148
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN TEKNISI HANDPHONE DI INSTITUT KEMANDIRIAN DOMPET DHUAFA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Amelia NIM : 105054002039 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H./2009 M.  

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI

PELATIHAN KETERAMPILAN TEKNISI

HANDPHONE DI INSTITUT KEMANDIRIAN

DOMPET DHUAFA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Amelia

NIM : 105054002039

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1430 H./2009 M.

 

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

ABSTRAK

Amelia

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan Teknisi Hand

Phone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Pemberdayaan masyarakat adalah pemberiaan sarana untuk seseorang

dengan sumber-sumber, kesempatan-kesempatan, pengetahuan dan

keterampilan untuk meningkatkan kapasitas mereka sehingga dapat

menentukan masa depannya dan berpartisipasi dalam kehidupan komunitas

mereka. Upaya pemberdayaan masyarakat telah mendapat perhatian besar

yang meliputi aspek perberdayaan ekonomi, sosial, dan politik. Pemberdayaan

masyarakat dalam hal ini adalah dengan memberikan akses kepada

masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat dengan memperoleh atau

memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kualitas kehidupannya,

karena penyebab ketidakberdayaan masyarakat disebabkan oleh keterbatasan

akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta adanya kondisi

kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat.

Usaha-usaha untuk memberdayakan masyarakat telah banyak dilakukan

baik dari kalangan Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat, salah satu

contohnya adalah Institut Kemandirian, yaitu jejaring dari Dompet Dhuafa

Republika. DD secara innovative menggali dan mendayagunakan dana-dana

yang berasal dari masyarakat sendiri, khususnya masyarakat muslim, yakni

dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

adalah salah satu jejaring DD, yang mempunyai beberapa program yang

bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, melalui pelatihan keterampilan

teknisi handphone. dimana dalam pelaksanaanya pemberdayaan ini bersifat

pemberdayaan individu, dengan tujuan agar masyarakat mampu menjalankan

tugas-tugas kehidupannya dengan baik dan berusaha mengontrol kehidupan

mereka sendiri. Dengan berbekal keahlian yang sudah mereka miliki.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberdayaan

di Institut Kemandirian, dan ingin mengetahui apakah pelatihan keterampilan

teknisi handphone ini menimbulkan sikap kemandirian terhadap para

pelakunya. Subjek yang diteliti adalah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat

di Institut Kemandirian, dengan tujuan dan konsep pemberdayaan. Sedangkan

subjek apakah pelatihan itu menimbulkan sikap kemandirian terhadap

pelakunya, itu ditujukkan untuk para peserta dan para alumni pelatihan

keterampilan teknisi handphone.

KATA PENGANTAR

 

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah wa syukurillah, penulis haturkan kehadirat Allah SWT Yang

Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Yang Maha Mencerahkan kalbu Manusia,

Yang memberikan jalan lurus jalan orang-orang yang beriman. Sholawat dan

salam semoga selalu tercurah untuk Rasulullah SAW, yang melalui ajarannya

muncul manusia-manusia langka pilihan yang menjadi aktor kisah-kisah teladan

penguat jiwa.

Dengan terselesaikannya skripsi ini adalah atas usaha dan upaya yang telah

penulis lakukan serta bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Di tengah

kesibukannya, mereka menyempatkan waktu luang untuk berbagi informasi dan

motivasi agar penulis mampu mewujudkan skripsi ini. Maka dengan niat suci dan

ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

orang-orang yang dihormati, sekaligus dicintai, atas segala bantuannya terutama

kepada:

1. Bapak Dr. H. Murodi M.A, Sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak

Drs. Arief Subhan M.A, Sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik,

Bapak Drs. H. Mahmud Djalal M.A, Bidang Administrasi Umum, Bapak

Drs. Studi Rizal Lk. M.A, sebagai Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Tantan Hermansah M.Si sebagai Dosen Pembimbing Teknis

Skripsi yang telah memberikan arahan kepada penulis hingga skripsi ini

selesai.

 

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

3. Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah, M.pd selaku Kepala Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam dan Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam. Terima kasih atas nasihat dan

arahannya selama ini. Semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan

kalian dengan pahala yang besar.

4. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah membimbing dan memberi bekal ilmu kepada penulis selama

perkuliahan. Semoga Allah SWT membalas seluruh jasa dan amal

kebaikan Bapak dan Ibu.

5. Terima kasih kepada Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Bapak Zainal,

Bapak Hasan, Bapak Isnadi, Bapak Zul, Bapak Herman, Bapak Yana,

Bapak Jamal, Ibu Andri, Ibu Nikmah, dan rekan-rekan kerjanya yang tidak

dapat saya sebutkan satu-persatu. Para siswa dan para alumni pelatihan

keterampilan teknisi handphone. Teman-teman pelatihan keterampilan

menjahit.

6. Yang tercinta dan terkasih Papa Willem Pantauw (alm), Mama, dan Papa

Dadut yang selalu mengurus, mendidik dan membantu saya baik materi

maupun spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas

pengorbanan kalian selama ini, semoga Allah SWT membalas dengan

surga-Nya.

7. Adikku yang tersayang, Henry Raldian dan Muhammad Hilwan Al-Fajri.

Saudara-saudara sepupuku yang tidak dapat kusebutkan satu persatu.

 

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Terima kasih atas bantuan dan dukungan kalian baik moril maupun

materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga Allah membalas kebaikan

kalian.

8. Yang tercinta, keluarga besar H. Mukhayar, dan Robert Baker Pantauw

yang telah memberikan banyak motivasi, inspirasi, pengalaman, pelajaran

hidup dan dukungan yang tulus kepada penulis. Semoga setiap nasihat,

pesan, kritik dan saran, Allah SWT balas dengan pahala yang besar.

9. Kepada seluruh sahabat-sahabat seperjuangan PMI angkatan 2005. Ayu,

masdar, funny, ema, hilda, bibah, iyam, anti, reni, romlah, rika, uwi, aam,

nelly, dan tidak ketinggalan lukman, ipul, iip, basyir, ikhwal, fadli, jahari,

januar, mirza, riky, adoel. Kalian semua penulis banggakan dalam menjaga

kesolitan dalam berdiskusi di kelas, dan dalam pertemanan dan

persahabatan kita di UIN, semoga kenangan-kenangan kita tetap terjaga

sampai kapanpun.

10. Untuk adik-adik kelas dan kakak-kakak kelas yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan. Kepada seluruh temen-temen di FDK dan UIN

Syahid Jakarta semoga sukses selalu.

11. Dan untuk teman-teman SDN 09 Pagi, SLTPN 257, SMK PB. Sudirman,

SMA Al-Masthuriyah, teman-teman Asv-2, semoga sukses.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik

bentuk, isi maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat

 

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta

sangat diharapkan.

Akhir kata,segala kebaikan hanyalah milik Allah SWT semata, Allah

pemilik segala kesempurnaan Ilmu dan Pengetahuan, semoga amal baik semua

pihak akan mendapatkan balasan yang setimpal dan semoga kehadiran skripsi

ini bermanfaat dan memenuhi sesuai sasarannya.

Jakarta, 22 Juni 2009

Amelia

 

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR TABEL .........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ............................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 7

D. Metodelogi Penelitian.............................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 19

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 21

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

a. ...................................................................................... Peng

ertian Pemberdayaan masyarakat....................................... 23

b. ...................................................................................... Inter

vensi dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat ................. 26

 

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

c. ...................................................................................... Taha

p-tahap Pemberdayaan Masyarakat .................................. 27

d. ...................................................................................... Prose

s Pemberdayaan Masyarakat ............................................. 29

B. Pengertian Pelatihan

a. ...................................................................................... Peng

ertian Pelatihan .................................................................. 30

b. ...................................................................................... Tujua

n Pelatihan ........................................................................ 34

c. ...................................................................................... Unsu

r-unsur Pelatihan ............................................................... 35

d. ...................................................................................... Fakto

r-faktor yang Berperan dalam Pelatihan ............................ 39

C. Pengertian Keterampilan ......................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM INSTITUT KEMANDIRIAN

DOMPET DHUAFA

A. Profil Singkat Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

a. ...................................................................................... Sejar

ah Berdirinya Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa ................................................................. 42

b. ...................................................................................... Visi

dan Misi Institut Kemandirian Dompet Dhuafa ................ 43

 

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

c. ...................................................................................... Tujua

n Institut Kemandirian Dompet Dhuafa ............................ 43

B. Struktur Manajemen Institut Kemandirian Dompet Dhuafa ... 44

C. Program-program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa ........ 45

D. Sumber Dana Institut Kemandirian ......................................... 45

E. Kerjasama Institut Kemandirian .............................................. 46

F. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Institut Kemandirian ...... 46

G. Proses Pelatihan Keterampilan ............................................... 47

H. Syarat-syarat dan Prosedur Penerimaan Peserta Pelatihan ....... 48

I. Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone ....... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Analisis Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa . ................................................ 69

B. Analisis Kontribusi Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Kepada Semangat Kemandirian Pada Pelakunya. ................... 84

BAB V PENUTUP

 

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

A. .......................................................................................... Kesi

mpulan ................................................................................... 94

B............................................................................................ Sara

n .............................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan Ke- 1 Tahun 2007-2008 ............................... 50

Tabel 2 Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan Ke- 2 Tahun 2007-2008 .......................... …. 52

Tabel 3 Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan Ke- 3 Tahun 2007-2008 ................................ 55

Tabel 4 Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan Ke- 4 Tahun 2007-2008 ................................ 58

 

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tabel 5 Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan Ke-5 , 5 Januari – 6 Februari .......................... 62

Tabel 6 Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan Ke- 6, 16 Februari- 20 Maret 2009 ................. 65

Tabel 7 Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone Angkatan ke- 7, 15 April - 1 Mei ................................. 67

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tulus Riyanto, Alumni Pelatihan Keterampilan

Teknisi Handphone ..................................................................... 85

Gambar 2 Puji Juliantono, Peserta Pelatihan Keterampilan

Teknisi Handphone ..................................................................... 87

Gambar 3 Eddy Arisandy, Peserta Pelatihan Keterampilan

Teknisi Handphone ..................................................................... 89

Gambar 4 Ahmad Yasir, Alumni Pelatihan Keterampilan

Teknisi Handphone ..................................................................... 90

 

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Gambar 5 Winoto, Peserta Pelatihan Keterampilan

Teknisi Handphone ..................................................................... 91

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya pemberdayaan masyarakat telah mendapat perhatian besar yang

meliputi aspek perberdayaan ekonomi, sosial, dan politik. Pemberdayaan

masyarakat dalam hal ini adalah dengan memberikan akses kepada

masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat dengan memperoleh atau

memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan kualitas kehidupannya,

karena penyebab ketidakberdayaan masyarakat disebabkan oleh keterbatasan

 

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta adanya kondisi

kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat. 1

Semakin meningkatnya angka kemiskinan, yang artinya suatu keadaan di

mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf

kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental.

2Menjadi tantangan berat bagi Bangsa Indonesia dalam mengejar

ketertinggalan dari Negara-negara lain. Hal ini sangat didasari dan telah

menjadi agenda pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

rakyat. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya penanggulangan yang bersifat

pemberdayaan.

Dalam hal ini pemberdayaan masyarakat sangat penting keberadaannya.

Karena dengan adanya pemberdayaan masyarakat, ekonomi ummat dapat

mempersempit ketimpangan ekonomi di dalam masyarakat hingga kebatas

yang seminimal mungkin. Tujuannya adalah menjadikan perbedaan ekonomi

di antara masyarakat secara adil dan seksama, sehingga yang kaya tidak

miskin dan yang miskin tidak semakin miskin. Oleh karena itu tujuannya

adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan pemberdayaan menunjuk

pada usaha perorangan menjadi lebih produktif.

Dari uraian tersebut jelas bahwa pembangunan yang diterapkan oleh

pemerintah Indonesia pada saat ini masih mengalami distorsi. Menurut James

Midgley pembangunan yang terdistorsi (Distorsion Development) adalah

1 Rr.Suhartini dan A. Halim. Model-model Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta:

Pustaka Pesantren, 2005), h. 211. 2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Ed. Baru (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006), h. 320.

 

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

ketika pembangunan ekonomi tidak berjalan atau kurang berdampak pada

peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat secara meluas. Dengan kata

lain pembangunan yang terdistorsi adalah pembangunan yang manakala

keuntungan materi yang dicapai dari hasil pembangunan ekonomi tidak

mampu atau tidak diciptakan sedemikian rupa agar menyentuh dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan menurunkan

jumlah orang miskin secara bermakna.3

Melihat kegagalan pembangunan masyarakat pada masa lalu, dikarenakan

pelaksanaan program pembangunan yang tidak berdasar pada partisipasi

masyarakat. Sesungguhnya mempunyai arti yang sama dengan pembangunan

dan pemberdayaan. Hanya saja istilah pembangunan biasanya menggunakan

strategi top-down yang berarti masyarakat hanya sebagai objek dan sasaran

dari pembangunan itu.4 Karenanya, pemerintah pada saat ini lebih

mengupayakan pada pelaksanaan program pembangunan yang memberikan

porsi terbesar pada upaya pemberdayaan masyarakat, agar dapat

meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungannya secara mandiri-

berkesinambungan. Pola ini mengharuskan untuk menggunakan pola bottom

up artinya, masyarakat sejak awal dilibatkan dalam proses perencanaan

sampai pada pelaksanaan dimana pada tataran pelaksanaan di lapangan,

dilakukan atas inisiatif dan aspirasi dari masyarakat. Paradigma inilah yang

3 James Midgley, Pembangunan Sosial : Perspektif dalam Kesejahteraan Sosial

(Jakarta:Dipertais-Depag RI,2005), Cet.ke-1, h. 5. 4 Rr.Suhartini dan A. Halim. Model-model Pemberdayaan Masyarakat

(Yogyakarta:Pustaka Pesantren, 2005), h. 133.

 

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

mengisyaratkan perlunya memampukan masyarakat menjadi masyarakat yang

mandiri.5

Di samping pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), juga tidak

ketinggalan, melakukan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dengan

program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Tetapi sayang masih

sangat tergantung pada dana asing juga. Namun terdapat fenomena menarik

yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir, yaitu munculnya kesadaran dari

sejumlah LSM untuk melakukan penggalangan dana lokal. Inisiatif untuk

menggalangkan dana lokal itu salah satunya dipicu oleh krisis multidimensi

dan berbagai musibah bencana alam yang melanda Negara Indonesia

semenjak tahun 1997. Lembaga Swadaya Masyarakat yang hal menyadari

tersebut misalnya, Dompet Dhuafa Republika.

Dompet Dhuafa adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang berhasil

menggalang dana lokal berbasis pada ajaran agama Islam, yaitu dana

ZISWAF, zakat, infaq, sadakah, dan wakaf. Dompet Dhuafa telah berhasil

menjadi badan amil zakat pertama di Indonesia yang dapat menghimpun dana

lokal sebesar Rp. 20 miliar.6

Keberhasilan tersebut tidak diraih serta merta begitu saja, tetapi melalui

proses pergulatan panjang tak kenal lelah dalam mencari inovasi-inovasi baru

mengenai strategi-strategi penggalangan dana lokal. Karena pengembangan

sumber daya manusia yang handal dan kreatif. Saat ini Dompet Dhuafa

5 Rr.Suhartini dan A. Halim. Model-model Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta:

Pustaka Pesantren, 2005), h. 212. 6 James Midgley, Pembangunan Sosial : Perspektif dalam Kesejahteraan Sosial

(Jakarta:Dipertais-Depag RI,2005), Cet.ke-1, h. 3.

 

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

mempunyai banyak jejaring, di antaranya Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, khusus untuk menangani persoalan kemiskinan di

Indonesia pemerintah telah merancang suatu proyek yang diharapkan dapat

lebih terjamin keberlanjutan yaitu berupa program-program pemberdayaan

masyarakat, selain itu pula banyak Lembaga Swadaya Masyarakat yang

bermunculan guna mensejahterakan masyarakat agar lebih mandiri salah

satunya program yang telah dibuat oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,

salah satu jejaring dari Dompet Dhuafa, yaitu pemberdayaan masyarakat

melalui pelatihan ketrampilan teknisi handphone, pelatihan keterampilan

otomotif, pelatihan keterampilan menjahit, dan pelatihan keterampilan sales.

Sebagai seorang muslim, sudah saatnya kita menelaah kembali ajaran Islam

di bidang sosial-ekonomi. Islam adalah agama pemberdayaan yang

menjunjung tinggi etos kerja dan kemandirian usaha. Salah satunya tercermin

dalam Qs. Al Jumuah ayat 10.

⬧⬧ ◆➔ ❑◼

⧫⬧

❑⧫◆ ⬧

➔ ⧫❑⬧➔

Artinya: “…Lantas apabila telah selesai menunaikan shalat, maka

bertebarlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah sebanyak-

banyaknya…7

7 Al-Qur’an dan Terjamah, Departemen Agama Republik Indonesia, (Jakarta : Depag RI,

1980), Cet. Ke-1

 

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa situasi ekonomi sekarang ini

bukanlah sesuatu yang harus diratapi, melainkan sesuatu yang harus dicarikan

jalan keluarnya. Setiap pribadi muslim ditantang untuk giat bekerja, kreatif

dan inovatif dalam menghadapi tantangan dan persaingan hidup tanpa

melupakan ibadah kepada Allah SWT. Salah satu alternatif adalah

kemandirian usaha. Karena itu pemberdayaan masyarakat melalui

keterampilan perlu untuk dibudayakan di negeri yang mayoritas penduduknya

muslim ini.

Dalam hal di atas bahwa konsep Community Economic Development yang

kini banyak dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat melalui berbagai

program-program terbukti mampu mengurangi angka pengangguran serta

berpeluang untuk menciptakan skill yang lebih baik menuju kemandirian

usaha. Jika konsep tersebut diterapkan secara konsisten, maka pada tataran

out-putnya akan menghasilkan sisi yang positif seperti terbukanya lapangan

kerja baru yang berakibat pada berkurangnya angka pengangguran. Serta

menghasilkan tenaga kerja yang berjiwa entrepreneurship sejati yang mampu

membaca peluang usaha yang secara tidak langsung meningkatkan

perekonomian nasional. 8

Mengingat pentingnya penelitian mengenai pemberdayaan masyaraakt,

maka peneliti bermaksud mengangkat sebuah judul skripsi dengan judul

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Ketrampilan Teknisi

Handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.

8 Sudradjad, S.E. Kiat Mengentaskan Pengangguran melalui Wirausaha ( Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2000), Cet, ke-2. H. 10.

 

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Kajian dan permasalahan dalam bidang pelatihan keterampilan teknisi

handphone sangatlah luas, karena itu dalam skripsi ini peneliti membatasi

permasalahan kepada pelatihan teknisi handphone. Pemilihan pelatihan

teknisi handphone alasannya sebagai berikut:

a. Alasan strategis, yang pertama karena bidang teknisi handphone relativ

dibutuhkan karena besarnya pengguna handphone di masyarakat. Dan

yang kedua seseorang yang mau membuka usaha bidang teknisi

handphone membutuhkan modal yang relativ kecil dibandingkan

dengan modal usaha-usaha yang lain.

b. Alasan teknis, karena pelatihan keterampilan teknisi handphone relativ

lebih mudah dibandingkan dengan pelatihan menjahit dan otomotif.

Karena besarnya pengguna handphone di Indonesia maka alumni dari

pelatihan teknisi handphone ini akan memiliki peluang lebih mudah untuk

menjadi mandiri.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini merumuskan

beberapa masalah antara lain sebagai berikut:

a. Bagaimanakah pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan teknisi

handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dilaksanakan?

 

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

b. Bagaimana pelatihan keterampilan teknisi handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa? Apakah memberikan kontribusi kepada

semangat kemandirian pada pelakunya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan skripsi penulis bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui

pelatihan teknisi handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

dilaksanakan?

b. Untuk mengetahui apakah pelatihan keterampilan elektro di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa memberikan kontribusi kepada semangat

kemandirian pada pelakunya?

2. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Praktis

1. Diharapkan dapat menjadi pengayaan pengetahuan bagi para

pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat bagi pengembangan

masyarakat, dalam rangka pengentasan kemiskinan.

2. Diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pengelola

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa sebagai masukan dan

evaluasi terhadap program pemberdayaan masyarakat melalui

pelatihan ketrampilan teknisi handphone.

b. Manfaat Akademis

 

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

1. Menjadi proses uji dan implementasi teoritik pemberdayaan yang

dilakukan oleh masyarakat.

2. Memberikan masukan bagi perkembangan studi pengembangan

masyarakat khususnya mengenai upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

D. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan

menggunakan pendekatan ini dikarenakan dalam prosesnya mendasarkan

pada pengamatan dan pendalaman kehidupan seseorang. Pendekatan

kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang

dapat diamati.9 Pendekatan kualitatif bertujuan untuk menggambarkan

secara sistematis mengenai faktor-faktor atau unsur-unsur yang terkait

dalam pelaksanaan program di lapangan dan hubungan antara faktor. Baik

yang mendukung pelaksanaan program atau yang menjadi

penghambatnya.

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna

(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan

teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan

9 Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:PT Remaja Rosda Karya,

2009)Edisi Revisi Cet Ke-26, h. 3.

 

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran

landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.

Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data,

dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang

digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari

data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir

dengan suatu “teori”.10

2. Lokasi Penelitian

Penelitian skripsi ini berada di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

yang berlokasi di Gedung YPMG lantai 2, Komplek PT. Panasonic

Manufacturing Indonesia Jalan Raya Bogor Km. 29 Pekayon, Pasar Rebo,

Jakarta Timur. Telp./Fax. 021 8771 0408: telp. 021 92611823.

3. Waktu Penelitian

Penelitian skripsi yang dilakukan oleh penulis dilakukan dari tanggal

27 April 2009 sampai tanggal 29 Mei 2009.

4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Jenis penelitian ini dimaksudkan

untuk mengangkat fakta-fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena

10 http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif diambil jam 10:51, hari kamis 23

apriL 2009

 

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

yang terjadi, sehingga penulis dapat menggambarkan dan menganalisis

implementasi pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan

teknisi handphone di Institut kemandirian Dompet Dhuafa.11

Data-data tersebut berasal dari hasil observasi, wawancara dengan

informan, catatan lapangan, catatan atau memo, dan dokumen resmi

lainnya.12 Artinya melalui data-data tersebut penulis berusaha

menggambarkan dan menganalisis secara menyeluruh pemberdayaan

masyarakat melalui pelatihan keterampilan teknisi handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa

5. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Dalam teknik pemilihan subyek penelitian, peneliti menggunakan

sampel bertujuan (Purposive Sample) karena dalam penelitian kualitatif

tidak ada sampel acak dan penelitian kualitatif sangat erat kaitannya

dengan faktor-faktor konstekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini

adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam

sumber dan bangunannya. Dengan demikian tujuannya bukan memusatkan

pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam

generalisasi. 13

Pada sampel bertujuan seperti jumlah subyek penelitian ditentukan

oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika

maksudnya memperluas informasi, jika tidak ada lagi informasi yang

11 Drs. Subana. M dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Jakarta:Pustaka Setia,

2001), h. 26. 12 Consuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI-Press, 1993),h.71 13 Consuelo G. Sevilla dkk, Pengantar Metode Penelitian, h. 156.

 

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

dapat dijaring, maka penentuan subyek penelitian pun sudah dapat

diakhiri.

Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa, dalam hal ini adalah Bapak Zaenal Abidin selaku

Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Bapak Hikmawan

A.Hasan selaku Divisi Training, dan Mas Muhammad Jamaludin selaku

Instruktur pelatihan keterampilan teknisi handphone. Dan pihak-pihak lain

selaku murid dan alumni pelatihan keterampilan teknisi handphone di

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Objek penelitiannya adalah program

pelatihan keterampilan teknisi handphone dalam pemberdayaan

masyarakat.

6. Sumber Data

a. Data Primer

1) Data yang diperoleh melalui proses penelitian langsung dari

partisipan atau sasaran penelitian.

2) Utama, adalah data secara langsung dari partisipan atau sasaran

penelitian, yaitu Bapak Zaenal Abidin, selaku Direktur Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa. Dan Bapak Hikmawan A. Hasan

selaku Divisi Training dan Mas Muhammad Jamaludin selaku

Instruktur pelatihan keterampilan teknisi handphone.

3) Umum, yaitu data yang diperoleh dari siswa yang mengikuti

pelatihan peneliti memilih 3 orang tersebut karena yang

berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan dan peneliti memilih 3

 

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

orang alumni pelatihan keterampilan teknisi handphone Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa yang bertemu dengan penulis secara

langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan

atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari lembaga yang

terkait. Maksudnya, data yang sudah tersedia sebelumnya, baik yang

sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya, maupun data yang berkaitan

secara langsung atau tidak dengan riset ini. Data juga berupa artikel

tertulis, artikel berbentuk foto-foto, dokumentasi pribadi dan

dokumentasi Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.

7. Metode Penggalian Data

Untuk mendapatkan data yang objektif, maka dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif,

berupa:

a. Observasi

Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data

dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap suatu

kegiatan secara akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.14

Obervasi, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap

objek yang diteliti guna mendapatkan data-data yang akurat. Menurut

14 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta:Logos 1997), Cet ke 1 h. 24.

 

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Agus Sujanto pengamatan diartikan sebagai proses mengenal dunia

luar dengan menggunakan indera.15 Manusia mempunyai lima macam

indera, diantaranya adalah indera pendengaran dan penglihatan,

kemudian peneliti tuangkan dalam penulisan skripsi sesuai dengan data

yang dibutuhkan.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara yaitu metode untuk mengumpulkan data dengan

mengadakan komunikasi langsung dengan narasumber. Wawancara

bertujuan untuk mendapatkan data-data yang konkrit dari hasil

pertanyaan yang diajukan.16 Dalam penelitian ini dilakukan

komunikasi langsung dengan narasumber yaitu Bapak Zaenal Abidin

dan para staffnya di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dan para

siswa yang mengikuti pelatihan keterampilan teknisi handphone. Dan

para alumni yang sudah mengikuti pelatihan keterampilan teknisi

handphone. Pada tahap ini peneliti menggunakan wawancara

berstruktur dan terbuka, di mana ada komunikasi langsung antara

responden dengan peneliti, peneliti memberikan pedoman wawancara

yang kemudian diajukan kepada responden untuk dijawab. Intinya agar

peneliti dapat berkomunikasi dengan baik dan para informan yang

melakukan pelatihan keterampilan yang menjadi subyek peneliti dapat

menyampaikan informasi dengan tenang dan akurat.

15 Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke-11, h. 21. 16 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Cet.Ke-1, h.24

 

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data dan informasi

mengenai asal-usul, aktifitas, upaya, faktor-faktor yang mendukung

dan menghambat serta berbagai data yang penulis butuhkan dalam

menyelesaikan penelitian ini. Dalam wawancara ada beberapa

instrumen yang dipergunakan peneliti, yaitu:

a. Panduan wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis

wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja.

Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat.

Jenis ini dilakukan pada situasi jika sejumlah sampel yang

representative ditanyai dengan pertanyaan yang sama dan hal ini

penting sekali. Semua aspek dipandang mempunyai kesempatan

yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Pokok-

pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat

terstruktur. Keuntungan wawancara terstruktur adalah jarang

mengadakan pendalaman pertanyaan yang dapat mengarahkan

terwawancara agar sampai berdusta. 17

b. Tape Recorder

Pengertian Tape recorder terdiri dari dua kata yaitu, tape yang

berarti media penyimpanan dalam bentuk pita kaset, dan recorder

17 Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2009) Edisi Revisi, Cet Ke-26, h. 190.

 

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

yang berarti perekam. Jadi pengertian tape recorder adalah

merupakan suatu alat penyimpanan audio dan perangkat yang

memutar kembali rekaman suara yang menggunakan pita

rekaman.18 Wawancara yang peneliti lakukan, semua terekam

dalam tape recorder.

c. Kamera

Sekarang ini kamera sudah lebih banyak dipakai sebagai alat

untuk keperluan penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam

berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup

berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif

dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Menurut Bogdan dan

Biklen ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam

penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang

dihasilkan oleh peneliti sendiri. 19

Foto tentang orang dan latar penelitian, jika dicari, biasanya

banyak tersedia. Album foto keluarga, album foto instansi, dan

sekolah biasanya tersedia. Latar penelitian dalam foto dapat

diamati dengan teliti, demikian pula foto dapat memberikan

gambaran tentang perjalanan, sejauh orang-orang yang ada di

dalamnya. Selain itu barangkali foto itu memberikan gambaran

yang bertentangan dengan apa yang dipersoalkan dalam masalah

18http://www.wikipedia.org/wiki/Tape_recorder, diambil jam 10:48 hari kamis 23 April

2009 19 Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:PT Remaja Rosda Karya,

2009) ,h. 160.

 

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

penelitian. Sedangkan foto yang dihasilkan sendiri, oleh peneliti

biasanya bermanfaat sebagaimana sudah diutarakan pada foto hasil

orang lain. Selain itu, foto banyak digunakan bersama-sama

dengan pengamatan berperanserta. Saat-saat suatu peristiwa yang

bernilai sejarah, sosial, ritual, dan cultural akan sangat bermanfaat

apabila dipelajari secara rinci dalam foto daripada hanya

mengalami peristiwanya dalam foto. Penggunanaan sumber foto

dalam penelitian sangat besar sekali manfaatnya. Hanya perlu

diberi catatan khusus tentang keadaan didalam foto. 20

Dalam skripsi ini, peneliti memasukkan foto para siswa yang

sedang mengikuti pelatihan, siswa tersebut sebanyak 3 orang, yang

bernama Tulus, yasir dan Pak Winoto. Peneliti juga memasukan

foto para alumni sebanyak 3 orang, yang bernama Mas Puji, mas

Eddy, dan Mas Rizky. Foto tersebut dapat menggambarkan

kegiatan pada saat siswa mengikuti pelatihan keterampilan teknisi

handphone dan foto tersebut juga dapat menggambarkan alumni

pada saat para alumni sedang bekerja di counter handphone-nya

masing-masing.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data-data yang tertulis yang mengandung

keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang

20 Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung:PT Remaja Rosda Karya,

2009), h. 161

 

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

masih aktual.21 Dalam penelitian ini dokumentasi diperoleh dari

dokumentasi yang ada pada Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,

makalah-makalah, artikel situs serta dokumentasi yang berkaitan

dengan skripsi ini.

8. Keabsahan dan Triangulasi Data

Data yang telah digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian . untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini diperlukan

teknik pemeriksaan dan teknik triangulasi. Adapun teknik yang digunakan

untuk menjaga keabsahan adalah sebagai berikut.

a. Kredibilitas (derajat kepercayaan)

Fungsi kriterium kredibilitas ini adalah untuk melaksanakan inkuiri

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat

dicapai, kemudian mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil

penemuan dengan jalan pembuktian oleh penulis pada kenyataan

ganda yang sedang diteliti.

b. Ketekunan dan Keajegan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang sedang dicari. Kemudian, memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci,22 maksudnya adalah peneliti hanya memusatkan dan

mencari jawaban yang sesuai dengan rumusan masalah yang ada.

c. Triangulasi

21 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 24. 22 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 32.

 

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan (kesahihan) data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Hal tersebut dapat dicapai

melalui jalan: (a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara, misalnya untuk melihat apakah pelatihan keterampilan

teknisi handphone ini berkontribusi dalam terbangunnya semangat

untuk mandiri. (b) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang

dengan orang lain. Misalnya penulis membandingkan jawaban yang

diberikan pihak Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dan masyarakat

yang menjadi siswa pelatihan ketrampilan teknisi handphone. (c)

Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang diajukan. Penulis memanfaatkan

dokumen dan data itu sebagai bahan perbandingan.

9. Analisis Data

Analisis data adalah proses agar bisa ditafsirkan, dan memberikan

makna pada analisis. Penafsiran hasil analisis data harus melebihi atau

mentrasenden deskripsi. Model analisis yang dipakai dalam penelitian ini

adalah teknik analisis deskriptif. Hal ini didasarkan atas pertimbangan

bahwa sasaran penelitian ini adalah kegiatan analisis data meliputi

kegiatan reduksi data, reduksi yaitu menganalisa sesuatu secara

keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap akhir dari

proses perkembangan sebelumnya yang lebih sederhana.23

23 Pius A Partanto M. dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994)

Cet. Ke-1, h. 658.

 

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen

resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut banyak sekali sekitar

segudang. Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya

yaitu mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan

abtraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,

proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap

berada di dalamnya. Langkah selanjutnya yaitu menyusunnya ke dalam

satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudin dikategorisasikan pada

langkah berikutnya. Kategori-kategori itu kemudian dibuat sambil

melakukan koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan

pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini

tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori

substantive dengan menggunakan beberapa metode tertentu.24

10. Pedoman Penulisan

Adapun penulisan yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman

pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Sisertasi yang disusun

oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh CeQDA UIN

Jakarta, 2007, Cet ke-1.

E. Tinjauan Pustaka

24 Lexy.J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2009) Edisi Revisi Cet Ke-26, h. 247.

 

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Skripsi yang berjudul Upaya Yayasan Pelita Ilmu (YPI) dalam

Memberdayakan Ekonomi Masyarakat Miskin di Desa Putat Nutug-Ciseeng

Melalui Keterampilan Menjahit dan Tata Boga, yang disusun oleh

Munasaroh. Skripsi ini berisi mengenai pemberdayaan masyarakat melalui

keterampilan menjahit dan tata boga. Upaya yang dilakukan oleh Yayasan

Pelita Ilmu dalam memberdayakan ekonomi masyarakat miskin melalui

keterampilan menjahit dan tata boga, menjadikan masyarakat di desa Putut

Nutug Ciseeng memiliki keahlian yang dapat diandalkan untuk menjalankan

hidupnya secara mandiri. Berdasarkan hasil observasi penulis skripsi ini,

banyak masyarakat di desa Putut Nutug Ciseeng khususnya yang mengikuti

keterampilan menjahit dan tata boga di YPI, mereka bisa mengembangkan

keahlian yang diperolehnya dengan cara membuka usaha seperti membuka

jahitan, membuka warung nasi dan catering masakan. Dan ada juga yang bisa

bekerja di perusahaan konveksi. Dari profesi kerja yang mereka dapatkan

secara otomatis dapat meningkatkan kehidupan ekonomi mereka menjadi

lebih baik.

Selanjutnya skripsi yang berjudul Evaluasi Program pemberdayaan

Keterampilan Olahan Pangan Dalam Pemberdayaan Wanita Tuna Susila di

Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur,

yang disusun oleh Siti Nurasiah. Skripsi ini berisi mengenai program olahan

pangan yang merupakan salah satu bentuk pemberiaan pemberdayaan yang

fokus terhadap pembentukkan life skill bagi masyarakat. Kegiatannya

dilakukan selama 3 bulan dalam satu semester, masyarakat yang pada

 

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

awalnya tidak terampil menjadi terampil, dan yang telah terampil akan lebih

bertambah terampil, dan pengetahuannya jauh lebih banyak, untuk menambah

penghasilan dan menyambung hidup masyarakat supaya lebih baik.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman dan penyusunan penulisan, penulis

merumuskan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Dalam BAB I meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodelogi Penelitian, Kajian Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis

Dalam BAB II meliputi: Pengertian Pemberdayaan

Masyarakat, Intervensi Dalam Proses Pemberdayaan

Masyarakat, Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat, Proses

Pemberdayaan Masyarakat, Pengertian Pelatihan, Tujuan

 

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Pelatihan, Unsusr-unsur Pelatihan, Fakrot-faktor yang

Berperan dalam Pelatihan, Pengertian Keterampilan.

BAB III : Gambaran Umum Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Dalam BAB III meliputi: Profil Singkat Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa, Visi dan Misi Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa, Tujuan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,

Struktur Manajemen Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,

Program-program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,

Sumber Dana Institut Kemandirian Dompet Dhuafa,

Kerjasama Institut Kemandirian, Konsep Pemberdayaan

Masyarakat Institut Kemandirian, Proses Pelatihan

Keterampilan, Syarat-syarat dan Prosedur Penerimaan Peserta

Pelatihan, Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi

Handphone.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Analisis

Dalam BAB IV meliputi: Pelaksanaan pemberdayaan

Masyarakat Melalui Pelatihan Teknisi handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa. Kontribusi pelatihan

Keterampilan Teknisi Handphone di Institut Kemandirian

Pada Pelakunya.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Dalam BAB V meliputi: Kesimpulan dan Saran.

 

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan

Istilah pemberdayaan masyarakat mengacu kepada kata empowerment

yang berarti penguatan. Yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan

potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi pendekatan

pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada

pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu system yang

mengorganisir diri mereka. Maka pedekatan pemberdayaan masyarakat

yang diharapkan adalah yang dapat memposisikan individu sebagai subjek

bukan sebagai objek.25

Payne sebagaimana dikutip Adi (2003) menjelaskan bahwa

pemberdayaaan adalah:

“To help client gain power of decision and action over their own lives by

reducing the effect of socisl or personal block to exercising excisting power, by

increasing capacity and self confidence to use power and by transferring power

from the environment to clients”.

(Membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan

menetukan tindakan yang akan ia lakukan terkait dengan diri mereka, termasuk

mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam melakukan tindakan. Hal ini

dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri yang ia miliki,

antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya)26

25 Setiana L., “Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat”, dalam Nurjanah, ed.,

Implikasi Filsafat Konstruktivisme Untuk Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga Press,2007), Cet-1, h. 79. 26 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas pengembangan Masyarakat Sebagai

Upaya Pemberdayaan Masyarakat (Jakarta: Rajawali Press, 2008), h. 77-78.

 

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Menurut Suharto (2005) pemberdayaan menunjuk pada kemampuan

orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki

kekuatan atau kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya

sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja

bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas

dari kebodohan, bebas dari kesakitan (b) menjangkau sumber-sumber

produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka

perlukan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-

keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.27

Adi (2005) juga mengutip pendapat Ife tentang pemberdayaan. Ife

menjelaskan bahwa:

“Empowerment means providing people with the resources, opportunities,

knowledge, and skill to increasentheir capacity to determine their own future and to

participate in and affect the life of their community.”

“Pemberdayaan sebagai sarana untuk memberikan orang dengan sumber-sumber,

kesempatan-kesempatan, pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan

kapasitas mereka sehingga dapat menentukan masa depannya dan berpartisipasi

dalam kehidupan komunitas mereka.”28

Selanjutnya Kartasasmita dalam buku Isu-Isu Tematik Pembangunan

Sosial yang ditulis oleh Sulistiati (2004) mengatakan, bahawa

memberdayakan masyarakat berarti meningkatkan kemampuan masyarakat

dengan cara mengembangkan dan mendinamisasi potensi-potensi

masyarakat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat seluruh

27 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 58. 28 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Jakarta: FEUI Press, 2003), h. 50-51.

 

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

lapisan masyarakat. Dengan kata lain menjadikan masyarakat mampu dan

mandiri dengan menciptakan iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan

anggota individu anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya,

menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat,

keterbukaan, dan tanggung jawab adalah bagian pokok dari upaya

pemberdayaan.29

Sedang menurut Parsons yang dikutip oleh Suharto (2005)

pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup

kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas dan

mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang

mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kekuasaan yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya.30

Menurut Cristenson dan Robinson, yang dikutip oleh Soetomo,bahwa: “Pengertian pemberdayaan masyarakat adalah sebagai suatu proses dimana masyarakat

yang tinggal pada lokasi tertentu mengembangkan prakarsa untuk melaksanakan suatau

tindakan social (dengan atau tanpa intervensi) untuk mengubah situasi ekonomi, social,

cultural, dan atau lingkungan mereka.”31

Dari definisi Cristenson dan Robinson, terlihat kesan yang hendak

menyatakan bahwa dalam memberdayakan masyarakat intervensi bukanlah

suatu hal yang mutlak, justru yang lebih penting adalah partisipaasi

29 Sulistiari, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi (Jakarta: Balai

Latihan dan Pengembangan Sosial Depsos RI, 2004), h. 29. 30 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 58. 31 Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2006), h. 81.

 

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

masyarakat dalam proses yang berlangung dimana pemberdayaan itu

dilaksanakan.

Dari berbagai pengertian yang ada, maka peneliti menarik

kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang

dilakukan untuk membuat masyarakat berdaya dengan mengembangkan

keterampilan yang dimilikinya, yang dapat di kembangkan dalam

pelatihan-pelatihan keahlian hidup, agar masyarakat menjadi berdaya dan

dapat mandiri.

2. Intervensi dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Parson dalam Suharto (2005) menyatakan bahwa proses pemberdayaan

umumnya dilakukan secara kolektif. Namun demikian, tidak semua

intervensi pekerjaan social dapat dilakukan melalui kolektivitas. Dalam

beberapa situasi strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara

individual. Meskipun pada gilirannya strategi ini pun tetap berkaitan

dengan kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan sumber atau

system diluar dirinya. Dalam konteks pekerjaan social pemberdayaan

dapat dilakukan melalui:

a. Intervensi mikro, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap klien

secara individu melalui bimbingan, konseling, stess management, criris

intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien

dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering

disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered

approach).

 

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

b. Intervensi mezzo, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap

sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagai media intervesi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika

kelompok biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan

kesadaran, pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar

memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

c. Intervensi makro. Pendekatan ini disebut sebagai strategi system besar

(large-system strategi), karena sasaran perubahan diarahkan pada

system lingkungan yang luas. Perumusan kebijakan, perencanaan

sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat,

manajemen konflik adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.

Strategi system besar memandang klien sebagai orang yang memiliki

kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk

memilih serta menemukan strategi yang tepat untuk bertindak.32

Intervensi makro mencakup berbagai metode professional yang

digunakan untuk mengubah system sasaran yang lebih besar dari

individu, kelompok dan keluarga. Yaitu organisasi, komunitas baik

sitingkat lokal, regional maupun nasional secara utuh.33

3. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pemberdayaan tidak langsung terbentuk atau terjadi secara

langsung maupun tiba-tiba, tetapi melalui beberapa proses tahapan yakni:

32 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 66. 33 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, (Jakarta: FEUI Press, 2003), h. 57.

 

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini meliputi penyiapan petugas (community

development), dimana tujuan utama ini adalah untuk menyamakan

persepsi antar anggota agen perubah (agent of change) mengenai

pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan pengembangan

masyarakat. Sedangkan pada tahap penyiapan lapangan, petugas

melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan

sasaran. Pada tahap inilah terjadi kontak dan kontrak awal dengan

kelompok sasaran.

2. Tahap Assessment

Proses assessment yang dilakukan disini adalah dengan

mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga

sumber daya manusia yang dimiliki klien. Dalam proses penilaian

ini dapat pula digunakan teknik SWOT, dengan melihat kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan ancaman.

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini agen perubah (agent of change) secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang

masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

4. Tahap Pemformulasikan Rencana Aksi

Pada tahap ini agen membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan

mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

 

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

5. Tahap Pelaksanaan (implementasi) Program

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling

krusial (penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena

sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik akan dapat

melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada kerja

sama antar warga.

6. Tahap Evaluasi

Tahap ini sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan

masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga.

7. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan

karena masyarakat sudah dapat dianggap mandiri, tetapi tidak

jarang terjadi karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah

melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya, atau karena

sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan seblumnya, atau

karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana yang

dapat dan mau meneruskan.

4. Proses Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan sebagai suatu proses merupakan sesuatu yang

berkesinambungan dimana komunitas atau kelompok masih ingin

 

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

melakukan perubahan serta perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu

program saja.34 Proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari lima tahap:

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang dapat memberdaya guna

dan tidak memberdayakan.

2. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan tidak

pemberdayaan.

3. Mengidentifikasi masalah.

4. Mengidentifikasi basis daya yang bermakna.

5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan engimplementasikan.35

Namun dalam proses pemberdayaan bahwa peran serta masyarakat

merupakan tahapan yang penting dalam peningkatan pembangunan.36

Mutu peran serta masyarakat dapat dibedakan dengan memahami motivasi

mereka. Dalam hal ini peran serta dibagi menjadi lima yaitu:

1. Berperan serta karena mendapat perintah.

2. Berperan serta karena ingin mendapat imbalan.

3. Berperan serta secara sukarela, tanpa mengharapkan imbalan.

4. Berperan serta atas prakarsa atau inisiatif sendiri.

5. Berperan serta disertai dengan kreasi atau daya cipta.

34 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan Sosial (Jakarta:

Penerbit Fakultas Ekonomi UI 2002), seri II, h. 173. 35 Nanich Machendra dan Agus Ahmad Syafe’I, Pengembangan Masyarakat Islam

(Bandung: Rosdakarya, 2001), Cet ke-1, h. 25. 36 Pelatihan Calon Pendamping Masyarakat Oleh Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa

Republika Bersama Fakultas Dakwah dan Komunikasi 27-28 Juli 2007.

 

Page 43: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dari uraian diatas bahwa proses pemberdayaan yang terjadi pada

masyarakat, terjadi secara simulan sehingga upaya yang dilakukan

berkesinambungan untuk meningkatkan daya yang ada.

B. Pengertian Pelatihan

1. Pengertian pelatihan

Pelatihan merupakan wahana untuk membangun sumber daya manusia

menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan. Karena itu, kegiatan

pelatihan tidak dapat diabaikan begitu saja terutama dalam memasuki era

persaingan yang semakin ketat, tajam, berat pada abad ini. Berkaitan

dengan hal tersebut pelatihan merupakan salah satu cara untuk

memberdayakan masyarakat.

Pelatihan akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan

dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah untuk

memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau

sikap masing-masing kadar kemampuannya. Secara umum pelatihan

adalah proses untuk mengubah sikap dan tingkah laku, untuk memenuhi

tujuan organisasi. Proses berlangsung secara terus menerus baik resmi

maupun tidak resmi. Proses pelatihan resmi adalah program pelatihan yang

dikoordinasikan secara khusus dan terarah, baik di kelas maupun di tempat

kerja, sedangkan yang tidak resmi adalah proses perubahan sikap dan

 

Page 44: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

tingkah laku yang dilakukan sambil bekerja dengan pengarahan dan

contoh dari atasanya atau ahlinya.37

Penggunaan istilah pelatihan (training), berdasarkan pendapat Andrew

F. Sikula adalah bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses

pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan

terorganisir dimana para peserta mempelajari pengetahuan dan

keterampilan teknis dalam tujuan terbatas.38

Menurut Dr. Oemar Hamalik melihat dari segi operasional, pelatihan

diartikan sebagai suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan (upaya)

yang dilaksanakan secara sengaja dalam bentuk kepribadian kepada tenaga

kerja yang dilakukan oleh tenaga professional kepelatihannya dalam

satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja

peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan

produktifitas dalam suatu organisasi.39

Begitu juga menurut Veithzal Rivai, bahwa pelatihan adalah sebagai

bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan di luar system pendidikan yang berlaku dalam

waktu yang relative singkat dengan metode yang lebih mengutamakan

praktik daripada teori.40

37 Ir. H. Tandjung Mursanto, Sistem Manejemen Semesta (Jakarta: Dunia Bulan Bintang,

1995), h.132-133. 38 Dr.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara, Des,.m.Si.Psi. Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001), Cet.ke 3. h.44. 39 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h. 10. 40 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke

Praktek (Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada, 2004), h. 226.

 

Page 45: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Pelatihan, secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk

meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di masa mendatang. Hal-hal

berikut ini penting untuk mengetahui konsep pelatihan lebih lanjut, yaitu:

1. Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku

peserta utnuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan

dengan keahlian dan kemampuan peserta utnuk melaksanakan

pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan

membantu peserta untuk mencapai keahlian dan kemampuan

tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Program pelatihan formal adalah usaha pemberi kerja untuk

memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan utnuk

memperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai denagn

kemampuan, sikap, dan pengetahuannya.41

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan adalah

proses suatu kegiatan yang direncanakan dan dilakukan dengan benar oleh

organisasi atau lembaga untuk menambah pengetahuan, meningkatkan

keterampilan atau sikap masing-masing kadar kemampuannya, untuk

mencapai tujuan organisasi.

Ada tiga dasar bahwa pelatihan dilakukan untuk:

a. Peningkatan Pengetahuan

Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan bagi para peserta.

Karena materi pelatihan merupakan isi dari pelatihan untuk

41 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke

Praktek, h. 226.

 

Page 46: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

mencapai tujuan yang ditetapkan. Materi pelatihan sebelumnya

dipersiapkan secara tertulis agar mudah dipelajari oleh para

peserta, dalam bentuk karya ilmiah disertai dengan referensi yang

relevan.42

b. Peningkatan Keterampilan

Suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan

prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-

manajemen mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis

dalam tujuan terbatas. Pelatihan dapat meningkatkan keterampilan

peserta. Tujuan pelatihan harus konkret dan dapat diukur. Oleh

karena itu pelatihan yang akan diselenggarakan mempunyai kinerja

tujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta agar mampu

mencapai kinerja maksimal dan untuk meningkatkan pemahaman

peserta terhadap tujuan yang telah ditetapkan pada suatu lembaga

atau organisasi.

c. Sikap atau Nilai

Pelatihan adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan

intelektual dan kepribadian manusia. Membimbing, member

contoh, dan petunjuk praktis yang berkaitan dengan gerakan,

ucapan, dan perbuatan. Dengan harapan dapat memberi sikap atau

nilai positif kepada peserta. Dengan adanya pelatihan peserta dapat

42 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 36.

 

Page 47: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

mengetahui sikap dan nilai yang dapat dicontoh oleh para pengajar

yang melatihnya.43

2. Tujuan Pelatihan

Dalam hal ini tujuan pelatihan secara umum adalah pengembangan

kualitas sumber daya manusia yang bersumber dari kualitas manusia

seperti yang diharapkan antara lain dari aspek-aspek sebagai berikut:44

a. Peningkatan semangat kerja

b. Pembinaan budi pekerti

c. Peningkatan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa

d. Meningkatkan taraf hidup

e. Meningkatkan kecerdasan

f. Meningkatkan ketrampilan

g. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan

h. Menciptakan lapangan kerja

i. Memeratakan pembangunan dan pendapatan

Sedangkan program pelatihan (training) secara khusus bertujuan untuk

memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan

43 Prabu Mangku Negara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung:

Rosda Karya, 2000), h.44-63. 44 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 14.

 

Page 48: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang. Adapun tujuan pelatihan secara

khusus adalah sebagai berikut:.45

a. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja yang memiliki

keterampilan yang produktif dalam rangka pelaksanaan program

organisasi di lapangan.

b. Mendidik, melatih, serta membina unsur-unsur ketenagakerjaan

yang memiliki kemampuan dan hasrat terus untuk meningkatkan

dirinya sebagai tenaga yang tangguh, mandiri, professional.

Beretos kerja yang tinggi dan produktif.

c. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja sesuai dengan

bakat, minat, nilai dan pengalamannya masing-masing (individu).

d. Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memiliki derajat relevansi

yang tinggi dengan kebutuhan pembangunan.

3. Unsur-unsur Pelatihan

Pelatihan meliputi unsur-unsur, sebagai betikut:

a. Peserta Latihan

Penetapan calon peserta pelatihan erat kaitannya dengan

keberhasilan proses pelatihan, yang pada gilirannya turut menentukan

efektivitas pekerjaan. Karena itu, perlu dilakukan seleksi yang teliti

untuk memperoleh peserta yang baik, berdasarkan kriteria antara

lain:46

45 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 16-17. 46 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 35.

 

Page 49: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

1. Akademik, ialah jenjang pendidikan dan keahlian.

2. Pengalaman kerja, ialah pengalaman yang telah diperoleh

dalam pekerjaan.

3. Motivasi dan minat, yang bersangkutan terhadap pekerjaannya.

4. Pribadi, menyangkut aspek moral, moril, dan sifat-sifat yang

diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

5. Intelektual, tingkat berpikir, dan pengetahuan, diketahui

melalui tes seleksi.

b. Pelatih (Instruktur)

Pelatih-pelatih memegang peranan yang penting terhadap

kelancaran dan keberhasilan program pelatihan. Itu perlu dipilih

pelatih yang ahli, yang berkualifikasi professional. Beberapa syarat

sebagai pertimbangan adalah:47

1. Telah disiapkan secara khusus sebagai pelatih, yang ahli dalam

bidang spesialisasi tertentu.

2. Memiliki kepribadian yang baik yang menunjang pekerjaannya

sebagai pealtih.

3. Pelatih berasal dari dalam lingkungan organisasi atau lembaga

sendiri lebih baik dibandingkan dengan yang dari luar.

4. Perlu dipertimbangkan bahwa seorang pejabat yang ahli dan

berpengalaman belum tentu menjadi pelatih yang baik dan

berhasil.

47 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 35.

 

Page 50: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

c. Lamanya Pelatihan

Lamanya masa pelaksanaan pelatihan berdasarkan pertimbangan

tentang:48

1. Jumlah dan mutu kemampuan yang hendak dipelajari dalam

pelatihan tersebut lebih banyak dan lebih tinggi bermutu,

kemampuan yang ingin diperoleh mengakibatkan lebih lama

diperlukan latihan.

2. Kemampuan belajar para peserta dalam mengikuti kegiatan

pelatihan. Kelompok peserta yang ternyata kurang mampu

belajar tentu memerlukan waktu latihan yang lebih lama.

3. Media pengajaran, yang menjadi alat bantu bagi peserta dan

pelatih. Media pengajaran yang serasi dan canggih akan

membantu kegiatan pelatihan dan dapat mengurangi lamanya

pelatihan tersebut.

d. Bahan Latihan

Bahan latihan seyogianya disiapkan secar tertulis agar mudah

dipelajari oleh para peserta. Penulisan bahan dalam bentuk buku paket

materi pelatihan hendaknya memperhatikan faktor-faktor tujuan

pelatihan, tingkatan peserta latihan, harapan lembaga penyelengara

pelatihan, dan lamanya pelatihan. Cara penulisannya agar disesuaikan

dengan pedoman atau petunjuk pelatihan penulisan karya ilimiah yang

berlaku. Untuk melengkapi bahan pelatihan sebaiknya disediakan

48 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 35.

 

Page 51: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

sejumlah referensi terpilih yang relevan dengan pokok bahasan yang

diajarkan.49

e. Bentuk Pelatihan

Bentuk-bentuk pelatihan yang digunakan untuk mengembangkan

kemampuan peserta pelatihan antara lain:50

1. Belajar sambil bekerja (learning on the job)

2. Belajar melalui observasi (asisten yang diperbantukan)

3. Tugas khusus

4. Kuliah (lectures)

5. Pemecahan masalah (problem solving)

6. Latihan (coaching)

7. Penyuluhan (counseling)

8. Bacaan-bacaan khusus yang direncanakan

9. Kursus studi (studi course)

10. Konferensi dan seminar

11. Pengajaran dengan mesin (teaching machine)

12. Permainan bisnis (business game)

13. Kepanitiaan (committee)

14. Team kedua (second time)

15. Satuan-satuan tugas

16. Keanggotaan dalam Asosiasi Profesional

49 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 36. 50 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan

Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 36-37.

 

Page 52: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

17. Kegiatan-kegiatan masyarakat

4. Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Pelatihan

Dalam melaksanakan pealtihan ini ada beberapa faktor yang berperan

yaitu instruktur, peserta, materi (bahan), metode, tujuan pelatihan dan

lingkungan yang menunjang. Dalam menentukan teknik-teknik pelatihan

dan pengembangan, timbul masalah mengenai trade-off. Oleh karena itu,

tidak ada teknik tunggal yang terbaik. Metode pelatihan dan

pengembangan terbaik tergantung dari beberapa faktor. Ada beberapa

faktor yang perlu dipertimbangkan dan berperan dalam pelatihan dan

pengembangan:51

1. Efektivitas biaya (Cost-efectiveness)

2. Materi program yang dibutuhkan

3. Prinsip-prinsip pembelajaran

4. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas

5. Kemamapuan dan preferensi peserta pelatihan

6. Kemampuan dan preferensi instruktur pealtihan

C. Pengertian Keterampilan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata keterampilan berasal dari kata

terampil yang mengandung arti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan

51 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke

Praktek (Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada, 2004), h. 240.

 

Page 53: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

cekatan. Keterampilan itu sendiri mengandung arti kecakapan untuk

menyelesaikan tugas.52

Keterampilan sangat erat kaitannya dengan seumber daya manusia. The

Liang Gie mengemukakan pengertian keterampilan sebagai berikut:

Keterampilan adalah kegiatan menguasai sesuatu keterampilan dengan tambahan bahwa

mempelajari keterampilan harus dibarengi dengan kegiatan praktik, berlatih, dan

mengulang-ulang suatu kerja. Seseorang yang memahami semua asas, metode,

pengetahuan dan teori dan mampu melaksanakan secara praktis adalah orang yang

memiliki keterampilan.53

Dengan memerhatikan konsep keterampilan menurut The Liang Gie di

atas dapat dikemukakan bahwa keterampilan merupakan suatu pemahaman

seseorang akan suatu metod, cara dan teknik, serta pengetahuan dan teori dan

seseorang tersebut dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari atau

dalam organisasi atau lembaga tertentu yang dapat menunjukkan kalau

seseorang itu mempunyai keterampilan.

Menurut Littre di dalam buku Maurice Duvenger, bahwa pengertian

keterampilan adalah sebagai proses kolektif dari suatu kemahiran atau

manufaktur khusus.54 Maksudnya keterampilan dengan berbagai penemuan

yang direncanakan manusia dengan menggunakan alat-alat, mesin dan

sebagainya yang memberikan peserta penguasaan terhadap materi yang

diberikan.

Menurut Syamsuar Mochtar, keterampilan adalah cara memandang siswa

serta kegiatannya sebagai manusia seutuhnya, yang diterjemahkan dalam

52 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka,1998), h. 935. 53 Drs. Syarif Makmur, M.SI. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas

Organisasi: Kajian Penyelenggaraan Pemerintah Desa (Jakarta: PT Raja Grafindo.2008), h. 70. 54 Maurice Duvenger, Sosiologi Politik, Penerjemah Daniel Dhakidae (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007), H. 79.

 

Page 54: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

kegiatan belajar-mengajar yang memerhatikan perkembangan pengetahuan,

nilai hidup serta sikap, perasaan, dan keterampilan sebagai satu kesatuan baik

berupa tujuan maupun sekaligus bentuk pelatihannya, yang akhirnya semua

kegiatan belajar dan hasilnya tersebut tampak dalam bentuk kreativitas. 55

Sejalan dengan pendapat diatas maka menurut Sjamsur Mochtar, ada 7

langkah-langkah belajar-mengajar yang selaras dengan penerapan

keterampilan sebagai berikut:56

1. Membina motivasi belajar dan memberikan rangsangan belajar.

2. Mendorong timbulnya pertanyaan dari siswa dan keberanian siswa

untuk mencari jawabannya.

3. Membimbing siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya (termasuk

kegiatan penelitiannya).

4. Membimbing siswa dalam mentafsirkan data hasil penelitiannya serta

melaporkan hasil kerjanya (baik lisan maupun tertulis).

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa hakekat pendidkan

keterampilan atau life skills merupakan upaya untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan kemampuan yang memungkinkan warga belajar dapat

hidup mandiri dalam menyelenggarakan keterampilan atau life skills.

55 Drs. A. Samana, M.Pd, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional (PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1992), h.

111. 56 Drs. A. Samana, M.Pd, Sistem Pengajaran Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional (PPSI) dan Pertimbangan Metodologisnya, h. 119.

 

Page 55: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

BAB III

GAMBARAN UMUM KEMANDIRIAN DOMPET DHUAFA INSTITUT

A. Profil Lembaga Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika

1. Sejarah Berdiri

Pengangguran dan kemiskinan, dua masalah bangsa yang tak kunjung

selesai. Berbagai program dan aksi terus digulirkan oleh berbagai pihak

untuk mengatasinya. Institut Kemandirian Dompet Dhuafa adalah sebuah

lembaga yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat miskin.

Kelahirannya dibidani oleh Dhompet Dhuafa Republika. Dompet Dhuafa

Republika membuat role model solusinya dengan mendirikan Institut

Kemandirian pada tanggal 23 Mei 2005.

Sejak bulan Mei 2005, Institut Kemandirian resmi menjadi lembaga

otonom dengan memperkuat tujuannya sebagai wahana pemberdayaan

masyarakat miskin melalui berbagai pemberdayaan individu dhuafa atau

yang terpinggirkan, sehingga mereka dapat keluar dari pengganguran dan

kemiskinan. Pada awal bulan Juli, Institut Kemandirian memulai program

kerjanya melalui pelatihan keterampilan pembuatan mainan edukatif dari

limbah kayu, dan pelatihan keterampilan tata boga (memasak).

Pada awal berdiri, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika

berada di gedung wakaf Al-Hamidiah bertempat di jalan kecapi raya no.49

Jagakarsa Jakarta Selatan, selama 2 tahun. Mulai tahun 2007, Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa Republika pindah ke Gedung YPMG Lt.2

 

Page 56: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Komplek PT. Panasonic Manufacturing Indonesia Jl. Raya Bogor km.29,

Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. 57

2. Visi

Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan

Misi

Meningkatkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa,

meningkatkan kesehatan masyarakat, dan memasyarakatkan Zakat Infak

dan Shodaqoh, menjalin silaturahim.

3. Tujuan

Tujuan dari Institut Kemandirian Dompet Dhuafa adalah

Mengentaskan penggangguran dan kemiskinan masyarakat. Target dari

Institut Kemandirian Domper Dhuafa adalah melatih dan membina 200

orang pengganguran per tahun untuk berwirausaha atau mendapatkan

pekerjaan yang layak. Dengan standar 80% peserta yang mengikuti

pelatihan keterampilan itu berdaya, 60% peserta yang mengikuti pelatihan

keterampilan itu bekerja, 40% peserta yang mengikuti pelatihan

keterampilan itu berwirausaha. Semuanya itu memiliki standar

penghasilan Rp.800.000 per bulan, dengan omset Rp. 1.000.000 per bulan.

57 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan. A Hasan, Tempat Kantor Institut Kemandirian,

Senin 27 April 2009.

 

Page 57: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

B. Struktur Manajemen

Direktur Eksekutif

Zainal Abidin

Divisi Keuangan Divisi Training Divisi Marketing Divisi Umum

Andriyani Hapsari Hikmawan A. Hasan Isnadi Syukri Herman

Staff Divisi Training Staff Divisi

Suyana Marketing

Yudi Hartono

INSTRUKTUR

Instruktur Otomotif Instuktur Handphone Insrtuktur Menjahit

Eko Yulianto Armansyah Hikmah Nursyam

Ass. Instruktur Ass. Instruktur Ass. Instruktur

Ade Danu Maulana Jamaludin Suryati

Triyono

Dikka

C. Beberapa Program Yang Diusung

Pada awal berdiri Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika ada 3

program yang dilaksanakan yaitu:58

1. Pelatihan Keterampilan Pembuatan Mainan Edukatif Dari Limbah

Kayu.

2. Pelatihan keterampilan Tata Boga.

3. Pelatihan Keterampilan Elektro Motor

58 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan. A Hasan, Tempat Kantor Institut

Kemandirian, Senin 27 April 2009.

 

Page 58: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tetapi pada saat ini ada 4 Program yang dilaksanakan Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan Keterampilan Otomotif

2. Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

3. Pelatihan Keterampilan Menjahit

4. Pelatihan Keterampilan Sales

Setiap peserta pelatihan keterampilan teknis diatas, akan dibekali juga

mental dan keterampilan berwirausaha. Peserta tebaik akan dibantu

penyaluran kerja atau bantuan modal wirausaha. Hingga tahun 2008 sudah

meluluskan alumni lebih dari 1000 orang saat ini tersebar di berbagai bidang

usaha dan dunia kerja.

D. Sumber Dana di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika

Sumber dana regular dari Dompet Dhuafa Republika dari awal tahun 2005

sampai 2008 itu sekitar 100% dari dana zakat, infaq, dan sadakah. Sedangkan

mulai tahun 2009 ini sekitara 60% dari Dompet Dhuafa Republika, dan sekitar

40% mencari sendiri, yaitu dengan cara mengajukan kerjasama dengan

Perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, berdasarkan dengan program

yang dijalankan. Lalu ada sumber dana by program, yaitu sumber dana yang

didapat dari kerjasama dengan perusahaan lain, sesuai dengan program,

misalnya saja program pelatihan keterampilan teknisi handphone yang

 

Page 59: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

bekerjasama dengan Telkomsel, maka biaya pelatihan itu didapat dari

Telkomsel.59

E. Kerjasama

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika ini, bekerjasama dengan

lembaga atau berbagai Perusahaan lain melalui program mitra CSR untuk

menwujudkan tujuan bersama mengentaskan pengangguran dan kemiskinan

masyarakat. Perusahaan yang bekerjasama antara lain seperti Telkomsel, PT.

Arutmin dan RS Sari Asih.60

F. Konsep Pemberdayaan di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Republika

Adapun konsep pemberdayaan masyarakat di Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa Republika adalah sebagai berikut:

1. Merubah paradigma atau sikap mental, yaitu melalui pelatihan

entrepreneurship.

2. Diharapkan para siswa menguasai keterampilan yang telah diberikan

khususnya keterampilan menjahit, teknisi handphone dan otomotif.

3. Pemagangan, bertujuan untuk menambah jam terbang pengalaman dan

tanggung jawab para siswa, atas apa yang telah mereka pelajari.

4. Pendampingan yaitu dengan bekerja dan wirausaha.

59 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan. A Hasan, Tempat Kantor Institut Kemandirian,

Senin 27 April 2009. 60 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A Hasan, Tempat Kantor Institut Kemandirian,

Senin 27 April 2009.

 

Page 60: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

G. Proses Pelatihan Keterampilan di Institut keterampilan Dompet Dhuafa

Republika

Adapun proses pelatihan keterampilan adalah sebagai berikut:

1. Peserta mendaftar dengan persyaratan:

Foto copy KTP 1 lembar, pas foto 3x4 1 lembar, dan bila lulus seleksi

menjaminkan ijazah terakhir asli dan uang Rp.100.000 yang akan

dikembalikan selesai pelatihan.

2. Pelatihan

Masa pelatihan siswa dilatih untuk keterampilan dibidang mekanik

sepeda motor, teknisi handphone, menjahit dan sales marketing dan

wirausaha. Masa pelatihan bervariatif antara 1 sampai dengan 3 bulan.

3. Bakti Sosial

Bakti social dilakukan untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki di

lapangan untuk pengabdian kepada masyarakat.

4. Magang

Proses pendewasaan siswa dalam menjalani keterampilan komunikasi

skill dan bekerja sebaik mungkin.

5. Mandiri dan Bekerja

Siswa yang telah mengikuti seluruh tahapan pelatihan dan mampu

mandiri atau bekerja, sehingga diharapkan menjadi seorang muzaqi.61

61 Wawancara Pribadi dengan BApak Hikmawan A. Hasan, Tempat Kantor Institut Kemandirian,

Senin 27 April 2009.

 

Page 61: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

H. Syarat-syarat dan Prosedur Penerimaan

Persyaratan umum menjadi peserta pelatihan yaitu:

I. Standar Peserta

I.1. Tidak memiliki pekerjaan/pengangguran/dhuafa

I.2. Pendidikan minimal SLTP,

I.3. Usia maksimal 27 tahun,

I.4. Menyukai bidang elektronik,

I.5. Bersedia mematuhi aturan-aturan pelatihan,

II. Persyaratan Registrasi Peserta :

II.1. Pasfoto 4 X 6 sebanyak 2 lembar.

II.2. Foto copy KTP sebanyak 1 lembar.

II.3. Foto copy Kartu keluarga.

II.4. Surat Keterangan/Rekomendasi Tidak Mampu dari DKM atau RT

setempat.

II.5. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan (II.5.A.)

II.6. Menandatangani kontrak belajar (II.5.B)

III. Prosedur Rekrutment :

III.1. Proses Publikasi

III.1.a. Media cetak, Radio, Pamflet.

III.1.b. Mencatumkan Standar Peserta.

III.1.c. Mencantumkan Persyaratan Registrasi.

III.1.d. Mencantumkan Batas Jumlah Peserta.

III.1.e. Mencantumkan Batas Waktu Pendaftaran.

 

Page 62: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

III.2. Proses Seleksi

III.2.a. Jualan Aqua dengan ketentuan lulus terjual habis tercepat,

terjual habis sesuai waktu.

III.2.b. Seleksi Interview dengan dua kriteria yaitu interview umum

sesuai formulir dan interview khusus untuk mengetahui sikap

mental, kesungguhan, pengetahuan seluler dan komitmen

pengembangannya.

III.3. Proses Survey (Jika dibutuhkan)

III.4.a. Rekap data peserta berdasarkan hasil seleksi.

III.4.b. Penjadwalan Survey.

III.4.c. Pelaksanaan survey dengan tujuan memperoleh informasi

kondisi keluarga dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

III.4. Proses Penetapan Peserta

III.5.a. Calon peserta hasil seleksi adm, interview dan survey

ditetapkan sebagai peserta.

III.5.b. Peserta menandatangani kontrak belajar.

I. Data Peserta pelatihan teknisi handphone di Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa

Tabel 1

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

 

Page 63: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Angkatan ke 1 Tahun 2007/2008

No Nama L/P Alamat

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1 Ade Putra L

Lembah Hijau C5

No.14 Rt02/013

Usaha Service

Handphone,

Jual pulsa dan service

komputer

2 Ahmad Iman S L

Komp. TNI AU

Rt01/06 Depok Bekerja di Alfamart

3

Ahmad

Saifudin L

Jl.Dewa Rt07/13

Jakarta Timur

Jualan Makanan Beku

dan Teknisi Freelance

4 Andi L

Cempaka Putih rt 04/05

no.7 Jak-Tim

Kerja Sebagai teknisi

Handphone

di Bengkel

Handphone

5

Arman

Achmad K L

kp. Petukangan rt04/05

no.17

Bekerja Sebagai

teknisi

handphone di V Tri

Cell

6 Eka Kusdiana L Jl.Dahlia 1/186 Depok Menganggur

7

Ihsan

Nurhusain L

Jl. Raya Kali Mulya

Rt01/01

Usaha Service

Handphone,

dengan pengembangan

reparasi HP

8 M Taufik H L

Jl.Prof Lapran Pane

rt09/09

Depok

Sales Marketing VIP,

dan teknisi part time di

Libra Cell

9 M Jamaludin L

Kp Bojong Lio rt01/028

no.99

Intruktur Teknisi HP

di dataphone

dan teknisi freelance

10 Pamuji Slamet L

Lk. Cipayung rt01/29

no.24

Depok

Bekerja Sebagai

teknisi

handphone di King

Cell

11 Pandu Tri W L

Cempaka Putih rt 04/01

no.12

Bekerja di Asia Phone

Roxy

12 Puji Juliono L Jl.Pajajaran III/383

Usaha service

handphone,

pulsa, dan dagang

13 Riski Aulia R L

Kp.Tipar rt05/06 No

53,

Mekarsari

Usaha counter HP,

pulsa,

assesoris, dan service

Hp

14 Sapriyatna S L Jl. Kepudalem X no.37 Teknisi dan penjaga

 

Page 64: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Sumber : Data dari Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Dari tabel diatas, ada 16 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter handphone, dan ada pula yang bekerja di counter handphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa ada 1 peserta yang bekerja di Alfamart, dan 1 peserta

bekerja sebagai sales penjual makanan.

Jak-Pus toko counter HP

Di Zafira Cell

15 Triyono L

Jl.Mess Al rt02/09

Bekasi

Instruktur Teknisi HP

di Dataphone

dan teknisi freelance

16 Yayan H L

Bekasi Timur Regensi

Blok J 5 No.9

Bekerja sebagai

teknisi HP di V Tri

Cell

 

Page 65: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

 

Page 66: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

 

Page 67: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

 

Page 68: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tabel 3

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Angkatan ke 3 Tahun 2007/2008

No Nama L/P Alamat

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1 Ahmad Syatiri

L Kp. Pendokelan

Melanjautkan jaga galon

dan wartel

2

Adi Wundri

L

Jl. Merak Blok C/6

Pondok Kelapa Dua,

Cimanggis, Depok.

Wirausaha teknisi HP

3 Agus Susanto L Paligunung 04 / 01 Belum ada keterangan

4

Alexander Nur

Yahya L Jl. Sadewa 1 Belum ada keterangan

5 Andri Saputra

L

Jl. Lesung 7 No. 61

Depok Kerja di Meiwa

6

Arif Rahman

L

Jl. Kramat Jaya RT 013

/ 01 Kel. Johar Baru,

Jakpus.

Kerja di Counter HP di

Cempaka Putih

7

Aziz Indra

Jaya L

Komp. DDN Bintaro

Jaya, Bekasi Barat. Belum ada keterangan

8

Bayu Eminda

Prasetia L

Gg. H. usman RT 005 /

001 Cibinong.

Teknisi Freelance, kerja

di distributor air minum

9 Budi Chairul

L

Jl. Raya Condet, Gg.

Delima RT 05 RW 06 Belum ada keterangan

10

Chamdi

Mustofa

Chairani L

Jl. Maari No. 23 RT 011

/ 09 Sunter Jaya,

Tanjung Priok

Belum ada keterangan

11

Daniel

Fernando L

Jl. Kucica N, F 15,

Pondok kelapa 2

Buka usaha sendiri di

rumah

12

Desta Eka

Putri P

Jl. Cililitan Kecil I RT

016 / 07 No. 10 A

Kerja magang di Klinik

Ponsel, Jl. Otista No. 131

13

Eddy Arisandi

L

Kp. Sindangkersa Rt

5/II Sukawangi

Cimanggis

Buka usaha sendiri di

rumah "Ihsan Cell"

14 Hardiansyah

L

Jl. Cibubur II RT 02 /

02 No. 84

Usaha sendiri menerima

service HP di rumah

15

Imam

Masduki L

Jl. Merak No. 6 Blok C

Pegawai ternak kambing

dan teknisi Hp Paruh

waktu

16

Isrok

Almuhtarom L

Perum Cibarusah Indah

Blok Cii / 16

Pengembangan service

HP, listrik dan kulkas

17

Kurniawan S.

L

Jl. Pekapuran No. 33

RT 01 / 05 Sukamaju

Mengajar ngaji dan

teknisi freelance

 

Page 69: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Baru, Cimanggis,

Bogor.

18

Made Puje

Dwinata L

Jl. Trubus 3 Pondok

Cabe Ilir – Pamulang

Kerja sambilan dan

ngajar ngaji

19 Mira Afriyanti

P

Jl. Cililitan Kecil I RT

16 / 07 No. 24

Kerja di perusahaan

Ponsel baru (?)

20

Muhammad

Hendri L

Jl. Delima Timur Blok

C. No. 1 Belum ada keterangan

21

Muhammad

Zaky Mubarok L

Jl. Lenteng Agung, Gg,

H. Nase, RT 06/04 No.

9C

Service HP Freelance

22

Nanang

Wahyudi L

Jl. Pekapuran RT 04 /

07 Cimanggis Kerja magang

23

Nurhidayat

L

Jl. H. Yusuf RT 02/11

No. 47 Paninggilan –

Ciledug

Kerja di Dewan

Pendidikan Kota

Tangerang

24

Rachmat

Budiman L

Jl. Danau Tambora III

No. 268 RT 01 / 06 Kerja di Tangerang

25

Raymon

Donatus L

Komp. DDN Blok A

No. 23 Belum ada keterangan

26 Ridwan

L

Jl. Cemara Raya blok

29/10 Depok usaha sendiri dirumah

27

Rifky Afri

Raditya L

Jl. Delima Sel II Blok

C2 / 25 Bekasi

Usaha sendiri di Bekasi

Trade Centre Blok D7 no.

8 (Bintang Cell)

28

Sodik Joko

Wahyudi L

Kp. Jati jajar RT 06 / 02

Jati jajar Cimanggis,

Depok.

Wirausaha teknisi HP

29

Sujianto

L

Kp. Babakan Rawa

Kalong Curug Cimangis

Depok

Mengajar TPA dan

Magang Teknisi HP di

Simpangan Depok,

Jatijajar

30

Yogi Iskandar

L

Kp. Cipicung II Ds.

Cibening Kec.

Pamijahan Kab. Bogor

Belum ada keterangan

31 Yos Salam

L

Jl. Barmo raya 41

Depok II Timur Part time

32

Yusuf

Prasetyo L

Jl. Raya bogor km.30

Kec. Tugu Cimanggis

Usaha Counter HP "Dal

Alif Cell"

 

Page 70: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dari tabel diatas, ada 32 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone. Tetapi ada 2 orang perempuan yang ikut dalam

pealtihan pada angkatan ketiga, berarti tidak menutup kemungkinan bahwa

perempuan pun boleh ikut pelatihan ini, walaupun dalam segi peminatnya

pelatihan ini lebih banyak diminati oleh laki-laki.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter hanphone, dan ada pula yang bekerja di counter handphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa ada 3 peserta yang bekerja sebagai guru mengaji, 1

peserta bekerja sebagai pegawai ternak kambing, dan 7 orang yang tidak ada

keterangannya sesudah dia menggikuti pelatihan.

 

Page 71: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tabel 4

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Angkatan ke- 4 Tahun 2007/2008

No Nama L/P Alamat

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1 Hermansyah

L

Gg. Soka RT 06 / 05

Cisalak Pasar Cimanggis

Depok

Proses Magang

2 Sutiana

L

Jl. Nunggang No. 50

Balekambang, JakTim

(YHI)

Proses Magang

3 Purnomo L

Jatijajar, RT 03 / 05,

Cimanggis Depok Proses Magang

4 Agus Nuryasa

Setiawan L Rawakuning Bekasi Proses Magang

5 Faisal

L

Jl. Rahayu I No. 2, RT

04 / 01, Komseko,

jakarta Timur

Proses Magang

6 Siti Aisah

P

Gg. Mesjid RT 04 / 06,

No. 43, Cisalak

Sukmajaya Depok

Proses Magang

7 Siti Yuliani

P

Jl. Ahmad yani, Cipare

ranjeng Jaya No. 35, RT

01 / 06, Serang Banten

Proses Magang

8 Mohamad

Soleh L

Jl. Poltangan III, RT 04 /

10, Jakarta Selatan Proses Magang

9

Aulia

Sholichin L

Kp. Banjaran Pucung,

RT 01 / 05, no. 47,

Cimanggis Depok

Proses Magang

10

Aning Karyati

P

Jl. Kemuning Raya, E 8

No. 20,

Magang di Nais

Karya Service HP Jl.

Kemuning Raya Blok

E8 No.20 Taman

Duta Cisalak Depok

 

Page 72: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

11 Dedi Surya P. L

Pamulang Permai II,

Blok F 37 No. 24 Proses Magang

12 Riri Satria

L

Taman Manggis Permai

Blok C 1 No. 16, RT 01

/ 29, Ruko No. 1D

Proses Magang

13 Evi Rofico

P

Jl. SD Impres, RT 04 /

02 No. 48 Rambutan

Ciracas

Proses Magang

14

Ilham Ali

Lubis L

Jl. R. Sombo, Bekasi

Utara, RT 09 / 20 No. 2

B

Proses Magang

15

Arif Rahman

L

Komplek Pamulang

Permai II Jl. Benda

Barat 12 Blok D 30/5

Ciputat Banten

Proses Magang

16 Abdul Haris L Jl. Sederhana Raya 138 Proses Magang

17 Athar B Tosin L Jl. Juanda Komplek GIP Proses Magang

18

Bagus Dwi

Wardana

L

Kp. Sugutamu No. 18

RT 09 / 22, kel. Bakti

Jaya, Sukmajaya Depok

Magang di DAL

ALIF CELL Jl. Raya

Bogor Km.30

Cimanggis Depok

19 Dede Safrudin L

jl. Mangga 1 No 1, RT

06 / 09, Proses Magang

20

Dian Teguh

Pribadi L

Gg. Batas, RT 12 / 1 no

13 Kuningan Timur,

Setia Budi.

Proses Magang

21

Aji

Swadirman

L

Kp. Areman RT 12/08

No.33 Pd Mandala II

Blok18 Kelapadua

Depok

Proses Magang

22

Asep

Saepudin L

Jl. Nurul Falah RT 02 /

04 No 14 Cisalak Pasar

Cimanggis Depok

Proses Magang

23 Asep Saepul

L

Pondok Manggis, RT 03

/ 2, Bojong Baru, Bj.

Gede, Bogor

Proses Magang

24

Abdurrahman

Azzamul

Islam L

Jl. Ujung Gedong 1 RT

11 / 10 No. 25 Gedong,

ps Rebo Jaktim

Proses Magang

 

Page 73: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

25 Armandino

L

Pd. Ungu Permai Blok D

28 No. 16 Kaliabang

Bekasi Utara.

Proses Magang

26

Anita Anugrah

P

Jl. Pondok Pesantren,

No. 45 A. RT 4 / 13

Pasir Gunung Selatan

Cimanggis Depok

Proses Magang

27

Abdul Malik

Arqom L

Jl. Cililitan Kecil No. 24

RT 14 / 7 Kramat Jati

Jaktim

Proses Magang

28 Yusron

Hamdani L

Jati padang Utara, Pasar

minggu, Proses Magang

29 Doni Setiawan

L

Jl. Abdul Goni RT 05 /

01, kel. Kali Baru,

Sukmajaya Depok

Proses Magang

30

M. Robby

Angga

Pratama L

Pasir gunung, RT 05 / 2,

Cimanggis Depok,

Magang di DAL

ALIF CELL Jl. Raya

Bogor Km.30

Cimanggis Depok

31

Nazri

L

Toko jamu Hafiz, Jl.

Raya Bogor KM 29 RT

08 / 4 No. 70

Palsigunung Depok

Proses Magang

32

Singgih

Mulyatna L

Puri Bojong Lestari RT

3 / 14, Pabuaran Bojong

Gede Bogor

Proses Magang

33

Sugeng

Sugiono L

Puri Nirwana II Blok C

11, RT 1 / 12, Harapan

Jaya, Cibinong, Bogor

Proses Magang

34

Yossy

Syariefudin

L

Jl. Kp. Bojong Lio, RT

04 / 9 no 9 Depok

(Aslinya Batam)

Magang di David

Cell Jl. Proklamasi

Raya No. 13-15

Depok II Timur

16417

35

Mufti Ali

L

Jl. Sederhana Raya 138

Prumpung Tengah RT 2

/ 5, Cipinang Besar

Utara, Jatinegara

Proses Magang

36 Saepuloh

L

Jl. Warung Jati Timur,

No. 7 RT 4 / 9 Kalibata,

Jaktim

Proses Magang

 

Page 74: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

37

Rahmat

Budiman

L

Cikarang, pusparaya FB

25 Bojong Gede

Cibinong Bogor

Magang di DAL

ALIF CELL Jl. Raya

Bogor Km.30

Cimanggis Depok

38

Dede Ahmad

Maulana

L

kp. Areman RT 08/08

No.81 Kelurahan Tugu

Cimanggis Depok

Magang di David

Cell Jl. Proklamasi

Raya No. 13-15

Depok II Tiumr

16417

39

Rahmat

Mulyana L

Jl. Tifa 4, no. 64, RT 4 /

8, Mekar jaya

Sukmajaya Depok

Proses Magang

Dari tabel diatas, ada 39 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone. Tetapi pada pelatihan ini, ada 5 orang peserta

yang berjenis kelamin perempuan, ini berarti peminat pelatihan teknisi

handphone, sudah banyak digemari oleh kaum perempuan.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter hanphone, dan ada pula yang bekerja di counter hanphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa masih banyak para peserta yang magang danini

menunjukkan bahwa para peserta belum ada yang bekerja tetap.

 

Page 75: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tabel 5

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Angkatan ke- 5 Tanggal 5 Januari – 6 Februari 2009

No Nama

L/P Alamat

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1

Abdurrahman

Saleh L

Jl. Masjid Fathul Gofur

Rt.002/04 No.93

Cibubur Jak-Tim mencari tempat untuk

buat kios daerah

cibubur

2

Aditya

Mahendra L

Jl. Mualim Cibubur

Jak-Tim

3

Agus

Setiawan

L

Kp. Rawa Aren

Rt.06/12 No.41 Perum

3 Bekasi Timur

Gora Phone Service

Center BTC Lt.1 Blok

E1 no.32 Bekasi Timur

4

Ahmad Anwar

L

Kp. Pabuaran No.23

Rt.01/13 Pabuaran

Bojong Gede Bogor

Aneka Murah Cell

Pasar Raya Parung

Lt.2 No.9

5

Aman

Hastomo

L

Karet Belakang,

Rt.004/002 Karet

Kuningan Setia budi

Jak-Sel

Buka usaha dirumah,

service hp

6

Amat Ngadun

L

Villa Mutiara Cikarang

Nlok E4 No.3

Rt.021/08 Bekasi

Buka Counter dirumah

7

Anwar

L

Jl. Komplek BNI

Rt.01/09 No.18

Bedahan Sawangan

Depok

Nirwana Cell Jl. Raya

Parung Ps. Raya

Parung Lt. 2

 

Page 76: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

8

Anwar

Subkhan L

Sejahtera, Jatiwaringin

Bekasi

9

Arifin

L

Jl. Ciliwung Rt.03/01

Kemiri Muka Beji

Depok

DAL Alif Celluler Jl.

Raya Bogor Km. 30

sekitar 50 menter dari

Mall Cimanggis

10

Asep Dodi

L

Pagelaran Citiis

Rt.01/03 Pagelaran

Cianjur

sedang mencari kerja

11

Dedi Wijaya

L

Perumahan Jatijajar

Blok E12 No.31

Buka Counter

Muditama Cell Jl.

Raya Bogor Km. 31

No. 37 Depok

12

Dejih

L

Kp. Kranggan Lembur

Rt.02/06 No.50 Kel.

Bekasi

SA phone shop Jl.

Taruna jaya Gg.

Mangga I Rt.06/09 no.

1 Jak-Tim

13

M. Harto

Paluala L

Jl. Merak Perumahan

Duta Kranji Rt.02/09

No.365

SADAT Celluler PGC

II Lt.3 No.678 Telp.

0815 8971 780

14

M. Iskandar

L

Dusun Pasir Angin

RT.02/05 Cilengsi

Bogor

Bias Cell Jl. Narogong

Raya km.4

15

Mohamad

Hidayat L

Kp. Citiis Rt.02/05

Ciburayut, Bogor

Buka Counter +

service Handphone di

Jl. Kolbustomi No.

16

Muhammad

Kadafi

L

Jl. Ciracas Rt.008/007

Gg Dewa Jak-Tim

Magang di DAL ALIF

Celluler Jl. Raya

Bogor Km.30 + 50

meter dari Mall

Cimanggis

17

Muhammad

Ridwan

L

Jl Raya Ciracas Gg.

Dewa Rt.16/07 No.60

Jak-Tim

DAL Alif Celluler Jl.

Raya Bogor Km. 30

sekitar 50 menter dari

Mall Cimanggis

18

Planimanto K.

L. L

Bukit Cengkeh 2 Blok

B1 No.5

Millo Cell Jl. Cemara

Raya Blok 10 No. 29

Depok Timur

19

Sapta Riski

L

Villa Indah Permai

Blok E18 No.24 Teluk

Pucung Bekasi Utara

Buka service Hp

dirumah

 

Page 77: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

20

Suryana

L

Gg. Keluarga Rt.05/02

Kel. Jatimurni Kec. Jati

Asih Bekasi

Limas Cell, Tamini

Squere Lt. 2 Blok SS

39 No. 3 Jak-Tim a/n

Yuda : 999 20 685

21

Utruri D. T.

L

Jl. Padurenan Rt.05/002

No. 22 Depok

Millo Cell Jl. Cemara

Raya Blok 10 No. 29

Depok Timur

22 Zainal Arifin

L

Kp. Kelapa Rt.01/16

Citayem Depok

Hijrah Celluler Depan

Stasiun Bojong Gede

23

Zezen Zaenuri

L

Dusun Hadirudin

009/002 Parung Darma

Kuningan

SA phone shop Jl.

Taruna jaya Gg.

Mangga I Rt.06/09 no.

1 Jak-Tim

24

Ahmad

Firdaus L

Jl. Pondok Rangon

Rt.012/06 Pondok

Rangon Jak-Tim

Millo Cell Jl. Cemara

Raya Blok 10 No. 29

Depok Timur

Dari tabel diatas, ada 24 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter hanphone, dan ada pula yang bekerja di counter hanphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa ada 1 peserta yang bekerja sebagai security di balai Kota

Depok, dan 1 peserta masih mencari pekerjaan.

 

Page 78: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tabel 6

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Angkatan ke- 6 Tanggal 16 Februari – 20 Maret

No Nama L/P Alamat

Pekerjaan

Sesudah

Pelatihan

1

Aris

Munandar L

Kp. Kalibata Rt.006/006

Kel. Srengseng Sawah

Jak-Sel Magang

2 Dede Mujiono

L

Jl. Merak RT02/05 C8

Cimanggis Depok Magang

3

Deni

Suharyana

L

Jl. Pegangsaan II Rt

04/03, Kel. Pegangsaan

II Kec. Kelapa Gading

Jakarta Utara 14250 Magang

4 Gusriyal A. S

L

Jl. Saco No.12 Rt01/04

Ragunan Jak-Sel 12550 Magang

5

Hermansah

L

Jl. Raya Bogor Km 31,

Gg. Soka RT06/05

No.45 Cisalak Pasar -

Cimanggis-Depok Magang

6 Israh

L

Jl. Pesona Depok Blok

AH No.4 Depok Magang

 

Page 79: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

7

Komarudin

L

Jl. Plamboyan Raya

Rt.05/10 No.4 Menteng

dalam Jak-Sel

Magang (.+ 628

Cervis, ITC

Kuningan

Ambasador Lt.3

Blok B.14 No.27

Telp. 5793 4849

a/n Alex. 9696

4555)

8

M.

Jupriansyah L

Kp. Bojonh 110 Tr03/09

no.35 Abadi Jaya

Sukamaju Depok Magang

9

Muhamad

Rizki Adhani L

Jl. Cibubur 3 RT.07/01

No.11 Jak-Tim Magang

10

Muhammad

Syarif

L

Jl. Raya Condet Gg.

Datuk Ibrahim Rt04/04

No.30A Condet, Jakarta

Timur Magang

11

Pugut

Angkasa

L

Jl. Kranggan No.44

Rt03/06 Kp. Pd.

Ranggon Harjamukti

Cimanggis Depok Magang

12

Saiful Bahri

L

Jl. Pelangi IV/4 Rt10/16

Blok 48 Pondok

Mekarsari Permai

Cimanggis Depok Magang

13 Sugianto

L

Cisalak Pasar, Rt.02/04

No.30 Cimanggis Depok Magang

14

Syafei Setia

Darmo L

Jl. Angklung Raya

No.462 Depok II Tengah

16411 Magang

15

Yus Achtiar

L

Jl. Seroja 82 Rt.03/06

Kel. Cisalak Pasar

Cimanggis Depok 16953

Wirausaha

(Kharisma Cell, Jl.

Nurul Falah

Rt.02/04 No.14

Cisalak Pasar

Cimanggis Depok

Telp. 0856 820 89

07)

Sumber: Data dari Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Dari tabel diatas, ada 15 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

 

Page 80: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter hanphone, dan ada pula yang bekerja di counter hanphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa ada 3 peserta yang masih magang.

Tabel 7

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Angkatan ke- 7 Tanggal 15 April - 1 Mei

No Nama

L/P Alamat

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1

Ade Sunarya

L

Jl. Jatijajar II

Rt.06/07 No.67

Cimanggis Depok Sedang Magang

2

Ahmad

Muwachid

L

Jl. Malaka Rt03/06

No.21 Kel. Munjul

Kec. Cipayung

Jakarta Timur Sedang Magang

3

Ahmad Yasir

L

Jl. Raya penggilingan

Rt.014/07 No.31

Cakung JakTim

13940 Sedang Magang

4

Alex Priyo

Utomo

L

Jl. Alpukat II Blok

E.16/20 Rt.03/18

Perum Benda Baru

Pamulang Ciputat Sedang Magang

5

Cholid

Ridwan L

Pebuaran Indah Blok

L.1 No.21 Rt15/17 Sedang Magang

 

Page 81: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Cibinong, Bogor

6

Darjat Moko

L

Jl. Cempaka warna

Rt03/04 No.8 Jakarta

Pusat Sedang Magang

7

Efendi Tri

Budi

Laksono L

Jl. Raya RTM Gg

H.Salim rt06Rw10

No.18 Sedang Magang

8

Fu'at

Mulyanto

L

Jl. Palad Gg. Sunter II

Rt.03/01 No.1A

Pulogadung Jakarta

Timur Sedang Magang

9

Rio Indra

Pratama

L

Komplek Sarana

Indah Kedaung Jl.

Arum dalu II No.6

Ciputat Sedang Magang

10

Seto Sutrisno

L

Jl.Jatijajar II Rt.06/07

No.24 Cimanggis

Depok Sedang Magang

11

Syaeful

Amin L

Jl. Dalang Rt05/05

No.45 Munjul

Cibubur JakTim Sedang Magang

12

Tulus

Riyanto L

Jatijajar Rt03/05

Cimanggis Depok Sedang Magang

13

Winoto

L

Kp. Tipar Rt.04/06

No.46 Mekarsari

Cimanggis Depok Sedang Magang

Dari tabel diatas, ada 13 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter hanphone, dan ada pula yang bekerja di counter hanphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

 

Page 82: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa ada ada beberapa peserta yang masih magang.

 

Page 83: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Teknisi

Handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Sebagai langkah awal untuk melaksanakan pelatihan keterampilan teknisi

handphone. Institut Kemandirian Dompet Dhuafa membuka pendaftaran

kepada masyarakat yang berminat. Setelah banyak masyarakat yang

mendaftar, kemudian mereka menawarkan kepada masyarakat bentuk

keterampilan apa yang mau mereka pilih, dan mereka bisa ikut secara gratis.

Dalam melakukan pendaftaran Institut Kemandirian Dompet Dhuafa tidak

membatasi berapa banyak jumlah peserta yang daftar, tetapi nanti akan di

seleksi lagi, yang berhasil lulus seleksi akan mengikuti pelatihan keterampilan

teknisi handphone tersebut. Setelah melakukan perekrutan peserta pelatihan

maka pada tahun 2007 dimulailah periode pertama diselengarakannya

pelatihan keterampilan teknisi handphone dengan jumlah peserta awal 16

orang peserta. Setelah mengalami perkembangan dan banyak dikenal

masyarakat, Institut Kemandirian tidak melakukan perekrutan, tetapi

masyarakat yang daftar ke Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.

Adapun fasilitas yang disediakan untuk pelaksanaan pelatihan

keterampilan teknisi handphone, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

menyediakan alat-alat untuk menservice handphone. Pembekalan materi teori

bagi para peserta didik dilakukan di salah satu ruangan kelas tertutup dengan

 

Page 84: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

adanya fasilitas seperti meja, kursi, computer, whiteboard, dan alat-alat service

handphone.

Adapun proses pelaksanaan dari kegiatan pelatihan keterampilan teknisi

handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, adalah sebagai berikut:

1. Program Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Sebelum kita memasuki program pelatihan teknisi handphone, maka

perlu kita perhatikan dulu bagaimana visi pemberdayaan masyarakat

melalui pelatihan teknisi handphone. Seperti penuturan Zainal Abidin,

Direktur Institut Kemandirian, bahwa:

“Iya awalnya memang dari banyaknya jumlah pengangguran di

Indonesia dan sebagian jumlah pengangguran adalah masalah orang-

orang miskin, Institut Kemandirian mau mengangkat diri mereka,

mengangkat akar masalah kemiskinan. Dari beberapa masalah, salah

satu program kita adalah keterampilan teknisi handphone, karena bisa

para peserta setelah menyelesaikan pelatihan diharapkan bekerja,

dapat menghasilkan uang dan dapat berwirausaha.”62

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa program

pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan teknisi

handphone, dilaksanakan karena banyaknya tingkat pengangguran di

Indonesia, dan sebagian pengangguran itu adalah orang miskin. Seperti

kita ketahui, bahwa agenda pemberantasan pengangguran dan kemiskinan,

juga merupakan agenda besar pemerintah yang menuntut keterlibatan

semua pihak. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh Insitut

62 Wawancara Pribadi dengan Bapak Zainal Abidin (Direktur), di kantor Institut

Kemandirian, Kamis 7 Mei 2009.

 

Page 85: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Kemandirian Dompet Dhuafa ini menjadi strategis dilihat dari agenda

pemberdayaan.

Adapun masalah modus yang dipergunakan memang bisa bermacam-

macam. Di Institut Kemadirian Dompet Dhuafa, pilihan atas skill teknisi

handphone didasarkan kepada alasan-alasan yang cukup kuat, seperti

peluang yang besar di masyarakat untuk mendorong kemandirian, jika ia

bisa menguasai satu keterampilan tertentu. Maka program yang

dilaksanakan dalam pemberdayaan masyarakat di Institut Kemandirian

adalah melalui pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Bentuk keterampilan ini dalam pelaksanaan program meningkatkan

keterampilan para peserta tersebut bertujuan agar para peserta yang

mengikuti pelatihan keterampilan teknisi handphone ini dapat

meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam bidang service

handphone. dan setelah selesai mengikuti pelatihan para peserta

diharapkan dapat bekerja, dapat menghasilkan uang atau menambah

pendapatan dan juga dapat berwirausaha.

“Pelatihan keterampilan teknisi handphone ini telah dilaksanakan

mulai awal tahun 2007 pada bulan Januari di Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa. Sampai saat ini sudah memasuki angkatan ke- 6”.63

Adapun sumber dana awal untuk kegiatan ini adalah dari Dompet

Dhuafa Republika sendiri. Sebagaimana dikemukakan oleh Zainal Abidin.

“Pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan ini adalah salah satu

program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Sebagai jejaring

Dompet Dhuafa Republika, maka dana untuk program ini adalah dari

63 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Divisi Training) , di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009.

 

Page 86: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa Republika, yaitu dana zakat, infaq, dan dari para

donatur tetap dan para dermawan yang mendukung kegiatan pelatihan

keterampilan teknisi handphone tersebut.”64

Pelatihan keterampilan teknisi handphone ini cukup efektif

dilaksanakan bagi para pengganguran dan orang miskin. Selain untuk

menambah keahlian bagi para peserta yang memiliki keterampilan dalam

service handphone, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan

praktek lapangan dan menambah ilmu bagi para peserta.

Maksud efektif disini adalah cukup cepat dibanding dengan pelatihan-

pelatihan yang lain, seperti pelatihan menjahit, pelatihan otomotif, dan

pelatihan sales dan marketing. Karena jangka waktu pelatihan hanya 12

kali pertemuan, sedangkan pelatihan yang lain berjangka waktu 3 bulan.

Dalam teori yang dipergunakan oleh peneliti, ada suatu tahapan-

tahapan dalam memberdayakan masyarakat. Tahap-tahap pemberdayaan

masyarakat seperti yang sudah dijelaskan panjang lebar pada bab dua.

Dalam pemberdayaan tidak langsung terbentuk atau terjadi secara

langsung maupun tiba-tiba, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa tetapi melalui beberapa proses

tahapan yakni:

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini meliputi penyiapan petugas (community

development), dimana tujuan utama ini adalah untuk menyamakan

persepsi antar anggota agen perubah (agent of change) mengenai

64 Wawancara Pribadi dengan Bapak Zainal Abidin (Direktur), di kantor Institut

Kemandirian, Kamis 7 Mei 2009.

 

Page 87: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan pengembangan

masyarakat. Sedangkan pada tahap penyiapan lapangan, petugas

melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan

sasaran. Pada tahap inilah terjadi kontak dan kontrak awal dengan

kelompok sasaran.

Di Institut Kemandirian, tahap persiapan meliputi tahap dimana

Institut Kemandirian membuka pendaftaran kepada masyarakat yang

berminat untuk mengikuti pelatihan keterampilan teknisi handphone.

lalu setelah mendapatkan beberapa siswa, Institut Kemandirian

melakukan seleksi. Setelah melakukan seleksi lalu siswa yang

mendaftar akan diberikan arahan yaitu kapan mulai waktu pelatihan,

peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan pada saat pelatihan

seperti cara berpakaian, bila terlambat harus push-up, dan lain

sebagainya. Disini sudah terjadi kontak langsung dengan para siswa

yang ingin mengikuti pelatihan dengan para staff Institut

Kemandirian.

2. Tahap Assessment

Proses assessment yang dilakukan disini adalah dengan

mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga

sumber daya manusia yang dimiliki klien. Dalam proses penilaian

ini dapat pula digunakan teknik SWOT, dengan melihat kekuatan,

kelemahan, kesempatan dan ancaman.

 

Page 88: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Pada tahap assessment ini, para siswa yang memilih pelatihan

yang mereka butuhkan, misalnya siswa tersebut membutuhkan

pelatihan keterampilan teknisi handphone, karena memang saat

SMA siswa ini mengambil jurusan elektro. Lalu ada siswa yang

menginginkan pelatihan keterampilan menjahit, karena memang

sudah mempunyai basic dalam menjahit. Jadi, di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa, para siswa sendiri yang menentukan

dan memilih pelatihan apa yang mereka inginkan. Sedangkan para

staff mengarahkan dan menerangkan tentang pilihan yang akan

mereka ambil.

3. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

Pada tahap ini agen perubah (agent of change) secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang

masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Sebelum melakukan pelatihan, pada hari pertama siswa

mengikuti pelatihan, mereka diberi materi tentang pembedahan

mental para siswa. Jadi para staff di Institut Kemandirian, memberi

arahan dan penjelasan tentang bagaimana menjadi wirausaha,

bagaimana membaca peluang usaha, serta bagaimana cara

mengatasi kehidupan para siswa melalui wirausaha. Karena siswa

disini nantinya jika selesai platihan akan melanjutkan menjadi

wirausaha yang terampil di bidangnya masing-masing.

4. Tahap Pemformulasikan Rencana Aksi

 

Page 89: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Pada tahap ini agen membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan

mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Tahap ini yaitu, Institut Kemandirian, mengupayakan bahwa

program yang mereka selenggarakan adalah program yang dapat

membantu masyarakat dalam mengatasi masalah yang ada pada

kehidupan mereka. Dengan berlandaskan pada visi Institut

Kemandirian yaitu mengentaskan pengganguran dan kemiskinan.

Maka program-program yang diusung berupa program yang sesuai

dengan gaya hidup masyarakat. Seperti program pelatihan

keterampilan teknisi handphone, dimana handphone sudah menjadi

gaya hidup masyarakat banyak, maka jika ada service handphone

disekitar kita itu sangat membantu jika handphone kita rusak, dan

utnuk siswa yang mengikuti pelatihan akan menjadi peluang usaha

yang dapat membantu masyarakat dalam mencari rizki.

5. Tahap Pelaksanaan (implementasi) Program

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling

krusial (penting) dalam proses pengembangan masyarakat, karena

sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik akan dapat

melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak ada kerja

sama antar warga.

Dalam tahap pelaksanaan ini, Institut Kemandirian sudah dapat

bekerjasama dengan para siswa, dikarenakan Instruktur pelatihan

 

Page 90: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

tidak terlalu serius dalam memberikan materi, ada selera humor,

jadi ada rasa kebersamaan di dalam kelas. Lalu kerjasama yang

dilakukan antara siswa dan para staff juga terlihat jika ada siswa

yang masih ragu dalam mengikuti pelatihan ini. Menurut peneliti

program ini sudah berjalan dengan baik dan dalam pelaksanaannya

siswa dan para staff dapat bekerjasama dengan baik.

6. Tahap Evaluasi

Tahap ini sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap program yang sedang berjalan pada pengembangan

masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga.

Pada tahap evaluasi ini, yang dilakukan Institut Kemandirian

adalah para siswa diharuskan magang di counter-counter

handphone yang mereka inginkan, dan mereka mencarinya sendiri,

jika tidak dapat baru di carikan oleh Institut Kemandirian. Di

dalam maganga ada proses evaluasi, dimana siswa dapat mengukur

kemampuan dan keterampilan mereka melalui praktek secara

langsung di tempat magang. Karena di tempat magang ini para

siswa dapat mengimplementasikan apa saja yang sudah mereka

pelajari pada saat pelatihan berjalan. Maka siswa ini dapat

mengukur kemampuan mereka, dan juga staff Institut kemandirian

dapat melihat dan mengevaluasi sejauh mana program yang

 

Page 91: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

mereka jalankan diikuti oleh siswa dan apakah siswa mereka

mampu untuk bersaing dengan para teknisi handphone yang lain.

7. Tahap Terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran. Terminasi dilakukan seringkali bukan

karena masyarakat sudah dapat dianggap mandiri, tetapi tidak

jarang terjadi karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah

melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya, atau karena

sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan seblumnya, atau

karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana yang

dapat dan mau meneruskan.

Dalam proses terminasi ini adalah jika siswa sudah selesai

melakukan proses pemagangan, lalau siswa datang ke Institut

Kemandirian dengan membawa nilai yang diberikan pada saat

mereka magang, lalu Institut Kemandirian memberikan sertifikat

bahwa siswa telah mengikuti pelatihan keterampilan teknisi

handphone. Disini sudah terjaid proses terminasi, dimana jika

sudah diberikan sertifikat siswa sudah tidak lagi mengikuti

pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Peneliti juga menggunakan teori intervensi, ada satu proses yang

disebut sebagai proses intervensi. Intervensi, seperti sudah dijelaskan

panjang lebar pada bab dua, bahwa Intervensi adalah Parson dalam

Suharto (2005) menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya

 

Page 92: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

dilakukan secara kolektif. Namun demikian, tidak semua intervensi

pekerjaan social dapat dilakukan melalui kolektivitas. Dalam beberapa

situasi strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual.

Meskipun pada gilirannya strategi ini pun tetap berkaitan dengan

kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan sumber atau sistem

diluar dirinya. Dalam konteks pekerjaan sosial pemberdayaan dapat

dilakukan melalui:

d. Intervensi mikro, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap klien

secara individu melalui bimbingan, konseling, stess management, criris

intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien

dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut

sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered approach).

e. Intervensi mezzo, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap

sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan,

dinamika kelompok biasanya digunakan sebagai strategi dalam

meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap

klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang

dihadapinya.

f. Intervensi makro. Pendekatan ini disebut sebagai strategi system besar

(large-system strategi), karena sasaran perubahan diarahkan pada

system lingkungan yang luas. Perumusan kebijakan, perencanaan

social, kampanye, aksi social, lobbying, pengorganisasian masyarakat,

 

Page 93: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

manajemen konflik adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini.

Strategi system besar memandang klien sebagai orang yang memiliki

kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk

memilih serta menemukan strategi yang tepat untuk bertindak.65

Intervensi makro mencakup berbagai metode professional yang

digunakan untuk mengubah system sasaran yang lebih besar dari

individu, kelompok dan keluarga. Yaitu organisasi, komunitas baik

setingkat local, regional maupun nasional secara utuh.66

Dalam hal ini, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa melakukannya

dalam bentuk pemberian pelatihan keterampilan teknisi handphone. yang

di dalam teori intervensi sangat berdekatan dengan model intervensi

mikro. Intervensi mikro, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap

klien secara individu melalui bimbingan, konseling, stess management,

criris intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih

klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering

disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered

approach).

Menurut peneliti, pelatihan keterampilan teknisi handphone yang

dilakukan Institut kemandirian Dompet Dhuafa adalah salah satu bentuk

pemberdayaan masyarakat, yang bersifat pemberdayaan individual,

dengan konsep model intervensi mikro, dimana pemberdayaan individual

65 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 66. 66 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Jakarta:FEUI Press, 2003), h. 57.

 

Page 94: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

ini dilakukan dengan pelatihan keterampilan teknisi handhone, yang

bertujuan untuk membimbing dan melatih peserta pelatihan keterampilan

teknisi handphone dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya.

2. Proses Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Dalam proses pembelajarannya kegiatan pelatihan ini dilakukan oleh

seorang guru atau instuktur yang memberikan materi pembelajaran. Proses

pembelajaran ini berlangsung selama 12 kali pertemuan.67

Proses pelatihan keterampilan teknisi handphone ini dilaksanakan setiap

hari, dari hari senin sampai jum’at. Yang dimulai dari pukul 09:00 hingga

pukul 15:00.68 Dengan perincian waktu sebagai berikut: Pertama,

pembukaan. Pada pembukaan kelas berlangsung selama 10 menit. Setelah

itu instruktur memberikan materi pembelajaran. Pada pemberian materi

berlangsung selama 160 menit yang merupakan waktu untuk belajar, yaitu

memberikan materi pembelajaran teknisi handphone baik teori maupun

praktek yang disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran dalam

menservice handphone.69 Para pengajar di tentukan pihak Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa, dan dalam satu kelas ada satu

pengajar.70Adapun peralatannya dan bahan-bahannya telah tersedia di

dalam kelas.

67 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Divisi Training), di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009. 68 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Divisi Training), di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009. 69 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Jamaludin (Instruktur), di kantor Institut

Kemandirian, Jum’at 8 Mei 2009. 70 Wawancara Pribadi dengan Bapak Zainal Abidin (Direktur), di kantor Institut

Kemandirian, Kamis 7 April 2009.

 

Page 95: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Adapun, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 14 orang peserta dan

semuanya laki-laki. Dari jumlah tersebut ada 1 orang bapak yang mantan

karyawan PT.Panasonic Manufacturing, sementara 13 orang lagi masih

mencari pekerjaan serta berusaha mengembangkan keahliaan yang

sekarang sedang mereka pelajari.71 Sedangkan materi yang disampaikan

dalam setiap tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tahap Dasar

Tahap dasar merupakan tahap awal bagi peserta dalam kegiatan

pelatihan keterampilan teknisi handphone. Pada tahap ini peserta didik

melakukan perkenalan, pembedahan mental, dan bagaimana cara

berwirausaha dengan baik dan menjadi wirausaha yang sukses. Peserta

pelatihan juga diberikan materi mengenai perkenalan mesin service

handphone, sedangkan dalam pembelajaran praktek, peserta didik

diajarkan cara memasang IC mencopot IC, menganalisa kerusakan di

handphone, membersihkan bagian dalam handphone, menyolder

handphone, memanaskan handphone, dan lain sebagainya.72

b. Tahap Terampil

Dalam tahap ini sedikit banyaknya peserta sudah memahami

tentang jenis-jenis dan komponen yang ada dalam handphone, serta

fungsi-fungsinya. Maka dalam tahap terampil ini materi yang

71 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Divisi Training), di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009. 72 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Jamaludin (Instuktur), di kantor Institut

Kemandirian, Jum’at 8 April 2009.

 

Page 96: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

disampaikan hanya merupakan pendalaman dari materi yang

didapatkan pada tahap dasar.

“..dalam melakukan praktek teknisi handphone materi yang diberikan

lebih rumit dari materi tahap dasar seperti memasang IC dan

membersihkan bagian dalam handphone. Bentuk pengajaran pelatihan

keterampilan teknisi handphone adalah dua hari materinya pemberian

teori dan selebihnya berbentuk praktek langsung. Dalam praktek

langsung disini maksudnya adalah, para peserta diminta untuk

membawa 8 buah handphone yang rusak, lalu di dalam kelas

handphone itu mereka service.” 73

c. Tahap Mahir

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam kegiatan pelatihan

teknisi handphone. Materi yang diberikan dalam tahap ini merupakan

lanjutan dari tahap sebelumnya.

“… dalam pembelajaran praktek, materi yang diberikan adalah berupa

memasang IC, mencopot IC, menganalisa kerusakan handphone,

membetulkan sinyal handphone, lampu handphone, dan lain

sebagainya. Dalam pelaksanaannya pembelajaran tersebut dilakukan

selama 2 hari”.74

Dalam penyampaian materi, diperlukan suatu pengajaran yang

tepat untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengandung

pengertian cara yang didalamnya fungsinya alat untuk mencapai

tujuan. Adapun metode pengajaran yang digunakan dalam

penyampaian materi pembelajaran yaitu:

1) Teori

Pembekalan dalam bentuk teori ini dilakukan pada saat

instruktur memberikan materi pembelajaran yang telah ditentukan

73 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Jamaludin (Instruktur), di kantor Institut

Kemandirian, Jum’at 8 April 2009. 74 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Jamaludin (Instruktur), di kantor Institut

Kemandirian, Jum’at 8 April 2009.

 

Page 97: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

dalam setiap harinya. Tujuan dari metode ini adalah agar para

peserta didik memahami yang diajarkan sebelum mereka

mengaplikasikannya dalam praktek.

“Pemberian materi melalui pembekalan teori ini dilakukan selama

12 hari setiap hari tahap pembelajaran”.75

2) Praktek

Pembelajaran praktek ini sebagai pelaksanaan dari teori

yang disampaikan, selain itu dengan praktek akan mempermudah

peserta didik mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

“… dalam pelaksanannya pembelajaran melalui praktek ini

dilakukan secara bersama-sama, dalam satu ruang kelas.76

Adapun fasilitas alat-alat untuk menservice handphone itu

lengkap, seperti komputer, solder uap, tornado box, obeng khusus,

pinset penjepit, BGA (Ball Grid Arrray) Plat, multimeter, cairan

pembersih, dan pasta solder, yang kesemua alat-alat yang penulis

sebut diatas tersedia di dalam ruang kelas pelatihan keterampilan

teknisi handphone Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.

3) Resitasi (pemberian tugas)

Untuk meningkatkan daya nalar dan kemampuan peserta

didik dalam menguasai materi yang telah disampaikan, maka

instruktur memberikan tugas individu dari setiap materi yang telah

disampaikan.

75 Hasil wawancara dengan Muhammad Jamaludin (Instruktur), di knator Institut

Kemandirian, Jum’at 8 April 2009. 76 Hasil wawancara dengan Muhammad Jamaludin (Instruktur), di kantor Institut

Kemandirian, Jum’at 8 April 2009.

 

Page 98: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

“…tugas tersebut dikerjakan di luar jam pelajaran (di rumah

masing-masing) dan diperiksa pada pertemuan berikutnya.

Tugasnya yaitu membuat catatan hasil menservice handphone, dari

segi kerusakan dan pembetulannya, apakah peserta berhasil atau

tidak dalam membetulkan handphone yang rusak itu harus di catat

dan diberikan oleh instruktur.77

“…di dalam proses pembelajaran pelatihan keterampilan teknisi

handphone seorang instruktur dituntut untuk menguasai materi

tentang handphone. Saat ini tercatat 1 orang instruktur dan 3 orang

staff instruktur tetap yang menguasai materi tentang menjadi

teknisi handphone.78

“Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai.

Setiap peserta yang lulus dalam ujian pada setiap tahap

pembelajaran dan berhasil mendapatkan tempat magang akan

mendapatkan sertifikat kelulusan dari Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa.”79

4) Proses pemagangan

Dalam proses pemagangan ini, para peserta diharapkan

dapat menerapkan ilmu yang di berikan oleh para instruktur.

Dengan magang dapat menerapkan teori dan praktek yang sudah

diberikan kepada peserta dengan menservice handphone para

pelanggan mereka di tempat mereka magang.

“Menurut Bapak Hasan, para peserta di haruskan mencari tempat

magang sendiri, jika tidak dapat baru akan dibantu oleh Institut

kemandirian. Setiap peserta wajib memberi tahu alamat tempat

magang mereka masing-masing, karena akan di survey oleh staff

bagian mensurvei peserta yang sedang magang.”80

77 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Jamaludin (Instruktur),di kantor Institut

kemandirian, Jum’at 8 April 2009. 78 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Diviis Training), di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009. 79 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Divisi Training), di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009. 80 Wawancara Pribadi dengan Bapak Hikmawan A. Hasan (Divisi Training), di kantor

Institut Kemandirian, Senin 27 April 2009,

 

Page 99: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

B. Kontribusi Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa Kepada Semangat Kemandirian Pada

Pelakunya

Adapun untuk mengetahui apakah pelatihan keterampilan teknisi

handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa memberikan kontribusi

kepada terbangunnya semangat kemandirian pada pelakunya, adalah sebagai

berikut:

1. Menambah pengetahuan dan keterampilan peserta teknisi handphone

dari sebelum sampai sesudah mengikuti pelatihan

Seperti Tulus (24), ia salah satu peserta palatihan angkatan ke 7

yang dilaksanakan pada tanggal 16 april sampai tanggal 1 mei 2009. ia

mengenal Institut Kemandirian dari temannya dan dari mendengarkan

radio. Sebelumnya Tulus tidak mempunyai basic tentang handphone, ia

otodidak dengan melihat teman-temannya membetulkan televisi, radio dan

barang-barang elektonik lainnya. Dulu sebelum ia mengikuti pealtihan, ia

sudah bekerja sebagai buruh pabrik, karena ia hanya di kontrak di pabrik,

setelah mengalami pemberhentian ia lalu mengetahui kalau di Institur

Kemandirian ada pelatihan keterampilan teknisi handphone. karena ia suka

sekali dengan elektro dan handphone. Sekarang ini setelah mengikuti

keterampilan pelatihan teknisi handphone pengetahuan tulus pun

 

Page 100: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

bertambah, kini ia sudah bisa menggunakan alat-alat untuk menservice

handphone, membersihkan handphone dan lain sebagainya.81

“Pelayanan yang diberikan oleh Institut Kemandirian sangat baik, dan

ia merasa termotivasi dan mandiri, sehingga ia dapat percaya diri untuk

menjadi seorang teknisi handphone. Namun tulus mengatakan, jam

atau waktu pelatihannya ditambah lagi kurang lebih satu bulan, agar

bisa lebih mendalami materi yang diberikan oleh instruktur dan

mengasah keahliaan yang ia miliki. Kemudian setelah mengikuti

pelatihan keterampilan teknisi handphone adalah jika ada modal ia

ingin membuka usaha counter handphone, dan membantu masyarakat

dalam membetulkan handphonenya yang rusak.”82

Gambar 1

Tulus Riyanto, Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone 15 April-1 Mei

2009

81 Hasil wawancara dengan Tulus, tempat ruang kelas Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa, jum’at 8 Mei 2009. 82 Wawancara Pribadi dengan Tulus, tempat di ruang kelas Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa, Jum’at b8 Mei 2009.

 

Page 101: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

2. Mendapatkan tambahan modal sehingga bisa meningkatkan

performance usahanya

Seperti Mas Rizky (22), ia adalah salah satu alumni pelatihan

keterampilan teknisi handphone Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

angkatan pertama pada awal tahun 2007. Ia berpendapat bahwa waktu

sebelum ikut pelatihan keterampilan teknisi handphone, ia membuka usaha

berjualan pulsa, voucher, dan asesoris handphone. Lalu setelah mengikuti

pelatihan keterampilan teknisi handphone, menurutnya:

“Banyak perubahan, istilahnya kalau setelah jadi teknisi lebih

mengerti, dan kalau tidak bisa kita tanya sama orang, jadi kalau dulu

belum bisa ternyata sekarang bisa dan mudah dalam memperbaiki

handphone yang rusak. Kalau dulukan hanya jual pulsa saja, sekarang

saya sudah bisa memperbaiki handphone”.83

Lalu setelah ditanya berapa pendapatan ia sekarang, Mas Rizky

menjawab:

“Kalau penghasilan kotor Rp 3.000.000 kalau bersihnya Rp.1.000.000,

Ya alhamdulilah sudah bisa mencukupi, kalau untuk sendiri bisa, tapi

karena saya bantu-bantu orang tua dan adik yang masih sekolah, ya

udah cukup walau bisa bantu dan nabung”. 84

Menurut Mas Rizky dengan mengikuti pelatihan keterampilan teknisi

handphone, bisa menambahkan modal, sehingga ia bisa meningkatkan

performance usaha counter handphonenya.

Sedangkan menurut Mas Puji, ia adalah alumni pealtihan keterampilan

teknisi handphone Institut Kemandirian angkatan pertama, awal tahun

83 Wawancara Pribadi dengan Mas Rizky Aulia Rachman (Alumni), di counter Mas

Rizky, Cibubur, Selasa 12 Mei 2009. 84 Wawancara Pribadi dengan Mas Rizky Aulia Rachman (Alumni), di counter Mas

Rizky, Cibubur, Selasa 12 Mei 2009

 

Page 102: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

2007. Menurutnya sebelum mengikuti pelatihan keterampilan teknisi

handphone, ia sudah membuka sebuah counter handphone, tetapi hanya

berjualan pulsa, voucher dan asessoris handphone. lalu setelah mengikuti

pelatihan keterampilan teknisi handphone, menurutnya:

“Adanya perubahan pemikiran, menambahnya ilmu dan potensi

bertambah, sangat bermanfaat, sangat berguna, manfaatnya banyak dan

yang paling dominan bertambahnya skill tetapi masih ada ganjalan

seperti modal dan forum di antara alumni yang ikut pelatihan teknisi

handphone”.85

Lalu kalau soal pendapatannya sekarang, ia menjawab:

“Tidak di catat kira-kira kisarannya sekitar Rp.1.500.000 per bulan.

cukup lah, kadang kurang juga, tergantung keinginan, kalau

kebutuhan cukup kalau keinginan tidak cukup. Kalau ikutin keinginan

terus yah gak cukup-cukup”.

Gambar 2

Puji Juliono, Alumni Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

85 Wawancara Pribadi dengan Mas Puji Juliono (Alumn), di rumah Mas Puji, Depok,

Kamis 14 Mei 2009.

 

Page 103: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dari pendapat Mas puji diatas, dapat peneliti simpulkan, bahwa

pelatihan keterampilan teknisi handphone memang bermanfaat sekali, dan

dapat menambah keahliaan. Tetapi agar tetap berlanjut, hubungan antara

alumni dan pihak Institut Kemandirian, perlu diadakan forum alumni, agar

mereka bisa bertukar informasi tentang berkembangan handphone, dan cara

membenarkannya, lalu agar Institut Kemandirian lebih men-support lagi

para alumni.

3. Menambah jaringan kerja

Seperti Mas Edy Setiadi (34), ia adalah alumni pelatihan keterampilan

teknisi handphone di angkatan ke 3 pada tahun 2008. Sebelum mengikuti

pelatihan keterampilan teknisi handphone, ia sudah membuka counter

handphone, tetapi hanya menjual pulsa, voucher, dan asessoris handphone.

lalu setelah mengikuti pealtihan keterampilan teknisi handphone, ia

berpendapat:

“Alhamdulillah dapat mendukung usaha saya, dan juga dapat bekal

untuk keahliaan saya sehari-hari”.

Dan saat ditanya tentang penghasilan ia sebulan, ia mengatakan:

“Penghasilan sebulan saya ada 3 tempat mencari nafkah total

seluruhnya Rp. 4.500.000 dari pulsa dan service handphone di rumah,

di sini dan di bengkel komunitas penggemar handphone. Namanya

hidup alhamdullilah, bisa mencukupi”.86

Dari hal diatas, dapat penulis simpulkan, bahwa sebelum mengikuti

pelatihan keterampilan, Mas Edy sudah membuka counter dengan

berjualan pulsa, voucher, dan asessoris dan pendapatan segitu gitu.

86 Wawancara Pribadi dengan Mas Edy Arisandy (Alumni), di counter pribadinya,

Cimanggis, Kamis 14 mei 2009.

 

Page 104: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Sekarang pendapatan bertambah dari service handphone. ia juga

mempunyai jaringan atau forum untuk teknisi handphone, dengan adanya

forum itu beliau merasa senang karena dapat saling menukar informasi dan

perkembangan dalam dunia handphone.

Gambar 3

Eddy Arisandy, Alumni Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

4. Menambah penghasilan ketika pengetahuan yang didapat

diaplikasikan di lapangan usaha

Yasir (23), ia salah satu peserta yang mengikuti pelatihan keterampilan

teknisi handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, angkatan ke 7

yang dilaksanakan pada tanggal 16 april sampai dengan tanggal 1 mei

2009. Ia mengikuti pelatihan keterampilan teknisi handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa, mendapat informasi dari kakaknya.

Sebelum mengikuti pelatihan, Yasir bekerja sebagai penjual sepatu di Mall

Ambasador, lalu ia berhenti dan membuka usaha counter handphone,

 

Page 105: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

tetapi hanya menjual pulsa, voucher dan asessoris handphone. lalu ia pun

ikut pelatihan keterampilan teknisi handphone. Menurutnya sekarang ini

pengetahuan tentang service handphone bertambah, dari tadinya tidak bisa

menjadi bisa. Setelah mengikuti pelatihan keterampilan teknisi handphone,

omset usaha yang di lakukan oleh Yasir bertambah,

“menurutnya ia sekarang sudah bisa menghasilkan uang dari usaha

service handphone. Tetapi sekarang di counternya sudah ada jasa

service handphone, dan dari pelatihan ini ia sudah dapat menghasilkan

uang dari keahliaannya sebagai seorang teknisi handphone”.87

Gambar 4

Ahmad Yasir. Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone 15 April-1 Mei

2009

Yasir, sangat percaya diri menjadi teknisi handphone, menurutnya

karena pelayanan di Institut Kemandirian itu bagus, dan menanamkan

motivasi dan sikap kemandirian.

87 Wawancara Pribadi dengan Yasir (Peserta), di ruang kelas Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa, Jum’at 8 Mei 2009.

 

Page 106: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Yasir, mempunyai harapan ingin menjadi seseorang yang sukses di

bidang service handphone, dan rencana ia kedepan adalah membuka

counter ke duanya di tempat lain, dengan mempekerjakan orang lain

sebagai karyawannya.88

5. Terciptanya jiwa kemandirian sehingga dengan keterampilan yang

dimilikinya mampu menciptakan suatu usaha

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan,

seperti Bapak Winoto, ia adalah peserta pelatihan keterampilan teknisi

handphone, angkatan ke 7 yang dilaksanakan pada tanggal 16 april sampai

dengan 1 mei 2009.

Menurut Bapak Winoto, ia mengetahui Institut Kemandirian dari

anaknya, dan juga dari pamannya. Sebelum ia mengikuti pelatihan, ia

adalah karyawan PT.Panasonic Manufacturing Indonesia, ia mendapat

pensiun dini. Lalu setelah pensiun ia memutuskan untuk ikut pelatihan, ia

memilih keterampilan teknisi handphone, karena sesuai dengan minant

yang mau ia tekuni saat ini dan seterusnya. 89

Gambar 5

88 Wawancara Pribadi dengan Yasir (Peserta), di ruang kelas Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa, Jum’at 8 Mei 2009. 89 Wawancara Pribadi dengan Pak Winoto (Peserta), di rumah Pak Winoto,Cibubur,

Kamis 7 Mei 2009.

 

Page 107: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Winoto, Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone 15 April – 1 Mei 2009

Menurutnya pelayanan yang diberikan Institut Kemandirian cukup

bagus, dan memuaskan, banyak pelajaran yang ia peroleh, dari segi materi

maupun praktek. Tetapi dalam waktu belajarnya sangat singkat, ia

menyatakan bahwa perlu ditambah waktu untuk pelatihan, agar lebih

mengerti, paling tidak pelatihannya itu waktunya 3 bulan. Selain itu juga

Pak Winoto mengatakan bahwa ia sangat percaya diri menjadi teknisi

handphone, karena sudah punya bekal keahliaan dan ilmu, juga diberikan

motivasi. Ia berharap dapat menjadi teknisi handphone yang handal dan

sekarang ini ia sudah membeli sebuah toko untuk membuka usaha counter

handphone, dari mulai penjualan pulsa, voucher, asessoris handphone, dan

juga service handphone. 90

90 Wawancara Pribadi dengan Pak Winoto (Peserta), di rumah Pak Winoto, Cibubur,

Kamis 7 Mei 2009.

 

Page 108: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat dikatakan, bahwa pelatihan

merupakan peran yang edukasional (berpendidikan) yang paling spesifik

karena secara mendasar memfokuskan pada upaya mengajarkan peserta

pelatihan cara bagaimamana ia melakukan sesuatu hal yang berguna baik

sekarang atau di masa mendatang. Dalam hal ini peran Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa sebagai pelaku perubahan harus lebih banyak bertindak

sebagai penghubung suatu perubahan antara peserta pelatihan dan Institut

Kemandirian sendiri. Pelatihan sendiri pada dasarnya lebih efektif jika sesuai

dengan minat yang di inginkan oleh peserta atau masyarakat, dan Institut

Kemandirian sudah dapat melakukannya dengan baik. Tetapi harus lebih

terampil lagi dalam menjalin hubungan kepada para alumni, dan menambah

waktu pelatihan agar para peserta merasa lebih fokus dan dapat mendalami

pelajaran yang di berikan oleh Instruktur.

Pelatihan keterampilan teknisi handphone, sudah dapat mencoba

menginventarisasi beberapa tugas-tugas yang terkait praktik intervensi

komunitas yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat sebagai strategi

dalam melakukan perubahan. Maka sebagai pelaku perubahan Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa sebagai pemberdaya masyarakat harus dapat

mengidentifikasi dan memanfaatkan berbbagi sumber daya yang ada dalam

komunitas maupun kelompok. Berbagai masyarakat atau peserta yang

mengikuti pelatihan harus mendapat perhatian dari pelaku perubahan sehingga

dalam pengembangannya para peserta dapat lebih mengoptimalisasikan

keterampilan mereka, yang tentu saja disini perlu dikembangkan pula potensi

 

Page 109: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa agar lebih maju lagi dalam

memberdayakan masyarakat.

 

Page 110: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Program-program pemberdayaan yang dilakukan oleh Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa adalah berupa pemberian pelatihan

keterampilan bagi para pengangguran dan orang miskin. Adapun bentuk

program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dalam memberdayakan

masyarakat miskin dan pengangguran adalah melalui pelatihan

ketrampilan teknisi handphone. Dengan menggunakan model

pemberdayaan yang berbentuk intervensi mikro, yaitu pemberdayaan

individu melalui pelatihan, dimana pemberdayaan ini mempunyai tujuan

untuk membimbing dan melatih peserta agar dapat menjalankan tugas-

tugas kehidupannya.

Upaya yang dilakukan oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dalam

memberdayakan masyarakat yang dapat diandalkan untuk menjalankan

kehidupannya secara mandiri. Berdasarkan hasil observasi peneliti, banyak

peserta mereka bisa mengembangkan keahliaan yang diperolehnya dengan

cara membuka usaha mereka sendiri dan ada juga yang bekerja di

perusahaan atau counter handphone seperti di Roxy, dan counter

handphone lainnya di tempat-tempat biasa.

 

Page 111: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

2. Pelatihan keterampilan teknisi handphone menjadi penting untuk

diperhatikan, karena di dalamnya melatih kemampuan peserta pelatihan

agar merubah keadaan dari menganggur dan miskin yang selama ini

mereka dera, menjadi lebih produktif dan bermanfaat.

Pelatihan keterampilan teknisi handphone ini juga dapat menambah

penghasilan para alumni, yang tadinya sebelum ikut pelatihan ia hanya

menjual pulsa, voucher dan asessoris handphone, sekarang para alumni

sudah dapat menjadi teknisi handphone yang handal dan sukses, karena

menambah pengetahuan dan keterampilan peserta teknisi handphone dari

sebelum sampai sesudah mengikuti pelatihan, mendapatkan tambahan

modal sehingga bisa meningkatkan performance usahanya, menambah

jaringan kerja, menambah penghasilan ketika pengetahuan yang didapat

diaplikasikan di lapangan usaha, terciptanya jiwa kemandirian sehingga

dengan keterampilan yang dimilikinya mampu menciptakan suatu usaha

B. Saran-saran

Dari pembahasan pada bab sebelumnya, kiranya bermanfaat, maka ada

beberapa hal yang ingin peneliti sarankan:

1. Untuk program pelatihan keterampilan teknisi handphone

a. Agar waktu pembelajaran dapat ditambah, agar pemberian

keterampilan dapat lebih leluasa disampaikan dan peserta mendapatkan

keahliaannya dengan baik.

b. Dapat mempererat dan membuka forum di antara alumni-alumni

teknisi handphone. Agar para alumni dapat bertukar informasi,

 

Page 112: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

bertukar ilmu, karena perkembangan handphone tidak hanya sampai

disini. Banyak model-model dan jenis-jenis handphone lain, yang

belum tentu dapat di service oleh para teknisi. Dengan adanya forum

alumni, dapat bertukar pikiran dalam menganalisa kerusakan

handphone dan alat-alatnya yang lain. Wallahu a’lam.

 

Page 113: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tabel 2

Data Peserta Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

Angkatan ke 2 Tahun 2007/2008

No Nama L/P Alamat

Pekerjaan Sesudah

Pelatihan

1 Adhi Wijayanto L

Jl.Cidurian Raya

No.165, Depok II

Timur.16418

Jual beli Hp dan

service HP

2 Anugrah Budi P L

Jl.Sepakat IV, Rt.02

Rw.01, Jakarta Timur Buka Counter HP

3 Bambang S L

Jl. Kolonel Sugiono,

Rt.04/Rw.IX,

Semarang Utara

Pengelolaan Counter

dengan Bapak Salim

banteng utara bagi

hasil 50%

4 Chaerul S L

Jl.Al Ikhwan I no

17,Rt.02 Rw.013

Depok

Bekerja di Biru Cell,

Lenteng Agung.

5 Eko Sekti M L

Pintu Air Rt.01 Rw.18,

Cimanggis,Cilangkap

Usaha buka service

HP di Cimanggis

6 Fadriella Aziz L

Jl.Raya Centex, Rt.06

Rw.02 No.14, Ciracas,

Jakarta Timur

Jual voucher dan

Service HP

7

Hikmah

Alaydrus P

Jl.Ayub No.6C,

Rt.015/008, Bidara

Cina,Jatinegara

Buka service HP

dirumah

8 Jaja Oktorudin L

Jl.Raya Labuan km.12,

Cimaying,

Rt.02/Rw.05, Menes,

Padeglang, Banten

Buka usaha sendiri

dibidang teknisi HP

dan Komputer

9 Junaedi S L

Jl. Lesung VII No. 61

Rt 07/012 Depok

Timur 16417

Pengangguran

10 M Syukron M L

Jati Melati, Pondok

Melati Rt 04/Rw.07,

Bekasi

Kerja di Bank

Mandiri, Jl.

Pahlawan Revolusi,

Pondok bambu,

jaktim.

11 M Eko Sakti L

kp.Babakan, 01/02

Sukatani, Depok Magang

12 Maryulis L

Jl.Raya Kali Mulya

Rt.01/Rw.01, Sukma

Jaya, Depok

Kuliah dan teknisi

freelance

 

Page 114: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

13 Miftahul Komar L

Kp. Cipataruman RT

02 / 02 No. 27

Sindangkerta Bandung

Barat, Jawa Barat.

Mengajar di sekolah

dan Buka usaha

bersama Buka

Counter HP

14 Moh Fadly L

Jl. Mahakam Raya,

No.42 Rt.01 Rw.03,

Depok Timur

15 M Fahat L

Jl.Perintis

Kemerdekaan,Rt.03

Rw.05

No.15,Kec.Menes,

Padeglang 42262

Buka usaha sendiri

dibidang teknisi HP

16 M Farid L

Jl.Perintis

Kemerdekaan,

Cimaying,

Rt.03/Rw.05, No.15a,

Menes - Padeglang,

42262

Buka usaha sendiri

dibidang teknisi HP

17 Ridho Adha L

Jl.Kb. Kacang 44 no.

27 Rt.05/Rw.08, Tanah

Abang, Jakarta Pusat

Menganggur

18 Slamet Riyanto L

Villa Mutiara Gading

Blok A3/No.34,Ds

Setia Asih, Kec.

Tarumajaya Bekasi

ikut pelatihan di

Islamic Center Koja,

kuliah estensi

sekarang marketing

kue untuk

mengumpulkan

modal

19 Sutrisno L

Jl.Celiltan Kecil

3,Rt.07 Rw.02, Cililitan

Kramat Jati

Kerja di Klinik

Ponsel, Jl. Otista

131A, Cawang.

20 Syaiful Ulum L

Kp.Rawa Bacang,

Rt.10 Rw.14, Jati

Rahayu, Pondok melati

, Pondok Gede

Usaha sendiri di

daerah jambi

perbatasan Riau, Jl.

Anggrek RT 04 / 01,

Desa Sri Agung,

Kec. Batang Asam

21 Tri Kuntoto L

Jl.Lesung VII, No.42,

Rt.06 Rw.012, Depok

Timur

Masih bekerja dan

persiapan buka

counter

22 Tuah Nasya D L

Jl.Kramat Jaya 1/3,

Rt.01 Rw.12, Depok I

utara, 16421

Wirausaha

redording, Rental PS

dan Service HP

(Iguana Mobile)

 

Page 115: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Dari tabel diatas, ada 22 peserta pelatihan keterampilan teknisi handphone.

Tergambar bahwa daerah mereka tinggal berbeda-beda, ada yang mempunyai

tempat tinggal dekat dengan lokasi Institut Kemandirian, dan ada juga yang jauh.

Dari jenis kelamin para peserta pelatihan, kebanyakan adalah laki-laki, dari jenis

kelaminnya tersebut menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih pelatihan

keterampilan teknisi handphone. Tetapi pada peserta yang ke dua ini, terdapat dua

orang perempuan yang mengikuti pelatihan keterampilan teknisi handphone, jadi

pelatihan ini tidak mempengaruhi minat perempuan untuk mengikutinya.

Pekerjaan peserta selanjutnya sesudah mengikuti pelatihan adalah membuka

usaha counter hanphone, dan ada pula yang bekerja di counter hanphone, dan

menjadi Instruktur teknisi handphone. Tidak semua peserta sesudah mengikuti

pelatihan bekerja di counter atau membuka usaha counter handphone, bisa dilihat

dari tabel diatas, bahwa ada 1 peserta yang bekerja di Bank Mandiri, dan 1 peserta

bekerja sebagai guru, bahkan ada peserta yang masih menggangur.

 

Page 116: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawaban wawancara alumni pelatihan keterampilan teknisi handphone di

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Nama :Riski Aulia Rahman

Tempat : Di counter mas risky, Cibubur

Hari/Tanggal : Selasa, 12 Mei 2009

1. Apa kegiatan atau pekerjaan anda sekarang?

Selain di counter, kerjaan tidak ada, paling sambilan itu mengajar mengaji,

setiap pagi, sore dan malam, kalau pgi ngajar anak-anak kecil, kalau malam

ngajar mengaji remaja.

2. Adakah perubahan pada hidup anda setelah bisa menjadi teknisi handphone?,

jadi saya bias ninggalin ini, kalao pagi untuk anak kecil, siang juga anak kecil

Kalau perubahan banyak, istilahnya kalau setelah ikut, lebih mengerti,

walaupun kadang-kadang masih tanya-tanya sama temen-temen, jadi waktu

belum tahu service handphone kayaknya susah, padahal sekarang service

handphone itu mudah, karena sudah ada skillnya.

3. Pernahkah anda melalukan kesalahan dalam membetulkan handphone

pelanggan anda?

Pernah, yah tapi syukurnya, kalau di daerah deket rumah sama-sama tahu, jadi

pelanggannnya gak mau ribet, jadi gak ada yang marah, atau ngungkit-

ngungkit, dan saya dikenal baik oleh masyarakat, jadi mereka baik-baik semua

sama saya.

4. Apa tanggapan anda mengenai pelatihan keterampilan teknisi handphone yang

di adakan oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Kalau menurut saya sih bagus, dapat memberikan keterampilan kepada orang-

orang yang seneng dan punya minat bergerak di bidang handphone. Tetapi

kalau menurut saya ilmunya kurang, karena waktu pelatihannya terlalu cepat,

menurut saya harus di buat forum alumni, karena ada beberapa alumni yang

lepas gitu aja, jadi apa kalau ada forum itu bisa konlsultasi mengenai

 

Page 117: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

kerusakan dan cara membetulkan handphone, karena ada juga alumni yang

jadi pramuniga.

5. Apa rencana anda kedepan?

Kalau saya ingin buka counter lagi, dan cari tempat lain, kalau disisni sudah

lancar, pingin cari di deket jalan raya, biar keliatan orang, karena sekarang ini

kan masih di dalam gang, jadi masih kuranglah.

6. Apakah anda sudah merasa mandiri setelah mengikuti pelatihan keterampilan

teknisi handphone?

Kalau menurut saya masih belum bisa, istilahnya kalau mandiri dalam hal

teknis, kalau saya kerjain sendirian, saya belum bisa, dan masih kurang, jadi

saya kadang-kadang masih suka mengoper ke yang lain, masih membutuhkan

tenaga dari luar, yah kendala di waktu dan di kemampuan, juga alat-alat dan

komunikasi antara alumni pelatihan.

7. Apakah rasa kemandirian anda timbul setelah mengikuti pelatihan

keterampilan teknisi handphone?

Kalau setelah ikut, yah lumayanlah, walau masih belum bisa banget, yah

mandiri yah biasa saja, yang penting sekarang sudah tidak menggantungkan

diri sama orang tua lagi

8. Berapa penghasilan anda sekarang?

Kalau kotornya itu sampai Rp.3.000.000, kalau bersihnya Rp.1.000.000.

9. Apakah dengan penghasilan yang anda miliki saat ini bisa mencukupi?

Kalau mencukupi, alhamdulilah sudah bisa, tetapi karena saya juga punya

tanggungan, yah bantu orang tua sama ade, itu lebih dari cukup, disamping

bisa membantu, dan saya juga masih bisa menabung.

10. Apakah counter ini usaha anda sendiri?

Iya punya saya sendiri, tempatnya juga sudah punya saya sendiri, jadi tidak

mengontrak sama orang.

 

Page 118: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Riski Aulia Rahman Amelia

(Alumni Institut Kemandirian)

 

Page 119: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Nama :Puji Juliono

Tempat : Rumah Mas Puji, di Depok 2

Hari/tanggal : Kamis, 14 Mei 2009-06-12

1. Apa kegiatan atau pekerjaan anda sekarang?

Sekarang di counter jual pulsa, service handphone, dan buka rental komputer.

2. Adakah perubahan pada hidup anda setelah bisa menjadi teknisi handphone?

Perubahan pemikiran pasti ada, dengan menambahnya ilmu, dan wawasan

pasti bertambah, tetapi masih ada ganjalan seperti modal, dan forum alumni

3. Pernahkah anda melalukan kesalahan dalam membetulkan handphone

pelanggan anda?

Pasti pernah, pernah dapat barang bekas, lalu di software malah mati total,

terus tanggapan pelangan itu yang penting kita komunikasinya baik sama

pelanggan, kita bicaranya jujur.

4. Apa tanggapan anda mengenai pelatihan keterampilan teknisi handphone yang

di adakan oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Sangat bermanfaat, sangat berguna, yah manfaatnya banyak, dan yang paling

dominan bertambahnya skill.

5. Apa rencana anda kedepan?

Kebetulan di warung juga sudah ada service untuk handphone, tetapi sekarang

alat-alatnya lagi rusak, jadi saya sekarang sedang rental computer.

6. Apakah anda sudah merasa mandiri setelah mengikuti pelatihan keterampilan

teknisi handphone?

Kalau mandiri sudah dari dulu, yah lebih menambah keahliaan saja.

7. Apakah rasa kemandirian anda timbul setelah mengikuti pelatihan

keterampilan teknisi handphone?

Sebelumnya memang sudah mandiri dan buka couter sendiri, tetapi setelah

ikut jadi menambah keahliaan, tetapi rasa keahliaan itu sebelum ikut sudah

mandiri berusaha untuk tidak bergantung kepada orang lain.

8. Berapa penghasilan anda sekarang?

Tidak pernah di catat, kira-kira sekitar Rp.1.500.000 perbulan.

 

Page 120: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

9. Apakah dengan penghasilan yang anda miliki saat ini bisa mencukupi?

Penghasilan yang di dapat sekarang bisa mencukupi

10. Apakah counter ini usaha anda sendiri?

Iya punya sendiri

 

Page 121: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Puji Juliono Amelia

(Alumni Institut Kemandirian)

 

Page 122: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Nama : Edy Arisandy

Tempat : Conter Mas Edy, Cimanggis

Hari/tanggal : Kamis, 14 Mei 2009

1. Apa kegiatan atau pekerjaan anda sekarang?

Sebagai seorang teknisi handphone

2. Adakah perubahan pada hidup anda setelah bisa menjadi teknisi handphone?

Alhamdulillah dulu masih jual pulsa pendapatan masih segitu-gitu aja, tetapi

sekarang setelah jadi teknisi yah ada perubahan dari segi pendapatan dan

keahliaan.

3. Pernahkah anda melalukan kesalahan dalam membetulkan handphone

pelanggan anda?

Yah pernah yah kita atasin satu-satu, kan sudah resiko kalau dalam

menservice handphone punya orang lain harus hati-hati.

4. Apa tanggapan anda mengenai pelatihan keterampilan teknisi handphone yang

di adakan oleh Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Alhamdulillah, bagus dan mendukung saya untuk lebih maju dan saya

mendapatkan bekal keahliaan di bidang service handphone.

5. Apa rencana anda kedepan?

Rencana ke depan mau tambah spesialis untuk bengkel handphone, dari mulai

aplikasi samapi service handphone.

6. Apakah anda sudah merasa mandiri setelah mengikuti pelatihan keterampilan

teknisi handphone?

Sebelum ikut pelatihan sudah mandiri karena sudah buka counter sendiri.

7. Apakah rasa kemandirian anda timbul setelah mengikuti pelatihan

keterampilan teknisi handphone?

Saya dari dulu sudah mandiri, bedanya kalau sesudah ikut pelatihan lebih

menambah skill saja.

8. Berapa penghasilan anda sekarang?

Alhamdulillah Rp.4.500.000 per bulan

9. Apakah dengan penghasilan yang anda miliki saat ini bisa mencukupi?

 

Page 123: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Alhamdulillah mencukupi

10. Apakah counter ini usaha anda sendiri?

Iya ini usaha saya dan punya saya, kalau yang satunya lagi itu di depan rumah,

jadi gak ngontrak, tetapi kalau ini saya ngontrak, dan saya juga ikut di forum

pecinta handphone.

Edy Arisandy Amelia

(Alumni Institut Kemandirian)

 

Page 124: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawaban wawancara dengan para staff di Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa

Nama : Bapak Zainal Abidin

Jabatan : Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Tempat : Kantor Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Hari dan tanggal : Kamis, 7 Mei 2009

1. Bagaimana pemberdayaan masyarakat miskin melalui pelatihan keterampilan

teknisi handphone di IKDD?

Jawab : Iya awalnya memang dari banyaknya jumlah pengagguran di

Indonesia dan sebagian jumlah pengangguran adalah masalah orang-orang

miskin, Institut Kemandirian mau mengangkat diri mereka mengangkat akar

masalah kemiskinan. Dari beberapa masalah, salah satu program kita adalah

keterampilan teknisi handphone, karena bisa bekerja, menghasilkan uang dan

berwirausaha.

2. Apakah pelatihan keterampilan teknisi handphone memberikan kontribusi

kepada semangat kemandirian pada pelakunya?

Jawab: Sebenarnya yang keterampilan handphone buat kita yang paling cepat,

pelatihan selama 2 minggu dan magang 2 minggu. Kalau dalam pengamatan

saya pribadi pelatihan teknisi handphone paling cepat dan paling murah dan

daya serapnya juga tinggi.

3. Saya dengar pelatihan keterampilan disini gratis?

Jawab: Iya gratis.

4. Dari mana bapak mendapatkan dananya sehingga peserta tidak perlu

membayar uang pelatihan?

Jawab: Dana dari Dompet Dhuafa. Institut Kemandirian salah satu jejaring

Dompet Dhuafa, jadi hidup Institut Kemandirian itu dari Dompet Dhuafa. Dan

Dompet Dhuafa dapat dana dari zakat, sedekah dan orang-orang yang memang

punya uang, mereka orang yang wajib berzakat.

 

Page 125: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

5. Adakah kesulitan faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraaan

pelatihan keterampilan teknisi handphone? Jawab: Sebenarnya klasik, factor

penghambat dana daya serap tinggi tapi kalau frekuensi yang lebih sering.

Factor pendukung kalau di Indonesia masih banyak pengangguran yah masih

banyak peserta yang ikut pelatihan disini.

6. Adakah kerjasama dengan pihak lain dalam penyelenggaraan pelatihan

keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Dengan panasonic. Bob sadino, pak wahyu saidi, perusahaan yang

bersdesia jadi tempat magamnf para sisewa kita

7. Apa harapan bapak Zaenal Abidin agar penyelenggaraan pelatihan

keterampilan teknisi handphone ini lebih baik ?

Jawab: segera mungkin Institut Kemandirian tutup karena biar tidak ada

penggangguran lagi.

Zaenal Abidin Amelia

(Direktur Institut Kemandirian)

 

Page 126: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Nama : Muhammad Jamaludin

Jabatan : Instruktur Teknisi Handphone

Tempat : Kantor Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Hari dan tanggal : Jum’at, 8 Mei 2009

1. Apakah tujuan pemberian keterampilan teknisi handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab: Tujuannya yang pertama bagi-bagi ilmu, yang kedua kan sekarang

dunia usaha susah untuk cari pekerjaan kalau punya keterampilankan bisa

buka usaha sendiri, dan ternyata mereka pas sudah dijalani bisa dibanding

elektro.

2. Materi apa saja yang ditawarkan pada peserta pelatihan keterampilan teknisi

handphone?

Jawab: Teori dasar tentang handphone, cara kerja handphone, komponen

handphone yang rusak, dan cara memperbaikinya.

3. Berapa lama waktu yang diperlukan peserta untuk menguasai materi? Jawab:

Kalau itu sebenarnya yang menjamin siswa bisa atau tidak itu tergantung

siswanya, kan harus bawa 8 handphone rusak. Aktifnya dia bawa servisan,

terkadang kalau teknisi jalanan bukan teori tapi prakteknya, beda sama

perusahaan nokia, komunikasi sama konsumen, kalau untuk dasar dalam

waktu seminggu sudah bisa analisa kerusakan handphone.

4. Bagaimana strategi pembelajaran di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

pada pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Mangkanya kalau dia bawah servisan kalau saya punya pengalaman

penyelesaiaannya saya kasih tau seperti ini dan dia juga di kasih catatan apa

saja yang dikerjakan langkah-langkah pekerjaan harus dicatat.

5. Bagaimana standar dari suatu praktek yang terbaik pada siswa?

Jawab: Siswa terbaik sebenarnya dari dia bawa jumlah service, tingkat

kerajinan dia masuk kelas, kemauannya dan tidak pesimis, dan berhasil

 

Page 127: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

membenarkan handphone dan tidak putus semangat dalam proses pekerkajaan

membetulkan handphone.

6. Apakah dalam pelatihan juga ada tugas-tugas rumah?

Jawab: Hanya cari servisan kalau tidak bawa service rugi sendiri.

7. Apa target dari pelatihan ini?

Jawab: Kalau untuk target minimal sudah berani untuk service handphone dan

punya keahliaan untuk service, kalau kita paksain harus selesai handphonenya

itu satu cara agar siswanya aktif saja.

8. Apakah dalam pelatihan ini ada fase ujian?

Jawab: Tugas terakhir adalah membawa handphone hidup, dan mengangkat IC

di handphone hidup tersebut, dan kalau sudah mati itu harus dipasang lagi,

agar hidup seperti semula.

9. Adakah kendala yang dihadapi dalam proses pelatihan atau transfer

pengetahuan kepada peserta?

Jawab: Kalau kendala sebenarnya terkadang ada siswa yang maunya dikasih

tau saja tidak ada pemikiran untuk analisa kerusakan handphone sendiri, jadi

belum dikerjaaiin udah nanya duluan, jadikan susah dijelasin waktu teori,

walaupun manusia ada lupanya tapi ada siswa yang gak ada rasa inisiatif

untuk nyari sendiri. Jadi karakter dia maunya di kasih tau terus.

10. Apa yang anda lakukan dalam mengatasinya?

Jawab: Paling dikasih solusi kita paksa harus cari sendiri. Kalau ada

kerusakan handphone yang tidak ada di materi baru kita kasih tahu. Lagi pula

sudah dapat buku atau diklat, di buku sudah ada semua, kalau masih nanya

juga dalam menganalisa kerusakan handphone suruh buka buku sendiri dan

suruh dibaca bukunya sendiri agar siswa dapat memahami dan dapat

menganalisa kerusakan handphone yang mereka bawa.

M. Jamaludin Amelia

(Tekhnisi Handphone)

 

Page 128: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawaban wawancara dengan para staff di Institut Kemandirian Dompet

Dhuafa

Nama : Bapak Zainal Abidin

Jabatan : Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Tempat : Kantor Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Hari dan tanggal : Kamis, 7 Mei 2009

8. Bagaimana pemberdayaan masyarakat miskin melalui pelatihan keterampilan

teknisi handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab : Iya awalnya memang dari banyaknya jumlah pengagguran di

Indonesia dan sebagian jumlah pengangguran adalah masalah orang-orang

miskin, Institut Kemandirian mau mengangkat diri mereka mengangkat akar

masalah kemiskinan. Dari beberapa masalah, salah satu program kita adalah

keterampilan teknisi handphone, karena bisa bekerja, menghasilkan uang dan

berwirausaha.

9. Apakah pelatihan keterampilan teknisi handphone memberikan kontribusi

kepada semangat kemandirian pada pelakunya?

Jawab: Sebenarnya yang keterampilan handphone buat kita yang paling cepat,

pelatihan selama 2 minggu dan magang 2 minggu. Kalau dalam pengamatan

saya pribadi pelatihan teknisi handphone paling cepat dan paling murah dan

daya serapnya juga tinggi.

10. Saya dengar pelatihan keterampilan disini gratis?

Jawab: Iya gratis.

11. Dari mana bapak mendapatkan dananya sehingga peserta tidak perlu

membayar uang pelatihan?

Jawab: Dana dari Dompet Dhuafa. Institut Kemandirian salah satu jejaring

Dompet Dhuafa, jadi hidup Institut Kemandirian itu dari Dompet Dhuafa. Dan

Dompet Dhuafa dapat dana dari zakat, sedekah dan orang-orang yang memang

punya uang, mereka orang yang wajib berzakat.

 

Page 129: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

12. Adakah kesulitan faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraaan

pelatihan keterampilan teknisi handphone? Jawab: Sebenarnya klasik, factor

penghambat dana daya serap tinggi tapi kalau frekuensi yang lebih sering.

Factor pendukung kalau di Indonesia masih banyak pengangguran yah masih

banyak peserta yang ikut pelatihan disini.

13. Adakah kerjasama dengan pihak lain dalam penyelenggaraan pelatihan

keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Dengan PT. Panasonic Manufacturing Indonesia, Bob Sadino, Pak

Wahyu Saidi, dan perusahaan-perusahaan yang bersedia jadi tempat magang

para siswa kita.

14. Apa harapan Bapak Zainal Abidin agar penyelenggaraan pelatihan

keterampilan teknisi handphone ini lebih baik ?

Jawab: segera mungkin Institut Kemandirian tutup karena biar tidak ada

penggangguran lagi.

Zainal Abidin Amelia

 

Page 130: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

(Direktur Institut Kemandirian)

 

Page 131: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Nama : Muhammad Jamaludin

Jabatan : Instruktur Teknisi Handphone

Tempat : Kantor Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Hari dan tanggal : Jum’at, 8 Mei 2009

11. Apakah tujuan pemberian keterampilan teknisi handphone di Institut

Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab: Tujuannya yang pertama bagi-bagi ilmu, yang kedua kan sekarang

dunia usaha susah untuk cari pekerjaan kalau punya keterampilankan bisa

buka usaha sendiri, dan ternyata mereka pas sudah dijalani bisa dibanding

elektro.

12. Materi apa saja yang ditawarkan pada peserta pelatihan keterampilan teknisi

handphone?

Jawab: Teori dasar tentang handphone, cara kerja handphone, komponen

handphone yang rusak, dan cara memperbaikinya.

13. Berapa lama waktu yang diperlukan peserta untuk menguasai materi? Jawab:

Kalau itu sebenarnya yang menjamin siswa bisa atau tidak itu tergantung

siswanya, kan harus bawa 8 handphone rusak. Aktifnya dia bawa servisan,

terkadang kalau teknisi jalanan bukan teori tapi prakteknya, beda sama

perusahaan Nokia, komunikasi sama konsumen, kalau untuk dasar dalam

waktu seminggu sudah bisa analisa kerusakan handphone.

14. Bagaimana strategi pembelajaran di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

pada pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Mangkanya kalau dia bawah servisan kalau saya punya pengalaman

penyelesaiaannya saya kasih tau seperti ini dan dia juga di kasih catatan apa

saja yang dikerjakan langkah-langkah pekerjaan harus dicatat.

15. Bagaimana standar dari suatu praktek yang terbaik pada siswa?

Jawab: Siswa terbaik sebenarnya dari dia bawa jumlah service, tingkat

kerajinan dia masuk kelas, kemauannya dan tidak pesimis, dan berhasil

membenarkan handphone dan tidak putus semangat dalam proses pekerkajaan

membetulkan handphone.

 

Page 132: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

16. Apakah dalam pelatihan juga ada tugas-tugas rumah?

Jawab: Hanya cari servisan kalau tidak bawa service rugi sendiri.

17. Apa target dari pelatihan ini?

Jawab: Kalau untuk target minimal sudah berani untuk service handphone dan

punya keahliaan untuk service, kalau kita paksain harus selesai handphonenya

itu satu cara agar siswanya aktif saja.

18. Apakah dalam pelatihan ini ada fase ujian?

Jawab: Tugas terakhir adalah membawa handphone hidup, dan mengangkat IC

di handphone hidup tersebut, dan kalau sudah mati itu harus dipasang lagi,

agar hidup seperti semula.

19. Adakah kendala yang dihadapi dalam proses pelatihan atau transfer

pengetahuan kepada peserta?

Jawab: Kalau kendala sebenarnya terkadang ada siswa yang maunya dikasih

tau saja tidak ada pemikiran untuk analisa kerusakan handphone sendiri, jadi

belum dikerjaaiin udah nanya duluan, jadikan susah dijelasin waktu teori,

walaupun manusia ada lupanya tapi ada siswa yang gak ada rasa inisiatif

untuk nyari sendiri. Jadi karakter dia maunya di kasih tau terus.

20. Apa yang anda lakukan dalam mengatasinya?

Jawab: Paling dikasih solusi kita paksa harus cari sendiri. Kalau ada

kerusakan handphone yang tidak ada di materi baru kita kasih tahu. Lagi pula

sudah dapat buku atau diklat, di buku sudah ada semua, kalau masih nanya

juga dalam menganalisa kerusakan handphone suruh buka buku sendiri dan

suruh dibaca bukunya sendiri agar siswa dapat memahami dan dapat

menganalisa kerusakan handphone yang mereka bawa.

M. Jamaludin Amelia

(Tekhnisi Handphone)

 

Page 133: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawaban Wawancara dengan para peserta pelatihan keterampilan teknisi

handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Nama : Pak Winoto

Alamat : Kampung Tipar Rt.04/06 No.46 Mekarsari Cimanggis Depok

Usia : 49

Tempat : Di rumah Pak Winoto

Hari dan Tanggal : Kamis, 7 Mei 2009

Tentang Program Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

1. Darimana anda mengenal IKDD?

Jawab: Awalnya saya dapat informasi dari anak. Anak saya dapat informasi

dari tetangga sebelah, dia ikut pelatihan kemandirian dia ambil otomotif.

Dengan adanya itu saya tertarik. Lalu waktu saya main ke rumah paman saya

dapat selembaran, terus saya daftarin anak saya, terus saya Tanya handphone

kapan itu di bulan april. Lalau saya daftar dan ikut pelatihan handphone.

2. Kenapa memilih pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: pertama memang ada hubungannya dengan bidang usaha yang saya

mau tekunin.

3. Apa pekerjaan anda sebelum mengikuti pelatihan teknisi handphone?

Jawab: Saya tadinya bekas karyawan Panasonic, saya sudah 28 tahun di

bidang elektronik, lalu waktu itu ada penawaran pensiun dini, kalau saya pikir

nanti apa yang akan saya tekuni setelah pensiun yah sudah saya ambil teknis

handphone saja.

4. Apakah anda punya basic dalam keterampilan menjadi teknisi handphone?

Jawab: Basic nya dari elektro

5. Adakah kesulitan yang anda alami saat mengikuti pelatihan ini?

Jawab: Pertama pencabutan IC sama trouble shutting sama analisa kerusakan,

kalau sifatnya ringan saya bisa, apalagi kalau menganalisa masalah dideteksi

 

Page 134: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

dengan komputer kan ada sistem software tapi tidak bisa dilihat dari kasat

mata, jadi harus ada alat khusus.

6. Apa kegiatan anda sekarang?

Jawab: Sekarang otomatis masih dalam persiapan magang,

7. Apa manfaat pelatihan keterampilan teknisi handphone ini bagi anda?

Jawab: Pertama untuk menambah wawasan, kedua mengembangkan dunia

bisnis, tetapi yang paling terkait dengan pendapatan saya nanti.

8. Apakah pelatihan ini sudah membuat anda merasa mandiri?

Jawab: Yah untuk sekarang belum karena baru mencoba

9. Apakah anda termotivasi untuk membuka usaha dengan bekal keterampilan

yang anda miliki?

Jawab: Termotivasi untuk membuka counter dan mendalami bidang service

dan perawatan handphone.

Tentang Harapan

1. Mengapa Anda

merasa perlu ikut pelatihan di IKDD?

Jawab: Ya pertama memang salah satu peluang yang sangat tepat disamping

waktu yang singkat dan biaya tidak besar, karena menurut informasi dari

Institut Kemandirian kursus diluar bisa 3 juta. Terus peralatan praktek di

Institut Kemandirian juga lengkap.

2. Apa yang anda

harapkan dengan adanya program ini?

Jawab: Yang saya harapkan pertama jadi teknisi yang handal.

3. Begitu pelatihan ini

berjalan, apakah anda merasa percaya diri untuk bisa menjadi teknisi

handphone?

Jawab: Insyaallah saya berusaha menekuni.

4. Apa harapan anda setelah mengikuti pelatihan ketrampilan teknisi HP?

Jawab: harapan saya pingin buka counter

5. Apa rencana anda kedepan?

 

Page 135: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawab: Buka counter

Tentang Pengetahuan

1. Bagaimana

pelayanan yang diberikan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa terhadap

anda?

Jawab: Pelayanannya saya rasa cukup baik artinya dari segi instruktur dalam

mengasih tahu pengetahuan cukup baik.

2. Menurut anda, bagaimana para instruktur dalam memberi materi apakah

mudah dimengerti?

Jawab: Ya kelihatannya cukup

3. Apa saja yang anda dapat dari pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Yang pertama sebelum kita masuk teknisi hp itukan ada semacam

pengetahuan yang menyangkut kewirausahaan, marketing dan sharing sama

pengusaha yang sudah berhasil, waktu itu Pak wahyu dan Ibu nining dan pak

haji nur huda,dan pak supardi yang memberikan materi tentang wirausaha.

4. Menurut Anda, apakah pelatihan yang dilakukan oleh Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa itu sudah sesuai dengan kebutuhan?

Jawab: Sudah

5. Jika masih kurang, apa harapan Anda dengan pelatihan yang selama ini

berjalan?

Jawab: Yah kelihatannya sudah cukup tapi untuk pendalaman cukup kurang

karena sangat singkat waktunya kalau bisa 3 bulan, karena handphone kan

alatnya kecil-kecil jadi perlu pemahanan yang mendalam.

6. Apakah Anda memiliki pengalaman-pengalaman yang dapat anda ceritakan

kepada saya, sejak awal pelatihan sampai dengan sekarang?

Jawab: Masih kurang lah masih awam dan komponen masih belum begitu

jelas.

7. Selama proses pelaksanaan berlangsung apa yang bisa anda rasakan dari

program ini?

 

Page 136: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawab: Yang saya rasakan pada waktu praktek, karena masing-masing siswa

harus membawa 8 buah handphone tapi gak sesuai target jadi harus mencari-

cari lagi.

Bpk. Winoto Amelia

(Peserta)

Nama : Ahmad Yasir

Alamat : Jl.Raya Penggilingan Rt.14/07 no.31 Cakung Jakarta Timur

Usia : 23

Tempat : Di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Hari dan tanggal : Jum’at, 8 Mei 2009

Tentang Program Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

1. Darimana anda mengenal Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab: Dari kakak, kakaknya punya chanel disini.

2. Kenapa memilih pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Sudah punya basic.

3. Apa pekerjaan anda sebelum mengikuti pelatihan teknisi handphone?

Jawab: saya jadi pedagang sepatu di mall ambassador selama dua tahun, terus

berhenti, jadi sebelum kesini memang sudah berhenti kerja.

4. Apakah anda punya basic dalam keterampilan menjadi teknisi handphone?

Jawab: Punya

5. Adakah kesulitan yang anda alami saat mengikuti pelatihan ini?

Jawab: Pastinya ada, kesulitannya buat mendapatkan handphone untuk

ujiannya.

6. Apa kegiatan anda sekarang?

Jawab: Sudah buka counter di rumah sebelum disini memang sudah buka

counter.

7. Apa manfaat pelatihan ketrampilan teknisi handphone ini bagi anda?

 

Page 137: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawab: Menambah ilmu, banyak deh..

8. Apakah pelatihan ini sudah membuat anda merasa mandiri?

Jawab: Belum sepenuhnya, kenapa? Masih ada tangunggan dari orang tua.

9. Apakah anda termotivasi untuk berusaha dengan bekal keterampilan yang

anda miliki?

Jawab: Termotivasi banget.

 

Page 138: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Tentang Harapan

1. Mengapa Anda

merasa perlu ikut pelatihan di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab: Kebetulan ada peluang, terus juga tanpa biaya gratis, dan memang ke

depan fokus di teknisi handphone.

2. Apa yang anda

harapkan dengan adanya program ini?

Jawab: Pinginnya sukses di bidang teknisi handphone.

3. Begitu pelatihan ini

berjalan, apakah anda merasa percaya diri untuk bisa menjadi teknisi

handphone?

Jawab: Sangat percaya diri dalam hal kerusakan handphone, walaupun belum

100% tetapi lebih percaya diri aja.

4. Apa harapan anda setelah mengikuti pelatihan ketrampilan teknisi handphone?

Jawab: Saya sudah buka counter, sudah maju counter saya, pingin membuka

peluang usaha yang memperkerjakan orang, pingin punya karyawan.

5. Apa rencana anda kedepan?

Jawab: Nikah mba, salah satu tujuan saya, yah pingin buka dua counter, tetapi

jalani aja yang satu ini dulu.

Tentang Pengetahuan

1. Bagaimana

pelayanan yang diberikan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa terhadap

anda?

Jawab: Sangat memuaskan, karena dari segi keingginan kita, Institut

Kemandirian merespon dengan baik, terus belajar mandiri dan di ajari

bertangunggjawab, misalnya kalau telat masuk itu harus push-up dulu.

2. Menurut anda, bagaimana para instruktur dalam memberi materi apakah

mudah dimengerti?

 

Page 139: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawab: Terkadang ada hal yang tidak dimengerti tetapi bisa tanya

instrukturnya lewat telepon. Kalau dalam memberikan teori insttrukturnya

agak kurang tapi kalau di praktek itu cepet karena lebih jelas dan langsung

bisa menganalisis kerusakan di handphone.

3. Apa saja yang anda dapat dari pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Dapat uang, dapat ilmu, dapat temen,

4. Menurut Anda, apakah pelatihan yang dilakukan oleh Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa itu sudah sesuai dengan kebutuhan?

Jawab: Sudah, karena memang pingin bisa jadi teknisi handphone

5. Jika masih kurang, apa harapan Anda dengan pelatihan yang selama ini

berjalan?

Jawab: Ada enak gak enaknya

6. Apakah Anda memiliki pengalaman-pengalaman yang dapat anda ceritakan

kepada saya, sejak awal pelatihan sampai dengan sekarang?

Jawab: Banyak pengalaman,

7. Selama proses pelaksanaan berlangsung apa yang bisa anda rasakan dari

pelatihan ini?

Jawab: Ada rasa nyaman, nyaman gitu, cara kerja dan cara belajarnya beda

sama yang saya rasain sebelumnya, bebas mau ngapain aja tetapi tanggung

jawab sendiri tidak sesuai dengan materi, jadi kerusakan handphone yang kita

bawa itukan beda-beda dengan teman-teman ada yang sinyalnya rusak,

baterainya, atau suaranya gak ada, nah kita gak harus sama dengan materi

yang diberikan sama instruktur.

 

Page 140: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Ahmad Yasir Amelia

(Peserta)

 

Page 141: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Nama : Tulus Riyanto

Alamat : Jl.Jatijajar Rt03/06 Cimanggis Depok

Usia : 24

Tempat : Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Hari dan tanggal : Jum’at, 8 Mei 2009

Tentang Program Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone

1. Darimana anda mengenal Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab: Dari temen, kebetulan temen juga alumni pelatihan disini, terus dari

radio juga.

2. Kenapa memilih pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Kayaknya dari hati saja, saya suka banget sama handphone.

3. Apa pekerjaan anda sebelum mengikuti pelatihan teknisi handphone?

Jawab: Dulu pernah kerja di pabrik tetapi kontrak, terus berhenti dan ikut

pelatihan disini.

4. Apakah anda punya basic dalam keterampilan menjadi teknisi handphone?

Jawab: Sama sekali tidak ada basic, saya otodidak saja, yah dari melihat

teman-teman benerin handphone, televise, radio, yah barang-barang

elektronik.

5. Adakah kesulitan yang anda alami saat mengikuti pelatihan ini?

Jawab: Pas pelatihan saya rasa tidak ada, Cuma harus bawa 8 handphone yang

sudah rusak, Alhamdulillah saya bisa membawa 8 handphone tersebut.

6. Apa kegiatan anda sekarang?

Jawab: Pingin cari tempat magang dan pingin serius di bidang handphone.

7. Apa manfaat pelatihan ketrampilan teknisi handphone ini bagi anda? Banyak

banget diantaranya salah satu bisa mandiri, dan tidak susah cari kerja, bisa

usaha sendiri.

8. Apakah pelatihan ini sudah membuat anda merasa mandiri?

Jawab: Sebetulnya kalau di bilang mandri iya tapi masih mau mendalami lagi

aja di bidang handphone.

 

Page 142: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

9. Apakah anda termotivasi untuk berusaha dengan bekal keterampilan yang

anda miliki?

Jawab: Termotivasi banget, pingin bener-bener mandiri dan pas banget saya

seneng banget di teknisi handphone

Tentang Harapan

1. Mengapa Anda

merasa perlu ikut pelatihan di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa?

Jawab: Kayaknya saya melihat ada peluang di sini, kalau di tempat lain kan

pake biaya kalau disini tidak, yah gratis.

2. Apa yang anda

harapkan dengan adanya pelatihan ini?

Jawab: Dapat ilmu, mandiri, pingin membuka usaha.

3. Begitu pelatihan ini

berjalan, apakah anda merasa percaya diri untuk bisa menjadi teknisi

handphone?

Jawab: Percaya banget

4. Apa harapan anda setelah mengikuti pelatihan keterampilan teknisi

handphone?

Jawab: Dapat berguna untuk diri sendiri masyarakat banyak, bisa bikin

senang orang karena handphonenya bisa dibenerin.

5. Apa rencana anda kedepan?

Jawab: Proses magang, kalau ada modal mau buka service sendiri.

Tentang Pengetahuan

1. Bagaimana

pelayanan yang diberikan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa terhadap

anda?

Jawab: Alhamdulillah baik, bagus menyenangkan

2. Menurut anda, bagaimana para instruktur dalam memberi materi apakah

mudah dimengerti?

 

Page 143: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Jawab: Mudah di mengerti, kebetulan isntrukturnya masih seumuran jadi

enak mudah dimengerti gak ada cangung kalau mau nanya-nanya.

3. Apa saja yang anda dapat dari pelatihan keterampilan teknisi handphone?

Jawab: Dapat ilmu di bidang handphone, dan dapat pelatihan penjualan,

pembedahan mental, banyaklah.

4. Menurut Anda, apakah pelatihan yang dilakukan oleh Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa itu sudah sesuai dengan kebutuhan?

Jawab: Untuk saya butuh banget dan saya perlu banget pelatihan ini.

5. Jika masih kurang, apa harapan Anda dengan pelatihan yang selama ini

berjalan?

6. Apakah Anda memiliki pengalaman-pengalaman yang dapat diceritakan

kepada saya, sejak awal pelatihan sampai dengan sekarang?

Jawab: Pengalaman berkesan, sebelumnya memang belum kenal sama teman-

teman karena dari kita emang jauh-jauh rumahnya, terus sekarang kompak,

komunikasi jadi bagus, dan kebersamaan di teknisi handphone jadi baik dan

bagus.

7. Selama proses pelaksanaan berlangsung apa yang bisa anda rasakan dari

pelatihan ini?

Jawab: Seneng bangga, dan saya butuh

Tulus Riyanto Amelia

(Peserta)

 

Page 144: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

TEKNISI SERVIS PONSEL

Kelas Reguler: 12 kali Pertemuan

MATERI PELATIHAN HARDWARE

• Dasar Elektronik HP, Pengenalan Luar dan fungsi-fungsi Komponen

HP.

• Bongkar Pasang dengan menggunakan Peralatan Service

• Penggunaan Alat Multi tester dan Solder Filamen

• Mengukur komponen dan menganti LCD, Lampu, LED

• Penggantian Spare Part

• Teknik Membaca Diagram Jalur, Blok Dasar HP

• Teknik Jumper Jalur Putus

• Penggunaan Hot Air, Cabut Pasang IC

• Cetak kaki IC BGA

• Trouble shooting/ Melacak Kerusakan

Teknik Reparasi MATOT, No Signal, Charging, Audio

MATERI PELATIHAN SOFTWARE

• Dasar Pemrograman HP

• Flashing (DCT) dan Struktur Kabel Data

• Reparasi Software HP dan kode rahasia, CD

• Pemakaian alat & software Tornado/ Griffin/ MT BOX

• Membuka Kunci (lock) HP

• Upgrade Software HP

• Optimalisasi Fitur 1 aplikasi kabel data

 

Page 145: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Optimalisasi Fitur 2 aplikasi multimedia

TEKNISI SOFTWARE APLIKASI

• Card Reader, DKU 5

• Infra Red dan Bluetooth

• Symbian dan Java

• Instal Logo, Ringtone/ Polyphonic, Wall paper dan Games

TEKNISI DIGITAL PHOTO PRINTING

• Pengenalan Transfer File dari Camera, HP, Flash, CD, Disket, ke

Komputer

• Pengenalan & Pelatihan Program Adobe Photoshop, CorelDraw

• Pengenalan & operate Printer

• Cetak printing digital photo

TEKNISI AHLI PERAKIT KOMPUTER

• Pengenalan komponen Komputer Hardware dan instalasi

• Pengenalan Program Software dan cara instalasi

• Instalasi Perangkat peralatan Komputer Printer, Modem, Speaker,

Scanner

• Pengenalan dan pemasangan jaringan LAN, Perangkat & Software

• Pemeliharaan dan troubelshooting

 

Page 146: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

KIAT BUKA KONTER SELULER

• Prospek dan Potensi bisnis Seluler

• 6 langkah cara membuka konter seluler

• Persiapan lahan, sarana dan prasarana konter

• Pengenalan Operator dan produk

• Pengenalan Vendor dan produk

• SDM, Marketing, pelayanan konsumen

• Permodalan, Rencana Usaha dan BEP

• Pembelian & penjualan Barang dagangan

• Sistem dan Administrasi usaha

• Sukses Stories/ Emtrepreneur, motivasi, kemandirian

KURIKULUM Teknik Servis Ponsel

KURIKULUM Teknik Servis Ponsel

Teknis Reparasi Hardware

1. Teori dasar dan sistem kerja Ponsel

2. Teknik baca skema jalur dan fungsinya

3. Pengenalan peralatan servis & reparasi Ponsel

4. Teknik pengukuran dan pengenalan komponen serta fungsinya

5. Teknik pemasangan lampu dan teknik penyolderan

6. Teknik bongkar pasang casing, LCD serta teknik pasang kembali

7. Teknik penggunaan Solder Uap (Hot Air)

8. Teknik cor kaki IC dan pemasanganya

Teknis Reparasi Software dan Aplikasi

1. Pengenalan Software dan praktek baca dan down load

 

Page 147: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

2. Prinsip kerja setiap software, kabel box & installasi mengenal berbagai type

ponsel DCT 3/ DCT 4, Symbian

3. Troubleshooting dan reparasi berbagai ponsel

Manajemen

1. Entrepreneur, Kewirausahaan membuka konter seluler, Bisnis Plan/BEP

2. Administrasi keuangan wirausaha

3. Teknik Display, Melayani & Penjualan

4. Teknik Pemasaran, Budaya Jernih Quality (ESQ & Basic life skill)

WAKTU PELATIHAN DAN MASA PELATIHAN

1. Per angkatan 12 x pertemuan

2. Lama pertemuan 3 jam

3. Waktu pertemuan Pilihan Kelas Reguler Pagi 09:00 - 12:00 / Siang 13:00 –

16:00 (Group)

4. Kelas Reguler 3 minggu atau 4x pertemuan per minggu

5. Kelas Eksekutif / para pekerja: Sabtu dan Minggu Pagi 10:00 – 16:00

PERSYARATAN WARGA BELAJAR

1. Warga belajar untuk umum,

2. Usia 16 – 36 tahun,

3. Pria maupun wanita,

4. Dapat pendidikan min SMP, SMA/ SMK/ Perguruan Tinggi,

5. Walau tidak ada dasar pengetahuan elektronik yang terpenting kemauan keras,

keuletan, memperbanyak latihan/ jam terbang dan untuk belajar software

dianjurkan mengenal dasar komputer.

6. Kapasitas belajar per angkatan saat praktek maksimal : 6

7. Warga belajar bagi peserta luar daerah dicarikan pondokan tempat tinggal min

1 bulan

 

Page 148: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42620/1/Amelia... · dana-dana dari zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf. Institut Kemandirian

Sumber Belajar

1. Sarjana Elektro, pengalaman mengajar dan praktisi servis HP

2. Sarjana IT, pengalaman mengajar dan praktisi servis HP Asisten Sumber

Belajar

3. D3/ Elektro/ IT dengan pengalaman praktek servis HP Yang diberikan kepada

warga belajar:

4. Diktat modul teori dasar Hardware dan Software

5. Tugas paper, Ujian & Sertifikat

6. CD

Hasil yang diperoleh bagi warga belajar

1. Menjadi Teknisi HP bersertifikat

2. Menguasai Teknik Service, Hardware, Software & Aplikasi

3. Mengenal Teknik Pemasaran & Pelayanan Penjualan HP & kelengkapannya

4. Memiliki percaya diri, jiwa mandiri dan jiwa sosial

5. Langsung berwiraswasta atau langsung bekerja