46
MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011 Selasa, 27 September 2011 Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto Hakim Ketua : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut Umum untuk menghadirkan terdakwa. (Palu diketuk) PU : Kepada petugas dimohon menghadirkan terdakwa ke ruang persidangan (Terdakwa hadir ke ruang sidang) Hakim Ketua : Saudara sehat ya? Terdakwa : Alhamdulillah sehat pak. Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang, hari ini, kita masih mendengarkan saksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik- baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi, dan mengajukan pertanyaan terhadap para saksi. Silahkan duduk di sebelah Penasihat Hukum saudara. Terdakwa : Terima kasih. (Terdakwa duduk di sebelah Penasihat Hukum) Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, hari ini ada berapa saksi? PU : Terima kasih Yang Mulia. Hari ini kami mencoba menghadirkan tiga orang saksi. Yang pertama, Ir. Aziz Sabarto, Prof. Dr. Ir. Bambang Budiono M.E, dan Tunggono. Hakim Ketua : Silahkan. (Saksi-saksi dihadirkan ke ruang persidangan) Hakim Ketua : Baik, saudara bertiga sebelum majelis menanyakan mengenai keterangan saksi, majelis akan menanyakan identitas saudara, ya. Ir. Aziz Sabarto yang mana nih? Tempat tanggal lahir saudara yang mana? Saksi (AS) : Ambarawa. Hakim Ketua : Tanggal? Saksi (AS) : Tanggal 10 Juni tahun 1950. Hakim Ketua : Agama saudara?

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Selasa, 27 September 2011

Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto

Hakim Ketua : Sidang perkara No. 37/Pid.B/Tipikor/2011, PN Jakarta Pusat atas nama terdakwa, Ir. Eddie Widiono Suwondho M.Sc, dibuka, dan dinyatakan terbuka untuk umum. Penuntut Umum untuk menghadirkan terdakwa.

(Palu diketuk)

PU : Kepada petugas dimohon menghadirkan terdakwa ke ruang persidangan

(Terdakwa hadir ke ruang sidang)

Hakim Ketua : Saudara sehat ya?

Terdakwa : Alhamdulillah sehat pak.

Hakim Ketua : Sesuai dengan berita acara sidang, hari ini, kita masih mendengarkan saksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi, dan mengajukan pertanyaan terhadap para saksi. Silahkan duduk di sebelah Penasihat Hukum saudara.

Terdakwa : Terima kasih.

(Terdakwa duduk di sebelah Penasihat Hukum)

Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, hari ini ada berapa saksi?

PU : Terima kasih Yang Mulia. Hari ini kami mencoba menghadirkan tiga orang saksi. Yang pertama, Ir. Aziz Sabarto, Prof. Dr. Ir. Bambang Budiono M.E, dan Tunggono.

Hakim Ketua : Silahkan.

(Saksi-saksi dihadirkan ke ruang persidangan)

Hakim Ketua : Baik, saudara bertiga sebelum majelis menanyakan mengenai keterangan saksi, majelis akan menanyakan identitas saudara, ya. Ir. Aziz Sabarto yang mana nih? Tempat tanggal lahir saudara yang mana?

Saksi (AS) : Ambarawa.

Hakim Ketua : Tanggal?

Saksi (AS) : Tanggal 10 Juni tahun 1950.

Hakim Ketua : Agama saudara?

Page 2: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Katolik.

Hakim Ketua : Pekerjaan saudara?

Saksi (AS) : Pensiunan PLN.

Hakim Ketua : Mantan Komisaris PT. PLN Tarakan ya?

Saksi (AS) : Iya.

Hakim Ketua : Pendidikan S-1. Alamat tempat tinggal saudara?

Saksi (AS) : Bintaro. Cikini 3.

Hakim Ketua : Ini di jalan gedung..

Saksi (AS) : Oh itu rumah dinas yang lama.

Hakim Ketua : Oh, yang lama ya. Dengan terdakwa, kenal saudara?

Saksi (AS) : Kenal.

Hakim Ketua : Ada hubungan keluarga?

Saksi (AS) : Tidak.

Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan, dalam arti saudara digaji oleh terdakwa?

Saksi (AS) : Tidak.

Hakim Ketua : Prof. Dr. Ir. Bambang Budiono, M.E. Tempat, tanggal lahir saudara?

Saksi (BB) : 30 November 1955.

Hakim Ketua : Surabaya ya?

Saksi (BB) : Surabaya.

Hakim Ketua : Agama saudara?

Saksi (BB) : Islam.

Hakim Ketua : Pekerjaan saudara?

Saksi (BB) : Dosen Teknik Sipil ITB.

Hakim Ketua : Alamat tempat tinggal saudara?

Saksi (BB) : Jalan Terusan Setra Indah 2, No. 6 Bandung.

Hakim Ketua : Yang Jalan Ganesa 10 Bandung ini apa?

Saksi (BB) : Bagaimana?

Page 3: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Jalan Ganesa No. 10 Bandung?

Saksi (BB) : Itu kantor.

Hakim Ketua : Kantor?

Saksi (BB) : Alamat kampus ITB.

Hakim Ketua : Pendidikan S-3 ya. Warga Negara Indonesia. Kenal dengan terdakwa?

Saksi (BB) : Tidak.

Hakim Ketua : Baik. Tidak ada hubungan famili, juga tidak ada hubungan pekerjaan ya. Saudara Tunggono. Tempat, tanggal lahir saudara?

Saksi (T) : Samarinda, 13 September 1946.

Hakim Ketua : Agama saudara?

Saksi (T) : Islam.

Hakim Ketua : Warga Negara Indonesia. Pekerjaan saudara?

Saksi (T) : Pensiunan PLN.

Hakim Ketua : Mantan Kepala Pusat Komite Nasional untuk Keselamatan Instalasi Listrik, ya?

Saksi (T) : Iya.

Hakim Ketua : Pendidikan S-1. Alamat tempat tinggal saudara?

Saksi (T) : Pondok Labu Indah D-2.

Hakim Ketua : Dengan terdakwa, kenal saudara?

Saksi (T) : Kenal.

Hakim Ketua : Ada hubungan keluarga?

Saksi (T) : Tidak ada.

Hakim Ketua : Hubungan pekerjaan? Dalam arti saudara digaji oleh terdakwa?

Saksi (T) : Enggak.

Hakim Ketua : Tidak, baik. Sebelum memberikan keterangan sebagai saksi, saudara bertiga disumpah, menurut agama yang saudara anut. Yang beragama Islam, silahkan berdiri.

(Saksi BB dan Saksi T berdiri, untuk disumpah)

Page 4: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim : Saudara yang bersumpah, kami menuntun.

Saksi BB & T : Bismillahirrahmanirrahim. Demi Allah saya bersumpah, sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain dari pada yang sebenarnya.

(Saksi AS dan Saksi T kembali ke tempat masing-masing)

Hakim Ketua : Silahkan yang beragama Katolik.

(Saksi AS disumpah)

Hakim : Tangan di atas al-Kitab. Ikuti apa yang kami ucapkan.

Saksi AS : Demi Tuhan saya berjanji, sebagai saksi, akan memberikan keterangan yang benar, tidak lain dari pada yang sebenarnya. Semoga Tuhan menolong saya.

Hakim Ketua : Silahkan.

(Saksi AS kembali ke tempat semula)

Hakim Ketua : Saudara Penuntut Umum, dari ketiga saksi ini, ada yang perlu disepakati?

PU : Terima kasih Yang Mulia. Dari ketiga saksi ini, kami mengusulkan, pemeriksaan dibagi dua, pertama, pak Aziz. Pak Aziz ini mantan GM PLN Disjaya, kemudian digantikan oleh pak Tunggono. Jadi pertama diperiksa pak Aziz, yang kedua, pak Tunggono dan saksi Budi, Profesor Budi, Profesor Bambang Budiono, karena pak Tunggono sama Profesor Bambang, sama-sama menandatangani suatu perjanjian. Demikian kalau disetujui. Terimakasih.

Hakim Ketua : Jadi yang pertama.. Penasihat Hukum bagaimana?

PH 1 (MI) : Yang Mulia, memang kalau kita lihat pada 1995 sampai 1999, itu ada kesambungan pekerjaan, atau kebersamaan di dalam pekerjaan antara pak Tunggono dengan Profesor Bambang. Akan tetapi, pak Tunggono ini, beliau sempat menjadi Direktur.. Direktur Pemasaran di PLN, sejak tahun 2001 sampai 2003. Jadi ini akan terlalu banyak hal yang tidak sama. Jadi menurut hemat kami, supaya, lebih fokus kita, kami usul supaya ketiga-tiga beliau ini, diperiksa satu per satu. Terima kasih Yang Mulia.

Hakim Ketua : Ya. Baik, saya yang mau diperiksa pertama?

PU : Ir. Aziz Sabarto.

Page 5: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Ya, saudara Aziz tinggal di dalam ruang sidang, yang lainnya tunggu dulu di luar, ya. Silahkan.

(Saksi BB dan Saksi T meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : Di tengah-tengah ya pak, ambil micnya. Saudara pernah diperiksa oleh penyidik KPK?

Saksi (AS) : Pernah.

Hakim Ketua : Sebelum saudara menandatangani Berita Acara Pemeriksaan tersebut, saudara membacanya terlebih dahulu?

Saksi (AS) : Ya.

Hakim Ketua : Benar keterangan saudara di sana?

Saksi (AS) : Benar.

Hakim Ketua : Benar, ya. Tidak ada yang berubah?

Saksi (AS) : Tidak.

Hakim Ketua : Ya, sekarang, Penuntut Umum, apa yang mau ditanyakan?

PU : Terima kasih Yang Mulia. Mohon izin. Saudara saksi Aziz Sabarto. Pada waktu saksi menjabat sebagai GM PT. PLN Disjaya, apakah saksi pernah menandatangani suatu perjanjian, dengan Politeknik ITB?

Saksi (AS) : Pernah.

PU : Pernah. Kalau pernah, apa yang.. masalah apa yang diperjanjikan?

Saksi (AS) : Pertama adalah... (Dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Tunggu sebentar. Itu kapan?

Saksi (AS) : Tahun 1994.

Hakim Ketua : Tahun 1990. Itu, no. berapa? Masih ingat?

Saksi (AS) : Tahun 1994, no. 489.

Hakim Ketua : Itu menyangkut masalah apa?

Saksi (AS) : Itu menyangkut masalah rencana induk sistem informasi.

Hakim Ketua : Gimana itu coba? Gimana coba? Ceritanya gimana itu?

Saksi (AS) : Waktu itu memang, kami memerlukan suatu rencana induk sistem informasi, di PLN Distribusi Jakarta Tangerang.

Page 6: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Itu apa? Detailnya rencana induk sistem informasi itu gimana?

Saksi (AS) : Sebelumnya PLN itu mempunyai business process per satu term manual, dan itu sudah ada, berdasarkan yang kita mengistilahkan Tata Usaha Langganan. Business process mulai pelanggan, menjadi.. hmm.. jadi calon pelanggan, menjadi pelanggan dan pra pelanggan. Sudah dalam bentuk manual, tapi PLN Distribusinya menghendaki agar itu bisa dibuat sistem informasi. Tapi ada kegiatan lain yang sebetulnya juga mix bidang informasi. Supaya PLN Distribusinya mengetahui, yang mana yang perlu dibuat informasi, maka perlu dibuat rencana induk dulu keseluruhan. Rencana induk untuk mengetahui, bidang-bidang mana yang diperlukan sistem informasi. Maka kami, bekerja sama dengan ITB.

Hakim Ketua : Terus?

Saksi (AS) : Dan waktu itu, kami bekerja sama dengan ITB, berdasarkan kontrak induk antara rektor ITB dengan Dirut PLN. Atas dasar itu, kami memulai kerja sama dengan ITB, tahun 1994 itu adalah untuk membuat rencana induk sistem informasi.

Hakim Ketua : Itu perjanjiannya sampai kapan?

Saksi (AS) : Perjanjian sampai pekerjaan itu selesai, kemudian dilanjutkan dengan rencana kontrak, rencana tahap I. Untuk.. setelah dari potret rencana induk sistem informasi itu, ternyata ada 5 sub-sistem process yang harus dipakai dengan sistem informasi. Kemudian, kami dan Pimpinan PLN Distribusi, sempat memilih 3 yang dibuat rancangannya lebih detail. Jadi rancangannya yang untuk diimplementasikan. Itu adalah kontrak berikutnya. Tahun 1994 juga.

Hakim Ketua : Ini dijadikan bukti ya.

PU : Siap.

Hakim Ketua : Ya, apa lagi yang mau ditanyakan?

PU : Baik. Saksi ya, di dalam perjanjian.. berarti ada dua perjanjian, yang saksi tanda tangani ya?

Saksi (AS) : Betul.

PU : Pertama kontrak no. 490 tanggal 23 Agustus 1994, dan kontrak No. 126.1 tanggal 11 Mei 1995, ya?

Saksi (AS) : Iya.

Page 7: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Baik. Kontrak tentang rencana induk sistem informasi PLN, dan rencana induk sistem informasi tahap desain dan sistem ke satu ini, tadi kan berkaitan dengan TUL ya, Tata Usaha Langganan.

Saksi (AS) : Betul.

PU : Itu fitur-fiturnya apa saja yang saksi tahu, fitur-fitur TUL itu?

Saksi (AS) : Di dalam business process itu ada enam proses.

PU : Bisa disebutkan?

Saksi (AS) : Tata usaha langganan, sistem pelayanan pelanggan, kemudian sistem pencatatan meter, sistem pembukuan piutang pelanggan, sistem pembuatan rekening, sistem penagihan, dan pengawasan kredit.

PU : Baik. Dalam perjanjian tersebut, apakah dibolehkan untuk di subkon kan kepada pihak lain?

Saksi (AS) : Di dalam kontrak, kami sebutkan tidak boleh.

PU : Boleh ya. Kemudian.. (Dipotong oleh Saksi AS)

Saksi (AS) : Tidak boleh.

PU : Tidak boleh?

Saksi (AS) : Tidak boleh.

PU : Baik. Tidak boleh di subkon kan kepada orang lain. Kemudian mengenai hasilnya, input daripada hasil pekerjaan tersebut menjadi milik siapa?

Saksi (AS) : Waktu kami buat itu, jelas itu milik PLN. Kami anggap karena memang kami ambil, kami gali dari ...... (kata yang diucapkan Saksi AS kurang jelas) langganan

PU : Baik.

Hakim Ketua : Jadi itu di atur di dalam perjanjian ya,kalau itu menjadi milik PLN?

Saksi (AS) : Betul.

Hakim Ketua : Itu menjadi milik PLN sejak kapan, dan sampai dengan berapa lama?

Saksi (AS) : Maaf pak, kontrak kedua itu belum selesai, saya sudah diganti.

Hakim Ketua : Begitu ya.

Saksi (AS) : Saya sudah masuk ke PLN Pusat.

Hakim Ketua : Jadi di kontrak yang pertama?

Page 8: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Kontrak pertama itu hanya rancangan, kemudian kontrak yang kedua adalah detail, desain tahap I.

Hakim Ketua : Namun di kontrak yang kedua, saudara enggak tahu menahu? Atau gimana?

Saksi (AS) : Setelah tanda tangan, kontrak setelah satu bulan, saya sudah dipindah ke PLN Pusat.

Hakim Ketua : Ya, artinya saudara yang menandatangani kontrak yang kedua kan?

Saksi (AS) : Iya.

Hakim Ketua : Ya. Itu di atur tidak? Mengenai kepemilikan ya.

Saksi (AS) : Di atur pak. Milik PLN.

Hakim Ketua : Sejak kapan, sampai?

Saksi (AS) : Sampai setelah selesainya tahap I, itu milik PLN.

Hakim Ketua : Gitu ya. Baik, apa lagi.

PU : Baik. Apakah perjanjian yang satu dan dua tadi, berikut hasilnya, itu saksi laporkan kepada PLN Pusat?

Saksi (AS) : Iya.

PU : Saksi laporkan ya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Kemudian, selanjutnya.. kemudian kalau dilaporkan ke PLN Pusat, ya, itu bagian apa yang, atau kepada saksi laporkan?

Saksi (AS) : Kami laporkan waktu itu ke Direktur Pengusahaan.

PU : Direktur?

Saksi (AS) : Pengusahaan.

PU : Kalau sekarang apa namanya?

Saksi (AS) : Sekarang.. kalau sekarang sampai hari ini direktur Niaga.

PU : Direktur Pemasaran?

Saksi (AS) : Direktur Pemasaran itu periode tahun 1999 mungkin.

PU : Baik. Kemudian, apakah saksi pernah mengikuti presentasi PT. Netway di PLN Pusat?

Page 9: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Pernah.

PU : Kalau pernah, kapan dan apa yang di presentasikan di sana? Dan apakah terdakwa ada hadir di sana?

Saksi (AS) : Kapannya saya lupa. Tapi satu saat, waktu itu Direktur Pemasaran ada tamu, mau mempresentasikan tentang sistem pelayanan pelanggan yang di dukung dengan sistem informasi.

Hakim Ketua : Direktur Pemasarannya ketika itu siapa?

Saksi (AS) : Bapak Eddie Widiono.

Hakim Ketua : Terus?

Saksi (AS) : Kemudian saya di beri tahu sekretarisnya untuk ikut hadir di rapat, karena mau presentasi. Terus kami hadir.

PU : Siapa yang mempresentasikan ketika itu?

Saksi (AS) : Yang presentasi ketika itu dari PT. Netway, saudara Ghani.

PU : Dari PT. Netway saudara Ghani ya?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Apa yang dia presentasikan?

Saksi (AS) : Dia bermaksud untuk melanjutkan, sistem informasi pelayanan pelanggan, untuk di outsourcing kan, kepada Netway.

PU : Baik. Setelah presentasi, apa arahan terdakwa waktu itu?

Saksi (AS) : Waktu itu, kalau enggak salah, beliau sangat sibuk, terus hanya singkat saja, “Silahkan proposal di ajukan kepada GM PLN Distribusi Jakarta”. Singkat saja.

PU : Baik. Jadi ajukan proposal ke PT. PLN Disjaya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Adakah lagi perintah dari terdakwa kepada pihak PLN Disjaya?

Saksi (AS) : Ya perintahnya, setelah ada proposal masuk, PLN Disjaya harus mengkaji dan mengevaluasi untuk melaporkan ke Direksi.

PU : Jadi ada arahan, kemudian meminta PLN Disjaya untuk mengevaluasi. Untuk proposal, apakah saksi tahu, apakah pihak Netway pernah berkonsultasi dengan PLN Pusat, untuk pembuatan proposal tersebut?

Page 10: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Secara rinci, tidak. Tapi pernah, saudara Ghani datang ke Divisi Sistem Informasi yang waktu itu saya di undang.

Hakim Ketua : Apakah saudara Ghani ini dari Netway?

Saksi (AS) : Ya

Hakim Ketua : Dari Netway?

Saksi (AS) : Waktu presentasi memang sebagai Netway.

Hakim Ketua : Maksudnya apa nih, waktu presentasi..

Saksi (AS) : Waktu presentasi, memperkenalkan dari PT. Netway, Dirutnya PT. Netway.

Hakim Ketua : Nyatanya dia dari mana?

Saksi (AS) : Waktu saya kenal di PLN Distribusi, dosen Politeknik ITB.

Hakim Ketua : Apakah ketika perjanjian saudara dengan ITB, dia juga sebagai pihak di situ? Dari pihak ITB itu?

Saksi (AS) : Mohon maaf, mohon di ulangi.

Hakim Ketua : Ketika saudara menandatangani perjanjian kan dengan ITB ini.

Saksi (AS) : Iya.

Hakim Ketua : Apakah saudara Gani juga sebagai pihak di situ?

Saksi (AS) : Ya, karena sebagai dosen Politeknik ITB.

Hakim Ketua : Dia ikut menandatangani perjanjian di situ juga?

Saksi (AS) : Oh enggak.

Hakim Ketua : Oh tidak.

Saksi (AS) : Bukan.

Hakim Ketua : Silahkan.

PU : Jadi ini saya bacakan ya, keterangan saudara, pada BAP tanggal 6 Mei 2010, no. 9, ya. “Masih sekitar tahun 2000, saya dihubungi oleh bapak Aritonang, selaku Kepala Divisi Sistem Informasi. Yang bersangkutan menyampaikan, ada orang PT. Netway Utama di ruangannya, yang mau konsultasi mengenai pembuatan proposal outsourcing CIS RISI, sesuai dengan arahan dari Dirsar. Dan saya diminta untuk datang ke ruangan beliau, kemudian saya datang ke ruangan bapak Aritonang dengan mengajak bapak Supanca. Di dalam ruangan, saya lihat sudah ada pak

Page 11: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Aritonang, bapak Abdul Ghani, dan Peter Grogan. Setelah saya masuk ke ruangan, bapak Aritonang memulai pembicaraan dan mengatakan: “ini ada saudara Ghani Abdul Gani yang ingin konsultasi mengenai pembuatan proposal, sesuai dengan hasil presentasi, dan arahan Dirsar””. Benar?

Saksi (AS) : Iya.

PU : Baik.

Saksi (AS) : Yang perlu ditambahkan di sini, yang dimaksud proposal, yang didiskusikan adalah masalah teknis. Tidak proposal sungguhan.

Hakim Ketua : Tidak menyangkut mengenai biaya.. (Dipotong oleh Saksi AS)

Saksi (AS) : Tidak.

Hakim Ketua : Hanya masalah teknis saja yang dikonsultasikan?

Saksi (AS) : Jadi karena memang di PLN Pusat, tentunya harus di lihat dari keseluruhan sistem yang ada di Pusat.

PU : Baik. Apakah saksi pernah diminta oleh terdakwa, untuk membuat surat, ya. Saya sebutkan suratnya, surat no. 4323 tanggal 13 Oktober 2000, yang ditujukan kepada GM PT. PLN Disjaya dan Tangerang, yang isinya memberikan izin kepada PT. PLN Disjaya dan Tangerang untuk menempuh cara outsourcing, terkait rencana implementasi CIS RISI. Benar?

Saksi (AS) : Benar.

PU : Bagaimana sampai saksi bisa di minta terdakwa, untuk membuat surat tersebut?

Saksi (AS) : Ada surat dari GM PLN Distribusi, kepada Direktur Pemasaran, yang mengatakan, adanya proposal dari Netway. Sudah masuk dan sudah dipelajari. Permintaannya seingat saya, mohon untuk diizinkan menghadirkan pembicara. Karena yang diminta adalah pembicaraan kerja sama dengan pihak lain, bukan kewenangan saya sebagai kepala divisi waktu itu, maka saya konsultasi kepada Pak Eddie Widiono sebagai Direktur Pemasaran. Karena beliau memutuskan untuk di jawab. Tapi isi jawabannya, saya konsultasikan kepada beliau. Beliau mengatakan, sesuai laporan pada sidang Direksi, sebelumnya ada laporan pada sidang Direksi, bahwa isinya seperti yang ada dalam surat itu. Pointer-pointernya, itu yang disampaikan ke saya, dan saya membuat konsep itu, saya suruh staf saya di Kepala Dinas Pelayanan Pelanggan, berdasarkan pointer-pointer tersebut.

Page 12: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Ini pada BAP saudara tanggal 6 Mei 2010 no. 9 ya, ini pada saat sidang Direksi tersebut dibahas, jadi mengenai surat tadi, mengenai surat bapak.. jadi “pada saat sidang Direksi tersebut di bahas mengenai surat bapak Margo Santoso kepada Dirsar, Eddie Widiono, mengenai permohonan izin untuk melakukan pembahasan dengan PT. Netway Utama, yang menyangkut antara lain scope of work, seingat saya yang membawa surat tersebut ke sidang adalah baPak Eddie Widiono, dan menyampaikan bahwa terkait dengan masalah outsourcing CIS RISI, dia mendapatkan surat dari GM PLN Disjaya. Pada saat itu, tanggapan dari peserta sidang hanya menyampaikan hal-hal secara umum, seperti pelaksanaannya harus secara prosedural”.

Saksi (AS) : Ya. Sebagian besar umum, sebagaimana surat itu.

PU : Saudara saksi, ya, kemudian apakah saksi juga pernah diminta oleh terdakwa, pada tanggal.. membuat surat ya, no. 36 tanggal 15 Juni 2001, yang ditujukan kepada GM PT. PLN Disjaya dan Tangerang, yang isinya antara lain memerintahkan agar PT. PLN Disjaya dan Tangerang mengajukan negosiasi dengan PT. Netway, serta menugaskan tim IBP?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Benar?

Saksi (AS) : Benar.

PU : Bagaimana saksi sampai diminta terdakwa untuk membuat surat tersebut?

Saksi (AS) : Itu adalah kelanjutan dari surat yang pertama. Surat pertama yang 4323, itu dijawab kembali oleh GM. Kalau enggak salah seperti itu. Dan jawabannya itu, kalau tidak salah, ada butir terakhir yang menyangkut bahwa, menginginkan kerja sama dengan PLN. Butir seperti itu juga merupakan, kalau menurut kami, itu kebijakan Direksi, dan bukan Direksi saja, terus pemegang saham dan Dewan Komisaris. Maka kami konsultasi kepada bapak Dirsar. Dan pada saat konsultasi, beliau bikin butir-butir, sebagaimana yang ada di surat tersebut.

PU : Baik. Untuk tim IBP CIS ya, PT. PLN Pusat, memang ada di minta untuk membantu?

Saksi (AS) : Ada.

PU : Ada. Seingat saksi siapa pihak yang diminta untuk membantu?

Saksi (AS) : Waktu itu ada teman-teman yang di bidang Teknik IT, dari Divisi Informasi.

Page 13: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Bisa saksi sebutkan orang-orangnya, kalau saksi ingat?

Saksi (AS) : Hmm.. di dalam divisi informasi, hmm.. di tim IBP CIS itu, kalau enggak salah di sana ada.. hmm.. saya lupa banyak, tapi di antaranya ada salah satu staf kami dari pelayanan pelanggan saudara Suyitno masuk dalam tim. ..... (kata yang diucapkan kurang jelas) Khairul Alam. Saya lupa namanya. Ada beberapa.

PU : Apakah saudara Supanca juga masuk?

Saksi (AS) : Iya.

PU : Baik. Baik, saudara saksi ya, apakah saksi pernah, ya, meminta kepada Margo, untuk membuat Berita Acara Pengusulan penunjukan langsung PT. Netway?

Saksi (AS) : Saya menyatakan kalau.. bukan mengusulkan tapi saya hanya menanyakan pak Margo, kalau itu penunjukan apa enggak menjadi ..... (kata yang diucapkan saksi AS tidak jelas), karena penunjukan langsung ada aturannya.

PU : Baik ya, saudara saksi sudah di sumpah ya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Siapa yang memerintahkan saksi untuk meminta Margo membuat Berita Acara penunjukan langsung?

Saksi (AS) : Bukan, bukan. Waktu itu adalah.. waktu saya ditunjuk pak Margo jadi tim re-evaluasi dan negosiasi. Pada saat itu, kami menanyakan.

PU : Ya karena dari keterangan Margo, bahwa dia diminta saksi untuk membuat Berita Acara penunjukan langsung. Baik ya. Saudara saksi, apakah saksi mengetahui, bahwa ada perjanjian, enam perjanjian pemeliharaan SIMPEL RISI, yang dilaksanakan oleh Netway?

Saksi (AS) : Iya, kami tahu.

PU : Tahu. Dari mana saksi tahu?

Saksi (AS) : Tahunya pada saat kami dijadikan tim re-evaluasi dan negosiasi. Baru pada saat itu, terungkap, pak Margo dan pak Toni Duyono waktu itu, beliau adalah stafnya pak Margo, bahwa PT. PLN Disjaya sudah melakukan kontrak dengan PT. Netway. Saya mengatakan, “loh, PLN Pusat belum tahu, karena tidak pernah dilaporkan”.

PU : Seharusnya di laporkan?

Saksi (AS) : Iya.

Page 14: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Saudara saksi ya, apakah saksi ada di tim.. saksi pernah di tim re-evaluasi dan negosiasi, ya?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Baik. Apakah saksi pernah mengarahkan, agar melakukan kajian hukum kepada kajian hukum aspek legal PT. Netway ke ini.. ke kantor hukum Reksa Paramita?

Saksi (AS) : Saya tidak mengatakan legal, tapi kajian hukumnya, iya. Karena di sana menyangkut masalah bahwa, anggapan saya SIMPEL RISI milik PLN, dan kalau itu dinyatakan ada tambahan milik orang lain, itu yang perlu diteliti secara hukum.

PU : Baik. Apakah saksi pernah menyampaikan kepada terdakwa, ya, bahwa pekerjaan CIS RISI atau SIMPEL RISI ini, yang mengerjakan adalah Poltek ITB bekerja sama dengan PT. PLN Disjaya?

Saksi (AS) : Iya.

PU : Ada ya.

Saksi (AS) : Iya.

PU : Bagaimana? Apa yang saudara sampaikan? Bagaimana saksi menyampaikan?

Saksi (AS) : Waktu itu memang saya sampaikan pada saat pembuatan surat-surat itu, dan saya katakan bahwa, Politeknik ITB bekerja sama dengan ITB untuk mengerjakan SIMPEL, bukan PT. Netway.

Hakim Ketua : Masih ada?

PU : Lanjut pak. Dilanjutkan.

PU : Melanjutkan, majelis. Saksi Aziz Sabarto, tadi saudara menyatakan sebagai pemimpin PT. PLN Disjaya, ya. Tahun berapa?

Saksi (AS) : Tahun 1992 sampai dengan 1995.

PU : 1992 sampai dengan 1995. Setelah sebagai pemimpin.. GM di PT. Disjaya, saudara sebagai? Menjabat sebagai apa? Setelah dari GM Disjaya.

Saksi (AS) : Kepala Divisi Pelayanan Pelanggan

PU : Kepala Divisi Pelayanan Pelanggan pada PLN Pusat ya?

Saksi (AS) : Iya.

Page 15: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Saat itu di bawah Direktorat Pemasaran ya?

Saksi (AS) : Sebelumnya Direktorat Pengusahaan, dan berubah menjadi.. organisasi berubah menjadi di bawah Direktur Pemasaran.

PU : Sebagai Kepala Divisi, saudara sejak tahun berapa? 1995 sampai?

Saksi (AS) : Sampai tahun 2000.

PU : Sampai tahun 2000 ya. Kemudian Direkturnya saat itu berarti sempat terdakwa ini ya?

Saksi (AS) : Iya.

PU : Untuk terdakwa menjabat sebagai Dirsar sejak tahun? Saudara saksi tahu? Ingat?

Saksi (AS) : Tahun 1999.

PU : 1999 atau 1998?

Saksi (AS) : Atau 2000, saya lupa.

PU : Oh lupa ya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Oke. Tapi setelah jadi Dirsar itu, terdakwa jadi Dirut PLN Pusatnya ya.

Saksi (AS) : Iya.

PU : Kemudian mengenai tadi.. perjanjian kontrak 1 yang saudara tanda tangani tahun 1994. Saudara masih ingat mengenai nilai pekerjaannya?

Saksi (AS) : Yang no. 489 kalau enggak salah sekitar 500-an.

PU : Kemudian untuk.. (Dipotong oleh Saksi AS)

Saksi AS : 500 juta.

PU : 500 juta. Untuk kontrak yang kedua?

Saksi (AS) : Saya lupa. Sekitar 1 atau 2 milyar.

PU : 1,2 ya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Saudara saksi apakah saudara pernah tergabung dalam tim re-evaluasi dan negosiasi? Sehubungan dengan rencana implementasi Roll-Out CIS RISI?

Page 16: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Iya.

PU : Iya. Di situ,di dalam tim itu apakah posisi saksi?

Saksi (AS) : Sebagai pengarah.

PU : Sebagai pengarah. Untuk dasar pembentukan tim re-evaluasinya itu, apakah saksi tahu?

Saksi (AS) : Dasarnya enggak tahu, sampai suatu saat saya di telepon pak Margo, selaku GM, untuk diberitahu bahwa saya menjadi tim, yang dibentuk oleh pak Margo.

PU : Yang menandatangani SK Pengangkatannya, saudara tahu?

Saksi (AS) : Pak Margo.

PU : Pak Margo. Untuk penandatanganan SK itu, apakah saksi tahu, sudah ada persetujuan RUPS, untuk pekerjaan dari implementasi Roll-Out CIS RISI itu?

Saksi (AS) : Enggak tahu saya.

PU : Saksi tahu?

Saksi (AS) : Enggak tahu.

PU : Tidak tahu.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Kalau seharusnya, saat pekerjaan itu di implementasi, apakah harus ada persetujuan dari RUPS?

Saksi (AS) : Seingat kami, kerja sama di bawah.. di atas satu tahun, itu harus berdasarkan RUPS.

PU : Harus berdasarkan RUPS. Lah yang saudara.. (Dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Sebentar, sebentar, sebentar. Setahu saudara.. Dasar dari pengetahuan saudara apa?

Saksi (AS) : Sepengetahuan saya, karena saya mengikuti rapat, beberapa rapat sidang Direksi, bahwa kalau kontrak di atas setahun, itu harus persetujuan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.

Hakim Ketua : Ini di atur dimana?

Saksi (AS) : Ada di atur di anggaran dasar PLN.

Page 17: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Gitu ya.

Saksi (AS) : Ya.

Hakim Ketua : Itu supaya jelas tu ya. Sepengetahuan saudara, sumber dari pengetahuan saudara itu apa, gitu loh ya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Lanjutkan.

PU : Saudara saksi, tadi saudara saksi menjelaskan bahwa saki sebagai pengarah, tim re-evaluasi dan negosiasi.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Apakah saudara saksi juga ikut dalam negosiasi itu sendiri?

Saksi (AS) : Tidak. Tim pengarah hanya pada saat rapat pleno.

PU : Rapat pleno.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Yang melakukan negosiasi siapa?

Saksi (AS) : Di tim itu ada sub-tim, sub-tim.

PU : Sub-tim, sub-tim.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Sebetulnya yang di negosiasi ini apa? Apa harga, atau pekerjaan?

Saksi (AS) : Pertama tentunya scope of work. Kemudian lama pekerjaan. Kemudian nilai pekerjaan.

PU : Termasuk nilai pekerjaan?

Saksi (AS) : Ya, karena di situ ada sub-tim biaya, sub-tim teknis, dan sub-tim kajian hukum.

PU : Dari proposal yang di ajukan oleh PT. Netway, kemudian kan di evaluasi oleh saudara, salah satunya sebagai tim pengarah, itu ada poin-poin apa yang dihilangkan dalam.. atau poin-poin apa yang di..antara yang di ajukan dalam proposal dengan kenyataan itu, apakah ada perubahan atau tidak?

Saksi (AS) : Seingat saya, proposal itu permintaan kasar 5 tahun, tapi di rapat itu, kami menyarankan agar di evaluasi, apakah betul 5 tahun, dan apakah kalau di bawah 5 tahun, rugi berapa. Kami mengatakan bahwa, jangan

Page 18: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

sampai ada ketergantungan. Karena memang awalnya SIMPEL itu milik PLN.

PU : SIMPEL awalnya milik PLN?

Saksi (AS) : Ya. Karena kontrak kami membuat dengan Poltek itu SIMPEL.

PU : SIMPEL.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Tadi dalam proposal, saudara sebutkan 5 tahun, ya.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Itu kemudian mengenai harga, itu bagaimana?

Saksi (AS) : Maaf, di dalam tim pengarah, karena saya tidak detail, itu sepenuhnya diserahkan kepada sub-tim. Sub-tim biaya.

PU : Mengenai biaya, saudara sebagai pengarah tidak.. (Dipotong oleh Saksi AS)

Saksi (AS) : Tidak ikut campur.

PU : Tidak ikut campur?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Kemudian tadi saudara menjelaskan bahwa SIMPEL itu milik PLN.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Apa perbedaan antara program SIMPEL RISI, dengan CIS RISI ini apa?

Saksi (AS) : CIS RISI yang saya enggak tahu, dan baru kali itu saya tanya, dan memang karena saya tidak menguasai bodang IT, berubah dari SIMPEL jadi CIS RISI, kapan waktunya saya juga tidak tahu.

PU : Maksudnya saudara tidak tahu ini, tidak tahu programnya, atau memang sebetulnya programnya sama tapi nama yang berbeda?

Saksi (AS) : Waktu itu saya pernah tanya ke saudara Supanca, beliau menjelaskan karena saya tidak tahu, saya katakan “Panca, apa sih dasarnya, perbedaannya CIS RISI dengan SIMPEL?”. “Pak, CIS itu pada dasarnya SIMPEL, tetapi, di dalam billing, sub-sistem billing, itu katanya ada software yang di klaim oleh PT. Netway, itu adalah miliknya PT. Netway”. Seperi itu yang kami tahu.

PU : Jadi programnya sama, tapi ada.... (Dipotong oleh Hakim Ketua)

Page 19: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Jangan disimpulkan

PU : Iya maaf. Ada yang di akui, sebagai, salah satunya adalah milik PT. Netway ya.

Saksi (AS) : Ini menurut penjelasan dari pak Panca, yang saya tanya.

PU : Oh seperti itu.

Saksi (AS) : Ya.

PU : Apakah dalam pengerjaan program SIMPEL RISI itu sudah dilibatkan PT. Netway?

Saksi (AS) : Yang saya ketahui adalah, orang-orangnya, seperti saudara Ghani memang karena dosen ITB, saya tahu memang dia terlibat. Tapi pada saat itu, saya tidak tahu persis, PT. Netway terlibat kerja sama dengan ITB.

PU : Sejak kapan saudara mengetahui bahwa Ghani ini sebagai Dirutnya PT. Netway?

Hakim Ketua : Tahu saudara? Kalau saudara Ghani adalah Dirut Netway?

Saksi (AS) : Ya, pada saat presentasi pertama tadi, di ruang sidang.

Hakim Ketua : Itu disebutkan lagi sebagai Direktur?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Jadi yang tadi saudara jelaskan di awal yang tadi ya?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Kemudian pada waktu program pertama, tadi saudara jelaskan kerja sama dengan ITB. Apakah pada waktu itu ITB menyampaikan kepada saudara, bahwa ITB melakukan sub-kontrak dengan PT. Netway?

Saksi (AS) : Tidak.

PU : Tidak ada. Kemudian apakah pada waktu pengajuan PT. Netway dalam program SIMPEL RISI.. eh maaf, CIS RISI, PT. Netway menyampaikan bahwa dia sudah kerja.. pernah kerja sama dengan PLN?

Saksi (AS) : Itu saya tahunya dari pak Margo, pada saat jadi tim re-evaluasi. Pak Margo memberikan copy surat, keterangan dari Politeknik yang menyatakan bahwa sudah punya kontrak dengan PT. Netway, dan itu sudah jauh dari setelah tahun 1994.

Page 20: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Jadi, kerja sama antara Netway dengan ITB, apa kerja sama Netway dengan PLN?

Saksi (AS) : Bukan. Surat yang menyatakan bahwa.. surat dari Politeknik yang menyatakan bahwa, mulai sejak CIS RISI, Netway sudah terlibat membuat bersama-sama Politeknik. Surat dari Politeknik ITB itulah yang disampaikan ke pak Margo, ke saya, bahwa Netway sudah terlibat sejak dari awalnya.

PU : Oh surat keterangan dari Politeknik ITB?

Saksi (AS) : Iya. Yang waktu itu saya kaget, loh kok begitu. Kalau enggak salah, saya waktu itu saya kaget, karena itu tahun 2001, pada.. (Dipotong oleh PU)

PU : Tetapi pada waktu saudara terlibat di dalamnya, saudara malah tidak tahu?

Saksi (AS) : Tidak tahu.

PU : Baik.

Saksi (AS) : Kontak-kontak saya dengan PT. Netway, saya tahunya saudara Ghani adalah Dosen Poltek ITB.

PU : Seingat saksi, pada waktu bekerja sama antara PT. PLN Disjaya dengan ITB, apakah pada waktu itu, dalam isi perjanjian itu juga ada yang mengatakan tidak boleh di sub-kontrakkan?

Saksi (AS) : Iya.

PU : Iya, terima kasih.

PU : Satu, Yang Mulia. Saudara saksi, saudara saksi mengatakan bahwa terkait dengan suatu pengadaan yang berjalan lebih dari satu tahun anggaran, itu memerlukan persetujuan RUPS. Betul? (Dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Itu berdasarkan anggaran dasar PLN.

PU : Baik, siap Yang Mulia. Pertanyaan saya, apakah terkait dengan hal yang sama, bila dalam satu pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu tahun, bagaimana? Apakah diperlukan juga persetujuan dari Dewan Komisaris PLN?

Saksi (AS) : Ya.

PU : Apakah juga di atur dalam anggaran dasar yang sama?

Saksi (AS) : Betul.

Page 21: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Sudah kan tadi.

Saksi (AS) : Betul.

PU : Ya, terima kasih.

Hakim Ketua : Cukup ya. Silahkan saudara Penasihat Hukum.

PH (MI) : Terima kasih, Yang Mulia. Saya mulai dari yang terakhir ini tadi, pak ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Saudara saksi katakan bahwa semua pekerjaan yang lebih dari satu tahun, mesti ada persetujuan dari RUPS. Betul itu ya?

Saski (AS) : Keputusannnya melalui Dewan Komisaris ke pemegang saham.

PH (MI) : Ke pemegang saham ya. Baik. Termasuk menurut pengetahuan saudara saksi, apakah persetujuan-persetujuan seperti ini, juga termasuk misalnya, mengenai sewa kantor, atau pekerjaan-pekerjaan yang lain? Yang dilakukan di Kantor Wilayah, atau Kantor Cabang, memerlukan semacam persetujuan RUPS?

Saksi (AS) : Kalau Kantor Wilayah, persetujuannya ke Direksi.

PH (MI) : Bukan. Yang dilakukan oleh Kantor Wilayah, ya, dimana mereka melakukan kontrak, membuat hubungan kontrak yang lebih dari satu tahun. Saksi taadi mengatakan, bahwa setiap pekerjaan, apapun yang melebihi waktu satu tahun.. (Dipotong oleh Saksi AS)

Saksi AS : Maaf, maaf. Saya koreksi pak. Kerja sama dengan pihak lain, lebih dari satu tahun.

Hakim Ketua : (ucapan Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)

Saksi AS : Iya, kerja sama. Kan di dalam proposal CIS RISI kan mengatakan kerja sama.

PH (MI) : Baik. Kalau orang melakukan kontrak rumah, atau mungkin menyewa apa, itu kan perjanjian kerja sama juga kan?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Sewa gedung, juga begitu.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Apakah menurut pengetahuan saudara saksi, semua hal-hal seperti ini, mendapat persetujuan dari RUPS?

Page 22: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Melalui Direksi dulu, lalu masuk ke program anggaran, yang di anggaran itu melalui program RUPS. Di dalam anggaran, semua program ada. Seperti menyewa diesel, nyewa gedung, itu ada.

PH (MI) : Ya. Yang saya mau ketegasan dari saudara saksi, adalah hal-hal seperti ini dalam satuan anggaran, bukan satuan per pekerjaan kan?

Saksi (AS) : Ya.

PH (MI) : Ya. Ini yang saya ingin ketegasan dari saudara saksi, karena tadi saudara saksi mengatakan atas pertanyaan JPU, bahwa seolah-olah semua kegiatan, di wilayah atau di daerah, yang melebihi dari satu tahun, harus melalui Direksi, kemudian persetujuan Komisaris, dan persetujuan pemegang saham.

Saksi (AS) : Bukan pekerjaan. Kerja sama. Kalau pekerjaan seperti cleaning service, enggak. Kalau pekerjaan kerja sama. Kerja sama itu mungkin sharing investasi,.. (Dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Enggak yang dimaksud dengan kerja sama di sini itu meliputi apa saja?

Saksi (AS) : Yang disebutkan hanya kerja sama pihak ketiga lebih dari setahun. Begitu. Di dalam anggaran dasar, seingat saya begitu. Saya agak lupa.

Hakim Ketua : (ucapan Hakim Ketua tidak terdengar karena tidak menggunakan mic)

Saksi (AS) : Kenapa?

Hakim Ketua : Tidak ada penjelasannya lagi?

Saksi (AS) : Tidak. Sepengetahuan saya tidak. Tidak ada penjelasan detail. Tidak.

PH (MI) : Saudara saksi ya. Kalau saya lihat di anggaran dasar Pasal 11 ayat 9 huruf e, dikatakan begini, “mengadakan kerja sama dengan badan usaha, atau pihak lain, berupa kerja sama operasi, kontrak manajemen, kerja sama lisensi, bangun guna serah atau BOT, bangun guna milik atau BOO, dan perjanjian-perjanjian lain, yang mempunyai dampak keuangan bagi Perseroan yang berlaku, untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, atau satu siklus usaha antara lain, perjanjian pembelian tenaga listrik, atau PPA.

Saksi (AS) : Ya. Maaf itu yang saya maksud, karena saya tidak hafal. Pasal itu yang saya maksud.

PH (MI) : Nah jadi.. (Dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Pasal itu yang dimaksud?

Saksi (AS) : Iya.

Page 23: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Iya. Oke baik kalau begitu. Artinya kan, jelas sekarang.

Saksi (AS) : Ya. Itu yang dimaksud. Kerja sama dengan pihak lain.

PH (MI) : Yang mendapat persetujuannya itu, perjanjiannya, ya, atau apanya? Atau anggarannya? Yang menurut pengetahuan saksi?

Saksi (AS) : Kalau lihat.. kalau di baca gitu memang perjanjiannya sama anggarannya.

PH (MI) : Oke. Faktanya, sepengetahuan saudara saksi selama ini seperti apa?

Saksi (AS) : Seingat saya memang Direksi melalui keputusan Dewan Komisaris, dan itu adalah salah satu pintunya, untuk meminta persetujuan, dan itu sudah dilakukan oleh Direktur Pemasaran waktu itu, dari Direksi.

PH (MI) : Yang disetujui ini, anggaran atau perjanjian?

Saksi (AS) : Perjanjian kerja samanya.

PH (MI) : Perjanjian kerja samanya?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Anggarannya?

Saksi (AS) : Anggarannya waktu itu disampaikan dan Komisaris waktu itu kalau enggak salah, menyatakan apakah itu sudah memasuki anggaran.

PH (MI) : Misalnya kerja sama payment point?

Saksi (AS) : Ya.

PH (MI) : Contoh ini bisa mewakili itu?

Saksi (AS) : Kalau kerja sama payment point itu adalah masuk di anggaran operasi Juni, dan itu memang masuk, karena total di anggaran operasi Juni itu masuk di dalam anggaran konsolidasi di PLN Pusat.

PH (MI) : Jadi kalau begitu anggarannya yang perlu mendapat persetujuan, bukan perjanjiannya?

Saksi (AS) : Betul, betul.

Hakim Ketua : Tidak boleh disimpulkan, ya.

PH (MI) : Saya teruskan Yang Mulia, makasih. Tadi saudara saksi menyebut soal di awal, mengenai laporan ke PLN Pusat mengenai perjanjian yang saudara tanda tangani.

Saksi (AS) : Iya.

Page 24: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Pertanyaan saya, yang saat itu sedang menjadi Direktur Pengusahaan itu siapa?

Saksi (AS) : Bapak Dr.Ir. Sunyono Suwito

PH (MI) : Oke. Apakah laporan ini kemudian diteruskan kepada pengganti-pengganti dari beliau?

. (kurang jelas)

Saksi (AS) : Hmm, seingat saya sampai Pak Tunggono selesai masih dengan ITB masih dilaporkan. Tapi setelah penggantian Pak Margo dengan ITB saya sendiri tidak tahu terutama dengan yang dilaporkan.

PH (MI) : Oh, kontrak yang dilaporkan yang dilaporkan Pak Margo yang saudara saksi tidak ketahui yang mana itu?

Saksi (AS) : Yang tadi ditanyakan, yang contoh – contoh tadi sebelumnya.

PH (MI) : Yang 6 perjanjian itu?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Menurut pengetahuan saksi yang keenam perjanjian ini multi years apa nggak?

Saksi (AS) : Nggak. Satu tahun anggaran.

PH (MI) : Satu tahun anggaran. Perjanjiannya? Tapi faktanya penyelesaiannya bagaimana?

Saksi (AS) : Kalo nggak salah itu diperpanjan lagi diperpanjang karena ada kontrak pertama, kontrak kedua, kontrak ketiga, begitu.

PH (MI) : Nah, menurut pengetahuan saudara saksi perpanjangan-perpanjangan kontrak ini penyebabnya apa ketika itu? Karena pekerjaannya belum selesai?

Saksi (AS) : Saya memang pernah nanya sama Pak Margo, karena memang kata Pak Margo, menurut penjelasan Pak Margo karena memang SDM nya di PLN disamping kurang kualifikasinya tidak bisa untuk mengerjakan itu. Karena waktu itu ada kebijakan Tarif Dasar Listrik yang harus naik setiap tahun, eh setiap tiga bulan sekali.

PH (MI) : Saya teruskan. Mengenai soal kenaikan Tarif Dasar Listrik tadi ya saudara saksi, yang saya mau tanya kepada saudara saksi adalah situasi Disjaya ya, keuangan Disjaya pada tahun 2000an ya, itu ketika itu bisa berkonsiliasi secara baik atau tidak?

Saksi (AS) : Tidak, kurang baik. Bisa berkonsiliasi tapi kurang baik.

Page 25: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Kurang baik. Apakah itu juga termasuk salah satu, menurut pengetahuan saudara saksi, apakah itu juga yang termasuk diantaranya tindakan yang lebih awal didahulukan oleh pihak PLN ketika itu? Melakukan rekonsiliasi keuangan ini?

Saksi (AS) : Waktu kami berdiskusi kontrak dengan ITB itu justru kami ingin memperbaiki ketidak baikan itu, karena seperti ada pendapat maker keliru, rekening keliru, pelanggan, itu lah ada kaitannya kepada pendapatan PLN. Jadi pertimbangan pendapatan, maka diperlukanlah Sistem Informasi.

PH (MI) : Ada nggak ini hubungannya dengan rekstrukturisasi terhadap PLN ketika itu?

Saksi (AS) : Ada.

PH (MI) : Bisa saudara saksi jelaskan?

Saksi (AS) : Oke. Karena waktu itu ketika kami menjadi pimpin Distribusi, cabang di Jakarta hanya ada 7, secara mendadak berubah menjadi 35 unit. Masing – masing unit mempuyai kegiatan masing-masing termasuk kegiatan IT. Saat itulah terjadi agak kejadian sedikit beda. Bagus konsultasinya dan itu yang membuat beberapa hal yang mengatakan bahwa rekonsilasi keuangan PLN sebetulnya PLN Distribusi tidak begitu baik.

PH (MI) : Apa yang bisa saudara saksi katakan bahwa rekonsiliasi keuangannya tidak baik itu tadi, apa karena tidak tercatatnya sejumlah uang..

Saksi (AS) : Ya.

PH (MI) : Yang mungkin sampai.. Menurut ingatan saudara saksi mencapai berapa uang yang tidak tercatat secara layak?

Saksi AS) : Wah... saya lupa. Tapi cukup lumayan.

PH (MI) : Cukup lumayan? Sampai 80 Milyar? 100 Milyar?

Saksi (AS) : Hmm.. waktu jaman saya sebetulnya nggak sampai situ. Tapi setelah 35 unit tadi total bisa sampai situ.

PH (MI) : Nggak, saya ingin fokus pada tahun 2000 itu.

Saksi (AS) : Hmm, maaf tahun 2000?

PH (MI) : Iya.

Saksi (AS) : Tahun 2000 itu mungkin kalo udah diatas ratusan Milyar.

PH (MI) : Jadi yang tidak di rekonsiliasi itu sudah ratusan milyar? Diatas ratusan milyar?

Page 26: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Iya. Bukan tidak biasa. Total artinya belum bisa diakuinya bahwa itu benar atau tidak. Selisih, ada selisih sampai segitu.

PH (MI) : Selisih ini di pencatatam atau di accouting?

Saksi (AS) : Di accounting, kalau pencatatan di accounting.

PH (MI) : Oh.. catatannya ada tapi real nya ada nggak ketika itu? Menurut sepengetahuan saudara?

Saksi (AS) : Nah justru itulah, yang namanya laporan kan harus disesuaikan. Tapi ada selisih, istilah selisih itu ya antara data dan dana tidak sama.

PH (MI) : Oke. Saya teruskan ke soal lain ya saudara saksi. Tadi sauadara saksi mengatakan juga, waktu ittu suaudara saksi mengatakan bahwa Pak Eddie Widiono sebagai Direktur Pemasaran dan saudara saksi tadi mengatakan ketika sudah bertemu dengan Ghani dan yang lain-lain, tadi Pak Eddie Widiono ini mengatakan silahkan ajukan proposal, ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Begitu ya? Nah, menurut pengetahuan saudara saksi, ya, apakah yang dilakukan oleh saudara terdakwa ini, itu masih masuk sebagai lingkup pekerjaan atau tanggung jawabnya beliau sebagai Direktur Pemasaran?

Saksi (AS) : Di dalam pelaksanaan operasional tidak, itu tanggung jawab GM PLN Distribusi Jaya dan Tanggerang.

PH (MI) : Nggak. Maksud saya pekerjaan seperti ini, GM itu melapornya kepada siapa?

Saksi (AS) : Direktur.

PH (MI) : Kepada Direktur Pemasaran?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Oke. Jadi itu masih masuk ke dalam lingkup pekerjaan?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Oke. Saya teruskan pertanyaan saya yang lain ya Pak, ya. Tadi saudara saksi juga mengatakan bahwa, saya yang ingin kejelasan ketika saudara saksi menandatangani perjanjian tahun ’94 itu ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Kemudian saudara saksi juga mengikuti beberapa perjanjian yang akhirnya ditandatangani tahun 2004 ya?

Page 27: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Nggak. Kalau tahunnya tahun 2004 saya nggak mengikuti.

PH (MI) : Atau perjanjian yang dibuat sekitar 2003 kemudian ditanda tangani 2004 itu saudara saksi masih mengikuti nggak?

Saksi (AS) : Tidak.

PH (MI) : Oh, tidak, ya. Oke. Saya kembali ke soal yang tadi saudara saksi katakan soal tim reevaluasi, ya. Menurut ingatan saudara saksi, ya, proposal yang di evaluasi yang dimana saudara saksi ikut serta itu, ya. Ada atau tidak perbedaan yang sangat mencolok, ya, dengan perjanjian- perjanjian yang pernah saudara tanda tangani?

Saksi (AS) : Secara teknis kami tidak memepelajari detail proposalnya.

PH (MI) : Oke.

Saksi (AS) : Karena kami disitu hanya menjadi Tim Pengarah.

PH (MI) : Oh hanya jadi tim pengarah ya?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Baik. Mengenai harga dari... kemudian kan dibuat hasil evaluasi. Ketika di evaluasi oleh tim itu, apakah terdakwa ini ikut juga membuat saran-saran atau menyampaikan pendapat-pendapat terhadap tim evaluasi melalui saudara saksi atau melalui orang lain?

Saksi (AS) : Tidak.

PH (MI) : Oh tidak pernah. Mengenai... atau apakah juga tim evaluasi atau tim reevaluasi ini juga apa mengkaji mengenai soal harga?

Saksi (AS) : Iya. Ada sub-tim bidang biaya.

PH (MI) : Ada sub-tim bidang biaya, ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Menurut pengetahuan saudara saksi, apakah Pak Eddie ini sebagai Dirut atau sebagai Direktur Pemasaran ketika itu ya, juga mengajukan usulan-usulan mengenai soal besaran atau nilai kontrak ini atau harga dari kontrak ini?

Saksi (AS) : Tidak. Seingat saya yang soal surat tadi yang ditanyakan oleh Bapak PU tadi. Ada surat yang jelas-jelas disampaikan Pak Eddie kepada saya adalah tidak boleh di mark-up. Itu yang jelas dikatakan pada surat tersebut.

PH (MI) : Ada jelas kata-kata dari.. (dipotong oleh saksi AS)

Page 28: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Di dalam surat itu.

PH (MI) : Di dalam surat itu.

Saksi (AS) : Iya. Karena beliau jelas-jelas katakan tidak boleh di mark up, begitu. Nah itu ada di salah satu surat.

PH (MI) : Kalau saudara saksi bisa ingat, itu surat tahun berapa itu?

Saksi (AS) : Eeeh tadi yang dibacakan kalau nggak salah tahun 2000, Januari 2001 yang nomor 126.1.

PH (MI) : Oke. Saya kembali sedikit lagi ke sekitar soal perjanjian yang saksi tanda tangani, ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Didalam.. Apakah saksi masih ingat di dalam perjanjian itu, kalo perjanjiannya ini sudah selesai boleh atau tidak perjanjiannya itu diteruskan oleh pihak lain? Atau pekerjaan-pekerjaannya itu boleh atau tidak diteruskan oleh pihak yang lain?

Saksi (AS) : Tidak ada.

PH (MI) : Tidak disebut dalam perjanjian?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Kemudian saya tanya lagi yang lain ya. Saya ingin kejelasan dari pengetahuan saudara saksi, mengenai pekerjaan ini ya. Tadi saudara skasi mengatakan bahwa Netway itu sudah ikut menurut keterangan Pak Margo ya?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Oke. Pertanyaan saya sepengetahuan saudara saksi baik sebagai tim pengawas, ya.

Saksi (AS) : Maaf.. itu tim pengarah.

PH (MI) : Eh tim pengarah. Bersama-sama dengan Aritonang, ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Ketika itu yang diputuskan oleh tim pengarah ini apa?

Saksi (AS) : Eehh kami menyampaikan bahwa dari segala aspek harus dipertanggung jawabkan, ketentuan-ketentuan yang ada di kebijakan direksi itu harus dilakukan, kan ada tercantum kondisi tentang masalah pengadaan penunjukan langsung dan segala macem itu harus diperhatikan,

Page 29: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

kemudian di segala aspek juga harus diperhatikan, kemudian bidang teknik. Jadi masing-masing sub-bidang kami arahkan sesuai dengan job nya. Bidang tadi kami kaji seberapa jauh scope of work kemudian berapa lama sebetulnya harus di pakai. Dan apakah benar ini harus di outsourcing kan, itu itu.. ehhh, tim pengarah mengatakan seperti itu.

PH (MI) : Oke. Arahan dari terdakwa ini ketika itu kepada saksi apa?

Saksi (AS) : eehh, kalo saya ngeliatnya adalah sesuai dengan surat. Surat yang kami berdua buat saat itu. Berdasarkan surat itu beliau mengatakan bahwa itu tidak boleh ada mark-up dan perlu dikaji dan bila ada biaya dilaporan ke direksi, itu semua yang berdasar itu saja. Yang seingat saya sebagai arahan direksi Pak Eddie Widiono, yang itu menjadi pedoman saya yang saya pakai.

PH (MI) : Arahan lisan nggak pernah ada Pak?

Saksi (AS) : Nggak ada.

PH (MI) : Nggak ada, ya. Saya teruskan ke yang lain Pak Azis, ya. Saya kembali ke soal yang agak-agak sedikit.. terutama yang berhubungan dengan surat dakwaan ya Pak Azis. Pertama, di dalam surat dakwaan ini saudara saksi pernah mendengar, atau pernah diperiksa atau tidak, untuk tersangka yang lain misalnya Fahmi Mochtar?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Margo Santoso?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Ghani Abdul Ghani?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Saudara saksi nggak pernah diperiksa untuk mereka?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Ketika saudara saksi diperiksa dulu apakah pernah dikatakan bahwa BAP yang saudara buat ini berhubungan dengan orang – orang ini yang sebutkan tadi namanya sebagai tersangka juga?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Oh tidak. Apakah ketika itu saudara saksi pernah diperiksa atau ditanya mengenai penerimaan uang, ya, oleh Pak Eddie Widiono sebesar 2 Milyar, Margo Santoso 1 Milyar, kemudian Fahmi Mochtar 1 Milyar, berdasarkan Bussiness Plan PT.Netway?

Page 30: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Tidak pernah ditanya?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Apakah saksi juga pernah ditanya mengenai adanya kerugian PT.PLN sebesar Rp.46.189.037.336,59 ?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Tidak pernah ditanya soal itu?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Kemudian saya teruskan pertanyaan saya kepada yang lain. Apakah saksi mengetahui bahwa pada bulan September tahun 2000, Pak Eddie ini, terdakwa sekarang bersama Ghani Abdul Ghani telah merencanakan aplikasi SIMPEL RISI di seluruh kantor cabang PLN Disjaya dan Tanggerang melalui perjanjian kerjasama antara PT.PLN Disjaya dengan PT.Netway Utama?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Tidak pernah mendengar itu?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Tidak pernah tahu itu?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Tidak pernah ditanya oleh penyidik mengenai itu?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Oke. Kemudian apakah saksi pernah mengetahui bahwa dalam hubungan tadi saudara saksi diminta untuk membuat proposal, ya. Ghani Abdul Ghani itu membuat proposal yang nilainya untuk kegiatan selama 5 tahun, Rp.905.687.262.568 yang kemudian dipresentasikan kepada saudara terdakwa yang ketika itu Pak Eddie? Tau nggak mengenai hal itu?

Saksi (AS) : Kami tuh taunya dari surat Pak Margo pada saat menjawab suratnya Pak Eddie yang pertama tadi, yang 4323 itu.

PH (MI) : Oh jadi bahwa Pak Eddie yang meminta mereka membuat proposal dengan nilai seperti ini tidak pernah ada?

Saksi (AS) : Tidak ada.

Page 31: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Ketika itu angka ini dipresentasikan atau tidak?

Saksi (AS) : Tidak. Presentasi hanya singkat, pak, tidak lebih dari sepuluh menit, karena Pak Eddie waktu itu memang banyak tamu.

PH (MI) : Oke. Kemudian pada bulan September tahun 2000, di Ruang Rapat Direktur Utama PT.PLN mengundang Ghani Abdul Ghani untuk mempresentasikan kembali proposal kerjasama roll out CIS RISI tersebut dihadapan terdakwa dan beberapa pejabat PLN kemudian dikatakan juga terdakwa menyetujui proposal tersebut dengan meminta Ghani mengajukan penawaran kepada PT.PLN Disjaya? Ingat nggak saudara saksi mengenai hal itu?

Saksi (AS) : Nggak, nggak ingat.

PH (MI) : Peristiwa itu saudara saksi.. (dipotong Saksi AS)

Saksi (AS) : Tidak.

PH (MI) : Kemudian satu lagi, ini masih berhubungan dengan ini Pak ya, saksi ingat atau tidak bahwa sesudah presentasi itu kemudian Pak Margo Santoso membuat satu surat, ya, dimana dalam surat itu disebutkan bahwa dia berkehendak atau bermaksud untuk mengirim Letter of Intenet kepada PT.Netway Utama. Saksi ingat ya?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Apakah jawaban terhadap suratnya Pak Margo ini saudara saksi yang membuatnya?

Saksi (AS) : Waktu itu kan berkonsultasi dengan Pak Eddie Widiono, sebagai Direktur Pemasaran.

PH (MI) : Sebagai Direktur Permasaran, bapak konsultasi dengan beliau. Apakah di dalam konsultasi itu Pak Eddie menyetujui terhadap persetujuan memberikan Letter of Intent ketika itu?

Saksi (AS) : Nggak. Seingat saya yang kalimat pertama saya masih ingat. Berdasarkan laporan dalam sidang direksi seingat saya begitu, maka pada dasarnya outsourcing dapat dilakukan hanya seperti itu, dengan syarat seperti pada butir itu yang sering disampaikan kepada saya, pointer itu Pak Eddie kepada saya.

PH (MI) : Jadi tidak menyebut-nyebut Letter of Intent itu ya?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Ada nggak diskusi antara Pak Azis dengan Pak Eddie mengenai Letter of Intent ketika itu?

Page 32: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Jadi tidak..

Saksi (AS) : Khusus surat itu memang berdasarkan laporan Pak Eddie dalam sidang direksi dan disetujui yang tiga tadi itu lah yang dimasukkan ke dalam surat.

PH (MI) : Saya teruskan pertanyaan saya. Apakah betul Pak Azis yang membuat surat 4323 tahun 2000 tanggal 14 Oktober 2000 yang ditujukan kepada GM PT.PLN Disjaya yang isinya memberikan izin kepada PT.PLN Disjaya dan Tanggerang untuk menempuh cara outsourcing terkait rencana implementasi CIS RISI di PLN Disjaya dan Tangerang serta memerintahkan mempersiapkan anggarannya dengan saran implementasi Januari 2007?

Saksi (AS) : Iya. Semua surat 4323 kami konsultasikan. Butir-butirnya kami banyak karena apa, yang diminta Pak Margo selaku GM adalah kebijakan dan keputusan direksi. Bukan kewenangan Kepala Devisi. Jadi kami tidak mengucapkan secara detail konsep surat itu, kami meminta kepada Direktur Pemasaran. Dan Direktur Pemasaran menyampaikan sesuai dengan sidang direksi. Itu yang saya tahu.

PH (MI) : Oke. Mengenai persiapan anggaran ini ada perintah nggak dari Pak Eddie ketika itu?

Saksi (AS) : Iya, memang apakah betul, itu anggarannya ada di PLN Distribusi .... (kata yang diucapkan Saksi AS kurang jelas)

PH (MI) : Saya ingin kejelasan tolong diulang Pak mengenai perintah persiapan anggaran ini.

Saksi (AS) : Karena persiapan.. di dalam surat 4323 tidak ada mengenai anggaran. Di dalam surat 4323 hanya mengatakan bahwa ada efisiensi di PLN dan tidak mengatakan investasi jangka panjang. Itu yang disampaikan direksi dan Pak Eddie waktu itu menyampaikan saran kepada saya, jangan sampai itu merugikan PLN, kalimatnya tidak ada anggaran.

PH (MI) : Saya teruskan ya Pak. Mengenai yang tadi sudah bapak sebut-sebut mengenai tim evaluasi sistem Penunjang Pekerjaan PLN, ya. Apakah juga di dalam tim ini dinilai juga mengenai soal waktu yang disepakati? Dan juga dinilai juga mengenai nilai angka yang akan disepakati?

Saksi (AS) : ya, di dalam Rapat Pleno yang pertama memang justru itulah yang menjadi perdebatan sengit. Apakah setahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, ini yang diperdebatkan masing-masing tim. Akhirnya tim teknis yang diminta untuk mengkaji.

Page 33: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Oke. Pertanyaan saya lebih lanjut. Apakah Pak Eddie sebagai Direktur Pemasaran atau Dirut beliau ketika itu?

Saksi (AS) : Waktu tim renegosiasi ya beliau mungkin sudah menjadi Dirut.

PH (MI) : Masih menjadi Direktur Pemasaran?

Saksi (AS) : Surat Dirut Pak, kalo nggak salah.

PH (MI) : Itu masih tahun 2000.. (dipotong oleh Saksi AS)

Saksi (AS) : 2000-2001 Pak Eddie mungkin sudah Dirut.

PH (MI) : Oh, Oktober 2000 masih Direktur Pemasaran.

Saksi (AS) : Oh Oktober 2000 iya.

PH (MI) : Nah, pertanyaan saya lebih lanjut pak. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Pak Eddie kepada Pak Margo ya, sebagai kepala Devisi ya pak, oh maaf Pak Azis sebagai Kepala Devisi ketika itu ya. Di dalam membicarakan atau mengevaluasi proposal ini ada nggak yang secara khusus diminta oleh Pak Eddie?

Saksi (AS) : Nggak ada. Saya yang diarahkan kepada saya hanya yang 21, karena setelah 21 saya sendiri aktif dalam usulan kenaikan tarif oleh pemerintah. Sehingga hampir sepanjang waktu saya ngurusin tarif dasar jadi saya tidak mengurusi itu. Pada tahun 2000 itu. Ada TDL 2002, sehingga saya tidak ada surat-surat lagi ataupun arahan dari direktur ke saya tentang surat menyurat PT.Netway.

PH (MI) : Oke. Tetapi kalo wakilnya Pak Azis itu tadi?

Saksi (AS) : Pak Supanca.

PH (MI) : Pak Supanca atau Pak Aritonang, apa yang mereka.. Apa keterlibatan mereka dalam proses ini?

Saksi (AS) : Kalau Pak Aritonang masuk Tim Pengarah.

PH (MI) : Oh Tim Pengarah ya.

Saksi (AS) : Tim Pengarah itu mantan-mantan Kepala Devisi. Waktu itu Pak Aritonang mantan Kepala Devisi Sistem Informasi.

PH (MI) : Saksi tau nggak apa yang diarahkan Pak Aritonang ketika itu?

Saksi (AS) : Beliau mengatakan agar secara teknik mengikuti apa yang dilakukan oleh PLN IBP CIS

Page 34: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Saksi ingat apa pernah Pak Eddie ini secara khusus mengundang Ghani untuk melakukan presentasi penawaran harga di PT.PLN?

Saksi (AS) : Saya nggak ingat. Nggak tau saya.

PH (MI) : Oh, nggak tau. Nah kemudian saya ingin sedikit agak maju ya pak ya mengenai kegiatan presentasi ya rencana-rencana, apakah saksi megetahui bahwa World Bank pun sebenarnya mau mendanai Proyek CIS RISI di PLN Disjaya ini?

Saksi (AS) : Iya, pernah.

PH (MI) : Pernah ya?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Nah, yang saya mau tanya yang melakukan presentasi terhadap masalah ini ketika itu siapa?

Saksi (AS) : Saya lupa. Tapi karena kaitannya ke Devisi Informasi, dan pekerjaannya itu adalah Sistem Informasi, seinget saya jadi mungkin ke Devisi Informasi.

PH (MI) : Sistem Informasi ketika itu kepala devisinya siapa pak?

Saksi (AS) : Pak Aritonang.

PH (MI) : Pak Aritonang?

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Jadi itu dibawa Pak Aritonang ya, ketika itu ya.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Nah, ya terhadap proyek ini. Dilanjutkan negosiasi atau diteruskan sampai jadi ditanda tangani kontrak atau dibiayai oleh World Bank pak ketika itu?

Saksi (AS) : Hmm. Saya nggak tau persis. Karena pembicaraan dengan Bank Dunia bukan Devisi Pelayanan Pelanggan pak. Ada di Devisi Perencanaan Sistem Korporat.

PH (MI) : Oke. Tapi saudara saksi tau bahwa pekerjaan ini dibiayai oleh World Bank atau tidak?

Saksi (AS) : Seingat saya mau, mau dibiayai semuanya waktu roll out. Tapi terus tidak jadi.

Page 35: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PH (MI) : Saya satu lagi, masih berhubungan tentang roll out ya. Ini kan kita bicara tentang Netway ya. Saksi ingat nggak siapa yang menghendaki supaya dilakukan outsourcing itu?

Saksi (AS) : Yang minta memang GM PLN Distribusi. Karena dalam suratnya mengatakan bahwa sebaiknya dilakukan outsourcing.

PH (MI) : Oke. Dan faktanya?

Saksi (AS) : Kalau dilihat bahwa PLN Distribusi membuat kontrak langsung yang sebelumnya kontrak yang terakhir itu dilakukan oleh PLN Distribusi.

PH (MI) : Oke. Awalnya dengan Netway ini kan saudara saksi mengatakan tadi mengikuti melakukan evaluasi ya, sebagai anggota pengarah ya, sebagai pengawas.

Saksi (AS) : Iya.

PH (MI) : Nah konsep awalnya pekerjaan ini akan dikerjakan sendiri oleh Netway atau akan dibentuk satu perusahaan baru dimana PLN atau Disjaya atau bagian dari PLN yang akan merupakan pemegang saham dalam perusahaan baru itu?

Saksi (AS) : Ehhh maaf detailnya memang kami nggak ikut terlibat. Karena dipelajari oleh masing-masing tim dan proposal ini dipelajarin oleh sub tim teknis. Kami sebagai Tim Pengawas tidak mengetahui secara detail.

PH (MI) : Oke. Satu lagi ya pak ya. Menurut sepengetahuan saksi, ada atau tidak perbedaan antara yang dilakukan oleh tim sesuai dengan surat penunjukan Tim Evaluasi hasilnya ya maksud saya. Hasilnya sesuai dengan SK GM Disjaya No.121K/021/PD.IV/2000 dengan Tim Penunjukan Langsung yang dibuat oleh Pak Margo Santoso ketika itu?

Saksi (AS) : Tidak tahu.

PH (MI) : Oh saudara saksi tidak tahu. Tidak pernah mendengar?

Saksi (AS) : Nggak.

PH (MI) : Oke. Sementara dari saya cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua : Tidak ada lagi? Cukup? Saudara terdakwa ada yang mau ditanyakan?

Terdakwa : Iya, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Untuk tidak mengulang apa yang sudah ditanyakan oleh Penasehat Hukum saudara ya.

Terdakwa : Baik, Yang Mulia. Ehh Pak Azis Sabarto.

Page 36: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Iya pak.

Terdakwa : Pada waktu Bapak mulai mengadakan pembicaraan-pembicaraan pada tahun ’94 dengan Politeknik ITB, untuk membangun Sistem Informasi yang saudara maksudkan. Apakah sudah ada suatu kesamaan visi akan dipakai apa sistem informasi yang direncanakan tersebut? Apakah mau dipakai PLN ataukah mau dijual ke perusahaan lain barang kali?

Saksi (AS) : Nggak. Hanya dipakai oleh PLN Distribusi seluruh cabang.

Terdakwa : Hanya akan dipakai di PLN Distribusi. Apakah betul bahwa program aplikasi yang dibuat itu hanya bisa digunakan di PLN?

Saksi (AS) : Seingat saya kalau hanya berdasarkan kontrak dengan ITB yang didasarkan pada Tata Usaha langganan SIMPEL, iya, karena itu berdasarkan punya PLN.

Terdakwa : Baik. Dalam BAP bapak, bapak menyatakan bahwa bapak mengenal Ghani sejak 1994 dalam training program dimana PT.Netway adalah pelaksananya. Apakah bapak dapat memastikan bahwa Netway sudah eksis tahun 1994 tersebut?

Saksi (AS) : Seingat saya memang mendapat pekerjaan dari Deputy Administrasi untuk memasang light pada eksekutif.

Terdakwa : Jadi sudah ada PT.Netway sejak 1994 dan menjadi rekanan PLN?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Makasih. Selanjutnya setelah bapak menjadi Kepala Distrik Layanan, apakah bapak masih mengikuti kontrak-kontrak Politeknik ITB dengan Distribusi Jakarta?

Saksi (AS) : Hmm.. saat-saat terakhir saya di devisi tidak ada laporan yang secara rutin.. (dipotong oleh terdakwa)

Terdakwa : Saya bicara sampai tahun 1999 saja.

Saksi (AS) : Kalau sampai tahun 1999.. (dipotong oleh terdakwa)

Terdakwa : Pada waktu saudara masih menjadi Kadiv kan sampai tahun 1999?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Apakah bapak masih mengikuti perkembangan kontrak-kontrak antara Politeknik ITB dengan PLN Disjaya?

Saksi (AS) : Mengikuti dalam konteks laporan dari Distribusi nggak. Tapi mengikuti secara fisik terdapat laporan secara lisandan diberitahukan bahwa di Jakarta sudah seperti ini, iya.

Page 37: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Terdakwa : Apakah bapak mengetahui bahwa kontrak yang di tandatangani pada tahun 1996, saya lupa nomornya. Hmm 1996 itu, untuk mengimplementasi semula hanya untuk satu tahun tetapi mengalami adendum atau amandemen sampai 4 kali.

Saksi (AS) : Saya memang mengetahuinya sampai dengan ada masalah Netway ini bahwa kontraknya menjadi panjang seperti itu.

Terdakwa : Jadi semasa bapak mengurus kontrak atau me-manage kontrak-kontrak dengan Politeknik ITB, setau bapak, jadi kontrak pertama dan kedua pada waktu itu

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Apakah.. Hmm.. Bagaimana performance dari Politeknik ITB pada waktu itu?

Saksi (AS) : Kalau sampai pekerjaan dengan kontrak pertama selesai, kontrak kedua sampai dengan di tanda tangani sebulan kemudian saya sudah CIS RISI dilayangkan sehingga saya tidak tahu persis perkembangan.

Terdakwa : Tapi apakah bapak mendapat laporan bahwa apakah mengalami problem atau tidak kontrak itu?

Saksi (AS) : Nggak, nggak mengalami problem.

Terdakwa : Baik. Kemudian saya ingin sedikit bertanya apakah dalam 2 kontrak tersebut ada sebagai hasil dari problem tadi, ada pengurangan pembayaran, nilai kontrak?

Saksi (AS) : Saya nggak tahu.

Terdakwa : Yang pertama?

Saksi (AS) : Yang pertama nggak.

Terdakwa : Tidak ada pengurangan?

Saksi (AS) : Nggak.

Terdakwa : Jadi dibayar penuh?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Baik. Saya melompat sedikit ke masalah tugas bapak sebagai TIM EOS PKP yang bermula dari tugas bapak sebagai TIM CIS IBP.

Saksi (AS) : Iya.

Page 38: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Terdakwa : Tim CIS IBP ini siapa yang menyusunnya pak? Kapan disusunnya pada waktu itu?

Saksi (AS) : Itu kalo nggak salah CIS IBP itu Direktur Perencanaan pada waktu itu karena terlibat study nya ada study IT nya.

Terdakwa : Jadi Tim CIS IBP adalah tim yang dibentuk oleh Direktur Perencanaan?

Saksi (AS) : Iya. Kalau nggak salah. Konsepnya Dirut kayaknya, tapi pelaksananya Direktur Perencanaan.

Terdakwa : Dirut dan Direktur Perencanaan?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Ini berkaitan dengan kontrak yang lain barang kali? Pekerjaan konsultan yang lain?

Saksi (AS) : Hmm, nggak tau saya. Kayaknya nggak ada.

Terdakwa : Narasumbernya mungkin?

Saksi (AS) : Saya lupa pak.

Terdakwa : Apakah ada konsultan lain yang disewa PLN untuk membantu CIS IBP menyelesaikan tugasnya?

Saksi (AS) : Seingat saya ada pak.

Terdakwa : Bisa disebut konsultannya?

Saksi (AS) : Maaf pak, lupa saya.

Terdakwa : Lupa. Apakah bukan Peter Anderson?

Saksi (AS) : Mungkin. Karena ada 2-3 konsultan di IT pada waktu itu.

(kurang jelas)

Terdakwa : Baik. Jadi ini ada kaitannya dengan tugas konsultan lain saya kira ya?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Apakah bapak ingat bapak melaporkan kepada saya pada saat saya selaku Dirsar, setelah membaca surat Pak Margo, tanggal... ehhh bulan Desember 2000, kalau saya ingatkan bahwa surat itu ada angka 900 milyar, ya, sehingga bapak datang kepada saya dan menyatakan bahwa surat tersebut menimbulkan reaksi di PLN?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Karena angkanya besar sekali?

Page 39: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Pada sat itu bapak juga menyebutkan bahwa terlalu dini Pak Margo menyebut CIC IBP itu industrial perspective karena tim CIS IBP sendiri sedang merumuskan. Betul?

Saksi (AS) : Betul.

Terdakwa : Nah kemudian bapak pada waktu itu menyarankan kepada saya bahwa baiknya tim CIS IBP dilibatkan dalam pekerjaan ini.

Saksi (AS) : Betul.

Terdakwa : Betul ya. Jadi kemudian itulah yang turun sebagai bagian dari surat 15 Januari ya?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Ya, baik. Surat tanggal 21 Desember, ya. Masih ingat?

Saksi (AS) : Iya, betul.

Terdakwa : Dan surat 15 Januari yang tadi bapak konsultasikan kepada saya, tapi bapak yang mengkonsep tapi bapak konsultasikan kepada saya. Apakah merupakan suatu arahan karena melihat posisi surat Pak Margo tanggal 21 Desember surat 2762 yang menimbulkan banyak pertanyaan di PLN Pusat? Betul?

Saksi (AS) : Betul.

Terdakwa : Apakah bapak tahu pada saat itu Pak Margo belum memasukkan program ini dalam RKP?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Betul ya pak ya?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Jadi... baik. Kemudian keterlibatan bapak sebagai pengarah Tim EOS PKP dan sebagai pengarah Tim Re-evaluasi dan Negosiasi, apakah bapak memverifikasi bahwa Tim EOS PKP dan Tim Re-evaluasi dan Negosiasi itu sebenarnya melakukan negosiasi untuk 2 pekerjaan yang berbeda bentuknya? Yaitu untuk EOS PKP lingkupnya adalah upgrade dan roll out. CIS ICBS ini proposal tahun 2000, dengan tujuan akhir CIS IBPS industrial perspective di seluruh wilayah Disjaya untuk 5 tahun. Nah itu proposal yang di evaluasi oleh tim EOS PKP. Tapi pada waktu tim Re-evaluasi dan Negosiasi, maka yang dijadikan tujuan akhir

Page 40: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

sebenarnya adalah CIS RISI, bukan CIS ICBS. Dan masa kontraknya juga tidak... (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Ini pertanyaannya apa ini?

Terdakwa : Pertanyaannya, apakah pak Azis bisa memverifikasi, bahwa memang yang di negosiasi oleh 2 tim berbeda tadi juga .... (kata yang diucapkan terdakwa kurang jelas) berbeda?

Saksi (AS) : Saya tidak.. saya di Tim Pengarah juga sebentar aja karena saya di TDL. Jadi saya nggak tahu. Antara Tim EOS PKP seperti apa, itu sepenuhnya yang tau adalah tim teknis. Karena itu yang detail baca PKP itu apa, detail di proposal apa.

Terdakwa : Jadi intinya saudara tidak tahu ya?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Baik. Tapi bisakah bapak memverifikasi bahwa bapak anggota Tim Re-evaluasi dan Negosiasi di tahun 2002?

Saksi (AS) : Betul.

Terdakwa : Betul.

Saksi (AS) : Tapi karena kesibukan saya tadi untuk kenaikan TDL, saya hanya ikut rapat 2-3 kali.

Terdakwa : Untuk Tim Re-evaluasi hanya 3 kali?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Hmm.. Baik. Mungkin bisa diceritakan dalam 3 kali rapat tersebut apa yang bapak peroleh? Yang bapak arahkan.

Saksi (AS) : Pertama, waktu rapat pertama, itu tadi masih diskusi tentang job masing-masing sub-tim. Rapat kedua masing-masing sub-tim melaporkan secara umum kemudian masih diskusi masalah lamanya dan masih cukup lama, kemudian rapat ketiga memang diskusi lagi tentang lamanya dan memang cukup lama. Jadi pada saat itu saat sedang sidang di tim saya tidak datang lagi di rapat selanjutnya.

Terdakwa : Jadi boleh saya bertanya apakah yang di tahun 2001-2002 itu tim Re-evaluasi mengevaluasi proposal Juni 2002 dari Netway atau proposal Oktober tahun 2000?

Saksi (AS) : Wah saya lupa. Nggak tahu.

Terdakwa : Baik. Makasih. Ehhhm, Pak Azis Sabarto, apakah bapak hadir dalam direksi 19 Agustus 2001 dimana direksi membahas dan ini saya kira

Page 41: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

sangat unik. Pertama kali PLN membahas bersama DPP Serikat Pekerja dalam rapat direksi.

Saksi (AS) : Seingat saya, iya.

Terdakwa : Bapak hadir?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Apakah benar saat itu saudara Ashari VVIP menyampaikan suatu pendapat bahwa sebaiknya CIS itu tidak perlu sampai tahap RISI tetapi langsung kepada industrial perspective saja? Dengan alasan tidak perlu bekerja di kantor cabang tapi cukup di kantor Distribusi sehingga hemat waktu dan hemat biaya?

Saksi (AS) : Seingat saya, iya.

Terdakwa : Apakah bapak ingat bahwa pada waktu itu bapak menyanggah pendapat tersebut, dengan menyatakan bahwa di Disjaya ada 58 sistem berbeda, yang dioperasikan oleh Distribusi Jakarta Raya, data base nya masing-masing berbeda, sehingga tetap diperlukan pekerjaan untuk menterjemahkan data base ini ke industrial perspective.

Saksi (AS) : Betul. Karena kita di Distribusi Jaya tiba-tiba memecah jadi 38 unit, sebetulnya itu sudah merubah sistem sewaktu saya masih pimpin 7 cabang itu, dilakukan di kantor Distribusi. Kemudian dilakukan diserahkan ke cabang lagi. Itu yang sebetulnya kalo mau dibikin industrial perspective perlu adanya penataan kembali data yang sebelumnya sudah di upgrade di cabang, harus di upgrade lagi di kantor Distribusi. Maksud kami begitu. Tapi bahwa itu harus di sentralisir saya setuju.

Terdakwa : Baik. Jadi betul ada diskusi?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Dan diskusi itu apa benar dalam rangka pengambilan keputusan oleh direksi atas surat Disjaya tanggal 31 Mei 2001 yang meminta izin untuk mengeluarkan Letter to Proceed kepada PT.Netway dan meminta izin direksi untuk menunjuk langsung Netway sebagai partner?

Saksi (AS) : Iya.

Terdakwa : Betul. Apakah bapak ingat diantara yang hadir ada yang tidak setuju dengan masalah itu? Kesepakatan direksi pada waktu itu?

Saksi (AS) : Saya lupa pak.

Page 42: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Terdakwa : Tidak ingat, oke. Kemudian sebagai pengarah tim EOS PKP ya, pada bulan Agustus 2000 tadi, 2001 maaf, apakah bapak mengetahui bahwa negosiasi harga sudah mencapai tingkat harga yang wajar sehingga sudah siap diajukan ke Dewan Komisaris?

Saksi (AS) : Nggak tahu.

Tedakwa : Nggak tahu atau belum? Belum mencapai?

Saksi (AS) : Belum, karena waktu itu kami tidak ...... (kata yang diucapkan Saksi AS kurang jelas) dalam rapat. Dan hasil tim re-evaluasi dilaporkan pun saya nggak tahu. Baru belakangan saya tahu dari laporan. Karena kembali lagi saat itu saya lagi sibuk di TDL jadi fokus saya sama sekali tidak kesitu.

PU : Baik jadi a...... dengan demikan apakah ya surat dirut dirut kepada deikom 2117 tanggal 14 agustus, ya yang melaporkan kesepakatan direksi tersebut dapat dianggap sebagai penunjukan langsung pekerjaan roll out CIS RISI.

Saksi (AS) : Saya tidak tahu.

PU : Sudah selesai, terimaksih yang mulia.

PH (MI) : Saya boleh ada beberapa hal yang masih saya ingin konvirmasi mengenai surat dakawaan ini yang muila pada saudara saksi ini, pengetahuan saudara saksi ini mengenai fakta dalam surat dakawaan

Hakim Ketua : Boleh.

PH (MI) : Terima kasih yang mulia, saudara saksi ya, apakah saudara saksi tau bahwa Pak Eddie ini sebagai terdakwa ini pernah mengirim surat meminta ijin kepada dewan komisaris, agar, supaya, Gani mengajukan permohonan pendapatan hak cipta kepada dirjen HAKI

Saksi : Enggak tau

PH (MI) : Enggak tau ya, apakah saudara saksi juga mengatahui, Pak Eddie ini meminta Gani pada tanggal 13 September 2001, untuk mengajukan permohonan hak cipta kepada dijen Haki atas kepemilikan prangkat lunak PT. Netway dan seterusnya pernah ?

Saksi (AS) : Enggak tau

PH (MI) : Oh.... gak pernah tau ya

Saksi (AS) : Karena mungkin itu bukan bidang difisi pelayanan pelanggan

PH (MI) : Enggak ,ini, inikan, tadi saudara saksi mengatakan bahwa ada soal kajian hukum,ya ,nah pertanyaan saya kalo menyangkut kajian hukum karena

Page 43: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

karana berhubungan dengan HAKI ini, ketika itu kajuan hukum itu mengenai hak cipta itu milik siapa disebut disitu , ingat enggak saudara saksi ?

Saksi (AS) : Di...... a....... seingat saya emang masih belum jelas betul kajian hukum itu mengatakan bahwa, menyebutkan bahwa IRPnya harus di uji betul apakah masih milik netway, itu masih dalam kajia hukum, seinget saya masih ada keraguan itu

PH (MI) : Oh.... gitu ya, apakah saudara saksi pernah tau, bahwa, Pak Eddie ini sebagai dirut waktu itu berulang-ulang mendesak Fahmi Mochtar baik secara langsung atau melalui sungguh ari tonang, untuk segrea menanda tangani perjanjian antara PLN Disjaya dan PT. Netway, pernah tau gak pak ?

Saksi (AS) : Enggak tau

PH (MI) : Enggak tau ya, ketika proses penyusunan kontrak itu, saksi juga tidak pernah tau bahwa Pak Eddie mendesak-desak Fahmi Mochctar ?

Saksi (AS) : Maaf, nggak tau karena 2004 saya jatuh sakit ginjal saya masuk rumah sakit hampir cuci darah 2 minggu sekali hampir saya non aktif dari kantor

PH (MI) : Saksi ingget gak kenapa tim EOSPKP menghentikan negosiasi dengan PT.Netway, inget enggak ,tim reevaluasi maksud saya ?

Saksi (AS) : Saya enggak tau

PH (MI) : Waktu itukan bukanya saudara saksi menjadi pengarah?

Saksi (AS) : Betul, cuman kembali lagi kepada setelah 4 kali saya rapat pleno, saya kesibukan, fokus dengan kenaikan tarif tahun 2002, sehingga saya tidak tanya, tidak dilaporin tentang kelanjutannya bagaimana

PH (MI) : Ok, cukup yang mulia

PU : Saudara saksi ya, saudara saksi tau BB No. 7, saudara saksi tau, perjanjian, (terpotong saksi)

Saksi (AS) : Ya

PU : Perjanjian 26 ya, tau ya ?

Saksi (AS) : Ya

PU : Terdakwa ?

Terdakwa : Iya

Page 44: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

PU : Ok,

Terdakwa : Maaf-maaf saya tidak tau, karena (terpotong PU)

PU : Baik ya BB19, saksi tau ? perjanjian antara Poltek dengan...... tau ya ?

PU : BB no 9 saksi tau, antara ITB dengan perusahaan listrik negara dengan istilah.....(kata yang diucapkan kurang jelas) baik ya, a...... terdakwa tau ?

Terdakwa : Tidak tau

PU : BB No. 3864, proposal saksi tau ?

Saksi (AS) : Tidak tau

PU : Tidak tau ya, ini yang 900 milliar kemudian 5 tahun, tau ?

Saksi (AS) : Tidak tau

PU : BB 275 ......... ringkasan eksekutif, roll out, saksi tau, tim reevaluasi dan negosiasi, tau saksi ?

Saksi (AS) : Iya

PU : Tau ya, terdakwa, tau, kemudian BB 291 surat No 4323, terdakwa, tau, BB 292 surat No. 1342, saksi tau?

Saksi (AS) : Tau

PU : Terdakwa ?

Terdakwa : Tau

PU : Tau, BB No. 293 surat No. 2762, saksi tau ?

Saksi (AS) : Tau

PU : Terdakwa ?

Terdakwa : Tau

PU : Tau, BB 286 surat No, 36, saksi tau ?

Saksi (AS) : Tau

PU : Terdakwa ?

Terdakwa : Tau

PU : BB no 276 nota dinas dari tim, dari ketua tim reevaluasi, saksi tau ?

Page 45: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Saksi (AS) : Enggak

PU : Tidak tau ya, terdakwa ?

PU : Kemudian keputusan GM tentang pembentukan, eh BB272, keputusan GM pembentukan tim reevaluasi No. 005, saksi tau ?

PU : Keputusan GM tetnatng pembentikan tim reevaluasi dan negosiasi

Saksi (AS) : Ya

PU : Saksi tau, terdakwa ?

Terdakwa : Tidak

PU : Tidak tau, BB 2435, surat No. 03618, saksi tau ?

Saksi (AS) : Tidak

PU : Tidak tau, terdakwa ?

Terdakwa : Tau

PU : Benar ya, ini tanda tangan terdakwa dan nama terdakwa, kemudian BB No. 3434, surat Dekom No.19 PST, saksi tau ?

Saksi (AS) : Tidak

PU : Terdakwa ?

Terdakwa : Tau

PU : Kemudian perjanjian perjanjian ini, BB 28, 26, 24 tentang yang kecil, tidak tau ya, baik, BB 20 saksi tau ?

Saksi (AS) : Tidak

PU : Tidak tau, terdakwa ?

Terdakwa : Tau

PU : Tau, cukup

Hakim Ketua : Saudara terdakwa, terhadap keterangan saudara saksi ini bagaimana tanggapan saudara, benar ato tidak ?

Terdakwa : A.......

Hakim Ketua : Apakah saudara mau sampaikan sanggahan saudara dalam pledoi

Terdakwa : Kami sampaikan dalam pledoi

Page 46: Pembukaan dan Saksi#4: Azis Sabarto filesaksi yang dihadirkan oleh Penuntut Umum. Terdakwa dengarkan baik-baik, karena pada gilirannya, saudara diberi kesempatan untuk menanggapi,

MAQDIR ISMAIL & PARTNERS Selasa, 27 September 2011

Hakim Ketua : Dalam pledoi ya, ada yang mau saudara sampaikan, tidak ada, silahkan tinggalakan ruangan, terima kasih ya pak,

(sidang di skors)