27
PROGRAM PEMBERANTASAN PROGRAM PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) (DBD)

Pemberantasan DBD.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

PROGRAM PROGRAM PEMBERANTASAN PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DEMAM BERDARAH

DENGUEDENGUE(DBD)(DBD)

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Penyakit DBD masih endemis dan Kejadian Luar biasa(KLB) masih sering

• Vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia• Partisipasi masyarakat dalam PSN melalui 3M perlu ditingkatan

DBDDBD

penyakit menular berbahaya menyebabkan gangguan pada pembuluh

darah kapiler dan sistem pembekuan darah (trombosit)

mengakibatkan perdarahan dan dapat menimbulkan kematian

Disebabkan oleh virus Dengue

Cara Penularan: Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti

Virus Dengue

Gejala DBD

1. Demam 2-7 hari, berpola seperti tapal kuda yaitu demam tinggi pada 3 hari pertama, kemudian demam turun pada hari ke 4-5, kemudian naik lagi pada hari ke 6-7

2. Perdarahan, biasanya terjadi pada hari ke 2 dari demam.

3. Pembesaran hepar (hepatomegali)4. Syok, biasanya terjadi pada hari ke 3. Bila

syok terjadi maka menunjukkan prognosis yang buruk

KLASIFIKASI DBD (WHO 1997)

I : Demam dan RL +II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau perdarahan ditempat lainIII : Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun(hipotens), disertai dengan kulit dingin, lembab dan pasien gelisahIV : Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.

Ciri - Ciri Nyamuk Aedes AegyptiCiri - Ciri Nyamuk Aedes Aegypti

1. berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) Putih pada Seluruh Tubuhnya

2. Hidup Didalam Dan Diluar Rumah

3. Mampu Terbang Sampai 100-200 M

4. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata-rata 2 minggu. Tetapi sebagian diantaranya dapat hidup sampai 2-3 bulan. (terutama jika berada dalam kondisi udara optimunterutama jika berada dalam kondisi udara optimun 2424°°CC - 28 - 28°°C dan kelembapan 60 - 80%).C dan kelembapan 60 - 80%).

Siklus Hidup Nyamuk Aedes AegyptiSiklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

Telur Telur Jentik Jentik Kepompong Kepompong Nyamuk Nyamuk

Kepompong(PUPA)

3 – 4 hari

1 – 2

hari5 – 7 hari

1 – 2

hari

TelurJentik

Nyamuk Dewasa

1. Telur Nyamuk Aedes Aegypti1. Telur Nyamuk Aedes Aegypti

1. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat bertelur hingga 100 butir.

2. Telur berwarna hitam dengan ukuran ± 0,80 mm

3. Ditempat yang kering, telur ini dapat bertahan sampai 6 bulan

4. Telur akan menjadi jentik jika terendam air ± 2 hari

2. JENTIK2. JENTIK

1. Jentik yang menetas akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5 - 1 Cm

2. Jentik aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air. Geraknya berulang-ulang dari bawah keatas permukaan air untuk bernafas.

3. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air, biasanya berada di dinding tempat penampungan air.

4. Setelah 5-7 hari jentik akan berubah menjadi kepompong

3. Kepompong Nyamuk3. Kepompong Nyamuk(PUPA)(PUPA)

1. Berbentuk seperti koma

2. Gerakannya lamban

3. Sering berada di permukaan air

4. Setelah 1 - 2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.

4. Nyamuk Dewasa4. Nyamuk Dewasa

• Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih• Aedes Aegypti Betina hidup rata-rata hanya 10 hari,

masa yang cukup untuk pertumbuhan virus dengue dalam tubuhnya.

• Darah manusia berfungsi untuk mematangkan telur agar dapat dibuahi pada saat perkawinan. Mereka mempunyai kebiasaan menggigit berulang kali.

• Puncak aktif nyamuk pada siang dan sore hari. (Pk 09.00-10.00 dan Pk 16.00-17.00)

• Bertelur tiga hari setelah mengisap darah di tempat yang paling disenangi yaitu genangan air bersih dan 24 jam kemudian mengisap darah kembali serta bertelur kembali tiga hari kemudian.

• Karena daya terbangnya dalam radius 100 - 200 m saja, ia selalu mencari mangsa yang dekat (dalam rumah atau sekitar rumah)

Tempat Berkembang BiakTempat Berkembang Biak

Cara PenularanCara Penularan Ditularkan melalui nyamuk betina Nyamuk ini mendapatkan virus dari orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue Virus yang terhisap akan berkembang dalam tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya Bila nyamuk mengigit orang lain, maka virus tersebut dapat pindah ke orang lain melalui air liurnya Bila orang yang tertular tersebut tidak memiliki kekebalan tubuh, maka virus akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil / kapiler. Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan Bila orang yang tertular memiliki kekebalan tubuh yang cukup, maka virus dengue tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit. Dalam darah manusia, virus dengue tersebut akan mati dalam kurun waktu 7 hari

Cara Pemberantasan Nyamuk Cara Pemberantasan Nyamuk DBDDBD

Ada 5 langkah pemberantasan nyamuk DBD :1. Pengasapan (fogging)2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)3. Larvasidasi4. Ikanisasi5. Perangkap nyamuk

1. Pengasapan1. Pengasapan

Dikenal dengan istilah fogging (Malathion 4% Malathion 4% dicampur solar) dicampur solar) , yaitu :pengasapan racun serangga untukmematikan nyamuk dewasa

Tetapi tidak cukupkarena selama jentiknya tidak dibasmi, makanyamuk dapat berkembang biak kembali

2. Pemberantasan Sarang Nyamuk 2. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)(PSN)PSN dilakukan guna

memberantas jentik nyamuk.

Dikenal dengan istilah 3 M3 M yaitu :

1. Mengurans tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali

2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air

3. Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan kembali

atau menyingkrikan barang-barang bekas yang dapat

menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas,

ban bekas dll

3. Larvasidasi3. Larvasidasi

Larvasidasi adalah menaburkan bubuk larvasida kedalam tempat-tempat penampungan air, terutama ditempat-tempat yang sulit dikuras dan didaerah yang sulit air.Cara Larvasidasi 1. Menaburkan bubuk abate

(Abatisasi) dengan takaran 10 gr untuk 100 Liter air.

2. Menggunakan Altosid. Altosid berbentuk seperti gula pasir berwarna hitam. Takarannya 2,5 gr untuk 100 Liter air.

3. Menggunakan Sumilarv 0.5 G (dbd). Penggunaannya 0,25 gram untuk

100 Liter air.

4. Ikanisasi

• ikan adalah predator alami dari jentik nyamuk

• Ikan cupang, ikan gapi, dan anak ikan nila

5. Perangkap nyamuk

Step 1 :Pasang kasa nyamuk pada ember

Step 2 : Isi ember dengan air hingga 1/3 tinggi kasa nyamuk tergenang air

Step 3 :Sebaiknya tempatkan di tempat yang gelap dan di sudut ruangan

Step 4:Setelah satu minggu anda bisa mempunyai segerombolan nyamuk mati di dalam perangkap. Ganti air dan bersihkan kasa nyamuk setiap seminggu sekali.

PERINGATAN : Ganti airnya secara rutin. Jika tidak, ada kemungkinan, bukannya menjadi perangkap, justru malah menjadi peternakan nyamuk.

Mencegah gigitan nyamuk

• Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai lotion anti nyamuk

• Menggunakan obat anti nyamuk • Memasang kawat kasa dijendela dan di ventilasi • Tidak membiasakan menggantung pakaian di

dalam kamar• Gunakan sarung klambu waktu tidur

Kewaspadaan Masyarakat

• Bila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga di lingkungan dengan gejala diatas segera ke Puskesmas

• Lakukan PSN dengan 3M +• Laporan penderita penyakit dari rumah sakit

dikirim ke Puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi dan Fogging/Pengasapan

Sistim Pengawasan Dini

Untuk mencegah gigitan, upayakan antara lain dengan memasang kawat nyamuk halus pada pintu, lubang jendela, dan ventilasi

Hindari penggantungan pakaian di kamar mandi atauatau tempat yang gelap. Namun yang terpenting,ng, selaluselalu Menjaga kebersihan lingkungan Anda !!!!!!..

Masalah DBD tidak bisa di atasi secara individualdividual DBD adalah masalahasalah seluruh warga masyarakat Ciptakan budaya bersih dilingkungan Andaa

Strategi Program P2 DBD

• Pemberdayaan masyarakat• Peningkatan Kemitraan Berwawasan

Bebas Penyakit DBD• Peningkatan Profesionalisme

Pengelola Program• Desentralisasi• Pembangunan Berwawasan

Kesehatan Lingkungan

Kebijakan program p2 DBD

• Meningkatkan perilaku hidup sehat dan kemandirian terhadap P2 DBD

• Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD

• Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program P2 DBD

• Memantapkan kemitraan baik lintas sektor/program, LSM, organisasi profesional dan dunia usaha

Pokok-pokok Kegiatan P2 DBD

Melakukan surveilans epidemiologi dimana dilakukan kewaspadaan dini penyakit DBD melalui kegiatan penemuan dan pelaporan penderita baik dari RS, Puskemas, Pemantauan Jentik Berkala.

• Tatalaksana kasus• Pemberantasan vektor melalui program pemberantasan sarang

nyamuk (PSN)• Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)• Penggerakan peran serta masyarakat• Pelatihan guna meningkatkan SDM yang profesional terhadap

petugas kesehatan, petugas laboratorium, pelaksana program, petugas lapangan penyemprot, dokter puskesmas, dokter swasta, dan dokter RS

• Promosi DBD yaitu melalui penyuluhan media massa, pengadaan leaflet, poster dan seminar.

Daftar pustaka

• Faizah A. Siregar. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat: USU Digital Library. 2004

• Siti Arifah. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah di Desa Kliwonan Masaran Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta. 2008

• Jose E. Rigau Perez. Dkk. Dengue and Dengue Haemorragic Fever: The Lancet. Volume 352. San Juan. Puerto Rico. 1998

• Promosi Kesehatan. Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta. 2008

TerimakasihTerimakasih