98
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset 1 PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016 disusun sebagai implementasi pertanggungjawaban keuangan sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan yang berlaku tentang Keuangan Daerah yaitu berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Paket Keuangan Negara yang meliputi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Tema dan prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2016 dijabarkan dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016 yang diarahkan untuk dapat menampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam rangka menyelesaikan permasalahan daerah, meliputi: kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat . Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2016 ditetapkan tema pembangunan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016 “Memperkuat daya saing daerah guna mendorong kemandirian ekonomi, peningkatan investasi dan pengurangan kemiskinan.” Penggunaan dana Tahun Anggaran 2016 lebih diprioritaskan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi DPPKA dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyusun Laporan Keuangan Daerah yang meliputi: 1. Laporan Realisasi Anggaran. 2. Laporan Operasional 3. Laporan Perubahan Ekuitas

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS ... 2016.pdfjuga mempengaruhi perekonomian di tingkat nasional, regional maupun skala lokal. Di Kulon Progo hal tersebut sangat berpengaruh pada

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

1

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016

disusun sebagai implementasi pertanggungjawaban keuangan sebagaimana diamanatkan

dalam ketentuan yang berlaku tentang Keuangan Daerah yaitu berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan Paket Keuangan Negara yang meliputi Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional serta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2015, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010.

Tema dan prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2016 dijabarkan dalam

Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016 yang diarahkan untuk dapat menampung aspirasi

dan kebutuhan masyarakat dalam rangka menyelesaikan permasalahan daerah, meliputi:

kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2016 ditetapkan tema

pembangunan Kabupaten Kulon Progo tahun 2016 “Memperkuat daya saing

daerah guna mendorong kemandirian ekonomi, peningkatan investasi dan

pengurangan kemiskinan.”

Penggunaan dana Tahun Anggaran 2016 lebih diprioritaskan untuk menunjang

efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi DPPKA dalam rangka melaksanakan urusan

pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), maka Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyusun Laporan Keuangan

Daerah yang meliputi:

1. Laporan Realisasi Anggaran.

2. Laporan Operasional

3. Laporan Perubahan Ekuitas

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

2

4. Neraca,dan

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

Maksud penyusunan laporan keuangan:

1) Laporan Keuangan DPPKA Kabupaten Kulon Progo disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan per 31 Desember 2016 dan

seluruh transaksi yang dilakukan oleh DPPKA selama Tahun Anggaran 2016.

2) Laporan Keuangan DPPKA Kabupaten Kulon Progo digunakan untuk

membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah

ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi DPPKA

Kabupaten Kulon Progo selama Tahun Anggaran 2016 serta ketaatannya terhadap

peraturan perundang-undangan.

Tujuan penyusunan laporan keuangan:

1) Menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan sebagai

akuntabilitas DPPKA atas sumber daya yang dipergunakan dengan:

a. Menyediakan informasi kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran

b. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan

perundang-undangan

c. Menyediakan informasi jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

kegiatan DPPKA serta hasil-hasil yang telah dicapai.

d. Menyediakan informasi dalam hal DPPKA mendanai seluruh kegiatannya dan

mencukupi kebutuhan kasnya.

e. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi DPPKA berkaitan dengan

sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,

termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

f. Menyediakan informasi perubahan posisi keuangan DPPKA, apakah

mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan

selama periode pelaporan.

2) Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, Laporan Keuangan Tahun 2016 DPPKA

Kabupaten Kulon Progo menyediakan informasi tentang pendapatan, belanja, aset,

kewajiban dan ekuitas dana.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

3

1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

Pelaporan keuangan Tahun 2016 DPPKA Kabupaten Kulon Progo diselenggarakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain:

a. Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No 9 Tahun 2015

b. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

c. Peraturan Pemerintah No 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

d. Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual

e. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah

f. Peraturan Daerah No 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2016

g. Peraturan Daerah No 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun 2016

h. Peraturan Bupati Kulon Progo No 58 Tahun 2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan

Bupati Kulon Progo No 58 Tahun 2008

i. Peraturan Bupati Kulon Progo No 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 43 Tahun 2016

j. Peraturan Bupati Kulon Progo No 73 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun 2016

k. Peraturan Bupati Kulon Progo No 48 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab I Pendahuluan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan

1.2 Landasan Hukum penyusunan laporan keuangan

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab II Ekonomi makro dan kebijakan keuangan

2.1 Ekonomi makro

2.2 Kebijakan keuangan

Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan.

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan.

3.2 Hambatan dan kendala pencapaian target

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

4

Bab IV Kebijakan Akuntansi

4.1 Entitas pelaporan keuangan daerah

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan.

5.1 Penjelasan pos-pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

5.2 Penjelasan pos-pos Laporan Operasional (LO)

5.3 Penjelasan pos-pos Neraca

Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan.

Bab VIII Penutup.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

5

BAB II

EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

2.1 Ekonomi Makro

Kinerja ekonomi Kabupaten Kulon Progo dilihat dari nilai PDRB harga

konstan tahun 2010 pada tahun 2010 hingga tahun 2015 cenderung mengalami

kenaikan. Hal ini dapat dilihar dari perkembangan nilai PDRB atas harga

konstan 2010. Pada tahun 2010 nilai PDRB sebesar 5,033 triliun rupiah

mengalami kenaikan menjadi 5,246 triliun rupiah pada tahun 2011 dan terus

mengalami kenaikan hingga 6,250 triliun rupiah pada tahun 2015.

Sedangkan dilihat dari laju pertumbuhan ekonominya, Kulon Progo

mengalami pasang surut. Pada tahun 2010 hingga 2013 laju pertumbuhan

ekonomi mengalami percepatan sebesar 3,51 persen pada tahun 2010 ,menjadi

4,23 persen di tahun 2011 dan menjadi 4,37 persen di tahun 2012. Pada tahun

2013 meningkat menjadi 4,87 persen. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi

tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya sektor pembentuk PDRB Kulon

Progo, hampir semua sektor tersebut mengalami peningkatan. Pada tahun 2014

laju pertumbuhan ekonomi Kulon Progo mengalami penurunan menjadi 4,46

persen dan diikuti pada tahun 2015 kembali menurun menjadi 4,22 persen.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Kulon Progo terjadi seiring dengan

melambatnya ekonomi DIY dan nasional.

Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi diprediksi terjadi di tahun 2016

setelah sebelumnya tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Sektor pertanian sebagai tulang punggung struktur ekonomi Kabupaten Kulon

Progo pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan negatif sebesar (1,42) persen

yang mempengaruhi besaran laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Penurunan pertumbuhan di sektor pertanian pada tahun 2010 dipengaruhi oleh

penurunan sub sektor tanaman bahan makanan. Dimana sub sektor tanaman

bahan makanan merupakan penyumbang terbesar dalam sektor primer di Kulon

Progo terutama produksi padi. Faktor bencana alam akibat letusan Gunung

Merapi pada akhir tahun 2010 yang menyebabkan banjir lahar dingin dan hujan

abu tebal mempunyai andil yang sangat besar terhadap terganggunya panen

padi di wilayah utara Kabupaten Kulon Progo yang berbatasan langsung dengan

daerah bencana. Namun situasi bencana yang terjadi disikapi dengan kebijakan

yang cepat dan tepat, sehingga mendorong cepatnya recovery tanggap bencana

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

6

dengan berbagai program kegiatan yang mendorong tumbuhnya kembali laju

pertumbuhan ekonomi yang sempat menurun tajam. Salah satunya dengan

perbaikan sarana dan prasarana dibidang pertanian seperti irigasi, perbaikan

jalan, pengerukan sungai yang tertutup material gunung berapi dan management

man power serta social capital untuk bangkit membangun kembali setelah

bencana. Dengan dikeruknya material penutup saluran dan diperbaikinya

infrastruktur saluran irigasi Kalibawang, berpengaruh pada peningkatan

produksi padi pada tahun 2011. Komoditas ini sempat mengalami penurunan

produksi di tahun 2010. Peningkatan produk pertanian di Kabupaten Kulon

Progo pada tahun 2011 berimbas pada besaran laju pertumbuhan ekonomi pada

sub sektor tanaman bahan makanan.

Pertumbuhan yang cukup tinggi pada sub sektor yang punya andil besar

dalam perekonomian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan. Tahun 2012 sampai dengan 2014 sektor pertumbuhannya positif

walau laju pertumbuhannnya tidak secepat pada tahun 2012.

Sub sektor tanaman bahan makanan mempunyai share yang besar pada

sektor pertanian, sehingga besaran pertumbuhan sub sektor tanaman bahan

makanan sangat berpengaruh pada pertumbuhan sektor pertanian. Peran sektor

ini baik yang dinilai secara berlaku maupun harga konstan cukup tinggi,

sehingga sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon

Progo.

Sektor industri di tahun 2010 tumbuh 6,01 persen sedangkan di tahun

2011 tumbuh 4,44 persen, pada tahun 2012 tumbuh negatif sebesar (4,09)

persen hingga diperkirakan tumbuh positif 8,14 persen pada tahun 2017, tahun

2013 masih mampu bertahan positif 7,37 persen, tahun 2014 terjadi percepatan

laju bahkan mampu tumbuh positif sebesar 8,23 persen, akan tetapi pada tahun

2015 hanya mampu menumbuhkan percepatan sebesar 3,14 persen. Tahun 2016

diprediksi tetap tumbuh positif, akan tetapi pertumbuhannnya tidak secepat

pada tahun 2014. Sektor Industri Pengolahan inilah yang mempunyai andil

perlambatan laju pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo pada tahun 2015.

Untuk sektor listrik, gas, dan air bersih, pada tahun 2010 mengalami

pertumbuhan 5,27 persen dan pada tahun 2011 mengalami percepatan laju

pertumbuhan dibandingkan tahun 2010 yang sangat signifikan, dimana pada

tahun 2011 pertumbuhannya sebesar 5,53 persen. Untuk tahun 2016 sektor itu

diprediksikan mulai bangkit lagi hingga tahun 2017 seiring dengan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

7

perkembangan pasir besi, pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarta dan

Pembangunan Bandara NYIA di Temon.

Terjadinya kelesuan pasar di tingkat internasional khusunya dengan

adanya penurunan harga minyak dunia sampai pada level yang sangat rendah

juga mempengaruhi perekonomian di tingkat nasional, regional maupun skala

lokal. Di Kulon Progo hal tersebut sangat berpengaruh pada perlambatan laju

pertumbuhan pada sektor Jasa Keuangan dan asuransi dari 11,24 persen pada

tahun 2014, melambat sangat signifikan pada tahun 2015 menjadi hanya

sebesar 4,64 persen. Akan tetapi di tahun 2016 dan 2017 diperkirakan akan

bangkit kembali

Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib, masih mampu bertahan stabil dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010

percepatan pertumbuhannya sebesar 6,23 persen, diikuti perlambatan sedikit

pada tahun 2011 sebesar 4,30 persen, bangkit kembali pada tahun 2015 sebesar

7,68 persen, demikian terus stabil pada kisaran 6 persen. Dan diprediksikan

pada tahun 2016 sebesar 6,02 persen serta terjadi sedikit percepatan pada tahun

2017 diprediksi melaju pada kisaran 6,06 persen. Untuk kegiatan jasa sosial

kemasyarakatan seperti rumah sakit swasta dan lembaga pendidikan swasta

mengalami kecenderungan turun. Dengan semakin turunnya jasa rumah sakit

swasta dari sisi positifnya bisa diperkirakan bahwa derajat kesehatan

masyarakat semakin membaik. Beberapa kebijakan yang mendukung

peningkatan derajad kesehatan masyarakat antara lain : pada pertengahan bulan

Oktober 2011 dikeluarkan kebijakan Bupati bahwa semua masyarakat Kulon

Progo gratis berobat di Puskesmas berlaku mulai November 2011, adanya

program nasional Jampersal, Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesos, dll. Sektor ini

mulai tahun 2012 hingga tahun 2015 mengalami perlambatan pertumbuhan.

Akan tetapi tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 diprediksi mengalami laju

pertumbuhan yang sangat berarti pada level di atas 6 persen. Hal ini

diperkirakan adanya imbas dari pembangunan yang bergulir di Kabupaten

Kulon Progo.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan kemampuan

suatu daerah dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki

untuk menghasilkan barang dan jasa. Besarannya tergantung pada hasil

penggunaan potensi faktor -faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber

daya manusia, modal dan teknologi serta semangat berwirausaha

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

8

masyarakatnya dalam melakukan kegiatan ekonomi. Perkembangan kegiatan

ekonomi Kabupaten Kulon Progo dicerminkan dengan PDRB , baik yang

dinilai dalam harga konstan maupun harga berlaku.

Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun waktu 5

tahun terakhir selalu mengalami kenaikan, pada tahun 2016 diperkirakan

mencapai 6.14 trilyun rupiah pada tahun, tahun 2015 diperkirakan 5,59 trilyun,

2014 mencapai 4,98 trilyun rupiah, tahun 2013 mencapai 4,64 trilyun rupiah,

tahun 2012 sebesar 4,20 trilyun rupiah, tahun 2011 sebesar 3,87 trilyun rupiah,

dan tahun 2010 sebesar 3,55 trilyun rupiah.

Sementara itu PDRB berdasarkan harga konstan (harga tahun 2000)

nilai PDRB tahun 2016 diperkirakan sebesar 2,4 0 trilyun rupiah, tahun 2015

sebesar 2,28 trilyun rupiah, tahun 2014 sebesar 2,15 trilyun rupiah, tahun 2013

sebesar 206 trilyun rupiah, tahun 2012 sebesar 1,96 trilyun rupiah, dan tahun

2011 sebesar 1,86 trilyun rupiah.

Nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) sejak tahun

2011 hingga tahun 2017 mengalami tren peningkatan. Pada Tahun 2012 sebesar

Rp. 10.671.984,-, tahun 2013 sebesar Rp. 11.770.580,-, dan untuk tahun 2014

sebesar Rp. 12.571.554,- Tahun 2015 diprediksikan juga ada kenaikan, sebesar

Rp. 13.872.010,-, tahun 2016 sebesar Rp. 15.232854,-, dan pada tahun 2017

sebesar Rp. 16.733.290,-

Nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan (ADHK tahun 2000)

sejak tahun 2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 sebesar Rp.

4.580.532,-tahun 2011 sebesar Rp.4.790.630,-,tahun 2012 sebesar

Rp.4.992.174,-, dan tahun 2013 sebesar Rp. 5.229.120,-. Sedang untuk tahun

2014 sebesar Rp. 5.448.557,-. Tahun 2015 hingga tahun 2016 diprediksikan

juga ada kenaikan, dimana pada tahun 2015 sebesar Rp.5.628.822 ,-, tahun

2016sebesar Rp. 5.935.592,-, tahun 2017sebesar Rp.6.267.986,-.

PDRB per kapita kabupaten Kulon Progo yang terus meningkat akan

berimplikasi pada meningkatnya perputaran distribusi ekonomi dimasyarakat.

Faktor pembebasan lahan pada beberapa kegiatan pertambangan pasir besi

mulai dirasakan oleh masyarakat Kulon Progo. Dan diharapkan pada

rencanapembangunan bandara akan berpengaruh pada PDRB per kapita Kulon

Progo pada tahun-tahun yang akan datang.

Dengan adanya tren kenaikan PDRB per Kapita baik Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) seharusnya secara

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

9

positif akan meningkatkan daya beli pasar Kulon Progo. Kondisi ini

memberikan peluang terhadap peningkatan permintaan pasar sehingga apabila

dapat direspon dengan kebijakan yang tepat akan dapat mendorong

pertumbuhan sektor hulu maupun sektor hilir. Sektor hilir akan memainkan

peranan yang sangat penting dalam menyediakan variasi produk jadi lokal

dengan harga yang lebih kompetitif. Pemenuhan arus barang yang variatif dan

harga yang kompetitif diharapkan mampu mendorong pembentukan karakter

pasar Kulon Progo yang berorientasi pada produk lokal. Oleh karena itu sub

sektor industri pengolahan harus mendapat perhatian dalam kebijakan sehingga

dapat mendorong pembangunan embrio industri hilir yang kuat dan kompetitif.

Peenuhan pasar pada skala local pada tahun 2017 ke atas diprediksikan akan

mengalami perubahan yang mendasar dengan adanya pembangunan bandara

baru di kabupaten Kulon Progo. Pasar lokal Kabupaten Kulon Progo

diharapkan akan berkembang menjadi lebih besar.

Disisi lain untuk mengantisipasi permintaan pasar terhadap suplai bahan

mentah perlu penguatan pada sektor industri hulu, dalam hal ini tidak dapat

diabaikan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Kulon Progo paling besar

disumbang oleh sub sektor pertanian khususnya tanaman bahan makanan dan

peternakan. Industri hilir akan berperan penting dalam meningkatkan nilai

tambah ekonomi pada sub sektor pertanian.

Sejalan dengan integrasi ekonomi ASEAN dibawah payung ASEAN

Economic Community(AEC), kebijakan single market and single production

unit harus disikapi dengan formulasi kebijakan yang tepat dalam memberikan

peluang pasar domestik dan industri lokal untuk berkembang, salah satunya

mendorong pembentukan struktur pasar berbasis karakter budaya lokal.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

10

Sedangkan tingkat perkembangan suku bunga bank selama tahun 2016

mengambil data dari Bank BPD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cabang Wates

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tingkat Suku Bunga Bank Pembangunan Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016

No. Uraian Suku Bunga

1 Dana Pihak Ketiga

Giro 3,00%

Tabungan

Simpeda 0,75 - 2,75 %

Sutera 0,75 - 2,75 %

Sutera emas 2%

Shafa 1,5%

Tunas 3 %

Deposito

1 bulan 5,50 – 6,25%

3 bulan 5,50 – 6,25%

6 bulan 4,75 – 5,50%

12 bulan 4,75 – 5,50%

2 Kredit

Konsumtif 16-17%

Modal kerja 20-22%

Dalam menyelenggarakan pemerintahannya, Kabupaten Kulon Progo

mendasar pada organisasi perangkat daerah. Susunan organisasi perangkat daerah

tahun 2016 masih berpedoman pada PP No 41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah. Organisasi perangkat daerah DPPKA Kabupaten Kulon Progo diatur

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo No 11 Tahun 2013 tentang Perubahan

Peraturan Daerah No 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Daerah dan Peraturan Bupati No 61 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas pada

Unsur Terendah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset.

Tugas DPPKA adalah membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan

pemerintah di bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan asset. Visi DPPKA adalah

menjadikan pengelola keuangan yang profesional menuju pelayanan prima. Untuk

mewujudkan visi tersebut maka misi DPPKA Kabupaten Kulon Progo adalah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

11

mengembangkan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan

pada aturan perundangan yang berlaku, meningkatkan kemampuan SDM dalam

penguasaan ketugasan, kreatifitas pengembangan berlandaskan pada kedisiplinan kerja,

meningkatkan sarana dan prasarana penunjang ketugasan termasuk penyediaan

teknologi informasi untuk memberikan pelayanan prima.

Berdasarkan visi dan misi tersebut DPPKA Kabupaten Kulon Progo

menetapkan tujuan:

1. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusian (SDM )

2. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang

3. Mengembangkan sistem dan prosedur pelaksanaan pengelolaan pendapatan,

keuangan dan asset daerah

Sebagai SKPD DPPKA mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Urusan

Pemerintah Daerah dan Tugas Pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan asset. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut diatas Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Asset mempunyai tugas :

1. Menyelenggarakan kegiatan di bidang pendapatan PBB dan BPHTB

2. Menyelenggarakan kegiatan di bidang pendapatan non PBB dan non BPHTB

3. Menyelenggaran kegiatan di bidang anggaran dan perbendaharan

4. Menyelenggarakan kegiatan di bidang akuntansi dan pelaporan

5. Menyelenggarakan kegiatan di bidang asset dan ketatausahaan

Sejalan dengan pelaksanaan tugas pemerintahan DPPKA Kabupaten Kulon

Progo berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan atas penyelenggaraan

pemerintahannya. Laporan keuangan DPPKA Kabupaten Kulon Progo Tahun

Anggaran 2016 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan

Menteri Dalam Negari Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

2.2 Kebijakan Keuangan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diatur dengan Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015. Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat penting dalam

menjalankan roda pembangunan dan pemerintahan yang setiap tahunnya ditetapkan

dalam rangka mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat. Tahapan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

12

yang lebih baik harus melalui proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,

pengendalian dan evaluasi pembangunan sehingga dapat ditanggungjawabkan kepada

masyarakat.

Dalam tahapan perencanaan dilakukan melalui pembahasan atas kebijakan

yang akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat.

Sedangkan untuk penganggaran keuangan daerah ditetapkan dalam kebijakan

Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada tahun anggaran 2016 di

Kabupaten Kulon Progo secara umum dilakukan berdasarkan pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dengan demikian maka struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

struktur Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan struktur yang ditetapkan pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun

2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan untuk pelaporannya

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Pelaksanaan pembangunan dan jalannya pemerintahan mempergunakan

pendanaan dalam APBD yang tersedia untuk dimanfaatkan dengan sebaik mungkin

agar dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan bagi kepentingan

masyarakat. Dalam pelaksanaan dan penatausahaan keuangan daerah, diupayakan

adanya pembagian peran dan tanggung jawab sehingga terlaksana mekanisme checks

and balances serta untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Pada tahapan Pertanggungjawaban terhadap Keuangan Daerah, sesuai

peraturan perundangan yang berlaku pemerintah daerah wajib menyampaikan

pertanggungjawaban berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional

(LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

(LPSAL),Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

APBD Tahun Anggaran 2016 diarahkan untuk mencapai prioritas

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

13

pembangunan sesuai dengan tema pembangunan yang telah ditetapkan, yaitu

“Peningkatan pelayanan dasar dan pemberdayaan ekonomi lokal dalam rangka

penanggulangan kemiskinan“ Adapun makna dari tema tersebut adalah produk

daerah mempunyai keunggulan yang kompetitif dan komparatif disbanding

daerah lain sehingga mampu bersaing secara sehat dan laku di pasaran umum

baik tingkat nasional maupun internasional, dan diharapakan mampu

memberikan multiplier effects sehingga mampu meningkatkan ekoonomi

masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kulon Progo secara keseluruhan.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam pendapatan daerah, pada

prinsipnya menekankan pada peningkatan pendapatan daerah dengan mengurangi

beban langsung kepada masyarakat. Pendapatan melalui pos pendapatan yang

bersentuhan langsung dengan masyarakat dilakukan melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi pendapatan. Intensifikasi pemungutan pajak dsan tetribusi akan

ditingkatkan sekaligus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan

administarais pajak dan retribusi.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan maka kebijakan pendanaan

pembangunan dilakukan lebih transparan, efisien, efektif, dan akuntabel serta

berorientasi pada kinerja. Oleh karena itu, untuk melindungi dan meningkatkan derajat

serta kualitas kehidupan masyarakat dan mengingat keterbatasan ketersediaan dana,

maka kebijakan yang diambil untuk penggunaan dana Tahun Anggaran 2016

diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, yaitu pada bidang pendidikan,

kesehatan, fasilitas umum dan peningkatan perekonomian. Di samping itu, penggunaan

dana diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka melaksanakan urusan pemerintah

daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Intensifikasi maupun ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan

daerah, antara lain dengan melalui meneliti dan mengkaji potensi pendapatan daerah

serta penerapan manajemen keuangan yang efektif dan efisien. Sumber pendapatan

daerah diperoleh dengan cara mekanisme pajak dan retribusi atau pungutan sah lainnya

yang dibebankan pada seluruh masyarakat. Keadilan atau kewajaran dalam perpajakan

daerah dilakukan dengan prinsip kewajaran horisontal dan kewajaran vertikal yang

menjadi salah satu prinsip dalam menjalankan pengelolaan perpajakan.

Intensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah diarahkan pada peningkatan

pungutan yang telah ada obyek dan subyeknya, dengan melalui sosialisasi maupun

penyuluhan yang intensif kepada wajib pajak dan wajib retribusi serta koordinasi

dengan unit pelaksana teknis secara berkesinambungan. Tindakan lainnya dengan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

14

peningkatan penetapan pajak dan pemantauan di lapangan.

Ekstensifikasi pajak daerah, diarahkan dengan upaya penggalian potensi baru

dengan pendataan obyek dan subyek pajak, kajian potensi pajak, perluasan cakupan

obyek dan subyek pajak. Hal ini tentunya dengan tetap berpedoman pada peraturan

perundangan yang berlaku sebagai upaya optimalisasi peningkatan pendapatan daerah.

Pemerintah Daerah juga diberikan kewenangan untuk melakukan kebijakan

pendapatan selain PAD dan Dana perimbangan, yang terangkum dalam sumber

pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Upaya percepatan pertumbuhan pendapatan daerah juga dilakukan dengan

melaksanakan program pengembangan usaha daerah yang dikelola oleh Badan Usaha

Milik Daerah, baik melalui penambahan permodalan maupun peningkatan kemampuan

SDM pengelola.

Untuk itu, kebijakan peningkatan Pendapatan Daerah yang dilakukan oleh

lembaga milik daerah yang bergerak dalam bidang usaha, antara lain melalui

optimalisasi dan efisiensi kinerja badan usaha milik daerah. Kebijakan Pemerintah

Daerah dalam perencanaan pendapatan daerah, pada prinsipnya menekankan pada

pendapatan daerah yang dilakukan tanpa memberikan beban langsung yang berat

kepada masyarakat.

Upaya efisiensi dan efektifitas anggaran, diawali dengan tahapan perencanaan

anggaran yang secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat, serta indikator

kinerja yang ingin dicapai. Selain itu juga dilakukan penetapan prioritas kegiatan dan

penghitungan beban kerja, serta penetapan harga satuan yang rasional melalui

standarisasi harga yang ditetapkan dalam peraturan Bupati.

Dalam APBD telah diupayakan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi

makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya sesuai kebijakan

pemerintah dan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran dengan baik. Oleh

karena itu pengaturan penyusunan anggaran merupakan hal penting agar dapat

berfungsi sebagaimana diharapkan yaitu:

1. Dalam konteks kebijakan, anggaran memberikan arah kebijakan perekonomian dan

menggambarkan secara tegas penggunaan sumber daya yang dimiliki masyarakat;

2. Fungsi utama anggaran adalah untuk mencapai keseimbangan ekonomi makro

dalam perekonomian; dan

3. Anggaran menjadi sarana sekaligus pengendali untuk mengurangi ketimpangan dan

kesenjangan.

Efektifitas belanja daerah dilakukan langkah-langkah memberikan alokasi dana

yang proporsional untuk kegiatan pengembangan sumber daya manusia serta

memanfaatkan sumber daya; menyelenggarakan penatausahaan keuangan daerah yang

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

15

lebih baik dengan penerapan sistem akuntansi yang mendukung penyajian laporan

keuangan menjadi lebih akurat, transparan dan akuntabel; menerapkan belanja daerah

yang berpedoman pada asas efektifitas, efisiensi dan ekonomis, serta untuk mendanai

urusan wajib, urusan pilihan, urusan tertentu berupa kerja sama yang ditetapkan

berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam pencapaian

prestasi kerja sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan prinsip dalam disiplin

penyusunan belanja daerah.

Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi

pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk

meningkatkan akuntabilitas anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi

penggunaan anggaran.

Pada Tahun 2016, APBD Kabupaten Kulon Progo seperti tahun-tahun

sebelumnya juga mengalami perubahan. Perubahan APBD tersebut disebabkan adanya

beberapa hal sebagai berikut.

a. Adanya perubahan kemampuan keuangan daerah yaitu :

Penyesuaian pendapatan daerah karena adanya perubahan target yang telah

ditetapkan.

b. Perlunya pemanfaatan kemampuan keuangan untuk membiayai kegiatan atau

belanja prioritas yang belum terakomodir dalam Peraturan Daerah tentang APBD

Tahun Anggaran 2016

c. Adanya pergeseran-pergeseran anggaran antar urusan, program dan kegiatan,

maupun antar jenis belanja.

d. Adanya asumsi-asumsi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) yang berubah pada

capaian target kinerja program dan kegiatan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

16

C. PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Ringkasan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

DPPKA sebelum dan sesudah perubahan sebagai berikut.

Tabel 2.2 Ringkasan APBD dan APBD Perubahan DPPKA T.A. 2016

ANGGARAN ANGGARAN BERTAMBAH/

URAIAN SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN (BERKURANG)

( Rp) ( Rp) (Rp) %

PENDAPATAN

Pendapatan Pajak

Daerah 37.289.400.688,36 88.042.121.948,50 50.752.721.260,14 136,10

Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang

Dipisahkan

13.035.451.528,81 14.317.819.815,93 1.282.368.287,12 9,84

Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang sah 10.340.169.885,99 10.911.289.207,56 571.119.321,57 5,52

Jumlah Pendapatan 60.665.022.103,16 113.271.230.971,99 52.602.208.868,83 27,68

BELANJA

Belanja Operasi 10.120.542.628,46 12.653.305.239,32 2.532.762.610,86 25,03

Belanja Modal 222.488.625,00 552.168.775,00 329.680.150,00 148,18

Jumlah Belanja 10.343.031.253,46 13.205.474.014,32 2.862.442.760,86 27,68

Surplus / (Defisit) 50.321.990.849,70 100.065.756.957,67 49.743.766.107,97 98,85

Sisa Lebih

Pembiayaan

Anggaran (SILPA)

50.321.990.849,70 100.065.756.957,67 49.743.766.107,97 98,85

Pada tahun anggaran 2016, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

Kabupaten Kulon Progo mengalami perubahan APBD disebabkan karena adanya

beberapa hal sebagai berikut:

1. Perubahan target pendapatan antara APBD murni dengan APBD perubahan

disebabkan karena pembebasan lahan bandara yang berdampak pada naiknya target

penerimaan BPHTB.

2. Penyesuaian belanja gaji berdasarkan realisasi bulan Juni.

3. Perlu tambahan biaya listrik, belanja publikasi, jamuan rapat.

4. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana perkantoran untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan

5. Adanya pergeseran anggaran antar rekening belanja, antar kegiatan karena

disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

17

Pencapaian indikator yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Kulon Progo Tahun

Anggaran 2016 adalah sebagai berikut :

1. Belanja Langsung

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

I Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Penyediaan Jasa dan Peralatan

Perkantoran

67.705.675,00 Jasa surat menyurat, Jasa alat tulis kantor, Barang

cetakan dan penggandaan kantor, bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan serta tersedianya

petugas keamanan dan jasa kebersihan kantor

Terpenuhinya kebutuhan jasa dan

peralatan kantor

2 Penyediaan Jasa Keuangan 41.249.500,00 Tersedianya honor pengelola keuangan dan barang

sebanyak 18 orang

Terlaksananya pengelolaan keuangan

dan pengelolaan barang SKPD dan

PPKD

3 Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi,

Koordinasi

101.844.000,00 makanan dan minuman rapat dan tamu, koordinasi dan

konsultasi keluar daerah dan dalam daerah

Terkoordinasinya dan

terkonsultasikannya pelaksanaan tugas-

tugas SKPD

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

18

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

II Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

4 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

552.168.775,00 Perlengkapan 9 unit computer, 5 unit laptop, 2

unit priter, 1 unit scanner, 2 unit LCD, 5 unit AC,

31 kursi rapat, dan kendaraan dinas roda 2 dua

unit, mesin ketik 2 buah, meja kursi tamu 1 set,

sekat ruangan 24 m2, hardisk eksternal 1 buah. 1

unit layar OHP, 1 unit kendaaraan roda empat

Mini server untuk SIMDA local (1 unit) dan UPS

untuk Mini Server SIMDA Lokal (1 unit)

Terpenuhinya kebutuhan sarana

prasarana perkantoran

5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

311.474.620,00 Biaya pemeliharaan rutin gedung kantor,

kendaraan dinas/operasional, peralatan dan

perlengkapan kantor

Tersedianya sarana prasarana

perkantoran dalam kondisi baik

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

19

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

III Program Perencanaan, Pengendalian

dan Evaluasi Kinerja

6 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 4.000.000,00 Rencana kinerja SKPD Tersedianya dokumen perencanaan

kinerja tahunan SKPD

7 Penyusunan Laporan Keuangan 9.911.975,00 Laporan kinerja semester dan tahunan yang akurat

dan akuntabel

Terlaporkannya kinerja keuangan

8 Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan

Kinerja

8.000.000,00 Laporan pengendalian dan evaluasi kinerja

bulanan, triwulanan, LAKIP, laporan tahunan,

profil kinerja SKPD penerapan SPIP

Terpantaunya perkembangan kinerja

SKPD

IV Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Manusia SKPD

9 Pendidikan dan Pelatihan Non Formal 12.000.000,00 Diklat pendidikan pegawai dan pelatihan non

formal

Tersedianya SDM yang memahami

pelatihan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

20

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

V Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

10 Penyusunan Anggaran Kas dan Penelitian

DPA-L, DPA dan DPPA SKPD

14.000.000,00 Tersusunnya dokumen anggaran kas pemerintah

daerah penelitian dan DPA-L, DPA dan DPPA

SKPD

Tersedianya anggaran kas pemerintah

daerah, DPA dan DPPA SKPD

11 Pengelolaan dan Pengendalian Belanja

Langsung

31.895.900,00 Terbitnya SPD, terverifikasinya kelengkapan

dokumen SPM Belanja Langsung dan terbitnya

SP2D serta tersusunnya laporan realisasi

penggunaan dana-dana dari Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah DIY

Terwujudnya kelancaran pelaksanaan

kinerja pemerintahan

12 Kustomisasi Sistem Informasi Keuangan

Daerah

98.352.300,00 Tersedianya data laporan keuangan SKPD dan

laporan keuangan daerah

Terwujudnya peningkatan kinerja

pemerintah daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

21

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

13 Pelaksanaan Penyelesaian Tuntutan

Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi

(TGR)

30.000.000,00 Tersedianya informasi tuntutan perbendaharaan

dan tuntutan ganti rugi serta kerugian daerah

Terselesaikannya tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi

serta kerugian daerah

14 Pelayanan dan Validasi Data BPHTB 15.392.000,00 Terlayaninya wajib pajak bumi dan bangunan dan

BPHTB

Tersedianya Data PBB yang sesuai dengan

kondisi lapangan

Terpungutnya PBB dan BPHTB tahun

2016

15 Inventarisasi Hasil Pengadaan BMD 11.809.200,00 Tersedianya data perolehan hasil pengadaan

Barang Milik Daerah

Terewujudnya ketertiban pengelolaan

aset

16 Penghapusan Barang Inventaris dan

Barang Bongkaran Gedung

49.421.300,00 Terbitnya SK Bupati tentang penghapusan dan

pemasukan PAD Kab. Kulon Progo

Terselenggaranya penghapusan barang

inventaris dan barang bongkaran

gedung milik Pemkab Kulon Progo

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

22

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

17 Penyusunan Rancangan Perda APBD dan

Rancangan Perbup Penjabaran APBD

220.850.000,00 Tersusunnya Raperda tentang APBD dan

Raperbup tentang Penjabaran APBD serta

tersusunnya Raperda tentang Perubahan APBD

dan Raperbup tentang Penjabaran perubahan

APBD

Tersusunnya Raperbup tentang Perubahan

Penjabaran APBD Mendahului perubahan APBD

Tersedianya pedoman Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah

18 Penyusunan laporan realisasi APBD

semester I dan prognosis

12.438.000,00 Tersusunnya laporan pelaksanaan APBD

triwulanan, semester I dan prognosis

Tersedianya data sebagai bahan

evaluasi pelaksanaan APBD

19 Monitoring dan Evaluasi Penyertaan

Modal Pemerintah Daerah pada BUMD

22.360.650,00 Terpantaunya penyertaan modal pemerintah

daerah pada BUMD

Tersedianya data kajian penambahan

penyertaan modal pada BUMD dan

SKPD

20 Evaluasi dan Penyusunan Laporan

Pendapatan Daerah

20.996.500,00 Terverifikasi SPJ Pendapatan Daerah (192 SPJ),

Tersusunnya laporan realisasi pendapatan daerah yang

valid dan akuntabel

Tersedianya laporan realisasi pendapatan

daerah yang valid dan akuntabel

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

23

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

21 Penyusunan Perencanaan dan

Pengembangan Pendapatan Daerah

148.149.950,00 Tersusunnya target Pendapatan Daerah TA 2017

Murni dan TA 2016 Perubahan

Sosialisasi peraturan perundangan tentang

Pendapatan Daerah

Tersusunnya data potensi Pendapatan Asli Daerah

Tersedianya data target Pendapatan

Daerah TA 2017 Murni dan TA 2016

Perubahan

22 Pengelolaan Dana-Dana PPKD 18.041.000,00 Tersalurnya belanja PPKD Terwujudnya peningkatan kinerja

pemerintah daerah

23 Penetapan Pajak Daerah Non PBB dan

Non BPHTB

64.448.000,00 Terbitnya Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD),

Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar

(SKPDKB), dan Surat Tagihan Pajak Daerah

(STPD)

Ter-updatenya sistem informasi

pendapatan daerah dan terjaminnya

kelancaran administrasi pemungutan

dan pelaporan pajak daerah

24 Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran

Kas Umum Daerah

58.600.400,00 Terkelolanya penerimaan dan pengeluaran Kas

Umum Daerah

Terpantaunya penerimaan dan

pengeluaran Kas Umum Daerah

25 Rekonsiliasi Laporan Realisasi

Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

9.828.400,00 Tersedianya data penerimaan pajak penerangan

jalan yang akurat

Terwujudnya peningkatan kinerja

pemerintah daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

24

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

26 Penyusunan Rancangan Perda

Pertanggungjawaban APBD dan

Rancangan Perbup Penjabaran

Pertanggungjawaban APBD

84.601.625,00 Tersusunnya rancangan peraturan daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan

tersusunnya rancangan peraturan bupati tentang

penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD

Tersedianya data sebagai evaluasi

kinerja pemerintah daerah

27 Penagihan Pajak Daerah Non PBB dan

Non BPHTB

59.835.000,00 Tertagih dan termonitornya wajib pajak daerah

non PBB dan non BPHTB

Terpungutnya pajak daerah non PBB

dan non BPHTB

28 Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan

Dana Tugas Pembantuan

17.486.000,00 Tersedianya data hasil rekonsiliasi laporan dana

tugas pembantuan seluruh satker dilingkup

koordinator wilayah UAPPA-W Kab. Kulon

Progo

Tersedianya data sebagai bahan laporan

ke Pemerintah Pusat

29 Rekonsiliasi Data Piutang PBB Pedesaan

dan Perkotaan

54.643.800,00 Tersedianya data piutang PBB P2 Tahun 2003 sampai

dengan Tahun 2013 di Kecamatan Lendah, Nanggulan

dan Kokap

Tersedianya pedoman sebagai dasar

tagihan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

25

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

30 Perekaman data dan penetapan PBB

Pedesaan dan Perkotaan

123.805.700,00 Terbitnya SPPT dan Buku DHKP sektor pedesaan

dan perkotaan tahun 2016

Penentuan nominal pembayaran pajak

bagi wajib pajak

31 Sosialisasi dan distribusi dokumen PBB

Pedesaan dan Perkotaan

334.784.800,00 Sosialisasi tentang PBB terhadap 1300 orang

dengan prosentase pemahaman 100% dan

terdistribusinya dokumen PBB Pedesaan dan

Perkotaan di 88 Kelurahan/Desa

Terwujudnya ketepatan waktu

pembayaran PBB Pedesaan dan

Perkotaan

32 Pendataan dan Pendaftaran Obyek Pajak

dan Subyek Pajak Daerah Non PBB dan

Non BPHTB

48.998.200,00 Terselenggaranya pendaftaran, pendataan dan

monitoring data potensi obyek pajak daerah non

PBB dan non BPHTB

Tersedianya dokumen rekapitulasi data

obyek pajak dan wajib pajak daerah non

PBB dan non BPHTB

33 Pengelolaan dan Pengendalian Belanja

Tidak Langsung (BTL)

113.527.600,00 Terbitnya SPD, terverifikasinya kelengkapan

dokumen SPM BTL, terbitnya SP2D, penguji,

register BTL, SKPP dan update data pegawai serta

tersusunnya laporan realisasi penggunaan dana-

dana dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

DIY

Terkelola dan terkendalinya gaji

pegawai daerah, pembaharuan data gaji

pegawai, penerbitan SPD, SP2D, SKPP

dan SSBP pihak ketiga

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

26

NO URAIAN

INDIKATOR/ TOLOK UKUR

MASUKAN

(Rp)

KELUARAN HASIL

34 Pembaharuan Basis Data PBB-P2 237.872.000,00 Terbaharuinya data obyek dan subyek pajak, kode

Zone Nilai Tanah (ZNT), dan peta blok PBB P2

Tahun 2016 di 12 Desa

Tersedianya data sebagai dasar

pungutan PBB

35 Penagihan PBB Pedesaan dan Perkotaan 566.652.700,00 Terpungutnya piutang PBB Pedesaan dan

Perkotaan Tahun 2015

Penerimaan piutang PBB Pedesaan dan

Perkotaan Tahun 2015

36 Penilaian dan Optimalisasi Barang Milik

Daerah

25.171.075,00 Tersusunnya raperbup tentang penilaian,

perjanjian pinjam pakai dan sewa menyewa

Tersedianya pedoman sebagai dasar

penilaian dan optimalisasi BMD

37 Penatausahaan Barang Milik Daerah 86.667.700,00 Terekonsiliasi, tervalidasi dan terbaharuinya data

barang miik daerah

Tersedianya data barang milik daerah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

27

2. Belanja Tidak Langsung

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

Belanja Pegawai

5 . 1 . 1 . 01 Belanja Gaji dan Tunjangan

5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 4.234.034.067,00

5 . 1 . 1 . 01 . 02 Tunjangan Keluarga 363.462.997,00

5 . 1 . 1 . 01 . 03 Tunjangan Jabatan 236.405.000,00

5 . 1 . 1 . 01 . 05 Tunjangan Fungsional Umum 158.825.000,00

5 . 1 . 1 . 01 . 06 Tunjangan Beras 224.219.785,00

5. 1 . 1 . 01 . 07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 60.336.676,00

5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji 136.189,00

5 . 1 . 1 . 05 Insentif Pemungutan Pajak Daerah

5 . 1 . 1 . 05 . 07 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Hotel 3.857.825,00

5 . 1 . 1 . 05 . 08 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Restoran 43.788.339,89,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

28

5 . 1 . 1 . 05 . 09 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Hiburan 901.425,00

5 . 1 . 1 . 05 . 10 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Reklame 20.416.499,35

5 . 1 . 1 . 05 . 11 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Penerangan Jalan 179.834.142,10

5 . 1 . 1 . 05 . 12 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Parkir 1.124.725,25

5 . 1 . 1 . 05 . 13 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Air Tanah 1.282.500,00

5 . 1 . 1 . 05 . 15 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 46.884.280,08

5 . 1 . 1 . 05 . 16 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan

Perkotaan

583.167.399,05

5 . 1 . 1 . 05 . 17 Insentif Pemungutan Pajak Daerah – Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 3.341.014.820,60

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

29

3. Pendapatan Asli Daerah

KODE REKENING URAIAN JUMLAH

(Rp)

4 . 1 . 1 . 06 Pajak Hotel 77.156.500,00

4 . 1 . 1 . 06 . 01 Hotel Melati Satu 11.614.500,00

4 . 1 . 1 . 06 . 03 Losmen/Rumah Penginapan/Pesanggrahan/Hotel/Rumah Kos 65.542.000,00

4 . 1 . 1 . 07 Pajak Restoran 875.766.797,88

4 . 1 . 1 . 07 . 02 Rumah Makan 503.867.356,82

4 . 1 . 1 . 07 . 07 Jasa Boga/ Katering 371.899.441,06

4 . 1 . 1 . 08 Pajak Hiburan 18.028.500,00

4 . 1 . 1 . 08 . 02 Pagelaran Kesenian/Musik/Tari/Busana 4.252.500,00

4 . 1 . 1 . 08 . 04 Pameran 7.526.000,00

4 . 1 . 1 . 08 . 05 Diskotek, Karaoke, Klab Malam dan Sejenisnya 6.250.000,00

4 . 1 . 1 . 09 Pajak Reklame 408.329.987,00

4 . 1 . 1 . 09 . 01 Reklame Papan/BillBoard/Videotron/Megatron 386.572.750,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

30

4 . 1 . 1 . 09 . 02 Reklame Kain 21.198.987,00

4 . 1 . 1 . 09 . 03 Reklame Melekat/Stiker 558.250,00

4 . 1 . 1 . 10 Pajak Penerangan Jalan 7.193.365.684,00

4 . 1 . 1 . 10 . 01 Pajak Penerangan Jalan Dihasilkan Sendiri 7.193.365.684,00

4 . 1 . 1 . 11 Pajak Parkir 22.494.485,00

4 . 1 . 1 . 11 . 01 Pajak Parkir 22.494.485,00

4 . 1 . 1 . 12 Pajak Air Tanah 25.650.000,00

4 . 1 . 1 . 12. 01 Pajak Air Tanah 25.650.000,00

4 . 1 . 1 . 14 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 937.685.601,60

4 . 1 . 1 . 14 . 04 Batu Kapur 1.560.000,00

4 . 1 . 1 . 14. 12 Granit /Andesit 652.120.601,60

4 . 1 . 1 . 14. 23 Pasir dan Kerikil 0,00

4 . 1 . 1 . 14. 24 Pasir Kuarsa 268.362.000,00

4 . 1 . 1 . 14 .30 Tanah Liat 15.643.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

31

4 . 1 . 1 . 15 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 11.663.347.981,00

4 . 1 . 1 . 15 . 01 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 11.663.347.981,00

4 . 1 . 1 . 16 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 66.820.296.412,02

4 . 1 . 1 . 16 . 03 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 66.820.296.412,02

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 14.317.819.815,93

4 . 1 . 3 . 01 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 14.317.819.815,93

4 . 1 . 3 . 01 . 01 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD 14.317.819.815,93

4 . 1 . 3 . 01 . 02 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD……… 0,00

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 10.911.289.207,56

4 . 1 . 4 . 01 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan 387.656.522,00

4 . 1 . 4 . 01 . 02 Penjualan Drum Bekas 62.000.000,00

4 . 1 . 4 . 01 . 05 Hasil Penjualan Gedung dan Bangunan 325.656.522,00

4 . 1 . 4 . 03 Penerimaan Jasa Giro 164.883.193,00

4 . 1 . 4 . 03 . 01 Jasa Giro Kas Daerah 138.475.754,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

32

4 . 1 . 4 . 03 . 02 Jasa Giro Bendahara 26.407.439,00

4 . 1 . 4 . 04 Pendapatan Bunga 9.952.895.560,00

4 . 1 . 4 . 04 . 01 Pendapatan Bunga Deposito 9.952.895.560,00

4 . 1 . 4 . 07 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 2.970.720,00

4 . 1 . 1 . 07 . 03 Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Bidang Pekerjaan

Umum

2.970.720,00

4 . 1 . 4 . 08 Pendapatan Denda Pajak 105.815.162,00

4 . 1 . 4 . 08 . 06 Pendapatan Denda Pajak Hotel 521.375,00

4 . 1 . 4 . 08 . 07 Pendapatan Denda Pajak Restoran 362.800,00

4 . 1 . 4 . 08 . 08 Pendapatan Denda Pajak Hiburan 20.100,00

4 . 1 . 4 . 08 . 09 Pendapatan Denda Pajak Reklame 360.597,00

4 . 1 . 4 . 08 . 11 Pendapatan Denda Pajak Parkir 16.680,00

4 . 1 . 4 . 08 . 12 Pendapatan Denda Pajak Air Tanah 48.172,00

4 . 1 . 4 . 08 . 14 Pendapatan Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 8.324.110,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

33

4 . 1 . 4 . 08 . 15 Pendapataan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 96.161.328,00

4 . 1 . 4 . 11 Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda 50.887.500,00

4 . 1 . 4 . 11 . 01 Pendapatan Denda atas Pelanggaran Perda 50.887.500,00

4 . 1 . 4 . 13 Pendapatan dari Pengembalian 85.417.328,00

4 . 1 . 4 . 13 . 03 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan 61.276.438,00

4 . 1 . 4 . 13 . 07 Pendapatan Dari Pengembalian dari Temuan Pemeriksaan 24.140.890

4 . 1 . 4 . 16 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah 76.570.012,00

4 . 1 . 4 . 16 . 01 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa 76.570.012,00

4 . 1 . 4 . 24 Pendapatan Dari Pengelolaan BUKP 55.330.559,56

4 . 1 . 4 . 24 . 01 Dana Pembinaan 31.617.462,61

4 . 1 . 4 . 24 . 02 Jasa Produksi 23.713.096,95

4 . 1 . 4 . 26 Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan yang Merupakan Hak

Daerah

28.862.651,00

4 . 1 . 4 . 26 . 01 Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya yang Merupakan Hak Daerah 28.862.651,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

34

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan DPPKA Kabupaten Kulon Progo pada

dasarnya memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan pelaksanaan

APBD pada tahun 2016. Adapun pencapaian realisasi keuangan Tahun 2016

dibandingkan dengan anggaran tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Realisasi Keuangan Tahun 2016 dibandingkan dengan Anggaran Tahun 2016

dengan penggolongan rekening sesuai SAP

URAIAN ANGGARAN REALISASI

% ( Rp.) ( Rp.)

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI

DAERAH

Pendapatan Pajak Daerah 88.042.121.948,50 31.393.835.053,70 35,66

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

dipisahkan

14.317.819.815,93 14.317.819.815,93 100,00

Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah 10.911.289.207,56 15.605.149.372,07 143,02

Jumlah Pendapatan 113.271.230.971,99 61.316.804.241,70 54,13

BELANJA

Belanja Operasi 12.653.305.239,32 9.160.328.813,00 72,39

Belanja Pegawai 10.611.020.669,32 7.156.960.438,00 67,45

Belanja Barang dan Jasa 2.042.284.570,00 2.003.368.375,00 98,09

Belanja Modal 552.168.775,00 527.304.026,00 95,50

Jumlah Belanja 13.205.474.014,32 9.687.632.839,00 73.36

Surplus / (Defisit) 100.065.756.957,67 51.629.171.402,70 51,60

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SILPA) 100.065.756.957,67 51.629.171.402,70 51,60

A. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, struktur

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi

daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-

lain pendapatan asli daerah yang sah. Pada dokumen APBD tercantum besaran

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

35

target pendapatan daerah yang dipergunakan sebagai prediksi pendapatan yang

terukur dan merupakan capaian minimal yang harus diperoleh. Sedangkan di akhir

tahun anggaran, diketahui realisasi penerimaan atas pendapatan daerah dimaksud.

Berdasar PP 71 Tahun 2010 Lampiran II.05 PSAP 04 disebutkan bahwa

keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui secara kuantitatif berdasarkan

tingkat efektivitas yang diukur dengan membandingkan hasil (outcome) dengan

target yang ditetapkan. Dalam konteks pengukuran efektivitas pendapatan, hasil

adalah realisasi pendapatan sedangkan target adalah anggaran pendapatan.

Apabila hasil perhitungan menghasilkan angka/persentase mendekati 100%, maka

disimpulkan semakin efektif. Dari Tabel 3.1 tampak bahwa realisasi pendapatan

pajak daerah selama tahun anggaran 2016 mencapai 35,66% atau sebesar Rp.

31.393.835.053,70 sedangkan untuk pendapatan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan mencapai 100 % atau sebesar Rp. 14.317.819.815,93,

realisasi Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah mencapai Rp.

15.605.136.650,07 atau sebesar 143,02 %.

Realisasi pendapatan pajak daerah kurang dari target sebesar Rp

56.648.286.894,80 atau 64,34 % dari target sebesar Rp 88.042.121.948,50.

Realisasi Pajak Hotel lebih dari target sebesar Rp 7.234.000,00 disebabkan karena

prediksi awal bahwa hotel penginapan di sekitar pantai glagah akan tutup sekitar

bulan Agustus atau September 2016 sesuai jadwal pembayaran ganti rugi dari PT

Angkasa Pura, namun ternyata hotel penginapan tetap beroperasi sampai dengan

akhir tahun. Realisasi Pajak Restoran lebih dari target sebesar Rp 423.845.893,32

disebabkan karena Intensifikasi dan sosialisasi Peraturan Bupati Kulon Progo

Nomor 32 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pencatatan Bagi Wajib Pajak Restoran

dan pelaksanaan Surat Edaran Bupati Kulon Progo Nomor 973/395 tanggal 20

Januari 2016 tentang Pemungutan Pajak Restoran. Pajak Hiburan kurang dari

target sebesar Rp 6.288.900,00 disebabkan target semula dengan prediksi kegiatan

Kulon Progo Ekspo yang akan dilaksanakan di Alun alun Wates tetapi

dilaksanakan di Stadion Cangkring yang pada saat itu bertepatan musim hujan

sehingga banyak arena hiburan yang lokasinya terendam air menyebabkan sangat

sedikitnya pengunjung. Disisi lain kegiatan hiburan yang berbayar sangat minim.

Pajak Penerangan Jalan lebih dari target sebesar Rp 210.543.195,00 disebabkan

adanya program promosi PLN biaya gratis menaikkan daya sehingga ada

kenaikan tarif bagi pelanggan yang sama disamping bertambahnya jumlah

pelanggan. Pajak Parkir lebih dari target sebesar Rp 7.388.715,00 disebabkan

bertambahnya jumlah wajib pajak parkir baru pada tahun ini dan peningkatan

kesadaran wajib pajak. Pajak Air Tanah lebih dari target sebesar Rp 5.142.273,00

disebabkan karena bertambahnya wajib pajak air yang menggunakan water meter

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

36

dan peningkatan kesadaran wajib pajak. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

lebih dari target sebesar Rp 182.527.023,40 disebabkan karena kenaikan harga

sebagaimana Peraturan Gubernur DIY No. 186 Tahun 2016 tentang Penetapan

Harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Logam dan Batuan, harga jual patokan

batu andesit, mengakibatkan kenaikan besaran pajak yang harus dibayar oleh

penambang. Pajak Bumi dan Bangunan P2 lebih dari target sebesar Rp

918.965.219,00. Hal ini disebabkan antara lain karena adanya pendaftaran obyek

baru, adanya pemecahan obyek tanah, adanya pendataan ulang obyek pajak

maupun adanya upaya intensifikasi penagihan piutang pajak tahun-tahun

sebelumnya. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan kurang dari target

sebesar Rp 58.452.150.026,52 disebabkan karena prediksi BPHTB dari PT

Angkasa Pura atas perolehan hak atas tanah dan bangunan lokasi bandara pada

tahun 2016 ternyata belum terealisasi.

Pajak daerah PBB P2 dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo terhitung

mulai tahun 2014. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2013 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Untuk masa pajak tahun 2016

telah dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 333.902

lembar dengan nominal ketetapan pajak sebesar Rp 13.127.778.362,00. Selama

tahun 2016 terdapat perubahan SPPT PBB karena koreksi tambah sebesar Rp

116.144.215,00 dan koreksi kurang sebesar Rp 134.021.657,00. Sehingga pokok

ketetapan akhir adalah sebesar Rp 13.109.900.920,00.

Upaya yang dilakukan selama tahun 2016 untuk pemungutan pajak PBB

P2 antara lain :

1. Mengirim Negatif List kepada desa melalui kecamatan setiap awal bulan

menjelang jatuh tempo pembayaran;

2. Melakukan jemput bola pembayaran PBB bekerjasama dengan PT. Bank BPD

DIY di kecamatan dan kelurahan;

3. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak kepada masing-masing Wajib Pajak yang

belum memenuhi kewajibannya pada tahun-tahun sebelumnya.

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sesuai

target sebesar Rp 14.317.819.815,93 atau sebesar 100%. Realisasi penerimaan

lain-lain PAD yang sah lebih besar dari target sebesar Rp 4.693.847.443,49 atau

lebih besar dari target sebesar 43,02%. Dengan rincian sebagai berikut : Hasil

penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan untuk penjualan peralatan

/perlengkapan kantor tidak terpakai kurang dari target sebesar Rp 10.000.000,00,

penjualan kendaraan dinas roda 2 kurang dari target sebesar Rp 17.000.000,00,

penjualan kendaraan dinas roda 4 kurang dari target sebesar Rp 35.000.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

37

karena mundurnya jadwal lelang dari semula ditargetkan pada bulan Desember

2016, menjadi tanggal 10 Januari 2017. Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan

lebih dari target sebesar Rp 88.718.878,00 hal ini disebabkan karena harga aspal

turun sehingga pembelian aspal untuk pemeliharaan jalan jumlahnya ditambah,

sehingga drum yang dijual juga bertambah. Penerimaan jasa giro kas daerah lebih

dari target sebesar Rp 223.331.194,00 dikarenakan jasa giro bank diperhitungkan

secara harian. Penerimaan jasa giro pemegang kas lebih dari target sebesar Rp

49.182.853,75 karena terdapat jasa giro dari dana yang belum digunakan oleh

KPUD (Hibah Pilkada) Penerimaan bunga deposito lebih dari target sebesar Rp

3.990.994.490,46 disebabkan karena optimalisasi dana yang belum digunakan

untuk belanja (iddle cash). Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan

Pekerjaan lebih dari target sebesar Rp 72.152.822,00 disebabkan karena Angka

target didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2016, sehingga

overtarget berasal dari penerimaan triwulan IV 2016. Pendapatan denda pajak

lebih dari target sebesar Rp 124.671.115,00 disebabkan karena angka target denda

didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2016, sehingga overtarget

berasal dari penerimaan triwulan IV 2016. Pendapatan denda atas pelanggaran

perda lebih dari target sebesar Rp 43.371.500,00 disebabkan karena angka target

denda didasarkan pada realisasi penerimaan pada triwulan III 2016, sehingga

overtarget berasal dari penerimaan triwulan IV 2016. Pendapatan dari

pengembalian lebih dari target sebesar Rp 67.533.664,63 disebabkan karena

angka target pendapatan dari pengembalian didasarkan pada realisasi penerimaan

pada triwulan III 2016, sehingga overtarget berasal dari penerimaan triwulan IV

2016. Hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah lebih dari target sebesar Rp

4.918.225,00 hal ini disebabkan karena Perjanjian sewa mengalami perubahan,

yaitu dari semula Rp.7.000.000 per tahun menjadi Rp.9.258.055 per tahun (per 1

Mei 2016 s.d. 30 April 2017). Pendapatan dari pengelolaan BUKP terealisasi

sesuai target yaitu sebesar Rp 55.330.559,56. Bentuk-bentuk pendapatan lainnya

yang merupakan hak daerah lebih dari target sebesar Rp 54.380.615,67

disebabkan karena angka target didasarkan pada realisasi penerimaan pada

triwulan III 2016, sehingga overtarget berasal dari penerimaan triwulan IV 2016.

Realisasi atas pelaksanaan pendapatan asli daerah telah diupayakan

semaksimal mungkin, namun ada dua jenis pajak yang hasilnya belum mencapai

100% yaitu pajak hiburan dan BPHTB. Untuk Pajak Hiburan hal ini disebabkan

karena target semula dengan prediksi kegiatan Kulon Progo Ekspo yang akan

dilaksanakan di Alun alun Wates tetapi dilaksanakan di Stadion Cangkring yang

pada saat itu bertepatan musim hujan sehingga banyak arena hiburan yang

lokasinya terendam air menyebabkan sangat sedikitnya pengunjung. Disisi lain

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

38

kegiatan hiburan yang berbayar sangat minim. Untuk BPHTB tidak bisa

terealisasi sesuai target karena prediksi BPHTB dari PT Angkasa Pura atas

perolehan hak atas tanah dan bangunan lokasi bandara pada tahun 2016 ternyata

belum terealisasi.

Dalam pengelolaan pendapatan asli daerah, ada beberapa permasalahan

yang dihadapi antara lain :

a. Capaian penerimaan atas pendapatan yang ditargetkan, belum seluruhnya dapat

memenuhi capaian sebesar 100% ;

b. Belum tergalinya secara optimal berbagai potensi sumber-sumber pendapatan

asli daerah ;

c. Regulasi yang diberlakukan belum dapat mendongkrak optimalisasi

pendapatan sebagai sumber pendapatan asli daerah ;

d. Terbatasnya sarana dan prasarana mobilitas operasional ;

e. Keterbatasan sumber daya manusia aparatur pengelola pendapatan baik pada

sisi kuantitas maupun kualitas SDM.

Adapun solusi dalam penyelesaian atas permasalahan dimaksud,

diantaranya adalah :

a. Melakukan ektensifikasi dan intensifikasi dan diversifikasi terhadap sumber-

sumber pendapatan asli daerah ;

b. Mengkaji potensi, eksplorasi potensi serta penerapan manajemen pengelolaan

pendapatan yang efektif ;

c. Perbaikan mekanisme pemungutan pendapatan daerah dalam rangka

peningkatan dan percepatan penerimaan pendapatan asli daerah ;

d. Peninjauan terhadap berbagai peraturan daerah tentang Pendapatan Asli

Daerah yang disesuaikan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

e. Meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah melalui optimalisasi fungsi

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan ;

f. Pengembangan usaha daerah melalui penambahan permodalan maupun

peningkatan kemampuan SDM pengelola BUMD ;

g. Dilakukan pendekatan kepada kelompok masyarakat yang belum memenuhi

kewajiban pembayaran piutang ;

h. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang operasional pengelolaan

pendapatan asli daerah ;

i. Meningkatkan kemampuan aparatur SDM pengelola pendapatan asli daerah

melalui pendidikan, pelatihan, dan koordinasi ;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

39

j. Meningkatakan kesadaran masyarakat secara intensif melalui berbagai

kesempatan dengan penyuluhan dan sosialisasi.

B. Target dan Realisasi Belanja

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan dalam

bentuk regulasi peraturan daerah mencantumkan batas maksimal penganggaran,

yang dipergunakan sebagai dasar belanja daerah. Belanja daerah bila

diklasifikasikan menurut kelompok, dibedakan menjadi Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung dimaksudkan sebagai belanja

yang dianggarkan yang tidak terkait secara langsung dengan program kegiatan.

Sedangkan belanja langsung adalah belanja yang terkait secara langsung dengan

program dan kegiatan.

Perbandingan antara belanja langsung dan tidak langsung masih

didominasi oleh belanja tidak langsung sebesar 62,49 % yang berupa belanja

pegawai. Untuk belanja langsung sebesar 47,51% dengan porsi terbesar pada

belanja barang dan jasa.

Realisasi Belanja sebesar Rp 9.687.632.839,00 di bawah anggaran sebesar

Rp 13.205.474.014,32 atau 73,36 % dari anggaran. Sisa anggaran yang belum

terealisasi sebesar Rp 3.517.841.175,32 antara lain disebabkan :

a. adanya beberapa akun belanja yang direalisasikan sesuai kebutuhan seperti

pada pos belanja pegawai yang terdapat sisa sebesar Rp 3.445.667.231,32.

Terdiri dari Belanja Gaji dan Tunjangan terdapat sisa sebesar Rp

86.200.973,00 disebabkan karena adanya acres (prediksi kenaikan pangkat dan

tunjangan keluarga) sebesar 1,5 %. Sisa gaji dan tunjangan dikarenakan tidak

ada perubahan database pegawai DPPKA. Sisa belanja insentif sebesar Rp

3.359.466.258,32 hal ini disebabkan karena ada beberapa pos penerimaan

pendapatan yang realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan sehingga

belanja insentif tidak dapat direalisasikan antara lain Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan dan Pajak Hiburan. Belanja Insentif Pemungutan Pajak

Daerah-Pajak Penerangan Jalan terdapat sisa Rp 4.993.395,10 disebabkan

karena lepasnya jabatan Bupati dan Wakil Bupati (September - Desember

2016). Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah-Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan terdapat sisa sebesar Rp 1.485.280,08 disebabkan karena

karena lepasnya jabatan Bupati dan Wakil Bupati (September - Desember

2016). Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah-Pajak Bumi dan Bangunan

Pedesaan dan Perkotaan tedapat sisa sebesar Rp 9.637.299,05 disebabkan

karena karena lepasnya jabatan Bupati dan Wakil Bupati (September -

Desember 2016)

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

40

b. Sisa sebesar Rp 72.173.944,00 terdapat efisiensi penggunaan anggaran dan

efektivitas pelaksanaan kegiatan / program tahun 2016 yang menurut kami

cukup signifikan antara lain:

1) pada kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordiasi terdapat

sisa Rp 2.461.410,00. Hal ini disebabkan belanja perjalanan dinas luar

daerah dipengaruhi oleh harga tiket yang fluktuatif.

2) pada kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran terdapat sisa

Rp 24.864.749,00 karena adanya selisih harga antara harga dengan harga

di DPA.

3) pada kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran terdapat

sisa anggaran sebesar Rp 15.275.921,00. Belanja telepon terdapat sisa Rp

6.860.292,00 karena menyesuaikan dengan pemakaian/tagihan. Belanja

Pemeliharaan Gedung dan Bangunan terdapat sisa sebesar Rp

4.260.654,00 disebabkan karena selisih harga dari perencanaan dan harga

pasar.

4) pada kegiatan Pembaharuan Basis Data PBB terdapat sisa Rp

6.344.050,00. Pada belanja cetak terdapat sisa Rp 1.924.000,00

dikarenakan adanya efisiensi belanja cetak. Pada belanja makanan dan

minuman rapat terdapat sisa Rp 1.460.000,00, belanja makanan dan

minuman pelatihan, sosialisasi dan penyuluhan terdapat sisa sebesar Rp

1.530.000,00 karena jumlah peserta rapat dan sosialisasi tidak sebanyak

yang dianggarkan. Pada belanja perjalanan dinas dalam daerah terdapat

sisa Rp 1.005.000,00 disebabkan karena belanja perjalanan dinas

direalisasikan sesuai kebutuhan.

5) Pada kegiatan Pelaksanaan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan dan

Tuntutan Ganti Rugi (TGR) terdapat sisa sebesar Rp 763.650,00.

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan terdapat sisa sebesar Rp

230.000,00 karena honor wakil bupati tidak direalisasikan. Belanja

makanan dan minuman rapat terdapat sisa sebesar Rp 500.000,00 karena

rapat tidak terserap optimal karena masih menunggu hasil penegasan LHP

dari Inspektorat Daerah.

6) pada kegiatan Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Bongkaran

Gedung terdapat sisa sebesar Rp 4.040.300,00. Honorarium Panitia

Pelaksana Kegiatan terdapat sisa sebesar Rp 240.000,00 karena ada

anggota tim yang Bebas Tugas (BT). Belanja sewa meja kursi terdapat

sisa sebesar Rp 250.000,00, belanja makanan dan minuman rapat terdapat

sisa sebesar Rp 2.100.000,00, Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/Narasumber

terdapat sisa sebesar Rp 1.400.000,00 karena Pelaksanaan lelang

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

41

disesuaikan dengan jadwal KPKNL di bulan Januari 2017.

7) pada kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

dan Rancangan Peraturan Bupati Penjabaran APBD terdapat sisa Rp

7.528.755,00. Honorarium panitia pelaksana kegiatan terdapat sisa Rp

1.175.000,00 karena honor Wakil Bupati tidak direalisasikan 3 bulan.

Pada belanja ATK terdapat sisa Rp 294.600,00 disebabkan karena

pembelian ATK menyesuaikan harga pasar. Pada belanja penggandaan

terdapat sisa Rp 6.043.000,00 karena menyesuaikan dengan volume

kebutuhan penggandaan buku APBD 2016 .

8) pada kegiatan Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Umum

Daerah terdapat sisa Rp 1.017.342,00. Honorarium panitia pelaksana

kegiatan terdapat sisa Rp 660.000,00 karena honor Wakil Bupati tidak

direalisasikan. Pada belanja ATK terdapat sisa Rp 134.750,00 karena

selisih harga ATK di DPA dengan harga pasar. Pada belanja makanan dan

minuman harian pegawai terdapat sisa Rp 198.000,00 karena

direalisasikan menyesuaikan dengan jumlah hari dan peserta lembur.

9) Pada kegiatan Rekonsiliasi data piutang PBB Pedesaan dan Perkotaan

terdapat sisa sebesar Rp 1.825.400,00. Honorarium tim terdapat sisa

sebesar Rp 1.600.000,00 karena rencana semula 17 desa, terealisasi 16

desa.

Adapun solusi dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada,

diantaranya :

a. Penentuan prioritas kebutuhan yang lebih diutamakan kepada pelaksanaan

program kegiatan kelompok belanja langsung.

b. Melakukan pelatihan pendidikan dan ketrampilan untuk memperkaya

penguasaan materi peraturan perundangan yang berlaku.

c. Melakukan kerjasama dengan lembaga berwenang untuk melakukan

pendampingan terhadap pelaksanaan PBB P2 dan penyelenggaraan

pemungutan BPHTB.

d. Memberikan pemahaman / sosialisasi terus menerus kepada PPTK tentang

pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundangan-

undangan secara baik dan benar serta tertib administrasi.

e. Memberikan pemahaman/sosialisasi tentang pentingnya perumusan

perencanaan pengelolaan keuangan kepada PPTK sampai pada penggunaan

serta pertanggungjawabannya.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

42

3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah

Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target

yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Masih belum terpenuhinya SDM di DPPKA yang sesuai dengan angka kebutuhan

baik dari segi kuantitas maupun kualitas pegawai.

b. Masih terbatasnya sarana dan prasarana kerja yang ada.

c. Gudang arsip kurang memadai sehingga ruang kerja digunakan untuk menampung

surat/ arsip yang membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman.

d. Untuk Belanja Modal melalui Pengadaan Barang dan Jasa sesuai dengan

ketentuan harus melalui proses lelang umum, sehingga penawar dengan harga

terendah yang ditunjuk dan hal ini tidak dapat diprediksi. Hal ini mengakibatkan

terjadinya sisa anggaran yang cukup besar.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

43

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas pelaporan adalah unit Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau

lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib

menyampaikan laporan keuangan. DPPKA Kulon Progo merupakan entitas pelaporan.

Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD/PPK-SKPD untuk menyelenggarakan

akuntansi pengelolaan keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan

berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut

disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka

penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.

Produk dari entitas akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan

Catatan atas Laporan Keuangan.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) ditunjuk sebagai

entitas akuntansi yang bertugas menyusun Laporan Keuangan Tahun 2016 sebagai

wujud pertanggungjawaban dari pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan DPPKA

Kabupaten Kulon Progo

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan

Tahun 2016 adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset,

kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya

laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian.

Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk

memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas

Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang

mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan

seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

44

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA

disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan

diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas

akuntansi/entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui

pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian,

bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA

disusun berdasarkan basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui

dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi

lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas

atau setara kas diterima atau dibayar.

4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan DPPKA

Kabupaten Kulon Progo

Laporan keuangan entitas akuntansi harus menyajikan setiap kegiatan yang

diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilakukan pengukuran

dan analisis akuntansi.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam Laporan Keuangan DPPKA Kabupaten Kulon Progo.

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan

historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau

sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.

Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan

pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pos-pos dalam Laporan Keuangan DPPKA Kulon Progo Tahun 2016 diukur

dengan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang

asing (jika ada) akan dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang

rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal neraca.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Pos – pos Pendapatan - LRA dan Belanja

a. Pendapatan – LRA :

• Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah

dengan interpretasi sebagai berikut :

a) Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

45

b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai

pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke

RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan

bagian dari BUD.

c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa

disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUD untuk dapat disahkan/diakui sebagai

pendapatan daerah.

d) Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung yang berasal dari

dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas

dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD

untuk dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.

e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah

berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, entitas lain tersebut

dan BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Pendapatan yang tidak masuk pada interpretasi di atas diungkapkan dalam

CALK.

• Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai BLUD.

• BLUD menyampaikan laporan pendapatan setiap bulan untuk

mendapatkan pengesahan oleh BUD. Bentuk laporan pendapatan

sebagaimana tercantum dalam format pengesahan pendapatan dan belanja

BLUD.

b. Belanja :

• Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur

berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam

dokumen pengeluaran yang sah.

• Belanja diakui pada saat :

a) Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

b) Kas atas belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan oleh Bendahara

Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah

disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat

diterbitkannya SP2D.

c) Kas yang dikeluarkan untuk belanja yang digunakan langsung oleh

SKPD/Unit Kerja yang berbentuk BLUD, dimana pendapatan yang

digunakan langsung untuk pengeluaran Belanja tersebut tidak disetor

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

46

ke RKUD terlebih dahulu, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUD.

d) BLUD menyampaikan laporan belanja setiap bulan untuk

mendapatkan pengesahan oleh BUD. Bentuk laporan belanja

sebagaimana tercantum dalam format pengesahan pendapatan dan

belanja BLUD.

e) Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal

dari hibah langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas wajib

melaporkannya kepada BUD.

• Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika

memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

a) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.

b) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak

dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika

perolehan barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga

maka penganggarannya melalui belanja barang dan jasa.

• Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset

tetap yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang

terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap

digunakan.

• Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal

SKPD, meliputi biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen,

honor pejabat dan/atau panitia pengadaan, honor panitia penerima barang,

atk, penggandaan, biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas

dalam rangka pengadaan, biaya perencanaan dan pengawasan.

• Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak

menambah nilai aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.

• Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai

belanja modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh

kriteria sebagai berikut :

1) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :

a) Bertambah ekonomis/efisien, dan/atau

b) Bertambah umur ekonomis, dan/atau

c) Bertambah volume, dan/atau

d) Bertambah kapasitas produksi.

2) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap

tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang

telah ditetapkan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

47

• Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa

dicatat dan diakui sebesar nilai belanja hibah yang dikeluarkan.

• Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang

atau jasa dicatat dan diakui sebesar nilai belanja bantuan sosial yang

dikeluarkan.

• Belanja bagi hasil dicatat dan diakui sebesar nilai yang dikeluarkan.

• Belanja tidak terduga dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan

diakui sebagai belanja tidak terduga sebesar nilai yang dikeluarkan.

Kriteria untuk belanja tidak terduga ialah Belanja untuk kegiatan yang

sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang, seperti kebutuhan

tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana

sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan atau

hal yang sangat mendesak dalam rangka penyelenggaraan kewenangan

pemerintah daerah, termasuk pengembalian atas kelebihan Penerimaan

Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

2. Pos – pos Neraca

a. Kas dan Setara Kas

• Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya

disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk

valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank

Indonesia pada tanggal neraca.

• Kas Pemerintah Daerah mencakup :

1) Uang daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah, yang

meliputi rupiah dan valuta asing.

Uang daerah terdiri dari :

(a) Kas dalam Kas Daerah berada di bawah penguasaan BUD yang

disimpan pada RKUD (Rekening Kas Umum Daerah). RKUD

ditujukan untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan

membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang

ditetapkan.

(b) Kas di Bendahara Penerimaan;

Saldo kas di bendahara penerimaan dapat terdiri dari kas tunai

dan kas di rekening penerimaan. Saldo kas di Bendahara

Penerimaan akan bertambah apabila terdapat uang masuk dari

penerimaan pendapatan dan saldo kas di Bendahara Penerimaan

akan berkurang apabila terdapat uang keluar yang berasal dari

penyetoran penerimaan pendapatan ke RKUD.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

48

(d) Kas di Bendahara Pengeluaran;

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari kas tunai dan

kas di rekening pengeluaran.

2) Kas Pemerintah di Luar Pengelolaan Bendahara Umum Daerah

(a) Kas di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan

bukan merupakan bagian dari BUD.

(b) Kas di Bendahara Pengeluaran, apabila Bendahara Pengeluaran

bukan merupakan bagian dari BUD

(c) Saldo Kas Lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan

Pemerintahan

Saldo kas lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan

Pemerintah dipergunakan untuk menampung sisa kas atas

penerimaan tertentu lainnya yang diterima karena

penyelenggaraan pemerintahan.

(d) Kas di BLUD

• Pengakuan Kas dan Setara Kas

1) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas.

2) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada Pemerintah

Daerah, diakui pada saat diterima dan/atau dikeluarkan oleh

bendahara/rekening kas umum daerah

b. Piutang

• Pengukuran Piutang

1) Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah

piutang yang belum dilunasi.

2) Pengukuran piutang berdasar pungutan :

Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari peraturan

perundang-undangan adalah sebagai berikut:

a) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan

yang ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang

diterbitkan.

b) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan

yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk WP

yang mengajukan banding.

c) Disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan

yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan

oleh majelis hakim Pengadilan Pajak.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

49

d) Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net

realizable value) untuk piutang yang tidak diatur dalam undang-

undang tersendiri dan kebijakan penyisihan piutang tidak

tertagih telah diatur oleh Pemerintah.

Piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan

disajikan di neraca sebagai Aset Lancar apabila jatuh tempo

kurang dari satu tahun buku dan disertai dengan penyisihannya.

• Pengakuan Piutang

Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat

dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Untuk dapat diakui sebagai piutang harus memenuhi kriteria :

1) Diterbitkan surat ketetapan; atau

2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;

atau

Suatu pendapatan yang telah memenuhi persyaratan untuk diakui sebagai

pendapatan, namun ketetapan kurang bayar dan penagihan ditentukan

beberapa waktu kemudian, maka pendapatan tersebut dapat diakui sebagai

piutang. Penetapan perhitungan taksiran pendapatan dimaksud harus

didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan limit waktu pelunasan tidak

melebihi satu periode akuntansi berikutnya.

Terhadap piutang yang penagihannya diserahkan kepada PUPN maka

piutang tersebut tetap diakui, yang berarti tidak terjadi pengalihan

pengakuan atas piutang tersebut. Akuntansi menyisihkan 100% piutang

yang diserahkan ke PUPN tersebut.

• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

a) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus

dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan

kualitas piutang.

b) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah taksiran nilai piutang yang

kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan

datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.

c) Nilai penyisihan piutang tidak tertagih tidak bersifat akumulatif

tetapi diterapkan setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan

kualitas piutang.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

50

d) Penyisihan piutang tidak tertagih diperhitungkan dan dibukukan

dalam periode yang sama dengan periode timbulnya piutang,

sehingga dapat menggambarkan nilai yang betul-betul diharapkan

dapat ditagih.

Tabel 4.1

Besaran Penyisihan Piutang berdasarkan Kualitas Piutang

No Uraian

Kualitas Piutang

Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet

1 Piutang

pajak 0,50 % 10 % 50 % 100 %

2 Piutang

retribusi 0,50 % 10 % 50 % 100 %

3 Piutang

lainnya 0,50 % 10 % 50 %

e) Penyisihan piutang di Neraca disajikan sebagai unsur pengurang dari

piutang yang bersangkutan dan tidak menghapus kewajiban bayar

yang ada. Nilai penyisihan piutang diungkapkan pada Catatan atas

Laporan Keuangan.

f) Penyisihan piutang tak tertagih bukan merupakan penghapusan

piutang. Untuk penghapusan piutang akan diatur dengan peraturan

bupati tersendiri.

g) Untuk piutang yang dihapus secara bersyarat disajikan dalam catatan

atas laporan keuangan.

h) Penyisihan piutang diakui sebagai beban,merupakan koreksi agar

nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai dengan nilai yang

diharapkan dapat ditagih (net realizable value).

i) Penyajian penyisihan piutang di Neraca merupakan unsur pengurang

dari piutang yang bersangkutan.

c. Persediaan

• Pengukuran persediaan

Persediaan disajikan sebesar :

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

51

1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya

pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara

langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan

harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.

Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun

belanja barang dan jasa.

Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan

yang terakhir diperoleh.

Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan

untuk dijual, seperti karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung

yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak

langsung yang dialokasikan secara sistematis.

3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/rampasan.

Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan

menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai

tukar aset atau penyelesaian kewajiban antarpihak yang memahami dan

berkeinginan melakukan transaksi wajar.

• Pengakuan persediaan

1) Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan

diperoleh pemerintah daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat

diukur dengan andal, dan telah diterima atau hak kepemilikannya

dan/atau kepenguasaannya berpindah.

2) Pada akhir periode akuntansi, dilakukan inventarisasi fisik persediaan

sebagai dasar penilaian persediaan

3) untuk persediaan obat yang kedaluwarsa dikeluarkan dari catatan

persediaan dengan berita acara yang ditandatangani oleh kepala

SKPD.

• Penilaian persediaan

Metode penilaian persediaan menggunakan :

1) Metode FIFO.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

52

Metode FIFO digunakan untuk menilai persediaan yang menjadi core

bisnis SKPD, yaitu persediaan obat di RSUD dan Puskesmas, dan

blanko kependudukan.

Khusus untuk persediaan obat memperhatikan masa kedaluwarsa

obat.

2) Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak

material dan bermacam-macam jenis, contoh : Alat Tulis Kantor.

3) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakan dinilai dengan

menggunakan harga perolehan.

• Pencatatan persediaan dilakukan dengan:

1) Metode perpetual untuk persediaan yang dinilai menggunakan metode

FIFO. Dengan metode perpetual, pencatatan dilakukan setiap ada

persedian yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan

selalu ter-update.

2) Metode Periodik untuk persediaan yang dinilai menggunakan harga

pembelian terakhir dan nilai wajar. Jumlah persediaan akhir diketahui

dengan melakukan stock opname pada akhir periode.

• Beban Persediaan

1) Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.

Untuk persediaan yang dicatat secara perpetual pengakuan beban

persediaan menggunakan pendekatan aset. Untuk kepentingan

efisiensi dan efektifitas penjurnalan dilakukan satu kali saja yaitu

dengan menjurnal pembelian dan pemakaian satu bulan (akumulasi).

Untuk persediaan yang dicatat secara periodik pengakuan beban

persediaan menggunakan pendekatan beban.

2) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian

Laporan Operasional (pada akun beban barang).

3) Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, pencatatan persedian

dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai

per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

4) Pengukuran pemakaian persediaan yang dicatat secara periodik

dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo

awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan,

dikurangi dengan saldo akhir persediaan, dikalikan harga pembelian

terakhir.

Rumus :

(saldo awal + pembelian - saldo akhir) x harga beli terakhir.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

53

5) Penyesuaian beban persediaan dilakukan pada setiap akhir semester.

• Penghapusan persediaan

Persediaan obat yang kedaluwarsa dihapuskan dari catatan

persediaan dengan surat keputusan penghapusan yang

ditandatangani oleh kepala SKPD setelah mendapat persetujuan

dari Sekretaris Daerah selaku pengelola barang.

d. Aset Tetap

• Pengukuran Aset Tetap

1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan

maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

2) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan

atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu

aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut

dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung antara lain :

a) Biaya persiapan tempat;

b) Biaya import;

c) Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat;

d) Biaya pemasangan;

e) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

f) Biaya konstruksi;

g) Biaya administrasi;

h) Biaya kepanitiaan.

3) Setiap SKPD/unit kerja harus melakukan kapitalisasi terhadap

belanja barang dan jasa yang berakibat :

a) Memperoleh aset tetap hingga siap pakai;

b) Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah; dan/atau

c) Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.

4) Adapun pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas :

a) Perolehan awal aset tetap melalui pengeluaran belanja modal

yang nilainya sama/lebih dari batasan nilai minimum kapitalisasi

aset tetap dan dimanfaatkan untuk kegiatan pemerintah daerah

serta tidak untuk dijual, meliputi :

(1) Pengadaan tanah;

(2) Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin;

(3) Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan;

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

54

(4) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

(5) Pembelian/pembangunan aset tetap lainnya.

b) Pengeluaran setelah perolehan awal jika mengakibatkan

peningkatan kualitas, kapasitas, kuantitas dan/atau umur aset

yang telah dimiliki dan bernilai sama/melebihi batasan

minimum nilai kapitalisasi aset tetap, dikapitalisasi sebagai aset

tetap.

5) Adapun pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri atas :

a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin (rehabilitasi) yang

bertujuan untuk mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah

ada ke dalam kondisi normal tanpa memperhatikan besar

kecilnya jumlah belanja, contohnya biaya pengecatan

bangunan/kendaraan/meubelair, penggantian suku cadang

kendaraan (ban, accu, busi), servis peralatan dan mesin rutin,

penambahan assesoris kendaraan (kecuali AC, power steering,

audio dan audio visual), servis peralatan/perlengkapan kantor

(komputer, mesin tik, AC, TV, LCD, sound system, dll).

b) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun

tidak dipasarkan, meliputi:

(1) Pengeluaran untuk membiayai proses produksi.

(2) Pembelian/pengadaan barang pakai habis seperti ATK.

(3) Pengeluaran langganan daya dan jasa.

(4) Lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang

bersifat non-fisik dan secara langsung menunjang tugas

pokok dan fungsi SKPD dengan nilai tidak memenuhi

batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.

(5) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang

diperoleh secara gabungan ditentukan dengan

mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan

perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang

bersangkutan. Distribusi biaya perolehan diperhitungkan

secara proporsional sesuai dengan nilai barang.

• Pengakuan aset Tetap

1) Semua biaya perolehan aset tetap dianggarkan dalam rekening/akun

belanja modal.

2) Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria :

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

55

a) Berwujud;

b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

f) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi;

g) Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap

pengeluaran untuk :

(1) pengadaan/pembelian tanah;

(2) pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

(3) pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa

koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian,

hewan/ternak, dan tumbuhan.

3) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua

pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk

meningkatkan kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur

teknisnya dalam rangka menambah nilai aset tersebut. Kapitalisasi

memperhatikan batasan nilai minimum kapitalisasi aset.

4) Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum

kapitalisasi aset tetap dicatat secara intrakomptabel dan disajikan

dalam neraca, barang milik daerah yang tidak memenuhi batasan

nilai minimum kapitalisasi aset tetap yang diperoleh dari belanja

modal dengan nilai dibawah satuan minimum kapitalisasi aset dicatat

secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan atas laporan

keuangan (CaLK).

- Apabila terjadi penambahan nilai aset karena pemeliharaan (di atas

batas kapitalisasi) yang mengakibatkan nilai aset tetap

ekstrakomptabel menjadi diatas batas nilai kapitalisasi maka

pencatatannya direklas ke aset tetap intrakomptabel dan penilaian

penyusutan atas aset ekstra komptabel yang beralih menjadi

intrakomptabel dihitung dari nilai buku.

5) Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan

ekstrakomptabel dapat dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa

pengguna dalam hal aset tetap tersebut dimaksud sudah tidak berada

dalam penguasaan pengguna dan/ atau kuasa pengguna.

• Perolehan aset tetap secara gabungan.

Jika aset tetap diperoleh secara gabungan, biaya perolehan dari masing-

masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

56

mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai

wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Atribusi biaya perolehan

diperhitungkan secara proporsional sesuai dengan nilai barang

• Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap.

1) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila

aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada

manfaat ekonomi di masa yang akan datang.

2) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus

dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.

3) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah

tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset

lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

4) Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK

Bupati tentang penghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke

aset lainnya.

• Penyusutan.

1) Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap

yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset

yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode

diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan

beban penyusutan dalam laporan operasional.

2) Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap

disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

3) Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan

tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan

penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak

dapat digunakan atau mati.

4) Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus

dengan estimasi masa manfaat sesuai tabel dalam Peraturan Bupati

Nomor 43 Tahun 2016.

5) Penambahan masa manfaat akibat pemeliharaan, yang menyebabkan

jumlah masa manfaat baru melebihi masa manfaat awal, dianggap

sama dengan masa manfaat awal.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

57

6) Formula penghitungan penyusutan barang milik daerah adalah

sebagai berikut :

Nilai yang dapat disusutkan

Penyusutan per periode =

Masa manfaat

Keterangan :

- Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset

tetap suatu periode yang dihitung pada akhir tahun;

- Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31

Desember 2014 untuk Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan

31 Desember 2014, tanpa memperhitungkan adanya penambahan

masa manfaat pada tahun – tahun sebelumnya. Untuk Aset Tetap

yang diperoleh setelah 31 Desember 2014 menggunakan nilai

perolehan;

- Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan

digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan

publik atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan

diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau

pelayanan publik;

7) Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan dapat ditinjau secara

periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya,

penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan

penyesuaian.

8) Untuk Aset Tetap yang dicatat secara intra komptabel dilakukan

penyusutan dan tetap dicatat dalam catatan intra komptabel walaupun

nilai akhir aset dibawah nilai kapitalisasi dan/atau bernilai nol.

9) Untuk Aset Tetap yang dicatat secara ekstra komptabel dilakukan

penyusutan, dan apabila ada biaya pemeliharaan yang melebihi nilai

kapitalisasi dan memenuhi kriteria aset intra komptabel akan masuk

ke aset intra komtabel.

10) Untuk pelaksanaan penyusutan dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

a) Aset yang diperoleh pada tahun dimulainya penerapan

penyusutan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

58

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan.

Perhitungan penyusutannya adalah untuk tahun dimulainya

penerapan penyusutan saja.

b) Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu

tahun sebelum dimulainya penerapan penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan.

Perhitungan penyusutannya terdiri dari penyusutan tahun

berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya.

c) Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal.

Untuk aset yang diperoleh lebih dari 1 (satu) tahun sebelum saat

penyusunan neraca awal maka aset tersebut disajikan dengan

nilai wajar pada saat penyusunan neraca awal. Untuk

menghitung penyusutannya, pertama ditetapkan sisa masa

manfaat pada saat penyusunan neraca awal, selanjutnya dihitung

masa antara neraca awal dengan saat penerapan penyusutan.

11) Nilai aset yang diperoleh pada semester I (satu) disusutkan satu tahun

dan nilai aset yang diperoleh pada semester II (dua) disusutkan

setengah tahun.

e. Aset Lainnya

• Pengukuran :

1) Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat

Keputusan Pembebanan setelah dikurangi dengan setoran yang telah

dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas umum daerah.

2) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat

Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi

dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan

ke kas umum daerah.

3) Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

a) Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang

mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang

dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak

usaha yang dimiliki.

b) Bentuk kemitraan tersebut antara lain dapat berupa :

(1) Sewa.

− Pengakuan :

Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada

saat terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

59

perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset

lainnya kerjasama/kemitraan – sewa.

− Pengukuran :

Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita

acara sewa.

(2) Kerjasama pemanfaatan.

− Pengakuan :

Kemitraan dengan pihak ketiga berupa kerjasama

pemanfaatan diakui pada saat terjadi perjanjian

kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi

aset dari aset tetap menjadi aset lainnya

kerjasama/kemitraan – kerjasama pemanfaatan.

− Pengukuran :

Kerjasama pemanfaatan dinilai dari nilai bersih yang

tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat

perjanjian, dipilih yang paling obyektif atau yang paling

berdaya uji.

(3) Bangun, Kelola/Guna, Serah.

− Pengakuan :

Bangun, Kelola/Guna, Serah dicatat sebesar nilai aset

yang diserahkan oleh Pemerintah daerah kepada pihak

ketiga/investor untuk membangun aset Bangun,

Kelola/Guna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam

Bangun, Kelola/Guna, Serah ini disajikan terpisah dari

aset tetap.

− Pengukuran :

Dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh

pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk

membangun aset Bangun, Kelola/Guna, Serah tersebut.

(4) Bangun, Serah, Kelola/Guna.

− Pengakuan :

Bangun, Serah, Kelola/Guna diakui pada saat

pengadaan/pembangunan gedung dan/atau sarana berikut

fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk

digunakan/dioperasikan.

− Pengukuran :

Bangun, Serah, Kelola/Guna dicatat sebesar nilai

perolehan aset yang dibangun, yaitu sebesar nilai aset

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

60

yang dipisahkan dari aset tetap ditambah dengan jumlah

aset yang dibangun oleh pihak ketiga/investor sesuai

dengan perjanjian kerjasama.

f. Aset tidak berwujud

• Pengukuran :

1) Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak

dapat ditelusuri maka dapat dicatat sebesar nilai wajar.

2) Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh

entitas sebagai beban tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga

perolehan aset tak berwujud tersebut dikemudian hari.

3) Penghitungan masa manfaat Aset Tidak Berwujud berupa software

selama 5 tahun.

4) Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai

residu.

• Pengakuan :

Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika :

1) Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang

yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak

berwujud tersebut akan mengalir kepada Pemerintah Daerah atau

dinikmati oleh entitas ; dan

2) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

• Biaya yang dikeluarkan setelah biaya perolehan awal dari Aset Tidak

Berwujud tidak menambah masa manfaat namun tetap dikapitalisasi.

g. Aset Lain-Lain

• Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak

dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan

Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan

dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang

dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Daerah.

• Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai

tercatat/nilai bukunya.

• Pengakuan :

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.

• Penerapan penyusutan awal pada aset lain-lain adalah :

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

61

1) Aset lain – lain per 31 Desember 2014 merupakan hasil reklas aset

tetap yang dihentikan penggunaannya karena rusak berat dan sebab

lain, tidak dihitung penyusutannya.

2) Reklas ke aset lainnya karena usulan penghapusan pada semester I

2015 dicatat sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya

sampai dengan 31 Desember 2014. Sedangkan yang berasal dari

usulan penghapusan pada semester II 2015 dicatat sebesar nilai

perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan semester I

2015.

3) Berdasarkan usulan penghapusan aset tetap, SKPD mereklas aset tetap

ke aset lain-lain

h. Kewajiban

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang

asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran

mata uang asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal

neraca.

• Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang

belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan

sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.

• Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber

daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan

kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut

mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat

kewajiban timbul.

• Pengakuan Utang (Account Payable) pada saat pemerintah daerah

menerima hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah

menjadi haknya, pemerintah daerah harus mengakui kewajiban atas

jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut.

• Utang jangka pendek lainnya :

a) Utang jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak

dapat diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek.

b) Termasuk Utang Jangka Pendek Lainnya adalah pendapatan diterima

dimuka, utang biaya, utang belanja dan kewajiban kepada pihak lain.

c) Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim

pihak ketiga kepada pemerintah terkait kas yang telah diterima

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

62

pemerintah dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa

dari pemerintah.

d) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah kepada

pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca.

e) Utang biaya adalah utang pemerintah yang timbul karena entitas secara

rutin mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga

yang pembayarannya dikemudian hari. Utang biaya ini pada umumnya

terjadi karena pihak ketiga memang melaksanakan praktik

menyediakan barang atau jasa dimuka dan melakukan penagihan

dibelakang, seperti penyediaan barang berupa listrik, air PAM, telpon

oleh masing-masing perusahaan untuk suatu bulan baru ditagih oleh

yang bersangkutan kepada entitas selaku pelanggannya pada bulan

atau bulan-bulan berikutnya.

f) Utang biaya diakui pada saat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan

dalam bentuk surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah terkait

penerimaan, barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh

pemerintah.

g) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

biaya yang belum dibayar oleh pemerintah sampai dengan tanggal

neraca. 85

h) Utang belanja adalah utang pemerintah yang timbul karena kewajiban

kepada pihak ketiga sampai dengan akhir periode pelaporan belum

terpenuhi.

i) Kewajiban kepada Pihak Lain adalah saldo dana yang berasal dari

SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran yang belum seluruhnya

diserahkan kepada yang berhak pada akhir tahun misalnya : SPM LS di

Bendara Pengeluaran yang belum seluruhnya dibayarkan kepada yang

berhak.

j) Kewajiban kepada Pihak Lain diakui apabila pada akhir tahun masih

terdapat dana yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara

Pengeluaran yang belum diserahkan kepada yang berhak.

k) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar

biaya yang belum diserahkan kepada yang berhak.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

63

i. Ekuitas Dana

• Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan

selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal

pelaporan. Saldo Ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada

Laporan Perubahan Ekuitas.

• Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh

Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,

selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-lain.

3. Penyajian kembali Neraca.

• Penyajian kembali adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos

dalam Neraca yang perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode ketika

Pemerintah daerah untuk pertama kali akan mengimplementasikan kebijakan

akuntansi yang baru dari semula basis kas menuju akrual menjadi basis akrual

penuh.

• Penyajian kembali dilakukan antara lain untuk akun-akun sebagai berikut :

1) Piutang;

2) Beban dibayar dimuka;

3) Persediaan;

4) Investasi jangka panjang;

5) Aset tetap;

6) Aset tidak berwujud;

7) Utang bunga;

8) Pendapatan diterima dimuka;

9) Ekuitas.

• Tahapan penyajian kembali :

1) Menyiapkan data-data yang relevan untuk dasar pengakuan akun-akun

terkait.

2) Menyajikan kembali akun-akun neraca yang belum sama perlakuan

kebijakannya, dengan cara menerapkan kebijakan akuntansi yang berlaku

yaitu basis akrual.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

64

4. Laporan Operasional.

a. Pendapatan – LO.

• Pendapatan-LO diakui pada saat :

(1) Timbulnya hak atas pendapatan;

(2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

ekonomi.

• Pengakuan Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari

Pendapatan Asli Daerah :

(1) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Pajak Daerah yang ditetapkan Kepala Daerah (Official Assesment)

diakui pada saat terbitnya surat ketetapan pajak daerah. (Pajak

Reklame, Air Tanah, PBB).

(2) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Pajak Daerah yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment)

diakui pada saat kas diterima.

(3) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Retribusi Daerah diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan Retribusi

Daerah. Apabila pendapatan retribusi daerah dipungut selain

menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah maka pendapatan

diakui pada saat pembayaran diterima.

(4) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Lain lain PAD

yang Sah diakui pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut.

(5) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan untuk bagian laba

atas penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Daerah diakui pada

saat Laporan Keuangan atau Laporan Kinerja Tahunan telah diaudit

KAP, untuk pendapatan dari pengelolaan BUKP diakui pada saat

diterbitkannya Keputusan Gubernur DIY tentang Pembagian Laba

Bersih BUKP.

(6) Pendapatan - LO berasal dari hibah berbentuk barang dan barang

rampasan diakui pada saat barang tersebut diterima, dan diukur

dengan nilai wajar barang tersebut.

(7) Pendapatan - LO berbentuk jasa diterima diakui pada saat jasa

diterima atau dinikmati pemerintah, diukur dengan nilai wajar jasa

tersebut.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

65

• Pengukuran Pendapatan – LO.

a) Akuntansi pendapatan - LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat

jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan - LO bruto (biaya)

bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di

estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas

bruto dapat dikecualikan.

c) Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan

perundangan yang mengatur mengenai BLUD.

b. Beban.

• Pengakuan Beban.

1) Beban diakui pada saat :

a) timbulnya kewajiban;

Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari

pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum

daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik

yang belum dibayar pemerintah.

b) terjadinya konsumsi aset;

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat

pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya

kewajiban dan/ atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan

operasional pemerintah.

c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat

penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset

bersangkutan/ berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat

ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

2) Beban Penyisihan Piutang

Beban Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk

sebesar persentase tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan

piutang. Beban Penyisihan Piutang diakui saat akhir tahun.

3) Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas

nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama

masa manfaat aset yang bersangkutan. Beban Amortisasi adalah

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

66

alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud selama masa

manfaat aset yang bersangkutan.

Beban penyusutan dan Amortisasi diakui dan disajikan pada saat

periode pelaporan.

• Pengakuan Beban Pada SKPD :

(1) Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam

bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat

negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh

pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah ditugaskan.

Beban pegawai (gaji dan tunjangan) diakui pada saat timbulnya

kewajiban pemerintah daerah.

Beban pegawai (selain gaji dan tunjangan) diakui pada saat terjadinya

konsumsi aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti

pembayaran pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26

telah ditandatangani pengguna anggaran).

(2) Beban Barang

Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran

atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban barang melalui mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadinya

konsumsi aset (pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti

pembayaran pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26

telah ditandatangani pengguna anggaran ).

Beban barang melalui mekanisme LS diakui pada saat terjadinya

kewajiban pemerintah daerah, yaitu ketika Berita Acara Serah Terima

(BAST) diterima.

• Pengukuran Beban

a) Beban diukur berdasarkan besaran timbulnya kewajiban, besaran

terjadinya konsumsi aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat

ekonomi atau potensi jasa.

b) Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang

digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur

dengan nilai wajar.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

67

c) Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga

sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi

tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga.

d) Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada

peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan

umum.

• Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional

1) Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan

dan beban selama satu periode pelaporan.

2) Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara

pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

3) Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode

pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

• Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional

1) Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan

tersendiri dalam kegiatan non operasional.

2) Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional

antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit

penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari

kegiatan non operasional lainnya.

3) Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan

surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit

sebelum pos luar biasa.

• Pos Luar Biasa

1) Pos luar biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi

karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,

tidak diharapkan sering terjadi dan berada diluar kendali atau pengaruh

entitas yang bersangkutan.

2) Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan

Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar

Biasa.

3) Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

68

• Surplus/Defisit-LO

1) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian

luar biasa.

2) Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke

Laporan Perubahan Ekuitas.

• Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam

Standar Akuntansi Pemerintahan

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2016 di

Kabupaten Kulon Progo mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

Dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten

Kulon Progo telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP, dan penyusunan

laporan keuangan ini telah sesuai dengan amanat peraturan pemerintah tersebut.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual yang dimulai pada tahun 2015,

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengawalinya dengan menetapkan kebijakan

akuntansi keuangan daerah yang berbasis akrual yang tertuang dalam Peraturan Bupati

Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Pemerintah Daerah dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Dengan adanya dinamika perkembangan dalam

pelaksanaan akuntansi keuangan daerah berbasis akrual sebagaimna diatur dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP

Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor

24 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah telah

disesuaikan dengan terbitnya Peratuan Bupati Kulon Progo Nomor 69 Tahun 2015 dan

terakhir diubah dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 43 Tahun 2016.

Untuk selanjutnya, juga telah diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan

akuntansi berbasis akrual kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan

dan pengelolaan keuangan daerah, diklat tentang penerapan akuntansi berbasis akrual,

serta pelatihan penggunaan SIMDA Keuangan berbasis akrual bagi seluruh pelaksana

SIMDA di SKPD.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

69

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1 Pendapatan

5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah DPPKA Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Pajak

Daerah (PAD), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,

dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dengan anggaran dan realisasi

dalam TA 2016 sebagai berikut.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2016 sebesar Rp 61.316.804.241,70 atau 54,13

% dari anggaran sebesar Rp 113.271.230.971,99.

Realisasi masing-masing pos pendapatan daerah, dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Pendapatan Pajak Daerah

Pos ini menggambarkan realisasi Pendapatan Pajak Daerah untuk TA 2016, dengan

rincian sebagai berikut.

R

e

a

l

i

s

a

s

i

s

e

b

e

Pendapatan Asli

Daerah

Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp.

1. Pendapatan

Pajak Daerah 88.042.121.948,50 31.393.835.053,70 (56.648.286.894,80) 25.526.938.958,50

2. Pendapatan

Hasil

Pengelolaan

Kekayaan

Daerah Yang

Dipisahkan

14.317.819.815,93 14.317.819.815,93 0,00 10.534.500.875,11

3. Lain-lain

Pendapatan

Asli Daerah

yang Sah.

10.911.289.207,56 15.605.149.372,07 4.693.860.164,51 22.737.798.520,88

Jumlah : 113.271.230.971,99 61.316.804.241,70 (51.954.426.730,29) 58.799.238.354,49

Pendapatan Pajak

Daerah :

Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp.

a. Pajak Hotel 77.156.500,00 84.390.500,00 7.234.000,00 77.156.500,00

b. Pajak Restoran 875.766.797,88 1.299.612.691,20 423.845.893,32 944.144.425,50

c. Pajak Hiburan 18.028.500,00 11.739.600,00 (6.288.900,00) 42.027.808,00

d. Pajak Reklame 408.329.987,00 462.835.700,00 54.505.713,00 408.329.987,00

e. Pajak Penerangan

Jalan 7.193.365.684,00 7.403.908.879,00 210.543.195,00 6.790.722.592,00

f. Pajak Parkir 22.494.485,00 29.883.200,00 7.388.715,00 20.255.200,00

g. Pajak Air Tanah 25.650.000,00 30.792.273,00 5.142.273,00 13.175.664,00

h. Pajak Mineral Bukan

Logam & Bantuan 937.685.601,60 1.120.212.625,00 182.527.023,40 1.008.049.663,00

i. Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan

dan Perkotaan

11.663.347.981,00 12.582.313.200,00 918.965.219,00 11.131.934.094,00

j. BPHTB 66.820.296.412,02 8.368.146.385,50 (58.452.150.026,52) 5.091.143.025,00

JUMLAH 88.042.121.948,50 31.393.835.053,70 (56.648.286.894,80) 25.526.938.958,50

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

70

Realisasi pendapatan Pajak Daerah TA 2016 sebesar Rp 31.393.835.053,70 atau

35,66 % dari anggaran sebesar Rp 88.042.121.948,50.

Atas penerimaan obyek pajak daerah yang kurang dari yang telah ditetapkan

(yang menurut kami cukup signifikan), penjelasan kami adalah sebagai berikut.

- Pajak Hiburan kurang dari target disebabkan karena target semula dengan

prediksi kegiatan Kulon Progo Ekspo yang akan dilaksanakan di Alun alun

Wates tetapi dilaksanakan di Stadion Cangkring yang pada saat itu

bertepatan musim hujan sehingga banyak arena hiburan yang lokasinya

terendam air menyebabkan sangat sedikitnya pengunjung. Disisi lain

kegiatan hiburan yang berbayar sangat minim.

- Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan kurang dari target disebabkan

karena prediksi BPHTB dari PT Angkasa Pura atas perolehan hak atas tanah

dan bangunan lokasi bandara pada tahun 2016 ternyata belum terealisasi.

b. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan PAD

dari pembagian atas laba perusahaan milik daerah. Realisasi Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2016 adalah sebagai berikut.

Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan

Anggaran Realisasi Lebih/Kurang Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp

Bagian Laba atas

penyertaan modal pada

Perusahaan Milik

Daerah/BUMD

14.317.819.815,93

14.317.819.815,93

0,00 10.534.500.875,11

Jumlah: 14.317.819.815,93

14.317.819.815,93

0,00 10.534.500.875,11

Realisasi pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan TA 2016

sebesar Rp 14.317.819.815,93 atau terealisasi 100 % dari anggaran sebesar Rp

14.317.819.815,93.

Rincian realisasi masing-masing jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan TA 2016 tersaji sebagai berikut :

Bagian Laba

Perusahaan Milik

Daerah :

Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp

a) PD BPR Bank

Pasar

3.035.754.482,00 3.035.754.482,00 0,00 2.985.845.601,00

b) PD Aneka Usaha

(SPBU Wates)

0,00 0,00 0,00

337.343.633,50

c) PT Selo Adikarto 2.423.481.600,00

2.423.481.600,00

0,00 0,00

d) Bagian Laba

BPD DIY

8.803.939.516,61 8.803.939.516,61 0,00 7.130.490.884,32

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

71

e) BUKP 54.644.217,32 54.644.217,32 0,00 80.820.756,29

JUMLAH

14.317.819.815,93

14.317.819.815,93

0,00 10.534.500.875,11

c. Lain-lain PAD yang Sah - LRA

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan penerimaan daerah di luar

penerimaan yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah dan bagian laba usaha,

dengan realisasi TA 2016 sebagai berikut.

Lain-lain PAD yang Sah: Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp

1) Hasil Penjualan Aset

Daerah yang tidak

dipisahkan

387.656.522,00 414.375.400,00 26.718.878,00 788.864.000,00

2) Penerimaan jasa giro 164.883.193,00 437.397.239,75 272.514.046,75 133.433.571,00

3) Penerimaan Bunga

Deposito

9.952.895.560,00 13.943.890.050,46 3.990.994.490,46 16.698.042.855,01

4) Pendapatan Denda

Keterlambatan

Pelaksanaan

Pekerjaan

2.970.720,00 112.942.957,00 109.972.237,00 0,00

5) Pendapatan denda

pajak

105.815.162,00 229.271.669,00 123.456.507,00 399.778.139,00

6) Pendapatan Denda

atas Pelanggaran

Perda

50.887.500,00 94.259.000,00 43.371.500,00 0,00

7) Pendapatan dari

pengembalian

85.417.328,00 152.950.992,63 67.533.664,63

2.641.201.287,52

8) Hasil dari

Pemanfaatan

Kekayaan Daerah

76.570.012,00 81.488.237,00 4.918.225,00 50.193.545,00

9) Pendapatan dari

Pengelolaan BUKP

55.330.559,56 55.330.559,56 0,00 80.023.080,35

10) Bentuk-bentuk

Pendapatan Lainnya

yang Merupakan Hak

Daerah

28.862.651,00 83.243.266,67 54.380.615,67 1.946.262.043,00

Jumlah : 10.911.289.207,56 15.605.149.372,07 4.693.860.164,51 22.737.798.520 ,88

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah TA 2016 sebesar Rp

15.605.149.372,07 atau 143,02 % dari anggaran sebesar Rp 10.911.289.207,56.

5.1.2 Belanja

5.1.2.1 Belanja Operasi

Belanja Operasi DPPKA Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Pegawai, dan

Belanja Barang dan Jasa dengan realisasi TA 2016 sebagai berikut.

Belanja Operasi : Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp

a. Belanja Pegawai 10.611.020.669,32 7.156.960.438,00 (3.454.060.231,32) 7.280.567.260,00

b. Belanja Barang dan

Jasa 2.042.284.570,00 2.003.368.375,00 (38.916.195,00) 1.668.411.549,00

Jumlah : 12.653.305.239,32 9.160.328.813,00 (3.492.976.426,32) 8.948.978.809,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

72

Realisasi Belanja Operasi untuk TA 2016 adalah Rp. 9.160.328.813,00 atau 72,39 %

dari anggaran sebesar Rp 12.653.305.239,32

a. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai: Anggaran Realisasi Lebih/Kurang

1. Gaji dan Tunjangan 5.277.419.714,00 5.191.218.741,00 (86.200.973,00)

2. Insentif Pemungutan Pajak

Daerah

4.222.271.955,32 862.805.697,00 (3.359.466.258,32)

3. Uang Lembur 65.294.000,00 65.116.000,00 (178.000)

4. Honorarium PNS 469.565.000,00 463.400.000,00 (6.165.000,00)

5. Honorarium Non PNS 576.470.000,00 574.420.000,00 (2.050.000,00)

Jumlah 10.611.020.669,32 7.156.960.438,00 (3.454.060.231,32)

Realisasi belanja pegawai Tahun Anggaran 2016 kurang dari anggaran, hal ini

disebabkan karena belanja pegawai direalisasikan sesuai kebutuhan. Belanja

pegawai terdapat sisa sebesar Rp 3.454.060.231,32 terdiri dari Belanja Gaji dan

Tunjangan terdapat sisa Rp 86.200.973,00 disebabkan adanya acres (prediksi

kenaikan pangkat dan tunjangan keluarga) sebesar 1,5 %. Sisa gaji dan tunjangan

dikarenakan tidak ada perubahan database pegawai DPPKA. Belanja Insentif

Pemungutan Pajak Daerah terdapat sisa sebesar Rp 3.359.466.258,32. Hal ini

disebabkan karena adanya kenaikan target pendapatan pada APBD PerubahanTA

2016 sebesar 50 M menyebabkan realisasi penerimaan BPHTB kurang dari target

sebesar 15% sehingga insentif tidak dapat dicairkan, realisasi pajak hiburan hanya

mencapai 48% sehingga hak insentif hanya 5% dari 40% target pajak hiburan serta

lepasnya jabatan Bupati dan Wakil Bupati (September - Desember 2016)

b. Belanja Barang dan Jasa

Belanja Barang dan Jasa: Anggaran Realisasi Lebih/Kurang

1. Belanja bahan pakai habis 210.903.350,00 210.007.650,00 (895.700,00)

2. Belanja bahan/material 20.800.000,00 20.800.000,00 0,00

3. Belanja jasa kantor 465.807.020,00 456.015.886,00 (9.791.134,00)

4. Belanja perawatan

kendaraan bermotor 130.399.000,00 126.949.867,00 (3.449.133,00)

5. Belanja cetak dan

penggandaan 385.090.200,00 376.379.875,00 (8.710.325,00)

6. Belanja sewa

rumah/gedung/gudang/par

kir

3.400.000,00 3.400.000,00 0,00

7. Belanja sewa sarana

mobilitas darat 3.750.000,00 3.750.000,00 0,00

8. Belanja sewa perlengkapan

dan peralatan kantor 1.750.000,00 750.000,00 (1.000.000,00)

9. Belanja makanan dan

minuman 291.686.000,00 284.556.000,00 (7.130.000,00)

10. Belanja perjalanan dinas 378.619.000,00 375.179.751,00 (3.439.249,00)

11. Belanja pemeliharaan 98.080.000,00 93.579.346,00 (4.500.654,00)

12. Belanja jasa konsultasi 0,00 0,00 0,00

13. Belanja Kursus, pelatihan, 12.000.000,00 12.000.000,00 0,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

73

sosialisasi dan bimbingan

teknis PNS

14. Belanja uang untuk

diberikan kepada pihak

ketiga/masyarakat

40.000.000,00 40.000.000,00 0,00

Jumlah 2.042.284.570,00 2.003.368.375,00 (38.916.195,00)

Realisasi belanja barang dan jasa TA 2016 kurang dari anggaran diantaranya (yang

menurut kami cukup signifikan) sebagai berikut.

Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Keterangan

Rp Rp Rp

Penyediaan Rapat-rapat,

Konsultasi dan Koordinasi

101.844.000

99.382.590

2.461.410

Belanja makanan dan

minuman rapat dan tamu,

belanja perjalanan dinas

menyesuaikan kebutuhan

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

552.168.775

527.304026

24.864.749

Selisih antara DPA dengan

harga pasar

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

311.474.620 296.198.699 15.275.921 Belanja telepon, listrik,

belanja BBM, pajak

kendaraan bermotor

menyesuaikan kebutuhan.

Belanja jasa service, suku

cadang dan pemeliharaan

gedung menyesuaikan harga

pasar

Pembaharuan Basis Data

PBB-P2

237.872.000 231.527.950 6.334.050 Perjalanan dinas

disesuaikan dengan

kebutuhan., belanja cetak

menyesuaikan harga pasar

Penghapusan Barang

Inventaris dan Barang

Bongkaran Gedung

55.171.300 51.131.000 4.040.300 Pelaksanaan leleang

disesuaikan dengan jadwal

KPKNL di bulan Januari

2017

Penyusunan Rancangan

Perda APBD dan

Rancangan Perbup

Penjabaran APBD

220.850.000 213.321.245 7.528.755 ATK menyesuaikan harga

pasar, penggandaan

menyesuaikan volume

kebutuhan dan harga pasar,

honor Wakil Bupati tidak

direalisasikan 3 bulan,

Rekonsiliasi data piutang

PBB Pedesaan dan

Perkotaan

54.643.800 52.818.400 1.825.400 Honor tim rencana semula

17 desa, terealisasi 16 desa

5.1.2.2 Belanja Modal

Belanja Modal DPPKA Kabupaten Kulon Progo dengan realisasi untuk TA 2016

adalah sebagai berikut.

Belanja Modal : Anggaran Realisasi Lebih/(Kurang) Realisasi 2015

Rp Rp Rp Rp

Belanja Peralatan &

Mesin 552.168.775,00 527.304.026,00 (24.864.749,00) 227.193.650,00

Jumlah Belanja

Modal 552.168.775,00 527.304.026,00 (24.864.749,00) 227.193.650,00

Realisasi Belanja Modal TA 2016 sebesar Rp 527.304.026,00 atau 95,50 % dari

anggaran sebesar Rp 552.168.775,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

74

5.2 PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL (LO)

5.2.1 Pendapatan- LO

5.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah – LO

Pendapatan Asli Daerah DPPKA Kabupaten Kulon Progo meliputi Pendapatan Pajak

Daerah (PAD), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,

dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, dengan realisasi dalam TA 2016

sebagai berikut.

Pendapatan Asli Daerah – Laporan Operasional (LO) TA 2016 sebesar Rp

61.798.684.985,70.

5.2.1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah - LO

Pos ini menggambarkan realisasi Pendapatan Pajak Daerah-Laporan Operasional

(LO) untuk TA 2016 dengan rincian sebagai berikut.

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO TA 2016 sebesar Rp

31.810.259.724,70. Atas rekening Pajak Reklame, Pajak Air Tanah dan Pajak

Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan dicatat sebesar nilai Surat

Pendapatan Asli Daerah -LO Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1. Pendapatan Pajak Daerah –

LO 31.810.259.724,70 25.898.979.389,50 5.911.280.335,20

2. Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan- LO

14.317.819.815,93 10.534.500.875,11 3.783.318.940,82

3. Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah – LO 15.670.605.445,07 22.123.993.047,88 (6.453.387.602,81)

Jumlah : 61.798.684.985,70 58.557.473.312,49 3.241.211.673,21

Pendapatan Pajak

Daerah :

Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp. Rp

a. Pajak Hotel - LO 84.390.500,00 77.156.500,00 7.234.000,00

b. Pajak Restoran – LO 1.299.612.691,20 944.144.425,50 355.468.265,70

c. Pajak Hiburan – LO 11.739.600,00 42.027.808,00 (30.288.208,00)

d. Pajak Reklame – LO 468.256.491,00 425.226.333,00 43.030.158,00

e. Pajak Penerangan

Jalan - LO 7.403.908.879,00 6.790.722.592,00 613.186.287,00

f. Pajak Mineral Bukan

Logam & Bantuan –

LO

1.120.212.625,00 1.008.049.663,00 112.162.962,00

g. Pajak Parkir- LO 29.883.200,00 20.255.200,00 9.628.000,00

h. Pajak Air Tanah – LO 31.594.201,00 13.211.184,00 18.383.017,00

i. Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan

dan Perkotaan – LO

12.992.515.152,00 11.487.042.659,00 1.505.472.493,00

i. BPHTB - LO 8.368.146.385,50 5.091.143.025,00 3.277.003.360,50

JUMLAH 31.810.259.724,70 25.898.979.389,50 5.911.280.335,20

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

75

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atas masa pajak tahun 2016.

5.2.1.1.2 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO

merupakan hak pemerintah daerah atas pajak yang diterima dari pembagian atas

laba perusahaan milik daerah dengan realisasi TA 2016 sebagai berikut.

Bagian Laba

Perusahaan Milik

Daerah – LO

Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

Bagian Laba Perusahaan

Milik Daerah/ BUMD –

LO

14.317.819.815,93 10.534.500.875,11 3.783.318.940,82

Jumlah : 14.317.819.815,93 10.534.500.875,11 3.783.318.940,82

Rincian realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan – LO TA 2016 tersaji sebagai berikut.

Bagian Laba Perusahaan

Milik Daerah :

Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

a) PD BPR Bank Pasar 3.035.754.482,00 2.985.845.601,00 49.908.881,00

b) PD Aneka Usaha (SPBU

Wates) 0,00 337.343.633,50 (337.343.633,50)

c) PT Selo Adikarto 2.423.481.600,00

0,00 2.423.481.600,00

d) Bagian Laba

BPD DIY 8.803.939.516,61 7.130.490.884,32 1.673.448.632,29

e) BUKP 54.644.217,32 80.820.756,29 (26.176.538,97)

JUMLAH 14.317.819.815,93 10.534.500.875,11 3.783.318.940,82

5.2.2.1.1.3 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO adalah seluruh Pendapatan Asli

Daerah di luar hasil Pajak Daerah, hasil Retribusi Daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah – LO TA 2016 sebagai berikut.

Lain-lain PAD yang Sah: Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1) Hasil Penjualan Aset Daerah yang

tidak dipisahkan –LO

414.375.400,00 176.209.267,00

238.166.133,00

2) Penerimaan jasa giro –LO 437.397.239,75 133.433.571,00 303.963.668,75

3) Penerimaan Bunga Deposito-LO 13.943.890.050,46 16.698.042.855,01 (2.754.152.804,55)

4) Pendapatan Denda Keterlambatan-LO

Pelaksanaan Pekerjaan-LO

112.942.957,00 0,00 112.942.957,00

5) Pendapatan denda pajak-LO 294.727.742,00 399.778.139,00 (105.050.397,00)

6) Pendapatan dari pengembalian-LO 152.950.992,63 2.641.201.287,52 (2.488.250.294,89)

7) Lain-lain PAD Yang Sah Lainnya -

LO

0,00 104.978.422,00 (104.978.422,00)

8) Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan 81.488.237,00 50.193.545,00 31.294.692,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

76

Lain-lain PAD yang Sah: Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

Daerah-LO

9) Pendapatan dari Pengelolaan BUKP-

LO

55.330.559,56 80.023.080,35 (24.692.520,79)

10) Pendapatan Denda atas Pelanggaran

Perda-LO

94.259.000,00 0,00 94.259.000,00

11) Bentuk-bentuk Pendapatan Lainnya

yang Merupakan Hak Daerah-LO

83.243.266,67 1.840.132.881,00

(1.756.889.614,33)

Jumlah : 15.670.605.445,07 22.123.993.047,88 (6.453.387.602,81)

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO TA 2016 sebesar Rp

15.670.605.445,07.

5.2.2 Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan

yang menurunkan ekuitas, dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau

timbulnya kewajiban. Beban DPPKA Kabupaten Kulon Progo terdiri Beban

Pegawai - LO, Beban Persediaan, Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban

Perjalanan Dinas, Beban Penyusutan dan Amortisasi serta Beban Penyisihan Piutang

dengan realisasi TA 2016 sebagai berikut.

Beban Operasi : Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

a. Beban Pegawai – LO 7.156.960.438,00 7.280.567.260,00 (123.606.822,00)

b. Beban Persediaan 423.199.200,00 873.463.732,00 (450.264.532,00)

c. Beban Jasa 994.087.741,00 187.527.386,00 806.560.355,00

d. Beban Pemeliharaan 159.789.867,00 204.012.298,00 (44.222.431,00)

e. Beban Perjalanan Dinas 375.179.751,00 403.721.761,00 (28.542.010,00)

f. Beban Penyusutan dan

Amortisasi 2.112.541.973,00 3.876.403.858,00 (1.763.861.885,00)

g. Beban Penyisihan

Piutang 4.903110.589,43 579.014.157,60 4.324.096.431,83

Jumlah 16.124.869.559,43 13.404.710.452,60 2.720.159.106,83

Realisasi Beban untuk TA 2016 adalah Rp 16.124.869.559,43

5.2.2.1 Beban Pegawai - LO

Realisasi Beban Pegawai - LO TA 2016 sebesar Rp 7.156.960.438,00. Beban

pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau

barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan

pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS

sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah ditugaskan.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

77

Rincian Beban Pegawai - LO disajikan sebagai berikut.

Beban Pegawai:

Saldo 2016

Rp

Saldo 2015

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

a. Gaji dan Tunjangan 5.191.218.741,00 4.876.231.882,00 314.986.859,00

b. Insentif Pemungutan Pajak

Daerah

862.805.697,00 985.245.108,00 (122.439.411,00)

c. Uang Lembur 65.116.000,00 69.387.500,00 (4.271.500,00)

d. Honorarium PNS 463.400.000,00 461.395.000,00 2.005.000,00

e. Honorarium Non PNS 574.420.000,00 888.307.770,00 (313.887.770,00)

JUMLAH 7.156.960.438,00 7.280.567.260,00 (123.606.822,00)

5.2.2.2 Beban Persediaan

Realisasi Beban Persediaan TA 2016 sebesar Rp 423.199.200,00. Beban Persediaan

merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang- barang yang habis pakai.

Rincian Beban Persediaan TA 2016 disajikan sebagai berikut.

Beban Persediaan Saldo 2016

Rp

a. Beban Persediaan Alat Tulis Kantor 215.566.600,00

b. Beban Persediaan Alat Listrik dan Elektronik 3.521.100,00

c. Beban Persediaan Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 3.090.000,00

d. Beban Persediaan Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 3.878.000,00

f. Beban Bahan Peralatan Diklat/ Kursus 16.800.000,00

g. Beban Bahan Percontohan 4.000.000,00

h. Beban Barang Cetak 176.343.500,00

JUMLAH 423.199.200,00

5.2.2.3 Beban Jasa

Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

entitas. Realisasi Beban Jasa TA 2016 sebesar Rp 994.087.741,00.

Rincian realisasi Beban Jasa TA 2016 disajikan sebagai berikut.

Beban Jasa Saldo 2016

Rp

a. Beban Jasa telepon 5.687.240,00

b. Beban Jasa listrik 64.306.126,00

c. Beban Jasa Surat Kabar/Majalah 2.160.000,00

d. Beban Dekorasi 150.000,00

e. Beban Publikasi 30.700.000,00

f. Beban Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber 8.650.000,00

g. Beban Upah Tenaga Kerja/ Tenaga Lainnya 323.585.500,00

h. Beban Penggandaan 214.392.875,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

78

Beban Jasa Saldo 2016

Rp

i. Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 3.400.000,00

j. Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat 3.750.000,00

k. Beban Sewa Meja Kursi 750.000,00

l. Beban Makanan dan Minuman Harian Pegawai 56.268.000,00

m. Beban Makanan dan Minuman Rapat 181.300.000,00

n. Beban Makanan dan Minuman Tamu 4.978.000,00

o. Beban Makanan dan Minuman Pelatihan 42.010.000,00

p. Beban Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan 12.000.000,00

q. Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga 40.000.000,00

JUMLAH 994.087.741,00

5.2.2.4 Beban Pemeliharaan

Realisasi Beban Pemeliharaan TA 2016 sebesar Rp 159.789.867,00. Beban

Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap

dan aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.

Rincian realisasi Beban Pemeliharaan TA 2016 sebagai berikut.

Beban Pemeliharaan Saldo 2016

Rp

a. Beban Jasa Service 6.763.000,00

b. Beban Penggantian Suku Cadang 40.761.260,00

c. Beban Bahan Bakar Minyak/ Gas dan Pelumas 72.997.307,00

d. Beban Pajak Kendaraan Bermotor 6.428.300,00

e. Beban Pemeliharaan Perlengkapan Kantor 6.000.000,00

f. Beban Pemeliharaan Peralatan Gedung Kantor 26.840.000,00

JUMLAH 159.789.867,00

5.2.2.5 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam

rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan. Realisasi Beban Perjalanan Dinas TA

2016 sebesar Rp 375.179.751,00.

Rincian realisasi Beban Perjalanan Dinas TA 2016 disajikan sebagai berikut.

Beban Perjalanan Dinas Saldo 2016

Rp

a. Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 78.215.000,00

b. Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 296.964.751,00

JUMLAH 375.179.751,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

79

5.2.2.6 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2016 sebesar Rp 2.112.541.973.

Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu

aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Beban

Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud selama

masa manfaat aset yang bersangkutan.

Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2016 sebagai berikut.

Beban Penyusutan dan

Amortisasi

Saldo 2016

Rp

Saldo 2015

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

Beban Penyusutan dan

Amortisasi

2.112.541.973,00 3.876.403.858,00 (1.763.861.885,00)

JUMLAH 2.112.541.973,00 3.876.403.858,00 (1.763.861.885,00)

Rincian realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi disajikan sebagai berikut.

Beban Penyusutan dan Amortisasi Saldo 2016

Rp

1. Beban Penyusutan Aset Tetap 2.054.323.621,00

2. Beban Amortisasi 58.218.352,00

JUMLAH 2.112.541.973,00

5.2.2.7 Beban Penyisihan Piutang

Realisasi Beban Penyisihan Piutang TA 2016 sebesar Rp 4.903.110.589,43. Beban

Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase

tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang.

Rincian Realisasi Beban Penyisihan Piutang TA 2016 sebagai berikut.

Beban Penyisihan Piutang: Saldo 2016

Rp

Saldo 2015

Rp

Naik/ (Turun)

Rp

Beban Penyisihan Piutang Pajak 951.900.957,06 579.014.157,60 372.886.799,46

Beban Penyisan Piutang Lainnya 3.951.209.632,37 0,00 3.951.209.632,37

JUMLAH 4.903.110.589,43 579.014.157,60 4.324.096.431,83

5.2.3 Kegiatan Non Operasional

Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dikelompokkan tersendiri dalam

kegiatan non operasional. Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non

operasional antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit

penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari kegiatan non

operasional lainnya.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

80

Realisasi Surplus/ Defisit dari Kegiatan Non Operasional TA 2016 sebagai berikut.

Surplus/ Defisit dari Kegiatan

Non Operasional

Saldo 2016 Saldo 2015 Naik/(Turun)

Rp Rp Rp

1) Surplus Penjualan Aset Non

Lancar-LO

0,00 612.654.733,00 (612.654.733,00)

2) Surplus dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya - LO

4.227.393.025,00 0,00 4.227.393.025,00

3) Defisit dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya - LO

1.158.872.823,00 0,00 1.158.872.823,00

Jumlah : 3.068.520.202,00 612.654.733,00 2.455.865.469,00

5.2.3.1 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO

Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar Rp 4.227.393.025,00

terdiri dari:

1. Penambahan asset mutasi dari Unit/ SKPD Lain sebesar Rp 2.591.392.975,00

dengan rincian sebagai berikut :

a. Bangunan Gedung eks Kantor Kec.Wates Rp 1.056.255.920,00

b. Bangunan Gedung dari Dinhubkominfo KP Rp 541.905.000,00

c. Bangunan Gedung dari Dinas Pendidikan Rp 915.481.655,00

d. Bangunan Gedung Kantor eks KONI Rp 77.750.400,00

2. Penambahan Asset oleh sebab lain sebesar Rp 1.384.995.000,00 terdiri dari:

a. Bangunan Gedung BP4 Wates Rp 1.234.995.000,00

b. Bangunan Rumah Dinas BP4 Wates Rp 150.000.000,00

3. Penambahan Tanah sebesar Rp 88.720.000,00 terdiri dari:

a. Tanah (aset yang belum tercatat) Rp 10.000.000,00

b. Tanah (hasil penilaian aset tahun 2016) Rp 78.720.000,00

4. Penyesuaian beban persediaan berdasarkan harga terakhir sebesar Rp

162.285.050,00

5.2.3.2 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO

Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO sebesar Rp 1.158.872.823,00

terdiri dari:

1. Mutasi asset ke Dinas Kebudayaan sebesar Rp 101.353.250,00 berupa:

a. Jalan/Irigasi/Jaringan Rp 8.819.250,00

b. Bangunan Gedung Kantor Rp 92.734.000,00

2. Penghapusan Aset Lain-lain Rp 552.317.131,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

81

3. Penghapusan Aset Tetap berupa Gedung eks Gedung BPMPT Rp

173.577.200,00

4. Penyesuaian Aset Lain-lain Rp 165.760.982,00

5. Penyesuaian Aset Lain-lain Rp 10,00

6. Koreksi Surplus/Defisit Rp 165.864.250,00

5.3 PENJELASAN POS-POS NERACA

5.3.1 ASET

Aset Saldo 2016

Rp

Saldo 2015

Rp

Naik/Turun

Rp

Aset Lancar 2.980.378.131,57 3.485.645.905,00 (505.267.773,43)

Aset Tetap 14.689.921.540,00 10.804.713.761,00 3.885.207.779,00

Akumulasi Penyusutan (9.260.933.326,00) (7.206.609.705,00) (2.054.323.621,00)

Aset Lainnya 358.647.275,00 633.270.322,00 (274.623.047,00)

JUMLAH 8.768.013.620,57 7.717.020.283,00 1.050.993.337,57

5.3.1.1 Aset Lancar

Aset Lancar: Saldo 2016

Rp

Saldo 2015

Rp

Naik/Turun

Rp

Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 14.598.597,00 (14.598.597,00)

Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 0,00

Piutang Pendapatan

Piutang Lainnya

Penyisihan Piutang

9.632.891.468,00

4.016.338.425,00

(10.796.090.411,43)

9.216.644.430,00

0,00

(5.892.979.822,00)

416.247.038,00

4.016.338.425,00

(4.903.110.589,43)

Persediaan 127.238.650,00 147.382.700,00 (20.144.050,00)

JUMLAH 2.980.378.131,57 3.485.645.905,00 (505.267.773,43)

a. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 menurut Buku Kas

Pengeluaran adalah nihil.

b. Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2016 menurut Buku Kas

Penerimaan adalah nihil.

c. Piutang Pendapatan Rp 9.632.891.468,00

Piutang Pendapatan adalah hak Pemerintah Daerah atas pendapatan pajak tahun

berkenaan, yang sudah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) namun

sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan belum dibayar oleh Wajib Pajak

bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

82

Piutang Pajak : 2016 2015

Rp Rp

1) Pajak Restoran 1.260.650,00 1.260.650,00

2) Pajak Reklame 34.670.514,00 29.427.356,00

3) Pajak Bumi dan Bangunan 9.596.122.856,00 9.185.920.904,00

4) Pajak Air Tanah 837.448,00 35.520,00

5)

Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih

(6.844.880.779,06) (5.892.979.822,00)

Jumlah : 2.788.010.688,94 3.323.664.608,00

Pada saldo Piutang Reklame tahun 2016 mengalami penyesuaian karena adanya

rekonsiliasi. Dengan rincian sebagai berikut.

Jenis pajak

Saldo per 31

Desember 2015

(Rp)

Penambahan

(Rp)

Pengurangan

(Rp)

Saldo Akhir

per 31 Des

2016 (Rp)

SKP Penyesuaian Penerimaan

Piutang Pajak

Reklame

- Tahun 2008 8.729.860,00 8.729.860,00

- Tahun 2009 619.422,00 619.422,00

-Tahun 2014 3.929.134,00 177.633,00 3.751.501,00

-Tahun 2015 16.148.940,00 9.453.153,00 6.695.787,00

-Tahun 2016 468.256.491,00 453.382.547,00 14.873.944,00

Jumlah 29.427.356,00 468.256.491,00 177.633,00 462.835.700,00 34.670.514,00

Saldo awal piutang PBB tahun 2016 mengalami koreksi karena adanya

rekonsiliasi. Dengan rincian sebagai berikut.

Jenis pajak

Saldo per 31

Desember 2015

(Rp)

Koreksi Saldo setelah

koreksi (Rp) Penambahan

(Rp)

Pengurangan

(Rp)

Piutang Pajak

PBB

- Tahun 2008

dan sebelumnya

3.950.889.044,00 3.950.889.044,00

-Tahun 2009 270.439.168,00 162.162,00 270.277.006,00

- Tahun 2010 580.079.393,00 282.253,00 579.797.140,00

-Tahun 2011 778.094.923,00 886.287,00 777.208.636,00

-Tahun 2012 1.060.154.137,00 113.379.267,00 946.774.870,00

-Tahun 2013 881.103.680,00 2.675.799,00 878.427.881,00

-Tahun 2014 645.264.961,00 645.264.961,00

-Tahun 2015 1.019.895.598,00 1.019.895.598,00

Jumlah 9.185.920.904,00 117.385.768,00 9.068.535.136,00

Jenis pajak Saldo setelah koreksi

(Rp)

Penambahan (Rp) Pengurangan

(Rp)

Saldo per 31 Desember 2016 (Rp)

Penyesuaian SKP Penyesuaian Penerimaan

Piutang Pajak PBB

- Tahun 2008 dan sebelumnya

3.950.889.044,00 14.660.580,00 3.936.228.464,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

83

Jenis pajak Saldo setelah koreksi

(Rp)

Penambahan (Rp) Pengurangan

(Rp)

Saldo per 31 Desember 2016 (Rp)

Penyesuaian SKP Penyesuaian Penerimaan

-Tahun 2009 270.277.006,00 5.133.648,00 265.143.358,00

- Tahun 2010 579.797.140,00 11.910.274,00 567.886.866,00

-Tahun 2011 777.208.636,00 18.625.007,00 758.583.629,00

-Tahun 2012 946.774.870,00 74.033.219,00 872.741.651,00

-Tahun 2013 878.427.881,00 53.108.006,00 825.319.875,00

-Tahun 2014 645.264.961,00 97.136.266,00 548.128.695,00

-Tahun 2015 1.019.895.598,00 288.739.830,00 731.155.768,00

-Tahun 2016 116.144.215,00 13.127.778.362,00 134.021.657,00 12.018.966.370,00 1.090.934.550,00

Jumlah 9.068.535.136,00 116.144.215,00 13.127.778.362,00 134.021.657,00 12.582.313.200,00 9.596.122.856,00

Pajak daerah PBB P2 dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo terhitung mulai

tahun 2014. Hal ini berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Untuk masa pajak tahun 2016

telah dikeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) sebanyak 333.902

lembar dengan nominal ketetapan pajak sebesar Rp 13.127.778.362,00. Selama

tahun 2016 terdapat perubahan SPPT karena koreksi tambah sebesar Rp

116.144.215,00 dan koreksi kurang sebesar Rp 134.021.657,00. Sehingga pokok

ketetapan akhir sebesar Rp 13.109.900.920,00.

Atas pokok ketetapan 2016 tersebut telah diterima pembayaran pajak terhutang

sebesar Rp 12.018.966.370,00 sehingga saldo piutang pajak PBB untuk tahun

pajak 2016 sebesar Rp 1.090.934.550,00. Selama tahun 2016 realisasi penerimaan

pembayaran pajak PBB sebesar Rp 12.582.313.200,00.

Saldo piutang pajak yang disajikan adalah nilai piutang yang dicatat berdasarkan

nilai bersih setelah dikurangi penyisihan piutang.

Rincian saldo piutang pajak :

No Jenis pajak Jml piutang

(Rp)

Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

(Rp)

NRV

(Rp)

a) Piutang restoran

- tahun 2008

1.260.650,00

1.260.650,00

0,00

Jumlah : 1.260.650,00 1.260.650,00 0,00

b) Piutang reklame

- tahun 2008

- tahun 2009

- tahun 2014

- tahun 2015

- tahun 2016

8.729.860,00

619.422,00

3.751.501,00

6.695.787,00

14.873.944,00

8.729.860,00

619.422,00

375.150,10

669.578,70

74.369,72

0,00

0,00

3.376.350,90

6.026.208,30

14.799.574,28

Jumlah : 34.670.514,00 10.468.380,52 24.202.133,48

c) Piutang PBB

-tahun 2008 dan

sebelumnya

-tahun 2009

3.936.228.464,00

265.143.358,00

3.936.228.464,00

265.143.358,00

0,00

0,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

84

No Jenis pajak Jml piutang

(Rp)

Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

(Rp)

NRV

(Rp)

- tahun 2010

-tahun 2011

-tahun 2012

-tahun 2013

-tahun 2014

-tahun 2015

-tahun 2016

567.886.866,00

758.583.629,00

872.741.651,00

825.319.875,00

548.128.695,00

731.155.768,00

1.090.934.550,00

567.886.866,00

758.583.629,00

436.370.825,50

412.659.937,50

274.064.347,50

73.115.576,80

109.093.455,00

0,00

0,00

436.370.825,50

412.659.937,50

274.064.347,50

658.040.191,20

981.841.095,00

Jumlah : 9.596.122.856,00 6.833.146.459,30 2.762.976.396,70

d) Piutang Air Tanah

- tahun 2015

- tahun 2016

11.600,00

825.848,00

1.160,00

4.129,24

10.440,00

821.718,76

Jumlah : 837.448,00 5.289,24 832.158,76

Total piutang

pajak :

9.632.891.468,00 6.844.880.779,06 2.788.010.688,94

d. Piutang Lainnya Rp 4.016.338.425,00

Piutang lainnya adalah piutang selain piutang pajak dan piutang retribusi. Saldo

piutang lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp 4.016.338.425,00. Piutang

lainnya tersebut berupa piutang denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan

rincian sebagai berikut.

No

Tahun

Pengakuan

Piutang

Saldo Akhir Per

31 Des. 2016

(Rp)

Piutang Denda

(Rp)

Kualitas

Piutang

Tarif

Penyisihan

Nilai Penyisihan

(Rp)

Nilai Bersih

Setelah

Penyisihan

(Rp)

1 1996 dan

sebelumnya 870.513.434,00 417.846.448,00 Macet 100% 417.846.448,00 -

2 1997 22.670.695,00 10.881.934,00 Macet 100% 10.881.934,00 -

3 1998 29.799.868,00 14.303.937,00 Macet 100% 14.303.937,00 -

4 1999 59.636.572,00 28.625.555,00 Macet 100% 28.625.555,00 -

5 2000 245.535.997,00 117.857.279,00 Macet 100% 117.857.279,00 -

6 2001 1.913.630.110,00 918.542.453,00 Macet 100% 918.542.453,00 -

7 2002 199.063.482,00 95.550.471,00 Macet 100% 95.550.471,00 -

8 2003 65.618.072,00 31.496.675,00 Macet 100% 31.496.675,00 -

9 2004 73.615.418,00 35.335.401,00 Macet 100% 35.335.401,00 -

10 2005 93.372.064,00 44.818.591,00 Macet 100% 44.818.591,00 -

11 2006 100.588.916,00 48.282.680,00 Macet 100% 48.282.680,00 -

12 2007 134.427.216,00 64.525.064,00 Macet 100% 64.525.064,00 -

13 2008 127.756.620,00 61.323.178,00 Macet 100% 61.323.178,00 -

14 2009 265.143.358,00 127.268.812,00 Macet 100% 127.268.812,00 -

15 2010 567.886.866,00 272.585.696,00 Macet 100% 272.585.696,00 -

16 2011 758.583.629,00 364.120.142,00 Macet 100% 364.120.142,00 -

17 2012 872.741.651,00 418.915.992,00 Macet 100% 418.915.992,00 -

18 2013 825.319.875,00 396.153.540,00 Macet 100% 396.153.540,00 -

19 2014 548.128.695,00 263.101.774,00 Macet 100% 263.101.774,00 -

20 2015 731.155.768,00 219.346.730,00 Macet 100% 219.346.730,00 -

21 2016 1.090.934.550,00 65.456.073,00 Lancar 0,5% 327.280,37 65.128.792,63

Jumlah : 9.596.122.856,00 4.016.338.425,00 3.951.209.632,37 65.128.792,63

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

85

e. Persediaan Rp 127.238.650,00

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat

habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional

DPPKA.

Per 31 Desember 2015 pada DPPKA Kabupaten Kulon Progo masih terdapat

persediaan sebesar Rp 147.382.700,00 dengan rincian sebagai berikut.

No Uraian Jumlah (Rp)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Persediaan ATK

Alat Listrik

Alat Pembersih

Barang Cetak

Persediaan Benda Pos

Persediaan Barang Berharga

35.397.700,00

0,00

0,00

111.829.000,00

156.000,00

0,00

Jumlah 147.382.700,00

Persediaan ATK dan barang cetakan tersebut telah digunakan pada bulan Januari

2016 sehingga saldo persediaan diatas adalah Rp 0,00 (nihil).

Adapun pada TA 2016 telah terjadi belanja benda pos, ATK , barang cetakan, alat

listrik dan alat pembersih. Saldo persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp

127.238.650,00 yang terdiri dari :

No Uraian Jumlah (Rp)

1.

2.

3.

4.

5.

Persediaan ATK

Alat Listrik

Alat Pembersih

Barang Cetak

Persediaan Benda Pos

19.070.900,00

0,00

0,00

107.951.750,00

216.000,00

Jumlah 127.238.650,00

5.3.1.2 Aset Tetap Rp 14.689.921.540,00

Aset Tetap merupakan saldo aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih dari satu

tahun dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat

umum, nilai Aset Tetap per 31 Desember 2016 dengan rincian sebagai berikut.

Uraian

Saldo

Per 31-12-2015

Rp

Mutasi Saldo

Per 31-12-2016

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

INTRAKOMPTABEL

Tanah 1.612.245.354,00 88.720.000,00 - 1.700.965.354,00

Peralatan dan Mesin 3.371.923.054,00 527.304.026,00 82.934.158,00 3.816.292.922,00

Gedung dan Bangunan 5.796.926.103,00 4.023.287.621,00 662.550.460,00 9.157.663.264,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

86

Jalan, Jaringan dan Instalasi 23.619.250,00 - 8.619.250,00 15.000.000,00

Jumlah 10.804.713.761,00 4.639.311.647,00 754.103.868,00 14.689.921.540,00

Akumulasi Penyusutan (7.206.609.705,00) (9.260.933.326,00)

Uraian

Saldo

Per 31-12-2015

Rp

Mutasi Saldo

Per 31-12-2016

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

EKSTRAKOMPTABEL

Tanah - - - -

Peralatan dan Mesin 41.231.206,00 - 496.000,00 40.735.206,00

Gedung dan Bangunan 59.103.304,00 21.408.304,00 22.404.152,00 58.107.456,00

Jalan, Jaringan dan Instalasi - - -

Jumlah 100.334.510,00 21.408.304,00 22.900.152,00 98.842.662,00

Penjelasan :

1. Tanah Rp 1.700.965.354,00

Tanah tempat dibangunnya kantor DPPKA di lingkungan Pemerintah Daerah

merupakan tanah Sultan Ground. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan

Peraturan Bupati Kulonprogo No 72 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Barang Milik Daerah disebutkan bahwa Kepala SKPD berwenang untuk

menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang

dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola. Sehubungan dengan hal

tersebut pada tahun 2015 Kepala DPPKA Kabupaten Kulon Progo selaku

Pembantu Pengelola Barang mendapat penyerahan barang milik daerah

berdasarkan hasil mutasi barang tahun 2014. Mengingat DPPKA selaku SKPD

tidak memiliki rekening khusus selaku SKPKD maka pencatatan aset tersebut

dicatat dalam rekening SKPD.

Mutasi Tambah

Penambahan Tanah Intrakomptable tahun 2016 sebesar Rp 88.720.000,00

berasal dari penambahan oleh sebab lain yang terdiri dari:

a. Tanah (aset yang belum tercatat) Rp 10.000.000,00

b. Tanah (hasil penilaian aset tahun 2016) Rp 78.720.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

87

2. Peralatan dan Mesin Rp 3.816.292.922,00

a. Intrakomptable

Mutasi Tambah

1) Penambahan Peralatan dan Mesin Intrakomptable tahun 2016 sebesar

Rp 527.304.026,00 berasal dari belanja modal pengadaan peralatan dan

mesin. Pada tahun 2016 DPPKA merealisasikan Belanja Modal

Peralatan dan Mesin sebesar Rp 527.304.026,00 dengan rincian sebagai

berikut :

a) Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor dengan rincian sebagai

berikut :

▪ 1 unit Mobil Operasional Rp 202.035.000,00

Biaya Perolehan Rp 675.000,00

▪ 2 unit Kendaraan dinas roda dua Rp 33.529.000,00

b) Pengadaan Alat Kantor

▪ 2 buah Mesin Ketik Rp 7.100.000,00

c) Pengadaan Alat Rumah Tangga

▪ Mebeleur

- 31 buah Kursi Susun Rp 14.200.000,00

- 1 set Meja Kursi Tamu Rp 3.750.000,00

- Sekat Ruangan Rp 11.832.151,00

▪ Alat Pendingin

- 2 unit AC 1 ½ PK Rp 17.150.000,00

- 1 unit AC 2 PK Rp 8.350.000,00

- 1 unit AC 1 PK Rp 4.150.000,00

- 1 unit AC 2 PK Rp 10.000.000,00

d) Pengadaan Komputer

▪ Pengadaan Personal Komputer

- 2 unit Komputer Rp 15.800.000,00

- 5 unit Komputer Rp 53.750.000,00

- 2 unit Komputer Rp 27.500.000,00

Biaya Perolehan Rp 2.820.375,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

88

▪ Pengadaan Peralatan Mini Komputer

- 2 unit Laptop Rp 14.200.000,00

- 1 unit Laptop Rp 9.150.000,00

- 2 unit Laptop Rp 19.300.000,00

- 1 unit Printer Rp 1.690.000,00

- 1 unit Printer Rp 1.300.000,00

- 1 buah Scanner Rp 2.227.500,00

▪ Pengadaan Peralatan Personal Komputer

- 1 buah Hard disk Eksternal + Backup Rp 985.000,00

- 1 unit UPS Rp 12.700.000,00

▪ Pengadaan Peralatan Jaringan

- Mini server untuk SIMDA Lokal Rp 31.905.000,00

e) Pengadaan Alat Studio

▪ 1 unit LCD Rp 5.205.000,00

▪ 1 unit LCD Rp 11.000.000,00

▪ 1 paket Bracket dan Kabel VGA Rp 1.500.000,00

▪ 1 unit Layar Gantung Elektrik Rp 3.500.000,00

Mutasi Kurang

Pengurangan Peralatan dan Mesin DPPKA Tahun 2016 sebesar Rp

82.934.158,00 terdiri dari :

- Usulan Penghapusan Semester 1 Tahun 2016 Rp 82.934.158,00

b. Ekstrakomptable

Mutasi Kurang

Pengurangan Peralatan dan Mesin DPPKA Tahun 2016 sebesar Rp

496.000,00 antara lain :

- Usulan Penghapusan Semester 1 Tahun 2016 Rp 496.000,00

3. Gedung dan bangunan Rp 9.157.663.264,00

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 17 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Bupati Kulonprogo

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

89

No 72 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Barang Milik Daerah disebutkan

bahwa Kepala SKPD berwenang untuk menyerahkan tanah dan bangunan yang

tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui

pengelola. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2016 Kepala DPPKA

Kabupaten Kulonprogo selaku Pembantu Pengelola Barang mendapat penyerahan

barang milik daerah berdasarkan hasil mutasi barang tahun 2016. Mengingat

DPPKA selaku SKPD tidak memiliki rekening khusus selaku SKPKD maka

pencatatan aset tersebut dicatat dalam rekening SKPD dengan rincian sebagai

berikut :

a. Intrakomptable

Mutasi Tambah

1) Penerimaan dari Unit/ SKPD Lain sebesar Rp 2.591.392.975,00 sebagai

berikut :

e. Bangunan Gedung eks Kantor Kec.Wates Rp 1.056.255.920,00

f. Bangunan Gedung dari Dinhubkominfo KP Rp 541.905.000,00

g. Bangunan Gedung dari Dinas Pendidikan Rp 915.481.655,00

h. Bangunan Gedung Kantor eks KONI Rp 77.750.400,00

2) Penambahan Asset oleh sebab lain sebesar Rp 1.384.995.000,00 terdiri dari:

c. Bangunan Gedung BP4 Wates Rp 1.234.995.000,00

d. Bangunan Rumah Dinas BP4 Wates Rp 150.000.000,00

3) Penambahan Asset karena pemeliharaan sebesar Rp 46.899.646,00

Mutasi Kurang

1) Pengurangan karena Penghapusan Tahun 2016 sebesar Rp 173.577.200,00

terdiri dari:

- Bangunan Gedung Kantor Permanen Rp173.577.200,00

2) Pengurangan karena usulan Penghapusan Tahun 2016 sebesar Rp

396.239.260,00 terdiri dari:

- Bangunan Gedung 1 Eks SD N 2 Lengkong Rp149.447.640,00

- Bangunan Gedung 2 Eks SD N 2 Lengkong Rp173.480.580,00

- Bangunan Gedung 6 Eks SD N 2 Lengkong Rp 10.000.000,00

- Bangunan Tempat Ibadah Eks SD N 2 Lengkong Rp 63.311.040,00

3) Pengurangan karena mutasi ke Unit/SKPD Lain sebesar Rp 92.734.000,00

terdiri dari :

- Diserahkan Gedung ke Dinas Kebudayan KP Rp 92.734.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

90

b. Ekstrakomptable

Mutasi Tambah

Penerimaan dari Unit/ SKPD Lain sebesar Rp 21.408.304,00 terdiri dari :

1) Bangunan Gedung eks Kantor Kec.Wates Rp 9.704.152,00

2) Bangunan Gedung dari Dinhubkominfo KP Rp 9.704.152,00

3) Bangunan Gedung dari Dinas Pendidikan Rp 2.000.000,00

Mutasi Kurang

1) Pengurangan karena mutasi ke Unit/SKPD Lain sebesar Rp 9.704.152,00

terdiri dari :

- Diserahkan Gedung ke Dinas Kebudayaan KP Rp 9.704.152,00

2) Pengurangan karena usulan Penghapusan Tahun 2016 sebesar Rp

12.700.000,00 terdiri dari:

- Bangunan Gedung Eks SD N 2 Lengkong Rp 2.700.000,00

- Bangunan Gedung 3 Eks SD N 2 Lengkong Rp 5.000.000,00

- Bangunan Gedung 5 Eks SD N 2 Lengkong Rp 5.000.000,00

4. Jalan, Jaringan dan Instalasi Rp 15.000.000,00

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 17 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Bupati Kulonprogo

No 72 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Barang Milik Daerah disebutkan

bahwa Kepala SKPD berwenang untuk menyerahkan Jalan, Jaringan dan Instalasi

yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan

fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah

melalui pengelola. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2015 Kepala

DPPKA Kabupaten Kulon Progo selaku Pembantu Pengelola Barang melakukan

penyerahan barang milik daerah berdasarkan hasil mutasi barang tahun 2016.

Mutasi Kurang

Diserahkan Jalan/ Irigasi/ Jaringan ke Dinas Kebudayaan Rp 8.619.250,00

Tahun 2016 DPPKA merealisasikan Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

sebesar Rp 13.839.700,00 berupa biaya partisi ruang rapat DPPKA. Nilai

pemeliharaan tersebut memenuhi batasan minimum kapitalisasi aset tetap dan harus

dicatat secara intrakomptabel dan disajikan dalam neraca sedangkan status gedung

yang ditempati tercatat sebagai aset milik Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon

Progo. Oleh karena itu kapitalisasi nilai aset tetap tersebut diserahkan ke Sekretariat

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

91

Daerah Kabupaten Kulon Progo dengan Berita Acara Serah Terima Barang Nomor

028/2680 tanggal 27 Desember 2016.

5.3.1.3 Aset Lainnya Rp 358.647.275,00

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2016 disajikan sebesar Rp 358.647.275,00

dengan Amortisasi Aset Tak Berwujud sebesar Rp 294.506.960,00 dengan rincian

sebagai berikut.

Aset Lainnya 2016 2015

Rp Rp

1. Aset Tak Berwujud 339.741.809,00 317.241.809,00

2. Aset Lain-lain 313.412.426,00 552.317.121,00

Jumlah 653.154.235,00 869.558.930,00

Amortisasi ATB (294.506.960,00)

Jumlah Aset Lainnya 358.647.275,00

5.3.1.3.1 Aset Tak Berwujud Rp 339.741.809,00

Aset Tak Berwujud adalah aset non moneter yang tidak mempunyai wujud fisik,

namun merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Aset

Tak Berwujud Tahun 2016 sebesar Rp 339.741.809,00 dengan nilai amortisasi

sebesar Rp 294.506.960,00 . Amortisasi adalah penyusutan terhadap Aset Tak

Berwujud yang dialokasikan secara sistematis dan rasional selama masa manfaatnya.

Uraian

Saldo

Per 31-12-2015

Rp

Mutasi Saldo

Per 31-12-2016

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

Aset Tak

Berwujud

317.241.809,00 22.500.000,00 - 339.741.809,00

Amortisasi (294.506.960,00)

Mutasi Tambah

Pencatatan kapitalisasi pemeliharaan Aset Tak Berwujud untuk SIPD tahun

2016 senilai Rp 22.500.000,00.

Adapun rincian dari Aset Tak Berwujud DPPKA Kabupaten Kulon Progo per 31

Desember 2016 sebagai berikut.

Aset Tak Berwujud Harga Perolehan (Rp)

1. Microsoft Office 2010 2.750.000,00

2. Perangkat Lunak (Weblogic Suite) 124.924.200,00

3. Perangkat Lunak SQL SVR 19.250.000,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

92

4. Perangkat Lunak Windows 15.400.000,00

5. Software Data Base dan Server 154.917.609,00

6. SIPD 22.500.000,00

Jumlah 339.741.809,00

5.3.1.3.2 Aset Lain-lain Rp 313.412.426,00

Jumlah tersebut merupakan saldo aset lain-lain per 31 Desember 2016 dengan

rincian sebagai berikut.

Uraian Saldo

per 31-12-2015

Rp

Penambahan

Rp

Pengurangan

Rp

Saldo 31-12-

2016

Rp

INTRAKOMPTABEL

Aset Lain-lain 552.317.121,00

479.173.428,00 718.078.123,00 313.412.426,00

TOTAL 552.317.121,00 479.173.428,00 718.078.123,00 313.412.426,00

EKSTRAKOMPTABEL

Aset Lain-lain 125.000,00 496.000,00 125.000,00 496.000,00

TOTAL 125.000,00 496.000,00 125.000,00 496.000,00

a. Intrakomptabel

Mutasi Tambah

1) Penambahan aset lain-lain intrakomptabel berasal dari usulan penghapusan

asset tetap berupa Peralatan dan Mesin sebesar Rp 82.934.158,00 terdiri dari :

a) AC Rp 8.642.000,00

b) Fingerscan R 2.544.700,00

c) Komputer Rp 19.398.278,00

d) Meja kerja Rp 1.490.000,00

e) Mesin ketik Rp 625.000,00

f) Printer Rp 28.540.641,00

g) Scanner Rp 1.721.915,00

h) Sepeda Motor AB 2855 UH Rp 6.800.000,00

i) Sepeda Motor AB 2857 UH Rp 6.800.000,00

j) UPS Rp 6.371.624,00

2) Penyesuaian nilai aset lain-lain sebesar Rp 10,00

3) Penambahan aset lain-lain intrakomptabel berasal dari usulan penghapusan

asset tetap berupa gedung dan bangunan sebesar Rp 396.239.260,00 terdiri

dari:

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

93

a) Bangunan Gedung 1 Eks SD N 2 Lengkong Rp149.447.640,00

b) Bangunan Gedung 2 Eks SD N 2 Lengkong Rp173.480.580,00

c) Bangunan Gedung 6 Eks SD N 2 Lengkong Rp 10.000.000,00

d) Bangunan Tempat Ibadah Eks SD N 2 Lengkong Rp 63.311.040,00

Mutasi Kurang

Pengurangan Asset Lain-lain terdiri dari:

1) Diserahkan sepeda motor AB 2070 AC ke Sekretariat Daerah Rp

5.000.000,00 dengan nilai penyusutan Rp 5.000.000,00

2) Penghapusan Gedung Regrouping dengan nilai buku sebesar Rp.

552.317.131,00

3) Penyesuaian nilai aset lain-lain sebesar Rp 10,00

4) Penyusutan Aset Lain-lain Rp 165.760.982,00

b. Ekstrakomptabel

Mutasi Tambah

Penambahan asset ekstrakomptabel berupa usulan penghapusan peralatan

dan mesin sebesar Rp 496.000,00 yang terdiri dari :

1. Kipas Angin Rp 35.000,00

2. Kursi putar Rp 211.000,00

3. Meja Rp 50.000,00

4. Meja kerja Rp 200.000,00

Mutasi Kurang

Pengurangan Asset Lain-lain ekstrakomptabel sebesar Rp 125.000,00 terdiri

dari :

1. Jam Dinding Rp. 30.000,00

2. Jam Dinding Rp. 30.000,00

3. Jam Dinding Rp. 30.000,00

4. Kipas Angin Rp 35.000,00

5.3.2 Kewajiban

5.3.2.1 Kewajiban Jangka Pendek

Terdapat saldo kewajiban per 31 Desember 2016 yang terdiri dari :

1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga Rp 0,00

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

94

2 Utang Bunga Rp 0,00

3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Rp 0,00

4 Pendapatan Diterima Dimuka Rp 0,00

5 Utang Beban Rp 4.791.158,00

6 Utang Jangka Pendek Lainnya Rp 0,00

Jumlah Rp 4.791.158,00

Atas saldo kewajiban jangka pendek sebesar Rp 4.791.158,00 terdiri dari:

Utang Beban Rp 4.791.158,00

1. Utang Beban Listrik Rp 4.422.510,00

2. Utang Beban Telepon Rp 368.648,00

5.3.3 Ekuitas Rp 8.763.222.462,57

Nilai Ekuitas pada Neraca per 31 Desember 2016 tersaji sebesar Rp 8.763.222.462,57

merupakan selisih antara total asset dengan kewajiban dengan rincian sebagai

berikut.

Total Aset 2016 Rp 8.768.013.620,57

(-) Total Kewajiban 2016 Rp 4.791.158,00

Ekuitas Rp 8.763.222.462,57

5.4 PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)

5.4.1 Ekuitas Awal Rp 7.713.952.105,00

Ekuitas awal merupakan nilai kekayaan bersih DPPKA per 1 Januari 2016 yaitu

sebesar Rp 7.713.952.105,00.

5.4.2 Surplus/Defisit –LO Rp 48.742.335.628,27

Surplus/Defisit –LO merupakan selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban

DPPKA Kabupaten Kulon Progo selama tahun 2016 dan dicatat dalam pos

Surplus/Defisit – LO sebesar Rp 48.742.335.628,27

5.4.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar Rp

3.950.704.729,00

Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar yaitu Koreksi Ekuitas

Lainnya sebesar Rp 3.950.704.729,00

Koreksi Ekuitas Lainnya merupakan saldo koreksi-koreksi atas transaksi yang

berkaitan dengan akun ekuitas.

5.4.4 Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Rp 51.643.769.999,70

Kewajiban untuk Dikonsolidasikan merupakan nilai yang akan dikonsolidasikan ke

Pejabat Pengelolan Keuangan Daerah (PPKD) sebesar Rp 51.643.769.999,70

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

95

5.4.5 Ekuitas Akhir Rp 8.763.222.462,57

Ekuitas Akhir merupakan nilai kekayaan DPPKA Kab. Kulon Progo per 31 Desember

2016 yaitu sebesar Rp 8.763.222.462,57

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

96

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

6.1 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset beralamat di

Jl.Perwakilan No 1 Wates, Telp (0274) 773221, Faks No (0274) 773221

6.2 Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No 11 Tahun 2013 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah No 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah pada Bab III Bagian Kedua Pasal 61 ayat (1). Tugas

Pokok dan Susunan organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Asset Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

1. Tugas pokok DPPKA Kabupaten Kulon Progo adalah Membantu Kepala

Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Asset di lingkungan Kulon Progo.

2. Susunan organisasi DPPKA Kabupaten Kulon Progo terdiri dari :

a) Kepala Dinas

b) Sekretariat terdiri dari:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Perencanaan

3) Sub Bagian Keuangan

c) Bidang Pendapatan PBB dan BPHTB terdiri dari:

1) Seksi Pendataan dan Pelayanan PBB P2 dan BPHTB

2) Seksi Penetapan dan Penerimaan PBB P2 dan BPHTB

3) Seksi Penagihan dan Pengawasan PBB P2 dan BPHTB

d) Bidang Pendapatan Non PBB dan Non BPHTB terdiri dari:

1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan

2) Seksi Pendataan Pajak Non PBB P2 dan Non BPHTB

3) Seksi Penetapan dan Penagihan Pajak Non PBB P2 dan Non

BPHTB

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

97

e) Bidang Anggaran dan Perbendaharaan terdiri dari:

1) Seksi Anggaran

2) Seksi Belanja

3) Seksi Pengelolaan Kas

f) Bidang Akuntansi dan Pelaporan terdiri dari:

1) Seksi Akuntansi Keuangan Daerah

2) Seksi Pelaporan Keuangan Daerah

3) Seksi Akuntansi dan Tugas Pembantuan

g) Bidang Asset terdiri dari:

1) Seksi Penilaian dan Optimalisasi Kekayaan

2) Seksi Inventarisasi dan Penghapusan

3) Seksi Investasi Pemerintah Daerah

h) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dan Unit Pelaksana Teknis

Daerah

3. Selama tahun 2016 jabatan struktural sudah terisi, namun untuk jabatan

fungsional masih kosong.

6.3 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Kulonprogo

merupakan penggabungan dari BPKD Kabupaten Kulonprogo dengan Bagian

Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Kulonprogo.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset

98

BAB VII

PENUTUP

7.1 Dalam Tahun Angggaran 2016 dari sisi Pendapatan Asli Daerah, DPPKA Kabupaten

Kulon Progo mendapat target Pendapatan sebesar Rp 113.271.230.971,99 dan telah

terealisasi sebesar Rp 61.316.804.241,70 atau 54,13%.

7.2 Sedangkan dari sisi belanja DPPKA Kab. Kulon Progo mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp 13.205.474.014,32 dan terealisasi sebesar Rp 9.687.632.839,00 atau 73,36

%. Realisasi belanja tersebut digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan yang

menjadi tugas pokok dan fungsi DPPKA yang meliputi 38 kegiatan.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak lepas dari dukungan

dan partisipasi dari segenap potensi, kerja keras dan komitmen segenap aparatur DPPKA

yang kesemuanya diarahkan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat guna meningkatkan

kemampuan dan kemandirian daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah yang luas,

nyata dan bertanggungjawab.

Berbagai permasalahan dan hambatan yang terjadi selama Tahun 2016 baik yang

disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal telah diupayakan pemecahannya melalui

koordinasi dengan PPTK terkait, agar program yang digariskan itu dapat berjalan sesuai

dengan rencana.

Namun, kami menyadari belum sepenuhnya permasalahan yang timbul selama Tahun

2016 dapat terselesaikan, untuk itu akan kami upayakan perbaikan-perbaikan sehingga

diperoleh solusi sebaik-baiknya.

Wates, 31 Desember 2016

Kepala

ttd

Drs. RUDIYATNO, MM

NIP. 19630720 199303 1 005