27
1. PENDAHULUAN Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya di daerah submandibular. Kelenjar getah bening berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. 1 Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease). 1 1

pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat THT

Citation preview

Page 1: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

1. PENDAHULUAN

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita.

Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya

di daerah submandibular. Kelenjar getah bening berisi kumpulan sel-sel

pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein

asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-

pembuluh limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui

aliran pembuluh limfe yang melewatinya.1

Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat

membawa antigen (mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka

apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat

menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi

antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran kelenjar

getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal

dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena

datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah

bening (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari

penyakit metabolit makrofag (gaucher disease).1

Untuk dapat menegakkan diagnosis suatu kelainan atau penyakit kepala-

leher diperlukan kemampuan dan keterampilan melakukan anamnesis dan

pemeriksaan organ-organ tersebut. Kemampuan ini merupakan bagian dari

pemeriksaan fisik yang merupakan syarat bila terdapat keluhan atau gejala yang

berhubungan dengan kepala-leher.2

Sistem aliran limfe leher sangat penting untuk dipelajari, karena hampir

semua bentuk radang atau keganasan kepala dan leher akan terlihat dan

bermanifestasi ke kelenjar limfe leher.2

Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan

kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB.1

1

Page 2: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

2. ANATOMI LEHER

Leher ialah bangunan yang terdiri dari tulang belakang sum-sum tulang

punggung, laring dan trakea, faring dan esofagus, kelenjar tiroid, pembuluh darah

besar dan urat-saraf. Selanjutnya leher mengandung otot-otot, lemak, dan banyak

kelenjar getah bening.3

Sebagai penghubung antara kepala dan badan, leher berisi sejumlah struktur

neurovaskular sangat penting dalam ruang yang sangat terbatas. Sistem

muskuloskeletal leher harus melindungi leher, sementara juga memungkinkan

mobilitas maksimum kepala dan koordinasi pada proses ventilasi, menelan,

bicara. 4

Muskulus sternokleidomastoideus membagi leher menjadi dua bagian besar,

anterior dan lateral. Masing- masing bagian terbagi lagi atas beberapa segitiga.

Pada bagian anterior, terdapat 4 buah regio segitiga: Submandibular tiangle,

submental triangle, carotid triangle, dan muscular triangle. 6

2

Gambar : gambaran otot leher 5

Page 3: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

3

Gambar : Submandibular Triangle7

Batas:

Anterosuperiorly: perbatasan inferior

dari mandibula.

Inferomedially: perut anterior dari

digastric.

Inferolaterally: perut posterior dari

digastric.

Gambar : Submental Triangle7

Batas:

Inferior: tulang hyoid.

Lateral: perut anterior kanan dan kiri

digastric.

Lantai: Dua otot mylohiod.

Apex: Pada akhir inferior simfisis

menti.

Page 4: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

4

Gambar : Carotid Triangle7

Batas:

Superomedially posterior perut

digastric

Lateral: perbatasan anterior dari otot

sternokleidomastoid

Inferomedially: perut superior

omohyoid

Gambar : Muscular Triangle7

Batas:

Anteriorly : anteromedian garis leher

Posteriorly : perbatasan anterior otot

sternokleidomastoid.

Superiorly : perbatasan inferior

mandibula

Apex : jugularis notch

Page 5: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Pada bagian lateral leher, terdapat 2 buah regio segitiga : posterior/occipital

triangle dan subclavian triangle.6

3. SISTEM LIMFATIK

Sistem limfatik adalah komponen tambahan sistem sirkulasi. Sistem ini

terdiri dari organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu cairan

yang bersirkulasi (limfe); yang merupakan derivat cairan jaringan; dan pembuluh-

pembuluh limfatik yang mengembalikan limfe ke sirkulasi.9

Fungsi sitem limfatik adalah sebagai berikut :9

1. Sistem limfatik mengembalikan kelebihan cairan jaringan yang keluar dari

kapiler. Jika cairan tidak dikeluarkan, maka cairan tersebut akan terkumpul

dalam ruangan intertisial dan mengakibatkan edema.

2. Sistem limfatik juga mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi.

Setiap protein plasma yang keluar dari kapiler menuju ruang antar jaringan

5

Gambar : Posterior/occipital triangle dan subclavian

triangle.8

Page 6: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

diabsorbsi ke dalam pembuluh limfe. Jika proteindibiarkan terakumulasi,

maka tekanan osmotik cairan intertisial akan meningkat.

3. Pembuluh limfatik khusus mentranspor nutrien yang terabsorpsi, terutama

lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah.

4. Sistem limfatik mengeluarkan zat-zat toksik dan debris selular dari

jaringan setelah infeksi atau kerusakan jaringan.

5. Sistem limfatik mengendalikan kualitas aliran cairan jaringan dengan cara

menyaringnya melalui nodus-nodus limfe sebelum mengembalikannya ke

sirkulasi.

Pembuluh limfe berasal dari kantong tertutup mikroskopik yang disebut

kapiler limfatik. Kapiler limfatik berukuran lebih besar dan lebih tidak beraturan

dibandingkan kapiler darah, tetapi struktur dasarnya sama. Kapiler limfe

berbentuk seperti tasbih karena mempunyai banyak katup sepanjang

perjalanannya. Pembuluh limfe aferen adalah pembuluh limfe yang membawa

limfe masuk ke kelenjar limfe dan pembuluh limfe eferen adalah pembuluh limfe

yang membawa limfe keluar dari kelenjar limfe. Pembuluh limfe khusus di vili

usus halus yang berfungsi untuk mengabsorpsi lemak disebut lacteal vili.9

Limfe adalah cairan jaringan yang diabsorpsi ke dalam pembuluh limfatik.

Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang lebih sedikit.9

6

Gambar : Kapiler Limfe 10

Page 7: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Kelenjar limfe (kelenjar getah bening) adalah struktur berbentuk oval

atau menyerupai buncis/ kacang polong yang berukuran antara 1 mm sampai 20

mm. Korteks adalah bagian terluar suatu kelenjar, medula adalah bagian

dalamnya.9

Saluran Limfe

Terdapat dua saluran limfe utama, duktus torakikus dan duktus limfatikus

dextra. Duktus torakikus atau duktus limfatikus sinitra, mengumpulkan cairan

limfe dari tubuh bagian tungkai bawah (kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada

kiri, kepala kiri, lengan kiri, kemudian masuk ke sirkulasi darah lewat vena

subclavia sinistra.11

Duktus limfatikus dextra ialah saluran yang jauh lebih kecil dan

mengumpulkan limfe dari kepala kanan, leher kanan, lengan kanan dan dada

sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena subklavia dextra yang

berada di sebelah bawah kanan leher.11

Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe dapat meradang ( kelenjar limfe bengkak,

merah dan sakit ), proses ini biasa disebut limfadenitis. Limfadenitis menunjukkan

adanya infeksi pada pembuluh limfe (jaringan) di atasnya.11

7

Gambar : kelenjar getah bening10

Page 8: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Faktor pendorong gerak cairan limfe:9

Pembuluh limfa mirip vena, punya katup yang bergantung pada pergerakan

otot rangka untuk memecah cairan ke arah jantung.

Perlawanan pertama yang dilakukan tubuh adalah dengan respon immun

non spesifik : sel makrofag dan cairan limfa. Sehingga cairan limfatik

mengalir melalui sistem limfatik yang berfungsi juga dalam sirkulasi sistem

immun seluler.

Karena fungsi dari sistem saluran limfe juga untuk mengembalikan cairan

dan protein dari jaringan kembali ke darah melalui sistem limfatik, maka

faktor pendorong gerak cairan limfe juga dikarenakan adanya cairan yang

keluar dari kapiler darah.

KELENJAR GETAH BENING LEHER

Ada sekitar 300 KGB di daerah kepala dan leher, gambaran lokasi

terdapatnya KGB pada daerah kepala dan leher adalah sebagai berikut:

8

Gambar : 2 area sistem limfatik12

Page 9: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Gambar : Lokasi kelenjar getah bening (KGB) di daerah kepala dan leher. 10

American Head and Neck Society and the AAO-HNS, membagi kelenjar

limfe (getah bening) menjadi 6 regio, level I – VI. 13,14

Level IA : Submental

Level IB : Submandibular

Level II : Upper Jugular

Terletak di sepanjang vena jugularis bagian atas, tepatnya dimulai dari dasar

tengkorak sampai inferior os hyoid

Level III : Middle Jugular

Terletak dari os hyoid sampai kartilago krikoid

Level IV : Lower Jugular

Terletak dari kartilago krikoid sampai batas atas klavikula

Level V : Posterior Triangel Group (spinal accessory and supraclavicular

nodes)

9

Page 10: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Terletak di antara muskulus sternokleidomastoideus dan muskulus

trapezius. Level VA dan VB dipisahkan oleh perpanjangan garis kartilago

krikoid.

Lever VI : Anterior Compartment Group (pretracheal, paratracheal,

precricoid)

Dari os hyoid sampai ke regio suprasternal.

3. PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING LEHER

10

Gambar : Pembagian Level kelenjar getah bening leher

Page 11: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Langkah- langkah dalam pemeriksaan kelenjar getah bening leher:15

1. Memperkenalkan diri dan inform consent terlebih dahulu kepada pasien

2. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir

3. Tanyakan kepada pasien bagian mana yang dianggap sakit oleh pasien dan

informasikan bahwa apabila pada pemeriksaan nanti ada rasa sakit yang

dirasakan pasien, maka pasien harus memberi tahu.

4. Posisikan pasien. Idealnya, pemeriksaan sebaiknya dilakukan dengan berdiri

di belakang pasien. Dan pasien diperiksa dalam posisi duduk.

5. Inspeksi

Kelenjar getah bening leher terletak di sepanjang bagian anterior dan

posterior dari leher tepat di bagian bawah dagu. Jika kelenjar getah bening

cukup besar, dapat terlihat adanya pembengkakan di bawah kulit dan lebih

mudah lagi jika pembesarannya asimetris (akan lebih mudah untuk melihat

adanya pembesaran kelenjar getah bening jika hanya satu bagian saja yang

membesar). 16

Hal-hal yang harus diperhatikan pada inspeksi:

Pembesaran kelenjar getah bening

Skar bekas operasi (cancer exision)

Massa yang jelas

6. Palpasi

Palpasi kelenjar getah bening harus menggunakan empat ujung-ujung jari

karena ujung jari adalah bagian yang paling sensitif. Palpasi dilakukan

dengan membandingkan antara bagian kiri dan kanan secara simultan, dari

atas ke bawah dan dengan sedikit tekanan.16

11

Page 12: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular yaitu pemeriksa berada

dibelakang penderita kemudian palpasi dilakukan dengan kepala penderita

condong ke depan sehingga ujung-ujung jari-jari meraba di bawah tepi mandibula.

Kepala dapat dimiringkan dari satu sisi ke sisi yang lain sehingga palpasi dapat

dilakukan pada kelenjar yang superficial maupun yang profunda. Juga dapat

dilakukan dengan palpasi bimanual. 15

Gambar : Palpasi kelenjar limfe submental dan submandibular15

12

Page 13: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Palpasi kelenjar jugularis dapat dimulai di superficial dengan melakukan

penekanan ringan dengan menggerakkan jari-jari sepanjang musculus

sternokleidomastoideus. Pada palpasi yang lebih dalam, ibu jari ditekan di bawah

musculus Sternokleidomastoideus pada kedua sisi sehingga dapat di palpasi

kelenjar yang terdapat di sub atau retro dari muskulus ini. Bila pemeriksaan ini

negatif atau meragukan, maka pemeriksa harus berdiri di belakang penderita

kemudian ibu jari digunakan untuk menggeser musculus Sternokleidomastoideus

ke depan sementara jari yang lain meraba pada tepi anterior muskular tersebut.

Perabaan secara bilateral dan simultan selalu dianjurkan untuk menilai perabaan

antara kedua sisi. Palpasi kelenjar leher ini agak sulit pada orang gemuk, leher

pendek dan leher yang berotot. Terutama bila kelenjarnya masih kecil. 15

Gambar : Palpasi kelenjar limfe rantai kelenjar jugularis15

13

Page 14: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Palpasi kelenjar limfa asesorius dilakukan dengan menekan ibu jari pada

tepi posterior m. Trapezium ke depan dan jari-jari ditempatkan pada permukaan

anterior muskulus ini. 15

Gambar : Palpasi kelenjar limfe asesorius15

Palpasi kelenjar limfa supraklavikular dapat dilakukan dengan duduk di

depan atau berdiri dibelakang penderita dimana jari-jari digunakan untuk palpasi

fosa supraklavikular. 15

Gambar : Palpasi kelenjar limfe supraklavikular15

7. Biopsi Kelenjar Getah Bening / Limfe

Biopsi kelenjar getah bening mengambil jaringan kelenjar getah bening

yang selanjutnya dilihat di bawah mikroskop untuk melihat adanya tanda-

tanda infeksi atau penyakit, seperti kanker.17

Ada beberapa cara untuk melakukan biopsi kelenjar getah bening, yaitu :

14

Page 15: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

a. Fine-needle aspiration biopsy17

Dokter memasukkan jarum tipis ke dalam kelenjar getah bening dan

mengambil sampel sel.

b. Core needle biopsy.17

Dokter memasukkan jarum dengan ujung khusus dan mengambil contoh

jaringan seukuran sebutir beras.

c. Open (surgical) biopsy.17

Dokter akan membuat luka kecil di kulit dan menghilangkan kelenjar

getah bening. Jika lebih dari satu kelenjar getah bening diambil, biopsi

15

Page 16: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

disebut diseksi kelenjar getah bening. Open biopsy dan diseksi kelenjar

getah bening memungkinkan dokter mengambil sampel lebih besar dari

jarum biopsi.

Biopsi kelenjar getah bening dilakukan untuk :

Memeriksa penyebab pembesaran kelenjar getah bening yang tidak

kembali ke ukuran normal dengan sendiri.

Memeriksa penyebab gejala, seperti demam yang berkelanjutan, keringat

malam, atau penurunan berat badan.

Memeriksa untuk melihat apakah kanker diketahui telah menyebar ke

kelenjar getah bening. Ini disebut staging dan dilakukan untuk

merencanakan pengobatan kanker.

Menghilangkan kanker.17

d. Ultrasonography

Sonografi adalah alat pencitraan yang berguna dalam evaluasi kelenjar getah

bening leher. Gray-scale sonography and color dan power Doppler

sonography biasanya digunakan dalam praktek klinis.18

Sonografi adalah alat pencitraan yang berguna dalam penilaian kelenjar

getah bening leher. Gray-scale sonografi secara luas digunakan dalam

evaluasi jumlah, ukuran, lokasi, bentuk, anyaman, jaringan lunak sekitar

16

Page 17: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

yang edema, dan arsitektur internal kelenjar getah bening leher. Meskipun

color and power Doppler sonography rutin dilakukan, 3D sonografi tidak

umum digunakan untuk menilai distribusi vaskular intranodal. Dengan

menggunakan sonografi Doppler spektral, resistensi vaskular kelenjar getah

bening juga dapat diukur.18

Pada color Doppler, power Doppler, and 3D sonography, kelenjar getah bening leher yang normal menunjukkan vaskularisasi hilus atau tampak avaskular. Pada spectral Doppler sonography, kelenjar normal dan reaktif biasanya menunjukkan resistensi pembuluh darah yang rendah. Peradangan menyebabkan vasodilatasi, yang meningkatkan kecepatan aliran

17

Gambar : Skema diagram leher menunjukkan klasifikasi kelenjar getah bening leher dalam pemeriksaan

sonografi.18

Gambar :

Gray-scale sonograms kelenjar getah bening pada subyek sehat. Pria berusia 45 menunjukkan kelenjar getah bening yang normal intraparotid adalah hypoechoic dan oval. Hilus kelenjar getah bening menunjukkan echogenic (panah), berhubungan dengan jaringan lunak yang berdekatan (panah). 18

Page 18: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

darah pada kelenjar getah bening reaktif. Ini dapat menjelaskan resistensi pembuluh darah yang rendah pada kelenjar getah bening reaktif mengingat bahwa kecepatan aliran darah tinggi selalu dikaitkan dengan resistensi vaskular yang lebih rendah.18

DAFTAR PUSTAKA

1. Easthomas. Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening.  [online]2010 [cited 2012

18

Gambar :

Pria 42 tahun, teraba kelenjar getah bening submandibular. Color Doppler sonogram menunjukkan vaskularisasi yang luas yang berasal dari hilus dan bercabang radial menuju pinggiran kelenjar getah bening (panah).18

Page 19: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

December 3] Available from: http://easthomas.blogspot.com

2. Roezin, Eferdi. Sistem Aliran Limfe Leher dalam Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala Leher. Edisi keenam.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2008. p. 174-77

3. Broek, Van Den. Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan

Telinga. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC ;2007. Hal. 219-21

4. Probst, Rudolf. Basic Otorhino-laryngology, A Step-by-step Learning

Guide. Germany. Apply Wemding; 2006. P. 312-19

5. Britanica, Encyclopædia. Anatomy: muscles of neck. [online]2010 [cited

2012 December 3] Available from: www.britannica.com

6. Lalwani, Anil K. CURRENT Diagnosis and Treatment in Otolaryngology-

Head and Neck Surgery. New York. McGraw-Hill Companies; 2004. P.

413-15

7. Anatomy, OG. Submandibular, Submentalis, Coroner, Subclavian

Triangles. [online]2011 [cited 2012 December 3] Available from:

www.oganatomy.com

8. Gray, Henri. Posterior triangle of the neck. . [online]2007 [cited 2012

December 3] Available from:

http://en.m.wikipedia.org/wiki/File:Posterior_triangle_of_the_neck.PNG

9. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi Sistem Limfatik. Jakarta. Penerbit

Buku Kedokteran EGC ; 2004. Hal. 245-46

10. Cancer Research UK. The Lymphatic System. [online]2011 [cited 2012

December 3] Available from: http://www.cancerresearchuk.org/cancer-

help/about-cancer/what-is-cancer/body/the-lymphatic-system

11. Suparyanto. Fisiologi Sistem Limfatik. [online]2010 [cited 2012 December

3] Available from: http://dr-suparyanto.blogspot.com

12. Sugiri, Bahana. Sistem Limfatik. [online]2010 [cited 2012 December 3]

Available from: hmkuliah.wordpress.com

13. Lore, John M. An Atlas of Head and Neck Surgery. Fourth Edition.

Philadelphia. Elsevier Ink : 2005. P.787

14. Cummings, Charles W. Otolaryngology Head and Neck Surgery. Volume

One.Phyladelphia. Mosby Inc: 2005. Chapter 1 P.5-8

19

Page 20: pemeriksaan kelenjar getah bening leher

15. Kuhuwael F. Penuntun Pembelajaran Keterampilan Palpasi Kelenjar Limfe

Leher dalam Buku Panduan Kerja Keterampilan Klinik Pemeriksaan Palpasi

Kelenjar limfe. Makassar: Fakultas Kedokteran UH; 2006.

16. Goldberg, Charlie. Head and Neck Exam. University of California, San

Diego. [online]2008 [cited 2012 December 3] Available from:

http://meded.ucsd.edu/clinicalmed/joints.htm

17. Marshall, Sarah. Lymph Node Biopsy. [online]2011 [cited 2012 December

3] Available from: www.webmd.com

18. Ahuja, Anil T. and Ying, Michael. Sonographic Evaluation of Cervical

Lymph Nodes. [online]2012 [cited 2012 December 3] Available from:

www.ajronline.org

20