2
A. Pemeriksaan hewan sakit Pemeriksaan hewan sakit perlu dilakukan jika hewan peliharaan kita terserang penyakit dengan banntuan medis agar penyakit segera dapat teratasi dan tidak menimbulkan kerugian atau pun menularkan kepada manusia. Beberapa hewan beikut ini dapat menularkan penyakit pada manusia diantaranya adalah monyet, kelelawar, kelinci liar, burung, tikus, reptil, sapi, anjing, kucing. Dalam menangani hewan sakit ini perlu dilakukan diagnose. Diagnosa adalah proses pertama yang dilakukan untuk menangani dan menentukan suatu jenis penyakit sehingga dapat member pengobatan yang sesuai. (Juanda. 2007) Dalam tahap diagnosa, dilakukan beberapa proses meliputi : anamnesa, pemeriksaan fisik (Pemeriksaan status praesen, pemeriksaan klinis), pemeriksaan laboratorik. Tahap pertama adalah anamnesa, anamnesa adalah upaya mengumpulkan semuainformasi dasar yang berkaitan dengan penyakit pasien sehingga dapat di buat penilaian keadaan pasien (Mochtar. 2009). Setelah dilakukan anamnesa, tahap selanjutnya adalah dilakukan pemeriksaan fisikseperti inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan status praesen, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi patologis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi organ (Malkmus, ?). pemeriksaan status praesen meliputi keadaan umum hewan seperti : Sikap Berdiri, Turgor Kulit, Selaput

Pemeriksaan hewan sakit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemeriksaan hewan sakit

Citation preview

A. Pemeriksaan hewan sakitPemeriksaan hewan sakit perlu dilakukan jika hewan peliharaan kita terserang penyakit dengan banntuan medis agar penyakit segera dapat teratasi dan tidak menimbulkan kerugian atau pun menularkan kepada manusia. Beberapa hewan beikut ini dapat menularkan penyakit pada manusia diantaranya adalah monyet, kelelawar, kelinci liar, burung, tikus, reptil, sapi, anjing, kucing. Dalam menangani hewan sakit ini perlu dilakukan diagnose. Diagnosa adalah proses pertama yang dilakukan untuk menangani dan menentukan suatu jenis penyakit sehingga dapat member pengobatan yang sesuai. (Juanda. 2007)Dalam tahap diagnosa, dilakukan beberapa proses meliputi : anamnesa, pemeriksaan fisik (Pemeriksaan status praesen, pemeriksaan klinis), pemeriksaan laboratorik. Tahap pertama adalah anamnesa, anamnesa adalah upaya mengumpulkan semuainformasi dasar yang berkaitan dengan penyakit pasien sehingga dapat di buat penilaian keadaan pasien (Mochtar. 2009). Setelah dilakukan anamnesa, tahap selanjutnya adalah dilakukan pemeriksaan fisikseperti inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan status praesen, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi patologis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi organ (Malkmus, ?). pemeriksaan status praesen meliputi keadaan umum hewan seperti : Sikap Berdiri, Turgor Kulit, Selaput Lendir Mata, Cermin Hidung, Kondisi Bulu dan Kulit, Suhu Tubuh berapa derajad celcius, Frekuensi Nafas setiap menit, Frekuensi Pulsus setiap menit dan jumlah Gerak Rumen setiap 5 menit.

Juanda, H.A. 2007. Solusitepatbagipenderita TORCH.PT wangsajatralestari. Solo. P:19Mochtar, I. 2009. Dokterjugamanusia.Gramediapustakautama. Jakarta. P:61Malkmus, Bernhard. Clinical diagnostics of the internal diseases of domestic animals. University of California Libraries. California. P :21