Upload
phungquynh
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan
penyertaanNya Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2016 yang merupakan
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan tugas
pemerintahan selang tahun anggaran 2016.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2016 ini, mengulas tentang pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara atas kinerja pelaksanaan Visi dan Misi Bupati selama periode
2013-2018 yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2013-2018.
Pencapaian atas kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
terhadap prioritas pembangunan, telah dijabarkan dan dilaporkan dalam Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2016 ini secara komprehensif sesuai muatan
penulisannya. Banyak keberhasilan yang telah dicapai, namun harus juga diakui
dengan jujur, bahwa perkembangan dinamika lingkungan strategis dibidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang terus berlangsung saat
ini, senantiasa membawa perubahan dan masalah, sehingga kita harus terus
melakukan kerja besar, melakukan lompatan-lompatan besar, cerdas dan
inovatif dalam mensolusikan berbagai permasalahan bangsa dan daerah
ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sehingga mampu
memperoleh hasil yang luar biasa dalam upaya meningkatkan kualitas
pembangunan daerah dan pelayanan publik menuju pada kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ii
Harapan kami, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2016 ini dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak
yang membutuhkan, serta bermanfaat sebagai bahan penyempurnaan berbagai
kebijakan Pemerintah Daerah di tahun yang akan datang, terima kasih.
PENGOLAH PARAF
Kepala sub bagian Tata Laksana
Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Asisten Administrasi Umum
Sekretaris Daerah
Wakil Bupati Minahasa Tenggara
Bupati Minahasa Tenggara Mohon Untuk ditandatanga
ni
BUPATI MINAHASA TENGGARA
JAMES SUMENDAP
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
pengembangan dalam penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan bertanggungjawab.
Berdasarkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu
“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN” dengan Misi
yaitu :
1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan);
2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas,
serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan Masyarakat);
3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian
(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang
semakin kondusif (Sukses Perekonomian);
4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan
pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses
Pembangunan);
5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana (sukses lingkungan hidup).
Berdasarkan hasil pengukuran, analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016, keseluruhan capaian kinerja
dikategorikan “berhasil”. Pencapaian Kinerja dari Sasaran-sasaran Strategis akan terus
ditingkatkan, dan untuk keseluruhan dijelaskan lengkap dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iv
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
TAHUN ANGGARAN 2016
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun Anggaran 2016 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi
yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Reviu bertujuan untuk memberi keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan
secara akurat, andal dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan
perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja
ini.
Ratahan, Maret 2017
Inspektur Daerah
ROBERT J. ROGAHANG, SE
NIP. 196008031986081002
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………. i
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………. iii
PERNYATAAN TELAH DI REVIU …………………………………….. iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Gambaran Umum ………………....………………………. 1
I.2 Kedudukan, Kewajiban, Tugas dan Wewenang
Gubernur ……………………………………………..…… 4
I.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat
Daerah ……………………..……………………….. 9
1.4 Rencana Stategis …………………………………………… 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA 16
Perjanjian Kinerja 19
BAB III AKUTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja Organisasi .…………………………… 21
III.2 Realisasi Anggaran ……………………………........... 86
BAB IV PENUTUP …………………………………….………… 88
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN KONDISI DAERAH
Kabupaten Minahasa Tenggara adalah salah satu Kabupaten di
antara 15 Kabupaten/Kota (11 Kabupaten dan 4 Kota) yang ada di
Provinsi Sulawesi Utara. Ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
Ratahan, berjarak sekitar 80 km dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi
Utara. Kabupaten Minahasa Tenggara secara administratif telah ditetapkan
dengan UU No. 9 tahun 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari
kabupaten induknya yaitu Kabupaten Minahasa Selatan.
Adapun batas Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Amurang Timur
dan Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Langowan
Kabupaten Minahasa dan Laut Maluku
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Maluku dan Kecamatan
Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Ranoyapo
dan Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan.
Secara Geografis, Kabupaten Minahasa Tenggara terletak antara :
1240 30’24” - 1240 56’24” BT
10 08’19” - 00 50’46” LU
LUAS WILAYAH
Luas wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah 730,62 Km2 atau
73.062 Ha, yang secara administratif terbagi menjadi 12 kecamatan.
Kecamatan terluas adalah kecamatan Ratatotok dengan luas 10.418 Ha
yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Touluaan Selatan dengan luas
10.180 Ha, sedangkan Kecamatan Tombatu Timur sebagai kecamatan
yang terkecil dengan luas 1.881 Ha serta Kecamatan Tombatu Utara
dengan luas 3.717 Ha.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2
Tabel 2.1 Luas Wilayah Administratif
No Kecamatan
Luas Wilayah
Administratif
(Ha)
Prosentase (%)
1. Belang 7.517 10,28
2. Pasan 4.979 6,81
3. Pusomaen 5.362 7,34
4. Ratahan 6.163 8,43
5. Ratahan Timur 6.399 8,76
6. Ratatotok 10.418 14,26
7. Silian Raya 4.375 5,98
8. Tombatu 6.795 9,30
9. Tombatu Timur 1.881 2,55
10. Tombatu Utara 3.717 5,08
11. Touluaan 5.276 7,22
12. Touluaan Selatan 10.180 13,93
Luas Total 73.062 100
Sumber : Mitra Dalam Angka 2015
TOPOGRAFI
Topografi sebagiaan besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
bergunung-gunung dan berbukit-bukit yang membentang dari Utara sampai ke
selatan. Diantaranya terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga
sekarang, salah satu gunung yang masih aktif tersebut adalah gunung api Soputan
dengan tinggi 1.780 m yang terletak di antara perbatasan Kabupaten Minahasa
Tenggara dan Minahasa Selatan serta Kabupaten Minahasa. Untuk ketinggian,
wilayah Minahasa Tenggara memiliki ketinggian antara 0 m (Pantai Kec. Ratatotok,
Belang, Pusomaen) hingga ketinggian 1.750 m (lereng G. Soputan di Kec. Ratahan
dan Kec.Silian Raya).
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 3
B. GAMBARAN PEMERINTAHAN
Penyelenggaraan Negara mempunyai peranan yang sangat menentukan untuk
mencapai cita-cita perjuangan bangsa mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. untuk
mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang mampu menjalankan fungsi dan
tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab maka berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme perlu diletakkan
asas-asas penyelenggaraan negara. Salah satu asas penyelenggaraan negara
tersebut adalah asas akuntabilitas. Dalam rangka itu pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai instansi pemerintah juga
berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah kepada
Presiden, dimana penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2016 ini dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan hasil pengukuran kinerja yang telah ditetapkan
berdasarkan Perjajian Kinerja Tahun 2016 sesuai target kinerja dalam RPJMD 2013-
2018Kabupaten Minahasa Tenggara dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
menggambarkan keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran strategis
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara,disamping itu penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah ini juga ditujukan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dimasa yang akan
datang.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 4
I.2. KEDUDUKAN, KEWAJIBAN, TUGAS DAN WEWENANGBUPATI
A. KEDUDUKAN :
Bupati yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil
pemerintah di wilayah Kabupaten dan dalam pelaksanaan tugasnya
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Gubernur.
Di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Bupati dibantu
oleh Wakil Bupati.
B. KEWAJIBAN :
Bupati dan Wakil Bupatiberkewajiban :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan
pemerintahandaerah;
g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
h. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
daerah;
j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan
semua perangkat daerah;
k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan
daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.
C. TUGAS DAN WEWENANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, maka Bupati sebagai Kepala Daerah Kabupaten
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 5
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
2. Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah;
3. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan
bersama DPRD;
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada DPRD untuk
dibahas dan ditetapkan bersama;
5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah;
6. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
I.3. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSIPERANGKAT DAERAH
A. SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
- KEDUDUKAN
Sekretariat Daerah Kabupaten adalah unsur staf Pemerintah
Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah Kabupaten
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
- TUGAS POKOK
Sekretariat Daerah Kabupaten mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan,
administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan
kepada seluruh perangkat Daerah Kabupaten.
- FUNGSI
1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah
Kabupaten;
2. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
3. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan
sarana Pemerintah Daerah Kabupaten;
4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 6
B. SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
- KEDUDUKAN
Sekretariat DPRD Kabupaten merupakan unsur pelayanan terhadap
DPRD Kabupaten, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara
administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten.
- TUGAS POKOK
Sekretariat DPRD Kabupaten mempunyai tugas memberikan
pelayanan administratif kepada anggota DPRD Kabupaten.
- FUNGSI
1. Fasilitasi rapat DPRD Kabupaten;
2. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan kerja serta urusan rumah tangga
DPRD Kabupaten;
3. Pengelolaan Tata Usaha DPRD Kabupaten;
4. Melaksanakan tugas lainnya sesuai kebutuhan DPRD Kabupaten.
C. DINAS-DINAS
- KEDUDUKAN Dinas Kabupaten adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
- TUGAS POKOK
Dinas Kabupatenmempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan
desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta
kewenangan Kabupaten/Kota.
D. LEMBAGA TEKNIS DAERAH
- KEDUDUKAN :
Badan/Kantor Kabupatenadalah unsur penunjang Pemerintah
Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Badan/Kantor yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 7
- TUGAS POKOK :
Badan/Kantor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
E. STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah sebagai berikut :
1. DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
1. Sekretariat Daerah yang terdiri dari :
a. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, meliputi :
1. Bagian Hukum dan Perundang-undangan
2. Bagian Pemerintahan dan Humas
3. Bagian Sosial Kemasyarakatan
b. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, meliputi :
1. Bagian Perekonomian
2. Bagian Pembangunan
3. Bagian Sumber Daya Alam
c. Asisten Bidang Administrasi Umum
1. Bagian Umum dan Perlengkapan
2. Bagian Administrasi Pimpinan dan Protokol
3. Bagian Keuangan
4. Bagian Organisasi dan Tatalaksana
2. Sekretariat DPRD yang terdiri dari :
1. Bagian Risalah dan Persindangan
2. Bagian Umum dan Perlengkapan
3. Bagian Keuangan
4. Bagian Pengelolaan Keuangan
3. Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari :
1. Inspektorat Daerah
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 8
2. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
5. Badan Ketahanan Pangan
6. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah
7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
8. Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan
9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
10. Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah
11. Kantor Arsip dan Perpustakaan
4. Dinas Daerah, terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
3. Dinas Kelautan dan Perikanan
4. Dinas Pekerjaan Umum
5. Dinas Kesehatan
6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
7. Dinas Perhubungan
8. Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, UMKM dan Pasar
9. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
10. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
11. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial
12. Dinas Pertanian dan Peternakan
13. Dinas Pendapatan Daerah
5. Lembaga Lain, yang terdiri dari :
1. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
3. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
4. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
5. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri
6. Kecamatan yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 144 Desa/Kelurahan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 9
Adapun keadaan ASN yang ada di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
sebagai berikut :
a) Jumlah Pegawai : 2.743 orang
b) Keadaan menurut jenis kelamin:
Laki-laki : 1.030 orang
Perempuan : 1.713 orang
c) Keadaan menurut pendidikan :
SD : 1 orang
SMP : 3 orang
SMA : 428 orang
D1 & D2 : 246 orang
D3 & D4 : 231 orang
S1, S2 & S3 : 1.834 orang
d) Keadaan PNS menurut Golongan
GOLONGAN RUANG
D C B A JUMLAH %
1. IV 1 39 600 1.118 1.758 27,10
2. III 1.078 837 1.107 651 3.673 56,61
3. II 209 299 270 226 1.004 15,47
4. I 12 26 5 10 53 0,82
J U M L A H 6.488 100
1.4. RENCANA STRATEGIS
LLaappoorraann KKiinneerrjjaa IInnssttaannssii PPeemmeerriinnttaahh PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa
TTeennggggaarraa TTaahhuunn 22001166 mmeerruuppaakkaann ttaahhuunn KKeettiiggaaddaallaamm ppeennyyaammppaaiiaann
ppeerrttaanngggguunnggjjaawwaabbaann kkiinneerrjjaa ddaarrii RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh
((RRPPJJMMDD)) PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa TTaahhuunn 22001133 –– 22001188 yyaanngg
ddiittuuaannggkkaann ddaallaamm PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa NNoommoorr 0099 TTaahhuunn
22001144 yyaanngg ddiissuussuunn sseebbaaggaaii ddaassaarr ddaann ttoollookk uukkuurr ppaaddaa ppeennyyeelleennggggaarraaaann uurruussaann
ppeemmeerriinnttaahhaann,, ppeemmbbaanngguunnaann ddaann kkeemmaassyyaarraakkaattaann ddii KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa
TTeennggggaarraa..
DDaallaamm PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa NNoommoorr 0099 TTaahhuunn 22001144
ttaannggggaall 1100 OOkkttoobbeerr 22001144 tteennttaanngg RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 10
KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa mmeennggaammaannaattkkaann vviissii ddaann mmiissii ppeemmbbaanngguunnaann
MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa..
RReennccaannaa SSttrraatteeggii PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa mmeelliippuuttii::
V I S I
“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”
M I S I
Untuk mewujudkan Visi Daerah Minahasa Tenggara, maka telah ditetapkan misi
sebagai berikut :
1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai (Sukses
Pemerintahan);
2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin
berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan
Masyarakat);
3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian
(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha
yang semakin kondusif (Sukses Perekonomian);
4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan
aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta
pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses
Pembangunan);
5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana (sukses lingkungan hidup).
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
sebagaimana telah ditetapkan, maka dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah
dan operasional melalui Sasaran Strategis yang merupakangambaran kinerja Tahun
2016. Keterkaitan Sasaran Strategis dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013–2018,
selengkapnya diurai dalam tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 11
Misi 1 :
Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1.1
Mewujudkan kepemerintahan yang
menjunjung supremasi hukum dan.
Demokratis
1.
Meraih opini terbaik yakni wajar tanpa
pengecualian (WTP) atas hasil audit BPK
terhadap laporan keuangan setiap tahun
dan mempertahankannya hingga tahun
2018, sehingga menjadi percontohan
pengelolaan keuangan terbaik;
1.2
Mewujudkan kepemerintahan yang
profesional dan melayani
2.
3.
4.
Meraih predikat sebagai salah satu
daerah percontohan dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi hingga tahun 2018
Meraih predikat sebagai salah satu
daerah daerah percontohan dalam
percepatan pemberantasan korupsi
hingga tahun 2018
Meraih predikat sebagai salah satu
daerah percontohan dalam pelayanan
publik terbaik pada tahun 2018
1.3
Mewujudkan kepemerintahan yang
rukun dan damai
5.
6.
7.
Berkembang dan lestarinya budaya
gotong royong masyarakat
Meningkatnya pemahaman dan
penghargaan terhadap adat istiadat dan
kearifan lokal dalam masyarakat
Berkembangnya toleransi antar umat
beragama dan antar etnis
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 12
Misi 2 :
Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin
berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
2.1
2.2
2.3
Mewujudkan pelayanan pendidikan
yang berkualitas dan merata bagi
seluruh masyarakat.
1
Tersedianya sarana dan prasarana gedung
sekolah yang memadai
2. Angka melek huruf (AMH) mencapai
99,99% pada tahun 2018
3.
Rata-rata lama sekolah siswa mencapai
12 tahun pada tahun 2018
4. Sampai tahun 2018 seluruh guru sudah
bersertifikasi
Mewujudkan pelayanan kesehatan
yang semakin berkualitas guna
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
5. Angka harapan hidup (AHH) mencapai
angka 70,5 tahun
6. Tersedianya regulasi standar pelayanan
kesehatan
7. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
yang memadai
8. Tersedianya tenaga kesehatan yang
memadai
9. Terlaksananya pelayanan kesehatan di
seluruh wilayah kabupaten
10 Pelayanan jamkesda secara keseluruhan
(universal coverage) bagi semua warga
masyarakat minahasa tenggara pada tahun
2018
11. Meraih prestasi terbaik di bidang kesehatan,
yakni sebagai daerah kabupaten sehat
pada tahun 2016
Mewujudkan masyarakat Minahasa
Tenggara yang memiliki kualitas
dan daya saing
12. Indeks pembangunan manusia (IPM)
mencapai angka 75
13. Pada tahun 2018 penduduk miskin hanya
sebesar 12%. Pengangguran hanya
sebesar 5,1%, dan tingkat partisipasi
angkatan kerja mencapai 75%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 13
Misi 3 :
Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari,
pertanian (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan
kesempatan berusaha yang semakin kondusif.
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
3.1 Menciptakan perekonomian
Minahasa Tenggara yang handal,
yang berbasis potensi bahari,
pertanian (kelapa) dan pariwisata.
1 Ditetapkannya Kawasan Strategis Cepat
Tumbuh (KSCT) di Kabupaten Minahasa
Tenggara
3.2 Menciptakan iklim investasi dan
kesempatan berusaha yang
semakin kondusif yang dapat
memacu pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
2 Ditetapkannya beberapa wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara sebagai kawasan
minapolitan
3 Meningkatnyakontribusi PAD dari sektor
kelautan dan perikanan
4 Adanya sentra agropolitan kelapa dan
turunannya sehingga mampu meningkatkan
nilai ekonomis produk berbasis kelapa
5 Terciptanya bargaining position yang kuat
dalam mengendalikan harga kopra
6 Meningkatnya kontribusi sektor
pertanian/perkebunan hingga 40% dalam
pembentukan PDRB dan pertumbuhan
ekonomi hingga tahun 2018
7 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2018 mencapai angka7,5%
8 Meningkatnya PAD mencapai angka Rp. 15
milyar dan pendapatan perkapita penduduk
mencapai angka Rp. 17 juta sampai tahun
2018
9 Meningkatnya arus kedatangan wisatawan
domestik pada tahun 2018 sebanyak 6.000
orang dan wisatawan mancanegara sebanyak
1.000 orang
10 Meningkatnya jumlah dan nilai investasi di
Kabupaten Minahasa Tenggara
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 14
Misi 4 :
Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan
pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
4.1 Membangun infrastruktur publik yang
baik dan berkualitas
1 Mempercepat tuntasnya jalan Touluaan-
Amurang pada tahun 2014, jalan tombatu-
ratatotok pada tahun 2015
4.2
Meningkatnya aksebilitas transportasi
yang mampu menjaga keterhubungan
antar wilayah, baik dalam skala lokal,
regional (kabupaten) maupun antar
kabupaten dan antar provinsi.
2
Mempercepat peningkatan status jalan
Liwutung-Tababo menjadi jalan provinsi
4.3 Meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana perhubungan dan
telekomunikasi
3 Mempercepat peningkatan status jalan
kabupaten menjadi jalan propinsi sepanjang
100 km
4.4 Meningkatkan pengelolaan,
pengendalian pemanfaatan
sumberdaya mineral dengan peran
serta masyarakat
4
Terbangunnya jaringan infrastruktur yang
menjangkau wilayah perbatasan,
perkampungan, pedalaman dan pesisir
4.5 Meningkatkan cakupan pelayanan
energi listrik
5 Mempercepat modernisasi pelabuhan barang
dan perikanan di Belang
4.6 Menyediakan air bersih bagi seluruh
masyarakat Minahasa Tenggara
6 Mempercepat peningkatan kualitas
pembangunan hingga di wilayah
perkampungan, pedalaman dan pesisir
4.7 Membangun sanitasi permukiman
7 Semua wilayah kabupaten termasuk wilayah
perkampungan dan pesisir serta wilayah
terluar bebas akses telepon seluler
4.8 Membangun saluran drainase 8 Terpasangnya jaringan telepon kabel serat
optik di ibukota kecamatan
4.9 Memfasilitasi pembangunan
perumahan rakyat yang murah dan
aman
9 Semakin tersedianya energi listrik serta
energi baru terbarukan di seluruh wilayah
kabupaten
4.10 Merehabilitasi rumah rakyat yang tidak
layak huni bagi masyarakat miskin
10 Semakin tersedianya sarana air bersih di
seluruh wilayah
4.11 Mewujudkan pemerataan
pembangunan hingga ke
perkampungan dan pesisir
11 Terfasilitasinya pembangunan perumahan
murah dan aman
4.12 Melaksanakan pembangunan tempat
pemakaman
12 Meraih prestasi sebagai daerah percontohan
percepatan pembangunan sanitasi
permukiman pada tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 15
Misi 5 :
Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
5.1 Menyediakan perencanaan
pembangunan yang berkelanjutan,
aman, nyaman dan menjamin
kelestarian lingkungan hidup.
1 Tersedianya semua dokumen rencana tata
ruang wilayah beserta seluruh rencana rinci
dan detailnya
5.2 Mewujudkan lingkungan hidup yang asri
dan bersih.
2 Terbangunnya kawasan perkotaan yang sesuai
dengan rencana rinci tata ruang wilayah
5.3 Menjaga ekosistem hutan dan terumbu
karang agar tetap lestari
3 Terehabilitasinya kawasan kritis dan rawan
bencanadi seluruh wilayah kabupaten
4 Terehabilitasinya sejumlah area habitat
terumbu karang di seluruh wilayah pesisir
5 Bertambahnya luas hutan bakau
6 Tersedianya TPA yang layak
5.4 Menjamin aktifitas pembangunan dan
kehidupan masyarakat bisa berlangsung
dengan aman dan terhindar dari resiko
bencana
7 Pembangunan infrastruktur pencegahan dan
perlindungan dari berbagai resiko bencana
serta pemulihan infrastruktur publik pasca
bencana
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 16
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka memperkuat Indikator Kinerja Utama pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara, maka disusunlah
Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 69 Tahun 2016 tentang Pengganti
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-
2018, agar dalam pengukuran kinerja yang dimulai dari tahap perencanaan sampai
dengan pelaporan lebih jelas arah dan tujuannya. Adapun hubungan antara Visi dan
Misi Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Sasaran Strategis serta arah kebijakan
dalam Peraturan Bupati Minahasa TenggaraNomor 69 Tahun 2016 tentang Pengganti
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-
2018 dapat dilihat pada table berikut ini :
Misi 1 :
Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis,
profesional, melayani, rukun dan damai
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terwujudnya
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
yang berkualitas
Meningkatkan kualitas
SDM birokrasi
Presentase Kasus Pengaduan
yang ditindaklanjuti
Presentase Jumlah Temuan
Eksternal dan Internal yang
ditindaklanjuti
Persentase pemenuhan
kompetensi ASN
Mengembangkan
layanan birokrasi yang
prima
Nilai Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
Persentase Layanan Perijinan
yang diselesaikan sesuai dengan
SOP
Persentase cakupan kepemilikan
KTP
Persentase Penegakan Perda
Persentase pemilih yang
berpartisipasi
Persentase pencapaian prolegda
Meningkatkan Mutu
SDM dan Sistem
Perencanaan dan
Pengelolaan Keuangan
serta Aset Daerah
Persentase Keselarasan Program
Kegiatan RKPD dengan RPJMD
Opini Pemeriksaan BPK
Rata-rata persentase kesesuaian
APBDes dengan RPJMDes
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 17
Misi 2 :
Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas, serta
memberdayakan masyarakat
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat
yang tinggi
Meningkatkan Sarana
Prasarana, SDM, dan
Akses serta Mutu
Pelayanan Kesehatan.
AKI per 100.000 kelahiran hidup
AKB per 1000 kelahiran hidup
Rata-rata jumlah anak dalam
keluarga
Meningkatkan
ketersediaan dan
keragaman pangan
secara berkelanjutan
Cakupan Balita Gizi Buruk yang
mendapat perawatan
Meningkatkan prestasi
olahraga
Persentase prestasi olahraga
tingkat propinsi, nasional yang
diikuti
Meningkatkan
pencegahan kecelakaan
transportasi
Persentase penurunan kecelakaan
lalu lintas
2
Terwujudnya akses dan
mutu pendidikan yang
berkualitas
Memperluas akses dan
meningkatkan mutu
pendidikan dasar
termasuk akses
pembiayaan bagi
penduduk miskin.
Angka Partisipasi Kasar dan
Angka Partisipasi Murni
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Meningkatkan
pemenuhan standar
nasional pendidikan
Persentase kelulusan SD, SMP,
SMA
Misi 3 :
Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian (kelapa) dan
pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif.
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Turunnya Jumlah
Masyarakat Kurang
Mampu
Meningkatkan
ketersediaan lapangan
pekerjaan dan
kemudahan usaha
Angka Pengangguran
meningkatkan
kesejahteraan keluarga Nilai Tukar Petani
2
Terwujudnya
perekonomian daerah
yang berkualitas
Meningkatkan usaha
produktif masyarakat
yang kompetitif
Persentase Kecamatan yang
memiliki pasar yang representatif
Meningkatkan Realisasi
Penanaman Modal dan
Perizinan Sektoral yang
berorientasi Kegiatan
Pemantauan,
Pembinaan dan
Pengawasan
Jumlah nilai investasi PMA dan
PMDN
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 18
3
Terwujudnya destinasi
pariwisata yang
berdaya saing dan
unggul
Meningkatkan kualitas
destinasi pariwisata
Jumlah objek wisata yang
memenuhi standar
Pengembangan
pariwisata melalui
penambahan destinasi
pariwisata dan
peningkatan promosi
pariwisata.
Jumlah Kunjungan Wisatawan
domestic dan mancanegara
4
Terpenuhinya
kebutuhan pangan
masyarakat
Intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani
Produksi Tanaman Pangan
Produksi tanaman holtikultura
Meningkatkan kualitas
sumberdaya
peternakan
Peningkatan Produksi daging
5
Terpenuhinya
kebutuhan perikanan
masyarakat
Meningkatkan kualitas
Sumber Daya,
Perekonomian,
Kelembagaan dan
sarana prasarana
Peningkatan Produksi Perikanan
Tangkap, Budidaya
Misi 4 :
Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan pembangunan
hingga ke perkampungan dan pesisir
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terpenuhinya sarana
dasar masyarakat
prasarana publik dan
prasarana dasar
masyarakat
Meningkatkan
aksesibilitas dan mutu
sarana dan prasarana.
Persentase Jalan Kabupaten
dalam kondisi mantap
Percepatan pemenuhan
kebutuhan layanan
dasar masyarakat.
Persentase luas irigasi kabupaten
dalam kondisi baik
2
Terwujudnya
lingkungan hidup yang
kualitas
Meningkatkan
pengendalian kualitas
Lingkungan hidup
Prosentase sumber air yang
dikonservasi
Indeks Tutupan Lahan
Volume sampah yang tertangani
Misi 5 :
Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko
bencana
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terciptanya kesadaran
masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana
Meningkatkan
pemahaman dan
kemampuan
masyarakat dalam
pengurangan resiko
bencana
Persentase kecepatan Reaksi
Tanggap Darurat Bencana yang
memenuhi respon time
2
Terwujudkan
pelestarian dan
pengembangan budaya
daerah
Mengoptimalkan
kualitas dan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan budaya
Jumlah Situs Budaya yang
dilestarikan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 19
PERJANJIAN KINERJA 2016
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang berkualitas
a. Presentase Kasus Pengaduan yang ditindaklanjuti
81%
b. Presentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal yang
ditindaklanjuti
45%
c. Persentase pemenuhan kompetensi ASN
100%
d. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
SANGAT TINGGI (ST)
e. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
CC
f. Persentase Layanan Perijinan yang diselesaikan sesuai dengan SOP
100%
g. Persentase cakupan kepemilikan KTP
75%
h. Persentase Penegakan Perda
100%
i. Persentase pemilih yang berpartisipasi
100%
j. Persentase pencapaian prolegda
100%
(12 Prolegda)
k. Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD
85%
l. Opini Pemeriksaan BPK WTP
m.
Rata-rata persentase
kesesuaian APBDes dengan RPJMDes
100%
2 Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
a. AKI per 100.000 kelahiran hidup
0 kasus
< 102/100.000 LH
b. AKB per 1000 kelahiran hidup
0 kasus
< 23/100.000 LH
c. Rata-rata jumlah anak dalam keluarga
2 anak
d. Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan
100%
e. Persentase prestasi olahraga tingkat propinsi, nasional yang diikuti
40%
f. Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas
45%
3 Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang
berkualitas
a. Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
APK SD : 114,5%
APM SD : 91,25%
APK SMP : 91,9% APM SMP : 78,06%
APK SMA/MA : 78,2%
APM SMA/MA : 61,4% APK SMK : 78,2% APM SMK : 61,4%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 20
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
8,39 tahun
c. Persentase kelulusan SD, SMP, SMA
SD ke SMP : 99,54% SMP ke SMA/SMK/MA : 99,03% SMA/SMK/MA ke PT /dunia usaha : 100%
4 Turunnya Jumlah Masyarakat Kurang Mampu
a. Angka Pengangguran 7.000 jiwa
b. Nilai Tukar Petani 100,5 poin
5 Terwujudnya perekonomian daerah yang berkualitas
a. Persentase Kecamatan yang memiliki pasar yang representatif
100%
b. Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN
30.000.000.000
6 Terwujudnya destinasi pariwisata yang berdaya
saing dan unggul
a. Jumlah objek wisata yang memenuhi standar
5 tempat
b.
Jumlah Kunjungan
Wisatawan domestic dan mancanegara
Domestik : 30.000 jiwa Mancanegara :
500 jiwa
7 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
a. Produksi Tanaman Pangan 55.702 ton
b. Produksi tanaman holtikultura
1.440 ton
c. Peningkatan Produksi
daging 866,5 ton
8 Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap, Budidaya
Perikanan Tangkap : 37.400 ton Perikanan Budidaya : 3.450 ton
9
Terpenuhinya sarana dasar masyarakat prasarana publik dan prasarana dasar
masyarakat
a.
Persentase Jalan
Kabupaten dalam kondisi mantap
67%
b. Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik
67,8%
10 Terwujudnya lingkungan
hidup yang kualitas
a. Prosentase sumber air yang dikonservasi
100%
b. Indeks Tutupan Lahan 2 lokasi
c. Volume sampah yang tertangani
324.967m³
11 Terciptanya kesadaran masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana
Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana yang
memenuhi respon time
100%
12
Terwujudkan pelestarian
dan pengembangan budaya daerah
Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan
38 BCB
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016
berdasarkan analisis terhadap sasaran strategis dengan mengukur capaian target
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2016 dan Perjanjian Kinerja
2016 dan dengan melakukan analisis–analisis terhadap target–target yang akan
dicapai.
III.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
SASARAN 1
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas
a. Indikator kinerja : Prosentase Kasus Pengaduan yang ditindaklanjuti
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 ProsentaseKasus Pengaduan
yang ditindaklanjuti 81% 87% 107,4%
Berdasarkan data Capaian Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di
atas menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai.
Untuk mengetahui jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti maupun pengaduan
yang ditindaklanjuti dapat dilihat pada tebel sebagai berikut :
NO URAIAN JUMLAH PENGADUAN
1 Pengaduan 9
2 Yang ditindak lanjuti 8
3 Belum ditindak lanjuti 1
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 22
Berdasarkan tabel diatas dapat di gambarkan lewat diagram sebagai
berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑎𝑛
𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖 𝑥 100 %
Dalam pelaksanaan Penyelesain Pengaduan selain surat aduan di buat
Kotak Aduan di Inspektorat Kabupaten Minahasa Tenggara serta dibuka
nomor Kontak lewat telpon pengaduan.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini
dengan beberapa tahun terakhir
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015yang sebesar
80 % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja Naik. Bila dilakukan
Perbandingan realisasi data kinerja dari Tahun ke Tahun maka hasilnya
adalah sebagai berikut :
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Guna mencapai penyelesaian pengaduan masyarakat maka di dukung
dengan 1 (satu) Program dan 5 (lima) Kegiatan yang ditetapkan dalam
rencana kerja dan anggaran Inspektorat Daerah yaitu :
Tahun 2016Pengaduan
yang ditindak lanjuti
belum ditindak lanjuti
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
Percentase
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 23
Program : 1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Kegiatan : 1. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah
Daerah
2. Pelaksanaan Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa
3. Pelaksanaan Probity Audit
4. Pembinaan dan Pengawasan Terpadu
5. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
b. Indikator kinerja : Presentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal
yang ditindaklanjuti
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Presentase Jumlah Temuan
Eksternal dan Internal yang
ditindaklanjuti
45% 50% 111,1%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai.
Tercapainya indicator kinerja sasaran di dukung oleh peran Aparat
Pengawasan internal yang berkomitmen menyelesaikan tindak lanjut sesuai
dengan waktu yang ditentukan baik dari Pihak ekternal dalam hal ini Badan
Pengawas Keuangan Republik Indonesia perwakilan Provinsi Sulawesi Utara,
di mana sudah di buat rencana pelaksanaan (action plan) penyelesaian tindak
lanjut yang merupakan instrument dalam pelaksanaan tindak lanjut. Dalam
tindak lanjut di fokuskan pada aset dan penyelesaian kerugian keuangan
daerah.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini
dengan beberapa tahun terakhir
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 yang sebesar
25 % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja mengalami Peningkatan
Jumlah pencapaian. Bila dilakukan Perbandingan realisasi data kinerja dari
Tahun ke Tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 24
0
20
40
60
Realisasi Kinerja %
Realisasi Kinerja %
2014 20
2015 25
2016 50
2014
2015
2016
Adapun Rumusan Pencapaian Realisasi kinerja sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 %
Temuan Pengawasan sampai dengan Tahun 2016 sebanyak 630 Rekomendasi dan
yang ditindaklanjuti sampai dengan akhir Tahun 2016 sebanyak 318 Temuan yang
dapat di lihat pada chart di bawah ini :
sehingga berdasarkan rumus di atas dapat dihitung :
318 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
630 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 % = 50 %
Jumlah Temuan
Temuan Pengawasan
Yang ditindak lanjuti
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 25
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2016 menargetkan
sejumlah LHP yang terbit tahun 2016 dari pemeriksaan eksternal yang
memiliki temuan yang berbeda-beda.Adapun kendala yang dihadapai dalam
pelaksanaan tindak lanjut yaitu adanya pihak terkait dalam temuan Badan
Pemeriksa Keuangan yang sudah tidak jelas keberadaanya dan tidak
koperatifnya Pihak – Pihak yang terbeban ganti rugi.
Dalam menindaklanjuti temuan itu jika ada yang bersifat TP/TGR maka
akan dilakukan koordinasi dengan tim majelis yang sudah dibentuk, disamping
itu dalam setiap pemeriksaan eksternal baik itu oleh BPK, Inspektorat Provinsi
dan lain-lain Inspektorat Kabupaten Minahasa Tenggara selalu mendampingi
sampai akhir pemeriksaan, sehingga apa yang dibutuhkan dalam
menindaklanjuti temuan eksternal dapat dipenuhi dengan tepat.
Guna mencapai Prosentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi
hasil pemeriksaan maka di dukung dengan 2 (dua) Program dan 16 (enam
belas) Kegiatan yang di tetapkan dalam rencana kerja dan anggaran
Inspektorat Daerah yaitu :
Program : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan : 1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)- SKPD
2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) – SKPD
3. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)
4. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
5. Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
6. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD
7. Review Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)- SKPD
8. Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
9. Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah
(LPPD)
Program : 2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 26
Kegiatan : 1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala
2. Penyusunan Kebijakan Pengawasan Berkala
3. Inventarisasi Temuan Pengawasan
4. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
5. Monitoring dan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
6. Gelar Pengawasan Pemuktahiran Data, dan Penyusunan
PKPT Tingkat Pusat dan Provinsi, Kabupaten/Kota
7. Penyusunan PKPT Kabupaten Minahasa Tenggara
c. Indikator kinerja : Persentase Pemenuhan Kompetensi ASN
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Presentase Pemenuhan
Kompetensi ASN 100% 71,41% 71,41%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tidak
tercapai, dimana dari target 100% realisasinya hanya mencapai 71,41%
sehingga capaian kinerja sebesar 71,41%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun
ini dengan beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Presentase Pemenuhan
Kompetensi ASN - 94,93% 100% 71,41% 71,41%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 yang sebesar
94,93% % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja mengalami
penurunan sedangkan untuk tahun 2014 tidak memiliki data capaian
kinerja.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Penyebab menurunnya capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan
capaian kinerja Tahun 2015 yaitu pada Tahun 2016 BKDD tidak
melaksanakan Diklat PIM IV karena kurangnya pagu anggaran yang
tersedia, dan capaian kinerja prosentase PNS yang menerima SK kenaikan
pangkat berjumlah 42,29 persen atau 296 dari target 700 juga prosentase
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 27
Pejabat Eselon III yang ikut dan lulus Diklat PIM III berjumlah 75 persen
atau 30 dari target 40.
Solusi yang ditempuh yaitu penyampaian lebih awal perihal batas waktu
dan syarat-syarat kenaikan pangkat per periode dan Penerapan “Kenaikan
Pangkat Otomatis” untuk kenaikan pangkat reguler.
d. Indikator kinerja : Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Nilai Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
SANGAT
TINGGI (ST)
SANGAT
TINGGI (ST) 100%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai,
dimana dari target kinerja Sangat Tinggi (ST) sama dengan realisasi yang
dicapai sehingga capaian kinerja tercapai100%.
Nilai LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
dimana untuk Kabupaten Minahasa Tenggara memperoleh predikat sangat
tinggi se-Sulawesi Utara.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini
dengan beberapa tahun terakhir
Adapun capaian nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TAHUN SKOR PRESTASI
2014 1,9509 T
2015 3,1426 ST
2016 3,0411 ST
Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target setiap tahun dapat diperoleh
gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahun mengalami
kenaikan dimana pada tahun 2014 dengan prestasi “Tinggi” kemudian pada
tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu “Sangat Tinggi” dan
bertahan sampai tahun 2016.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 28
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Adapun capaian kinerja bila dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir
dapat dilihat pada tabel berikut ini diagram berikut ini :
Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam
mempertahankan Nilai LPPD merupakan wahana sinergitas dan sinkronisasi
penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah dan Pemerintah
dalam kerangka mengevaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah guna menunjang terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
1,9509
3,1426 3,0411
0,0000
1,0000
2,0000
3,0000
4,0000
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
NILAI LPPD KAB. MINAHASA TENGGARATAHUN 2014-2016
KET : SKOR 0 – 0,99 RENDAH SKOR 1 – 1,99 SEDANG SKOR 2 – 2,99 TINGGI SKOR 3 – 4,00 SANGAT
TINGGI
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 29
e. Indikator kinerja : Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah CC CC 100%
Adapun dalam rangka upaya sebagai bentuk akuntabiitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran maka pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Hal
terpenting yang dilakukan adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap
pengukuran kinerja. Berdasarkan data Kinerja Tahun 2015 yang tersaji
dalam tabel di atas menunjukan bahwa target kinerja pada Tahun 2015
tercapai, dimana dari target kinerja Sangat Tinggi “CC”sama dengan realisasi
yang dicapai sehingga capaian kinerja tercapai 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun
ini dengan beberapa tahun terakhir
Perkembangan Nilai Akuntabilitas Kinerja dari tahun ke tahun semakin
meningkat dimana ini merupakan bukti komitmen dari segenap jajaran
yang ada dalam meningkatkan efektifitas pelaporan kinerja. Pada tahun
2014 yang dievaluasi Tahun 2015 nilai Akuntabilitas kinerja Kabupaten
Minahasa Tenggara yaitu 31,03 (kategori C) sedangkan untuk tahun 2015
yang dievaluasi Tahun 2016 memperoleh nilai 50,15 (Kategori CC) atau
meningkat 19,12 dari tahun lalu.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan hasil yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara pada tahun 2016 dengan meraih predikat “CC” dalam Nilai
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 30
Evaluasi LKIP maka hal ini merupakan keseriusan dari Pemerintah dalam
hal meningkatkan kinerja Perangkat Daerah yang ada sehingga bisa
memperoleh hasil yang baik. Kedepannya pada tahun 2017 Pemerintah
Daerah akan menargetkan Nilai Evaluasi LKIP menjadi “B” sebagai bukti
komitmen dari Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
meningkatkan kinerja.
Bupati Menerima Hasil Evaluasi LKIP oleh Menpan-RB
f. Indikator kinerja :Persentase Layanan Perijinan yang diselesaikan
sesuai dengan SOP
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase layanan perijinan
yang diselesaikan sesuai dengan
SOP
100% 100% 100%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2016 tercapai,
dimana dari target 100% dengan realisasi yang dicapai sebesar 100%
sehingga capaian kinerja tercapai 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini
dengan beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase layanan perijinan yang diselesaikan sesuai dengan SOP
100% 100% 100% 100% 100%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 31
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 yang sebesar
100% maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016
realisasi Kinerja bergerak stabil di angka 100%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Salah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang professional,
efektif dan efisien adalah dengan menerapkan standar operasional prosedur
pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dengan
adanya Standar Operasional Prosedur mampu membangun hubungan dan
tata kerja instansi pemerintah serta pelayanan public secara efektif dan
efisien. Sejak Tahun 2011, alur proses perijinan dilakukan sesuai Standar
Operasional Prosedur yang walaupun belum maksimal namun sudah bisa
dilaksanakan. Sampai tahun 2016, alur layanan perijinan semakin cepat
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.
g. Indikator kinerja : Persentase cakupan kepemilikan KTP
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase cakupan kepemilikan
KTP 75% 79% 105,33%
Capaian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
berdasarkan analisis terhadap sasaran starategis dengan mengukur predikat
nilai capaian kinerja di kelompokan dalam skala pengukuran ordinal
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan
kategori capaian sebagai berikut : Persentase cakupan kepemilikan KTP
dengan target capaian 75 % capaian kinerjanya mencapai 79% dan realisasi
sebesar 105,33% sehingga dikategorikan berhasil.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase cakupan
kepemilikan KTP 61% 69% 75% 79% 105,33%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 32
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian
realisasi Kinerja bergerak meningkat dimana pada tahun 2014 dengan
capaian 61% dan pada tahun 2015 dengan capaian 69%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan kajian Pengukuran Indikator Kinerja Tahun 2016 Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Minahasa Tenggara, terdapat
permasalahan dan solusi, sebagai berikut :
1. Cukup besar jumlahnya penduduk yang belum memiliki KTP-el.
Pelaksanaan kegiatan ini sifatnya massal dan langsung dikendalikan dari
Ditjen Dukcapil Kemendagri, sedangkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten/Kota sebagai pelaksana Tugas Pembantuan yaitu
memfasilitasi kegiatan perekaman (mulai pemanggilan penduduk sampai
dengan penyiapan sarana penunjang) dan pendistribusian KTP-el.
tugas pencetakan KTP-el didelegasikan ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Ditjen Dukcapil Kemendagri menangani pengadaan blanko
KTP-el, memantau dan mengendalikan kemajuan pelaksanaan serta
memvalidasi data penduduk yang telah melakukan perekaman dan memiliki
KTP-el. Dalam melaksanakan tugas ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil melibatkan unsur dari Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan.
Program ini ditargetkan tuntas pada akhir Tahun 2016, seiring dengan
penghentian masa berlakunya KTP manual atau non elektronik. program ini
ternyata masih menyisakan pekerjaan yang belum tuntas yang cukup
signifikan.
2. Cukup besar jumlahnya pemegang Kartu Keluarga (KK) model lama.
Masih banyak sekali penduduk yang enggan untuk meng-update data terbaru
keluarganya ke data Kartu Keluarga (KK) yang baru. Hal tersebut
mengakibatkan masih ada beberapa beredar KK model lama dengan tanda
tangan Camat dan dengan data keluarga yang tidak sesuai dengan yang
sebenarnya. Mereka kurang menyadari pentingnya kepemilikan dokumen
kependudukan yang akurat dan valid, selain pemanfaatan untuk kepentingan
pribadi juga untuk validitas data kependudukan daerah dan nasional.
Seringkali kita jumpai, mereka baru mengurus KK tatkala mereka punya
masalah atau kepentingan.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 33
3. Masih tingginya jumlah penduduk yang belum mengurus atau memiliki Akta
Catatan Sipil yang disebabkan oleh berbagai faktor. Fakta empiris
menunjukkan masih banyak penduduk yang enggan untuk
mengurus dokumen catatan sipil.
4. Sulitnya aksesibilitas sebagian penduduk, karena pelayanan terpusat di Kantor
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sebagaimana kita ketahui, wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara membentang dari Selatan ke Utara,
ditambah wilayah di pedalaman. Sedangkan Pelayanan terpusat di kantor
Disdukcapil, Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya keinginan
penduduk untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan yang belum
dimiliki. Untuk memilisasi permasalahan tersebut, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil melaksanakan kegiatan pelayanan dengan cara “jemput
bola”, dengan prioritas ke desa-desa yang lokasinya sangat jauh diujung
selatan dan utara wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini disambut
dengan sangat antusias oleh masyarakat, terbukti dengan banyaknya jumlah
warga yang mengajukan permohonan dokumen kependudukan. Selain
kegiatan “jemput bola”, juga telah dirintis pendelegasian pelayanan ke
kecamatan yaitu mengenai verifikasi persyaratan fisik. Selanjutnya via online
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan memverifikasi ulang,
menerbitkan dokumen yang ada.
5. Kurangnya kualitas Data Kependudukan yang ada. Selama ini sering kita
dengar berita faktual bahwa :
- Data penduduk yang digunakan untuk Pemilu atau Pilkada masih belum
valid,padahal sumber datanya dari Kemendagri/ Dukcapil;
- Data penduduk dari Dispendukcapil, selalu beda dengan data BPS;
- Beberapa tahun terakhir, masih cukup tinggi jumlah Data Ganda dan Data
Anomali yang dirilis oleh Ditjen Dukcapil dan Dukcapil Kab. Minahasa
Tenggara;
- Dari hasil monitoring ternyata menunjukkan bahwa sebagian besar Desa-
Desa belum mengetahui jumlah penduduknya.
6. Rendahnya dukungan aparat pemerintahan Desa/kelurahan Kondisi ini dapat
dilihat dari sikap yang apatis, bila ada program/kegiatan kependudukan yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten. Sikap yang
kurang peduli dengan jumlah data penduduk yang belum valid, sikap yang
kurang pro aktif dengan sosialisasi kebijakan kependudukan, dll. Bahkan tidak
sedikit kita jumpai dan alami, bahwa untuk pengurusan dokumen
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 34
kependudukan masih saja dikenai biaya pemrosesan meskipun mengetahui
Undang-Undang mengatakan gratis. Untuk menanggulangi permasalahan ini,
kiranya perlu diadakan program/kegiatan koordinasi yang baik antara Dinas
dengan Perangkat Desa/Kelurahan, yang esensinya dalam rangka
mendekatkan hubungan kerja antara Dinas dengan segenap Perangkat
Desa/Kelurahan.
h. Indikator kinerja : Persentase Penegakan Perda
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase Penegakan Perda 100% 100% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan sebesar
100% realisasi sebesar 100% sehingga capaian sebesar 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase Penegakan Perda
100% 100% 100% 100% 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian
realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2014 dengan capaian
100% dan pada tahun 2015 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan
berhasil.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian kinerja masih
tetap sama yaitu 100%. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pelanggaran
Perda yang dilakukan masyarakat pada umumnya. Pemerintah akan terus
berupaya agar indikator ini akan terus tercapai dengan cara selalu
melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan Perda untuk
menjaga kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 35
Adapun Tabel perbandingan jumlah produk hukum daerah tahun 2014,
2015, 2016 Kabupate Minahasa Tenggara adalah sebagai berikut :
NO URAIAN TAHUN
2014 2015 2016
1 PERATURAN DAERAH 12 7 15
2 PERATURAN BUPATI 47 38 63
3 KEPUTUSAN BUPATI 247 665 381
i. Indikator kinerja : Persentase pemilih yang berpartisipasi
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase pemilih yang
berpartisipasi 100% 100% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan sebesar
100% realisasi sebesar 100% sehingga capaian sebesar 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase pemilih yang berpartisipasi
100% 100% 100% 100% 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian
realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2014 dengan capaian
100% dan pada tahun 2015 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan
berhasil.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Untuk indikator kinerja ini pada tahun 2016 memang belum melaksanakan
pemilihan kepala daerah tetapi yang menjadi ukuran dalam indikator ini yaitu
tentang partisipasi politik masyarakat dalam rangka kegiatan berupa
pendidikan politik kepada masyarakat, penyuluhan kepada masyarakat serta
koordinasi dalam Forum Diskusi Politik Tahun 2016. Apabila dibandingkan
dengan tahun lalu maka capaian kinerja dalam indikator ini masih tetap sama
yaitu 100%. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan berhasil atau
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 36
tidaknya capaian kinerja pada indikator ini, diantaranya adalah terbatasnya
sarana dan prasarana, masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang
politik dan kurangnya koordinasi dari instansi terkait. Sementara itu berbagai
upaya dalam hal meningkatkan partisipasi politik masyarakat yaitu dengan
cara memberikan sosialisasi supaya masyarakat menyadari pentingnya
partisipasi dalam mendukung pemerintahan serta adanya dukungan dari
pemerintah dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat.
j. Indikator kinerja : Persentase pencapaian prolegda
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase pencapaian prolegda 100%
12 Prolegda
108,33%
13 Prolegda 108,33%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil bahkan melebihi target. Dimana dari target yang
telah ditentukan sebesar 100% (12 Prolegda) realisasi sebesar 108,33%
(13 Prolegda) sehingga capaian sebesar 108,33%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase pencapaian prolegda 100% 100%
100%
12
Prolegda
108,33%
13
Prolegda
108,33%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2014, 2015, dan 2016 capaian
realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2014 dengan capaian
100% dan pada tahun 2015 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan
berhasil.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pada tahun 2016 Prolegda berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPRD
rencana yang ditargetkan sebanyak 12 Prolegda dan diakhir tahun 2016
ada 13 Perda yang disetujui, sehingga Prosentase Capaian Prolegda
melebihi 100% dan untuk tahun 2017 belum ada rencana Prolegda.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 37
Penyebab keberhasilan / kegagalan dan peningkatan / penurunan serta solusi
yang ditempuh dimana keberhasilan pencapaian Prolegda pada tahun 2016
ditunjang oleh Seluruh Perangkat Daerah yang Proaktif dalam membangun
Kabupaten Minahasa Tenggara lewat berbagai Peraturan Daerah yang
tujuannya untuk kemakmuran masyarakat Minahasa Tenggara.
Solusi, perlu adanya sinergitas antara pihak legislatif dan eksekutif untuk
pencapaian prolegda yang direncanakan.
k. Indikator Kinerja : Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD
dengan RPJMD
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Target ) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung
kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan
sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat
dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen
melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang
terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Kemudian nilai capaian
kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
Warna Prosentase Keterangan
Abu-abu n/a Tidak ada Target
Merah < 100 % TidakTercapai
Hijau Tua = 100 % Tercapai
Biru >100 % Melebihi
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 38
Minahasa Tenggara dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasikinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara beserta target dan capaian
realisasinya dirinci sebagai berikut :
Tabel Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase Ket
1 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
berkualitas
Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD
dengan RPJMD
85% 85% 100 Hijau
Tua
Sasaran strategis Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
berkualitas, yang merupakan sasaran strategis kedua dari lima sasaran strategis
yang harus dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Minahasa Tenggara. Tolak ukur capaian sasaran Terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas terdiri dari 1 (satu) indikator
yaitu Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD.
Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target adalah sebagai
berikut :
Jumlah Program RKPD tahun 2016 X 100 % Jumlah Program RPJMD tahun 2016
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Target dan realisasi kinerja sasaran Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang berkualitassetiap tahunnya dapat dilihat pada tableini :
Tabel Target dan Realisasi Capaian Tahun 2014, 2015 dan 2016
No
Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016 Target Akhir
Renstra (2018)
%
Capaian s/d 2016 terhadap 2018 (%)
Target %
Realisasi %
% Realisas
i
1 Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD
70% 80% 85% 85% 100 95% 90%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 39
Capaian indikator kinerja pada tahun 2016 menunjukkan peningkatan
yang cukup pesat terhadap Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD
dengan RPJMD. Kondisi ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk
tercapainya angka target pada akhir tahun RPJMD Kabupaten Minahasa
Tenggara 2013-2018 sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Rencana
Strategi (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Minahasa Tenggara 2013-2018 yaitu sebesar 95%.
Pencapaian indikator kinerja pada sasaran strategis ke-2 ini, terdiridari
1 (satu) program, yakni Program Perencanaan Pembangunan Daerah, yang
terbagi dalam 6 (enam) kegiatan, dengan total alokasi anggaran adalah
sebesar Rp. 259.949.375,00.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ke-2 ini tidak terlepas dari
adanya usaha untuk meningkatkan kualitas capaian kegiatan yang
dilakukan melalui:
1. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemkab Minahasa
Tenggara dengan Pemprov Sulawesi Utara, Pimpinan, ASN Bappeda,
Masyarakat,
2. Koordinasi lintas sektor dan kewilayahan yang sudah berjalan cukup
efektif. Faktor selanjutnya adalah keselarasan dan kesesuaian tujuan
dan sasaran SKPD dengan tujuan dan sasaran pembangunan pada
RPJMD maupun RKPD
3. Ketepatan penentuan target SKPD disesuaikan dengan kemampuan
sumber daya manusia maupun anggaran di SKPD
Untuk meningkatkan akselerasi, agar target capaian indikator dapat terjaga
dan juga dapat memenuhi target akhir yang diamanahkan dalam dokumen
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara, maka perlu dilakukan Koordinasi
dan konsultasi dengan Pemprov Sulawesi Utara dalam hal ini BAPPEDA;
l. Indikator kinerja : Opini Pemeriksaan BPK
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Opini Pemeriksaan BPK WTP WTP 100%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 40
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan
dalamindikator Opini Pemeriksaan BPK yaitu WTP tercapai sehingga capaian
kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Opini Pemeriksaan BPK WDP WTP WTP WTP 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun 2014 ke tahun 2015 capaian realisasi kinerja
meningkat dari WDP menjadi WTP. Dan pada tahun 2016 capaian realisasi
Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2016Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara berhasil mempertahankan opini WTP.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah berupaya menjadi salah
satu daerah dengan pelaksanaan reformasi birokrasi terbaik di tahun 2018
dan salah satu daerah dengan pelayanan publik terbaik pada tahun
2016.Dokumen laporan keuangan daerah yang terdiri dari Peraturan
Daerah, Peraturan Bupati tentang Pertanggungjawaban APBD Tahun 2016,
Dokumen Laporan Akhir Tahun dan LKPD telah disusun masing-masing 1
(satu) dokumen yang didalamnya tersaji laporan capaian kinerja yang
terukur dan ikhtisar sebagai dasar pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi.
Di dalam hasil pemeriksaan BPK terkait dengan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah 2016, Kabupaten Minahasa Tenggara akhirnya meraih
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini merupakan bukti dari pimpinan
yang dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 41
Bupati James Sumendap, SH menerima Hasil Pemeriksaan LKPD dari BPK dan berhasil
mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)Tahun 2016
m. Indikator kinerja : Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan
RPJMDes
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Rata-rata prosentase kesesuaian
APBDes dengan RPJMDes 100% 100% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator Rata-rata prosentase kesesuaian APBDes dan RPJMDes tercapai
sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Rata-rata prosentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes
100% 100% 100% 100% 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja bergerak stabil dimana
setiap tahunnya indikator rata-rata prosentase kesesuaian APBDes dan
RPJMDes mencapai 100%.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 42
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan Perencanaan yang baik di tingkat desa menghasilkan RPJMDes
yang memuat visi dan misi hukum tua terpilih kemudian dalam kegiatan
pembangunan setiap tahun selalu melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam
RPJMDes selanjutnya diatur dalam Peraturan Desa Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa
SASARAN 2
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
a. Indikator kinerja : AKI per 100.000 kelahiran hidup
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 AKI per 100.000 kelahiran
hidup
0 kasus
< 102/100.000 LH
2 kasus
126/100.000
LH
0%
Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian
Kinerja, digunakan rumus:
Persentase
Tingkat Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa
capaian kinerja pada indikator ini tidak memenuhi target yang telah
ditetapkan dengan capaian kinerja 0%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaia
n%
1 AKI per 100.000 kelahiran hidup 3 kasus 9 kasus
0 kasus
< 102/100.000
LH
2 kasus
126/100.000
LH
0%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja meningkat dimana
setiap tahunnya jumlah kasus AKI berkurang.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 43
Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan
karena kehamilannya atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab
lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, meliputi pengembangan program
peningkatan kesehatan reproduksi. Terutama pelayanan kehamilan yang aman
bebas resiko tinggi (making pregnancy safer), peningkatan jumlah persalinan
yang ditangani oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan keluarga dan
suami siaga dalam menyongsong kelahiran.
Data AKIdalam penyusunan Laporan Akuntabilitas ini menggunakan angka
absolut peristiwa kematian ibu yang didasarkan atas laporan program KIA dan
diperoleh 2 kasus AKI di Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2016.
Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja atas
indikator ini adalah sebesar 2 kasus kematian ibu bersalin dengan realisasi 126
per 100.000 lahir hidup dari target 102 per 100.000 lahir hidup. Angka di atas
menunjukkan bahwa target kinerja indikator ini pada tahun 2016mengalami
peningkatan dalam capaian kinerja karena kasus kematian ibu di tahun 2015
berjumlah 9 kasus dengan realisasi 533 per 100.000 lahir hidup, ini agar selalu
diharapkan guna menuju Peningkatan layanan mutu kesehatan di Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara dan selalu tetap bersinergi dalam pelayanan
kesehatan.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Untuk mencapai kinerja yang maksimal, maka perlu ada Upaya-upaya bagi
para bidan dan dokter dalam peningkatan kenerja adalah sebagai berikut :
1. Diperlukan Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk
mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan, sehingga akses
masyarakat terhadap pelayanan kebidanan semakin meningkat.
2. Kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman dengan
bantuan tenaga kesehatan (bidan) perlu ditingkatkan, dengan demikian
mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.
3. Kemampuan tenaga kesehatan (bidan) dalam penanganan kasus-kasus
persalinan normal maupun dengan komplikasi perlu di tingkatkan.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 44
4. Perlu adanya peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi,
sehingga pertolongan persalinan oleh dukun bayi tetap dibawah pembinaan
bidan di desa. Dengan demikian kualitas pelayanan persalinan dapat
ditingkatkan.
b. Indikator kinerja :AKB per 1000 kelahiran hidup
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 AKB per 1.000 kelahiran
hidup
0 kasus
< 23/100.000 LH
32 kasus
20/100.000
LH
0%
Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian
Kinerja, digunakan rumus:
Persentase
Tingkat Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa
capaian kinerja pada indikator ini tidak memenuhi target yang telah
ditetapkan dengan capaian kinerja 0%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaia
n%
1 AKB per 1.000 kelahiran hidup
42
kasus
34
kasus
0 kasus
< 23/100.000
LH
32 kasus
20/100.000
LH
0%
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu aspek penting dalam
mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia disuatu wilayah dari sisi
kesehatan masyarakatnya. Angka ini menggambarkan keadaan sosial
ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung.
Kematian bayi adalah kematian terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai
bayi berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi ada 2 (dua) macam yaitu endogen dan eksogen.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 45
Kematian bayi endogen biasa disebut disebut dengan kematian neonatal
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawaanak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian bayi post natal adalah kematian
bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah usia satu bulan sampai menjelang
usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar.Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, terutama pelayanan ibu
hamil, program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,
program perbaikan gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak balita.
Berdasarkan data tahun 2016untuk indikator ini terjadi peningkatan
kinerja, karena pada tahun 2015 terdapat 34 kasus kematian bayi sedangkan
tahun 2016 turun menjadi 32 kasus kematian bayi.
c. Indikator kinerja : Rata-rata jumlah anak dalam keluarga
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Rata-rata jumlah anak
dalam keluarga 2 anak 3 anak 50%
Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian
Kinerja, digunakan rumus:
Persentase
Tingkat Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa
capaian kinerja pada indikator ini belum memenuhi target yang telah (2
anak) ditetapkan dengan capaian kinerja 50%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Realisasi
2014 %
Realisasi 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaia
n%
1 Rata-rata jumlah anak dalam keluarga
4 anak 3 anak 2 anak 3 anak 50%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2015 dan tahun 2014
maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung meningkat
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 46
karena pada tahun 2015 (3 anak) lebih tinggi daripada tahun 2014 (4 anak)
sedangkan pada tahun 2016 realisasi kinerja cenderung tetap.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Sesuai dengan slogan BKKBN yakni dua anak lebih baik maka target jumlah
anak dalam keluarga adalah 2 (dua). Indikator ini digunakan untuk
mengevaluasi keberhasilan kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan serta mewujudkan keluarga yang berketahanan bahagia dan
sejahtera. Target kinerja ini pada tahun 2016 belum tercapai karena masih
banyak keluarga yang memiliki anak lebih dari 2 (dua). Adapun solusi yang
perlu dilakukan adalah :
1. Sosialisasi KB dan Kesehatan Reproduksi serta wawasan tentang
pengendalian penduduk
2. Peningkatan sosialisasi tentang pendewasaan usia perkawinan
3. Penyuluhan tentang program genre
d. Indikator kinerja : Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat
perawatan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Cakupan balita gizi buruk
yang mendapat perawatan 100% 100% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah seluruh kasus gizi
buruk yang ditemukan pada suatu wilayah mendapakan perawatan sesuai
standar tatalaksana gizi buruk.Indikator ini digunakan untuk mengukur kualitas
dan jangkauan pelayanan kesehatan khususnya dalam penanggulangan gizi
buruk. Berdasarkan data kinerja tahun 2016 yang tersaji dalam tabel di atas,
dapat dijelaskan bahwa cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan pada
tahun 2016 adalah sebesar 100 % atau sesuai dengan target. Tercapainya
target kinerja indikator sasaran ini didukung oleh tersedinya alokasi anggaran
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 47
yang cukup, semakin meningkatkannya kemampuan petugas kesehatan
mengenai pelacakan gizi buruk.
Ada 4 kasus yang ditemukan di tahun 2016, 2 orang sembuh dan 2
orang sementara dalam proses perawatan. Kendala yang dihadapi dalam
memberikan perawatan pada kasus gizi buruk ini antara lain sikap yang
tertutup dan tidak menerima petugas kesehatan pada saat memberikan
perawatan, kurangnya kerja sama dari orang tua dalam membantu
penyembuhan, tetapi karena kerja sama dari petugas gizi setempat, petugas
gizi dinas kesehatan, pemerintah desa dan kader maka 2 orang sembuh dan
2 masih dalam perawatan. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
2014 yang sebesar 100%, maka capaian kinerja tahun 2016sama seperti
tahun 2015. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke
tahun, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tahun Raelisasi Kinerja Penigkatan/Penurunan Naik/Turun
2014 6 kasus
100 % Tetap Tetap
2015 4 kasus 100 %
Tetap Tetap
2016 2 kasus 100 %
Tetap Tetap
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pencapaian indikator kinerja sasaran diatas tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
tahun 2016, yaitu berupa :
1. Program Peningkatan Status Kesehatan, dengan kegiatan utama :
a) Pengadaan perlatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
generik esensial
b) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
c) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
d) Pelatihan konseling remaja bagi petugas kesehatan di Puskesmas
e) Pemantapan kemitraan bidan dan dukun bayi
f) Pertemuan fasilitasi Audit Maternal Perinatal (AMP) tingkat
provinsi
g) Pertemuan bidan kordinator dalam penerapan implementasi
fasilitasi AMP
h) Penilaian kinerja Puskesmas se kabupaten Minahasa Tenggara
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 48
2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan utama :
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi Besi,
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A
dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya.
c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e. Indikator kinerja : Persentase prestasi olahraga tingkat propinsi,
nasional yang diikuti
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1
Persentase prestasi
olahraga tingkat propinsi,
nasional yang diikuti
40% 40% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Capaian Kinerja Tahun ini dan beberapa
tahun sebelumnya
Untuk tahun 2016, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengikuti 2
cabang olahraga di tingkat provinsi dari 5 cabang yang diperlombakan yaitu
karate dan atletik dan masing-masing mendapat juara 3. Dibandingkan
dengan tahun 2015 prestasi olahraga yang dapat diperoleh adalah juara 1
atletik dan juara 1 karate pada tingkat provinsi dan tahun 2014 prestasi
yang diperoleh juara 1 tingkat provinsi untuk cabang atletik. Melihat
prestasi yang diperoleh dari tahun 2014, 2015 dan 2016 menunjukkan
minat bakat olahraga para siswa tinggi.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
a. Analisis Penunjang Keberhasilan
NO Indikator
Realisasi
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
1 Persentase prestasi olahraga tingkat propinsi, nasional yang diikuti
30% 60% 40%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 49
Faktor-faktor penunjang keberhasilan program terdiri dari:
o Adanya koordinasi lintas SKPD tentang perencanaan penganggaran;
o Komitmen para pelaksana kegiatan yang serius dan bertanggung jawab;
o Dukungan para pimpinan untuk mencapai target sesuai rencana.
b. Analisis Penunjang Kegagalan
Fanktor-faktor penunjang kegagalan program terdiri dari:
o Kurangnya data yang mendukung proses perencanaan penganggaran;
o Kompetensi dan kualifikasi SDM yang masih kurang professional dalam
perencanaan penganggaran maupun pelaksanaan kegiatan;
o Minimnya akses teknologi komunikasi informasi serta SDM yang
menguasainya yang megakibatkan kelambatan proses pelaksanaan
program kegiatan.
f. Indikator kinerja : Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
2. N
o INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
%
Capaian
1 Persentase penurunan
kecelakaan lalu lintas 45% 45% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
tahun lalu serta Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau
peningkatan / penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Dengan indikator sasaran Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas
terjadi penurunan angka kecelakaan dari tahun 2015 dengan tahun 2016
dimana pada tahun 2015 terjadi kecelakaan sebanyak 81 (delapan puluh
satu) angka kecelakaan yang terdiri dari Kecelakaan Berat sebanyak 23
(dua puluh tiga) kasus, kecelakaan ringan sebanyak 58 (lima puluh
delapan) kasus, untuk kecelakaan ringan angkanya lebih banyak dari
kecelakaan berat penyebabnya di karenakan pada pengendara itu sendiri
dengan beberapa contoh telah mengkonsumsi minuman keras, anak-anak
yang masih dibawah umur sudah mengendarai kendaraan sebagian besar
kendaraan roda dua, kondisi jalan, dan pada tahun 2016 terjadi penurunan
angka kecelakaan menjadi 64 (enam puluh empat), dengan penurunan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 50
Kecelakaan Besar 12 (dua belas) dan Kecelakaan Kecil 52 (lima puluh dua),
turunnya angka kecelakaan tidak lepas dari peran Dinas Perhubungan dan
Kominfo Kab. Minahasa Tenggara yang bekerja sama dengan pihak
kepolisian dalam mensosialisasikan tertibnya berkendara untuk mengurangi
angka kecelakaan, dan upaya peningkatan fasilitas perlengkapan jalan dari
Dinas Perhubungan dan Kominfo dengan realisasi (Rambu= 90 Unit, Cermin
= 5 Unit, Pagar pengaman = 18 Unit, deliniator = 118 Unit, Rambu
pendahulu petunjuk jalan = 2) dengan target kinerja mencapai 180%.
SASARAN 3
Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
a. Indikator Kinerja : Angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
APK SD :
114,5% APM SD : 91,25% APK SMP :
91,9% APM SMP : 78,06%
APK SMA/MA : 78,2% APM SMA/MA : 61,4%
APK SMK : 78,2% APM SMK :
61,4%
APK SD :
114,5% APM SD : 91,25% APK SMP :
91,9% APM SMP : 78,06%
APK SMA/MA : 78,2% APM SMA/MA : 61,4%
APK SMK : 78,2% APM SMK :
61,4%
APK SD :
100% APM SD : 100% APK SMP :
100% APM SMP : 100%
APK SMA/MA : 100% APM SMA/MA : 100%
APK SMK : 100% APM SMK :
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikator ini tercapai
sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Capaian APK SMA (sederajat) dikategorikan berhasil dengan target 78,20% dan
capaian 78,20%,. Demikian pula untuk SD/MI, SMP/MTs dapat tercapai angka
partisipasi kotor pada tahun 2016. Melihat perbandingan APK dan APM SD/MI,
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 51
SMP/MTs, SMA/SMK/MA dari tahun 2014, 2015 dan 2016 dengan data sebagai
berikut:
No TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
1 APK
SD/MI : 106,98% SMP/MTs: 86,49%
SMA/SMK/MA: 98, 47%
APK
SD/MI : 113,85% SMP/MTs: 80,19%
SMA/SMK/MA: 95,44%
APK
SD/MI : 114,85% SMP/MTs: 91,9%
SMA/SMK/MA: 78,2%
2 APM
SD/MI : 94,76% SMP/MTs: 67,28%
SMA/SMK/MA: 66,6%
APM
SD/MI : 93,97% SMP/MTs: 65,86%
SMA/SMK/MA: 72,04%
APM
SD/MI : 91,25% SMP/MTs: 78,06%
SMA/SMK/MA: 61,4%
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM)dikategorikan berhasil, hal ini disebabkan Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga telah berupaya dalam meningkatkan akses pendidikan melalui
program dan kegiatan yang tertuang dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Tahun 2016 dengan realisasi anggaran mencapai 80% keatas.
Berdasarkan data diatas, maka hasil menunjukkan bahwa partisipasi
pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam memperoleh pendidikan di
Kabupaten Minahasa Tenggara relative tinggi.
b. Indikator kinerja : Angka rata-rata lama sekolah
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Angka rata-rata lama sekolah 8,39 tahun 8,39 tahun 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan 8,39 tahun realisasinya
tercapai yaitu 8,39 tahun sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Melihat tabel sebelumnya maka menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di
kabupaten minahasa tenggara pada tahun 2016 berada pada jenjang sekolah
menengah umum. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2014 dapat dilihat
seperti pada tabel dibawah ini:
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 52
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2014 – 2016
Kabupaten Minahasa Tenggara URAIAN 2014 2015 2016
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,37 8,38 8,39
Berdasarkan data pada table diatas, maka dapat dilihat bahwa Rata-rata lama
sekolah Penduduk Minahasa Tenggara tahun 2014- 2016 belum menamatkan
Pendidikan Dasar 9 tahun. Dimana Tahun 2014 rata-rata lama sekolah 8,37
tahun, di tahun 2015 8,38 tahun dan pada tahun 2016 menjadi 8,39 tahun.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Penerapan kebijakan pemerintah dalam upaya memberikan stimulus baik di
tingkat pusat maupun daerah berupa kebijakan pelaksanaan program wajib
belajar 12 tahun, pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Biaya
Operasional Pendidikan (BOP) belum memberikan kontribusi yang cukup besar
dalam pencapaian ini. Pemerintah Daerah akan terus berupaya agar indicator ini
dapat meningkat capaiannya setiap tahunnya dengan meningkatkan kualitas
pendidikan kepada anak didik beserta pengajar yang ada.
i. Indikator kinerja : Persentase kelulusan SD, SMP, SMA
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Presentase kelulusan SD, SMP dan SMA
SD ke SMP :99,54% SMP ke SMA/SMK/MA : 99,03% SMA/SMK/MA ke PT /Dunia Usaha: 100%
SD ke SMP :99,54% SMP ke SMA/SMK/MA : 99,03% SMA/SMK/MA ke PT /Dunia Usaha: 100%
SD ke SMP : 100% SMP ke SMA/SMK/MA : 100% SMA/SMK/MA ke PT /Dunia Usaha: 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikator ini tercapai
sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Angka lulusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi setiap tahunnya.
Untuk melihat perbandingan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 53
Prosentase lulusan SD, SMP, SMA yang melanjutkan ke jenjang berikutnya (%) Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 - 2016
NO Jenjang
Pendidikan
Prosentasecapaian kinerja (%)
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
1 SD 99,46 99,51 99,54
2 SMP 99 99,03 99,03
3 SMA/SMK 99,25 99,75 100
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Target prosentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dapat
dikatakan tercapai. Artinya kualitas pendidikan di kabupaten minahasa tenggara
semakin baik. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan sudah cukup tinggi. Kedepannya Pemerintah Daerah akan tetap
mempertahankan capaian kinerja indicator ini dengan memberikan pemahaman
kepada para anak didik dan orang tua akan pentingnya pendidikan.
SASARAN 4
Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu
a. Indikator kinerja : Angka pengangguran
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Angka pengangguran 7.000 jiwa 3.600 jiwa 148,5%
Karena semakin rendah realisasi menunjukan semakin tinggi Pencapaian Kinerja,
digunakan rumus:
Persentase Tingkat
Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikatormenurunkan
jumlah angka pengangguran sebanyak 7.000 jiwadengan realisasi penurunan
sampai pada 3.600 jiwa dimana indikator ini tercapai sehingga capaian
kinerjanya 148,5%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Pada Tabel dibawah, digambarkan ratio penurunan angka Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) pada 4 tahun terakhir yang merupakan hasil dari Program
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 54
Kegiatan yang dilaksanakan 0leh Dinas Nakertransos dan merupakan hasil
capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disnakertransos.
PERBANDINGAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
TAHUN 2013-2016
Dari table diatas, terlihat bahwa prosentase penurunan Tingkat
Pengangguran terbuka TPT dari tahun 2012 s/d tahun 2016 mencapai 3,53 %
98.400 jiwa dari 102.000 jiwa jumlah angkatan kerja yang ada melebihi target
RPJMD yaitu 7,928 % atau, hal ini menunjukan bahwa kinerja Disnakertransos
meningkat setiap tahunnya dan Program Kegiatan yang dilaksanakan telah tepat
sasaran.
020.00040.00060.00080.000
100.000
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015 Tahun
2016
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Target 62.000 72.000 92.000 95.000
Realisasi 65.357 73.667 89.544 98.400
TPKA
1311
8,457
3,53
0
2
4
6
8
10
12
14
1/7/20013 06/01/2014 07/01/2015 06/01/2016
TPT
TPT
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 55
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pemerintah Daerah akan terus menekan angka pengangguran lewat program
dan kegiatan yang ada di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial. Adapun
berbagai upaya yang dilakukan adalah :
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ketenagakerjaan
2. Membuka peluang / kesempatan kerja melalui job fair
3. Menggunakan tenaga masyarakat lokal untuk dapat diberdayakan dalam
berwirausaha secara mandiri
4. Mengupayakan bantuan dari Pemerintah Pusat terkait dengan program
ketenagakerjaan
a. Indikator kinerja : Nilai tukar petani
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Nilai tukar petani 100,5 poin 100,5 poin 100
Nilai tukar petani yang merupakan indikator kinerja pada sasaran ini tercapai
sebesar 100%, dimana dari 100,5 yang ditargetkan pada tahun 2016 mampu
tercapai sebesar 100,5.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Chart Nilai Tukar Petani (NTP)
Ket : Chart dalam Persentase
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017 2018
Target 100,3 100,4 100,5 100,7 100,9
Realisasi 100,3 99,8 100,5 0 0
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 56
Pada Chart di atas menunjukan nilai tukar petani memenuhi target dari nilai yang di
targetkan. Target nilai tukar petani pada tahun 2015 sempat tidak tercapai,
dikarenakan dampak dari gelombang el nino. Namun tahun setelah itu tahun 2016,
nilai tukar kembali membaik sebesar 100,5 dan mampu memenuhi target yang
dicanangkan sebesar 100,5. Sehingga pengukuran capaian sasaran indikator kinerja
termasuk dalam kategori baik.
3. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan standar
nasional
No Indikator Capaian NTP NASIONAL
2016
Target % Realisasi % Capaia
n%
1 Nilai Tukar Petani 101,31
poin 100,5 poin 100,5 poin 100%
NTP Nasional bulan November 2016 sebesar 101,31 atau turun 0,40 persen
dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga
yang diterima petani (It) naik sebesar 0,27 persen, lebih kecil dari kenaikan
Indeks Harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,67 persen. Apabila
dibandingkan dengan Capaian NTP Kabupaten Minahasa Tenggara maka
terdapat selisih 1,31% karena dalam menghitung Nilai Tukar Petani Nasional
digunakan metode regresi data perkembangan NTP secara nasional, dimana data
yang digunakan adalah data bulanan di tahun 2016 yang berasal dari BPS.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Nilai tukar petani merupakan perbandingan antara Indeks harga yang diterima
(It) dengan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dimana diatur ketentuan
sebagai berikut :
NTP>100, berarti petani mengalami surplus
NTP=100, berarti petani mengalami impas
NTP<100, berarti petani mengalami defisit
Upaya yang terus dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka mempertahankan
Nilai Tukar Petani adalah dengan cara terus memfasilitasi upaya petani dalam hal
meningkatkan kemampuan daya beli petani serta menjaga kestabilan harga upah
buruh tani agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 57
SASARAN 5
Terwujudnya Perekonomian Daerah Yang Berkualitas
a. Indikator kinerja : Persentase Kecamatan yang memiliki pasar yang
representatif
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase Kecamatan yang
memiliki pasar yang representatif
100% 100% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Adapun perbandingan tingkat capaian kinerja dari tahun 2014 – 2016 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Dari tabel diatas capaian kinerja di tahun 2014-2016 relative stabil bahkan
meningkat dimana pada tahun 2014 dengan capaian 100%, tahun 2015
dengan capaian 200%, dan tahun 2016 dengan capaian 100%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan tabel diatas maka tingkat capaian sasaran strategis
Renovasi/Revitalisasi pasar daerah dalam usaha meningkatnya PAD
mengalami keberhasilan dikarenakan ditargetkan 100% realisasinya
100%dengan capaian 100%. Hal ini dikarenakan dari tahun 2014 s/d tahun
2016 Pemerintah Daerah dalam periode pemerintahan lima tahun lebih
menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur di segala aspek, terutama
infrastruktur Pembangunan Pasar agar Perekonomian ke semua Kecamatan
INDIKATOR SASARAN
SATUAN
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TARGET REALIS
ASI CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Presentase Kecamatan yang
memiliki pasar yang repsentatif
% 100% 100% 100% 100% 200% 200% 100% 100% 100%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 58
di Kabupaten Minahasa Tenggara bisa di terjangkau dengan mudah, guna
kelancaran pergerakan ekonomi daerah.
Gambar : Pasar Touluaan dan Tombatu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
b. Indikator kinerja : Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN
35.000.000.000 3.299.891.000.000 9.428,26%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil bahkan melampaui target. Dimana dari target yang
telah ditentukan dalam indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya
9.428,26%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No
Indikator Realisasi
2014 %
Realisasi 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN
580.000.000.000 661.000.000.000 35.000.000.000 3.299.891.000.000 9.428,26%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun
2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja bervariasi dimana pada
tahun 2015 meningkat yaitu sebesar 661.000.000.000 dari tahun 2014 sebesar
580.000.000.000 dan pada tahun 2016 meningkat pesat menjadi
3.299.891.000.000.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 59
Berdasarkan pengukuran kinerja yang telah dilakukan terhadap capaian indikator
kinerja BPMP2SP tahun 2016, diperoleh informasi bahwa capaian kinerja
BPMP2SP tahun 2016 berhasil mencapai target yang telah ditetapkan, tetapi ada
beberapa kendala yang mempengaruhi peningkatan / penurunan indikator ini,
antara lain :
a. Belum maksimalnya data potensi investasi dan kajian potensi investasi,
sebagai bahan promosi investasi di Kabupaten Minahasa Tenggara;
b. Belum semua PMA dan PMDN menyampaikan LKPM sebagai kewajiban yang
harus dilaksanakannya.
c. Pada kegiatan Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang
investasiantara Instansi Pemerintah dengan Dunia usaha dengan melalui
Forum Investasi dan Temu Usaha Tahun 2015, masih kurang, sehingga
penyampaian informasi, komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Dunia Usaha kurang efektif;
d. Kurangnya even pameran yang bisa mendatangkan investor, baik dalam
negeri maupun luar negeri;
e. Belum adanya fasilitas system pelayanan informasi perizinan investasi secara
elektronik (SPIPISE) serta kurannya sarana dan prasarana penunjang
pelayanan karena minimnya anggaran;
Untuk menyikapi hal tersebut di atas, maka beberapa alternatif penyelesaian
masalah, antara lain :
a. Lebih meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam mencari dan
menggali data potensi investasi dan kajian investasi di Kabupaten Minahasa
Tenggara ;
b. Melalui kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal lebih mengintensifkan penyampaian kepada PMA/PMDN
tentang pentingnya Laporan Kegiatan Penanaman Modal bagi Perusahaan
dan Pemerintah Daerah dan hal itu merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakannya oleh PMA/PMDN ;
c. Lebih meningkatkan koordinasi dengan PMA/PMDN, bahwa Forum Investasi
Dan Temu Usaha adalah sarana efektif bagi Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara dengan Dunia Usaha untuk meningkatkan hubungan yang yang
saling menguntungkan, baik tentang penyampaian kebijakan penanaman
modal maupun informasi permasalahan perusahaan;
d. Mencari informasi kepada Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Sulawesi
Utara dan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakarta tentang even
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 60
pameran sebagai sarana promosi yang benar-benar mempunyai kualitas
untuk mendatangkan investor.
e. Perlunya penambahan anggaran (APBD) untuk pengadaan jaringan internet
serta untuk SPIPISE dan system informasi perizinan sektoral.
SASARAN 6
Terwujudnya Destinasi Pariwisata Yang Berdaya Saing dan Unggul
a. Indikator kinerja : Jumlah objek wisata yang memenuhi standar
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah objek wisata yang
memenuhi standar 5 tempat 6 Tempat 120%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan tercapai bahkan melebihi 100%. Hal ini diakibatkan dari 5
tempat yang menjadi target indikator kinerja jumlah objek wisata yang
memenuhi standar, realisasinya 6 tempat sehingga capaian kinerjanya
120%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah objek
wisata yang memenuhi standar
2 tempat 3 tempat 5 tempat 6 Tempat 120%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan capaian kinerja dari
tahun ke tahun meningkat. Dimana Indikator Jumlah objek wisata yang
memenuhi standar pada tahun 2014 dengan capaian 2 tempat, kemudian
pada tahun 2015 dengan capaian 3 tempat dan pada tahun 2016 dengan
capaian 6 tempat. Ini menunjukan bahwa realisasi capaian kinerja cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator Jumlah objek wisata yang memenuhi standar tidak
mencapai target dengan capaian 85%. Capaian target kinerja ini adalah
telah diadakan pendataan objek-objek wisata secara rutin setiap tahun,
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 61
monitoring objek wisata baru yang perlu dikembangkan sehingga mampu
menarik wisatawan yang datang ke Kab.Minahasa Tenggara.
Ketidakberhasilan pencapaian target disebabkan oleh masih banyak
kawasan yang dapat dijadikan objek wisata tapi tidak didukung dengan
fasilitas penunjang, faktor penghambat adalah kurangnya kesadaran dari
masyarakat akan objek wisata sekitar yang tidak maumenghibahkan
sebagian tanah untuk Pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah
tidak dapat membangun sarana dan prasarana penunjang objek wisata.
b. Indikator kinerja : Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan
mancanegara
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan mancanegara
Domestik :
29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa
Domestik :
29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan tercapai.Dimana target kinerja sama dengan realisasi,
sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan
mancanegara
19.000 jiwa 25.000 jiwa
Domestik :
29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa
Domestik :
29.500 jiwa Mancanegara : 500 jiwa
100%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan capaian kinerja dari
tahun ke tahun meningkat. Dimana Indikator Jumlah kunjungan wisatawan
domestik dan mancanegara pada tahun 2014 dengan capaian 19.000 jiwa,
kemudian pada tahun 2015 meningkat pesat dengan capaian 25.000 jiwa
dan pada tahun 2016 dengan capaian 30.000 jiwa. Ini menunjukan bahwa
minat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke
Minahasa Tenggara cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 62
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator jumlah kunjungan wisatawan telah mencapai target dengan
capaian 100%. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini tidak terlepas
dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat
Kab.Minahasa Tenggara, upaya lain yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kab.Minahasa Tenggara yaitu :
- Melaksanakan kerja sama pariwisata dengan Kabupaten/Kota lain untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan
- Melakukan pameran di dalam dan luar daerah untuk mempromosikan
unggulan potensi pariwisata yang ada di Kab.Minahasa Tenggara
- Meningkatkan jalinan kerja sama dengan instansi terkait dalam
penataan infrastruktur untuk mendukung daya tarik wisata yang ada di
Kab.Minahasa Tenggara
SASARAN 7
Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Masyarakat
a. Indikator kinerja : Produksi Tanaman Pangan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Produksi Tanaman Pangan 55.702ton 60.602,51 ton 108,8
Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2016 indikatorini melebihi
dari target yang dicanangkan dimana produksi tanaman pangan utama
ditargetkan sebesar 55.702 ton dengan realisasi 60.602,51.
Tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4
(empat) kategori sebagai berikut :
Tabel Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
4 Lebih dari 100 % Sangat baik
3 75 % sampai 100 % Baik
2 55 % sampai 75 % Cukup
1 Kurang dari 55 % Kurang
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 63
Dari data chart analisis diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014
dan tahun 2016 indikator jumlah produksi tanaman pangan Utama mencapai
kategori sangat baik karena realisasi berada pada angka lebih dari 100%.
Sedangkan pada tahun 2015 indikator inihanya mencapai sasaran kinerja
cukupkarena realisasi hanya mencapai 69,43%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Walaupun capaian kinerja indikator ini melampaui target yang telah
ditetapkan tetapi belajar dari pengalaman pada tahun 2015 dimana dari
target yang telah ditetapkan sebanyak 24.755 ton,terealisasi hanya 7.456 ton
atau 30,11 % maka perlu adanya upaya dari Pemerintah agar supaya tidak
sampai mengalami kegagalan panen karena dampak cuaca.Pemerintah harus
lebih berperan dalam hal memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang
dalam hal ini petani untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu dalam
rangka meningkatkan produksi pertanian.
Target
Realisasi0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
20142015
20162017
2018
50.975 53.058 55.702
00
57.852
36.838
60.602,51
00
Target
Realisasi
Ket: Chart dalam Satuan Ton
%
% Persentase
113,49 69,43 108,8
Chart Indikator Produksi Tanaman Pangan Utama
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 64
b. Indikator kinerja : Produksi Tanaman Holtikultura
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Produksi tanaman
holtikultura 1.440 ton 2.297 ton 159,5
Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja
indikatorini melebihi dari target yang dicanangkan dimana produksi tanaman
holtikultura ditargetkan sebesar 1.440 ton dengan realisasi 2.297 ton.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Dari chart analisis pencapaian sasaran meningkatnya produksi / produktivitas
hasil pertanian khususnya indikator jumlah produksi tanaman hortikultura
terlihat dari tahun 2015 sampai tahun 2016 pengukuran capaian sasaran
kinerja sangat baik karena realisasi terhadap target mencapai diatas 100 %.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator ini dapat dikategorikan berhasil setiap tahunnya. Dimana ini
merupakan upaya dari Pemerintah dalam hal memberikan sosialisasi kepada
masyarakat petaniagar dapat meningkatkan produksi pertanian. Selain itu
adanya bantuan dari pemerintah dalam hal pengadaan bibit sangat
membantu petani dalam meningkatkan hasil produksinya.
Target
Realisasi0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
2014 2015 20162017
2018
1.342 1.387 1.440
00
1.619,70 1.797
2.297
0 0
Target
Realisasi
Chart 3.2Indikator Produksi Tanaman Hortikultura
Ket: Chart dalam satuan Ton
%Persentase
120,7 129,6
159,5
%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 65
c. Indikator kinerja : Peningkatan Produksi Daging
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Peningkatan produksi daging 866,5 ton 884 ton 101,9
Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja
indikatorini melebihi dari target yang dicanangkan dimana peningkatan
produksi daging ditargetkan sebesar 866,5 ton dengan realisasi 884 ton
dengan capaian sebesar 101,9%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Ket : Chart dalam satuan ton
Produksi daging pada chart di atas terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Dari rentang tahun 2014 hingga 2016 produksi daging terus
melampaui target yang ditetapkan. Sehingga capaian sasaran kinerja di atas
100 % dan dapat dikategorikan sangat baik.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan data sebagaimana tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
indikator ini mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun hal-hal yang
paling berpengaruh sehingga indikator peningkatan produksi daging
terealisasi adalah adanya kegiatan Inseminasi Buatan (IB) dengan
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
2014 2015 2016 2017 2018
Realisasi 849 861 884 0 0
Target 847 852 866,5 0 0
Chart Indikator Peningkatan Produksi Daging
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 66
memaksimalkan sapi indukan dalam negeri untuk dapat terus meningkatkan
populasi.
SASARAN 8
Terpenuhinya Kebutuhan Perikanan Masyarakat
Indikator kinerja : Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap, Budidaya
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Peningkatan Produksi
Perikanan Tangkap, Budidaya
- Perikanan Tangkap : 37.400 ton - Perikanan Budidaya : 3.450 ton
- Perikanan Tangkap : 40.250 ton - Perikanan Budidaya : 3.959,96 ton
- 107,62 - 114,78
a) Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap (ton)
Produksi Perikanan Tangkap merupakan hasil perhitungan gabungan dari
volume produksi yang didaratkan tempat pendaratan ikan di Ratatotok,
Basaan, Belang, Molompar, Minanga, Tumbak, dan Bentenan dan hasil
estimasi di desa sampel yakni desa perikanan yang terpilih sebagai desa yang
dilakukan kegiatan pengumpulan/pendataan statistik perikanan tangkap,
dipilih secara metodologi melalui kerangka survei. Realisasi produksi perikanan
tangkap tahun 2016 adalah sebanyak 40.250 atau 107,62 % dari target yang
ditetapkan sebesar 37.400 ton.
Capaian ini berasal semuanya dari produksi perairan laut. Untuk produksi
perairan laut, kelompok sumber daya ikan yang memberi kontribusi utama
pada volume produksi adalah kelompok ikan (pelagis besar, pelagis kecil,
demersal, dan ikan karang konsumsi) baik yang ditangkap oleh kapal
berukuran di bawah 5 GT, 5 – 10 GT, 11 – 30 GT, dan 30 GT ke atas.
Tabel 8. Produksi Perikanan Tangkap menurut Jenis Ikan.
No Jenis Ikan Jumlah Produksi Ket.
1 Cakalang 12.650 Pelagis Besar
2 Tuna 8.820 Pelagis Besar
3 Tongkol 10.236 Pelagis Kecil
4 Layang 4.300 Pelagis Kecil
5 Selar 950 Pelagis Kecil
6 Kakap 650 Karang
7 Kerapu 230 Karang
8 Sardine (Japuh) 742 Pelagis Kecil
9 Teri 1.230 Pelagis
10 Ikan Lainnya 442
Jumlah 40.250
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 67
Untuk menopang tercapainya target ini, tahun 2016 Dinas Kelautan dan
Perikanan mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.319.200.000(satu miliar tiga
ratus sembilan belas juta dua ratus ribu rupiah) dengan Program
Pengembangan Perikanan Tangkap dan kegiatannya yaitu:
1. Motorisasi kapal penangkap ikan
2. Pengadaan alat penangkap ikan (bagan);
3. Pembangunan Tambatan Perahu di Ratatotok Timur.
Motorisasi kapal penangkap ikan yang diberikan berukuran di bawah 3 GT dan
digunakan untuk melakukan penangkapan ikan seperti Tuna dan Cakalang.
Alat penangkap ikang jenis bagan dikhususkan untuk menangkap ikan Teri
dan ikan pelagis kecil lainnya.
Gambar : Ikan Tuna (foto atas) dan ikan tongkol (foto bawah), hasil
tangkapan salah satu Kelompok penerima Bantuan tahun 2016 yang didaratkan
di Pangkalan Pendaratan Ikan Belang dan Pantai Bentenan.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 68
Tercapainya target produksi tidak lepas dari kebijakan Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia dalam bidang perikanan tangkap yang
menjunjung kelestarian sumber daya alam. Untuk maksudtersebut dikeluarkan
peraturan-peraturan menteri yakni Kepmen KP nomor 56 tahun 2014 tentang
Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia, tujuannya
mewujudkan pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab, dan mencegah
serta memberantas praktek IUU Fishing di WPP.
Kebijakan ini berdampak pada Perairan Laut di Kabupaten Minahasa Tenggara
berada di WPP 715 (Laut Maluku). Kapal-kapal baru yang mengurus ijin baru
tidak diberikan, sehingga terjadi pengendalian terhadap penangkapan ikan oleh
kapal perikanan di WPP RI-713.
Selain itu, di wilayah pesisir, kelestarian sumber daya alam seperti terumbu
karang, mangrove, padang lamun dan ekosistem lainnya, tetap terjaga
sehingga ekosistem tersebut dijadikan tempat untuk bertelur dan mencari
makan bagi ikan pelagis kecil dan ikan demersal (ikan karang).
Kebijakan pemerintah dan terjaganya kelestarian sumber daya alam,
berdampak pada melimpahnya sumber daya ikan yang ada di perairan laut
Maluku, sehingga nelayan menjadi mudah menangkap ikan.
b) Peningkatan Produksi Budidaya Ikan (ton)
Produksi Perikanan Budidaya Ikan merupakan hasil perhitungan produksi yang
dihasilkan pembudidaya ikan yang mendapat bantuan dari pemerintah dan
tidak mendapat bantuan melalui wawancara langsung dengan pembudidaya.
Realisasi produksi budidaya ikan tahun 2016 adalah sebesar 3959,96 ton atau
111,45 % dari target yang ditetapkan sebesar 3553 ton. Capaian ini terbesar
berasal dari produksi Ikan Mas sebesar 1.567,15 ton dan Nila sebesar
2.261,23 ton. Ikan lainnya Bandeng 80,80 ton, Kuwe 11,05 ton, dan ikan
lainnya sebesar 38,73 ton.
Capaian produksi budidaya ikan secara keseluruhan tahun 2016 mengalami
kenaikan sebesar 2220,26 ton atau sebesar 127,62 % dibandingkan dari
tahun 2015. Secara keseluruhan meningkatnya produksi budidaya ikan, masih
didominasi oleh Ikan Nila dan Mas sebesar 2262,23 ton atau 57,13 % dari
total produksi untuk ikan nila dan ikan mas sebesar 1567,15 ton atau 39,57 %
dari total produksi. Dua komoditas ini memang menjadi andalan dan paling
banyak yang dibudidayakan oleh pembudidaya ikan di Kabupaten Minahasa
Tenggara.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 69
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Tabel Perkembangan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2012 - 2016
Indikator Kinerja
Tahun Kenaikan rata-
rata (%)
2012 2013 2014 2015 2016 2012-2016
2015-2016
Produksi Perikanan Tangkap
32.000 35.000 36.600 37.100 40.250 2,89 4,07
Dibandingkan jumlah produksi tangkap tahun 2015 sebesar 37.100 ton
mengalami peningkatan sebesar 3.100 ton atau kenaikan sebesar 1,07 persen.
Selama lima tahun terakhir dari 2012 – 2016 produksi perikanan cenderung
meningkat dengan rata-rata kenaikan 2,89 % per tahun.
Gambar 3. Fluktuasi capaian produksi perikanan tahun 2012-2016
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 70
TabelCapai produksi budidaya ikan setiap sepsis tahun 2015 – 2016
No Komoditas 2015 (ton)
2016 (ton) Kenaikan/ turun rata-
rata Target Capaian %
1 Udang Windu - - - - -
2 Udang Vaname - 5,00 - - -
3 Bandeng 28,30 330 80.80 24.48 52.5
4 Lele - 5,5 - -
5 Nila 3.101,30 1.925 2.261,23 117.47 (840,07)
6 Kerapu - - - -
7 Gurame - - - -
8 Mas 1.660,90 825 1.567,15 189.96 (93,75)
9 Kuwe 13 22 11.05 50.23 (1,95)
10 Lobster Laut - 5,5 - -
11 Lainnya 37,50 434,5 38.73 8.91 1.23
Jumlah 1.739,7 3.553 3959,96 111,45
Capaian produksi tersebut didukung oleh niat pembudidaya ikan khususnya
komoditas ikan Nila dan Mas ingin mandiri meski tidak ada topangan anggaran
dari pemerintah. Selain itu, adanya upaya untuk memanfaatkan areal
persawahan untuk memelihara ikan nila dan mas atau yang lebih dikenal
dengan minapadi serta tersedianya benih ikan di unit perbenihan rakyat (UPR)
di 6 UPR yang tersebar di Minahasa Tenggara.
Gambar 4: Capaian Produksi Budidaya Ikan Tahun 2015 - 2016
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 71
Capaian produksi komoditas lainnya seperti ikan bandeng, lele, kuwe, lobster
laut, dan produk lainnya tidak mencapai target, karena ketersediaan benih
untuk ikan-ikan tersebut masih dimungkinkan menjadi salah satu faktor belum
tercapainya produksi ikan untuk komoditas tersebut. Hal ini dikarenakan biaya
pakan yang cukup tinggi pada komoditas di atas sehingga menyebabkan
berkurangnya minat para pembenih untuk melakukan pembenihan kerapu,
kuwe dan lobster serta komoditas lainnya.
Selama kurun waktu 2012 - 2016, produksi perikanan budidaya khususnya
ikan memperlihatkan trend fluktuatif yaitu mengalami naik turun setiap
tahunnya. Angka kumulatifnya setiap tahun melampaui target yang ditetapkan
dalam perjanjian kinerja.
TabelPerkembangan Capaian Produksi Budidaya Ikan tahun 2012-2016
No Komoditas Tahun
Ket. 2012 2013 2014 2015 2016
1 Udang Windu - - - -
2 Udang Vaname - - - -
3 Bandeng 17,5 260,95 28,30 80.80
4 Lele - - - -
5 Nila 3.620 6.180 3.101,30 2.261,23
6 Kerapu 71,2 23,50 - -
7 Gurame - - - -
8 Mas 3190 4.945 1.660,90 1.567,15
9 Kuwe 16,5 30.50 13 11.05
10 Lobster Laut 3 23.30 - -
11 Lainnya 13,6 104.70 37,50 38.73
Jumlah 6687,7 11.567,75 1.739,7 3959,96
Capaian volume dan nilai produksi untuk setiap komoditas unggulan
perikanan budidaya di Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Kerapu
Trend produksi ikan kerapu dari tahun 2012-2016 menunjukkan kinerja
yang kurang baik. Sepanjang tahun tersebut, dari 5 (lima) tahun 2012 –
2016, hanya tahun 2013 dan 2014 ada produksi kerapu. Bila dibandingkan
dua tahun tersebut, produksi justru mengalami penurunan dari 71,2 ton turun
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 72
menjadi 23,50 ton. Namun demikian tahun 2016 tidak dimasukkan dalam
target produksi. Seperti yang diungkapkan di atas, kendala produksi kerapu,
Karena ketersediaan benih yang tidak ada. Sejak tahun 2015 sentra produksi
benih kerapu di Desa Mangkit Kecamatan Belang yang dikelola CV. Mitra
Usaha tidak lagi beroperasi, sehingga suplai benih ke para pembudidaya
kerapu tidak ada, dan kegiatan budidaya kerapu dihentikan.
Untuk produksi kerapu, karena situasi dan kondisi di lapangan tidak
memungkinkan ditambah lagi kurangnya anggaran, Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Minahasa Tenggara memutuskan untuk memfokuskan
pada budidaya komoditas lain seperti Nila dan Mas.
b. Bandeng
Rata-rata kenaikan produksi bandeng dari tahun 2010-2014 sebesar
10,45%. Capaian tahun 2016 sebesar 80,80 ton masih di bawah target
sebesar 330 ton dikarenakan secara umum pelaku usaha masih menghadapi
beberapa tantangan dan permasalahan khususnya terkait pengembangan
bandeng di hulu, antara lain (i) Ketersediaan benih bandeng berkualitas belum
memadai sehingga mempengaruhi produktivitas dikarenakan benih bandeng
masih diambil di alam. (ii) efesiensi produksi, khususnya pada budidaya
intensif, hal ini terkait masih tingginya biaya produksi seiring terus
meningkatnya harga pakan (intensif sedikit, masih tradisional).
c. Kuwe
Produksi ikan kuwe dari tahun 2010-2014 mengalami tren menurun.
Sedangkan pada tahun 2016 dari angka produksi kuwe sebesar 11,05 ton
belum mencapai target sebesar 22 ton, untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya
untuk mendorong pengembangan budidaya ikan kuwe melalui kerja sama
sinergi, baik lintas sektoral, swasta maupun stakeholders lain, untuk menjamin
ketercapaian produksi ikan kuwe dalam jangka waktu lima tahun kedepan.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 73
Kerja sama tersebut diarahkan dalam rangka : (i) Penciptaan peluang pasar
yang lebih luas; (ii) Pengembangan input teknologi yang aplikatif, efektif dan
efisien; (iii) Pengembangan kawasan budidaya ikan kuwe secara terintegrasi.
Melalui upaya diatas, maka secara langsung akan mampu memberikan
jaminan terhadap jalannya industri yang positif dan berkesinambungan.
d. Nila
Produksi ikan nila dari Tahun 2012-2016 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dengan rata-rata kenaikan 19,03%. Pada tahun 2016
produksi nila 117,47 % dari target. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mendorong produksi nila agar terus meningkat, diantaranya (i)
Pengembangan gerakan minapadi, (ii) Pengembangan budidaya ikan nila
melalui intensifikasi dengan bioflok dan running water; (iii) Mendorong
pemanfaatan bahan baku lokal untuk pembuatan pakan ikan yang berkualitas
secara mandiri; (iv) Ekstensivikasi pada kawasan potensial; (v) Memberikan
bantuan benih dan pakan kepada kelompok pembudidaya ikan; serta (vi)
Penciptaan peluang pasar yang lebih luas.
Gambar 5: Kelompok Pembudidaya Ikan di Kecamatan Tombatu
Timur, panen ikan nila yang dibudidaya.
e. Ikan Mas
Perkembangan produksi ikan mas menunjukkan kinerja yang cukup
baik dengan peningkatan produksi rata-rata dari tahun 2012-2016 sebesar
14,44%. Produksi tahun 2016 sebesar 189,96% dari target tahunan didorong
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 74
oleh kegiatan budidaya ikan mas melalui minapadi dan bantuan benih dan
pakan kepada kelompok pembudidaya ikan.
SASARAN 9
Terpenuhinya sarana dasar masyarakat prasarana publik dan prasarana
dasar masyarakat
a. Indikator kinerja : Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap
67% 67% 100
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu penggerak
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang
memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan dan jembatan.
Guna mempermudah aksesibilitas antar wilayah, di Kabupaten Minahasa
Tenggara telah terbangun infrastruktur jalan kabupaten sepanjang 359,27 km.
Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan pada tahun 2016
ditargetkan jalan dalam kondisi mantap sebesar 67,0 %
Berdasarkan hasil inspeksi jalan dan jembatan terhadap seluruh ruas jalan
dan jembatan (100%), pada akhir tahun 2016 diketahui jalan dalam kondisi
mantap sepanjang 359,27 km atau 67,0 % dari target 83,8 % pada RPJMD.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 panjang jalan
kabupaten dalam kondisi mantap (kondisi baik dan sedang) mencapai 337,4 km
atau 63,05%, maka capaian sasaran tahun 2016 diatas menunjukkan adanya
peningkatan yaitu sebesar 3,94 %
Tabel III. 9. Kondisi Jalan Kabupaten di Minahasa Tenggara
No Kondisi
jalan
Panjang Jalan Kondisi
jalan
Panjang Jalan
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun
2015
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2016
Km Km Km Km % Km % Km %
1 Mantap 337,4 297,4
40,0
359,27 321,32
37,95
0,60 267,4 0,49 321,32 0,60
0,07 43,0 0,08 37,95 0,07
2 Tidak
Mantap
197,7 62,9
134,8
175,83 50,70
125,13
0,09 69,9 0,13 50,70 0,09
0,23 154,8 0,29 125,13 0,23
535,1 535,1
535,1 535,1
535,1 535,1
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 75
Capaian target indikator kinerja di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel III. 10. Target dan Realisasi Kinerja
No
Tujuan/
Sasaran/
indikator
Capaian/
Kondisi 2015
2016
Target
Akhir
RPJMD
2018
Capaian
2016
terhadap
2018
(Akhir
RPJMD
(%)
Target Realisasi %
Realisasi
Meningkatkan sistem jaringan infrastruktur jalan,sesuai dengan kapasitas, standar
geometrik dan kelas jalan
Meningkatnya penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi mantap
Persentase
penyediaan
aksesibiltas jalam
dalam kondisi
mantap
63.05 67,0 67,0 100,0 87,0 83,8
Faktor Penghambat :
Faktor Pendorong :Tersedianya regulasi, dana, SDM, Sarana Prasarana dan penyedia jasa / pemborong
Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2017
- Meningkatkan kinerja SDM
- Menjamin ketersediaan anggaran sesuai anggaran kas
- Meningkatkan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pekerjaan
Sasaran meningkatnya penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi
mantap dicapai melalui 3 (tiga) program yaitu : Program Peningkatan Jalan dan
Jembatan yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu : Peningkatan Jalan dan
Pengawasan Peningkatan Jalan; Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu : Pembangunan Jalan, Pembangunan
Jembatan dan Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang terdiri dari 1 (satu)
kegiatan yaitu : Pemeliharaan Rutin Ruas Jalan. Total alokasi anggaran untuk
sasaran ini sebesar Rp. 129.120.287.985,00 dengan realisasi keuangan sebesar
110.719.552.994,00 atau 95,5%
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan target sasaran dan indikator kinerja di
atas, telah dijabarkan dalam program / kegiatan dalam tabel di bawah ini.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 76
Tabel III. 11. Realisasi Program dan Kegiatan
No Program / Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program Peningkatan Jalan
dan Jembatan
129.120.287.985,00 110.719.552.994,00 95,5 99,9
Peningkatan Jalan 129.120.287.985,00 110.719.552.994,00 95,5 99,9
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
44.757.953.424,00 41.765.643.673,00 93,31 99,8
Pembangunan Jalan 41.193.619.700,00 38.374.840.509,00 93,15
99,8
Pembangunan Jembatan 3.564.333.724,00 3.390.803.164,00 95,13 100,0
Program Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
21.230.431.702,00 19.326.235.405,00 91,03 100,0
Pemeliharaan Rutin Ruas Jalan 6.757.339.702,00 6.511.323.400,00 96,35 100,0
Rehabilitasi Ruas Jalan 14.473.092.000,00 12.814.912.005,00 88,54 100,0
Hingga akhir tahun 2016 program / kegiatan yang dilaksanakan, secara fisik
telah terealisasi 99,9 % dengan realisasi anggaran 94,5 % dari pagu yang tersedia,
sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran tersebut sangat efisien.
Peningkatan Jalan IKK Ratahan Seksi 2
3.
4.
Peningkatan Jalan Pangu-Wongkay-Bentenan (Tahap 2)
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 77
b.
Peningkatan Jalan Ratatotok-Tonsawang-Mundung (Seksi 3)
Peningkatan Jalan Belang Morea Seksi 3
Pembangunan Jembatan Rasi
b. Indikator kinerja : Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi
baik
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik
67,8% 67,8% 100
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
RI Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
untuk Kewenangan Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 16 Daerah Irigasi
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 78
(DI) seluas 2.398 Ha. Untuk meningkatkan layanan penyediaan air irigasi,
ditetapkan target persentase luasan DI yang terlayani air irigasi pada tahun
2015 sebesar 67,8% melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Capaian target indikator kinerja di atas dapat dilihat seperti di tabel di bawah
ini :Tabel III. 14. Target dan Realisasi Kinerja
No Tujuan/ Sasaran/
indikator Capaian/ Kondisi
2015
2016 Target Akhir
RPJMD 2018
Capaian 2015
terhadap 2018 (Akhir RPJMD (%)
Target Realisasi % Realisasi
Meningkatkan kehandalan sistem jaringan irigasi dan rawa.
Meningkatnya layanan jaringan irigasi dan rawa
Persentase
luasan Daerah
Irigasi (DI) yang
terlayani Air
Irigasi
64,5 67,8 67,8 100,0 69,0 98,26
Faktor Penghambat :
Faktor Pendorong :Tersedianya regulasi, dana, SDM, Sarana Prasarana dan penyedia jasa / pemborong
Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2016
- Meningkatkan kinerja SDM
- Menjamin ketersediaan anggaran sesuai anggaran kas
- Meningkatkan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pekerjaan
Sasaran meningkatnya kehandalan sistem jaringan irigasi dan rawa
dicapai melalui 1 (satu) program yaitu : Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya ; 2 (dua)
kegiatan yaitu : Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan target sasaran dan indikator kinerja di
atas, telah dijabarkan dalam program / kegiatan dalam tabel di bawah ini.
Tabel III. 15. Realisasi Program dan Kegiatan
No Program / Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya.
8.872.785.000 8.838.945.000 99,63 100,00
Rehabilitasi Jaringan Irigasi 8.872.785.000 8.838.945.000 99,62 100,00
Pemeliharaan Jaringan Irigasi 1.000.000.000 997.673.000 99,77 100,00
Hingga akhir tahun 2016 program / kegiatan yang dilaksanakan, secara
fisik telah terealisasi 100,0% dengan realisasi anggaran 99,62% dari pagu yang
tersedia, sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran tersebut sangat efisien.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 79
Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Balao
Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Sue
SASARAN 10
Terwujudnya lingkungan hidup yang kualitas
a. Indikator kinerja : Prosentase Sumber Air yang dikonservasi
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Prosentase Sumber air
yang dikonservasi 100% 100% 100%
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja
indikator initercapai dimanadimana prosentase sumber air yang dikonservasi
ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi 100% dengan capaian sebesar
100%.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 80
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Realisasi
2014 %
Realisasi 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Prosentase
Sumber air yang dikonservasi
100% 100% 100% 100% 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun
2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung stabil
karena Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan selalu
melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sumber-sumber mata air
sehingga capaian relaisasi kinerja indikator ini cenderung berhasil
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Penanggung jawab atas pencapaian sasaran 1 ini adalah koordinasi antara
Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan dan Bidang Pengawasan
Pengendalian dan Pemulihan..Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa
kegiatan dengan target dan realisasi pada tahun 2015 sebagai berikut :
Dalam rangka mencapai sasaran terehabilitasinya lahan kritis dan daerah
rawan bencana BLHKP melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sumber-
sumber mata air sehingga diharapkan cadangan air bersih bagi masyarakat
dapat terpenuhi dan juga mencegah terjadinya banjir.
Rehabilitasi Mangroove kegiatan untuk mencapai sasaran bertambahnya
hutan mangrove juga belum bisa dilaksanakan oleh BLHKP karena keterbatasan
anggaran dan skla prioritas pelaksanaan kegiatan. Diharapkan penanaman
mangrove dapat dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2018 selain itu juga BLHKP
mangajukan proposal permohonan bantuan untuk penanaman mangrove di
kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan.
Pencapaan sasaran 9 ini dengan melaksanakan kegiatan :
1. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber
Air
2. Pengendalian dan Pemanfaatan SDA
3. Pengadaan Bibit Pohon Kecamatan Pasan (lanjutan 2014)
4. Pengadaan Bibit Pohon Kecamatan Silian Raya (lanjutan 2014)
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 81
b. Indikator kinerja : Indeks Tutupan Lahan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Indeks Tutupan lahan 2 lokasi 2 lokasi 100%
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja
indikator initercapai dimana dimana indikator indeks tutupan lahanyang
dalam hal ini adalah jumlah taman kota dan presentasi pemukiman,
usaha/kegiatan yang memiliki lahan 30 % untuk RTH ditargetkan sebesar
100% dengan realisasi 100% dengan capaian sebesar 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Realisasi
2014 %
Realisasi 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Indeks Tutupan
lahan 0 lokasi 0 lokasi 2 lokasi 2 lokasi 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun
2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja meningkat dimana
pada tahun 2014 dan 2015 dari target 1 lokasi tidak terealisasi, kemudian
pada tahun 2016 terdapat 2 lokasi jumlah taman kota dan presentasi
pemukiman, usaha/kegiatan yang memiliki lahan 30 % untuk RTH.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Adapun realisasi yang dicapai pada sasaran 2 ini ditunjang oleh kegiatan :
1. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan di dalam maupun luar
daerah dengan maksud agar memperoleh perbandingan maupun sebagai
sarana untuk mengadopsi hal-hal yang berkaitan dengan taman kota untuk
diterapkan di Kabupaten Minahasa Tenggara.
2. Pengadaan Ruang Terbuka Hijau (Taman Kota Tombatu-Lanjutan Tahun
2015). Pada kegiatan ini dilaksanakan pengadaan bangunan gedung
tempat kerja lainnya sebagai sarana pendukung yang ada di taman kota
Tombatu.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 82
c. Indikator kinerja : Volume Sampah Yang Tertangani
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Volume sampah yang
tertangani 324.967m³ 307.988 m³ 95%
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 capaian kinerja
indikator ini belumtercapai dimana dimana indikator volume sampah yang
tertangani ditargetkan sebesar 324.967m³dengan realisasi 307.988 m³dengan
capaian sebesar 95%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Realisasi
2014 %
Realisasi 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Volume sampah
yang tertangani 246.100 m³ 247.987 m³ 324.967m³ 307.988 m³ 95%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun
2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung
meningkat karena atas bantuan pemerintah dalam peningkatan pengelolaan
persampahan sehingga capaian relaisasi kinerja indikator ini cenderung
berhasil.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Terwujudnya penngkatan pengelolaan persampahan dengan indicator
penanganan volume sampah bisa tercapai dengan realisasi hampir 100 % atas
bantuan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melalui pengalokasian
dana untuk menunjang pencapaian sasaran tersebut serta kerja keras dari
petugas kebersihan dalam pengelolaan kebersihan di Kabupaten Minahasa
Tenggara. Adapun analisis tercapainya indikator ini dengan melaksanakan
kegiatan :
1. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan
3. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana
Persampahan
4. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
5. Penyediaan Tanah/Lahan TPA
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 83
SASARAN 11
Terciptanya kesadaran masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana
Indikator kinerja : Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana
yang memenuhi respon time
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1
Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat
Bencana yang memenuhi respon time
100% 70% 70%
Berdasarkan data sebagaimana diatas maka dapat disimpulkan bahwa
indikator Persentase kecepatan reaksi tanggap darurat bencana yang
memenuhi respon time belum mencapai 100%, karena dari target yang
ditetapkan sebesar 100%, realisasinya hanya 70% sehingga tingkat
pencapaian kinerja sebesar 70%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Persentase kecepatan Reaksi Tanggap Darurat Bencana yang
memenuhi respon time
95% 75% 100% 70% 70%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2015 dan tahun
2014 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja bervariasi dimana pada
tahun 2015 mampu mencapai 95% daripada tahun 2014 sebesar 75% dan pada
tahun 2016 sebesar 70%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator ini melekat di Program Penanganan Daruratdalam Kegiatan Operasional
Tanggap Darurat Bencana pada Bidang Kedaduratan Dan Logistik SKPD Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara. Berbagai
upaya telah dilakukan dimana pada tahun 2014 dilaksanakan Pelatihan Tim
Reaksi Cepat (TRC) di Bandung yang diselenggarakan oleh BNPB RI. Pada tahun
2015 dan tahun 2016 belum terbentuk tim reaksi cepat (TRC) di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Minahasa Tenggara karena belum
dianggarkan dalam kegiatan. Dan untuk masalah tersebut telah dianggarkan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 84
dalam kegiatan untuk tahun angggaran 2018. Walaupun demikian pada saat ini
BPBD memaksimalkan potensi SDM yang ada unutk melaksanakan kaji cepat
dalam menangani kejadian bencana. Potensi/SDM yang dimaksimalkan bukan
hanya di intern BPBD tapi juga bersama SKPD terkai dan TNI/POLRI serta
relawan.
SASARAN 12
Terwujudkan pelestarian dan pengembangan budaya daerah
Indikator kinerja : Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah Situs Budaya yang
dilestarikan 38 BCB 38 BCB 100%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa target kinerja indikator
ini dikatakan berhasil dimana dari 38 Benda Cagar Budaya (BCB) yang
dilestarikan, terealisasi sebanyak 38 Benda Cagar Budaya (BCB) sehingga
persentasenya mencapai 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2014 %
Capaian 2015
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah Situs
Budaya yang dilestarikan
35 BCB 36 BCB 38 BCB 38 BCB 100%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa realisasi
capaian kinerja indikator jumlah situs budaya yang dilestarikan dari tahun ke
tahun memenuhi target yang telah ditetapkan. Dimana pada tahun 2014
sebanyak 35 Benda Cagar Budaya meningkat pada tahun 2015 sebanyak 36
Benda Cagar Budaya (BCB). Apabila dibandingkan dengan tahun 2016 maka
capaian kinerja indikator ini meningkat setiap tahunya.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator jumlah bangunan cagar budaya (BCB) dalam kondisi terlindungi
sehingga mencapai target dengan capaian 100%. Tidak semua masyarakat
pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB, sehingga perlu
upaya-upaya dari pemerintah agar dapat menyampaikan kesediaan bangunan
milik masyarakat dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 85
sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut.Kendala
lainnya bahwa keberadaan bangunan yang teridentifikasi sebagai bangunan
cagar budaya saaat ini telah berubah secara fisik, sehingga perlu dilaksanakan
pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi situs dan
bangunan cagar budaya.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 86
III.2. REALISASI ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
TAHUN 2016
URAIAN ANGGARAN TOTAL Prosentasi
PENDAPATAN 797,685,644,486.00 783,676,211,608.13 98.24%
PENDAPATAN ASLI
DAERAH 15,616,300,000.00 19,234,933,804.00 123.17%
Pendapatan Pajak Daerah 3,525,000,000.00 4,644,617,720.00 131.76%
Hasil Retribusi Daerah 591,300,000.00 467,581,500.00 79.08%
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
0.00 91,205.00
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
11,500,000,000.00 14,122,643,379.00 122.81%
DANA PERIMBANGAN 683,238,629,000.00 667,219,122,403.00 97.66%
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
14,035,151,000.00 15,258,729,529.00 108.72%
Dana Alokasi Umum 413,040,720,000.00 413,040,720,000.00 100.00% Dana Alokasi Khusus 256,162,758,000.00 238,919,672,874.00 93.27%
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
98,830,715,486.00 97,222,155,401.13 98.37%
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
17,472,792,486.00 14,336,900,102.00 82.05%
Pendapatan Lainnya 0.00 1,527,332,299.13 100.00%
Dana Desa 81,357,923,000.00 81,357,923,000.00 100.00%
BELANJA 879,938,701,378.00 791,678,225,192.00 89.97%
BELANJA TIDAK LANGSUNG
369,015,955,859.00 358,930,247,822.00 97.27%
Belanja Pegawai 256,512,025,963.60 248,409,314,919.00 96.84%
Belanja Hibah 9,480,000,000.00 8,924,077,900.00 94.14%
Belanja Bantuan Sosial 550,000,000.00 399,250,000.00 72.59%
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dan Partai Politik
101,614,602,810.40 100,496,006,918.00 98.90%
Belanja Tidak Terduga 859,327,085.00 701,598,085.00 81.65%
BELANJA LANGSUNG 510,922,745,519.00 432,747,977,370.00 84.70%
Belanja Pegawai 16,845,390,000.00 15,633,242,478.00 92.80%
Belanja Barang dan Jasa 131,853,043,958.01 105,586,210,740.00 80.08%
Belanja Modal 362,224,311,560.99 311,528,524,152.00 86.00%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 87
SURPLUS / DEFISIT (82,253,056,892.00) (8,002,013,583.87) 9.73%
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DAERAH
85,453,056,892.00 0.00 0.00%
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
85,453,056,892.00 0.00 0.00%
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN DAERAH
3,200,000,000.00 3,000,000,000.00 0.00%
Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah
3,200,000,000.00 3,000,000,000.00 0.00%
PEMBIAYAAN NETTO
82,253,056,892.00 (3,000,000,000.00) -3.65%
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
0.00 (11,002,013,583.87)
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 88
BAB IV
PENUTUP
Tahun 2016 merupakan Tahun ketiga pencapaian Sasaran Strategis yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2013-2018. Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan
analisis kinerja terhadap Sasaran Strategis yang telah di tetapkan dalam Penetapan
Kinerja Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2016, maka dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja terhadap Sasaran Strategis secara garis besar bermakna baik
dalam menunjang tercapainya Visi Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu “MITRA
YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”.
Namum disadari masih terdapat beberapa kelemahan dalam menjalankan
amanat sebagaimana yang telah dipercayakan oleh masyarakat dengan mengingat
tingkat ekspektasi masyarakat yang kian hari terus bertambah. Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara akan terus melakukan berbagai upaya dalam
mewujudkan masyarakat Minahasa Tenggara yang sejahtera
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
di susun untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja dan kiranya Laporan ini dapat
menjadi wujud komitmen dari Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara untuk
menciptakan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta kepemimpinan yang
baik, guna peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
Ratahan, Maret 2017
BUPATI MINAHASA TENGGARA
JAMES SUMENDAP