19
PEMBUATAN ALLOY 1. PENUANGAN (CASTING) 2. PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING) 3. ELECTROFORMING

pembuatan-alloy.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pembuatan-alloy.ppt

PEMBUATAN ALLOY

1. PENUANGAN (CASTING)2. PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING)3. ELECTROFORMING

Page 2: pembuatan-alloy.ppt

1. PENUANGAN (CASTING)1. PENUANGAN (CASTING)

Logam / Alloy dicairkan kemudian Logam / Alloy dicairkan kemudian dituangkan ke cetakandituangkan ke cetakan

Cetakan bisa terbuat dari tanah liat atau pasirCetakan bisa terbuat dari tanah liat atau pasir Cetakan ini hanya untuk sekali pakai (karena Cetakan ini hanya untuk sekali pakai (karena

cetakan ini rusak setelah pemakaian)cetakan ini rusak setelah pemakaian) Bentuk cetakan yang lainBentuk cetakan yang lain : Die-casting : Die-casting

((cetakan permanen terbuat dari logam)cetakan permanen terbuat dari logam) Dlm kedokteran gigi sering digunakan Dlm kedokteran gigi sering digunakan

MALAMMALAM sebagai cetakan sebagai cetakan

Page 3: pembuatan-alloy.ppt

METODE UMUM PENUANGANMETODE UMUM PENUANGAN

• Contoh penuangan inlay dengan bahan alloy emas

• Ukuran tangkai harus tepat sesuai ukuran tuangan

• Inlay yang sangat kecil butuh diameter tangkai 1,3 mm

• Untuk inlay pada umumnya dipergunakan tangkai d = 2 mm

• Untuk mahkota yang sangat besar dipergunakan tangkai d = 2,6 mm

Page 4: pembuatan-alloy.ppt

ReservoirReservoir

Dibuat dari bahan malam yang dilekatkan Dibuat dari bahan malam yang dilekatkan pd tangkai pd tangkai

Berguna untuk mencegah terjadinya Berguna untuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksikarena adanya kontraksi

Jika ruangan untuk reservoir yang Jika ruangan untuk reservoir yang ditempati malam memiliki ukuran lebih ditempati malam memiliki ukuran lebih besar dari ukuran tuangan maka alloy besar dari ukuran tuangan maka alloy akan lebih lambat mengeras drpd tuangan akan lebih lambat mengeras drpd tuangan utama dan berfungsi sebagai cadangan utama dan berfungsi sebagai cadangan alloy cair yang siap untuk mengisi ruangan alloy cair yang siap untuk mengisi ruangan yang timbul oleh karena adanya kontraksi.yang timbul oleh karena adanya kontraksi.

Page 5: pembuatan-alloy.ppt

PROSES SELANJUTNYA

Setelah tangkai dan pembentuk corong dikeluarkan, maka bahan pendam dipanaskan di tungku untuk membakar malam dan mengekspansi cetakan.

Alloy dicairkan dengan api gas, alloy cair ditekan masuk ke dalam cetakan dengan suatu gaya sentrifugal

Jika penuangan untuk bahan yang lebih besar dari inlay misalnya kerangka logam untuk landasan gigi tiruan, maka dibutuhkan beberapa tangkai untuk menjamin agar cetakan dapat terisi penuh sebelum alloy cair memadat

Page 6: pembuatan-alloy.ppt

BEBERAPA KESALAHAN PD PROSES PENUANGAN

1. Ukuran dimensi tuangan tidak seperti cetakan

2. Permukaan kasar dan adanya sayap pd tuangan

3. Adanya porositas

Page 7: pembuatan-alloy.ppt

1. Kesalahan ukuran dimensi tuangan

MASALAH PENYEBAB SOLUSITuangan terlalu besar

Ekspansi cetakan terlalu besar

Gunakan suhu yg benarGunakan tipe bahan pendam yg benar

Tuangan terlalu kecil

Ekspansi cetakan terlalu kecil

Panaskan bumbung tuang dg cukup

Tuangan berubah bentuk

Pola malam berubah bentuk

Penanganan malam dengan benar

Page 8: pembuatan-alloy.ppt

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Pencairan alloy dapat dilakukan dengan semprotan api memakai gas/udara. Hal ini penting karena:

Alloy akan cukup panas sehingga mencair semua, jika tidak maka akan terjadi hasil tuangan yang tidak lengkap

Harus dihindari terjadinya overheating untuk mencegah timbulnya kontaminasi tuangan oleh oksidasi

Digunakan api yang tidak mengandung banyak oksidasi

Page 9: pembuatan-alloy.ppt

Hasil penuangan yang tidak lengkap dapat terjadi karena:

Bahan alloy yang digunakan tidak cukup Alloy tidak dapat masuk ke dalam bagian

cetakan yang tipis Cetakan terlalu dingin sehingga menimbulkan

pemadatan prematur dari alloy Saluran terhalang oleh benda asing, misal

bahan pendam atau sisa malam yang tidak terbakar

Alloy belum mencair sempurna Gaya untuk menekan bahan masuk ke dalam

cetakan terlalu kecil

Page 10: pembuatan-alloy.ppt

Permukaan kasar dan adanya sayap pd tuangan

MASALAH

PENYEBAB SOLUSI

Permukaan kasar

1.Bahan pendam pecah

2.Gelembung udara pada pola malam

3.Permukaan bahan pendam lunak

Mencegah pemanasan berlebih bumbung tuang dan alloyPengisian yg benar dg menggunakan vakumMencegah penggunaan perbandingan air/bubuk terlalu tinggi

Sayap pada tuangan

Retak pada bahan pendam

Mencegah pemanasan bumbung tuang yang terlalu cepat

Page 11: pembuatan-alloy.ppt

POROSITASMASALAH PENYEBAB SOLUSIa. Bintik-bintik tdk teratur

Kontraksi sewaktu pendinginan alloy

Partikel bahan tanam turut serta

Pergunakan diameter tangkai yang sesuai

Reservoir harus cukup dekat dengan cetakan akan lebih efektif

Panaskan bumbung tuang pd tungku dengan posisi terbalik shg partikel bahan pendam jatuh keluar

b. Bintik yg sferis Turut sertanya gas dalam alloy cair

Cegah pemanasan berlebih dan terlalu lama

c. Tepi tuangan membundar

Tekanan balik, udara tdk dpt keluar dr cetakan

Pergunakan gaya tekan yg cukup sewaktu menuang

Pergunakan bahan pendam dengan permeabilita syg cukup

Cegah sisa malam didalam cetakan

d. Porositas Terjadi arus turbulen pd alloy cair sewaktu masuk cetakan

Letakkan tangkai pd posisi yang benar

Page 12: pembuatan-alloy.ppt

2. PENGERJAAN DINGIN 2. PENGERJAAN DINGIN (COLD WORKING)(COLD WORKING)

• Proses penempaan logam menjadi lembaran melalui ditarik atau digulung

• Logam ditarik melalui suatu Die untuk mendapatkan bentuk kawat

Page 13: pembuatan-alloy.ppt

Cold Working pd logam berupa serbuk

Logam berupa serbuk dpt dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan dengan bentuk yg dikehendaki

Hasil yg diperoleh TIDAK KUAT karena adhesi yg terjadi sangat kecil

Untuk meningkatkan kekuatannya dilakukan proses sintering (pengepresan sambil dipanaskan di bawah titik cairnya)

Page 14: pembuatan-alloy.ppt

3. ELECTROFORMING3. ELECTROFORMING

Proses pelapisan logam dengan Proses pelapisan logam dengan prinsip elektrolisaprinsip elektrolisa

Contoh:Contoh:

Copper platingCopper plating (melapisi (melapisi cetakan dengan cetakan dengan copper/tembaga)copper/tembaga)

Silver-platingSilver-plating (melapisi cetakan (melapisi cetakan polisulfide dan silikon dengan silver)polisulfide dan silikon dengan silver)

Page 15: pembuatan-alloy.ppt

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN DAN BENTUK BUTIR/GRAIN

• 1. Kecepatan pendinginan• 2. Pengerjaan dingin

Kecepatan Pendinginan

Cepat Lambat

butir halus butir kasar

Page 16: pembuatan-alloy.ppt

Bentuk dan ukuran butir

Page 17: pembuatan-alloy.ppt

PENDINGINAN SECARA CEPAT

• Lebih banyak menghasilkan inti kristal sehingga terdapat lebih banyak butir kristal pada volume tertentu dari bahan sehingga akibatnya ukuran butir tersebut menjadi lebih kecil

Page 18: pembuatan-alloy.ppt

PENDINGINAN SECARA CEPAT DIBOLEHKAN DALAM KASUS:

• Bila dipakai cetakan dari bahan yang menghantarkan panas tinggi

• Pada tuangan yang kecil

Page 19: pembuatan-alloy.ppt

PENGERJAAN DINGIN• Pengerjaan menempa,

menggulung atau menarik logam menjadi bentuk kawat akan mengubah bentuk butir dari equiaxed menjadi fibrous