Upload
truonglien
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS
MELALUI PESANTREN SISWA UMMUL QURO
DI MAN PURBALINGGA KABUPATEN PURBALINGGA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam S. Pd.I
Oleh :
GLADY GUNA PAMBUDI
NIM. 1223301042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PURWOKERTO
2016
ix
PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS
MELALUI PESANTREN SISWA UMMUL QURO
DI MAN PURBALINGGA KABUPATEN PURBALINGGA
Oleh: Glady Guna Pambudi
NIM. 1223301042
Abstrak
Dalam penelitian ini dilatar belakangi oleh seseorang yang beragama tetapi
hanya sebatas pengakuan saja dan dalam praktek kehidupan sehari-hari sama
sekali tidak bersikap, berpandangan, dan berperilaku yang sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya. Religius merupakan salah satu nilai karakter yang ada
dalam pendidikan karakter. Nilai religius merupakan nilai yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa yang mendasari pendidikan karakter karena pada
dasarnya Indonesia adalah negara yang beragama. Sudah tentu siswa dibangun
karakternya berdasarkan nilai-nilai universal agama yang dipeluknya masing-
masing sehingga siswa akan mempunyai keimanan dan ketakwaan yang baik
sekaligus memiliki akhlak mulia.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
proses pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa di madrasah aliyah
negeri purbalingga.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan
kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk
menganalisis data yang diperoleh, penulis lakukan dengan cara mengumpulkan
seluruh data, mereduksi data, menyajikan data, dan verifikasi data. Waktu
penelitian ini dilakukan mulai tanggal 2 mei -31 mei 2016. Objek penelitian ini
adalah pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa di MAN
Purbalingga.
Hasil penelitian yang penulis lakukan, pembentukan karakter religius
melalui pesantren siswa di MAN Purbalingga yaitu : (1) dengan melakukan
langkah-langkah seperti adanya kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. (2) Adanya faktor pendorong seperti fasilitas yang terpenuhi,
pimpinan madrasah yang welcome, kemudian ada juga faktor penghambat seperti
SDM yang kurang berjalan, belum adanya asrama putri. (3) hasil dari
pembentukan karakter religius diantaranya adalah ibadah sholat lima waktu lebih
terjaga, rajin mengaji, mengetahui lebih luas mengenai ilmu agama, disiplin dan
tartil dalam membaca al-Qur’an.
Kata kunci: pembentukan karakter, nilai religius, pesantren
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................. ..................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN............................................... ... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... .... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING................................................................. .... iv
HALAMAN MOTTO.............................................................. ...................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................ .... vii
ABSTRAK.................................................................................................. .... ix
DAFTAR ISI............................................................................. ...................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah.......................................... ........................ 1
B. Definisi Operasional.................................................................. .... 4
C. Rumusan Masalah.................................................... ..................... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. ... 8
E. Kajian Pustaka......................................................... ...................... 9
F. Sistematika Pembahasan............................................................ ... 11
BAB II PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS PESANTREN SISWA
A. Pembentukan Karakter............................................. .................... 13
1. Pengertian Pembentukan Karakter.................... ..................... 13
2. Tujuan Pembentukan Karakter...................... ......................... 16
xi
3. Indikator Keberhasilan Pembentukan Karakter.... ................. 17
4. Langkah-langkah Pembentukan Karakter........ ...................... 22
B. Karakter Religius........................................................... .............. 23
1. Pengertian Karakter Religius................................. ................ 23
2. Model pembentukan Karakter Religius................. ................ 25
3. Macam-macam Karakter Nilai Religius................................. 27
4. Bentuk Kegiatan Religius................................ ...................... 32
C. Pesantren Siswa..................................................... ..................... 35
1. Pengertian Pesantren....................................... ....................... 35
2. Komponen Pesantren........................................ ..................... 37
3. Pola Pesantren.................................................. ...................... 38
4. Peran Pesantren................................................. ..................... 40
5. Tujuan Pesantren............................................... ..................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian.......................................................... ........... 44
B. Jenis Penelitian.................................................... ...................... 44
C. Waktu dan Tempat Penelitian.............................. ..................... 45
D. Subjek dan Objek Penelitian................................ ..................... 46
E. Teknik Pengumpulan Data................................... ..................... 47
F. Teknik Analisis Data........................................... ...................... 48
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data..................................................... ...................... 51
1. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................. 51
xii
a. Gambaran Umum Pesantren..................................... ..... 51
b. Identitas Pesantren..................................................... .... 54
c. Keadaan Pengasuh Pesantren................... ..................... 55
d. Struktur Pengurus Pesantren.................... ..................... 56
e. Visi dan Misi Pesantren........................... ...................... 56
f. Sarana dan Prasarana Pesantren.................................. .. 57
2. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................... .. 59
a. Langkah Pembentukan Karakter Religius................. .... 59
b. Faktor Pendorong dan Penghambat......................... ...... 70
c. Hasil Pembentukan Karakter Religius...................... .... 74
B. Analisis Data.......................................................................... ... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................... ..................... 89
B. Saran .................................................................................... ..... 90
C. Penutup................................................................................. ..... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perdebatan yang mungkin belum dan tidak akan pernah berhenti di
kalangan kita tentang seputar peranan pendidikan agama bagi pembentukan
karakter. Negara kita berlandaskan Pancasila dimana sila pertama adalah
menyatakan bahwa Negara berdasarkan atas nama Ketuhanan Yang Maha
Esa, intinya adalah negara kita bukan atheis tapi negara yang religius yang
menjadikan sila pertama dari Pancasila tersebut sebagai inti dari keempat sila
yang lainnya.
Mantan Presiden RI Pertama Ir.Soekarno berulang-ulang menegaskan:
“Agama adalah unsur mutlak dalam Nasional dan Character Building.” Hal
ini diperkuat dengan pendapat Sumahamijaya yang mengatakan: “Karakter
harus mempunyai landasan yang kokoh dan jelas. Tanpa landasan yang jelas,
karakter tidak berarti apa-apa. Oleh karenanya, fundamen atau landasan dari
pendidikan karakter itu tidak lain haruslah agama.”1
Menurut Nurcholis Madjid, religius bukanlah sekedar shalat dan
membaca do’a. Agama lebih dari itu, yaitu keseluruhan tingkah laku manusia
yang terpuji, yang dilakukan demi memperoleh ridla Allah swt.
Karakter religius harus ditanamkan sejak dini kepada siswa. Dalam
proses pembentukan karakter religius, siswa tidak akan berlangsung dengan
1Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 61
2
sendirinya, akan tetapi proses tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.
Segala peristiwa yang terjadi di dalam sekolah semestinya dapat
diintegrasikan dalam program pendidikan karakter, dari situlah pendidikan
karakter merupakan sebuah usaha bersama dari seluruh warga sekolah untuk
menciptakan sebuah kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter.
Berkaitan dengan hal itu, maka diperlukan adanya pendidikan
karakter khususnya dalam lembaga pendidikan. Karakter merupakan sifat-
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
yang lain. Dengan demikian, karakter merupakan nilai-nilai yang unik, baik
yang terpatri dalam diri dan terejawentahkan dalam perilaku.2
Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga merupakan sebuah lembaga
formal dibawah naungan Kementrian Agama Kabupaten Purbalingga.
Dengan mengusung semboyan pendidikan yang mengutamakan akhlakul
karimah, jelas MAN Purbalingga harus mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pendidikan Islam sekaligus menjawab krisis moral yang saat
ini menjadi penyakit dikalangan masyarakat.
Sebagai lembaga dengan background agama tentu Madrasah Aliyah
Negeri Purbalingga ingin membekali para siswanya untuk menjadi
masyarakat yang baik dan islami nantinya. Hal itu sudah dibuktikan dengan
kegiatan sehari-hari di sekolah yang diajarkan oleh guru-guru sehingga
madrasah tersebut dinilai cukup berhasil dalam mendidik para siswanya.
Banyak prestasi-prestasi yang telah diraih baik itu tingkat kecamatan,
2Muchlas Samani & Hariyanto, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung:
Rosda Karya, 2012), hlm. 42
3
kabupaten maupun provinsi. Letak madrasahnya pun sangat strategis karena
berada di pusat kota Purbalingga, mudah dijangkau dari arah manapun.
Dari hasil observasi pendahuluan yang penulis lakukan pada tanggal
10 Desember 2015 di MAN Purbalingga, berdasarkan wawancara dengan
Bapak Suratno selaku Kepala Madrasah diperoleh keterangan bahwa
Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga juga melaksanakan kegiatan
pembentukan karakter religius salah satunya dengan melalui pesantren siswa
dan sejauh ini hasilnya cukup efektif, hal itu dibuktikan dengan adab atau
tingkah laku dari siswa yang terlihat lebih sopan ketika bertemu dengan guru-
gurunya serta lebih mengetahui tentang ilmu-ilmu agama yang kemudian
diterapkan dalam kehidupan keseharian siswa dalam hal ibadah.
Pondok pesantren atau asrama tersebut dikhususkan untuk siswa laki-
laki yang ingin sekolah sekaligus nyantri. Pesantren tersebut terletak di
belakang madrasah, dan diberi nama “Pondok Pesantren Ummul Quro”.
Walau pesantren tersebut belum lama didirikan tetapi sejauh ini santrinya
selalu bertambah tiap tahunnya, sejauh ini tercatat kurang lebih 30 siswa laki-
laki yang setiap harinya menjalani aktifitas sekolah dan nyantri. Syarat untuk
menjadi santri pun cukup mudah, siswa diwajibkan untuk sowan kepada
kepala madrasah dengan didampingi oleh wali murid dan bersedia untuk
mengikuti peraturan yang ada didalamnya.
Para pendidik di pesantren (baca: ustadz) merupakan guru-guru yang
ada di madrasah, juga mengundang ustadz dari luar untuk menambah
wawasan dan pengalaman kepada santri. Kegiatan religius yang dilakukan
4
setiap harinya secara terus menerus diharapkan akan membekas bagi para
santrinya dan berlanjut nanti ketika mereka terjun langsung di tengah-tengah
masyarakat. Kegiatan seperti sholat 5 waktu berjama’ah, kajian kitab-kitab,
tadarus Al-Qur’an, pembacaan asmaul husna, qiroatul kutub, dll merupakan
kegiatan yang mereka santap setiap harinya guna membentengi mereka dari
degradasi moral dan terjerumus ke aliran-aliran yang tak jelas seperti yang
sekarang marak terjadi.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa di
Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga.
B. Definisi Operasional
Untuk mempermudah dalam memahami judul skripsi serta terhidar
dari kesalah pahaman, maka terlebih dahulu perlu dijelaskan istilah-istilah dan
batasan yang ada pada judul proposal skripsi yang penulis susun. Adapun
istilah-istilah yang dimaksud adalah
1. Pembentukan Karakter
Kata “pembentukan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) diartikan sebagai proses, cara, perbuatan membentuk.3
Sedangkan menurut istilah kata pembentukan diartikan sebagai
usaha luar yang terarah kepada tujuan tertentu guna membimbing faktor-
3Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 136
5
faktor pembawaan hingga terwujud dalam suatu aktifitas rohani atau
jasmani.4
Karakter berasal dari bahasa latin ”kharakter”, “kharassein”,
“kharax”, dalam bahasa Inggris “character” dan Indonesia “karakter” yang
berarti membuat tajam, membuat dalam. Dalam kamus Poerwadarminto,
karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun,
pribadi seseorang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun
pengaruh lingkungan yang membedakannya dengan orang lain, serta
diwujudkan dalam sikap perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembentukan karakter merupakan hasil usaha dalam mendidik dan
melatih dengan sunggug-sungguh terhadap berbagai potensi rohaniah yang
terdapat dalam diri manusia. Jika program pembentukan karakter
dirancang dengan baik dan sistematis maka akan menghasilkan anak-anak
atau orang-orang yang baik karakternya. Disinilah letak peran dan fungsi
lembaga pendidikan.
2. Nilai Religius
Nilai religius adalah nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan
tumbuh kembangnya kehidupan beragama yang terdiri dari tiga unsur
pokok yaitu aqidah, ibadah dan akhlak yang menjadi pedoman perilaku
4M. Sastrapradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional,
1981), hlm. 366
6
sesuai dengan aturan-aturan Ilahi untuk mencapai kesejahteraan serta
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.5
Pendidikan karakter religius juga dapat dimaknai sebagai upaya
yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai religius sehingga peserta didik berperilaku
sebagai insan kamil.
Bila jiwa religius telah tumbuh dengan subur dalam diri peserta
didik, maka tugas pendidik selanjutnya adalah menjadikan nilai-nilai
agama sebagai sikap beragama peserta didik. Sikap keberagamaan
merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya
kepada agama.
3. Pesantren Siswa
Pesantren siswa di Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga
merupakan suatu upaya pengembangan diri dalam rangka mencetak
generasi muslim yang cerdas, bertaqwa, dan berakhlakul karimah,
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam namun tidak ketinggalan zaman.
Selain mempelajari tentang pengetahuan agama Islam secara
mendalam, para santri juga dibekali kemampuan dan pengembangan
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Hadirnya pondok pesantren di satu-
satunya MA Negeri di Kabupaten Purbalingga diharapkan mampu
5Asmaun Sahlan, Religiusitas Perguruan Tinggi, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012) hlm.
42
7
memberikan bekal dan kemampuan siswa dalam hal pendalaman agama
Islam.
Keberadaan pesantren di Indonesia menarik untuk didiskusikan
diantaranya adalah karena pesantren tumbuh dan berkembang pada
masyarakat serta menyatu dengan masyarakat islam, pesantren di
Indonesia melewati perjalanan yang panjang, Indonesia bukan hanya
negara yang penduduknya muslim terbesar melainkan juga memiliki
paling banyak pesantren di dunia, banyak ilmuwan dan tokoh nasional
pernah belajar di pesantren.6
Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka yang penulis
maksud dengan judul Pembentukan Karakter Religius Melalui Pesantren
Siswa di Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga adalah usaha yang terarah
dan sisitematis yang dilakukan oleh lembaga pendidikan (Madrasah
Aliyah Negeri Purbalingga) dalam rangka membentuk siswa yang
mempunyai karakter religius dengan menggunakan sarana pesantren dan
pembiasaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dan terus-menerus.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah
6Sutrisno, Pembaharuan Pengembangan pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fadilatama,
2011), hlm. 56
8
“Bagaimana Pembentukan Karakter Religius Melalui Pesantren Siswa di
Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga?”
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan langkah-langkah pembentukan karakter religius
melalui pesantren siswa di Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga.
b. Mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat dalam
pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa di Madrasah
Aliyah Negeri Purbalingga.
c. Mendeskripsikan hasil dari pembentukan karakter religius melalui
pesantren siswa di Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah
informasi dan wawasan keilmuan tentang pembentukan karakter
religius melalui pesantren siswa di Madrasah Aliyah Negeri
Purbalingga.
9
b. Manfaat Praktis
1) Mengetahui proses pelaksanaan pembentukan karakter religius
melalui pesantren siswa di Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga.
2) Sebagai kontribusi pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Purbalingga.
3) Mengimplementasikan dan mempraktekan ilmu yang diperoleh
dalam pengelolaan lembaga pendidikan.
E. Kajian Pustaka
Sebelum penulis melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis
menelaah beberapa buku dan hasil-hasil skripsi yang telah dilakukan
penelitian oleh para peneliti sebelumnya untuk menggali beberapa teori atau
pernyataan dari para ahli yang berhubungan dengan skripsi ini.
Dalam bukunya Abdul Majid dan Dian Andayani yang berjudul
“Pendidikan Karakter Perspektif Islam”, dijelaskan bahwa karakter itu sama
dengan akhlak. Akhlak dalam pandangan islam adalah kepribadian.
Kepribadian itu mempunyai tiga komponen yaitu tahu (pengetahuan), sikap,
dan perilaku.7 Dalam buku tersebut terdapat persamaan dan perbedaan
dengan skripsi yang penulis tulis, persamaannya sama-sama membahas
tentang karakter berdasarkan pandangan Islam, perbedaannya buku tersebut
lebih kepada karakter secara umum sedangkan yang penulis tulis adalah
karakter religius dengan proses pembentukannya.
7Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter ...., hlm. iv
10
Dalam bukunya Novan Ardy Wiyani “Pendidikan Karakter Berbasis
Iman dan Taqwa” menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah suatu
sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, sehingga menjadi manusia insan kamil.8
Dalam buku tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan skripsi yang
penulis tulis, persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang karakter
berbasis Islam yang membahas hubungan dengan Tuhan-Nya, sedangkan
perbedaannya skripsi ini lebih kepada pembentukan karakter melalui
kegiatan yang dilakukan didalam pesantren siswa.
Selain penelaahan terhadap buku-buku refrensi, penulis juga
melakukan penelaahan terhadap hasil penelitian yang ada. Dalam penelaahan
yang penulis lakukan, ditemukan adanya penelitian yang mempunyai
kemiripan judul dengan judul yang akan penulis laksanakan.
Skripsi saudara Faqih Hamdani yang berjudul “Strategi pembentukan
Karakter Religius Pada Peserta Didik di SMP N 8 Purwokerto Tahun Ajaran
2011/2012”. Strategi yang digunakan adalah keteladanan, penciptaan suasana
yang kondusif, pembiasaan, penanaman kedisiplinan, serta integrasi dan
internalisasi. 9 Dalam skripsi ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan
apa yang penulis teliti. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang
8Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa, (Yogyakarta:
Teras, 2012), hlm. 3 9Faqih Hamdani, Strategi pembentukan Karakter Religius Pada Peserta Didik di SMP N
8 Purwokerto Tahun Ajaran 2011/2012 STAIN Purwokerto,:tp,2012
11
pembentukan karakter religius. Sedangkan perbedaannya yaitu skripsi
saudara Faqih lebih fokus kepada strategi pembentukannya.
Skripsi saudari Listiyani yang berjudul “Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Keagamaan di MTs Hasyim Asy‟ari Tunjungmuli Kecamatan
Karang Moncol Kabupaten Purbalingga”. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh saudari Listiyani bahwa upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan
dalam pelaksanaan pendidikan karakter itu melalui kegiatan-kegiatan
keagamaan yang sudah dilaksanakan secara terus menerus.10
Dalam skripsi
ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan apa yang penulis teliti.
Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang pendidikan karakter.
Sedangkan perbedaannya yaitu skripsi saudari Listiyani pendidikan
karakternya masih bersifat umum melalui kegiatan keagamaan, berbeda
dengan apa yang penulis teliti yang sudah dikhusukan tentang karakter
religius melalui pesantren siswa.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan penulisan penelitian dan memudahkan pembaca
dalam memahami skripsi ini, maka penulis akan menyusunnya secara
sistematis. Adapun sistematika pembahasannya ialah sebagai berikut:
Bagian awal terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian,
pengesahan, nota dinas pembimbing, motto, persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
10
Listiyani, Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan di MTs Hasyim Asy‟ari
Tunjungmuli Kecamatan Karang Moncol Kabupaten Purbalingga STAIN Purwokerto,:tp,2015
12
Bagian kedua memuat pokok-pokok permasalahan yang termuat
dalam lima bab, yaitu:
BAB I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian kajian
pustaka, sistematika pembahasan.
BAB II berisi landasan teori yang terdiri dari tiga sub bab yaitu sub
bab pertama: pengertian pembentukan karakter, tujuan pembentukan karakter,
indikator keberhasilan pembentukan karakter, langkah-langkah pembentukan
karakter. Sub bab kedua: pengertian karakter religius, model pembentukan
karakter religius, macam-macam nilai religius, bentuk kegiatan nilai religius.
Sub bab ketiga: pengertian pesantren, komponen pesantren, pola pesantren,
peran pesantren, tujuan pesantren.
BAB III berisi tentang metode penelitian yang meliputi jenis
penelitian, waktu dan tempat penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data, dan metode pengumpulan data.
BAB IV berisikan penyajian dan analisis data tentang pembentukan
karakter religius melalui pesantren siswa di Madrasah Aliyah Negeri
Purbalingga.
BAB V yang meliputi tentang kesimpulan, dan saran-saran yang
merupakan rangkaian dari keseluruhan hasil penelitian secara singkat.
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar
riwayat hidup.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Langkah-langkah pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa
di MAN Purbalingga dilakukan dengan kegiatan rutin, kegiatan spontan,
keteladanan, dan pengkondisian.
2. Pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa di MAN
Purbalingga, tentunya banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Diantarannya ada faktor
pendorong seperti fasilitas nyaman/terpenuhi, pimpinan welcome,
pembiayaan lancar, adanya SK ustadz yang bisa menjadi motivasi
pengajar. Kemudian faktor penghambatnya seperti SDM yang kurang
berjalan karena guru/ustadz terkadang kelelahan karena banyak kegiatan,
tidak tersedianya konsumsi dari pesantren, belum adanya asrama untuk
putri.
3. Hasil pembentukan karakter religius tersebut dibuktikan dengan perbuatan
siswa seperti mengucapkan salam ketika bertemu orang lain,
mengumandangkan adzan sekaligus sholat berjama’ah walaupun tanpa
pengasuh, disiplin dan tartil dalam membaca al-Qur’an, ibadah sholat lima
waktunya lebih terjaga, rajin mengaji, memakai pakaian yang menutup
89
90
aurat, mengucapkan doa ketika sebelum/sesudah melakukan kegiatan,
menghormati guru/ustadz mereka.
B. Saran-saran
Dari pemaparan diatas, untuk meningkatkan keberhasilan dalam
pembentukan karaktrer religius melalui pesantren siswa di MAN Purbalingga
maka peneliti memberi saran sebagai berikut:
1. Untuk kepala madrash lebih diperhatikan lagi kondisi yang ada di
pesantren dengan cara mengunjungi langsung lokasi pesantren secara
berkala sehingga apabila terjadi kekurangan-kekurangan akan segera
teratasi.
2. Lebih ditingkatkan lagi bagi pengasuh dalam pengelolaan pesantren
khususnya dalam kegiatan mengaji sore hari/bimbel yang sering kosong
dan lebih konsisten dalam menjalankan peraturan/tata tertib.
3. Perlu adanya pendampingan yang istiqomah dari dewan asatidz wa al-
asatidzah sehingga hasil bimbingannya akan lebih maksimal.
91
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyususnan skripsi ini, walaupun masih dalam bentuk
sederhana dan masih jauh dari sempuna baik dari segi isi maupun lainnya.
Oleh karena itu, bimbingan, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik tenaga, waktu dan pikirannya.
Teriring do’a semoga yang penulis sajikan dalam bentuk skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca serta bagi
keluarga besar MAN Purbalingga dan Pesantren Siswa Ummul Quro.
Purwokerto, 10 Juni 2016
Glady Guna Pambudi
NIM. 1223301042
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan. 2008. Agama Pendidikan Islam dan Tanggung Jawab Sosial
pesantren. Yogyakarta: Sekolah pasca Sarjana UGM
Aly, Abdullah. 2011. Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren. Yogyakarta:
Pustaka pelajar
Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press
Aziz, Fathul Aminudin. 2014. Manajemen Pesantren Paradigma Baru
Mengembangkan Pesantren. Jogjakarta: Mitra Media
Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
Darmawan, Hendro dkk. 2013.Kamus Ilmiah Populer Lengkap. Yogyakarta:
Bintang Cemerlang
Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan
NasionalIndonesia. Jakarta: Prenada Media
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Djumransjah dan Amrullah Abdul Malik. Pendidikan Islam Menggali Tradisi
Meneguhkan Eksistensi. Malang: UIN-Malang Press
Farida, Anik. dkk. 2007. Modernisasi Pesantren. Jakarta: Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama
Fathurachman, Muhammad. 2015. Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia
Kasiran, Moh. 2008. Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN
Maliki Press
K, Yin Robert. 2002. Case Study Research, Design, and Methods. California:
Sage Publications
Kesuma, Dharma. dkk. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik
diSekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Maimun, Agus dan Fitri Agus Zainul. 2010. Madrasah Unggulan: Lembaga
Pendidikan Alternatif di Era Kompetitif. Malang: UIN Maliki Press
Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif
Islam.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mulyasa, E. 2012. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ramly, Mansyur. Dkk. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter:
Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta:
Puskurbuk
Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif
di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta: PT. LkiS
PrintingCemerlang
Sahlan, Asmaun. 2012. Religiusitas Perguruan Tinggi. Malang: UIN-Maliki Press
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sastrapradja, M. 1981. Kamus Istilah Pendidikan dan Umum. Surabaya: Usaha
Nasional
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&B. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sutrisno. 2011. Pembaharuan Pengembangan pendidikan Islam. Yogyakarta:
Fadilatama
Wiyani, Novan Ardy. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan
Taqwa.Yogyakarta: Teras
https://books.google.co.id/books?isbn=9797810720
http://muhfaturrohman.wordpress.com/nilai-religi