29
BAB I PENDAHULUAN Kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan pada umumnya, termasuk kesehatan gigi dan mulut, mengakibatkan meningkatnya jumlah anak- anak yang membutuhkan perawatan gigi. Hal ini sejalan dengan meningkatnya status sosioekonomi masyarakat. Mereka telah banyak mendengar dan melihat tentang kemajuan teknologi di bidang kedokteran gigi yang berkembang cukup pesat, sehingga masyarakat yang mengerti dan mampu, akan memeriksakan keadaan gigi anaknya sedini mungkin. 1 Pengetahuan tentang pentingnya fungsi gigi geligi serta akibat kelalaian pemeliharaannya memungkinkan meningkatnya tuntutan akan perawatan yang sebaki-baiknya. Orangtua menginginkan anaknya tampak normal, berpenampilan menarik, sehingga mereka membawa anaknya ke dokter gigi untuk memperbaiki maloklusi. 2 Maloklusi adalah keadaan yang menyimpang dari oklusi normal, hal ini dapat terjadi karena tidak sesuainya antara lengkung gigi dan lengkung rahang. Keadaan ini terjadi baik pada rahang atas maupun rahang bawah. 1

Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

BAB I

PENDAHULUAN

Kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan

pada umumnya, termasuk kesehatan gigi dan mulut, mengakibatkan meningkatnya

jumlah anak-anak yang membutuhkan perawatan gigi. Hal ini sejalan dengan

meningkatnya status sosioekonomi masyarakat. Mereka telah banyak mendengar dan

melihat tentang kemajuan teknologi di bidang kedokteran gigi yang berkembang

cukup pesat, sehingga masyarakat yang mengerti dan mampu, akan memeriksakan

keadaan gigi anaknya sedini mungkin.1

Pengetahuan tentang pentingnya fungsi gigi geligi serta akibat kelalaian

pemeliharaannya memungkinkan meningkatnya tuntutan akan perawatan yang

sebaki-baiknya. Orangtua menginginkan anaknya tampak normal, berpenampilan

menarik, sehingga mereka membawa anaknya ke dokter gigi untuk memperbaiki

maloklusi. 2

Maloklusi adalah keadaan yang menyimpang dari oklusi normal, hal ini dapat

terjadi karena tidak sesuainya antara lengkung gigi dan lengkung rahang. Keadaan ini

terjadi baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Gambaran klinisnya berupa

crowding, protusi, cross bite baik anterior maupun posterior. 2

Kelainan tersebut pada umumnya dapat menimbulkan cacat muka, sehingga

menurunkan daya tarik anak tersebut. Kadang-kadang anak mendapat ejekan dari

teman-temannya. Hal inilah yang dapat menimbulkan perasaan rendah diri, yang

selanjutnya akan mempengaruhi proses pembentukan diri, dengan cara menarik diri,

pendiam, pemalu. Untuk itu perlu dilakukan perawatan dengan sedini mungkin.

Maloklusi, khususnya kelainan dento-fasial, merupakan salah satu penyakit yang

perlu ditanggulangi dengan kesungguhan. Selain itu karena luasnya pengaruh

maloklusi terhadap kesehatan, juga akan menimbulkan gangguan terhadap keserasian

dan estetika muka. Maloklusi tidak dapat diberantas, jadi akan senantiasa ada, karena

1

Page 2: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

penyebab kelainan tersebut tidak hanya karena factor lingkungan, tetapi juga factor

keturunan yang tidak dapat dihindari. Namun demikian maloklusi dapat dicegah agar

tidak bertambah parah.1,3

2

Page 3: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perawatan Ortodontik

Perawatan Ortodontik dibagi tiga:

1. Perawatan ortodonti pencegahan (Preventive orthodontics)

a. Batasan :

Ilmu ortodonti pencegahan adalah ilmu yang mempelajari segala macam

usaha untuk mencegah terjadinya kelainan oklusi (maloklusi).

Ilmu ortodonti pencegahan merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi

pencegahan (Preventive Dentistry).

Berbeda dengan cabang ilmu kedokteran gigi yang lain yang memerlukan

perawatan singkat, ortodonti pencegahan memerlukan perawatan yang

lama, terus menerus mengikuti waktu pertumbuhan dan perkembangan

dentofasial.

Ortodonti pencegahan berarti tindakan yang dinamis, terus menerus dan

disiplin bagi dokter gigi dan pasiennya. 9

b. Tujuan :

Untuk mempertahankan olusi normal

c. Cara mempertahankan oklusi normal

Hal-hal yang diperlukan untuk mempertahankan oklusi normal adalah :

1) Hubungan yang baik antara dokter gigi dan pasien Hubungan dimulai dari

saat visite.

Pertama pasien dan orang tua ke dokter gigi. Melalui penyuluhan

yang dilengkapi dengan ilustrasi dan model gigi, orang tua dan pasien

akan mengetahui dengan jelas bahwa oklusi normal itu tidak terjadi begitu

saja. Mereka harus mengetahui bahwa banyak hal yang bisa menyebabkan

3

Page 4: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

terjadinya penyimpangan dari oklusi normal, kerumitan perkembangan

gigi. Harus mengetahui bahwa jauh lebih mudah mencegah atau

menghambat terjadinya maloklusi daripada merawatnya.

2) Catatan diagnostik Anak seharusnya dibawa ke dokter gigi seawal

mungkin.

Pada umur 2,5 tahun Ini tidak berarti harus dirawat, cukup

diperkenalkan dengan alat-alat pemeriksaan, pemeriksaan klinik

sederhana dan catatan keadaan kesehatan gigi dan mulutnya.

Pada umur 5 tahun Dokter gigi sudah mulai menentukan jadwal

pemeriksaan gigi bagi anak secara rutin untuk memulai catatan

diagnostik jangka panjang.

3) Pengambilan foto Ro -Bite-wing 2 kali setahun -Periapikal 1 kali setahun -

Lengkap setiap 2 tahun 1 kali cukup -OPG (Oral Panoramic Radiografi).

4) Model studi

Selama tahun-tahun kritis, yaitu umur 6 – 12 tahun pengambilan

model studi perlu dilakukan setiap 1 tahun sekali. Model studi tidak

perlu dibuat dengan basis yang rapi dan dipolis tetapi cukup bagian

lengkung gigi dan rahang.

Kegunaan model studi untuk :

Menjelaskan keadaan oklusi gigi pasien kepada pasien dan orang

tuanya.

Menentukan diagnostik kasus dan cara mempertahankan oklusi

normal.

Pembuatan model studi sangat penting terutama apabila

pengambilan foto Ro” tidak mungkin dilakukan.

d. Periode kritis penggantian gigi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha mencegah terjadinya

maloklusi pada periode kritis yaitu :

4

Page 5: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

1) Pola erupsi gigi sulung yang abnormal

2) Persistensi sisa akar gigi sulung

3) Gigi supernumerary

4) Gigi sulung ankylosi

5) Crypte tulang yang tidak teresopsi

6) Jaringan lunak yang menghalang

7) Tambalan gigi sulung yang berlebihan

Hal tersebut akan mengganggu urutan waktu pergantian gigi. Untuk

menyakinkan agar dokter gigi siap memberi pelayanan yang terbaik pada

waktu memulai praktek, dimeja tulis ditempelkan daftar faktor-faktor tersebut,

dan daftar urutan erupsi gigi permanen.

e. Space Maintainer

1) Syarat Space Maintainer

Harus dapat mempertahankan ukuran lebar mesio distal gigi yang

tanggal.

Harus dapat berfungsi untuk mencegah over erupsi gigi antagonisnya.

Sederhana dan kuat.

Tidak memberi tekanan yang berlebihan bagi gigi yang masih ada.

Mudah dibersihkan

Konstruksinya sederhana sehingga tidak menggangu fungsi gigi dan

mulut

5

Page 6: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

2) Gambar Space Maintainer

f. Prosedur ortodontik pencegahan

1) Perawatan caries gigi sulung.

2) Menghilangkan kebiasaan mulut yang jelek.

3) Penyesuaian oklusi (occlusal adjusment)

4) Pengamatan diastema insisivi atas (central diatema)

2. Perawatan ortodotik interseptif

Perawatan ortodontik interseptif adalah suatu prosedur ortodontik yang

dilakukan pada maloklusi yang baru atau sedang dalam proses terjadi dengan

tujuan memperbaiki ke arah oklusi normal (intercept : mencegat atau

menghalangi). Perawatan ortodontik interseptif dilakukan pada masa gigi

bercampur. Beda antara ortodontik preventif dengan ortodontik interseptif adalah

pada waktu tindakan dilakukan. Ortodontik preventif dilakukan apabila

diperkirakan ada keadaan yang akan menyebabkan terjadinya suatu maloklusi

sedang ortodontik interseptif adalah suatu tindakan yang harus segera dilakukan

(fait accompli) karena terdapat suatu gejala atau proses terjadi maloklusi walau

dalam tingkatan yang ringan sehingga maloklusi dapat dihindari atau tidak

berkembang.7

6

Page 7: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

Contoh :

Gigi hilang dini (space maintainer) : ortodontik preventif

Gigi hilang dini ruang menyempit (space regainer) : ortodontik interseptif

Lingkup perawatan ortodontik interseptif adalah:

1) Tujuan utama perawatan :

Lengkung gigi ideal

Oklusi ideal

Fungsional normal

2) Mengenal dan memperhatikan :

Perkembangan gigi

Perkembangan oklusi gigi

Tingkat dan arah kemasakan fisik

3. Perawatan Ortodontik Korektif

Perawatan ortodontik korektif merupakan perawatan yang dilakukan guna

menghilangkan kelainan gigi geligi yang telah berkembang dan menyebabkan

keluhan secara estetika maupun fungsional. Perawatan ortodontik korektif

dilakukan pada masa gigi permanen.

a. Perawatan Maloklusi Klas I

7

Page 8: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

b. Perawatan Maloklusi Klas II

c. Perawatan Maloklusi Klas III

B. Perawatan Ortodontik pada Masa Gigi Bercampur

1. Tujuan perawatan ortodontik pada masa gigi bercampur

Tujuan perawatan ortodontik sedini mungkin, dalam periode geligi

campuran adalah memperbaiki adanya kelainan dentofasial sebelum erupsi gigi

tetap keluar semua (kecuali molar ke-3 tetap). Dengan terapi ortodonti pada usia

muda, diharapkan bahwa perawatan orto yang kompleks dapat dikurangi atau

dihindari 1,4

Untuk mengurangi atau mencegah kelainan dentofasial di waktu yang

akan datang, diagnosis dibuat sedini mungkin, yaitu pada usia 7 – 8 tahun dan

hasil yang didapat akan cukup memuaskan, baik fungsi maupun estetik.

Perawatan akan sederhana atau bahkan kadang-kadang tidak diperlukan alat. 1

8

Page 9: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

2. Jadwal perawatan ortodontik pada masa gigi bercampur

Penentuan waktu dan tingkat hambatan adalah persoalan utama dalam

tindakan ortodontik pada masa gigi bercampur. Jadwal penentuan waktu dan

tingkat hambatan kapan tindakan ortodontik dilakukan merupakan kunci

keberhasilan perawatan. Jadwal yang tepat perawatan akan berhasil, secara

fisiologis atau self-adjustment maloklusi dapat dihindari atau dicegah

perkembangannya. Jadwal yang terlambat maloklusi akan berkembang dan

manifest (muncul) sehingga diperlukan tindakan ortodontik korektif.10

3. Prosedur tetap perawatan ortodontik pada masa gigi bercampur

Prosedur tetap (PROTAP) atau Standar Operasi (SOP) yang diperlukan

pada perawatan ortodontik pada masa gigi bercampur adalah :

a. Study model : diperlukan untuk mempelajari keadaan klinis penderita

b. Ronsenogram Panoramik (OPG) diperlukan untuk mempelajari lengkap

tidaknya benih serta urutan erupsi gigi permanen dan terutama untuk

mengindentifikasi kemungkinan adanya penyebab maloklusi yang tidak

terlihat secara klinis

c. Diskusi dengan orang tua dan penderita (INVOLVED CONCENT /

INFORMED CONCENT) dengan tujuan memberikan informasi tentang :

Keadaan gigi-geligi dan akibatnya

Penekanan pentingnya tindak lanjut

4. Macam-macam perawatan ortodontik pada masa gigi bercampur

a. Penyesuai atau koreksi disharmoni oklusal

Pada periode gigi bercampur proses pergantian gigi decidui dengan

gigi permanen kadang terjadi gangguan yang mengakibatkan oklusi atau relasi

rahang tidak serasi. Adanya kontak prematur dapat mengakibatkan problem

terhadap gigi dan mandibula sehingga terjadi relasi dan fungsi abnormal.

Identifikasi gangguan hubungan oklusal dapat dilakukan dengan

mengamati gerakan membuka-menutup mulut dari posisi membuka lebar

9

Page 10: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

kemudian menutup dalam oklusi dan dalam kedudukan posisi istirahat (Rest).

Apabila di dalam gerakan terlihat relasi mid-line rahang tidak serasi atau pada

TMJ teraba gerakan yang tidak lancar (Smooth) berarti terdapat relasi dan

fungsi rahang abnormal yang kemungkinan disebabkan adanya gangguan

oklusal.9

1) Pergeseran Mandibula ke anterior

Erupsi gigi incisivus rahang atas kadang mengalami hambatan

sehingga terlambat tumbuh. Apabila gigi incisivus rahang bawah telah

erupsi penuh akibatnya bimbingan posisi (Inklinasi) incisivus rahang atas

yang berasal dari tekanan oklusi incisivus rahang

bawah terhambat sehingga incisivus rahang atas Retroklinasi. Relasi gigi

anterior menjadi edge to edge bite dan mandibula akan bergerak ke depan

sehingga terjadi cross bite gigi anterior. Maloklusi ini pada tahap awal

(gejala) dapat dikoreksi dengan melakukan grinding (beveling) incisal

incisivus rahang bawah dan facies palatal incisivus rahang atas, adanya

tekanan oklusi secara fisiologis maloklusi akan terkoreksi.

2) Pergerakan Mandibula ke lateral

Dorongan erupsi gigi caninus permanen kadang menyebabkan gigi

caninus decidui extrusi sehingga terjadi traumatik oklusi gigi caninus

akibatnya mandibula akan bergeser ke salah satu sisi lateral dan terjadi

cross-bite geligi posterior. Pada tahap awal maloklusi ini dapat dikoreksi

dengan grinding insisal gigi caninus decidui sehingga terjadi occlusal

adjustment dan oklusi kembali normal. Konstraksi bilateral ringan dari

maxilla dapat mengakibatkan pergeseran mandibula ke lateral untuk

penyesuaian oklusi sehingga terjadi cross-bite unilateral geligi posterior.

Koreksi maloklusi ini dapat dilakukan dengan expansi maxilla

diikuti koreksi oklusal dengan grinding geligi yang oklusi traumatik.

Penyempitan maxilla dapat disebabkan oleh karena kebiasaan jelek

10

Page 11: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

menghisap ibu jari atau bernafas lewat mulut. Sedang maloklusi cross-bite

posterior unilateral dapat berakibat terjadinya asimetri rahang yang

berlanjut pada asimetri wajah.

b. Perawatan cross-bite anterior pada mixed dentition

Adalah hal yang umum bila I2 rahang atas erupsi sedikit lebih lingual dari

pada I1 rahang atas yang akan terkoreksi oleh karena tekanan oklusi atau

lidah. Apabila tidak dapat terkoreksi secara fisiologis, dilakukan tindakan

ortodontik interseptik. Indikasi :

Linguoversi I2 rahang atas dengan ruang cukup

Kecenderungan Klas III ringan (Herediter)

Kecenderungan cross-bite anterior pada penderita dengan profil

straight face (lurus) oleh karena overjet yang minimal (< 2 mm)

Cara perawatan:

1) Dengan alat Tongue Blade (T.B)

Buat tongue blade selebar gigi atau geligi yang Palatoversi

Letakkan tongue blade pada incisal incisivus rahang bawah tanpa

tekanan

Dengan tumpuan tepi incisal incisivus rahang bawan, tongue blade

diputar ke atas dan ke depan menyentuh facies lingual gigi rahang

atas yang palatoversi, penderita disarankan menggigit dengan

tekanan yang tetap.

Durasi 1-2 jam/hari, dalam 10-14 hari.

Disarankan ortodontis mengawasi.

Sebaiknya dilakukan sambil nonton TV

2) Dengan dataran miring cekat (Acrylic)

1| 1 atas : Palato versi

1 |1 2 bawah : Abuthmen (Jacket Crown)

11

Page 12: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

c. Perawatan diastema anterior

Indikasi : diastema bukan karena fenomena perkembangan sementara

1) Diastema Sentral karena frenulum labii superior

Attachment rendah diketahui dengna Blanch test

Perawatan : Frenectomy

2) Diastema karena distoversi I1 rahang atas Perawatan : alat cekat atau

lepasan dengan kekuatan ringan, untuk menghindari pemendekan panjang

akar gigi.

b. Perawatan kebiasaan jelek (Bad Habbit)

c. Latihan otot (Myofunctional Therapic)

d. Pencabutan seri (Serial Ectraction)

5. Prosedur penyesuaian atau koreksi oklusal

Bahan dan alat :

a. Kertas artikulasi

b. Malam base plate lunak

c. Artikulator anatomis

d. Stone : round, pear shape

e. Straight H.P dan contra Angle H.P

Prosedur Pemeriksaan gangguan oklusal

a. T.M.J : clicking atau crepitasi dengan stethoscope atau meletakkan ujung

jari di depan telinga penderita.

b. Pengambilan gigitan malam dalam oklusi habitual

Malam dibentuk tapal kuda, dilembekkan, taruh pada oklusal

rahang atas, penderita gerakan pengunyahan

Malam diambil diterawangkan ke arah sinar bagian yang

perforated merupakan daerah kontal premature

12

Page 13: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

c. Dengan kertas artikulasi ditandai daerah kontak sebenarnya pada geligi

berlawanan tandai tonjol dan dataran oklusal yang terkena atau lebih tebal

di catat.

d. Ujicoba koreksi oklusal pada studi model yang di mounting pada

artikulator, sesuai catatan geligi rahang atas dan rahang bawah yang

traumatik oklusi permukaan oklusal digrinding. Hasilnya dilihat, apabila

grinding oklusal pada studi model tersebut dapat memperbaiki relasi dan

fungsi rahang atas-rahang bawah, tindakan dilanjutkan pada penderita.11

e. Lakukan pada penderita.

6. Alat-alat yang dipakai dalam perawatan ortodontik pada masa gigi

campuran

a. Space Regainer

13

Page 14: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

b. Head Gear

b. Face Mask/ Reverse – Pull Head Gear

14

Page 15: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

c. Expantion Arch

d. Rapid Palatal Expander (RPE)

1) Gallela Haas

15

Page 16: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

2) Hyrax Bonded

2) Hyrax Bonded with super screw

16

Page 17: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

3) Mahony fan expander

4) Titanium RPE

d. Quad Helix

17

Page 18: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

e. Alat Myofungsional

1) Bite Planes

18

Page 19: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

2) Oral screen

3) ActivatorFunktional Regulator

4) Bionator

19

Page 20: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

5) Frankel

20

Page 21: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

BAB III

KESIMPULAN

Perawatan ortodontik secara umum dapat dibagi menjadi tiga, yaitu

perawatan ortodontik preventif, perawatan ortodontik interseptif dan perawatan

ortodontik korektif dimana perawatan ortodontik yang digunakan untuk

menghilangkan kelainan oklusi atau hubungan gigi geligi yang terjadi pada

periode gigi bercampur (mixed dentition) yaitu pada usia 6-12 tahun adalah

perawatan ortodontik interseptif.

Tujuan perawatan ortodontik sedini mungkin, dalam periode geligi

campuran adalah memperbaiki adanya kelainan dentofasial sebelum erupsi gigi

tetap keluar semua (kecuali molar ke-3 tetap). Dengan terapi ortodonti pada usia

muda, diharapkan bahwa perawatan orto yang kompleks dapat dikurangi atau

dihindari.

Untuk mengurangi atau mencegah kelainan dentofasial di waktu yang

akan datang, diagnosis dibuat sedini mungkin, yaitu pada usia 7 – 8 tahun dan

hasil yang didapat akan cukup memuaskan, baik fungsi maupun estetik.

Perawatan akan sederhana atau bahkan kadang-kadang tidak diperlukan alat.

Bila setiap usaha dibuat dengan cermat untuk memaksimalkan perawatan

sehingga menghasilkan keuntungan, waktu pearawatan menjadi lebih cepat,

kemungkinan penderita merasa lebih nyaman. Jika rencana perawatan

dilaksanakan secara cermat, hasilnya dapat diprediksi. Dengan demikian

perawatan ortodontik dapat menjadi pilihan dalam memberikan kesuksesan pada

periode gigi campuran.

21

Page 22: Pemeriksaan Ortodontik Pada Masa Gigi Bercampur

DAFTAR PUSTAKA

1. Mc Namara JA, Brudon WL. 1995. Orthodontics and orthopedic

treatment in the mixed dentition. Michigan: Needham Press Inc

2. Finn SB. 2003. Clinical Pedodontics. 4th ed. Birmingham: WB saunders

Co

3. Mc Donald RE. 1994. Avery. Dentistry for child and adolescent. 7th ed. St

Louis: Mosby

4. Bishara, S.E. 2001. Textbook of Orthodontics. Philadelphia: WB Saunders

Co

5. Moyers, S.E. 1980. Textbook of Orthodontics for The Student. 3rd Ed.

Chicago: Year Book Medical Publisher

6. Profit, W.R., Fields H. W., Sarver D. M., 2007. Contemporary

Orthodontics. 4th Ed. St Louis: Mosby

7. Anonim.,2010. Orthodontic. www.cerminduniakedokteran.com

8. Foster T.D., 1997. Buku Ajar Ortodonti. Edisi 3. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

9. Mokhtar, M., 1974. Orthodonti. FKG USU. Medan

10. Wayan, A., 2002. Alat orthodontic. www.doktergigiku.com

22