100
1 PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Oleh: Aprilita Cresi Widyaningrum NIM. M 0405001 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

1

PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) MENGGUNAKAN

STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh:

Aprilita Cresi Widyaningrum

NIM. M 0405001

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

2

PENGESAHAN

SKRIPSI

PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Oleh :

Aprilita Cresi Widyaningrum NIM. M0405001

Telah dipertahankan di depan tim penguji

pada tanggal 15 Juli 2009 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta,………………… Penguji I Penguji II Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. Dr. Prabang Setyono, M. Si. NIP. 196008091986121001 NIP. 197205241999031002 Penguji III Penguji IV Tjahjadi Purwoko, M.Si. Estu Retnaningtyas N,STP., M.Si. NIP. 197011302000031002 NIP. 196807092005012001 Mengesahkan, Dekan F MIPA Ketua Jurusan Biologi

Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. Dra. Endang Anggarwulan, M.Si. NIP. 196008091986121001 NIP. 195003201978032001

Page 3: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

3

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/ atau dicabut.

Surakarta, Juli 2009

Aprilita Cresi Widyaningrum

NIM. M0405001

Page 4: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

4

PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

APRILITA CRESI WIDYANINGRUM

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK

Keju merupakan makanan hasil fermentasi dari susu yang proses fermentasinya dilakukan oleh bakteri asam laktat maupun jamur. Keju Ripened merupakan keju yang mengalami proses pemeraman. Starter keju adalah kultur aktif dari mikroorganisme non patogen yang ditumbuhkan dalam susu yang berperan dalam pembentukan karakteristik dan mutu tertentu pada berbagai jenis produk olahan susu. Rhizopus oryzae merupakan mikroorganisme yang memiliki kemampuan menghasilkan asam laktat tinggi dengan kualitas yang lebih baik daripada yang dihasilkan bakteri. Rhizopus oligosporus merupakan salah satu mikroorganisme yang menghasilkan enzim protease yang memiliki kemampuan tinggi dalam menggumpalkan susu dan memiliki sifat seperti enzim renin yang dihasilkan dari hewan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus sebagai starter dalam pembuatan keju peram (ripened cheese) dan mengetahui kualitas keju peram (ripened cheese) variasi starter kombinasi antara Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus berdasarkan nilai randemen, kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar kalsium, dan nilai kesukaan. Keju ripened yang dihasilkan selanjutnya dianalisis nilai randemen, kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan kadar kalsium dengan Anava kemudian dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5 %. Data hasil tingkat kesukaan dianalisis dengan statistik nonparametrik uji Fridman yang dilanjutkan dengan Wilcoxon Signed Rank Test (WSRT) pada taraf signifikan 5 %.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus berpotensi sebagai starter dalam pembuatan keju peram (ripened cheese) dengan adanya penurunan pH sebesar 1,74 dalam waktu inkubasi 11 jam dan terbentuk rendemen sebesar 6-7%. Variasi starter kombinasi 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus menghasilkan kualitas terbaik menghasilkan kadar protein, kadar lemak, dan kadar kalsium tertinggi yaitu 50,45%, 31,54% dan 2,41 mg/gram kalsium serta menghasilkan aroma dan tekstur yang paling disukai.

Kata Kunci : Ripened Cheese, Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus

Page 5: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

5

MAKING RIPENED CHEESE USING COMBINATION STARTER Rhizopus oryzae and Rhizopus oligosporus

APRILITA CRESI WIDYANINGRUM

Department of Biology, Faculty of Mathematic and Natural Science Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

Cheese is a dairy product resulted from fermented milk in which the fermentation process can be done by lactid acid bacteria or fungus. Ripened cheese is a cheese with maturation process. Cheese starter is an active culture from non-patogenic microorganism which growned in milk. The starter’s have a role to compose characteristic and quality in many kinds of milk product. Rhizopus oryzae is a kind of microorganism which has an ability to produce high lactid acid bacteria with better quality than those produced by bacteria. Rhizopus oligosporus is a kind of microorganism that produce protease enzyme which has an ability to coagulated milk and has same characteristic as rennin enzyme that produced by animal. The aim from this research is to find out combination Rhizopus oryzae and Rhizopus oligosporus potention as a starter in making ripened cheese and also find cheese quality according to the differentiation of rendemen value, water, fat, protein, calcium contained and organoleptic test. Then the ripened cheese resulted was analyzed to find out rendemen value, water, fat, protein, and calcium contained using Anava and it was continue with Duncan’s Multiply Range Test (DMRT) at significant of 5%. The data preference was analyzed by using Fridman test and it was continued with Wilcoxon Sign Rigned Test (WSRT) at significant of 5%. From this research it can be concluded that combination of Rhizopus oryzae and Rhizopus oligosporus was potential as a starter in making ripened cheese with decrease of pH 1,74 during 11 hours incubation and curd formation as much 6-7%. The variation of combination 50% Rhizopus oryzae and 50% Rhizopus oligosporus get the best result because its produce the highest fat, protein and calcium, the fat value is 50,45 % DB, protein is 31,54 % DB, and calcium is 2,41 mg/gram DB. 50 % Rhizopus oryzae and 50% Rhizopus oligosporus is also produce best aroma and texture.

Keywords : Ripened Cheese, Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus

Page 6: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

6

MOTTO

“Where there is a will, there is a way”

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al-Insyirah:5)”

“Tuntutlah ilmu, tetapi tidak melupakan ibadah dan kerjakanlah ibadah, tetapi tidak melupakan ilmu”

“keberhasilan butuh perjuangan, perjuangan butuh pengorbanan,

Pengorbanan butuh keikhlasan, penuhilah dengan ketulusan dan kesabaran.

Itulah sebaik-baik usaha maka kamu akan mendapat yang terbaik”

Page 7: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

7

PERSEMBAHAN

Teriring ucapan syukur atas kemurahan Allah SWT Kupersembahkan karya kecil ini untuk

Bapak dan Ibu tercinta Yang selalu mencurahkan segenap kasih sayang, perhatian, doa, dan segala daya

yang selalu dipersembahkan untukku, selalu mengobarkan semangat dalam diriku, setiap kasih sayang dan doa yang dipanjatkan menjadi sumber kekuatan

dan keberhasilanku

Adikku tercinta yang selalu memberikan semangat, dorongan, dan selalu mendoakan yang terbaik untuk keberhasilanku

My Beloved, Sigit Budianto yang selalu menemaniku disaat suka maupun duka, Selalu membangkitkan semangat disaat aku sedang terpuruk,

Doa dan kasih sayangmu adalah sumber kekuatanku

Sahabatku, Rina “Mpus” dan “Little” Puri Terimakasih telah menjaga persahabatan kita

Terimakasih atas doa dan perhatian kalian

Teman-temanku Biologi Angkatan 2005 yang telah menemaniku berjuang selama ini di Jurusan Biologi tercinta

Almamaterku

Page 8: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul : “ Pembuatan Keju Peram (Ripened Cheese) menggunakan Starter Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.“ Penyusunan skripsi ini merupakan suatu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata 1 (S1) pada jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam melakukan penelitian maupun penulisan skripsi ini penulis telah mendapatkan banyak masukan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan sebesar-besarnya kepada : Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mencurahkan segenap kasih sayang, dukungan serta doanya demi kelancaran studi penulis. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penelitian untuk keperluan skripsi sekaligus selaku dosen penelaah I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuknya selama penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Dra. Endang Anggarwulan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dan saran-saran dalam penelitian. Tjahjadi Purwoko, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan petunjuknya selama penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi. Estu Retnaningtyas N,STP., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan petunjuknya selama penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi. Dr. Prabang Setyono, M.Si., selaku dosen penelaah II yang telah memberikan saran-saran yang positif pada penyusunan skripsi ini. Seluruh bapak dan ibu dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya dan dengan sabar memberikan pengarahan yang tiada henti-hentinya serta dorongan baik spiritual maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepala dan Staff Laboratorium Pusat, Sub Laboratorium Biologi, dan Sub Laboratorium Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian di laboratorium. Kepala dan Staff Laboratorium Biologi Tanah, laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dan membantu penulis untuk melakukan penelitian di laboratorium.

Page 9: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

9

Bapak Widodo, Mas Adnan, dan Mas Munir di Kantor Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam kelancaran skripsi ini. Mbak Mila dan Mbak Solikhah yang selalu memberikan ilmu, nasehat, serta selalu dengan sabar membimbingku hingga selesainya penelitian dan penulisan skripsi ini. Teman-teman baikku mahasiswa Biologi angkatan 2005 yang telah memberikan bantuan, semangat, dan doanya. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para pembaca akan sangat membantu. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan pihak-pihak yang terkait.

Surakarta, Juli 2009

Penyusun

Page 10: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

10

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………... Ii HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………….. Iii ABSTRAK …………………………………………………………………. Iv ABSTRACT ………………………………………………………………... V HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… Vi HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… Vii KATA PENGANTAR …………………………………………………….. Viii DAFTAR ISI ………………………………………………………………. X DAFTAR TABEL …………………………………………………………. Xii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… Xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… DAFTAR SINGKATAN …………………………………………………..

xiv xv

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………... 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. B. Perumusan Masalah ……………………………………………… C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… D. Manfaat Penelitian ………………………………………………..

1 5 5 5

BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………………. 7 A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………….

1. Susu ………………………………………………………….. 2. Keju ………………………………………………………….. 3. Keju Peram (Ripened Cheese) ……………………………….. 4. Rhizopus oryzae ……………………………………………… 5. Rhizopus oligosporus ………………………………………... 6. Fermentasi ……………………………………………………

B. Kerangka Pemikiran ……………………………………………... C. Hipotesis ………………………………………………………….

7 7 9 15 17 19 21 23 25

BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………. 26 A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………. B. Alat dan Bahan Penelitian ………………………………………. C. Rancangan Percobaan …………………………………………… D. Cara Kerja ……………………………………………………….. E. Analisis Data ……………………………………………………...

26 26 27 28 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………… 40 A. Curd Keju Ripened Cheese ……………………………………… B. Kadar Air ………………………………………………………... C. Kandungan Lemak ……………………………………………… D. Kandungan Protein ……………………………………………… E. Kandungan Kalsium …………………………………………….. F. Uji Kesukaan ……………………………………………………. G. Potensi R. oryzae dan R. oligosporus ……………………………

42 46 48 53 57 60 64

67

Page 11: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

11

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………. A. Kesimpulan ………………………………………………………. B. Saran ……………………………………………………………...

67 67

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 68 LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 74 RIWAYAT HIDUP PENULIS ……………………………………………. 85

Page 12: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

12

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1. Data Populasi Sapi Perah di Indonesia Tahun 2003-2007, Produksi

Susu dan Konsumsi Susu …………………………………………... 1

Tabel 2. Komposisi kimia susu sapi secara umum …………………………... 18 Tabel 3. Rerata nilai rendemen keju peram (ripened cheese) menggunakan

starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ……………………. 43

Tabel 4. Rerata kadar air keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ……………………………

46

Tabel 5. Rerata kadar lemak keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus …………………….

48

Tabel 6. Rerata kadar protein keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus …………………….

53

Tabel 7. Rerata kadar kalsium keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus …………………….

56

Tabel 8. Rerata skor uji tingkat kesukaan rasa, aroma, warna dan tekstur keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus

59

Tabel 9. Kadar protein, lemak, kalsium dan nilai uji kesukaan ……………... 64

Page 13: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

13

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Rhizopus oryzae …………………………………………………. 18 Gambar 2. Rhizopus oligosporus ……………………………………………. 20 Gambar 3. Skema kerangka pemikiran penelitian pembuatan keju peram

(ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ……………………………………………………

23

Gambar 4. Alur cara kerja penelitian pembuatan keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ………………………………………………………

38

Gambar 5. Histogram nilai rendemen pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ….

44

Gambar 6. Histogram kadar air pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ….

46

Gambar 7. Histogram kadar lemak pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ….

50

Gambar 8. Histogram kadar protein pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ….

53

Gambar 9. Histogram kadar kalsium pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi R. oryzae dan R. oligosporus ….

57

Page 14: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

14

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1. Komposisi pembuatan media PDA ……………………………. 73 Lampiran 2. Uji kesukaan …………………………………………………… 74 Lampiran 3. Analisis statistik rendemen …………………………………….. 75 Lampiran 4. Analisis statistik kadar air ……………………………………… 76 Lampiran 5. Analisis statistik kadar lemak ………………………………….. 77 Lampiran 6. Analisis statistik kadar protein …………………………………. 78 Lampiran 7. Analisis statistik kadar kalsium ………………………………... 79 Lampiran 8. Analisis statistik rasa …………………………………………... 80 Lampiran 9. Analisis statistik warna ………………………………………… 80 Lampiran 10. Analisis statistik tekstur ………………………………………. 80 Lampiran 11. Analisis statistik aroma ………………………………………. 81 Lampiran 12. Gambar ……………………………………………………….. 82

Page 15: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

15

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Kepanjangan

AAS Atomic Absorption Spectrophotometer BCG Brom Kresol Green Ca++ Calcium C2H2 Gas Asetilin cfu Coloni Forming Unit CuSO4 Kuprum Sulfat cm centi meter g Gram FAO Food Administration Organization H2SO4 Asam Sulfat H3BO3 Asam Borat Hcl Asam Klorida HClO4 Asam Perklorat HNO3 Asam Nitrat K2SO4 Kalium Sulfat KPa Kilo Pascal LaCl3 Lantan Klorida ml mili liter µg Mikro gram mg mili gram µm Mikro meter NaCl Natrium Klorida NaOH Natrium Hidroksida pH Potensial Hidrogen PDA Potato Dextrose Agar

Page 16: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Susu merupakan bahan pangan dengan kandungan nutrisi lengkap dalam

proporsi yang seimbang. Secara alamiah yang dimaksud susu adalah hasil perahan

sapi/hewan menyusui lainnya yang dapat dikonsumsi atau dapat digunakan

sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak dikurangi komponen–

komponennya atau ditambah bahan-bahan lain (Hadiwiyoto, 1983). Menurut

Widagdo (2008), produksi susu maupun konsumsi susu Nasional terus mengalami

peningkatan. Berikut disajikan tabel mengenai data populasi sapi perah di

Indonesia tahun 2003-2007, produksi susu dan konsumsi susu.

Tabel 1. Data Populasi Sapi Perah di Indonesia tahun 2003-2007, Produksi Susu dan Konsumsi Susu (Widagdo, 2008)

Tahun Populasi Sapi Perah Produksi Susu Konsumsi susu per orang per tahun

2003 374.000 ekor 553.400 ton 6,5 liter

2004 364.000 ekor 549.900 ton 6,6 liter

2005 361.000 ekor 536.000 ton 6,8 liter

2006 369.000 ekor 616.5000 ton 7,7 liter

2007 378.000 ekor 636.900 ton 9,0 liter

Produksi sebesar itu hanya memenuhi 25-30% kebutuhan konsumsi Nasional,

sehingga harus didatangkan susu dan produk olahannya dari luar negeri seperti

New Zealand, Australia, dan Philipina. Konsumsi susu di Indonesia masih

tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan

Page 17: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

17

hanya 7 liter perkapita per tahun, Indonesia masih kalah dengan negara tetangga

seperti Malaysia yang konsumsi susunya telah mencapai 25 liter per kapita per

tahun, atau dibanding Singapura 26 liter perkapita per tahun dan Thailand 29 liter

per kapita per tahun.

Komponen gizi susu adalah air, protein, lemak, laktosa, mineral, dan

vitamin–vitamin. Kandungan nutrisi yang tinggi ini sangat bermanfaat bagi

manusia. Namun, selama ini susu kurang diminati oleh orang dewasa karena

aromanya yang kurang menyenangkan. Di samping itu susu mudah sekali rusak

karena susu merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan pengolahan susu yang bertujuan

untuk memperbaiki aroma, memperpanjang daya simpan serta menjaga kualitas

dan kandungan nutrisinya.

Salah satu proses pengolahan susu adalah pembuatan keju yang secara

ekonomis dapat meningkatkan nilai jualnya (Susilorini, 2006). Keju merupakan

bahan makanan kaya protein dan penting bagi kesehatan. Selama ini sebagian

masyarakat masih menganggap keju sebagai jenis makanan yang mewah dan

mahal. Banyak masyarakat yang belum mengerti cara pembuatan keju sehingga

menimbulkan kesan bahwa membuat keju sangat sulit (Murti, 2004)a.

Mikroorganisme yang paling banyak digunakan sebagai starter dalam

pembuatan keju adalah kelompok Bakteri Asam Laktat (BAL). Bakteri ini

menghasilkan senyawa asam terutama asam laktat melalui proses fermentasi

laktosa. Di sisi lain keberadaan bakteri ini sulit ditemukan dan harganya relatif

mahal, sehingga perlu dicari alternatif lain, salah satunya dengan

Page 18: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

18

penggunaan kapang (Daulay, 1991). Menurut Muchtadi (1989), penambahan

kapang pada pembuatan keju berfungsi untuk memperkuat/meningkatkan aroma

keju. Kapang sering digunakan sebagai starter dalam pembuatan keju karena

kapang mampu melakukan aktivitas lipolitik dan proteolitik. Selama ini kapang

sering digunakan dalam fermentasi tradisional. Dalam proses ini kapang terdiri

dari beberapa genera, salah satunya adalah genera Rhizopus yang tergolong ordo

“Mucorales“ biasanya dijumpai pada makanan daerah tropis (Margiono, 1992).

Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus adalah kapang untuk membuat

makanan khas Indonesia yaitu tempe. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Mirdamadi et al. (2002), Rhizopus oryzae merupakan kapang yang paling baik

dalam memproduksi asam laktat dengan kualitas dan kuantitas yang lebih tinggi

daripada yang dihasilkan oleh bakteri (Skory, 2000). Penelitian yang dilakukan

oleh Wang et al., (1969)a menyebutkan bahwa kultur Rhizopus oligosporus

memiliki kemampuan yang tinggi dalam menggumpalkan susu dan memiliki sifat

seperti enzim rennin yang berasal dari hewan (Kasmidjo, 1990). Winarno dan

Fardiaz (1980) mengatakan bahwa Rhizopus oligosporus mampu mensintesis

protease yang paling banyak, sedangkan amilase dalam jumlah yang sedikit,

enzim ini berfungsi dalam pemecahan protein dan amilum dari substrat.

Kemudian ditambahkan oleh Gandjar (1977), bahwa enzim protease yang

dihasilkan kapang Rhizopus oligosporus akan merombak rantai polimer yang

panjang dari protein menjadi asam–asam amino sehingga akan menyebabkan

terjadinya peningkatan kadar nitrogen asam amino dan asam total. Dengan

Page 19: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

19

demikian Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus memiliki potensi sebagai

starter dalam pembuatan keju.

Lampert (1975) menyatakan bahwa pembuatan keju dengan proses

pemeraman akan meningkatkan cita rasa dan tekstur keju. Selama pemeraman

keju, terjadi perubahan kimia terutama terhadap komponen karbohidrat/laktosa,

protein, dan lemak. Perubahan kimia tersebut diakibatkan oleh enzim yang berasal

dari bakteri asam laktat sebagai pengganti starter, rennet/pengganti rennet yang

digunakan sebagai penggumpal susu, dan mikrobia lain yang tumbuh diatas

permukan keju (Scott, 1979).

Selama ini telah dilakukan penelitian tentang pembuatan keju

menggunakan starter Rhizopus oryzae, namun belum pernah dilakukan pembuatan

keju dengan starter Rhizopus oligosporus. Sementara dari uraian diatas dapat

dikatakan bahwa Rhizopus oligosporus berpotensi sebagai starter dalam

pembuatan keju. Terkait dengan hal diatas maka dalam penelitian ini akan

dilakukan pembuatan keju dengan proses pemeraman menggunakan starter

kombinasi antara Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Selanjutnya akan

dilakukan analisis fisik yang meliputi perhitungan rendemen curd, selain itu juga

dilakukan analisis kimia meliputi penghitungan kadar air, kadar lemak, protein,

dan kalsium serta uji tingkat kesukaan untuk mengetahui tingkat penerimaan

konsumen terhadap keju ripened yang terbentuk.

Page 20: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

20

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus mempunyai

potensi sebagai starter dalam pembuatan keju peram (ripened cheese) ?

2. Bagaimanakah kualitas keju peram (ripened cheese) variasi starter

Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus ditinjau dari nilai rendemen,

kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar kalsium, dan tingkat

kesukaannya ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui potensi kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

sebagai starter dalam pembuatan keju.

2. Mengetahui kualitas keju peram (ripened cheese) variasi starter Rhizopus

oryzae dan Rhizopus oligosporus ditinjau dari nilai rendemen, kadar air,

kadar lemak, kadar protein, kadar kalsium, dan tingkat kesukaan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perkembangan ilmu

dan teknologi pengolahan susu, sehingga dapat dijadikan sebagai salah

Page 21: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

21

satu pedoman atau alternatif dalam variasi pengolahan susu dan

pembuatan keju khususnya keju peram (ripened cheese).

2. Meningkatkan potensi jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

dalam pengolahan makanan terfermentasi.

Page 22: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Susu

Secara alamiah yang dimaksud dengan susu adalah hasil perahan sapi atau

hewan menyusui lainnya , yang dapat digunakan sebagai bahan makanan yang

aman dan sehat serta tidak dikurangi komponen–komponennya atau ditambah

bahan–bahan lain. Hewan–hewan yang susunya digunakan sebagai bahan

makanan adalah sapi perah, kerbau, unta, kambing perah (kambing etawa), dan

domba (Hadiwiyoto, 1983). Penyusun utama susu adalah air, protein, lemak,

laktosa, mineral, dan vitamin–vitamin (Widodo, 2003).

Sifat susu yang perlu kita ketahui adalah bahwa susu merupakan media

yang baik sekali bagi pertumbuhan mikroba sehingga apabila penanganannya

tidak baik akan menimbulkan penyakit yang berbahaya. Sifat susu secara fisik

dapat diketahui melalui nilai pH atau derajat keasaman, warna, dan flavor. Susu

memiliki derajat keasaman sebesar 4,5 sampai 7 0C Soxlet Henkle (SH). Susu

berwarna putih bersih sedikit kekuningan dan tidak tembus cahaya, dan

mempunyai rasa sedikit manis atau gurih.

Komposisi kimia susu terdiri atas air, lemak, dan bahan kering tanpa

lemak. Sementara bahan kering tanpa lemak terdiri atas protein, laktosa, mineral,

beberapa senyawa asam seperti asam sitrat, asam format, asam asetat, dan asam

oksalat, enzim seperti peroksidase, katalase, fosfatase, dan lipase, gas seperti

oksigen dan nitrogen, dan vitamin A, C, D, thiamin, dan riboflavin (Susilorini dan

Page 23: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

23

Sawitri, 2006). Komposisi kimia dari susu menurut Widodo (2003) seperti terlihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi kimia susu sapi secara umum

Komposisi Kandungan (%)

Air 87

Padatan Total :

Padatan Lemak

Padatan bukan Lemak :

- Laktosa

- Protein

- Mineral

13

4

9

4,7

3,5

0,8

Lemak susu mengandung sekitar 12,5 % gliserol dan 85,5% asam lemak.

Komponen-komponen lain yang terdapat dalam lemak susu adalah fosfolipida,

sterol, tokoferol, dan karotenoid (Soeparno dkk., 2001).

Protein yang ada dalam susu sebagian besar adalah kasein (76 %) dan

protein whey (24 %). Whey merupakan cairan sisa dari curd yang terdiri dari

laktalbumin, laktoglobulin, sisa nitrogen non protein (Susilorini dan Sawitri,

2006). Protein susu merupakan molekul yang tersusun atas unit–unit asam amino.

Karakteristik asam amino adalah adanya ikatan antara grup amino dan karboksil.

Protein susu diperkirakan mengandung sekitar 25 % asam amino yang berbeda

beberapa diantaranya merupakan asam amino essensial yang sangat penting bagi

tubuh (Widodo, 2003). Protein akan mengalami koagulasi jika dipanaskan, dalam

Page 24: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

24

suasana asam dan oleh adanya enzim protease. Penggumpalan susu digunakan

sebagai dasar pengolahan susu untuk pembuatan keju dan tahu susu (Soeparno

dkk., 2001).

Susu banyak dikonsumsi dan telah memasyarakat. Dalam susunan menu

sehari-hari, susu dipakai sebagai bahan penyempurna yakni dalam makanan empat

sehat lima sempurna. Susu memiliki manfaat biologis yang tinggi. Para ahli gizi

merekomendasikannya sebagai minuman yang menyehatkan karena kandungan

gizi dan asam aminonya yang lengkap. Kandungan gizi tersebut antara lain :

laktosa berfungsi sebagai sumber tenaga, kalsium membantu dalam pembentukan

massa tulang, lemak menghasilkan energi serta vitamin A, D, E, dan K. Protein

kaya akan kandungan lisin, niasin, ferum, dan mineral-mineral lain seperti

magnesium, seng, dan potasium (Susilorini dan Sawitri, 2006).

2. Keju

Keju merupakan salah satu produk fermentasi susu dengan menggunakan

protease sebagai koagulan dan merupakan penyatuan komponen-komponen susu

terutama protein dan lemak (Purnomo, 1996). Menurut Buckle (1987), keju

merupakan makanan yang dibuat dari dadih susu yang diperoleh dengan

penggumpalan bagian kasein dari susu. Penggumpalan ini terjadi adanya enzim

rennet (enzim lain yang cocok), dan juga meningkatkan keasaman susu melalui

fermentasi asam laktat. FAO (2008) mendefinisikan keju sebagai produk pangan

hasil fermentasi susu setelah dilakukan pemisahan air dan susu yang terkoagulasi.

Page 25: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

25

Pada dasarnya keju merupakan protein susu yang dijendalkan. Dalam

pembuatan keju, untuk memisahkan protein susu tidak dapat dikerjakan dengan

separasi melainkan dengan cara penambahan asam misalnya asam laktat, asam

khlorida atau dengan menambahkan enzim protease misalnya : rennet, mucor–

renin, dan sebagainya. Keju dapat dibuat dari susu penuh atau susu skim. Bahan–

bahan ini harus bebas dari benda–benda asing yang tidak dikehendaki, misalnya :

debu, butir–butir darah merah, dan lain-lain (Purnomo, 1996).

Menurut Buckle (1987), keju dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

macam tergantung komposisi keju, jenis susu yang dipakai, tingkat kekerasan atau

tekstur keju, dan berdasarkan kematangannya. Berdasarkan komposisinya

(kandungan air dan lemak dalam bahan kering), keju dibedakan menjadi 5 macam,

yaitu : keju extra hard yaitu apabila kandungan airnya < 51 % dan kandungan

lemaknya > 60 %, keju hard yaitu apabila kandungan airnya 49-55 % sedangkan

kandungan lemaknya > 45-> 60 %, keju half fat yaitu apabila kandungan airnya

55–63 % sedangkan kandungan lemaknya > 25-> 45 %, keju semi soft yaitu

apabila kandungan airnya 61–68 % sedangkan kandungan lemaknya > 10-> 25 %,

dan yang terakhir adalah keju soft yaitu apabila kandungan airnya > 61 %

sedangkan kandungan lemaknya < 10 % (Kloosterman, 1991 dalam Widodo,

2003). Sedangkan berdasarkan tingkat kekerasan setelah proses pemeraman, keju

dibedakan menjadi keju sangat keras contohnya keju Romano dan Parmesan, keju

keras contohnya keju Cheddar dan Swiss, keju semi lunak contohnya keju

Limburger, Blue, dan Roquefort, dan yang terakhir keju lunak contohnya keju

Camembert.

Page 26: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

26

Pada proses pembentukan keju akan terbentuk dua kelompok protein yaitu

protein yang menggumpal yang selanjutnya akan menjadi keju yang disebut

dengan curd dan protein yang terlarut yang disebut dengan whey (Murti, 2004)a.

Curd merupakan gumpalan yang terbentuk oleh aktivitas koagulan yaitu

campuran enzim yang mempunyai aktivitas proteolitik. Koagulan ini biasanya

disebut dengan rennet (Marth dan Steele, 2001). Selain dengan enzim, curd juga

dapat dihasilkan dengan pengasaman (asidifikasi) susu (dalam pembuatan keju

cottage dan cream) dengan kombinasi antara pH rendah dan pemanasan susu

sehingga terjadi endapan protein (keju Ricotta dan Questo blanco). Curd yang

dihasilkan dalam pembuatan keju berkisar antara 10–30 % dari total volume susu

yang diolah (Walstra et al., 1999).

Sedangkan whey merupakan protein yang tidak mengalami presipitasi

karena asam, dan mencerminkan sekitar 20 % dari total kandungan protein (Murti,

2004)a. Susu sapi atau bahkan semua susu mengandung dua kelompok protein

yang berbeda. Pertama adalah kasein yaitu fosfoprotein yang tidak larut pada pH

4,6 dan suhu 20 0C, sedangkan yang kedua adalah whey (non kasein) protein yaitu

protein yang larut dalam air. Pada prinsipnya whey protein pada susu sapi terdiri

dari β–laktoglobulin dan α–laktalbumin, kandungan serum albumin dan

immunoglobulin yang sedikit lebih rendah serta sedikit laktoferin dan protein lain

sekitar 40 enzim (Law, 1997).

Dalam pembuatan keju, susu diubah menjadi bahan pangan yang padat,

lebih bergizi dan tidak mudah rusak. Pada dasarnya pembuatan keju terdiri dari

penggumpalan susu untuk membentuk dadih susu (tahu susu), pemotongan

Page 27: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

27

padatan itu menjadi potongan kecil, pengeringan whey dari tahu keju dan

pengemasan (Buckle, 1987).

Tahap – tahap pembuatan keju meliputi :

1. Persiapan dan Pengasaman (asidifikasi)

Tahap pertama dalam pembuatan keju adalah susu dipasteurisasi terlebih

dahulu. Pasteurisasi ini bertujuan untuk mematikan semua organisme yang

bersifat patogen dan sebagian yang ada sehingga tidak merubah cita rasa maupun

komposisi susu (Adnan, 1984). Kondisi pasteurisasi yang banyak dikerjakan yaitu

dengan suhu pemanasan 65–75 0C selama 15 detik. Setelah itu, susu didinginkan

sampai suhu 40–45 0C dan diasamkan dari pH 6,7 menjadi 5,7 dengan

menambahkan kultur Bakteri Asam Laktat (BAL). Pengasaman ini bertujuan agar

aktivitas rennet menjadi baik dan akan menyebabkan kenaikan koagulasi sampai

6 kali lipat (Murti, 2004)a. Hui (1993), menyatakan bahwa produksi asam oleh

bakteri asam laktat memiliki beberapa fungsi, yaitu :

a. Untuk memproduksi asam dan koagulasi susu

b. Meningkatkan koagulum sehingga mempengaruhi keju yang dihasilkan

c. Mengontrol perkembangan bakteri non starter

d. Memberikan kontribusi pada proteolisis dan pembentukan flavour serta

aroma pada keju

2. Penggumpalan (koagulasi / pembentukan dadih)

Penggumpalan bertujuan untuk menggumpalkan protein susu..

Penggumpalan merupakan hasil dari kegiatan asam laktat hasil dari fermentasi,

berasal dari kinerja rennet, bakteri asam laktat atau melalui perpaduan rennet dan

Page 28: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

28

bakteri asam laktat (Eckles, 1980). Pembentukan dadih atau curd dapat terjadi

setelah 30 menit penambahan rennet (Rahman et al., 1992). Temperatur yang

sesuai untuk penggumpalan kurang lebih pada suhu 37 0C (Hadiwiyoto, 1983).

Setelah terjadi proses penggumpalan maka dilakukan pemotongan (cutting).

3. Pengaliran Cairan Whey (Whey syneresis)

Fenomena keluarnya whey atau laktoserum dikenal juga dengan

eggoutatage. Pengaliran cairan whey dimaksudkan untuk memisahkan curd dan

whey serta mengurangi kandungan air yang terdapat di dalam curd. Tujuan dari

pengaliran cairan whey adalah untuk memudahkan pengepresan keju sehingga

diperoleh keju sesuai dengan keinginan. Pemisahan whey dapat dilakukan dengan

mengalirkan whey melalui saringan metal pada tangki pembuatan keju (Rahman et

al., 1992). Menurut Hadiwiyoto (1983), penyaringan bisa dilakukan dengan kain

bersih. Proses pemisahan whey dapat dipacu dengan peningkatan suhu (sekitar

400C untuk Cheddar dan 34 0C untuk Gouda) dan proses ini sering disebut

dengan scalding atau cooking. Proses ini menyebabkan matriks protein mengecil

dan mengeras sehingga membantu pemisahan whey. Whey yang terpisahkan ini

biasanya masih mengandung laktosa dan garam kecuali ion Ca 2+ yang masih

tersisa di dalam matriks protein. Besarnya kandungan laktosa dan garam yang

tersisa di keju sebanding dengan besarnya kandungan air pada koagulan.

Kandungan laktosa tersisa pada keju sangat berpengaruh terhadap keasaman dan

kekerasan keju (Widodo, 2003).

Page 29: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

29

4. Pemadatan / Pengepresan

Tujuan utama pengepresan adalah pembentukan partikel–partikel dadih

yang masih longgar menjadi massa yang cukup kompak serta mengeluarkan whey

bebas yang tersisa (Daulay, 1991). Menurut Rahman et al., (1992), pengepresan

menyebabkan karakteristik bentuk yang khas dan tekstur yang kompak serta

menyempurnakan jaringan curd. Beberapa keju membutuhkan pengepresan

dengan tekanan 40–150 Kpa atau dengan beban seberat 0,4–1,5 Kg/cm2 (Murti,

2004). Berg (1988), menambahkan bahwa pengepresan keju bertujuan untuk

memberikan bentuk pada keju, memisahkan whey dari curd, menjadikan curd

lebih padat dan agar keju memiliki struktur yang homogen terutama jika partikel

curd sangat kering sebelum dipres.

5. Penggaraman

Penggaraman pada pembuatan keju dilakukan pada saat persiapan susu

yaitu garam ditambahkan ke dalam susu sebelum penggumpalan akan tetapi

penggaraman yang sering dilakukan adalah pada saat curd sudah di pres.

Penggaraman keju dapat dilakukan dengan menaburkan kristal garam pada

permukaan dadih secara manual/mekanis atau mencelupkan keju yang telah

ditekan ke dalam larutan garam (Daulay, 1991). Pada tahap ini garam

ditambahkan sebanyak kurang lebih 2–6 % dari total pembuatan keju agar keju

mempunyai rasa asin. Tujuan dari penggaraman keju ini adalah untuk

meningkatkan cita rasa, tekstur, menghambat pertumbuhan mikroorganisme

pembusuk, meningkatkan whey syneresis, dan mengurangi kadar air sehingga

menjadi penentu kadar air produk akhir keju (Daulay, 1991).

Page 30: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

30

6. Pemeraman / pemasakan

Pemeraman dilakukan untuk menyempurnakan sebagian proses pembuatan

keju, karena pada saat proses pemeraman akan memberikan kesempatan pada

mikroba, serta enzim melakukan aktivitasnya (Rahman et al., 1992). Lebih lanjut

dijelaskan bahwa pemeraman pada suhu 4 0C memungkinkan terjadinya

penguraian lemak, protein, dan karbohidrat sehingga terbentuk flavour, tekstur

dan kenampakan yang khas dan spesifik terutama untuk keju yang

menggumpalnya menggunakan rennet (Daulay, 1991).

3. Keju Peram (ripened cheese)

Keju peram (ripened cheese) merupakan keju yang telah mengalami

proses pemeraman. Beberapa jenis keju dapat dikonsumsi secara langsung (fresh

cheese), namun sebagian besar keju diperam (dimatangkan) selama beberapa

periode yaitu 3 minggu sampai 2 tahun untuk membentuk karakteristik flavor dan

tekstur. Selama pemeraman, terjadi banyak sekali perubahan mikrobiologi, kimia,

dan biokimia pada keju yang menyebabkan perubahan pada komposisi utama keju

tersebut, seperti protein, lemak, dan residu laktosa yang biasanya menurun (Law,

1997).

Lampert (1975), menyatakan bahwa pemeraman keju bertujuan untuk

meningkatkan cita rasa keju dan tekstur keju. Komponen utama yang berubah

selama pemeraman adalah protein, lemak, dan laktosa. Selama pemeraman keju,

terjadi perubahan kimia terutama terhadap komponen karbohidrat/laktosa, protein,

dan lemak. Perubahan kimia tersebut diakibatkan oleh enzim yang berasal dari

Page 31: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

31

bakteri asam laktat sebagai pengganti starter, rennet/pengganti rennet yang

digunakan sebagai penggumpal susu, dan mikrobia lain yang tumbuh diatas

permukan keju (Scott, 1979). Menurut Murti (2004)b selama proses pemeraman

protein mengalami degradasi/proteolisis. Faktor yang mempengaruhi proteolisis

selama pemeraman keju adalah pH, aktivitas air, suhu, kondisi lingkungan

pemeraman, dan perlakuan selama pemeraman keju. Pemeraman keju dilakukan

pada suhu 7 0C selama 3 bulan untuk jenis keju peternakan (Murti, 2004)a.

Pemeraman biasanya dilakukan pada suhu 2–15 0C selama 1–3ulan. Pemeraman

keju Cheddar dilakukan pada suhu 4,4–18,3 0C (selama 1–3 bulan) (Zulaikhah,

2001).

Produk keju yang dihasilkan harus disimpan pada suhu terkontrol (10–

150C) dan kelembaban yang juga terkontrol (80–90 %). Proses pematangan keju

ini merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan berbagai faktor

diantaranya pH, kelembaban, kandungan garam, dan mikroba yang terdapat di

dalam keju itu sendiri. Penyimpanan keju (cheese ripening) dilakukan untuk

mengontrol proses dekomposisi keju akibat dari aktivitas bakteri dan enzim yang

menghasilkan pembentukan komponen flavor dan juga perubahan tekstur

(Widodo,2003).

Page 32: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

32

4. Rhizopus oryzae

Rhizopus oryzae merupakan salah satu kapang yang dimanfaatkan dalam

industri makanan. Salah satu pemanfaatannya adalah dalam pembuatan bahan

pangan melalui proses fermentasi seperti tempe (Lennartsson, 2007). Kapang

Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu

menghasilkan asam laktat (Purwoko dan Pamudyanti, 2004). Kapang Rhizopus

oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida

dan asam lemak (Septiani, 2004).

Rhizopus oryzae termasuk mikroba aerob yang pertumbuhannya

memerlukan oksigen. Kapang ini tumbuh dengan baik pada kisaran nilai pH 3,4-

6,0. Rhizopus oryzae mempunyai miselium yang berwarna putih, kemudian

semakin lama menjadi abu-abu kecoklatan dengan tinggi ± 16 mm. Permukaan

stolonnya halus atau agak kasar dengan rhizoid yang berwarna kecoklatan dan

sporangiofor tunggal ataupun kelompok. Sporangianya globosa, ovoid, atau tidak

beraturan berbentuk poligonal. Pertumbuhan Rhizopus oryzae cepat dan

membentuk miselium seperti kapas dengan warna putih dan berwarna gelap ketika

dewasa. Rhizopus oryzae dapat tumbuh pada suhu 7 0C hingga 45 0C dan optimum

pada suhu 37 0C (Pitt and Hocking, 1997). Berdasarkan asam laktat yang

dihasilkan Rhizopus oryzae termasuk mikroba heterofermentatif (Kuswanto dan

Slamet, 1989).

Page 33: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

33

Berikut ini adalah Gambar Morfologi dan Klasifikasi dari Rhizopus

oryzae:

Gambar 1. Rhizopus oryzae

Klasifikasi Rhizopus oryzae :

Kingdom : Fungi

Divisio : Zygomycota

Class : Zygomycetes

Ordo : Mucorales

Familia : Mucoraceae

Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus oryzae

(Wikipedia, 2007)

Salah satu penggunaan kapang dalam pembuatan keju adalah sebagai

starter. Starter merupakan susu segar yang telah ditumbuhi oleh mikroorganisme

pembentuk asam yang ditambahkan dari luar. Fungsi penting dari karakter kultur

starter adalah mampu memproduksi asam laktat secara konsisten, sebagai

Page 34: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

34

perantara dalam perkembangan bentuk keju, dan menjaga keseimbangan rasa

yang terbentuk (Muchtadi, 1989). Agar tumbuh pada susu, kultur starter harus

mampu untuk memfermentasikan laktosa, menghasilkan asam amino dari proses

proteolisis (Widodo, 2003). Rhizopus oryzae mampu menghasilkan enzim

proteolitik (Margino, 1992). Peran utama kapang dalam pembuatan keju adalah

mempertajam cita rasa dan aroma, dan sedikit memodifikasi penampakan dan

tekstur tahu keju (Daulay, 1991).

5. Rhizopus oligosporus

Rhizopus oligosporus merupakan salah satu kapang yang dimanfaatkan

dalam industri makanan. Salah satu pemanfaatannya yaitu dalam industri

pembuatan tempe. Rhizopus oligosporus merupakan kapang utama yang berperan

dalam pembuatan tempe (Kasmidjo, 1990).

Berikut ini adalah klasifikasi dan gambar morfologi dari Rhizopus

oligosporus menurut Wikipedia (2007) :

Kingdom : Fungi

Divisio : Zygomycota

Class : Zygomycetes

Ordo : Mucorales

Familia : Mucoraceae

Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus oligosporus

Page 35: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

35

Gambar 2. Rhizopus oligosporus

Menurut Samson et al., 1995 (dalam Sapuan dan Soetrisno, 1996) sifat-

sifat dari kapang Rhizopus oligosporus yaitu mempunyai koloni berwarna abu-abu

kecoklatan, sporangiofora soliter atau dalam kelompok yang terdiri lebih dari 4

sporangiofora yang tumbuh ke arah udara dan tingginya mencapai 1 mm

berdiameter 10-180 µm, sporangiofora muda transparan yang makin lama makin

menjadi kecoklatan ; rhizoid bercabang pendek dan tumbuh berlawanan dengan

sporangiofora ; spora yang telah masak berbentuk bulat, berwarna coklat sampai

hitam, berdiameter 100-180 µm ; spora berupa sel-sel tunggal, bentuk tidak

beraturan antara bulat sampai ovoid berdiameter 7-10 µm, berwarna kecoklatan

dengan dinding sel halus ; suhu optimum 35-37 0C, minimum 12 0C, dan

maksimum 45-50 0C. Rhizopus oligosporus mampu tumbuh dengan baik pada

substrat dengan kisaran pH 3,4-6 (Schnurer et al ., 2005). Daya pembentukan

spora dari Rhizopus oligosporus paling baik pada substrat beras. Tingkat

kelangsungan hidup dan keaktifan spora maksimum starter berusia satu bulan,

secara berangsur-angsur menurun seiring dengan meningkatnya jumlah kematian

Page 36: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

36

spora (Shambuyi et al ., 1992 dalam Nout dan Kiers, 2005 ; Tanh dan Nout,

2004).

Rhizopus oligosporus merupakan kapang yang memiliki aktivitas enzim

lipase yang tinggi. Kapang ini lebih banyak mensintesis protease sehingga

mempunyai aktivitas proteolitik yang tinggi sedangkan aktivitas amilasenya

sangat rendah (Kasmidjo, 1990). Selama fermentasi kapang Rhizopus oligosporus

mensintesis enzim amilase, protease, dan lipase (Isnariani, 2003 ; Karmini, 2003).

Protease menghidrolisis protein kompleks menjadi polipeptida dan oligopeptida,

selanjutnya menghidrolisis polipeptida dan oligopeptida menjadi asam-asam

amino. Lipase menghidrolisis lemak dalam biji menjadi asam-asam lemak. Pati

dihidrolisis menjadi disakarida dan monosakarida oleh amilase (Rahayu dkk.,

2003). Selama proses fermentasi terjadi kenaikan nitrogen terlarut, asam amino,

amonia, nilai pH, dan suhu. Adanya aktivitas enzimatis selama fermentasi kapang

juga menyebabkan terjadinya perubahan tekstur, rasa, dan aroma (Rahayu dkk.,

2003 dan Miszkiewicz et al., 2004). Dalam penelitiannya dengan Rhizopus

oligosporus, Wang et al., (1969)a mengamati bahwa kultur tersebut memiliki

kemampuan yang tinggi dalam menggumpalkan susu dan memiliki sifat seperti

enzim renin yang berasal dari hewan (Kasmidjo, 1990).

7. Fermentasi

Pada umumnya cara-cara pengawetan pangan ditujukan untuk

menghambat atau membunuh mikroba, sebaliknya fermentasi adalah suatu cara

pengawetan yang mempergunakan mikroba tertentu untuk menghasilkan asam

Page 37: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

37

atau komponen lainnya yang dapat menghambat mikroba perusak lainnya.

Fermentasi secara teknik dapat didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi

anaerobik atau partial anaerobik dari karbohidrat dan menghasilkan alkohol serta

beberapa asam. Namun banyak proses fermentasi yang menggunakan substrat

protein dan lemak (Muchtadi, 1989). Pada saat ini fermentasi secara mudahnya

dapat diartikan sebagai suatu proses pengolahan pangan dengan menggunakan

jasa mikroorganisme untuk menghasilkan sifat-sifat produk sesuai yang

diharapkan.

Fermentasi dapat terjadi karena ada aktivitas mikroorganisme penyebab

fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Keju merupakan salah satu produk

pengolahan susu yang melibatkan proses fermentasi oleh mikroba. Mikroba yang

biasa digunakan dalam pembuatan keju adalah bakteri dan kapang yang dapat

menghasilkan asam laktat yang dalam penelitian ini menggunakan kapang

Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Selama fermentasi, kedua kapang ini

bekerja memecah karbohidrat yang ada dalam susu menjadi alkohol, asam dan

CO2 sebagai energi. Dalam hal ini asam yang dihasilkan adalah asam laktat yang

nantinya akan berfungsi dalam pembentukan curd. Selain itu, kedua kapang ini

juga menghasilkan enzim protease dan enzim lipase yang selama proses

fermentasi enzim ini bekerja memecah protein dan lemak yang ada dalam susu

menjadi komponen yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh

tubuh.

Page 38: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

38

B. Kerangka Pemikiran

Susu merupakan bahan pangan yang tersusun atas berbagai nutrisi dengan

proporsi yang seimbang. Penyusun utamanya adalah air, protein, lemak, laktosa,

mineral, dan vitamin–vitamin. Kandungan gizi yang tinggi tersebut

mengakibatkan susu sangat diperlukan oleh tubuh. Namun, selama ini susu kurang

diminati oleh masyarakat karena aromanya yang kurang menyenangkan. Selain

itu, susu merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme

sehingga mudah rusak. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pengolahan air

susu yang bertujuan memperbaiki aroma, memperpanjang daya simpan tanpa

mengurangi kandungan nutrisinya Susu dapat diolah menjadi berbagai produk

olahan susu dengan dan tanpa proses fermentasi Produk makanan hasil fermentasi

susu olahan antara lain adalah keju.

Keju merupakan salah satu produk olahan susu dengan proses fermentasi.

Proses ini memerlukan peran mikroorganisme penghasil asam laktat dan enzim

protease. Proses fermentasi tersebut dapat dilakukan oleh bakteri maupun jamur.

Rhizopus oryzae memiliki kemampuan menghasilkan asam laktat yang tinggi

sedangkan Rhizopus oligosporus memiliki kemampuan menghasilkan enzim

protease yang dapat menggumpalkan susu dan memiliki sifat seperti enzim rennet.

Dari proses penggumpalan tersebut akan dihasilkan bahan olahan susu yang

berupa keju. Keju yang dihasilkan kemudian diperam selama 6 minggu untuk

meningkatkan cita rasa dan flavour. Keju yang telah diperam tersebut dianalisis

nilai rendemen, kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar kalsium, dan tingkat

kesukaannya.

Page 39: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan di Sub Laboratorium Biologi

dan Sub Laboratorium Kimia Laboratorium Pusat Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Termometer, kompor,

saringan, pH meter, gelas ukur, erlenmeyer, gelas beker, autoklaf, inkubator,

pengaduk, jarum ose, rak tabung reaksi, alat press, mistar, baskom, aluminium

foil, pipet ukur, plastik, pisau, gunting, cawan petri, magnetic stirer, tabung

reaksi, kertas label, bunsen, kapas, gelas ukur, timbangan, kain saring, vortex,

soxhlet, Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), alat pemanas, corong

gelas, labu ukur (100 ml dan 1000 ml), gelas ukur (100 ml), gelas piala (100 ml),

pipet volumetrik (1 ml; 2 ml; 3 ml; 4 ml), pipet ukur (5 ml dan 10 ml), kaca arloji

berdiameter 5 cm, labu semprot, alat penyaring ukuran pori 0,45 µm, kertas

saring, labu Kjeldahl, dan alat destilasi.

Page 40: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

40

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini meliputi :

a. Bahan pembuatan keju

Susu sapi yang diperoleh dari peternak sapi perah Kabupaten Boyolali, Jawa

Tengah, biakan Rhizopus oryzae yang diperoleh dari Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta, biakan Rhizopus oligosporus yang

diperoleh dari Pusat Antar Universitas Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada

Yogyakarta, susu skim, NaCl jenuh.

b. Medium penumbuh kapang PDA agar

c. Bahan untuk analisis kadar lemak, protein, dan kalsium :

Pelarut petroleum eter, asam klorida (HCl), lantan klorida (LaCl3), larutan

standar induk kalsium, gas asetilin (C2H2), asam nitrat (HNO3) pekat, asam

sulfat (H2SO4) pekat, NaOH, alkohol, metil merah dan metil biru

C. Rancangan Percobaan

Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 5

perlakuan dengan masing–masing perlakuan dibuat 3 kali ulangan. Perlakuan

tersebut meliputi :

K (+) : Keju di pasaran yaitu keju Gouda

K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus

S1 : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus

S2 : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus

S3 : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus

S4 : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Page 41: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

41

D. Cara Kerja

Penelitian ini meliputi beberapa tahap kerja, yaitu :

1. Persiapan

Langkah pertama yang dilakukan adalah persiapan alat dan bahan yang

digunakan. Selanjutnya dilakukan sterilisasi alat dan bahan serta pembuatan

medium. Alat yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci bersih dan disterilisasi.

Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan mikroba yang terdapat pada

suatu benda. Untuk alat–alat gelas dilakukan sterilisasi lembab dengan

menggunakan autoklaf bertekanan 1,5 atm selama 15 menit pada suhu 121 0C.

2. Pembuatan media

a. Rhizopus oryzae

Proses pembuatan media diawali dengan mencampurkan bahan-bahan

media PDA (Potato Dextrosa Agar), yang merupakan media untuk pertumbuhan

Rhizopus oryzae. Selanjutnya aquades dituang ke dalam labu erlenmeyer

kemudian dipanaskan di atas hot plate dan dihomogenkan dengan magnetic stirer.

Setelah campuran mendidih, media PDA dituangkan ke dalam tabung reaksi

kemudian dilanjutkan dengan proses sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu

121 0C pada tekanan 2 atm selama 15 menit selanjutnya tabung reaksi diletakkan

pada posisi miring agar terbentuk media PDA miring.

b. Rhizopus oligosporus

Proses pembuatan media diawali dengan mencampurkan bahan-bahan

media PDA (Potato Dextrosa Agar), yang merupakan media untuk pertumbuhan

Page 42: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

42

Rhizopus oligosporus. Selanjutnya aquades dituang ke dalam labu erlenmeyer

kemudian dipanaskan di atas hot plate dan dihomogenkan dengan magnetic stirer.

Setelah campuran mendidih, media PDA dituangkan ke dalam tabung reaksi

kemudian dilanjutkan dengan proses sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu

121 0C pada tekanan 2 atm selama 15 menit selanjutnya tabung reaksi diletakkan

pada posisi miring agar terbentuk media PDA miring.

3. Pembuatan kultur kerja

Kultur kerja adalah kultur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus yang

siap digunakan untuk pembuatan starter. Kultur kerja didapatkan dengan

meremajakan kultur Rhizopus oryzae yaitu dengan menginokulasikan 1 ose kultur

murni Rhizopus oryzae ke dalam PDA miring kemudian diinkubasi pada suhu

370C selama 3-4 hari, sedangkan sisanya disimpan pada suhu 4 0C sebagai kultur

stok dan diremajakan setiap 6 bulan (dimodifikasi dari Wijaya, 2002 dan

Suharyanto dkk, 2006). Sedangkan untuk kultur kerja Rhizopus oligosporus

didapatkan dengan menginokulasikan 1 ose kultur murni Rhizopus oligosporus ke

dalam PDA miring kemudian diinkubasi pada suhu 37 0C selama 3-4 hari,

sedangkan sisanya disimpan pada suhu 3-5 0C sebagai kultur stok dan

diremajakan setiap 6-8 bulan (Ellis dan Hesseltine, 1983 dalam Kasmidjo, 1990).

Inokulasi dilakukan secara aseptis dengan terlebih dahulu membakar ujung ose

sampai membara dan cepat didinginkan. Proses inokulasi juga dilakukan di dekat

bunsen burner (Dimodifikasi dari Widowati dan Misgiyarti, 2002).

Page 43: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

43

4. Pembuatan Starter

Starter dibuat dengan cara susu skim cair sebanyak 1000 ml dibagi

menjadi 2 bagian pada gelas beker masing-masing 500 ml dan diberi label O dan

G. Gelas beker O diinokulasi dengan Rhizopus oryzae sedangkan gelas beker G

diinokulasi dengan Rhizopus oligosporus. Starter yang digunakan adalah biakan

Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dari media PDA yang berumur 3-4

hari. Biakan Rhizopus oryzae diambil sebanyak 100 sel/ml (6 ose) untuk

diinokulasikan ke dalam 500 ml susu skim cair steril pada gelas beker O,

sedangkan biakan Rhizopus oligosporus diambil sebanyak 100 sel/ml (6 ose)

untuk diinokulasikan ke dalam 500 ml susu skim cair steril pada gelas beker G

(dimodifikasi dari Nurhidayati, 2003).

5. Pembuatan Keju

Pembuatan keju terdiri dari beberapa tahap yaitu pasteurisasi, pengukuran

pH, fermentasi dan inkubasi, koagulasi susu terfermentasi, pembuangan whey,

pengepresan curd dan penimbangan berat curd, penggaraman, dan pemeraman.

Tahap pertama dalam pembuatan keju adalah pasteurisasi. Susu steril

sebanyak 3750 ml dibagi menjadi 15 bagian pada botol, masing-masing 250 ml

dan diberi label (K, S1, S2, S3, S4). Susu masing-masing gelas beker dipasteurisasi

dengan cara dipanaskan pada suhu 72 0C selama 15 detik kemudian didinginkan

hingga 30 0C (Wardhani, 1996). Setelah itu masing-masing gelas beker yang

berisi susu dimasukkan dengan starter campuran Rhizopus oryzae dan Rhizopus

oligosporus sebanyak 10% atau 25 ml. Gelas beker K sebagai kontrol

Page 44: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

44

ditambahkan Rhizopus oryzae murni, sedangkan gelas beker S1, S2, S3

ditambahkan starter campuran Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dengan

perbandingan 3:1; 2:2; 1:3, sedangkan gelas beker S4 ditambahkan Rhizopus

oligosporus murni, sedangkan sisanya digunakan sebagai ulangan. Kemudian

dilakukan pengukuran pH susu sebelum dan sesudah inkubasi. Botol kaca yang

berisi susu yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu

30 0C dan kemudian dibiarkan selama ± 24 jam. Setelah itu botol ditutup dengan

aluminium foil (Wardhani, 1996).

Langkah selanjutnya yaitu, masing-masing botol yang telah ditutup

aluminium foil dibiarkan sampai menjendal menjadi keju mentah (sekitar 10 jam).

Bagian yang menjendal disebut curd sedangkan bagian cairan disebut whey

(Wardhani, 1996). Setelah itu dilakukan proses pembuangan whey. Proses

pembuangan whey dilakukan dengan pemanasan selama 30 menit pada suhu 40 0C

(Buckle, 1987). Setelah proses pemanasan selesai dikerjakan, lalu didinginkan

selama 1 jam sambil diaduk tiap 5 menit sekali (Hadiwiyoto, 1983). Kemudian

dilakukan penyaringan dengan kain kasa yang bersih. Penyaringan dilakukan agar

curd dan whey terpisah. Yang diambil hanya curd-nya sedangkan whey-nya

dibuang (Legowo, 2003).

Setelah didapatkan curd, kemudian curd dibungkus dengan kain kasa

bersih dilanjutkan pengepresan. Maksud pengepresan adalah memberikan

kekompakkan dan bentuk pada keju. Disamping itu sisa-sisa whey atau air dapat

dikeluarkan/dipisahkan seluruhnya. Kemudian dilanjutkan dengan penimbangan

curd (Hadiwiyoto, 1983).

Page 45: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

45

Curd yang telah ditimbang kemudian diberi garam sebanyak 3%. Garam

yang diberikan dalam bentuk kristal yang telah dihaluskan dan ditaburkan

kemudian diaduk sampai betul-betul rata (Hadiwiyoto, 1983). Penggaraman ini

menambah cita rasa keju menjadi agak asin dan menambah ketahanan keju

(Legowo, 2003).

Keju yang telah dihasilkan kemudian diperam selama 6 minggu. Proses

pemeraman keju ini dilakukan pada suhu 15 0C. Hal ini dikarenakan proses

pemeraman keju pada umumnya menggunakan suhu 15 0C dan produk yang

diperoleh cukup baik. Selain itu juga dikarenakan pada suhu 15 0C merupakan

suhu yang terkontrol untuk proses pemeraman keju. Proses pemeraman keju

bertujuan untuk meningkatkan cita rasa keju dan tekstur keju (Lampert, 1975).

6. Analisis Nilai Rendemen

Randemen merupakan rasio antara keju yang terbentuk dengan susu yang

digunakan sebagai bahan dasar (Daulay, 1991). Ditambahkan Sariyanto (2005)

besarnya nilai randemen curd ditentukan dengan perbandingan antara berat

produk curd yang dihasilkan dan berat bahan awal berupa susu segar. Nilai

randemen curd dapat dihitung menggunakan rumus :

Keterangan : a = Berat keju yang terbentuk (g) b = Berat susu sapi segar (g)

Rendemen (%) = a x 100%

b

Page 46: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

46

7. Analisis Kadar Air

Prinsip penghitungan kadar air adalah air yang terkandung dalam bahan

akan menguap seluruhnya apabila dipanaskan pada suhu 105 0C (Oser, 1976).

Analisis kadar air dilakukan dengan metode oven. Cara kerjanya yaitu bahan

ditimbang sekitar 1 gram sebagai berat awal bahan (a). Kemudian dikeringkan

dengan oven pada suhu 105 0C selama 24 jam, setelah itu dikeluarkan dari dalam

oven dan didinginkan di dalam desikator selama 1 jam. Kemudian sampel yang

telah ditimbang sebagai berat kering (b). Kadar air dapat dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut :

Keterangan : a = berat awal bahan b = berat setelah dikeringkan (Apriyantono, 1989)

8. Analisis Kadar Lemak

Pengukuran kandungan lemak dilakukan dengan mengambil sampel keju

sebanyak 1,5 gr lalu dimasukkan ke dalam timbel kemudian dioven dalam suhu

1050C hingga berat konstan selama 24 jam. Sebelum diekstraksi timbel

dimasukkan dalam desikator selama 1 jam, kemudian ditimbang untuk

mengetahui berat awal. Timbel dimasukkan ke dalam soxhlet, kemudian labu

lemak dihubungkan dengan soxhlet dan ditambahkan pelarut petroleum eter 150

ml melewati soxhlet. Labu lemak dan soxhlet dihubungkan dengan penangas dan

diekstrak selama 6 jam. Setelah ekstraksi selesai, timbel dimasukkan ke dalam

Kadar air (%) = a – b x 100%

a

Page 47: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

47

oven bersuhu 1050C selama 4 jam. Setelah dingin, timbel dimasukkan ke dalam

desikator selama 1 jam sebagai berat akhir.

Kandungan lemak pada keju dapat dihitung menggunakan rumus sebagai

berikut :

 

Keterangan: a = berat sampel keju b = berat akhir (sampel dan timbel setelah dioven) c = berat awal (sampel dan timbel sebelum dioven)

9. Analisis Protein

Kadar protein dianalisis dengan metode Kjeldahl yaitu untuk mengukur

kadar protein total. Sampel sebanyak 0,2 g yang telah dihaluskan, dimasukkan

kedalam labu Kjeldahl 30 ml kemudian ditambahkan dengan 3 ml H2SO4 pekat,

1 g katalis dan batu didih. Contoh didihkan 1-1,5 jam atau sampai cairan berwarna

jernih. Labu beserta isinya didinginkan, isinya dipindahkan kedalam alat destilasi

dan ditambahkan 10 ml larutan NaOH 0,1 N dan 50 ml aquadest, kemudian

dibilas dengan air suling. Labu erlenmeyer berisi H3BO3 1 % diletakkan di bawah

kondensor, sebelum ditambahkan kedalamnya 1 tetes indikator (campuran metil

merah dalam alkohol dan BCG dalam alkohol dengan perbandingan 20 : 1).

Kemudian didestilasi sampai sekitar 40 ml destilat dalam labu erlenmeyer. Setelah

itu dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna hijau menjadi

merah muda (Dimodifikasi dari Sudarmadji dkk., 1984).

% Kadar Lemak = c – b x 100% a

Page 48: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

48

Untuk mengetahui kadar protein pada keju dapat dihitung dengan rumus :

keterangan : Z = ml HCl untuk sampel N = Normalitas H2SO4 W = Bobot sampel 14 = Berat molekul nitrogen 6,38 = Faktor konversi keju

10. Analisis Kadar Kalsium

Kandungan kalsium dianalisis dengan menggunakan Atomic Absorption

Spectrophotometer (AAS).

a. Persiapan Pengujian

Persiapan Contoh Uji

Sebanyak 1 gram sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml,

kemudian ditambahkan 25 ml aquadest dan diaduk hingga homogen.

Setelah itu ditambahkan 5 ml HNO3 pekat, diaduk hingga bercampur rata.

Kemudian dimasukkan 3-5 butir batu didih, selanjutnya dipanaskan pada

suhu 105-120 ˚C hingga volumenya tinggal ±10 ml. Setelah dingin

kemudian ditambahkan dengan 5 ml HNO3 pekat dan 3 ml HclO4 pekat

tetes demi tetes melalui dinding kaca erlenmeyer. Selanjutnya dipanaskan

kembali sampai timbul asap putih. Setelah timbul asap putih, pemanasan

dilanjutkan kembali selama ± 30 menit. Sampel didinginkan kemudian

disaring dengan kertas saring Whatmann nomor 42. Selanjutnya sampel

dimasukkan dalam labu ukur 100 ml kemudian ditambahkan aquadest

Protein (%) = Z x (Nx 14x6,38) x 100%

Wx1000

Page 49: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

49

hingga tanda tera pada labu ukur. Sampel siap diukur ke dalam

Spektrofotometer Serapan Atom (AAS).

Pembuatan Larutan Baku Kalsium 100 µg/ml

10 ml larutan induk kalsium 1000 µg/ml diambil dengan pipet dan

masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, selanjutnya ditambahkan larutan

HNO3 pekat 1,0 N sampai tepat tanda tera.

Pembuatan Larutan Baku Kalsium 10 µg/ml

10 ml larutan induk kalsium 100 µg/ml diambil dengan pipet dan

masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, selanjutnya ditambahkan larutan

HNO3 pekat 1,0 N sampai tepat tanda tera.

Pembuatan Larutan Kerja Kalsium

Larutan baku kalsium 10 µgm/l diambil dengan pipet 0,0 ml; 1,0 ml; 2,0

ml; 3,0 ml; 4,0 ml; 5,0 ml dan 8,0 ml masing-masing ke dalam labu ukur

50 ml, kemudian ditambahkan larutan HNO3 pekat 1,0 N sampai tepat

tanda tera selanjutnya dihomogenkan sehingga diperoleh kadar kalsium

0,0 µg/ml; 0,2 µg/ml; 0,4 µg/ml; 0,6 µg/ml; 0,8 µg/ml; 1,0 µg/ml dan 1,6

µg/ml.

b. Prosedur Kerja dan Pembuatan Kurva Kalibrasi

Alat AAS dioptimalkan sesuai petunjuk penggunaan alat. Serapan dari

masing-masing larutan kerja yang telah dibuat diukur pada panjang

gelombang 422,7 nm dan dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan

persamaan garis regresi. Selanjutnya dilakukan pengukuran sampel uji yang

sudah dipersiapkan.

Page 50: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

50

c. Penghitungan Kadar Kalsium

 

   

 

keterangan: 

Ca = Kadar kalsium C = Kadar Ca yang diperoleh dari hasil pengukuran V = Volume akhir B = Berat sampel K = Kadar air fp = Faktor pengenceran

11. Uji Tingkat Kesukaan

Analisis untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk

yang dihasilkan dilakukan dengan uji tingkat kesukaan. Uji tingkat kesukaan ini

meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur. Produk yang dihasilkan diuji kesukaan

oleh 20 panelis tidak terlatih. Setiap panelis memberikan skor tingkat kesukaan.

Skala skor dibuat lima tingkat skor kesukaan 1, 2, 3, 4, dan 5 masing-masing

yaitu:

1 = sangat tidak suka

2 = tidak suka

3 = agak suka

4 = suka

5 = sangat suka

(Kartika dkk., 1988).

Ca = C x V x fp

B (1 – K /100)

Page 51: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

51

Gambar 4. Alur Cara Kerja Penelitian Pembuatan Keju Peram (Ripened Cheese) Menggunakan Starter Kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

Keterangan :

RO = Rhizopus oryzae

RG = Rhizopus oligosporus

Starter

RO:RG 4:0

RO:RG 3:1

RO:RG 2:2

RO:RG 1:3

RO:RG 0:4

Susu Segar

Pasteurisasi (72 0C selama 15 detik)

Fermentasi (37 0C selama 8 jam)

Koagulasi

Pembuangan whey

Pengepresan curd dan penimbangan berat curd

Penggaraman (NaCl 3%)

Keju mentah

Pemeraman (6 minggu)

Keju peram

Nilai Rendemen

Kadar Air

Analisis Kimia

Kadar Protein (metode Kjeldhal)

Kadar Lemak (metode Soxhlet)

Kadar Kalsium (metode AAS)

Uji Kesukaan

-Warna - Rasa -Aroma -Tekstur

Page 52: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

52

E. Analisis Data

Data nilai rendemen, kadar air, lemak, protein, dan kalsium keju (ripened

cheese) hasil fermentasi starter campuran Rhizopus oryzae dan Rhizopus

oligosporus (masing-masing perlakuan) dianalisis data statistik dengan metode

Analisis Varian (Anava), apabila terdapat perbedaan yang nyata kemudian diuji

lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%.

Angka penerimaan panelis pada uji tingkat kesukaan dianalisis dengan metode

non-parametrik dengan Friedman Test jika terdapat perbedaan yang nyata

dilanjutkan dengan Wilcoxon Sign Rank Test (WSRT) pada taraf signifikansi 5%.

Page 53: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Susu mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi namun di sisi lain

tingginya kandungan nutrisi menyebabkan susu mudah rusak karena adanya

kontaminasi mikroba, sehingga perlu adanya pengolahan susu (Widodo, 2003).

Keju merupakan salah satu cara pengolahan susu agar menjadi lebih awet dan

tahan lama yang dalam pengolahannya diperlukan mikroorganisme yang mampu

menghasilkan asam laktat sebagai starter, selain itu juga diperlukan

mikroorganisme yang mampu menghasilkan enzim protease sebagai penggumpal

susu. Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus merupakan kapang yang mampu

menghasilkan asam laktat yang tinggi dan juga memiliki enzim protease, selain itu

Rhizopus oligosporus mempunyai sifat seperti enzim renin yang dihasilkan oleh

hewan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus sebagai starter dalam pembuatan keju peram (ripened

cheese) dan mengetahui kualitas keju peram (ripened cheese) berdasarkan

perbedaan nilai rendemen, kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar kalsium,

dan nilai kesukaan pada variasi starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus

oligosporus.

Dalam pembuatan keju peram (ripened cheese) terlebih dahulu dilakukan

perhitungan jumlah koloni kapang Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

pada starter siap pakai yang akan digunakan untuk fermentasi. Hasil penghitungan

jumlah koloni jamur Rhizopus oryzae pada starter siap pakai adalah

Page 54: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

54

39 x 104 cfu/ml, sedangkan jumlah koloni jamur Rhizopus oligosporus pada

starter siap pakai adalah 35 x 104 cfu/ml. Jumlah koloni jamur ini sudah

memenuhi syarat karena jika jumlah koloni terlalu rendah (102 cfu/ml) maka

mengakibatkan waktu fermentasinya lama, sedangkan terlalu tinggi jumlah koloni

(106 cfu/ml) dapat menyebabkan kematian jamur dalam kondisi prematur (Nout et

al., 2005).

Page 55: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

55

A. Curd Keju Ripened Cheese

Salah satu karakteristik pembuatan keju adalah pembentukan curd atau

penggumpalan susu. Curd merupakan gumpalan yang terbentuk oleh aktivitas

koagulan yaitu campuran enzim yang mempunyai aktivitas proteolitik, selain itu

juga merupakan hasil dari kegiatan fermentasi asam laktat (Marth dan Steele,

2001).

Proses pembentukan curd terjadi karena adanya suasana asam yang

disebabkan oleh adanya asam laktat yang dihasilkan oleh kapang Rhizopus oryzae.

Adanya asam laktat yang dihasilkan oleh kapang Rhizopus oryzae menyebabkan

adanya penambahan ion negatif sehingga pH susu menjadi lebih asam dari titik

isoelektrik dan dalam keadaan ini protein bermuatan positif. Ion-ion negatif dari

asam laktat tersebut akan menetralkan muatan positif dari protein sehingga

tercapai keseimbangan muatan asam amino dan mengendapkannya (Fessenden

and Fessenden, 1999)

Pada proses pembuatan keju terdapat 3 sumber enzim protease, yaitu

enzim alami susu, rennet, dan mikroflora (Walstra et al., 1999). Enzim proteolitik

atau protease mempunyai dua pengertian yaitu proteinase yang mengkatalis

hidrolisis molekul protein menjadi fragmen besar dan peptidase yang

menghidrolisis fragmen polipeptida menjadi asam amino. Enzim proteolitik yang

berasal dari mikroorganisme adalah protease yang mengandung proteinase dan

peptidase (Muchtadi et al., 1992).

Adanya enzim protease yang dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus

akan menghidrolisis polipeptida menjadi asam amino-asam amino. Asam amino

Page 56: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

56

pada protein susu mempunyai muatan elektrik yang sering ditentukan oleh pH

susu. Jika protein mengandung lebih banyak asam daripada basa maka pada pH

netral akan bermuatan positif dan apabila lebih banyak basa daripada asam maka

pada pH netral akan bermuatan negatif. Ketika pH susu berubah dengan adanya

penambahan asam maka distribusi muatan pada protein juga berubah. Kondisi pH

yang setara antara muatan positif dan negatif yaitu pada saat jumlah gugus NH3+

dan COO- setara sehingga muatan protein adalah netral menunjukkan pH

mencapai titik isoelektrik protein (Widodo, 2003).

Nilai rendemen curd yang dinyatakan dalam persen ditentukan

dengan cara membandingkan berat curd yang dihasilkan dengan berat susu sapi

segar yang digunakan sebagai bahan baku. Semakin tinggi nilai rendemen

menunjukkan produk yang dihasilkan semakin ekonomis (Sariyanto, 2005).

Tabel 3. Rerata Nilai rendemen keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Perlakuan Nilai Rendemen (% Berat Kering) K 6.21a A 6.43 a B 6.44 a C 6.35 a D 6.58 a Keterangan : kadar rendemen (%) dengan superskrip huruf kecil sama menunjukkan tidak terjadi beda nyata (P>0,05) pada uji DMRT 5%. K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Page 57: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

57

Berdasarkan sidik ragam dapat diketahui bahwa penggunaan starter

kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada pembuatan keju

peram (ripened cheese) tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap nilai

rendemen keju peram (ripened cheese) berbahan dasar susu sapi. Nilai rendemen

keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang pada

Gambar 5.

Gambar 5. Histogram nilai rendemen pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Tabel 3 dan Gambar 5 menunjukkan bahwa nilai rendemen tertinggi

terdapat pada perlakuan 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus.

Hal ini disebabkan karena enzim proteolitik yang dihasilkan oleh Rhizopus

oligosporus lebih banyak daripada Rhizopus oryzae sehingga lebih cepat

Page 58: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

58

mengendapkan kasein dan curd yang terbentuk semakin tinggi. Menurut Widodo

(2003), standart rendemen keju pada pembuatan keju berkisar 4,7-5,7%, pada

penelitian ini hasilnya lebih banyak yaitu 6-7%. Hal ini disebabkan karena suhu

yang digunakan sebesar 37 0C yang merupakan suhu optimum bagi kinerja

kapang Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Dalam kondisi suhu inkubasi

optimum, Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dapat bekerja optimum

dalam menghasilkan asam laktat secara cepat dan mensintesis protease sehingga

aktivitas proteolitiknya semakin tinggi. Menurut Winarno dalam Ibrahim (2002)

protein dapat mengalami pengendapan karena kondisi asam. Keju peram (ripened

cheese) dihasilkan karena terjadinya pengendapan protein terutama kasein dalam

keadaan asam. Kasein menggumpal sebagai curd pada titik isoelektrik 4,6-4,7.

Ditambahkan Adnan (1984), bahwa terdapatnya asam akan mempengaruhi

pembentukan curd, sehingga semakin tinggi kadar asam maka kasein yang

menggumpal semakin besar sehingga curd semakin tinggi dan nilai rendemen

semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan karena nilai rendemen diperoleh dengan

cara membandingkan berat curd yang dihasilkan dengan berat susu sapi segar

yang digunakan sebagai bahan baku.

Page 59: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

59

B. Kadar Air

Kadar air di dalam pembuatan keju memiliki peranan dalam proses

pematangan keju (Daulay, 1991). Kadar air keju peram (ripened cheese)

menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rerata kadar air keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Perlakuan Kadar Air (%) Keju komersil (Keju Gouda) 19.75a K 43.45b A 43.03b B 42.82b C 41.73b

D 43.27b Keterangan : kadar air (%) dengan superskrip huruf kecil berbeda menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0,05) pada uji DMRT 5%. K.K: Keju komersil K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Gambar 6. Histogram kadar air pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

Page 60: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

60

Dari Tabel 4 dan Gambar 6, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara keju komersil dengan keju perlakuan kombinasi starter Rhizopus

oryzae dan Rhizopus oligosporus dalam pembuatan keju peram (ripened cheese)

terhadap kadar air. Keju pada perlakuan starter 100% Rhizopus oryzae dan 0%

Rhizopus oligosporus memiliki kadar air tertinggi yaitu 43,45%. Kadar air yang

tinggi berarti kandungan bahan keringnya rendah, karena kadar air berbanding

terbalik dengan kadar bahan kering. Perbedaan kadar air pada keju disebabkan

karena air yang ada di dalam keju berada dalam tiga keadaan yaitu terikat dalam

struktur komponen dadih, tertahan partikel dadih yang bersifat higroskopis dan air

bebas. Keberadaan air bebas dalam dadih dipengaruhi tingkat penirisan pada saat

pengeluaran whey protein dalam dadih yang sebagian besar merupakan kasein

mengikat air sehingga tertahan dalam badan keju (Scoot, 1979).

Jika dibandingkan dengan keju komersil, kadar air keju peram (ripened

cheese) lebih tinggi daripada kadar air keju komersil. Hal ini dikarenakan pada

keju komersil proses pemeramannya lebih lama bila dibandingkan dengan keju

peram (ripened cheese). Pada saat pemeraman masih terjadi pengaliran cairan

whey lanjut yang mengakibatkan kadar air menjadi lebih rendah dan bahan kering

keju semakin meningkat. Hal ini berarti apabila proses pemeramannya semakin

lama maka kadar air juga akan semakin berkurang (Murti, 2004)b. Selain itu juga

disebabkan karena pada keju komersil menggunakan alat pengepresan yang

modern sedangkan keju dengan perlakuan menggunakan alat pengepresan manual

sehingga air yang tertinggal masih cukup banyak.

Page 61: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

61

C. Kandungan Lemak

Lemak adalah komponen terbesar pada bahan susu yang disebut globula

lemak susu yang terdiri dari 98% triasilgliserol (Lopez, 2005). Pada penelitian ini,

analisis lemak dilakukan dengan metode soxhlet untuk mengetahui kandungan

lemak akhir fermentasi pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter

kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

Data analisis kadar lemak keju peram (ripened cheese) menggunakan

starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Rerata kadar lemak keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Perlakuan Kadar Lemak (% Berat Kering) Keju komersil (Keju Gouda) 46.80a K 48.24a A 50.25a B 50.45a C 49.69a

D 50.42a Keterangan : kadar lemak (%) dengan superskrip huruf sama menunjukkan tidak adanya beda nyata (P>0,05) pada uji DMRT 5%. K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Berdasarkan hasil uji Duncan menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang nyata antara kadar lemak keju komersil dengan keju perlakuan

menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Hal

ini berarti keju dengan perlakuan kombinasi starter Rhizopus oryzae dan Rhizopus

Page 62: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

62

oligosporus tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar lemak. Keju

peram yang dihasilkan memiliki kadar lemak yang sama tinggi, hal ini

dikarenakan energi yang digunakan oleh kedua kapang selama fermentasi untuk

pertumbuhannya merupakan hasil dari perombakan karbohidrat yaitu berupa

laktosa dan bukan dari lemak. Karbohidrat diubah menjadi lemak melalui Asetil

KoA yang menghubungkan metabolisme karbohidrat dengan sintesis asam lemak.

Jika sel tubuh memiliki glukosa lebih banyak dari energi yang dibutuhkan maka

sel akan mengubah sebagian Asetil KoA yang diproduksi oleh katabolisme

glukosa menjadi sintesis asam lemak. Kedua kapang tersebut terlebih dahulu

menggunakan karbohidrat yang berupa laktosa untuk pertumbuhannya sehingga

lemak yang dihasilkan pun masih cukup tinggi (Estikomah, 2008).

Pembentukan bahan kering pada keju dipengaruhi oleh banyaknya curd

yang terbentuk pada saat penggumpalan pada pembuatan keju, banyaknya curd

yang dihasilkan karena banyaknya kasein yang menggumpal (Rahman, 1992).

Menurut Berg (1988) bahwa meningkatnya gumpalan yang dihasilkan juga

meningkatkan komponen lemak yang terperangkap di dalam curd, sehingga

menyebabkan lemak dalam curd lebih banyak. Selain itu tingginya lemak juga

dipengaruhi oleh bahan baku pembuat keju yaitu susu. Menurut Basya (1983),

sapi yang sedang berada pada awal laktasi terutama setelah partus (melahirkan)

akan menghasilkan susu dengan kadar lemak yang tinggi. Hubungan variasi

starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus dengan kadar lemak

dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 63: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

63

Gambar 7. Histogram kadar lemak pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

K.K : Keju komersil K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus

A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus Bila dibandingkan dengan kandungan lemak pada susu yaitu sebesar 31%,

maka kandungan lemak dari keju ini jauh lebih besar. Hal ini dikarenakan pada

keju terjadi aktivitas lipolisis dari kapang yang digunakan sebagai starter sehingga

kadar lemak menjadi meningkat. Selain itu, lemak juga dihasilkan dari

karbohidrat yang diubah menjadi lemak melalui Asetil KoA yang

menghubungkan metabolisme karbohidrat dengan sintesis asam lemak

(Estikomah, 2008)

Pada penelitian ini, kadar lemak pada keju perlakuan mengalami

peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah konsentrasi kapang Rhizopus

oligosporus yang diberikan. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 5, walaupun secara

statistik tidak berbeda nyata. Hal ini dikarenakan Rhizopus oligosporus lebih

sedikit mengkonsumsi lemak sebagai sumber energi daripada Rhizopus oryzae

Page 64: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

64

sehingga kadar lemaknya masih cukup tinggi. Hal ini analog dengan aktivitas

kedua kapang tersebut pada pembuatan kecap yang berbahan dasar tempe.

Menurut Septiani (2004), kandungan lemak pada kecap dari tempe hasil

fermentasi Rhizopus oligosporus dan tanpa fermentasi lebih tinggi dibandingkan

dengan kecap dari tempe hasil fermentasi Rhizopus oryzae dan tanpa fermentasi

moromi. Hal ini dikarenakan lemak pada kedelai sebagian besar berupa

trigliserida, maka konsumsi lemak oleh Rhizopus oryzae lebih tinggi

dibandingkan dengan Rhizopus oligosporus.

Aktivitas kapang Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada keju

analog dengan aktivitas kedua kapang tersebut dalam pembuatan tempe. Pada

tempe kandungan lemaknya cukup tinggi. Kedua kapang tersebut menghasilkan

enzim lipase yang akan memecah lemak kompleks menjadi asam lemak, gliserol,

CO2, dan energi sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Enzim lipase yang

dihasilkan oleh kapang tersebut akan memecah lemak kompleks menjadi asam-

asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh seperti asam lemak linoleat dan oleat.

Asam lemak tersebut tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh sehingga harus dipasok

dari makanan.

Jika dibandingkan dengan kadar lemak keju menurut Direktorat Gizi

Departemen Pertanian (2001) yaitu sebesar 20,30%, pada penelitian

Murwaningsih (2003) kadar lemak sebesar 2-3%, pada penelitian Jamilatun

(2008) kadar lemak sebesar 21-36%, pada penelitian Aly (1997) kadar lemak 0,1-

3%, maka kandungan lemak keju peram (ripened cheese) menggunakan starter

kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus memiliki kandungan lemak

Page 65: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

65

yang lebih tinggi karena bahan baku dalam pembuatan keju peram (ripened

cheese) adalah susu segar tanpa pengurangan krim yang mempunyai kadar lemak

yang tinggi. Penggunaan susu skim dalam pembuatan keju dapat mempengaruhi

kadar lemak. Menurut buckle (1987), susu skim merupakan susu yang tertinggal

sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya.

Page 66: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

66

D. Kandungan Protein

Protein di dalam susu terdiri dari protein whey dan kasein, sedangkan di

dalam keju protein yang tertinggal adalah kasein karena whey yang terbentuk telah

dikeluarkan dalam proses pembentukan keju (Murwaningsih, 2003).

Tabel 6. Rerata kadar protein keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Perlakuan Kadar Protein (% Berat Kering)

Keju komersil (Keju Gouda) 24.71 a K 29.25 b A 29.28 b B 31.54 b C 30.15 b

D 31.01 b Keterangan : kadar protein (%) dengan superskrip huruf berbeda menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0,05) pada uji DMRT 5%. K.K : Keju komersil K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Gambar 8. Histogram kadar protein pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

Page 67: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

67

Pada Tabel 6 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang

nyata antara keju komersil dengan keju perlakuan kombinasi starter Rhizopus

oryzae dan Rhizopus oligosporus pada pembuatan keju peram (ripened cheese)

terhadap kandungan protein. Pada keju perlakuan dengan starter kombinasi

Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus lebih tinggi dibandingkan dengan keju

komersil, hal ini dikarenakan adanya enzim protease yang dihasilkan oleh kedua

kapang tersebut lebih tinggi daripada yang dihasilkan oleh bakteri sehingga

aktivitas proteolitiknya semakin meningkat dan protein yang dihasilkan juga

cukup tinggi. Pada keju komersil starter yang digunakan adalah bakteri sehingga

aktivitas proteolitiknya lebih rendah dan protein yang dihasilkan juga lebih

rendah.

Menurut Widodo (2003), kandungan protein pada susu yaitu sebesar 27-

30%. Pada keju kandungan proteinnya cenderung sama dengan susu, hal ini

disebabkan karena tidak ada penambahan molekul nitrogen sehingga proteinnya

cenderung tetap. Di dalam keju protein dipecah menjadi asam amino-asam amino

sehingga mudah diserap oleh tubuh.

Pada keju perlakuan, kadar protein mengalami peningkatan seiring

dengan peningkatan jumlah konsentrasi Rhizopus oligosporus yang diberikan. Hal

ini dapat terlihat pada Tabel 6, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata. Hal

tersebut dikarenakan kapang Rhizopus oligosporus lebih banyak mensintesis

enzim protease sehingga kemampuan memecah protein menjadi peptida dan

asam-asam amino lebih tinggi bila dibandingkan dengan kapang Rhizopus oryzae

(Sarwono, 2000).

Page 68: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

68

Aktivitas kapang Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada

pembuatan keju analog dengan aktivitas kapang tersebut dalam pembuatan kecap

yang berbahan dasar dari tempe kedelai. Menurut Purwoko dan Handajani (2007),

kandungan protein pada kecap manis hasil fermentasi Rhizopus oligosporus tanpa

fermentasi moromi lebih tinggi daripada kecap manis hasil fermentasi Rhizopus

oryzae. Hasil ini sesuai dengan hasil yang diperoleh Septiani (2004). Kadar

protein pada kecap dari tempe hasil fermentasi Rhizopus oligosporus dan tanpa

fermentasi moromi lebih tinggi dibandingkan dengan kadar protein pada kecap

dari tempe hasil fermentasi Rhizopus oryzae dan tanpa fermentasi moromi. Hal

ini dikarenakan kapang Rhizopus oligosporus mempunyai aktivitas proteolitik

yang lebih besar dibandingkan dengan Rhizopus oryzae sehingga proses hidrolisis

protein menjadi peptida dan asam amino oleh Rhizopus oligosporus lebih tinggi

dibandingkan Rhizopus oryzae.

Tempe merupakan makanan yang dibuat dari hasil fermentasi terhadap biji

kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang

Rhizopus sp. seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer,

dan lai-lain. Kapang-kapang tersebut menghasilkan enzim protease, lipase, dan

amilase yang akan memecah molekul-molekul protein, lemak dan karbohidrat

menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh

dibandingkan yang terdapat di dalam kedelai. Enzim protease yang dihasilkan

oleh kapang Rhizopus oligosporus lebih tinggi bila dibandingkan dengan enzim

protease yang dihasilkan oleh kapang Rhizopus oryzae. Perombakan senyawa

kompleks protein menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana adalah penting

Page 69: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

69

dalam fermentasi tempe, dan merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas

tempe, yaitu sebagai sumber protein nabati yang memiliki nilai cerna amat tinggi.

Kandungan protein yang dinyatakan sebagai kadar total nitrogen memang tidak

berubah selama fermentasi. Perubahan terjadi atas kadar protein terlarut dan kadar

asam amino bebas. Adanya enzim protease yang dihasilkan oleh kedua kapang

tersebut akan memecah protein yang ada pada kedelai menjadi peptida dan asam-

asam amino sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Kandungan protein pada tempe lebih tinggi bila dibandingkan dengan

kandungan protein pada keju. Menurut Dinkes (1996), kandungan protein pada

tempe mencapai 0,508 g/g, sedangkan pada penelitian ini kandungan proteinnya

hanya berkisar 0,29-0,32 g/g. Hal ini disebabkan karena terkait dengan substrat

yang digunakan oleh kapang Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Kedua

kapang tersebut lebih optimum kerjanya bila menggunakan substrat berupa tempe

daripada keju. Selain itu juga disebabkan karena pada penelitian ini kadar protein

yang diukur adalah protein totalnya bukan protein terlarutnya. Protein total

merupakan pengukuran kandungan nitrogen dalam sampel, sedangkan protein

terlarut merupakan oligopeptida dan mudah diserap oleh sistem pencernaan

(Purwoko dan Handajani, 2007).

Page 70: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

70

E. Kandungan Kalsium

Kalsium adalah salah satu mineral yang diperlukan tubuh kita, manfaatnya

antara lain: membantu pertumbuhan tulang, aktivasi serabut saraf, memperlancar

peredaran darah, melenturkan otot, memelihara keseimbangan cairan, membantu

mineralisasi gigi, mencegah pengeroposan tulang, dan lain-lain. Keju merupakan

salah satu makanan yang mengandung kalsium tinggi. Data analisis kadar kalsium

keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rerata kadar kalsium keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Perlakuan Kadar Kalsium (mg/berat kering)

Keju komersil 2.51a K 2.23a A 2.40a B 2.41a C 2.13a

D 2.12a Keterangan : kadar kalsium (%) dengan superskrip huruf sama menunjukkan tidak terjadi beda nyata (P>0,05) pada uji DMRT 5%. K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Pada tabel 7 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada keju

perlakuan maupun keju komersil terhadap kadar kalsium. Hal ini berarti

penggunaan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus tidak

mempengaruhi kadar kalsium.

Page 71: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

71

Hubungan variasi starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus

oligosporus dengan kadar kalsium dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 9. Histogram kadar kalsium pada keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus.

K.K : Keju komersil K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus

A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Dari Tabel 7 dan Gambar 9 dapat dilihat bahwa kandungan kalsium

tertinggi yaitu pada keju komersil (keju Gouda) yaitu sebesar 2.51 mg/gram keju.

Menurut Reinbold (1999), kalsium dalam keju alami dapat ditingkatkan dengan

melakukan penambahan suatu zat tertentu. Pada pembuatan keju Gouda dilakukan

proses penambahan kalsium klorida (CaCl2) (Sucipto, 2008). Jadi tingginya

kandungan kalsium ini disebabkan karena pada pembuatan keju Gouda diperkaya

dengan penambahan CaCl2 (kalsium klorida) sehingga kalsium yang dihasilkan

pun lebih tinggi daripada keju perlakuan. Pada keju perlakuan dengan kombinasi

starter Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus kalsium yang dihasilkan hanya

Page 72: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

72

berasal dari kalsium pada susu yang digunakan sebagai bahan baku, tidak ada

penambahan apapun. Selain itu adanya suasana asam yang ditimbulkan oleh

aktivitas kapang tersebut akan menyebabkan larutnya garam-garam kalsium dan

fosfor yang semula terikat pada protein secara berangsur-angsur (Buckle, 1987).

Jika dibandingkan dengan kandungan kalsium pada tempe, kadar kalsium

pada penelitian ini lebih rendah. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase

yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi

fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti

besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan

tubuh. Asam fitat disini dihasilkan oleh kedelai, pada susu tidak dihasilkan asam

fitat sehingga aktivitas kapang Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus tidak

berpengaruh terhadap kadar kalsium karena pada susu tidak menghasilkan asam

fitat (Buckle, 1987).

Page 73: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

73

F. Uji Kesukaan

Uji tingkat kesukaan pada dasarnya merupakan pengujian dari panelis

dengan mengemukakan responnya yang berupa suka atau tidaknya terhadap sifat

yang di uji. Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan

konsumen terhadap keju yang dihasilkan meliputi kesukaan terhadap tekstur,

aroma, warna dan rasa. Pada pengujian ini dilakukan oleh 20 panelis belum

terlatih dan membandingkan dengan keju komersil. Panelis memberi kisaran nilai

1-5 yaitu 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak suka), 4 (suka), dan 5

(sangat suka). Hasil analisis statistik dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rerata skor uji tingkat kesukaan rasa, aroma, warna, dan tekstur keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Kode keju Rasa Aroma Warna Tekstur

181 3.58a 3.58 a 3.95 a 4.13 a 292 2.66 a 1.97 b 3.11 a 2.92 a 323 3.68 a 3.61 a 3.82 a 3.53 a 410 3.82 a 4.24 a 3.68 a 3.68 a 537 3.95 a 4.08 a 3.13 a 3.63 a 652 3.32 a 3.53 a 3.32 a 3.11 a Keterangan : semakin besar nilai, maka keju peram (ripened cheese) makin disukai Superskrip yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata 181: Keju komersil

292: 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus 323: 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus 410: 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus 537: 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus 652: 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Hasil analisis Friedman (Tabel 8) diketahui bahwa kesukaan panelis

terhadap keju peram (ripened cheese) berada pada skala 2-4, yaitu nilai kesukaan

tidak suka, agak suka dan suka. Hal ini menunjukkan bahwa keju peram (ripened

Page 74: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

74

cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus

oligosporus bisa diterima oleh panelis.

Tabel 8 menunjukkan bahwa rerata penilaian panelis terhadap rasa keju

peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Untuk uji rasa

melibatkan panca indera lidah yang dibedakan menjadi empat cecapan yaitu asin,

asam, manis, dan pahit. Rasa makanan dapat dibedakan oleh kuncup-kuncup

cecapan yang terletak pada papilla yaitu bagian noda merah jingga pada lidah.

Cecapan merupakan indera yang informasinya memerlukan bukti penunjang dari

penciuman, penglihatan, dan sentuhan untuk mengetahui apa yang sedang dikecap

oleh mulut (Winarno, 1997). Munculnya rasa pada keju disebabkan oleh

komponen volatile yang terbentuk setelah inkubasi mikroba starter yang dapat

mengakibatkan perubahan biokimia yang meliputi proteolisis, lipolisis, fermentasi

laktosa dan produksi komponen volatil yang akan mempengaruhi rasa keju

(Khalid dan Marth, 1989).

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa keju hasil fermentasi 25% Rhizopus

oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus memiliki nilai rasa paling disukai bila

dibandingkan dengan yang lain, sedangkan untuk keju hasil fermentasi 100%

Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus memiliki nilai rasa yang paling

rendah jika dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dikarenakan rasa yang

dihasilkan terlalu asam. Rasa asam yang terbentuk disebabkan asam laktat yang

dihasilkan oleh Rhizopus oryzae selama fermentasi susu.

Page 75: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

75

Tabel 8 menunjukkan bahwa rerata penilaian panelis terhadap aroma keju

peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus menunjukkan perbedaan yang nyata. Aroma keju muncul

terutama disebabkan oleh volatil yang terbentuk selama pemeraman. Keju peram

(ripened cheese) merupakan keju yang telah mengalami proses pemeraman

sehingga aroma keju sudah mulai terbentuk akibat dari perubahan kimia selama

pemeraman. Keju peram hasil fermentasi 50% Rhizopus oryzae dan 50%

Rhizopus oligosporus mempunyai aroma yang paling disukai daripada kombinasi

yang lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan lemak yang tinggi,

kandungan lemak tersebut sangat mempengaruhi rasa dan aroma pada keju peram

(ripened cheese) yang terbentuk. Sedangkan keju peram hasil fermentasi 100%

Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus memiliki aroma yang paling

rendah bila dibandingkan dengan yang lain, hal ini disebabkan karena aroma yang

terlalu masam sehingga tidak disukai.

Penentuan mutu suatu bahan umumnya bergantung pada beberapa faktor

diantaranya cita rasa, warna, tekstur dan nilai gizinya, serta ada faktor lain

misalnya sifat mikrobiologis (Winarno, 1997). Tabel 8 menunjukkan bahwa rerata

penilaian panelis terhadap warna keju peram (ripened cheese) menggunakan

starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus tidak menunjukkan

adanya perbedaan yang nyata. Keju peram (ripened chese) yang terbentuk dari

kelima kombinasi starter memiliki warna putih kekuningan. Menurut

Rahman et al. (1992), warna keju dipengaruhi oleh warna susu yang digunakan.

Ditambahkan oleh Buckle et al. (1987) bahwa keju yang dibuat dari susu sapi

Page 76: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

76

tanpa pewarna akan menghasilkan keju yang berwarna putih kekuningan. Warna

kekuningan tersebut berasal dari pigmen karoten yang berasal dari pakan hijau

yang dimakan sapi, yang larut di dalam lemak.

Tekstur merupakan struktur kekompakan keju. Tabel 8 menunjukkan

bahwa rerata penilaian panelis terhadap tekstur keju peram (ripened cheese)

menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata. Tekstur pada keju komersil paling disukai

daripada keju perlakuan, karena pada keju komersil teksturnya kompak dan padat.

Sedangkan pada keju perlakuan memiliki tekstur yang agak lembek dan sedikit

rapuh. Hal ini disebabkan kandungan protein dan lemak yang tinggi. Molekul

protein dan lemak yang semula memiliki tingkat kelarutan yang rendah setelah

dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu asam-asam amino dan asam-

asam lemak menjadi lebih mudah larut dalam air sehingga teksturnya agak

lembek. Keju peram fermentasi 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus

oligosporus memiliki tekstur yang paling lunak sehingga tidak disukai, hal ini

dikarenakan kadar airnya yang masih cukup tinggi sehingga keju yang dihasilkan

lunak dan agak berair.

Page 77: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

77

G. Potensi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus sebagai starter dalam pembuatan keju

Starter keju adalah kultur aktif dari mikroorganisme non-patogen yang

ditumbuhkan dalam susu yang berperan dala pembentukan karakteristik dan mutu

tertentu pada berbagai jenis produk susu (Daulay, 1991). Keju merupakan

makanan hasil olah susu yang dibuat melalui fermentasi mikroorganisme yang

mampu menghasilkan asam laktat.

Pengukuran asam laktat dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan

mikroorganisme dalam pemanfaatan media pertumbuhannya (Kusumaningrum,

1996). Menurut Purwadhani dan Suladra (2003), asam laktat merupakan hasil dari

metabolisme glukosa yang digunakan selama pertumbuhan sel dengan jumlah

semakin meningkat seiring bertambahnya waktu. Meningkatnya produksi asam

laktat tersebut ditandai dengan menurunnya pH atau meningkatnya asam akibat

timbulnya ion H+ yang terjadi karena dekomposisi laktosa yang menghasilkan

asam-asam yang mudah menguap dan pecahnya phosphat organik yang terdapat

di dalam kasein, sehingga menghasilkan asam (Mc. Kay et al., 1971). Dari hasil

penelitian diketahui bahwa Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus mampu

menfermentasikan susu dalam waktu 11 jam pada suhu 37 0C yang ditunjukkan

dengan adanya perubahan pH yaitu 6,61 (pH awal) menjadi 4,87 (pH akhir) atau

terjadi penurunan pH sebesar 1,74. Penurunan pH karena terbentuknya asam

laktat akibat penggunaan substrat fermentasi oleh mikroorganisme membantu

mengendapkan ion kalsium (Ca++) yang berperan dalam meningkatkan kecepatan

Page 78: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

78

koagulasi dan hasilnya dapat diketahui dengan terbentuknya rendemen curd

(Murti, 2004).

Keju hasil fermentasi dari starter kombinasi Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus memiliki potensi yang besar sebagai bahan pangan

alternatif. Hal ini dibuktikan pada keju peram (ripened cheese) dengan starter

kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus memiliki kandungan kimia

yang rata-rata sama bila dibandingkan dengan kandungan kimia pada keju

komersil seperti kandungan lemak, protein, dan kalsium. Potensi keju hasil

fermentasi dari starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oigosporus dapat

diketahui dengan membandingkan nilai nutrisi keju dan nilai kesukaan. Kadar

lemak, protein, kalsium dan nilai uji kesukaan dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Kadar protein, lemak, kalsium dan nilai uji kesukaan

Perlakuan Rendemen Protein Lemak Kalsium Rasa Aroma Warna Tekstur

K 6.21 a 29.25 a 48.23a 2.23a 2.66a 1.97b 3.11a 2.92a A 6.43 a 29.28 a 50.25a 2.40a 3.68a 3.61a 3.82a 3.53a B 6.44 a 31.54 a 50.45a 2.41a 3.82a 4.24a 3.68a 3.68a C 6.35 a 30.15 a 49.69a 2.13a 3.95a 4.08a 3.13a 3.63a D 6.58 a 31.01 a 50.42a 2.12a 3.32a 3.53a 3.32a 3.11a Keterangan : K : 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus A : 75% Rhizopus oryzae dan 25% Rhizopus oligosporus B : 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus C : 25% Rhizopus oryzae dan 75% Rhizopus oligosporus D : 0% Rhizopus oryzae dan 100% Rhizopus oligosporus

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kadar protein, lemak,

kalsium dan nilai kesukaan terhadap aroma dan tekstur pada 50% Rhizopus oryzae

dan 50% Rhizopus oligosporus lebih tinggi dibandingkan dengan keju hasil

fermentasi kombinasi starter Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus yang

lainnya. Sedangkan pada 100% Rhizopus oryzae dan 0% Rhizopus oligosporus

Page 79: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

79

memiliki keunggulan dalam kadar lemak yang rendah, sehingga dapat diketahui

bahwa keju peram (ripened cheese) dari starter kombinasi 100% Rhizopus oryzae

dan 0% Rhizopus oligosporus lebih baik nilai nutrisinya karena kadar lemaknya

rendah dan kadar proteinnya tidak berbeda nyata dengan kadar protein keju peram

(ripened cheese) yang lainnya. Namun bila dilihat dari segi ekonomis penggunaan

starter 50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus lebih menguntungkan

karena menghasilkan kadar protein, kadar kalsium yang tinggi, selain itu juga

menghasilkan aroma dan tekstur yang paling disukai.

Page 80: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus berpotensi sebagai starter

dalam pembuatan keju karena membentuk asam laktat yang

ditunjukkan dengan adanya penurunan pH sebesar 1,74 selama

inkubasi 11 jam dan terbentuk rendemen sebesar 6-7%.

b. Kualitas terbaik keju peram (ripened cheese) pada kombinasi starter

50% Rhizopus oryzae dan 50% Rhizopus oligosporus menghasilkan

kadar protein, kadar lemak, dan kadar kalsium tertinggi yaitu kadar

protein 31,54%, kadar lemak 50,45%, dan kadar kalsium

2,41 mg/gram serta menghasilkan aroma dan tekstur yang paling

disukai.

2. Saran

a. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pembuatan keju dengan

menggunakan starter Rhizopus oligosporus saja tanpa Rhizopus oryzae.

b. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui profil asam lemak dan

asam amino pada keju hasil fermentasi kapang Rhizopus oryzae dan

Rhizopus oligosporus.

c. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai variasi lama waktu pemeraman

untuk mendapatkan keju dengan kualitas terbaik.

Page 81: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

81

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengelolaan Air Susu. Andi Offset. Yogyakarta.

Aly. Gamay. 1997. Low fat cheese curd products. United States Patent 5612073 Apriyantono, A., D, Fardiaz, N. L. Puspitasari, Sedarnawati dan S. Budiyanto.

1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan . Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Basya, S. 1983. Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Lemak Susu Sapi

Perah. Wartazoa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Berg, J. C. T. Van Den. 1988. Dairy Technology in The Tropic and Subtropic.

Pudoc Wageningen. Netherlands. Buckle, K. A., R. A. Edgard, G. H. Fleet dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan

Diterjemahkan oleh : Hadi P. Dan Adiono. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Chui, Y. R. Dan Y. D. Hang. 2005. Amylolitic Enzyme Production by Rhizopus

oryzae Grown on Agricultural Commodities. World Journal of Microbiology and Biotechnology. 6 (1) : 15-18.

Coenen, T. M., Aughton, P., Verhagen, H. 1997. Safety Evaluation of Lipase

Derived from Rhizopus oryzae : Summary of Toxicological Data. Food Chem Toxicol. 35 (3-4) : 315-22.

Daulay, D. 1991. Fermentasi Keju. PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan.

Penerbit Bharata. Jakarta. Direktorat Gizi Departemen Pertanian. 2001. Cottage Cheese. Nutrient Data

Laboratory Home Page, http://www.nal.gov/fnic/foodcomp[6 September 2007]

Eckles, C. H., W. B. Combs dan H. Macy. 1980. Milk and milk Product. Tata Mc

Graw Hill Publishing. Co. Ltd., Bombay. Essamri, M., V. Deyris dan L. Comeau. 1998. Optimization of Lipase Production

by Rhizopus oryzae and Study on the Stability of Lipase Activity in Organic Solvents. Journal Biotechnology. 60 (1-2) : 97-103.

Page 82: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

82

Estikomah, S. A. 2008. Pembuatan Keju (Unripened Cheese) Dengan Starter Campuran Streptococcus lactis dan Rhizopus oryzae. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Fessenden, J.R. and Fessenden, S. 1999. Kimia Organik. Jilid II. Ed III

Diterjemahkan oleh: Aloysius Hadyana. Penerbit Erlangga, Jakarta. Flood, M. T. Dan Mitsuru. K. 2003. Safety Evaluation of Lipase Produced from

Rhizopus oryzae : Summary of Toxicological Data. Regulatory Toxicology and Pharmacology. 37 (2) : 293-304.

Food and Drug Administration. 2008. American Type Culture Collection,

Parklawn Drive, Rockville, MD 20852. Gandjar, I. 1977. Fermentasi Biji Mucuna puriens Dc. Pengaruhnya terhadap

Kualitas Protein. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Hadiwiyoto, Soewedo. 1983. Hasil Olahan Susu, Ikan, Daging, dan Telur.

Liberty. Yogyakarta. Hui, Y. H. 1993. Dairy Science and Technology Hand Book 1 Principles and

Properties. VCH Publishers. Inc. New York USA. Isnariani, A. J. 2003. Mikroflora dan Aflatoxin pada Kedelai Hitam dan Koji

dalam Proses Pembuatan Kecap. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Jamilatun, Makhabbah. 2004. Uji Kandungan Lemak dan Protein Keju Cottage

dengan Starter Rhizopus oryzae setelah Penambahan Asam dan Saat Koagulasi. Skripsi. UNS. Surakarta.

Karmini, M. 2003. Aktivitas Enzim Hidrolotik Kapang Rhizopus sp. Pada Proses

Fermentasi Tempe. http://digilib.ekologi.litbang.depkes.go.id (13 Juli 2007).

Kartika, B., Hastuti, P., dan Supartono, W. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan

Pangan. FTP UGM. Yogyakarta. Kasmidjo, R. B. 1990. Tempe : Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta

Pemanfaatannya. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Khalid, N. M. And Marth. 1989. Enzymes Activities of Lactic Streptococci And

Their Role in Maturation of Cheese. Jurnal Dairy Science. 73: 2669-2684.

Page 83: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

83

Kuswanto, R. K., Sudarmaji, Slamet. 1989. Mikrobiologi Pangan. UGM.. Yogyakarta.

Lampert, M. L. 1975. Modern Dairy Product. 3rd. Ed. Chemical Publication. Co.

Inc. New York. Law, B. A. 1997. Microbiology and Biochemistry of Cheese and Fermented Milk.

2nd Edition. Backle and Professional. Chapman and Hall, London. UK. Legowo, A., Nurwantoro, A. N., Al Baari. 2003. Kadar Protein, Lemak, Nilai pH

dan Mutu Hedonik Keju cottage dengan Bahan Dasar Susu Kambing dan Susu Sapi Skim. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Puslitbang Peternakan. Bogor.

Lennartsson, P. 2007. Antimicrobial Effect of Zygomycetes Cell Wall on

Nonwoven Textiles. Thesis. Institutionen Ingenjorshogskolan. Lopez, C. 2005. Focus on The Supramolecular Structure of Milk Fat in Dairy

Products. Reprod. Nutr. Dev. 45:497-511. Margiono, S. dan E. S. Rahayu. 1992. Mikrobiologi Pengolahan dan Pangan.

Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Marth, H. E. And J. L. Steele. 2001. Applied Dairy Microbiology. 2nd Edition.

Revised and Expanded Marcel Dekker. Inc. New York, USA. Mirdamadi, S., H. Sadeghi, N. Sharafi, M. Fallahpour, F. Mohseni dan M. R.

Bakhtiari. 2002. Comparison of Lactic Acid Isomers Produced by Fungal and Bacterial Strain. Journal Iran Biomed. 6 (2-3) : 69-75.

Miszkiewicz, H., M. Bizukojc., A. Rozwandowicz, and S. Bielecki. 2004.

Phisiological Properties and Enzymes of Rhizopus oligosporus in Solid State Fermentation. Journal Biotechnology. 7 (1) : 359-371.

Muchtadi, T.R. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Murti, T. W. 2004a. Tahap Pembuatan Keju. Fakultas Peternakan Universitas

Gajah Mada. Yogyakarta. Murti, T. W. 2004b. Aneka Keju. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

Page 84: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

84

Murwaningsih, J. 2003. Kualitas kimia Susu Sapi Frisian Holstein (FH) dan Keju Cottage yang Dihasilkan Pada Genotipe Kappa Kasein Berbeda. Skripsi. IPB. Bogor.

Nout, M.J.R dan J.L. Kiers. 2005. Tempe fermentation, innovation and

functionality: update into the third millennium. J. Applied Microbiology. 98: 789-805.

Nurhidayati, T. 2003. Pengaruh Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Fermentasi

Terhadap Kualitas Keju Cottage. Kappa. 4 (1) : 13-17. Oser, B. L. 1976. Hawk’s Psisiological Chemistry. Tata Mc Graw. Hill Publishing

Company Limited. New Delhi. Payers, T. A. 1982. Le Lait Revve Scientifique Francaise de Diffusion

Interaribhale. Vol. 62. Publication BI. Mestreille Paris PP 306-320. Pitt, J. I. and A. D. Hocking. 1997. Fungi and Food Spoilage. An Imprint

Chapman dan Hall. New York. Purnomo, H. 1996. Rekayasa Paket Teknologi Produksi Starter dan Enzim

Mikrobia dan Paket Aplikasinya Pada Pengolahan Susu. UMM Press. Malang.

Purwoko, T. dan Handajani, Noor Soesanti. Kandungan Protein Kecap Manis

Tanpa Fermentasi Moromi Hasil Fermentas Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Biodiversitas. 8 (2) : 223-227.

Purwoko, T. dan I. R. Pramudyanti. 2004. Pengaruh CaCO3 Pada Fermentasi

Asam Laktat Oleh Rhizopus oryzae. Jurnal Mikrobiologi Indonesia. 9 : 19-22.

Rahayu, E. S., R. Indrati, T. Utami, E. Harmayani dan M. N. Cahyanto. 2003.

Bahan Pangan Hasil Fermentasi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Rahman, A., Srikandi, F., Winiati, P. R dan C. C Nurwitri. 1992. Teknologi

Fermentasi Susu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi IPB. Bogor.

Reinbold, R. S. 1999. Calcium Enriched Natural Cheese. Sargento Foods Inc.,

United States. Sapuan dan N. Soetrisno. 1996. Bunga Rampai Tempe Indonesia. Yayasan Tempe

Indonesia. Jakarta.

Page 85: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

85

Sariyanto. 2005. Sifat Fisik dan Organoleptik Dadih Susu Sapi Hasil Fermentasi Bakteri Prebiotok yang Disimpan Pada Suhu yang Berbeda. Skripsi. IPB. Bogor.

Sarwono, B. 2000. Membuat Tempe dan Oncom. Penebar Swadaya. Jakarta. Schnurer, J., X. M. Feng and A. R. B, Eriksson. 2005. Growth of Lactic Acid

Bacteria dan Rhizopus oligosporus During Barley Tempeh Fermentation. International Journal of Food Microbiology. 104 (3) : 249-256.

Scoot, R. 1979. Rennet and Cheese. Di dalam : Wiseman, A. Topics in Enzyme

and Fermentation, Biotechnology. John Wiley and Sons. New York. Septiani, Y. 2004. Studi Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe.

Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Skory, C. D. 2000. Lactic Acid by Rhizopus oryzae With Increased Lactate

Dehydrogenase.http://www.Ars.usda.gov/research/publications/publication. htm?seq_no_115=151614 (5 September 2007).

Soeparno, Indratiningsih, Rihastuti. 2001. Teknologi Hasil Ternak. Fakultas

Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Sucipto. 2008. Identifikasi Halal Control Points HCP Studi Kasus Keju Gouda.

http://halalhealth.multiply.com/journal/item/36/Identifikasi Halal Control Points HCP Studi Kasus Keju Gouda [19/06/2009].

Sudarmadji, S., Haryono, B dan Suhadi. 1984. Analisis Bahan Makanan dan

Pertanian. Edisi II. Penerbit Alumni. Bandung. Suharyanto, T., Panji Abdullah dan K. Syamsu. 2006. Biokonversi CPO dengan

Denaturase Amobil Sistem Kontinu pada Skala Semipilot untuk Produksi Minyak Mengandung GLA. Menara Perkebunan. 74 (2) : 97-108.

Suparno, Indratiningsih, Rihastuti. 2001. Teknologi Hasil Ternak. Fakultas

Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Susilorini, T. E. Dan Sawitri, M. E. 2006. Produk Olaha Susu. Penebar Swadaya.

Yogyakarta. Tanh, N. V dan M. J. R, Nout. 2004. Dormancy, Activation and Viability of

Rhizopus oligosporus Sporangiospores. International Journal of Food Microbiology. 92 (2) : 171-179.

Page 86: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

86

Walstra, P. T. J., Geurts, A., Noomen, A., Jellema and M. A. J. S. Van Boekel. 1999. Dairy Technology Principles of Milk. Properties and Processes Marcel Dekker. Inc. New York, USA.

Wardhani, B. 1996. Mempelajari Penggunaan Berbagai Jenis Rennet Dalam

Pembuatan Keju Cottage. Skripsi. IPB. Bogor. Widodo. 2003. Mikrobiologi Pangan dan Industri Hasil Ternak. Lacticia Press.

Yogyakarta. Widowati, S dan Migiyarta. 2002. Efektivitas Bakteri Asam Laktat (BAL) pada

Pembuatan Produksi Fermentasi Berbasis Protein/ Susu Nabati. Prosiding Seminar Hasil Rintisan dan Bioteknologi Tanaman. 360-373. Bogor.

Wijaya, S. 2002. Isolasi Kitinase dari Scleroderma columnare dan Trichoderma

harzianum. Jurnal Ilmu Dasar. 3 (1) : 30-35. Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. Winarno, F. G., dan S. Fardiaz. 1980. Biofermentasi dan Biosintesa Protein.

Angkasa. Bandung. Wikipedia, 2007. http://en.wikipedia.org/ wiki/Rhizopus [ 2 Oktober 2007] Widagdo, S. N., 2008. Profil Produksi dan Konsumsi Susu Indonesia.

http://wied’snugroho.staff.ugm.ac.id/? P=30 [9 Mei 2008] Zulaikhah, S. R. 2001. Sifat Keju yang Dihasilkan dari Berbagai Konsentrat

Starter dan Lama Pemeraan Menggunakan Ekstrak Abomasum Anak Domba. Thesis. Program Pasca Sarjana. Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Page 87: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

87

Page 88: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

88

Lampiran 1. Komposisi Pembuatan Media PDA (Potato Dextrosa Agar) Potato : 200 gram

Dextrosa : 20 gram

Agar : 30 gram

Aquadest : 1000 ml

Page 89: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

89

Lampiran 2. Uji Kesukaan

Kuisioner

Nama panelis :

Produk : Keju Peram (Ripened Cheese)

Tanggal :

Petunjuk Pengisian :

Saudara diminta untuk memberi nilai berdasarkan atas tingkat kesukaan

saudara terhadap rasa, aroma, warna, dan tekstur keju peram (Ripened

Cheese) pada tabel dibawah.

Panelis diharap minum air putih yang tersedia terlebih dahulu setelah

mencicipi satu sampel atau sebelum mencicipi sampel selanjutnya.

Keterangan :

1 = sangat tidak suka

2 = tidak suka

3 = agak suka

4 = suka

5 = sangat suka

Kriteria Kode Sampel

323 410 537 181 292 652

Rasa

Aroma

Warna

Tekstur

Page 90: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

90

Lampiran 3. Analisis Statistik Rendemen

3a. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.915 4 10 .492

3b. Uji Anava terhadap rendemen keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

ANOVARendemen

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

.216 4 .054 .475 .754

Within Groups 1.135 10 .114

Total 1.351 14

Page 91: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

91

Lampiran 4. Analisis Statistik Kadar Air

4a. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of VariancesKadar_Air

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.399 5 11 .105

4b. Uji Anava terhadap kadar air keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

4c. DMRT 5% terhadap kadar air keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Kadar_AirDuncan

Komb_Starter N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Kontrol 3 19.7500 25% R. oryzae & 75% R. oligosporus 3 41.7333

50% R. oryzae & 50% R. oligosporus 3 42.8250

75% R. oryzae & 25% R. oligosporus 3 43.0333

0% R. oryzae & 100% R. oligosporus 3 43.2750

100% R. oryzae & 0% R. oligosporus 3 43.4500

Sig. 1.000 .375

ANOVAKadar_Air

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1334.262 5 266.852 58.860 .000

Within Groups 49.871 11 4.534 Total 1384.133 16

Page 92: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

92

Lampiran 5. Analisis Statistik Lemak 5a. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances Kadar_Lemak

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.919 5 12 .165

5b. Uji Anava terhadap kadar lemak keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

ANOVAKadar_Lemak

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

32.975 5 6.595 .610 .695

Within Groups 129.810 12 10.817

Total 162.785 17

Page 93: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

93

Lampiran 6. Analisis Statistik Protein 6a. Uji Homogenitas

6b. Uji Anava terhadap kadar protein keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

6c. DMRT 5% terhadap kadar protein keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

Kadar_ProteinDuncan

Komb_Starter N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Kontrol 3 24.7112 100% R. oryzae & 0% R. oligosporus 3 29.2491

75% R. oryzae & 25% R. oligosporus 3 29.2800

25% R. oryzae & 75% R. oligosporus 3 30.1502

0% R. oryzae & 100% R. oligosporus 3 31.0125

50% R. oryzae & 50% R. oligosporus 3 31.5366

Sig. 1.000 .130

Test of Homogeneity of VariancesKadar_Protein

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.109 5 12 .406

ANOVA Kadar_Protein

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

89.143 5 17.829 7.188 .003

Within Groups 29.762 12 2.480

Total 118.905 17

Page 94: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

94

Lampiran 7. Analisis Statistik Kalsium 7a. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances Kadar_Kalsium

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.617 5 12 .080

7b. Uji Anava terhadap kadar kalsium keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

ANOVAKadar_Kalsium

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

.392 5 .078 .535 .746

Within Groups 1.758 12 .146

Total 2.150 17

Page 95: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

95

Lampiran 8. Analisis Statistik Fridman terhadap Rasa Keju Peram (Ripened Cheese)

Lampiran 9. Analisis Statistik Fridman terhadap Warna Keju Peram (Ripened Cheese)

Lampiran 10. Analisis Statistik Fridman terhadap Tekstur Keju Peram (Ripened Cheese)

Test Statisticsa

N 19

Chi-Square 8.266

df 5

Asymp. Sig. .142

Test Statisticsa N 19

Chi-Square 5.653

df 5

Asymp. Sig. .341

Test Statisticsa

N 19

Chi-Square 7.083

df 5

Asymp. Sig. .215

Page 96: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

96

Lampiran 11. Analisis Statistik Fridman terhadap Aroma Keju Peram (Ripened Cheese)

11a. Uji Fridman 11b. Uji WSRT 5% K1-K K2-K K3-K K4-K K5-K K1-K2 K1-K3 Z Asymp .Sig (2- tailed)

- 2.758a

.006

- 211a

.833

- 1.213a

.225

- 708a

. 479

- 247a

.805

- 2.496a

.013

- 3.425a

.001

Test Statisticsa

N 19

Chi-Square 22.612

df 5

Asymp. Sig. .000

K1-K4

K1-K5

K2-K3

K2-K4

K2-K5

K3-K4

K3-K5

K4-K5

Z Asymp .Sig (2- tailed)

- 3.372a

.001

- 3.002a

.003

- 1.530a

.126

- 1.132a

. 256

- 179a .858

- 632a .527

- 1.867a

.062

- 1.513a

.130

Page 97: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

97

Lampiran 12. Gambar

a. Keju peram (ripened cheese) menggunakan starter kombinasi Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus

b. Curd dan Whey pada Keju Peram (Ripened Cheese) Curd Whey

Page 98: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

98

c. Keju Komersil (Keju Gouda )

Page 99: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

99

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama lengkap : Aprilita Cresi Widyaningrum

Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 29 April 1987

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status pernikahan : Belum menikah

Alamat asal : Bedodo RT 01/VI Blimbing, Kec. Gatak, Kab.

Sukoharjo, Jawa Tengah 57557

No. HP : 085647392503

Alamat E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal Tingkat

Pendidikan Nama Tahun mulai Tahun selesai

SD SLTP SLTA

SD Negeri Blimbing I SLP Negeri 9 Surakarta SMA Negeri 4 Surakarta

1993 1999 2002

1999 2002 2005

Pendidikan Non Formal

Nama Pelatihan/Kursus Instansi Penyelenggara Tahun 1. Gladian Pimpinan Regu Pramuka

Penggalang 2. Pelatihan Komputer 3. Kursus Bahasa Inggris 4. Pelatihan TOEFL 5. Pelatihan Motivasi Mahasiswa

Gerakan Pramuka Kwartir Cab. Sukoharjo

SMA N 4 Surakarta LTI

UPTP2B BEM FMIPA UNS

1998

2003 2004 2005 2005

Prestasi

Prestasi Tahun 1. Juara I Lomba Cerdas Cermat SD Sukoharjo 1999

Page 100: PEMBUATAN KEJU PERAM ( RIPENED CHEESE ) … file2 PENGESAHAN SKRIPSI PEMBUATAN KEJU PERAM (RIPENED CHEESE) MENGGUNAKAN STARTER KOMBINASI Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus Oleh

100

Beasiswa yang Pernah Diperoleh

Nama Beasiswa Instansi Pemberi Tahun 1. Beasiswa BBM 2. Beasiswa BBM

UNS UNS

2007/2008 2008/2009

Pengalaman Organisasi

Nama Organisasi Jabatan Tahun 1. Karang Taruna “Dharma Remaja” 2. HIMABIO FMIPA UNS 3. HIMABIO FMIPA UNS

Sekretaris Staff Keilmiahan Staff Seni & Olahraga

2005/2008 2005/2006 2007/2008

Pengalaman Bekerja

Pekerjaan Tahun 1. Dirigen Suporter Sepak Bola Solo 2. Magang di Laboratorium PDAM Karanganyar

2005 2007