35
TES DAN INTERPRETASI TES DAN INTERPRETASI CAIRAN ASITES CAIRAN ASITES

Pemeriksaan cairann Ascites

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemeriksaan cairann Ascites

Citation preview

  • TES DAN INTERPRETASI CAIRAN ASITES

  • PENDAHULUANAsites :Akumulasi cairan yang berlebihan di ruang intraperitoneal (rongga serosa) oleh berbagai sebab. Normal ruang intra peritoneal hanya berisi 1-10 ml cairan untuk membasahi lapisan atau tunika serosa. Keseimbangan cairan intraperitoneal tergantung tekanan koloid osmotik dalam kapiler, permeabilitas dinding kapiler dan tekanan hidrostatik.

  • Patogenesis terbentuknya asites :Peninggian permeabilitas kapiler karena inflamasi, yang disertai kenaikan kadar protein darah lebih dari 3mg/dl.Penurunan tekanan koloid osmotik, karena gangguan sintesis albumin, penurunan kadar protein darah kurang dari 2,5mg/dl.Peninggian tekanan hidrostatik karena peninggian tekanan vena misalnya pada payah jantung kongestif atau pada sirosis hepatis.Hambatan aliran limfe karena tumor, inflamasi, fibrosis, dllPerforasi organ atau ruptur pembuluh darah oleh trauma, misalnya perforasi usus.

  • METODE :

    Pengambilan sampel cairan asites dilakukandengan punksi abdominal/peritoneal :Indikasi punksi abdominal :Indikasi Terapeutik : Untuk mengurangi tekanan intra abdominal.Indikasi Diagnostik : Untuk menentukan diagnosis dan penanganan.

  • Persiapan pasien :Jelaskan tujuan tes dan cara pengambilan sampel. Penjelasan yang tepat mengenai tujuan dan cara kerja membantu menimbulkan sikap koperatif dari penderita dan memudahkan dalam melakukan tindakan. Buat surat persetujuan tindakan.Monitor tanda vital (tensi,nadi) penderita sebelum, selama dan sesudah pengambilan sampel.

  • TES MAKROSKOPI VolumeWarna dan KejernihanBerat jenisBekuan

  • 1.Volume Prinsip tes : makin besar volume cairan asites menunjukkan besarnya penekanan organ intraperitonealVolume cairan menunjukkan beratnya penyakit dan besarnya penekanan intra abdominal

  • 2.Warna dan kejernihanPrinsip tes : setiap kelainan memberi warna dan kejernihan yang berbedaInterpretasi :Warna transudat biasanya kekuning-kuningan dan jernih sedang eksudat dapat berbeda-bedaBilirubin memberi warna kuningDarah berwarna merah atau coklatPus memberi warna putih-kuning dan keruhChylus putih seperti susu dan keruh

  • 3.Berat jenis (BJ)Alat : Urinometer bila cairannya banyak, bila sedikit dipakai refraktometer BJ cairan ascites (transudat) umumnya 1,018. Bila >1,018 menunjukkan adanya proses inflamasi (eksudat)

  • 4.BekuanPrinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel membeku.Interpretasi :Bekuan ( + ) : eksudat : ada proses peradanganBekuan ( - ) : transudat

  • B. TES KIMIATujuan tes: Membedakan transudat dan eksudatPemeriksaan Kimia mencakup :Tes Rivalta (Tes Seromusin/tes protein kualitatif)Tes protein kuantitatifTes glukosa kuantitatifTes LDH (Laktat Dehidrogenase) kuantitatif

  • 1.Tes Rivalta (tes seromusin/tes protein kualitatif) Prinsip tes: Penambahan asam asetat glacial pada cairan akan menimbulkan terjadinya penggumpalan protein, yang terlihat sebagai kekeruhan Interpretasi hasil:Positif (terbentuk awan putih kebiruan) eksudat- Negatif (tidak terbentuk awan putih) transudat

  • Tes Protein (Kuantitatif)Prinsip tes : Protein dengan ion Cuprum (Cu) dalam larutan alkalis akan membentuk kompleks senyawa yang berwarna ungu kebiruan. Absorban warna yang dihasilkan dibaca pada panjang gelombang 540 nm.Interpretasi : Kadar protein < 3 mg/dl : transudatKadar protein > 3 mg/dl : eksudat

  • 3. Tes glukosa kuantitatifMetode : Heksokinase.Akibat penambahan reagen terhadap sampelyang mengandung glukosa

  • Prinsip tes :

    HKGlukosa + ATP G-6-P + ADPHeksokinase mengkatalisasi fosforilase glukosamenjadi glukosa-6-fosfatase oleh ATP G-6-PDHG-6-P + NADP gluconate-6-P + NADPH + H Konsentrasi glukosa diukur dengan fotometer.

  • Pasca analitik:Interpretasi :Kadar glukosa = glukosa plasma: transudatKadar glukosa > glukosa plasma : eksudat

  • 4. Tes LDH kuantitatifPrinsip tes : Kinetik UV Pyruvate + NADH + H+ LDH L-Laktat + NAD+NADH akan mengoksidasi secara langsung dengan bantuan aktivasi LDH dan diukur dengan fotometer.

  • Pasca analitik Interpretasi : Bila kadar LDH kurang dari 200IU/l adalah transudatKadar LDH sama atau lebih dari 200IU/l adalah eksudat.

  • TES KIMIA TAMBAHAN UNTUK CAIRAN ASITES : Enzim amilaseAlkali fosfataseLaktatUreum kreatininAmoniaBilirubin

  • 1.Tes enzim amilase Pemeriksaan rutinDilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan pankreatitis, pseudokistik pankreas dan perforasi pankreas atau gastroduodenal. Nilai normal enzim amilase pada cairan asites sama dengan nilai normal pada plasma darah. Bila terdapat peningkatan enzim amilase lebih tiga kali enzim amilase plasma menunjukkan adanya keadaan patologis diatas.

  • Tes Alkali fosfatase Dilakukan bila ada dugaan ruptur gaster,nilai alkali fosfatase >10 IU/l. 5Tes Laktat Dilakukan bila ada dugaan peritonitis bakterial. Nilai laktat pada peritonitis bakterial 4,44mmol/l. 5Tes Ureum Kreatinin Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan oleh ruptur traktur urinarius, misalnya pada ruptur buli-buli. Pada ruptur buli-buli didapatkan nilai ureum kreatinin cairan asites lebih dari ureum kreatinin serum.

  • Tes Amonia Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan oleh perforasi ulkus peptik, ruptur appendiks, strangulasi usus dan ruptur buli-buli. Nilai amonia cairan asites pada keadaan tersebut lebih dari amonia serum.Tes Bilirubin Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan oleh oleh ruptur vesica fellea, nilai bilirubin lebih dari 6,0mg/dl.

  • C. TES MIKROSKOPIHitung Jumlah sel LekositTujuan : Membedakan transudat dan eksudat.Hitung jumlah lekosit dilakukan bila diduga cairan asites tersebut bersifat eksudatif .

  • Pasca analitik :Interpretasi : Lebih dari 80% transudat dan kurang dari 20 % eksudat menunjukkan jumlah lekosit < 1000/mm 3Jumlah lekosit > 10.000/mm 3 dijumpai pada pankreatitis. Jumlah lekosit 25-100.000/mm3 dijumpai pada peritonitis bacterialJumlah lekosit 5-10.000/mm3 dijumpai pada peritonitis TB

  • 2. Hitung Jumlah Eritrosit: Prinsip: Hitung jumlah eritrosit dilakukan bila cairan asites berwarna kemerahan.Untuk membedakan darah tersebut akibat punksi perco-baan, maka asites yang diambil untuk pemeriksaan mikroskopik terutama untuk pemeriksaan hitung eritrosit tidak diambil dari cairan yang pertama kali keluar dari drainase tetapi sebaiknya diambil saat pertengahan drainase.

  • Alat dan bahan : larutan Hayemkamar hitung Improved New Bauer pipet mikro ukuran 20ul, 200ulmikroskop.

  • Pasca analitik Interpretasi : ~ jumlah eritrosit >100.000/mm3 menunjukkan adanya trauma atau keganasan.~ Bila jumlah eritrosit
  • 3. Hitung Jenis Pra analitikPersiapan sampel : sampel disentrifus kemudian yang diambil adalah sedimennya. Prinsip tes: Perbedaan morfologi lekosit dan daya serap masing-masing jenis lekosit terhadap zat warna. Untuk membedakan jenis inflamasi akut atau kronis maka dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel. Untuk membedakan jenis inflamasi akut atau kronis maka dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel .

  • Pasca analitik Interpretasi :Hitung 100 sel lekosit, bila PMN (polimorfonuklear) >50% inflamasi akutLimfosit >50% inflamasi kronis.

  • D. TES MIKROBIOLOGI Pewarnaan Gram

  • b. Pewarnaan Ziehl Neelsen Interpretasi: - Basil tahan asam Basil terlihat berwarna merah.- Basil tidak tahan asam Basil berwarna biru.

  • E. PETANDA TUMORCarcinoembryonic Antigen (CEA) Prinsip tes : Enzyme immunoassay berdasarkan prinsip SandwichPada penyakit neoplasma, dijumpai kadar CEA hingga 5 ng/ml.Pemantauan kadar CEA untuk mengetahui respons terhadap terapi dan progresivitas tumor.

  • Nilai >20 ng/ml preoperasi berprognosis kurang baik, oleh karena menun-jukkan tingkat keganasan yang tinggi dan adanya metastase.Dalam klinik untuk mendiagnosis, nilai CEA ditunjang dengan tes lain dan keterangan klinis pasien

  • Ciri transudat dan eksudat sbb :

    TransudatEksudatWarna Bau Kejernihan Berat jenis Bekuan Protein Glukosa LDH Tes Rivalta Sel-sel

    Bakteriologik (mikroskopik/kultur)kuning muda Tidak berbau encer, jernih kurang dari 1,018 (1,005-1015)tidak ada kurang dari 3mg/dl + sama dengan plasma kurang dari 200IU/l negatif kurang dari1000/mm3

    negatif muda purulen,mengandung darahChyloid (bervariasi).lebih atau sama dengan 1,018 Bekuan spontan oleh adanya Fibrinogensama atau lebih dari 3mg/dlkurang dari glukosa plasma sama atau lebih dari 200IU/lPositif>1000/mm3(netrofil pada infeksi akut, limfosit pada infeksi kronik)positif