9
124

PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

124

Journal of Community Service Volume 2, Issue 2, December 2020 P-ISSN: 2715-2901 E-ISSN: 2715-291X Open Access at: http://idm.or.id/JCS

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Koresponden

Idris [email protected]

Dewi Zaini Putri [email protected]

Israyeni [email protected]

Muhammad Irfan Kata kunci:

hal: 124 - 132

Copyright © 2020 JCS. All rights reserved

PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK BERBASIS LINGKUNGAN EMPOWERMENT AND COMMUNITY ECONOMIC DEVELOPMENT THROUGH THE UTILIZATION OF ANORGANIC WASTE BASED ON THE ENVIRONMENT

Pondok Pesantren Jabal Rahmah memiliki siswa sebanyak 100 lebih orang siswa yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. Kegiatan operasional ponpes dibiayai sebagian besar berasal dari sumbangan masyarakat. Kondisi ini tentu saja akan membuat kegiatan pondok pesantren tidak berjalan lancar dan akan menghambat kemajuan podok pesantren untuk ke depannya. Di sisi lain, pondok pesantren ini belum memiliki kegiatan usaha yang dapat menambah pemasukan ponpes. Karena itu, program pemberdayaan pondok pesantren dalam bidang ekonomi perlu dimaksimalkan dan dilakukan secara berkesinambungan, melalui program-program usaha peningkatan pendapatan yang bertujuan untuk memaksimalkan peran serta siswa (anak remaja) mengisi waktu luangnya untuk meningkatkan pendapatan Untuk mencari alternatif solusi pemecahan masalah di atas, maka diadakan pelatihan pengolahan limbah anorganik guna meningkatkan pendapatan pondok pesantren Jabal Rahmah di Kenagarian Anau Kadok Talang Kabupaten Solok. Melalui kegiatan ini diharapkan pondok pesantren dapat mengaplikasikan Ilmu yang didapat dalam pemanfaatan waktu luang melalui pengolahan limbah anorganik yang bertujuan untuk menjadi salah satu sumber pendapatan pondok pesantren dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Idris1, Dewi Zaini Putri2, Israyeni3, Muhammad Irfan4

1,2,3,4 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang E-mail: [email protected], [email protected],

[email protected]

pengolahan sampah, capacity building, pelatihan keterampilan Website: http://idm.or.id/JCS

Journal of Community Service (JCS), Vol 2, Issue 2, December 2020: 124-132

125

ARTICLE INFO ABSTRACT

Correspondent

Idris [email protected]

Dewi Zaini Putri [email protected]

Israyeni [email protected]

Muhammad Irfan

Keywords:

waste processing, capacity

building, skills training

Website: http://idm.or.id/JCS

page: 124 - 132

Pondok Pesantren Jabal Rahmah has more than 100 students, most of whom come from underprivileged families. The operational activities of the boarding school are mostly financed by donations. This condition of course will make the activities of the boarding school do not run smoothly and will hinder the progress of the boarding school. On the other hand, this boarding school does not have any business activities that can increase their income. Therefore, the empowerment program for Islamic boarding schools in the economic sector needs to be maximized and carried out continuously, through business programs aimed at maximizing the participation of students in filling their spare time. To find alternative solutions to the problems above, then Inorganic waste management training was held to increase the income of the Jabal Rahmah Islamic boarding school in Kenagarian Anau Kadok Talang, Solok Regency. Through activities, it is hoped that Islamic boarding schools can apply the knowledge gained in the use of inorganic waste management time which aims to become a source of income for Islamic boarding schools and reduce environmental pollution.

Copyright © 2020 JCS. All rights reserved

PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini persoalan lingkungan menjadi isu global (mendunia), setelah hampir semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan oleh manusia. Limbah adalah segala sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi sebagai barang produksi maupun konsumsi, yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menjadi beban bagi lingkungan. Pengelolaan sampah perkotaan khususnya pada daerah pemukiman sampai saat ini umumnya dilakukan melalui tahapan pewadahan tercampur dari rumah tangga, pengumpulan sampah dari rumah-rumah ke TPS (meliputi depo atau landasan), pengangkutan sampah baik langsung dari sumbernya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau dari TPS (Tempat Pembuangan Sementara) ke TPA, sampai pada pembuangan akhir sampah di TPA.

Permasalahan timbul karena umumnya pengumpulan sampah di TPS dilakukan secara tercampur, sedangkan pengangkutan sampah baik dari sumber maupun dari TPS ke TPA tidak dilakukan tiap hari. Timbunan sampah lebih dari dua hari ini yang menimbulkan bau tak sedap, lalat, dan lindi yang dapat meluber ke jalanan.

Dewasa ini telah mulai muncul kesadaran bahwa karena setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang layak dan nyaman, maka setiap orang wajib pula menjaga kenyamanan lingkungan. Hal itu berarti bahwa setiap orang harus paham tentang lingkungan hidupnya, serta wajib memelihara kelestarian lingkungan tanpa kecuali.

P-ISSN: 2715-2901 E-ISSN: 2715-291X

126

Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya (Permen PU Nomor: 21/PRT/M/2006).

Limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga terdiri dari dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik jika diolah lebih lanjut, akan menghasilkan pupuk organik yang bernilai ekonomis. Sementara limbah anorganik jika diolah lebih lanjut juga akan menghasilkan barang yang bernilai ekonomis seperti barang-barang kerajinan yang bernilai tinggi. Pemanfaatan limbah rumah tangga baik organik maupun anorganik selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat meningkatkan pendapatan bagi yang mampu memanfaatkannya. Masalah pengolahan limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga pada dasarnya bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, baik oleh ibu rumah tangga maupun anak remaja.

Pondok Pesantren Jabal Rahmah adalah salah satu pondok pesantren yang berada di Kabupaten Solok, yang berdiri sejak tahun 2014. Pada ponpes ini terdapat sekitar 90 orang siswa yang duduk di bangku SLTP yang berasal dari daerah Kabupaten Solok. Komposisi dari siswa yang berada di dalamnya adalah: sebanyak 30% berasal dari keluarga mampu, 30% berasal dari rumah tangga sederhana, dan sisanya adalah anak yatim/piatu yang tinggal di pondok pesantren. Biaya operasional dari pondok pesantren ini sebagian besar bersumber dari sumbangan masyarakat, karena belum memiliki kegiatan usaha yang bisa menghasilkan uang untuk memenuhi biaya operasional. Tentu saja hal ini akan menghambat perkembangan ponpes untuk ke depannya.

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka dirasa perlu melakukan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan keterampilan terhadap siswa ponpes yang nantinya bisa digunakan untuk kegiatan bisnis. Salah satu pemberdayaan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan keterampilan terhadap siswa dalam hal pengolahan limbah anorganik menjadi benda-benda kerajinan yang bernilai ekonomis. Mengingat bahwa saat ini masih belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah anorganik menjadi benda bernilai ekonomis dan berdaya jual. Selain dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat, pemanfaatan limbah ini juga dapat menjadi solusi dari penumpukan sampah yang mencemari lingkungan khususnya sampah plastik. Meminimalkan sampah ini dapat dilakukan dengan cara 3R, yaitu reuse (pakai ulang), reduce (mengurangi timbulnya sampah), dan recycle (mendaur ulang menjadi barang yang berguna).

Pola pemberdayaan bagi masyarakat khususnya bagi remaja merupakan mekanisme yang memberikan peluang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman melalui berbagai kegiatan produktif yang dapat mendukung perekonomian keluarga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Kemunculan paradigma pembinaan terhadap anggota masyarakat khususnya bagi remaja dipicu oleh arus besar modernisasi yang menghendaki terciptanya peluang kerja secara demokratisasi dalam segala dimensi kehidupan manusia, termasuk di bidang sosial dan ekonomi.

Journal of Community Service (JCS), Vol 2, Issue 2, December 2020: 124-132

127

Mau tak mau pola pembinaan harus dikelola secara desentralisasi dengan memberikan tempat seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat.

Salah satu bentuk pemberdayaan bagi anak remaja adalah dengan mengikuti kegiatan produktif dalam hal pemanfaatan waktu luang, yang salah satunya adalah pelatihan pengolahan limbah anorganik menjadi benda-benda kerajinan yang bernilai ekonomis. Siswa ponpes Jabal Rahmah di Kabupaten Solok dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan produktif sehingga mampu manambah pendapatan ponpes yang bisa digunakan untuk membiayai kegiatan ponpes dan untuk kemajuan ponpes itu sendiri.

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan transfer ilmu sekaligus memberikan workshop mengenai pelatihan pengolahan limbah anorganik menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomis kepada siswa pondok pesantren Jabal Rahmah Kenagarian Anau Kadok Talang Kabupaten Solok. Pemilihan wilayah ini didasarkan karena ponpes ini belum memiliki kegiatan usaha yang dapat menambah pendapatan ponpes guna membiayai kegiatan operasional ponpes. Sehingga melalui pelatihan ini mereka akan memiliki keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan usaha yang mampu meningkatkan pendapatan.

1. Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan pada bulan ke-lima pada saat kegiatan pengabdian itu berlangsung. Pelatihan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Jabal Ramah Kenagarian Anau Kadok Talang, Kabupaten Solok.

2. Tahapan Kegiatan A. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan program ini meliputi; 1) Survei tempat pelaksanaan kegiatan. 2) Pembuatan proposal dan menyelesaikan administrasi perijinan pada instansi

yang akan dilibatkan pada pelaksanaan kegiatan. 3) Seleksi Awal. 4) Pembuatan modul. 5) Perbanyakan modul oleh panitia. 6) Pembuatan dan penyebaran undangan

B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan sebanyak dua kali. Satu kali pertemuan pertama berupa workshop dan satu kali pertemuan kedua berupa evaluasi program kegiatan. Sebelum memasuki ruangan, peserta dibekali dengan satu set ATK (Alat Tulis Kantor) dan peralatan dan bahan baku terkait dengan pengolahan limbah anorganik. Kegiatan ini akan dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama yaitu pengisian materi oleh pembicara mengenai peluang usaha dari pemanfaatan limbah anorganik menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomis dan berdaya jual. Kemudian tahap yang kedua yaitu workshop pengolahan limbah anorganik menjadi tas, souvenir, dan lain-lain.

Untuk pengolahan sampaha plastik (limbah anorganik) sebenarnya tidaklah susah, hanya saja perlu kreatifitas dalam mengolah plastik menjadi benda bernilai ekonomis. Namun mungkin masih ada yang belum mengetahui

P-ISSN: 2715-2901 E-ISSN: 2715-291X

128

bagaimana cara mengolah sampah plastik dapat dijual. Langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan adalah: 1) Siapkan bahan baku berupa sampah plastik atau botol bekas. 2) Siapkan peralatan yang akan digunakan dalam membuat barang kerajinan

berbahan dasar plastik atau botol bekas. 3) Praktek pembuatan barang kerajinan.

Sebagai alat ukur keberhasilan dari pelatihan yang kami berikan ini, kami akan menyelenggarakan pertemuan ke dua untuk melihat hasil pengolahan sampah plastik dan melakukan evaluasi terhadap adanya peningkatan pendapatan pondok pesantren.

C. Tahap akhir Tahap akhir terdiri dari pembuatan laporan hasil kegiatan dan pengumpulan laporan hasil kegiatan.

HASIL KEGIATAN

Pondok pesantren Jabal rahmah anau kadok talang ini terdiri dari santri dan santriwati yang berasal dari keluarga yang mampu, yatim piatu dan fakir miskin. Khusus untuk kegiatan pengabdian ini, akan diikuti oleh 20 orang santriwati yang berasal dari keluarga fakir miskin dan dari kegiatan tersebut di harapkan santriwati dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan mengikuti kegiatan yang produktif seperti yang salah satunya adalah pelatihan pengolahan limbah anorganik menjadi benda-benda kerajinan yang bernilai ekonomis seperti tas, tempat tisu, souvenir, dan lainnya. Dari kegiatan tersebut, di harapkan mampu manambah pendapatan pondok pesantren yang bisa digunakan untuk menambah biaya operasional dan membiayai kegiatan ponpes untuk kemajuan ponpes tersebut. Kegiatan pengabdian tersebut dikoordinatori langsung oleh pimpinan yayasan pondok pesantren.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Pemanfaatan Limbah Anorganik Berbasis Lingkungan di Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang, Kabupaten Solok

Tahap Kegiatan

Nama Kegiatan Alokasi Waktu

dan Tanggal Tempat

1 Kunjungan tim pengabdi ke tempat mitra untuk mendiskusikan permasalah yang dihadapai mitra

8 jam 30 Januari 2018

Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang

2 Kunjungan tim pengabdi untuk pemantapan program kegiatan pengabdian dengan mitra

18 agustus 2018 Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang

3 Pembukaan pengabdian secara serentak oleh rektor dan LP2M di Solok

18 September 2018

Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang

4 Kunjungan tim pengabdi dalam hal mendiskusikan jadwal pelaksanaan kegiatan

19 September 2018 Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang

5 Pelaksanaan kegiatan capacity building dan workshop

8 jam 4 oktober 2018

Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang

6 Lanjutan kegiatan pendampingan workshsop

27 oktober 2018 Pondok Pesantren Jabal Rahmah Anau Kadok Talang

Journal of Community Service (JCS), Vol 2, Issue 2, December 2020: 124-132

129

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan PKM ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu: 1. Diskusi mengenai permasalahan mitra

Kegiatan diskusi mengenai masalah yang dihadapi oleh mitra dilakukan pada tanggal 30 Januari 2018 yang bertempat di Pondok Pesantren Jaba Rahmah Anau Kadok, Kabupaten Solok. Pada kegiatan ini ketua yayasan beserta tim nya menceritakan permasalahan yang mereka hadapi dalam mengelola pesantren tersebut.

2. Pemantapan Program Kegiatan Pemantapan program dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2018. Pada kegiatan ini difokuskan untuk mencari permasalahan inti yang perlu ditangani supaya tercipta solusi yang diinginkan (Gambar1).

Gambar 1. Pemantapan Program

3. Pembukaan pengabdian secara serentak oleh rektor dan LP2M di Solok Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian yang secara serentak dan resmi di buka oleh rektor dan LP2M yang mana diadakan pada tanggal 18 September 2018

4. Diskusi mengenai penjadwalan kegiatan Pada kegiatan ini, tim pengabdi kembali mengunjungi pondok pesantren jabal rahmah untuk mendiskusikan teknis acara dan penjadwalan untuk kegiatan berikutnya.

5. Kegiatan Capacity Building dan workshop Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh narasumber terkait dengan bahaya kerusakan lingkungan dan pentingnya kita sebagai masyarakat untuk melindungi lingkungan kita dari kerusakan sebagai akibat membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga perlunya membangun kesadaran bagi masyarakat untuk mulai mengolah sampah sampah plastik. Salah satu bentuk usaha yang bisa di lakukan adalah melalui pemanfaaatan sampah plastik yang bisa dioleh menjadi barang barang yang bernilai ekonomis seperti tas, tempat tisu, dan souvenir lainnya.

Setelah kegiatan capacity building, kami tim pengabdi melanjutkan kegiatan Workshop mengenai pelatihan keterampilan. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan capacity building Kegiatan ini merupakan praktek pengolahan sampah yang bisa di manfaatkan untuk membuat barang barang yang bernilai ekonomis.

P-ISSN: 2715-2901 E-ISSN: 2715-291X

130

Pada kegiatan ini santri diajarkan cara membuat tas , souvenir, tempat tisu dan barang barang yang berdaya guna lainnya yang mana bahan bakunya berasal dari sampah plastik. Selain bisa menyelamatkan lingkungan dari kerusakan akibat membuang sampah sembarangan, masyarakat terutama santri juga bisa mendapatkan manfaat lainya seperti mendapatkan tambahan pendapatan dari barang barang yang sudah diolah dari sampah plastik tersebut sehingga tambahan pendapatan bisa di gunakan untuk kegiatan kegiatan pesantren.

Selama kegiatan workshop berlangsung respon yang diberikan oleh peserta sangat baik. Siswa/santri sangat antusias untuk mengikuti dan mempraktekkan pembuatan souvenir dari plastik. Dengan demikian mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama workshop sehingga pada akhirnya dapat di jadikan salah santu bentuk jenis usaha yang ada di pesantren.

Gambar 2. Capacity Building

6. Pendampingan kegiatan workhsop Setelah kegiatan workhsop ini berlangsung, maka dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan yang sudah dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2018. Pada kegiatan ini kami kembali mengadakan workshop dan mengundang narasumber tentang pelatihan keterampilan pengolahan limbah plastik sehingga para siswa bisa mahir dalam membuat keterampilan. Keterampilan yang diajarkan tidak hanya terpaku pada satu jenis saja, namun beberapa jenis barang yang bisa di buat oleh siswa seperti tempat tisu, tas dan tempat buah.

Setelah kegiatan pendampingan ini berlangsung. Kami dari tim pengabdi merencanakan akan melakukan kegiatan monitoring atau mengecek keberhasilan proses pembuatan souvernir yang berasal dari sampah plastik, dan mengarahkan siswa untuk bisa menjual barang barang yang sudah mereka buat tersebut ke pasar. Kegiatan ini akan dilakukan pada awal bulan 10 November 2018.

Journal of Community Service (JCS), Vol 2, Issue 2, December 2020: 124-132

131

Gambar 3. Workshop Kegiatan Pembuatan Kerajinan dari Limbah Anorganik

Gambar 4. Hasil Kerajinan Santri

SIMPULAN DAN SARAN

Sebelum kegiatan PKM ini dilakukan, perlu diketahui bahwasanya para siswa/santri di pondok pesantren jabal rahmah belum bisa memanfaatkan keterampilan yang dimilikinya dan pasa saantri tersebut juga belum mengetahui seberapa kerusakan lingkungan yang bisa diakibatkan oleh sampah.

Setelah diadakannya kegiatan tersebut, para santri sudah memiliki awareness tentang lingkungan dan memanfaatkan keterampilan yang dimilikinya untuk bisa memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang bernilai ekonomis. Sehingga para santri dapat menjual barang barang tersebut untuk menambah pendapatan pesantren.

P-ISSN: 2715-2901 E-ISSN: 2715-291X

132

DAFTAR PUSTAKA

Damanhuri, Enri. 2001. Diktat Pengelolaan Sampah. Bandung, Penerbit ITB.

Gelbert, M., et. al., 1996. Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dan ”Wall Chart”, Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup, PPPGT/VEDC, Malang.

http://eprints.uny.ac.id/9557/2/bab%202%20-NIM%2005104241015.pdf

http://nurfitrizalehaamma.blogspot.com/2015/05/self-directed-changes.html

http://irasfransisca.blogspot.com/2012/04/self-directed-change.html

http://tharidisini.blogspot.com/2012/04/kepuasan-kerja-dan-waktu-luang.html

http://pestawaniagnes.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-waktu-luang-dan-self-directed.html