25
________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 1 PEMBINAAN PROMOSI TENUNAN SONGKET WINDA OLEH BIDANG INDUSTRI DAN KERAJINAN DISPERINDAG PEKANBARU EllinielwatyNurpeni,Abdul Mirad [email protected] Abstrak. Hasil penelitian dan analisis pembinaan promosi tenun songket yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrin dan perdagangan pada bidang industri dan kerajinan hasilnya adalah cukup baik, yaitu ditanggapi oleh responden sebanyak 8 responden atau sebesar 44,44% faktor yang dominan yaitu menyediakan sarana dan dukungan promosi. Faktor faktor penghambat pembinaan promosi tenunan songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag Pekanbaru yaitu : Peralatan sangat sederhana, Harga terlalu tinggi sehingga yang bisa membeli hanya golongan menengah keatas. Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Idonesia, Malaysia dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.

pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

  • Upload
    hahanh

  • View
    240

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 1

PEMBINAAN PROMOSI TENUNAN SONGKET WINDA OLEH BIDANG

INDUSTRI DAN KERAJINAN DISPERINDAG PEKANBARU

EllinielwatyNurpeni,Abdul Mirad

[email protected]

Abstrak.Hasil penelitian dan analisis pembinaan promosi tenun songket yang

dilaksanakan oleh Dinas Perindustrin dan perdagangan pada bidang industri dan

kerajinan hasilnya adalah cukup baik, yaitu ditanggapi oleh responden sebanyak

8 responden atau sebesar 44,44% faktor yang dominan yaitu menyediakan sarana

dan dukungan promosi. Faktor – faktor penghambat pembinaan promosi tenunan

songket Winda oleh Bidang Industri dan Kerajinan Disperindag Pekanbaru yaitu

: Peralatan sangat sederhana, Harga terlalu tinggi sehingga yang bisa membeli

hanya golongan menengah keatas.

Songket adalah jenis kain

tenunan tradisional Melayu dan

Minangkabau di Idonesia, Malaysia

dan Brunei. Songket digolongkan

dalam keluarga tenunan brokat.

Songket ditenun dengan tangan

dengan benang emas dan perak dan

pada umumnya dikenakan pada

acara-acara resmi. Benang logam

metalik yang tertenun berlatar kain

menimbulkan efek kemilau

cemerlang.

Page 2: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 2

Songket memiliki motif-motif

tradisional yang sudah merupakan

ciri khas budaya wilayah penghasil

kerajinan ini.

Jenis kerajinan tangan di

provinsi Riau yang menjadi cirri

khas adalah seperti : Anyaman

pandan, anyaman rotan, tudung saji,

tikar, tempat lampu, tenun songket,

seni ukir, sulaman batik siak dan

masih banyak jenis-jenis yang

lainnya. Namun biasanya tenunan

songket merupakan tenunan yang

paling banyak dicari orang, karena

kain songket ini bisa digunakan

dalam acara-acara resmi di daerah-

daerah. Ragam jenis kain songket

yang biasa digunakan antara lain :

songket motif bunga, motif awan,

motif tunggal, motif daun tunggal,

motif tabir bintang, motif mata

panah, motif pucuk rebung, motif

siku kaluang, dan motif kuntum

bunga. Kain songket ini merupakan

kain khas bumi melayu yang tetap

harus dijaga kelestariannya.

Kain songket umumnya

banyak digunakan pada pakaian adat

orang melayu Riau. Kain tenun

songket memilki ciri khas dan

keunikan tersendiri yang menjadi

nilai jual lebih dan menjadi salah

satu jenis kerajinan tangan khas di

propinsi Riau yang kaya akan

keindahan dan estetika sebagai

wujud budaya Provinsi Riau yang

melambangkan corak, pemikiran dan

pandangan masyarakat melayu.

Riau adalah salah satu

tempat penghasil kain tenun songket

yang cantik. Selipan benang emas

dan perak yang membentuk pola

pada kainnya, sungguh membuat

yang melihat langsung terpesona.

Tidak hanya untuk perempuan, kain

songket pun dapat dikenakan pada

Page 3: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 3

sosok lai-laki Corak yang cukup

terkenal adalah Pucuk Rebung.

Produktivitas dari para

perajin memang sangat baik. Hal ini

dikarena peran serta dari pihak

pemerintahan dalam memberikan

bimbingan dan dorongan, seperti

pembinaan atau pendidikan

kewirausahaan.

Selain itu, pihak

pemerintahan daerah juga melakukan

promosi sehingga hasil kreasi Suku

Baduy memiliki pasar yang luas.

Fakta yang terjadi di tenun

songket Winda antara lain :

1. Kain songket pada

umumnya lebih dikenal

dan dimiliki oleh

masyarakat ekonomi

menengah keatas, jadi

susah untuk memasarkan

produk kain songket.

2. Selama ini kain songket

hanya dikenal untuk

pakaian, sementara

apabila di gunakan untuk

produk asesoris rumah

tangga akan

meningkatkan jumlah

produksi dari songket itu

sendiri.

3. Belum terjalinnya

kerjasama yang

berkesinambungan

dengan organisasi /

pengusaha yang lain

untuk dapat membantu

memasarkan produk

Tujuan umum, untuk

mengetahui dan menganalisis

Pembinaan Promosi Tenunan

Songket Winda oleh Bidang Industri

dan Kerajinan Disperindag

Pekanbaru Tujuan khusus, untuk

mengetahui dan menganalisis faktor

Page 4: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 4

penghambat pembinaan promosi

tenunan songket Winda oleh Bidang

Industri dan Kerajinan Disperindag

Pekanbaru. Manfaat khusus industri

kecil songket Winda agar dapat

mengembangkan produk yang

dihasilkannya.

Administrasi berasal dari kata

Ad dan Ministrasi yang berarti

melayani atau menyelenggarakan

(Webster, 2000). Secara sederhana

didefinisikan suatu proses kegiatan

pen Sudarno W. Rintatik ( 2008 : 7

)Administrasi adalah alat

manajemen, penilaian, dan alat bukti

pertanggungjawaban para

wirausahawan dalam kegiatan

usahanya.

Sheldon dan Urwik. Dalam

organisasi bisnis, administrasi adalah

fungsi industri yang berkaitan

dengan penetapan kebijakan

perusahaan, koordinasi produksi,

keuangan dan distribusi, penentuan

arah organisasi dan kontrol tertinggi

eksekutif. Singkatnya, administrasi

bertugas menentukan setting bagi

perusahaan untuk bergerak maju.

Prof. dr. mr. s. prajudi

Admosudidjo dalam bukunya yang

berjudul “Administrasi Negara atau

Business Administration” adalah

suatu pengertian yang mencakup dua

pengertian menjadi satu, yaitu :

- Administrsi Niaga adalah

adminitrasi dari pada suatu

organisasi niaga secara keseluruhan,

bilamana organisasi niaga tersebut

merupakan perusahaan, maka

administrasi niaga tersebut

dijalankan oleh Direksi dari pada

perusahaan.

- Administrasi Niaga adalah

administrasi yang mengejar

tercapainya tujuan-tujuan yang

Page 5: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 5

bersifat kewniagaan (business

objective), dalam pengertian ini,

administrasi niaga tersebut dijalnkan

oleh setiap manager dalam suatu

organisasi niaga.

Sukarno K (2005:12)

menyatakan administrasi niaga ialah

administrasi yang berobyek swasta

perniagaan yaitu:

o administrasi

perusahaan ialah

kegiatan-kegiatan

dibidang produksi,

transportasi, asuransi,

perbankan dan lain-

lain dibidang

perusahaan swasta

o administrasi sosial

bukan perusahaan

biasanya cenderung

kearah usaha sosial

seperti administrasi

sosial sekolah swasta,

rumah sakit swasta,

yayasan, klub dll

Menurut Siagian (2006:20)

yang dikatakan organiasi adalah

setiap bentuk perekrutan antara dua

orang atau lebih yang melakukan

kerjasama guna mencapai suatu

tujuan bersama dan terikat secara

formal dalam suatu ikatan hirarki.

M. Manulang (2009:5)

mengatakan bahwa manajemen

adalah seni dan ilmu perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan dan pengawasan sumber

daya untuk mencapai tujuan yang

sudah ditetapkan.

Pembinaan secara etimologi berasal

dari kata bina. Pembinaan adalah

proses, pembuatan, cara pembinaan,

pembaharuan, usaha dan tindakan

atau kegiatan yang dilakukan secara

Page 6: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 6

berdaya guna dan berhasil guna

dengan baik.

Dalam pelaksanaan konsep

pembinaan hendaknya didasarkan

pada hal bersifat efektif dan

pragmatis dalam arti dapat

memberikan pemecahan persoalan

yang dihadapi dengan sebaik-

baiknya, dan pragmatis dalam arti

mendasarkan fakta-fakta yang ada

sesuai dengan kenyataan sehingga

bermanfaat karena dapat diterapkan

dalam praktek.

Pembinaan menurut Masdar

Helmi adalah segala hal usaha,

ikhtiar dan kegiatan yang

berhubungan dengan perencanaan

dan pengorganisasian serta

pengendalian segala sesuatu secara

teratur dan terarah.

Menurut W.J Stanton

pemasaran meliputi seluruh sistem

yang berhubungan dengan kegiatan

– kegiatan usaha yang bertujuan

merencanakan, menentukan harga,

hingga promosi dan

mendistribusikan barang – barang

atau jasa yang akan memuaskan

kebutuhan pembeli baik aktual

maupun potensial.

Menurut Mursyd strategi

manajemen pemasaran adalah

bagian kegiatan dari perusahaan

yang sangat erat hubungan dengan

situasi pasar terdiri dari 3 macam

kegiatan :

- Konsumen manakah

yang dituju

- Kepuasan seperti apakah

yang diinginkan oleh

konsumen tersebut

- Marketing mix.

Strategi pemasaran yang

berhasil umumnya ditentukan dari

satu atau beberapa variabel

marketing mixnya, perusahaan dapat

Page 7: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 7

mengembangkan strategi produk,

harga distribusi dan promosi atau

mengkombinasikan variabel –

variabel tersebut.

Menurut Dinas Perindustrian

Propinsi Riau dunia usaha dan

masyarakat melakukan pembinaan

usaha kecil dalam bidang pemasaran

yaitu

- Melaksanakan penelitian

dan pengkajian pemasaran

- Meningkatkan kemampuan

manajemen dan teknik

pemasaran

- Menyediakan sarana dan

dukungan promosi

- Mengembangkan lembaga

pemasaran dan jaringan

distribusi.

METODE

Penelitian dilaksanakan di

Bidang Industri dan kerajinan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Pekanbaru. Populasi dalam penelitian

ini adalah kepala bidang industri dan

kerajinan dan pegawai.Teknik

pengambilan sampel menggunakan

teknik sensus. Penelitian ini

menggunakan data primer yang

diambil langsung dari responden

yang meliputi data pengaturan,

sinkronisasi, kepentingan bersama

dan tujuan bersama. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan

observasi, wawancara dan

penyebaran angket (kuesioner).

Analisis data dilakukan dengan

analisis desktriptif kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

Ketidaktercapaian apa yang

diharapkan akan sangat

mempengaruhi kondisi seseorang

tersebut baik secara psikis maupun

Page 8: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 8

mental. Di sini peran pembinaan ini

sangat diperlukan guna me-refresh

kondisi prsikis dan mental seseorang

agar kembali agar tidak mengalami

depresi, dan hal ini sangat membantu

agar apa yang direncanakan tadi

dapat tercapai dengan baik.

Kesehatan mental adalah

kemampuan menyesuaikan diri

dalam menghadapi masalah dan

kegoncangan-kegoncangan biasa.

Kedua hal tersebut bagi manusia

sangat penting, karena cerminan

manusia adalah terletak pada

mentalnya. Jika manusia telah

mengalami tidak sehat mentalnya,

menurut hasil penelitian, akan

mempengaruhi keseluruhan

hidupnya. Pembinaan usaha kecil

dalam bidang pemasaran yaitu

1. Melaksanakan penelitian

dan pengkajian pemasaran

Perencanaan produk harus

didahului dengan sistem pemasaran,

untuk melakukan sistem pemasaran

maka perlu dilaksanakan penelitian

dan pengkajian pemasaran produk.

Hasil penelitian pembinan promosi

tenunan songket indikator

melaksanakan penelitian dan

pengkajian pemasaran hasilnya

adalah cukup baik yaitu dari 18

responden yang menanggapi cukup

baik sebanyak 8 responden atau

sebesar 44,44%. Menurut responden

pembinaan promosi dapat dilakukan

hal ini terutama mengenai

pelaksanaan penelitian mengenai

pemasaran. Sedangkan yang

menanggapi baik sebanyak 6

responden atau sebesar 33,33%.

Menurut responden indikator ini

sudah dapat dilakukan dengan baik

oleh dinas perdagangan maupun

pengrajin tenun songket. Yang

Page 9: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 9

menanggapi kurang baik sebanyak 4

responden atau sebesar 22,22%,

menurut responden pembinaan

promosi yang dilakukan oleh dinas

perindustrian dan perdagangan

belum dapat dilaksanakan secara

keseluruhan. Pelaksanaan

pembinaan promosi tenun songket

dengan indikator melaksanakan

penelitian dan pengkajian pemasaran

adalah cukup baik.

2. Meningkatkan kemampuan

manajemen dan teknik

pemasaran

Setelah melakukan

pengkajian penelitian pemasaran

maka perlu dilaksanakan manajemen

yang baik guna mendapatkan teknik

pemasaran yang baik.Hasil penelitian

pembinan promosi tenunan songket

indikator Meningkatkan kemampuan

manajemen dan teknik pemasaran

hasilnya adalah cukup baik yaitu

dari 18 responden yang menanggapi

cukup baik sebanyak 6 responden

atau sebesar 33,33%. Menurut

responden pembinaan promosi dapat

dilakukan hal ini terutama mengenai

pelaksanaan penelitian mengenai

pemasaran. Sedangkan yang

menanggapi baik sebanyak 7

responden atau sebesar 38,88%.

Menurut responden indikator ini

sudah dapat dilakukan dengan baik

oleh dinas perdagangan maupun

pengrajin tenun songket.Yang

menanggapi kurang baik sebanyak 5

responden atau sebesar 27,77%,

menurut responden pembinaan

promosi yang dilakukan oleh dinas

perindustrian dan perdagangan

belum dapat dilaksanakan secara

keseluruhan.

Pelaksanaan pembinaan

promosi tenun songket dengan

indikator Meningkatkan

Page 10: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 10

kemampuan manajemen dan teknik

pemasaran adalah baik.

3. Menyediakan sarana dan

dukungan promosi

Hasil penelitian pembinan

promosi tenunan songket indikator

menyediakan sarana dan dukungan

promosi hasilnya adalah cukup baik

yaitu dari 18 responden yang

menanggapi cukup baik sebanyak 10

responden atau sebesar 55,55%.

Menurut responden pembinaan

promosi dapat dilakukan hal ini

terutama mengenai pelaksanaan

penelitian mengenai pemasaran.

Sedangkan yang menanggapi baik

sebanyak 4 responden atau sebesar

22,22%. Menurut responden

indikator ini sudah dapat dilakukan

dengan baik oleh dinas perdagangan

maupun pengrajin tenun songket.

Yang menanggapi kurang

baik sebanyak 4 responden atau

sebesar 22,22%, menurut responden

pembinaan promosi yang dilakukan

oleh dinas perindustrian dan

perdagangan belum dapat

dilaksanakan secara keseluruhan.

Pelaksanaan pembinaan

promosi tenun songket dengan

indikator Menyediakan Sarana dan

Dukungan Promosi adalah cukup

baik.

4. Mengembangkan lembaga

pemasaran dan jaringan

distribusi

Setelah strategi pemasaran

ditetapkan dengan baik,dibutuhkan

jaringan distribusi guna pencapaian

produk sampai ketangan

konsumen.oleh karena itu dibutuhkan

lembaga pemasaran yang baik.

Hasil penelitian pembinan

promosi tenunan songket indikator

Mengembangkan lembaga

pemasaran dan jaringan

Page 11: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 11

distribusihasilnya adalah cukup baik

yaitu dari 9 responden yang

menanggapi cukup baik sebanyak 9

responden atau sebesar 50,00%.

Menurut responden pembinaan

promosi dapat dilakukan hal ini

terutama mengenai pelaksanaan

penelitian mengenai pemasaran.

Sedangkan yang menanggapi baik

sebanyak 6 responden atau sebesar

33,33%. Menurut responden

indikator ini sudah dapat dilakukan

dengan baik oleh dinas perdagangan

maupun pengrajin tenun songket.

Yang menanggapi kurang baik

sebanyak 3 responden atau sebesar

16,66%, menurut responden

pembinaan promosi yang dilakukan

oleh dinas perindustrian dan

perdagangan belum dapat

dilaksanakan secara keseluruhan.

Pelaksanaan pembinaan

promosi tenun songket dengan

indikator Mengembangkan lembaga

pemasaran dan jaringan distribusi

adalah cukup baik.

Untuk melihat rekapitulasi

tanggapan responden dapat dilihat

pada tebel berikut ini :

Tabel : Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Pembinaan Promosi

Tenunan Songket

No Indikator Tanggapan Jumlah

Baik C. Baik K.

Baik

1

2

3

4

Melaksanakan penelitian

dan pengkajian pemasaran

Meningkatkan

kemampuan manajemen

dan teknik pemasaran

Menyediakan sarana dan

dukungan promosi

Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan

distribusi

6

(33,33)

7

(38,88)

4

(22,22

6 (33,33)

8

(44,44)

6

(33,33)

10

(55,55)

9 (50,00)

4

(22,22)

5

(27,77)

4

(22,22)

3 (16,66)

18

100,00

18

100,00

18

100,00

18 100,00

Jumlah 23 33 16 72

Page 12: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 12

6 8 4 18

(33,33) (44,44) (22,22) (100,00)

Sumber data : data olahan tahun 2012

Berdasarkan tabel

rekapitulasi diatas dapat diketahui

bahwa tanggapan responden adalah

cukup baik dari 18 responden yang

menanggapai cukup baik sebanyak 8

responden atau sebesar 44,44%,

menurut responden melaksanakan

penelitian dan pengkajian

pemasaran, meningkatkan

kemampuan manajemen dan teknik

pemasaran, menyediakan sarana dan

dukungan promosi dan

mengembangkan lembaga

pemasaran dan jaringan distribusi

sudah dilaksanakan secara

keseluruhan. Tetapi mengenai hasil

dari pelaksanaan tersebut tidak

ditinjau kembali maka kegiatan

tersebut yang berjalan sekarang

hanya mengikutkan pengrajin

songket dalam kegiatan pameran –

pameran yang dilakukan oleh

instansi pemerintahan. Semenatara

kegiatan yang lain kurang terlaksana

dengan baik.

Tanggapan responden

yang menyatakan baik sebanyak 6

responden atau sebesar ( 33,33),

menurut responden pembinaan

promosi tenun songket sudah

dilaksanakan dengan baik kesemua

indikator yaitu melaksanakan

penelitian dan pengkajian

pemasaran, meningkatkan

kemampuan manajemen dan teknik

pemasaran, menyediakan sarana dan

dukungan promosi dan

mengembangkan lembaga

pemasaran dan jaringan distribusi.

Tetapi implementasi dari pengarajin

yang menjadi masalah adalah untuk

mengajak secara rutinitas dari

responden untuk menjalankan

Page 13: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 13

kegiatan tersebut secara terus

menerus.

Sedangkan tanggapan

responden yang menyatakan kurang

baik sebanyak 4 responden atau

sebesar 22,22%. Menurut

responden pembinaan promosi tenun

songket belum dapat dilaksanakan

dengan baik hal ini disebabkan

indikator yaitu : Melaksanakan

penelitian dan pengkajian

pemasaran, meningkatkan

kemampuan manajemen dan teknik

pemasaran, menyediakan sarana dan

dukungan promosi dan

mengembangkan lembaga

pemasaran dan njaringan distribusi.

Indikator tersebut sudah

disosialisasikan dan di sampaikan

kepada para pengrajin tenun songket

tetapi pelaksanaannya belum dapat

dilaksanakan, hal ini disebabkan

keinginan dari pengrajin untuk

melaksanakan kurang dan

pengawasan pelaksanaan dari Dinas

kurang dilaksanakan dengan baik.

Sementara yang jalan pada saat

sekarang hanya pada indikator

mengikutkan dalam kegiatan

pemerintah untuk kegiatan bazar atau

promosi.

Jadi dari tabel diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa

pembinaan promosi tenun songket

yang dilaksanakan oleh Dinas

Perindustrin dan perdagangan pada

bidang industri dan kerajinan

hasilnya adalah cukup baik, yaitu

ditanggapi oleh responden sebanyak

8 responden atau sebesar 44,44%

faktor yang dominan yaitu

menyediakan sarana dan dukungan

promosi.

Faktor – faktor penghambat

pembinaan promosi tenunan songket

Page 14: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 14

Winda oleh Bidang Industri dan

Kerajinan Disperindag Pekanbaru

1. Peralatan sangat sederhana

Karena peralatan tenun masih

sangat sederhana maka untuk

menyelesaikan hasil tenunan

memakan waktu terlalu lama

satu potong kain untuk

penyelesaiannyua memakan

waktu hampir 1 sampai 2

bulan.

2. Harga terlalu tinggi sehingga

yang bisa membeli hanya

golongan menengah keatas.

Bahan baku untuk

menghasilkan kain songket

susah didapat seperti benang

mas impor sedangkan bahan

lain tidak tersedia di pasar

lokal harus didatangkan dari

daerah pulau Jawa.

Sedangkan upah tenaga kerja

juga tinggi

SIMPULAN

Hasil penelitian dan

analisis pembinaan promosi tenun

songket yang dilaksanakan oleh

Dinas Perindustrin dan perdagangan

pada bidang industri dan kerajinan

hasilnya adalah cukup baik, yaitu

ditanggapi oleh responden sebanyak

8 responden atau sebesar 44,44%

faktor yang dominan yaitu

menyediakan sarana dan dukungan

promosi. Faktor – faktor penghambat

pembinaan promosi tenunan songket

Winda oleh Bidang Industri dan

Kerajinan Disperindag Pekanbaru

yaitu : Peralatan sangat sederhana,

Harga terlalu tinggi sehingga yang

bisa membeli hanya golongan

menengah keatas.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 15

- Agus Ahyari manajemen

produksi, Karaihi Jakarta

2003

- Basu Swasta, DH

Manajemen Pemasaran,

Jakarta 2005

- Mursyd Assuri,Drs,

manajemen Produksi,

Penerbit FE Universitas

Lancang Kuning.

- Mursyd, M. Drs Manajamen

Pemasaran, Bumi Aksara

Jakarta 2003

Page 16: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 16

PENGEMBANGAN

USAHA TENUN SONGKET WINDA DI KOTA PEKANBARU

PROPINSI RIAU

Nurpeni,Ellinielwaty,Abdul Mirad

[email protected]

Abstrak,Dari hasil kegiatan pembinaan tenun songket maka Tim

mengumpulkan data sebagai laporan dan evaluasi dalam hal kegiatan dapat

disimpulkan : hasil pembinaan dan konsultasi terlihat bahwa karyawan hanya

mengetahui bahwa hasil dari songket hanya di produk untuk pakaian, penyuluhan

dan serta konsultasi terlihat bahwa karyawan tenun songket Winda sangat

mengingin adanya tindak lanjut dari pembinaan pengembangan usaha.

Kemajuan ekonomi

Indonesia dianggap telah gagal,

karena hanya menguntungkan

individu – individu dan kelompok

kecil masyarkat, yakni pengusaha

besar berpeluang untuk tumbuh dan

berkembang agar perekonomian

lebih meningkat

SONGKET atau kain

songket merupakan hasil dari

menenun benang sehingga

menghasilkan kain. Kain dari hasil

menenun inilah yang disebut

songket. Songket adalah sebuah seni

yang sangat indah, sebagai generasi

muda kita harus melestarikan seni

songket yang dipercayai memiliki

beranekaragam motif yang dipercaya

Page 17: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 17

mengandung makna dan falsafah

tertentu.

Motif yang diangkat dari

tumbuh-tumbuhan dan hewan

menjadi variasi dengan simbol-

simbol yang mencerminkan nilai-

nilai asas kepercayaan dan budaya

melayu. Selain itu motif-motif ini

juga mengacu pada sifat- sifat asal

dari sebuah benda dan hewan-hewan

tersebut.

Tenun songket terdiri dari

beberapa motif seperti motif semut

beriring yang memiliki makna hewan

terkecil yang memiliki jiwa

kebersamaan dalam setiap

melakukan pekerjaan sehingga semut

yang kecil bisa menghasilkan sesuatu

yang besar. Motif itik pulang petang

yang bermaksud itik yang selalu setia

kawan selalu beriringan dan

rukunnya saat berjalan.

Motif lebah bergantung

yang memiliki makna hewan yang

selalu berbuat kebaikan dengan

membagi kepada makhluk lain

sehingga membentuk madu dan

selalu hidup berkawan-kawan

dengan damainya. Motif bunga-

bunga yang mengandung nilai dan

falsafah keluhuran dan kehalusan

budi keakraban dan kedamaian.

Motif pucuk rebung yang

dikaitkan dengan kelemah lembutan

budi dan kekreatifan. Motif balam

setengger mencerminkan dari

kerukunan hidup suami istri dan

persahabatan. Motif naga berjuang

serindit mencerminkan sifat kearifan

dan kebijakan.

Pada zaman dahulu setiap

pengrajin tenun diharuskan untuk

memahami makna dan falsafah yang

terkandung dalam setiap motif.

Page 18: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 18

Keharusan ini bertujuan agar setiap

penenun secara pribadi mampu

menyerat dan menghayati nilai-nilai

yang terkandung dalam setiap motif.

Khasanah songket melayu

sangatlah kaya dengan motif dan

serat dengan makna dan falsafahnya,

yang dahulunya dimanfaatkan untuk

mewariskan nilai-nilai asas adat dan

budaya tempatan.

Seorang pemakai songket

tidak hanya sekadar memakai untuk

hiasan tetapi memakai dengan

simbol-simbol dan memudahkannya

untuk mencerna dan mengahayati

falsafah yang terkandung

didalamnya. Kearifan itulah yang

menyebabkan songket masih

berkembang sampai saat ini.

Sekarang Pemko Pekanbaru

telah mencanangkan untuk seragam

songket yang harus dipakai oleh

pegawai pada setiap hari kamis.

Penggunaan songket ini telah

berlangsung dalam beberapa pekan

terakhir ini.

Masyarakat Melayu,

khususnya Melayu Riau, amat kaya

akan khazanah kebudayaan. Di

antara kekayaan budaya itu adalah

tenun Melayu dengan aneka corak

(motif) dan raginya (desain) yang

memiliki makna filosofis yang

dalam. Sejak masa Kerajaan Johor-

Riau dan Riau-Johor (1511-1787),

tradisi bertenun sudah tumbuh subur

di tengah Masyarakat Riau. Secara

umum, di daratan pulau Sumatera,

aktivitas bertenun berkembang

sejalan dengan kebesaran kerajaan-

kerajaan Melayu daratan, seperti

Kerajaan Pelalawan (1530-1879),

Indragiri (1658-1838), dan Kerajaan

Siak Sri Indrapura (1723-1858).

Page 19: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 19

Seni tenun dalam

masyarakat Melayu Riau layaknya

bunga, buah dan taman kreativitas

yang simultan. Karya seni ini

merupakan salah satu karya yang

unik dan mengagumkan, karena

disamping menggambarkan kearifan,

kreativitas dan kemajuan masyarakat

setempat, juga mengandung nilai-

nilai kemanusiaan universal. Nilai-

nilai agama dan kebudayaan lokal

mengarahkannya menjadi simbol-

simbol dalam bentuk busana yang

melambangkan kemuliaan

pemakainya.

Kehormatan seseorang,

diantaranya dilihat dari model busana

yang dikenakan. Di sini busana,

dalam taraf tertentu, menjadi alat

identifikasi moralitas, karakter dan

bahkan status seseorang atau

kelompok. Bagi masyarakat Melayu,

pakaian tidak semata-mata berfungsi

untuk melindungi tubuh dari panas

dan hujan, lebih dari itu pakaian

berfungsi untuk menutup malu,

menjemput budi, menjunjung adat,

menolak bala, dan menjunjung

bangsa. Karenanya, busana tak hanya

bernilai pragmatis, tetapi juga

bernilai religius, adat dan kultural,

etis dan estetis.

Busana Melayu harus

memiliki kualitas “seri gunung dan

seri pantai”, artinya pakaian harus

indah dilihat dari jauh dan cantik

dipandang dari dekat, bagus

dipandang oleh mata dan elok ditilik

mata hati. Dengan kriteria itulah

pakaian Melayu memiliki kualitas

“sadu perdana” yang bernilai “tujuh

laksana”, atau kecantikan kelas satu

yang layak diberikan nilai tujuh

bintang.

Page 20: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 20

Berbagai macam corak dan

ragi cita rasa seni masyarakat

Melayu Riau biasanya dituangkan

dalam ukiran (pada kayu, perunggu,

emas, perak dan suasa), tenunan

(pada tenun siak, bukit bata, daik

lingga, pelalawan, indragiri, lintang

siantar), sulaman, tekat, suji, dan

anyaman. Bentuk dan coraknya

merupakan stilisasi dari flora (bunga,

kuntum, buah, daun, dan akar-

akaran), fauna (jenis unggas,

serangga, hewan melata, hewan buas,

dan hewan air), alam (benda-benda

angkasa), dan bentuk-bentuk tertentu

(segi penjuru empat, segi penjuru

lima, segi penjuru enam, segi tiga,

segi delapan, segi panjang, bulat

penuh, bujur telur, lengkung anak

bulan, lentik bersusun, kaligrafi, dll).

Kota Pekanbaru

merupakan ibukota dari Propinsi

Riau dengan jumlah penduduk yang

sangat padat dengan keadaan

masyarakat adalah heterogen dan

tingkat perekonomian yang

beragam. Di Kota Pekanbaru ada

terdapat industri kecil yang bergerak

di bidang pembuatan songket yang

masih teradisional.

Dari hasil pra survey di

kota Pekanbaru masalah ketenaga

kerjaan yang belum pernah

mendapatkan pelatihan karena

keahlian yang di dapat adalah dari

hasil turun temurun, sedangkan

bentuk produksi hanya kain songket

Page 21: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 21

untuk pakaian, sementara kain

songket tersebut dapat dibuat bentuk

lain.

Dari fenomena tersebut, maka

penulis merumuskan pokok

permasalahannya yaitu :

“Pengembangan Usaha Kerajinan

Songket Riau di Kota Pekanbaru

Propinsi Riau. “

Tujuan pengabdian maysrakat

yaitu :

Secara Umum yaitu bagi

seluruh industri kecil songket yang

masih memproduksi songket hanya

untuk pakaian. Secara khusus yaitu

bagi industri kecil songket yang

mendapatkan pengabdian untuk

dapat mengembangkan industri kecil

songket dengan berbagai jenis

produk :

- Tujuan memberikan

nilai – nilai

pengetahuan dan

teknis melalui

pengembangan usaha

kecil mengenai

pengembangan usaha.

- Tujuan meningkatkan

kemampuan dari

pengusaha songket

Riau untuk

megembangkan usaha

bukan hanya membuat

tenunan untuk pakaian

saja tetapi bisa

tenunan tersebut

untuk gorden, sarung

bantal kursi dan lain –

lain.

- Tujuan untuk

meningkatkan

produktivitas dan

daya saing.

Adapun manfaat

pengabdian masyarakat yaitu :

Secara Umum, bermanfaat bagi

Page 22: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 22

masyarakat yang sudah memiliki

industri kecil songket dan belum

mendapatkan pengembangkan hasil

produk songket. Secara khusus,

bermanfaat bagi karyawan tenun

songket Winda yang sudah

mendapatkan pembinaan

pengembangan industri kecil

songket. Memberikan nilai – nilai

pengetahuan dan teknis melalui

pengembangan usaha kecil mengenai

pengembangan usaha. Meningkatkan

kemampuan dari pengusaha songket

Riau untuk megembangkan usaha

bukan hanya membuat tenunan untuk

pakaian saja tetapi bisa tenunan

tersebut untuk gorden, sarung bantal

kursi dan lain – lain. Untuk

meningkatkan produktivitas dan

daya saing. Khalayak sasaran

dalam penyuluhan meliputi :

Karyawan tenunan songket Winda

Pengembangan usaha

menurut Basu Swasta ( 2003 : 210 )

yaitu memasuki kegiatan mengukur

reaksi pembeli – terhadap gambaran

tentang produk baru dengan

mengadakan tes kesukaan

konsumen. Dalam pengembangan

produk terdapat beberapa tahap

yakni : tahap perkenalap, tahap

pertumbuhan, tahap kedewasaan dan

tahap kemunduran

Strategi pengembangan

produk menurut Basu Swasta ( 2003

: 233 ) dapat di bagi menjadi 3

macam yaitu :

1. Modifikasi pasar

2. Modifikasi produk

3. Modifikasi marketing mix.

Sedangkan menurut Agus

Ahsyari ( 2005 : 27) Pengembangan

produk merupakan kegiatan yang

sangat penting dan perlu adanya

Page 23: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 23

penelitian dipasaran tentang produk

yang dikembangkan yang meliputi :

- Pengembangan

kualitas,

- Pengembangan

bentuk

- Desain produk.

METODE

Kerangka pemecahan

masalah yang akan di lakukan pada

pengabdian masyarakat ini meliputi

pendataan industri songket yang ada

di Kota Pekanbaru dan industri kecil

songket tersebut masih meproduksi

songkat hanya sebagai pakaian.

Dengan diketahui masalah –

masalah yang ada pada industri kecil

songket, maka perlu direncanakan

pemecahan masalah dengan

mengadakan pembinaan untuk

pengembangan industri kecil songket

di kota Pekanbaru.

Dengan metode ceramah,

diharapkan dapat memecahkan

permaslahan yang selama ini

dihadapi oleh industri kecil songket

dan masyarakat yang selalu

berangkapan bahwa songket hanya

dapat dimiliki oleh masyarakat

kalangan ekonomi menenagh keatas.

Dengan kegiatan pembinaan ini

dapat membawa prubahan pada

peningkatan macam – macam hasil

industri yang dapat dihasilkan.

Keterkaitan pengabdian

kepada masyarakat ini tidak ada

keterkaitan dengan lembaga lain,

sehingga kegiatan ini hanya

dilakukan oleh Tim Pelaksana

Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Fakultas Ilmu Admnistrasi

Universitas Lancang Kuning dengan

tenun songket Winda dikota

Pekanbaru.

Page 24: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 24

HASIL PENGABDIAN

MASYARAKAT

Hasil yang dicapai dari

kegiatan pengabdian dan penyuluhan

yang dilakukan pada tenun songket

Winda adalah memberikan

pembinaan tentang pengembangan

dari hasil kain songket yang selama

ini hanya dihasil untuk kain dan

pakaian serta yang memiliki kain

songket tersebut hanya masyarakat

kalangan ekonomi menengah keatas.

Dengan adanya

pembinaan pengembangan hasil

tenun songket Winda, maka tenun

songket Winda bukan hanya untuk

membuat kain dan pakaian tetapi

dibisa dihasilkan dalam bentuk lain

seperti taplak meja, sarung bantal

kursi, tempat tissu dan lain – lain.

Hasil kegiatan pembinaan

dan penyuluhan pada tenun Songket

Winda Pekanbaru maka tim dapat

mengumpulkan data sebagai

laporan dan evaluasi. Pada kegiatan

tersebut dapat disimpulkan :

1. Dari hasil pengabdian

dan penyuluhan

kepada karyawan

tenun songket Winda

telah mengikuti dengan

baik.

2. Dari hasil penyuluhan

dan serta konsultasi

terlihat bahwa

karyawan tenun

songket Winda sangat

mengingin adanya

tindak lanjut dari

pembinaan

pengembangan usaha

songket tersebut. Agar

songket yang

dihasilkan lebih

rutinitas bukan hanya

berdasarkan kepada

Page 25: pembinaan promosi tenunan songket winda oleh bidang industri

________________________Jurnal NIARA vol. 1 No. 2 Th. 2013 ( Edisi Khusus) Page 25

pesanan saja, seperti

apa yang dialami oleh

tenun songket Winda

SIMPULAN

Dari hasil kegiatan

pembinaan tenun songket maka Tim

mengumpulkan data sebagai laporan

dan evaluasi dalam hal kegiatan

dapat disimpulkan : hasil

pembinaan dan konsultasi terlihat

bahwa karyawan hanya mengetahui

bahwa hasil dari songket hanya di

produk untuk pakaian, penyuluhan

dan serta konsultasi terlihat bahwa

karyawan tenun songket Winda

sangat mengingin adanya tindak

lanjut dari pembinaan pengembangan

usaha.