Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
1
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017
disusun sebagai implementasi pertanggungjawaban keuangan sebagaimana diamanatkan
dalam ketentuan yang berlaku tentang Keuangan Daerah yaitu berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan Paket Keuangan Negara yang meliputi Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Tema dan prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2017 dijabarkan dalam Nota
Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun 2017 yang diarahkan untuk dapat menampung aspirasi dan
kebutuhan masyarakat dalam rangka menyelesaikan permasalahan daerah, meliputi:
kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Tema
pembangunan Kabupaten Kulon Progo tahun 2017 “Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Dan Meningkatkan Pelayanan Pemerintah Guna Meningkatkan
Daya Saing Daerah.”
Penggunaan dana Tahun Anggaran 2017 lebih diprioritaskan untuk menunjang
efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi BKAD dalam rangka melaksanakan urusan
pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyusun Laporan Keuangan
Daerah yang meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran.
2. Laporan Operasional
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Neraca,dan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
2
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
Maksud penyusunan laporan keuangan:
1) Laporan Keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo disusun untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan per 31 Desember 2017 dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh BKAD selama Tahun Anggaran 2017.
2) Laporan Keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo digunakan untuk
membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah
ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi BKAD
Kabupaten Kulon Progo selama Tahun Anggaran 2017 serta ketaatannya terhadap
peraturan perundang-undangan.
Tujuan penyusunan laporan keuangan:
1) Menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan sebagai
akuntabilitas BKAD atas sumber daya yang dipergunakan dengan:
a. Menyediakan informasi kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
membiayai seluruh pengeluaran
b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan
c. Menyediakan informasi jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan BKAD serta hasil-hasil yang telah dicapai.
d. Menyediakan informasi dalam hal BKAD mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya.
e. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi BKAD berkaitan dengan
sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
f. Menyediakan informasi perubahan posisi keuangan BKAD, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
periode pelaporan.
2) Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, Laporan Keuangan Tahun 2017 BKAD
Kabupaten Kulon Progo menyediakan informasi tentang pendapatan, belanja, aset,
kewajiban dan ekuitas dana.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
3
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
Pelaporan keuangan Tahun 2017 BKAD Kabupaten Kulon Progo diselenggarakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain:
a. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No 9 Tahun 2015
b. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
c. Peraturan Pemerintah No 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
d. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
g. Peraturan Daerah No 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun 2017
h. Peraturan Daerah No 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun 2017
i. Peraturan Bupati Kulon Progo No 58 Tahun 2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan
Bupati Kulon Progo No 58 Tahun 2008
j. Peraturan Bupati Kulon Progo No 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 62 Tahun 2017
k. Peraturan Bupati Kulon Progo No 119 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun 2017
l. Peraturan Bupati Kulon Progo No 64 Tahun 2017 tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.2 Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Bab II Ekonomi makro dan kebijakan keuangan
2.1 Ekonomi makro
2.2 Kebijakan keuangan
Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
4
3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan.
3.2 Hambatan dan kendala pencapaian target
Bab IV Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan.
5.1 Penjelasan pos-pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
5.2 Penjelasan pos-pos Laporan Operasional (LO)
5.3 Penjelasan pos-pos Neraca
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan.
Bab VIII Penutup.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
5
BAB II
EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
2.1 Ekonomi Makro
Kondisi perekonomian daerah dapat digambarkan dengan nilai
pertambahan barang dan jasa di daerah dan pertumbuhan ekonomi.
Pertambahan barang dan jasa ditunjukkan dari perhitungan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan ekonomi dapat dihitung
menggunakan pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun
2015 nilai PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Kulon Progo mencapai
Rp7.545.710.000.000,00. Nilai tersebut merupakan total nilai tambah dari
seluruh aktivitas kegiatan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo selama tahun
2015. Nilai PDRB tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai PDRB yang telah
dicapai pada tahun 2014 yakni sebesar Rp7.101.070.000.000,00.
Nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas dasar harga berlaku
sejak tahun 2010 hingga tahun 2015 terus meningkat. Untuk tahun 2014 nilai
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sebesar 17,52 juta rupiah per kapita.
Pada tahun 2015 nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mencapai
18.43 juta rupiah per kapita. Kenaikan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat
dari nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. Secara riil, PDRB per
kapita selama enam tahun terakhir juga mengalami peningkatan sebesar
42,75%, dari 12,91 juta rupiah per kapita pada tahun 2010 hingga menjadi
18,43 juta rupiah per kapita pada tahun 2015. Hal ini berarti bahwa
pembangunan ekonomi Kabupaten Kulon Progo mampu meningkatkan tingkat
kesejahteraan penduduknya, dengan adanya pendapatan perkapita yang semakin
besar.
Perhitungan PDRB terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku dan
PDRB atas dasar nilai konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun
berjalan, sedang PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah
barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB atas dasar harga berlaku
digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran,
dan struktur ekonomi suatu daerah. Sedangkan, PDRB konstan digunakan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
6
pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Tahun 2012,
2013, 2014 dan 2015 juga mengalami peningkatan yang signifikan yakni PDRB
atas dasar harga berlaku untuk tahun tahun 2012 sebesar 5,91 triliun rupiah dan
tahun 2013 sebesar 6,49 triliun rupiah sedangkan untuk PDRB atas dasar harga
konstan pada tahun 2014 sebesar 7,10 triliun rupiah dan tahun 2015 sebesar
7,54 triliun rupiah.
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010, nilai PDRB Kabupaten Kulon
Progo tahun 2012 sebesar 5,47 triliun rupiah dibandingkan tahun 2013 yang
mencapai 5,74 triliun rupiah dimana tahun 2013 terjadi laju pertumbuhan
ekonomi sebesar 4,87%. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) tahun 2013
mengalami percepatan sebanyak 0,50 point dibanding tahun 2012 dengan
pertumbuhan 4,37%. Indikator LPE tahun 2013 diperoleh dari perbandingan
nilai PDRB atas dasar harga konstan 2013 dengan nilai PDRB atas dasar harga
konstan tahun 2012. Sedangkan LPE tahun 2014 mengalami perlambatan
sebesar 0,50 poin. Hal ini terjadi karena sektor pertanian yang mengalami
perlambatan laju pertumbuhan. Faktor yang sangat menentukan adalah faktor
cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi tanaman pangan.
Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo di
tahun 2014 juga terjadi pada enam sektor dari tujuh belas sektor penopang
PDRB, dimana sektorsektor tersebut mempunyai kontribusi signifikan dalam
PDRB Kabupaten Kulon Progo. Sektor paling menonjol yang mempengaruhi
penurunan PDRB adalah sektor listrik dan gas, dari semula mempunyai laju
pertumbuhan dari 6,50% menjadi 2,25%. Pada tahun 2015, sektor pengadaan
listrik dan gas kembali mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi cukup
menonjol yaitu dari 2,25% menjadi 6,29%. Sektor Perdagangan Besar dan
Eceran (Wholesale and Retail Trade); Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
(Repair of Motor Vehicles and Motorcycles) juga mengalami percepatan laju
pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07% dari pertumbuhan positif 5,22% pada
tahun sebelumnya dan jasa kesehatan juga mengalami kenaikan laju
pertumbuhan sebesar 8,22% dari 7,08% pada tahun sebelumnya. Demikian juga
hal tersebut diikuti untuk sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (Financial and
Insurance Activities) mengalami percepatan laju pertumbuhan ekonomi pada
angka 14,75%.
Struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo masih ditopang oleh
sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
7
sebesar 18,56%. Sektor Industri Pengolahan/Manufacturing yang pada tahun
2011 tumbuh sebesar 12,89%, pada tahun 2015 mampu memberikan kontribusi
sebesar 12,06 %. Secara riil sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing di Kabupaten Kulon Progo sejak
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 terus terjadi fluktuasi pertumbuhan.
Pertumbuhan yang cukup tinggi pada subsektor yang punya andil besar dalam
perekonomian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
Pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
juga mengalami kenaikan terus menerus sejak tahun 2010 sampai dengan tahun
2015, pada tahun 2010 mempunyai peran sebesar 12,51 %sedangkan pada
tahun 2015 meningkat perannya menjadi 23,59 %. Sektor ini mempunyai
peranan distribusi sektor PDRB yang cukup penting mengingat sampai dengan
saat ini volume penjualan sepeda motor dan mobil cenderung mengalami
peningkatan setiap tahunnya.
Sektor Konstruksi/Construction memberikan kontribusi terhadap PDRB
sebesar 8,55%. Sektor ini di Kulon Progo didukung oleh kebijakan pemerintah
untuk senantiasa memperbaiki dan membangun infrastruktur baik, dari sarana
angkutan jalan raya, gedung perkantoran, sarana jalan lingkungan,
pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarta, dan lain-lain. Secara riil ada
pertumbuhan dengan tren naik pada lima tahun terakhir pada sektor ini.
Industri informasi dan komunikasi pada tahun 2015 menyumbang
6,50% dari total nilai PDRB. Laju pertumbuhan ekonomi sektor industri
informasi dan komunikasi mengalami kondisi yang cenderung naik setiap
tahunnya.Bahkan dibandingkan dengan 5 (lima) tahun sebelumnya sektor ini
berperan cukup signifikan dengan memberikan pertambahan distribusi hampir 1
%.
Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib/Public Administration and Defence; Compulsory Social Security
memberikan kontribusi sebesar 8,26% pada tahun 2015 dengan laju
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%. Sektor ini diharapkan masih senantiasa
mampu menjadi salah satu penopang PDRB yang mempunyai kontribusi yang
nyata, sehingga peran pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat
melalui pembangunan dapat direalisasikan melalui kontribusi yang besar.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
8
Sedangkan tingkat perkembangan suku bunga bank selama tahun 2017
mengambil data dari Bank BPD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cabang Wates
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Tingkat Suku Bunga Bank Pembangunan Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017
No. Uraian Suku Bunga
1 Dana Pihak Ketiga
Giro 3,00%
Tabungan
Simpeda 0,75 - 2,75 %
Sutera 0,75 - 2,75 %
Sutera emas 2%
Shafa 1,5%
Tunas 3 %
Deposito
1 bulan 5,50 – 6,25%
3 bulan 5,50 – 6,25%
6 bulan 4,75 – 5,50%
12 bulan 4,75 – 5,50%
2 Kredit
Konsumtif 16-17%
Modal kerja 20-22%
Dalam menyelenggarakan pemerintahannya, Kabupaten Kulon Progo
mendasar pada organisasi perangkat daerah. Susunan organisasi perangkat daerah
tahun 2017 berpedoman pada PP No 16 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Organisasi perangkat daerah BKAD Kabupaten Kulon Progo diatur dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Kulon Progo No 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati No 73 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja Badan Keuangan dan Aset
Daerah.
BKAD mempunyai fungsi sebagai penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah
dan tugas pembantuan di bidang keuangan dan aset daerah. Untuk menyelenggarakan
fungsi tersebut diatas Badan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan kegiatan di bidang pajak;
b. menyelenggarakan kegiatan di bidang pendapatan;
c. menyelenggarakan kegiatan di bidang anggaran dan kebijakan pengelolaan
anggaran;
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
9
d. menyelenggarakan kegiatan di bidang perbendaharaan;
e. menyelenggarakan kegiatan di bidang aset;
f. menyelenggarakan kegiatan di bidang akuntansi dan pelaporan; dan
g. melaksanakan kegiatan ketatausahaan
Laporan keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual.
2.2 Kebijakan Keuangan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diatur dengan Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015. Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat penting dalam
menjalankan roda pembangunan dan pemerintahan yang setiap tahunnya ditetapkan
dalam rangka mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat. Tahapan
yang lebih baik harus melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasi pembangunan sehingga dapat ditanggungjawabkan kepada
masyarakat.
Dalam tahapan perencanaan dilakukan melalui pembahasan atas kebijakan
yang akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat.
Sedangkan untuk penganggaran keuangan daerah ditetapkan dalam kebijakan
Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2017 di
Kabupaten Kulon Progo secara umum dilakukan berdasarkan pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Dengan demikian maka struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan
struktur Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan struktur yang ditetapkan pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan untuk
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
10
pelaporannya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.
Pelaksanaan pembangunan dan jalannya pemerintahan mempergunakan
pendanaan dalam APBD yang tersedia untuk dimanfaatkan dengan sebaik mungkin
agar dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bagi kepentingan
masyarakat. Dalam pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah, diupayakan
adanya pembagian peran dan tanggung jawab sehingga terlaksana mekanisme checks
and balances serta untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Pada tahapan Pertanggungjawaban terhadap Keuangan Daerah, sesuai
peraturan perundangan yang berlaku pemerintah daerah wajib menyampaikan
pertanggungjawaban berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional
(LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(LPSAL),Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
APBD Tahun Anggaran 2017 diarahkan untuk mencapai prioritas
pembangunan sesuai dengan tema pembangunan yang telah ditetapkan, yaitu
“Mempercepat Pembangunan Insfrastruktur dan Meningkatkan Pelayanan
Pemerintah Guna Meningkatkan Daya Saing Daerah “
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pendapatan daerah, pada
prinsipnya menekankan pada peningkatan pendapatan daerah dengan mengurangi
beban langsung kepada masyarakat. Pendapatan melalui pos pendapatan yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat dilakukan melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi pendapatan. Intensifikasi pemungutan pajak dan retribusi akan
ditingkatkan sekaligus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan
administarais pajak dan retribusi.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan maka kebijakan pendanaan
pembangunan dilakukan lebih transparan, efisien, efektif, dan akuntabel serta
berorientasi pada kinerja. Oleh karena itu, untuk melindungi dan meningkatkan derajat
serta kualitas kehidupan masyarakat dan mengingat keterbatasan ketersediaan dana,
maka kebijakan yang diambil untuk penggunaan dana Tahun Anggaran 2017
diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, yaitu pada bidang pendidikan,
kesehatan, fasilitas umum dan peningkatan perekonomian. Di samping itu, penggunaan
dana diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah
daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
Intensifikasi maupun ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan
daerah, antara lain dengan melalui meneliti dan mengkaji potensi pendapatan daerah
serta penerapan manajemen keuangan yang efektif dan efisien. Sumber pendapatan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
11
daerah diperoleh dengan cara mekanisme pajak dan retribusi atau pungutan sah lainnya
yang dibebankan pada seluruh masyarakat. Keadilan atau kewajaran dalam perpajakan
daerah dilakukan dengan prinsip kewajaran horisontal dan kewajaran vertikal yang
menjadi salah satu prinsip dalam menjalankan pengelolaan perpajakan.
Intensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah diarahkan pada peningkatan
pungutan yang telah ada obyek dan subyeknya, dengan melalui sosialisasi maupun
penyuluhan yang intensif kepada wajib pajak dan wajib retribusi serta koordinasi
dengan unit pelaksana teknis secara berkesinambungan. Tindakan lainnya dengan
peningkatan penetapan pajak dan pemantauan di lapangan.
Ekstensifikasi pajak daerah, diarahkan dengan upaya penggalian potensi baru
dengan pendataan obyek dan subyek pajak, kajian potensi pajak, perluasan cakupan
obyek dan subyek pajak. Hal ini tentunya dengan tetap berpedoman pada peraturan
perundangan yang berlaku sebagai upaya optimalisasi peningkatan pendapatan daerah.
Pemerintah Daerah juga diberikan kewenangan untuk melakukan kebijakan
pendapatan selain PAD dan Dana perimbangan, yang terangkum dalam sumber
pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Upaya percepatan pertumbuhan pendapatan daerah juga dilakukan dengan
melaksanakan program pengembangan usaha daerah yang dikelola oleh Badan Usaha
Milik Daerah, baik melalui penambahan permodalan maupun peningkatan kemampuan
SDM pengelola.
Untuk itu, kebijakan peningkatan Pendapatan Daerah yang dilakukan oleh
lembaga milik daerah yang bergerak dalam bidang usaha, antara lain melalui
optimalisasi dan efisiensi kinerja badan usaha milik daerah. Kebijakan Pemerintah
Daerah dalam perencanaan pendapatan daerah, pada prinsipnya menekankan pada
pendapatan daerah yang dilakukan tanpa memberikan beban langsung yang berat
kepada masyarakat.
Upaya efisiensi dan efektifitas anggaran, diawali dengan tahapan perencanaan
anggaran yang secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat, serta indikator
kinerja yang ingin dicapai. Selain itu juga dilakukan penetapan prioritas kegiatan dan
penghitungan beban kerja, serta penetapan harga satuan yang rasional melalui
standarisasi harga yang ditetapkan dalam peraturan Bupati.
Dalam APBD telah diupayakan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi
makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya sesuai kebijakan
pemerintah dan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran dengan baik. Oleh
karena itu pengaturan penyusunan anggaran merupakan hal penting agar dapat
berfungsi sebagaimana diharapkan yaitu:
1. Dalam konteks kebijakan, anggaran memberikan arah kebijakan perekonomian dan
menggambarkan secara tegas penggunaan sumber daya yang dimiliki masyarakat;
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
12
2. Fungsi utama anggaran adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi makro
dalam perekonomian; dan
3. Anggaran menjadi sarana sekaligus pengendali untuk mengurangi ketimpangan dan
kesenjangan.
Efektifitas belanja daerah dilakukan langkah-langkah memberikan alokasi dana
yang proporsional untuk kegiatan pengembangan sumber daya manusia serta
memanfaatkan sumber daya; menyelenggarakan penatausahaan keuangan daerah yang
lebih baik dengan penerapan sistem akuntansi yang mendukung penyajian laporan
keuangan menjadi lebih akurat, transparan dan akuntabel; menerapkan belanja daerah
yang berpedoman pada asas efektifitas, efisiensi dan ekonomis, serta untuk mendanai
urusan wajib, urusan pilihan, urusan tertentu berupa kerja sama yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam pencapaian
prestasi kerja sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan prinsip dalam disiplin
penyusunan belanja daerah.
Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi
pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran.
Pada Tahun 2017, APBD Kabupaten Kulon Progo seperti tahun-tahun
sebelumnya juga mengalami perubahan. Perubahan APBD tersebut disebabkan adanya
beberapa hal sebagai berikut.
a. Adanya perubahan kemampuan keuangan daerah yaitu :
Penyesuaian pendapatan daerah karena adanya perubahan target yang telah
ditetapkan.
b. Perlunya pemanfaatan kemampuan keuangan untuk membiayai kegiatan atau
belanja prioritas yang belum terakomodir dalam Peraturan Daerah tentang APBD
Tahun Anggaran 2017
c. Adanya pergeseran-pergeseran anggaran antar urusan, program dan kegiatan,
maupun antar jenis belanja.
d. Adanya asumsi-asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang berubah pada
capaian target kinerja program dan kegiatan.
Dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
910/1867/SJ tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai pada
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota serta dalam rangka peningkatan dan percepatan
pelaksanaan transaksi non tunai di Kabupaten Kulon Progo maka ditetapkan Instruksi
Bupati Kulon Progo Nomor 01 Tahun 2017 tanggal 25 September 2017 tentang
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
13
Pelaksanaan Transaksi Non Tunai dan diterbitkannya Surat Edaran Nomor
900/4668/IX/2017 tanggal 27 September 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Transaksi Non Tunai.
Pelaksanaan transaksi non tunai pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
meliputi transaksi:
1. Pendapatan
a. PBB P2 kecuali pembayaran melalui dukuh
b. BPHTB
c. Pajak Penerangan Jalan
d. Pajak Hotel
e. Pajak Reklame, untuk WP berbentuk badan
f. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
g. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
h. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Dipisahkan
2. Belanja
a. Belanja barang dan jasa kepada pihak ketiga dengan nilai transaksi paling sedikit
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
b. Belanja Gaji dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan PNS
c. Belanja pegawai pada rekening belanja langsung, meliputi Honor Tim dan
Lembur Pegawai
d. Honorarium Non PNS dan Belanja Jasa Tenaga Kerja Non PNS
e. Uang Representasi dan Tunjangan bagi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah(DPRD)
f. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD
Pembayaran melalui mekanisme non tunai dilaksanakan secara bertahap,
sebagai berikut:
1. Dengan cara penerbitan surat perintah pemindahbukuan rekening bendahara
dilaksanakan mulai 1 Oktober 2017
2. Dengan cara Internet Banking dan/atau Cash Management System (CMS)
dilaksanakan mulai 1 Januari 2018
Pembayaran melalui mekanisme non tunai dikecualikan untuk belanja sebagai
berikut
1. Belanja Honorarium / Upah/ Transport Non PNS yang pembayarannya tidak terus
menerus (kurang dari 6 kali/bulan)
2. Belanja Honorarium Narasumber/ Tenaga Ahli
3. Belanja Bahan Bakar Minyak
4. Belanja Hadiah Kejuaraan/ Penghargaan Atas Prestasi
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Badan Keuangan dan Aset Daerah
14
5. Belanja Penunjang Operasional Bupati/ Wakil Bupati dan DPRD
6. Belanja Langsung untuk Rumah Tangga Bupati/ Wakil Bupati
7. Belanja Perjalanan Dinas
C. PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Ringkasan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
BKAD sebelum dan sesudah perubahan sebagai berikut.
Tabel 2.2
Ringkasan APBD dan APBD Perubahan BKAD T.A. 2017
ANGGARAN ANGGARAN BERTAMBAH/
URAIAN SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN (BERKURANG)
( Rp) ( Rp) (Rp) %
PENDAPATAN
Pendapatan Pajak
Daerah 81.519.038.320,79 43.024.098.351,29 (38.494.939.969,50) (47,22)
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
13.806.411.232,81 15.783.395.763,54 1.976.984.530,73 14,32
Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang sah 10.386.905.962,99 65.939.765.516,39 55.552.859.553,40 534,84
Jumlah Pendapatan 105.712.355.516,59 124.747.259.631.22 19.034.904.114,63 18,01
BELANJA
Belanja Operasi 13.854.928.061,28 11.904.974.925,64 (1.949.953.135,64) (14.07)
Belanja Modal 295.330.000,00 349.979.000,00 54.649.000,00 18,50
Jumlah Belanja 14.150.258.061,28 12.254.953.925,64 (1.895.304.135,64) (13,39)
Surplus / (Defisit) 91.562.097.455,31 112.492.305.705,58 20.930.208.250,27 22,86
Sisa Lebih
Pembiayaan
Anggaran (SILPA)
91.562.097.455,31 112.492.305.705,58 20.930.208.250,27 22.86
Pada tahun anggaran 2017, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon
Progo mengalami perubahan APBD disebabkan karena adanya beberapa hal sebagai
berikut:
1. Perubahan target pendapatan antara APBD murni dengan APBD perubahan
Penyesuaian belanja gaji berdasarkan realisasi bulan Agustus.
2. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana perkantoran untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan
3. Adanya pergeseran anggaran antar rekening belanja, antar kegiatan karena
disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
15
Pencapaian indikator yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian kinerja Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2017 adalah
sebagai berikut :
1. Belanja Langsung
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
I Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 Penyediaan Jasa dan Peralatan
Perkantoran
77.309.500,00 Jasa surat menyurat, alat tulis kantor, barang cetakan
dan penggandaan kantor, bahan bacaan serta
pembayaran petugas keamanan dan jasa kebersihan
kantor
Dukungan sebesar 6,6 % terhadap
capaian pelayanan administrasi
perkantoran
2 Penyediaan Jasa Keuangan 57.506.700,00 Honor pengelola keuangan dan barang sebanyak 18
orang
Dukungan sebesar 6,6 % terhadap
capaian pelayanan administrasi
perkantoran
3 Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan
Koordinasi
101.830.400,00 Makanan dan minuman rapat dan tamu, koordinasi dan
konsultasi keluar daerah dan dalam daerah
Dukungan sebesar 6,6 % terhadap
capaian pelayanan administrasi
perkantoran
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
16
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
II Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Perkantoran
1 Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
349.979.000,00 2 unit sepeda motor bebek, 1 unit sepeda motor KLX, 4
unit laptop, 2 unit printer, 4 unit kursi putar
Dukungan sebesar 8 % terhadap
capaian ketersediaan sarana dan
prasarana kondisi baik
2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
287.288.750,00 Terpeliharanya gedung kantor, kendaraan
dinas/operasional, peralatan dan perlengkapan kantor,
jasa komunikasi, sumberdaya listrik, perizinan
kendaraan dinas/operasional, komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor, alat kebersihan
kantor
Dukungan sebesar 12 % terhadap
capaian ketersediaan sarana dan
prasarana kondisi baik
III Program Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Kinerja
1 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 32.500.000,00 Rencana kinerja SKPD, Rencana Kinerja Tahunan
SKPD, Penetapan Kinerja SKPD, Rencana Strategis
Dukungan sebesar 10 % terhadap
capaian perencanaan, pengendalian dan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
17
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
SKPD evaluasi kinerja
2 Penyusunan Laporan Keuangan 9.529.300,00 Laporan kinerja semester dan tahunan yang akurat dan
akuntabel
Dukungan sebesar 5 % terhadap
capaian perencanaan, pengendalian dan
evaluasi kinerja
3 Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan
Kinerja
8.500.000,00 Laporan pengendalian dan evaluasi kinerja bulanan,
triwulanan, LAKIP, laporan tahunan, profil kinerja
SKPD, penerapan SPIP
Dukungan sebesar 5 % terhadap
capaian perencanaan, pengendalian dan
evaluasi kinerja
IV Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia SKPD
1 Pendidikan dan Pelatihan Non Formal 12.000.000,00 Diklat pendidikan pegawai dan pelatihan non formal Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan kapasitas pegawai
SKPD
V Program Peningkatan Pengelolaan
Anggaran dan Kualitas Kebijakan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
18
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
Pengelolaan Keuangan
1 Penyusunan APBD 273.316.600,00 Tersusunnya Rancangan Perda tentang Perubahan
APBD dan Rancangan Peraturan Bupati tentang
Penjabaran Perubahan APBD
Tersusunnya Rancangan Perda tentang APBD dan
Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD
Tersusunnya Perda tentang Perubahan APBD dan
Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD
Tersusunnya Perda tentang APBD dan Peraturan
Bupati tentang Penjabaran APBD
Dukungan sebesar 25 % terhadap
capaian pengelolaan anggaran dan
kualitas kebijakan pengelolaan
keuangan
2 Penelitian DPA-L, DPA, DPPA SKPD 14.000.000,00 Terverifikasinya DPA-L, DPA dan DPPA SKPD dan
SKPKD untuk APBD Murni dan perubahan APBD
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian pengelolaan anggaran dan
kualitas kebijakan pengelolaan
keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
19
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
3 Monev dan perumusan kebijakan
penyusunan anggaran
164.057.150,00 Dokumen hasil monev, raperbup tentang SHBJ, dan
pengelolaan BLUD dan dokumen hasil appraisal
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian pengelolaan anggaran dan
kualitas kebijakan pengelolaan
keuangan
4 Monev dan perumusan kebijakan
pelaksanaan anggaran
59.223.800,00 Dokumen hasil monev dan raperbup tentang pedoman
pengelolaan keuangan daerah
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian pengelolaan anggaran dan
kualitas kebijakan pengelolaan
keuangan
5 Penyusunan Penjabaran Anggaran
Mendahului Perubahan APBD
54.532.400,00 Tersusunnya Rancangan Peraturan Bupati tentang
Penjabaran Anggaran mendahului Perubahan
Dukungan sebesar 15 % terhadap
capaian pengelolaan anggaran dan
kualitas kebijakan pengelolaan
keuangan
V Program Peningkatan Pengelolaan
Perbendaharaan
1 Pengelolaan dan Pengendalian Belanja 31.895.900,00 Terbitnya SPD, terverifikasinya kelengkapan dokumen Dukungan sebesar 20 % terhadap
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
20
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
Langsung SPM Belanja Langsung dan terbitnya SP2D capaian peningkatan pengelolaan
perbendaharaan
2 Pengelolaan dan Pengendalian Belanja
Tidak Langsung (BTL)
134.119.600,00 Terbitnya SPD, terverifikasinya kelengkapan dokumen
SPM Belanja Tidak Langsung, terbitnya SP2D,
penguji, register, SKPP, SPT 1721 A2 dan update data
pegawai, terintegrasinya data gaji dari SIM Gaji
SIMDA Keuangan ke SIM Gaji Taspen
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan
perbendaharaan
3 Pelaksanaan Penyelesaian Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
(TGR)
33.545.800,00 Terselesaikannya tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi serta kerugian daerah yang bersifat
informasi
Dukungan sebesar 10 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan
perbendaharaan
4 Pengelolaan Kas Umum Daerah 91.930.100,00 Terkelolanya penerimaan dan pengeluaran Kas Umum
Daerah
Tersusunnya Anggaran Kas
Tersusunnya Laporan Pengelolaan Dana Transfer
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan
perbendaharaan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
21
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
5 Pembinaan perbendaharaan 26.499.200,00 Terbinanya bendahara pengeluaran
Tersahkannya dana-dana langsung yang digunakan
SKPD
Dukungan sebesar 15 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan
perbendaharaan
6 Pengelolaan Keuangan PPKD 22.240.925,00 Tersalurnya belanja keuangan PPKD Dukungan sebesar 15 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan
perbendaharaan
VI Program Peningkatan Penerapan
Akuntansi dan Pelaporan
1 Penyusunan Pertanggungjawaban APBD 84.601.625,00 Tersusunnya Raperda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD dan tersusunnya Peraturan Bupati
tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan penerapan
akuntansi dan pelaporan
2 Penyusunan Laporan Pelaksanaan APBD 12.438.000,00 Tersusunnya Laporan Pelaksanaan APBD Triwulanan,
semester 1 dan prognosis
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan penerapan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
22
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
akuntansi dan pelaporan
3 Sinkronisasi data realisasi APBD 13.812.000,00 Teridentifikasinya dan terklasifikasinya data
penerimaan dan pengeluaran APBD serta
terselenggaranya koordinasi antara SKPD dan SKPKD
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan penerapan
akuntansi dan pelaporan
4 Pengelolaan SIMDA 95.704.300,00 Tersedianya data akuntansi keuangan daerah yang
akurat
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan penerapan
akuntansi dan pelaporan
5 Penyusunan Laporan Dana Tugas
Pembantuan
17.486.000,00 Tersusunnya laporan dana tugas pembantuan tingkat
coordinator UAPPA-W
Dukungan sebesar 20 % terhadap
capaian peningkatan penerapan
akuntansi dan pelaporan
VII Program Peningkatan Penerimaan
Pajak
Daerah
1 Rekonsiliasi data piutang PBB Pedesaan 66.308.800,00 Tersedianya Data Piutang PBB P2 Tahun 2013 Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
23
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
dan Perkotaan capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
2 Perekaman data dan Penetapan Pajak
Daerah
231.833.500,00 Terbitnya SPPT, DHKP, SKPD, SKPDKB, SPTPD
Pajak Daerah Tahun 2017
Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
3 Penagihan Pajak Daerah 683.838.350,00 Terlaksananya Piutang Pajak Daerah Non PBB,
Tertagihnya piutang PBB P2
Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
4 Pembaharuan Basis Data PBB P2 307.406.000,00 Terlaksananya pendataan Obyek dan Subyek Pajak,
kode Zona Nilai Tanah (ZNT), Peta Blok PBB P2
Tahun 2017
Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
5 Pelayanan dan Validasi Data BPHTB 70.031.000,00 Terlayaninya masyarakat dalam mengurus perpajakan
termasuk pembetulan, pembatalan, keberatan, mutasi,
informasi dan validasi BPHTB
Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
24
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
6 Pendataan dan Pendaftaran Obyek dan
Subyek Pajak Daerah
524.661.800,00 Terlaksananya data Obyek dan Subyek Pajak Daerah
Tahun 2017
Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
7 Intensifikasi Penerimaan dan Rekonsiliasi
Pajak Daerah
384.685.550,00 Distribusi dokumen PBB P2 tepat waktu di Tahun 2017
Terwujudnya validitas dan akurasi data PPJ dan PBB
P2
Terlaksananya intensifikasi pajak daerah
Dukungan sebesar 6,88 % terhadap
capaian peningkatan penerimaan pajak
daerah
VIII Program Peningkatan Pendapatan
Daerah
1 Penyusunan Perencanaan Pendapatan
Daerah
133.865.350,00 Tersusunnya database potensi pajak/retribusi,
Tersusunnya target pendapatan daerah
Dukungan sebesar 25 % terhadap
capaian peningkatan pendapatan daerah
2 Evaluasi Pendapatan Daerah 34.038.500,00 Tersusunnya laporan harian penerimaan pendapatan
daerah
Tersusunnya laporan realisasi bulanan pendapatan
Dukungan sebesar 25 % terhadap
capaian peningkatan pendapatan daerah
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
25
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
daerah
Terverifikasinya laporan pendapatan OPD
3 Pelayanan dan Pengadministrasian Benda
Berharga
66.757.700,00 Terpoforasinya dan tersajinya data karcis retribusi dan
terlegalisasinya SPPT PBB
Dukungan sebesar 25 % terhadap
capaian peningkatan pendapatan daerah
4 Pengembangan Pendapatan Daerah 193.057.700,00 Sosialisasi pendapatan daerah Dukungan sebesar 25 % terhadap
capaian peningkatan pendapatan daerah
IX Program Peningkatan Pengelolaan
Asset Daerah
1 Perencanaan dan Monev Aset Daerah 54.183.000,00 Tersusunnya dokumen RKBMD, daftar pengadaan,
kebijakan pengelolaan aset dan laporan hasil monev
pengelolaan aset
Dukungan sebesar 16 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan asset
daerah
2 Penatausahaan Barang Milik Daerah 96.392.675,00 Tersusunnya laporan BMD, SK Bupati Penilaian BMD,
Terbaharukannya SIM Aset dan Persediaan
Dukungan sebesar 16 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan asset
daerah
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
26
NO URAIAN
INDIKATOR/ TOLOK UKUR
MASUKAN
(Rp)
KELUARAN HASIL
3 Pemindahtanganan, Pemusnahan dan
Penghapusan Barang Milik Daerah
50.421.225,00 Terlaksananya pemindahtanganan, pemusnahan dan
penghapusan BMD
Dukungan sebesar 16 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan asset
daerah
4 Perencanaan, monev dan penatausahaan
investasi pemda
45.291.250,00 Tersedianya kebijakan investasi, Tersalurnya investasi
dan terpantaunya investasi pada BUMD
Dukungan sebesar 16 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan asset
daerah
5 Optimalisasi Barang Milik Daerah 25.171.075,00 Terlaksananya sewa menyewa, pinjam pakai,
penyertaan modal dan tukar menukar BMD
Dukungan sebesar 16 % terhadap
capaian peningkatan pengelolaan asset
daerah
6 Penatausahaan Barang Persediaan 39.276.500,00 Tersusunnya laporan barang persediaan dan
penghapusan barang persediaan serta pembinaan
pengelolaan barang persediaan
Terwujudnya bahan pengendalian dan
pelaporan keuangan daerah
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
27
2. Belanja Tidak Langsung
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
Belanja Pegawai
5 . 1 . 1 . 01 Belanja Gaji dan Tunjangan 5.246.031.532,63
5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 4.242.471.362,50
5 . 1 . 1 . 01 . 02 Tunjangan Keluarga 360.332.242,00
5 . 1 . 1 . 01 . 03 Tunjangan Jabatan 248.878.125,00
5 . 1 . 1 . 01 . 05 Tunjangan Fungsional Umum 156.109.375,00
5 . 1 . 1 . 01 . 06 Tunjangan Beras 219.983.535,00
5. 1 . 1 . 01 . 07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 18.193.263,75
5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji 63.629,38
5 . 1 . 1 . 05 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 1.935.855.368,01
5 . 1 . 1 . 05 . 07 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Hotel 2.480.843,01
5 . 1 . 1 . 05 . 08 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Restoran 69.854.182,15
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
28
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
5 . 1 . 1 . 05 . 09 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Hiburan 633.652,50
5 . 1 . 1 . 05 . 10 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Reklame 21.408.016,19
5 . 1 . 1 . 05 . 11 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Penerangan Jalan 215.349.549,55
5 . 1 . 1 . 05 . 12 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Parkir 2.242.100,00
5 . 1 . 1 . 05 . 13 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Air Tanah 1.933.791,75
5 . 1 . 1 . 05 . 15 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 169.767.709,57
5 . 1 . 1 . 05 . 16 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan
755.464.142,25
5 . 1 . 1 . 05 . 17 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 696.721.380,30
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
29
3. Pendapatan Asli Daerah
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
4 . 1 . 1 . 06 Pajak Hotel 49.616.875,00
4 . 1 . 1 . 06 . 03 Losmen/Rumah Penginapan/Pesanggrahan/Hotel/Rumah Kos 49.616.875,00
4 . 1 . 1 . 07 Pajak Restoran 1.397.083.643,04
4 . 1 . 1 . 07 . 02 Rumah Makan 802.530.208,78
4 . 1 . 1 . 07 . 07 Jasa Boga/ Katering 594.553.434,26
4 . 1 . 1 . 08 Pajak Hiburan 12.673.050,00
4 . 1 . 1 . 08 . 02 Pagelaran Kesenian/Musik/Tari/Busana 8.135.750,00
4 . 1 . 1 . 08 . 04 Pameran 4.537.300,00
4 . 1 . 1 . 09 Pajak Reklame 428.160.323,85
4 . 1 . 1 . 09 . 01 Reklame Papan/BillBoard/Videotron/Megatron 405.901.387,50
4 . 1 . 1 . 09 . 02 Reklame Kain 22.258.936,35
4 . 1 . 1 . 10 Pajak Penerangan Jalan 8.613.981.982,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
30
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
4 . 1 . 1 . 10 . 01 Pajak Penerangan Jalan Dihasilkan Sendiri 8.613.981.982,00
4 . 1 . 1 . 11 Pajak Parkir 44.842.000,00
4 . 1 . 1 . 11 . 01 Pajak Parkir 44.842.000,00
4 . 1 . 1 . 12 Pajak Air Tanah 38.675.835,00
4 . 1 . 1 . 12. 01 Pajak Air Tanah 38.675.835,00
4 . 1 . 1 . 14 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 3.395.354.191,40
4 . 1 . 1 . 14 . 04 Batu Kapur 0,00
4 . 1 . 1 . 14. 12 Granit /Andesit 1.800.869.920,00
4 . 1 . 1 . 14. 24 Pasir Kuarsa 1.369.075.200,00
4 . 1 . 1 . 14 .30 Tanah Liat 225.409.071,40
4 . 1 . 1 . 15 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 15.109.282.845,00
4 . 1 . 1 . 15 . 01 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 15.109.282.845,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
31
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
4 . 1 . 1 . 16 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 13.934.427.606,00
4 . 1 . 1 . 16 . 03 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 13.934.427.606,00
4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 15.783.395.763,54
4 . 1 . 3 . 01 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 15.783.395.763,54
4 . 1 . 3 . 01 . 01 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 15.521.161.773,04
4 . 1 . 3 . 01 . 02 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD……… 262.233.990,50
4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 65.939.765.516,39
4 . 1 . 4 . 01 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan 7.378.666.125,00
4 . 1 . 4 . 01 . 02 Hasil Penjualan Peralatan/Mesin 437.000.000,00
4 . 1 . 4 . 01 . 03 Hasil Penjualan Gedung dan Bangunan 6.941.666.125,00
4 . 1 . 4 . 03 Penerimaan Jasa Giro 635.271.118,00
4 . 1 . 4 . 03 . 01 Jasa Giro Kas Daerah 572.661.350,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
32
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
4 . 1 . 4 . 03 . 02 Jasa Giro Bendahara 62.609.768,00
4 . 1 . 4 . 04 Pendapatan Bunga 7.421.772.542,36
4 . 1 . 4 . 04 . 01 Pendapatan Bunga Deposito 7.421.772.542,36
4 . 1 . 4 . 07 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 326.730,00
4 . 1 . 1 . 07 . 03 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum
326.730,00
4 . 1 . 4 . 08 Pendapatan Denda Pajak 128.451.701,00
4 . 1 . 4 . 08 . 06 Pendapatan Denda Pajak Hotel 68.356,00
4 . 1 . 4 . 08 . 07 Pendapatan Denda Pajak Restoran 197.240,00
4 . 1 . 4 . 08 . 08 Pendapatan Denda Pajak Hiburan 0,00
4 . 1 . 4 . 08 . 09 Pendapatan Denda Pajak Reklame 248.401,00
4 . 1 . 4 . 08 . 11 Pendapatan Denda Pajak Parkir 5.902,00
4 . 1 . 4 . 08 . 12 Pendapatan Denda Pajak Air Tanah 310.142,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
33
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
4 . 1 . 4 . 08 . 14 Pendapatan Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 40.013.785,00
4 . 1 . 4 . 08 . 15 Pendapataan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 87.607.875,00
4 . 1 . 4 . 11 Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda 43.437.000,00
4 . 1 . 4 . 11 . 01 Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda 43.437.000,00
4 . 1 . 4 . 13 Pendapatan dari Pengembalian 3.399.450.420,00
4 . 1 . 4 . 13 . 03 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan 39.653.102,00
4 . 1 . 4 . 13 . 07 Pendapatan Dari Pengembalian dari Temuan Pemeriksaan 165.754.646,00
Pendapatan Dari Pengembalian Bantuan Keuangan untuk Pemilukada 3.194.042.672,00
4 . 1 . 4 . 16 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah 110.988.237,00
4 . 1 . 4 . 16 . 01 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa 110.988.237,00
4 . 1 . 4 . 24 Pendapatan Dari Pengelolaan BUKP 55.914.957,53
4 . 1 . 4 . 24 . 01 Dana Pembinaan 31.951.404,31
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
Badan Keuangan dan Aset Daerah
34
KODE REKENING URAIAN JUMLAH
(Rp)
4 . 1 . 4 . 24 . 02 Jasa Produksi 23.963.553,22
4 . 1 . 4 . 26 Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan yang Merupakan Hak
Daerah
46.765.486.685,50
4 . 1 . 4 . 26 . 01 Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan Hak Daerah 46.765.486.685,50
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 35
Badan Keuangan dan Aset Daerah
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo pada
dasarnya memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan pelaksanaan
APBD pada tahun 2017. Adapun pencapaian realisasi keuangan Tahun 2017
dibandingkan dengan anggaran tahun 2017 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Realisasi Keuangan Tahun 2017 dibandingkan dengan Anggaran Tahun 2017
dengan penggolongan rekening sesuai SAP
URAIAN ANGGARAN REALISASI
% ( Rp.) ( Rp.)
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 43.024.098.351,29 47.237.503.606,60 109,79
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
dipisahkan
15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 100,00
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang sah 65.939.765.516,39 24.180.776.605,11 36,67
Jumlah Pendapatan 124.747.259.631,22 87.201.675.975,25 69,90
BELANJA
Belanja Operasi 11.904.974.925,64 11.592.202.488,00 97,37
Belanja Pegawai 8.557.355.900,54 8.385.023.939,00 97,99
Belanja Barang dan Jasa 3.347.619.025,00 3.207.178.549,00 95,80
Belanja Modal 349.979.000,00 273.272.460,00 78,08
Jumlah Belanja 12.254.953.925,64 11.865.474.948,00 96,82
Surplus / (Defisit) 112.492.305.705,58 75.336.201.027,25 66,97
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA) 112.492.305.705,58 75.336.201.027,25 66,97
A. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, struktur
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi
daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah. Pada dokumen APBD tercantum besaran
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 36
Badan Keuangan dan Aset Daerah
target pendapatan daerah yang dipergunakan sebagai prediksi pendapatan yang
terukur dan merupakan capaian minimal yang harus diperoleh. Sedangkan di akhir
tahun anggaran, diketahui realisasi penerimaan atas pendapatan daerah dimaksud.
Berdasar PP 71 Tahun 2010 Lampiran II.05 PSAP 04 disebutkan bahwa
keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui secara kuantitatif berdasarkan
tingkat efektivitas yang diukur dengan membandingkan hasil (outcome) dengan
target yang ditetapkan. Dalam konteks pengukuran efektivitas pendapatan, hasil
adalah realisasi pendapatan sedangkan target adalah anggaran pendapatan.
Apabila hasil perhitungan menghasilkan angka/persentase mendekati 100%, maka
disimpulkan semakin efektif. Dari Tabel 3.1 tampak bahwa realisasi pendapatan
pajak daerah selama tahun anggaran 2017 mencapai 109,79% atau sebesar Rp.
47.237.503.606,60 sedangkan untuk pendapatan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan mencapai 100 % atau sebesar Rp. 15.783.395.763,54,
realisasi Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah mencapai Rp.
24.180.776.605,11 atau sebesar 36,67 %.
Realisasi pendapatan pajak daerah lebih dari target sebesar Rp
4.213.405.255,31 atau 9,80 % dari target sebesar Rp 43.024.098.351,29. Realisasi
Pajak Hotel lebih dari target sebesar Rp 21.365.885,00 disebabkan karena
okupansi hotel meningkat, karena dampak pembangunan bandara.. Realisasi Pajak
Restoran lebih dari target sebesar Rp 235.014.680,56 disebabkan karena Realisasi
pajak restoran melebihi target, karena adanya intensifikasi pajak restoran di
APBD Desa. Pajak Hiburan lebih dari target sebesar Rp 3.078.950,00 disebabkan
karena di akhir tahun ada even Kulfest. Pajak Penerangan Jalan lebih dari target
sebesar Rp 322.946.012,00. Pajak Parkir lebih dari target sebesar Rp 5.228.000,00
disebabkan bertambahnya jumlah obyek pajak parkir baru pada tahun ini. Pajak
Air Tanah lebih dari target sebesar Rp 18.900.011,00 disebabkan karena
bertambahnya obyek pajak air tanah baru. Pajak Mineral Bukan Logam an Batuan
lebih dari target sebesar Rp 775.584.538,60 disebabkan karena adanya
intensifikasi pendataan MBLB di Triwulan IV. Pajak Bumi dan Bangunan P2
lebih dari target sebesar Rp 224.834.603,00. Hal ini disebabkan antara lain karena
adanya pendaftaran obyek baru, adanya pemecahan obyek tanah, adanya
pendataan ulang obyek pajak maupun adanya upaya intensifikasi penagihan
piutang pajak tahun-tahun sebelumnya. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan lebih dari target sebesar Rp 2.590.138.490,00 disebabkan karena
adanya dampak bandara. Banyak warga yang terkena dampak bandara tidak
menempati tanah relokasi, tetapi mencari lahan sendiri.
Pajak daerah PBB P2 dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo terhitung
mulai tahun 2014. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2013 tentang
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 37
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Untuk masa pajak tahun 2017
telah dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 335.009
lembar dengan nominal ketetapan pajak sebesar Rp 17.159.133.528,00. Selama
tahun 2017 terdapat perubahan SPPT karena koreksi tambah sebesar Rp
1.088.400.214,00 dan koreksi kurang sebesar Rp 2.347.782.740,00. Sehingga
pokok ketetapan akhir sebesar Rp 15.899.751.002,00.
Upaya yang dilakukan selama tahun 2017 untuk pemungutan pajak PBB
P2 antara lain :
1. Mengirim Negatif List kepada desa melalui kecamatan setiap awal bulan
menjelang jatuh tempo pembayaran;
2. Melakukan jemput bola pembayaran PBB bekerjasama dengan PT. Bank BPD
DIY di kecamatan dan kelurahan;
3. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak kepada masing-masing Wajib Pajak yang
belum memenuhi kewajibannya pada tahun-tahun sebelumnya.
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sesuai
target sebesar Rp 15.783.395.763,54 atau sebesar 100%. Realisasi penerimaan
lain-lain PAD yang sah kurang dari target sebesar Rp 41.758.988.911,28 atau
sebesar 63,33%. Dengan rincian sebagai berikut : Hasil penjualan aset daerah
yang tidak dipisahkan lebih dari target sebesar Rp 2.212.428.775,00 karena usulan
penghapusan barang dari SKPD bertambah. Penerimaan jasa giro kas daerah lebih
dari target sebesar Rp 139.993.122,00 dikarenakan jasa giro bank diperhitungkan
secara harian. Penerimaan jasa giro pemegang kas lebih dari target sebesar Rp
5.695.543,00 karena terdapat jasa giro dari dana yang belum digunakan karena
implementasi transaksi non tunai. Penerimaan bunga deposito lebih dari target
sebesar Rp 1.596.524.624,73 disebabkan karena optimalisasi dana yang belum
digunakan untuk belanja (iddle cash). Pendapatan Denda Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan lebih dari target sebesar Rp 154.946.774,00 disebabkan
karena Angka target didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2017,
sedangkan penyelesaian pekerjaan di akhir tahun sehingga overtarget berasal dari
penerimaan triwulan IV 2017. Pendapatan denda pajak lebih dari target sebesar
Rp 147.930.136,50 disebabkan karena angka target denda didasarkan pada
realisasi penerimaan pada triwulan III 2017, sehingga overtarget berasal dari
penerimaan triwulan IV 2017. Pendapatan denda atas pelanggaran perda lebih dari
target sebesar Rp 27.927.500,00 disebabkan karena angka target denda didasarkan
pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2017, sehingga overtarget berasal dari
penerimaan triwulan IV 2017. Pendapatan dari pengembalian lebih dari target
sebesar Rp 343.939.597,00 disebabkan karena angka target pendapatan dari
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 38
Badan Keuangan dan Aset Daerah
pengembalian didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2017,
sehingga overtarget berasal dari penerimaan triwulan IV 2017. Hasil dari
pemanfaatan kekayaan daerah lebih dari target sebesar Rp 2.334.625,00 hal ini
disebabkan adanya obyek sewa baru yaitu kantin Setwan dan kantin Dinas
Adminduk. Pendapatan dari pengelolaan BUKP terealisasi sebesar Rp
55.914.959,52. Bentuk-bentuk pendapatan lainnya yang merupakan hak daerah
kurang dari target sebesar Rp 46.390.709.610,50 disebabkan karena ada
pergeseran anggaran setelah perubahan untuk Dana BOS SD, SMP Negeri
dipindah ke Dinas Dikpora yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kulon Progo
Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun
2017 tentang penjabaran Perubahan APBD Tahun 2017 tanggal 24 November
2017.
Dalam pengelolaan pendapatan asli daerah, ada beberapa permasalahan
yang dihadapi antara lain :
a. Capaian penerimaan atas pendapatan yang ditargetkan, belum seluruhnya dapat
memenuhi capaian sebesar 100% ;
b. Belum tergalinya secara optimal berbagai potensi sumber-sumber pendapatan
asli daerah ;
c. Terbatasnya sarana dan prasarana mobilitas operasional ;
d. Keterbatasan sumber daya manusia aparatur pengelola pendapatan baik pada
sisi kuantitas maupun kualitas SDM.
Adapun solusi dalam penyelesaian atas permasalahan dimaksud,
diantaranya adalah :
a. Melakukan ektensifikasi dan intensifikasi dan diversifikasi terhadap sumber-
sumber pendapatan asli daerah ;
b. Mengkaji potensi, eksplorasi potensi serta penerapan manajemen pengelolaan
pendapatan yang efektif ;
c. Perbaikan mekanisme pemungutan pendapatan daerah dalam rangka
peningkatan dan percepatan penerimaan pendapatan asli daerah ;
d. Peninjauan terhadap berbagai peraturan daerah tentang Pendapatan Asli
Daerah yang disesuaikan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
e. Meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah melalui optimalisasi fungsi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan ;
f. Pengembangan usaha daerah melalui penambahan permodalan maupun
peningkatan kemampuan SDM pengelola BUMD ;
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 39
Badan Keuangan dan Aset Daerah
g. Dilakukan pendekatan kepada kelompok masyarakat yang belum memenuhi
kewajiban pembayaran piutang ;
h. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang operasional pengelolaan
pendapatan asli daerah ;
i. Meningkatkan kemampuan aparatur SDM pengelola pendapatan asli daerah
melalui pendidikan, pelatihan, dan koordinasi ;
j. Meningkatakan kesadaran masyarakat secara intensif melalui berbagai
kesempatan dengan penyuluhan dan sosialisasi.
B. Target dan Realisasi Belanja
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan dalam
bentuk regulasi peraturan daerah mencantumkan batas maksimal penganggaran,
yang dipergunakan sebagai dasar belanja daerah. Belanja daerah bila
diklasifikasikan menurut kelompok, dibedakan menjadi Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung dimaksudkan sebagai belanja
yang dianggarkan yang tidak terkait secara langsung dengan program kegiatan.
Sedangkan belanja langsung adalah belanja yang terkait secara langsung dengan
program dan kegiatan.
Perbandingan antara belanja langsung dan tidak langsung masih
didominasi oleh belanja tidak langsung sebesar 58,60 % yang berupa belanja
pegawai. Untuk belanja langsung sebesar 41,40% dengan porsi terbesar pada
belanja barang dan jasa.
Realisasi Belanja sebesar Rp 11.865.474.948,00 di bawah anggaran
sebesar Rp 12.254.953.925,64 atau 96,82 % dari anggaran. Sisa anggaran yang
belum terealisasi sebesar Rp 389.478.977,64 antara lain disebabkan :
a. adanya beberapa akun belanja yang direalisasikan sesuai kebutuhan seperti
pada pos belanja pegawai yang terdapat sisa sebesar Rp 135.698.961,64.
Terdiri dari Belanja Gaji dan Tunjangan terdapat sisa sebesar Rp
100.270.427,63 disebabkan karena adanya acres (prediksi kenaikan pangkat
dan tunjangan keluarga) sebesar 1,5 %. Sisa gaji dan tunjangan dikarenakan
tidak ada perubahan database pegawai BKAD. Sisa belanja insentif sebesar
Rp 35.428.534,01 terdiri dari Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah-
Pajak Penerangan Jalan terdapat sisa Rp 4.200.549,55 ; Belanja Insentif
Pemungutan Pajak Daerah-Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan terdapat
sisa sebesar Rp 752.501,57; Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah-
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan tedapat sisa sebesar Rp
9.262.642,25; Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah- Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan tedapat sisa sebesar Rp 20.332.380,30
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 40
Badan Keuangan dan Aset Daerah
disebabkan karena karena kekosongan Pejabat Wakil Bupati. Bulan Januari
s.d Mei tidak ada Jabatan Wakil Bupati sehingga tidak dapat dicairkan
b. Sisa sebesar Rp 253.780.016,00 terdapat efisiensi penggunaan anggaran dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan / program tahun 2017 yang menurut kami
cukup signifikan antara lain:
1) pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran terdapat sisa
Rp 76.706.540,00 karena adanya selisih harga antara harga pasar dengan
harga di DPA dan Belanja modal gedung dan bangunan
(pembangunan pos jaga) tidak direalisasikan karena tempat yang
mau ditempati sudah ada bangunannya sehingga yang direalisasikan
belanja sewa.
2) pada kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran terdapat
sisa anggaran sebesar Rp 49.472.440,00 ; Belanja telepon terdapat sisa Rp
9.911.993,00 Belanja telepon terdapat sisa Rp 6.722.359,00 karena
menyesuaikan dengan pemakaian/tagihan. Belanja perawatan kendaraan
bermotor terdapat sisa sebesar Rp 24.357.888,00 dan Belanja
Pemeliharaan terdapat sisa sebesar Rp 8.478.200,00 karena direalisasikan
sesuai kebutuhan.
3) Pada kegiatan Pelaksanaan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) terdapat sisa sebesar Rp 7.819.250,00.
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan terdapat sisa sebesar Rp
2.480.000,00 karena honor wakil bupati tidak direalisasikan. Belanja
makanan dan minuman rapat terdapat sisa sebesar Rp 2.400.000,00 karena
rapat tidak terserap optimal karena menunggu hasil Tindak Lanjut Irda
dan menunggu Juklak PP Nomor 38 Tahun 2016. Belanja Perjalanan
Dinas terdapat sisa sebesar Rp 2.736.000,00 karena Perjalanan dinas Luar
Provinsi belum dilaksanakan karena menunggu hasil sidang majelis TP
TGR
4) pada kegiatan Monev dan Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Anggaran
terdapat sisa Rp 5.714.200,00. Belanja ATK terdapat sisa Rp 448.200,00
disebabkan karena pembelian ATK menyesuaikan harga pasar. Belanja
makanan dan minuman rapat terdapat sisa sebesar Rp 3.024.000,00 karena
rapat menyesuaikan kebutuhan. Belanja perjalanan dinas terdapat sisa
sebesar Rp 2.020.000,00 karena Koordinasi dengan SKPD tidak dilakukan
dengan datang ke SKPD tetapi memanfaatkan rapat dan saat
pendampingan desk penyusunan anggaran
5) pada kegiatan Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Umum
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 41
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Daerah terdapat sisa Rp 6.853.772,00. Honorarium panitia pelaksana
kegiatan terdapat sisa Rp 850.000,00 karena honor Wakil Bupati tidak
direalisasikan. Pada belanja ATK terdapat sisa Rp 524.100,00 karena
selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar. Pada belanja perjalanan
dinas terdapat sisa sebesar Rp 3.156.072,00 karena Laporan DAK Fisik
hanya ke KPPN Wates sehingga Perjalanan Dinas ke Luar Provinsi tidak
terserap optimal.
6) Pada kegiatan Sinkronisasi Data Realisasi APBD terdapat sisa sebesar Rp
1.830.750,00. Honorarium panitia pelaksana kegiatan terdapat sisa sebesar
Rp 1.740.000,00 karena terjadi mutasi/promosi PNS sehingga honorarium
tidak dapat terealisasi sesuai rencana, belanja ATK terdapat sisa Rp
90.750,00 karena selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar.
7) Pada kegiatan Pengelolaan SIMDA terdapat sisa sebesar Rp 8.004.051,00.
Honorarium panitia pelaksana kegiatan terdapat sisa sebesar Rp
5.468.000,00 karena terjadi mutasi/promosi PNS sehingga honorarium
tidak dapat terealisasi sesuai rencana, belanja ATK terdapat sisa Rp
119.850,00 karena selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar. Belanja
perjalanan dinas terdapat sisa sebesar Rp 2.365.201,00 karena
menyesuaikan kebutuhan.
Adapun solusi dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada,
diantaranya :
a. Penentuan prioritas kebutuhan yang lebih diutamakan kepada pelaksanaan
program kegiatan kelompok belanja langsung.
b. Melakukan pelatihan pendidikan dan ketrampilan untuk memperkaya
penguasaan materi peraturan perundangan yang berlaku.
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga berwenang untuk melakukan
pendampingan terhadap pelaksanaan PBB P2 dan penyelenggaraan
pemungutan BPHTB.
d. Memberikan pemahaman / sosialisasi terus menerus kepada PPTK tentang
pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundangan-
undangan secara baik dan benar serta tertib administrasi.
e. Memberikan pemahaman/sosialisasi tentang pentingnya perumusan
perencanaan pengelolaan keuangan kepada PPTK sampai pada penggunaan
serta pertanggungjawabannya.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 42
Badan Keuangan dan Aset Daerah
3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah
Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Masih belum terpenuhinya SDM di BKAD yang sesuai dengan angka kebutuhan
baik dari segi kuantitas maupun kualitas pegawai.
b. Masih terbatasnya sarana dan prasarana kerja yang ada.
c. Gudang arsip kurang memadai sehingga ruang kerja digunakan untuk menampung
surat/ arsip yang membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 43
Badan Keuangan dan Aset Daerah
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas pelaporan adalah unit Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan keuangan. BKAD Kabupaten Kulon Progo merupakan entitas
pelaporan.
Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD/PPK-SKPD untuk menyelenggarakan
akuntansi pengelolaan keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan
berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut
disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka
penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.
Produk dari entitas akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) ditunjuk sebagai entitas akuntansi
yang bertugas menyusun Laporan Keuangan Tahun 2017 sebagai wujud
pertanggungjawaban dari pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017. Penyusunan
Laporan Keuangan Tahun 2017 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun
2011.
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan BKAD
Kabupaten Kulon Progo
Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan
Tahun 2017 adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset,
kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya
laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian.
Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk
memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas
Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang
mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 44
Badan Keuangan dan Aset Daerah
seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA
disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas
akuntansi/entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui
pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian,
bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA
disusun berdasarkan basis akrual.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui
dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar.
4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan BKAD
Kabupaten Kulon Progo
Laporan keuangan entitas akuntansi harus menyajikan setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilakukan pengukuran
dan analisis akuntansi.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam Laporan Keuangan BKAD Kabupaten Kulon Progo.
Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan
historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pos-pos dalam Laporan Keuangan BKAD Kulon Progo Tahun 2017 diukur
dengan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang
asing (jika ada) akan dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal neraca.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Pos – pos Pendapatan - LRA dan Belanja
a. Pendapatan – LRA :
Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah
dengan interpretasi sebagai berikut :
a) Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 45
Badan Keuangan dan Aset Daerah
b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai
pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke
RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan
bagian dari BUD.
c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa
disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib
melaporkannya kepada BUD untuk dapat disahkan/diakui sebagai
pendapatan daerah.
d) Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung yang berasal dari
dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas
dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD
untuk dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.
e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah
berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, entitas lain tersebut
dan BUD mengakuinya sebagai pendapatan.
Pendapatan yang tidak masuk pada interpretasi di atas diungkapkan dalam
CALK.
Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai BLUD.
BLUD menyampaikan laporan pendapatan setiap bulan untuk
mendapatkan pengesahan oleh BUD. Bentuk laporan pendapatan
sebagaimana tercantum dalam format pengesahan pendapatan dan belanja
BLUD.
b. Belanja :
Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur
berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam
dokumen pengeluaran yang sah.
Belanja diakui pada saat :
a) Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.
b) Kas atas belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan oleh Bendahara
Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat
diterbitkannya SP2D.
c) Kas yang dikeluarkan untuk belanja yang digunakan langsung oleh
SKPD/Unit Kerja yang berbentuk BLUD, dimana pendapatan yang
digunakan langsung untuk pengeluaran Belanja tersebut tidak disetor
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 46
Badan Keuangan dan Aset Daerah
ke RKUD terlebih dahulu, dengan syarat entitas penerima wajib
melaporkannya kepada BUD.
d) BLUD menyampaikan laporan belanja setiap bulan untuk
mendapatkan pengesahan oleh BUD. Bentuk laporan belanja
sebagaimana tercantum dalam format pengesahan pendapatan dan
belanja BLUD.
e) Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal
dari hibah langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas wajib
melaporkannya kepada BUD.
Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika
memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :
a) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.
b) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak
dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika
perolehan barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga
maka penganggarannya melalui belanja barang dan jasa.
Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset
tetap yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap
digunakan.
Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal
SKPD, meliputi biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen,
honor pejabat dan/atau panitia pengadaan, honor panitia penerima barang,
atk, penggandaan, biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas
dalam rangka pengadaan, biaya perencanaan dan pengawasan.
Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak
menambah nilai aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.
Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai
belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh
kriteria sebagai berikut :
1) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :
a) Bertambah ekonomis/efisien, dan/atau
b) Bertambah umur ekonomis, dan/atau
c) Bertambah volume, dan/atau
d) Bertambah kapasitas produksi.
2) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap
tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang
telah ditetapkan.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 47
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa
dicatat dan diakui sebesar nilai belanja hibah yang dikeluarkan.
Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang
atau jasa dicatat dan diakui sebesar nilai belanja bantuan sosial yang
dikeluarkan.
Belanja bagi hasil dicatat dan diakui sebesar nilai yang dikeluarkan.
Belanja tidak terduga dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan
diakui sebagai belanja tidak terduga sebesar nilai yang dikeluarkan.
Kriteria untuk belanja tidak terduga ialah Belanja untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti kebutuhan
tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana
sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan atau
hal yang sangat mendesak dalam rangka penyelenggaraan kewenangan
pemerintah daerah, termasuk pengembalian atas kelebihan Penerimaan
Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
2. Pos – pos Neraca
a. Kas dan Setara Kas
Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk
valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal neraca.
Kas Pemerintah Daerah mencakup :
1) Uang daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah, yang
meliputi rupiah dan valuta asing.
Uang daerah terdiri dari :
(a) Kas dalam Kas Daerah berada di bawah penguasaan BUD yang
disimpan pada RKUD (Rekening Kas Umum Daerah). RKUD
ditujukan untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang
ditetapkan.
(b) Kas di Bendahara Penerimaan;
Saldo kas di bendahara penerimaan dapat terdiri dari kas tunai
dan kas di rekening penerimaan. Saldo kas di Bendahara
Penerimaan akan bertambah apabila terdapat uang masuk dari
penerimaan pendapatan dan saldo kas di Bendahara Penerimaan
akan berkurang apabila terdapat uang keluar yang berasal dari
penyetoran penerimaan pendapatan ke RKUD.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 48
Badan Keuangan dan Aset Daerah
(d) Kas di Bendahara Pengeluaran;
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari kas tunai dan
kas di rekening pengeluaran.
2) Kas Pemerintah di Luar Pengelolaan Bendahara Umum Daerah
(a) Kas di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan
bukan merupakan bagian dari BUD.
(b) Kas di Bendahara Pengeluaran, apabila Bendahara Pengeluaran
bukan merupakan bagian dari BUD
(c) Saldo Kas Lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan
Pemerintahan
Saldo kas lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan
Pemerintah dipergunakan untuk menampung sisa kas atas
penerimaan tertentu lainnya yang diterima karena
penyelenggaraan pemerintahan.
(d) Kas di BLUD
Pengakuan Kas dan Setara Kas
1) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas.
2) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada Pemerintah
Daerah, diakui pada saat diterima dan/atau dikeluarkan oleh
bendahara/rekening kas umum daerah
b. Piutang
Pengukuran Piutang
1) Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah
piutang yang belum dilunasi.
2) Pengukuran piutang berdasar pungutan :
Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari peraturan
perundang-undangan adalah sebagai berikut:
a) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan
yang ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang
diterbitkan.
b) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan
yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk WP
yang mengajukan banding.
c) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan
yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan
oleh majelis hakim Pengadilan Pajak.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 49
Badan Keuangan dan Aset Daerah
d) Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value) untuk piutang yang tidak diatur dalam undang-
undang tersendiri dan kebijakan penyisihan piutang tidak
tertagih telah diatur oleh Pemerintah.
Piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan
disajikan di neraca sebagai Aset Lancar apabila jatuh tempo
kurang dari satu tahun buku dan disertai dengan penyisihannya.
Pengakuan Piutang
Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat
dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
Untuk dapat diakui sebagai piutang harus memenuhi kriteria :
1) Diterbitkan surat ketetapan; atau
2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;
atau
Suatu pendapatan yang telah memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai
pendapatan, namun ketetapan kurang bayar dan penagihan ditentukan
beberapa waktu kemudian, maka pendapatan tersebut dapat diakui sebagai
piutang. Penetapan perhitungan taksiran pendapatan dimaksud harus
didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan limit waktu pelunasan tidak
melebihi satu periode akuntansi berikutnya.
Terhadap piutang yang penagihannya diserahkan kepada PUPN maka
piutang tersebut tetap diakui, yang berarti tidak terjadi pengalihan
pengakuan atas piutang tersebut. Akuntansi menyisihkan 100% piutang
yang diserahkan ke PUPN tersebut.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
a) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus
dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan
kualitas piutang.
b) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah taksiran nilai piutang yang
kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan
datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.
c) Nilai penyisihan piutang tidak tertagih tidak bersifat akumulatif
tetapi diterapkan setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan
kualitas piutang.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 50
Badan Keuangan dan Aset Daerah
d) Penyisihan piutang tidak tertagih diperhitungkan dan dibukukan
dalam periode yang sama dengan periode timbulnya piutang,
sehingga dapat menggambarkan nilai yang betul-betul diharapkan
dapat ditagih.
Tabel 4.1
Besaran Penyisihan Piutang berdasarkan Kualitas Piutang
No Uraian
Kualitas Piutang
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
1 Piutang
pajak 0,50 % 10 % 50 % 100 %
2 Piutang
retribusi 0,50 % 10 % 50 % 100 %
3 Piutang
lainnya 0,50 % 10 % 50 % 100 %
e) Penyisihan piutang di Neraca disajikan sebagai unsur pengurang dari
piutang yang bersangkutan dan tidak menghapus kewajiban bayar
yang ada. Nilai penyisihan piutang diungkapkan pada Catatan atas
Laporan Keuangan.
f) Penyisihan piutang tak tertagih bukan merupakan penghapusan
piutang. Untuk penghapusan piutang akan diatur dengan peraturan
bupati tersendiri.
g) Untuk piutang yang dihapus secara bersyarat disajikan dalam catatan
atas laporan keuangan.
h) Penyisihan piutang diakui sebagai beban,merupakan koreksi agar
nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai dengan nilai yang
diharapkan dapat ditagih (net realizable value).
i) Penyajian penyisihan piutang di Neraca merupakan unsur pengurang
dari piutang yang bersangkutan.
c. Persediaan
Pengukuran persediaan
Persediaan disajikan sebesar :
1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 51
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan
harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun
belanja barang dan jasa.
Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan
yang terakhir diperoleh.
Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan
untuk dijual, seperti karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.
2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung
yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak
langsung yang dialokasikan secara sistematis.
3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan
menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai
tukar aset atau penyelesaian kewajiban antarpihak yang memahami dan
berkeinginan melakukan transaksi wajar.
Pengakuan persediaan
1) Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh pemerintah daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal, dan telah diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah.
2) Pada akhir periode akuntansi, dilakukan inventarisasi fisik persediaan
sebagai dasar penilaian persediaan
3) untuk persediaan obat yang kedaluwarsa dikeluarkan dari catatan
persediaan dengan berita acara yang ditandatangani oleh kepala
SKPD.
Penilaian persediaan
Metode penilaian persediaan menggunakan :
1) Metode FIFO.
Metode FIFO digunakan untuk menilai persediaan yang menjadi core
bisnis SKPD, yaitu persediaan obat di RSUD dan Puskesmas, dan
blanko kependudukan.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 52
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Khusus untuk persediaan obat memperhatikan masa kedaluwarsa
obat.
2) Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak
material dan bermacam-macam jenis, contoh : Alat Tulis Kantor.
3) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakan dinilai dengan
menggunakan harga perolehan.
Pencatatan persediaan dilakukan dengan:
1) Metode perpetual untuk persediaan yang dinilai menggunakan metode
FIFO. Dengan metode perpetual, pencatatan dilakukan setiap ada
persedian yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan
selalu ter-update.
2) Metode Periodik untuk persediaan yang dinilai menggunakan harga
pembelian terakhir dan nilai wajar. Jumlah persediaan akhir diketahui
dengan melakukan stock opname pada akhir periode.
Beban Persediaan
1) Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.
Untuk persediaan yang dicatat secara perpetual pengakuan beban
persediaan menggunakan pendekatan aset. Untuk kepentingan
efisiensi dan efektifitas penjurnalan dilakukan satu kali saja yaitu
dengan menjurnal pembelian dan pemakaian satu bulan (akumulasi).
Untuk persediaan yang dicatat secara periodik pengakuan beban
persediaan menggunakan pendekatan beban.
2) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian
Laporan Operasional (pada akun beban barang).
3) Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, pencatatan persedian
dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai
per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.
4) Pengukuran pemakaian persediaan yang dicatat secara periodik
dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo
awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan,
dikurangi dengan saldo akhir persediaan, dikalikan harga pembelian
terakhir.
Rumus :
(saldo awal + pembelian - saldo akhir) x harga beli terakhir.
5) Penyesuaian beban persediaan dilakukan pada setiap akhir semester.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 53
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Penghapusan persediaan
Persediaan obat yang kedaluwarsa dihapuskan dari catatan
persediaan dengan surat keputusan penghapusan yang
ditandatangani oleh kepala SKPD setelah mendapat persetujuan
dari Sekretaris Daerah selaku pengelola barang.
Persediaan dapat meliputi antara lain :
1) Persediaan Alat Tulis Kantor
Meliputi persediaan berbagai alat tulis kantor.
2) Persediaan Alat Listrik/Alat Elektronik
Meliputi Persediaan Alat Listrik dan Alat Elektronik
3) Persediaan Material/Bahan
Meliputi persediaan
a) Bahan Baku Bangunan khusus bahan baku bangunan di
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan
Permukiman
b) Bahan Obat – obatan
c) Bahan Kimia
d) Bahan di instalasi gizi
e) Bahan haemodialisa
f) Bahan laboratorium
g) Bahan radiologi
h) Bahan Makanan Pokok
i) Bahan Makanan Ternak
j) Bahan Pupuk
k) Bahan Pakaian Kerja Lapangan dan Kelengkapannya
l) Bahan Percontohan
m) Bahan Diklat/Kursus
n) Bahan Pakaian Dinas dan kelengkapannya
o) Bahan Pakaian Batik
p) Bahan Pakaian Olahraga
q) Bahan Pakaian Adat Daerah
r) Bahan Pakaian Paskibra/Tonti
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 54
Badan Keuangan dan Aset Daerah
d. Aset Tetap
Pengukuran Aset Tetap
1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
2) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu
aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut
dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung antara lain :
a) Biaya persiapan tempat;
b) Biaya import;
c) Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat;
d) Biaya pemasangan;
e) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;
f) Biaya konstruksi;
g) Biaya administrasi;
h) Biaya kepanitiaan.
3) Setiap SKPD/unit kerja harus melakukan kapitalisasi terhadap
belanja barang dan jasa yang berakibat :
a) Memperoleh aset tetap hingga siap pakai;
b) Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah; dan/atau
c) Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.
4) Adapun pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas :
a) Perolehan awal aset tetap melalui pengeluaran belanja modal
yang nilainya sama/lebih dari batasan nilai minimum kapitalisasi
aset tetap dan dimanfaatkan untuk kegiatan pemerintah daerah
serta tidak untuk dijual, meliputi :
(1) Pengadaan tanah;
(2) Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin;
(3) Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan;
(4) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau
(5) Pembelian/pembangunan aset tetap lainnya.
b) Pengeluaran setelah perolehan awal jika mengakibatkan
peningkatan kualitas, kapasitas, kuantitas dan/atau umur aset
yang telah dimiliki dan bernilai sama/melebihi batasan
minimum nilai kapitalisasi aset tetap, dikapitalisasi sebagai aset
tetap.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 55
Badan Keuangan dan Aset Daerah
5) Adapun pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri atas :
a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin (rehabilitasi) yang
bertujuan untuk mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah
ada ke dalam kondisi normal tanpa memperhatikan besar
kecilnya jumlah belanja, contohnya biaya pengecatan
bangunan/kendaraan/meubelair, penggantian suku cadang
kendaraan (ban, accu, busi), servis peralatan dan mesin rutin,
penambahan assesoris kendaraan (kecuali AC, power steering,
audio dan audio visual), servis peralatan/perlengkapan kantor
(komputer, mesin tik, AC, TV, LCD, sound system, dll).
b) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun
tidak dipasarkan, meliputi:
(1) Pengeluaran untuk membiayai proses produksi.
(2) Pembelian/pengadaan barang pakai habis seperti ATK.
(3) Pengeluaran langganan daya dan jasa.
(4) Lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang
bersifat non-fisik dan secara langsung menunjang tugas
pokok dan fungsi SKPD dengan nilai tidak memenuhi
batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.
(5) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang
diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan. Distribusi biaya perolehan diperhitungkan
secara proporsional sesuai dengan nilai barang.
Pengakuan aset Tetap
1) Semua biaya perolehan aset tetap dianggarkan dalam rekening/akun
belanja modal.
2) Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria :
a) Berwujud;
b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
f) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi;
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 56
Badan Keuangan dan Aset Daerah
g) Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap
pengeluaran untuk :
(1) pengadaan/pembelian tanah;
(2) pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau
(3) pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian,
hewan/ternak, dan tumbuhan.
3) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua
pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk
meningkatkan kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur
teknisnya dalam rangka menambah nilai aset tersebut. Kapitalisasi
memperhatikan batasan nilai minimum kapitalisasi aset.
4) Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum
kapitalisasi aset tetap dicatat secara intrakomptabel dan disajikan
dalam neraca, barang milik daerah yang tidak memenuhi batasan
nilai minimum kapitalisasi aset tetap yang diperoleh dari belanja
modal dengan nilai dibawah satuan minimum kapitalisasi aset dicatat
secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan (CaLK).
- Apabila terjadi penambahan nilai aset karena pemeliharaan (di atas
batas kapitalisasi) yang mengakibatkan nilai aset tetap
ekstrakomptabel menjadi diatas batas nilai kapitalisasi maka
pencatatannya direklas ke aset tetap intrakomptabel dan penilaian
penyusutan atas aset ekstra komptabel yang beralih menjadi
intrakomptabel dihitung dari nilai buku.
5) Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan
ekstrakomptabel dapat dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa
pengguna dalam hal aset tetap tersebut dimaksud sudah tidak berada
dalam penguasaan pengguna dan/ atau kuasa pengguna.
Perolehan aset tetap secara gabungan.
Jika aset tetap diperoleh secara gabungan, biaya perolehan dari masing-
masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai
wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Atribusi biaya perolehan
diperhitungkan secara proporsional sesuai dengan nilai barang
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 57
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap.
1) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila
aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi di masa yang akan datang.
2) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
3) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah
tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
4) Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK
Bupati tentang penghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke
aset lainnya.
Penyusutan.
1) Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode
diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan
beban penyusutan dalam laporan operasional.
2) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap
disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
3) Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan
tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan
penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak
dapat digunakan atau mati.
4) Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus
dengan estimasi masa manfaat sesuai tabel dalam Peraturan Bupati
Nomor 43 Tahun 2016.
5) Penambahan masa manfaat akibat pemeliharaan, yang menyebabkan
jumlah masa manfaat baru melebihi masa manfaat awal, dianggap
sama dengan masa manfaat awal.
6) Formula penghitungan penyusutan barang milik daerah adalah
sebagai berikut :
Nilai yang dapat disusutkan
Penyusutan per periode =
Masa manfaat
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 58
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Keterangan :
- Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset
tetap suatu periode yang dihitung pada akhir tahun;
- Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31
Desember 2014 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan
31 Desember 2014, tanpa memperhitungkan adanya penambahan
masa manfaat pada tahun – tahun sebelumnya. Untuk Aset Tetap
yang diperoleh setelah 31 Desember 2014 menggunakan nilai
perolehan;
- Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan
digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan
publik atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan
diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau
pelayanan publik;
7) Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan dapat ditinjau secara
periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya,
penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan
penyesuaian.
8) Untuk Aset Tetap yang dicatat secara intra komptabel dilakukan
penyusutan dan tetap dicatat dalam catatan intra komptabel walaupun
nilai akhir aset dibawah nilai kapitalisasi dan/atau bernilai nol.
9) Untuk Aset Tetap yang dicatat secara ekstra komptabel dilakukan
penyusutan, dan apabila ada biaya pemeliharaan yang melebihi nilai
kapitalisasi dan memenuhi kriteria aset intra komptabel akan masuk
ke aset intra komtabel.
10) Untuk pelaksanaan penyusutan dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a) Aset yang diperoleh pada tahun dimulainya penerapan
penyusutan.
Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan.
Perhitungan penyusutannya adalah untuk tahun dimulainya
penerapan penyusutan saja.
b) Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu
tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan.
Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan.
Perhitungan penyusutannya terdiri dari penyusutan tahun
berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 59
Badan Keuangan dan Aset Daerah
c) Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal.
Untuk aset yang diperoleh lebih dari 1 (satu) tahun sebelum saat
penyusunan neraca awal maka aset tersebut disajikan dengan
nilai wajar pada saat penyusunan neraca awal. Untuk
menghitung penyusutannya, pertama ditetapkan sisa masa
manfaat pada saat penyusunan neraca awal, selanjutnya dihitung
masa antara neraca awal dengan saat penerapan penyusutan.
11) Nilai aset yang diperoleh pada semester I (satu) disusutkan satu tahun
dan nilai aset yang diperoleh pada semester II (dua) disusutkan
setengah tahun.
e. Aset Lainnya
Pengukuran :
1) Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat
Keputusan Pembebanan setelah dikurangi dengan setoran yang telah
dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas umum daerah.
2) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat
Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi
dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan
ke kas umum daerah.
3) Kemitraan dengan Pihak Ketiga.
a) Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang
mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak
usaha yang dimiliki.
b) Bentuk kemitraan tersebut antara lain dapat berupa :
(1) Sewa.
− Pengakuan :
Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada
saat terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan
perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset
lainnya kerjasama/kemitraan – sewa.
− Pengukuran :
Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita
acara sewa.
(2) Kerjasama pemanfaatan.
− Pengakuan :
Kemitraan dengan pihak ketiga berupa kerjasama
pemanfaatan diakui pada saat terjadi perjanjian
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 60
Badan Keuangan dan Aset Daerah
kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi
aset dari aset tetap menjadi aset lainnya
kerjasama/kemitraan – kerjasama pemanfaatan.
− Pengukuran :
Kerjasama pemanfaatan dinilai dari nilai bersih yang
tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat
perjanjian, dipilih yang paling obyektif atau yang paling
berdaya uji.
(3) Bangun, Kelola/Guna, Serah.
− Pengakuan :
Bangun, Kelola/Guna, Serah dicatat sebesar nilai aset
yang diserahkan oleh Pemerintah daerah kepada pihak
ketiga/investor untuk membangun aset Bangun,
Kelola/Guna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam
Bangun, Kelola/Guna, Serah ini disajikan terpisah dari
aset tetap.
− Pengukuran :
Dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh
pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk
membangun aset Bangun, Kelola/Guna, Serah tersebut.
(4) Bangun, Serah, Kelola/Guna.
− Pengakuan :
Bangun, Serah, Kelola/Guna diakui pada saat
pengadaan/pembangunan gedung dan/atau sarana berikut
fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk
digunakan/dioperasikan.
− Pengukuran :
Bangun, Serah, Kelola/Guna dicatat sebesar nilai
perolehan aset yang dibangun, yaitu sebesar nilai aset
yang dipisahkan dari aset tetap ditambah dengan jumlah
aset yang dibangun oleh pihak ketiga/investor sesuai
dengan perjanjian kerjasama.
f. Aset tidak berwujud
Pengukuran :
1) Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak
dapat ditelusuri maka dapat dicatat sebesar nilai wajar.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 61
Badan Keuangan dan Aset Daerah
2) Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh
entitas sebagai beban tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga
perolehan aset tak berwujud tersebut dikemudian hari.
3) Penghitungan masa manfaat Aset Tidak Berwujud berupa software
selama 5 tahun.
4) Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai
residu.
Pengakuan :
Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika :
1) Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang
yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak
berwujud tersebut akan mengalir kepada Pemerintah Daerah atau
dinikmati oleh entitas ; dan
2) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.
Biaya yang dikeluarkan setelah biaya perolehan awal dari Aset Tidak
Berwujud tidak menambah masa manfaat namun tetap dikapitalisasi.
g. Aset Lain-Lain
Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak
dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan
Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan
dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang
dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Daerah.
Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai
tercatat/nilai bukunya.
Pengakuan :
Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.
Penerapan penyusutan awal pada aset lain-lain adalah :
1) Aset lain – lain per 31 Desember 2014 merupakan hasil reklas aset
tetap yang dihentikan penggunaannya karena rusak berat dan sebab
lain, tidak dihitung penyusutannya.
2) Reklas ke aset lainnya karena usulan penghapusan pada semester I
2015 dicatat sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya
sampai dengan 31 Desember 2014. Sedangkan yang berasal dari
usulan penghapusan pada semester II 2015 dicatat sebesar nilai
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 62
Badan Keuangan dan Aset Daerah
perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan semester I
2015.
3) Berdasarkan usulan penghapusan aset tetap, SKPD mereklas aset tetap
ke aset lain-lain
h. Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang
asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran
mata uang asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
neraca.
Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang
belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan
sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat
kewajiban timbul.
Pengakuan Utang (Account Payable) pada saat pemerintah daerah
menerima hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah
menjadi haknya, pemerintah daerah harus mengakui kewajiban atas
jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut.
Utang jangka pendek lainnya :
a) Utang jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak
dapat diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek.
b) Termasuk Utang Jangka Pendek Lainnya adalah pendapatan diterima
dimuka, utang biaya, utang belanja dan kewajiban kepada pihak lain.
c) Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim
pihak ketiga kepada pemerintah terkait kas yang telah diterima
pemerintah dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa
dari pemerintah.
d) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar
bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah kepada
pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca.
e) Utang biaya adalah utang pemerintah yang timbul karena entitas secara
rutin mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga
yang pembayarannya dikemudian hari. Utang biaya ini pada umumnya
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 63
Badan Keuangan dan Aset Daerah
terjadi karena pihak ketiga memang melaksanakan praktik
menyediakan barang atau jasa dimuka dan melakukan penagihan
dibelakang, seperti penyediaan barang berupa listrik, air PAM, telpon
oleh masing-masing perusahaan untuk suatu bulan baru ditagih oleh
yang bersangkutan kepada entitas selaku pelanggannya pada bulan
atau bulan-bulan berikutnya.
f) Utang biaya diakui pada saat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan
dalam bentuk surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah terkait
penerimaan, barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh
pemerintah.
g) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar
biaya yang belum dibayar oleh pemerintah sampai dengan tanggal
neraca. 85
h) Utang belanja adalah utang pemerintah yang timbul karena kewajiban
kepada pihak ketiga sampai dengan akhir periode pelaporan belum
terpenuhi.
i) Kewajiban kepada Pihak Lain adalah saldo dana yang berasal dari
SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran yang belum seluruhnya
diserahkan kepada yang berhak pada akhir tahun misalnya : SPM LS di
Bendara Pengeluaran yang belum seluruhnya dibayarkan kepada yang
berhak.
j) Kewajiban kepada Pihak Lain diakui apabila pada akhir tahun masih
terdapat dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara
Pengeluaran yang belum diserahkan kepada yang berhak.
k) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar
biaya yang belum diserahkan kepada yang berhak.
i. Ekuitas Dana
Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal
pelaporan. Saldo Ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada
Laporan Perubahan Ekuitas.
Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh
Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,
selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-lain.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 64
Badan Keuangan dan Aset Daerah
3. Penyajian kembali Neraca.
Penyajian kembali adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos
dalam Neraca yang perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode ketika
Pemerintah daerah untuk pertama kali akan mengimplementasikan kebijakan
akuntansi yang baru dari semula basis kas menuju akrual menjadi basis akrual
penuh.
Penyajian kembali dilakukan antara lain untuk akun-akun sebagai berikut :
1) Piutang;
2) Beban dibayar dimuka;
3) Persediaan;
4) Investasi jangka panjang;
5) Aset tetap;
6) Aset tidak berwujud;
7) Utang bunga;
8) Pendapatan diterima dimuka;
9) Ekuitas.
Tahapan penyajian kembali :
1) Menyiapkan data-data yang relevan untuk dasar pengakuan akun-akun
terkait.
2) Menyajikan kembali akun-akun neraca yang belum sama perlakuan
kebijakannya, dengan cara menerapkan kebijakan akuntansi yang berlaku
yaitu basis akrual.
4. Laporan Operasional.
a. Pendapatan – LO.
Pendapatan-LO diakui pada saat :
(1) Timbulnya hak atas pendapatan;
(2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
Pengakuan Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari
Pendapatan Asli Daerah :
(1) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan
Pajak Daerah yang ditetapkan Kepala Daerah (Official Assesment)
diakui pada saat terbitnya surat ketetapan pajak daerah. (Pajak
Reklame, Air Tanah, PBB).
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 65
Badan Keuangan dan Aset Daerah
(2) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan
Pajak Daerah yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment)
diakui pada saat kas diterima.
(3) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan
Retribusi Daerah diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan Retribusi
Daerah. Apabila pendapatan retribusi daerah dipungut selain
menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah maka pendapatan
diakui pada saat pembayaran diterima.
(4) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Lain lain PAD
yang Sah diakui pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut.
(5) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan untuk bagian laba
atas penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Daerah diakui pada
saat Laporan Keuangan atau Laporan Kinerja Tahunan telah diaudit
KAP, untuk pendapatan dari pengelolaan BUKP diakui pada saat
diterbitkannya Keputusan Gubernur DIY tentang Pembagian Laba
Bersih BUKP.
(6) Pendapatan - LO berasal dari hibah berbentuk barang dan barang
rampasan diakui pada saat barang tersebut diterima, dan diukur
dengan nilai wajar barang tersebut.
(7) Pendapatan - LO berbentuk jasa diterima diakui pada saat jasa
diterima atau dinikmati pemerintah, diukur dengan nilai wajar jasa
tersebut.
Pengukuran Pendapatan – LO.
a) Akuntansi pendapatan - LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan - LO bruto (biaya)
bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di
estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas
bruto dapat dikecualikan.
c) Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai BLUD.
b. Beban.
Pengakuan Beban.
1) Beban diakui pada saat :
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 66
Badan Keuangan dan Aset Daerah
a) timbulnya kewajiban;
Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari
pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum
daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik
yang belum dibayar pemerintah.
b) terjadinya konsumsi aset;
Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat
pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya
kewajiban dan/ atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan
operasional pemerintah.
c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat
penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/ berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.
2) Beban Penyisihan Piutang
Beban Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan
piutang. Beban Penyisihan Piutang diakui saat akhir tahun.
3) Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas
nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama
masa manfaat aset yang bersangkutan. Beban Amortisasi adalah
alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud selama masa
manfaat aset yang bersangkutan.
Beban penyusutan dan Amortisasi diakui dan disajikan pada saat
periode pelaporan.
Pengakuan Beban Pada SKPD :
(1) Beban Pegawai
Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam
bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat
negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah ditugaskan.
Beban pegawai (gaji dan tunjangan) diakui pada saat timbulnya
kewajiban pemerintah daerah.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 67
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Beban pegawai (selain gaji dan tunjangan) diakui pada saat terjadinya
konsumsi aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti
pembayaran pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26
telah ditandatangani pengguna anggaran).
(2) Beban Barang
Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran
atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban barang melalui mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadinya
konsumsi aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti
pembayaran pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26
telah ditandatangani pengguna anggaran ).
Beban barang melalui mekanisme LS diakui pada saat terjadinya
kewajiban pemerintah daerah, yaitu ketika Berita Acara Serah Terima
(BAST) diterima.
Pengukuran Beban
a) Beban diukur berdasarkan besaran timbulnya kewajiban, besaran
terjadinya konsumsi aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa.
b) Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang
digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur
dengan nilai wajar.
c) Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga
sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi
tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga.
d) Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan
umum.
Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional
1) Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan
dan beban selama satu periode pelaporan.
2) Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara
pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.
3) Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 68
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional
1) Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan
tersendiri dalam kegiatan non operasional.
2) Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional
antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit
penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari
kegiatan non operasional lainnya.
3) Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan
surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit
sebelum pos luar biasa.
Pos Luar Biasa
1) Pos luar biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi
karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,
tidak diharapkan sering terjadi dan berada diluar kendali atau pengaruh
entitas yang bersangkutan.
2) Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan
Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar
Biasa.
3) Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Surplus/Defisit-LO
1) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara
surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian
luar biasa.
2) Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke
Laporan Perubahan Ekuitas.
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan
Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2017 di
Kabupaten Kulon Progo mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.
Dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 69
Badan Keuangan dan Aset Daerah
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP, dan penyusunan
laporan keuangan ini telah sesuai dengan amanat peraturan pemerintah tersebut.
Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual yang dimulai pada tahun 2015,
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengawalinya dengan menetapkan kebijakan
akuntansi keuangan daerah yang berbasis akrual yang tertuang dalam Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah. Dengan adanya dinamika perkembangan dalam pelaksanaan
akuntansi keuangan daerah berbasis akrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah telah disesuaikan dengan terbitnya Peratuan
Bupati Kulon Progo Nomor 62 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Bupati Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.
Untuk selanjutnya, juga telah diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan
akuntansi berbasis akrual kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan
dan pengelolaan keuangan daerah, diklat tentang penerapan akuntansi berbasis akrual,
serta pelatihan penggunaan SIMDA Keuangan berbasis akrual bagi seluruh pelaksana
SIMDA di SKPD.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 70
Badan Keuangan dan Aset Daerah
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
5.1.1 Pendapatan
5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah BKAD Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Pajak
Daerah (PAD), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dengan anggaran dan realisasi
dalam TA 2017 sebagai berikut.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2017 sebesar Rp 87.201.675.975,25 atau
69,90% dari anggaran sebesar Rp 124.747.259.631,22
Realisasi masing-masing pos pendapatan daerah, dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Pendapatan Pajak Daerah
Pos ini menggambarkan realisasi Pendapatan Pajak Daerah untuk TA 2017, dengan
rincian sebagai berikut.
Pendapatan Asli
Daerah
Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp.
1. Pendapatan
Pajak Daerah 43.024.098.351,29 47.237.503.606,60 4.213.405.255,31 31.393.835.053,70
2. Pendapatan
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93
3. Lain-lain
Pendapatan
Asli Daerah
yang Sah.
65.939.765.516,39 24.180.776.605,11 (41.758.988.911,28) 15.605.149.372,07
Jumlah : 124.747.259.631,22 87.201.675.975,25 (37.545.583.655,97) 61.316.804.241,70
Pendapatan Pajak
Daerah :
Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp.
a. Pajak Hotel 49.616.875,00 70.982.760,00 21.365.885,00 84.390.500,00
b. Pajak Restoran 1.397.083.643,04 1.632.098.323,60 235.014.680,56 1.299.612.691,20
c. Pajak Hiburan 12.673.050,00 15.752.000,00 3.078.950,00 11.739.600,00
d. Pajak Reklame 428.160.323,85 444.474.409,00 16.314.085,15 462.835.700,00
e. Pajak Penerangan
Jalan 8.613.981.982,00 8.936.927.994,00 322.946.012,00 7.403.908.879,00
f. Pajak Parkir 44.842.000,00 50.070.000,00 5.228.000,00 29.883.200,00
g. Pajak Air Tanah 38.675.835,00 57.575.846,00 18.900.011,00 30.792.273,00
h. Pajak Mineral Bukan
Logam & Bantuan 3.395.354.191,40 4.170.938.730,00 775.584.538,60 1.120.212.625,00
i. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan
dan Perkotaan
15.109.282.845,00 15.334.117.448,00 224.834603,00 12.582.313.200,00
j. BPHTB 13.934.427.606,00 16.524.566.096,00 2.590.138.490,00 8.368.146.385,50
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 71
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Realisasi pendapatan Pajak Daerah TA 2017 sebesar Rp 47.237.503.606,60 atau
109,79% dari anggaran sebesar Rp 43.024.098.351,29
Atas penerimaan obyek pajak daerah yang lebih dari yang telah ditetapkan (yang
menurut kami cukup signifikan), penjelasan kami adalah sebagai berikut.
- Realisasi pajak hiburan melebihi target karena di akhir tahun ada even Kulfest.
- Realisasi pajak restoran melebihi target, karena adanya intensifikasi pajak restoran
di APBD Desa
- Realisasi pajak hotel melebihi target karena okupansi hotel meingkat, karena
dampak pembangunan bandara.
- Realisasi pajak reklame melibihi target karena intensifikasi pendataan terhadap
reklame dan pemungutannya
- Realisasi pajak MBLB melebihi target karena adanya intensifikasi pendataan
MBLB di Triwulan IV
- Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan melebihi target karena adanya
dampak bandara. Banyak warga yang terkena dampak bandara tidak menempati
tanah relokasi, tetapi mencari lahan sendiri.
b. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan PAD
dari pembagian atas laba perusahaan milik daerah. Realisasi Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2017 adalah sebagai berikut.
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp
Bagian Laba atas
penyertaan modal pada
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD
15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93
Jumlah: 15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93
Realisasi pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan TA 2017
sebesar Rp 15.783.395.763,54 atau terealisasi 100% dari anggaran sebesar Rp
15.783.395.763,54
Rincian realisasi masing-masing jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan TA 2017 tersaji sebagai berikut :
Bagian Laba
Perusahaan Milik
Daerah :
Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp
a) PD BPR Bank 2.925.885.776,00 2.925.885.776,00 0,00 3.035.754.482,00
JUMLAH 43.024.098.351,29 47.237.503.606,60 4.213.405.255,31 31.393.835.053,70
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 72
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Pasar
b) PD Aneka Usaha 262.233.990,50 262.333.990,50 0,00 0,00
c) PT Selo Adikarto 2.440.481.600,00 2.440.481.600,00 0,00 2.423.481.600,00
d) BPD DIY 10.096.562.131,20 10.096.562.131,20 0,00 8.803.939.516,61
e) BUKP 58.232.265,84 58.232.265,84 0,00 54.644.217,32
JUMLAH 15.783.395.763,54 15.783.395.763,54 0,00 14.317.819.815,93
c. Lain-lain PAD yang Sah - LRA
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan penerimaan daerah di luar
penerimaan yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah dan bagian laba usaha,
dengan realisasi TA 2017 sebagai berikut.
Lain-lain PAD yang Sah: Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp
1) Hasil Penjualan Aset
Daerah yang Tidak
Dipisahkan
7.378.666.125,00 9.591.094.900,00 2.212.428.775,00 414.375.400,00
2) Penerimaan Jasa Giro 635.271.118,00 780.959.783,00 145.688.665,00 437.397.239,75
3) Pendapatan Bunga 7.421.772.542,36 9.018.297.167,09 1.596.524.624,73 13.943.890.050,46
4) Pendapatan Denda
atas Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan
326.730,00 155.273.504,00 154.946.774,00 112.942.957,00
5) Pendapatan Denda
Pajak
128.451.701,00 276.381.837,50 147.930.136,50 229.271.669,00
6) Pendapatan Denda
atas Pelanggaran
Perda
43.437.000,00 71.364.500,00 27.927.500,00 94.259.000,00
7) Pendapatan dari
pengembalian
3.399.450.420,00 3.743.390.017,00 343.939.597,00 152.950.992,63
8) Hasil dari
Pemanfaatan
Kekayaan Daerah
110.988.237,00 113.322.862,00 2.334.625,00 81.488.237,00
9) Pendapatan dari
Pengelolaan BUKP
55.914.957,53 55.914.959,52 1,99 55.330.559,56
10) Bentuk-bentuk
Pendapatan Lainnya
yang Merupakan Hak
Daerah
46.765.486.685,50 374.777.075,00 (46.390.709.610,50) 83.243.266,67
Jumlah : 65.939.765.516,39 24.180.776.605,11 (41.758.988.911,28) 15.605.149.372,07
Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah TA 2017 sebesar Rp
24.180.776.605,11 atau 36,67 % dari anggaran sebesar Rp 65.939.765.516,39.
Realisasi Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan Hak Daerah kurang
dari target karena ada pergeseran anggaran setelah perubahan untuk Dana BOS SD,
SMP Negeri dipindah ke Dinas Dikpora yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor
64 Tahun 2017 tentang penjabaran Perubahan APBD Tahun 2017 tanggal 24
November 2017.
Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - Bentuk-bentuk
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 73
Badan Keuangan dan Aset Daerah
pendapatan lain yang merupakan hak daerah, dengan realisasi sebesar
Rp374.777.075,00 berupa penerimaan dari :
Penyetor Rp Uraian
Bank Pasar Kulon Progo
10.660.000,00 Pengembalian honorarium GTT/PTT
PPKD
57.906.054,00 Pengembalian Bagi Hasil Pajak/Retribusi Tahun 2015
Kec. Sentolo
384.162,00 Kesalahan setor
Kec. Pengasih
12.333,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan
Kec. Wates
19.328,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan
Dinas Sosial PPPA
287.200,00 Kesalahan setor
Dinas Pariwisata
4.000,00 Kelebihan setor Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Dinas Administrasi
Kependudukan dan Capil
206.675.000,00 Denda Retribusi Kartu Keluarga, akta kelahiran , dll
295.000,00 Kesalahan setor
Sekretariat Daerah
15.387.564,00 Setoran lain-lain
80.000,00 Setoran lain-lain
Dinas Pendidikan
29.150,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan
BKAD
31.348,00 Kelebihan setor pajak/retribusi
PT Taspen
4.858.020,00 Pengembalian Gaji PNS Pensiun
PT Taspen
13.521.711,00 Pengembalian IWP
LKM BINANGUN
31.298.870,00 SHU LKM BINANGUN
SMK Tamansiswa Nanggulan
5.400.000,00 Kesalahan setor
PPAT
250.000,00 Denda keterlambatan laporan PPAT
Nota Kredit Bank BPD DIY
3.584.000,00 TRANSFER BANK BRI
3.600.500,00 TRANSFER BANK BRI
10.000.000,00 TRANSFER BANK MANDIRI
389.500,00 TRANSFER BANK BNI
1.000.000,00 TRANSFER BANK BNI
3.054.000,00 TRANSFER BANK BRI
2.913.000,00 TRANSFER BANK BRI
2.997.000,00 TRANSFER BANK BRI
Kec. Kalibawang 8.413,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan
Dinas Pekerjaan Umum
Perumahan dan Kawasan Permukiman 130.900,00 Kelebihan setor
Dinas Perpustakaan dan Arsip 22,00 Kelebihan setor gaji dan tunjangan
JUMLAH 374.777.075,00
5.1.2 Belanja
5.1.2.1 Belanja Operasi
Belanja Operasi BKAD Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Pegawai, dan
Belanja Barang dan Jasa dengan realisasi TA 2017 sebagai berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 74
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Belanja Operasi : Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp
a. Belanja Pegawai 8.557.355.900,64 8.385.023.939,00 (172.331.961,64) 7.156.960.438,00
b. Belanja Barang dan
Jasa 3.347.619.025,00 3.207.178.549,00 (140.440.476,00) 2.003.368.375,00
Jumlah : 11.904.974.925,64 11.592.202.488,00 (312.772.437,64) 9.160.328.813,00
Realisasi Belanja Operasi untuk TA 2017 adalah Rp 11.592.202.488,00 atau 97,37
% dari anggaran sebesar Rp 11.904.974.925,64.
a. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai: Anggaran Realisasi Lebih/ (Kurang)
1. Gaji dan Tunjangan 5.246.031.532,63 5.145.761.105,00 (100.270.427,63)
2. Insentif Pemungutan Pajak
Daerah
1.935.855.368,01 1.900.426.834,00 (35.428.534,01)
3. Uang Lembur 100.506.000,00 98.886.000,00 (1.620.000,00)
4. Honorarium PNS 743.313.000,00 709.200.000,00 (34.113.000,00)
5. Honorarium Non PNS 531.650.000,00 530.750.000,00 (900.000,00)
Jumlah 8.557.355.900,64 8.385.023.939,00 (172.331.961,64)
Realisasi belanja pegawai Tahun Anggaran 2017 kurang dari anggaran, hal ini
disebabkan karena belanja pegawai direalisasikan sesuai kebutuhan. Belanja
pegawai terdapat sisa sebesar Rp 172.331.961,64 terdiri dari Belanja Gaji dan
Tunjangan terdapat sisa sebesar Rp 100.270.427,63 disebabkan adanya acres
(prediksi kenaikan pangkat dan tunjangan keluarga) sebesar 1,5 %. Sisa gaji dan
tunjangan dikarenakan tidak ada perubahan database pegawai BKAD. Belanja
Insentif Pemungutan Pajak Daerah terdapat sisa sebesar Rp 35.428.534,01. Hal ini
disebabkan karena kekosongan Pejabat Wakil Bupati. Bulan Januari s.d Mei tidak
ada Jabatan Wakil Bupati sehingga belanja insentif tidak dapat dicairkan. Uang
lembur, honorarium PNS dan Non PNS direalisasikan sesuai kebutuhan.
b. Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang dan Jasa:
Anggaran Realisasi Lebih/ (Kurang)
1. Belanja bahan pakai habis 276.575.200,00 271.800.950,00 (4.774.250,00)
2. Belanja bahan/material 23.720.000,00 23.720.000,00 0,00
3. Belanja jasa kantor 1.104.006.000,00 1.065.128.998,00 (38.877.002,00)
4. Belanja perawatan kendaraan
bermotor 148.638.000,00 124.280.112,00 (24.357.888,00)
5. Belanja cetak dan
penggandaan 525.284.025,00 513.616.300,00 (11.667.725,00)
6. Belanja sewa
rumah/gedung/gudang/park
ir
34.000.000,00 30.200.000,00 (3.800.000,00)
7. Belanja sewa sarana
mobilitas 0,00 0,00 0,00
8. Belanja sewa perlengkapan
dan peralatan kantor 0,00 0,00 0,00
9. Belanja makanan dan 636.968.000,00 619.340.500,00 (17.627.500,00)
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 75
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Belanja Barang dan Jasa:
Anggaran Realisasi Lebih/ (Kurang)
minuman
10. Belanja pakaian kerja 4.500.000,00 4.500.000,00 0,00
11. Belanja perjalanan dinas 479.347.800,00 448.789.889,00 (30.557.911,00)
12. Belanja pemeliharaan 62.580.000,00 54.101.800,00 (8.478.200,00)
13. Belanja jasa konsultasi 0,00 0,00 0,00
14. Belanja Kursus, pelatihan,
sosialisasi dan bimbingan
teknis PNS
12.000.000,00 11.700.000,00 (300.000,00)
15. Belanja uang untuk
diberikan kepada pihak
ketiga/masyarakat
40.000.000,00 40.000.000,00 0,00
Jumlah 3.347.619.025,00 3.207.178.549,00 (140.440.476,00)
Realisasi belanja barang dan jasa TA 2017 kurang dari anggaran diantaranya (yang
menurut kami cukup signifikan) sebagai berikut.
Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Keterangan
Rp Rp Rp
Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana
Perkantoran
287.288.750,00 237.816.310,00 49.472.440,00 Belanja listrik dan
telepon direalisasikan
sesuai tagihan,
belanja pemeliharaan
menyesuaikan
kebutuhan
Monev dan
Perumusan Kebijakan
Pelaksanaan
Anggaran
59.223.800,00 53.509.600,00 5.714.200,00 Belanja ATK terdapat
sisa disebabkan
karena pembelian
ATK menyesuaikan
harga pasar. Belanja
makanan dan
minuman rapat
terdapat sisa sebesar
karena rapat
menyesuaikan
kebutuhan. Belanja
perjalanan dinas
karena Koordinasi
dengan SKPD tidak
dilakukan dengan
datang ke SKPD
tetapi memanfaatkan
rapat dan saat
pendampingan desk
penyusunan anggaran
Pelaksanaan
Penyelesaian
Tuntutan
Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi
(TPTGR)
33.545.800,00 25.726.550,00 7.819.250,00 Honor Tim tidak bisa
terserap optimal
karena honor Wakil
Bupati tidak dapat
direalisasikan
Anggaran rapat tidak
dapat terserap
optimal karena
menunggu hasil
Tindak Lanjut Irda
dan menunggu Juklak
PP Nomor 38 Tahun
2016
Perjalanan dinas Luar
Provinsi belum
dilaksanakan karena
menunggu hasil
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 76
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Keterangan
Rp Rp Rp
sidang majelis TP
TGR
Pengelolaan
Penerimaan dan
Pengeluaran Kas
Umum Daerah
91.930.100,00 85.076.328,00 6.853.772,00 Honorarium panitia
pelaksana kegiatan
terdapat karena honor
Wakil Bupati tidak
direalisasikan. selisih
harga ATK di DPA
dengan harga pasar,
belanja perjalanan
dinas terdapat sisa
karena Laporan DAK
Fisik hanya ke KPPN
Wates sehingga
Perjalanan Dinas ke
Luar Provinsi tidak
terserap optimal
Sinkronisasi data
realiasi APBD
13.812.000,00 11.981.250,00 1.830.750,00 Realisasi kurang dari
target karena terjadi
mutasi/promosi PNS
sehingga honorarium
tidak dapat terealisasi
sesuai rencana
Pengelolaan SIMDA terjadi
mutasi/promosi PNS
sehingga honorarium
tidak dapat terealisasi
sesuai rencana,
selisih harga ATK di
DPA dengan harga
pasar. Belanja
perjalanan dinas
menyesuaikan
kebutuhan
5.1.2.2 Belanja Modal
Belanja Modal BKAD Kabupaten Kulon Progo dengan realisasi untuk TA 2017
adalah sebagai berikut.
Belanja Modal : Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2016
Rp Rp Rp Rp
Belanja Modal
Peralatan & Mesin 277.979.000,00 261.273.000,00 (16.706.000,00) 527.304.026,00
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
60.000.000,00
0,00 (60.000.000,00) 0,00
Belanja Modal
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
12.000.000,00
11.999.460,00 (540,00) 0,00
Jumlah Belanja
Modal 349.979.000,00 273.272.460,00 (76.706.540,00) 527.304.026,00
Realisasi Belanja Modal TA 2017 sebesar Rp 273.272.460,00 atau 78,08 % dari
anggaran sebesar Rp 349.979.000,00.
Belanja modal gedung dan bangunan (pembangunan pos pantau MBLB) tidak
direalisasikan karena lokasi yang mau ditempati sudah ada bangunannya sehingga
yang direalisasikan belanja sewa.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 77
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan tidak menambah nilai aset tetap
karena bangunan tempat dipasangnya jaringan listrik tersebut adalah bangunan sewa
bukan milik BKAD.
5.2 PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL (LO)
5.2.1 Pendapatan- LO
5.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah – LO
Pendapatan Asli Daerah BKAD Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Pajak
Daerah (PAD), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dengan realisasi dalam TA 2017
sebagai berikut.
Pendapatan Asli Daerah – Laporan Operasional (LO) TA 2017 sebesar Rp
87.804.401.814,25.
a. Pendapatan Pajak Daerah - LO
Pos ini menggambarkan realisasi Pendapatan Pajak Daerah-Laporan Operasional
(LO) untuk TA 2017 dengan rincian sebagai berikut.
Pendapatan Asli Daerah -LO Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
1. Pendapatan Pajak Daerah –
LO 47.826.960.996,60 31.810.259.724,70 16.016.701.271,90
2. Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan- LO
15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61
3. Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah – LO 24.194.045.054,11 15.670.605.445,07 8.523.439.609,04
Jumlah : 87.804.401.814,25 61.798.684.985,70 26.005.716.828,55
Pendapatan Pajak Daerah
:
Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
a. Pajak Hotel - LO 70.982.760,00 84.390.500,00 (13.407.740,00)
b. Pajak Restoran – LO 1.632.098.323,60 1.299.612.691,20 332.485.632,40
c. Pajak Hiburan – LO 15.752.000,00 11.739.600,00 4.012.400,00
d. Pajak Reklame – LO 449.190.957,00 468.256.491,00 (19.065.534,00)
e. Pajak Penerangan Jalan
- LO 8.936.927.994,00 7.403.908.879,00 1.533.019.115,00
f. Pajak Mineral Bukan
Logam & Bantuan – LO 4.170.938.730,00 1.120.212.625,00 3.050.726.105,00
g. Pajak Parkir- LO 50.070.000,00 29.883.200,00 20.186.800,00
h. Pajak Air Tanah – LO 76.683.134,00 31.594.201,00 45.088.933,00
i. Pajak Bumi dan
Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan – LO
15.899.751.002,00 12.992.515.152,00 2.907.235.850,00
i. BPHTB - LO 16.524.566.096,00 8.368.146.385,50 8.156.419.710,50
JUMLAH 47.826.960.996,60 31.810.259.724,70 16.016.701.271,90
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 78
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO TA 2017 sebesar Rp 47.826.960.996,60.
Atas rekening Pajak Reklame, Pajak Air Tanah dan Pajak Bumi dan Bangunan
Pedesaan dan Perkotaan dicatat sebesar nilai Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
atas masa pajak tahun 2017.
b. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO
merupakan hak pemerintah daerah dari pembagian atas laba perusahaan milik
daerah dengan realisasi TA 2017 sebagai berikut.
Bagian Laba
Perusahaan Milik
Daerah – LO
Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
Bagian Laba Perusahaan
Milik Daerah/ BUMD –
LO
15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61
Jumlah : 15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61
Rincian realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
– LO TA 2017 tersaji sebagai berikut.
Bagian Laba Perusahaan
Milik Daerah :
Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
a) PD BPR Bank Pasar 2.925.885.776,00 3.035.754.482,00 (109.868.706,00)
b) PD Aneka Usaha
(SPBU Wates)
262.233.990,50 0,00 262.233.990,50
c) PT Selo Adikarto 2.440.481.600,00 2.423.481.600,00
17.000.000,00
d) Bagian Laba
BPD DIY
10.096.562.131,20 8.803.939.516,61 1.292.622.614,59
e) BUKP 58.232.265,84 54.644.217,32 3.588.048,52
JUMLAH 15.783.395.763,54 14.317.819.815,93 1.465.575.947,61
c. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO adalah seluruh Pendapatan Asli
Daerah di luar hasil Pajak Daerah, hasil Retribusi Daerah dan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah – LO TA 2017 sebagai berikut.
Lain-lain PAD yang Sah: Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
1) Hasil Penjualan Aset Daerah
yang tidak dipisahkan –LO 9.591.094.900,00 414.375.400,00 9.176.719.500,00
2) Penerimaan jasa giro –LO 780.959.783,00 437.397.239,75 343.562.543,25
3) Penerimaan Bunga Deposito-LO 9.018.297.167,09 13.943.890.050,46 (4.925.592.883,37)
4) Pendapatan Denda 155.273.504,00 112.942.957,00 42.330.547,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 79
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Lain-lain PAD yang Sah: Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
Keterlambatan-LO Pelaksanaan
Pekerjaan-LO
5) Pendapatan denda pajak-LO 289.650.286,50 294.727.742,00 (5.077.455,50)
6) Pendapatan dari pengembalian-
LO 3.743.390.017,00 152.950.992,63 3.590.439.024,37
8) Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan
Daerah-LO 113.322.862,00 81.488.237,00 31.834.625,00
9) Pendapatan dari Pengelolaan
BUKP-LO 55.914.959,52 55.330.559,56 584.399,96
10) Pendapatan Denda atas
Pelanggaran Perda-LO 71.364.500,00 94.259.000,00 (22.894.500,00)
11) Bentuk-bentuk Pendapatan
Lainnya yang Merupakan Hak
Daerah-LO
374.777.075,00 83.243.266,67 291.533.808,33
Jumlah : 24.194.045.054,11 15.670.605.445,07 8.523.439.609,04
Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO TA 2017 sebesar Rp
24.194.045.054,11
5.2.1.2 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah-LO
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - LO BKAD Kabupaten Kulon Progo berasal
dari hibah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berupa tanah senilai Rp
5.000.000,00 dan bangunan senilai Rp 15.000.000,00.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah: Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
1) Pendapatan Hibah – LO 20.000.000,00 0,00 20.000.000,00
Jumlah 20.000.000,00 0,00 20.000.000,00
5.2.2 Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban. Beban BKAD Kabupaten Kulon Progo terdiri Beban Pegawai
- LO, Beban Persediaan, Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas,
Beban Penyusutan dan Amortisasi serta Beban Penyisihan Piutang dengan realisasi
TA 2017 sebagai berikut.
Beban : Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
a. Beban Pegawai – LO 8.385.023.939,00 7.156.960.438,00 1.228.063.501,00
b. Beban Persediaan 622.594.500,00 423.199.200,00 199.395.300,00
c. Beban Jasa 2.023.262.398,00 994.087.741,00 1.029.174.657,00
d. Beban Pemeliharaan 178.381.912,00 159.789.867,00 18.592.045,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 80
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Beban : Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
e. Beban Perjalanan Dinas 448.789.889,00 375.179.751,00 73.610.138,00
f. Beban Penyusutan dan
Amortisasi
552.645.681,00 2.112.541.973,00 (1.559.896.292,00)
g. Beban Penyisihan Piutang 883.768.679,54 4.903.110.589,43 (4.019.341.909,89)
Jumlah 13.094.466.998,54 16.124.869.559,43 (3.030.402.560,89)
Realisasi Beban untuk TA 2017 adalah Rp 13.094.466.998,54.
5.2.2.1 Beban Pegawai - LO
Realisasi Beban Pegawai - LO TA 2017 sebesar Rp 8.385.023.939,00. Beban
pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau
barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah ditugaskan.
Rincian Beban Pegawai - LO disajikan sebagai berikut.
Beban Pegawai:
Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/ (Turun)
Rp
1. Gaji dan Tunjangan 5.145.761.105,00 5.191.218.741,00 (45.457.636,00)
2. Insentif Pemungutan Pajak
Daerah
1.900.426.834,00 862.805.697,00 1.037.621.137
3. Uang Lembur 98.886.000,00 65.116.000,00 33.770.000,00
4. Honorarium PNS 709.200.000,00 463.400.000,00 245.800.000,00
5. Honorarium Non PNS 530.750.000,00 574.420.000,00 (43.670.000,00)
JUMLAH 8.385.023.939,00 7.156.960.438,00 1.228.063.501,00
5.2.2.2 Beban Persediaan
Realisasi Beban Persediaan TA 2017 sebesar Rp 622.594.500,00. Beban Persediaan
merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang- barang yang habis pakai.
Rincian Beban Persediaan TA 2017 disajikan sebagai berikut.
Beban Persediaan Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/
(Turun)
Rp
1. Beban Persediaan Alat Tulis Kantor 258.928.750,00 215.566.600,00 43.362.150,00
2. Beban Persediaan Alat Listrik dan Elektronik 3.351.500,00 3.521.100,00 (169.600,00)
3. Beban Persediaan Perangko, Materai dan
Benda Pos Lainnya
2.685.000,00 3.090.000,00 (405.000,00)
4. Beban Persediaan Peralatan Kebersihan dan
Bahan Pembersih
3.987.250,00 3.878.000,00 109.250,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 81
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Beban Persediaan Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/
(Turun)
Rp
5. Beban Bahan Peralatan Diklat/ Kursus 1.710.000,00 16.800.000,00 (15.090.000,00)
6. Beban Bahan Percontohan 22.000.000,00 4.000.000,00 18.000.000,00
7. Beban Cetak 323.902.000,00 176.343.500,00 147.558.500,00
8. Beban Pendukung Rumah Tangga 1.530.000,00 0,00 1.530.000,00
9. Beban Pakai Kerja Lapangan 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00
JUMLAH 622.594.500,00 423.199.200,00 199.395.300,00
5.2.2.3 Beban Jasa
Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
entitas. Realisasi Beban Jasa TA 2017 sebesar Rp 2.023.262.398,00
Rincian realisasi Beban Jasa TA 2017 disajikan sebagai berikut.
Beban Jasa Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/ (Turun)
Rp
1. Beban Jasa telepon 1.836.575,00 5.687.240,00 (3.850.665,00)
2. Beban Jasa listrik 59.848.673,00 64.306.126,00 (4.457.453,00)
3. Beban Jasa Surat Kabar/Majalah 2.160.000,00 2.160.000,00 0,00
4. Beban Jasa Paket/Pengiriman 143.850,00 0,00 143.850,00
5. Beban Dekorasi 127.500,00 150.000,00 (22.500,00)
6. Beban Publikasi 41.255.000,00 30.700.000,00 10.555.000,00
7. Beban Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/
Narasumber
297.925.000,00 8.650.000,00 289.275.000,00
8. Beban Jasa Appraisal 49.188.000,00 0,00 49.188.000,00
9. Beban Upah Tenaga Kerja/ Tenaga
Lainnya
518.674.000,00 323.585.500,00 195.088.500,00
10. Beban Penggandaan 266.773.300,00 214.392.875,00 52.380.425,00
11. Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 2.200.000,00 3.400.000,00 (1.200.000,00)
12. Beban Sewa Gedung/ Kantor/
Tempat
7.000.000,00 0,00 7.000.000,00
13. Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat 0,00 3.750.000,00 (3.750.000,00)
14. Beban Sewa Meja Kursi 0,00 750.000,00 (750.000,00)
15. Beban Makanan dan Minuman
Harian Pegawai
103.550.000,00 56.268.000,00 47.282.000,00
16. Beban Makanan dan Minuman Rapat 335.279.500,00 181.300.000,00 153.979.500,00
17. Beban Makanan dan Minuman Tamu 7.835.000,00 4.978.000,00 2.857.000,00
18. Beban Makanan dan Minuman
Pelatihan
70.628.000,00 42.010.000,00 28.618.000,00
19. Beban Makanan dan Minuman
Harian Umum
102.048.000,00 0,00 102.048.000,00
20. Beban Kursus-kursus Singkat/
Pelatihan
11.700.000,00 12.000.000,00 (300.000,00)
21 Beban Uang untuk diberikan kepada
Pihak Ketiga
40.000.000,00 40.000.000,00 0,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 82
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Beban Jasa Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/ (Turun)
Rp
22. Beban Transportasi dan Akomodasi 105.090.000,00 0,00 105.090.000,00
JUMLAH 2.023.262.398,00 994.087.741,00 1.029.174.657,00
5.2.2.4 Beban Pemeliharaan
Realisasi Beban Pemeliharaan TA 2017 sebesar Rp 178.381.912,00. Beban
Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap
dan aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.
Rincian realisasi Beban Pemeliharaan TA 2017 sebagai berikut.
Beban Pemeliharaan Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/ (Turun)
Rp
1. Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 8.911.800,00 0,00 8.911.800,00
2. Beban Pemeliharaan Perlengkapan Kantor 15.550.000,00 6.000.000,00 9.550.000,00
3. Beban Pemeliharaan Peralatan Gedung
Kantor
29.640.000,00 26.840.000,00 2.800.000,00
4. Beban Jasa Service 6.478.000,00 6.763.000,00 (285.000,00)
5. Beban Penggantian Suku Cadang 39.447.129,00 40.761.260,00 (1.314.131,00)
6. Beban Bahan Bakar Minyak/ Gas dan
Pelumas
70.876.083,00 72.997.307,00 (2.121.224,00)
7. Beban Pajak Kendaraan Bermotor 7.243.400,00 6.428.300,00 815.100,00
8. Beban Jasa KIR 235.500,00 0,00 235.500,00
JUMLAH 178.381.912,00 159.789.867,00 18.592.045,00
5.2.2.5 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan. Realisasi Beban Perjalanan Dinas TA
2017 sebesar Rp 448.789.889,00.
Rincian realisasi Beban Perjalanan Dinas TA 2017 disajikan sebagai berikut.
Beban Perjalanan Dinas Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/
(Turun)
Rp
1. Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 68.235.000,00 78.215.000,00 (9.980.000,00)
2. Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 380.554.889,00 296.964.751,00 83.590.138,00
JUMLAH 448.789.889,00 375.179.751,00 73.610.138,00
5.2.2.6 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2017 sebesar Rp 552.645.681,00.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 83
Badan Keuangan dan Aset Daerah
suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Beban Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud
selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2017 sebagai berikut.
Beban Penyusutan dan
Amortisasi
Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/ (Turun)
Rp
Beban Penyusutan dan
Amortisasi
552.645.681,00 2.112.541.973,00 (1.559.896.292,00)
JUMLAH 552.645.681,00 2.112.541.973,00 (1.559.896.292,00)
Rincian realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi disajikan sebagai berikut.
Beban Penyusutan dan Amortisasi Saldo 2017
Rp
1. Beban Penyusutan Aset Tetap 523.430.832,00
2. Beban Amortisasi 29.214.849,00
JUMLAH 552.645.681,00
5.2.2.7 Beban Penyisihan Piutang
Realisasi Beban Penyisihan Piutang TA 2017 sebesar Rp 883.768.679,54. Beban
Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase
tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang.
Realisasi Beban Penyisihan Piutang TA 2017 sebagai berikut.
Beban Penyisihan Piutang: Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/ (Turun)
Rp
Beban Penyisihan Piutang Pajak 635.317.220,61 951.900.957,06 (316.583.736,45)
Beban Penyisihan Piutang Lainnya 248.451.458,93 3.951.209.632,37 (3.702.758.173,44)
JUMLAH 883.768.679,54 4.903.110.589,43 (4.019.341.909,89)
5.2.3 Kegiatan Non Operasional
Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dikelompokkan tersendiri
dalam kegiatan non operasional. Termasuk dalam pendapatan/beban dari
kegiatan non operasional antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar,
surplus/defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari
kegiatan non operasional lainnya.
Realisasi Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Operasional TA 2017 sebagai
berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 84
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Surplus/ Defisit dari Kegiatan
Non Operasional
Saldo 2017 Saldo 2016 Naik/(Turun)
Rp Rp Rp
1) Surplus Penjualan Aset
Non Lancar-LO
0,00 0,00 0,00
2) Surplus dari Kegiatan
Non Operasional Lainnya
- LO
1.999.310.550,00 4.227.393.025,00 (2.228.082.475,00)
3) Defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya - LO
2.402.633.611,00 1.158.872.823,00 1.243.760.788,00
Jumlah : (403.323.061,00) 3.068.520.202,00 (3.471.843.263,00)
5.2.3.1 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar Rp 1.999.310.550,00
terdiri dari:
a. Penambahan asset mutasi dari Unit/ SKPD Lain Dinas Dikpora sebesar Rp
1.965.161.700,00 dengan rincian sebagai berikut :
1) Tanah Rp 2.000.000,00
2) Bangunan Gedung Rp 272.496.640,00
3) Bangunan Gedung Rp 1.690.665.060,00
b. Penambahan Asset oleh sebab lain berupa tanah Rp 27.854.000,00
c. Penyesuaian beban persediaan ATK sesuai
SIM Persediaan Rp 264.850,00
d. Penyesuaian beban persediaan sesuai SIM Persediaan Rp 6.030.000,00
5.2.3.2 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar Rp 2.402.633.611,00
terdiri dari:
a. Penghapusan Aset Lain-lain Rp 313.412.436,00
b. Penghapusan Bangunan Gedung Eks Dinhubkominfo Rp 541.905.000,00
c. Penghapusan Peralatan dan Mesin Tahun 2017 Rp 53.125.667,00
d. Penghapusan Tanah dan Bangunan eks BP4 Wates Rp1.479.595.000,00
Dengan rincian:
- Tanah Rp 94.600.000,00
- Bangunan Gedung Kantor Rp 1.234.995.000,00
- Rumah Dinas BP4 Wates Rp 150.000.000,00
h. Penyesuaian belanja modal ekstrakomptabel Rp 2.406.937,00
i. Penyesuaian Aset Lain-lain Rp 6.428.571,00
j. Penyesuaian beban persediaan sesuai SIM Persediaan Rp 6.030.000,00
k. Penyesuaian beban penyusutan Rp 270.000,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 85
Badan Keuangan dan Aset Daerah
5.3 PENJELASAN POS-POS NERACA
5.3.1 ASET
Aset Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/Turun
Rp
Aset Lancar 2.883.473.354,03 2.980.378.131,57 (96.904.777,54)
Aset Tetap 14.872.177.636,00 14.689.921.540,00 182.256.096,00
Akumulasi Penyusutan (9.510.513.479,00) (9.260.933.326,00) (249.580.153,00)
Aset Lainnya 24.321.429,00 358.647.275,00 (334.325.846,00)
JUMLAH 8.269.458.940,03 8.768.013.620,57 (498.554.680,54)
5.3.1.1 Aset Lancar
Aset Lancar: Saldo 2017
Rp
Saldo 2016
Rp
Naik/Turun
Rp
Kas di Bendahara Penerimaan 5.138.855,00 0,00 5.138.855,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 2.692.044,00 0,00 2.692.044,00
Piutang Pendapatan 10.222.348.858,00 9.632.891.468,00 589.457.390,00
Piutang Lainnya 4.260.379.738,00 4.016.338.425,00 244.041.313,00
Penyisihan Piutang (11.679.859.090,97) (10.796.090.411,43) (883.768.679,54)
Beban Dibayar Dimuka 21.000.000,00 0,00 21.000.000,00
Persediaan 51.772.950,00 127.238.650,00 (75.465.700,00)
JUMLAH 2.883.473.354,03 2.980.378.131,57 (96.904.777,54)
a. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 menurut Buku Kas
Pengeluaran adalah Rp 2.692.044,00 terdiri dari pengembalian belanja gaji dan
tunjangan sebesar Rp 892.044,00 dan pengembalian belanja sewa rang rapat/
pertemuan sebesar Rp 1.800.000,00.
b. Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 menurut Buku Kas
Penerimaan adalah Rp 5.138.855,00 terdiri dari penerimaan PBB Rp
4.702.277,00 pendapatan denda PBB Rp 409.578,00 dan pajak parkir Rp
27.000,00.
c. Piutang Pendapatan Rp 10.222.348.858,00
Piutang Pendapatan adalah hak Pemerintah Daerah atas pendapatan pajak tahun
berkenaan, yang sudah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) namun
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 dan belum dibayar oleh Wajib Pajak
bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 86
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Piutang Pajak : 2017 2016
Rp Rp
1) Pajak Restoran 1.260.650,00 1.260.650,00
2) Pajak Reklame 39.387.062,00 34.670.514,00
3) Pajak Bumi dan Bangunan 10.161.756.410,00 9.596.122.856,00
4) Pajak Air Tanah 19.944.736,00 837.448,00
5)
Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih
(7.480.197.999,67) (6.844.880.779,06)
Jumlah : 2.742.150.858,33 2.788.010.688,94
Pajak Bumi dan Bangunan
Jenis pajak Saldo per 31
Desember 2016 (Rp)
Penambahan (Rp) Pengurangan
(Rp)
Saldo per 31 Desember 2017
(Rp)
Penyesuaian SKP Penyesuaian Penerimaan
Piutang Pajak PBB
- Tahun 2008 dan sebelumnya
3.936.228.464,00 12.273.229,00 3.923.955.235,00
-Tahun 2009 265.143.358,00 8.093.389,00 257.049.969,00
- Tahun 2010 567.886.866,00 13.298.988,00 554.587.878,00
-Tahun 2011 758.583.629,00 21.794.516,00 736.789.113,00
-Tahun 2012 872.741.651,00 31.020.551,00 841.721.100,00
-Tahun 2013 825.319.875,00 57.012.050,00 768.307.825,00
-Tahun 2014 548.128.695,00 52.020.056,00 496.108.639,00
-Tahun 2015 731.155.768,00 77.933.848,00 653.221.920,00
-Tahun 2016 1.090.934.550,00 285.339.204,00 805.595.346,00
-Tahun 2017 1.088.400.214,00
17.159.133.528,00 2.347.782.740,00 14.775.331.617,00 1.124.419.385,00
Jumlah 9.596.122.856,00 1.088.400.214,00
17.159.133.528,00 2.347.782.740,00 15.334.117.448,00 10.161.756.410,00
Pajak daerah PBB P2 dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo terhitung mulai
tahun 2014. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Untuk masa pajak tahun 2017
telah dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 335.009
lembar dengan nominal ketetapan pajak sebesar Rp 17.159.133.528,00. Selama
tahun 2017 terdapat perubahan SPPT karena koreksi tambah sebesar Rp
1.088.400.214,00 dan koreksi kurang sebesar Rp 2.347.782.740,00. Sehingga
pokok ketetapan akhir sebesar Rp 15.899.751.002,00.
Atas pokok ketetapan 2017 tersebut telah diterima pembayaran pajak terhutang
sebesar Rp 14.775.331.617,00 sehingga saldo piutang pajak PBB untuk tahun
pajak 2017 sebesar Rp 1.124.419.385,00. Selama tahun 2017 realisasi penerimaan
pembayaran pajak PBB sebesar Rp 15.334.117.448,00.
Saldo piutang pajak yang disajikan adalah nilai piutang yang dicatat berdasarkan
nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 87
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Rincian saldo piutang pajak :
No Jenis pajak Jml piutang
(Rp)
Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
(Rp)
NRV
(Rp)
a) Piutang restoran
- tahun 2008
1.260.650,00
1.260.650,00
0,00
Jumlah : 1.260.650,00 1.260.650,00 0,00
b) Piutang reklame
- tahun 2008
- tahun 2009
- tahun 2014
- tahun 2015
- tahun 2016
- tahun 2017
8.729.860,00
619.422,00
3.751.501,00
6.695.787,00
9.156.333,00
10.434.159,00
8.729.860,00
619.422,00
1.875.750,50
669.578,70
915.633,30
52.170,79
0,00
0,00
1.875.750,50
6.026.208,30
8.240.699,70
10.381.988,21
Jumlah : 39.387.062,00 12.862.415,29 26.524.646,71
c) Piutang PBB
-tahun 2008 dan sebelumnya
-tahun 2009
- tahun 2010
-tahun 2011
-tahun 2012
-tahun 2013
-tahun 2014
-tahun 2015
-tahun 2016
-tahun 2017
3.923.955.235,00
257.049.969,00
554.587.878,00
736.789.113,00
841.721.100,00
768.307.825,00
496.108.639,00
653.221.920,00
805.595.346,00
1.124.419.385,00
3.923.955.235,00
257.049.969,00
554.587.878,00
736.789.113,00
841.721.100,00
384.153.912,50
248.054.319,50
326.610.960,00
80.559.534,60
112.441.938,50
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
384.153.912,50
248.054.319,50
326.610.960,00
725.035.811,40
1.011.977.446,50
Jumlah : 10.161.756.410,00 7.465.923.960,10 2.695.832.449,90
d) Piutang Air Tanah
- tahun 2015
- tahun 2016
- tahun 2017
11.600,00
527.880,00
19.405.256,00
1.160,00
52.788,00
97.026,28
10.440,00
475.092,00
19.308.229,72
Jumlah : 19.944.736,00 150.974,28 19.793.761,72
Total piutang pajak : 10.222.348.858,00 7.480.197.999,67 2.742.150.858,33
d. Piutang Lainnya Rp 4.260.379.738,00
Piutang lainnya adalah piutang selain piutang pajak dan piutang retribusi. Saldo
piutang lainnya per 31 Desember 2017 sebesar Rp 4.260.379.738,00. Piutang
lainnya tersebut berupa piutang denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan
rincian sebagai berikut.
No
Tahun
Pengakuan
Piutang
Saldo
Per 31 Des. 2016
(Rp)
Mutasi
Saldo
Per 31 Des. 2017
(Rp)
Penambahan Pengurangan
Penambahan Penyesuaian Penyesuaian Pembayaran
1 1996 dan
sebelumnya 417.846.448,00 1,00 26.338,00 417.820.111,00
2 1997 10.881.934,00 10.881.934,00
3 1998 14.303.937,00 14.303.937,00
4 1999 28.625.555,00 28.625.555,00
5 2000 117.857.279,00 1,00 11.787,00 117.845.491,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 88
Badan Keuangan dan Aset Daerah
No
Tahun
Pengakuan
Piutang
Saldo
Per 31 Des. 2016
(Rp)
Mutasi
Saldo
Per 31 Des. 2017
(Rp)
Penambahan Pengurangan
Penambahan Penyesuaian Penyesuaian Pembayaran
6 2001 918.542.453,00 1,00 39.600,00 918.502.854,00
7 2002 95.550.471,00 1,00 7.932,00 95.542.540,00
8 2003 31.496.675,00 31.496.675,00
9 2004 35.335.401,00 1,00 12.691,00 35.322.709,00
10 2005 44.818.591,00 1.139.195,00 43.679.396,00
11 2006 48.282.680,00 1.211.039,00 47.071.641,00
12 2007 64.525.064,00 1,00 1.864.222,00 62.660.841,00
13 2008 61.323.178,00 1.578.347,00 59.744.831,00
14 2009 127.268.812,00 1,00 3.884.828,00 123.383.985,00
15 2010 272.585.696,00 3,00 6.383.518,00 266.202.181,00
16 2011 364.120.142,00 5,00 10.461.373,00 353.658.774,00
17 2012 418.915.992,00 4,00 14.889.905,00 404.026.091,00
18 2013 396.153.540,00 8,00 27.365.776,00 368.787.756,00
19 2014 263.101.774,00 12,00 24.969.639,00 238.132.147,00
20 2015 219.346.730,00 128.639.143,00 3,00 34.439.354,00 313.546.522,00
21 2016 65.456.073,00 230.419.226,00 19,00 54.196.714,00 241.678.604,00
22 2017 90.918.371,00 23.453.208,00 67.465.163,00
Jumlah : 4.016.338.425,00 449.976.740,00 50,00 11,00 205.935.466,00 4.260.379.738,00
Saldo piutang lainnya yang disajikan adalah nilai piutang yang dicatat
berdasarkan nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang.
No
Tahun
Pengakuan
Piutang
Saldo Akhir Per
31 Des. 2017
(Rp)
Kualitas Piutang Tarif
Penyisihan
Nilai Penyisihan
(Rp)
Nilai Bersih
Setelah
Penyisihan
(Rp)
1 1996 dan
sebelumnya 417.820.111,00
Macet 100% 417.820.111,00
-
2 1997 10.881.934,00 Macet 100% 10.881.934,00 -
3 1998 14.303.937,00 Macet 100% 14.303.937,00 -
4 1999 28.625.555,00 Macet 100% 28.625.555,00 -
5 2000 117.845.491,00 Macet 100% 117.845.491,00 -
6 2001 918.502.854,00 Macet 100% 918.502.854,00 -
7 2002 95.542.540,00 Macet 100% 95.542.540,00 -
8 2003 31.496.675,00 Macet 100% 31.496.675,00 -
9 2004 35.322.709,00 Macet 100% 35.322.709,00 -
10 2005 43.679.396,00 Macet 100% 43.679.396,00 -
11 2006 47.071.641,00 Macet 100% 47.071.641,00 -
12 2007 62.660.841,00 Macet 100% 62.660.841,00 -
13 2008 59.744.831,00 Macet 100% 59.744.831,00 -
14 2009 123.383.985,00 Macet 100% 123.383.985,00 -
15 2010 266.202.181,00 Macet 100% 266.202.181,00 -
16 2011 353.658.774,00 Macet 100% 353.658.774,00 -
17 2012 404.026.091,00 Macet 100% 404.026.091,00 -
18 2013 368.787.756,00 Macet 100% 368.787.756,00 -
19 2014 238.132.147,00 Macet 100% 238.132.147,00 -
20 2015 313.546.522,00 Macet 100% 313.546.522,00 -
21 2016 241.678.604,00 Macet 100% 241.678.604,00
22 2017 67.465.163,00 Kurang Lancar 10% 6.746.516,30 60.718.646,70
Jumlah : 4.260.379.738,00 4.199.661.091,30 60.718.646,70
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 89
Badan Keuangan dan Aset Daerah
e. Beban Dibayar Dimuka Rp 21.000.000,00
Saldo beban dibayar dimuka per 31 Desember 2017 sebesar Rp 21.000.000,00.
Beban dibayar dimuka tersebut merupakan belanja sewa tanah dan bangunan
untuk pos pendataan pajak MBLB pada kegiatan Pendataan dan Pendaftaran
Obyek dan Subyek Pajak Daerah. Realisasi belanja sewa sebesar Rp
28.000.000,00 dengan jangka waktu sewa terhitung sejak 2 Oktober 2017 sampai
dengan 1 Oktober 2018.
Rincian belanja sewa sebagai berikut.
No Nama Nomor Surat
Perjanjian Rp Lokasi
1 Pemerintah Desa Salamrejo 973/1940/X/2017 3.000.000,00 Sentolo
2 Remo 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Kokap
3 Supardi 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Lendah
4 Pemerintah Desa Kranggan 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Galur
5 H. Kamiso Dipo 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Pengasih
6 Slamet Riyadi 973/1940/X/2017 5.000.000,00 Galur
Jumlah 28.000.000,00
Rincian beban sewa dibayar dimuka sebagai berikut.
No Nama Belanja Sewa
(Rp)
Beban Sewa dibayar
Dimuka (Rp)
1 Pemerintah Desa Salamrejo 3.000.000,00 2.250.000,00
2 Remo 5.000.000,00 3.750.000,00
3 Supardi 5.000.000,00 3.750.000,00
4 Pemerintah Desa Kranggan 5.000.000,00 3.750.000,00
5 H. Kamiso Dipo 5.000.000,00 3.750.000,00
6 Slamet Riyadi 5.000.000,00 3.750.000,00
Jumlah 28.000.000,00 21.000.000,00
f. Persediaan Rp 51.772.950,00
Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat
habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional
BKAD.
Per 31 Desember 2016 pada BKAD Kabupaten Kulon Progo masih terdapat
persediaan sebesar Rp 127.238.650,00 dengan rincian sebagai berikut.
No Uraian Jumlah (Rp)
1. Persediaan ATK 19.070.900,00
2. Alat Listrik 0,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 90
Badan Keuangan dan Aset Daerah
3. Alat Pembersih 0,00
4. Barang Cetak 107.951.750,00
5. Persediaan Benda Pos 216.000,00
Jumlah 127.238.650,00
Persediaan ATK dan barang cetakan tersebut telah digunakan pada bulan Januari
2017 sehingga saldo persediaan diatas adalah Rp 0,00 (nihil).
Adapun pada TA 2017 telah terjadi belanja benda pos, ATK , barang cetakan, alat
listrik dan alat pembersih per 31 Desember 2017 terdapat saldo persediaan sebesar
Rp 51.772.950,00 yang terdiri dari :
No Uraian Jumlah (Rp)
1. Persediaan ATK 20.819.200,00
2. Persediaan Alat Listrik 0,00
3. Persediaan Bahan Percontohan 0,00
4. Persediaan Bahan Diklat/ Kursus 10.000,00
5. Persediaan Materei 51.000,00
6. Persediaan Barang Cetak 30.892.750,00
7. Persediaan Alat Pembersih 0,00
Jumlah 51.772.950,00
5.3.1.2 Aset Tetap Rp 14.872.177.636,00
Aset Tetap merupakan saldo aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari satu
tahun dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum, nilai Aset Tetap per 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut.
Uraian
Saldo
Per 31-12-2016
Rp
Mutasi Saldo
Per 31-12-2017
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
INTRAKOMPTABEL
Tanah 1.700.965.354,00 34.854.000,00 94.600.000,00 1.641.219.354,00
Peralatan dan Mesin 3.816.292.922,00 258.866.063,00 53.125.667,00 4.022.033.318,00
Gedung dan Bangunan 9.157.663.264,00 1.963.161.700,00 1.926.900.000,00 9.193.924.964,00
Jalan, Jaringan dan Instalasi 15.000.000,00 0,00 0,00 15.000.000,00
Jumlah 14.689.921.540,00 2.256.881.763,00 2.074.625.667,00 14.872.177.636,00
Akumulasi Penyusutan (9.260.933.326,00) (9.510.513.479,00)
Uraian
Saldo
Per 31-12-2016
Rp
Mutasi Saldo
Per 31-12-2017
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
EKSTRAKOMPTABEL
Tanah 0,00 0,00
0,00 0,00-
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 91
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Peralatan dan Mesin 40.735.206,00
2.406.937,00 466.666,00 42.675.477,00
Gedung dan Bangunan 58.107.456,00 15.700.000,00 9.704.152,00 64.103.304,00
Jalan, Jaringan dan Instalasi 0,00
0,00 0,00 0,00
Jumlah 98.842.662,00 18.106.937,00 10.170.818,00 106.778.781,00
Penjelasan :
1. Tanah Rp 1.641.219.354,00
Tanah tempat dibangunnya kantor BKAD di lingkungan Pemerintah Daerah
merupakan tanah Sultan Ground. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah tanah
dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala
Daerah melalui pengelola. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2017
Kepala BKAD Kabupaten Kulon Progo selaku Pembantu Pengelola Barang
mendapat penyerahan barang milik daerah berdasarkan hasil mutasi barang tahun
2017. Mengingat BKAD selaku SKPD tidak memiliki rekening khusus selaku
SKPKD maka pencatatan aset tersebut dicatat dalam rekening SKPD.
Mutasi Tambah
Penambahan Tanah Intrakomptable tahun 2017 sebesar Rp 34.854.000,00
berasal dari:
1) Penerimaan dari Unit/ SKPD Dinas Disdikpora Rp 2.000.000,00
2) Hibah dari Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta Rp 5.000.000,00
3) Penambahan aset oleh sebab lain Rp 27.854.000,00
Mutasi Kurang
Pengurangan Tanah tahun 2017 sebesar Rp 94.600.000,00 terdiri dari :
1) Penghapusan Tanah Eks BP4 Wates sebesar Rp 94.600.000,00
2. Peralatan dan Mesin Rp 4.022.033.318,00
a. Intrakomptable
Mutasi Tambah
Penambahan Peralatan dan Mesin Intrakomptable tahun 2017 sebesar Rp
258.866.063,00 berasal dari belanja modal pengadaan peralatan dan mesin.
Pada tahun 2017 BKAD merealisasikan Belanja Modal Peralatan dan
Mesin intrakomptable sebesar Rp 258.866.063,00 dengan rincian sebagai
berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 92
Badan Keuangan dan Aset Daerah
a) Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor sebesar Rp 65.012.000,00
dengan rincian sebagai berikut :
2 unit Kendaraan dinas roda dua Vario Rp 31.412.000,00
1 unit Kendaraan dinas roda dua Trail Rp 32.975.000,00
Biaya Perolehan Rp 625.000,00
b) Pengadaan Alat Kantor Lainnya sebesar Rp 49.330.000,00 dengan
rincian sebagai berikut:
1 set Genset Rp 6.650.000,00
1 set Mesin gerinda tangan Rp 1.000.000,00
2 set Mesin gerinda tangan Rp 1.700.000,00
1 buah Tangga lipat Rp 580.000,00
20 kg Tambang Rp 1.000.000,00
1 buah Genset otomatis Rp 28.750.000,00
1 paket jaringan dari genset ke server Rp 9.650.000,00
c) Pengadaan Komputer
Pengadaan Personal Komputer sebesar Rp 40.364.063,00 terdiri
dari:
- 1 unit Komputer Rp 6.600.000,00
- 1 unit Laptop Rp 4.490.000,00
- 1 unit Laptop Rp 5.340.000,00
- 2 unit Laptop Rp 15.000.000,00
- 1 unit Laptop Rp 7.200.000,00
- Biaya Perolehan Rp 1.734.063,00
Pengadaan Peralatan Personal Komputer sebesar Rp 6.600.000,00
terdiri dari:
- 2 unit Printer Rp 4.500.000,00
- 1 unit Printer Rp 2.100.000,00
d) Pengadaan Meja dan Kursi Kerja/ Rapat Pejabat
Pengadaan Meja Kerja Pejabat
- 6 buah Meja kerja Rp 6.600.000,00
Pengadaan Kursi Kerja Pejabat
- 4 buah Kursi kantor (TIGER) Rp 11.520.000,00
- 24 buah Kursi kerja (Chitose) Rp 11.640.000,00
e) Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan
Pengadaan Alat Bantu Keamanan
6 paket CCTV pos pantau MBLB Rp 67.800.000,00
Mutasi Kurang
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 93
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Pengurangan Peralatan dan Mesin BKAD Tahun 2017 sebesar Rp
53.125.667,00 terdiri dari :
- Penghapusan Tahun 2017 Rp 53.125.667,00
b. Ekstrakomptable
Mutasi Tambah
Penambahan Peralatan dan Mesin Ekstrakomptable tahun 2017 sebesar Rp
2.406.937 ,00 berasal dari belanja modal pengadaan peralatan dan mesin.
Pada tahun 2017 BKAD merealisasikan Belanja Modal Peralatan dan Mesin
ekstrakomptabel sebesar Rp 2.406.937,00 dengan rincian sebagai berikut :
6 buah Helm pengamanan Rp 390.000,00
3 buah Kaca mata las Rp 240.000,00
2 set Tali pengaman tubuh Rp 160.000,00
1 buah Gergaji kayu Rp 110.000,00
2 buah Galah tree pruner Rp 310.000,00
buah Bodem martil besi Rp 110.000,00
5 buah Bodem martil besi Rp 600.000,00
3 buah Pukul besi Rp 120.000,00
3 buah Betel Rp 105.000,00
2 buah Linggis Rp 120.000,00
3 buah Tang Rp 120.000,00
Biaya Perolehan Rp 21.937,00
Mutasi Kurang
Pengurangan Peralatan dan Mesin BKAD Tahun 2017 sebesar Rp
466.666,00 berupa:
- Penghapusan Tahun 2017 Rp 466.666,00
3. Gedung dan bangunan Rp 9.193.924.964,00
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 19 Tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Bupati Kulonprogo
No 104 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Barang Milik Daerah
disebutkan bahwa Kepala SKPD berwenang untuk menyerahkan tanah dan
bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala
Daerah melalui pengelola. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2017
Kepala BKAD Kabupaten Kulon Progo selaku Pembantu Pengelola Barang
mendapat penyerahan barang milik daerah berdasarkan hasil mutasi barang tahun
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 94
Badan Keuangan dan Aset Daerah
2017. Mengingat BKAD selaku SKPD tidak memiliki rekening khusus selaku
SKPKD maka pencatatan aset tersebut dicatat dalam rekening SKPD dengan
rincian sebagai berikut :
a. Intrakomptable
Mutasi Tambah
1) Penerimaan dari Unit/ SKPD Lain sebesar Rp 1.963.161.700,00 dengan
rincian sebagai berikut :
- Bangunan Gedung dari Disdikpora Rp 272.496.640,00
- Bangunan Gedung dari Disdikpora Rp 1.690.665.060,00
Mutasi Kurang
Pengurangan karena Penghapusan Tahun 2017 sebesar Rp 1.926.900.000,00
terdiri dari:
- Bangunan Gedung Eks Dinhubkominfo Rp 541.905.000,00
- Bangunan Gedung BP4 Wates Rp 1.234.995.000,00
- Rumah Dinas BP4 Wates Rp 150.000.000,00
b. Ekstrakomptable
Mutasi Tambah
Penerimaan dari Unit/ SKPD Lain berupa Bangunan Gedung dari
Disdikpora sebesar Rp 15.700.000,00
Mutasi Kurang
Pengurangan karena Penghapusan Tahun 2017 sebesar Rp 9.704.152,00
berupa Gazebo Eks Dinhubkominfo
Pada tahun 2017 BKAD Kabupaten Kulon Progo merealisasikan Belanja Modal
Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa pemasangan jaringan listrik sebesar Rp
11.999.460,00. berupa pemasangan jaringan listrik pada 6 pos pantau MBLB.
Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah disebutkan bahwa Definisi
Gedung dan Bangunan dasarnya terdiri dari komponen bangunan fisik, komponen
penunjang utama yang berupa mechanical engineering (lift, instalasi listrik beserta
generator, dan sarana pendingin Air Conditioning Gedung dan bangunan mencakup
seluruh gedung dan bangunan) yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Realisasi Belanja
Modal Jalan Irigasi dan Jaringan tersebut tidak menambah nilai Aset Gedung
dan Bangunan karena nilai perolehannya kurang dari batas nilai satuan
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 95
Badan Keuangan dan Aset Daerah
minimum kapitalisasi yaitu sebesar Rp 10.000.000,00 sehingga tidak dapat
diakui dan disajikan sebagai aset tetap pada Neraca dan bangunan tempat
dipasangnya jaringan listrik tersebut adalah bangunan sewa bukan milik
BKAD.
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 15.000.000,00
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 19 Tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Bupati Kulon Progo
No 104 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Barang Milik Daerah
disebutkan bahwa Kepala SKPD berwenang untuk menyerahkan Jalan, Jaringan
dan Instalasi yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala
Daerah melalui pengelola. Pada tahun 2017 tidak ada mutasi Jalan, Jaringan dan
Instalasi.
5.3.1.3 Aset Lainnya Rp 24.321.429,00
Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2017 disajikan sebesar Rp 24.321.429,00
dengan Amortisasi Aset Tak Berwujud sebesar Rp 323.991.809,00 dengan rincian
sebagai berikut.
Aset Lainnya 2017 2016
Rp Rp
1. Aset Tak Berwujud 339.741.809,00 339.741.809,00
2. Aset Lain-lain 8.571.429,00 313.412.426,00
Jumlah 348.313.238,00 653.154.235,00
Amortisasi ATB (323.991.809,00) (294.506.960,00)
Jumlah Aset Lainnya 24.321.429,00 358.647.275,00
5.3.1.3.1 Aset Tak Berwujud Rp 339.741.809,00
Aset Tak Berwujud adalah aset non moneter yang tidak mempunyai wujud fisik,
namun merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Aset
Tak Berwujud Tahun 2017 sebesar Rp 339.741.809,00 dengan nilai amortisasi
sebesar Rp 323.991.809,00. Amortisasi adalah penyusutan terhadap Aset Tak
Berwujud yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya.
Uraian
Saldo
Per 31-12-2016
Rp
Mutasi Saldo
Per 31-12-2017
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
Aset Tak 339.741.809,00 - - 339.741.809,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 96
Badan Keuangan dan Aset Daerah
Berwujud
Amortisasi (294.506.960,00) (323.991.809,00)
Adapun rincian dari Aset Tak Berwujud BKAD Kabupaten Kulon Progo per 31
Desember 2017 sebagai berikut.
Aset Tak Berwujud Harga Perolehan (Rp)
1. Microsoft Office 2010 2.750.000,00
2. Perangkat Lunak (Weblogic Suite) 124.924.200,00
3. Perangkat Lunak SQL SVR 19.250.000,00
4. Perangkat Lunak Windows 15.400.000,00
5. Software Data Base dan Server 154.917.609,00
6. SIPD 22.500.000,00
Jumlah 339.741.809,00
5.3.1.3.2 Aset Lain-lain Rp 8.571.429,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aset lain-lain per 31 Desember 2017 dengan
rincian sebagai berikut.
Uraian Saldo
per 31-12-2016
Rp
Penambahan
Rp
Pengurangan
Rp
Saldo 31-12-
2017
Rp
INTRAKOMPTABEL
Aset Lain-lain 313.412.426,00 8.571.439,00 313.412.436,00 8.571.429,00
TOTAL 313.412.426,00 8.571.439,00 313.412.436,00 8.571.429,00
EKSTRAKOMPTABEL
Aset Lain-lain 496.000,00 0,00 496.000,00 0,00
TOTAL 496.000,00 0,00 496.000,00 0,00
a. Intrakomptabel
Mutasi Tambah
Penambahan Asset Lain-lain terdiri dari:
1) Penyesuaian nilai Aset lain-lain sebesar Rp 10,00
2) Hibah dari Pemprop DIY berupa bangunan (rusak berat) dengan nilai
buku sebesar Rp 8.571.429,00
Mutasi Kurang
Pengurangan Asset Lain-lain terdiri dari:
1) Penghapusan peralatan dan mesin Rp 82.934.158,00 dengan nilai
penyusutan sebesar Rp 82.934.158,00
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 97
Badan Keuangan dan Aset Daerah
2) Penghapusan gedung dan bangunan eks SD N 2 Lengkong dengan nilai
buku sebesar Rp 313.412.436,00
b. Ekstrakomptabel
Mutasi Tambah
Penambahan Asset Lain-lain ekstrakomptabel berupa hibah dari Pemprop
DIY berupa bangunan (rusak berat) dengan nilai perolehannya sebesar Rp
5.000.000,00 dan nilai bukunya sebesar Rp 0,00.
Mutasi Kurang
Pengurangan Asset Lain-lain ekstrakomptabel sebesar Rp 496.000,00 terdiri
dari :
1. Kipas Angin Rp 35.000,00
2. Kursi putar Rp 211.000,00
3. Meja Rp 50.000,00
4. Meja kerja Rp 200.000,00
5.3.2 Kewajiban
5.3.2.1 Kewajiban Jangka Pendek
Terdapat saldo kewajiban per 31 Desember 2017 yang terdiri dari :
1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga Rp 0,00
2 Utang Bunga Rp 0,00
3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Rp 0,00
4 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 0,00
5 Utang Beban Rp 3.911.298,00
6 Utang Jangka Pendek Lainnya Rp
Jumlah Rp 3.911.298,00
Atas saldo kewajiban jangka pendek sebesar Rp 3.911.298,00 terdiri dari:
Utang Beban Rp 3.911.298,00
1. Utang Beban Listrik Rp 3.794.082,00
2. Utang Beban Telepon Rp 117.216,00
5.3.3 Ekuitas Rp 8.265.547.642,03
Nilai Ekuitas pada Neraca per 31 Desember 2017 tersaji sebesar Rp 8.329.162.040,03
merupakan selisih antara total aset dengan kewajiban dengan rincian sebagai berikut.
Total Aset 2017 Rp 8.269.458.940,03
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 98
Badan Keuangan dan Aset Daerah
(-) Total Kewajiban 2017 Rp 3.911.298,00
Ekuitas Rp 8.265.547.642,03
5.4 PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)
5.4.1 Ekuitas Awal Rp 8.763.222.462,57
Ekuitas awal merupakan nilai kekayaan bersih BKAD per 1 Januari 2017 yaitu sebesar
Rp 8.763.222.462,57.
5.4.2 Surplus/Defisit –LO Rp 74.326.611.754,71
Surplus/Defisit –LO merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban
BKAD Kabupaten Kulon Progo selama tahun 2017 dan dicatat dalam pos
Surplus/Defisit – LO sebesar Rp 74.326.611.754,71
5.4.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar Rp
504.083.553,00
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar yaitu Koreksi Ekuitas
Lainnya sebesar Rp 504.083.553,00
Koreksi Ekuitas Lainnya merupakan saldo koreksi-koreksi atas transaksi yang
berkaitan dengan akun ekuitas.
5.4.4 Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Rp 75.328.370.128,25
Kewajiban untuk Dikonsolidasikan merupakan nilai yang akan dikonsolidasikan ke
Pejabat Pengelolan Keuangan Daerah (PPKD) sebesar Rp 75.328.370.128,25
5.4.5 Ekuitas Akhir Rp 8.265.547.642,03
Ekuitas Akhir merupakan nilai kekayaan BKAD Kab. Kulon Progo per 31 Desember
2017 yaitu sebesar Rp 8.265.547.642,03
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 99
Badan Keuangan dan Aset Daerah
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
6.1 Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon Progo beralamat di
Jl.Perwakilan No 1 Wates, Telp (0274) 773221, Faks No (0274) 773221
6.2 Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah pada Bab II Pasal 2 huruf e.
Tugas Pokok dan Susunan organisasi Badan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :
1. Tugas pokok BKAD Kabupaten Kulon Progo adalah membantu Kepala
Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Asset di lingkungan Kulon Progo.
2. Susunan organisasi BKAD Kabupaten Kulon Progo terdiri dari :
a) Kepala
b) Sekretariat terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Perencanaan
3) Sub Bagian Keuangan
c) Bidang Pajak, terdiri dari:
1) Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan
2) Sub Bidang Penetapan
3) Sub Bidang Penagihan dan Pengawasan
d) Bidang Pendapatan terdiri dari:
1) Sub Bidang Perencanaan Pendapatan
2) Sub Bidang Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan
3) Sub Bidang Pengembangan Pendapatan
e) Bidang Anggaran dan Kebijakan Pengelolaan Keuangan terdiri dari:
1) Sub Bidang Perencanaan Anggaran
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 100
Badan Keuangan dan Aset Daerah
2) Sub Bidang Kebijakan Pengelolaan Keuangan
3) Sub Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran
f) Bidang Perbendaharaan terdiri dari:
1) Sub Bidang Belanja
2) Sub Bidang Pengelolaan Kas
g) Bidang Asset terdiri dari:
1) Sub Bidang Inventarisasi dan Penilaian
2) Sub Bidang Penghapusan dan Administrasi Persediaan
3) Sub Bidang Optimalisasi dan Investasi Pemerintah Daerah
h) Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari:
1) Sub Bidang Akuntansi Keuangan Daerah
2) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah
i) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
j) Unit Pelaksana Teknis Badan
3. Selama tahun 2017 jabatan struktural sudah terisi, namun untuk jabatan
fungsional masih kosong.
6.3 Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kulon Progo merupakan
penggabungan dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Kabupaten Kulon Progo dengan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
Kabupaten Kulon Progo.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 101
Badan Keuangan dan Aset Daerah
BAB VII
PENUTUP
7.1 Dalam Tahun Angggaran 2017 dari sisi Pendapatan, BKAD Kabupaten Kulon Progo
mendapat target Pendapatan sebesar Rp 124.747.259.631,22 dan telah terealisasi
sebesar Rp 87.201.675.975,25 atau 69,90%.
7.2 Sedangkan dari sisi belanja BKAD Kab. Kulon Progo mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp 12.254.953.925,64 dan terealisasi sebesar Rp 11.865.474.948,00 atau
96,82%. Realisasi belanja tersebut digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
yang menjadi tugas pokok dan fungsi BKAD yang meliputi 42 kegiatan.
Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak lepas dari dukungan
dan partisipasi dari segenap potensi, kerja keras dan komitmen segenap aparatur BKAD yang
kesemuanya diarahkan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat guna meningkatkan
kemampuan dan kemandirian daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas,
nyata dan bertanggungjawab.
Berbagai permasalahan dan hambatan yang terjadi selama Tahun 2017 baik yang
disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal telah diupayakan pemecahannya melalui
koordinasi dengan PPTK terkait, agar program yang digariskan itu dapat berjalan sesuai
dengan rencana.
Namun, kami menyadari belum sepenuhnya permasalahan yang timbul selama Tahun
2017 dapat terselesaikan, untuk itu akan kami upayakan perbaikan-perbaikan sehingga
diperoleh solusi sebaik-baiknya.
Wates, 2 Januari 2018
Plt. Kepala
ttd
TRIYONO, SIP., M.Si
Pembina Utama Muda; IV/c
NIP. 19661115 199603 1 002