3
Pemeriksaan X-Ray Radiografi merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan visual struktur mulut yang tidak mungkin dilihat dengan kasat mata.Pemeriksaan radiografi dipergunakan untuk dapat mengetahui atau untuk mendeteksi kelainan pada perkembangan gigi, mendiagnosis karies gigi yang tidak bisa dilihat pada pemeriksaan klinis dan menemukan gangguan khusus misalnya kondisi jaringan periapikal yang berhubungan dengan gigi-gigi nonvital atau yang mengalami trauma. Pada pemeriksaan kali ini pasien yang mengalami kegoyangan gigi pada gigi 71 dan 81 dapat dilakukan pemeriksaan penunjang radiografi untuk dapat melihat ada tidaknya benih gigi dan juga posisi dari benih gigi tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan radiografi didapatkan hasil pada gigi 81 yang telah mengalami kegoyangan derajat 2 terlihat adanya resorbsi pada 2/3 apikal dengan benih gigi yang mengalami rotasi. Rotasi ini dimungkinkan karena beberapa hal yaitu kurangnya ruang untuk erupsi, keterlambatan tanggalnya gigi 81, terkena trauma dari benda keras dan mengenai benih gigi tersebut atau hal ini bisa disebabkan karena herediter. Selain itu, gigi 71 mengalami resorbsi 2/3 apikal diikuti dengan adanya benih gigi 31 yang normal. Namun, pada rongent foto tersebut, terlihat pula gigi 42, 43, dan 33 yang sedang dalam proses erupsi. Keadaan Gigi

Pemeriksaan X-Ray Dan Keadaan Gigi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fkg

Citation preview

Pemeriksaan X-RayRadiografi merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemeriksaan visual struktur mulut yang tidak mungkin dilihat dengan kasat mata.Pemeriksaan radiografi dipergunakan untuk dapat mengetahui atau untuk mendeteksi kelainan pada perkembangan gigi, mendiagnosis karies gigi yang tidak bisa dilihat pada pemeriksaan klinis dan menemukan gangguan khusus misalnya kondisi jaringan periapikal yang berhubungan dengan gigi-gigi nonvital atau yang mengalami trauma.Pada pemeriksaan kali ini pasien yang mengalami kegoyangan gigi pada gigi 71 dan 81 dapat dilakukan pemeriksaan penunjang radiografi untuk dapat melihat ada tidaknya benih gigi dan juga posisi dari benih gigi tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan radiografi didapatkan hasil pada gigi 81 yang telah mengalami kegoyangan derajat 2 terlihat adanya resorbsi pada 2/3 apikal dengan benih gigi yang mengalami rotasi. Rotasi ini dimungkinkan karena beberapa hal yaitu kurangnya ruang untuk erupsi, keterlambatan tanggalnya gigi 81, terkena trauma dari benda keras dan mengenai benih gigi tersebut atau hal ini bisa disebabkan karena herediter. Selain itu, gigi 71 mengalami resorbsi 2/3 apikal diikuti dengan adanya benih gigi 31 yang normal. Namun, pada rongent foto tersebut, terlihat pula gigi 42, 43, dan 33 yang sedang dalam proses erupsi.

Keadaan GigiUntuk melihat kondisi keadaan gigi pasien dapat dilakukan dengan menghitung skor def. Skor def digunakan untuk menilai angka karies yang ditentukan berdasarkan indeks dari jumlah gigi yang mengalami karies, gigi yang ditambal, dan gigi dengan indikasi ekstraksi. Pemeriksaan def ini hanya digunakan pada gigi susu. Kepanjangan dari def yaitu decay exfoliated and filling. Setelah dilakukan pemeriksaan def pada pasien, didapatkan hasil gigi 85 yang mengalami karies super fisial, sedangkan pada gigi lain tidak ditemukan karies, tidak ada gigi yang ditumpat namun ada dua gigi dengan indikasi ekstraksi dikarenakan benih gigi hampir mengalami erupsi. Selain itu, juga terlihat adanya gigi yang abnormal dimana pada gigi 61 dan 62 mengalami fusi (bergabungnya dua mahkota gigi menjadi satu dalam keadaan klinis mahkota terlihat besar dan adanya garis tipis pada daerah tengah gigi tersebut).Penilaiannya dilihat dari :d = decay = adanya gigi yang berlubang karena karies tapi masih bisa ditambal.e = eksfoliated = adanya gigi yang masih ada dalam mulut dengan kondisi berlubang atau rusak berat dan indikasi pencabutan.f = filling = gigi yang sudah ditambal dan masih baik.Rumus yang digunakan yaitu (d + e + f) : jumlah gigi yang diperiksa. Kategori :0,0 1,1 = sangat rendah1,2 2,6 = rendah2,7 4,4 = sedang4,5 6,5 = tinggi 6,6 = sangat tinggiHasil penilaian skor def pasien :d = 1 (karies superfisial pada gigi 85)e = 2 (kegoyangan derajat 2 pada gigi 81 dan derajat 1 pada gigi 71 dikarenakan telah adanya benih gigi yang akan erupsi)f = 0 (tidak ada gigi yang ditambal)jumlah gigi = 20Jadi, hasil skor def yaitu 3 : 20 = 0,15 (sangat rendah).