Upload
lekien
View
225
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
1
RANGKASBITUNG, 27 MARET 2013
RUANG LINGKUP PAPARAN
1. Pendahuluan
2. Kondisi Umum Kabupaten Lebak
3. Penataan Ruang Kab. Lebak
4. Posisi Kasepuhan dalam Revisi SK Menhut 175/2003 dan RTRW Kab. Lebak
5. Tinjauan Hukum ttg SK Menhut 175/2003
6. Upaya /langkah Strategis yang Telah dilakukan
7. Rekomendasi dan bahan diskusi
PENDAHULUAN (1)
1. Penduduk 112.664 jiwa
2. Sarana Pendidikan 176 unit bangunan
3. Sarana Keagamaan 312 unit bangunan
4. Lahan Garapan 11.015,50 Ha
5. Pemukiman 1.118,50 Ha
(25.629 KK)
6. Sarana Pemerintahan 44 unit bangunan
7. Sarana Kesehatan 21 unit bangunan
8. Industri Kecil 1.002 UKM
Hal-hal yang masuk kedalam perluasan TNGHS
PENDAHULUAN (2)Prinsip Pembangunan Keberlanjutan
KONDISI UMUM
5
Pemerintah Kab. Lebak senantiasa memegang konsep Pembangunan berkelanjutan yang selalu mencari kesimbangan antara
3 aspek ekologi, ekonomi dan sosial (tidak berorientasi sektoral seperti ekologi saja);
Kabupaten Lebak yang masih tertinggal dan terutama bagi masyarakat yang termarjinalkan yang berada di sekitar hutan
perlu sumber daya untuk mendapatkan akses sarana, pemberdayaan dan infrastruktur demi kehidupan yang layak;
Pemkab. Lebak juga sangat concern terhadap perlindungan hutan dan konservasi alam, terbukti dengan dianugerahinya
Bupati Lebak sebagai Kepala Daerah yang Peduli terhadap Kelestarian alam dan hutan oleh Presiden RI (Penghargaan Wana
Lestari 2007)
Adanya perluasan Taman Nasional (TNGH TNGHS) melalui SK Menhut 175/Kpts-II/2003;
Tata batas kawasan yang tidak jelas dan belum ada pengukuhan perluasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
menimbulkan ketidakpastian;
Terdapat banyak Desa dan Kampung yang terletak di dalam dan di sekitar Taman Nasional;
PP 26 Tahun 2008 ttg RTRWN masih menyebutkan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) bukan Taman Nasional Gunung
Halimun Salak (TNGH-S).
Perlu ada Mekanisme Kompensasi yang jelas terhadap Pemerintah dan Masyarakat yang berada di sekitar Taman Nasional
(Hutan) sehingga keseimbangan antara perlindungan/konservasi hutan dan kebutuhan ekonomi masyarakat dapat terwujud.
Kronologis Perluasan TNGHS
LEBAK
TANGERANG
SUKABUMI
SERANG
PANDEGLANG
CILEGON
BOGOR
KONDISI UMUM
• Luas Wilayah : 304.472 Ha
(32% dari luas Propinsi Banten)
• Administrasi Pemerintahan :
- 28 Kecamatan
- 340 Desa dan 5 Kelurahan
• Jumlah Desa Tertinggal:
Tahun 2004 : 190 desaTahun 2012 : 44 desa
• Jumlah Penduduk
1.282.858 orang (tahun 2011)
• Jumlah KK Miskin (2011): 172.407 KK (49,03%)
635.114 JIWA
• Garis Pantai : 91,42 Km
• Jumlah Kasepuhan :
17 Kasepuhan
BANTEN
Pendapatan per kapita Prop. Banten 2011
Kabupaten/Kota Adh. Berlaku (Rp.)
Kota Cilegon 57.228.821
Kota Tangerang 31.727.434
Tangerang 11.970.294
Kota Serang 9.653.564
Kota Tangsel 9.112.655
Serang 8.545.005
Pandeglang 6.788.139
Lebak 6.708.189
GAMBARAN UMUM (1)
PDRB Per Kapita Kecamatan 2011
GAMBARAN UMUM (2)
Wilayah Kecamatan
yang masuk ke dalam
kawasan TNGHS
Sebagian besar wilayah
Kecamatan yang terletak disekitar / di dalam kawasan
TNGHS mempunyai PDRB per
kapita relatif rendah
4,295,080.32
4,703,212.33
4,959,013.12
4,959,013.12
4,981,011.35
5,156,490.82
5,246,418.81
5,465,445.67
5,814,131.88
6,154,664.58
6,185,227.32
6,185,227.32
6,654,603.70
6,736,927.10
6,790,873.60
7,276,298.31
7,781,011.14
7,788,610.41
8,069,830.40
8,311,328.73
8,696,258.56
8,816,723.85
9,350,706.38
9,393,068.04
9,469,228.72
9,785,237.83
10,036,829.61
13,960,170.64
Sobang
Cihara
Lw damar
Muncang
Cirinten
Cimarga
Maja
Cikulur
Sajira
Lebak Gedong
Warunggunung
Cibadak
Curug bitung
Gunung Kencana
Cileles
Cilograng
Bayah
Malingping
Cibeber
Banjarsari
Cipanas
Cigemblong
Panggarangan
Kalanganyar
Wansalam
Cijaku
Bojongmanik
Rangkasbitung
PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN LEBAK
ZONA INDUSTRICiteras, 2000 Ha
ZONA PERUMAHAN KOTA
KEKERABATAN MAJA
DAM KARIAN
KAWASAN CAGAR BUDAYA BADUY
TAMAN NASIONAL (TNGHS)
KAWASAN AGROPOLITAN
KAWASAN INDUSTRI SEMEN BORAL
• Luas TNGH-S sebelum perluasan : 16.380,00 Ha (3 Kec. dan 13 desa)• Luas TNGH-S setelah perluasan : 42.925,15 Ha (10 kec. dan 44 desa)• Kecamatan yang termasuk ke dalam kawasan TNGH-S :
Leuwidamar, Muncang, Sobang, Cipanas, Lebakgedong, Cigemblong, Panggarangan, Cibeber, Sajira dan Bayah
Peta Perluasan TNGH-S
Ds. Kujangsari, Situmulya,Hegarmanah, Sinargalih,Cisungsang, Citorek Selatan, Citorek Barat,Citorek Timur, Citorek Tengah, Kujangjaya, GunungWangun, Sukamulya,Cihambali
Ds. Wangunjaya
Ds. Pasir Nangka, Leuwicoo,Karangcombong & Cikarang
Ds. Pasirhaur, Girilaya,Luhurjaya, Cipanas,Giriharja, Jayapura
Ds. Banjaririgasi, Banjarsari,Ciladaeun, Lebakgedong,Lebaksangka & Lebaksitu
Ds. Jatake, GunungGede
Ds. Majasari, Sindanglaya,Sobang, Citujah, Hariang, Sukamaju, Cilebang, Sukajaya, Cirompang, Sukaresmi
Ds. Kanekes
Ds. Maraya
Ds. CisurenKec. bayah
Permukiman, Fasos dan Fasum di Wilayah TNGHS dengan rencana perluasan
Kondisi Eksisting (1)
Jumlah Kecamatan / Desa yang Masuk Wilayah TNGHS
10 Kecamatan (44 Desa)
Kondisi Eksisting (2)
NO KECAMATAN DESA
I Cibeber 1 Sinargalih
2 Gunung wangun
3 Situmulya
4 Kujangsari
5 Cisungsang
6 Hegarmanah
7 Cihambali
8 Sukamulya
9 Citorek selatan
10 Citorek barat
11 Citorek Timur
12 Citorek Tengah
13 Kujangjaya
II Panggarangan 1 Jatake
2 Gunung Gede
3 Blok Cirotan
III Bayah 1 Cisuren
IV Cigemblong 1 Wangun Jaya
V Leuwidamar 1 Kanekes
VI Sajira 1 Desa Maraya
NO KECAMATAN DESA
VII Sobang 1 Sobang
2 Hariang
3 Cilebang
4 Sukajaya
5 Sindanglaya
6 Cirompang
7 Sukamaju
8 Citujah
9 Majasari
10 Sukaresmi
11 Blok Gunung Endut
VIII Muncang 1 Karangcombong
2 Pasirnangka
3 Leuwicoo
4 Cikarang
NO KECAMATAN DESA
IX Cipanas 1 Pasir Haur
2 Giriharja
3 Girilaya
4 Luhurjaya
5 Cipanas
X Lebakgedong 1 Banjaririgasi
2 Banjarsari
3 Ciladeun
4 Lebakgedong
5 Lebaksangka
6 Lebaksitu
JUMLAH PENDUDUK YANG TERKENA DAMPAK PERLUASAN TNGHS
NO KECAMATANPemukiman Gedung
Pemerintahan(unit)
SaranaKesehatan
(unit)
Industri Kecil(unit)
Luas KK Pendk.
I Cibeber 79.69 8,301 32,824 13 4 348
II Panggarangan 779.00 474 2,372 2 1 399
III Cigemblong 4.82 502 1,917 1 - -
IV Leuwidamar* 38.03 - - - - -
V Sajira 9.42 981 4,418 - - -
VI Sobang 54.97 5,726 28,632 10 5 1
VII Muncang 11.50 1,198 6,272 3 2 22
VIII Cipanas 41.84 4,358 19,534 5 4 88
IX Lebakgedong 137.26 4,088 16.695 9 5 144
X Bayah - - - - - -
JUMLAH TOTAL 1,119 25,629 112,664 44 21 1,002
* Tidak ada pemukiman
Kondisi Eksisting (3)
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN YANG TERKENA DAMPAK PERLUASAN TNGHS
NO KECAMATANSARANA PENDIDIKAN
SD/MI SMP SMA PonPes Jumlah
I Cibeber 42 5 - - 47
II Panggarangan 3 - - - 3
III Cigemblong 3 - - - 3
IV Sajira 5 1 - 9 15
V Sobang 17 7 2 - 26
VI Muncang 10 2 1 6 19
VII Cipanas 14 2 1 1 18
VIII Lebakgedong 21 4 1 19 45
IX Leuwi Damar - - - - -
X Bayah - - - - -
JUMLAH TOTAL 115 21 5 35 176
Kondisi Eksisting (4)
JUMLAH SARANA KEAGAMAAN YANG TERKENA DAMPAK PERLUASAN TNGHS
NO KECAMATAN
SARANA KEAGAMAAN
MASJID MUSHOLAMAJELIS
TAKLIMJumlah
I Cibeber 60 12 - 72
II Panggarangan 3 6 - 9
III Cigemblong 5 - - 5
IV Sajira 4 6 - 10
V Sobang 78 - - 78
VI Muncang 10 11 7 28
VII Cipanas 36 - - 36
VIII Lebakgedong 17 30 27 74
IX Leuwi Damar - - - -
X Bayah - - - -
JUMLAH TOTAL 213 65 34 312
Kondisi Eksisting (5)
JUMLAH LAHAN GARAPAN YANG TERKENA DAMPAK PERLUASAN TNGHS
NO KECAMATANLAHAN GARAPAN (Ha)
SAWAH KEBUN LADANG KOLAM HR Jumlah
I Cibeber 5,475 1,030 790 - - 7,295
II Panggarangan 75 166 20 - - 261
III Cigemblong 288 23 - - - 311
IV Sajira 228 - - - - 228
V Sobang 2,200 1,653 - - - 3,853
VI Muncang 639 84 - - - 723
VII Cipanas 1,948 105 5 - - 2,059
VIII Lebakgedong 1,044 2,025 205 5 1,028 4,307
IX Leuwi Damar - - - - - -
X Bayah - - - - - -
JUMLAH TOTAL 11,898 5,086 1,020 5 1,028 19,036
Kondisi Eksisting (6)
LUAS LAHAN POTENSI WKP PANAS BUMI GUNUNG ENDUT YANG
TERKENA DAMPAK PERLUASAN TNGHS
Kondisi Eksisting (7)
Potensi Wilayah Konsesi Pertambangan (WKP) Panas Bumi(Geothermal) 80 Mega Watt di Kawasan Gunung Endut seluas 25.670
Ha dan yang terkena dampak perluasan ± 9.643 Ha.
Luas lahan WKP Panas Bumi Gunung Endut Kabupaten Lebak
ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Energi SumberDayaMineral (ESDM) RI Nomor : 1154K/30/MEM/2011
TINJAUAN HUKUM SK MENHUT 175/2003
SK Menhut no. 175/Kpts-II/2003 (JUNI):tentang Penunjukan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun
dan Perubahan Fungsi Kawasan Lindung, Hutan Produksi tetap,
Hutan Produksi Terbatas pada Kelompok Hutan Gunung Halimun
dan Kelompok Hutan Gunung Salak seluas 113.357 Ha di
Provinsi Jawa Barat dan Banten menjadi Taman Nasional
Gunung Halimun-Salak (TNGHS)
Kepmenhut No. 419/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa
Barat seluas 1.045.071 Ha, termasuk di dalamnya TNGH seluas
40.000 Ha
Luas TNGH di Kab. Lebak
16.380 Ha
Luas TNGHS di
Kab. Lebak
42.925 Ha
SK Menhut no. 195/Kpts-II/2003 (JULI) :tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa
Barat : ........” menyatakan bahwa Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor 419/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tetap berlaku
untuk penunjukan kawasan hutan di wilayah Provinsi Banten
(DIKTUM KETUJUH).
TINJAUAN HUKUM SK MENHUT 175/2003
HAL YANG MENGGUGURKAN SK MENHUT 175/2003
Tergugurkan dengan terbitnya SK Menhut No.195/Kpts-II/2003 tentang Penunjukan Kawasan Hutandi Wilayah Provinsi Jawa Barat sebulan kemudian (Juli2003).
SK Menhut No. 195 tersebut secara materiil MERALATSUBSTANSI Keputusan Menhut No. 175 yang manapada Diktum ketujuh pada SK Menhut No. 195menyatakan bahwa Keputusan Menteri KehutananNomor 419/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tetapberlaku untuk penunjukan kawasan hutan di wilayahProvinsi Banten.
Sesuai dengan azas bahwa “hukum yang barumengenyampingkan hukum yang lama dalammateriyang sama”. Berdasarkan Azas ini bahwa yang berlakuadalah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor195/Kpts-II/2003.
HAL YANG MELEMAHKAN
Belum melakukan penataan batas danpemetaan sebagaimana diamanatkan dlm SKtersebut dan Pasal 15 UU 41/1999 tentangKehutanan, dimana untuk pengukuhan kawasanhutan harus melalui tahapan sbb :
1. Penunjukan kawasan hutan2. Penataan batas kawasan hutan3. Pemetaan kawasan hutan4. Penetapan kawasan hutan
Belum menyelesaikan permasalahan yang adadi areal perluasan;
Didalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional(RTRWN) masih menggunakan istilah lamayaitu TNGH bukan TNGH-S.
UPAYA DAN LANGKAH STRATEGIS
TANGGAL PERIHAL
17 Maret 2004 Surat Bupati Lebak No. 522.11/195-Ekon/2004 perihal Perluasan TNGHS, yang isinyaagar Menteri Kehutanan meninjau ulang Kepmenhut 175/Kpts-II/2003
19 Agustus 2006 Surat Bupati Lebak No. 522.52/Huk-159/2006 perihal Tanggapan atas PerluasanTNGHS
28 Februari 2007 Keputusan Bupati Lebak No. 522/Kep.115-Hutbun/2007 tentang PembentukanPanitia Tata Batas Kawasan Hutan Kabupaten Lebak
16 Januari 2008 Surat Bupati Lebak No.050/02-Bapp/2008 perihal Usulan Pengurangan RencanaPerluasan TNGHS
13 Februari 2008 Surat Bupati Lebak No. 050/10-Bapp/2008 perihal Permohonan Dukungan RencanaPerluasan TNGHS kepada Komisi IV DPR RI
5 Mei 2008 Surat Bupati Lebak No. 050/22-Bapp/2008 perihal Tindak Lanjut HarmonisasiKepmenhut 175/Kpts-II/2003
20 Mei 2011 Surat Bupati Lebak No. 522/447-Hutbun/2011 perihal Peninjauan SK Menhut175/Kpts-II/2003
15 Mei 2012 Surat Bupati Lebak No. 522/992-Hutbun/2012 perihal Usulan Revisi SK Menhut175/Kpts-II/2003
PEMBAHASAN DENGAN DPR – RI
TANGGAL PERIHAL
6 Maret 2008 Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan Dirjen PHKA dan Kepala Baplan Dephut . Acara:Membahas sengketa kawasan konservasi TNGHS LebakKesimpulan :1. Komisi IV DPR-RI membentuk tim untuk melakukan kunjungan lapangan dan pendalaman
bersama Departemen Kehutanan, Perum Perhutani, Pemda Provinsi Banten, dan PemdaKabupaten Lebak untuk melihat dan mendengar aspirasi yang ada di lapangan untuk kemudianmenjadi dasar percepatan penyelesaian masalah Taman Nasional Gunung Halimun dan Salak.
2. Komisi IV DPR-RI meminta kepada Departemen Kehutanan RI untuk melakukan telaahhukum untuk merevisi Kemenhut Nomor : 175/Ktps-II/2003 tentang penunjukan KawasanTaman Nasional Gunung Halimun dan perubahan fungsi Kawasan Hutan Lindung, HutanProduksi Tetap dan kelompok Hutan Gunung Salak seluas ± 113.357 Ha di Provinsi Jawa Baratdan Provinsi Banten menjadi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, selambatnya 2 (dua)bulan sejak RDP tanggal 6 Maret 2008.
3. Apabila Kepmenhut Nomor : 175/Ktps-II/2003 tidak memungkinkan dilakukan revisi, makaKomisi IV DPR-RI merekomendasikan agar ditempuh dengan cara alih fungsi sesuai denganPasal19 UU Nomor : 41 Tahun 1999
PEMBAHASAN DENGAN DPR – RI
TANGGAL PERIHAL
14 – 15 Maret 2008
Kunjungan Lapangan Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Lebak
8 April 2008 Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Kehutanan RI
Kesimpulan :bahwa Komisi IV meminta kepada Departemen KehutananRI untuk segera melakukan harmonisasi Kepmenhut175/Kpts-II/2003 dengan Kepmenhut 195/Kpts-II/2003 danmemperhatikan hasil kunjungan tim Komisi IV DPR RI keKabupaten Lebak Provinsi Banten kaitannya dengan usulanBupati Lebak untuk pengurangan rencana perluasan TNGHS
POSISI KASEPUHAN DALAM USULAN REVISI SK MENHUT No. 175/KPTS-II/2003
23
• Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2001 tentang PerlindunganHak Ulayat Masyarakat Adat Baduy (luas 5.101 ha).
• Kasepuhan merupakan salah satu aset budaya Nasional yangtelah dikukuhkan keberadaannya oleh Pemerintah.
• Kasepuhan sebagai salah satu stakeholder yang turut berperandalam pembangunan kewilayahan.
• Sebagian besar wilayah Kasepuhan berada dalam kawasanTNGHS.
• Kasepuhan turut berperan aktif dalam tata ruang wilayahKabupaten Lebak.
Pola Ruang dan Luasannya
24
Rencana Pemanfaatan Ruang Luas (Ha)
Prosentase
(Thdp Luas Total
Kab. Lebak)
Kawasan Lindung :- Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya
- Kawasan perlindungan setempat
- Kawasan Suaka alam & cagar budaya
- Kawasan Rawan Becana
Kawasan Budidaya :- Pertanian
- Non Pertanian
97.222
63.845
10.595
21.482
1.300
207.246
153.485
53.761
31,93
20,97
3,48
7,06
0,43
68,07
50,41
17,66
Pola Ruang dan Luasannya
25
Rencana Pemanfaatan RuangLuas
(Ha)
Prosentase
(Thdp Luas Total
Kab. Lebak)
Kawasan Pertanian- Pertanian Lahan Basah (Padi sawah,
perikanan darat
- Pertanian Lahan Kering (Tanaman Pangan
Lahan Kering; Tanaman Keras Tahuan &Peternakan
Kawasan Non Pertanian- Kawasan Permukiman
- Kawasan Industri
- Kawasan Pariwisata
153.485
17.400
136.085
53.76146.271
3.040
4.450
50,41
5,71
44,70
17,6615,20
1,00
1,46
RENCANA PEMANFAATAN RUANG KAWASAN BUDIDAYA KABUPATEN LEBAK
KESIMPULAN (1)
Pemerintah Kabupaten Lebak tetap pada pendirian agar dilakukan RevisiSK Menhut No. 175/Menhut-II/2003;
Sistem Zonasi Pada Kawasan TNGHS bisa dilakukan dengan ketentuan :
1. SK Menhut No. 175/Menhut-II/2003 telah direvisi sesuai dengan aspirasi masyarakatKabupaten Lebak dari Luasan 42.295,15 Ha menjadi 17.183,15 Ha;
2. Sistem Zonasi menguntungkan bagi PARA PIHAK dan dalam pelaksanaannya sesuaidengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Wilayah Kasepuhan yang ada Penentuan tata batas secara riil di lapangandengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar tamannasional;
Mengeluarkan wilayah Kasepuhan, lahan permukiman, fasilitas umum,fasilitas sosial, lahan garapan dan peruntukan lainnya dari kawasan TNGHSyang diperluas berdasarkan SK Menhut no. 175/Kpts-II/2003.
KESIMPULAN (2)
Masyarakat mengharapkan adanya kepastian status hukum tanahdengan penataan batas yang jelas;
Perlu adanya peninjauan kembali SK Menhut No. 175/Kpts-II/2003tentang Perluasan TNGHS;
Lebak adalah salah satu contoh Daerah Tertinggal yang memilikikawasan hutan. Oleh karena itu perlu penetapan MEKANISMEKOMPENSASI bagi Daerah Tertinggal yang memiliki kawasan hutanatau perairan sehingga perlindungan hutan bisa terjaga dan di lainpihak sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan terjamin.