pemeriksaan pemeriksaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemeriksaan cerebral palsy shbadgaudhfhfoish

Citation preview

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    1/14

    pemeriksaan

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    2/14

    1. Pengamatan Posisi Pemeriksaan ini berfungsi untuk menilai ada tidaknya gerakan

    ekstremitas abnormal, asimetris, posisi dan gerakan yang abnormal.

    Pengamatan posisi dilakukan pada saat terlentang, berguling,telungkup, merayap, ke duduk, duduk, merangkak, ke berdiri,berdiri, dan berjalan. Pengamatan posisi anak dilakukan sesuaidengan kemampuan anak.

    2. Spastisitas Spastisitas merupakan fungsi tonus yang meningkat

    tergantung pada kecepatan gerakan. Merupakan gambaranlesi pada Upper Motor Neuron. Membentuk ekstrimitas pada

    posisi ekstensi.Pengukuran spastisitas dilakukan apabila adakecurigaan kecenderungan posisi. Skala pengukuran dapatmenggunakan ashworth

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    3/14

    Skala Klinis Spastisitas (ASHWORTH)

    0 : Tidak terdapat peningkatan tonus postural.

    1 : Sedikit peningkatan tonus,terdapat tahanan minimal diakhir Lingkup Gerak Sendi.

    1+ : Sedikit peningkatan tonus, tahanan sedikit kurang dari

    Lingkup Gerak Sendi.

    2 : Peningkatan tonus lebih nyata hampir seluruh Lingkup GerakSendi, namun masih bisa di gerakkan

    3 : Peningkatan tonus bermakna, sehingga gerakan pasif sulit

    dilakuakan.

    4 : Sendi dalam posisi fleksi atau ekstensi atau dalam satuposisi.

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    4/14

    3. Ankle Clonus

    Bila terjadi rileks yang sangat hiperaktif, maka keadaaan ini

    disebut klonus. Jika kaki dibuat dorsi fleksi dengan tiba-tiba,dapat mengakibatkan dua atau tiga kali gerakan sebelum

    selesai pada posisi istirahat.

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    5/14

    4 . Pemeriksaan 7 Refleks

    Merupakan salah satu komponen penentu prognosis berjalan.

    Pemeriksaan 7 refleks dilakukan mulai usia 1 tahun hingga usiakurang dari 7 tahun. Pemeriksaan 7 refleks meliputi :

    a. ATNR atauAsymetrical Tonic Reflex

    b. STNR atau Symetrical Tonic Neck Reflex

    c. Neck Rightingd. Extensor Thrust

    e. Moro

    f. Parachute

    g. Foot placement

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    6/14

    Penilaian 7 refleks:

    ATNR ( - ) : 0

    STNR ( - ) : 0

    Neck righting ( - ) : 0

    Extensor thrust ( - ) : 0 Moro ( - ) : 0

    Paracute ( + ) : 0

    Foot placement ( + ) : 0

    Keterangan:

    Jika skor 0, maka anak bisa berjalan.

    Jika skor 1, maka anak bisa berjalan tanpa atau dengan alat bantu.

    Jika skor 2 atau lebih dari 2, maka prognosa berjalan jelek

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    7/14

    Pemeriksaan lain

    EEG (elektroencephalogram)

    CT-SCAN

    Rehabilitasi medik :

    bermanfaat bila di lakukan sedini mungkin agardapat dilakukan stimulasi motorik .

    progrmnya dibagi menjadi :

    - fisioterapi-terapi okupasional

    - terapi wicara

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    8/14

    Elektroencephalogram (EEG)

    Merupakan tindakan non invasive sebagai

    penunjang diagnostic untuk melihat aktivitas

    listrik di otak .

    Pemeriksaan ini di indikasikan pada pasien

    epilepsy , pasien dengan riwayat kejang ,

    pasien pot trauma kepala

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    9/14

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    10/14

    penatalaksanaan

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    11/14

    Medika mentosa :

    DIAZEPAM

    obat ini bekerja sebagai relaxan umum otak

    dan tubuh .

    hanya bermanfaat pada spastis seluruh tubuh

    tanpa etetosis.

    tidak dapat diberikan pada anak usia

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    12/14

    BACLOFEN

    obat ini bekerja dengan menutup penerimaan

    signal dari medula spinalis yang akanmenyebabkan kontraksi otot .

    efektif untuk hemiplagia spastika dan diplegia

    spastika.Dosis : 3-10 mg di berikan per oral

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    13/14

    DENTRALONE

    diberikan jika diazepam tidak memberi hasil

    dosis yang di anjurkan di mulai dari 25mg/hari ,

    maximal 40mg/hari

  • 5/26/2018 pemeriksaan pemeriksaan

    14/14

    Terapi bedah

    Terapi bedah di rekomendasikan jika terjadikontraktur berat dan menyebabkan masalah

    pergerekan badan.

    Prinsip :

    tidak kuratif

    harus di kontrol berulang-ulang

    imobilisasi waktu sependek mungkin