Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    1/9

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    2/9

    dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi

    terlarut dalam air. Alum kalium memiliki titik leleh 900C.Tipe lain dari alum adalah

    aluminium sulfat yangmencakupi alum natrium, alum amonium, dan alum perak. Alum

    digunakan untuk pembuatan bahan tekstil yang tahan api, obat, dan sebagainya.

    Aluminium sulfat padat dengan nama lain: alum, alum padat, aluminium alum, cake

    alum, atau aluminium salt adalah produk buatan berbentuk bubuk, butiran, atau

    bongkahan, dengan rumus kimia Al2(SO4)3. xH2O.

    Kekeruhan dalam air dapat dihilangkan melalui penambahan sejenis bahan kimia yang

    disebut koagulan. Pada umumnya bahan seperti Aluminium sulfat [Al2(SO4)3.18H2O]

    atau sering disebut alum atau tawas, fero sulfat, Poly Aluminium Chlorida (PAC) dan poli

    elektrolit organik dapat digunakan sebagai koagulan. Untuk menentukan dosis yang

    optimal, koagulan yang sesuai dan pH yang akan digunakan dalam proses penjernihan

    air, secara sederhana dapat dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan tes

    yang sederhana (Alearts & Santika, 1984).Prinsip penjernihan air adalah dengan

    menggunakan stabilitas partikel-partikel bahan pencemar dalam bentuk koloid.

    Stabilitas partikel-partikel bahan pencemar ini disebabkan:

    a. Partikel-partikel kecil ini terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang pendek

    (beberapa jam).

    b. Partikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung dan menjadi partikel yang

    lebih besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan, elektrostatis antara

    muatan partikel satu dan yang lainnya.Stabilitas partikel-partikel bahan pencemar ini

    dapat diganggu dengan pembubuhan koagulan.Dalam proses penjernihan air secarakimia melibatkan dua proses yaitu koagulasi dan flokulasi (Alearts & Santika, 1984).

    Proses koagulasi adalah suatu proses pertumbuhan dan pencampuran dilakukan secara

    tepat dari suatu proses koagulan, stabilisasi dan partikel-partikel koloid tersuspensi,

    serta agregasi awal dari partikel-partikel terstabilisasi (Reynold, 1982).

    Partikel-partikel koloid yang terbentuk umumnya terlalu sulit untuk dihilangkan jika

    hanya dengan pengendapan secara gravitasi. Tetapi apabila koloid-koloid tersebut

    distabilkan dengan cara agregasi atau koagulasi menjadi partikel yang lebih besar maka

    koloid-koloid tersebut dapat dihilangkan dengan cepat (Metcalf & Eddy, 1978).

    Terdapat tiga mekanisme koagulasi yaitu komponen lapisan ganda (doeble layer

    compression), adsorbsi (adsorbtion) dan absorbsi oleh polimer (absorption by

    polymer)Koagulasi merupakan proses penambahan bahan kimia (koagulan) yang

    memiliki kemampuan untuk menjadikan partikel koloid tidak stabil sehingga partikel

    siap membentuk flok.

    Flokulasi merupakan proses pembentukan dan penggabungan flok dari partikel-partikel

    tersebut yang menjadikan ukuran dan beratnya lebih besar sehingga mudah

    mengendap. Flokulan yang digunakan untuk penjernihan air yaitu NaOH. Hal ini karenapengotor banyak mengandung ion positif sehingga dengan penambahan polimer yang

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    3/9

    bersifat negatif dapat mengikat flok lebih besar dan proses pengendapan lebih cepat

    (Soeparman & Suparmin, 2002).

    Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium

    (Al) dalam larutan basa kuat (kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat

    menurut persamaan reaksi

    2Al (s)+ 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

    Kadang-kadang ditulis dalam bentuk ion sebagai kompleks aluminat yang

    persamaan reaksinya

    2Al (s)+ 2OH-(aq) + 6H2O (l) 2Al(OH)4

    -(g) +3H2(g)

    Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan

    berwarna putih dari aluminium hidroksida Al(OH)3. Yang dengan penambahan

    asam sulfat endapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan

    endapan akan larut membentuk kation K+, Al3+, dan SO42-, yang jika didiamkan

    akan terbentuk kristal seperti kaca dari tawas kalium aluminium sulfat atau

    swring disebut alum. Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai

    berikut

    2KAlO2 (aq) +2H2O (l)+ H2SO4(aq) K2SO4(aq)+ Al(OH)3 (s)

    H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) 2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O

    24 H2O + 2Kal(SO4)2 (aq) 2Kal(SO4)2.12H2O(s)

    Reaksi keseluruhan

    2Al (s)+ 2KOH (aq) + 10H2O (l)+H2SO4(aq) 2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g)

    PERCOBAAN

    1.1. Susunan alat dan bahan kimia1. Serbuk logam Al atau logam Al 5 gram2. Kristal KOH 15 gram3. Larutan asam sulfat pekat 20 mL4. Aquades5. Kertas saring6. Pemanas (hot plate)7. Pengaduk8. Magnit stirrer (1buah)9. Gelas kimia 400 mL10.Gelas ukur 50 mL (1 buah)11.Corong (1 buah)12.Erlenmeyer 300 mL13.Corong buchner beserta perlengkapanya14.Gelas arloji

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    4/9

    15.Buret (1 buah)16.Timbangan (neraca)17.Statif dan klem

    1.2.

    Prosedur kerja1.2.1. Pembuatan larutan KOH

    1. Timbang sejumlah KOH padat (2,5 gram)2. Tambahkan aquades 37,5 mL3. Aduk sampai homogen

    1.2.2. Pembuatan asam sulfat 50% sebanyak 40 mL

    1. Ukur volume asam sulfat yang akan diencerkan2. Ukur aquades 20 mL dan dimasukkan ke dalam gelas kimia

    yang telah disiapkan

    3. Tambahkan asam sulfat pekat sedikit demi sedikit lewatdinding gelas sambil diaduk (caranya: mengukur asam sulfat

    pekat sesuai kebutuhan, kemudian ditambahkan ke dalam gelas

    kimia yang berisi aquades yang telah disiapkan sedikit demi

    sedikit lewat dinding gelas sedikit demi sedikit sambil diaduk

    pelan-pelan karena reaksi eksplosif.)

    4. Aduk sampai homogen.1.2.3. Pembuatan Tawas

    1. Siapkan larutan KOH yang telah dibuat di lemari asam2. Timbang serbuk Al sebanyak 0,75 gram dan masukkan ke

    dalam gelas kimia yang telah berisi larutan KOH sedikit demisedikit sambil diaduk

    3. Aduk sampai Al larut sempurna sambil dipanaskan, amati yangterjadi

    4. Diamkan atau dinginkan campuran sekitar 10-15 menit,kemudian disaring dan filtratnya ditampung dalam erlenmeyer

    5. Tambahkan aquades jika filtrat terlalu sedikit sampai setengahvolume awal

    6. Tambahkan asam sulfat 50% tetes demi tetes dari buret kedalam filtrat sambil diaduk

    7. Ukur pH larutan sekitar 1-2 dan penambahan asam sulfatdihentikan

    8. Panaskan campuran di atas pemanas pada suhu 60-80oc selama10 menit

    9. Dinginkan dan diamkan di udara terbuka sampai terbentukkristal

    10.Saring kristal menggunakan corong buchner (kertas saring yangdigunakan ditimbang) dan cuci dengan 20 mL alcohol-air

    50:50, kemudian keringkan

    11.Timbang kristal yang terjadi dan tentukan titik lelehnya

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    5/9

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    6/9

    1.3. Tabel Data

    1.3.1. Data reaktan dan Produk

    No Komponen Banyak Zat1. KOH 2,5 g

    2. Al 0,75 g

    3. H2SO4 9 ml

    4. Tawas 6,4 g

    5. Aquades 37,5 ml

    1.3.2. Data Pengamatan

    No Reaksi Gejala/ Peristiwa

    1. Al + KOH Al larut, larutannya berwarna abu-abu kehitaman

    2. Aluminat + Asam

    sulfat

    Terbentuk endapan putih, larutannya keruh endapannya

    KAl(SO4)2.12H2O

    3. pendinginan Ukuran endapannya menjadi besar(ukurannya),

    larutannya keruh

    II. PENGOLAHAN DATA5.1. Yield tawas

    Mol Al = mol tawas

    Mol tawas = 0,75 g = 0,02 mol

    27

    Berat tawas = mol Al . Mr

    =0,02. 474

    = 9,48 g

    Yield = 6.4 x 100% =67,5 %

    9,48

    Berat kristal

    filtrat

    Penimbangan

    pengovenan

    Analisis titik leleh

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    7/9

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    8/9

    III. KESIMPULANJadi, Berat tawas yang dihasilkan dari percobaan adalah sebesar 6,4 g

    Yield dari percobaan adalah 67,5 %

    IV. DAFTAR PUSTAKA1. Chadwich, TF. (1985), General Chamistry & Inorganic Chemistry, second

    edition, New Delhi : S.Anand & Company

    2. Liptrot, GF. (1987),Modern Inorganic Chemistry, 4rd, London: ELBS3. Suminar Achmadi, PhD (Perucci, Ralph). (1987). Kimia dasar Prinsip dan

    Terapan Modern,jilid 3, jakarta :penerbit Erlangga

  • 7/22/2019 Pembuatan Kalium Aluminium Sulfat2

    9/9