49
MEDIUM FERMENTASI DAN PEMBIAKAN

pembiakan mikroba

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fermentasi

Citation preview

MEDIUM FERMENTASIDAN PEMBIAKAN

• Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba

• Medium juga dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan mikroba, dan perhitungan jumlah mikroba

• Telaah yang mendalam mengenai komposisi media yang tepat bagi suatu proses fermentasi perlu dilakukan

• Namun demikian, pada dasarnya semua mikroorganisme memerlukan air, sumber energi, karbon, nitrogen, elemen mineral, vitamin dan oksigen (jika aerobik)

• Pada skala kecil, relatif mudah untuk menentukan komposisi media,

• Namun demikian untuk skala besar, komposisi tersebut belum tentu tepat untuk menunjang pertumbuhan mikroba yang baik

1. Harga material

Semakin murah harga bahan baku maka semakin kompetitif produk yang dihasilkan.

Contoh: laktosa lebih cocok untuk proses produksi penicilin, namun sering digantikan oleh glukosa yang lebih murah

2. Ketersediaan bahan baku

• harus dipertimbangkan apakah bahan baku merupakan produk musiman atau tersedia sepanjang tahun,

• impor atau melimpah tersedia didalam negeri

• Potensi kerusakan selama penyimpanan

• Biaya transportasi

• Kemudahan penanganan bahan baku dan pengolahan limbah

• Memiliki kualitas yang konsisten dan tersedia sepanjang tahun

• Proses persiapan dan sterilisasi mudah

• Tidak menyulitkan proses agitasi, aerasi dan pengolahan limbah

1. Medium harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba

2. Medium memiliki kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba, misal pH

3. Medium tidak mengandung zat penghambat

4. Medium harus steril

• Formulasi medium merupakan tahapan yang penting dalam mendesain:

1. eksperimen di laboratorium,

2. pengembangan skala pilot,

3. proses produksi skala komersial

• Komponenen dari medium harus memenuhi semua elemen yang dibutuhkan untuk:

1.pertumbuhan mikroba,

2.produksi metabolit dan

3.mampu mensuplai energi yang cukup untuk proses biosintesis dan maintenance cel

• Formulasi medium perlu mempertimbangkan persamaan stoikiometri untuk pertumbuhan dan pembentukan produk

• Pengetahuan mengenai komposisi elemen yang membentuk suatu mikroorganisme dapat dijadikan acuan dalam menentukan jumlah minimal elemen yang ditambahkan kedalam suatu media fermentasi

• Beberapa mikroorganisme tidak dapat mensintesis nutrien spesifik seperti asam amino, protein atau nukleotida

• Oleh karenanya perlu diidentifikasi growth factor bagi mikroorganisme tersebut dan ditambahkan kedalam medium fermantasi

• Contoh sumber karbon :

1. Molases

2. tetes gula bit

3. biji-bijian

4. pati

5. glukosa, sukrosa, laktosa

• Contoh sumber nitrogen:

1. garam amonium

2. urea

3. nitrat

• Air merupakan komponen yang penting dalam media fermentasi

• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyediaan air adalah pH, komposisi mineral dan kontaminasi

• Growth factor adalah komponen yang tidak disintesis oleh mikroba namum diperlukan.

• Oleh karenanya perlu ditambahkan kedalam medium

• Growth factor biasanya berupa vitamin dan nukleotida

• Growth factor dalam bentuk murni biasanya mahal

• Ditambahkan bahan yang mengandung komponen Growth factor

• Biasanya diperlukan dalam jumlah kecil

Media starter

Tetes : 1L (6 brix)

Urea : 1 g

NPK : 0,3 g

H2SO4 : 1 cc

Media : 30 cc, inkubasi 24 jam

:

:

Media pembibitan

Tetes : 1400 L

Air : 7600 L

Urea : 4 kg

NPK : 4kg

H2SO4 : 3 lt:

:

Media fermentasi utama

Tetes : 5700 L

Air : 3300 L

Urea : 4 kg

:

:

• Pembiakan mikroba di lab memerlukan media yang berisi zat hara dan lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme

• Zat hara digunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel, dan energi dalam metabolisme

• Medium dapat diklasifikasikan berdasarkan:

1. konsistensi

2. fungsi

3. susunan kimia

1. Medium cair

medium yang berbentuk cair

2. Medium padat

medium yang berbentuk padat . Medium ini dapat berupa medium organik, misalnya medium wortel, kentang atau berupa medium anorganik seperti silika gel

Medium cair

3. Medium padat yang dapat dicairkan (semi solid)

medium yang dalam keadaan panas berbentuk cair tetapi dalam keadaan dingin berbentuk padat karena medium ini mengandung gelatin atau agar

Berdasar keperluannya, medium ini dapat dibuat tegak atau miring (medium agar tegak, medium agar miring)

Media semi padat

Serbuk Agar

Plate Agar Medium

1. Medium sintetik

kandungan dan isis bahan diketahui secara rinci. Biasa digunakan untuk mempelajari genetika mikroba. Bahan organik/inorganik yang ditambahkan murni.

2. Medium non sintetik

menggunakan bahan dari alam (ekstrak daging, pepton, dan kaldu daging)

• Medium fungi

1. Taoge agar

2. Malt ekstrak agar

3. Potato dextrose agar

• Medium Bakteri

1. Nutrien agar

2. Plate count agar

Taoge Agar

Taoge : 100 gram

Sukrosa : 60 gram

Agar-agar : 15-20 gram

Akuadest : 1000 ml

PDA

Potato ekstrak : 4 gram

Dextrose/glukosa : 20 gram

Agar-agar : 15-20 gram

Akuadest : 1000 ml

pH : 5,6

1. Mencampur bahan-bahan

2. Menyaring medium

3. Menentukan dan mengukur pH

4. Memasukkan medium ke tempat tertentu

5. Sterilisasi medium

Secara umum Teknik Penanaman (Inokulasi) mikroba dapat dilakukan dengan metode :

1.Biakan Agar Lempeng (Plate Agar Culture)

2.Biakan Agar Miring

3.Biakan Tusukan

4.Biakan Adukan (Pour Plate Culture)

Menggunakan lempeng agar untuk membiakan melalui metode gores, oles atau spray

1BIAKAN AGAR LEMPENG (PLATE AGAR CULTURE)

Metode Gores Metode Oles/ Spray

Plate Agar Culture

Menggunakan medium agar yang diletakkan miring pada tabung biakan

2BIAKAN AGAR MIRING

Biakan Agar Miring

Diperoleh dengan cara menusukkan ujung kawat yang membawa bakteri lurus ke dalam medium melalui tengah-tengah medium.

Bakteri aerob akan tumbuh di dekat permukaan medium.

3BIAKAN TUSUKAN

Biakan Tusukan

Bakteri Aerob

Meletakkan biakan bakteri di tengah cawan petri kemudian dituangkan gelatin atau agar yang belum memadat.

4BIAKAN ADUKAN (POUR PLATE CULTURE)

Pour Plate Culture

BACK TO MENU

Metode goresan