22
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ”TIRTA KAJEN” DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin daya guna dan hasil guna yang sebesar- besarnya atas pengelolaan air minum di Kabupaten Pekalongan, serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dipandang perlu dilakukan penataan kembali Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Pekalongan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan Nomor 10 Tahun 1993 tentang Perusahaan Daerah Air Minum sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan keadaan saat ini oleh karena itu perlu diadakan pembaharuan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kajen; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 4 TAHUN 2009

TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ”TIRTA KAJEN”

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin daya guna dan hasil guna yang sebesar-

besarnya atas pengelolaan air minum di Kabupaten Pekalongan, serta

dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dipandang

perlu dilakukan penataan kembali Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Pekalongan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a, keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Pekalongan Nomor 10 Tahun 1993 tentang Perusahaan Daerah Air

Minum sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan keadaan saat

ini oleh karena itu perlu diadakan pembaharuan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perusahaan

Daerah Air Minum “Tirta Kajen”;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II Batang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun

1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2757);

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor

55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun

1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang

Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3209);

Page 2: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

2

5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);

6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4548 );

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724 );

10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan

Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3225);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3258);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1986 tentang Pemindahan

Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dari Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan ke Kota Kajen di Wilayah

Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1986 Nomor 70);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas

Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah

Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3547);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4490);

Page 3: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

3

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 Nomor 8);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PEKALONGAN

Dan

BUPATI PEKALONGAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM “TIRTA KAJEN”.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pekalongan.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur

Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Pekalongan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Dearah Kabupaten Pekalongan.

5. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kajen yang selanjutnya disingkat

PDAM Tirta Kajen adalah Perusahaan Milik Pemerintah Daerah

Kabupaten Pekalongan yang bergerak dibidang usaha Air Minum.

6. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kajen.

7. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Air

Minum Tirta Kajen.

8. Pegawai adalah Pegawai yang bekerja dalam lingkungan Perusahaan

Daerah Air Minum Tirta Kajen.

9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai

Negeri Sipil Daerah.

Page 4: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

4

BAB II

PEMBENTUKAN DAN PENDIRIAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Pekalongan dengan nama “Tirta Kajen”.

(2) PDAM “Tirta Kajen” sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

membentuk, menghapus dan atau menggabungkan Cabang Unit pada

tempat lain.

BAB III

STATUS DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 3

(1) PDAM “Tirta Kajen” adalah perusahaan berbadan hukum yang

berkedudukan dan berkantor pusat di Ibukota Kabupaten Pekalongan.

(2) PDAM “Tirta Kajen” dapat membuka status Kamtor Cabang dan atau

Kantor Unit, menetapkan status Kantor Cabang, menutup dan atau

menggabungkan Kantor Cabang dan atau Kantor Unit sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV

AZAS, TUJUAN, DAN TUGAS

Pasal 4

PDAM “Tirta Kajen” dalam melakukan usahanya berazaskan Demokrasi

Ekonomi dengan prinsip profesional yang tetap memperhatikan fungsi

sosial.

Pasal 5

PDAM “Tirta Kajen” didirikan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan

kebutuhan air minum yang mempunyai persyaratan kesehatan bagi

masyarakat dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah serta

mengupayakan sumber pendapatan daerah.

Pasal 6

(1) PDAM “Tirta Kajen” mempunyai tugas menjalankan usaha sebagai

Perusahaan Daerah Air Minum sesuai dengan ketentuan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(2) Tugas PDAM “Tirta Kajen” sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara

lain :

a. membangun, memelihara dan menjalankan operasi sarana

penyediaan air minum dengan senantiasa memperhatikan dampak

lingkungan.

b. menyelenggarakan pelayanan air minum bagi masyarakat secara

tertib dan teratur.

c. menyelenggarakan, menyempurnakan dan mengawasi pemakaian

air minum secara merata dan efisien.

Page 5: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

5

BAB V

MODAL

Pasal 7

(1) Modal PDAM “Tirta Kajen” terdiri dari :

a. Kekayaan Daerah yang dipisahkan;

b. Neraca Permulaan PDAM “Tirta Kajen” yang berasal dari semua

aktiva dan pasiva Badan Pengelola Air Minum Kabupaten

Pekalongan pada saat penyerahan.

(2) Modal PDAM “Tirta Kajen” sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

ditambah dari modal disetor, pengalihan aset Daerah, bantuan-bantuan

dan pinjaman yang tidak mengikat.

(3) Modal disetor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggarkan dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan persetujuan DPRD

(4) Penyertaan modal yang berasal dari pengalihan aset Daerah, bantuan-

bantuan dan pinjaman yang tidak mengikat sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) hanya dapat dilakukan atas persetujuan Bupati.

BAB V

PENGELOLAAN

Pasal 8

(1) Pengelolaan PDAM “Tirta Kajen” sebagai satuan usaha dilakukan oleh

Direksi.

(2) Direksi dalam menjalankan tugasnya diawasi oleh Badan Pengawas.

(3) Tanggung Jawab Pengelolaan PDAM “Tirta Kajen” dilakukan oleh

Direksi kepada Bupati.

Pasal 9

Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM “Tirta Kajen” ditetapkan oleh

Bupati dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

BAB VI

ORGAN

Pasal 10

Organ PDAM “Tirta Kajen” berbentuk Perusahaan Daerah yang dimiliki oleh

Pemerintah Daerah, terdiri dari Bupati, Badan Pengawas dan Direksi.

BAB VII

BADAN PENGAWAS DAN DIREKSI

Bagian Pertama

Badan Pengawas

Pasal 11

(1) Anggota Badan Pengawas diangkat oleh Bupati.

(2) Anggota Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

dari Pejabat Daerah dan pihak ketiga yang prosefional dan independen.

Page 6: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

6

(3) Anggota Badan Pengawas :

a. paling banyak 3 (tiga) orang untuk jumlah pelanggan sampai dengan

30.000 (tigapuluh ribu);

b. paling banyak 5 (tiga) orang untuk jumlah pelanggan diatas 30.000

(tigapuluh ribu).

(2) Masa jabatan Badan Pengawas adalah 3 (tiga) tahun dan dapat

diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan;

(3) Anggota Badan Pengawas tidak dibenarkan memiliki kepentingan

prinadi dan kepentingan lainnya yang merugikan PDAM “Tirta Kajen”.

Pasal 12

(1) Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Badan Pengawas harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau tindak pidana di

bidang keuangan, perekonomian maupun tindak pidana lainnya.

b. memiliki integritas antara lain :

1. memiliki akhlak dan moral yang baik;

2. mematuhi peraturan dan perundang-uandangan;

3. bersedia mengembangkan dan melakukan kegiatan usaha

PDAM Tirta Kajen yang sehat.

c. memeiliki kompetensi memadai, antara lain :

1. menguasai Peraturan Perundang-undangan di bidang

manajemen perusahaan;

2. memiliki pengetahuan dan atau pengalaman di bidang

manajemen perusahaan khususnya manajemen PDAM Tirta

Kajen;

3. paling rendah berpendidikan Diploma III atau setara.

d. sehat jasmani dan rohani

e. menyediakan waktu yang cukup;

f. tidak ada hubungan keluarga dengan Bupati atau dengan Anggota

Direksi atau dengan sesame anggota Badan Pengawas lain sampai

derajat ketiga menurut garis lurus maupun kesamping termasuk

menantu dan ipar.

g. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Bupati.

(2) Bupati dan Wakil Bupati tidak boleh menjadi Ketua maupun anggota

Badan Pengawas.

Pasal 13

(1) Badan Pengawas mempunyai wewenang pengawasan terhadap

kegaiatan PDAM “Tirta Kajen”.

(2) Pengawasan oleh Badan Pengawas dapat dijalankan secara :

a. periodik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan;

b. insidentil atau sewaktu-waktu jika dipandang perlu menurut

pertimbangan Badan Pengawas dalam menjalankan tugasnya.

(3) Badan Pengawas dapat menunjuk ahli untuk melaksanakan tugas

tertentu atas biaya PDAM “Tirta Kajen”.

(4) Badan Pengawas bertanggungjwab kepada Bupati.

Page 7: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

7

Pasal 14

Badan Pengawas mempunyai kewajiban :

a. memberikan saran dan pendapat kepada Direksi dalam menentukan

kebijakan Rencana Kerja dan Anggaran PDAM “Tirta Kajen” serta

perubahannya;

b. mengawasi secara intensif pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

serta menyampaikan hasil penilaiannya kepada Bupati;

c. menyampaikan laporan kepada Bupati sesuai ketentuan pedoman

penyusunan laporan perusahaan serta ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

d. menyelenggarakan rapat Badan Pengawas dengan Direksi secara

periodik sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun.

Pasal 15

Pengahsilan Anggota Badan Pengawas ditetapkan dalam Anggaran dan

Belanja PDAM “Tirta Kajen”.

Pasal 16

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Badan Pengawas dapat dibantu staf

sekretariat.

Pasal 17

Anggota Badan Pengawas dapat diberhentikan oleh Bupati karena :

a. masa jabatan berakhir;

b. atas permintaan sendiri;

c. meninggal dunia;

d. melakukan tindakan yang merugikan PDAM “Tirta Kajen”;

e. melakukan tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan

Daerah maupun negara;

f. sesuatu hal yang mengakibatkan tidak dapat melaksanakan tugas.

Pasal 18

(1) Anggota Badan Pengawas yang diduga melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d, huruf e dan huruf f,

diberhentikan sementara oleh Bupati.

(2) Bupati memberitahukan secara tertulis pemberhentian sementara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada yang bersangkutan

disertai alasan-alasannya.

Pasal 19

(1) Paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1), Bupati

harus sudah menetapkan keputusan apakah yang bersangkutan

diberhentikan atau direhabilitasi.

(2) Apabila dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), penetapan belum dilaksanakan, maka

pemberhentian sementara batal demi hukum.

Page 8: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

8

Pasal 20

(1) Paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak diterimanya

Keputusan tentang Pemberhentian, Badan Pengawas yang

bersangkutan dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada

Bupati.

(2) Paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak diterimanya

permohonan keberatan, Bupati memutuskan untuk menerima atau

menolak permohonan keberatan dimaksud.

(3) Apabila dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), Bupati belum memutuskan terhadap

permohonan keberatan, maka Keputusan Bupati tentang

pemberhentian batal demi hukum.

Bagian Kedua

Direksi

Pasal 21

(1) PDAM “Tirta Kajen” dipimpin oleh Direksi paling banyak 3 (tiga) orang.

(2) Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), salah seorang

diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama.

(3) Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati untuk masa jabatan 4

(empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa

jabatan.

(4) Direksi diutamakan dari Pegawai PDAM “Tirta Kajen” atas usul Badan

Pengawas.

(5) Apabila dari Pegawai PDAM “Tirta Kajen” tidak memenuhi persyaratan

Badan Pengawas dapat mencari tenaga dari Pegawai Negeri Sipil dan

Masyarakat yang memenuhi persyaratan.

(6) Anggota Direksi yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil terlebih dahulu

harus menyatakan kesediaannya untuk mengundurkan diri dari

Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 22

(1) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Direksi, harus memenuhi syarat-

syarat umum dan khusus sebagai berikut :

a. Syarat-syarat umum :

1. warga Negara Indonesia;

2. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

3. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945;

4. setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah;

5. tidak pernah terlibat langsung maupun tidak langsung dalam

setiap kegiatan yang menghianati Negara dan UUD Negara

Republik Indonesia tahun 1945;

6. mempunyai rasa pengabdian terhadap nusa dan bangsa serta

kepada Daerah;

7. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

Page 9: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

9

8. sehat jasmani dan rohani serta berumur :

a) apabila berasal dari luar PDAM “Tirta Kajen” pada saat

diangkat pertama kali berumur paling tinggi 50 (lima puluh)

tahun;

b) apabila berasal dari PDAM “Tirta Kajen” pada saat diangkat

pertama kali berumur paling tinggi 55 (lima puluh lima)

tahun.

b. Syarat-syarat khusus :

1. mempunyai kepribadian dan sifat-sifat kepemimpinan yang baik;

2. bagi non PNS mempunyai pengetahuan, kecakapan dan

pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pengelolaan

perusahaan serta berpendidikan paling rendah Sarjana (S1);

3. bagi PNS mempunyai pengalaman kerja minimal 10 (sepuluh)

tahun;

4. membuat dan menyajikan proposal tentang visi dan misi PDAM

“Tirta Kajen” dihadapan DPRD;

5. pernah mengikuti pelatihan manajemen teknis;

6. memiliki akhlak dan moral mulia serta jujur, berwibawa;

7. tidak pernah melakukan tindakan tercela dan atau tindak pidana

di bidang keuangan, perekonomian maupun tindak pidana

umum lainya;

8. tidak ada hubungan keluarga anatara sesame Direksi dan

antara Direksi dengan Bupati atau dengan Badan Pengawas

sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun

kesamping termasuk menantu dan ipar;

9. syarat-syarat lain yang ditetapkan Bupati.

(2) Direksi bertempat tinggal di wilayah kedudukan PDAM “Tirta Kajen”.

(4) Sebelum Direksi menjalankan tugasnya, dilakukan pelantikan dan

pengambilan sumpah jabatan terlebih dahulu oleh Bupati;

(5) Direksi PDAM “Tirta Kajen” dilarang :

a. Memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi dan atau

pengurus pada badan usaha sejenis atau badan usaha lainnya.

b. Mempunyai kepentingan pribadi dan atau lainnya baik langsung

maupun tidak langsung pada PDAM “Tirta Kajen”.

c. Memberikan surat kuasa yang mengakibatkan pengalihan tugas

tanpa batas.

Pasal 23

(1) Direksi dalam menjalankan tugasnya harus berlandaskan pada

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Direksi berwenang menetapkan tata tertib PADM “Tirta Kajen” sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Penghasilan Direksi ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja PDAM “Tirta Kajen”.

Page 10: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

10

Pasal 24

Direksi berkewajiban menyampaikan laporan kepada Badan pengawas dan

Bupati sesuai dengan pedoman penyusunan laporan perusahaan.

Pasal 25

(1) Direksi memerlukan persetujuan atau pemberian kuasa dari Bupati

untuk :

a. Mengadakan perjanjian pinjaman atau perjanjian lainnya dengan

lembaga keuangan/perbankan serta lembaga lainnya atas nama

PDAM “Tirta Kajen” untuk jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun;

b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau

melepaskan barang-barang inventaris milik PDAM “Tirta Kajen”.

(2) Direksi mewakili PDAM “Tirta Kajen” baik di dalam atau diluar

pengadilan dan apabila dipandang perlu dapat menunjuk kuasa.

(3) Dalam hal Direksi tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), segala tindakan Direksi

dianggap tidak mewakili PDAM “Tirta Kajen” dan menjadi tanggugjawab

pribadi Direksi yang bersangkutan.

Pasal 26

Tata Cara dan Tata Tertib menjalankan tugas Direksi ditetapkan oleh

Bupati.

Pasal 27

Anggota Direksi diberhentikan oleh Bupati karena :

a. masa jabatan berakhir;

b. atas permintaan sendiri;

c. meninggal dunia;

d. melakukan tindakan yang dapat merugikan PDAM “Tirta Kajen”;

e. melakukan tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan

Daerah ataupun kepentingan Negara;

f. sesuatu hal yang mengakibatkan tidak dapat melaksanakan tugas.

Pasal 28

(1) Anggota Direksi yang diduga melakukan salah satu perbuatan

sebagaimana dimaksud pada 27 huruf d, huruf e dan huruf f,

diberhentikan sementara oleh Bupati atas usul Badan Pengawas.

(2) Bupati memberitahukan secara tertulis pemberhentian sementara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada yang bersangkutan

disertai alasan-alasannya.

Pasal 29

(1) Paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 ayat (1), Bupati

harus sudah menetapkan keputusan apakah yang bersangkutan

diberhentikan atau direhabilitasi.

(2) Apabila dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), penetapan belum dilaksanakan, maka

pemberhentian sementara batal demi hukum.

Page 11: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

11

Pasal 30

(1) Paling lama 14 (empat belas) hari kalender sejak diterimanya

Keputusan tentang Pemberhentian, Direksi yang bersangkutan dapat

mengajukan keberatan secara tertulis kepada Bupati.

(2) Paling lama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak diterimanya

permohonan keberatan, Bupati memutuskan untuk menerima atau

menolak permohonan keberatan dimaksud.

(3) Apabila dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), Bupati belum memutuskan terhadap

permohonan keberatan, maka Keputusan Bupati tentang

pemberhentian batal demi hukum.

BAB VIII

KEPEGAWAIAN

Pasal 31

(1) Ketentuan Pokok-pokok Kepegawaian dan Struktur Organisasi PDAM

“Tirta Kajen” diatur oleh Bupati.

(2) Pengadaan Pegawai PDAM “Tirta Kajen” dilakukan oleh Direksi setelah

rekomendasi Badan Pengawas dan mendapat persetujuan Bupati.

(3) Penempatan, pengangkatan dan pemberhentian pegawai dalam

jabatan dibawah Direksi dilakukan oleh Direksi atas persetujuan Bupati

melalui Badan Pengawas.

(4) Badan Pengawas, Direksi dan Pegawai dilarang mendirikan usaha yang

sama dan atau sejenis dengan kegiatan PDAM “Tirta Kajen”.

Pasal 32

(1) Suami istri tidak boleh menjadi pengurus dan atau pegawai pada PDAM

Tirta Kajen dalam 1 (satu) Kantor Pusat dan atau 1 (satu) Kantor

Cabang/Unit.

(2) Apabila terjadi perkawainan diantara pegawai PDAM Tirta Kajen setelah

berlakunya Peraturan Daerah ini, maka salah 1 (satu) pegawai PDAM

Tirta Kajen harus mengundurkan diri.

BAB X

DANA PENSIUN DAN TUNJANGAN HARI TUA

Pasal 33

(1) PDAM Tirta Kajen dapat membentuk dana pensiun dan tunjungan hari

tua bagi Pegawai PDAM Tirta Kajen yang merupakan kekayaan PDAM

Tirta Kajen yang dipisahkan.

(2) Dana pensiun dan tunjangan hari tua sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dapat bersumber dari :

a. anggaran pendapatan dan belanja tahunan;

b. dana pesangon dan pensiun;

c. iuran pegawai;

d. usaha-usaha lain yang sah dan tidak merugikan PDAM Tirta Kajen.

Page 12: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

12

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga dengan persetujuan Bupati

melalui Badan Pengawas.

Pasal 34

Pensiun Direksi dan Pegawai diatur sesuai dengan Peraturan Dana

Pensiun Bersama Perusahaan Daerah Air Minum Seluruh Indonesia

(DAPENMA PAMSI).

BAB XI

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

Pasal 35

(1) Paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tahun buku

berakhir, Direksi menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan kepada Bupati dengan persetujuan Badan Pengawas

untuk mendapat pengesahan Bupati.

(2) Apabila sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tahun buku

berakhir belum ada pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

naka Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dinyatakan berlaku.

(3) Setiap perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang

terjadi dalam tahun buku bersangkutan harus mendapat pengesahan

Bupati.

(4) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah mendapat

pengesahan Bupati disampaikan kepada Badan Pengawas dan Bupati.

BAB XII

TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN

Pasal 36

(1) Tahun buku PDAM Tirta Kajen adalah tahun takwim.

(2) Paling lama 120 (seratus dua puluh) hari kalender setelah tahun buku

berakhir, Direksi wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang

terdiri dari Neraca dan Laba Rugi yang telah disetujui Badan Pengawas

kepada Bupati untuk mendapat pengesahan.

(3) Disamping laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Direksi wajib menyampaikan laporan keuangan yang terdiri

dari Neraca dan Laba Rugi kepada Bupati setiap bulan.

(4) Dalam hal kewenangan pemeriksaan atas laporan keuangan PDAM

Tirta Kajen, Bupati dapat menunjuk pejabat yang berwenang atau

Auditor Kantor Akuntan Publik maupun Akuntan Negara.

Page 13: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

13

BAB XIII

PEMBAGIAN LABA

Pasal 37

(1) Laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan telah disahkan oleh

Bupati, pembagiannya ditetapkan sebagai berikut :

a. deviden sebesar : 55% (limapuluh lima

perseratus);

b. cadangan umum sebesar : 10% (sepuluh perseratus);

c. cadangan tujuan sebesar : 10% (sepuluh perseratus);

d. jasa produksi sebesar : 10% (sepuluh perseratus);

e. dana pendidikan sebesar : 5% (lima perseratus);

f. dana pesangon dan pensiun sebesar : 5% (lima perseratus);

g. dana sosial dan sumbangan sebesar : 5% (lima perseratus).

(2) Deviden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, disetorkan ke

Kas Daerah pada penerimaan APBD pada tahun anggaran berikutnya.

(3) Cadangan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

ditempatkan di PDAM “Tirta Kajen”.

(4) Cadangan Tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

ditempatkan di PDAM “Tirta Kajen” dan dapat dialihkan menjadi modal

disetor atas persetujuan Bupati.

(5) Jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, diberikan

kepada pihak terkait pengelola PDAM Tirta Kajen sebagai imbal jasa.

(6) Dana Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,

dialokasikan untuk program pendidikan yang berkaitan dengan

pekerjaan bagi pengelola PDAM “Tirta Kajen”.

(7) Dana pesangon dan pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf f, dialokasikan untuk pesangon dan pensiun pegawai serta

jaminan hari tua.

(8) Dana sosial dan sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf g, dikelola oleh PDAM “Tirta Kajen” dan penggunaannya atas

persetujuan Badan Pengawas.

BAB XIV

TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI

Pasal 38

(1) Anggota Direksi atau Pegawai PDAM “Tirta Kajen” baik yang dengan

sengaja atau karena kelalaiannya menimbulkan kerugian PDAM “Tirta

Kajen”, wajib mengganti kerugian dimaksud.

(2) Tata cara penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 14: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

14

BAB XV

PEMBINAAN

Pasal 39

(1) Bupati melakukan pembinaan umum terhadap PDAM “Tirta Kajen”

dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna PDAM sebagai

alat penunjang Otonomi Daerah.

(2) Dalam hal melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Bupati dapat membentuk Badan Pembina.

(3) Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Badan pembina diatur oleh Bupati.

BAB XVI

TARIF

Pasal 40

(1) Penetapan besarnya tarif air minum PDAM “Tirta Kajen” didasarkan

pada:

a. Kemampuan menutup biaya-biaya, yang meliputi :

1. tenaga kerja/gaji pegawai;

2. tenaga listrik/pemakaian listrik perusahaan/listrik negara;

3. bahan kimia;

4. operasional dan pemeliharaan;

5. administrasi umum;

6. penyusutan;

7. bunga pinjaman;

b. prediksi keuntungan yang dicapai PDAM “Tirta Kajen”.

c. dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat;

d. pola struktur tarip Nasional yaitu yang kuat membantu yang lemah;

e. pola penghematan pemakaian air

(2) Sistem yang dianut dalam penetapan tarif air minum adalah tarif

progresif.

BAB XVII

KERJASAMA

Pasal 41

(1) PDAM “Tirta Kajen” dapat melakukan kerjasama dengan Lembaga

Keuangan/Perbankan serta lembaga lainnya dalam usaha

meningkatkan modal, sumber daya manusia, manajemen

profesionalisme perusahaan dan lain-lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam hal melakukan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Bupati.

BAB XVIII

PEMBUBARAN

Pasal 42

(1) Pembubaran PDAM “Tirta Kajen” ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 15: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

15

(2) Bupati membentuk Panitia Pembubaran PDAM “Tirta Kajen”

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam hal pembubaran PDAM “Tirta Kajen”, maka hutang dan

kewajiban keuangan dibayarkan dari harta kekayaan PDAM “Tirta

Kajen”, sedangkan sisa lebih atau kurang menjadi tanggung jawab

Pemerintah Daerah.

(4) Panitia Pembubaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

menyampaikan pertanggungjawaban kepada Bupati.

Pasal 43

Dalam hal pembubaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 41, maka

penyelesaian hak dan kewajiban Direksi dan Pegawai PDAM “Tirta Kajen”

diatur oleh Bupati.

BAB XIX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Bagian Kesatu Penambahan Kegiatan Usaha

Pasal 44

(1) PDAM “Tirta Kajen” dapat menambah kegiatan usahanya selain di

bidang air minum.

(2) Dalam hal penambahan kegiatan usaha selain di bidang air minum

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PDAM “Tirta Kajen” dapat

menambah 1 (satu) Direksi.

Bagian Kedua

Dana Representatif

Pasal 45

Untuk mendukung kelancaran pengelolaan PDAM “Tirta Kajen”, Direksi

dapat diberikan dana representatif paling banyak 75% (tujuh puluh lima

perseratus) dari jumlah penghasilan Direksi dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 46

Konstribusi dan perbaikan daerah sumber mata air diusulkan oleh Direksi

kepada Bupati dengan pertimbangan Badan Pengawas.

BAB XX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 47

Perusahaan Daerah Air Minum yang didirikan berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan Nomor 21 Tahun 1988

tentang Pendirian PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan, tetap

dapat melaksanakan usahanya sampai dengan diundangkannya Peraturan

Daerah ini.

.

Page 16: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

16

BAB XXI

PENUTUP

Pasal 48

Pada saat Peraturan Daeah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah

Kabupaten Tingkat II Pekalongan Nomor 10 Tahun 1993 tentang

Perusahaan Daerah Air Minum (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat II Pekalongan Tahun 1993 Nomor 10 seri D) dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 49

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang

mengenai pelaksanaannya akan diatur oleh Bupati.

Pasal 50

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Pekalongan.

Ditetapkan di Kajen

pada tanggal 27 April 2009

BUPATI PEKALONGAN,

ttd

SITI QOMARIYAH

Diundangkan di Kajen pada tanggal 27 April 2009 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

ttd SUSIYANTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 4

Page 17: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

17

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 4 TAHUN 2009

TENTANG

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ”TIRTA KAJEN”

a. UMUM

Bahwa dalam rangka penetapan perubahan bentuk Perusahaan Daerah Air

Minum Kabupaten Pekalongan yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Tingkat II Pekalongan Nomor 10 Tahun 1993 tentang Perusahaan Daerah

Air Minum (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan Tahun 1993

Nomor 10 seri D) dan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, perlu

meletakkan dasar-dasar pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum yang sesuai

dengan prinsip otonomi daerah dan perkembangan yang ada.

Selain dari pada itu, mengingat tingkat kebutuhan masyarakat atas ketersediaan

air minum yang bersih dan sehat dan sesuai dengan perkembangan perkotaan dan

pemukiman serta kemajuan masyarakat itu sendiri, maka perlu dilakukan upaya

pengelolaan dan pengadaan air minum yang lebih terorganisasi dan tertib

administrasi.

Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Uandang-Undang Nomor 5 Tahun 1962

tentang Perusahaan Daerah dan Undang-Undang Nomor Nomor 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen serta Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005

tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, maka perlu mengatur tentang

tata cara pelaksanaan, pengelolaan, pembinaan dan pengawasan Perusahaan

Daerah Air Minum. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu membentuk Peraturan

Daerah Kabupaten Pekalongan tentang Perusahaan Air Minum Daerah ”Tirta Kajen”.

b. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a,

Yang dimaksud dengan “memperhatikan dampak lingkungan” adalah

bahwa “PDAM “Tirta Kajen” dalam melaksanakan kegiatan baik

membangun, memelihara dan menjalankan operasi sarana penyediaan

Page 18: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

18

air minum dengan senantiasa memperhatikan dan menjaga kelestarian

lingkungan baik lingkungan secara fisik maupun lingkungan sosial.

Huruf b,

Yang dimaksud dengan ”menyelenggarakan pelayanan air minum bagi

masyarakat secara tertib dan teratur” adalah bahwa pelayanan dan

operasional penyediaan air minum dilaksanakan secara profesional

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

dengan tetap memperhatikan fungsi sosial dari PDAM ”Tirta Kajen” serta

memperhatikan hak-hak masyarakat selaku konsumen.

Huruf c,

Yang dimaksud dengan ”menyelenggarakan, menyempurnakan dan

mengawasi pemakaian air minum secara merata dan efisien” adalah

bahwa selain melaksanakan pelayanan penyediaan air minum juga

menjaga kualitas dan mutu air minum sesuai dengan hak konsumen

serta melakukan pengawasan air oleh konsumen agar pemanfaatan air

lebih adil, merata dan efesien.

Pasal 7

Ayat (1)

Huruf a,

Yang dimaksud dengan ”Kekayaan Daerah yang dipisahkan” adalah

modal yang berasal dari Pemerintah Daerah yang mana modal tersebut

tidak masuk dalam daftar piutang Pemerintah Daerah.

Huruf b,

Yang dimaksud dengan “Neraca Permulaan” adalah semua jumlah

modal baik aktiva maupun pasiva yang dimiliki PDAM “Tirta Kajen” saat

pendirian perusahaan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “modal disetor” adalah modal yang disetor secara

efektif oleh para pendiri.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Ayat (1)

Badan Pengawas dalam menjalankan pengawasan terhadap PDAM “Tirta

Kajen” berdasarkan pada program kerja yang ditetapkan.

Page 19: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

19

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Pengangkatan kembali dapat dilakukan apabila Direksi dinilai dan terbukti

mampu meningkatkan kinerja PDAM “Tirta Kajen”. Dalam hal Direksi yang

telah habis masa jabatannya tidak diangkat kembali, apabila Direksi tersebut

berasal dari pegawai PDAM “Tirta Kajen” maka menjadi pegawai kembali

dengan hak dan kewajibannya dikembalikan seperti semula. Sedangkan

apabila Direksi tersebut bukan berasal dari pegawai PDAM “Tirta Kajen”

maka dinyatakan keluar.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 22

Ayat (1)

Huruf a,

Angka 1,

Cukup jelas.

Angka 2,

Cukup jelas.

Angka 3,

Cukup jelas.

Angka 4,

Setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah dibuktikan dengan

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian

setempat.

Page 20: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

20

Angka 5,

Tidak pernah terlibat langsung maupun tidak langsung dalam setiap

kegiatan yang menghianati Negara dan UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945 dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan

Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian setempat.

Angka 6,

Cukup jelas.

Angka 7,

Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan yang

mempunyai kekuatan hukum tetap dibuktikan melalui surat ketetapan

dari Pengadilan Negeri setempat.

Angka 8,

Cukup jelas.

Huruf b,

Angka 1,

Cukup jelas.

Angka 2,

Cukup jelas.

Angka 3,

Cukup jelas.

Angka 4,

Cukup jelas.

Angka 5,

Cukup jelas.

Angka 6,

Cukup jelas.

Angka 7,

Cukup jelas.

Angka 8,

Cukup jelas.

Angka 9,

Yang dimaksud dengan ”Syarat-syarat khusus yang ditetapkan oleh

Bupati” adalah yang berkaitan dengan seleksi dan uji kelayakan yang

disusun berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Page 21: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

21

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “ketentuan pokok-pokok kepegawaian” adalah

ketentuan yang memuat hak dan kewajiban pegawai PDAM “Tirta Kajen”

yang disusun dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 32

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “dana pensiun” adalah dana yang dikelola tersendiri

di luar dana operasional Perusahaan yang dimanfaatkan dan/atau

dibayarkan secara berkala kepada pegawai yang telah tidak aktif (catat total

dan tetap, meninggal atau pensiun).

Ayat (2)

Huruf a,

Cukup jelas.

Huruf b,

Cukup jelas.

Huruf c,

Cukup jelas.

Huruf d,

Yang termasuk dalam usaha-usaha lain yang sah diantaranya adalah

potong gaji.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Page 22: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN … filePeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

22

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2