Upload
raharjo-nara-luki
View
279
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
1/37
PEMBUATAN
HERBARIUM KERING
RISTOJA 2012
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
2/37
Pendahuluan
1. Metode pengawetan spesimen tumbuhan keringdan basah
2. Pengawetan kering herbarium kering butuh
keterampilan dan waktu lebih lama3. Spesimen tumbuhan obat dari lokasi pengumpulan
data herbarium kering
4. Lokasi pembuatan herbarium
Universitas5. Jumlah yang dibuat herbarium 1 dari 4 spesimen per
jenis tumbuhan; 3 spesimen/TO dikirim ke
Tawangmangu
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
3/37
1. Sasak/alat pres (alat pres) mengepres spesimentumbuhan
2. Sabuk sasak/alat pres mengikat tumpukan
spesimen di dalam sasak/alat pres3. Kertas karton tebal melindungi dan menjaga
letak spesimen tidak berubah dan tetap rata
4. Kertas merang pembatas antar spesimendengan spesimen lainnya
Alat dan Bahan
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
4/37
5. Oven mengeringkan spesimen
6. Pinset mengatur letak spesimen pada kertas
herbarium
7. Kertas herbarium bebas asam (acid free)
menempel spesimen tumbuhan yang digunakan
untuk mounting/ ngeplak di sisi doff/tidak mengkilap
8. Selotip bebas asam membantu merekatkan
bagian ranting, cabang atau batang spesimenpada kertas herbarium
9. Lem bebas asam merekatkan label herbarium
pada kertas herbarium
Alat dan Bahan Lanjutan...)
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
5/37
10. Label herbarium bebas asam identitas spesimensesuai dengan catatan lapangan
11. Amplop bebas asam menyimpan bagian
spesimen yang mudah gugur dan sulit untuk
ditempel, contoh: bunga dan biji
12. Species folder menyimpan herbarium kering
13. Genus folder menyimpan herbarium kering yang
telah disimpan di species folder dengan genus
yang sama
14. Jarum karung goni (uncek)
Alat dan Bahan (Lanjutan...)
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
6/37
Cara Kerja
1. spesimen tumbuhan + etiket gantung yang
menyertai dikeluarkan dari kantong plastik ukuran
40x60 cm dan diletakkan di dalam kertas merang
yang baru
2. Posisi spesimen diatur:a. merepresentasikan keseluruhan bagian
tumbuhan pada kondisi aslinya (keadaan saat
tumbuhan tersebut hidup)
b. menunjukkan morfologi semua bagianspesimen untuk memaksimalkan informasi
tumbuhan tersebut.
c. Contoh: organ daun harus diperlihatkan
bagian bawah dan atas daun.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
7/37
Proses Penataan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
8/37
2.d. Terna:
Terna berukuran kecil:
i. ditata dan dipres seluruh bagiantumbuhan pada kertas merang yang
sama
Terna berperawakan tinggi
i. sebaiknya ditekuk membentuk huruf V
terbalik, N atau M agar seluruh bagian
muat dalam satu kertas herbarium
ii. Jika ukuran masih terlalu besar maka
spesimen dipotong menjadi dua bagian
atau lebih dan diletakkan pada kertas
merang yang berbeda tetapi diberi kode
sama.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
9/37
Proses Penataan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
10/37
2.e. Rimpang/Umbi:
Jika berukuran besar i. iris melintang di bagian tengah dan iris
membujur di bagian tepi.
ii. ketebalan irisan 3-5 mm
iii. saat ditempelkan pada kertas herbarium,
salah satu sisi potongan diletakkan
membelakangi dan sisi lain menghadap
depan untuk menunjukkan struktur bagian dalam.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
11/37
2.f. Bunga dan bagian bunga disusun hati-hati,
belah membujur bagian bunga yang besar
untuk menunjukkan organ internal.
2.g. Buah sebaiknya dibelah untuk menunjukkan
lapisan dinding/ kulit bagian dalam atau
plasentasi serta untuk mempermudah
pengeringan.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
12/37
3. Penyusunan spesimen saat dipres:
a. Tumbuhan dengan organ tebal, kaku
atau jenis tumbuhan sukulen
sebaiknya disusun di bagian luar/tepidekat dengan sasak/alat pres
b. posisi tegak agar terkena panas lebih
banyak dan mempercepat proses
pengeringan.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
13/37
Proses Penataan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
14/37
4. Setiap 3-5 tumpukan merang dibatasi olehkertas karton,
5. Ketebalan tumpukan spesimen maksimal 20
cm
6. Ikat dan kencangkan dengan sabuk
sasak/alat pres (jika perlu tumpukan
spesimen ditekan dengan telapak kaki saat
mengencangkan sabuk).
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
15/37
Proses Penataan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
16/37
7. Pengeringan spesimen:a. Oven suhu 50-100 C.
b. Waktu 2-3 hari tergantung pada jenis
tumbuhan, kelembaban dan temperatur tempat yang digunakan.
c. Sebaiknya dilakukan pengecekan setiap
hari agar spesimen kering.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
17/37
Proses Pengeringan
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
18/37
Proses Pengeringan
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
19/37
8. Spesimen kering dipindahkan secara hati-hati
ke kertas herbarium (gunakan kertas herbarium
pada sisi doff /tidak mengkilap)
9. Susun secara hati-hati pada kertas herbarium.
10. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
20/37
Proses Penempelan Spesimen (Mount ing )
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
21/37
Penyusunan spesimen:
a. Sisakan 1 cm di tiap tepi kertas herbarium
untuk memudahkan pengambilan atau
pemindahan herbarium.b. Spesimen tunggal ditata posisinya tepat di
tengah kertas herbarium dan biasanya
diletakkan vertikal atau diagonal di sepanjang
kertas.c. Arah atau orientasi tumbuhan harus
merepresentasikan kondisi alaminya, sebagai
contoh bunga di atas dan akar di bawah.
d. Susun organ spesimen sedemikian rupasehingga memperlihatkan semua bagian,
contoh: organ daun harus diperlihatkan bagian
atas dan bawah, bagian dalam bunga dan
buah.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
22/37
11. Penempelan spesimen (mounting ):
a. Selotip diletakkan ke posisi tengah
pada setiap organ yang ditempel,
misalnya ranting atau tangkai daun
serta panjang setiap sisi selotip
sebaiknya sama.
b. Selotip diletakkan tegak lurus cabang,
batang maupun pertulangan daun
c. Hindari menempel selotip pada bagian
penting yang mencirikan spesimen
tumbuhan tersebut misalnya daun
penumpu, bunga dan ligula.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
23/37
Proses Penempelan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
24/37
11. Penempelan spesimen (lanjutan):
d. Pemakaian selotip yang banyak
jumlahnya diperlukan untuk menempel
bagian yang keras dan berat, misalnya
buah atau pada bagian yang dekat
dengan tepi kertas.
e. Hindari penggunaan selotip yang terlalu
banyak untuk satu cabang atau batang.
f. Apabila spesimen berukuran besar dan
tebal, maka cara penempelan pada
kertas herbarium dengan cara dijahit
dengan benang good year dan jarum.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
25/37
Proses Penempelan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
26/37
12. Bagian tumbuhan yang mudah lepas/rontok dari
bagian lainnya, contoh: bunga dan biji simpan didalam amplop kertas kemudian ditempelkan di
kanan atas pada kertas herbarium.
13. Gunakan sesedikit mungkin lem pada bagian
tengah amplop untuk menempelkan pada kertasherbarium.
14. Penyusunan spesimen yang ideal menampilkan
unsur kebenaran, informasi botani memadai,
proporsional, kerapian, dan keindahan.15. Tempel label herbarium di bagian kanan bawah
kertas herbarium. Penempelan label menggunakan
lem hanya di bagian tepi kanan label herbarium.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
27/37
Proses Penempelan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
28/37
Proses Penempelan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
29/37
Proses Penempelan Spesimen
Penempelan Label Specimen
Label di pasang di kanan bawah
Penempelan Amplop
•Bagian spesimen yang luruh dimasukkan
kedalam amplop
• Amplop ditulis dengan pensil nama coll
dan No. coll
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
30/37
16. Label herbarium berisi data:
Nama (Instansi) herbarium Nama suku (family )
Nama jenis lengkap dengan author
(species)
Tempat pengambilan spesimen meliputinama propinsi, suku (locality )
Data posisi garis lintang (latitude) dan
garis bujur (longitude)
Ketinggian tempat (altitude) Data tempat tumbuh (habitat )
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
31/37
16. Label herbarium berisi data (Lanjutan):
Nama kolektor (orang yang mengambil
spesimen, sesuai di etiket gantung)
Nomor koleksi dan tanggal, bulan,
tahun pengambilan spesimen
Nama lokal (local name)
Perawakan (habit )
Catatan lain terkait dengan ciri dan
sifat morfologi (notes)
Penggunaan (uses)
Nama lengkap pendeterminasi
(determined by ) dan tanggal
determinasi
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
32/37
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)
B2P2TO-OT, BADAN LITBANGKES, KEMKES
TAWANGMANGU, INDONESIA
Family :
Species :
Locality :
Latitude :
Longitude :
Altitude :
Habitat :
Collector(s) :
No. : Date:
Local name :
Habit :
Notes :
Uses :
Determinated by : Date:
Duplicates sent to TWM
Please notify herbarium Tawangmangu of new identification of this specimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
33/37
17. .Masukkan spesimen-spesimen herbarium
yang sejenis ke species folder .
18. Tulis nama ilmiah spesies, kolektor dan lokasi
pengambilan koleksi di species folder.19. Masukkan species-species folder ke dalam
genus folder yang berisi beberapa spesimen
dari satu spesies maupun beberapa spesies
dalam satu genus tersebut20. Tulis nama familia, nama ilmiah species dan
kawasan/pulau tempat koleksi di label
kawasan.
21. Simpan herbarium diurutkan sesuai abjadfamilia, genus, species, kawasan.
22. herbarium yang mempunyai urutan abjad lebih
awal diletakkan di atas.
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
34/37
Label Kawasan
HERBARIUM TAWANGMANGU (TWM)
Balai Besar Litbang Tumbuhan Obat dan Obat Tradisional
BADAN LITBANGKES, KEMENKES RI
TAWANGMANGU, INDONESIA
Pulau/Kepulauan :
Familia :
Species :
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
35/37
Proses Penempelan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
36/37
Penyimpanan Spesimen
8/17/2019 Pembuatan Herbarium Ristoja KSPH
37/37