Pembuatan Gas Chlor

  • Upload
    tantri

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    1/14

    I.  Tujuan

    1.  Mempelajari pembuatan gas chlorine dengan proses elektrolisis.

    2. 

    Mengidentifikasi produksi gas chlorine yang didapatkan.

    3.  Membandingkan produksi gas chlorine dalam waktu tertentu.

    II. 

    Dasar Teori

    Gas chlorine merupakan bahan yang sering dimanfaatkan sebagai bahan

    desinfektan untuk memperbaikai kualitas dari air. Beberapa bahan kimia yang

    dapat digunakan adalah Ozon (O3), Chlorine (Cl2), dan air chlor oksida (ClO2),

    atau secara fisika dengan penyinaran menggunkan sinar ultra violet atau dengan

    cara pemanasan.Gas chlorine merupakan alternatif bahan yang dapat digunakann

    sebagai desinfektan karena selain harga dari gas chlorine yang murah, juga

    mempunyai daya aktivitas yang baik selama beberapa waktu.

    Proses pembuatan gas chlorine dapat dilakukan dengan cara elektrolisis

    menggunakan NaCl, karena dalam garam (NaCl) mengandung ion-ion klorida

    didalam komposisinya murni, Selain digunakan sebagai desinfektan gas chlorine

    dapat digunakan untuk mengoksidasi logam besi (Fe) dan Mangan (Mn).

    Elektrolisis menggunakan air saja tidak dapat dilakukan, karena air murni tidakdapat menghantarkan listrik, akan tetapi dengan penambahan asam, basa, atau

    garam yang dilarutkan didalamnya, maka larutan tersebut dapat menghantarkan

    listrik, dan akan mengalami perubahan kimia. Larutan asam atau basa tersebut

    merupakan elektrolit yang dapat meneruskan arus listrik dan merupakan

    konduktor yang baik. Salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam

    sebagai elektrolit adalah NaCl. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada saat

    elektrolisis larutan elektrolit NaCl.

    Katoda : 2H2O(l) + 2e- H2 (g) + 2OH

    -(aq)

    Anoda : 2Cl-(aq) Cl2 (g) + 2e-

    2H2O(l) + 2Cl-(aq) H2 (g) + 2OH

    -(aq) + Cl2 (g)

    Selain pembentukan gas chlorine, dalam anoda juga terbentuk gas oksigen,

    reaksi terjadi sebagai berikut :

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    2/14

    Katoda : 4H2O  + 4e- 2H2 + 4OH

    -

    Anoda : 2H2O  4H+ + O2 + 4e

    -

    6H2O(l) 2 H2 + 4 OH- + 4H+

    Produk gas chlorine yang terjadi ditangkap oleh larutan kalium iodide. Adanya

    gas Cl2  ditunjukkan dengan perubahan warna yang terjadi pada larutan KI.

    Adanya gas oksigen yang merupakan produk samping akan naik ke atas dan

    mendorong larutan kalium iodide ke bawah. Pada katoda dihasilkan H 2  dan

    larutan bersifat basa, yang dapat diidentifikasi dengan penambahan indicator pp,

     berubah menjadi merah. Penentuan konsentrasi dilakukan dengan titrasi asam

     basa menggunakan larutan HCl.

    III.  Alat dan Bahan

    Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan yang digunakan

    No. Nama AlatJumlah

    (buah)Nama Bahan Jumlah

    1. Scrubber 2 NaCl teknik 35 gram2. Erlenmeyer 250 ml 2 KI 2% 50 ml

    3. Gelas kimia 250 ml 1 HCl 0,02 N ml

    4. Gelas kimia 25 ml 1 Indikator pp 6 tetes

    5. Buret 50 ml 1 Aquades

    6. Bola hisap 1

    7. Pipet tetes 2

    8. Pipet volume 5 ml 19. Pipet ukur 5 ml 1

    10. Pipet ukur 10 ml 1

    11. Corong 1

    12. Batang pengaduk 1

    13. Selang 1

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    3/14

     

    IV.  Skema Kerja

    Pembuatan larutan NaCl 35 g dalam 100 mlaquades hingga larutan jenuh

    Merangkai larutan elektrolisis dan menghubungkan dengan sumber arus listrik.Sumber listrik negatif sebagai katoda dan positif sebagai anoda

    Memasukkan larutan NaCl ke dalam reaktor yang dihubungkandengan scrubber 

    Scrubber diisi dengan larutan KI

    Pencatatan kenaikan volume gas Cl2 yang terdapat padareaktor katoda

    Untuk menganalisis keberadaan Cl2 ditambahkan amilum jika berubahwarna menjadi hitam keunguan berarti terdapat gas Cl2

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    4/14

    V.  Data Pengamatan

    5.1.Persiapan

    Gram NaCl = 35 gram

    Aquades = 100 ml

    Mr = 58,5

    5.2.Pembentukkan Gas Chlorine

    Tabel 5.2.1 Data hasil gas Chlorine di anoda

    No. Waktu (detik)Volume Gas Chlorine

    (ml)

    1. 0 0

    2. 30 0,5

    3. 60 0,9

    4. 90 1,4

    5. 120 1,9

    6. 150 2,4

    7. 180 2,9

    8. 210 3,5

    9. 240 3,9

    10. 270 4,4

    11. 300 5

    12. 330 5,4

    5.3.Penentuan konsentrasi NaOH (proses titrasi)

    Tabel 5.3.1 Data volume larutan HCl 0,02 N pada proses titrasi

     No.

    Volume Larutan

    katoda hasil

    elektrolisis yang

    digunakan (mL)

    Volume

    larutan HCl

    0,02 N

    Titrasi 1 (mL)

    Volume larutan

    HCl 0,02 N

    Titrasi 2(mL)

    Rata-rata

    volume

    larutan HCl

    (mL)

    1. 4 5,5 5,7 5

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    5/14

    VI.  Pengolahan Data

    6.1.Penentuan konsentrasi NaCl

    M =

      1000

     

    6.2.Penentuan konsentrasi NaOH

     N NaOH xV NaOH  = NHCl x VHCl 

    6.3 Grafik Waktu terhadap gas Chlorine yang dihasilkan

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    0 0.5 0.9 1.4 1.9 2.4 2.9 3.5 3.9 4.4 5 5.4

        W    A    K

        T    U

    KONSENTRASI

    GRAFIK WAKTU TERHADAP VOLUME GAS

    CLHORINE

    Series 1

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    6/14

    VII.  Perhitungan

    7.1 Konsentrasi NaCl

    M =

      

    1000

     

    =35

    58,5 / 

    1000

    100  

    = 5,98 M ≈ 5,98 N

    7.2 Konsentrasi NaOH

     N NaOH xV NaOH  = NHCl x VHCl

     N NaOH x 4 = 0,02 x 5,6

     N NaOH =0,02 x 5,6

     N NaOH = 0,028 N

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    7/14

    VIII.  Pembahasan

    8.1 Tantri Prasetyani (151411061)

    Pada praktikum ini tujuan yang dicapai adalah terbentuknya gas chlorine

    serta identifikasi terhadap gas chlorine yang dihasilkan. Metode yang

    digunakan untuk menghasilkan gas chorine, yaitu dengan metode elektrolisis.

    Pada prinsipnya, metode elektrolisis ini menggunakan aliran listrik untuk

    memecah senyawa yang diinginkan yang terjadi baik pada katoda maupun

    anoda.

    Senyawa yang digunakan untuk menghasilkan gas chlorine adalah

    larutan NaCl jenuh. Penggunaan larutan NaCl jenuh ini dikarenakan pada

    larutan yang jenuh memiliki zat terlarut yang tinggi sampai melewati batas

    kelarutannya sehingga timbul endapan, dengan banyaknya zat terlarut maka

    akan sebanyak pula ion didalam larutan tersebut yang akan terelektrolisis

    sehingga dapat memaksimalkan hasil atau produk dari proses elektrolisis yang

    dilakukan. Sebelumnya, larutan jenuh NaCl yang digunakan disaring terlebih

    dahulu sehingga endapannya tidak ikut digunakan.

    Proses elektrolisis dilakukan pada tegangan 10 V. Saat proses elektrolisis

    terjadi reaksi pemecahan senyawa NaCl. Reaksi tersebut terjadi di anoda dan

    katoda, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut .

    Katoda : 2H2O(l) + 2e- H2 (g) + 2OH

    -(aq)

    Anoda : 2Cl-(aq) Cl2 (g) + 2e-

    2H2O(l) + 2Cl-(aq) H2 (g) + 2OH

    -(aq) + Cl2 (g)

    Berdasarkan reaksi tersebut,diketahui bahwa yang berekasi di katoda

    adalah air bukan ion Na+, hal tersebut terjadi karena Na sebagai logam aktif

    memiliki nilai potensial reduksi yang lebih negatif, sehingga yang tereduksi

    adalah air.

    Selain itu, reaksi di di katoda menghasilkan produk berupa ion

    hidroksida serta gas hidrogen. Ion hidroksida yang dihasilkan tersebut

    kemudian akan bereaksi dengan ion Na+, sehingga di katoda akan

    menghasilkan larutan basa, yaitu NaOH.

    Sementara di anoda, produk yang dihasilkan berdasarkan reaksi diatas

    adalah gas chlorine. Untuk mengidentifikasi gas chlorine yang dihasilkan,

    maka alat elektrolisis dihubungkan dengan scrubber yang telah diisi dengan

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    8/14

    larutan KI. Larutan KI ini sebagai indikator untuk membuktikan apakah benar

    di anoda dihasilkan gas chlorine.

     Namun, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,tidak terjadi

     perubahan warna pada scrubber. Hal tersebut terjadi karena gas yang

    dihasilkan terlalu sedikit.Oleh karena itu, larutan yang telah terelektrolisis di

    anoda, ditetesi dengan larutan KI dan hasilnya larutan berubah warna menjadi

    kuning, itu membuktikan bahwa di anoda benar terbentuk gas chlorine. Selain

     perubahan warna tersebut, terbentuknya gas Chlorine juga sudah teridentifikasi

    dari bau larutan yang dihasilkan di anoda, baunya cukup menyengat.

    Perubahan warna tersebut karena gas chlorine yang dihasilkan bereaksi

    atau berikatan dengan KI membentuk I2 (iodin), iodin tersebutlah yang

    merubah warna pada larutan, reaksi yang terjadi sebagai berikut.

    Cl2 + 2 KI 2 KCl + I2 

    Identifikasi lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui apakah benar

    terbentuk iodin pada reaksi di atas. Identifikasi dilakukan dengan meneteskan

    larutan amilum., setelah ditetskan dengan amilum terjadi perubahan warna

     pada larutan yang asalnya berwarna kuning menjadi kebiruan. Hal tersebut

    menunjukkan bahwa memang terbentuk iodin pada reaksi yang telah terjadi

    antara chlorine dengan KI.

    Kemudian identifikasi juga dilakukan pada larutan NaOH yang

    dihasilkan pada rekasi yang terjadi di katoda. Identifikasi ini dilakukan untuk

    mebuktikan bahwa yang terbentuk adalah larutan NaOH serta untuk

    menentukan konsentrasinya.

    Identifikasi dilakukan dengan menitrasi larutan NaOH dengan larutan

    HCl 0,02 N. Sebelumnya larutan NaOH ditetesi dengan indikator pp, hasilnya

    larutan tersebut berubah warna menjadi warna merah muda (pink). Hal

    tersebut menunjukkan bahwa benar terbentuk senyawa basa, yaitu NaOH.

    Setelah dilakukan dua kali titrasi, rata-rata volume HCl 0,02 N yang

    digunakan sebanyak 5,6 mL dan Berdasarkan perhitungan diperoleh

    konsentrasi NaOH sebesar 0,028 N.

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    9/14

      Kemudian pada anoda juga terjadi pembentukan gas O2. Reaksi yang

    terjadi yaitu:

    Katoda : 4H2O + 4e-  2H2 + 4OH

    Anoda : 2H2O 4H+  + O2 + 4e

    Total Reaksi : 6H2O 4H+  + 4OH- + 2H2 + O2

    Selain itu, diketahui pula bahwa semakin lama proses elektrolisis,

    volume gas chlorine yang dihasilkan semakin banyak pula.

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    10/14

    8.2 Wulandari (151411063)

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    11/14

     

    8.3 Yaumi Istiqlaliyah (151411064)

    Pada praktikum pembuatan gas chlorine, digunakan metode elektrolisis

    untuk menghasilkan gas chlorine. Larutan yang digunakan ialah larutan NaCl

    (35 gram NaCl teknis + 100 ml aquades). Sebelum proses elektrolisis, pastikan

    alat terangkai dengan benar sehingga tidak akan terjadi kebocoran selama

     proses elektrolisis berlangsung. Rangkaian alat tersebut yaitu rectifier

    dihubungkan dengan reaktor elektrolisis yang telah dihubungkan dengan

    scrubber. Sumber listrik positif dihubungkan ke anoda, sedangkan sumber

    listrik negatif dihubungkan ke katoda.

    Scrubber diisi oleh larutan KI 2% secukupnya. Larutan KI pada scrubber

     berfungsi sebagai penanda adanya gas chlorine yang terbentuk. Reaksi antara

    chlorine dan KI akan menghasilkan larutan yang berwarna kuning.

    Tegangan pada rectifier diatur hingga 10V. Semakin besar tegangan,

    maka gas chlorine yang terbentuk pun akan semakin banyak.

    Reaksi elektrolisis yang terjadi :

    Katoda : 2H2O + 2e-  H2 + 2OH- 

    Anoda : 2Cl-  Cl2 + 2e- 

    Total Reaksi : 2H2O + 2Cl-  Cl2 + 2OH

    - + 2H2

    Selain itu, pada anoda juga terjadi pembentukan gas O2. Reaksi yang terjadi

    yaitu:

    Katoda : 4H2O + 4e-  2H2 + 4OH

    Anoda : 2H2O 4H+  + O2 + 4e

    Total Reaksi : 6H2O 4H+  + 4OH- + 2H2 + O2

    Berdasarkan reaksi di atas, dapat dilihat bahwa pada katoda yang

    mengalami elektrolisis ialah H2O. Ion Na+  berasal dari logam aktif (logam

    golongan IA), yaitu logam-logam yang potensial elektrodanya lebih kecil/lebihnegatif dari air. Hal ini lah yang menyebabkan di katoda air yang tereduksi.

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    12/14

    Gas OH- yang terbentuk pada katoda akan bereaksi dengan ion Na+ yang

    tidak mengalami elektrolisis, sehingga pada katoda akan terbentuk larutan

     NaOH. Sementara itu, gas Cl2  yang terbentuk pada anoda akan mengalir

    melalui selang yang terhubung menuju ke scrubber. Namun pada saat

     percobaan, gas Cl2  yang dihasilkan terlalu sedikit, yang mengakibatkan gas

    tidak dapat mengalir ke scrubber. Oleh karena itu, untuk menguji ada atau

    tidaknya kandungan gas Cl2 dalam larutan, diambil beberapa tetes larutan pada

    katoda dan dicampurkan dengan larutan KI. Larutan berubah warna dari

     bening menjadi kuning yang menandakan adanya gas Cl2 dalam larutan.

    Reaksi yang terjadi : Cl2 + 2 KI 2 KCl + I2 

    Dalam menetukan konsentrasi NaOH yang terbentuk di katoda,

    mempipet beberapa ml larutan pada katoda. Larutan tersebut ditetesi indikator

     phenoftalein yang menyebabkan larutan berubah warna dari bening menjadi

    merah muda. Selanjutnya larutan dititrasi menggunakan HCl 0,02N.

    Berdasarkan perhitungan, dari 2 kali proses titrasi, rata-rata konsentrasi NaOH

    yang terbentuk ialah 0,028N.

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    13/14

     

    IX.  Simpulan

    Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka terbukti bahwa proses

    elektrolisis NaCl dapat menghasilkan gas chlorine pada anoda dan larutan NaOH

     pada katoda. Pembuktian adanya gas chlorine terlihat dari perubahan warna

    larutan dari bening menjadi kuning saat direaksikan denga KI. Sedangkan adanya

     NaOH ditandai dengan berubahnya warna larutan dari bening menjadi merah

    muda saat ditambahkan indikator pp. Konsentrasi NaOH dapat diketahui melalui

     proses titrasi. Banyaknya gas yang terbentuk dipengaruhi oleh tegangan rectifier

    dan lamanya proses elektrolisis. Semakin tinggi tegangannya, maka semakin

     banyak gas yang terbentuk. Dan semakin lama waktu elektrolis, maka semakin

     banyak gas yang terbentuk.

    X.  Saran

    Dalam praktikum ini, yang harus diperhatikan adalah ketika proses

     perangkaian alat yang harus benar dan teliti agar tidak ada kebocoran saat

    melakukan praktikum.

    XI.  Lampiran

    Identifikasi Gas Chlorine

  • 8/15/2019 Pembuatan Gas Chlor

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Manfaati,Rintis, Dkk.2012. Buku 1 Bahan Ajar Praktikum Satuan Proses 1. Jurusan Teknik

    Kima Politeknik Negeri Bandung.