen Literasi Pihak Yang Berperan Aktif

1. Literasi usia dini Orang tua dan keluarga, guru/PAUD, pamong/pengasuh

2. Literasi dasar Pendidikan formal

3. Literasi perpustakaan Pendidikan formal

4. Literasi teknologi Pendidikan formal dan keluarga

5. Literasi media Pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan sosial

masyarakat

6. Literasi visual Pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan sosial

Sebagai komponen literasi dari komponen satu dengan yang lain sangat

berkaitan, yakni dalam pendidikan formal keluarga sangat berperan penting

sebagai pemangku aktif di keluarga serta pemangku lain yaitu kepala sekolah,

guru sebagai pendidik, tenaga pendidikan, dan pustakawan sangat berpengaruh

untuk memfasilitasi pengembangan komponen literasi siswa. Agar terciptanya

lingkungan nyaman diperlukan perubahan dalam pembelajaran lewat literasi.30

29

Ibid., hlm. 10. 30

Ibid,. hlm. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

24

c. Ranah Literasi

Literasi merupakan sarana untuk memajukan bangsa, dengan

didorongnya Gerakan Literasi Nasional (GLN) maka gerakan literasi antara lain

:31

1) Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah ini dilakukan dengan mengintergrasikan dengan

kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Literasi ini dapat

dilakukan di dalam kelas atau di luar kelas dengan dukungan orang tua dan

masyarakat.

2) Gerakan Literasi Keluarga

Literasi ini dapat dilaksanakan dalam bentuk penyediaan bahan bacaan

keluarga untuk penguatan dan pemahaman pentingnya literasi di dalam

keluarga. Literasi ini dilaksanakan semua anggota keluarga saling

memberikan teladan atau contoh dalam keluarga dengan berbagai variasi

kegiatan.

3) Gerakan Literasi Masyarakat

Gerakan literasi masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk penyediaan

bahan bacaan yang berbagai macam, perluasan akses terhadap sumber

belajar dan perluasan pada masyarakat untuk terlibat dalam berbagai bentuk

kegiatan literasi.

d. Dimensi Literasi

Demi menunjang kemajuan bangsa, Kemendikbud menyelenggarakan

program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan ini guna

menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia.32

Pemerintah

gencar-gencarnya melakukan budaya literasi maka dimensi literasi di bagi

sebagai berikut:33

1) Literasi Baca dan Tulis

Dimensi ini mencakup pengetahuan dan kecakapan guna

meningkatkan membaca, menulis, mencari, menelusuri, dan

mengkritisi sebuah buku bacaan guna meningkatkan pemahaman

serta berpartisipasi di lingkungan sosial.

31

Ibid,. hlm. 8. 32

Kemendikbud,op,cit., hlm. 5. 33

Ibid,. hlm. 6-7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

25

2) Literasi Numerasi

Literasi numerasi merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk

memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan

menggunakan berbagai simbol matematika guna memecahkan

sebuah masalah secara cepat dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam

bentuk (grafik, tabel, bagan, dll) untuk menyelesaikan masalah.

3) Literasi Sains

Dimensi ini mencakup pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk

mengidentifikasi pertanyaaan, mendapatkan pengetahuan baru,

menjelaskan fenomena ilmiah, serta menganalisis dan

menyimpulkan berdasarkan fakta, memahami karateristik sains,

membangun kesadaran sains, dan teknologi membentuk

lingkungan alam dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk

berpartisipasi dan peduli dalam isu-isu yang terkait dengan sains.

4) Literasi Digital

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

menggunakan media digital guna menjalin komunikasi dan

interaksi sehari-hari.

5) Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

mengambil keputusan secara tepat dan efektif dalam konteks

memecahkan finansial.

6) Literasi Budaya dan Kewargaan

Dalam literasi dua komponen ini untuk memahami kebudayaan

Indonesia sebagai identitas bangsa dan memahami hak dan

kewajiban sebagai warga Indonesia.

e. Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah (GLS) adalah sebuah gerakan baru di sekolah

yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi

pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Pelibatan publik antara lain siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan,

pengawas sekolah, komite sekolah, dan orang tua wali murid. Sedangkan dari

buku media massa dan penulis serta tokoh masyarakat sebagai teladan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

26

panutan penasihat dan pemangku diarahan bawahan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.34

Dengan adanya Gerakan Literasi ini diharapkan siswa agar rajin

membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Sehingga siswa menambah

wawasan atau pengetahuan baru yang bisa dipahami di benak siswa. Dalam

konteks literasi ini siswa di sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk

menjadikan literasi sebagai sarana dalam mengenal, memahami, dan

menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku sekolah.

Langkah pertama pembiasaan yaitu 15 menit membaca (guru

membacakan buku siswa membaca dalam hati, memahami isi yang dibaca sesuai

dengan konteks atau target sekolah). Ketika langkah pembiasaan akan terbentuk,

dilanjutkan ke tahap pengembangan dan pembelajaran. Dalam tahap

pembelajaran maka karateristik siswa akan terbentuknya sendiri sesuai dengan

kemampuan siswa. Keterampilan membaca dalam konteks literasi merupakan

keterampilan untuk mendapatkan berbagai macam pengetahuan yang kemudian

siswa mengolah berpikir kritis. Dalam membaca tidak sekedar menyelami

makna namun juga untuk memahaminya. Oleh sebab itu, sangat diperlukan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk memahami lebih dalam makna

tersebut.35

34

Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Gava Media, 2018. hlm.

22. 35

Hendra Kurniawan, Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah, 2018, Historia

Vitae, Vol. 32, No. 1, hlm. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

27

f. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah (GLS) mempunyai tujuan umum dan khusus

sebagai berikut:36

1) Tujuan Umum

Gerakan literasi dapat menumbuhkembangkan budi pekerti siswa

melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan

dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sehingga siswa dapat

menjadi pembelajar sepanjang hayat hidupnya.

2) Tujuan Khusus

a) Menumbuhkembangkan budaya literasi sekolah

b) Meningkatkan kapasitas warga sekolah agar tumbuh menjadi

ekosistem yang literat

c) Menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan

dan ramah terhadap anak sehingga warga sekolah mampu

mengelola pengetahuan dengan baik dan optimal (melek literasi)

d) Menjaga keberlanjutan pembelajar dengan ketersediaan beragam

buku bacaan, sumber referensi, dan lainya serta mewadahi berbagai

strategi membaca (belajar)

g. Ruang Lingkup Gerakan Literasi Sekolah

Ruang lingkup merupakan salah satu komponen Gerakan Literasi

Sekolah (GLS), antara lain:37

1) Lingkungan fisik sekolah (fasilitas menunjang seperti sarana prasana literasi

sekolah).

2) Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan keaktifan semua warga

sekolah berdampak positif).

3) Lingkungan akademik (dengan adanya program literasi sekolah disertai

bukti nyata bahwa sekolah telah menerapkan Gerakan Literasi Sekolah

(GLS).

36

Ibid,. hlm. 22-23. 37

Dirjendikdasmen, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, Jakarta: Kemendikbud, 2016, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

28

h. Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dilakukan secara bertahap dengan

melihat berbagai pertimbangan aspek sekolah meliputi sarana prasarana sekolah

(kesiapan fasilitas sekolah), kesiapan warga sekolah, dan kesiapan komponen

laianya (partisipasi masyarakat, dukungan komite sekolah, dan perangkat

kebijakan yang relevan). Dengan kesiapan yang nyata maka Gerakan Literasi

Sekolah (GLS) ini merupakan program jangka panjang bagi pendidikan. Adapun

tahapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebagai berikut:38

1) Tahap Pertama

Yaitu tahap pembiasan, kegiatan membaca yang menyenangkan di

ekosistem sekolah. Tahap ini diharapkan di dalam benak siswa

tumbuh minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam

diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal

fundamental bagi kemampuan literasi siswa. Pada mata pelajaran

sejarah, kegiatan pembiasaan ini diberikan pada awal pembelajaran di

mulai dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca

materi-materi sejarah yang akan dipelajarinya. Siswa diminta aktif

dalam membaca buku pelajaran serta untuk mencari materi dengan

sumber lain.

2) Tahap Kedua

Merupakan pengembangan untuk minat baca meningkatkan

kemampuan literasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan siswa dalam hal memahami bacaan dan mengaitkan

dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis terhadap permasalahan,

dan mampu mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui

kegiatan menanggapi bacaan pengayaan. Di dalam pembelajaran

sejarah kegiatan ini pada tahap pengembangan dapat dilakukan

dengan membuat rangkuman atau ringkasan singkat serta

mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan

contoh.

3) Tahap Ketiga

Yaitu tahap pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan memahami teks dan

mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, beripikir secara kritis,

dan dapat mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui

kegiatan memberi tanggapan teks buku bacaan pengayaan dan buku

38

Ibid., hlm. 28-30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

29

mata pelajaran. Dalam Kurikulum 2013 ini menekankan siswa untuk

lebik aktif dalam pembelajaran maka kegiatan membaca pada tahap

ini untuk mendukung siswa agar membaca buku guna menambah ilmu

pengetahuan umum, kegemarannya, minat khusus atau teks

multimodal, dan buku-buku tertentu yang berhubungan dengan mata

pelajaran di sekolah. Untuk Sekolah Dasar (SD) sebanyak 6 buku, 12

buku bagi siswa SMP, dan bagi siswa SMA/SMK sebanyak 18 buku.

Kegiatan literasi ini dapat menumbuhkan keterampilan-keterampilan

dalam benak siswa, yaitu membaca, menyimak, menulis, dan

berbicara.

Pada tabel berikut ini akan dipaparkan tahap dan kegiatan literasi sekolah.

Tabel 2. Fokus Kegiatan dan Tahapan Literasi Sekolah

Tahapan Kegiatan

PEMBIASAAN

(belum ada tagihan)

1.Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran

melalui kegiatan membaca buku dengan nyaring (real aloud)

atau seluruh warga sekolah membaca dalam hati (sustained

silent). Di SMA Negeri 1 Kasihan telah rutin dilaksanakan

setiap hari selama 15 menit sebelum proses pembelajaran

dimulai. Khusus hari kamis diadakan literasi agama yaitu

membaca kitab suci sesuai dengan kepercayaan masing-

masing.

2.Membangun lingkungan fisik sekolah kaya literasi, yaitu (1)

menyediakan perpustakaan sekolah; (2) pengembangan sarana

lain (UKS), kantin, kebun sekolah; dan (3) penyediaan koleksi

teks, cetak, visual, digital, maupun multimodal yang mudah

diakses oleh seluruh warga sekolah; (4) pembuatan bahan

kaya teks (print-rich materials). Di SMA Negeri 1 Kasihan

sudah memadai dan sedang tahap untuk melengkapinya.

PENGEMBANGAN

(ada tagihan sederhana

untuk penilaian non

akademik)

1.Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran

melalui kegiatan membaca buku dengan nyaring, membaca

dengan hati, membaca bersama, dan membaca terpadu diikuti

kegiatan lain dengan tagihan non-akademik, contoh: membuat

peta cerita (story map), menggunakan graphic organizers,

bincang buku.

2.Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah

yang menghargai keterbukaan, dan kegemaran terhadap

pengetahuan dengan berbagai kegiatan, antara lain: (a)

memberikan penghargaan kepada capaian perilaku positif,

kepedulian sosial, dan semangat belajar siswa; penghargaan

ini dapat dilakukan pada setiap upacara bendera hari senin dan

peringatan lain yang mendukung terciptanya budaya literasi di

sekolah (belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan luar

sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah, dan taman bacaan

masyarakat, dll.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

30

3.Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan di

perpustakaan sekolah/ perpustakaan kota/daerah atau taman

bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai

kegiatan, antara lain: (a) membaca buku dengan nyaring,

membaca dalam hati, membaca bersama teks visual/digital

(materi dari internet); (b) siswa merespon teks

(cetak/visual/digital), fiksi dan nofikasi, melalui beberapa

kegiatan sederhana seperti menggambar, membuat peta

konsep, berdiskusi, dan berbincang tentang buku . Secara

keseluruhan kegiatan dalam tahap pengembangan ini sudah

mulai terlaksana ditandai dengan telah disediakanya buku

kemajuan literasi di setiap kelas.

PEMBELAJARAN

(ada tagihan akademik)

1.Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran

melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring,

membaca dalam hati, membaca bersama, dan membaca

terpandu diikuti dengan kegiatan lain dengan tagihan non-

akademik dan akademik.

2.Kegiatan literasi dalam pembelajaran, disesuaikan dengan

tagihan akademik di kurikulum 2013.

3.Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam

semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan

graphic organizers).

4.Menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik

disertai dengan bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang

kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya

pengetahuan dalam mata pelajaran. Dalam mata pelajaran

sejarah peminatan sudah diterapkan.

Di dalam tahap pembelajaran, semua mata pelajaran diharapkan

menggunakan ragam teks (cetak/visual/digital) yang tersedia dalam buku-buku

pengayaan atau informasi lain dari luar buku pelajaran. Guru diharapkan

bersikap kreatif dan inovatif untuk mencari pembelajaran yang relevan.39

Sehingga pembelajaran di dalam kelas berjalan dengan baik dan inovasi

pembelajaran semakin meningkat.

39

Ibid., hlm. 26.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

31

4. Budaya Literasi Digital

Budaya literasi digital berkembang pesat pada era milenial ditopang

dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Literasi digital merupakan

pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media audio visual.

Perkembangan era digital menyadarkan siswa bahwa keterampilan membaca

saja tidak cukup namun juga keterampilan menyimak literasi dalam berbagai

bentuk misal (visual, cetak, audio visual, dan lain-lain).40

Pelaksanaan budaya literasi digital di sekolah diharapkan memberi

perubahan pembelajaran pada siswa dalam bentuk pembelajaran inovatif dan

siswa merasa senang dalam pembelajaran di dalam kelas.

5. Pembelajaran Sejarah

a. Pengertian Pembelajaran Sejarah

Kata pembelajaran berasal dari kata belajar mendapat awalan “pe’’ dan

akhiran “an’’ menjelaskan bahwa ada komponen unsur dari luar (eksternal)

yang bersifat interpensi agar tercipta proses pembelajaran.41

Pembelajaran

berdasarkan Permendikbud Nomer 103 Tahun 2014 adalah suatu proses interaksi

antar siswa, antara siswa dengan guru, dan sumber belajar di dalam kelas.42

Tujuan pembelajaran yaitu untuk mempengaruhi siswa agar terjadi proses

belajar. Sehingga perlu ditingkatkan dengan cara proses belajar yang efektif,

efisien, dan terarah dengan tujuannya. Belajar pada umumnya adalah

40

Hendra Kurniawan, op.cit., hlm. 65. 41

Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan Sumber Belajar,

Jakarta: PR Raja Grafindo Persada, 2017, hlm.19. 42

Hendra Kurniawan, op.cit., hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

32

pengumpulan sebuah informasi sebagai pengetahuan yang baru dan dapat

dikaitkan dengan kehidupan nyata. Pembelajaran di Kurikulum 2013 dapat

berupa pembelajaran langsung (direct teaching) dan tidak langsung (indirect

teaching).43

Hal ini sebagai alat untuk memudahkan siswa dalam proses

pembelajaran.

Sejarah berasal dari kata syajaratun (dari bahasa Arab), yang berarti

pohon sedangkan Sejarah dalam bahasa Inggris adalah history ( Bahasa Latin

dan Yunani Historia). 44

Menurut pandangan Roeslan Abdulgani sejarah

merupakan salah satu cabang ilmu yang mengkaji dan menyelidiki secara urut

atau sistematis seluruh perkembangan masyarakat di lihat dari massa lampau dan

massa yang akan datang. Secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan

ini akan dijadikan pedoman proses masa depan. 45

Dalam mata pelajaran sejarah

di Indonesia dalam Kurikulum 13 dibagi menjadi 2 yaitu sejarah Indonesia dan

sejarah. Sejarah diartikan sebagai rekontruksi masa lalu dan akan dipikir, dikaji,

diteliti, dan direkontruksi kembali guna kepentingan masa yang akan datang.

b. Sumber dan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Literasi

Pembelajaran sejarah bergantung pada sumber yang jelas, sumber ini

dapat diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah yang masih ada sampai

saat ini. Benda-benda tersebut berupa artefak, fosil, prasasti, dan benda-benda

lainya yang berhubungan dengan sejarah. Namun sumber sejarah di era milenial

ini dapat diperoleh melalui sumber sejarah yang berbasis literasi.

43

Ibid., hlm. 9. 44

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995, hlm. 1. 45

Abdul Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta:

Ombak, 2011, hlm. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

33

Sumber pembelajaran sejarah berbasis literasi ini antara lain buku teks,

artikel, jurnal, arsip, surat kabar, laporan hasil penelitian, dan film dokumenter

merupakan berbagai macam sumber pembelajaran sejarah berbasis literasi yang

dapat di manfaatkan di sekolah.46

Di era digital ini pembelajaran sejarah berbasis literasi merupakan

kombinasi kedua komponen antara visual dengan media audio visual. Dengan

berkembangnya teknologi siswa dan guru diharapkan mengikuti atau memahami

cara penggunaan IPTEK khususnya dunia digital untuk membantu kegiatan

literasi berbasis digital. Contoh dalam pemanfaatan literasi berbasis digital

antara lain mini book, buku pop-up, buku zig-zag, kalender cerita, poster, media

digital, dan lain-lain, sehingga dalam pembelajaran sejarah berbasis literasi akan

lebih inovasi dan kreativitas.47

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Sejarah

Dalam pembelajaran sejarah, sangat penting pembelajaran terlihat jelas

dan bukan sebatas tukar gagasan, ide, namun juga proses pendewasaan siswa

dalam memahami identitas, jati diri, dan nasionalisme terhadap bangsa melalui

pembelajaran sejarah. Oleh sebab itu pembelajaran sejarah hendaknya

memperhatikan beberapa prinsip48

:

1) Pembelajaran dilakukan secara adaptif terhadap siswa dan mengikuti

perkembangan zaman. Sejarah menceritakan kehidupan masa lalu,

bukan berarti sejarah tidak bisa dipelajari secara kontekstual. Banyak

fakta sejarah atau peristiwa kejadian nyata di pelajari siswa akan

menumbuhkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai

nasionalisme, patriotisme, dan persatuan.

46

Hendra Kurniawan, op.cit., hlm. 13-18. 47

Ibid., hlm. 119. 48

Heri Susanto , Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu Gagasan dan Strategi Pembelajaran,

Yogyakarta: Aswaja Pressido, 2014, hlm. 56-57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

34

2) Pembelajaran sejarah seharusnya berorentasi pada pendekatan nilai.

Menyampaikan peristiwa kejadian sangat penting pada siswa dalam

pembelajaran sejarah, selain itu juga mengupas atau mengkritisi

fakta-fakta sejarah dan di ambil intisari yang tekandung dalam

peristiwa tersebut. Sehingga pembelajar akan lebih menjadi mawas

diri sebagai akibat dari memahami nilai tersebut.

3) Strategi yang digunakan dalam pembelajaran sejarah hendaknya

tidak mematikan kreativitas siswa dan tidak menghafal fakta-fakta

sejarah. Pembelajaran sejarah sudah waktunya dengan pembaruan

cara mengajar. Dengan minimnya kreativitas dalam pengajaran

sejarah ini menyebabkan minimnya inovasi dalam kelas. Sehingga

kejenuhan sering kali terjadi dalam diri siswa dan pembelajaran

kurang efisien.

Pembelajaran sejarah yang baik dan berinovasi dapat membantu siswa

untuk berpikir secara kritis. Berpikir secara kritis merupakan makna dari

memahami peristiwa sebagai pedoman hidup yang akan datang. Oleh sebab itu

pembelajaran sejarah bertujuan secara jelas dan membuat siswa terarah atau

diorganisir bersifat nyata, menarik, dan bermanfaat bagi siswa untuk masa

depan.

d. Literasi Digital Dalam Pembelajaran Sejarah

Dengan kemajuan teknologi dan berkembangnya zaman, menurut Sofie

Dewayani menjelaskan bahwa literasi penting, sebab menjadi paradigma

pengetahuan yang tercermin dalam sikap dan perilaku seseorang memasuki abad

ke-21 menjadi tantangan tersendiri mengenai pengetahuan yang berkembang

maka literat bermakna mampu menggunakan informasi pengetahuan dalam

kehidupan sehari-hari.49

Perkembangan digital menyadarkan bahwa literasi hadir untuk

perubahan dalam pembelajaran yang dikenal menjenuhkan, monoton, dan

49

Ibid., hlm. 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

35

hafalan peristiwa sejarah. Sehingga literasi berbasis digital dalam pembelajaran

sejarah ini dilakukan untuk meningkatkan kecakapan dalam memilah,

memahami, dan menggunakan informasi baik teks verbal, visual, dan audio

visual.50

Kemampuan ini seringkali diartikan sebagai kecakapan multiliterasi.

Dengan keterampilan penggunaan teknologi maka guru dan siswa akan terjalin

komunikasi dalam pembelajaran sejarah berbasis literasi digital.

e. Pemanfaatan Literasi dalam Pembelajaran Sejarah

Dalam pembelajaran sejarah teknologi sangat berperan penting dalam

kemajuan siswa khususnya untuk menambah wawasan baru melalui dunia

teknologi. Di era ini sumber sejarah semakin mudah didapat dan diakses melalui

internet dan tidak dipungut biaya tinggi. Era milenial ini memberi berbagai

macam ragam dalam sumber sejarah dalam bentuk visual, audio, maupun audio

visual. Foto sejarah, rekaman pidato, video dokumenter, hingga film sejarah

mudah di dapat melalui berbagai sumber. 51

Dengan demikian pemanfaatan literasi dalam pembelajaran sejarah dapat

dilakukan secara baik, karena ketersediaan sumber sejarah yang melimpah dan

ditopangnya dengan teknologi, pembelajaran sejarah juga memiliki peluang lain.

Sehingga untuk mengontruksi pengetahuan sekaligus makna dan kesadaran

sejarah semakin terbuka lebar. Dengan demikian penguatan pendidikan karakter

melalui literasi sejarah akan semakin bermakna.52

50

Ibid., hlm. 65. 51

Ibid., hlm. 45. 52

Ibid., hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

36

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Emilda Eva Ariani pada bulan April 2018

sampai dengan Mei 2018 yaitu Pemanfaatan Literasi dalam Pembelajaran

Sejarah Indonesia di SMA Negeri 1 Kasihan. Hasil penelitian pembelajaran

literasi di SMA Negeri 1 Kasihan sudah berjalan dengan baik. Dengan arahan

guru sesuai dengan kebijakan Kemendikbud yang mengharuskan 15 menit awal

pelajaran digunakan untuk literasi. Hasil dari penelitian tersebut bahwa minat

literasi baik membaca, menulis, menyimak, dan berbicara di SMA Negeri 1

Kasihan presentasenya sangat tinggi, yaitu 9,37% hasil ini menunjukan minat

baca dalam literasi pembelajaran sejarah sudah baik.53

Kegiatan literasi di SMA Negeri 1 Kasihan sudah terlaksana dengan

baik dan berperan penting dalam meningkatkan minat baca dan menulis siswa,

dari antusias siswa berpartisipasi dalam kegiatan literasi dengan bersunguh-

sunguh untuk membaca buku, menyimak, dan menulis serta menemukan

wawasan baru , lewat membaca siswa memilik keterampilan.

Hasil penelitian relevan kedua dari Yasinta Sabolak dengan judul

Implementasi Media Audio Visual Sejarah Lokal Bermuatan Pendidikan

Karakter dalam Pembelajaran Sejarah Bagi Siswa SMA N 11 Yogyakarta. Hasil

penelitian menunjukkan implementasi sejarah lokal dengan media audio visual

bermuatan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah berjalan dengan baik

dan menujukkan tingkat kesadaran bangsa tinggi dalam pembelajaran ini. Hal ini

53

Emilda Eva Ariani, Pemanfaatan Literasi dalam Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1

Kasihan, Tidak di Terbitkan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

37

ditunjukkan dengan validasi materi, hasil pembelajaran, dan pendidikan karakter

yang kuat dengan adanya media audio visual54

.

Berdasarkan penelitian di atas, maka dapat dilakukan penelitian sejenis

namun berbeda aspek kajian berbeda. Penelitian di atas mengkaji pemanfaatan

literasi dalam pembelajaran sejarah Indonesia, maka akan menarik jika dikaji

tentang pembelajaran sejarah peminatan untuk penguatan budaya literasi digital

melalui pemanfaatan media audio visual pada siswa kelas XI IPS 2 di SMA

Negeri 1 Kasihan. Melalui pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital

maka siswa merasa senang dengan pembelajaran inovasi dan dapat

meningkatkan kualitas budaya literasi digital serta keterampilan siswa baik

dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika di atas itu membahas

literasi dalam pembelajaran Sejarah, maka penelitian ini akan membahas

pemanfaatan media audio visual dalam penguatan budaya literasi dalam

pelajaran Sejarah. Dengan demikian akan memberi penguatan literasi digital

dalam pembelajaran Sejarah.

C. Kerangka Pikir

Dalam mata pelajaran Sejarah siswa sering tertidur dan membosankan

disebabkan pengajaran yang masih konvensional atau pembelajaran dengan

metode ceramah. Sehingga di era milenial ini dirasa kurang tepat dalam

menerapkan model pembelajaran tersebut. Dengan kemajuan di bidang IPTEK

maka seharusnya guru sejarah lebih memanfaatkan dan menggunakan teknologi

54

Yasinta Sabolak, Implementasi Media Audio Visual Sejarah Lokal Bermuatan Pendidikan

Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah Bagi Siswa SMA N 11 Yogyakarta,Tidak di Terbitkan

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

38

sebagai penunjang sarana pembelajaran sejarah. Audio visual salah satu sarana

dalam penopang pembelajaran Sejarah.

Di dalam audio visual ada 2 komponen yang menunjang pembelajaran

sejarah yaitu audio dan visual. Selain sebagai sarana penopang pembelajaran

sejarah audio visual juga digunakan untuk penguatan budaya literasi digital

untuk siswa. Kegiatan literasi tersebut bisa dilakukan pada awal pelajaran.

Dengan adanya kegiatan ini maka siswa diharapkan literasi meningkat. Berikut

ini merupakan skema kerangka pikir yang dibuat oleh peneliti:

Gambar II. Kerangka Pikir

Teknologi Siswa

Hasil

Belajar

Kognitif

Afektif

Psikomotorik

Budaya Literasi

Media

Media

Video

Media

Audiovisual

Pembelajaran

Sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kasihan yang beralamat Jalan

Bugisan Selatan Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2019 dengan jadwal

penelitian sebagai berikut:

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni

1 Penyusunan Proposal √

2 Perizinan √

3 Pengumpulan Data √

4 Analisis Data √ √

5 Penulisan Laporan √ √

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi

kasus. Menurut Denzin & Lincoln, penelitian kualitatif merupakan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

40

penelitian berfokus perhatian dengan beragam metode yang mencakup

pendekatan interpretif dan naturalistik terhadap kasus atau kajian yang akan

diteliti.55

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman

masalah-masalah manusia dan sosial di masyarakat.56

Dalam penelitian kualitatif

ini lebih mementingkan proses kegiatan pembelajaran dari pada hasil

pembelajaran. Dengan demikian penelitian kualitatif ini dapat dideskripsikan

dengan kata-kata bukan angka. Namun, penelitian kualitatif ini tak lepas dari

perhitungan atau angka dalam proses penelitian, dan sebagai pendukung data

dalam penelitian kualitatif.

Dengan demikian penelitian kualitatif mempelajari benda-benda di

dalam konteks alaminya yang bertujuan untuk memahami atau menafsirkan

fenomena dilihat dari sisi makna yang dikaji57

. Tujuan dari studi kasus ini yaitu

untuk mendiskripsikan secara menyeluruh dan memahami sebuah entitas. Dari

studi kasus ini akan menghasilkan suatu teori baru yang akan dianalisis. Data ini

dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumen, kuesioner, dan

dokumentasi.58

55

Nusa Putra, Penelitian Kualitatif IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, hlm. 62. 56

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013,

hlm. 85. 57

Nusa Putra, op.cit,. hlm. 62 58

Juliansyah Noor,Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Bandung: Alfabeta, 2014.

Hlm. 126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

41

C. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek asal data yang di dapat melalui

penelitian.59

Sumber data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata-kata

bukan dalam bentuk angka. Sedangkan bentuk lain data kualitatif yaitu gambar

yang diperoleh melalui pemotretan atau hasil rekaman video60

. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai berikut:

1. Siswa, dalam bentuk wawancara dan angket/kuesioner terhadap siswa

tentang penguatan budaya literasi digital.

2. Guru, berupa hasil wawancara terhadap guru sejarah mengenai pemanfaatan

media audio visual dalam penguatan budaya literasi digital.

D. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian dapat diperoleh melalui beberapa alat pengumpulan data,

yaitu:

1. Dokumen dan Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa atau kejadian yang sudah terjadi.

Dokumen ini berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar

berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa

gambar, patung, film dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi dan

59

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,

2010, hlm. 36. 60

Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung: Alfabeta, 2014, hlm. 291.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

42

wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya jika didukung oleh

sejarah pribadi kehidupan masa kecil, sekolah, ditempat kerja, di masyarakat,

dan autobiografi.61

Dalam penelitian kualitatif ini hasil dokumen yang

diperoleh berupa perencanaan pembelajaran dan instrument RPP. Sedangkan

hasil dokumentasi dapat berupa foto ketika melakukan pembelajaran sejarah

dengan pemanfaatan media audio visual dalam budaya literasi digital di

dalam kelas dan ketika peneliti sedang mewawancarai siswa.

2. Observasi

Observasi yaitu salah satu cara pengumpulan data dalam penelitian apapun,

salah satunya penelitian kualitatif dan dapat digunakan untuk memperoleh

informasi dan data sebagaimana tujuan penelitian.62

Observasi dilakukan oleh

peneliti yaitu observasi partisipatif. Observasi partisipatif merupakan

observasi yang dilakukan oleh peneliti sambil terjun langsung pada kegiatan.

Berarti peneliti melakukan observasi adalah bagian dari kegiatan.63

Dalam

penelitian ini observasi yang dilakukan peneliti ini berupa observasi guru

mengajar dan aktivitas siswa di dalam kelas.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada narasumber

untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien peneliti diharapkan mengetahui variabel yang akan diukur dan tahu

61

Ibid., hlm. 329-330. 62

Ruhlam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2014, hlm.

161. 63

Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenadamedia Gruop, 2012,

hlm. 76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

43

apa yang diharapkan dari narasumber.64

Dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner sebagai alat mengukur pemahaman siswa kelas XI IPS 2 di SMA

Negeri Kasihan terhadap literasi digital. Sikap afektif tersebut adalah budaya

literasi.

Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator

Nomor Butir

Ju

mla

h

Persen

tase

Kognitif Afektif Konatif

+ - + - + -

Pembelajaran

sejarah

berbasis

budaya literasi

digital dengan

menggunakan

media audio

visual adalah

proses

pengolahan

materi sejarah

dengan

melibatkan

teknologi

(media audio

visual) dalam

usaha

menerapkan

empat

kemampuan

literasi

(membaca,

menulis,

berbicara, dan

menyimak) di

sekolah

Mampu

menggunakan

media audio

visual secara

efektif

2 5 1,6 4 3,7 8 8 27%

Mampu

menerapkan

budaya literasi

digital di

dalam

kehidupan

sehari-hari

10,

12

11

,1

4

9,

16

13,

18

17,

19,

21

15,

20,

22

14 46%

Mampu

mengikuti

pembelajaran

sejarah dengan

baik

25 26 23 28 24,

29

27,

30

8 27%

64

Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung:

Alfabeta, 2012, hlm. 142.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

44

4. Wawancara

Wawancara merupakan cara untuk memperoleh data melalui percakapan

dengan tujuan tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interview) yang memberikan sebuah jawaban dari pertanyaan

tersebut.65

Beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti pada saat

mewawancarai narasumber adalah intonasi suara, kecepatan suara berbicara,

sensitivitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal.66

Dalam

penelitian ini peneliti mewawancarai siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kasihan

secara acak dilihat berdasarkan kuesioner yang telah dikumpulkan peneliti.

Dalam wawancara peneliti menanyakan mengenai pemanfaatan media audio

visual dalam penguatan budaya literasi digital dan meningkatkan literasi.

Tabel 5. Kisi-Kisi Wawancara Siswa.

No Butir Pertanyaan

1 Penerapan pembelajaran Sejarah peminatan berbasis literasi digital.

2 Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Sejarah Peminatan.

3 Kelebihan yang diperoleh dalam proses pembelajaran Sejarah peminatan

berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaatan media audio visual

4 Kekurangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran Sejarah peminatan

berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaatan media audio visual

5 Kesan pesan dalam proses pembelajaran Sejarah peminatan berbasis budaya

literasi digital dengan pemanfaatan media audio visual.

65

Lexy K. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006,

hlm. 186. 66

Hamid Darmadi, op.cit., hlm. 291.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

45

E. Instrumen Pengumpulan Data

1. Dokumen dan Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis dokumen yang dibuat oleh guru

dalam bentuk RPP dan daftar nilai. Sedangkan dokumentasi berupa foto

ketika peneliti sedang menggunakan media audio visual dalam budaya literasi

dgital dan ketika melakukan wawancara kepada siswa.

2. Lembar Observasi

Dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan kegiatan observasi dalam

kegiatan evaluasi atau penilaian yang dilakukan peneliti di dalam kelas

dengan menggunakan lembar observasi yang isinya terkait dengan evaluasi

dan penilaian dalam pembelajaran sejarah. Lembar observasi yang digunakan

oleh peneliti dapat berupa checklist dengan opsi ya dan tidak untuk setiap

daftar pertanyaan.

3. Angket

Angket dalam penelitian ini dibagikan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1

Kasihan dengan berisi pernyataan-pernyataan. Pernyataan disusun

berdasarkan kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti. Ada pernyataan negatif dan

positif yang telah dibuat oleh peneliti. Penentuan skor kuesioner

menggunakan skala likert modifikasi yang terdiri dari 4 kategori, yaitu

pernyataan positif pilihan, jawabannya “sangat setuju” , “setuju” , “ tidak

setuju”, sangat tidak setuju”. Dan begitu pula sebaliknya untuk pernyataan

yang negatif. Pernyataan tersebut berkaitan dengan pemanfaatan media audio

visual dalam penguatan budaya literasi digital dalam pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

46

4. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dapat dilakukan kepada siswa XI IPS 2 di

SMA N 1 Kasihan dengan menggunakan pertanyaan wawancara yang

disusun berdasarkan kisi-kisi. Pertanyaan wawancara dibuat berkaitan dengan

media audio visual yang digunakan dalam meningkatkan budaya literasi

digital dalam pembelajaran sejarah yang diterapkan oleh peneliti. Wawancara

berfungsi untuk mengetahui efektif atau tidaknya pemanfaatan media audio

visual dalam budaya literasi digital dalam pembelajaran sejarah.

F. Teknik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif, peneliti untuk memperoleh informasi fokus

penelitian maka peneliti menggunakan teknik cuplikan berupa teknik sampling

yang sering digunakan yaitu purposive sampling dan snowball sampling.

Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan

suatu pertimbangan khusus.67

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti pada tahap

pengambilan sampel akan menggunakan teknik Purposive sampling, peneliti

akan mendata siswa yang diwawancarai berdasarkan hasil kuesioner.

G. Validitas Data

Validitas data merupakan data atau dokumen yang telah terkumpul dapat

mengambarkan realitas yang akan diungkapkan oleh peneliti.68

Dalam penelitian

kualitatif, validitas berkaitan dengan prosedur proses penelitian sehingga hasil

67

Ibid., hlm. 218. 68

Alfrizal, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Grafindo Persada, hlm. 167.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

47

penelitian dan kesimpulan penelitian ini dapat dipercaya sebagai suatu

kebenaran umum.69

1. Triangulasi

Merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

teknik penyelesaian dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat teknik

triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, waktu, dan teori.70

a. Triangulasi Sumber

Teknik ini untuk menguji kredibel data dilakukan dengan cara mengecek data

yang sudah dikumpulkan melalui beberapa sumber. Data dari beberapa sumber

didiskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang beda, dan

mana spesifik dari berbagai sumber tersebut. Sehingga data yang dianalisis

oleh peneliti menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan

kesepakatan teman sejawat (member check) dengan berbagai sumber data

tersebut.71

Guru dan siswa dalam penelitian ini menjadi sumber peneliti.

b. Triangulasi Teknik

Bertujuan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Contohnya data

diperoleh melalui wawancara, kemudian dicek dengan observasi, dokumentasi,

atau kuesioner.72

Kuesioner, wawancara, observasi, dokumen dan dokumentasi

merupakan sumber dalam penelitian ini.

69

Agustinus Bandur, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016, hlm. 281. 70

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2014, hlm. 125-127. 71

Ibid., hlm. 127. 72

Ibid., hlm. 127.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

48

c. Triangulasi Waktu

Pengumpulan data dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat responden

masih segar, belum capek, akan memberikan data yang lebih valid atau dapat

dipercaya. Bila hasil uji data yang berbeda, maka akan dilakukan secara

berulang-ulang sehingga akan ditemukanya kepastian data tersebut. Triangulasi

ini dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, peneliti lain

yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.73

Dalam penelitian ini peneliti

pada awal pelajaran memutarkan video sejarah di dalam kelas. Selanjutnya

guru memanggil satu persatu siswa yang telah didata untuk diwawancarai.

Sehingga kelas tetap kondusif dan kegiatan wawancara yang dilakukan dapat

berjalan dengan lancar.

d. Triangulasi Teori

Dalam penggunaan lebih dari satu teori atau beberapa perspektif untuk

menginterpretasi sejumlah data. Berbagai penelitian kualitatif, mungkin cukup

dengan menggunakan satu teori/grand theory atau satu pandangan perspektif

saat melakukan interpretasi data. Namun terkadang kita memerlukan beberapa

berbagai grand theory atau lebih dari satu perspektif, analisis data, dan

interpretasi tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh sebab itu kita

dapat menggunakan triangulasi teori.74

Peneliti menggunakan media audio

visual berupa video sejarah dalam penelitian ini.

73

Ibid., hlm. 127. 74

Haris Hardiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba

Humanika, 2010, hlm. 201.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

49

2. Meningkatkan Ketekunan

Dengan meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara cermat

dan bersinambungan. Dengan data yang dapat dipercaya dan urutan peristiwa

yang direkam secara sistematis. Peneliti dengan meningkatkan ketekunan,

maka dapat dilakukan pengecekan kembali apakah data tersebut telah

ditemukan salah atau tidak. Dengan demikian ketekunan akan meningkat

sendirinya, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan

sistematis tentang apa yang diamati. Dengan pengamatan yang optimal dan

didukung dengan referensi buku bacaan maka peneliti akan memiliki wawasan

luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang

ditemukan benar/dapat dipercaya atau tidak.75

Demikian peneliti mengecek

kebenaran data dengan membaca sumber-sumber referensi dan melakukan

pemeriksaan ulang data yang telah diperoleh.

3. Pengecekan Melalui Diskusi

kegiatan diskusi ini merupakan kegiatan memahami masalah penelitian, agar

memberi informasi yang berarti kepada peneliti sekaligus sebagai upaya untuk

menguji keabsahan hasil penelitian. Menurut Moleong dan Burhan Bungin

berpendapat bahwa diskusi dengan kalangan sejawat akan menghasilkan; (1)

pandangan kritis terhadap hasil penelitian, (2) temuan teori substantive, (3)

membantu mengembangkan langkah berikutnya, (4) pandangan lain sebagai

pembanding.76

Peneliti melakukan pengecekan data dengan cara melakukan

75

Ibid., hlm. 124-125. 76

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu sosial

lainnya, Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2007, hlm. 258.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

50

penelitian sejenis agar dapat membandingkan penelitian teman yang satu dan

yang lain sehingga akan mendapatkan hasil penelitian yang optimal.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang dipelajari dan diceritakan kepada orang lain.77

Satu hal yang harus

diperhatikan bahwa analisis data dilakukan sejak sebelum penelitian memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan sesudah selesai di lapangan.78

Analisis data kualitatif model Miles & Huberman bersifat interaktif satu

tahapan dengan tahapan lain saling berkaitan (interaksi).79

Dengan demikian

proses analisis data model interaktif Miles dan Huberman dalam buku M.

Djunaidi Ghony sebagai berikut.80

Gambar III. Model Interaktif Miles dan Hurberman

Diadopsi dari Djunaidi Ghony

77

Lexy K. Moleong, op.cit., hlm. 248. 78

Sugiyono, op.cit., hlm. 89. 79

Ruslan Ahmadi, op.cit., hlm. 23. 80

M. Djunaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Ar-Ruzz Media , hlm. 308.

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi data Kesimpulan-Kesimpulan

Penarikan/verifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

51

Teknik analisis data model interaktif Miles & Huberman terdiri dari

empat tahapan yang harus dilakukan.81

a. Pengumpulan data

Dilakukan dengan cara pengumpulan sebelum penelitian, pada saat penelitian,

dan pada akhir penelitian. Idealnya, proses pengumpulan data harus dilakukan

ketika penelitian masih berupa konsep atau draff. Dalam proses ini

pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak memiliki segmen atau waktu

sendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan pengumpulan data

dapat dilakukan. Pada saat peneliti telah memperoleh data yang cukup maka

dilakukan proses dan analisis, selanjutnya reduksi data.

b. Reduksi Data

Proses ini penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang

didapatkan menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis. Inti dari

tahap reduksi data yaitu mengubah segala bentuk data menjadi bentuk tulisan

apapun formatnya.

c. Penyajian Data (Display data)

Merupakan mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk

tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam matriks kategorisasi

sesuai dengan tema yang sudah di kategorikan, serta memecahkan masalah

tema-tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang

dikenal dengan subtema yang diakhiri dengan memberikan kode (coding) dari

81

Haris Herdiansyah, op.cit., hlm. 164.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

52

subtema tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang sebelumnya telah

dilakukan.

d. Kesimpulan/Verifikasi

Adalah tahap akhir dalam penelitian kualitatif, yaitu analisis data menurut

model yang dijelaskan oleh Miles & Huberman. Inti dari kesimpulan /verifikasi

yaitu tentang uraian dari seluruh subkategori tema yang tercantum pada tabel

kategori dan pengodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote

wawancara.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dimuat dalam lima bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi pokok bahasan utama yang terdiri latar

belakang penelitian. Bab ini mencakup latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang kajian teori, penelitian yang relevan,

dan kerangka pikir. Kajian teori mencakup media pembelajaran,

media audio visual, literasi, pembelajaran sejarah.

Bab III Metodologi Penelitian, mencakup tempat dan waktu penelitian,

pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data,

instrumen pengumpulan data, teknik sampling, validitas data, dan

sistematika penulisan.

Bab IV Hasil Penelitian, mencakup diskripsi latar, deskripsi penelitian,

dan pembahasan.

Bab V Kesimpulan dan Saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

53

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan. SMA Negeri 1

Kasihan berawal dari ide gagasan Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan

Daerah Yogyakarta melalui Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia. SMA Negeri 1 Kasihan berdiri berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

0292/0/1978 pada tanggal 2 September 1978 dan TMT 1 pada bulan April

1978.

Pada tanggal 1 Januari 1978, berdirilah SMA Persiapan yang

pengelolaanya diserahkan kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta. Selama kurang

lebih 2 bulan proses belajar mengajar dilakukan di dalam ruang laboratorium

SMA Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah siswa dan siswi angkatan pertama

sebanyak 80 anak dan dibagi menjadi 2 kelas, dengan guru tetap sebanyak 7

orang serta dibantu guru-guru dari SMA Negeri 1 Yogyakarta. Karena belum

memperoleh gedung sendiri, maka gedung SMA Persiapan berada di SMA

Negeri 1 Yogyakarta. 82

Pada tanggal 11 Maret 1979 memperoleh tempat baru di Jalan Bugisan

Selatan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Yogyakarta maka SMA

Persiapan mulai melakukan kegiatan pembelajaran di gedung sendiri. Melalui

82

Data diperoleh dari bagian Tata Usaha SMA Negeri 1 Kasihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

54

54

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor: 035/O/1997 tanggal 7 Maret SMA Negeri 1 Tirtonirmolo kemudian

berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Kasihan sampai sekarang.

1. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Kasihan

a. Visi SMA Negeri 1 Kasihan

“Terwujudnya Insan yang Bertaqwa, Berprestasi, Berkepribadian, Sehat

dan Ramah Lingkungan”, dengan penjelasan sebagai berikut:83

1) Bertaqwa artinya meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan

mengamalkan perintahnya, menjauhi larangannya sesuai dengan

keyakinan agama yang dianut.

2) Berprestasi artinya memiliki keunggulan baik akademik maupun non-

akademik di tingkat nasional dan global.

3) Berkepribadian artinya memiliki sikap yang baik sesuai dengan 20 nilai

akhlaq mulia baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

4) Sehat artinya pembiasaan pola hidup sehat untuk diri sendiri, sekolah,

keluarga dan masyarakat.

5) Ramah lingkungan artinya memiliki sikap yang peduli terhadap

lingkungan di sekitar sekolah maupun di masyarakat.

b. Misi SMA Negeri 1 Kasihan

Misi Sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi

guna mencapai tujuan mulia dengan rumusan sebagai berikut:84

1) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan agamanya,

sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta manusia agamis

penuh toleransi.

2) Menumbuhkembangkan semangat berprestasi baik akademik maupun

non-akademik dengan pembinaan, pendampingan, pembimbingan

dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstarkurikuler sesuai dengan minat

dan bakat siswa sehingga dapat bersaing di tingkat nasional maupun

global.

3) Mencetak insan yang berkarakter, berkepribadian sesuai dengan nilai-

nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

83

Ibid 84

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

55

55

4) Membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat melalui Trias UKS

menjadikan generasi saka hebat.

5) Mengembangakan sikap peduli dan ramah lingkungan dalam

mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau (green school).

2. Tujuan SMA Negeri 1 Kasihan

Tujuan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kasihan yaitu

mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, cakap, kreatif dan bertanggung

jawab serta keterampilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.85

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional memberi peluang

kepada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas

bertaraf nasional dan internasional.

b. Memberikan layanan kepada peserta didik berpotensi untuk

mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional.

c. Menyiapkan lulusan SMA yang mampu berperan aktif dalam

masyarakat global

2. Tujuan Khusus

Menyiapkan lulusan SMA yang memiliki kompetensi seperti di

dalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar

kompetensi lulusan yang berciri internasional sehingga lulusannya

menjadi: 86

a. Individu nasionalis dan berwawasan global

b. Individu yang cinta damai dan toleran

c. Pemikir yang kritis, kreatif, dan produktif

d. Pemecah masalah yang efektif dan inovatif

85

Ibid 86

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

56

56

e. Komunikator yang efektif

f. Individu yang mampu bekerja sama

g. Pembelajaran yang mandiri.

Sistem pendidikan yang diterapkan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul

sejak 2006 adalah sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bagi

kelas X, XI, dan XII. Namun, pada tahun 2013 sistem pendidikan untuk kelas

X menggunakan kurikulum 2013. Sedangkan kelas XI dan XII dilakukan

secara bertahap. Sistem pendidikan KTSP bertujuan untuk mengembangkan

kegiatan belajar mengajar yang mampu membentuk pola tingkah laku peserta

didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui

pengukuran dengan menggunakan test dan non test. Sedangkan kurikulum

2013 bertujuan untuk mengajak peserta didik berpikir kritis dalam

mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.87

Peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kasihan. Secara

keseluruhan jumlah kelas sebanyak 24 kelas. Siswa-siswi di SMA Negeri 1

Kasihan rata-rata beragama Islam, namun dengan perbedaan agama di SMA

Negeri 1 Kasihan ini menghidupkan rasa toleransi beragama di kalangan siswa,

guru maupun karyawan. Dapat kita lihat dari perayaan hari besar seperti, hari

Raya Idul Fitri dan Natal. Dimana baik siswa maupun guru memberi

kesempatan untuk merayakan di sekolah. Serta adanya ibadah setiap hari kamis

untuk siswa muslim melakukan tadarus dan untuk siswa non muslim

melakukan ibadah di ruang meeting sesuai dengan kepercayaan masing-

masing.

87

Data diperoleh dari bagian Tata Usaha SMA Negeri 1 Kasihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

57

57

Situasi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan memiliki LCD proyektor

dan Speaker untuk menunjang proses pembelajaran menjadi efektif. Namun

juga ditunjang dengan kebersihan kelas di lihat dari adanya hiasan dari setiap

ujung kelas XI IPS 2 dimana karya dan kreatif siswa di jadikan hiasan atau

motivasi dalam pembelajaran yang menarik guna menciptakan kondisi kelas

yang kondusif. Tak kalah megah juga memiliki perpustakaan yang layak untuk

mendukung pelaksanaan literasi. Berbagai macam buku baik yang berkaitan

dengan buku mata pelajaran maupun novel, komik, dan skripsi-skripsi dari

mahasiswa-mahasiswi yang pernah melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Ditunjang dengan ketersediaan lab-lab yang berkaitan dengan pelajaran IPA,

IPS serta lab-lab komputer. Kemudian kantin sehat yang didalamnya menjual

makanan dan minuman tradisonal, serta fasilitas tempat ibadah yaitu Mushola

dan fasilitas lainnya.

Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan letaknya bersampingan dengan

lab komputer dan bersebelahan juga dengan kelas XI IPS 1.Uniknya walaupun

berdekatan antar kelas saling menjaga suasana dalam KBM yang berlangsung .

Selain itu juga adanya hubungan harmonis antar siswa kelas XI IPS 2 dan XI

IPS 1 dapat ditunjukkan ketika jam kosong atau jam istirahat mereka

melakukan perbincangan maupun bergurau. Jumlah siswa di kelas tersebut

sebanyak 30 siswa, diantaranya laki-laki berjumlah 11 siswa dan perempuan

berjumlah 19 siswi. Siswa-siswi tersebut rata-rata berasal dari Yogyakarta

sendiri khususnya dari wilayah Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

58

58

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Persiapan Pembelajaran

Persiapan pembelajaran sejarah dengan menggunakan literasi digital

dengan memanfaatkan media audio visual sebagai sarana penompang yang

dilakukan guru di SMA N 1 Kasihan agar melaksanakan pembelajaran yang

efisien, inovatif serta berjalan secara sistematis dengan ketentuan pembelajaran

yang sesuai dengan kurikulum 2013. Dengan persiapan pembelajaran disusun

secara sistematis maka rencana pembelajaran yang matang akan tercapai dan

menghasilkan pembelajaran yang optimal.

Pada perkembangan pembelajaran sejarah melalui literasi digital

ditopang dengan penggunaan video dijadikan guru sebagai kunci untuk

diterapkan di dalam kelas. Pada dasarnya penerapan literasi digital dalam

pembelajaran sejarah lebih menarik, inovatif dan kreatif tidak cenderung

monoton. Sebelum melaksanakan pembelajaran sejarah guru menyiapkan

beberapa perencanaan pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran

agar berjalan efektif dan efisien seperti menentukan Kompetensi Dasar (KD)

yang akan dibahas, membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

berdasarkan KD yang telah ditentukan. Dalam menentukan KD, guru terlebih

dahulu melihat silabus guna merumuskan indikator-indikator pencapaian.88

Mencari video sesuai materi guna mendorong literasi digital, membuat bahan

ajar berupa power point (PPT). Kisi-kisi soal, soal tes kognitif, penilaian

keterampilan atau produk, dan sumber belajar.

88

Dokumen RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

59

59

Sebelum membuat RPP guru terlebih dahulu menentukan KD yang

akan dibahas. Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan dalam pembelajaran

sejarah peminatan di kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kasihan yaitu KD 3.8 dan 4.8.

Kompetensi Dasar (KD) 3.8. membahas materi tentang “Menganalisis akar-

akar nasionalisme dan demokrasi Indonesia dan pengaruhnya pada masa kini”

dan Kompetensi Dasar (KD) 4.8. membahas “Menyajikan hasil telaah tentang

akar-akar nasionalisme dan demokrasi di Indonesia”.

Dengan demikian, berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) 3.8 dan 4.8,

guru menyusun RPP yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

penutup. Dari KD 3.8 dan 4.8 guru mengembangkan indikator pencapaian

kompetensi. Indikator pencapaian kompetensi tersebut adalah sebagai

berikut:89

3.8.1 Menjelaskan latar belakang lahirnya akar-akar nasionalisme di

Indonesia.

3.8.2 Menganalisis perkembangan organisasi Budi Utomo

3.8.3 Menganalisis perkembangan Sarekat Islam ( SDI)

3.8.4 Menganalisis perkembangan organisasi Indische Partij

3.8.5 Menganalisis perkembangan PI

3.8.6 Menganalisis perkembangan PNI

3.8.7 Menganalisis perkembangan PKI

4.8.1 Menyajikan hasil telaah tentang akar-akar nasionalisme dan

demokrasi di Indonesia berupa peta konsep.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengamati empat indikator

pencapaian kompetensi. Masing-masing indikator sebagai berikut:90

3.8.1 Menjelaskan latar belakang lahirnya akar-akar nasionalisme di

Indonesia.

3.8.2 Menganalisis perkembangan organisasi Budi Utomo

3.8.3 Menganalisis perkembangan Sarekat Islam ( SDI)

89

Dokumen RPP 90

Ibid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

60

60

4.8.1 Menyajikan hasil telaah tentang akar-akar nasionalisme dan demokrasi

di Indonesia berupa peta konsep.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah Student

center learning . Dalam pendekatan Student center learning guru, sebagai

fasilator sehingga siswa akan aktif dan kreatif serta bertanggung jawab dengan

tugas yang diberikan guru. Dengan demikian, siswa untuk lebih mandiri dalam

proses belajar dan dapat menemukan sumber-sumber informasi untuk

kebutuhan siswa sendiri. Model pembelajaran yang dipakai oleh guru sejarah

merupakan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD.

Dalam pembelajaran cooperative learning ini mengandung unsur

pembelajaran konstruktivis. Landasan pembelajaran kooperatif yaitu siswa

dituntut aktif belajar bersama untuk terciptanya pembelajaran yang bermakna.

STAD merupakan suatu model pembelajaran yang mengedepankan kepada

aktivitas siswa dalam memecahkan masalah melalui mencari, mengolah, dan

melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di

depan kelas. Siswa saling berkerjasama dan membantu dalam menyelesaikan

tugas.

Berkaitan dengan pembelajaran literasi yang terdapat empat aktivitas

seperti membaca, menyimak, menulis dan berbicara serta ditunjangnya dengan

video sebagai sarana literasi digital maka dalam pembelajaran sejarah dengan

model cooperative learning tipe STAD dapat membantu siswa dalam

memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dalam pembelajaran ini

siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti arahan guru sebab pembelajaran

sejarah yang terkenal monoton dan membosankan maka dari itu guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

61

61

menciptakan model pembelajaran yang baru untuk menjadikan siswa lebih

aktif dan kreatif lagi dalam proses pembelajaran.

Dalam perencanaan strategi yang dilakukan oleh guru yaitu

mempersiapkan video yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.8 dan

4.8. penggunaan dari video yang disediakan guru sejarah untuk membantu

siswa dalam menemukan informasi yang berkaitan dengan materi KD 3.8 dan

4.8. Kemudian guru meminta siswa untuk membuat peta konsep dalam

kelompok masing-masing yang akan dibagi oleh gurunya. Peta konsep yang

dibuat masing-masing kelompok ini berdasarkan materi yang dibagi oleh guru.

Siswa menghasilkan peta konsep sebagai produk literasi melalui pembelajaran

literasi digital dalam pembelajaran sejarah siswa dituntut untuk menghasilkan

salah satu produk. Guru merencanakan pembelajaran ini nantinya akan

ditampilkan hasil produknya dan dibacakan di depan kelas dengan harapan

siswa dapat menemukan informasi baru dan bermakna yang telah dibacakan.

Sintak dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pertemuan

pertama, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Dalam kegiatan pendahuluan guru sejarah membuka pertemuan dengan

menyampaikan salam kepada siswa. Pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 2

dilaksanakan pada jam ke 7, maka guru sejarah langsung memeriksa kehadiran

siswa. Setalah itu guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu satu

nusa satu bangsa bersama siswa guna menambah semangat siswa serta

menumbuhkan nasionalisme siswa lewat lagu. Setelah itu guru menanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

62

62

materi minggu lalu pada siswa. Kemudian guru menjelaskan mengenai tujuan

pembelajaran sesuai KD yang diajarkan.

Kegiatan inti berlangsung guru menayangkan video mengenai akar-akar

nasionalisme dan berdirinya organisasi Boedi Utomo, guru sejarah

menanyakan video yang berkaitan dengan materi tersebut. Dalam video

tersebut dijelaskan mengenai latar belakang lahirnya nasionalisme di indonesia

serta berdirinya organisasi pertama pergerakan nasional dan sebagainya. Guru

menyuruh siswa untuk memperhatikan video tersebut. Melalui video tersebut

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali

mengenai isi video yang ditayangkan. Setelah itu guru memperdalam materi

dengan menampilkan PPT serta menjelaskan singkat dimana siswa yang

kurang paham tentang materi tersebut.

Ketika proses tanya jawab selesai guru selanjutnya membagi siswa-

siswi kelas XI IPS 2 ke dalam kelompok. Kelompok tersebut terdiri 5 siswa

yang heterogen. Selanjutnya guru membagikan topik kepada masing-masing

kelompok dengan materi yang berbeda terdiri dari 6 materi pembahasan

pertama SI (SDI), Indische Partij, PI, PNI, dan PKI. Setelah itu berkumpul

dengan anggota kelompok, siswa diberikan waktu oleh guru untuk mencari

sumber informasi melalui buku LKS maupun internet. Kemudian siswa

menulis hal-hal penting tentang materi yang didapatkan untuk dikerjakan pada

pertemuan selanjutnya. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi

pembelajaran yang berkaitan dengan materi pergerakan nasional. Selanjutnya

guru memberi penugasan berupa produk yang akan dikerjakan pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

63

63

selanjutnya sesuai pembagian kelompok tadi. Terakhir guru sejarah menutup

pelajaran dengan salam. Dalam pertemuan pertama ini siswa yang hadir 30 dari

jumlah 30 siswa.

Selanjutnya sintak pertemuan kedua yaitu pada kegiatan pendahuluan

guru menyampaikan salam. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan

menanyakan materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya

mengenai akar-akar nasionalisme dan Boedi Utomo. Guru menanyakan setiap

kelompok sudah mencari informasi dari tiap-tiap topik untuk dibuat peta

konsep sesuai agenda sebelumnya. Dan membawa spidol warna serta kertas A3

warna. Alokasi waktu dalam kegiatan pendahuluan 5 menit.

Pada kegiatan inti pertemuan kedua masing-masing kelompok

menuliskan hasil diskusi berupa peta konsep dan guru memberikan waktu 30

menit untuk siswa menuliskan hasil diskusi sekreatif mungkin dengan

kemampuan kelompok. Setelah mengerjakan peta konsep selesai guru

menyuruh siswa untuk presentasi di depan menampilkan hasil produk dari

setiap kelompok bergantian dan kelompok lain mendengarkan bila kurang jelas

bertanya dengan kelompok yang presentasi. Dalam menampilkan peta konsep

masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit. Keterampilan berbicara dapat

kita lihat ketika masing-masing anggota kelompok membacakan peta konsep

dengan pede dan sangat baik. Setelah menampilkan peta konsep kegiatan

selanjutnya yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

mengenai pergerakan nasional yang telah dipelajari. Alokasi waktu dalam

kegiatan inti 60 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

64

64

Kegiatan penutup guru juga merencanakan melakukan evaluasi

terhadap pembelajaran sejarah peminatan dengan pemanfaatan media audio

visual dalam literasi digital dalam aspek kognitifnya. Evaluasi tersebut

dilakukan dengan mengerjakan soal pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal

yang disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang dibuat guru berkaitan dengan

materi pembelajaran mengenai akar-akar nasinalisme, Boedi Utomo, PNI,

PKI, dan PI. Perencanaan dilakukannya evaluasi tersebut bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dengan materi yang telah

disampaikan guru dengan pemanfaatan media audio visual dengan literasi

digital pada pembelajaran sejarah peminatan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

dengan Pemanfaatan Media Audio Visual di SMA Negeri 1 Kasihan

Melalui pengamatan peneliti di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan,

pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan media audio visual dalam literasi

digital dilaksanakan dua kali pertemuan oleh guru pada tanggal Selasa 16 April

2019 dan Rabu 17 April 2019 pembelajaran sejarah peminatan di kelas XI IPS

2 dimulai pukul 12.00-12.45 pada jam ke-7. Langkah pertama guru

memberikan salam kepada siswa sebagai awal pembelajaran dimulai.

Selanjutnya, guru memberikan stimulus serta menyanyikan bersama-sama lagu

satu nusa satu bangsa dan dilanjutkan pemberian stimulus pada siswa terkait

materi pergerakan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

65

65

Guru menayangkan video terkait pergerakan nasional khususnya Boedi

Utomo pada hari itu. Dengan adanya bantuan video guru juga menjelaskan

materi Boedi Utomo menggunakan power point (PPT) serta membahas materi

dengan siswa. Setelah memberikan penjelasan materi singkat dan

menayangkan video. Kemudian guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang

heterogen yang terdiri dari 5 anggota kelompok. Tujuan dibentuknya kelompok

yaitu untuk membangun rasa kerjasama antar siswa-siswi karena dalam

pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan literasi digital itu akan

membuahkan hasil berupa produk peta konsep.

Selanjutnya setelah kelompok terbentuk setiap kelompok berkumpul

dengan anggota kelompok. Guru membagikan materi tiap kelompok antara lain

SDI, SI, PKI, PNI, PI, dan Indische Partij. Selanjutnya guru memberi arahan

bahwa produk peta konsep berisi latar belakang berdirinya, tujuan, pendiri, dan

perkembangan organisasi. Setelah dibagikan topik siswa mencari informasi dan

menuliskan hasil diskusi di kertas yang telah disediakan.

Pada kegiatan diskusi ini akan muncul empat keterampilan dalam diri

siswa yaitu keterampilan membaca, menyimak, menulis dan selanjutnya adalah

berbicara. Aktivitas membaca yang dilakukan siswa yaitu membaca LKS

masing-masing siswa dapat menambah informasi atau wawasan tentang

pergerakan nasional. Selain itu kelompok juga bisa mencari informasi melalui

internet guna menambah sumber. Selanjutnya aktivitas menyimak ini

dilakukan siswa dengan menyimak tayangan video yang ditampilkan guru yang

berkaitan dengan pergerakan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

66

66

Selanjutnya keterampilan ketiga yaitu, menulis dapat dilakukan siswa

dengan mencari informasi dan menuangkan dengan cara menuliskan di kertas

yang telah disediakan sebagai produk peta konsep, aktivitas selanjutnya yang

dilakukan adalah berbicara. Dilakukan kelompok dengan menampilkan dan

mempresentasikan hasil kerja kelompok yaitu produk peta konsep di depan

kelas.

Pada pertemuan hari Rabu tanggal 16 April 2019. Guru melihat

pekerjaan kelompok sudah mengalami kemajuan dalam menemukan informasi

dari berbagai sumber baik LKS maupun internet. Penampilan dilakukan pada

pertemuan kedua yaitu pada tanggal 17 April 2019 sebab pertemuan pertama

hanya 1 jam pelajaran dan waktu tidak cukup.

Pada pertemuan kedua yaitu penampilan produk peta konsep, guru

melakukan penilaian. Setiap kelompok maju melakukan presentasi dan

menampilkan produk dengan gaya bahasa masing-masing siswa. Dari

presentasi produk ini dapat kita lihat keberanian siswa dalam menyampaikan

informasi hasil diskusi dan munculnya kreativitas siswa dalam pembelajaran

sejarah yang dulu di kenal monoton. Dengan kreativitas siswa ini diharapkan

pembelajaran sejarah berbasis literasi digital akan menjadi sarana penopang

pembelajaran siswa di kelas.

Setelah presentasi produk selesai dilaksanakan, guru kemudian menarik

kesimpulan dalam pembelajaran ini serta siswa diajak melakukan refleksi

pembelajaran hari ini, diharapkan siswa dapat menyadari betapa perjuangan

bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan melalui berbagai proses salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

67

67

satunya pergerakan nasional. Kemudian guru meminta siswa agar siswa

kembali ketempat duduk masing-masing dan guru membagikan soal.

Pemberian soal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi tentang pergerakan nasional yang disampaikan oleh guru dan teman-

teman dalam kelompok melalui penampilan produk peta konsep.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah

peminatan yang memanfaatkan media audio visual dalam literasi digital telah

terlaksana dengan baik. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

tahapan kegiatan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan

panduan RPP guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik guna

menunjang pembelajaran sejarah yang memanfaatkan media audio visual

dalam literasi digital akan berdampak baik dari segi guru maupun siswa.

Dalam pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan literasi digital ini

merupakan cara untuk menghilangkan kesan bahwa pembelajaran sejarah tidak

bersifat monoton. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan siswa

yang mengatakan bahwa proses pembelajaran sejarah peminatan

memanfaatkan media audio visual dalam literasi digital sangat memberi

perubahan dalam pembelajaran siswa dan menyenangkan. Salah satu siswa

Yosi mengatakan bahwa “dengan adanya pembelajaran dengan video ini sangat

menarik dan mengasikkan bagi saya, sebab saya mudah bosan dengan

pembelajaran yang konvensional”. Dengan adanya literasi digital siswa merasa

terbantu dengan video tersebut sebagai sarana atau megetahui hal konkret

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

68

68

dalam sejarah serta menjadikan siswa tidak jenuh dalam pembelajaran sejarah.

91

Selain itu ada juga siswa yang mengatakan dengan adanya literasi

digital pembelajaran sejarah lebih menarik perhatian siswa terutama dengan

bantuan video, dengan cara ini pembelajaran lebih menggugah selera siswa dan

menghilangkan rasa jenuh.92

Siswa Ratma devi mengatakan bahwa

“pembelajaran sejarah dengan video sangat mengasikan, mudah dimengerti

serta memberi inovasi baru dalam pembelajaran sejarah dikelas”.93

Selanjutnya

siswa juga mengatakan bahwa pembelajaran sejarah dengan literasi digital

lebih mudah diterima dan dipahami materinya dengan ditunjang dengan

video.94

Salah satunya Hanan “saya lebih mudah paham dan dong dengan

pembelajaran menggunakan video, hal ini sangat membantu saya dalam

belajar”.

Selain itu juga ada siswa yang merasa pembelajaran sejarah dengan

memanfaatkan literasi digital dapat menambah jelas materi dengan

ditunjangnya gambar serta adanya gambar dari peristiwa yang berupa fakta

guna memberi gambaran bahwa peristiwa tersebut pernah terjadi.95

Prisandeva

mengatakan bahwa “pembelajaran sejarah dengan gambar gerak maupun

gambar mati lebih mudah diterima dan mudah dipahami sebagai alat bantu

dalam pembelajaran” Ada pula 2 siswa yang merasa kesulitan dengan literasi

91

CL8.CL7.CL 5 92

CL 8. 93

CL 2 94

CL 3. 95

CL 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

69

69

digital karena melihat video mata mudah lelah dan ngantuk.96

Salah satunya

Restu menggatakan “saya mudah ngantuk atau capek ketika melihat video dan

saya lebih suka dengan pembelajaran konvensional”. Selain itu juga Asyraf dan

Restu anggi mengatakan bahwa “pada saat pembelajaran berlangsung ada

siswa yang berisik menggangu saya ketika melihat video sebab suara video

menjadi tidak terdengar keras”.97

Salah satu siswa Asyraf mengatakan bahwa “mereka tidak mengalami

kesulitan dengan adanya media audio visual dalam literasi digital. Dengan

adanya ini membuat siswa lebih kreatifivitas membuat prakarya dalam

pembelajaran sejarah”.98

Namun juga ada yang mengatakan bahwa dengan

literasi digital pembelajaran sejarah menarik dan mengasikkan dengan

demikian mudah di mengerti dan diterima.99

Pemahaman lain yang diperoleh

siswa selama proses pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan media audio

visual dalam literasi digital semakin meningkat. Dengan demikian, kesimpulan

dari semua siswa mengatakan bahwa belajar sejarah dengan memanfaatkan

media audio visual dalam literasi digital memberi perubahan dalam

pembelajaran dari membosankan menjadi menarik, mengasikkan dan

membangun kreativitas siswa.100

Mayoritas siswa mengatakan bahwa “dengan

pembelajaran sejarah berbasis literasi digital ini membuat siswa mengasikkan

dan tertarik dengan pembelajaran tersebut serta membuat gerakan baru dari

belajar yang dikeanl dengan membosankan menjadi menyenangkan”.

96

CL 2. CL 5. 97

CL 4. CL 5 98

CL 4 99

CL 3 100

CL 2, CL 3. CL 4. CL5. CL6, CL 7, CL 8, dan CL 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

70

70

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa lebih memahami

dan mudah mengerti dengan bantuan media audio visual dalam literasi digital

memberi pengaruh perubahan pembelajaran siswa.

3. Hasil Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital Dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual

Dalam pembelajaran sejarah peminatan, pemanfaatan media audio

visual dalam literasi digital pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan

empat keterampilan pada diri siswa antara lain keterampilan membaca,

menyimak, menulis, dan berbicara. Dari keempat keterampilan tersebut

bertujuan untuk menvariasi atau memberi perubahan dalam pembelajaran

sejarah peminatan agar tidak dikenal membosankan dan kurang menarik yang

dirasakan di kalangan siswa. Dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

(GLS) pada tahap pembelajaran ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya minat

baca siswa terutama dalam pembelajatan sejarah peminatan yang dianggap

siswa dengan membaca dan menghafal. Selain itu juga di perkuat dengan

tanggapan wawancara siswa tentang literasi digital.

Dalam hasil pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan media

audio visual dalam literasi digital akan menghasilkan aspek-aspek pada siswa.

Aspek-aspek yang akan muncul pada siswa diantaranya adalah aspek kognitif,

aspek psikomotorik yang akan dijelaskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

71

71

a. Hasil Belajar Aspek Kognitif

Dalam aspek kognitif, dilihat dari kemampuan siswa dalam memahami

dan mengingat kembali materi. Dalam hal ini guru melakukan tes pada siswa.

Sebelumnya, guru membuat kisi-kisi soal tes tentang pergerakan nasional dan

membuat soal tes. Setelah membuat soal guru memberikan soal tes kepada

siswa dan dikerjakan. Dengan ini guru memberi nilai yang diperoleh siswa

sangat baik. Dari ke-20 soal yang diujikan kepada siswa kemudian peneliti

melakukan validasi dan meloloskan 15 soal yang valid. Soal-soal tersebut

berkaitan dengan pergerakan nasional. Hal ini dapat kita lihat dari tabel di

bawah ini:

Tabel 6. Data Hasil Penilian Kognitif pada Pembelajaran Sejarah Peminatan

Berbasis Budaya Literasi Digital dengan Pemanfaatan Media Audio

Visual.

Rentang Jumlah Persentase Keterangan

100-71 26 94% Sangat Tinggi

71-58 4 6% Tinggi

58-47 0 0% Cukup

47-25 0 0% Rendah

25-0 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 30 100%`

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

72

72

Sangat Tinggi 94%

Tinggi 6%

Gambar IV. Diagram Hasil Nilai Kognitif Belajar Sejarah Siswa

Berdasarkan tabel 7. Di atas, dapat kita lihat siswa memperoleh nilai

yang sudah mencapai atau bahkan tuntas melebihi KKM yang ditetapkan oleh

SMA Negeri 1 Kasihan yaitu 75. Ada juga siswa yang belum mencapai standar

kelulusan yang ditetapkan sekolah. Dengan demikian, menunjukkan bahwa

pembelajaran sejarah peminatan dengan menggunakan media audio visual

dalam literasi digital mempengaruhi ingatan siswa yang terbukti dengan

perolehan nilai siswa yang sangat baik.

b. Hasil Belajar Aspek Afektif

Kuesioner sebagai alat ukur kemapuan siswa yang berkaitan dengan

tanggapan siswa dengan pembelajaran sejarah dalam literasi digital. Dalam hal

ini peneliti memberikan angket yang bertujuan untuk mengetahui seberapa

kemampuan siswa dalam pembelajaran sejarah yang memanfaatkan media

audio visual dalam literasi digital. Kuesioner yang akan dibagikan siswa

berjumlah 30 pertanyaan kemudian peneliti melakukan validasi dan meloloskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

73

73

25 pertanyaan yang valid. Dengan demikian, hasil yang didapatkan akan

terlihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Data Nilai Afektif Belajar Siswa Melalui Budaya Literasi Digital

Rentang Jumlah Persentase Keterangan

100-71 28 97% Sangat Tinggi

71-58 2 3% Tinggi

58-47 0 0% Cukup

47-25 0 0% Rendah

25-0 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 30 100%`

Berikut ini adalah diagram nilai afektif siswa terhadap pembelajaran

sejarah peminatan dengan Budaya literasi digital:

Gambar V. Diagram Hasil kemampuan Belajar Sejarah Siswa dalam Budaya

Literasi Digital

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kemampuan belajar siswa dalam

pembelajaran sejarah peminatan dengan menggunakan media audio visual

dalam literasi digital sangat tinggi. Dapat dilihat dari presentase dalam tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

74

74

dan diagram di atas yang menunjukkan angka 93%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa siswa menjadi lebih tertarik belajar sejarah peminatan

dengan literasi digital. Dari hasil kuesioner siswa tanggapan siswa ada yang

berbagai macam-macam ada yang positif dan negatif. Salah satunya dari Yosi

mengatakan bahwa “dengan adanya pembelajaran dengan video membuat saya

mudah memahami dan menghilangkan rasa kejenuhan didalam kelas”.101

Ada

pula yang mengangap bahwa dengan pembelajaran sejarah memanfaatkan

literasi digital mata saya mudah capek dan berisiknya suara teman membuat

saya tidak konsentrasi dalam mendengarkan video”.102

a). Sikap Toleransi

Pada penilaian afektif, guru menggunakan rubrik penilaian yang telah

dibuat di dalam lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terkait

materi yang dibahas yaitu pergerakan nasional, maka guru memberikan

penilaian berupa sikap toleransi pada siswa yang akan tampak saat

pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat kita lihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 8. Nilai Sikap Toleransi Siswa

Rentang Jumlah Persentase Keterangan

10-7 25 84% Sangat Baik

7-5 4 13% Baik

6-3 1 3% Cukup

3-0 0 0% Rendah

Jumlah 30 100%

101

CL 8. 102

CL 2, CL 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

75

75

Gambar VI. Diagram Nilai Sikap Toleransi

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat jika penilaian

afektif siswa yang dilakukan oleh guru memuat pada sikap tolernasi pada diri

siswa. penilaian ini dilakukan pada saat pembelajaran sejarah berlangsung. Jika

melihat data di atas menunjukkan jika 84% di kategorikan penilaian “Sangat

Baik”, 13% siswa berkategori “Baik”, dan 3% siswa berkategori “Cukup”.

Dalam penilaian ini siswa ada yang menunjukkan sikap toleransi antar siswa

dapat dilihat ketika siswa sedang melihat video mereka dengan sadar diri tidak

berisik atau ngobrol sama teman , namun ada 1 sampai 3 siswa yang berisik.

Seperti apa yang dikatakan oleh Asyraf bahwa “ada 1-3 siswa yang berisik

membuat suara kurang terdengar dengan jelas dan kurang fokus”.103

b). Sikap Nasionalisme

Pada penilaian afektif, guru menggunakan rubrik penilaian yang telah

dibuat di dalam lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terkait

103

CL 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

76

76

materi yang dibahas yaitu pergerakan nasional, maka guru memberikan

penilaian berupa sikap nasionalisme pada siswa yang akan tampak saat

pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat kita lihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 9. Nilai Sikap Nasionalisme Siswa

Rentang Jumlah Persentase Keterangan

10-7 20 70% Sangat Baik

7-5 8 24% Baik

6-3 2 6% Cukup

3-0 0 0% Rendah

Jumlah 30 100%

Gambar VII. Diagram Nilai Sikap Nasionalisme

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat jika penilaian

afektif siswa yang dilakukan oleh guru memuat pada sikap nasionalisme pada

diri siswa. penilaian ini dilakukan pada saat pembelajaran sejarah berlangsung.

Jika melihat data di atas menunjukkan jika 70% di kategorikan penilaian

“Sangat Baik”, 24% siswa berkategori “Baik”, dan 6% siswa berkategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

77

77

“Cukup”. Selain itu sebelum pembelajaran dimulai guru memutarkan video

satu nusa satu bangsa siswa menyanyikan lagu tersebut. Disinilah dapat dilihat

siswa semangat nasionalisme siswa dapat ditunjukkan dengan suara lantang

dan mengahayati serta timbulnya kesadaran siswa tentang pentingnya

nasionalisme. Dari situlah siswa melihat betapa kerasnya perjuangan para

pahlawan bangsa ini untuk mendirikan bangsa ini. Dari situlah para siswa

mengambil sikap teladan dari para pahlwan pendiri bangsa.

c. Hasil Belajar Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik yaitu aspek yang berkaitan dengan keterampilan

atau skil serta kemampuan dalam membuat hal atau karya setelah siswa

melakukan pembelajaran. Dalam aspek psikomotorik ini, dapat dilihat adalah

keterampilan siswa dalam membuat peta konsep. Keterampilan siswa ini dapat

dilihat setelah guru melakukan penilaian. Penilaian aspek ini terdapat pada

rubrik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaian antara lain:

Tabel 10. Kriteria Penilaian Keterampilan Siswa dalam tugas peta konsep

No Kriteria

1 Kesesuaian judul dengan tema yang di berikan 2 Sistematika pembuatan Peta Konsep 3 Kesesuaian masalah yang diambil dengan materi yang dibahas 4 Kesesuain isi Peta Konsep dengan tema yang dibahas 5 Adanya kesesuaian bahasa dan gambar kreativitas dalam Peta Konsep

Dalam penilaian peta konsep yang ditampilkan siswa, kriteria yang

diperhatikan adalah kesesuaian judul dengan tema yang diberikan, dengan

adanya sinkron antara judul ini membuat menarik dan jelas apa yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

78

78

dibahas. Kriteria yang kedua yaitu sistematika pembuatan peta konsep, dapat

dilihat dengan urutan peristiwa dari awal sampai akhir di jelaskan secara urut.

Kriteria selanjutnya adalah kesesuaian masalah yang diambil dengan

materi yang akan dibahas, dengan ada masalah yang jelas maka isi materi akan

jelas dan bermakna. Terakhir kreativitas dalam pembuatan peta konsep juga

perlu diperhatikan. Dalam hal ini kreatifitas yang dinilai baik segi pembuatan

maupun penampilan.

Dalam penelitian ini, hasil dari penilaian psikomotorik siswa dapat

dilihat tabel daftar nilai penampilan peta konsep siswa. Adapun tabel daftar

nilai penampilan peta konsep siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Data Nilai Aspek Psikomotorik

No Nama Kelompok KKM Nilai

1 Organisasi SI 75 85

2 Organisasi PNI 75 78

3 Organisasi PI 75 80

4 Organisasi PKI 75 79

5 Organisasi Indische Partij 75 87

6 Organisasi SDI 75 80

`Jumlah 489

Rata-rata 81,5

Aspek psikomotorik siswa dinilai dari penugasan peta konsep dan

penampilan presentasi. Berdasarkan pada tabel di atas. Dapat dilihat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

79

79

siswa mendapat nilai yang sudah memenuhi KKM. Dalam penugasan dan

penampilan peta konsep tersebut siswa yang sudah memenuhi kriteria-kriteria

yang sudah ditentukan ada pula yang masih belum sempurna.

Dalam pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan media audio

visual dalam literasi digital selain mengembangkan empat keterampilan

tersebut, dapat pula mempengaruhi tiga aspek menjadi lebih baik. Hal ini dapat

mempengaruhi rasa ingin tahu dalam diri siswa lebih mendalam terutama

dengan literasi digital. Selain itu, dalam diri siswa akan muncul rasa tolerasi

dan menghargai dalam pembelajaran sejarah khususnya dengan materi

pergerakan nasional di kelas XI IPS 2. Nilai ini dapat ditanamkan dalam

kehidupan sehari-hari maupun kegiatan belajar siswa di sekolah. Seperti yang

dikatakan oleh Ratma Devi dan Asyraf bahwa “pembelajaran sejarah berbasis

digital ini membuat inovasi baru dan tidak mematikan kreativitas siswa dapat

ditunjukkan dengan membuat prakarya yang inovasi serta pembelajaran

menjadi mengasyikan”.104

Selain itu Yosi juga mengatakan bahwa

“pembelajaran sejarah dengan membuat ringkasan ini membantu saya untuk

mudah memahami dan belajar”.105

104

CL 2. CL 4. 105

CL 2. CL 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

80

80

C. Pembahasan

1. Perencanaan Proses Pembelajarn Sejarah Berbasis Budaya Literasi

Digital dengan Pemanfaatan Media Audio Visual

Gerakan literasi sekolah (GLS) adalah sebuah gerakan baru di sekolah

yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai

organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui

pelibatan publik. Pelibatan publik antara lain siswa, guru, kepala sekolah,

tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah, dan orang tua wali

murid. Sedangkan dari buku media massa dan penulis serta tokoh masyarakat

sebagai teladan atau panutan penasihat dan pemangku diarahan bawahan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.106

Guru melakukan kegiatan pembelajaran ini di dalam kelas, hal utama

yang diperhatikan yaitu sarana dan prasarana kelas seperti LCD, speakers

berfungsi dengan baik.107

Dengan adanya Gerakan Literasi ini diharapkan

siswa agar rajin membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Sehingga siswa

menambah wawasan atau pengetahuan baru yang bisa dipahami di benak

siswa. Dalam konteks literasi ini siswa di sekolah diharapkan memiliki

kemampuan untuk menjadikan literasi sebagai sarana dalam mengenal,

memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku sekolah.

Pada abad 21 ini, pembelajaran sejarah sesuai ketentuan Kurikulum

2013 pembelajaran yang ditonjolkan yaitu terhadap upaya penguatan karakter,

106

Hendra Kurniawan., op. cit., hlm. 22. 107

Dirjendikdasmen, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah., op.cit. hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

81

81

pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Tinking

Skill/HOTS), pemanfaaatan literasi, dan pengembangan 4C yang meliputi

creativity, critical thingking, comunication, dan collaboration.108

Khsususnya pada literasi, pembelajaran sejarah peminatan cocok

bertujuan untuk membuat siswa berpikir tingkat tinggi atau HOTS, dengan

pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital maka pembelajaran

sejarah peminatan juga akan memunculkan dan menggembangkan karakter

dalam diri siswa.

Dengan adanya gambar hidup (film) maka pembelajaran sejarah akan

mudah dipahami dan dimengerti, selain itu juga adanya bantuan gambar visual

atau mengambarkan memvisualisasikan gambar yang nyata ke dalam video

juga membantu siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.109

Dengan

demikian adanya film dan gambar visual dikombinasikan dengan literasi maka

akan menjadi hal baru dalam pembelajaran sejarah terutama dalam memahami

dan mudah mengerti materi dalam diri siswa. Dengan demikian pada tahap

ketiga literasi yaitu tahap pembelajaran siswa diharapkan mampu mengolah

dan mengelola kemampuannya dalam berkomunikasi secara baik. Hal-hal ini

dilakukan oleh siswa melalui kegiatan literasi digital baik menggunakan

handpone maupun menggunakan LCD secara bersama didalam kelas.

Sebelum melaksanakan pembelajaran sejarah memanfaatkan media

audio visual dalam literasi digital, maka guru terlebih dahulu membuat RPP,

108

Hendra Kurniawan., op.cit. hlm. 2. 109

Hujair AH Sanaky, op.cit., hlm. 44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

82

82

kemudian guru terlebih dahulu menentukan KD yang akan dibahas.

Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan dalam pembelajaran sejarah

peminatan di kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kasihan yaitu KD 3.8 dan 4.8.

Kompetensi Dasar (KD) 3.8. membahas materi tentang “Menganalisis akar-

akar nasionalisme dan demokrasi Indonesia dan pengaruhnya pada masa kini”

dan Kompetensi Dasar (KD) 4.8 membahas “Menyajikan hasil telaah tentang

akar-akar nasionalisme dan demokrasi di Indonesia” Dari KD 3.8 dan 4.8, guru

mengembangkan indikator pencapaian kompetensi. Dalam penelitian ini hanya

2 kali pertemuan saja untuk indikator pelaksanaan kompetensi sebagai

berikut:110

3.8.1 Menjelaskan latar belakang lahirnya akar-akar nasionalisme di Indonesia.

3.8.2 Menganalisis perkembangan organisasi Budi Utomo

3.8.3 Menganalisis perkembangan Sarekat Islam ( SDI)

4.8.1 Menyajikan hasil telaah tentang akar-akar nasionalisme dan demokrasi di

Indonesia berupa peta konsep.

Dalam RPP dengan KD 3.8 dan 4.8 menggunakan pendekatan Student

Center learning. Untuk model pembelajaranya menggunakan model

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Dengan metode

tanya jawab, diskusi, dan penugasan.

Dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) dalam proses pembelajaran khususnya

pembelajaran sejarah peminatan dapat menumbuhkembangkan tanggung jawab

dari diri siswa dan saling menghargai satu sama lain. Selain itu adanya

kerjasama dan komunikasi antar anggota kelompok maka akan menciptakan

110

Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

83

83

pembelajaran yang efektif dan efisien.111

Ada pula siswa lebih aktif dalam

mencari informasi dan rasa ingin tahunya tinggi. Salah satu siswa Yosi

mengatakan bahwa “siswa diberi waktu oleh guru untuk browsing materi yang

mereka kurang paham di internet”.112

Jika dihubungkan dengan literasi digital

dalam pembelajaran sejarah peminatan, model pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) sangatlah baik dan membantu untuk siswa

terutama dalam mengembangkan empat keterampilan dalam literasi yaitu

keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.

Selain itu, dengan model pembelajaran Student Teams Achievement

Division (STAD) Strategi yang digunakan dalam pembelajaran sejarah tidak

mematikan kreativitas siswa dan tidak menghafal fakta-fakta sejarah. Siswa

lebih aktif dan berkreativitas dengan penugasan yang diberikan oleh guru. Hal

ini akan menghindarkan rasa iri siswa satu sama lain dalam menyelesaikan

tugas. Hal ini diungkapkan oleh Ratma dan Asyraf bahwa “dengan adanya

pembelajaran literasi digital dapat mengembangkan kreativitas, inovasi pada

diri siswa melalui prakarya”.113

Adanya toleransi antara siswa satu dengan

yang lain akan menghidupkan pembelajaran sejarah.114

Setelah pembentukan kelompok oleh guru, maka siswa mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru berupa peta konsep. Untuk membantu tugas

tersebut menjadi lebih cepat dan efisien, guru memberikan waktu untuk siswa

guna mencari informasi di dalam LKS atau sumber internet yang berkaitan

111

Hendra Kurniawan., op.cit. hlm. 75. 112

CL 9. 113

CL 2. CL 4. 114

Heri Susanto., op.cit., hlm. 56-57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

84

84

dengan materi yang diajarkan dan dibahas waktu itu. Dengan siswa mencari

sumber bertujuannya agar pembuatan peta konsep ini wawasanya bertambah

luas serta mudah mengerjakanya dengan cepat. Peta konsep dalam hal ini

merupakan sebuah produk yang dibuat atau dihasilkan siswa dalam

pembelajaran sejarah yang memanfaatkan media audio visual dalam literasi

digital.

Dengan berperannya siswa dalam mencari informasi akan membantu

siswa lebih aktif dan mandiri dalam mencari informasi maupun memahami.

Kemudian peta konsep yang dihasilkan oleh setiap kelompok akan ditampilkan

di depan kelas dihadapan guru dan kelompok lain mendengarkan dan

menyimak. Ketika penampilan tersebut dimulai akan terjadi proses pertukaran

pikirian lewat tanya jawab antara kelompok yang maju dengan kelompok yang

memperhatikan. Begitu sebaliknya kelompok bergantian maju yang lain

memperhatikan dan bertanya bila ada materi yang kurang jelas. Oleh sebab itu,

maka keterampilan berbicara siswa juga akan muncul ketika menjelaskan peta

konsep yang dibuat oleh kelompok.

Dari kegiatan pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan

audio visual dalam literasi digital ini. Keterampilan membaca, menyimak,

menulis, dan berbiacara pada diri siswa akan muncul dengan baik. Siswa juga

lebih efektif dan mandiri dalam pembelajaran sejarah dan mudah memahami.

Hal lain yang tampak dalam literasi digital ini yaitu pembentukan karakter

dalam diri siswa lewat kegiatan literasi digital karena melalui pembelajaran

sejarah peminatan siswa muncul kreativitas serta rasa ingin tahu yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

85

85

Lain Hanan mengatakan bahwa “pembelajaran sejarah saat ini informatif dan

mudah dipahami”.115

2. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

dengan Pemanfaatan Media Audio Visual

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 yang

dikeluarkan pemerintah tentang penumbuhan budi pekerti, maka Gerakan

Literasi Sekolah (GLS) diterapkan untuk menguatkan karakter bangsa.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sarana baru atau solusi dalam

pengembangan pembelajaran sekolah. Adanya keterkaitan dari ke empat aspek

tersebut yang mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS) antara lain

keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.116

Semenjak tahun 2017, Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh

kota Yogyakarta sudah melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Khususnya di sekolah SMA Negeri 1 Kasihan yang melaksanakan Gerakan

Literasi Sekolah (GLS). Dalam pelaksanaannya sudah terlaksana dengan baik

mencakup tiga tahap yaitu tahap pembiasaan, dan sedang berjalan tahap

pengembangan dan pembelajaran. Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan sendiri guru

sudah melaksanakan literasi khususnya guru sejarah peminatan dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dalam proses

pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan media audio visual dalam

115

CL 3. 116

Hendra Kurniawan., op.cit., hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

86

86

literasi digital, siswa mendapatkan tugas yang diberikan oleh guru berupa

produk dari literasi digital berupa peta konsep. Siswa mengatakan bahwa

pembelajaran sejarah peminatan dengan memanfaatkan media audio visual

dalam literasi digital ini sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran

sebab adanya perubahan dari monoton ke pembelajaran lebih menarik dan

efisien, maka dari itu siswa mudah memahami dan mengerti materi yang

disampaikan oleh guru melalui video. Seperti yang dikatakan Calista bahwa

“pembelajaran saat ini mudah dipahami sebab penggunaan metode guru

sekarang sangat modern dan tidak membosankan”.117

Selain itu siswa juga

menjadi lebih kreatif serta inovatif dalam pembelajaran sejarah. Dalam

pelaksanaanya, guru menemukan hal baru bahwa siswa setelah melihat video

dalam literasi digital mereka rasa ingin tahu tentang isi video tersebut lebih

dalam. Oleh sebab itu siswa melakukan browsing lewat handphone mereka

agar hal baru tersebut siswa dapat mengerti dan memahami.118

Contohnya

dalam Materi Boedi Utomo, siswa ingin tahu dimana kongres berlangsung

yaitu di SMA 11 yogyakarta. Mereka melakukan browsing tentang lokasi

tersebut.

Pada dasarnya, pemanfaatan literasi dalam pembelajaran sejarah

peminatan memiliki tujuan secara umum. Tujuan pemanfaatan literasi ke dalam

pembelajaran sejarah peminatan adalah sebagai berikut:119

1. Menumbuhkan rasa cinta membaca pelajaran sejarah peminatan di luar jam

pelajaran.

117

CL 6. 118

Ibid., hlm. 52. 119

Ibid., hlm. 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

87

87

2. Meningkatkan kemampuan siswa memahami isi bacaan khususnya tentang

sejarah

3. Meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik terutama

pembelajaran sejarah peminatan.

4. Menumbuhkembangkan pemanfaatan berbagai sumber bacaan baik buku

sejarah maupun novel sejarah.

` Sebelum melaksanakan pembelajaran sejarah perlu diperhatikan

persiapan yang benar-benar matang dalam hal persiapan video maupun materi

atau bahan ajar yang akan disampaikan oleh guru guna menunjang literasi

digital dalam pembelajaran sejarah peminatan. Semua ini dipersiapkan guru

tentunya bertujuan untuk mempermudah siswa dalam melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran sejarah peminatan dengan memanfaatkan media audio

visual dalam literasi digital.

Pada umumnya, siswa mengetahui literasi itu kegiatan membaca buku.

Dengan membaca buku siswa mengira bahwa pembelajaran sejarah dengan

membaca buku itu membosankan dan kurang efisien. Namun setalah siswa

mengikuti proses pembelajaran sejarah yang memanfaatkan media audio visual

dalam literasi digital siswa merasa senang dan mengasikan. Ada juga yang

berpendapat bahwa dengan melihat video pembelajaran semakin menarik dan

mudah dimengerti.

Dalam pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan media

audio visual dalam literasi digital, maka siswa dituntut untuk mandiri dan

kreatif dalam hal tugas maupun memahami materi yang diajarkan. Sementara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

88

88

untuk kreatif siswa diharapkan bisa membuat karya seperti produk peta konsep

yang menarik dan mudah dipahami antar siswa. Selain itu siswa juga dituntut

mahir dalam menyampaikan produk di depan kelas. Dengan adanya bantuan

video atau film bersejarah, pembelajaran sejarah terasa menarik dan membuat

rangsangan pada siswa semakin besar terutama pada keseriusan siswa dalam

mengikuti pembelajaran sejarah. Adanya media audio visual juga membantu

siswa dalam memahami peristiwa-peristiwa kejadian yang dimana

digambarkan dibuku hanyalah cerita sedangkan melalui video siswa merasa

mengerti serta menambah rasa ingin tahu dalam diri siswa.120

Siswa Prisandeva

mengatakan bahwa “dengan adanya video tersebut siswa bisa

mengaktualisasikan peristiwa dengan gambar gerak dan keterangan membuat

saya mudah memahami materi sejarah”.121

Melalui proses pembelajaran sejarah yang memanfaatkan media audio

dalam literasi digital, siswa lebih rajin mencari informasi serta meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas. Selain itu juga siswa merasa

mudah memahami materi serta pembelajaran lebih menarik. Namun juga ada

siswa yang mengalami kesulitan ketika pembelajaran sejarah menggunakan

video yaitu mudah capek mata melihat video, maka dari itu siswa yang mudah

capek melihat video duduk dibangku tengah supaya mengurangi sinar yang

dipancarkan oleh LCD. Seperti yang dikatakan Ratma devi bahwa “mata saya

mudah capek ketika melihat video sebab saya duduk di depan dekat guru”.122

120

Hujar Saniky., op.cit., hlm 44. 121

CL 9. 122

CL 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

89

89

Siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran sejarah

memanfaatkan media audio visual dalam literasi digital nyatanya sudah mulai

menemukan solusi untuk menghadapinya antara lain bertanya kepada guru bila

materi di video kurang jelas serta searching di internet. Ini membuktikan

bahwa kemandirian siswa terbangun karena kemauan diri sendirinya rasa ingin

tahu terhadap materi.

Meskipun ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengikuti pembelajaran sejarah peminatan yang memanfaatkan media audio

visual, namun ada pula siswa yang menyukainya. Alasan pada umunya yaitu

dengan pembelajaran menggunakan video siswa merasa menarik terhadap

materi serta mudah dipahami. Dengan dikombinasikan antara literasi dan

media audio visual siswa merasa terbantu ketika menghadapi kejenuhan dalam

pembelajaran. Adanya solusi baru dalam pembelajaran ini diharapakan untuk

menunjang keberhasilan siswa dalam menempuh pembelajaran sejarah

peminatan.

Selain menunjang keberhasilan, dengan pembelajaran sejarah

memanfaatkan media audio visual dalam literasi digital ini juga mendorong

rasa empati siswa dan toleransi antar sesama dibuktikan ketika video diputar

siswa satu dengan yang lain berusaha menjaga suasana agar kondusif maka

pembelajaran akan berlangsung dengan baik. Asyaraf mengatakan bahwa “

adanya toleransi siswa ketika ditayangkan video walau ada 1-3 siswa yang

berisik menggangu pembelajaran berlangsung sehingga suara video tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

90

90

terdengar jelas”.123

Selain itu siswa juga menghargai siswa yang berbicara atau

bertanya kepada guru. Hal ini sangat mendorong keharmonisan di dalam

lingkungan sekolah.

3. Hasil Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual

Literasi pada abad 21 sebagai tantangan mengadapi paradigma

pengetahuan yang tercermin dalam sikap dan perilaku seseorang sebagai

paradigma pengetahuan. Oleh sebab itu makna literasi dalam kehidupan sehari-

hari sebagai sumber informasi baru atau pengetahuan.124

Selain itu literasi

digital dapat juga dijadikan solusi baru dalam mengembangkan empat

keterampilan dalam literasi yaitu keterampilan membaca, menyimak, menulis,

dan berbicara. Dengan pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital

yang diterapkan pada pembelajaran sejarah peminatan, maka hal ini dapat

membantu siswa dalam mengembangkan empat keterampilan tersebut. Sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 23 Tahun 2015.

Pembelajaran sejarah peminatan dengan memanfaatkan media audio

visual dalam literasi digital, tentunya juga muncul aspek-aspek lain yaitu aspek

kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, pembelajaran sejarah yang memanfaatkan media audio

visual dalam literasi digital dapat dilihat munculnya nilai ketiga aspek tersebut.

123

CL 4. 124

Hendra Kurniawan., op.cit., hlm. 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

91

91

Pembelajaran sejarah peminatan dengan pemanfaatan media audio

visual dalam literasi digital dengan metode pembelajaran cooperative learning

ini mengandung unsur pembelajaran konstruktivis. Dalam teori

konstruktivisme paling penting yaitu bahwa dalam proses belajar siswa yang

harus mendapat tekanan. Siswa harus lebih aktif mengembangkan

pengetahuan, bukan guru maupun orang lain. Penekanan belajar siswa aktif

dalam dunia pendidikan sangat penting guna dikembangkan. Oleh sebab itu

siswa akan terbantu menjadi siswa yang kritis terhadap masalah serta dapat

mengganalisis suatu hal untuk berpikir kritis bukan meniru terbukti dapat

mengembangkan aspek kognitif dalam diri siswa.125

Hal ini dapat dilihat dari

siswa mengingat dan memahami apa yang telah diajarkan oleh guru melalui

tes. Cara tes ini digunakan sebagai acuan guru untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan daya ingat siswa setelah mengikuti pembelajaran sejarah

dengan pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat

bahwa pembelajaran sejarah peminatan dengan pemanfaatan media audio

visual dalam literasi digital, siswa mejadi mudah mengerti dan memahami

materi pembelajaran. Dengan cara ini dapat membantu sisa dalam mengelola

dan menggingat pengetahuan yang didapat agar mudah ditangkap. Dengan

pembelajaran ini, dapat dilihat dari hasil tes bahwa pembelajaran sejarah

dengan pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital menunjukkan

hasil yang sangat baik. Siswa bisa mencapai nilai KKM yang telah ditentukan

125

Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Kanisius,1997, hlm.

81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

92

92

oleh pihak sekolah. Namun ada juga yang belum tuntas, tetapi nilai yang

didapatkan oleh siswa yang tidak tuntas tidak jelek-jelek amat.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa pembelajaran sejarah

peminatan dengan pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital

mempengaruhi daya ingat siswa dan siswa mudah mengerti materi yang

diajarkan. Selain itu juga adanya rasa ingin tahu siswa yang lebih mendalam

tentang materi yang dibahas sebab siswa terangsang dengan pembelajaran

media audio visual. Mayoritas siswa mengatakan bahwa “dengan pembelajaran

literasi digital ini mudah dipahami dan mengasikan ditambah dengan produk

peta konsep yang membuat siswa menunjukkan kreativitas dalam membuat pra

karya”.126

Hal ini dapat menumbuhkan minat belajar siswa tinggi. Dalam hal

lain, pembelajaran sejarah peminatan dengan pemanfaatan media audio visual

dalam literasi digital ini siswa juga menghasilkan sebuah produk atau karya

berupa peta konsep dan kemudian ditampilkan di depan kelas untuk

menyampaikan produk yang telah dibuat bersama kelompok.

Dalam hal ini akan muncul pertanyaan dari siswa lain serta terjadinya

pertukaran informasi yang didapatkan oleh siswa. Sehingga dengan ini siswa

akan menambah pengetahuan yang sangat luas pengetahuan dan keterampilan

dalam menggunakan media audio visual. Perkembangan era digital

menyadarkan siswa bahwa keterampilan membaca saja perlu di perhatikan

guru melihat juga keterampilan menyimak literasi dalam berbagai bentuk

digital seperti handphone serta melihat video ini sangat membantu dalam

126

CL 2 . CL 3. CL 4. CL 5. CL 6. CL 7. CL. 8. CL 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

93

93

kebiasaan anak untuk mandiri. Hal ini akan mendorong perkembangan 4 aspek

yang yang harus dicapai oleh siswa yaitu aspek membaca, menyimak, menulis,

dan berbicara.127

Guru melihat bahwa pembelajaran sejarah dengan

pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital ini merubah gaya belajar

siswa dari pembelajaran konvesional menjadi pembelajaran literat berbasis

video. Pembelajaran lebih mengarah memunculkan kreativitas siswa dan

inovasi dalam menyelesaiakn tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat

dilihat dari perkembangan diri siswa dalam merespon materi yang telah

diajarkan oleh guru. Siswa sangat cekatan dalam hal menerima informasi baru

serta mandiri dan untuk mencari informasi melalui handphone.128

Seperti yang

dikatakan Ratma Devi bahwa “pembelajaran sejarah sekarang lebih inovatif

dalam penyampaiannya dan mudah dipahami”.129

Dengan demikian akan mempengaruhi pemahaman siswa. Akan

banyak materi yang diperoleh dan diingat siswa sebab siswa merasa menarik

dan mengasikkan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan siswa

dalam mengerjakan soal tes dengan hasil yang memuaskan. Dalam penilaian

ini untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa.

Selain aspek kognitif, ada juga aspek afektif dalam diri siswa juga

mengalami perkembangan. Aspek ini mencakup antara lain, toleransi dan

nasionalisme. Hal ini dapat ditunjukkan ketika awal pembelajaran

menyanyikan lagu satu nusa satu bangsa siswa merasa antusias dan sadar

betapa sulitnya pahlawan bangsa ini membangun negara tercinta ini. Melalui

127

Ibid., hlm. 63. 128

Ibid., hlm. 119. 129

CL 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

94

94

pembelajaran sejarah peminatan dengan pemanfaatan media audio visual dalam

literasi digital maka akan muncul rasa empati, peduli, dan menghargai

(toleransi) antar siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Seperti yang

dikatakan Restu Anggi bahwa “adanya toleransi ketika pembelajaran

berlangsung ditunjukkan ketika guru memutarkan video materi siswa menjaga

kondusif kelas walau ada beberapa siswa yang berisik membuat suara video

tidak terdengar keras”.130

Peneliti menggunakan kuesioner dalam mengukur

hasil kemampuan siswa dalam pembelajaran sejarah berbasisi literasi digital.

Dari kuesioner ini dapat dilihat proses pembelajaran sejarah peminatan dengan

pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital.

Dengan demikian, siswa mengatakan bahwa dengan pemanfaatan

media audio visual dalam literasi digital pada pembelajaran sejarah peminatan

siswa merasa senang dan menarik. Siswa lain mengatakan juga lebih

mengasikkan dibanding dengan pembelajaran konvensional. Hal ini sangatlah

berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh siswa. Dari perasaan-perasaan di

atas munculah minat belajar dalam diri siswa terhadap pembelajaran sejarah

peminatan. Mayoritas siswa menggangap pembelajaran sejarah peminatan itu

membosankan dan monoton, namun setelah siswa mengikuti pembelajaran

sejarah dengan pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital ini siswa

menjadi menyenangkan dan mereka mudah memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Sebab pembelajaran sejarah ini didukung dengan

media audio visual sebagai sarana penunjang kemajuan pembelajaran siswa.

130

CL 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

95

95

Sarana penunjang antara lain gambar hidup (Film), lambang visual, dan

gambar mati. Ketiga media tersebut sangat membantu dalam pembelajaran

siswa terutama film pada saat digunakan guru untuk memperjelas materi

pembelajaran berbasis budaya literasi digital.131

Seperti yang dikatakan

Prisandeva bahwa “dengan pembelajaran video saya lebih bisa

mengatualisasikan gambar film gerak tersebut dan mudah memahami ketika

saya belajar”.132

Di samping aspek afektif, aspek lain yang berkembang dalam

kemajuan siswa yaitu aspek psikomotorik. Aspek ini berkaitan dengan

keterampilan pada diri siswa. Dalam pembelajaran sejarah peminatan dengan

pemanfaatan media audio visual dalam budaya literasi digital, maka

keterampilan siswa akan muncul pada saat mereka mengerjakan tugas peta

konsep dimana keterampilan yang muncul yaitu keterampilan menulis.

Dari penugasan yang diberikan oleh guru tersebut, keterampilan

menulis dalam diri siswa sangat baik, dan menghasikan sebuah produk berupa

peta konsep. Siswa sangat kreatif dan inovatif dalam membuat produk tersebut.

Dimana setiap siswa akan aktif dalam hal mencari sumber informasi serta

menumbuhkan rasa kerjasama antar siswa. Pembuatan peta konsep kreatifitas

antar siswa berbeda-beda. Seperti yang dikatakan Asyraf dan Calista bahwa

“dengan adanya pembelajaran metode modern dari guru mudah diterima dan

mengasyikan, selain itu adanya prakarya ini membuat kreativitas siswa

131

Hujar Saniky., op.cit., hlm 48-50. 132

CL 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

96

96

berkembang melalui pikiran kritis yang dituangkan pada peta konsep”.133

Dengan penampilan siswa di depan kelas maka akan muncul keterampilan

yaitu berbicara. Selain itu juga munculnya keterampilan siswa dalam

menyimak presentasi kelompok.

Tugas produk ini menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah

peminatan dengan pemanfaatan media audio visual dalam budaya literasi

digital sangatlah baik. Dengan ditunjangnya media video pembelajaran sejarah

lebih inovatif dan kreatif serta mudah dipahami siswa. Strategi yang digunakan

guru dalam pembelajaran sejarah hendaknya tidak mematikan kreativitas siswa

dan tidak menghafal fakta-fakta sejarah. Pembelajaran sejarah sudah waktunya

dengan pembaruan cara mengajar. Dengan minimnya kreativitas dalam

pengajaran sejarah ini menyebabkan minimnya inovasi dalam kelas dengan ini

guru menggunakan media video dalam pembelajaran sejarah berbasis budaya

literasi digital. Sehingga kejenuhan sering kali terjadi dalam diri siswa dan

pembelajaran kurang efisien oleh sebab itu maka perlu adanya cara untuk

merubah siswa dari membosankan menjadi mengasikan seperti yang telah

diikuti siswa yaitu pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan media audio

visual dalam literasi digital akan memberi efek baru dalam diri siswa.134

Dalam menciptakan budaya literasi digital yang ditunjang dengan

video ini, maka dengan ketiga aspek nilai tersebut maka, budaya literasi digital

ini akan terbentuk secara bertahap di dalam diri siswa. Hal ini dapat dilihat

dengan kemandirian siswa ketika guru memberi soal atau materi yang kurang

133

CL 4. CL 6. 134

Hujar Saniky., op.cit., hlm. 44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

97

97

tahu, siswa secara otomatis akan mencari atau browsing guna menemukan hal

baru dan rasa tahu siswa semakin tinggi terhadap materi tersebut.

Perkembangan era digital menyadarkan siswa bahwa keterampilan membaca

saja tidak cukup namun juga keterampilan menyimak literasi digital sangat

membantu siswa mempermudah pembelajaran sejarah.135

135

Hendra Kurniawan., op.cit., hlm. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh sebagai

berikut:

1. Persiapan pembelajaran sejarah peminatan berbasis budaya literasi digital

dengan pemanfaatan media audio visual sangat baik, dapat dilihat bahwa

guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan KD yang telah dibuat oleh

guru ini yang mengandung metode persiapan di dalamnya. Guru juga

telah menyiapkan alat-alat serta bahan ajar, media video, perangkat

pembelajaran secara optimal. Guru juga telah mempersiapkan instrumen

evaluasi dalam pembelajaran berbasis literasi digital ini dengan tes

kognitif dan afektif.

2. Pelaksanaan pembelajaran sejarah peminatan berbasis budaya literasi

digital dengan pemanfaatan media audio visual sudah berjalan sangat

baik, dapat dilihat kelancaran proses pelaksanaan pembelajaran sejarah

yang dilaksanakan guru dari awal hingga akhir pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah dibuat oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran

dengan basis literasi digital ini sangat menumbuhkan rasa antusias dan

merubah mindset yang dikenal monoton menjadi mengasikkan selama

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran juga meningkatkan rasa ingin

tahu siswa setelah melihat video tersebut. Dengan ini siswa mandiri untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

99

99

browsing guna mengupas semua perasaan rasa ingin tahu tersebut

menjadi pengalaman baru. Selain itu adanya sikap toleransi dan

nasionalisme yang ditujukkan siswa ketika pembelajaran berupa saling

menghargai sesama teman, memberi kesempatan yang sama antar teman

dalam hal belajar. Dengan demikian pembelajaran sejarah peminatan

dengan meningkatkan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek

psikomotorik siswa kelas XI IPS 2 SMA N 1 Kasihan.

3. Hasil pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan

pemanfaatan media audio visual dibagi menjadi tiga hasil yaitu hasil

afektif, hasil kognitif, dan hasil psikomotorik. Hasil kognitif

menunjukkan keberhasilan siswa yang dicapai kelas XI IPS 2 sudah

sangat baik, sebab siswa yang mencapai di atas KKM (75) sebanyak 26

siswa (94%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

berjumlah 4 siswa (6%). Rata-rata nilai siswa adalah 78,5 dengan nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Sedangkan hasil pembelajaran sejarah

dalam bentuk afektif terdiri dari sikap nasionalisme dan toleransi. Untuk

sikap toleransi menunjukkan sikap “sangat baik” dengan prosentase 84%

, “baik” 13%, dan “cukup” 3%. Selanjutnya sikap nasionalisme

menunjukkan sikap “sangat baik” dengan prosentase 70%, “baik” 24%,

dan “cukup” 6%. Kemudian pada aspek psikomotorik yaitu keterampilan

pada diri siswa mulai berkembang. Hal ini terlihat dari proses siswa

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru yaitu membuat karya

berupa peta konsep. Nilai yang diperoleh sudah mencapai KKM 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

100

100

dengan rata-rata sebesar 81,5. Dari keempat keterampilan tersebut dalam

diri siswa juga semakin terlihat yaitu keterampilan membaca, menyimak,

menulis, dan berbicara. Selain itu juga pembelajaran sejarah dengan

pemanfaatan media audio visual dalam literasi digital juga membuat

pembelajaran dari monoton menjadi mengasikkan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah diharapkan agar selalu memberi dukungan kepada guru

dalam menggunakan media pembelajaran media video yang berbasis

literasi digital.

2. Bagi guru diharapkan agar terus meningkatkan kemampuan

pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan literasi digital dalam

menumbuhkan sikap toleransi dan nasionalisme pembelajaran

sejarah.

3. Bagi siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran sejarah berbasis literasi digital. Selain itu juga

mengembangkan kreativitas pada diri siswa agar dapat memperoleh

hasil atau pengalaman belajar yang semakin meluas.

4. Bagi siswa diharapkan meningkatkan kebiasaan literasi digital baik di

sekolah maupun di luar sekolah guna mencipatakan budaya literasi

digital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

101

101

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Hamid & Muhammad Saleh Madjid. 2011. Pengantar Ilmu

Sejarah, Yogyakarta: Ombak.

Bandur, Agustinus. 2016. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Alfrizal. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada.

Andre Rinanto. 1982. Peranan Media Audiovisual dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Kanisius.

Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

public, dan Ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada media Group.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjito. 2013. Media Pembelajaran Manual dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamid Darmadi. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta, 2014. .

Haris Hardiansyah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Hendra Kurniawan. 2018. Literasi dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:

Gava Media.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah: Isu Gagasan dan Strategi

Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressido.

Hujar AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif- Inofatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara

Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Juliansyah Noor. 2014. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Bandung: Alfabeta.

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

102

102

Karwono & Heni Mularsih. 2017. Belajar dan Pembelajaran: Serta Pemanfaatan

Sumber Belajar. Jakarta: PR Raja Grafindo Persada.

Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media..

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang

Budaya.

Djunaidi Ghony. M . Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

Koseptual Operasional. Jakarta Timur: Bumi Aksara.

Moh Suardi. 2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks.

Moleong, Lexy K. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nusa Putra. 2013. Penelitian Kualitatif IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ruhlam Ahmadi. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-Ruzz

Media.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Gruop.

Yudhi Munadi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada.

Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktort Jendral

Pendidikan Islam Kementrian Agama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

103

103

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah Menengah Atas.

Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2017. Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Tim GLN

Kemendikbud.

Dirjendikdasmen. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:

Kemendikbud.

Jurnal:

Hendra Kurniawan. 2018. Pembelajaran Literasi dalam Mata Pelajaran Sejarah.

Historia Vitae. Vol. 32, No. 1.

Internet:

https://photo.sindonews.com/view/27117/minat-baca-masyarakat-indonesia-di-

bawah-malaysia-dan-singapura. Diakses pada tanggal 24 Februari 2019,

pukul 19.42.

http://www.beritasatu.com/pendidikan/389162-mendikbud-minat-baca-siswa-

sma-hanya-setara-smp.html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2019,

pukul 20.02.

http://jogja.tribunnews.com/2014/12/21/minat-baca-warga-diy-masih-rendah.

Diakses pada tanggal 25 Februari 2019, pukul. 00.54.

http://gln.kemendikbud.go.id/glnsite/tentang-gln/. Diakses pada tanggal 25

Februari 2019. Pukul. 01. 11.

https://www.idntimes.com/life/inspiration/sri-dewi-maulida/5-pentingnya-peka-

literasi-di-era-digital-c1c2/full. Diakses pada tanggal 28 Februari 2019,

pukul 14.01.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

105

105

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

106

106

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS GURU DI KELAS

Topik/Judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital Dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas XI IPS 2 Di

SMA Negeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Waktu :

NO ASPEK-ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I PRA PEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan

media

2. Memeriksa kesiapan siswa √

II MEMBUKA PELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi √

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan

rencana kegiatannya

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki

belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

107

107

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi √

5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya

Nusantara

7. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu

yang telah dialokasikan

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber

belajar

1. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

media

2. Menghasilkan pesan yang menarik √

3. Menggunakan media secara efektif dan efisien √

4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara

keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa √

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan

siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang

kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar

E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Melakukan penilaian awal √

2. Memantau kemajuan belajar √

3. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi √

4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi

F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer √

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

108

108

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

IV PENUTUP

A. Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √

B. Pelaksanaan tindak lanjut

1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai

bagian remedy

2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai

bagian pengayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

109

109

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SISWA

1. Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

2. Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

3. Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio visual

dalam pembelajaran sejarah?

4. Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

5. Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari materi

melalui internet?

6. Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah kamu

tonton?

7. Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran dengan

menonton video?

8. Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

9. Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian mana?

10. Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran sejarah itu

seperti apa?

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

110

110

DAFTAR NARASUMBER

Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan

1. Ratma Devi

2. Hanan Rizky Budi

3. Asyraf syafiq adhika

4. Restu Anggi

5. Calista Nurul

6. Syafiqri Aestro

7. Yosi diah pramesthi

8. Prisandeva oktura rizqy

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

111

111

CATATAN LAPANGAN II

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Ratma Devi

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P: Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Menurut saya pribadi, pembelajaran sejarah saat ini mengasikkan guru

tidak terpaku dengan ceramah aja. Melainkan siswa diberi kesempatan

aktif dalam kelas.

P: Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Pernah, malah setiap pertemuan guru menggunakan media audio visual

guna menumbuhkan stimulus siswa dalam pembelajaram.

P: Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I: Menurut saya, pembelajaran sejarah dengan media video sangat

mengasyikan, mudah dimengerti serta memberi inovasi baru dalam

pembelajaran sejarah dikelas. Selain itu juga menghilangkan rasa jenuh.

P: Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Setahu saya melihat video serta memahaminya

P: Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Guru sering memberi kesempatan bagi saya untuk mencari materi

sebelum pembelajaran dijelaskan oleh guru. Hal ini membuat saya aktif

dalam pembelajaran sejarah.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Iya mencatat, karena dengan saya mencatat hal penting ini membuat

saya lebih jelas dalam belajar.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

112

112

I : Menurut saya lebih mudah, karena adanya gambaran dalam

pembelajaran sejarah tidak hanya awang-awang.

P: Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

I : Hambatan saya yaitu mudah pegal atau capek pada mata sebab saya

duduk di depan dan bila video tidak diterangin juga membuat saya

bosan.

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

I : Menurut saya video tersebut sudah bagus ada gambar gerak serta

diperjelas dengan keterangan.

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Video yang menarik buat saya yaitu gambar gerak, ada suaranya serta

guru menerangkan dengan jelas. Hal ini sangat membantu saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

113

113

CATATAN LAPANGAN III

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Hanan Rizky Budi

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Menurut saya pembelajarn sejarah saat ini informatif dan mudah

dipahami

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Sepertinya pernah misalnya penyajian video yang berdurasi singkat

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Saya pribadi lebih paham dan dong dalam pembelajaran sejarah

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Literasi digital membaca sumber manapun dari internet maupun media

sosial. Selain itu literasi digital revolusi dari literasi tradisional.

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya, pada awal pembelajaran dimulai guru selalu memberikan siswa

untuk browsing guna menambah wawasan tentang materi tersebut.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Mencatat hal-hal penting aja simpel dan pendek. Hal ini membuat saya

mengerti.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Iya, karena penjelasan video lebih luas dan pemahamannya lebih jelas.

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

114

114

I : Saya pribadi, hambatannya yaitu bahasa-bahasa asing yang sulit

dimengerti membuat saya merasa binggung.

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada

bagian mana?

I : Video tersebut sudah baik ada gambar gerak yang jelas serta

keterangan yang ditunjang dengan gambar sudah baik

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Video menarik yaitu video simpel dan mudah di pahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

115

115

CATATAN LAPANGAN IV

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Asyaraf syafiq adhika

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Pembelajaran cukup menarik adanya presentasi antar kelompok

membuat prakarya yang membuat saya senang.

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Pernah ketika setelah mejelaskan materi guru juga mempertegas dengan

video.

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Menurut saya pembelajaran sejarah dengan video mudah mengerti dan

lebih jelas karena didukung dengan gambar gerak.

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Melihat video setahu saya

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya, guru selalu memberi kesempatan ketika saya ingin tahu lebih jelas

materi tersebut.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Mencatat hal-hal penting dalam video tersebut agar mudah

mengingatnya.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Menurut pribadi saya lebih jelas memahami materi video karena video

tidak membosankan dan mudah dipahami.

Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

116

116

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

I : Kadang teman banyak yang berisik dan suaranya tidak jelas.

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

I : Video tersebut keterangannya terlalu panjang dan sulit ditangkap.

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Video yang tidak terlalu panjang, singkat, padat dan jelas. Hal ini

membuat saya menarik dalam pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

117

117

CATATAN LAPANGAN V

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Restu Anggi

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Menurut saya pembelajaran sejarah saat ini itu lumayan menyenangkan.

Ditambah dengan perjelas ppt

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Pernah, salah satunya ketika materi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha.

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Saya lebih tertarik pada pembelejaran sejarah

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Literasi yang dilakukan melalui media digital dengan membaca atau

melihat video

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya selalu, sebab guru sering memberi kesempatan pada siswa untuk

mencari materi yang lebih dalam di internet.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Iya. Karena saya mudah belajar dengan ringkasan kecil guna membantu

saya dalam belajar.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Saya lebih sulit menerima sebab saya suka membaca.

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

Lampiran 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

118

118

I : Saya mudah capek melihat video serta adanya suara berisik teman yang

membuat saya kurang fokus.

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

I : Baik, sudah ada gambar gerak dan suara jelas.

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Melihat video serta dijelaskan lebih merinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

119

119

CATATAN LAPANGAN VI

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Calista Nurul

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Pembelajaran sejarah saat ini enak, soalnya memakai metode yang

modern

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Sering, seperti melihat video kelas lalu membuat peta konsep.

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Kesannya merasa senang dan tidak bosan dalam pembelajaran sejarah.

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Melihat video serta memahaminya.

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya, ketika kita diberi soal untuk menjawab guru memberikan waktu

untuk browsing guna menemukan jawabanya tersebut.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Iya, karena hal-hal penting akan muncul pada soal laithan mupun

ulangan harian

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Iya, saya mudah memahami materi dengan video sebab adanya

keterangan singkat dan jelas tersebut membantu saya mudah

menangkap.

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

I : Saya pribadi, mata saya sering sakit karena melihat layar LCD.

Lampiran 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

120

120

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

I : Sudah baik, dipertajam dengan gambar-gambar di PPT Agar lebih jelas

dan enak.

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : PPT dan ringkasan diberi video karena lebih menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

121

121

CATATAN LAPANGAN VII

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Syafiqri Aestro

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Mudah dipahami dan menyenangkan.

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Pernah, ketika menyampaikan materi.

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Mudah mengerti dan mudah dipahami materi pembelajaran sejarah.

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Tidak tahu, saya hanya tau literasi membaca aja.

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya, karena pada pertengahan pembelajaran guru sering memberi

kesempatan siswa untuk melakukan browisng guna memahami materi

tersebut.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Saya mencatat untuk belajarn dirumah ketika ulangan harian.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Iya, karena ada penjelasannya dan gambar.

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

I : Suaranya kurang jelas serta berisiknya teman sebangku membuat saya

kurang nyaman.

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

Lampiran 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

122

122

I : Sudah baik, mudah dipahami.

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Video gerak seperti yang ditampilkan oleh guru sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

123

123

CATATAN LAPANGAN VIII

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Yosi diah pramesthi

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Baik, saya memahami sejarah dengan baik.

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Sering, kebanyakan pembelajaran sejarah diawal pelajaran diputarkan

video untuk membuat bayangan siswa terhadap materi.

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Menurut saya lebih menarik dan mudah dimengerti dalam pembelajaran

sejarah.

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Literasi digital menurut saya yaitu literasi menggunakan video dan

media elektronik.

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya. Selalu guru memberi waktu siswa untuk mencari materi yang sulit

dipahami.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Iya, saya mudah belajar ketika saya meringkas materi secara singkat

guna membantu saya belajar.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Iya, karena saya lebih paham belajar menggunakan video.

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

I : Saya mudah mengantuk.

Lampiran 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

124

124

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

I : Sudah baik saya memahami.

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Video dan PTT yang berwarna membuat saya tertarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

125

125

CATATAN LAPANGAN XI

WAWANCARA SISWA

Topik /judul : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital

Dengan Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa

Kelas XI IPS 2 Di SMA N egeri 1 Kasihan

Peneliti : Bagas Cahyo Utomo

Responden : Prisandeva oktura rizqy

Waktu : Kamis, 9 Mei 2019

Keterangan P: Peneliti

I: Informan

P : Bagaimana pembelajaran sejarah selama ini?

I : Lumayan menyenangkan

P : Apakah guru sejarah pernah menggunakan media audio visual?

I : Pernah, guru sering memutarkan video pada pembelajaran sejarah.

P : Apa kesan yang kamu dapatkan setelah menggunakan media audio

visual dalam pembelajaran sejarah?

I : Mudah mengerti dan mudah dicerna.

P : Apa yang kamu ketahui mengenai literasi digital?

I : Tidak tahu

P : Apakah guru memberikan kesempatan kepada kamu untuk mencari

materi melalui internet?

I : Iya, ketika menyuruh siswa untuk membuat PPT guru selalu

memberikan waktu untuk browsing.

P : Apakah kamu mencatat hal-hal yang penting dalam video yang telah

kamu tonton?

I : Saya mencatat, karena saya mudah memahami belajar dengan ringkasan

singkat.

P : Apakah kamu dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran

dengan menonton video?

I : Iya, saya lebih mudah memahami dan mencerna materi tersebut.

P : Apa saja hambatan kamu dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang

memanfaatkan media video?

I : Banyak teman yang berisik ketika video tersebut diputar.

P : Menurutmu apakah video tersebut sudah baik? Kurangnya pada bagian

mana?

I : Sudah baik , karena ada gambar gerak dan jelas.

Lampiran 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

126

126

P : Menurutmu media audio visual yang menarik untuk pembelajaran

sejarah itu seperti apa?

I : Video serta ditunjang dengan PPT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

12

7

SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 1 KASIHAN

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas : XI IPS

Kurikulum : K-2013

Kompetensi Inti:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lampiran 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

128

12

8

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajara

n

Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu Sumber

Belajar

Teknik Bentuk

Instrume

n

Contoh

Instrumen

3.8 Menganalisis

akar-akar

nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya

pada masa kini

4.8 Menyajikan

hasil telaah

tentang akar-

akar

nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya

bagi masa kini

dalam bentuk

tulisan dan/atau

media lain

Akar-akar

nasionalisme

di Indonesia

dan

pengaruh-nya

pada masa

kini

Akar

nasionalis-

me

Pergeraka

n nasional

Membaca buku

teks, melihat

gambar, menonton

video/film,

dan/atau

menyimak

penjelasan guru

mengenaiakar-akar

nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya pada

masa kini

Membuat dan

mengajukan

pertanyaan/Tanya

jawab/berdiskusi

tentang informasi

yang belum

dipahami/informas

i tambahan yang

ingin

diketahui/atau

sebagai klarifikasi

mengenai akar-

Unjuk

kerja

Portofolio

Diskusi

kelompok

Peta

Konsep

Diskusikanlah

latar belakang

tumbuhnya

nasionalisme di

Indonesia

Buatlah peta

konsep tentang

lahirnya

nasionalisme di

Indonesia dan

pengaruhnya

pada masyarakat

Indonesia

6 JP Buku siswa

kelas XI

Peminatan

Buku Guru

kelas XI

Peminatan

Internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

129

12

9

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajara

n

Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar akar nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya pada

masa kini

Mengumpulkan

data dari berbagai

sumber mengenai

akar-akar

nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya pada

masa kini

Menganalisis dan

menarik

kesimpulan dari

data yang

dikumpulkan akar-

akar nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya pada

masa kini

Menyajikan

gambaran tentang

akar-akar

nasionalisme

Indonesia dan

pengaruhnya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

130

13

0

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajara

n

Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar masa kini dalam

bentuk tulisan

dan/atau media

lain

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Sarwono, M.Pd

NIP. 196505021986011001

Bantul, 4 Maret 2019

Guru Mata Pelajaran Sejarah

Hj. Tri Lestari, S.Pd, M.Pd

NIP. 19680313 1988042002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

131

13

1

13

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA N I Kasihan

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)

Kelas/Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Akar-akar nasionalisme dan demokrasi di

Indonesia

Alokasi Waktu : 3Pertemuan (3×@45 Menit)

A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisispengetahuan faktual,

konseptual, proseduralberdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lampiran 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

132

13

2

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.8 Menganalisis akar-akar

nasionalisme dan demokrasi

Indonesia dan pengaruhnya pada

masa kini

3.8.1 Menganalisis tumbuhnya akar

nasionalisme Indonesia

3.8.2Menganalisis berdirinya

organisasi Boedi Utomo

3.8.3 Menjelaskan lahirnya gerakan-

gerakan nasional di Indonesia

(masa Radikal Non-kooperatif)

3.8.4 Menganalisis perkembangan

organisasi masa radikal Non-

kooperatif

4.8 Menyajikan hasil telaah tentang

akar-akar nasionalisme dan

demokrasi di Indonesia

4.8. Membuat laporan tertulis

mengenai contoh tentang akar-

akar nasionalisme dan

demokrasi Indonesia pada masa

kini dalam bentuk tulisan

dan/atau media lain

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD peserta didik dapat

memahami dan menganalisis akar-akar nasionalisme dan demokrasi

Indonesia dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam kehidupan

masyarakat Indonesia pada masa kini serta peserta didik diharapkan

memiliki sikap responsif (berpikir kritis) ,teliti, jujur dan tanggung jawab

terhadap tugasnya.

D. Materi Pembelajaran

akar-akar nasionalisme dan demokrasi Indonesia dan pengaruhnya pada

masa kini pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat.

Boedi Utomo

SDI/SI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

133

13

3

Indische Partij

PNI

PKI

E. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran Cooperatif Learning tipe STAD

Metode : Diskusi dan tanya jawab

F. Media Pembelajaran

Media :

Film Boedi Utomo

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

G. Sumber Belajar

Kemendikbud. 2017. Sejarah Peminatan Untuk SMA/MA Kelas XI. Edisi

Revisi. Jakarta: Kemendikbud.

Internet

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1 (1x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

● Mempersiapkan kelas dengan melihat kondisi lingkungan

kelas jika ada sampah atau kotoran agar dibersihkan

terlebih dahulu

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,

memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa

untuk memulai pembelajaran(religius)

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.(komitmen)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

134

13

4

Aperpepsi dan

Motivasi

Guru dan siswa menyanyikan lahu satu nusa satu bangsa

● Guru memutar video Akar-akar nasionalisme dan

dilanjutkan tanya jawab untuk mengingat kembali materi

sebelumnya

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Kegiatan Inti ( 25 Menit )

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada topik materi: Awal

pergerakan nasional (Boedi Utomo) pengaruhnya

pada masa kini pengaruhnya dalam kehidupan

masyarakat..

→ Mengamati

Guru memutarkan film tentang Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat..(literasi

digital)

Memberikan gambaran mengenai Akar-akar

nasionalisme (Boedi Utomo) Indonesia dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat (disiplin)

→ Membaca.

Mempersilahkan peserta didik untuk

membaca materi terkait Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat (literasi dan

disiplin)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

135

13

5

→ Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan

bacaan terkait Akar-akar nasionalisme

Indonesia (Boedi Utomo) dan pengaruhnya

pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat (disiplin)

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis

besar/global tentang materi pelajaran

mengenai materi : Akar-akar nasionalisme

Indonesia (Boedi Utomo) pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat (disiplin)

untuk melatih rasa syukur,menumbuhkan

sikap, kesungguhan dan kedisiplinan,

ketelitian, mencari informasi.

Catatan :

Setelah siswa menyimka diharapkan siswa dapat

menemukan hal-hal baru dalam Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo)

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan Video yang

disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,

contohnya :

→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat

hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

136

13

6

hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

→ Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama yang sedang

dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide

presentasi yang disajikan dan mencoba

menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi

dengan mencari dan membaca berbagai

referensi dari berbagai sumber guna menambah

pengetahuan dan pemahaman tentang materi

Akar-akar nasionalisme Indonesia(Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

yang sedang dipelajari.

→ Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang

belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati

dan membaca yang akan diajukan kepada guru

berkaitan dengan materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat) yang sedang

dipelajari.

COLLABORATION dan COMUNICATION

(KERJASAMA)

Peserta didik dikelompok menjadi 6 yang berisi 4-5

orang yang heterogen baik jenis kelamin, etnis,

agama, maupun kemampuan akademiknya:

→ Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama

membahas contoh dalam buku paket mengenai

materi Akar-akar nasionalisme Indonesia

(Boedi Utomo) dan pengaruhnya pada masa

kini pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

137

13

7

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

yang telah diperoleh pada buku catatan dengan

tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

→ Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan

atau mempresentasikan materi dengan rasa

percaya diri Akar-akar nasionalisme Indonesia

(Boedi Utomo) dan pengaruhnya pada masa

kini pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

sesuai dengan pemahamannya.

→ Saling tukar informasi (Comunication)

tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada

buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja

yang disediakan dengan cermat untuk

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat orang lain,kerja sama atau

gotong royong dan kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar

sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi

mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

138

13

8

→ Mengolah informasi dari materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat yang sudah

dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan

sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan

informasi yang sedang berlangsung dengan

bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar

kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal

mengenai materi Akar-akar nasionalisme

Indonesia (Boedi Utomo) dan pengaruhnya

pada masa kini pengaruhnya dalam kehidupan

masyarakat

Verification

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya

dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan

data-data atau teori pada buku sumber melalui

kegiatan :

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai

kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan berpikir induktif

serta deduktif dalam membuktikan tentang

materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

: Peserta didik dan guru secara bersama-sama

membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan

oleh peserta didik.

Generalization (menarik

kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

139

13

9

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

secara klasikal tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang

dilakukan tentang materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat dan ditanggapi

oleh kelompok yang mempresentasikan.

→ Bertanya atas presentasi tentang Akar-akar

nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat yang dilakukan

dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

→ Menyimpulkan tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis

tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Akar-

akar nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau lembar

kerja yang telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami,

atau guru melemparkan beberapa pertanyaan

kepada siswa berkaitan dengan materi Akar-

akar nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

140

14

0

dalam kehidupan masyarakat yang akan selesai

dipelajari

→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

yang terdapat pada buku pegangan peserta

didik atau pada lembar lerja yang telah

disediakan secara individu untuk mengecek

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan :

Kegiatan Penutup (5 Menit)

Peserta didik dan Guru

● Guru dan siswa merefleksikan pelajaran tentang

akar-akar nasionalisme (Boedi Utomo)

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan

bimbingan guru tentang point-point penting yang

muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi

Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi Utomo)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat yang baru dilakukan

● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi

pelajaran Akar-akar nasionalisme Indonesia (Boedi

Utomo) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat yang

baru diselesaikan.

● Mengagendakan tugas produk peta konsep yang

harus mempelajari pada pertemuan berikutnya di

luar jam sekolah atau dirumah.

● Peserta didik yang selesai mengerjakan soal dengan

benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,

untuk penilaian tugas

2. Pertemuan Ke-2 (2 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

● Mempersiapkan kelas dengan melihat kondisi lingkungan kelas jika

ada sampah atau kotoran agar dibersihkan terlebih dahulu sesuai

dengan visi misi sekolah sebagao sekolah sehat. (cinta lingkungan)

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan

syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai

pembelajaran(religius)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

141

14

1

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apabila peta konsep ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh

ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan tentang materi : Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa

Radikal Non-kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada

pertemuan saat itu.

Pembagian kelompok belajar

● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 60 Menit )

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk

memusatkan perhatian pada topik materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam kehidupan

masyarakat.

→ Mengamati

Peserta didik mengidentifikasi. Akar-akar nasionalisme

Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat

Guru memberikan stimulan kepada peserta didik untuk

mengkritisi dan memaknai gambar yang ditayangkan.

→ Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah

dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku

penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

dengan Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal

Non-kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

142

14

2

→ Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global

tentang materi pelajaran mengenai materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan

kedisiplinan, kejujuran, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)

→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,

rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk

menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui

kegiatan:

→ Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi

dengan mencari dan membaca berbagai

referensi dari berbagai sumber guna menambah

pengetahuan dan pemahaman tentang Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

143

14

3

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat yang

sedang dipelajari.

→ Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang

belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati

dan membaca yang akan diajukan kepada guru

berkaitan dengan materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat yang

sedang dipelajari.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

→ Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas

contoh dalam buku paket mengenai materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat

→ Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat yang telah diperoleh pada buku

catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

→ Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau

mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Akar-

akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan

pemahamannya.

→ Saling tukar informasi tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok

lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang

dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

144

14

4

dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang

disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,

jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan

berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang

hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL

THINKING (BERPIKIR KRITIS)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data

hasil pengamatan dengan cara :

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Mengolah informasi dari Akar-akar nasionalisme

Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat yang sudah dikumpulkan dari

hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan

informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Verification

(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan

memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau

teori pada buku sumber melalui kegiatan :

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada

pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda

sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan

sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan

berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan

tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

Generalization

(menarik COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

145

14

5

kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat berupa kesimpulan berdasarkan

hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan

pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal

tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang

dilakukan tentanag materi Akar-akar nasionalisme

Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif) dan

pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat ditanggapi oleh kelompok yang

mempresentasikan.

→ Bertanya atas presentasi tentang materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat yang dilakukan dan peserta didik

lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul

dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa

:

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-

kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini

pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat yang terdapat pada buku pegangan

peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru

melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa

berkaitan dengan materi Akar-akar nasionalisme

Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

146

14

6

→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Akar-akar

nasionalisme Indonesia(masa Radikal Non-kooperatif)

dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya dalam

kehidupan masyarakat yang terdapat pada buku pegangan

peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan

secara individu untuk mengecek penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran.

Catatan :

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Guru dan Peserta didik :

● Guru dan peserta didik merefleksikan pelajaran

● Membuat resume atau peta konsep (CREATIVITY) dengan bimbingan

guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran tentang materi Akar-akar nasionalisme Indonesia(masa

Radikal Non-kooperatif) dan pengaruhnya pada masa kini pengaruhnya

dalam kehidupan masyarakat yang baru dilakukan.

● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas produk peta konsep

dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk

penilaian tugas

I. Penilaian

Penilaian Teknik

Penilaia

n

Rubrik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Remedial

( < KKM)

Sikap Jurnal

Terlampir

Pemberian tugas-tugas

latihan secara khusus

Pengetahuan Tes tertulis

dan

penugasan

Keterampilan

Bentuk

Produk

Peta Konsep

J.Lampiran Pendukung

Lampiran Penilaian

Lampiran Materi Pelajaran

Lampiran Peta Konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

147

14

7

A. Penilaian Hasil Belajar

a. Jenis dan Teknik Penilaian:

1) Jenis nilai aspek pengetahuan dengan Teknik Tes tertulis

2) Jenis nilai ketrampilan dengan Teknik pembuatan Produk

3) Jenis nilai sikap dengan Teknik pengamatan

b. Bentuk Instrumen

1) Penilaian Pengetahuan (terlampir)

a) Instrumen : Soal Pilihan Ganda

2) Penilaian Keterampilan (terlampir) Soal

Buatlah produk peta konsep dengan ketentuan isi

Latar belakang organisasi

Tokoh-tokoh organisasi

Perkembangan organisasi

Manfaat organisasi bagi bangsa Indonesia

Presentasi masing-masing kelompok

a) Instrumen : jurnal penilaian keterampilan

3) Penilaian Sikap (terlampir)

Observasi dalam kelas dengan acuan RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

148

14

8

Penilaian Pengetahuan

Soal PG 1-20

1. Salah satu faktor yang dapat menyatukan dan mengikat organisasi-

organisasi pergerakan nasional adalah...

a. adanya diskriminasi yang dilakukan oleh Belanda.

b. waktu berdirinya yang hampir bersamaan menimblkan konflik.

c. adanya kesadaran tentang arti pentinnya berpolitik.

d. karena pemerintahan Kolonial Hindia Belanda semakin terpuruk.

e. adanya tujuan yang sama, yaitu ingin mencapai kemerdekaan.

2. Penderitaan yang berkepanjangan yang dialami rakyat akibat penjajahan

Belanda menyebabkan....

a. melahirkan politik balas budi penjajah.

b. mempengaruhi timbulnya pergerakan nasional.

c. memperlambat laju pergerakan nasional.

d. menggugah semangat penjajah.

e. menyulitkan persatuan bangsa.

3. Tujuan pergerakan nasional di Indonesia adalah untuk...

a. mencapai kemerdekaan tiap-tiap daerah.

b. merebut kekuasaan di bidang politik.

c. mewujudakan rasa persatuan dan kesatuan.

d. mencapai kemerdekaan tanah air dari penindasan penjajah.

e. menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu berorganisasi.

4. Pergerakkan nasional Indonesia di pelopori oleh.....

a. golongan pelajar.

b. golongan pemuda.

c. golongan bangsawan.

d. golongan militer.

e. golongan priyayi.

5. Sejarah mencatat bahwa Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908

atas prakarsa.....

a. Ir. Soekarno d. Ki Hajar Dewantara.

b. K.H. Ahmad Dahlan. e. Dr. Douwes Dekker.

c. Dr. Wahidin Sudirohusodo.

6. Kesadaran akan nasib bangsanya mendorong lahirnya Budi Utomo pada

tanggal 20 Mei 1908 dengan pelopornya adalah para mahasiswa.....

a. STOVIA di Jakarta.

b. NIAS di Surabaya.

c. RHS di Jakarta.

d. MOSVIA di Jakarta.

e. OSVIA di Surabaya.

7. Sarekat Islam merupakan gerakan nasionalis demokratis dan ekonomis

serta berasaskan Islam dengan haluan.....

a. modrat. d. kooperatif.

b. low profil. e. nonkooperatif.

c. radikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

149

14

9

8. SI dalam perkembangannya pecah menjadi dua kelompok, yakni SI Putih

dan SI Merah. SI Putih adalah.....

a. kelompok ekonomis.

b. kelompok religius.

c. kelompok nasionalis-religius.

d. kelompok ekonomis-dogmatis.

e. kelompok eknomis-liberalis.

9. Ki Hajar Dewantara bukan saja seorang ahli pendidikan nasional

Indonesia, tetapi juga seorang kritikus yang tulisannya sangat tajam. Hal

tersebut terbukti dari tulisannya yang berjudul.....

a. Indonesia Mengugat.

b. Als Ik Een Nederlander Was.

c. Gema Tanah Air.

d. Max Havelaar.

e. Habis Gelap Terbitlah Terang.

10. Indische Partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang

bertujuan.....

a. mengusahakan kerja sama antara orang Indonesia yang satu agama.

b. mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air.

c. memnajukan kebudayaan Jawa, Madura, dan Bali.

d. menggalang persatauan semua oarang Indonesia untuk berjuang demi

kemerdekaan RI.

e. menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang berada di negeri Belanda.

11. Di bawah ini yang termasuk tokoh Tiga Serangkai adalah.....

a. Ir. Soekarno. d. Suwardi Suryaningrat.

b. Cipto Mangunkusumo. e. Ki Hajar Dewantara.

c. Douwes Dekker.

12. Dibawah ini Pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah…..

a. Moh. Hatta. d. Ki Hajar Dewantara.

b. Mr. Supomo. e. Cipto Mangunkusumo.

c. Soekarno.

13. Apa penyebab Budi Utomo sejak tahun 1915 terjun ke bidang politik,

kecuali....

a. pengaruh organisasi yang lahir di bidang politik.

b. berlandasan Islamiah.

c. adanya perbedaan pendapat dari kaum tua dan kaum muda.

d. adannya pergatia kepemimpinan yang bercndong ke politik dari pada

di bidang pendidikan maupun budaya.

e. adanaya pembaharuan di dalam organisasi Budi Utomo.

14. Propaganda menggalang dana untuk pelajar-pelajar di lndonesia yang

oilakukan oleh Dr Wahidin Sudirohusodo disebut....

a. Study Club. d. De Expres.

b. Budi Utomo. e. Study Fonds.

c. Tut Wuri Handayani.

15. Pergerakan nasional yang memperjuangkan cita cita lndonesia merdeka

melaksanakan dengan taktik kooperasi, artinya.....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

150

15

0

a. Melakukan aksi gerakan politik di bawah tanah.

b. Menolak kerjasama dengan pemerintahan Belanda.

c. Melakukan kerjasama dengan pemerintahan Hindia- Belanda.

d. Mendirikan koperasi untuk memperkuat koperasi Indonesia.

e. Melalukan dengan taktik radikal.

16. Setelah perhimpunan Indonesia berhaluan politik maka tujuan

Perhimpunan Indonesia adalah menjadikan Indonesia....

a. Berparlemen.

b. Merdeka dengan pemerintahan sendiri.

c. Berbentuk uni.

d. Berbentuk serikat.

e. Nonkooperatif.

17. Dengan taktik “blok-within” yang dilakukan Sarekat Islam (SI), terpecah

menjadi dua, yaitu SI Merah dan SI Putih. Tokoh-tokoh yang termasuk

dalam SI Putih, antara lain adalah.....

a. Abdul Muis. Alimin, dan Muso.

b. Semaun, Darsono, dan Tan Malaka.

c. Cokrominoto, Semaun, dan Darsono.

d. Cokrominoto, Agus Salim, dan Surjopranoto.

e. Muso, Semaun, dan Tan Malaka.

18. Lahirnya pergerakan nasional di perngaruhi dari faktor luar negeri dan

dalam negeri yaitu.....

a. Penderitaan rakyat yang terus menerus sebagai akibat penjajahan

menimbulkan keinginan untuk berjuang melepaskan penjajahan.

b. karena sebagian rakyat menganut agama Islam, maka timbul

pengertian perang suci (jihad) bahwa Indonesia adalah Islam

sedangkan Belanda sebagai bangsa kafir.

c. Politik etis, melahirkan golongan terpelajar yang berpikir tentang ide-

ide demokrasi dan membangkitkan kesadaran akan nasib bangsanya

sehingga golongan ini kemudian membentuk suatu kekuatan sosial

untuk menuntut kesejahteraan dan kemerdekaan nasional.

d. Kemenangan Jepang dalam perang Rusia pada tahun 1904-1905.

Kemenangan ini telah mendorong kebangkitan bangsa-bangsa Asia

termasuk Indonesia

e. Semua benar.

19. Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan (10 September 1911) oleh H.

Samanhudi di Solo. Faktor yang melatarbelakangi didirikannya SDI yaitu,

kecuali.....

a. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berrdagang.

b. Mengembangkan budaya-budaya tiap daerah.

c. mem memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai ajaran

agama islam ajukan pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

d. membantu menyelesaikan masalah anggotanya.

e. memajukan pendidikan dan kesejahteraan rakyat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

151

15

1

20. Di antara organisasi pergerakan nasional yang sifat keanggotaannya

terbuka baik bagi pribumi maupun non pribumi, agama dan jenis kelamin

adalah.....

a. Indische party d. SDI

b. PNI e. SI

c. Boedi Utomo

Rubrik Penilaian Peta Konsep

NO INDIKATOR Nilai

Kualitatif

Nilai

Kuantitatif

Keterangan

1 Kesesuaian judul dengan

tema yang di berikan

Skor 1-10

2 Sistematika pembuatan

Peta Konsep

Skor 1-10

3 Kesesuaian masalah yang

diambil dengan materi

yang dibahas

Skor 1-10

4 Kesesuain isi Peta Konsep

dengan tema yang dibahas

Skor 1-10

5 Adanya kesesuaian

bahasa dan gambar

kreativitas dalam Peta

Konsep

Skor 1-10

Nilai rata-rata Jumlah skor ×

2

Kriteria Penilaian

Nilai : x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

152

15

2

Rubrik Penilaian Kerja Kelompok

No

Nama

Mengkomunikasikan Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah

Skor

1 – 4 1 – 4 1-4 1 – 4

1

2

3

5

Dst

Nilai : x 100

Rubrik Penilaian Presentasi

No Nama

Menjelaskan Memvisualkan Merespon Jumlah

Skor

1 – 4 1 – 4 1-4

1

2

3

4

Dst

Nilai : x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

153

15

3

Penilaian Aspek Sikap

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas / Sem : XI / Genap

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Pertemuan ke- : 2

Penilaian Sikap : Rubrik penilaian

No Nama Siswa Toleransi Nasionalisme Jumlah Skor

1

2

Dst

Pedoman skor

Skor perolehan

Nilai Akhir = X 100

Skor Maksimal (10)

c. Kriteria penilaian

1) Peserta didik dinyatakan tuntas jika nilainya mencapi KKM yaitu

76

2) Peserta didik yang sudah tuntas akan diberikan pengayaan.

3) Peserta didik yang belum tuntas maka akan diberikan remed.

Bantul, 23 Maret 2019

Mengetahui

Kepala SMA N 1 KASIHAN Guru Mata Pelajaran

Sarwono, M.Pd Hj. Tri Lestari, S.Pd, M.Pd

NIP. 196505021986011001 NIP.196803131988042002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

154

15

4

Lampiran Materi

A. Berkembangnya Kesadaran Nasional

Pergerakan Nasional adalah berbagai gerakan atau aksi yang dilakukan dalam

bentuk organisasi modern menuju ke arah yang lebih baik dalam kehidupan

masyarakat Indonesia (1908-1945).

Adapun faktor-faktor pendorong gerakan nasional ada dua, yaitu dari dalam dan

luar negeri :

a. Faktor dari dalam negeri

1. Penderitaan rakyat yang terus menerus sebagai akibat penjajahan menimbulkan

keinginan untuk berjuang melepaskan penjajahan.

2. Politik etis, melahirkan golongan terpelajar yang berpikir tentang ide-ide

demokrasi dan membangkitkan kesadaran akan nasib bangsanya sehingga

golongan ini kemudian membentuk suatu kekuatan sosial untuk menuntut

kesejahteraan dan kemerdekaan nasional.

3. karena sebagian rakyat menganut agama Islam, maka timbul pengertian perang

suci (jihad) bahwa Indonesia adalah Islam sedangkan Belanda sebagai bangsa

kafir

b. Faktor dari luar negeri

1. Kemenangan Jepang dalam perang Rusia pada tahun 1904-1905. Kemenangan

ini telah mendorong kebangkitan bangsa-bangsa Asia termasuk Indonesia.

Pada tahun 1904-1905 timbul perang antara Jepang dan Rusia. Dalam perang

itu ternyata Jepang lebih unggul dan mampu mengalahkan Rusia yang besar.

Kemenangan Jepang atas Rusia ini telah menghapuskan anggapan bahwa

bangsa Barat yang berkulit putih tidak mungkin dapat dikalahkan oleh bangsa

yang berkulit kuning. Sejak peristiwa kemenangan itu, bangsa-bangsa Asia dan

Afrika bangkit dan penuh percaya diri untuk mencoba mengikuti langkah

Jepang mengalahkan kulit putih yang berkuasa.

2. Adanya gerakan nasional di negara-negara lain misalnya Gerakan Nasional di

India, Philipina dan China.

B. Latar Belakang Lahirnya Golongan Terpelajar

Abad ke-19 merupakan keuntungan bagi pemerintah kolonial Belanda.

Politik Eksploitasi melalui Tanam Paksa menghasilkan keuntungan tak terkira.

Keuntungan yang diperoleh oleh Belanda tersebut antara lain :

1. Dapat melunasi utang negara

2. membuat jalan-jalan kereta api, gedung-gedung, serta

3. membangun pusat perindustrian.

Berhasilnya tuntutan mereka mengakibatkan dijalankannya Politik Etis

(Politik Hutang Budi). Mereka beranggapan bahwa bertahun-tahun pemerintah

kolonial Belanda mengeruk keuntungan dari kekayaan, waktu dan tenaga pribumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

155

15

5

Semua itu anggaplah sebagai hutang Belanda kepada bangsa Indonesia.

Perubahan ini tidak terlepas dari tulisan Conrad Theodor Van Deventer dalam

majalah De Gids yang berjudul Eean Eereschuld atau Debt Of Honour (Hutang

Kehormatan) tahun 1899 yang telah merintis diterapkannya Politik etis di

Indonesia. Hutang kehormatan itu dapat dibayar Belanda melalui perubahan-

perubahan hidup serta budaya yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat

pribumi, yang dilakukan dengan 3 cara yaitu :

1. Irigasi , membangun saluran-saluran air untuk meningkatkan pertanian

2. Transmigrasi, memindahkan penduduk dari tempat padat ke tempat yang

jarang penduduknya

3. Edukasi, mendirikan sekolah-sekolah untuk memajukan rakyat Indonesia.

Politik Etis kemudian didukung “Politik Asosiasi” yang menghendaki

kesatuan kerja sama yang erat antara golongan Eropa dengan rakyat

pribumi, kesatuan tentunya dalam kerangka kolonial, sehingga kebutuhan

akan tenaga-tenaga terdidik dan ahli mendorong pemerintah untuk

mendirikan Sekolah dasar, menengah dan sekolah pamongpraja.

D. Peranan golongan Terpelajar/Cendekiawan

Timbulnya golongan terpelajar merupakan salah satu faktor pendorong

dalam Pergerakan Nasional. Golongan inilah yang pertama kali menyadari akan

keterbelakangan bangsanya. Mereka dapat melihat kepincangan-kepincangan

sistem pemerintahan Kolonial Belanda. Sebab merekalah yang mulai mempelajari

sejarah budaya bangsa dan menemukan kesalahan bangsanya dalam menghadapi

Belanda., yaitu :

a. Tak adanya semangat persatuan. Perjuangan dimasa lalu bersifat lokal,

masing- masing daerah.

b. Tujuan mereka berjuang tidak jelas, untuk apa mereka berjuang tidak

terarah.

c. Terlalu terpusat pada seorang pemimpin yang kharismatis dan dianggap

oleh pengikutnya mempunyai kesaktian.

d. Perjuangan tidak terorganisir, tanpa organisasi

e. Kebanyak menggunakan senjata tradisional seperti pedang, tombak dan

panah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

156

15

6

Itulah beberapa sifat perjuangan kita dimasa lalu dalam menghadapi

kekuatan penjajah, selalu diselesaikan dengan cara militer, tanpa arah, tanpa

organsai sehingga bagi Belanda amat mudah untuk mengatasinya. Dengan adanya

Politik Etis yang telah melahirkan golongan terpelajar, dan melalui kepeloporan

golongan cendekiawan inilah, kesadaran bangsa Indonesia kemudian tumbuh,

sehingga dimulailah era baru dalam perkembangan Sejarah Indonesia, yaitu “Era

Kebangkitan Nasional” .

Di bawah kepemimpinan kaum terpelajar, sebagai elite baru di Indonesia,

bangkitlah keinginan untuk berorganisasi, maka lahirlah Budi Utomo sebagai

organisasi perjuangan yang modern yang disusul oleh organisasi lainnya, seperti

di bawah ini :

ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL

1. Awal pergerakan National (1908-1912)

a. Budi Utomo

Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta oleh beberapa mahasiswa

STOVIA di bawah pimpinan Sutomo. Pada dasarnya tujuan dari BU ini adalah

untuk Memajukan pendidikan dan kebudayaan Jawa. Budi Utomo merupakan

organisasi modern pertama yang menjadi pelopor Pergerakan Nasional Indonesia

karena memiliki pemimpin, dasar, tujuan organisasi yang jelas dan

keanggotaannya diatur secara modern.

Kongres I di Yogyakarta tanggal 3-5 Oktober 1908 dihadiri oleh

anggota BU dari cabang Jakarta, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta,

Surabaya dan Probolinggo. menghasilkan keputusan :

1. BU tidak akan mengadakan kegiatan politik.

2. kegiatan organisasi terutama bergerak

3. Ruang gerak BU terbatas di daerah Jawa dan Madura. Pada

Kongres I ini, berhasil pula menyusun struktur organissi dengan Ketua

R.T Tirtokusumo (Bupati Karanganyar) dan pusat kegiatan ditetapkan di

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

157

15

7

b. Sarekat Islam

Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan yang memiliki

corak keagamaan, bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan (10

September 1911) oleh H. Samanhudi di Solo. Faktor yang melatarbelakangi

didirikannya SDI adalah :

1. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berrdagang

2. membantu menyelesaikan masalah anggotanya

3. memajukan pendidikan dan kesejahteraan rakyat

4. memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai ajaran agama islam

5. membina anggotanya untuk menurut perintah agama Islam

Dalam Kongres di Surabaya atas usul H.O.S Tjokroaminoto, SDI berubah

menjadi SI. Perubahan ini sesuai dengan tuntutan kebutuhan saat itu, sehingga

organisasi ini menjadi lebih terbuka, sebelumnya keanggotaan terdiri dari para

pedagang Islam, maka kini lebih luas lagi yaitu bagi semua masyarakat dari

berbagai profesi yang beragama Islam.

Periode 1917-1920 kecepatan tumbuhnya SI sangat pesat sehingga SI

merupakan organisasi massa pertama di Indonesia yang sangat terasa pengaruhya

di dalam politiik Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

158

15

8

c. Indische partij

Indische partij Tokohnya adalah “Tiga serangkai”, E.F.E Douwers Dekker, Dr.

Suwardi Suryaningrat, Dr. Tjipto Mangunkusumo di bandung pada tanggal 25

Desember 1912.

Tujuan IP antara lain : mempertebal kecintaan terhadap Indonesia,

memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Indonesia terutama memperkuat mereka

yang ekonominya lemah, mewujudkan kemerdekaan Indonesia

Tujuan dan program IP disebarluaskan melalui propaganda dalam

kampanye dan surat kabar, karena dengan tegas memperjuangkan Indonesia

merdeka, pemerintah colonial membatasi gerak-gerik IP. Pada tahun 1913, IP

dinyatakan sebagai partai terlarang. Larangan tersebut dilatarbelakangi oleh

tulisan Suwardi Suryaningrat berjudul Als Ik een nederlandica was (jika Saya

seorang Belanda) sebagai reaksi terhadap peringatan 100 tahun kemerdekaan

Belanda dari penjajahan Prancis. Secara tajam tulisan itu menyindir tindakan

pemerintah colonial yang mewajibkan bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan

bangsa yang menjajahnya. Sebagai tindak lanjut larangan IP, tiga serangkai

ditangkap dan diasingkan ke Belanda.

2. Masa radikal /non Kooperatif (1918-1930)

a.Perhimpunan Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

159

15

9

Tujuan didirikannya untuk Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,

dasar perjuangannya self Help (berdikari) dan Non Mendicancy (tidak meinta-

minta)

Perhimpunan Indonesia berasal dari organisasi pelajar Indonesia bernama

Indische Vereeniging. Organisasi ini didrikan pada tahun 1908 sebagai forum

komunikasi diantara pelajar Indonesia yang merantau di luar negeri atas prakarsa

Sutan Kasayangan dan Noto Subroto

Pada tahun 1925 namanya diganti menjadi Perhimpunan Indonesia.

Tokohnya adalah Muhamad Hatta, Ahmad Subarjo, Mr. Ali Sastroamidjojo, Mr.

Abdul Majid, R. Sosrokartono

Dalam menyebarluaskan cita-citanya disampaikan melalui Majalah Indonesia

Merdeka. Kegiatan PI dilakukan sebagai berikut :

1. mempropaganda cita-cita dan tujuannya kepada para pemuda dan tanah

air Indonesia

2. bekerja sama dengan bangsa-bangsa terjajah di Negara-negara lain dengan

cara melakukan hal sebagai berikut ;

a. 1926 mengirim utusan yang dipimpin Drs. Moh Hatta untuk menghadiri

Liga Demokrasi untuk Perdamaian di Paris.

b. Menjadi anggota Liga Penentang Imperialisme dan penindasan Kolonial

tahun 1927.

b. Partai Nasional Indonesia

(Logo Partai Nasional Indonesia)

sumber gambar :https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesia)

Tokohnya adalah Ir. Sokarno berdiri di Bandung 4 Juli 1927. tujuannya

adalah mencapai Indonesia merdeka yang dilakukan atas usaha sendiri. Anggota

PNI sekitar 10.000 orang. PNI dapat menggabungkan partai-partai yang ada pada

saat itu ke dalam Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan

Indonesia (PPPKI) yang terbentuk pada bulan Desember 1927.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

160

16

0

(Tokoh Pendiri PNI

sumber gambar :https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Nasional_Indonesia)

Adanya gabungan partai ini mempermudah jalan para pemuda Indonesia

untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Belanda khawatir akan

perkembangan PNI sehingga pada tanggal 29 Desember 1929 Belanda

menangkap Ir. Soekarno dan kawa-kawan.

c. PartaiKomunisIndonesia

Benih PKI adalah Indische Social democratische Vereeniging (ISDV)

didirikan tahun 1914 oleh Sneivleit dan semaun. Dasarnya adalah komunis. Tahun

1920 ISDV diganti menjadi PKI. Usaha mencari massa dengan menyusup ke

organisasi lain seperti sarekat islam. Tahun 1926 PKI memberontak dan para

pemimpinnya dibuang ke Tanah Merah dan Digul (Irian Barat).

3. Masa Moderat

a. Gerakan Rakyat Indonesia

Tokohnya adalah Drs. A. K. Gani, Mr sartono, Mr Muhammad Yamin,

Mr. Amir Syarifudin, R Wilopo. Berdiri di Jakarta tanggal 24 Mei 1937.

Tujuannya sdalah mencapai Indonesia merdeka, memperkokoh ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

161

16

1

Indonesia, mengangkat kesejahteraan kaum buruh dan memberi bantuan bagi

kaum pengangguran.

b. Gabungan Politik Indonesia

Tokohnya adalah Moh. Husni Thamrin, Amir Syarifudin. Berdiri di

Jakarta tanggal 21 Mei 1933. Tujuannya adalah menuntut kepada pemerintah

Belanda agar Indonesia berparlemen. Pada tanggal 15 Juli 1936 partai-partai

politik melakukan aksi bersama yang menyuarakan tuntutan kepada Belanda

melalui Petisi Sutarjo. Isi petisi adalah menuntut agar Indonesia diberi

pemerintahan sendiri. Permintaan ini ditolak oleh pemerintah Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

16

2

KISI-KISI SOAL PENILAIAN KOGNITIF

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan Hari/ Tanggal : Selasa, 22 April 2019

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Waktu : 25 Menit

Kelas/ Program : XI IPS Tahun Pelajaran : 2018-2019

No KD Materi Pokok Indikator Bentuk

Soal

No.

Soal

Tingkatan

Soal

1.

3.8 Menganalisis

akar-akar

nasionalisme

dan

demokrasi

Menganalisis

tumbuhnya akar

nasionalisme

Indonesia

Peserta didik dapat menyebutkan

faktor-faktor munculnya pergerakan

nasional

PG 1.2 C2

2. Peserta didik dapat menjelaskan

tujuan gerakan nasional serta pelopor

PG 3.4 C3

Lampiran 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

163

16

3

Indonesia dan

pengaruhnya

pada masa

kini

pendukung.

3.

Peserta didik menjelaskan

pergerakan nasional dengan taktik

koeeperasi

PG 15 C4

4.

Peserta didik dapat menjelaskan

peranan Ki Hajar Dewantara

PG 9 C3

5.

Menganalisis

berdirinya

organisasi Boedi

Utomo dan SI

Peserta didik dapat menjelaskan

tentang propaganda dalam Boedi

Utomo yang dilakukan mahasiswa

PG 14.6 C3

Peserta didik dapat menyebutkan

berdirinya Boedi Utomo PG 5 C3

Peserta didik dapat menjelaskan

peranan tokoh SI dan Golongan SI PG 17.8.7 C3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

164

16

4

6.

Peserta didik dapat menganalisis

mengenai penyebab mundurnya

Boedi Utomo

PG 13 C5

7.

Menjelaskan

lahirnya gerakan-

gerakan nasional di

Indonesia (masa

Radikal Non-

kooperatif)

Peserta didik dapat menjelaskan

faktor pendorong dari dalam dan luar

negeri pada pergerakan nasional

PG 18 C4

A Peserta didik dapat menjelaskan

berdirinya SDI PG 19 C4

Peserta didik dapat menganalisis

organisasi-organisai terbuka pada

pergerakan nasional

PG 20 C3

Peserta didik dapat menjelaskan

tujuan dari PI dan Indische Partij PG 16.10 C3

8.

Menganalisis

perkembangan

Peserta didik dapat menyebutkan tiga PG 11.12 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

165

16

5

organisasi masa

radikal Non-

kooperatif

tokoh serangkai dan PNI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

166

KUNCI JAWABAN TES KOGNITIF KELAS XI IPS 2

I. PILIHAN GANDA

Lampiran 15

1. E

2. B

3. D

4. A

5. C

6. A

7. D

8. C

9. B

10 D

11. A

12. C

13. B

14. E

15. C

16. B

17 D

18. E

19. B

20. A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

167

16

7

Daftar Nilai Tes Kognitif Siswa Kelas XI IPS 2

No Nama KKM `Nilai Keterangan

1 Adnan hidayat purnama

75 80 Tuntas

2 Alfan hafaz

75 65 Tidak tuntas

3 Anandito putra setiadi

75 90 Tuntas

4 Anindita murti

75 85 Tuntas

5 Asyraf syafiq adhika

75 80 Tuntas

6 Aulianisa galuh putri

rahmadila

75 75 Tuntas

7 Bryan arizky

75 90 Tuntas

8 Callista nurul amanda

75 75 Tuntas

9 Fajar oktavia rahma

75 75 Tuntas

10 Fathoni zufarendra

purnama

75 85 Tuntas

11 Fiony widya astuti

75 75 Tuntas

Lampiran 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

168

16

8

12 Hannan rizkybudi

75 60 Tidak tuntas

13 Muhammad safli

rusyandana

75 80 Tuntas

14 Mutiara ghaitsa zahira

shofa

75 85 Tuntas

15 Nadhifa putri natiwi

75 80 Tuntas

16 Nerisa putri yasshinta

75 60 Tidak tuntas

17 Nur amelia azzahra

75 80 Tuntas

18 Prasasti prima anggita

75 85 Tuntas

19 Prizandeva oktura rizqy

75 75 Tuntas

20 Raden rara bareswari

widianti

75 80 Tuntas

21 Ratma devi annggraini

75 65 Tidak tuntas

22 Restu anggi prawesti

75 75 Tuntas

23 Rima oktaviani

75 80 Tuntas

24 Rizania nur andini

75 80 Tuntas

25 Salsabila fadia rahmi 75 80 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

169

16

9

26 Sasha putri nareswari

75 90 Tuntas

27 Sentya rikma ratri

75 75 Tuntas

28 Syafiqri aestro risangaji

75 85 Tuntas

29 Yosi diah pramesthi

75 85 Tuntas

30 Yudha heriawan

75 80 Tuntas

Jumlah

2355

Rata-rata 78,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

170

17

0

KISI-KISI KUESIONER

Variabel Indikator

Nomor Butir

Ju

mla

h

Persen

tase

Kognitif Afektif Konatif

+ - + - + -

Pembelajaran

sejarah

berbasis

budaya literasi

digital dengan

menggunakan

media audio

visual adalah

proses

pengolahan

materi sejarah

dengan

melibatkan

teknologi

(media audio

visual) dalam

usaha

menerapkan

empat

kemampuan

literasi

(membaca,

menulis,

berbicara, dan

menyimak) di

sekolah

Mampu

menggunakan

media audio

visual secara

efektif

3 5 1,6 7 2,4 8 8 27%

Mampu

menerapkan

budaya literasi

digital di

dalam

kehidupan

sehari-hari

14,

12

11,

10

9,

16

13,

21

17,

19,

18

15,

20,

22

14 46%

Mampu

mengikuti

pembelajaran

sejarah dengan

baik

29 24 23 28 26,

25

30,

27

8 27%

Lampiran 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

171

17

1

LEMBAR KUESIONER

Isilah identitas diri anda dengan lengkap!

Nama :

Kelas :

No. WA :

Petunjuk:

Bacalah dengan cermat setiap pernyataan di bawah ini. Kemudian, berikanlah

jawaban dengan cara memberi tanda cek () pada salah satu pilihan jawaban yang

paling sesuai dengan tingkat persetujuan Anda, dengan pilihan jawaban sebagai

berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Contoh Pengerjaan:

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya senang dengan mata pelajaran

Sejarah

Butir-butir Pernyataan:

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya merasa senang belajar Sejarah

dengan menggunakan media audio

Lampiran 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

172

17

2

visual (video)

2. Saya menulis poin-poin penting yang

ada di dalam video

3. Dengan menonton video, saya

mengetahui bahwa peristiwa

bersejarah tersebut benar-benar terjadi

di masa lampau

4. Saya menulis poin-poin penting yang

ada di dalam video

5. Saya tidak mendapatkan ilmu baru

dari video yang saya tonton

6. Saya lebih tertarik belajar Sejarah

dengan menonton video dibanding

membaca buku Sejarah

7. Saya dapat mengambil nilai-nilai yang

terkandung di dalam video

8. Saya sering melamun ketika menonton

video yang diputarkan oleh guru

9. Saya sangat mendukung adanya

program membaca 15 menit sebelum

pelajaran pertama

10. Saya sadar dengan banyak membaca,

pengetahuan saya akan semakin luas

11. Saya tidak paham cara mengakses

sumber bacaan melalui internet

12. Saya mengetahui bahwa sumber

bacaan tidak hanya dapat berasal dari

buku melainkan dapat berasal dari

internet

13. Saya senang membaca berita yang

berjudul menarik tanpa

mengklarifikasi isinya

14. Saya tidak menyadari bahwa

kebiasaan membaca dapat membuat

kehidupan saya menjadi lebih positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

173

17

3

15. Saya menyalin begitu saja jawaban

yang saya temukan di internet tanpa

mengubahnya menggunakan kata-kata

saya sendiri

16. Saya merasa antusias ketika OSIS

mengadakan kegiatan membuat

majalah dinding (mading)

17. Saya membaca dengan cermat berita

maupun sumber belajar yang saya

dapatkan dari internet

18. Saya senang menyampaikan komentar

di media sosial karena mengikuti tren

saat ini

19. Saya sering mencari materi sejarah di

internet

20. Saya jarang melihat peristiwa maupun

video Sejarah di internet atau televisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

174

17

4

21. Dengan membaca banyak berita,

kemampuan berpikir kritis saya

semakin berkembang

22. Saya enggan mengkritisi sumber-

sumber belajar sejarah yang saya

temukan

23. Saya sangat antusias untuk mengikuti

pembelajaran Sejarah

24. Cita-cita saya mempengaruhi

pandangan saya terhadap

pembelajaran sejarah

25. Nasionalisme dan patriotisme menjadi

karakter yang paling menonjol yang

dapat saya ambil dari proses

pembelajaran Sejarah

26. Ketika mengalami kesulitan dalam

memahami materi Sejarah, saya akan

langsung bertanya kepada guru

27. Materi Sejarah tetap sulit saya pahami

meskipun guru telah berusaha

membuat proses pembelajaran secara

menarik

28. Saya merasa tertekan dengan berbagai

aktivitas pembelajaran sejarah

29. Keaktifan saya dalam belajar sejarah

dipengaruhi oleh banyak faktor (guru,

materi, media, lingkungan kelas)

30. Hal yang terpenting dalam

pembelajaran sejarah adalah

menghafal tanggal atau nama tanpa

perlu memahami bagaimana proses

terjadinya peristiwa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

175

17

5

Daftar Nilai Afekktif Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya

Literasi Digital

No Nama Skor Nilai `Keterangan

1 Adnan hidayat purnama

74.16 Sangat Tinggi

2 Alfan hafaz

71.66 Tinggi

3 Anandito putra setiadi

72.5 Tinggi

4 Anindita murti

75 Sangat Tinggi

5 Asyraf syafiq adhika

77.5 Sangat Tinggi

6 Aulianisa galuh putri rahmadila

65 Tinggi

7 Bryan arizky

65 Tinggi

8 Callista nurul amanda

72.5 Tinggi

9 Fajar oktavia rahma

68.33 Tinggi

10 Fathoni zufarendra purnama

73.33 Sangat Tinggi

11 Fiony widya astuti

67.5 Tinggi

Lampiran 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

176

17

6

12 Hannan rizkybudi

60 Tinggi

13 Muhammad safli rusyandana

72.5 Tinggi

14 Mutiara ghaitsa zahira shofa

70.33 Tinggi

15 Nadhifa putri natiwi

68,33

Tinggi

16 Nerisa putri yasshinta

75,83

Sangat Tinggi

17 Nur amelia azzahra

70,83

Tinggi

18 Prasasti prima anggita

69,16

Tinggi

19 Prizandeva oktura rizqy

60,83

Tinggi

20 Raden rara bareswari widianti

71,66

Tinggi

21 Ratma devi annggraini

60,83

Tinggi

22 Restu anggi prawesti

59,16

Cukup

23 Rima oktaviani

70,83

Tinggi

24 Rizania nur andini

69,16

Tinggi

25 Salsabila fadia rahmi

67,5

Tinggi

26 Sasha putri nareswari 66,66 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

177

17

7

27 Sentya rikma ratri

68,33

Tinggi

28 Syafiqri aestro risangaji

78,33

Sangat tinggi

29 Yosi diah pramesthi

78,33

Sangat Tinggi

30 Yudha heriawan

74,16

Sangat Tinggi

Jumlah 2515

Skor Max 78,33

Skor Min 59,16

Rata-rata 69,86111111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

178

17

8

Daftar Nilai Psikomotorik Kelas XI IPS 2

No Nama KKM `Nilai Keterangan

1 Adnan hidayat purnama

75 85 Tuntas

2 Alfan hafaz

75 80 Tuntas

3 Anandito putra setiadi

75 85 Tuntas

4 Anindita murti

75 80 Tuntas

5 Asyraf syafiq adhika

75 79 Tuntas

6 Aulianisa galuh putri

rahmadila

75 85 Tuntas

7 Bryan arizky

75 78 Tuntas

8 Callista nurul amanda

75 85 Tuntas

9 Fajar oktavia rahma

75 80 Tuntas

10 Fathoni zufarendra purnama

75 80 Tuntas

11 Fiony widya astuti

75 85 Tuntas

12 Hannan rizkybudi

75 80 Tuntas

Lampiran 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

179

17

9

13 Muhammad safli rusyandana

75 78 Tuntas

14 Mutiara ghaitsa zahira shofa

75 87 Tuntas

15 Nadhifa putri natiwi

75 80 Tuntas

16 Nerisa putri yasshinta

75 80 Tuntas

17 Nur amelia azzahra

75 79 Tuntas

18 Prasasti prima anggita

75 80 Tuntas

19 Prizandeva oktura rizqy

75 87 Tuntas

20 Raden rara bareswari

widianti

75 78 Tuntas

21 Ratma devi annggraini

75 87 Tuntas

22 Restu anggi prawesti

75 80 Tuntas

23 Rima oktaviani

75 97 Tuntas

24 Rizania nur andini

75 79 Tuntas

25 Salsabila fadia rahmi

75 78 Tuntas

26 Sasha putri nareswari

75 87 Tuntas

27 Sentya rikma ratri

75 87 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

180

18

0

28 Syafiqri aestro risangaji

75 79 Tuntas

29 Yosi diah pramesthi

75 78 Tuntas

30 Yudha heriawan

75 87 Tuntas

Jumlah

489

Rata-rata 81,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

181

18

1

Daftar Nilai Sikap Toleransi

No

Nama

Aspek Penilaian

Toleransi

Skor Total

Keterangan

1 Adnan hidayat purnama

8 8 B

2 Alfan hafaz

9 9 A

3 Anandito putra setiadi

9 9 A

4 Anindita murti

8 8 A

5 Asyraf syafiq adhika

9 9 A

6 Aulianisa galuh putri

rahmadila

9 9 A

7 Bryan arizky

9 9 A

8 Callista nurul amanda

7 7 B

9 Fajar oktavia rahma

8 8 B

10 Fathoni zufarendra

purnama

9 9 A

Lampiran 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

182

18

2

11 Fiony widya astuti

9 9 A

12 Hannan rizkybudi

6 6 C

13 Muhammad safli

rusyandana

7 7 B

14 Mutiara ghaitsa zahira

shofa

8 8 B

15 Nadhifa putri natiwi

9 9 A

16 Nerisa putri yasshinta

7 7 B

17 Nur amelia azzahra

9 9 A

18 Prasasti prima anggita

9 9 A

19 Prizandeva oktura rizqy

8 8 B

20 Raden rara bareswari

widianti

9 9 A

21 Ratma devi annggraini

9 9 A

22 Restu anggi prawesti

9 9 A

23 Rima oktaviani

8 8 B

24 Rizania nur andini

9 9 A

25 Salsabila fadia rahmi 9 9 A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

183

18

3

26 Sasha putri nareswari

9 9 A

27 Sentya rikma ratri

10 10 A

28 Syafiqri aestro risangaji

10 10 A

29 Yosi diah pramesthi

9 9 A

30 Yudha heriawan

8 8 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

184

18

4

Daftar Nilai Sikap Nasionalisme

No

Nama

Aspek

Penilaian

Nasionalisme

Skor Total

Keterangan

1 Adnan hidayat purnama

9 9 A

2 Alfan hafaz

8 8 B

3 Anandito putra setiadi

9 9 A

4 Anindita murti

7 7 B

5 Asyraf syafiq adhika

9 9 A

6 Aulianisa galuh putri

rahmadila

9 9 A

7 Bryan arizky

9 9 A

8 Callista nurul Amanda

7 7 C

9 Fajar oktavia rahma

7 8 A

10 Fathoni zufarendra

purnama

9 9 A

Lampiran 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

185

18

5

11 Fiony widya astute

9 9 A

12 Hannan rizkybudi

6 6 C

13 Muhammad safli

rusyandana

7 7 B

14 Mutiara ghaitsa zahira

shofa

8 8 B

15 Nadhifa putri natiwi

9 9 A

16 Nerisa putri yasshinta

7 7 B

17 Nur amelia azzahra

9 9 A

18 Prasasti prima anggita

9 9 A

19 Prizandeva oktura rizqy

8 8 B

20 Raden rara bareswari

widianti

9 9 A

21 Ratma devi annggraini

9 9 A

22 Restu anggi prawesti

9 9 A

23 Rima oktaviani

8 8 B

24 Rizania nur andini

9 9 A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

186

18

6

25 Salsabila fadia rahmi

8 8 A

26 Sasha putri nareswari

9 9 A

27 Sentya rikma ratri

10 10 A

28 Syafiqri aestro risangaji

10 10 A

29 Yosi diah pramesthi

10 10 A

30 Yudha heriawan

8 8 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

187

18

7

VALIDITAS SOAL KELAS XI IPS 2

NO P r Tabel HASIL R

HITUNG

KETERANGAN BATAS

SIGNIFIKAN

70

KETER

ANGAN

1 0,306 -0,13773

Tidak Valid 0 Tidak Lolos

2 0,306 0,316883

Valid 2.020 Lolos

3 0,306 0,091098

Tidak Valid 0.505 Lolos

4 0,306 0,501036

Valid 3.754 Lolos

5 0,306 -0,16509

Tidak Valid 0 Tidak Lolos

6 0,306 0,144038

Valid 0.820 Lolos

7 0,306 0,299523

Tidak Valid 1.906 Lolos

8 0,306 0,654893

Valid 5.884 Lolos

9 0,306 0,174798

Tidak Valid 1.013 Lolos

10 0,306 0,273293

Tidak Valid 1.695 Lolos

11 0,306 0,086423

Tidak Valid 0.475 Lolos

12 0,306 0,147223

Tidak Valid 0.842 Lolos

13 0,306 0,223806 Tidak Valid 1.338 Lolos

Lampiran 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

188

18

8

14 0,306 0,259268

Tidak Valid 1.593 Lolos

15 0,306 -0,13896

Tidak Valid 0 Tidak Lolos

16 0,306 0,201653

Tidak Valid 1.190 Lolos

17 0,306 0,482612

Valid 3.547 Lolos

18 0,306 -0,1555

Tidak Valid 0 Tidak Lolos

19 0,306 0,303191

Valid 1.922 Lolos

20 0,306 -0,05165

Tidak Valid 0 Tidak Lolos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

189

18

9

VALIDITAS KUESIONER KELAS XI IPS 2

NO P r Tabel HASIL R

HITUNG

KETERANGAN BATAS

SIGNIFIKAN 70

KETERANG

AN

1 0,306 0,520452

Valid

3.223 Lolos

2 0,306 0,424723

Valid

2.475 Lolos

3 0,306 0,689211

Valid

5.027 Lolos

4 0,306 -0,05513

Tidak Valid

0,30 Tidak Lolos

5 0,306 0,334871

Valid

1.875 Lolos

6 0,306 0,572684

Valid

3.865 Lolos

7 0,306 0,531622

Valid

3.316 Lolos

8 0,306 0,326618

Valid

0.775 Lolos

9 0,306 0,635985

Valid

4.359 Lolos

10 0,306 0,325161

Valid

1.817 Lolos

11 0,306 0,0625

Tidak Valid 0,33 Tidak Lolos

12 0,306 0,565063

Valid 4.389 Lolos

13 0,306 0,483574 Valid 2.923 Lolos

Lampiran 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

190

19

0

14 0,306 0,595813

Valid 3.925 Lolos

15 0,306 0,355464

Valid 2.012 Lolos

16 0,306 0,306977

Valid 1.706 Lolos

17 0,306 -0,01267

Tidak Valid 0 Tidak Lolos

18 0,306 0,439262

Valid 2.586 Lolos

19 0,306 0,316993

Valid 1.767 Lolos

20 0,306 0,430388

Valid 2.523 Lolos

21 0,306 0,301009

Valid 1.592 Lolos

22 0,306 0,48923

Valid 2.966 Lolos

23 0,306 0,135823

Tidak Valid 0,72 Lolos

24 0,306 0,056422

Tidak Valid 0,29 Tidak Lolos

25 0,306 0,183235

Tidak Valid 0,98

Lolos

26 0,306 0,397909

Valid 2.287 Lolos

27 0,306 0,155847 Tidak Valid 0,83 Lolos

28 0,306 -0,15018 Tidak Valid 0 Tidak lolos

29 0,306 0,161072

Tidak Valid 0,86 Lolos

30 0,306 0,161258

Tidak Valid 0, 87 Lolos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

191

19

1

Dokumentasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Literasi Digital

Kegiatan Diskusi dan Mengumpulkan Informasi Untuk Membuat Peta Konsep.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan Wawancara Salah Satu Siswa

Lampiran 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

192

19

2

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penampilan Hasil Produk Literasi Digital di Depan Kelas

(sumber: Dokumentasi Pribadi)

Produk Peta Konsep kelompok SDI, SI, PNI, PI, Indiche Party, dan PKI.

(sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS BUDAYA LITERASI …repository.usd.ac.id/35343/2/151314010_full.pdf · vii abstrak pembelajaran sejarah berbasis budaya literasi digital dengan pemanfaataan

193

19

3

(sumber: Dokumentasi Pribadi)

No : /Penlt/Kajur/JPIPS/..../………….

Lamp :

Hal : Permohonan Izin Penelitian Untuk Skripsi

Kepada

Yth. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan

Di Yogyakarta

Dengan hormat,

Melalui surat ini kami memohon izin bagi mahasiswa kami yang tersebut di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Bagas Cahyo Utomo

Nomor Mahasiswa : 151314010

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Semester : VIII (Delapan)

Untuk melakukan Penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi dengan

ketentuan sebagai berikut:

Lokasi Penelitian : SMA Negeri 1 Kasihan

Waktu Penelitian : April – Mei 2019

Topik Penelitian : Pembelajaran Sejarah Berbasis Budaya Literasi Digital Dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas XI IPS 2 Di SMA Negeri 1 Kasihan

Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami mengucapkan

terima kasih.

Yogyakarta, 25 Maret 2019

u.b.Dekan

Ketua Jurusan Pendidikan IPS

Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

Tembusan:

1. Dekan FKIP

2. Mahasiswa ybs

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Mrican, TromolPos 29, (0274) 515352 ext. 1445, Yogyakarta 55002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI