7
Pemberian Cairan Melalui Infus. Pengertian : Pemasaangan infus merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit yang dilakukan bagi klien yang memerlukan cairan melalui intravena (infus).nutrisi bagi klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan, Tindakan ini dilakukan dengan didahului pemasangan pipa lambung. Tujuan : 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit. 2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi. Alat dan bahan: 1. Standar Infus. 2. Set infus. 3. Cairan sesuai program medik 4. Jarum infus dengan ukuran yang sesuai. 5. Pengalas. 6. Torniket. 7. Kapas alkohol. 8. Plester. 9. Gunting. 10. Kasa steril 11. Betadine 12. Sarung tangan. Prosedur : 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 2. Cuci tangan 3. Hubungkan cairan dan infus set dengan mnusukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infus.

Pemberian Cairan Melalui Infus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemberian Cairan Melalui Infus

Citation preview

Page 1: Pemberian Cairan Melalui Infus

Pemberian Cairan Melalui Infus.

Pengertian    :Pemasaangan infus merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit yang dilakukan bagi klien yang memerlukan cairan melalui intravena (infus).nutrisi bagi klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan, Tindakan ini dilakukan dengan didahului pemasangan pipa lambung.

Tujuan        :

1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.

Alat dan bahan:

1. Standar Infus.2. Set infus.3. Cairan sesuai program medik4. Jarum infus dengan ukuran yang sesuai.5. Pengalas.6. Torniket.7. Kapas alkohol.8. Plester.9. Gunting.10. Kasa steril11. Betadine12. Sarung tangan.

Prosedur        :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.2. Cuci tangan3. Hubungkan cairan dan infus set dengan mnusukkan ke bagian karet atau akses

selang ke botol infus.4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi

sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar.

5. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan.6. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10 – 12

cmdiatas tempat penusukan dan anurkan pasien untuk menggemgam dengan gerakan sirkular (bila sadar).

7. Gunakan sarung tangan steril.8. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.

Page 2: Pemberian Cairan Melalui Infus

9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian bawah vena dan posisi jarum (abocath) mengarah ke atas.

10. Perhatikan keluarnya darah melalui jaru (abocath/surflo) maka tarik keluar bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.

11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan/dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan/disambungkan dengan selang infus.

12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan.13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril.14. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum.15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.16. Catat jenis cairan, letak infus, kecepatan aliran, ukuran dan tipe jarum infus.

Tranfusi Darah

Pengertian    :Tranfusi darah merupakan tindakan yang dilakukan bagi klien yang memerlukan darah dan atau produk darah dengan memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set tranfusi.cairan melalui intravena (infus).nutrisi bagi klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya gangguan fungsi menelan, Tindakan ini dilakukan dengan didahului pemasangan pipa lambung.

Tujuan        :

1. Meningkatkan volumen darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma, atau perdarahan).

2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat.

3. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih (misalnya, faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia).

Alat dan bahan:

1. Standar Infus.2. Set tranfusi.3. Botol berisi cairan NaCl 0,9 %.4. Produk darah yang benar sesuai program medis.5. Pengalas.6. Torniket.7. Kapas alkohol.8. Plester.9. Gunting.10. Kasa steril

Page 3: Pemberian Cairan Melalui Infus

11. Betadine12. Sarung tangan.

Prosedur        :

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. Cuci tangan Gantung larutan NaCl 0,9 % dalam botol untuk digunakan setelah tranfusi

darah. Gunakan selang infus yang mempunya filter (selang Y atau tunggal). Lakukan pemberian infus NaCl 0,9 % (lihat prosedur pemasangan infus)

terlebih dahulu sebelum pemberian tranfusi darah. Sebelum dilakukan tranfusi darah terlebih dahulu memeriksa identifikasi

kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa adanya bekuan.

Buka set pemberian darah.o Untuk selan Y, atur ketiga klem.o Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi off.

Cara tranfusi darah dengan selang Y:o Tusuk kantong NaCl 0,9 %o Isi selang dengan NaCl 0,9 %o Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl

0,9 %.o Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan.o Tekan/klem sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang

filter terisi sebagian).o Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9

%.o Kantong darah perlahan-lahan dibalik-balik 1 – 2 kali agar sel-selnya

tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang dan filter terisi darah.

Cara tranfusi darah dengan selang tunggal:o Tusuk kantong daraho Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter

terisi sebagian).o Buka klem pengatur biarkan selang terisi darah.

Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengataur bawah.

Setelah darah masuk, pantau tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan setiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.

Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang infus dengan NaCl 0,9 %. Catat tipe, jumlah dan komponen darah yang diberikan. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Page 4: Pemberian Cairan Melalui Infus

PENGERTIANPemasangan kateter urine adalah dengan melakukan insersi kateter Folley / Nelaton melalui uretra ke muara kandung kemih untuk mengeluarkan urine.TUJUAN

1.   Memulihkan / mengatasi retensi urine akut / kronis.2.   Pengaliran urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi.3.   Menentukan jumlah urine sisa setelah miksi.4.   Mengambil spesimen urine steril untuk pemeriksaan diagnostik.5.   Monitoring urine output secara ketat.

NO TINDAKAN BOBOT NILAI BOBOTX

NILAI

KETERANGAN

I PENGKAJIAN 2

1. Mengkaji instruksi / alasan dilakukan tindakan pemasangan kateter.2. Mengkaji tingkat pengetahuan klien.3. Mengkaji tingat mobilisasi klien.4. Mengkaji status kesehatan dan usia klien.5. Mengkaji adanya distensi abdomen.6. Mengkaji waktu terakhir kali klien berkemih.7. Mengkaji adanya kondisi patologis yang dapat mempengaruhi pemasangan

kateter, seperti hypertrophy prostat.

II INTERVENSI 3

A.   Persiapan Alat :1.   Alat Nonsteril.a.   Nampan beserta alas.b.   Bengkok atau nierbeken.c.   Pot.d.   Plester.e.   Alat tulis.f.    Gunting.g.   Spuit 10 cc.h.   Aquadest.i.    Jelly.j.    Kain penutup klien.k.   Urine bag.l.    Bola kapas savlon.m.  Betadine.2.   Alat Steril.a.   Handscoen steril.b.   Set kateter urine steril :1)   Copies 1 buah.2)   Duk bolong 1 buah.3)   Pinset anatomis 2 buah.4)   Lidi kapas 2 buah.B.  Persiapan Klien :

Jelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya pemasangan kateter urine.

III IMPLEMENTASI

3

1.   Memberikan salam terapeutik.2.   Menjelaskan tujuan tindakan.3.   Menutup sampiran.4.   Mencuci tangan.

Page 5: Pemberian Cairan Melalui Infus

5.   Mengatur posisi klien, letakkan klien pada posisi supin dengan lutut ditekuk, paha fleksi, kaki diletakkan ditempat tidur dan tutupi klien dengan selimut atau kain.

6.   Meletakkan pot dibawah bokong klien. Letakkan nierbeken diantara kedua kaki klien.

7.   Membuka set steril, atur alat steril dengan menggunakan pinset, Buka Penutup kateter letakkan kateter pada alat steril.

8.   Memakai handscoen steril sebelah kanan terlebih dahulu, tangan sebelah kanan mengambil pinset steril tangan kiri membuka  tempat bola  kapas yang sudah diberi savlon. Letakkan bola kapas savlon pada copies. Gunakan kembali sarung tangan sebelah kiri.

9.   Menutup perineal dengan menggunakan duk bolong.10.   Memegang glans penis dengan menggunakan tangan  non dominan.

Bersihkan glans penis sekitar meatus  urinaria dengan betadine jaga tangan dominan tetap steril, 1kali usapan.

11.   Mengolesi ujung kateter dengan jelly (minta tolong assistant).12.   Memasukkan kateter yang telah diberi jelly kateter sekitar 6 – 10 cm kedalam

meatus uretra. 13.   Memastikan urine tetap keluar, kemudian kateter urine disambungkan pada

urine bag.14.   Melakukan fiksasi dengan cara memberikan injeksi air aquadesh ke dalam

folley kateter untuk mengembangkan balon kateter, agar keteter tidak mudah terlepas (pemberian aquadesh sesuai aturan).

15.   Menarik secara perlahan-perlahan folley keteter untuk memastikan apakah kateter sudah terfiksasi dengan aman.

16.   Menulis tanggal pemasangan pada plester yang akan direkatkan ke selang bag urine dengan paha klien.

17.   Memfiksasi selang kateter dengan plester dan letakkan selang kateter pada paha klien.

18.   Merapihkan klien dan alat-alat.19.   Melepaskan handscoen buang pada nierbeken.20.   Mencuci tangan.

IV EVALUASI 1

1.   Mengobservasi jumlah dan karakteristik urine yang keluar.2.  Memonitor kesadaran dan tanda-tanda vital klien setelah pemasangan

kateter.3.  Melakukan palpasi kandung kemih dan tanyakan adanya rasa

ketidaknyamanan setelah pemasangan kateter. 4.  Mengobservasi posisi kateter dan drainage urine ke urine bag.

V DOKUMENTASI 1

1.   Mencatat pelaksanaan prosedur, kondisi perineum dan meatus uretra.2.  Mencatat waktu pemasangan, dan karakteristik urine (konsistensi, jumlah,

bau, dan warna).3.  Mencatat respon klien selama prosedur.4.  Mencatat tipe, ukuran kateter, dan jumlah cairan yang dipakai untuk

mengembangkan balon.

VI SIKAP

Page 6: Pemberian Cairan Melalui Infus

1.   Sistematis.2.   Hati-hati.3.   Berkomunikasi.4.   Mandiri.5.   Teliti.6.   Tanggap terhadap respon klien.7.   Rapih.8.   Menjaga privacy.9.   Sopan.