Pemeriksaan Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Fisiologi Hewan UNLAM

Citation preview

PERCOBAAN IVPEMERIKSAAN DARAH

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan praktikum ini adalah praktikan mampu menjelskan fungsi darah, terutama eritrosit, homoglobin, dan leukosit.

II.DASAR TEORI

Sel-sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Sel-sel darah ini mempunyai fungsi masing-masing dalam tubuh. Eritrosit atau sel darah merah, merupakan sel yang telah berdiferensiasi jauh dan mempunyai fungsi khusus untuk transpor oksigen. Pada mamalia, eritrosit adalah sel yang telah melepaskan inti dan organel-organel sitoplasma lain selama perkembangan tiap sel berbentuk seperti cakram bikonkaf dan bila dilihat pada bidang datar bentuknya bundar. Sel-sel darah merah bersifat elastis dan mempunyai kemampuan berubah bentuk Leukosit atau sel darah putih adalah sel yang mengandung inti, mempunyai fungsi utama untuk pertahanan tubuh. Dalam darah manusia normal terdapat jumlah leukosit rata-rata 5000 9000 sel per mm3. Jumlahnya pada anak-anak lebih tinggi dan pada keadaan patologis berbeda nyata dengan yang normal. Bila jumlahnya lebih dari 12000 keadaan itu disebut suatu leukositosis, bila kurang dari 5000 disebut leukopenia (Leeson, 2006).

Trombosit atau keping-keping darah merupakan fragmen-fragmen sitoplasma berbentuk cakram kecil yang mengandung granula, bergaris tengah + 2 m sampai 3 m. keeping-keping darah tidak mempunyai komponen inti karena itu mereka bukan sel sebenarnya. Jumlahnya dalam darah tepi bervariasi fari 150.000 sampai 400.000 per mm3 (Cormack, 2004).

Trombosit atau keping-keping darah mempunyai fungsi utama untuk membantu pembekuan darah. Trombosit berwujud cakram-cakram protoplasma kecil yang dalam peredaran darah tidak berwarna. Keping-keping darah berdiameter 2-4 m, jumlahnya dapat bervariasi, tetapi biasanya sekitar 200.000 300.000 tiap mm3 darah. Jumlahnya sangat sukar dihitung, karena keping-keping darah melekat satu sama lain dan pada semua permukaan segera setelah keluar dari pembuluh darah (Leeson, 2006).

Untuk dapat menghitung trombosit sebagai bangunan tersendiri, perlu dipergunakan contoh darah yang telah diolah dengan anti-koagulan. Salah satu cara menghitung trombosit ialah menghancurkan eritrosit dan kemudian menghitung trombosit yang tertinggal dengan memakai hemositometer dan mikroskop fase kontras. Cara lebih cepat yang kini dipakai dalam laboratorium hematologi ialah menghitung trombosit dengan alat penghitung elektronik otomatis. Perhitungan jumlah sel-sel darah sangat penting dilakukan untuk mengetahui jumlahnya di dalam tubuh. Banyak hal yang dapat diketahui dengan adanya perhitungan sel darah, seperti perhitungan jumlah leukosit dengan mengetahui jumlahnya di dalam tubuh kita dapat melakukan diagnosa penyakit dan keadaan kesehatan seseorang (Comark, 2004).

Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress. Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit (sel darah merah) dalam darah ikan. Hasil pemeriksaan terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menentukan keadaan kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan. Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giem. a Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah 1,05106 3,0106 sel/mm3. Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress (Pradhana, 2011).Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. Darah bagian terpenting bagi makhluk hidup, karena darah mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem transportasi. Darah mengedarkan sari-sari makanan, cairan endokrin serta mengikat oksigen dan CO2. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai jaringan pengikat karena pada dasaranya terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah merupakan jaringan pengikat dalam arti menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas (Comark, 2004).Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi, pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah mampu mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam jaringan, sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja. Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obatobatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni (Mescher, 2012).III.METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 20 Maret 2015, pukul 14.00-17.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain Hemoglobinometer, pipet Sahli, tabung Sahli, pipet eritrosit/leukosit, hemositometer, alat penusuk (lanset seril), mikroskop, kaca objek dan kaca penutup.Sedangkan bahan-bahan yang digunakan antara lain, larutan Hayem, larutan Turk, larutan HCL 0,1N, aquades, Alkohol 70 %.IV. PROSEDUR KERJA

A. Pengujian Hemoglobin

B. Penentuan Jumlah (Leukosit)

C. Penentuan Jumlah Eritrosit

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HasilTabel 1. Hasil Pengamatan terhadap Pengukuran HematologiNoNama SampelJumlah HbJumlah EritrositJumlah Leukosit

1.Ikan nila9,52 gr Hb/100 mL2.390.000/mm38.500/mm3

2.Ayam5,46 gr Hb/100 mL2.210.000/mm386.500/mm3

3.Mencit 8,4 gr Hb/100 mL3.120.000/mm311. 200/mm3

4.Manusia-660.000/mm3225.500/mm3

4.2 Perhitungan

4.2.1 Menghitung Jumlah Hemoglobin

Ikan Nila

Diketahui: Jumlah kadar Hb darah pada tabung Sahli (%) = 68%

Ditanya: Jumlah Hb tiap mL = ?

Jawab:

=

= 9,52 gr Hb/100 mL

Ayam

Diketahui: Jumlah kadar Hb darah pada tabung Sahli (%) = 39%

Ditanya: Jumlah Hb tiap mL = ?

Jawab:

=

= 5,46 gr Hb/100 mL

Mencit

Diketahui: Jumlah kadar Hb darah pada tabung Sahli (%) = 60%

Ditanya: Jumlah Hb tiap mL = ?

Jawab:

=

= 9,52 gr Hb/100 mL

4.2.2 Menghitung Jumlah Eritrosit

Ikan Nila

Diketahui: PDP = Pengenceran darah = 200 x

TKP = Tinggi kaca penutup = 10 x

KKS = 1 mm3 Kotak kecil sebenarnya = 400 kotak

KKH = Kotak kecil yang dihitung = 80 kotak

Jumlah eritrosit yang diamati = 239 buah

Ditanya: Jumlah eritrosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

Ayam

Diketahui: PDP = Pengenceran darah = 200 x

TKP = Tinggi kaca penutup = 10 x

KKS = 1 mm3 Kotak kecil sebenarnya = 400 kotak

KKH = Kotak kecil yang dihitung = 80 kotak

Jumlah eritrosit yang diamati = 221 buah

Ditanya: Jumlah eritrosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

Mencit

Diketahui: PDP = Pengenceran darah = 200 x

TKP = Tinggi kaca penutup = 10 x

KKS = 1 mm3 Kotak kecil sebenarnya = 400 kotak

KKH = Kotak kecil yang dihitung = 80 kotak

Jumlah eritrosit yang diamati = 312 buah

Ditanya: Jumlah eritrosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

Manusia

Diketahui: PDP = Pengenceran darah = 200 x

TKP = Tinggi kaca penutup = 10 x

KKS = 1 mm3 Kotak kecil sebenarnya = 400 kotak

KKH = Kotak kecil yang dihitung = 80 kotak

Jumlah eritrosit yang diamati = 66 buah

Ditanya: Jumlah eritrosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

4.2.3 Menghitung Jumlah Leukosit

Ikan Nila

Diketahui: PDP = Pengenceran Darah = 20 x

TKP = Tinggi Kaca Penutup = 10 x

KBH = Kotak Besar Dihitung = 4 kotak

Jumlah leukosit yang diamati = 17 buah

Ditanya: Jumlah leukosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

Ayam

Diketahui: PDP = Pengenceran Darah = 20 x

TKP = Tinggi Kaca Penutup = 10 x

KBH = Kotak Besar Dihitung = 4 kotak

Jumlah leukosit yang diamati = 173 buah

Ditanya: Jumlah leukosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

Mencit

Diketahui: PDP = Pengenceran Darah = 20 x

TKP = Tinggi Kaca Penutup = 10 x

KBH = Kotak Besar Dihitung = 4 kotak

Jumlah leukosit yang diamati = 56 buah

Ditanya: Jumlah leukosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

Manusia

Diketahui: PDP = Pengenceran Darah = 20 x

TKP = Tinggi Kaca Penutup = 10 x

KBH = Kotak Besar Dihitung = 4 kotak

Jumlah leukosit yang diamati = 451 buah

Ditanya: Jumlah leukosit tiap mm3 = ?

Jawab:

3

4.3 PembahasanHasil dari percobaan yang dilakukan seharusnya hewan coba yang dipakai adalah tikus, namun karna kondisi fisiologis tubuh hewan coba yang mengalami stress maka darah yang diambil tidak dapat ditemukan, oleh karena itu percobaan pemeriksaan darah dilanjutkan dengan sampel yang berbeda yaitu menggunakan darah manusia.

Pemeriksaan darah penting untuk membantu peneguhan diagnosa suatu penyakit. Penyimpangan fisiologis pada manusia akan menyebabkan terjadinya perubahan pada gambaran darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Darah akan mengalami perubahan yang serius khususnya apabila terkena penyakit . Parameter darah yang dapat memperlihatkan adanya gangguan adalah nilai hematokrit, konsentrasi haemoglobin, jumlah eritrosit (sel darah merah), dan jumlah leukosit (sel darah putih).

Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein, devisiensi zat besi, & adanya penyakit lain yang diderita manusia. Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama.Pada praktikum kali ini uji pemeriksaan darah merah yang dilakukan kepada manusia yaitu 660.000/mm3 dari hasil itu kita dapat juga mengetahui hasil dari hemoglobin karna berbanding lurus dengan jumlah darah merahnya. Pada praktikum kali ini sampel menggunakan darah wanita, sehingga nilai normal hematokritnya berkisar 36,1% - 44,3%.

Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.Nilai normal leukosit berkisar 4.000-10.000 sel/ul darah.Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll.

Pada pemeriksaan darah putih dilakukan pada manusia mendapat hasil 3 dari data inilah kita dapat memeriksa keadaan darah baik secara kuantitas (jumlah) pehitungan yang telah dilakukan.

Dalam proses pembentukan sel darah merah terdapat tahapan-tahapan sebelum sampai terbentuknya sel darah merah matang. Retikulosit adalah sel darah merah muda yang masih mengandung substansi basofilik dan akan berkembang menjadi sel darah merah matang. Setiap tahapan pembentukan sel darah merah melalui serangkaian proses yang melibatkan sintesis enzim. Dari refrensi menyatakan apabila sintesis enzim pada retikulosit terhambat maka pembentukan sel darah merah juga akan terhambat. Pembentukan retikulosit terganggu karena masuknya sulfida melalui darah ikan dan akan menghambat sintesis enzim katalase dan anhidrase karbonat yang terdapat pada retikulosit, akibatnya tidak akan ditemui sel darah merah yang matang. Kondisi ini dapat dilihat dari jumlah sel darah merah yang berkurang setiap waktu dedah. Berdasarkan sifat sulfida yang dapat menghambat sintesis enzim pada pembentukan retikulosit, sel darah merah matang tidak dapat terbentuk, hal ini sangat berpengaruh dengan kadar haemoglobin dalam tubuh ikan. Kadar hemoglobin dalam darah ikan jadi berkurang hampir 50% dari kontrol. Hemoglobin adalah suatu protein yang terdapat dalam sel darah merah, karena sulfida dapat menghambat sintesis enzim, maka senyawa ini akan menghambat pembentukan hemoglobin.V.KesimpulanKesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Darah akan mengalami perubahan yang serius khususnya apabila kekurangan zat penyusunnya..2. Kadar hemoglobin yang rendah menunjukkan rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi zat besi dan adanya penyakit lain yang diderita manusia.3. Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit.4. pemeriksaan darah merah yang dilakukan kepada manusia yaitu 660.000/mm3 dari hasil itu kita dapat juga mengetahui hasil dari hemoglobin karna berbanding lurus dengan jumlah darah merahnya.5. Pada pemeriksaan darah putih dilakukan pada manusia mendapat hasil 3DAFTAR PUSTAKACormack, D. H. 2004. HAM Histologi Jilid I. Binarupa Aksara, Jakarta.Leeson C. R. 2006. Buku Ajar Histologi Edisi V. Buku Kedokteran, Jakarta.Mescher, A.L. 2012. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.Pradhana T.A, 2011.Pencucian Eritrosit Darah Manusia Untuk Mengoptimalkan Pertumbuhan Haemophilus influenzae pada Media Agar COklat Dari Darah Manusia. FK UNDIP; SemarangHewan coba

Pembuluh darah arteria branchalis dicari dan dikeluarkan darah memlalui intra cardiac, darah diletakan di dalam botol penampung (yang sudah diberi sedikit EDTA).

Hasil

Darah hewan coba

Tabung Sahli diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka 2.

Tabung Sahli diletakkan di antara kedua bagian standar warna dalam alat hemoglobinometer.

Darah diisap dengan pipet Sahli sampai batas 20 cmm (0,02 mL) perlahan-lahan.

Ujung pipet dibersihkan dan segera dimasukkan darah ke dalam tabung Sahli.

Dibiarkan selama tiga menit sampai terbentuk asam hematin.

Aquades ditambahkan dengan menggunakan pipet tetes ke dalam tabung setetes demi setetes sambil diaduk sampai warna sama dengan warna standar.

Tinggi permukaan cairan dibaca pada tabung Sahli dengan melihat skala jalur gram persen yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 mL darah.

Hasil

Darah hewan coba

Darah dihisap sampai angka menunjukan 1,0 pada mikropipet dan ujungnya dibersihkan dengan kertas hisap.

Larutan Turk dihisap sampai menunjukan angka 11 (yang dituangkan terlebih dahulu kedalam tabung).

Pipet karet dilepaskan dari mikropipet, kedua ujung mikropipet ditutup dengan jari dan dikocok selama 2 menit.

2 3 tetes cairan pada ujung mikropipet dibuang, selanjutnya diletakkan ujung mikropipet ke Improved Neubauer dan dituangkan cairan darah yang ada. Diletakkan di bawah permukaan mikroskop (dengan perbesaran lemah, dicari bilik hitung Improved Neubauer kemudian dengan pembesaran kuat) dan dihitung semua jumlah leukosit yang terdapat didalam bujur sangkar pojok.

Jumlah bujur sangkar yang dihitung sebanyak 4 x 16 = 64, dengan setip isnya mm.

Ditentukan cara pehitungan (diamati pada pembesaran 10 x 10).

Hasil

Darah hewan coba

Darah dihisap sampai angka menunjukan 1,0 pada mikropipet dan ujungnya dibersihkan dengan kertas hisap. Pengenceran darah dilakukan sebanyak 100 kali.

Larutan Hayem dihisap sampai menunjukan angka 11 (yang dituangkan terlebih dahulu kedalam tabung).

Pipet karet dilepaskan dari mikropipet, kedua ujung mikropipet ditutup dengan jari dan dikocok selama 2 menit.

Ditentukan cara pehitungan (diamati pada pembesarn 10 x 10).

2 3 tetes cairan pada ujung mikropipet dibuang, selanjutnya diletakkan ujung mikropipet ke Improved Neubauer dan dituangkan cairan darah yang ada.

Hasil