130
PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) CIPTA BOGA KELURAHAN KRANGGAN KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Eka Putra Prasetya Budi NIM: 1112054100001 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2017 M

PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

  • Upload
    vunga

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTAKOPERASI SERBA USAHA (KSU) CIPTA BOGA KELURAHAN

KRANGGAN KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Eka Putra Prasetya Budi

NIM: 1112054100001

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2017 M

Page 2: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi
Page 3: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi
Page 4: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi
Page 5: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

i

ABSTRAK

EKA PUTRA PRASETYA BUDI

PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA KOPERASI SERBAUSAHA (KSU) CIPTA BOGA KELURAHAN KRANGGAN KOTA TANGERANGSELATAN

Keberagaman potensi yang ada di Kelurahan Kranggan membuat Koperasi SerbaUsaha (KSU) Cipta Boga turut peran dalam mengembangkannya.Usaha Kecil Menengah(UKM) adalah salah satu potensi yang telah ada dalam perputaran roda ekonomi masyarakatKranggan. Jenis usaha yang mereka jalakan berbasis home industry antara lain usaha keripiksingkong, keripik pisang, kembang goyang, kacang sangrai dan pengrajin paper bag.Pemberdayaan melalui pengembangan yang dilakukan Koperasi Serba Usaha (KSU) CiptaBoga dengan cara membangun masyarakat Kranggan yang dimana pelaksaanaanya denganmemperkenalkan berbagai jenis usaha dan produknya sudah membuat Kelurahan Kranggansebagai sentra oleh-oleh Tangerang Selatan tidak hanya itu saja Koperasi Seba Usaha (KSU)Cipta Boga sudah dibeberapa kali mendapatkan undangan pada Hari Koperasi Nasionaldengan menunjukan beberapa hasil produk terbaiknya pada event tersebut.

Adapun metode yang digunakan dalam peyusunan skripsi ini dengan pendekatankualitatif, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, dan dokummentasi. Dimanawawancara dilakukan pada kelima pelaku usaha, perangkat desa, dan pengurus Koperasi.Pemilihan informan dilakukan secara sengaja atau dengan teknik purposive sampling.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga berdiri sejak tahun 2010, pada awalberdirinya Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini pak Alwani selaku pimpinan darikoperasi yang mengawali bagaimana awal mula koperasi ini sejak menjadi sebuah KelompokUsaha Bersama (KUB) dimana dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) ini munculah berbagaimacam usaha kecil dengan munculnya usaha kecil ini pak Alwani selaku ketua kelompok iniingin memperbesar lagi kelompok ini menjadi sebuah koperasi. Pada akhirnya lahir KoperasiSerba Usaha (KSU) Cipta Boga pada tanggal 08 Februari 2010, yang dimana dalam koperasiini adanya usaha kecil yang muncul dengan berbagai inovasi dengan kreatifitas baik yangdimana kreatifitas dan inovasi itu lahir dengan bimbingan dari pengurus koperasi yangdimana untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran karena dengan inovasi baru dalamproduksi akan meningkatkan daya jual dan meningkatkan perekonomian dari pelaku usahakecil tersebut yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Kata Kunci : Pemberdayaan, Ekonomi masyarakat, Usaha Kecil Menengah, Koperasi

Page 6: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Rasa syukur yang teramat dalam dipersembahkan kepada Allah SWT atas

rahmatNya serta karuniaNya saya masih bisa diberi kekuatan untuk menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam Allah curahkan kepada Nabi besar Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabat dan kepada umatnya akhir zaman.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana

sosial (S.Sos). Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini sulit untuk dapat

terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dan membimbing penyusunan skripsi ini, diantaranya:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.

Dr. Hj Roudhonah MA, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum.

Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Lisma Dyawati Fuadia, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial, Nunung Khoiriyah, MA selaku Sekertaris Program Studi, dan

Dosen-Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah banyak

memberikan ilmu-ilmu dan pengalaman kepada penulis. Semoga ilmu dan

pengalaman yang telah diberikan selama masa perkuliahan dapat

bermanfaat untuk yang akan datang.

3. Ahmad Zaky, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah tulus dan

ikhlas dalam meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan dengan sabar

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Alwani S.Pd selaku ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga yang

telah banyak membantu dalam penelitian di Kranggan.

5. Pak Artito Selaku Staff Dinas Koperasi Kota Tangerang Selatan

memberikan bimbingan dan sabar dalam membantu penelitian di

Kranggan.

6. Kedua Orang Tua tercinta Slamet Budi Sutrisno dan Sudijati serta adik

Dwi Budi Septianto yang telah banyak memberikan semangat saya, atas

doa kepada Allah SWT dan kasih sayangnya.

Page 7: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

iii

7. Keluarga besar Mbah Bardi yang telah banyak memberikan dorongan dan

motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Keluarga Besar Mbah Santa yang terus memberikan support yang bisa

memacu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Kekasih tersayang Najema Farhani yang selalu memberikan semangat dan

memotivasi saat malas mengerjakan dan selalu menemani penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga Besar Rosalia Indah Group yang terus mensupport penulis untuk

tak patah semangat mengerjakan skripsi

11. Keluarga Besar Yuka Wisata Group yang memberikan dorongan Semangat

dalam menulis skripsi ini

12. Sahabat penulis Galang Fitriansyah, Aldia Praditio, Annas Syah putra dan

Adhi Nugraha yang memotivasi penulis untuk terus maju dalam

menjalakan skripsi ini

13. Keluarga besar Kesejahteraan Sosial angkatan 2012 yang memberikan

dukungan dan kenyamanan saat perkuliahan

14. Serta seluruh pihak telah membantu secara moril maupun material

sehingga penyusnan skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis senantiasa memanjatkan doa untuk kalian semua teman-teman

Kesejahteraan Sosial semoga kelak nanti kita dapat dipertemukan dengan

kesuksesan yang telah kita gapai, Aamiin. Penulis menyadari terdapat

kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga

hasil yang disajikan dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Ciputat, 16 November 2017

Eka Putra Prasetya Budi

Page 8: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

iv

Daftar Isi

Abstrak .......................................................................................................................... i

Kata Pengantar.............................................................................................................. ii

Daftar Isi....................................................................................................................... iv

Daftar Tabel .................................................................................................................. vi

Daftar Gambar ............................................................................................................. vii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah..................................... 7

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian................................................................. 8

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 21

G. Sistematika Penulisan................................................................. 23

BAB II Tinjauan Teoritis

A. Pemberdayaan ............................................................................ 24

B. Wirausaha .................................................................................. 35

C. Usaha Kecil Menengah (UKM) .................................................. 36

BAB III Profil Lembaga

A. Profil Kelurahan Kranggan ......................................................... 39

Page 9: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

v

B. Profil KSU CiptaBoga ................................................................ 51

BAB IV Temuan Analisis Data

A. Tahapan Pemberdayaan Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

................................................................................................... 68

B. Implikasi Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga Bagi Pelaku Usaha

................................................................................................... 77

BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ................................................................................ 85

B. Saran .......................................................................................... 86

Daftar Pustaka............................................................................................................... 88

Lampiran - Lampiran .................................................................................................... 90

Page 10: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Tabel Pemilihan Informan............................................................... 13

2. Tabel 3.1 Batasan wilayah Kelurahan ............................................................. 41

3. Tabel 3.2 Luas Wilayah Menurut Wilayah Rukun Tetangga (RT) Kelurahan

Keranggan ...................................................................................................... 42

4. Tabel 3.3 Rekapitulasi Penduduk .................................................................... 44

5. Tabel 3.4 Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Usia .......................................... 45

6. Tabel 3.5 Aliran Kepercayaan Penduduk Kelurahan Keranggan...................... 45

7. Tabel 3.6 Suku Etnis Penduduk Kelurahan Keranggan.................................... 45

8. Tabel 3.7 Lembaga Pendidikan di Kelurahan Keranggan ................................ 47

9. Tabel 3.8 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Keranggan.................... 48

10. Tabel 3.9 Jenis Pekerjaan ............................................................... 49

11. Tabel 3.10 Struktur Kelurahan Kranggan........................................................ 50

12. Tabel 4.1 Hasil Produksi Ibu Iin .................................................................... 80

13. Tabel 4.2 Hasil Produksi Ibu Supiah ............................................................... 82

14. Tabel 4.3 Hasil Produksi Pak Adung............................................................... 84

Page 11: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

vii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 3.1 Logo Koperasi Serba Usaha Cipta Boga ........................................... 51

2. Gambar 4.1 Proses Pembuatan Keripik Pisang..................................................... 80

3. Gambar 4.2 Proses Pegemasan Kembang Goyang................................................ 82

4. Gambar 4.3 Proses Pemasakan Kacang Sangrai ................................................... 83

Page 12: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan permasalahan yang mendasar dalam

pembangunan ekonomi, terutama pada negara berkembang seperti Indonesia.

Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya karena ketidak berdayaannya dalam

mengakses atau menguasai sumber-sumber ekonomi. Ketidakmerataan

pembangunan ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya kemiskinan.

Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan

menjadi aspek yang penting dalam agenda kebijakan pemerintah.1

Masalah kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang senantiasa

hadir di tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang.

Kemiskinan memang telah ada sejak dahulu kala dan masih hadir hingga saat

ini, dalam krisis ekonomi yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia pada

tahun 2015 yang awalnya tinggi mencapai angka 28.513.000 jiwa atau sekitar

11,13% pada semester kedua pada hasil sensus 2 Semptember 2015 yang

mengalami penurunan pada tahun ini menurut Badan Statistik Nasional (BPS)

yaitu mencapai angka 28.005.000 jiwa atau sekitar 10,86%.2Angka penurunan

ini cukup baik dalam perkembangan masyarakat mampu di Indonesia bisa

sedikit demi sedikit memperbaiki perekonomian mereka.

1Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No. 1, 2014 h, 562Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan turun menjadi 10,86%. Artikel di akses pada tanggal 11November 2016 dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1219

Page 13: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

2

Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan adalah masalah sosial yang

harus diselesaikan dan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah,

swasta, dan organisasi masyarakat sipil. Dari sisi peran pemerintah berbagai

program dan kebijakan pembangunan telah di lakukan untuk memacu

pertumbuhan ekonomi, namun ini tidak serta merta dapat menyelesaikan

masalah sosial tersebut secara komprehensif. Menurut Yunus (2007), pada

dasarnya pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan

masalah social karena kemampuannya dalam mengakses dan mengelola

sumber daya. Akan tetapi upaya penyelesaian masalah social dengan

wirausaha sosial dengan menggunakan metode pendekatan kewirausahaan

merupaka terobosan yang luar biasa.3

Dalam Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

Pasal 1 ayat 10 yang berbunyi.Pemberdayaan sosial adalah semua upaya yang

diarahkan untuk menjadikan warganegara yang mengalami masalah sosial

mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.4

Tetapi program pemerintah tersebut belum mampu menurunkan angka

kemiskinan. Maka dari hal tersebut, banyak para cendikiawan, aktifis, dan

stake holder yang mulai resah akan perubahan yang terjadi pada realita

mastarakat tersebut, maka akan muncul formulasi baru dari para pemikir-

pemikir tersebut, yaitu dengan pengembangan masyarakat. Mereka mereka

yang biasa disebut organisasi non pemerintah, atau biasa disebut Non

3Suharyanto, Motivasi Masyarakat untuk Pengembangan Kewirausahaan ( dalam buku Dimensi-dimensi Masalah Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat), (Yogyakarta: APMD Press, 2005), h.1574Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 1 ayat 10

Page 14: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

3

Government Organitation (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM).Pengembangan masyarakat (community development) mempunyai arti

di antara dua istilah social welfare (Kesejahteraan Sosial) dan social work

(Pekerja Sosial). Kesejahteraan social merujuk kepada upaya untuk

meningkatkan kehidupan layak, sementara pekerja social lebih merujuk pada

profesi dalam membantu masyarakat untuk melakukan perubahan,

memperbaiki kehidupannya atau memecahkan permasalahan hidup dan

hubungan manusia untuk meningkatkan kehidupan mereka, keberadaan hidup

yang lebih baik ini pula yang menjadi perhatian pengembangan masyarakat.5

Dalam pengembangan sumber daya manusia termasuk didalamnya adalah

meningkatkan partisipasi manusia melalui perluasan kesempatan untuk

mendapatkan penghasilan, peluang kerja, dan berusaha. Dapatlah dikatakan

pegembangan-pengembangan sumber daya manusia mengandung pengertian

upaya meningkatkan keterlibatan manusia dalam proses pembangunan.

Dengan demikian, manusia seharusnya diletakan sebagai inti dalam

pembangunan. Pembangunan harus bergerak disekitar manusia, bukan

manusia disekitar pembangunan.Pembangunan harusnya berasal dari manusia,

dilakukan oleh manusia, dan untuk kepentingan manusia.6

Kewirausahaan merupakan bidang ilmu yang telah berkembang selama

bertahun-tahun dan menarik untuk dikembangkan.Lebih lanjut Hisrich

mengemukakan bahwa individu yang mempelajari kewirausahaan akan

5Kusmana, Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan social, IAIN Indonesia Social Equety Project2006, h 886Tadjudin Noer Eveffendi, Sumber Daya Manusia Peluang Kerja Dan Kemiskinan (Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya 1995), h. 5

Page 15: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

4

memiliki keinginan 3 hingga 4 kali lebih besar dalam memulai usahanya

sendiri, bahkan memiliki pendapatan 20 hingga 30% lebih tinggi

dibandingkan mereka yang mempelajari bidang lain. Individu-individu yang

kemudian terlibat dalam berbagai kegiatan entrepreneurial dengan memulai

suatu usaha dikenal sebagai wirausaha.Oleh karena itu, wirausaha kemudian

didefinisikan sebagai individu yang mengambil resiko dan memulai hal baru.7

Upaya pengembangan kewirausahaan ini sebenarnya sudah digaungkan

sejak berpuluh tahun yang lalu. Dalam GBHN 1993, tidak kurang dari 4 butir

kebijakan yang menekankan pentingnya pengembangan kewirausahaan.

Dalam kebijaksanaan pengembangan usaha nasional (angka 8, butir f)

disebutkan bahwa “Pembinaan usaha ekonomi rakyat diutamakan pada

pengembangan kewirausahaan, penyediaan sarana dan prasarana fasilitas

pendidikan dan pelatihan, pembiayaan dan penyuluhan serta permodalan”.

Kepedulian dan pengakuan masyarakat terhadap ekonomi masyarakat semakin

tinggi dan semakian percaya bahwa ekonomi masyarakat sangat potensial

dikembangkan untuk penopang perekonomian nasional.Kehadiran

kewirausahaan ditengah-tengah kita bertujuan untuk mengadakan perubahan

sikap mental dan perilaku yang menghambat menjadi bermanfaat dan

memberikan bekal agar dalam keadaan darurat sekalipun kita tetap mampu

berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan

yang dihadapi.8

7Slamet Farnky; Karunia Hetty Tunjungsari, Dasar-dasar Kewirausahaan Teori dan Praktik(Jakarta Barat : PT Indeks Kembangan 2014), h 38Suharyanto, Motivasi Masyarakat untuk Pengembangan Kewirausahaan ( dalam buku Dimensi-dimensi Masalah Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat), (Yogyakarta: APMD Press, 2005), h.158

Page 16: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

5

Dalam program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif

usaha kecil menengah yang merupakan program pemberdayaan dari Dinas

Koperasi Kota Tangerang Selatan ini yang dimana program ini adalah salah

satu program perkembangan bagi para wirausahawan untuk mengembangkan

usahanya yang bisa menciptakan peluang dalam mengedapankan usahanya

bisa sampai ranah nasional tidak hanya ranah lingkungan kota.

Didalam UU No. 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa usaha mikro, kecil dan

menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan

kerja dan proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas

nasional. Pengembangan dan pertumbuhan UKM merupakan salah satu nomor

penggerak yang krusial bagi pembangunan ekonomi daerah. Berdasarkan

pengalaman dinegara-negara maju menunjukan bahwa UKM adalah sumber

dari inovasi dan teknologi, pertumbuhan jumlah wirausahawan yang kreatif

dan inovatif dan penciptaan tenaga kerja terampil dan fleksibel dalam proses

produksi untuk menghadapi perubahan permintaan pasar yang cepat.

Pertumbuhan ekonomi Kota Tanggerang Selatan mencapai level tertinggi

(7,24%) di atas rata-rata LPE provinsi dan nasional, namun dampaknya belum

dirasakan merata oleh warga Tanggerang Selatan. Kontradiksi ini dapat dilihat

dari pendapatan perkapita penduduk hanya sebesar Rp. 8.459.08 masih di

bawah rata-rata provinsi (Rp. 12.756.09).9

9Direktori Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tanggerang Selatan

Page 17: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

6

Pada pengembangan kewirausahan ini dari pihak Dinas Koperasi ini

memberikan perkembangan sarana dan prasarana guna penunjang usaha kecil

untuk berkembang seperti adanya bedah warung, promosi hasil usaha,

pameran dan exibithion.

“Seperti Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga yang berada diKelurahan Kranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan yang telahmengembangkan usaha dari pengembangan usaha dari masyarakat merekayang menghasilkanl produk usaha kacang sangrai kranggan, kripik singkong,kripik pisang, kripik ubi, kripik buah bit dan opak semua produk tersebutsudah bermerek Makita itu sudah sampai pasaran tingkat nasional dan sudahjadi salah satu oleh-oleh khas dari kota Tangerang Selatan selain menjadisebuah oleh-oleh dari kota Tangerang Selatan (KSU) Cipta Boga ini sudahmencapai kedalam kampung digital yang dimana kampung digital ini kerjasama dengan pihak CSR PT Telkom Indonesia untuk mengembangkanjaringan perdagangan para pengrajin usaha untuk mereka jual dengan sistemsecara perdangan online.”10

Dari hasil pengkajian peneliti mengenai Koperasi Serba Usaha (KSU)

Cipta Boga ini yang sudah banyak menghasilkan produk maupun hasil

kerajinan yang buat oleh anggota dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga ini penulis menarik sebuah judul yaitu “Pemberdayaan Pelaku

Ekonomi Mikro Anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

Kelurahan Kranggan Kota Tangerang Selatan”.

Alasan peneliti mengangkat permasalahan dan judul di atas karena untuk

mengetahui bagaimana pemberdayaan ekonomi oleh dinas koperasi untuk para

anggota koperasi melalui usaha kecil menengah dalam program

kewirausahaan dan kompetitif usaha kecil menengah di kelurahan Kranggan

kecamatan Setu kota Tangerang Selatan.

10Hasil wawancara dengan Pak Artito selaku staff Dinas Koperasi Tangerang Selatan 14 Desember2016

Page 18: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

7

B. PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis membatasi penelitian ini pada

Pemberdayaan Pelaku Ekonomi Mikro Anggota Koperasi Serba Usaha

(KSU) Cipta Boga Kelurahan Kranggan Kota Tangerang Selatan

Periode 2012 - 2017

2. Perumusan Masalah

Sebagaimana pemaparan Latar Belakang diatas penulis membuat

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Tahapan Pemberdayaan Ekonomi Usaha Kecil

Menengah DI Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga Kelurahan

Keranggan Kota Tangerang Selatan?

2. Bagaimana Implikasi Koperasi bagi anggota KSU Cipta Boga bagi

anggota.

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penulisan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan pelaku ekonomi

mikro anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga Kelurahan

Kranggan Kota Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui Tahapan dari Pemberdayaan Ekonomi Usaha

Kecil Menengah Di Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

BogaKelurahan Kranggan Kota Tangerang Selatan.

Page 19: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

8

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Akademis

a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mendapatkan

temuan tentang pemberdayaan masyarakat melalui program

kewirausahaan

b. Memberikan kontribusi pengetahuan tentang pemberdayaan dalam

koperasi

2. Manfaat Praktis

a. Untuk mengetahui tahapan pemberdayaan ekonomi mikro

b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui

program pemberdayaan ekonomi mikro

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian

kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitaif lebih menekan makna dari

pada generalisasi.11

11Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 1

Page 20: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

9

Menurut Kirk dan Miller yang ditulis dalam buku Syamsir Salam, MS

dan Jaenal Aripin penelitian kualtatif merupakan tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam

peristilahaannya. Sedangkan, menurut Bogdan dan Taylor penelitian

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati.12

Menurut Leedy dan Ormod penelitian kualitatif merupakan penelitian

yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya

(buka didalam laboraturium) dimana peneliti tidak berusaha memanipulasi

frnomena yang diamati.13

Menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif lebih ditujukan

untuk mencapai pemahaman mendalam mengenai organisasi atau

peristiwa khusus dari pada mendeskripsikan bagian permukaan dari

sampel besar dari sebuah populasi. Denzin dan Lincoln menegaskan

bahwa penelitian kualitatif ditujukan untuk mendapatkan pemahaman

yang mendasar melalui pengalaman first-hand dari peneliti yang langsung

berproses dan melebur menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dengan

12Syamsir Salam, MS dan Jaelani Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : LembagaPenelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press,2006), h. 2313Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, (Jakarta : PT Indeks, 2012), h. 7

Page 21: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

10

subjek dan latar yang akan diteliti berupa laporan yang sebenar-benarnya,

apa adanya, dan catatan-catan lapangan yang aktual.14

Dari penejelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menghasilakan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan, untuk di rumuskan menjadi suatu generalisasi

yang dapat diterima oleh akal sehat manusia dan mudah dipahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

2. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan Deskriptif.

Pendekatan Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditunjukan

untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena

alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa

bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan

perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Menurut Bogdan dan Biklen, deskriptif adalah data yang dikumpulkan

lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar dari pada angka-angka.

Hasil penelitian tetulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk

mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut

14Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta : PenerbitSalemba Humanika, 2010), h. 7

Page 22: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

11

mencakup transkip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape,

dokumen pribadi, memo dan rekaman-rekaman resmi lainnya.15

Dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan

lapangan, catatan atau memo dan dokumentasi resmi lainnya.16 Laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan tersebut.17

Dalam penelitian deskriptif ini penulis menganalisa Pemberdayaan

ekonomi mikro melalui program pengembangan kewirausahaan dan

kompetitif usaha kecil menengah (UKM) di KSU Cipta Boga kelurahan

Kranggan Kota Tangerang Selatan, yang bertujuan untuk mengetahui

bagaimana proses pemberdayaan pelaku ekonomi mikro melalui program

pengembangan kewirausahaan dan kompetitif ini.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian skripsi ini di laksanakan di Koperasi Serba Usaha

Cipta Boga yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan Tangerang Selatan No

56. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

Juli 2017. Penelitian ini di laksanakan selama enam bulan lamanya.

15Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011), h. 316Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003),h. 3917Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007),h. 11

Page 23: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

12

4. Pemilihan Informan

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Teknik

Pemilihan Informan Penelitian

Dalam pemilihan informan peneliti menggunakan teknik

pengambilan sampling yaitu purposive sampling, purposive sampling

adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam

penelitian. Secara bahasa, kata purposive berarti sengaja. Jadi,

sederhananya purposive sampling berarti teknik pengambilan sampel

secara sengaja. Dari pengambilan sampel secara sengaja adalah peneliti

menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan

tertentu, jadi sampel diambil tidak secara acak, tapi peneliti sendiri yang

menentukan.18

Dalam penelitian kualitatif, pemilihan subjek secara acak (random)

akan dihinndari. Mereka yang terpilih merupakan orang-orang kunci (key

person) dan sumber data atas fenomena yang diteiti. Karena adanya

asumsi bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya dan

tema penelitian yang sedang diteliti, tentu aja akan dialami keterbatasan

jumlah subjek penelitian sehingga asumsi dipilihnya subjek bukan lagi

pada jumlah yang banyak dan acak, tetapi lebih pada informasi yang

dimilikinya.

18Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011), h. 14

Page 24: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

13

Tabel : 1.1

Pemilihan Informan

No Informan Informasi yang dibutuhkan Jumlah1

Pak Alwani (PimpinanKSU Cipta Boga)

Sejarah KSU Cipta Boga Visi dan Misi Program KSU Cipta

Boga Jenis UKM yang

dijalankan

1Orang

2Kepala Desa Keranggan

Gambaran Umum Jumlah Penduduk Desa Monografi Demografi

1Orang

3 Pelaku UKM AnggotaKoperasi

Peran dalam KSU? Manfaat yang didapat

dalam mengikuti KSU?

5Orang

Total7

Orang

5. Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan metode penelitian akan menentukan teknik dan alat

pengumpulan data yang digunakan. Secara umum, dalam penelitian

kualitatif alat pengumpulan data yang paling sering digunakan adalah

wawancara, pengamatan lapangan, dan telaahan dokumen.19

Untuk mencapai tujuan penelitian kualitatif, peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data yang khas kualitatif seperti observasi dan

wawancara yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Akan tetapi

penelitian kualitatif ini pengumpulan datanya tidak terbatas pada observasi

19Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, (Jakarta : PT Indeks, 2012), h. 37

Page 25: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

14

dan wawancara saja. Dalam penelitian kuaitatif teknik lain seperti

dokumen, riwayat hidup subjek, karya subjek dan publikasi teks.20

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara,

observasi lapangan (pengamatan lapangan) dan dokumentasi, yaitu

a. Wawancara

Wawancara adalah satu alat yang paling banyak digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara memungkinkan

peneliti mengumpulkan data yang beragam dati para responden dalam

berbagai situasi dan konteks. Meskipun demikian wawancara perlu

digunakan dengan berhati-hati karena perlu ditrianguasi dengan data

lain.

Menurut Khan dan Cannel wawancara adalah sebuah diskusi anatar

dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu dan dengan wawancra

peneliti juga dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi

penelitiannya.21

Menurut Steward dan Cash warancara diartikan sebagai sebuah

interkasi yang didalamnya terdapat pertukaran atau berbagai aturan,

tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi.

Wawancara bukanlah suatu kegiatan dengan kondisi satu orang

melakukan atau memulai pembicaraan sementara yang lain hanya

mendengarkan.22

20Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta : PenerbitSalemba Humanika, 2010), h. 1121Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar (Jakarta : PT Indeks, 2012), h. 4522Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta : PenerbitSalemba Humanika, 2010), h. 118

Page 26: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

15

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan

wawancara, pengumpul data telah telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara ini setiap

responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data

mencatatnya.

Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen

sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat

menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan

material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi

lancar.23

Wawancara juga memiliki beberapa tipe yang dapat digolongkan

berdasarkan seberapa tingkat formalitas dan tersrturkturnya wawan

cara tersebut yaitu:

Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur ini yang dimana

menggunakan list pertanyaan yang telah disusun

sebelumnya sehingga memiliki standar yang sama. Peneliti

atau pewawancara hanya mencatat jawaban dari informan,

dalam menanyakan dan mencatat jawaban informan,

23 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 233

Page 27: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

16

peneliti harus menggunakan nada suara yang sama dan

mencatat dengan standar yang sama demi menghindari bias.

Wawancara tidak terstruktur

Menurut Gilham dalam wawancara tidak terstruktur ini

sifat wawancara adalah informal yang dimana kebalikan

dari wawancara terstruktur yaitu dalam wawancara ini

tanpa pedoman apapun.Dalam wawancara tidak terstruktur

ini dimulai dengan mengeksplorasi suatu topik umum

bersama-sama informan.Informan diberikan kebebasan

untuk untuk mengungkapkan apapun yang mengenai

dengan topik wawancara.24

b. Observasi

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan

dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati

dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Menurut

Cartwright mendefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati

dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk

suatu tujuan tertentu. Observasi adalah suatu kegiatan mencari yang

dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.25

Nasution menyatkan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

24Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, (Jakarta : PT Indeks, 2012), h. 46-4725Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta : PenerbitSalemba Humanika, 2010), h. 131

Page 28: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

17

Marshall menyatakan bahwa “Trough observation, the reseaecher

learn abaout behavior and the meaning attached to those behavior” .

Melalui observasi, cara ini sesuai untuk mengkaji proses dan

perilaku. Menggunakan metode ini berarti menggunakan mata dan

telinga sebagai jendela untuk merekam data. Dilihat dari sejauh mana

keterlibatan peneliti dalam masalah yang diamati, observasi dibagi dua

yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan.

a. Observasi partisipan

Dalam observasi jenis ini peneliti adalah bagian dari apa

yang diamati. Seorang peneliti bisa menjadi anggota suatu

kelompok atau organisasi tertentu dan mengamati serta

menghimpun data darinya. Kelebihan pengamatan jenis ini

adalah kemampuan dalam menjaga kelemahan.Kelemahan

pengamatan partisipan adalah dibutuhkan tenaga terlatih dan

berpengalaman. Pasti tidak mudah berada atau teribat didalam

suatu kegiatan sekaligus merekam kegiatan itu sendiri.

b. Observasi non partisipan

Dalam pengamatan ini peneliti tidak berada didalam atau

melakukan keterlibatan dalam kegiatan yang diamati. Dengan

kata lain, pengamatan berada diluar kegiatan yang diamati.

Sebagian menilai hal ini yang menyebabkan ketidakalamiahan

proses peristiwa atau perilaku orang-orang yang diamati.

Mungkin, hanya sedikit bisa menekan bias dengan cara

Page 29: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

18

memperbanyak kehadiran, yang meningkatkan keterbatasan

orang yang diamati terhadap kehadiran pengamat.26

c. Dokumen

Dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek itu sendiri atau orang lain tentang subjek.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita,

biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar,

misalnya foto, gambaran hidup, sketsa dan lain lain.27

Moleong mengemukakan dua bentuk dokumen yang dapat

dijadikan bahan dalam studi dokumen, anatar lain:

a. Dokumen pribadi

Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang

secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya.

Tujuan dari studi dokumen pribadi adalah untuk memperoleh sudut

pandang original dari kejadian atau situasi nyata yang pernah

dialami oleh subjek secara langsung disertai dengan situasi sosial

yang melingkupinya dan bagaimana subjek mengartikan kejadian

dan situasi tersebut.

b. Dokumen resmi

26Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2014), h. 41-4327 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2011) h. 240

Page 30: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

19

Dokumen resmi dapat dibagi dua kategori, yaitu dokumen

internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal dapat berupa

catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu

lembaga, sistem yang diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan

pimpinan, dan lain sebagainya. Dokumen eksternal dapat berupa

bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial,

seperti majalah, Koran, buletin, surat pernyataan, dan lan

sebagainya.

Dokumen resmi dipandang mampu memberikan gambaran

mengenai aktivitas, keterlibatan individu pada suatu komunitas

tertentu dalam setting sosial. Selain itu, perjalanan karir, jabatan,

dan tanggung jawab yang pernah diterima oleh individu tertentu

mampu memberikan gambaran kepribadian dan karakter objek.28

6. Sumber dan Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

b. Data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber utama yaitu

informan.

7. Teknik Analisis Data

a. Proses awal yang penulis lakukan adalah observasi ke lembaga.

Setelah itu penulis mengamati seluruh data dari hasil wawancara

28Haris Herdiansyah, Metofologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta : SalembaHumanika, 2010), h. 141-146

Page 31: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

20

secara detail dan melakukan berulang-ulang dari awal dan selama

proses ini berlangsung, data yang penulis kumpulkan kemudian

penulis rangkum data terhimpun dan menyeleksi sesuai dengan

konsep penelitian.

b. Selanjutnya penulis menyusun dalam catatan lapangan, kemudian

diringkas, dirangkum dipilah-pilah hal-hal yang penting dan pokok

dan disusun secara sistematis dengan mengacu kepada perumusan

masalah dan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan penelitian ini.

Dalam menganalisa peneliti menggunakan analisa deskriptif,

mendeskriptifkan hasil penemuan secara sistematis, aktual dan

akurat yang disertai petikan wawancara.

Penulisan menganalisa secara kualitatif data-data kualitatif dari

hasil wawancara mendalam yang berupa kalimat-kalimat atau

pertanyaan pendapat tersebut dianalisa untuk mengetahui makna

yang terkandung didalamnya, untuk mengetahui makna yang

terkandung didalamnya, untuk memahami keterlibatan dengan

permasalahan yang diteliti.

8. Teknik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan ini maka penulis mengacu

kepada pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tessis dan disertasi) yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

cetakan kedua, April 2007.

Page 32: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

21

F. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan tinjauan atas kepustakaan (literatur) yang

berkaitan dengan topik pembahasan peneliti yang dilakukan pada

penulisan skripsi ini. Tinjauan pustaka digunakan sebagai acuan untuk

membantu dan mengetahui dengan jelas penelitian yang akan dilakukan

untuk penulisan skripsi ini, terkait dengan pemilihan metode penelitian,

atau yang memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.

1. Nama : Mustofa

NIM :104054102121

Jurusan : Kesejahteraan Sosial

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Universitas : Universitas Islam Negri Syarif Hidayattullah

Jakarta

Judul : Pemberdayaan Kaum Dhuafa Melalui Program

Laboraturium Skill di Yayasan Bina Insani Mandiri Depok

Persamaan skripsi diatas dengan skripsi penulis yaitu sama-sama

menggunakan focus atau kajian pemberdayaan. Sedangkan perbedaan

skripsi tersebut dengan skripsi penulis meneliti Strategi Pemberdayaan

Ekonomi Wirausaha Sosial Dalam Ketahanan Keluarga, sedangkan

Mustofa meneliti tentang Pemberdayaan Kaum Dhuafa Melalui Program

Laboraturium Skill di Yayasan Bina Insani Mandiri Depok.

2. Nama : Amir Hamzah

NIM : 111054100017

Jurusan : Kesejahteraan Sosial

Page 33: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

22

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Universitas : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Judul : Pemberdayaan Ekonomi Nelayan di Desa Tanjung

Pasir Kabupaten Tanggerang

Persamaan skripsi diatas dengan skripsi penulis yaitu sama-sama

memfokuskan pada pemberdayaan.Sedangkan perbedaan skripsi tersebut

dengan skripsi penulis yaitu subjek yang di teliti, penulis meneliti Strategi

Pemberdayaan Ekonomi Wirausaha Sosial Dalam Ketahanan Keluarga.

Sedangkan Amir Hamzah meneliti tentang Pemberdayaan Ekonomi

Nelayan di Desa Tanjung Pasri Kabupaten Tanggerang.

Page 34: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

23

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan skripsi ini penulis membagi dalam lima bab,

yaitu:

BAB I Pendahuluan meliputi : latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka

dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, merupakan bab yang melandasi

pemikiran dalam menganalisa dari data-data yang telah

dikumpulkan. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah

teori-teori yang berkaitan dengan strategi pemberdayaan

ekonomi wirausaha dalam pengembangan wirausaha.

BAB III Gambaran Lembaga, seperti sejarah berdirinya, visi dan

misistruktur organisasi, sarana temu kembali informasi,

fasilitas dan perlengkapan yang ada serta kerja sama dan

program kerja.

BAB IV Temuan dan Analisis Data, hasil penelitian yaitu

merupakan strategi pemberdayaan wirausaha dalam

pengembangan kewirausahaan.

BAB V Penutup, yang didalamnya berisi kesimpulan serta saran-

saran yang dapat membangun dan memajukan wirausaha

tersebut.

Page 35: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

24

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Makna

pemberdayaan sebagai tujuan, yakni keberdayaan, sejatinya adalah

indkator keberhasilan pemberdayaan sebuah proses.

Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan

kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok

lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami

masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk

pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan

sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti

memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial,

dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan.

Pemberdayaan lebih dari sekedar penguatan ekonomi masyrakat. Ia

mencakup peningkatan partisipasi warga dalam ranah politik dan

penguatan kapasitas masyarakat untuk melakukan sesuatu yang sesuai

dengan aspirasi, kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya.29

29Edi Suharto, CSR & COMDEV Intervestasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi, (Bandung :Alfabeta, 2010), h. 82-83

Page 36: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

25

Berdasarkan kutipan dari buku Pengantar Kesejahteraan Sosial

terdapat beberpa definisi lain dari para ahli tentang pemberdayaan,

yang pertama adalah Gutierrez yang menyatakan pemberdayaan ini

untuk meningkatkan kekuatan pribadi, antarpribadi, atau politik,

keluarga, dan komunitas yang dimana untuk mengambil tindakan

untuk memperbaiki situasi hidup mereka. Sedangkan menurut

Robbins, Chatterjee dan Canda pemberdayaan menunjukan proses

yang dengan itu individu-individu dan kelompok-kelompok

memperoleh kekuatan, akses pada sumber-sumber, dan control atas

kehdupan mereka sendiri. Dalam melakukan itu, mereka memperoleh

kemampuan untuk mencapai aspirasi-aspirasi dan tujuan-tujuan pribadi

dan kolektif mereka yang tinggi.30

Menurut Zastrow mendifinsikan pemberdayaan (empowerment)

sebagai proses menolong individu, keluarga kelompok, dan komunitas

untuk meningkatkan kekuatan personal, interpersonal, sosial ekonomi,

dan politik dan pengaruhnya terhadap peningkatan kualitas hidupnya.31

Pemberdayaan mempunyai dimensi subjektif. Aspek subjektif dari

pemberdayaan adalah Self-efficacy yang menunjukan keyakinan bahwa

seseorang mempunyai kemampuan untuk menghasilakn dan untuk

mengatur peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Self-efficacy harus

dihubungkan dengan pengembangan kesadaran yang kritis yang

membantu mengidentifikasikan struktur kekuatan yang menekan dan

30Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung : Refika Aditama, 2012), h. 67-6831Siti Napsiyah ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuadia, Belajar Teori Pekerjaan Sosial, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 51

Page 37: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

26

menghasilakan tindakan yang di tujukan untuk mengubah kondisi-

kondisi sosial yang menekan atau menyebabkan ketidak berdayaan.32

2. Strategi Pendampingan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Sumodiningrat, pendampingan merupakan kegiatan

yang diyakini mampu mendorong terjadinya pemberdayaan

masyarakat kurang mampu secara optimal. Perlunya pendampingan

dilatar belakangi oleh adanya kesenjangan pemahaman antara pihak

yang memberikan bantuan dengan sasaran penerima bantuan.

Kesenjangan dapat disebabkan oleh berbagai perbedaan dan

keterbatasan kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Dalam pelaksanaan

tugasanya, para pendamping memposisikan dirinya sebagai

perencanaan, pembimbing, pemberi informasi, motivator, penghubung,

fasilitator, dan sekaligus evaluator. Mengacu pada Ife, peran

pendamping mencakup beberapa peran yaitu:

a. Fasilitator

Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian

motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat.

Beberapa tugas yang berkaitan dengan peran ini antara lain

model, melakukan mediasi dan negosiasi, memberikan

dukungan, serta melakukan pengorganisasian dan

pemanfaatan sumber.

b. Educator

32Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung : Refika Aditama, 2012), h. 69

Page 38: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

27

Pendamping berperan aktif sebagai agen yang

memberikan masukan positif dan direktif berdasarkan

pengetahuan dan pengalamannya serta bertukar gagasan

dengan pengetahuan dan pengalaman masyarakat yang

didampinginya. Membangkitkan kesadaran masyarakat,

menyampaikan informasi, melakukan konfrontasi,

menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat adalah

beberapa tugas yang berkaitan dengan peran educator

(pendidik)

c. Perwakilan Masyarakat

Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan

interaksi antara pendamping dengan lembaga-lembaga

eksternal atas nama dan demi kepentingan masyarakat

dampaingannya. Pekerja sosial dapat bertugas mencari

sumber-sumber, melakukan pembelaan, menggunanakan

media, meningkatkan hubungan masyarakat, dan

membangun jaringan kerja.

d. Peran Teknis

Mengacu pada aplikasi keterampilan yang bersifat

praktis. Pendamping dituntut tidak hanya mampu menjadi

manajer perubahan yang mengorganisasi kelompok,

melainkan pula mampu melaksanakan tugas-tugas teknis

sesuai dengan keterampilan dasar, seperti; melakukan

analisis sosial, mengelola dinamika kelompok, menjalin

Page 39: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

28

relasi, bernegosiasi, berkomunikasi, memberikan

konsultasi, dan mencari serta mengatur sumber dana.33

Upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan

masyarakat menurut konsep ini adalah dengan

meningkatkan kemampuan atau kapasitas masyarakat

khususnya masyarakat miskin. Meningkatkan kemampuan

dan kapasitas masyarakat ini disebut juga dengan

penguatan kapasitas (Capacity building) yaitu suatu proses

meningkatkan atau merubah pola perilaku individu,

organisasi, dan sistem yang ada dimasyarakat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.

Sehingga masyarakat dapat memahami dan

mengoptimalkan potensi yang mereka miliki untuk

mencapai tujuan pemberdayaan, yaitu kesejahteraan hidup

masyarakat.

Strategi Pemberdayaan

Dalam konteks pekerja sosial, pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga aras atau matra pemberdayaan , yaitu aras Mikro, aras

Mezzo dan aras Makro yang di tulis oleh Edi Suharto, yaitu:

a. Aras Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara

individu melalui bimbingan, konseling, stress management,

crisis intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau

melatih klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya.

33Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung : PT Refika Aditama,2005), h. 95-103

Page 40: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

29

Model ini sering disebut sebagai pendekatan yang berpusat

pada tugas (task centered approach)

b. Aras Mezzo, pemberdayannya dilakukan terhadap sekelompok

klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagian media intervensi. Pendidikan dan pelatihan,

dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam

meningkatkan kesadaran, pengetahuan keterampilan dan sikap-

sikap klien agar memiliki kemamuan memecahkan

permasalahan yang di hadapinya.

c. Aras Makro, pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem

besar (large system strategy), karena sasaran perubahan

diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan

kebijakann, perencanaan sosial, kampanye aksi sosial,

lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik,

adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi sistem

besar memandang klien sebagai orang yang memiliki

kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri,

dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk

bertindak.34

3. Proses Pemberdayaan

Menurut Parsons pemberdayaan adalah sebuah proses dengan

mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai

34Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung : PT Refika Aditama,2005), h. 66-67

Page 41: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

30

pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian

serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.35

Maka pemberdayaan sebagai suatu proses merupakan sesuatu

yang berkesinambungan dimana komunitas atau kelompok masih ingin

melakukan perubahan serta perbaikan dan tidak hanya terpaku pada

satu program saja.36

Pemberdayaan adalah sebuah proses adalah serangkaian

kegiatan untuk memperkuat kekuaasaan atau keberdayaan kelompok

lemah mastarakat, termasuk individu-individu yang mengalami

masalah kemiskinan.

4. Tahapan Pemberdayaan

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam melakukan

pemberdayaan. Namun demikian, tahapan ini tidaklah selalu linear dan

diterapkan secara kaku, melainkan diterapkan secara lebih fleksibel

dan berbentuk spiral. Fase kegiatan ini meliputi:

a. Persiapan (Engagement)

Dalam tahap persiapan terdapat dua hal yang perlu

dilakukan. Pertama adalah menyiapkan petugas dan

menyatukan persepsi anggota tim. Kedua, penyiapan lapangan

dengan cara studi kelayakan daerah sasaran, mengurus

35Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung : Refika Aditama,2005), h. 5836Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,(Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 173

Page 42: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

31

perijinan, menjalin sosialisasi dengan para tokoh baik secara

formal maupun secara informal. 37

b. Pengkajian (Assesment)

Proses assessment yang disini dapat dilakukan secara

individual melalui tokoh-tokoh masyarakat. Tetapi juga dapat

melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pada tahapan

ini petugas sebagai agen perubahan berusaha mengidentifikasi

masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya

yang dimiliki klien.38

c. Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan (Designing)

Pada tahapan ini, petugas sebagai agen perubahan

secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk

berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan

bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada pada

masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa

alternatif program dan kegiatan yang dapat mereka lakukan.

d. Pemformulasian Rencana Aksi (Designing)

Pada tahapan ini petugas membantu masing-masing

kelompok masyarakat unutk memformulasikan gagasan

mereka dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya

dengan pembuatan proposal kepada pihak penyandang

dana, dimana bantuan dari pihak petugas ini biasanya amat

37Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,(Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 18238Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran Pembangunan Kesejahteraan Sosial, (Jakarta :Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 186

Page 43: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

32

diperlukan pada kelompok yang belum pernah mengajukan

proposal kepada penyandang dana.39

e. Pelaksana Program atau Kegiatan (Implementasi)

Tahapan ini merupakan salah satu tahap yang paling

penting dalam program pemberdayaan masyarakat, karena

sesuatu yang sudah di rencanakan dengan baik akan dapat

melenceng dalan pelaksanaan dilapangan bila tidak ada

kerja sama antar petugas dengan warga masyarakat,

maupun kerja sama antar warga.40

f. Evaluasi (Evaluation)

Disini evaluasi sebagai proses pengawasan dari

warga dan petugas terhadap program pemberdayaan

masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan

dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada

tahap ini diharapkan akan terbentuk suatu system dalam

komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal.

Sehingga dalam jangka panjang diharapkan akan dapat

membekuk suatu system dalam masyarakat yang lebih

mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

g. Teminasi (Disengagement)

39Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial,(Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 188-18940Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran Pembangunan Kesejahteraan Sosial, (Jakarta :Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 190

Page 44: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

33

Tahapan ini merupakan pemutusan hubungan secara

formal dengan komunitas sasaran.Terminasi dalam suatu

program pemberdayaan masyarakat, tidak jarang dilakukan

bukan karena masyarakat sudah dianggap mandiri, tetapi

lebih karena proyek sudah harus dihentikan karena sudah

melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumya, atau

karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang

dana yang dapat dan mau meneruskan.41

5. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat

kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah yang

memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal

(misalnya persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi

eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak

adil).42

Ada beberapa tujuan pemberdayaan diantaranya adalah :

a. Mendorong, memotivasi, meningkatkan kesadaran akan

potensinya, dan menciptakan iklim atau suasana untuk

berkembang.

b. Memperkuat daya, potensi yang dimiliki dengan langkah-

langkah positif memperkembangkannya.

41Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran Pembangunan Kesejahteraan Sosial, (Jakarta :Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 195

42Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung : Refika Aditama,2005), h. 60

Page 45: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

34

Pemberdayaan masyarakat disebut sebagai tujuan, yakni

pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang berdaya, memiliki

kekuasaan atau mempunyai pengethuan dan kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya baik bersifat fisik, ekonomi,

maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupan.43

6. Indikator Pemberdayaan

Menurut Kieffer, pemberdayaan mencakup tiga dimensi

yang meliputi kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik,

dan kompetensi partisipatif. Parsons juga mengajukan tiga dimensi

pemberdayaan yang merujuk pada:

a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari

pertumbuhan individual yang kemudian berkembang

menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.

b. Sebuah keadaan psikologis yang ditanda tangani oleh

rasa percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan

diri dan orang lain.

c. Pembebasan yang dihasilakn dari sebuah gerakan

sosial, yang dimulai dari pendidikan dan politisasi

orang-orang lemah dan kemudian melibatkan upaya-

43Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung : PT RefikaAditama, 2005), h. 60

Page 46: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

35

upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut untuk

memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur-struktur

yang masih menekan.44

Dapat disimpulkan pemberdayaan adalah proses dan tujuan.

Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjukan

pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan

sosial; yaitu masyarakat yang bedaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi

kebutuhan hidup baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial

seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan

inspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam

kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas

kehidupannya.45

B. Wirausaha

Wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani

mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan.Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri

dan berani memulai usaha.46

44Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung : PT RefikaAditama, 2005), h. 6345Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung : PT RefikaAditama, 2005), h. 6046Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 15

Page 47: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

36

Wirausaha merupakan padanan dari entrepreneurship dalam

bahasa inggris.Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari

bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan

pengelola usaha.Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Rihard

Cantillon.Istilah ini semakin poluler setelah di gunakan oleh pakar

ekonomi J.B. Say untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu

memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke

tingkat lebih tinggi serta menghasilkan banyak lagi produk.47

Wirausaha berkaitan dengan nilai-nilai dan prilaku yang meotivasi

seseorang untuk melakukan usaha memperbaiki taraf hidup secara kreatif

dan inovatif dalam menemukan sesuatu yang baru. Dari definisi wirausaha

itu memiliki dimensi yang luas yang mencakup nilai nilai-nilai,

kemampuan, dan prilaku. Beberapa nilai wirausaha dijelaskan sebagai

berikut:

a. Percaya diri, artinya sikap dan keyakinan seseorang dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.

b. Berorientasi tugas dan hasil, artinya selalu mengutamakan

nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada hasil, ketekunan

dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,

energik, dan berinisiatif.48

C. Usaha Kecil Menengah (UKM)

Usaha kecil menengah (UKM) yaitu pengelompokan jenis usaha

yang meliputi usaha industri dan perdagangan. Pengertian mengenai

47Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan, (Jakarta : Perdana Media Group, 2010), h. 1248Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, (Semarang : Penerbit Erlangga, 2010), h. 226

Page 48: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

37

usaha kecil menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung konsep

yang digunakan negara tersebut.49

Departemen Perindustrian RI pada tahun 1983 membagi sektor

industri dalam tiga kelompok. Pertama adalah kelompok industri dasar

(basic industry), seperti metal dan kimia. Kedua adalah aneka industri

yang menyerap banyak tenaga kerja dan menggunakan teknologi yang

sifatnya tradisional atau yang sederhana.Kelompok ketiga adalah

industri yang mempunyai asset tetap (Fixed asset) kurang dari Rp. 70

juta di luar nilai tanah yang dikuasainya.

Dengan berkembangnya perekonomian nasioanl, maka pada tahun

1991 Departemen tersebut melakukan penyesuaian rumusan

pengelompokan industri yaitu untuk industri kecil dan kerajinan

didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk

Indonesia dengan jumalh asset kurang dari Rp. 600 juta di luar nilai

tanah dan bangunan yang digunakannya. Sedangkan Bank Indonesia

menentukan batas tertinggi dari investasi, di luar tanah dan bangunan,

sebesar Rp. 600 juta bagi industri kecil.

Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, kriteria usaha

kecil dilihat dari segi keuangan dan modal yang dimilikinya adalah :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

b. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar pertahun

Untuk kriteria usaha menengah :

49Titik Sartika Pratomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil / Menengah danKoperasi, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2002), h. 13

Page 49: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

38

a. Untuk sektor industri, memiliki total asset paling banyak Rp. 5

miliar

b. Untuk sektor non industri, memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp. 600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha, memiliki penghasilan penjualan tahunan paling banyak

Rp. 3 miliar

Menurut INPRES No. 10 Tahun 1999 usaha meengah adalah unit

kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200

juta sampai maksimal 10 miliar (tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha).50

50Titik Sartika Pratomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil / Menengah danKoperasi, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2002), h. 14

Page 50: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

39

BAB III

PROFIL LEMBAGA

Kelurahan Keranggan dan Koperasi Serba Usaha Cipta Boga

A. Profil Kelurahan Kranggan

a. Gambaran umum

Kelurahan Keranggan merupakan pecahan dari Kelurahan

Kademangan yang masuk kedalam Kecamatan Cisauk yang

dimana Kecamatan Cisauk ini masuk dalam pemerintahan

Kabupaten Tangerang, tetapi Kelurahan Keranggan ini masuk

kedalam Kecamatan Setu yang dimana masuk kedalam

pemerintahan Kota Tangerang Selatan.51

Kelurahan Keranggan berupa daratan adapun keadaan statistic

iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I

Tangerang, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban

udaradan intensitasi matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan

angin.

Secara administratif Kelurahan Keranggan terletak di wilayah

Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan, dengan posisi batas

wilayah kelurahan tetangga serta menjadi batas barat Kota

Tangerang Selatan dengan Kabupaten Tangerang.52

51Wawancara Pak Ahmad Kasi Kessos 7 Februari 201752Observasi dari Kelurahan Keranggan 30 Januari 2017

39

Page 51: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

40

Kelurahan Keranggan yang merupakan desa terakhir dari kota

Tangerang Selatan pemekaran wilayah dari Kecamatan Setu yang

tadinya daerah ini masuk daerah pinggiran kali Cisadane

Kabupaten Tangerang yang terpisah dari Kabupaten Tangerang

pada tahun 2013.

Kelurahan Keranggan ini merupakan lokasi yang salah satunya

akan dijadikan sebuah ekowisata dibantaran sungai Cisadane, yag

dimana program ekowisata dicangangkan oleh pihak Koperasi

Serba Usaha Cipta Boga, yang dimana koperasi tersebut telah

melahirkan beberapa UKM yang cukup naikan popularitas daerah

Keranggan ini.

Kelurahan Keranggan akan dijadikan sebuah lokasi atau sentra

oleh-oleh khas kota Tangerang Selatan seperti keripik singkong,

opak, kembang goyang, kacang sangrai dan handy craft. Yang

dimana semua hasil dari UKM tersebut diditribusikan kebeberapa

daerah seperti Bandung dan Jakarta.53

b. Letak Geografis

Kelurahan Keranggan yang secara structural merupakan bagian

integral yang tidak terpisahkan yakni menjadi bagian persatuan dan

kesatuan dari sistem perwilayahan Kecamatan Setu.Di pandang dari sisi

geographic Kelurahan Keranggan terletak antara kota Tangerang Selatan

dan Kabupaten Tangerang. Kelurahan Keranggan memiliki potensi yang

53Hasil Wawancara dengan Pak Alwani 11 Februari 2017

Page 52: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

41

cukup strategis karena secara administratif terdiri dari 19 (Sembilan Belas)

Rukun Tetangga (RT) 6 (Enam) Rukun Warga (RW) dengan luas wilayah

± 217 Ha. (yang kemudian diambil sebagai luas wilayah Kecamatan Setu –

Tangerang Selatan)

Tabel : 3.1

Batas –batas Kelurahan Keranggan

Batas wilayah Kelurahan Keranggan adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kademangan Kec.

Setu Kota Tangerang Selatan

Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Muncul Kec. Setu

Kota Tangerang Selatan

Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pabuaran Kec. Gunung

Sindur Kabupaten Bogor

Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cibogo Kec. Cisauk

Kabupaten Tangerang

Jarak tempuh ke Kecamatan Setu ± 2 Km yang dapat ditempuh

dengan waktu 10 menit, sedangkan jarak dengan Ibu Kota Tangerang

Batas Kelurahan / Desa KecamatanUtara Kademangan Setu

Selatan Pabuaran Gunung Sindur – Kab.Bogor - Jabar

Timur Muncul Setu

Barat Cibogo Cisauk – Kab Tangerang- Banten

Page 53: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

42

Selatan ± 3 Km yang dapat ditempuh dengan waktu 20 menit, adapun

jarak tempuh dengan Ibu Kota Provinsi Banten ± 58 Km yang dapat

ditempuh dengan waktu 180 menit (3 jam) sedangkan jarak dengan Ibu

Kota Negara ± 62 Km yang dapat ditempuh dengan waktu 180 menit

(3 jam).

Tabel : 3.2

Luas Wilayah Menurut Wilayah Rukun Tetangga (RT)

Kelurahan Keranggan

NoRukun

Tetangga(RT)

Nama KetuaRT

LuasWilayah

Persentaseterhadap

luasKelurahan

Keterangan

1 001/01 Iwan Setiawan 14 Ha 6.54 % Kp.Momonggor

2 002/01 SukronMa’mun

7 Ha 3.23 % Kp. Koceak

3 003/001 Rojali 28 Ha 12.95 % Kp. Koceak4 004/02 Sumari 35 Ha 16.13 % Kp. Koceak5 005/02 Supriani 52 Ha 24.01 % Kp. Koceak6 006/02 Nursidi

Kurniawan9 Ha 4.15 % Kp. Koceak

7 007/03 Juhri 7 Ha 3.23 % Kp.Keranggan

8 008/03 Rihlas 9 Ha 4.15 % Kp.Keranggan

9 009/04 Sanian 10 Ha 4.61 % Kp.Keranggam

10 010/04 Ruslani 6 Ha 2.76 % Kp.Keranggan

11 011/05 Majen 6 Ha 2.76 % Kp.Keranggan

12 012/05 Ahmad Firdaus 11 Ha 5.07 % Kp.Keranggan

13 013/05 Madhasan 8 Ha 3.69 % Kp.Keranggan

14 014/03 Suhada 12 Ha 5.53 % Kp.Keranggan

Page 54: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

43

15 001/06 Suparno 0.40 Ha 0.02 % Perum CPS2

16 002/06 Yaya Sunarya 0.30 Ha 0.01 % Perum CPS2

17 003/06 Nurdin 0.30 Ha 0.01 % Perum CPS2

18 009/06 Subandi 1 Ha 0.69 % PerumVBM

19 010/05 Nuris Safaat 1 Ha 0.46 % PerumVBM

Kelurahan Keranggan 217 Ha 100 %

Menurut tabel diatas wilayah keRT-an yang paling luas adalah RT

005/02 yang berada di Kampung Koceak yang dimana masih

banyaknya tanah yang belom sama sekali dikelola oleh masyarakat dan

banyak hasil bumi seperti kelapa disana.

c. Kondisi Wilayah

Kelurahan Keranggan dengan luas wilayah 217 Ha, dari luas

tersebut terbagi kedalam beberapa peruntukan seperti pemukiman,

persawahan, perkebunan, pemakaman, pekarangan, taman,

perkantoran, sarana umum dan lain-lain. Luas lahan yang

digunakan untuk pemukiman umum dan perumahan ± 110 Ha, luas

lahan untuk pertanian terbagi dua kategori lahan untuk persawahan

± 17 Ha, pertnian ± 13 Ha, perkebunan ± 20 Ha, luas lahan untuk

pemakaman ± 17 Ha, halaman pekarangan ± 15 Ha, taman kantor

Kelurahan ±100 M2, perkantoran kelurahan ± 400 M2, prasarana

umum lainnya (sekolah, puskesmas dan jaan) ± 22.95 Ha.

Berdasarkan data tersebut Kelurahan Keranggan adalah kelurahan

yang masih bisa dikembangkan dibidang pertanian

Page 55: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

44

d. Demografi / Kependudukan

Berdasarkan data administrasi pemerintah kelurahan tahun

2015, jumlah penduduk di Kelurahan Keranggan adalah 6.160

jiwa, dengan rincian 3.171 laki-laki dan 2.989 perempuan. Jumlah

penduduk ini tergabung dalam 1.755 KK. Dan jumlah penduduk

Kelurahan Keranggan memiliki masing – masing keyakinan agama

yang di anut, (islam dan Kristen). Namun kewarganegaraan

masyarakat Kelurahan Keranggan mayoritas warga negara

Republik Indonesia. Ada pun etnis suku terbagi dari beberapa

suku, terdapat juga warga kami yang memiliki cacat fisik dan

mental, agar dapat mendeskripsikan dengan lengkap tentang

informasi keadaan kependudukan di Kelurahan keranggan maka

perlu di identifikasi usia, ada beberapa informasi ssesuai dengan

keterangan di atas dalam tabel sebagai berikut:

Tabel : 3.3

Rekapitulasi Penduduk

Jumlah Laki-laki 3.171 OrangJumlah Perempuan 2.989 Orang

Total 6.160 OrangJumlah KK 1.755 KK

Page 56: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

45

Tabel : 3.4

Penduduk Berdasarkan Klasifikasi Usia

USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN0 – 5 Tahun 306 orang 321 orang

6 – 11 Tahun 259 orang 279 orang12 – 16 Tahun 265 orang 290 orang17 – 25 Tahun 456 orang 474 orang26 – 35 Tahun 391 orang 403 orang36 – 45 Tahun 413 orang 434 orang46 – 55 Tahun 317 orang 344 orang56 – 65 Tahun 339 orang 346 orang66 – 75 Tahun 226 orang 259 orang

75 Tahun Keatas 16 orang 21 orangTOTAL 6160 orang

Dari tabel diatas berdasarkan klasifikasi usia yang ada di

Kelurahan Keranggan, dimana usia remaja akhir yang paling

dominan dari pada usia lainnya.

Tabel : 3.5

Aliran Kepercayaan Penduduk Kelurahan Keranggan

No Agama Laki-laki Perempuan1 Islam 3.141 Orang 2.956 Orang2 Kristen 30 Orang 33 Orang

Jumlah 3.171 Orang 2.989 Orang

Tabel : 3.6

Suku Etnis Penduduk Kelurahan Keranggan

No Etnis Laki-laki Perempuan

1 Sunda 3.102 orang 2.919 orang

Page 57: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

46

2 Jawa 60 orang 60 orang

3 Batak 9 orang 10 orang

Jumlah 3.171 orang 2.989 orang

e. Pendidikan

Eksistensi pendidikan adalah salah satu hal penting dalam

memacukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan

tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan

yang tinggi maka akan memacu pada tingkat kecakapan hidup

masyarakat yang pada siklusnya akan mendorong tumbuhnya

keterampilan dan kewirausahaan serta lapangan kerja baru, dan

dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam

mengatasi pengangguran dan pengentas kemiskinan, karena

pendidikan dengan pasti akan dapat mempertajam sistematika

berfikir atau pola pikir individu, selain dari mudah menerima

informasi yang lebih maju juga tidak gagap dalam zona teknologi,

atau memplantasi perihal pendidikan di Kelurahan Keranggan telah

di bangun SDN, MI, SMP Islam dan Pesantren. Dibawah ini

terdapat tabel yang menunjukan sarana dan prasarana dan tingkat

pendidikan masyarakat Kelurahan Keranggan.

Page 58: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

47

Tabel : 3.7

Lembaga Pendidikan di Kelurahan Keranggan

NamaJumlah

Status(Terdatar,

Terakreditasi)

Kepemilikan JumlahTenaga

Pengajar

JumlahSiswa /Siswi

Pemerintah Swasta Kel.

TK 2 - Swasta 15 orang 250orang

TKQ 1 - Swasta 4 orang 43orang

TPQ 1 - Swasta 8 orang 75orang

PAUD 3 - Swasta 15 orang 235orang

SD

1 Negri - 18 orang 342orang

1 - Swasta 14 orang 264orang

SMP 1 - Swasta 16 orang 46orang

MI 1 - Swasta 12 orang 263orang

Ponpes 1 - Swasta 7 orang 151orang

Page 59: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

48

Tabel : 3.8

Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Keranggan

No Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan1 TK 135 orang 147 orang2 Belum TK 204 orang 211 orang3 SD 357 orang 369 orang4 Tidak Tamat SD 150 orang 159 orang5 SMP 356 orang 349 orang6 Tidak Tamat SMP 419 orang 418 orang7 SMA 219 orang 225 orang8 Tidak Tamat SMA 279 orang 263 orang9 D-2 12 orang 6 orang

10 D-3 9 orang 5 orang11 S-1 17 orang 13 orang12 S-2 1 orang -13 SLB (B) 1 orang

TOTAL 6160 orang

Dari data tabel diatas menunjukan tingkat pendidikan

masyarakat Keranggan yang masih rendah dikarenakan

banyakanya masyarakat Keranggan yang tidak tamat SMP sekitar

837 orang yang tidak tamat SMP ini.

f. Mata Pencaharian

Masyarakat Kelurahan Keranggan mayoritas berada dalam

kondisi transisi bila dipandang dari sisi ekonomi dan penghasilan

namun demikian mereka berupaya dengan sekuat tenaga demi

kelangsungan hidup keluarga, kehidupan sehari-hari masyarakat

terasa sulit karena himpitan kebutuhan ekonomi yang kurang dari

pendapatan sehingga masih banyak kaum perempuan yang ikut

berjuang mencari nafkah untuk bertahan serta mencoba

Page 60: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

49

meningkatkan taraf hidup, kondisi ini sudah menjadi lumrah bagi

masyarakat Kelurahan Keraggan namun kedepan harus menjadi

pembahasan atau dialog penting bagi pemerintahan dengan melihat

kondisi masyarakat Kelurahan Keranggan.

Kalau dilihat dari tabel 3.8 dimana banyaknya masyarakat

yang tidak tamat SMP ini sehar- harinya mengisi waktu dengan

mengikuti kegiatan wirausaha yang di adakan oleh pihak Koperasi

Cipta Boga.

Berkut kegiatan mata pencaharian penduduk Kelurahan

keranggan sebagai berikut:

Tabel : 3.9

Jenis Pekerjaan

NO JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN1 Buruh 136 orang 72 orang2 Jasa 331 orang 87 orang3 Pedagang 35 orang 40 orang4 Wiraswasta 230 orang 290 orang5 PNS 24 orang 9 orang6 Peternak 26 orang -7 Perikanan 32 orang -8 Guru/Dosen 11 orang 7 orang9 Pegawai Swasta 50 orang 71 orang

10 Seniman 15 orang -11 Pemulung 3 orang -12 Kontraktor 6 orang -13 Paranormal 5 orang -14 Tidak Memiliki Pekerjaan

Tetap670 orang 440 orang

Dari hasil tabel diatas yang dimana mata pencaharian

masyarakat Keranggan adalah wiraswasta.Dimana masyarakat

diKeranggan adalah anggota dari Koperasi Cipta Boga.

Page 61: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

Struktur Organisasi Kelurahan Keranggan

Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan

LURAH AGUS MUHDI, S.Ag

NIP. 197707312008011003

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)

SEKKEL HAEDAR, SE

NIP. 196201082007011006

SEKSI-SEKSI

KASI EKBANG LAMSANI

KASI KESSOS ENDANG

KASI PEMERINTAHAN Drs. SOBRI

KASI YAN. UMUM MIPTAHUDIN

ASTRI SUSANTI ALWANI, S.Pd AHMAD M. YUSUP, SE

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

BAHRIAH YUNI YASRI, A.M.d LULUS UJIYANTI AHYAR

SUBHAN ZAINAL ABIDIN KHAERUR RIZQIN

IMANUDIN, A.M.d

ORGANISASI MASYARAKAT

50

Page 62: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

51

B. Profil Lembaga

a. Profil KSU Cipta Boga

Koperasi serba usaha (KSU) Cipta Boga didirikan sejak 1

Muharram 1434, bergerak dibidang pemberdayaan ekonomi

masyarakat Tangerang Selatan yang berbasisi ekonomi lokal.Yang

bermula melalui perkumpulan pemuda di desa Keranggan ini yang

mengumpulkan para pengusaha makanan ringan. Dari kelompok

itu berdiri lah Koperasi Serba Usaha Cipta Boga yang disepakati

oleh anggota dan penurus yang di himpun oleh mayoritas kaum

ibu-ibu.

Sampai saat ini Koperasi Serba Usaha Cipta Boga ini sudah

mempunyai berbagai macam hasil dari para pelaku UKM yang di

motori oleh bapak Alwani selaku kepala Koperasi Serba Usaha

Cipta Boga ini.

Gambar 3.1 Logo Koperasi Serba Usaha Cipta Boga

Page 63: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

52

b. Visi dan Misi KSU Cipta Boga

Visi

Menjadi koperasi terdepan yang kreatif, inovatif dan produktif.

Misi

1. Menumbuhkan kehidupan ekonomi masyarakat.

2. Membina masyarakat dalam pengembangan kegiatan usaha.

3. Memberikana pelayanan dan pembiayaan bagi masyarakat

4. Mempererat tali silaturahmi melalui suatu wadah organisasi

yang positif dan produktif.

5. Mengembangkan kemitraan produksi, kapasitas dan

kualitas produksi

c. Tujuan KSU Cipta Boga

KSU Cipta Boga bertujuan sebagai penggerak roda

perekonomian yang berbasis kerakyatan yang dimana KSU ini

sendiri memposisikan diri sebagai pendamping bagi pelaku ukm

dalam segi pembngunan jenis usaha seperti permodalan yang bisa

di bantu dari pinjaman bank yang menjalin kemitraan, KSU ini

juga sebagai pendamping dalam memilih bahan baku para pelaku

ukm yang dimana mereka bisa dapatkan dengan Cuma-Cuma yang

disediakan pihak koperasi ini.

d. Anggota KSU Cipta Boga

Koperasi Serba Usaha Cipta Boga ini sudah memiliki

anggota sebanyak 150 orang yang dimana mereka mempunyai

berbagai basic keahlian masng masing dalam bidangnya.

Page 64: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

53

e. Sejarah Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

Dalam awal mula memulai koperasi ini seorang bapak yang

memulai pergerakan koperasi di Kelurahan Keranggan ini bapak

Alwani S.Pd dimana beliau yang memotori jalannya koperasi yang

ada di kelurahan Kranggan, pak Alwani memulai koperasi ini dengan

mengadakan kelompok usaha bersama dengan tujuan mengumpulkan

pelaku UKM yang ingin melakukan bisnis wirausaha untuk

memajukan perekonomian daerah yang hanya dilihat daerah pinggiran

oleh masyarakat luas.

Dalam pembentukan kelompok usaha ini pak Alwani menerapkan

kreativitas kepada para pelaku UKM untuk menunjang proses

penjualan yang tidak biasa agar dapat meningkat kejenjang

selanjutnya. Kelompok Usaha Bersama bertahan selama 1 tahun

lamanya, dengan adanya Kelompok Usaha Bersama para pengurus

menginginkan peningkatan dalam perkumpulan ini dimana pengurus

ingin menjadi kan perkumpulan ini mempunyai legalitas dan diakui

oleh pihak Dinas Kota Tangerang selatan, pak Alwani dan pengurus

mengajukan pembentukan Pra Koperasi, yang dimana Pra Koperasi ini

adalah masa uji coba dalam meningkatkan keorganisasian yang ada

pada kelompok usaha.

Dari pembentukan Kelompok Usaha Berasam (KUB) salah satumasyarakat ibu Supiah yang saat ini menjadi anggota koperasimemaparkan “ibu disini dek diajak pak Alwani untuk ikut dalamKelompok Usaha Bersama (KUB) ini untuk mengembangkan usaha

Page 65: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

54

ibu bisa belajar juga dengan beberapa pengurus untuk memajukanusaha ibu”54 tutur ibu Supiah.

Dari Pra Koperasi ini pak Alwani meberikan suntikan support

dengan memulai perbanyak produksi usaha untuk kembali

meningkatkan target utama yaitu menjadi Koperasi Serba Usaha yang

nantinya dipadukan oleh produksi yang kreatif dan inovatif dijalankan

oleh para anggota koperasinya kedepannya. Karena sebagian pelaku

usahanya memproduksi jajanan ringan khas dari daerah Kranggan

yang nantinya akan bersaing dengan produk produk yang sudah

ternama. Disni pak Alwani dengan para pengurus menggenjot para

pelaku usaha untuk berkreasi seunik mungkin dengan produksi yang

dibuatnya. Pra kopersi ini berjalan selama 3 bulan dengan pantau

langsung dari Dinas Kopersi Kota Tangerang Selatan yang nantinya

akan di naikan legalitasnya menjadi Koperasi Serba Usaha (KSU).

Koperasi Serba Usaha (KSU) lahir setelah masa percobaan 3 bulan

dari Dinas Koperasi Kota Tangerang Selatan, setelah mengalami

proses panjang akhirnya pak Alwani mendapatkan legalitas untuk

Koperasi dengan surat keputusan yang disahkan langsung oleh Menteri

Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dengan nomor SK

518/12/BH/XI.08 KOPUKM pada tanggal 08 Februari 2010. Dengan

adanya Koperasi Serba Usaha (KSU) dimana mayoritas adalah

pengusaha jajanan atau makanan ringan khas Tangerang Selatan di

namakan lah Koperasi Serba Usaha Cipta Boga.

54 Wawancara dengan Ibu Supiah 14 Februari 2017

Page 66: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

55

Usaha Kecil Menengah (UKM) ini dalam Koperasi Serba Usaha

(KSU) Cipta Boga cukup maju dengan pendampingan oleh pengurus

Koperasi yang dimana pendampingan ini untuk memajukan para

pelaku usaha dalam menjalankan usaha, dimana nantinya usaha

tersebut untuk mensejahterakan keluarga pelaku usaha nantinya dalam

menjalankan hidup.

Proses pemberdayaan yang diterapkan oleh pak Alwani disini

dimana dengan awlanya merekrut beberapa anggotanya dengan

memberikan beberapa pelatihan usaha kecil seperti pelatihan usaha

kripik singkong dan kripik pisang dimana anggota diberikan

pembelajaran mulai dari pemilihan bahan baku yang terbaik,

pemelihan untuk kemasan yang bisa menarik konsumen dan proses

mengatur keuangan usaha dimana ini yang menjadi inti dari sebuah

usaha dimana manejemen keuangan ini untuk meningkatkan penjualan

kedepannya. Setelah diberikan pembelajaran itu semua pelaku UKM

ini menerapkan langsung dengan mereka membuka usahanya dengan

modal pinjaman awal dari pihak koperasi yang dibantu oleh pihak

perbankan yaitu bank BNI yang dimana permodalan ini disesuaikan

dengan jenis usaha mereka.

Disini lah pak Alwani kembali mengeluarkan ide baru nya untuk

mengembangkan semua pelaku UKM.

Pak Alwani mengeluarkan terobosan baru dimana pelaku usaha /

pelaku UKM bisa memasarkan hasil produksinya di outlet koperasi

Page 67: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

56

yang sudah dibangun sebagai centra mart dari hasil produksi pelaku

UKM, yang bisa langsung dipilih oleh para konsumen untuk dijadikan

buah tangan sanak saudaranya. Dimana proses pembukaan outlet ini

cukup lama pak Alwani kembali berinovasi dengan melakukan

penjualan secara online dengan pesan melalui web ksuciptaboga.com

semua hasil produksi pelaku usaha didisplay dalam satu home web

agar dapat dipilih oleh konsumen untuk memudahkan para konsumen

untuk mebeli produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha tanpa harus

kelokasi outlet dimana dengan berkembangnya teknologi pengurus

kopersi tak ingin ketinggalan dalam sistem penjualan secara online.

Dalam proses produksi UKM ini sendiri pihak koperasi melakukan

beberapa penunjangan bagi setiap para pelaku UKM diberikan

dorongan seperti pembinaan dalam proses bagaimana produksi bahan

mentah menjadi bahan siap konsumsi dengan diberikan bimbingan

oleh pengurus koperasi dengan diberikan arahan mengenai bahan baku

yang baik, proses pemasakan bahan yang baik untuk konsumsi dan

pengemasan produk yang bisa membuat produk bisa tahan lama dan

menarik konsumen dalam pemasaran produk tersebut.

Dalam produksi sendiri pelaku usaha memerlukan modal dalam

mengembangkan usahanya.Dalam permodalan ini pihak koperasi

mendapatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari PT Bank

Nasional Indonesia Tbk (BNI).Dalam program ini dimana pelaku

usaha yang menjadi anggota dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga ini bisa mendapatkan bantuan kredit usaha melalui Bank BNI,

Page 68: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

57

dimana bantuan ini dipergunakan untuk peningkatan produksi anggota

koperasi. Pak Ferry Payacun selaku Kepala Bidang Perindustrian

menyatakan pihaknya mendukung program kerja sama antara pelaku

usaha dengan pihak swasta, maupun pihak perbankan pemerintah,

yang dalam hal ini memberikan fasilitas dalam bentuk meyakinkan

fakta dan data pada pihak perbankan.

“jadi kami, pemerintah merupakan fasilitator untuk melakukanperlindungan kepada masyarakat guna memperoleh pinjaman kepadapihak perbankan tentu dengan mengedepankan kelayakan usahanya”55

ujar pak Ferry dalam mensupport program ini.

Dari pembinaan yang dijalan kan Koperasi Serba Usaha (KSU)

Cipta Boga pelaku usahanya sudah memiliki izin dari Dinas Kesehetan

Kota Tangerang Selatan dengan nomor 215367401219 dan telah

mendapat sertifikkasi halal dari MUI Kota Tangerang Selatan dengan

nomor 171000077180912. Dengan semua izin yang dikeluarkan oleh

kedua lembaga tersebut membuat pelaku usaha dibawah binaan

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini menjadi semakin yakin

dengan persaingan dengan produk ternama diluar sana.

Dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) terdapat beberapa unit usaha

diantaranya:

1. Makanan Ringan

Makanan ringan ini adalah hasil dari produksi pelaku usaha

yang menjadi anggota Koperasi yang dipasarkan dalam outlet

Koperasi.

55Wawancara pribadi dnegan pak Ferry Kepala Bidang Perindustrian 17 April 2017

Page 69: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

58

2. Sembako

Sembako ini dimana untuk memenuhi kebutuhan usaha dari

pelaku usaha dalam memproduksi makanan ringan yang untuk

dipasarkan pada konsumen

3. Industri Kreatif

Dalam Industri kreatif ini anggota Koperasi menunjukan

keterampilan yang dijalankan, yaitu:

a. Paper Bag

Paper bag merupakan salah satu keterempilan yang

menonjol di Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta boga

karena Paper bag ini menjadi pilihan untuk pengganti dari

plastik untuk pengemasan saat berbelanja. Tidak hanya

untuk pengemasan di outlet mart tetapi Paper bag ini sudah

merambah sampai kota Bandung untuk pengemasan oleh

oleh di outlet sekitar Dago Kabupaten Bandung. Dalam

pengiriman Paper bag ini 2000 pcs setiap satu minggu

sekali dikirim dari Kranggan ke Dago Kabupaten Bandung

b. Kemasan

Kemasan ini merupakan satu keterampilan baru yang dibuat

oleh pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga,

saat ini kemasan yang dibuat adalah pengemasan untuk

pengemasan minyak. Pengemasan minyak ini sendiri

menggunakan kemasan botol untuk mengurangi

penggunaan plastik dalam produksi.

Page 70: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

59

4. Industri Pariwisata

Dalam industri pariwisata ini anggota Koperasi membangun

lingkungan dengan mengembangkan lingkungan menjadi

lokasi wisata seperti:

a. Kuliner

Kuliner ini dijalankan untuk menonjolkan masakan khas

Kranggan yang langsung diambil dari sungai Cisadane

aneka ikan, ayam bakar dan sate kambing muda. Disjikan

langsung dipinggiran sungai Cisadane

b. Pertanian

Pertanian ini dikembangkan untuk penunjang pelaku usaha

yang bahan bakunya berasal dari alam seperti pisang,

singkong, kacang dan padi. Selain untuk menunjang pelaku

usaha pertanian disini juga untuk media pembelajaran

kepada anak anak yang melakukan outbond untuk

mengenal bagaimana proses pertanian.

c. Peternakan

Peternakan disini untuk penunjang kuliner yang ada di

sekitaran Kranggan seperti peternakan ayam, sapi, kambing

dan ikan.

d. Pemancingan

Pemancingan ini dijadikan saran hiburan untuk pengunjung

dari luar Kranggan sebagai penghilang jenuh setelah sibuk

dalam sepekan bekerja disini bisa melepas rasa penat

Page 71: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

60

diakhir pekan dengan aktivitas memancing. Diakhir pekan

diadakan lomba galatama mancing diakhir pekan dengan

beraneka ragam ikan yang ada dipemancingan ini seperti

ikan mas, ikan gurame, ikan patin, ikan bawal, ikan muajir

dan ikan lele.

e. Outbond

Outbond disini dimana menjadikan sarana pendidikan alam

bagi anak anak untuk wahan bermain dengan alam agar

anak anak dapat melastarikan alam dan lebih dekat dengan

alam. Dalam bermain dialam ini anak anak bisa meraakan

beramain dengan binatang seperti kerbau, sapi dan ikan.

f. AD/ART

Menurut anggaran dasar rumah tangga dengan Nomor

518/12/BH/XI.08KOPUMKM yang dikeluarkan pada tanggal 8

Februari 2010 dan disahkan oleh MENTERI NEGARA

KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL MENENGAH.

Berikut adalah anggaran dasar rumah tangga dari Koperasi

Cipta Boga ini :

a. Kepengurusan

Dalam Anggaran dasar rumah tangga koperasi Cipta Boga

ini membahas mengenai kepengurusan koperasi dalam pasal 22

yang berbunyi:

Page 72: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

61

1. Pengurus Koperasi Cipta Boga dipilih dari dan anggota

koperasi dalam rapat anggota.

2. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota.

3. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus,

sebagai berikut:

a. Mempunyai kemampuan pengetahuan tentang

perkoperasian, kejujuran, loyal, dan berdedikasi

terhadap koperasi.

b. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha

serta semangat kewirausahaan.

c. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-

kurangnya 3 tahun, kecuali pada awal pendirian

koperasi.

d. Antar pengurus tidak mempunyai hubungan

keluarga sedarah dan semenda samapi derajat

kedua.

e. Belum pernah terbukti melakukan tindakan apapun,

terlibat organisasi terlarang seperti diatur didalam

rumah tangga.

4. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 tahun.

5. Anggota pengurus yang telah dianggkat dicatat dalam

buku daftar pengurus.

6. Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir

dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya,

Page 73: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

62

apabila yang bersangkutan berprestasi baik dalam

mengelola koperasi.

7. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai

pengurus, harus terlebih dahulu mengucapkan sumpah

atau janji didepan rapat anggota.

8. Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian atau

sumpah janji pengurus diatur dan ditetapkan dalan

anggaran rumah tangga.

b. Keanggotaan

Dalam Anggaran dasar rumah tangga koperasi Cipta

Boga ini membahas mengenai keanggotaan koperasi dalam

pasal 7 persyaratan yang dapat diterima menjadi anggota

koperasi Cipta Boga yaitu sebagai berikut :

1. Warga negara Indonesia.

2. Memiliki kesinambungan kegiatan usaha dengan

kegiatan usaha koperasi.

3. Memiliki kemampuan penuh untuk melakukan

tindakan hukum tidak berada dalam perwalian dan

pengampunan.

4. Bersedia membayar simpanan pokok sebesar Rp.

100.000 (seratus ribu rupiah) dan simpanan wajib

yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah

Tangga dan keputusan rapat anggota.

Page 74: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

63

5. Menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga serta ketentuan lain yang berlaku

pada koperasi Cipra Boga.

6. Mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) wilayah

Kota Tangerang Selatan atau yang berdomisili tetap

di luar Kota Tangerang Selatan.

Dalam pasal 11 dijelaskan mengenai hak dan kewajiban

dari anggota sebagai berikut:

1. Bagi mereka yang meskipun telah melunasi

pembayaran simpanan pokok, tetapi secara formal

belum sepenuhnya melengkapi persyaratan

administratif, belum menandatngani buku daftar

anggota atau membayar seluruh simpanan pokok

termasuk simpanan wajib dan lain-lain sebagaimana

diatur dalam Anggaran Rumah Tangga sebagai

calon anggota

2. Calon anggota memiliki hak sebagai berikut:

a. Memperoleh pelayanan dari koperasi

b. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota

c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk

perbaikan serta kemajuan koperasi

3. Setiap calon anggota mempunyai kewajiban

a. Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan

yang diputuskan dalam rapat anggota

Page 75: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

64

b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi

c. Menaati ketentuan dalam Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, keputusan rapat

anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku

dalam koperasi.

d. Memelihara dan menjaga nama baik dan

kebersamaan dalam koperasi

c. Sisa Hasil Usaha (SHU)

Dalam Anggaran dasar rumah tangga koperasi Cipta

Boga ini membahas mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU)

koperasi dalam pasal 48, 49 dan 50 yaitu sebagai berikut :

Pasal 48

1. Sisa Hasil Usaha, merupakan pendapatan yang

diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan

biaya yang dapat dipertanggung jawabkan,

penyusutan udan kewajiban lainnya termasuk pajak

dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku

yang bersangkutan

2. Sisa Hasil Usaha yang di peroleh dibagikan untuk :

a. 25% untuk cadangan

b. 20% untuk anggota sesuai jasa usaha

c. 20% untuk anggota sesuai jasa simpanan

d. 5% untuk dana pendidikan

e. 15% untuk insentif pengurus dan pengawas

Page 76: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

65

f. 10% untuk dana kesejahteraan karyawan

koperasi

g. 2.5% untuk dana sosial

h. 2.5% untuk dana pembangunan daerah kerja

3. Bagian dari pendapatan koperasi yang diperoleh

dari pendapatan non operasional dipergunakan

sebagai berikut:

a. 50% untuk cadangan

b. 25% untuk anggota sesuai dengan jasa simpan

c. 15% untuk dana pendidikan

d. 10% untuk dana sosial

4. Penggunaan dana pendidikan dan dana sosial diatur

dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau

diputuskan dalam Rapat Anggota

5. Pembagian dan prosentase sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat 2 dan 3 diatur didalam

Anggaran Rumah Tangga dan diputuskan oleh

Rapat Anggota

Pasal 49

Bagian sisa hasil usaha untuk anggota dapat

diberikan secara langsung atau dimasukan dalam

simpanan atau tabungan yang bersangkutan sesuai

dengan keputusan Rapat Anggota.

Pasal 50

Page 77: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

66

1. Cadangan dipergunakan untuk penumpukan

modal dan menutup kerugian koperasi sesuai

dengan keputusan Rapat Anggota

2. Bagian dari cadangan koperasi dapat dibagikan

kepada anggota dalam bentuk simpanan khusu,

apabila jumlah cadangan telah mencapai lebih

dri ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh

simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan

khusus anggota.

3. Rapat anggota dapat memutuskan untuk

mempergunakan paling tinggi ½ (satu perdua)

bagian atau 50% daru jumlah seluruh cadangan

untuk perluasan perusahaan kopeasi.

4. Sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) bagian

atau 50% dari uang cadangan dapat disimpan

dalam bentuk Giro pada bank yang ditunjuk

oleh pengurus.

5. Anggota koperasi yang berhenti dari

keanggotaan secara sah dapat memperoleh

bagian atas cadangan koperasi berdasarkan

prosentase jumlah simpanan pokok dan

simpanan wajib yang disimpan pada koperasi

yang ketentuannya diatur lebih lanjut pada

Anggaran Rumah Tangga.

Page 78: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

67

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini peneliti membahas semua temuan dan analisis data yang

mana merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian. Kajian ini meliputi

bagaimana strategi dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga dalam

melakukan pemberdayaan terhadap para pelaku UKM.

A. Tahapan Pemberdayaan Ekonomi Usaha Kecil Menengah Di

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga Kelurahan Keranggan

Kota Tangerang Selatan

Seperti yang peneliti ketahui bahwasanya Koperasi Serba Usaha

(KSU) Cipta Boga ini telah melakukan sebuha pemberdayaan, namun

pemberdayaan ini agak sedikit berbeda pada umumnya, karena

pemberdayaan dengan melakaukan pengembangan pelaku usaha UKM

yang menjadi anggota Koperasi Serba usaha (KSU) Cipta Boga yang ada

di Kelurahan Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan. Untuk

kelancaran pemberdayaan yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha

(KSU) Cipta Boga, maka dari itu dilaksanakan dengan tahapan dibawah

ini antara lain :

1. Persiapan (Engagement)

Pada awala mulanya pak Alwani melihat lingkungan

Kelurahan Keranggan adalah sebuah lingkungan yang memiliki

potensi-potensi yang tersimpan dan masih banyak yang belum

tersalurkan atau dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari

67

Page 79: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

68

banyaknya pengusaha kecil (home industry) yang beroperasi

seperti yang dijelaskan oleh pak Alwani berikut:

“Kalo Eka liat disini banyak masyarakat yang usaha,dibelakang koperasi ada 3 pelaku usaha yang berbeda-beda meskipun usahanya hanya buat keripik pisang dansingkong saja.”56

Melihat hal seperti itu, pak Alwani mengajak beberapa

dari pelaku usaha untuk membangun sebuah Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga. Setelah itu dilanjutkan kepada pihak

perangkat pemerintahan sekitar yaitu Kelurahan Keranggan

yang dimana pihak Kelurahan sangat terbantu dengan Visi dan

Misi dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini untuk

mengembangkan dan membangun Kelurahan Keranggan. Lurah

Keranggan Pak Agus Muhdi sangat beruntung mempunyai

seorang pak Alwani seorang kepala Bagian Ekbang Kelurahan

Keranggan. Dengan pak Alwani menggerakan sebuah organisasi

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini tingkat

pembangunan perekonomian masyarakat Kelurahan Keranggan

mulai terbangun.

2. Pengkajian (Assessment)

Hal pertama yang dilihat dari Kelurahan Keranggan

adalah banyaknya masyarakat yang masih berada dibawah garis

kemiskinan. Hal ini memicu lahirnya masalah baru yaitu,

pengangguran dan anak putus sekolah. Melihat banyaknya

56 Wawancara dengan Pak Alwani, Keranggan 11 Februari 2017

Page 80: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

69

masalah tersebut pak Alwani mencoba melakukan pendekatan

secara individu kepada mereka dengan mencoba mendatangi

mereka kerumah-rumah, menghadiri perkumpulan seperti

pengajian RT mau pun RW. Selain itu pak Alwani

mendapatkan data-data tersebut dari BPS Kota Tangerang

Selatan, internet dan dari sumber lainnya.

Selain itu pak Alwani juga mengali potensi atau sumber

daya yang dimiliki masyarakat dan Kelurahan Keranggan ini.

Dari situ didapat data bahwa Kelurahan Keranggan ini memiliki

banyak potensi diantaranya banyak hamparan tanah yang cocok

untuk pertanian dan adanya masyarakat yang berusaha kecil.

Kemudian Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini

melakukan pengamtan kebeberapa pelaku usaha kecil untuk

memberikan kesempatan dalam mengembangkan usahanya

agar bisa mengsinpirasi bagi banyak masyarakat dilingkungan

Kelurahan Keranggan nantinya. Hal ini diungkapkan oleh pak

Alwani dalam wawancaranya.

“Beberapa pelaku usaha kecil disini kami amati usahayang dimana nantinya akan kami kembangkan untukdijadikan percontohan bagi masyarakat laininya danuntuk menginspirasi, dari perjuangan, omset penjualan,marketing hingga pemasarannya.”57

Setelah melalui langkah pengamatan ini pak Alwani

bisa memilih pengusaha yang menjadi salah satu usaha

khas dari Kelurahan Keranggan ini, yang nantinya tidak

57 Wawancara dengan Pak Alwani Keranggan 11 Februari 2017

Page 81: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

70

hanya dilihat dari sisi produksinya tetapi dilihat bagaimana

segi perkembangan usahanya ini mulai dari omset usaha

dan konsisten dalam menjalankan usahanya ini. Dari hal ini

bisa menjadisebuah dasar agar nantinya masyarakat mau

berwirausaha dan mengembangkan lingkungannya.

Setelah diamati dari anggota Koperasi pada awalnya

hanya 20 orang. Namun semakin berkembangnya Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini saat ini anggotanya

mencapai 150 orang, dimana 150 orang ini mayoritas saat

ini membuka Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

diantaranya pengusaha kacang sangrai, pengusaha keripik

singkong, pengusaha keripik pisang, pengusaha kembang

goyang dan kerjainan paper bag.

3. Perencanaan Program atau Kegiatan (Designing)

Selain menyediakan program dan menjalankan kegiatan

program tersebut, Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

juga menjadi mediator antara pemerintah daerah dan pengusaha

kecil. Seperti saat ini pak Alwani menawarkan dana pinjaman

modal bagi para pengusaha yang ingin mengembangkan

usahanya ini, karena untuk mengembangkan usaha ini pelaku

usaha ini mengeluarkan modal besar tetapi modal yang dimiliki

pelaku usaha minim sekali hanya mengandalkan kantong

sendiri. Namun hal ini tidaklah mudah untuk pak Alwani

Page 82: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

71

karena cara pandang masyarakat yang masih takut

menggunakan dana bantuan yang mereka rasa sulit untuk

mengembalikannya, berikut penjelasan dari pak Alwani

“Ada beberapa masyarakat yang takut jika kami berikandana bantuan, karena nantinya mereka akan sulitmengembalikannya. Tetapi kan kita disini koperasi yangdimana nantinya bantuan itu bisa dikembalikan dengansistem simpan pinjam koperasi.” 58

Ada juga beberapa masyarakat yang kurang amanah

atau tidak digunakan semana mestinya, seperti meminjam atau

pengajuan bantuan dana untuk pengembangan usaha atau baru

membuka usaha namun digunakan untuk kepentingan pribadi

seperti membeli barang-barang diluar untuk menunjang

perkembangan usaha yang mereka jalani. Tetapi jenis kegiatan

bantuan ini cukup dibaik hanya saja beberapa pandangan

masyarakat yang masik belum tahu mengenai bantuan ini.

4. Pemformulasi Program (Designing)

Dalam hal ini pengajuan bantuan dana untuk

pengembangan usaha ini masih ada beberapa anggota koperasi

yang menjadi pelaku usaha tidak mengajukan dana bantuan.

Selain beberapa anggota menolak dengan alasan nantinya akan

sulit untuk mengembalikan dana bantuan yang dipinjamkan

oleh pihak koperasi dan mereka lebih siapdengan modal sendiri

58 Wawancara dengan pak Alwani 11 Februari 2017

Page 83: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

72

meskipun sedikit. Karena modal itu nantinya yang

dikembalikan ke koperasi akan menjadi simpanan mereka.

5. Pelaksanaan Program (Implementation)

Kerja sama antara pak Alwani dengan anggota Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga cukup terlihat disini. Hal ini

terlihat dari beberapa paket wisata dan beberapa lokasi untuk

sentra oleh-oleh khas kota Tangerang Selatan dengan

pemanfaatan lahan masyarakat yang masih kosong maupun

yang terpakai untuk kepentingan bersama dalam kegiatan

produksi maupun untuk kegiatan wisata.

Pada tahapan ini Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga menerapkan pada beberapa kegiatan yang ada dengan

rangkaian kegiatan Kampung Wisata dan Bisnis Keranggan.

Kegiatan ini memanfaatkan fasilitas dan usaha-usaha yang

terdapat pada pelaku usaha yang dijalankan oleh anggota

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga. Sebagai contoh

pemancingan cere dan rumah makan cere yang dimana tanah

itu milik masyarakat yang digunakan untuk menungjang

perekonomian dengan adanya rumah makan dan pemancingan

tersebut yang dimana ikan yang dipancing oleh pengunjung

bisa langsung dimasak dirumah makan cere, selain

pemancingan itu dapat dijadikan pembibitan ikan untuk dijual

Page 84: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

73

kembali dimasukan kekolamdan dipancing oleh pengunjung

dan disediakan paket wisata alam dan outbond.

Betuk pengembangan potensi ini tercantum dengan

beberapa rangkaian kegiatam Kampung Wisata dan Bisnis

Keranggan, antara lain

a. Training Enterpreneur

Kegiatan ini dilakukan oleh pengurus

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga yang

dimana dalam kegiatan ini melatih para anggotanya

untuk menjadi pengusaha kecil mulai dari pemilihan

bahan baku, sistem produksi, pengemasan produk,

dan pemasaran dari produk yang dihasilkan. Dari

pelatihan ini pelaku usaha pun diberikan pengarahan

dalam bidang pemasaran yang dimana pemasaran ini

mereka salurkan kebeberapa lokasi seperti pasar

modern BSD, PUSPITEK, outlet koperasi, outlet

rumah makan dan media sosial. Setelah itu mereka

mendapatkan pelatihan manajemen keuangan hasil

penjualan itu yang dimana nantinya mereka akan

gunakan untuk pengembangan usaha mereka untuk

berjalan kedepannya.

Page 85: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

74

b. Outbond

Kegiatan ini memadukan beberapa

permainan pedesaan dengan paduan permainan

modern. Antara lain:

1. Menanam tanaman sayuran organik dan

menanam padi

2. Permainan flying fox, halang rintang dan

bola air

3. Menangkap ikan di kolam

4. Memandikan kerbau disungai

5. Permainan galasin, eggrang, bakiak dll

Tujuan penting kegiatan outbond ini utnuk

pendidikan, antara lain;

1. Membangkitkan semangat dan motivasi

untuk terus berada dalam kegiatan

2. Mampu berkomunikasi secara aktif

3. Mampu membangun kerja sama tim

yang baik

4. Dapat menghargai pendapat orang lain

5. Dapat mengetahui kekuatan dan

kelemahan diri

6. Mengembangankan nilai positif yang

berkarakter

Page 86: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

75

7. Memberikan contoh dan karakter yang

baik terhadap lingkungan

c. Charity Creativity

Sebuah rangkaian kegiatan pelatihan aneka

kreatifitas berupa pelatihan pembuatan aneka

makanan kering, pembuatan aksesoris paper bag,

pembuatan sandal, dan tas dari batok kelapa.

Pengunjung yang ingin belajar bagaimana pelatihan

kreatifitas bisa didapatkan dalam satu paket jika

wisata dengan rombongan dengan didampingi

instruktur atau yang ahli dalam bidangnya seperti

membuat paper bag teh Lia yang dimana teh Lia

ini menjadi instruktur dalam keajinan membuat tas

dari kertas atau paper bag.

“Kadang pak Alwani memnita sayauntuk memberikan pembelajaran padabeberapa pengunjung jika ada kunjunganuntuk pembuatan tas dari kertas (paperbag).”59

Selain dari pelaksanaan diatas, Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga juga

mengembangkan para pelaku usahanya ini melalui

promosi melalui media internet, seminar daerah,

koran, majalah dan seminar nasional.

59 Wawancara pribadi dengan Teh Lia 20 Februari 2017

Page 87: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

76

6. Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi yang dilakukan oleh Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga beserta pelaku usaha yang

dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. Pada thaun-tahun

sebelumnya masih diadakan rapat anggota dengan pengurus

koperasi mengenai pembahasan kegiatan yang telah dijalankan,

namun akhir-akhir ini anggota mebahas usaha mereka secara

langsung kepada pak Alwani.

7. Terminasi (Disengagement)

sampai dengan saat ini Koperasi Serba Usaha (KSU)

Cipta Boga dengan pelaku usaha tetap terikat kerja sama karena

sesuai dengan motto dari koperasi yang dimana “Membina

masyarakat dalam pengembangan kegiatan usaha”, jadi

pengurus membina pelaku usaha sampai mereka mandiri dari

modal, packing, pemasaran dan perbaikan omset yang baik

yang nantinya mereka akandijadikan seorang motivator usaha

bagi pelaku usaha lainnya.

B. Implikasi Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga Bagi Anggota

Pada awal mulanya Koperasi ini hanyalah sekumpulan kelompok

orang yang mau mebuka usaha dengan asas kebersamaan maka berdirilah

Kelompok Usaha Bersama (KUB). Kelompok Usaha Bersama (KUB) ini

sendiri hanya beranggotakan 10 anggota yang dimana mereka mejalankan

usaha seperti kacang sangrai, keripik singkong, keripik pisang, stick

Page 88: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

77

singkong dan kembang goyang. Berlanjut selama 1 tahun berdirilah Pra

Koperasi dimana Pra Koperasi ini adalah masa percobaan bagi koperasi

dalam meningkatkan kinerjanya bersama anggotanya, dengan

meningkatnya menjadi Pra Koperasi jumlah anggota pun bertambah yang

tadinya hanya 10 orang menjadi 20 orang anggota dari Pra Koperasi.

Dalam jangka waktu 3 bula Pra Koperasi ini hadir dan lahir lah Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini dengan pertama kali hadirnya koperasi

ini beranggotakan 50 orang anggota pada saat diresmikan Koperasi ini dan

saat ini berkembang pesat menjasdi 150 anggota yang bergabung bersama

Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta boga.

Dibawah naungan dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini

terdapat beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) diantaranya pengrajin

paper bag, usaha kerpik singkong, usaha keripik pisang, usaha kembang

goyang, dan kacang sangrai. Dari beberapa Usaha Kecil Menengah

(UKM) ini mayoritas yang menjadi pelaku usaha disini adalah kaum

wanita yang menjalankan usahanya, kecuali kacang sangrai itu yang

menjadi pelaku usahanya adalah kaum pria karena dari segi produksi yang

cukup berat dalam proses produksinya.

Dari pembinaan yang dijalankan Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga ini mempunyai dampak besar bagi masyarakat Kelurahan Kranggan

ini dimana mereka dapat mebuka lapangan pekerjaan sendiri dengan

mereka menjadi pelaku usaha dengan kreasi mereka yang mereka jalankan

dengan berwirausaha dengan keahlian mereka.

Page 89: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

78

Mereka yang tadinya hanyalah seorang buruh tambang pasir atau ibu

rumah tangga biasa mereka dibimbing dan dibina secara terstruktur oleh

para pengurus Koperasi yang dimana menjadikan pengusaha kecil untuk

meningkatkan perekonomian keluarga mereka.

Seperti salah satu pelaku UKM dari binaan Koperasi Serba Usaha

(KSU) Cipta Boga ibu Iin, beliau tadinya hanya ibu rumah tangga biasa

yang hanya mengandalkan keuangan dari suaminya yang bekerja sebagai

buruh bangunan, tetapi saat suami tidak bekerja dia tidak dapat

membayarkan biaya sekolah ketiga anaknya. Berkat kemauan dan

ketekuananya beliau mau menjadi salah satu anggota Koperasi di Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga. Ibu Iin ini memproduksi kripik pisang

yang beliau jajakan disekitar Kranggan maupun Puspitek, beliau hanya

bermodalkan Pisang Kepok mentah sebanyak 1 tandan yang bisa

menghasilkan kurang lebih 50 bungkus yang untuk beliau jual keliling.

Setelah berjalan kurang lebih 3 tahun ibu Iin selaku anggota Koperasi

mendapatkan bantuan berupa pinjaman modal untuk memperbesar usaha

dengan menambah bahan baku yang tadinya hanya 1 tandan menjadi 3

tandan untuk dipasarkan kebeberapa daerah.

Tadinya ibu Iin hanya memasarkan disekitaran Kranggan dan

Puspitek, tapi kali ini dengan penambahan produksi dan jaringan yang

diberikan oleh pihak Koperasi ibu Iin bisa memasarkannya dipasar

Modern BSD, Telkom BSD maupun pihak Dinas Kota Tangerang Selatan.

Tidak hanya ibu Iin memasarkan tetapi banyak juga yang langsung

menghampiri kediam ibu Iin ini untuk memesan langsung keripik pisang

Page 90: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

79

ini sebagai buah tangan saudara-saudara atau untuk dikonsumsi disebuah

acara tertentu.

Gambar 4.1 Proses Pembuatan Keripik Pisang

Sumber : Peneliti

“dulunya dek ibu Cuma bisa jualan keliling aja dek ke kampungkampung, yah dengan modal Cuma 450 ribu dek itu juga alhamdulilahdek, pas ibu ikut di ajak sama adek ibu Lia ibu masuk jadi anggotaKoperasi disini. Alhamdulilah ibu bisa nambah gedein usaha ibu,alhamduliha bisa lanjutin bayar sekolah anak ibu. Sekarang dek kalo lagimusim menjelang puasa atau mau lebaran dek banyak dek ibu pesenandari Dinas dek biasanya buat acara pengajian atau ngga buat acarakeluarga gitu bapak ibu dinas mesen kesini dek. Biasanya kalo mesen adayang 3 kilo kalo ngga 5 kilo. Itu juga 1 orang dek. Kadang ibu sampekehabisan bahan buat bikinnya lagi dek”60 ujar ibu Iin dalam menjalankanproduksi keripik pisang.

Tabel 4.1 Hasil Produksi Usaha Ibu Iin

No Produk Usaha Omset Perbulan Modal Usaha

1 Keripik Pisang Nangka Rp 3.250.000 Rp 1.840.000

2 Keripik Pisang Kepok Rp 2.750.000 Rp 1.550.000

Laba Rp 2.610.000

60 Wawancara pribadi dengan Ibu Iin 13 Februari 2017

Page 91: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

80

Selain ibu Iin ada juga yang menjadi anggota Koperasi yaitu ibu

Supiah beliau salah stu anggota koperasi juga yang sudah lama masuk saat

Koperasi ini masih menjadi Kelomok Usaha bersama (KUB) beliau sudah

17 tahun menjalankan usaha kembang goyang, ibu Supiah ini tinggal di

RT 12 RW 05 Kelurahan Kranggan, sebelum ibu Supiah usaha kembang

goyang beliau memasarkan di pasar Kebayoran Lama, karena semakin

bertambahnya uisa beliau mencoba memasarkan disekitaran Kranggan.

Setelah ibu Supiah diikut sertakan oleh pak Alwani selaku pimpinan dari

Koperasi ibu Supiah dibimbing untuk meningkatkan kualitas produksinya.

Dari pihak Koperasi ini ibu Supiah pun mendapatkan bantuan

berupa alat masak untuk membuat kembang goyang dan bantuan pinjaman

yang turunkan dari Bank Nasional Indonesia (BNI). Dengan adanya

bantuan ini membuat produksi semakin meningkat yang setiap harinya

mendapkan pesanan dari berbagai daerah yang langsung menghampiri

beliau. Dulu ibu Supiah hanya memproduksi untuk di pasarkan di

Kebayoran Lama hanya 50 bungkus, saat ini setelah mengikuti pembinaan

dari Koperasi dan bantuan dari Bank beliau bisa meningkatkan

produksinya perhari bisa mencapai 120 bungkus perharinya untuk

memenuhi pesanan.

Page 92: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

81

Gambar 4.2 Proses Pengemasan Kembang Goyang

Sumber : Peneliti

“ini dek emak mah dulu cuma jualan kembang goyang dibawa kepasar Kebayoran Lama dijual dulu dikereta pas masih KRL merah belombagus kaya sekarang, emak dulu jualan disini kurang laku dek tapidibantu sama pak Alwani dagangan emak dimasukin diinternet sama pakAlwani alhamdulilahnya sekarang banyak aja dek orang yang kesini pesenkembang goyang sma emak. Emak masak kembang goyang dibantuinsama anak emak dek kalo sendiri emak kaga kuat dek banyak kalosekalinya orang mesen dek.”61 Ujar ibu Supiah pelaku usaha kembanggoyang.

Tabel 4.2 Hasil Produksi Usaha Ibu Supiah

No Produk Usaha Omset Perbulan Modal Usaha

1 Kembang Goyang Rp 2.200.000 Rp 1.145.000

Laba Rp 1.055.000

Dengan berjalannya Usaha Kecil Menengah (UKM) disini

membuat masyarakat terbantu dengan adanya usaha kecil ini mereka yang

tadinya tidak memiliki pekerjaan mereka bisa membantu jalannya usaha

seperti salah satu warga Kranggan pak Adung, beliau salah salah satu

61 Wawancara pribadi dengan ibu Supiah 14 Februari 2017

Page 93: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

82

pelaku usaha kacang sangrai yang sudah turun temurun dari zaman

kakeknya sampai generasi beliau anak dari kakek beliau yang bisa

meneruskan usaha kacang sangrai sampai saat ini. Pak Adung dalam

menjalankan usahanya dibantu oleh beberapa warga sekitaran RT 13 RW

05 yang membantu dalam proses pemasakan kacang, proses pengemasan

kacang dalam kemasan untuk dipasarkan keberbagai toko. Dalam

pendapatan pak Adung bisa kembali diputarkan menjadi modal dalam

produksi untuk penjualan beliau perbulan bisa mengantongi 3-4 jt

perbulan dan itu bisa untuk membayar gaji yang membantu dalam

produksi kacang sangrai.

Gambar 4.3 Proses pemasakan Kacang Sangrai

Sumber : Peneliti

“saya disini dek biasa dibantu oleh warga dek kalo lagi ngolahkacang, kalo masak ini saya dibantu sama pak Endang dia bisa masakkacang sampe matengnya pas dek, karena kacang Kranggan sama kacangdidaerah Jawa sana berbeda. Karena dari rasa yang di hasilkan kacang

Page 94: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

83

Kranggan agak manis sedangkan kacang dari Jawa lebih kerasa gurih.”62

Ujar pak Adung pelaku usaha kacang sangrai

Tabel 4.3 Hasil Produksi Usaha Pak Adung

No Produk Usaha Omset Perbulan Modal Usaha

1 Kacang Sangrai Rp. 4.000.000 Rp 2.850.000

Laba Rp. 1.150.000

Dengan hadirnya Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini

lingkungan daerah Kranggan ini menjadi salah satu destinasi sentra

kerajinan pangan di Kota Tangerang Selatan dengan aneka jajanan khas

tempo dulu membuat para pengunjung menyempatkan berkunjung disini

untuk membeli oleh oleh atau berkunjung untuk makan disaunng

dibantaran sungai Cisadane ini yang terkenal dengan lingkungan cere,

dimana pengunjung dapat menikmati ikan yang langsung diambil dari

sungai Cisadane ini, ada juga sate kambing muda Abah Asmid dan ayam

bakar Bu Intan yang terkenal di Kranggan ini.

Tidak hanya kuliner saja yang dikembangkan oleh pengurus KSU

ini tetapi Ekowisata seperti sekolah alam dan outbond yang sudah mulai

dijalankan oleh masyarakat sekitar sebagai penunjang saran yang ada di

Kranggan ini. Ekowisata ini sendiri didirikan untuk program pengenalan

alam kepada anak anak agar mereka bisa didekatkan dengan alam sekitar

yang dimana Kranggan ini masih terhitung daerah yang cukup asri karena

62 Wawancara pribadi dengan Pak Adung 16 Februari 2017

Page 95: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

84

sampai saat ini masih banyak bantaran sawah dan perkebunan yang berada

didekat sungai Cisadane ini.

Dari dampak pemberdayaan ini tidak hanya saja anggota koperasi

saja yang merasakannya tetapi masyarakat sekitar pun turut merasakanan

seperti Dampak Sosial Masyarakat yang dimana hadirnya Usaha Kecil

Menengah (UKM) masyarakat bisa membuka lapangan pekerjaan bagi

lingkungan Kelurahan Kranggan. Dimana masyarakat bisa mandiri dalam

menunjang usahanya. Dampak Ekonomi Masyarakat dimana

pemberdayaan yang diberikan Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan mensejahterakan

masyarakat seperti contohnya petani kacang dimana hasil panennya bisa

dibeli oleh pelaku usaha kacang untuk disangrai dan dijadikan produk

untuk buah tangan.

Page 96: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang saya lakukan yang saya dapat dari

observasi, wawancara dan studi dokumentasi di Kelurahan Keranggan

Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan dalam menjawab rumusan

masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu “Bagaimana

Strategi Pemberdayaan Ekonomi Usaha Kecil Menengah di Kranggan

Kota Tangerang Selatan”, dapat disimpulakn bahwa:

1. Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga telah melakukan

pemberdayaan dengan aras mezzo yaitu dengan ruang lingkup

kelompok atau komunitas dengan anggota koperasi sebagai

media intervensinya. Pemberdayaan ini dilakukan dengan cara

menggali potensi yangada pada lingkungan Keranggan dangan

berbagai tahapan pemberdayaan diantaranya persiapan

(engagement), pengkajian (assesment), perencanaan program

(designing), pemformulasi rencana aksi (designing),

pelaksanaan program (implementasi), evaluasi (evaliation) dan

terminasi (disengagement). Selanjutnya dikembangkan dengan

lebih baik lagi melalui beberapa kegiatan antara lain outbond,

dan charity creatifity. Dalam rangka pemberdayaan terhadap

pelaku usaha maupun anggota Koperasi Serba Usaha (KSU)

Cipta Boga melakukan beberapa promosi terhadap produk

85

Page 97: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

86

anggota koperasi yang sebagai pelaku usaha yang ada di

Kelurahan Keranggan ini melalui media sosial, internet dan

seminar daerah. Pemberdayaan melalui beberapa kegiatan

seperti dijadikan sentra oleh-oleh ini mampu meningkatkan

perekonomian dan kesejahteraan anggota Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga.

2. Pencapaian sosial ekonomi masyarakat di Kranggan ini sudah

bisa dikatakan membaik dengan hadirnya Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga ini dimana meningkatkan

perekonomian daerah Kranggan ini yang dibantu dengan

hadirnya berbagai program yang dijalankan Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga ini dengan hadirnya centra oleh-oleh

Tangerang Selatan. Dimana masyarakat dapat merasakan

perkembangan ekonomi yang mulai meningkat dengan

hadirnya berbagai pembinaan yang dijalankan Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan informasi yang saya dapatkan, terdapat

beberapa saran atau usulan yang ditujukan Koperasi Serba Usaha Cipta

Boga.Hal ini untuk menjadikan pemberdayaan yang dilaksanankan

menjadi lebih baik dengan diharapkan hasil yang maksimal.

1. Pendekatan melalui promosi yang harus ditingkatkan karena

dengan banyaknya UKM yang baru berdiri dan

pengembangannya lebih ditekankan kepada usaha yang baru

Page 98: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

87

2. Fasilitas outlet yang harus dikembangkan agar semakin

lengkap hasil produk dari para pelaku usaha agar semua produk

pelaku usaha bisa masuk didisplay outlet dan bisa

mensejahterkan pelaku usaha itu sendiri.

3. Higenitas dalam proses produksi oleh pelaku Usaha Kecil

Menengah (UKM) agar lebih ditingkatkan kembali untuk

menjaga standarisasi kebersihan usaha.

4. Peningkatan promosi hasil produk usaha dari pelaku usaha oleh

pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga agar

meratanya promosi yang dijalankannya.

5. Pengingkatan informasi usaha yang diberikan oleh Dinas

Koperasi Kota Tangerang Selatan kepada pelaku usaha

dibawah naungan Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga.

Page 99: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

88

Daftar Pustaka

Adi Isbandi Rukminto, pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan KesejahteraanSosial, Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002.

Ariefuzzaman Siti Napsiyah dan Lisma Diawati Fuadia, Belajar Teori PekerjaanSosial, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Raja GrafindoPersada, 2003.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2011.

Eveffendi Tadjudin Noer, Sumber Daya Manusia Peluang Kerja DanKemiskinan, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1995.

Fahrudin Adi , Pengantar Kesejahteraan Sosial, Bandung : Refika Aditama,2012.

Farnky Slamet dan Karunia Hetty Tunjungsari, Dasar-dasar KewirausahaanTeori dan Praktik, Jakarta Barat : PT Indeks Kembangan, 2014.

Hariadi Bambang, Startegi Manajemen, Malang : Bayumedia Publishing, 2003.

Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, Semarang : Penerbit Erlangga, 2010.

Herdiansyah Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,Jakarta : Penerbit Salemba Humanika, 2010.

Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Kusmana, Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan social, IAIN IndonesiaSocialEquety Project 2006.

Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT RemajaRosdakarya, 2007.

MS Syamsir Salam dan Jaelani Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta :Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press,2006.

Pratomo Titik Sartika dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil /Menengah dan Koperasi, Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2002.

Sarosa Samiaji, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, Jakarta : PT Indeks, 2012.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2009.

Suharto Edi, CSR & COMDEV Intervestasi Kreatif Perusahaan di EraGlobalisasi, Bandung : Alfabeta, 2010.

88

Page 100: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

89

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung : PTRefika Aditama, 2005.

Suharyanto, Motivasi Masyarakat untuk Pengembangan Kewirausahaan ( dalambuku Dimensi-dimensi Masalah Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat),Yogyakarta: APMD Press, 2005.

Suryana Yuyus dan Kartib Bayu, Kewirausahaan, Jakarta : Perdana Media Group,2010.

Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta : CV Andi Offset,2014.

Artikel

Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan turun menjadi 10,86%. Artikel di aksesPada tanggal 11 November 2016 darihttps://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1219

Direktori Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tanggerang Selatan

http://hariannetral.com/2014/12/pengertian-strategi-menurut-beberapa-ahli.html,Budi Prasetyo

Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No. 1, 2014 h, 56

Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 1 ayat 10

Page 101: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

90

90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 102: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

A. Profil Informan

1. Profil Kelurahan Kranggan

a. Bagaimana sejarah Kelurahan Kranggan

b. Bagaimana demografi Kelurahan Kranggan

c. Bagaimana korelasi anatara Kelurahan – Koperasi - UKM

2. Profil Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

a. Bagaimana sejarah berdirinya Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga

b. Siapakah yang menjadi penggerak dari pendirian Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga

c. AD/ART

d. Bagaimana posisi Koperasi terhadapa pelaku Usaha Kecil

Menengah (UKM) atau anggota Kopersi

e. Adakah kendala dala berjalannya Koperasi ini

f. Apa saja potensi yang ada di Koperasi ini

g. Dampak Koperasi bagi anggota

h. Bagaimana pola kerja sama Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga dengan pelaku usaha

i. Bagaimana program dalam memberdayakan pelaku usaha atau

anggota koperasi

Page 103: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

3. Profil Pelaku Usaha Keripik Pisang

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan keripik pisang

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha keripik pisang

e. Bagaimana sistem pemasaran keripik pisang

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi keripik pisang dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

4. Pelaku Usaha Keripik Singkong

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan keripik singkong

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha keripik Singkong

e. Bagaimana sistem pemasaran keripik Singkong

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi keripik singkong dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

5. Pelaku Usaha Kembang Goyang

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan Kembang Goyang

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

Page 104: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha Kembang Goyang

e. Bagaimana sistem pemasaran Kembang Goyang

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi Kembang Goyang dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

6. Pelaku Usaha Kacang Sangrai

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan kacang sangrai

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha kacang sangrai

e. Bagaimana sistem pemasaran kacang sangrai

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi kacang sangrai dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

7. Pengrajin Paper Bag

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan kerajinan paper bag

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

d. Apakah kendala dalam menjalankan kerajinan paper bag

e. Bagaimana sistem pemasaran paper bag

Page 105: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi paper bag dari bahan

mentah menjadi bahan siap konsumsi

B. Strategi Pemberdayaan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

1. Penggalian Potensi

a. Bagaimana cara Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

menerapkan program kepada anggota koperasi

b. Bagaimana cara Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

menggali potensi anggota koperasi

2. Pengembangan Potensi

a. Bagaimana cara Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

mengembangkan potensi anggota

b. Bagaimana cara penerapan program kepada pelaku UKM

c. Produk apa saja yang dikembagkan

d. Apa manfaat yang didapat dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga dari pemberdayaan masyarakat Kranggan

C. Indikator Keberdayaan

1. Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

a. Bagaimana perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat

Kranggan

b. Apa yang dilakukan masyarakat Kranggan dalam

mensejahtrakan kehidupan sosialnya

c. Perubahan apa sja yang dirasakan oleh masyarakat Kranggan

2. Perangkat Daerah

a. Bagaimana keadaan daerah Kranggan saat ini

Page 106: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

b. Peran apa saja yang telah dibrikan bagi perangkat daerah untuk

kemajuan daerah Kranggan

c. Peran apa yang telah diberikan Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga kepada daerah Kranggan

d. Apa harapan masyarakat sekitar kedepannya kepada Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

3. Pelaku Usaha Kripik Pisang

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

4. Pelaku Usaha Kripik Singkong

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

5. Pelaku Usaha Kembang Goyang

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

Page 107: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

6. Pelaku Usaha Kacang Sangrai

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

7. Pengrajin Paper Bag

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

Page 108: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

TRANSKIP WAWANCARA

A. Profil Informan

1. Profil Kelurahan Kranggan 30 Januari 2017

a. Bagaimana sejarah Kelurahan Kranggan?

“Kelurahan Kranggan adalah derah terakhir rekrutan dari KotaTangerang Selatan yang tadinya termasuk dari kecamatan Cisaukyang masih masuk dalam lingkungan daerah Kota Tangerang,Kelurahan Kranggan masuk ke Kota Tangerang Selatan pada awaltahun 2013”

b. Bagaimana demografi Kelurahan Kranggan

“Berdasarkan data administrasi pemerintah Kelurahan tahun 2015,jumlah penduduk Kelurahan Kranggan adalah 6.160 jiwa, denganrincian 3.171 laki-laki dan 2.989 perempuan. Jumlah penduduk initergabung dalam 1.755 kepala keluarga. Dan jumlah pendudukKelurahan Kranggan memiliki masing-masing kepercayaan dalamkeyakinan beragama yang dianut, (islam dan Kristen). Namunkewarganegaraan masyarakat Kelurahan Kranggan adalah WargaNegara Indonesia (WNI)”

c. Bagaimana korelasi anatara Kelurahan – Koperasi – UKM

“Dari korelasi antara pemerintahaan kelurahan sampai pelakuusaha ini melalui perantara dengan koperasi.Dimana nantinyapihak kelurahan yang akan menurunkan program dan di terapkanoleh koperasi kepada pelaku usaha dimana nantinya untukmensejahterakan sipelaku uisaha yang mayoritas masyarakatKranggan.”

2. Profil Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga 11 Februari 2017

a. Bagaimana sejarah berdirinya Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga?

“awal berdirinya Koperasi ini bermula dari sebuha KelompokUsaha Bersama (KUB) yang mulai dirintis pada tahun 2011 yangberanggotakan 10 orang, yang dimana anggota ini memproduksibarang dan hasilnya dijual kemasyarakat luas. Kelompok UsahaBersama (KUB) ini bertahan selama 1 tahun karena pengurusmenginginkan sebuah kemajuan untuk membangun Koperasi

Page 109: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

akhirnya dibuatlah Pra Koperasi, dimana Pra Koperasi ini adalahlangkah uji coba untuk melangkah menuju Koperasi. Pada PraKoperasi ini terdiri dari 20 anggota dimana nantinya mereka akanbergabung dengan pendahulunya dari Kelompok Usaha Bersama(KUB). Pra Koperasi berjalan selama 3 bulan lamanya.Setelah 3bulan denga Pra Koperasi lahirlah pembentukan Kopersi.Karenakoperasi ini berbasis usaha atau wirausaha terutama dibidangkuliner maka dibuatlah Koperasi Serba Usaha (KSU) CiptaBoga.Dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga munculahbeberapa unit usaha seperti makanan ringan, sembako, repackingminyak, industri kreatif dan industri pariwisata.”

b. Siapakah yang menjadi penggerak dari pendirian Koperasi Serba

Usaha (KSU) Cipta Boga?

“Dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini dimana pakAlwani selaku ketua Koperasi yang memulai pergerakan awaldalam menjalankan koperasi ini mulai dari saat menjadi KelompokUsaha Bersama (KUB), Pra Koperasi Sampai saat ini”

c. AD/ART

“Untuk Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga yangditerapkan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini danadisahkan oleh MENTERI NEGARA KOPERASI DANPENGUSAHA KECIL MENEGAH yang disahkan pada tanggal 8Februari 2010”

d. Bagaimana posisi Koperasi terhadappelaku Usaha Kecil Menengah

(UKM) atau anggota Koperasi?

“Koperasi sebagai salah satu pendamping kepada anggota danpelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Yang dimana penguruskoperasi yang membina pelaku usaha mulai dari pemilihan bahanbaku, permodalan, proses produksi yang baik, pengemasan sampaipemasaran.”

e. Adakah kendala dala berjalannya Koperasi ini?

“Kendala dari berjalannya Koperasi ini proses dimana pemerintahpusat kurang support dalam mengembangkan ide ide baru ini tetapiide baru ini bisa di antisipasi bahwa ini akan membuat koperasi inibisa maju dengan merubah inovasi yang dimana koperasi tidakmuluk hanya meberdayakan tetapi bisa membuat lapanganpekerjaan.”

Page 110: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

f. Apa saja potensi yang ada di Koperasi ini?

“Dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga ini memilikipotensi yang dimana untuk mengembangkan penjualan dari hasilproduksi pengurus kopersai menggunakan sistem penjualan secaraonline yang mempermudah konsumen untuk memilih produk yangdisukai untuk dibelinya”

g. Dampak Koperasi bagi anggota ?

“Dengan adanya Koperasi anggota koperasi yang mayoritas adalahmasyarakat Kranggan, dengan mereka ikutn menjadi anggotamereka merasakan menjadi pelaku usaha dengan dibina unutkmenjadi pengusaha kecil dan dibantu dalam memasarkan hasilproduknya dengan cara modern. Selain itu anggota bisa merasakanbantuan untuk memperbesar usahanya yang dibantu daripemerintah”

h. Bagaimana pola kerja sama Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga dengan pelaku usaha?

“Dalam pola kerja sama yang dijalan pihak koperasi dengan pelakuusaha disini koperasi menyediakan perlengkapan sembako untukproses produksi dan untuk meningkatkan pemasaran produkkoperasi membantu dalam pemasaran secara online.”

i. Bagaimana program dalam memberdayakan pelaku usaha atau

anggota koperasi?

“Dalam program pemberdayaan untuk pelaku usaha disinipengurus koperasi membuka pelatihan untuk produksi anekajajanan khas Tangerang Selatan pelatihan packing kemasan agarmenarik peminat dan bagaimana memange keuangan daripermodalan hingga laba.”

3. Profil Ibu Iin Pelaku Usaha Keripik Pisang 13 Februari 2017

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan keripik pisang

“awalnya hanya untuk memenuhi penjualan untuk adiknya ibu Iinhanya 2 tandan untuk dijual keliling, hanya dapet sekitar 50 pcsdijual 2 hari sekali keliling di daerah lengkong dan dipasar BSD.”

Page 111: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi?

“Proses pembuatan kripik pisang pisangnya dikupas lalu direndamdi air bersih dan di kasih bumbu garam dan bawang putih lalu dimasak di minyak panas, lalu di tiriskan minyak dipeniris sampaiminyak hilang semua, lalu di kemas di plastik.”

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

“Untuk proses awal dari permodalan sendiri kita dibantu darikoperasi untuk dana pinjaman dari bank juga untuk permodalanawal, produksi biasanya 2 hari sekali untuk dipasarkan langsung.Untuk pendapatan biasanya disisihkan untuk modal kembali.”

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha keripik pisang

“Kendala dalam menjalankan usaha keripik pisang ini biasanyadari bahan baku, biasanya menggunakan Pisang Nangka.Tapi kalongga ada Pisang Nangka diganti dengan kulitas yang agakmenurun sedikit seperti pisang kepok.”

e. Bagaimana sistem pemasaran keripik pisang

“Untuk pemasaran keripik pisang ini biasanya dipasarkan dengandijajakan keliling, dimasukan dioutlet koperasi atau biasanya oranglangsung menghampiri kerumah.”

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi keripik pisang dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

“Dalam proses produksi ini biasanya dibantu oleh tetangga atauanak jika mereka tidak sekolah atau libur, tetpi lebih sering dengantetangga.”

4. Profil Ibu Hanifah Pelaku Usaha Keripik Singkong 15 Februari 2017

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan keripik singkong

“Awal mula pembuatan keripik singkong ibu Hanifah sudah 15tahun membat keripik singkong ini awalnya beliau membuat opaksemakin banyak pemesanan akhirnya beliau menkrasi menjadikeripik singkong dan stik singkong sudah sejak dulu.”

Page 112: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

“Untuk awalnya keripik singkong dikupas terlebih dulu lalu dicucisampai bersih singkongnya lalu diiris tipis-tipis lalu dimasukankebumbu sampai meresap kemudian digoreng sampai matang,setelah matang ditiiriiskan sampai minyaknya habis siap dimasukan ke kemmasan untuk siap dijual.”

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

“Untuk permodalan ada bantuan dari koperasi lalu untukproduksinya dikupas dulu singkongnya lalu di cuci samppai bersihseteah bersih diiris tipis lau dimasukan kebumbu dan siap di masaksampai matang ditiriskan sampai kering lalu dikemas siap di jual,untuk pemsaran ini biasanya ibu Hanifa menjajankan diwarungmakan atau ngga dimasukan dioutlet koperasi maupun diwebkoperasi, untuk pendapatan sendiri ibu Hanifa bisa untukdilanjutkan modal untuk membuat keriik maupun stik singkonglalu disisikan untuk menabung.”

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha keripik Singkong

“Untuk kendala dalam menjalankan usaha ini sendiri tidak terlalukarena dari segi bahan baku sendiri ibu Hanifah masih bisamelakukan sistem simpan pinjam.”

e. Bagaimana sistem pemasaran keripik Singkong

“Untuk pemasaran sendiri ibu Hanifah dibantu oleh penguruskoperasi dengan produknya dimasukan dalam outlet koperasi dandimasukan dalam web koperasi. Tidak hanya dibantu oleh koperasiibu Hanifah juga menjajakan sendiri kewarung-warung sekitaranKranggan dan BSD.”

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi keripik singkong dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

“Untuk tenaga kerja sendiri ibu Hanifah dibantu oleh anaknyasendiri untuk memproduksi keripik dan stik singkong.”

5. Profil Ibu Supiyah Pelaku Usaha Kembang Goyang 14 Februari 2017

Page 113: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan Kembang Goyang

“ awal pembuatan usaha kembang goyang ini berawal dari ibuSupiah menjajakan opak didaerah Kebayoran Lama dijajakandipasar setiap harinya ibu Supiah harus naik kereta dari StasiunSerpong menuju Stasiun Kebayoran Lama. Sampai ibu Supiahbelajar membuat makanan kembang goyang yang menjadi salahsatu tambahan daya jual kepada konsumen sampai saat ini yangterkenal dari ibu supiah yaitu kembang goyang yang sudah sampaipada ketingkat pemerintahan pun memesan jajanan tradisional ini.”

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

“Dalam proses pembuatan kembang goyang ini memiiki prosesyang singkat, yaitu dengan bahan tepung beras, gula, garam dan airsecukupnya. Cara pemasakannya larutkan tepung beras dengan airhingga larut semuanya, lalu masukan gula dan garam lalu adukdengan merata hingga tercampur semua, setelah itu masukancetakannya hingga rata adonan di cetakan masukan cetakankedalam inyakpanas hinngga mengembang adonan dan lepas daicetaakan hinngga matang angkat kembang goyang dari wajanhingga iris minyak smua lalu bisa di kemasan dalam kemasan.”

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

“Dalam tahapan usaha ini ibu Supiah mendapatkan permodalandengan dana pinjjaman bank dari BNI tanpa bunnga untuk usahakecil menengah yang dimana ini dibantu oleh koperasi, dariproduksi ini sendiri semua masi tradisional tetap terjaga hinggaproses packing ini pun sudah dengan brand, dalam pemasaran initidak hanya dibantu oleh koperasi dengan di pasarkan dioutlet dandiweb koperasi, tetapi ibu Supiah ini juga menjajakan sendirikepada masyarakat sekitar hingga sebagian dari pemerintahan kotaTangerang Selatan pun sampai tertarik dengan jajanan tradisonalini. untuk pendapata ini sendiri ibu Supiah harus menyisihkansedikit untuk mebayarkan cicilan pinjaman dari bank yang dimananantinya diputarkan kembali menjadi modal esoknya.”

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha Kembang Goyang

“Untuk Kendala ini sendiri hanya dari harga bahan baku yangmungkin harga yang mungkin naik turunnya dipasaran hinggatidak terlalu masalah.”

Page 114: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

e. Bagaimana sistem pemasaran Kembang Goyang

“dalam pemasaran sendiri ibu Supiah dibantu oleh pihak koperasimelalui outlet koperasi dan ditampilkan dalam web koperasi, tidakitu saja ibu Supiah sendiri pun menjajakan sendiri kedaerah sekitarKranggan.”

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi Kembang Goyang dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

“Untuk tenaga kerja yang membantu ibu Supiah biasanya ibusupiah dibantu oleh anaknya dan menantunya untuk membuatberbagai pesanan yang dipesan oleh konsumennya.”

6. Profil Pak Adung Pelaku Usaha Kacang Sangrai 16 Februari 2017

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan kacang sangria

“Awal usaha kacang sangrai ini berawal dari orang tua pak Adungyang sudah turun temurun, pada generasi ini pak Adung yangmemegang usaha kacang sangrai khas Kranggan ini. yang dimanapak Adung adalah generasi ketiga dari penerus usaha kacangsangrai ini. usaha ini sudah berjalan kurang lebih 20 tahun lamanyadan usaha ini lah yang sudah cukup lama berada diKranggan ini”.

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

“Untuk proses bahan mentah dimulai dengan dicuci untukmemunculkan rasa kacang lalu ditaro dua malam untukpengendapan rasa agar muncul kembali, untuk proses terakhirlangsung disangrai diatas wajan besar sampai matang.”

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

“Untuk permodalan ini sendiri pak Adung biasanya memintaakacang untuk dipasok terlebih dulu lalu di masak sampai bisadijual untuk kacang yang dari jawa tetai untuk kacang Krangganini sendiri tidak perlu modal, untuk produksi ini sendiri untukkacang dari jawa biasanya dicuci terlebih dulu untukmengembaliikan rasa yang sedikit hiilaang karena prosespengiriman dari jawa hingga ke bengkel lalu setelah dicuci kacangdidiamkan selama 2 hari untuk penirisan air yang ada dikacang.Setelah itu siap untuk langsung dimasak oleh pak Udin dan pak

Page 115: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

Adung seteah dimasak di siangi atau dipilih kacang terbaik untukdikemas dalam kemasaan utnuk siap dipasarkan. Biaasanyapemasaran ini pak Adung lebih memilih untuk memasarkan kacangini sendiri karena kurang bisanya pihaak koperasi dalammemasarkannya, pendapatan yang didapat pak Adung disortirkembali untuk permodalan lalu sisa modal dialihkkan untukmembayar yang membantu pak Adung dalam produksi.”

d. Apakah kendala dalam menjalankan usaha kacang sangrai

“Untuk kendala yang dihadapi oleh pak Adung yaitu bagaimanasistem pemasaran kacangnya yang masih kurang begitu lancaryang dipasarkan oleh pihak koperasi menurut beliau pihak koperasikurang bisa untuk memasakan kaacang, tetapi pak adung tidakmenyerah beliau memasarkan sendri yang dimana lebih banyykyang beliau pasarkan sendiri ketimbang dari koperasi.”

e. Bagaimana sistem pemasaran kacang sangrai

“Untuk pemasaran sendiri pak Adung dibantu oleh pihak koperasidengan dimasukan produknya dalam outlet koperasi dandimasukan dalam penjualan online diweb koperasi. Tidak hanyadibantu oleh pihak koperasi tetapi pak Adung juga menjajakankebeberapa warung warung disekitar Kranggan.”

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi kacang sangrai dari

bahan mentah menjadi bahan siap konsumsi

“Untuk tenaga kerja yang dilibatkan dalam produksi kacangsangrai ini pak Adung tidak sendiri beliau dibantu oleh pak Udinselaku yang memasak kacang diatas wajan lalu untuk pengemasankacang dibntu oleh ibu ibu disekitar bengkel kacang.”

7. Profil Teh Lia Pengrajin Paper Bag 20 Februari 2017

a. Bagaimana sejarah dalam pembuatan kerajinan paper bag

“Awal mula pembuatan kerajinan paper bag ini teh Lia membantupak Alwani untuk administrasi koperasi, tetapi dengan berjalannyawaktu dengan banyaknya limbah pabrik didekat Kranggan ini tehLia dibantu oleh pak Alwani membuat kerajinan paper bag darilimbah pabrik yang didaur ulang menjadi kertas dan dijadikanpengganti dari plastik yang bahannya bisa hancur. Disini dalamperjalanan usahanya teh Lia sudah beberapa produknya langsungdiditribusikan keberbagai kota besar seperti Jakarta dan Bandungdimana untuk wadah dari hasil oleh oleh yang dibeli olehkonsumen sentra oleh-oleh.”

Page 116: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

b. Seperti apa proses produksi bahan baku mentah menjadi siap

konsumsi

“Untuk bahan baku ini didapat dari sisa limbah pabrik yang sudahtidak terpakai. Untuk awalnya dipotong terlebih dulu karena besarlalu diukur untuk dipotong berbagai ukuran lalu dilipat dan dilem.Setelah terbentuk jadi tas dibolongi untuk tentengan dengan talidan siap untuk di jual atau dikirim ke daerah.”

c. Bagaimana proses dari permodalan – produksi – packing –

pemasaran – pendapatan – omset

“Untuk proses permodalan yang dimana teh Lia mendapatkanbantuan dari koperasi karena ini masih salah satu kerajinan baruyang ada dikoperasi ini. Sementara untuk produksinya dibantu olehbeberapa anggota yang mau untuk membuat paper bag ini denganberbagai ukuran. Packing ini sendiri disesuaikan dengan setiapukurannya dijadikan satu setiap ukuran dan siap untuk dikirimkeberbagai outlet yang memesan. Untuk pedapatan ini sendiribiasanya dibagi menjadi dua dimana masuk kedalam kas koperasidan masuk kantong teh Lia sendiri.

d. Apakah kendala dalam menjalankan kerajinan paper bag

“Untuk kendala yang dihadapi oleh teh Lia yaitu kurangnya tenagapemotong kertas yang besar menjadi berbagai ukuran ataukemasan, karena pekerjaan itu berat jadi teh Lia harus mencaritenaga kerja pria yang sesuai dengan keterampilannya.”

e. Bagaimana sistem pemasaran paper bag

“Untuk pemasaran sendiri teh Lia biasanya mendapatkan pesanapaper bag dari kota Bandung dioutlet oleh-oleh sebagai wadaholeh-oleh untuk dibawa oleh konsumen begitu juga dijakartabiasanya dalam 1 minggu teh Lia diharuskan mengirim 1000 paperbag dari berbagai jenis.”

f. Siapakah tenaga kerja yang memproduksi paper bag dari bahan

mentah menjadi bahan siap konsumsi

“Uuntuk tenaga kerja produksi paper bag ini teh Lia dibantu olehbeberapa ibu-ibu anggota koperasi lain yang dimana bahanmentahnya diambil dikoperasi dan dikerjakan dirumah merekamasing-masing.”

Page 117: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

B. Strategi Pemberdayaan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

1. Penggalian Potensi

a. Bagaimana cara Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

menerapkan program kepada anggota koperasi

“Dalam penerapan program ini pengurus koperasi denganjajarannya dalam menjalankan program pemberdayaan ini menariksupport pemerintah daerah seperti lingkungan RT dan RW,Kelurahan, Kecamatan dan tingkat Walikota pun dilibatkan yangdimana untuk menarik tutor sebagai contoh untuk dilihat olehanggotanya yang diterapkan oleh anggotanya itu sendiri.”

b. Bagaimana cara Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

menggali potensi anggota koperasi

“Pengurus koperasi dalam menggali potensi anggota koperasi inidengan mengadakan kegiatan workshop usaha mandiri yangdimana semua anggota koperasi ini menjalan usaha mikro dalamlingkup kecil yang dimana nantinya akan disurvey oleh pengurusdan yang mana anggota yang bisa sampai mencapai ditargetkanoleh pengurus mereka lah yang akan bisa melanjutkan usahanyadengan dana bantuan oleh pengurus koperasi ini.”

2. Pengembangan Potensi

a. Bagaimana cara Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

mengembangkan potensi anggota

“Dalam mengembangkan potensi anggota koperasi ini penguruskoperasi ini mendampingi jalannya kegiatan anggotanya dalamsetiap usahanya yang nantinya mereka akan difollow up olehpengurus setiap bulannya dan akan dibantu dari segi perlengkapandalam usaha mereka.”

b. Bagaimana cara penerapan program kepada pelaku UKM

“Dalam penerapan program pemberdayaan kepada pelaku UKMini pengurus koperasi melakukan berbagai pendekatan dimanapendektana ini untuk mengawasi produksi dari pelaku UKM itusendri hingga pengawasan pemasaran yang dimana menunjangkesejahteraan pelaku UKM tersebut.”

c. Produk apa saja yang dikembagkan

Page 118: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

“Untuk pengembangan produk disini keseluruhan produk untukmeningkatkan kesejahteraan anggota, dimana disini didaerahKranggan ini menjadi salah satu produksi kacang sangrai terbesarsekota Tangerang Selatan, selain kacang sangrai ada pula anekajenis kripik mulai dari kripik singkong, kripik pisang hinggakembang goyang pun didaerah Kranggan ini memproduksi semuaitu.”

d. Apa manfaat yang didapat dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta

Boga dari pemberdayaan masyarakat Kranggan

“Dari pemberdayaan yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha(KSU) Cipta Boga ini mereka bisa membantu perekonomianmasyarakat Kranggan yang dimana mereka masih termasuk daerahpengembangan baru yang dimana perekonomian mereka yangmasih kurang dinamis. Tetapi dengan hadirnya Koperasi SerbaUsaha (KSU) Cipta Boga yang sebagian besar anggotanya adalahmasyarakat Kranggan ini bisa menikmati pertumbuhan ekonomiyang mulai meningkat dengan hadirnya koperasi ini.”

C. Indikator Keberdayaan

1. Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

a. Bagaimana perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat

Kranggan

“Perubahan sosial yang dirasakan oleh masyarakat denganhadirnya koperasi ini mereka bisa belajar dan menerapkanmengembangkan berbagai potensi yang ada didaerah Krangganini.”

b. Apa yang dilakukan masyarakat Kranggan dalam

mensejahtrakan kehidupan sosialnya

“Masyarakat Kranggan dengan menjalankan berbagai usahayang diterapkan dalam koperasi dan dijalankan oleh anggotadimana anggotanya adalah masyarakat Kranggan ini merekaterapkan dalam kehidupan mereka dengan menjadi wiraswastadengan pembinaan yang diberikan pengurus koperasi untukmengangkat tingkat kesejahteraan keluarga mereka.”

c. Perubahan apa sja yang dirasakan oleh masyarakat Kranggan

Page 119: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

“Perubahan yang dirasakan oleh masyarakat Kranggan inicukup signifikan seperti perubahan perekonomian yang mulaisedikit demi sedikit mulai naik dengan hadirnya koperasi danpemberdayaan mereka menjadi pelaku UKM yang dimanauntuk mensejahterakan mereka selaku masyarakat, perubahanstatus sosial mereka yang tadinya mereka hanya sebagai buruhcuci, buruh bangunan saat ini mereka sudah menjadiwiraswasta yang menjalankan usaha mereka sendiri hasil daripemberdayaan yang diberikan oleh pengurus koperasi.”

2. Perangkat Daerah

a. Bagaimana keadaan daerah Kranggan saat ini

“Keadaan daerah Kranggan ini saat ini sudah mulai berubahmulai dari kesejahteraan masyarakatnya, perekonomianmasyarakatnya dan perubahan status sosial masyarakat.”

b. Peran apa saja yang telah diberikan bagi perangkat daerah

untuk kemajuan daerah Kranggan

“Perangkat daerah disini yaitu pihak kelurahan yang disinipihak kelurahan berperan sebagai penghubung antara KoperasiSerba Usaha (KSU) Cipta Boga dengan Masyarakat sekitaryang dimana dibantu pula dengan pak Alwani selaku anggotadari Kasi Ekbang dimana Ekbang ini menunjang perekonomianmasyarakat dari keluraha Kranggan.”

c. Peran apa yang telah diberikan Koperasi Serba Usaha (KSU)

Cipta Boga kepada daerah Kranggan

“Peran yang diberikan oleh pihak Koperari Serba Usaha (KSU)Cipta Boga ini dimana mereka memberikan pemberdayaanuntuk masyarakat Kranggan menjadi pengusaha kecil ataupelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) ini untuk menunjangperekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat Kranggan.”

d. Apa harapan masyarakat sekitar kedepannya kepada Koperasi

Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

“Masyarakat mempunyai harapan dengan hadirnya koperasi inimereka bisa banyak belajar untuk meningkatkan usaha dan bisamenambahkan hasil produksi mereka untuk peningkatanekonomi dan status sosial masyarakat.”

Page 120: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

3. Pelaku Usaha Kripik Pisang

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

“Dampak hadirnya koperasi bagi ibu Iin diman beliau bisalebih mudah dalam mengembangkan usahanya dengan berbagaipelatihan dan bantuan yang diberikan oleh pengurus koperasi.”

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

“Fungsi koperasi ini menurut ibu Iin dimana membantu pelakuusaha yang kesulitan dalam mendapatkan modal usaha selainitu membantu dalam memasarkan produk yang dihasilkannyadan berbagi ilmu dengan hadirnya pelatihan.”

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

“Manfaat koperasi bagi ibu Iin bisa mendapatkan banyak ilmuyang sebelumnya beliau belum pernah dapat saat beliaumenjalan usaha sendiri dari pada saat ini beliau menjadi banyakbervariasi dalam menjalankan usahanya.”

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

“Untuk perubahan yang dirasakan oleh ibu Iin beliau kali inibisa terbebas oleh rentenir karen beliau meminjam uang olehrentenir untuk modal usaha tapi kali ini beliau bisa menjalanusaha dengan bantuan modal usaha yang diberikan olehpengurus koperasi.”

4. Pelaku Usaha Kripik Singkong

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

“Dengan hadirnya koperasi disini bisa mempermudah untukpermodalan dan pemasaran”

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

“Koperasi tempat berbagi ilmu dari berbagai anggota bisamenambah ilmu yang belum didapat.”

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

Page 121: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

“Bertambahnya ilmu yang didapat dari hasil pertemuan denganpekumpulan anggota lain.”

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

“Dengan adaanya koperasi ibu Hanifa ini bisa sampai terkkenalkeripik singkong dan stik singkongnya di lingkunganKranggan sampai BSD.”

5. Pelaku Usaha Kembang Goyang

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

“Dampak dari hadirnya kopersi bagi ibu Supiah ini beliau bisameningkatkan ekonomi keluarga ibu Supiah”

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

“Menurut ibu Supiah koperasi berfungsi sebagai sarana belajarbagi setiap anggotanya karena semua kegiatan yang beliaulakukan semua berawal dari kegiatan pemberdayaan yangdiberikan oleh pengurus koperasi.”

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

“Menurut ibu Supiah koperasi bermanfaat untuk membantupemasaran produk yang dihasilkan oleh ibu Supiah ini danbermanfaat untuk program pinjaman usaha.”

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

“Perubahan yang dirasakan oleh ibu Supiah ini beliaumerasakan peningkatan ekonomi beliau karena tadinya beliauhanya bisa mendaatkan pendapatan dari penjualan opak tetpikali ini dengan hasil penjualan kembang goyang ibu Supiahbisa meningkatkan ekonomi beliau.”

6. Pelaku Usaha Kacang Sangrai

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda

“Untuk dampak koperasi biasa saja menurut pak adung karenasebagain besar untuk pemasaran pak Adung lebih memegangperan sendiri.”

Page 122: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

“Fungsi koperasi bagi pak Adung ini sendiri hanya berbagiinovasi dan kreatifitas bagi setiap anggotanya.”

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

“Manfaat koperasi bagi pak Adung bisa sedikit menanmbahsegi pemasarannya walaupun tidak seperti ia pasarkan secarapribadi tapi setidaknya bisa membantu.”

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

“Untuk perubahan yang pak Adung rasakan dengan adanyakoperasi ini dimana pak Adung ditak harus terlebih dulumengutang dengan mengambil bahan baku terlebihdahuu kalipak Adung sedikit lebih lancar dalam produksinya denganadanya koperasi ini dan bisa berjalan dengan lebih baik setelahmendapatkan arahan dan masukan dari koperasi.”

7. Pengrajin Paper Bag

a. Apa dampak adanya koperasi bagi anda“Dengan adanya koperasi ini tadinya teh Lia hanya sebagaimembantu produksi ibu Iin tapi kali ini teh Lia diberikanketerampilan baru dengan diajarkannya pembuatan paper bagini jadi semakin bertambah ilmu yang didapat oleh teh Lia ini.”

b. Apa fungsi koperasi bagi anda

“Fungsi koperasi bagi teh Lia ini sebagai saran belajar untukmendapatkan ilmu yang tidak bisa didapat diluar sana dimanadisini teh Lia bisa mendapatkan ilmu keterampilan seperti inidan bisa dipromosikan untuk didistribusikan keberbagaitempat.”

c. Apa manfaat koperasi bagi anda

“Manfaat yang dirasakan teh Lia ini bisa menambah skill yangbelum teh Lia punya yang hanya membantu kakaknya ibu Iinsaat ini dia bisa menambah ilmunya.”

d. Bagaimana perubahan yang anda rasakan sebelum adanya

koperasi maupun sudah adanya koperasi

Page 123: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

“Perubahan yang dirasakan teh Lia cukup baik dimanasebelumnya teh Lia hanya membantu kakaknya ibu Iin tetapidari pengurus koperasi memberikan pembelajaran keterampilanmembuat paper bag dengan ini teh Lia bisa meningkatkanperekonomiannya yang sebelumnya hanya bisa untukmembayar sekolah anaknya tetapi saat ini beliau bisamenabungkan dari hasil paper bag ini untuk kebutuhanlainnya.”

Page 124: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

PEDOMAN OBSERVASI

No Objek Observasi Hasil1 Profil UKM

Ibu Iin Pelaku Usaha Keripik Pisang 13Februari 2017 dikediaman Ibu Iin

Kegiatan yang dilakukan dikediamanibu Iin dimana beliau melakukanproses produksi keripik pisang yangdimana proses tersebut dilakukandengan pengupasan pisang kepok ataupisang nangka, setelah dikupasdibersihkan diair mengalir sampaibersih direndam selama 1 jam yangdimana air rendamannya dicampurbumbu, lalu diiris tipis tipis denganalat diatas penggorengan yang sudahada minyak panasnya sambildigoreng, saat digoreng ditambahkanbumbu gurih goreng hinggakecokelatan dan ditirskan siap untukkemas. Dalam produksi ini ibu Iindibantu oleh anaknya dantetangganya.

Ibu Supiah Pelaku Usaha KembangGoyang 14 Februari 2017 dikediaman IbuSupiah

Dikediaman ibu Supiah ini kegiatanproduksi kembang goyangberlangsung mulai dari pembuatanadonan, penggorengan adonan yangdicetak oleh cetakan berbentukkembang sampai dikemas diplastikdan siap untuk didistribusikankebeberapa pasar dan outlet bahkansudah tinggaldiambil oleh konsumen.Dalam produksi kembang goyang iniibu Supiah dibantu oleh anaknyauntuk mempercepat prosesproduksinya.

Ibu Hanifah Pelaku Usaha KeripikSingkong 15 Februari 2017 dikediamanIbu Hanifah

Dimana kediaman ibu Hanifah inijuga berlangsung proses produksiKeripik Singkong yang dimana dalamproses pembuatan ini cukup memakanwaktu disebabkan singkon inimerupakan bahan makanan yang agaklama proses penyerapan bumbukedalam singkong, proses pembuatanKeripik Singkong disini singkongyang sudah didapat dari petanisingkong di kupas sampai hilangkulitnya semua, lalu dicuci sampaibersih sampai tidak ada tanahmenempel lalu di masukankedalambaskom berisi campuran bumbu untuk

Page 125: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

singkong selama kurang lebih 3 jamagar menyerap bumbunya lalusingkong diiris tipis diataspenggorengan yang berisi minyakpanas sambil digoreng singkong yangsudah diiris sampaikecokelatan laluditiriskan dan siap untuk dikemas.Dalam proses produksi ini ibuHanifah dibantu oleh anaknya.

Pak Adung PelakuUsaha Kacang Sangrai16 Februari 2017 dibengkel kacang

Dalam kegiatan produksi kacangsangrai ini pak Adung melakukannyadisebuah bengkel didekat rumahnyadimana semua proses pemasakankacang ini dilakukan mulai daripencucian kacang, penjemurankacang, pemilihan kacang hinggaproses memasak pun dilakukandibengkel terebut. Proses pemasakanini cukup unik karena masihtradisonal yang dimana prosesnya inidengan menggunakan kwali besaryang berdiameter 1,5 meter terdapat 2kwali besar dalam bengkel tersebutuntuk memasak kacang tersebut.Dalam proses produksi pak adungdibantu oleh pak Endang dan istrinya.

Teh Lia Pengrajin Tas Kertas (Paper Bag)20 Februari 2017 diKoperasi Serba Usaha(KSU) Cipta Boga

Teh Lia dalam produksi tas kertasnya(paper bag) itu dilakukan didalamKoperasi Serba Usaha (KSU) CiptaBoga karena tidakada ruangdirumahnya untuk melakukan prosesproduksinya yang dimana prosesproduksinya itu dengan pemotongankertas besar dari hasil sisa limbah laludibuat pola sesuai ukuran lalupemasakan lem kertas yang dibuatdari tepung kanji lalu proses pelipatanberlangsung dengan sekaligus dilemtasnya dan siap untuk dipasang taliuntuk penggah saat digunakan. Prosesproduksi ini melibatkan beberapaanggota koperasi yang belummemiliki usaha.

2 Profil Koperasi Serba Usaha (KSU)Cipta Boga

Lokasi Outlet Koperasi Serba Usaha(KSU) Cipta Boga

Koperasi Serba Usaha (KSU) CiptaBoga berada di Jalan Lingkar SelatanNo 56 Kelurahan KerangganKecamatan Setu Kota TangerangSelatan. Yang dimana lokasinya

Page 126: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

sanggat strategis karena terletakdipinggir jalan dan beberapa pelakuusaha dekat dengan outlet ini.

Tata ruang Outlet Koperasi Serba Usaha(KSU) Cipta Boga

Didalam outlet Koperasi Serba Usaha(KSU) Cipta Boga terdapat beberaparuangan yang terdiri 1 ruangan kepalakoperasi, 1 ruangan untuk produksitas kertas (paper bag) dan ruanganpenjualan produk.

Page 127: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

PEDOMAN DOKUMENTASI

No Dokumen yang dikaji DokumenTerlampir

Dokumenhanya dilihat

(tidakterlampir)

Kesimpulanterhadapdokumen

1 Profil Lembaga Ada - Dokumendalam bentukfile data(softcopy)

2 Program Lembaga Ada - Dokumendalam bentukfile data(softcopy)

3Foto Kegiatan KoperasiSerba Usaha (KSU) CiptaBoga

Ada -

Dokumendalam bentukfotokegiatanpelaku usahadan KoperasiSerba Usaha(KSU) CiptaBoga

4 Pemberdayaan PelakuUsaha

- Ada Pemberdayaandalam bentuk

5 Profil Pelaku Usaha - Ada

Dokumendalam bentukcerita daripelaku usaha

6 Produk Pelaku Usaha Ada -

Dokumenberbentukbarang hanyabisa difoto

7 Profil KelurahanKeranggan

Ada - Dokumendalam bentukfile data(softcopy)

8 Data penduduk KelurahanKeranggan

Ada - Dokumendalam bentukfile data(softcopy)

9 Data Pelaku Usaha yangada diKelurahanKeranggan

- - -

Page 128: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

LAMPIRAN GAMBAR

Logo Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga

Produk Kacang Sangrai

Produk Kembang Goyang Produk Paper Bag

Page 129: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

Lokasi Outlet Koperasi Serba Usaha Cipta Boga

Proses Pembuatan Paper Bag

Proses Pembuatan Keripik Pisang

Page 130: PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38219/1/EKA... · PEMBERDAYAAN PELAKU EKONOMI MIKRO ANGGOTA ... adalah salah satu potensi

Proses Pembuatan Keripik SIngkong