255
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA TAHUN 2018 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Jl. Dr. M. Ali Komp. RSUP Dr. Moch. Hoesin Palembang (351749) Telp : (0711) 354915 Fax : (0711) 321707 Email : [email protected] Wibesite : www.sumselprov.go.id

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAPORAN AKUNTABILITASKINERJA INSTANSI PEMERINTAH

ANGGARAN PENDAPATANBELANJA NEGARA

TAHUN 2018

PEMERINTAH PROVINSISUMATERA SELATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATANJl. Dr. M. Ali Komp. RSUP Dr. Moch. Hoesin Palembang (351749)Telp : (0711) 354915Fax : (0711) 321707Email : [email protected] : www.sumselprov.go.id

Page 2: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN Dinas KesehatanPemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 disusun adalah sebagai wujudpertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2018 dansebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan Casecading / Pohon Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan tahun 2018. Materi Laporan LAKIP APBN Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan ini berisikan pelaksanaan dari serangkaian program dan kegiatankesehatan yang mengacu kepada 4 (empat) tujuan dan 13 (tiga belas ) sasaran yang terdapatdalam CaseCading (Pohon Kinerja) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018.

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan pencapaian dari 13 (tiga belas) sasaran strategisterhadap keempat tujuan dalam Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatanpada tahun 2018, maka telah dilaksanakan sebanyak 16 program dan 62 kegiatan. Untukpengukuran keberhasilan dari keempat tujuan dan delapan sasaran strategis tersebut, telahditetapkan sebanyak 78 indikator kinerja. Dari keseluruhan indikator kinerja tersebut terlihatbahwa 52 indikator telah memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2018, 4 indikatoryang masih jauh mencapai target yang ditetpkan antara lain: (1) Persentase Fasyankes yangMemiliki Sumber Daya Kesehatan (SDK) sesuai Standar terealisasi 21,76 persen (2)Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPM terealisasi 9,97 persen (3)Cakupan Pengguna NAPZA yang Mendapat Rehab Medis terealisasi sebesar 4,8 persen (4)Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes & PKRT yang Memenuhi Syaratterealisasi 16,95 persen . Kelemahan utama yang dihadapi dalam penyusunan LAKIP APBNini adalah belum seluruh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan LAKIP APBN inidapat terpenuhi, termasuk di dalamnya informasi mengenai capaian indikator kinerja.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP) APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018ini masih dirasakan belum pada taraf sempurna dan mungkin belum dapat memenuhi harapanbagi para pengguna sebagai pihak pengambil keputusan. Oleh karena itu kritik dan saranyang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan dalam penyusunan LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN di masa yang akan datang sangatkami harapkan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 ini sebagai sarana pertanggungjawabankeberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja pada CaseCading/ Pohon Kinerja DinasKesehatan tahun 2018, untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan penyusunanperencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.

Palembang, Maret 2019

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan

Dra. Lesty Nurainy, Apt. M.KesPembina Utama Muda / IV.cNIP. 19620703 198903 2 002

Page 3: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 i

Page 4: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 ii

DAFTAR ISI

HAL

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Peran Strategis Dinas Kesehatan 3

1.3 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Prov. Sumsel 8

1.4 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip APBN 10

1.5 Sistematika Penyusunan Lakip APBN 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

2.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP)

11

2.2 Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan 2014-2018 13

2.4 Program & Kegiatan Pokok 27

2.5 Rencana Kinerja Tahun 2018 28

2.6 Penetapan Kinerja Tahun 2018 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

3.1 Metode Pengukuran Pencapaian Kinerja 29

3.2 Kerangka Pengukuran Kinerja 29

3.3 Evaluasi Kinerja 30

3.4 Analisis Akuntabilitas Kinerja 30

3.5 Analisis Atas Pencapaian Kinerja 30

3.6 Akuntabilitas Keuangan 128

BAB IV PENUTUP 131

LAMPIRAN

Page 5: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2018, merupakan sarana untuk menyampaikanpertanggungjawaban kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan beserta jajarannyakepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan baik yangterkait langsung maupun tidak langsung. Selain itu LAKIP APBN Dinas Kesehatan merupakanwujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalamtujuan/sasaran strategis. Tujuan/sasaran strategis tersebut mengacu pada Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan 2014-2018.

Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah “Sumatera Selatan Sehat,Mandiri, berkeadilan”. Dalam mencapai visi tersebut, Dinas Kesehatan sebagailembaga/institusi yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan dalampemerintahan untuk membantu Gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan daerahmempunyai empat misi yaitu; (1) Menjamin Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas &Terjangkau bagi seluruh Masyarakat Sumsel; (2) Meningkatkan Kemandirian Masyarakat untukHidup Sehat melalui Pendidikan Kesehatan kepada Masyarakat & Pemberdayaan Masyarakt; (3)Meningkatkan Profesionalitas SDM Kesehatan yang Berdaya Saing Global; (4) MengutamakanUpaya Peningkatan & Pencegahan dengan tidak mengabaikan Upaya Pengobatan & PemulihanKesehatan.

Dalam mencapai visi dan misi, Dinas Kesehatan menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategisyang akan dicapai dalam tahun 2014-2018, yaitu:

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Berbasis Masyarakat;

2. Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat dalam Membudayakan Perilaku Hidup Sehat;

3. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan;

4. meningkatnya Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga;

5. Tersedianya Fasyankes sesuai Standar;

6. Meningkatnya Kepesertaan JKN dan Kesehatan Rujukan;

7. Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan oleh Nakes & Kesehatan Tradisional;

8. Meningkatnya Surveilans dan Imunisasi;

9. Menurunnya Kejadian Penyakit Menular Langsung dan Vektor;

10. Meningkatnya Upaya Pengendalian dan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM),

Kesehatan Jiwa dan NAPZA;

11. Meningkatnya Pelayanan Kefarmasian di Fasyankes;

Page 6: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 iii

12. Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT);

13. Tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sesuai Standar.

Prioritas pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui program sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak

Pelaksanaan program ini meliputi Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal, pemantapanpelaksanaan ANC terpadu, koordinasi District Team Problem Solving (DTPS) Kesehatan Ibu danAnak, Kampanye Peduli Kesehatan Ibu dengan tujuan Meningkatkan persalinan di FasilitasKesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten pada tahun 2018 sebesar 88,4%, ibu hamil yangmendapatkan pelayanan antenatal ke – 4 (K4) pada tahun 2018 sebesar 94,8% dan bayi yangmendapatkan pelayanan kesehatan KN1 pada tahun 2018 sebesar 95,1%. Walaupunpencapaiannya fakultatif tapi kualitas hidup sudah membaik, rata- rata pendidikan dan derajatkesehatan yang membaik (perbaikan gizi keluarga dan pengetahuan ibu yang semakin membaik.

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Pelaksanaan program ini meliputi pemberian tambahan makanan dan vitamin,penanggulangan Kurang Gizi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat KurangYodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya, Pemberdayaanmasyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi serta penanggulangan gizi lebih dengan tujuanmenurunkan prevalensi Balita gizi buruk 0.04% tahun 2018 berarti sudah tercapai < 1% padatahun 2018, menurunkan prevalensi Balita gizi kurang sebesar 10,2 % pada tahun 2018 sertaStunting pada anak Balita 22,8% tahun 2018.

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

Menurunnya kematian akibat penyakit menular pada tahun 2018 yang ditandai dengan :keberhasilan pengobatan penyakit TB BTA (+) sebesar 87% pada tahun 2017, menurunnyaPrevalensi HIV/ AIDS sebesar 0,3 , Imunisasi Dasar Lengkap sebesar 99,3% dan menurunnyaangka kesakitan penyakit DBD sebesar 29 per 100.000 penduduk tahun 2018 .

4. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

Peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan kerja & Olahraga yang diukur denganpencapaian yang fakultatif persentase Kab/Kota yang melakukan Pengawasan Kualitas AirMinum dari 87,24% pada tahun 2018 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 70,08%,menurunnya persentase Kab/Kota yang melakukan Pengawasan Tempat-Tempat Umum dari81,70% pada tahun 2018 menjadi 82% pada tahun 2017, persentase Puskesmas yangmenyelenggarakan Kesehatan Kerja dari 79,47% meningkat dari tahun sebelumnya sebesar

Page 7: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 iii

70,58% dan Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Olahraga dari 60,70%meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 47,50% . Penyebab naik – turunnya pencapaiantersebut masih kurangnya peran tenaga kesehatan yang memberikan bimbingan kepadamasyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti penyuluhan kurangmenjadi prioritas utama.

5. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

Peningkatan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dapat diukur dari pencapaian cakupanRumah Sakit yang melaksanakan pelayanan sesuai standar sebesar 98% dan Persentase RumahSakit Mampu PONEK sebesar 57%.

6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

Penyediaan kebutuhan obat melalui penyediaan obat buffer stok, obat program, obatessensial dan obat generik sebesar 100%. Serta peningkatan pengawasan terhadap obat danbahan makanan berbahaya di masyarakat.

7. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

Menjamin setiap penduduk Sumatera Selatan untuk dapat mengakses pelayanan kesehatandisetiap jenjang pelayanan kesehatan melalui Program Jaminan Sosial Kesehatan SumselSemesta yang sudah dimulai sejak tahun 2008 dan pencapaian persentase kepersertaan pendudukterhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2018 sudah mencapai 100% .

8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar.

Pada tahun 2018 Akreditasi Puskesmas sebesar 99,13% dan Puskesmas yang telahmelakukan pelayanan sesuai standar sebesar 82,40% .

Page 8: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 (H) ayat 1 dijelaskan bahwa “setiaporang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkanlingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” danpada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 14 menyatakanbahwa “Pemerintah bertanggungjawab merencanakan, mengatur, meyelenggarakan,membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkauoleh masyarakat”.

Landasan konstitusional dan landasan operasional tersebut secara nyatamengamanatkan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan salah satu hak dasar masyarakatdalam hal ini atas pelayanan kesehatan adalah tanggung jawab negara. Negarabertanggungjawab untuk mengatur dan memastikan bahwa hak untuk hidup sehat bagiseluruh lapisan masyarakat dipenuhi termasuk bagi masyarakat miskin dan/atau tidakmampu.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasionaldisebutkan bahwa pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaanadminsitrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan,pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan danteknologi dibidang kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan salingmendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan setinggi-tingginya. Dalam pasal3 Peraturan Presiden tersebut juga disebutkan bahwa komponen pengelolaan kesehatandikelompokkan dalam sub sistem : (a) upaya kesehatan; (b) penelitian dan pengembangankesehatan; (c) pembiayaan kesehatan; (d) sumber daya manusia kesehatan; (e) sediaanfarmasi, alat kesehatan dan makanan; (f) manajemen, informasi dan regulasi kesehatan;dan (g) pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen BangsaIndonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidupsehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyasebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial danekonomi. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan yaitu setiap kebijakanpublik selalu memperhatikan dampak pada kesehatan.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis, berdayaguna, berhasilguna,bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sehinggatercipta Good Governance sesuai Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 serta InstruksiPresiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) dalam Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memiliki tugas dan fungsi untukmeingkatkan derajat kesehatan masyarakat di provinsi Sumatera Selatan yang setinggi-

Page 9: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 2

tingginya yang dalam pelaksanaannya belandaskan pada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) provinsi Sumatera Selatan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja APBN Dinas Kesehatan tahun 2018 disusun sebagaisalah satu bentuk pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dalammelaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan secara umum dan visi dan misi Dinas Kesehatan secara khusus. LaporanAkuntabilitas Kinerja APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salahsatu alat untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerka DinasKesehatan. Gambar dibawah ini menunjukkan keterkaitan posisi tanggung jawab Gubernurdibantu oleh SKPD Dinas Kesehatan dengan amanah dari rakyat/masyarakat.

Rakyat / Masyarakat

Gubernur

Dinas Kesehatan

TanggungJawab

Tugas BidangKesehatan

TanggungJawab

Amanah

Page 10: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 3

1.2. Peran Strategis Dinas Kesehatan

Kedudukan Dinas Kesehatan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerahdijelaskan bahwa urusan kesehatan adalah urusan wajib yang harus dilaksanakan olehPemerintah Daerah, dalam hal ini Gubernur menjalankan tugasnya diwilayahnya dibidangkesehatan melalui Dinas Kesehatan. Kedudukan Dinas Kesehatan selanjutnya dimuatdalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentangOrganisasi Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebagaimana telahbeberapa kali diubah, Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perubahan Keduaatas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang OrganisasiTata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Selatan, terakhir Peraturan Daerah Nomor 76Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi SumateraSelatan.

Dalam mewujudkan Visi “Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan BerdayaSaing Internasional”, maka Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah“Sumatera Selatan Sehat, Mandiri, Berkeadilan”.

Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

1. Menjamin pelayanan kesehatan yang Berkualitas dan terjangkau bagi SeluruhMasyarakat Sumatera Selatan.

2. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat melalui PendidikanKesehatan kepada Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat.

3. Meningkatkan Profesionalitas SDM Kesehatan yang Berdaya Saing Global.4. Mengutamakan Upaya Peningkatan dan Pencegahan dengan Tidak Mengabaikan

Upaya Pengobatan dan Pemulihan Kesehatan.

Sebagai salah satu bukti keberhasilan pembangunan kesehatan di Provinsi SumateraSelatan, maka pada tahun 2018 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkanbeberapa penghargaan di bidang kesehatan yaitu :

1. Pemenang Ketiga E-Aspirasi Tahun 2018 Tingkat Nasional di LingkunganKementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Kategori Pengelola WebsiteTingkat Dinas Kesehatan Provinsi ;

2. Juara III Lomba Sekolah Sehat SD Islam Az- Zahra Palembang dengan KategoriKinerja Terbaik (Best Performance) diberikan oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr.Nila Farid Moelek;

3. Juara III Lomba Sekolah Sehat SMA 3 Unggul Palembang dengan KategoriKinerja Terbaik (Best Performance) diberikan oleh Menteri Agama RI, LukmanHakim Saefudin;

4. Penghargaan Provinsi Sumsel dalam Menerapkan PERDA KTR Tingkat Nasionaldalam Acara Hari Tanpa Tembakau Tahun 2018, Piagam Penghargaan ini diberikanoleh Menteri Kesehatan RI;

5. Penghargaan atas Keberhasilan Mencapai ≥ 95% Cakupan Kampanye ImunisasiMR Fase II untuk Bupati Musi Banyuasin oleh Menteri Kesehatan RI;

Page 11: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 4

6. Penghargaan Pelaksana Terbaik Kedua Posyandu Tingkat Nasional untukPosyandu Kartini, Desa Mardiharjo, Kec. Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas;

7. Penghargaan Masyarakat Sudah Terbebas dari Perilaku Buang Air BesarSemberangan oleh Gubernur Sumatera Selatan diberikan Kab. Pali dinyatakansebagai Kab. SBS;

8. Provinsi dengan Kinerja Terbaik Keempat Dalam Pelaksanaan SKDR 2018diberikan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan oleh Direktur Surveilans &Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;

9. Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 dengan Predikat Nilai “A”(Memuaskan) kepada Provinsi Sumatera Selatan yang diberikan oleh KementerianPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

10. Satker terbaik tahun 2017 dengan Kategori Peringkat 1 Satker terbaik tingkatNasional diberikan oleh Dirjen P2P;

11. Penghargaan kategori pencapaian Tertinggi 1 atas pelaksanaan ElektronicMonitoring and Evaluation (E-Monev) Rencana Pembangunan di LingkunganKementerian Kesehatan tahun 2017 dengan Kategori Peringkat 1 Pelaporan E-Monev terbaik tingkat Nasional diberikan oleh Menteri Kesehatan R.I;

12. Peringkat 1 pengelola program Kesehatan Masyarakat terbaik tingkat Nasionaloleh Dirjen Kesehatan Masyarakat;

13. Terbaik Pertama Kinerja Pelaksanaan Anggaran Semester I Tahun 2018 Sertifikatdari Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan;

14. Peringkat Perak SNI Award 2018 untuk RS Khusus Mata Provinsi SumateraSelatan dengan Kategori Peringkat Perak Tingkat Nasional dari Badan StandarisasiNasional;

15. Top 99 Inovasi Pelayanan Publik SINOFIK Award 2018 untuk RS KhususMata Prov. Sumsel pada Program “EMPEK IKAN BELIDA” (Eyecamp Project;Inisiatif Kontra Kebutaan Bergerak Keliling Daerah) dengan Kategori Top 99Inovasi Pelayanan Publik SINOFIK Award 2018 diberikan oleh Menteri PAN danRB R.I;

16. Piagam Penghargaan dari Menteri PAN & RB kepada RS Khusus Mata Prov.Sumsel sebagai peserta United Nations Public Service Award 2018 kategoriReaching the Poorest and Most Vulnelebre through Inclusive Services andPartnerships dengan Kategori Sebagai peserta United Nations Public Service Award2018 kategori Reaching the Poorest and Most Vulnelebre through InclusiveServices and Partnerships diberikan oleh Menteri PAN dan RB R.I.

Penghargaan tersebut diatas diberikan atas inovasi program kesehatan yangdikembangkan di Sumatera Selatan, dukungan dan komitmen Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan terhadap kesehatan yang dibuktikan dengan alokasi anggaran kesehatanserta peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam sektor kesehatan.

Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016 tentangUraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pasal 4, maka tugasDinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah melaksanakan kewenangan daerahprovinsi dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah Provinsi.

Page 12: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 5

Fungsi1) Perumusan & penetapan di bidang kesehatan masyarakat,

pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanankesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber dayakesehatan;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanankesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber dayakesehatan;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatanmasyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,pelayanan kesehatan, kefarmasin, alat kesehatan sertasumber daya kesehatan;

4) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan danpemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsurorganisasi di lingkungan Dinas KesehatanProvinsi/Kabupaten/Kota;

5) Pengelolaan Barang Milik Negara yang menjaditanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi;

6) Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkuptugasnya;

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Daerah terkait dengan bidang kesehatan.8) Daerah terkait dengan bidang kesehatan.

Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

1) Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan danpengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumberdaya kesehatan;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalianpenyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan danpengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan serta sumberdaya kesehatan;

4) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasikepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota;

5) Pengelolaan Barang Milik Negara yang menjadi tanggung jawab Dinas KesehatanProvinsi;

6) Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;7) Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait dengan bidang

kesehatan.

Gambar dibawah ini menunjukkan keterkaitan antara tugas dan fungsi DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan :

Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan menurut Peraturan GubernurSumatera Selatan Nomor 76 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan.

TUGAS DAN FUNGSI

Kedudukan

Dinas Kesehatan Provinsi merupakanunsur pelaksana urusan pemerintahanyang menjadi kewenangan daerahProvinsi di bidang kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi merupakanunsur penunjang urusan pemerintahanyang menjadi kewenangan daerahProvinsi di bidang kesehatan

Tugas

melaksanakan kewenangandaerah provinsi dan tugaspembantuan yang ditugaskankepada daerah Provinsi

Page 13: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 6

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 2 tahun 2006 tentang SistemKesehatan Provinsi Sumatera Selatan bahwa Upaya kesehatan dikategorikan dalam 3(tiga) kategori, yaitu kesehatan perorangan, kesehatan masyarakat, dan kesehatankewilayahan keterpaduan ketiga jenis pelayanan kesehatan ini dengan didukung olehpengelolaan adminstrasi kesehatan, informasi kesehatan, dumber daya kesehatan, upayakesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmupengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta pengaturan hukum kesehatanketerpaduan unsur-unsur tersebut diharapkan dapat menjamin tercapainya derajatkesehatan yang setinggi-tingginya. Hal tersebut selaras dengan kriteria sistem kesehatanyang baik menurut WHO-SEARO yang berbunyi sebagai berikut :

“A good health system dilivers QUALITY SERVICES to all people, when andwhere they need them. The exact configuration of services varies from country to countrybut in all case requires a robust financing mechanism, a well-trained and adequatelypaid workforce, reliable information on which to base decisions and policies, wellmaintained facilities and logistics to deliver quality medicines and technologies”.

Pada Case Cading / Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera SelatanTahun 2018, tema prioritas pembangunan kesehatan adalah “penitikberatan pembangunanbidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif melalui peningkatankesehatan masyarakat dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih,pengurangan wilayah kumuh, peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sertamengatasi masalah gizi masyarakat”. Sejalan dengan itu maka proiritas pembangunankesehatan difokuskan pada delapan fokus prioritas, yaitu :

1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita;2. Perbaikan status gizi masyarakat;3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan

lingkungan;4. Pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan;5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan

penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan;6. Peningkatan jaminan kepada masyarakat untuk menedapatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau;7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan;8. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Prioritas pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui program sebagai berikut :

1. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Pelaksanaan program ini meliputi Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal,pemantapan pelaksanaan ANC terpadu, koordinasi District Team Problem Solving(DTPS) Kesehatan Ibu dan Anak, Kampanye Peduli Kesehatan Ibu dengan tujuanMeningkatkan persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompetenpada tahun 2018 sebesar 88,4%, ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke –4 (K4) pada tahun 2018 sebesar 94,8% dan bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatanKN1 pada tahun 2018 sebesar 95,1%. Walaupun pencapaiannya fakultatif tapi kualitas

Page 14: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 7

hidup sudah membaik, rata- rata pendidikan dan derajat kesehatan yang membaik(perbaikan gizi keluarga dan pengetahuan ibu yang semakin membaik.

2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Pelaksanaan program ini meliputi pemberian tambahan makanan dan vitamin,penanggulangan Kurang Gizi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan AkibatKurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya,Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi serta penanggulangangizi lebih dengan tujuan menurunkan prevalensi Balita gizi buruk 0.04% tahun 2018berarti sudah tercapai < 1% pada tahun 2018, menurunkan prevalensi Balita gizi kurangsebesar 10,2 % pada tahun 2018 serta Stunting pada anak Balita 22,8% tahun 2018.

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;

Menurunnya kematian akibat penyakit menular pada tahun 2018 yang ditandaidengan : keberhasilan pengobatan penyakit TB BTA (+) sebesar 87% pada tahun 2017,menurunnya Prevalensi HIV/ AIDS sebesar 0,3 , Imunisasi Dasar Lengkap sebesar99,3% dan menurunnya angka kesakitan penyakit DBD sebesar 29 per 100.000penduduk tahun 2018 .

4. Program Pengembangan Lingkungan Sehat;

Peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan kerja & Olahraga yang diukurdengan pencapaian yang fakultatif persentase Kab/Kota yang melakukan PengawasanKualitas Air Minum dari 87,24% pada tahun 2018 meningkat dari tahun sebelumnyasebesar 70,08%, menurunnya persentase Kab/Kota yang melakukan PengawasanTempat-Tempat Umum dari 81,70% pada tahun 2018 menjadi 82% pada tahun 2017,persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja dari 79,47%meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 70,58% dan Persentase Puskesmas yangmenyelenggarakan Kesehatan Olahraga dari 60,70% meningkat dari tahun sebelumnyasebesar 47,50% . Penyebab naik – turunnya pencapaian tersebut masih kurangnya perantenaga kesehatan yang memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang pentingnyaperilaku hidup bersih dan sehat seperti penyuluhan kurang menjadi prioritas utama.

5. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;

Peningkatan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dapat diukur dari pencapaiancakupan Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan sesuai standar sebesar 98% danPersentase Rumah Sakit Mampu PONEK sebesar 57%.

6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;

Penyediaan kebutuhan obat melalui penyediaan obat buffer stok, obat program,obat essensial dan obat generik sebesar 100%. Serta peningkatan pengawasan terhadapobat dan bahan makanan berbahaya di masyarakat.

Page 15: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 8

7. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan;

Menjamin setiap penduduk Sumatera Selatan untuk dapat mengakses pelayanankesehatan disetiap jenjang pelayanan kesehatan melalui Program Jaminan SosialKesehatan Sumsel Semesta yang sudah dimulai sejak tahun 2008 dan pencapaianpersentase kepersertaan penduduk terhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) padatahun 2018 sudah mencapai 100% .

8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar.

Pada tahun 2018 Akreditasi Puskesmas sebesar 99,13% dan Puskesmas yang telahmelakukan pelayanan sesuai standar sebesar 82,40% .

1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 45 Tahun 2017, StrukturOrganisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan seperti bagan dibawah ini :

Page 16: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 9

KEPALA BIDANGKESEHATAN MASYARAKAT

H. FERY FAHRIZAL, SKM., M.KM.NIP. 196802101990031001 (IV/a)

KEPALA DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

Dra. LESTY NURAINY, Apt.,M.KesPEMBINA UTAMA MUDA IV/C

NIP. 196207031989032002

KEPALA SEKSISUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

YUSNITA SATYAFITRI, SKM., M.M.NIP. 197506061999032002 (III/d)

BAGAN SUSUNAN ORGANISASIDINAS KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA SELATANTAHUN 2018

KEPALA BIDANGSUMBER DAYA KESEHATAN

Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt.NIP. 196212291989031008 (IV/b)

KEPALA SEKSIKEFARMASIAN

Ir. DAVID SIMANJUNTAK, M.Si.NIP. 196109181985011002 (IV/a)

SEKRETARIS

dr.H. TRISNAWARMAN, M.Kes.NIP. 196609092006041008 (IV/a)

KEPALA SEKSIALAT KESEHATAN

TERRY SUCIATI NINGRUM, ST., M.Si.NIP. 197406061998032003 (IV/a)

KEPALA SEKSIPELAYANAN KESEHATAN PRIMER

dr. UKE VERONIKANIP. 197802232006042012 (III/d)

KEPALA SEKSIPELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM.NIP. 198102272005011005 (III/d)

KEPALA SEKSIPELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Shella Oktarina, S.KM, MMNIP. 19731008 199703 2 001 (III/d)

KEPALA SUB BAGIANPERENCANAAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

DEDY IRAWAN, SKM., M.KM.NIP. 198202152005011003 (III/c)

KEPALA BIDANGPELAYANAN KESEHATAN

dr. WIDYA ANGGRAINI, MARS.NIP. 197604062009022004 (III/d)

KEPALA DINAS

Dra.LESTY NURAINY, Apt., M.Kes.PEMBINA UTAMA MUDA IV/c

NIP. 196207031989032002

KEPALA BIDANGPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

FERRY YANUAR, SKM., M.Kes.NIP. 197607132009021002 (III/d)

............................................

KEPALA SEKSIKESEHATAN KELUARGA DAN GIZI

MASYARAKAT

dr. LISA MARNIYATI, M.KM.NIP. 198203102006042008 (III/d)

KEPALA SEKSISURVEILANS DAN IMUNISASI

H. YUSRI, SKM.NIP. 197605221996031002 (III/c)

KEPALA SEKSIPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

MENULAR

H. MUYONO, S.Sos, M.KesNIP.196607151988031008 (IV/a)

KEPALA SEKSIPROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

H.IMAM SUBROTO, SKM., M.Kes.NIP. 197610071996031001 (III/d)

KEPALA SEKSIKESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN

KERJA DAN OLAHRAGA

MARTINDRA MIRLANSYAH, S.KMNIP. 196603201988021001 (III/d)

KEPALA SEKSIPENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA

dr.H. ICON HARIZONNIP. 198407032009021004 (III/d)

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA SELATANNOMOR : 45 TAHUN 2017TANGGAL : 24 Oktober 2017

KEPALA SUB BAGIANKEUANGAN

Suciati, SE, M.SiNIP. 19690203 199203 2 005 (III/c

KEPALA SUB BAGIANUMUM DAN KEPEGAWAIAN

H. SIRWAN SANUSI, SE., M.Si.NIP. 196311151983121001 (IV/a)

KELOMPOKJABATAN FUNGSIONAL

UNIT PELAKSANATEKNIS DINAS

Page 17: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 10

1.4. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP APBN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP) APBN Tahun 2018 adalah :

1) Dapat diketahuinya kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun;2) Dapat diketahuinya hasil program dan kegiatan yang telah dilaksanakan serta

evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tersebut;3) Sebagai dasar untuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya;4) Tertibnya pengadministrasian hasil kegiatan;5) Sebagai bukti laporan program dan hasil kegiatan kepada Pemerintah Daerah

1.5. Sistematika Penyusunan LAKIP APBN

Berdasarkan pada PermenPAN dan RB nomor 53 tahun 2014 tentang maka sistematikapenyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 adalahsebagai berikut :

Bab I (Pendahuluan) menjelaskan gambaran umum Dinas Kesehatan Provinsi SumateraSelatan, aspek strategis Dinas Kesehatan serta permasalahan utama (strategic issued) yangsaat ini.

Bab II (Perencanaan Kinerja) menjelaskan tentang ikhtisar beberapa hal penting dalamperencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja)

Bab III (Akuntabilitas Kinerja) menjelaskan tentang pencapaian sasaran-sasaran DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan dengan pengungkapan dan penyajian hasil daripengukuran kinerja.

Bab IV (Penutup) berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan.

Lampiran berisi dokumen Penetapan Kinerja dan Pengukuran Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan.

Page 18: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 11

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

2.1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangkaupaya mewujudkan good govermance dan sekaligus result oriented goverment. SAKIPmerupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja (Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan kinerja.

Upaya penguatan sistem akuntabilitas kinerja APBN di Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan dilakukan secara menyeluruh tertutam dengan dibentuknya TimPenyusunan LAKIP APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan denganbekoordinasi setiap bidang di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dalam rangkapenguatan pada beberapa komponen antara lain perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi. Dengan katalain SAKIP tidak hanya meliputi satu komponen saja sehingga penguatannya memerlukanupaya menyeluruh dari unit organisasi yang terkait. Berikut gambaran SAKIP secara umum.

Page 19: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 12

Perencanaan merupakan salah satu komponen yang menjadi langkah awal dalamsistem akuntabilitas kinerja. Kebijakan Case Cading / Pohon Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 yang salah satu misinya berbunyi “MeningkatkanPemerataan yang Berkeadilan” dengan sasaran pembangunan kesejahteraan rakyatdibidang kesehatan sebagai berikut :

1. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Berbasis Masyarakat;2. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam membudayakan Perilaku Hidup

Sehat;3. Menurunnya Stunting pada anak Balita;4. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan dan ketersediaan air bersih dan5. Menurunnya kesakitan akibat penyakit menular (TB, HIV/AIDS, Malaria dan

DBD)

Penetapan sasaran pembangunan kesehatan tersebut, merupakan bagian dari sasaranutama pembangunan daerah provinsi Sumatera Selatan yang digambarkan dalam skemasebagai berikut :

Page 20: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 13

2.2 Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan 2014 - 2018

Pembangunan Daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkankapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal danprofesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta mengelola sumber dayaekonomi daerah. Pembangunan Daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakanmasyarakat di seluruh daerah sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkanmasyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram.Pembangunan Daerah juga memperluas pilihan yang dapat dilakukan oleh masyarakat bagipeningkatan harkat, martabat, dan harga diri. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-UndangDasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhakmemperoleh pelayanan kesehatan.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat di lihat daripencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut,salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selainpendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatanmerupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yangpada gilirannya dapat mendukung percepatan pembangunan nasional.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan amanatUUD 1945 pasal 28 H, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah menyusunrencana strategi (renstra) yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan yang harusdilakukan dalam rangka mencapai target (indikator) kinerja yang telah ditetapkan. Tahapan-tahapan kegiatan pembangunan kesehatan tersebut dituangkan dalam bentuk RencanaStrategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 - 2018.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Perangkat DaerahProvinsi mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraanpemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi daerah yaitu“Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan Berdaya Saing Internasional”.Sedangkan misi yang terkait dengan bidang kesehatan adalah misi “MeningkatkanPemerataan yang Berkeadilan”.

Untuk mencapai visi dan misi daerah Sumatera Selatan tersebut, Dinas Kesehatandituntut untuk mempunyai visi, misi dan strategi, sasaran, program kegiatan yangdituangkan dalam bentuk Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan.Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 – 2018ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatannomor : 06/SK/DINKES/2014.

Page 21: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 14

Visi dan Misi

Dalam rangka mewujudkan visi Provinsi Sumatera Selatan tersebut, maka visi DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan adalah “Sumatera Selatan Sehat, Mandiri,berkeadilan” dan mewujudkan visi tersebut, maka Misi Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan adalah sebagai berikut :

1. Menjamin pelayanan kesehatan yang Berkualitas dan terjangkau bagi SeluruhMasyarakat Sumatera Selatan.

Amanat Amandemen UUD 1945 Pasal 28 menyatakan bahwa (a) Setiap orang berhakhidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baikdan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan (b) Negara bertanggungjawab ataspenyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang layak. Disisi lain denganketerbatasan yang ada di masyarakat baik dari segi finansial maupun letak geografis,sehingga kebutuhan akan pelayanan kesehatan tidak dapat terpenuhi. Kebutuhan pelayanankesehatan yang bermutu dan terjangkau akan bisa tercapai apabila memiliki ketersediaansarana dan prasarana kesehatan yang memadai sesuai dengan standard dan mudah dijangkauoleh masyarakat.Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dimaksud adalah mulai dari tingkatpuskesmas sebagai ujung tombak pelayanan primer sampai kepada rumah sakit daerah.Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bertekad untuk mencegah, jangan sampai adamasyarakat yang tidak terlayani terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan melalui JaminanSosial Kesehatan (Jamsoskes) Sumsel Semesta, oleh karena itu Program Jamsoskes SumselSemesta masih tetap dilanjutkan sampai tahun 2018 sesuai dengan Road Map JaminanKesehatan Nasional.

2. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui pendidikankesehatan kepada masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.

Paradigma Baru pembangunan kesehatan adalah berorientasi kepada individu danmasyarakat yang sehat agar mereka (individu dan masyarakat) dapat memelihara danmeningkatkan kesehatannya secara mandiri. Individu dan Masyarakat yang mandiri untukhidup sehat adalah suatu kondisi dimana Individu dan Masyarakat menyadari, mau, danmampu untuk mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi,sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakittermasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidakmendukung untuk hidup sehat. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehatakan berdampak positif terhadap penurunan beban anggaran kesehatan untuk biayapengobatan (kuratif).

3. Meningkatkan profesionalitas SDM Kesehatan yang berdaya Saing Global.

Kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memberikan kepuasan kepadaindividu dan masyarakat, sangat tergantung kepada kualitas dan integritas SDM Kesehatan.Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan mendorong peningkatan jumlah SDMKesehatan professional yang berakhlakul karimah; jujur, berkomitmen, pekerja keras,

Page 22: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 15

kreatif dan inovatif; dengan cara perbaikan mutu kurikulum pendidikan Kesehatan yangmemadukan aspek ilmiah dan spiritual, serta melakukan pembinaan yang berkelanjutan.

4. Mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan dengan tidak mengabaikanupaya pengobatan dan pemulihan kesehatan.

Paradigma baru pembangunan kesehatan menempatkan pelayanan kesehatan bukanhanya di Rumah Sakit dan Poliklinik atau pelayanan kesehatan tidak hanya berfungsimenyembuhkan dan memulihkan, tetapi mencakup dan mengutamakan upaya peningkatan(promotif) dan upaya pencegahan (preventif), sehingga tenaga pelayanan kesehatan yangutama –pun adalah tenaga yang mempunyai kompetensi kesehatan masyarakat. Dan sasaranutama pelayanan kesehatan adalah kelompok atau masyarakat yang sehat.

Tujuan dan SasaranTujuan

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatantahun 2014 - 2018, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Kemandirian untuk Hidup Sehat;2. Mewujudkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas;3. Terwujudnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;4. Mewujudkan Ketersediaan Sumber Daya Kesehatan.

Pembangunan kesehatan yang berhasil-guna dan berdaya-guna dapat dicapai melaluipembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasikesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologikesehatan, serta hukum kesehatan. Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiridari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pertanggung jawabanpenyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan tahun 2014 – 2018, sesuai dengan tujuan diatas adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan Kemandirian untuk Hidup SehatUntuk mewujudkan tujuan tersebut, telah ditetapkan 4 (empat) sasaranstrategis yaitu :

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan Berbasis Masyarakat

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 11 (sebelas) indikator kinerja pencapaiannya sebagaiberikut :

1) Persentase persalinan di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatanyang berkompeten;

2) Persentase bayi dan balita yang mendapat pemantauan tumbuh

Page 23: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 16

kembang;3) Prevalensi Stunting pada balita;4) Persentase ibu hamil yang mendapatkan Pelayanan Antenatal Ke – 4

(K4);5) Persentase bayi yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan KN 1;6) Persentase Puskesmas yang melaksanakan pemantauan tumbuh

kembang balita;7) Persentase anak didik kelas 1,7 dan 10 yang mendapatkan pelayanan

kesehatan;8) Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan;9) Persentase anak balita yang diukur Berat Badan (D/S);10) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

Ekslusif;11) Persentase remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah.

b. Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat dalam MembudayakanPerilaku Hidup Sehat

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 3 (tiga) indikator kinerja sebagai berikut :

1) Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri;2) Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS;3) Persentase Posyandu Aktif.

c. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 4 (empat) indikator sebagai berikut :

1) Persentase Kab/Kota yang melakukan Pengawasan Kualitas AirMinum;

2) Persentase Kab/Kota yang melakukan Pengawasan TTU;3) Persentase Kab/Kota yang melakukan pengawasan TPM;4) Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM.

d. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 3 (tiga) indikator sebagai berikut :

1. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja danOlahraga;

2. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja;3. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Olahraga.

2) Mewujudkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan yangBerkualitas

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran

Page 24: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 17

strategis, yaitu :

a. Tersedianya Fasyankes sesuai Standar

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 5 (lima) indikator kinerja, sebagai berikut :

1) Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi;2) Persentase Rumah Sakit Terakreditasi ;3) Persentase Puskesmas Terakreditasi;4) Jumlah Rumah Sakit Umum Daerah yang Siap Diakreditasi;5) Jumlah Puskesmas yang Siap Diakreditasi.

b. Meningkatnya Kepesertaan JKN dan Kesehatan Rujukan

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 11 (sebelas) indikator kinerja, sebagai berikut :

1. Universal Coverage Jaminan Kesehatan;2. Persentase Masyarakat yang memiliki Jaminan Kesehatan;3. Persentase Masyarakat yang Terlayani oleh PSC Kab/Kota;4. Cakupan Rumah Sakit yang melaksanakan Pelayanan sesuai Standar;5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Haji;6. Jumlah Kab/Kota yang Integrasi ke Program JKN;7. Persentase Peserta PPU JKN;8. Persentase Peserta PBPU Mandiri JKN;9. Persentase Rumah Sakit Mampu PONEK;10. Cakupan Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk Pembentukan PSC 119;11. Hasil Pemeriksaan yang diinput di Siskohatkes.

c. Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan oleh Nakes & KesehatanTradisional

Untuk mengukur keberhasilan terhadap capaian sasaran strategis tersebut,maka telah ditetapkan 6 (enam) indikator kinerja, sebagai berikut :

1. Indeks Keluarga Sehat;2. Persentase Puskesmas yang mencapai Total Coverage Program

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;3. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan

Tradisional;4. Persentase Puskesmas yang melakukan Kunjungan Rumah Keluarga

Sehat;5. Persentase Puskesmas yang telah melakukan Pelayanan sesuai

Standar;6. Persentase Puskesmas yang telah melaksanakan Pelayanan Kesehatan

Tradisional.

Page 25: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 18

3) Terwujudnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Untuk mewujudkan tujuan kedua tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaranstrategis, yaitu :

a. Meningkatnya Surveilans dan Imunisasi

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadapcapaian sasaran strategis tersebut ada 6 (enam) indikator, yaitu:

1) Imunisasi Dasar Lengkap;2) Persentase Desa Universal Child Imunisation;3) Persentase Masyarakat yang terdampak KLB & Bencana yang

dilayani kesehatan;4) Persentase Kasus KLB yang ditangani kurang dari 24 jam;5) Persentase Bayi usia 0 – 11 bulan yang mendapatkan antigen

imunisasi dasar;6) Persentase Anak yang mendapat imunisasi lanjut.

b. Menurunnya Kejadian Penyakit Menular Langsung dan Vektor

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadapcapaian sasaran strategis tersebut ada 14 (empat belas) indikator, yaitu:

1. Prevalensi HIV / AIDS;2. CDR TBC;3. Kab/Kota yang Eliminasi Malaria;4. Insidance Rate DBD;5. Pemeriksaan HIV pada Populasi usia diatas 15 tahun;6. Persentase Penderita HIV yang diobati;7. Kasus Baru Kusta yang menyelesaikan Pengobatan Tepat Waktu;8. Cakupan Penemuan Pneumonia Balita;9. Sucsess Rate TBC;10. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B

pada ibu hamil;11. Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan Pengendalian Vektor Terpadu;12. Persentase Kab/Kota dengan Kebijakan Gerakan Satu Rumah Satu

Jumantik;13. Lyssa pada Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies;14. Jumlah Kab/kota yang Endemis yang Angka Mikrofilaria Rate

kurang dari 1 persen.

c. Meningkatnya Upaya Pengendalian dan Deteksi Dini Penyakit TidakMenular (PTM), Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadapcapaian sasaran strategis tersebut ada 6 (enam) indikator, yaitu:

1) Persentase Posbindu PTM Aktif;2) Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada ODGJ;

Page 26: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 19

3) Cakupan Pengguna NAPZA yang mendapat Rehab Medis;4) Persentase Puskesmas Pandu PTM;5) Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan

Jiwa;6) Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Aktif.

4) Mewujudkan Ketersediaan Sumber Daya Kesehatan

Untuk mewujudkan tujuan kedua tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaranstrategis, yaitu :

a. Meningkatnya Pelayanan Kefarmasian di Fasyankes

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadapcapaian sasaran strategis tersebut 2 (dua) indicator yaitu :

1) Persentase Fasyankes yang melaksanakan Pelayanan Kefarmasiansesuai standar;

2) Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kefarmasiansesuai standar.

b. Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan Alat Kesehatan danPerbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadapcapaian sasaran strategis tersebut ada 3 (tiga) indikator yaitu :

1) Persentase produk dan sarana produksi distribusi Alkes dan PKRTyang memenuhi syarat;

2) Persentase sarana Produksi dan Distribusi yang memenuhi syaratCara Produksi Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dan CaraDistribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB);

3) Persentase produk Alkes dan PKRT yang memenuhi syarat kesehatanberdasarkan jumlah Alkes dan PKRT yang di Sampling.

c. Tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sesuaiStandar

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadapcapaian sasaran strategis tersebut ada 4 (empat) Indikator, yaitu :

1) Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan (SDK)sesuai Standar;

2) Persentase Fasyankes yang memiliki SDMK sesuai Standard anKompetensi;

3) Persentase Fasyankes yang memiliki SDMK sesuai Standar;4) Persentase SDM Kesehatan yang memiliki STR (Surat Tanda

Registrasi).

Page 27: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 20

Strategi

Untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan pada tahun 2018, dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan, makadalam periode 2014 – 2018 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi sebagaiberikut :

1) Meningkatkan system pencatatan dan pelaporan ketersediaan dan pemakaian obatsecara berjenjang

2) Menjamin ketersediaan obat buffer stock untuk program kesehatan danpenanggulangan bencana

3) Meningkatkan fasilitas kesehatan yang memenuhi standard dari tingkatpuskesmas sampai rumah sakit

4) Meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan yang bermutu di seluruh jenjangpelayanan kesehatan.

5) Meningkatkan system pendataan riil untuk menjamin ketersediaan data sasaran6) Memperbaiki system manajemen kesehatan yang meliputi informasi kesehatan,

keuangan, SDM dan perpu serta administrasi kesehatan.7) Meningkatkan pelayanan jaminan social kesehatan bagi masyarakat sumatera

selatan8) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan9) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang PHBS

10) Meningkatkan kerjasama LS dan Swasta11) Meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional, alternative dan

komplementer12) Meningkatkan sosialisasi tentang jaminan kesehatan nasional secara

berkelanjutan.13) Memenuhi ketersediaan SDM kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan14) Meningkatkan mutu SDM kesehatan melalui uji kompetensi15) Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi nakes potensial16) Meningkatkan mutu fasyankes melalui registrasi dan akreditasi fasyankes serta

bindal terhadap institusi diknakes17) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dengan pendataan seluruh

ibu hamil, bersalinan dan nifas dengan melibatkan kader, PKK, dan LS18) Penguatan system rujukan maternal neonatal19) Peningkatan cakupan program KB20) Penjaringan neonatal, bayi dan balita melibatkan kader, pkk dan LS21) Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi balita sesuai standar22) Meningkatkan pelayanan pada kelompok sasaran 1000 HPK (hari pertama

kehidupan)23) Meningkatkan pendidikan gizi dan pemberdayaan masyarakat24) Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi25) Meningkatnan sarana dan prasarana program pencegahan, pengendalian penyakit

menular dan tidak menular26) Meningkatkan kualitas program pencegahan, pengendalian penyakit menular dan

tidak menular

Page 28: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 21

27) Meningkatkan cakupan program kesehatan lingkungan28) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan lingkungan.

Kebijakan

Arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah :

1) Membangun system informasi kesehatan terpadu sampai tingkat provinsi2) Penyediaan obat buffer stock setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan program

pelayanan kesehatan3) Penyediaan fasilitas kesehatan memenuhi standar4) Pengangkatan tenaga dokter dan bidan PTT daerah melalui seleksi sesuai dengan

kompetensi dan standar mutu5) Penggunaan data sasaran riil terutama untuk pelayanan ibu dan anak serta

pelayanan program gizi6) Penyedian sharing anggaran jamsoskes sumsel semesta7) Seluruh desa menjadi desa siaga aktif dan berkesinambungan8) Penyediaan sarana dan prasarana promosi kesehatan9) Peran serta aktif sector swasta (CSR) dalam bidang kesehatan.10) Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tradisional, alternative

dan komplementer11) Seluruh badan usaha dan masyarakat yang mampu di wilayah sumatera selatan

wajib ikut serta dalam program JKN.12) Pendistribusian tenaga kesehatan secara merata di setiap fasyankes13) Semua ibu hamil harus mendapatkan pelayanan ANC14) Semua ibu bersalin harus melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan dan

difasilitas kesehatan.15) Semua neonatus, bayi dan balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar16) Intervensi pelayanan gizi focus pada 1000 HPK17) Seluruh Bayi dan balita harus ditimbang setiap bulan.18) Penyediaan sarana dan prasarana program pencegahan dan pengendalian

penyakit menular dan tidak menular19) Pembinaan dan pengendalian terhadap program sesuai dengan protap20) Kabupaten/Kota sehat, sekolah sehat21) Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat22) Program percepatan sanitasi pemukiman

Program dan Kegiatan

Mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006, tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsiserta berdasarkan kategori fungsi, maka Dinas Kesehatan memiliki program dan kegiatansebagai berikut :

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatana. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatanb. Peningkatan pemerataan obat dan pebekalan kesehatan

Page 29: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 22

c. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutamapenduduk miskin

d. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakite. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatanf. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakata. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannyab. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatanc. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan

jaringannyad. Revitalisasi sistem kesehatane. Peningkatan kesehatan masyarakatf. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencanag. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatanh. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaani. Pembinaan pelayanan kesehatan olah raga di Kabupaten / Kotaj. Pemeriksaan kebugaran PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatank. Dukungan pelaksanaan event - event olahraga Tingkat Nasional maupun

Internasionall. Pembinaan Pelayanan kesehatan jiwam. Pembinaan pelayanan kesehatan gigi dan mulutn. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan di Puskesmas Pemeriksaan

kesehatan hajio. Pembinaan dan peningkatan kapasitas petugas dalam program kesehatan

inderap. Monev pelayanan kesehatan haji di Kabupaten / kotaq. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

3. Program Pengawasan Obat dan Makanana. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat makananb. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahayac. Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanand. Peningkatan penyelidikan dan penegakan hukum di bidang obat dan

makanane. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesiaa. Fasilitas pengembangan dan penelitian teknologi produksi tanaman obatb. Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam Indonesiac. Peningkatan promosi obat bahan alam Indonesia di dalam dan di luar negerid. Pengembangan sistem dan layanan informasi terpadue. Peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkaitf. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakata. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

Page 30: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 23

b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehatc. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatand. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatane. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakata. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizib. Pemberian tambahan makanan dan vitaminc. Penanggulangan Kurang Gizi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan

Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan ZatGizi Mikro lainnya.

d. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizie. Penanggulangan Gizi Lebihf. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

7. Program Pengembangan Lingkungan Sehata. Peningkatan Kualitas Lingkungan Sehat, Prilaku Sehat dan Pemberdayaan

Masyarakat.b. Peningkatan Akses Sarana Sanitasi.c. Peningkatan Program PAMSIMAS dan PPSPd. Peningkatan Pengelolaan Kualitas Sanitasi Tempat – Tempat Umume. Peningkatan Hygiene dan Sanitasi Pangan yang memenuhi syarat kesehatanf. Pengadaan Sarana Food Securityg. Pemeriksaan Kualitas Air Minum dan Air Bersih di PDAM Kabupaten /

Kotah. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehati. Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehatj. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehatk. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menulara. Penyemprotan/fogging sarang nyamukb. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan foggingc. Pengadaan vaksin penyakit menulard. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolahe. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menularf. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemikg. Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menularh. Peningkatan imunisasii. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabahj. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakitk. Pengadaan Posbindu Kitl. Pembinaan Posbindu Kabupaten / Kotam. Screening IVA dan CBEn. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 31: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 24

9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatana. Penyusunan standar pelayanan kesehatanb. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatanc. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatand. Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatane. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatanf. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

10. Program Pelayanan Penduduk Miskina. Pelayanan operasi katarakb. Pelayanan kesehatan THTc. Pelayanan operasi bibir sumbingd. Pelayanan sunatan massale. Penanggulangan ISPAf. Penanggulangan penyakit cacingang. Pelayanan kesehatan kulit dan kelaminh. Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapari. Pelayanan kesehatan akibat lumpuh layuj. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana RS/RS Jiwa/RSParu/RS Mataa. Pembangunan rumah sakitb. Pembangunan ruang poliklinik rumah sakitc. Pembangunan gudang obat/apotikd. Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (WIP, VIP, Kelas, I, II, dan III)e. Pengembangan ruang gawat daruratf. Pengembangan ruang ICU, ICC, NICUg. Pengembangan ruang operasih. Pengembangan ruang terapii. Pengembangan ruang isolasij. Pengembangan ruang bersalink. Pengembangan ruang incubatorl. Pengembangan ruang bayim. Pengembangan ruang laboratorium rumah sakitn. Pembangunan kamar jenazaho. Pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakitp. Rehabilitasi bangunan rumah sakitq. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakitr. Pengadaan obat-obatan rumah sakits. Pengadaan ambulance/mobil jenazaht. Pengadaan mebeuler rumah sakitu. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien,

laundry, ruang tunggu dan lain-lain).v. Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit

Page 32: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 25

w. Pengadaan pencetakan administrasi dan surat-menyurat rumah sakitx. Pengembangan tipe rumah sakity. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

12. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakitjiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mataa. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakitb. Pemeliharaan rutin/berkala ruang poliklinik rumah sakitc. Pemeliharaan rutin/berkala gudang obat/apotikd. Pemeliharaan rutin/berkala ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas

I, II, dan III)e. Pemeliharaan rutin/berkala ruang gawat daruratf. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ICU, ICCU, NICUg. Pemeliharaan rutin/berkala ruang operasih. Pemeliharaan rutin/berkala ruang terapii. Pemeliharaan rutin/berkala ruang isolasij. Pemeliharaan rutin/berkala ruang bersalink. Pemeliharaan rutin/berkala ruang inkubatorl. Pemeliharaan rutin/berkala ruang bayim. Pemeliharaan rutin/berkala ruang rontgenn. Pemeliharaan rutin/berkala ruang laboratorium rumah sakito. Pemeliharaan rutin/berkala kamar jenazahp. Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakitq. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakitr. Pemeliharaan rutin/berkala mobil ambulance/jenazahs. Pemeliharaan rutin/berkala mebeuler rumah sakitt. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah sakitu. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

13. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatana. Kemitraaan asuransi kesehatan masyarakatb. Kemitraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menularc. Kemitraan pengolahan limbah rumah sakitd. Kemitraan alih teknologi kedokteran dan kesehatane. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedisf. Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukang. Kemitraan pengobatan bagi pasien yang kurang mampuh. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

14. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balitaa. Penyuluhan kesehatan anak balitab. Immunisasi bagi anak balitac. Rekrutmen tenaga pelayanan kesehatan anak balitad. Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balitae. Pembangunan sarana dan prasarana khusus pelayanan perawatan anak balitaf. Pembangunan panti asuhan anak terlantar balitag. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 33: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 26

15. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansiaa. Pembinaan Posyandu Lansia di Kabupaten/Kotab. Lomba Posyandu Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatanc. Lomba Senam Lansia Tingkat Provinsi Sumatera Selatand. Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Kesehatan Lansiae. Peningkatan Kapasitas Petugas Program Lansia

16. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanana. Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industrib. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil

produksi rumah tanggac. Pengawasan dan pengendaliankeamanan dan kesehatan makanan restaurantd. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

17. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anaka. Pemilihan Bidan Teladan Tingkat Provinsib. Pemantapan Sistem Jejaring Rujukan Maternal – Neonatalc. Pemantapan Pelaksanaan ANC Terpadud. Lomba Balita Sehat Indonesia Tingkat Provinsie. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anakf. Monitoring dan Evaluasi Audit Maternal dan Perinatal (Audit Kematian Ibu

dan Bayi)g. Koordinasi District Team Problem Solving (DTPS) Kesehatan Ibu dan Anakh. Kampanye Peduli Kesehatan Ibui. Studi Pembelajaran Upaya Penurunan Kematian Ibuj. Peningkatan Kapasitas Nakes dalam Pelayanan Kesehatan Peduli Remajak. Koordinasi Forum Perguruan Tinggi Kesehatan dalam Rangka Pelayanan

Kesehatan Ibu dan Anak

18. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatana. Pelatihan Akreditasi Versi 2012 bagi RSUDb. Pelatihan Standarisasi Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan Uji Kompetensi

sesuai Kepmenkes 46c. Pelatihan Pengelolaan Pendidikan dalam sertifikasi Tenaga untuk Persiapan

Uji Kompetensi Tenaga Kesehatand. Assesment Akreditasie. Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionisf. Pelatihan Jabatan Fungsional Puskesmasg. Pelatihan Jabatan Fungsional Administrasi Kesehatanh. Pelatihan Jabatan Fungsional Dokteri. Pelatihan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2TP)j. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Teknis Tenaga Tim PONED Tingkat

Provinsik. Pelatihan Resusitasi Neonatusl. Pelatihan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakitm. Pelatihan Stimulasi Nutrisi Pengungkit Otak pada Janin

Page 34: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 27

n. Tugas Belajar Dalam Negeri bagi Tenaga Kesehatano. Kursus Pamong Saka Bakti Husadap. Kursus Mahir Dasar Saka Bakti Husadaq. Tugas Belajar Luar Negeri bagi Tenaga Kesehatan

19. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasara. Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsib. Penilaian dan Pemilihan Puskesmas Berprestasic. Pemantapan Penyiapan Akreditasi Puskesmasd. Pembinaan Akreditasi Puskesmase. Monitoring dan Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Dasar

20. Program Penanganan Keluarga Berencanaa. Peningkatan Kapasitas Konseling KB dengan Menggunakan ABPK-KBb. Pemantapan Implementasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan KBc. Evaluasi Pelaksanaan Program KB Pasca Persalinand. Fasilitasi dan Pembinaan Manajemen Pelayanan KB di Kabupaten / Kotae. Pengadaan Alat Kontrasepsi

21. Program Pelayanan Kesehatan Rujukana. Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Penanganan Kegawatdaruratan

Maternalb. Pembinaan dan Pengawasan Rumah Sakit Rujukan Regionalc. Pembinaan Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakitd. Monitoring dan Evaluasi Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Rujukan

22. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan BLUDa. Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RS Khusus Mata Masyarakatb. Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RS Khusus Paruc. Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD RS Khusus Gigi dan Mulut

2.4 Program dan Kegiatan Pokok

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan selama Tahun 2018 beserta anggaran dan realisasinya secara terperincidiuraikan pada lampiran Formulir Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2018. Berdasarkan CaseCading/Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera SelatanTahun 2018, terdapatsebanyak 16 program dan 62 kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun anggaran2018. Pelaksanaan seluruh program dan kegiatan kesehatan tersebut dimaksudkan untukmencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan beserta indikator dan target kinerja yangtelah disusun yang pada akhirnya akan dapat mewujudkan visi dan misi dari DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan.

Page 35: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 28

2.5 Rencana Kinerja Tahun 2018

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Case Cading / Pohon Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 dan merupakan penjabaran dari RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014-2018, maka kemudian disusun suatu Rencana Kinerja (Perfomance Plan) setiap tahunnya.Rencana kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukkan nilaikuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategismaupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilanorganisasi yang dilakukan akhir periode pelaksanaan.

Berdasarkan Case Cading/Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera SelatanTahun 2018, telah dilakukan mapping dari misi terhadap sasaran, indikator kinerja danprogram yang secara rinci disajikan dalam Rencana Strategis (RS) pada lampiran 1 (satu)laporan ini. Sasaran strategis pada tahun anggaran 2018 ditetapkan sebanyak 13 sasarandengan target indikator kinerja sebanyak 78 indikator, secara rinci dapat dilihat dalamRencana Kinerja Tahunan (RKT) pada lampiran 1.

2.6 Penetapan Kinerja Tahun 2018

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsiyang ditindak lanjuti dengan Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja, pada dasarnya adalahpernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yangjelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkansumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalahmeningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyatakomitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaiankeberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukurkinerja sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah membuat penetapan kinerja(Tapkin) tahun 2018 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. PenetapanKinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tersebut merupakan ukuran kinerjayang akan dicapai dan akan dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan padaakhir Tahun 2018. Penetapan kinerja tersebut disusun berdasarkan pada Rencana Kinerjayang akan dicapai pada tahun 2018 dan sesuai atau mengacu pada Case Cading/ PohonKinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018. Penetapan Kinerja Tahun2018 ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2018 karena Tahun 2018 PenetapanKinerjanya memakai Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun2018. Ringkasan Penetapan Kinerja Tahun 2018 selengkapnya terdapat dalam dokumenPenetapan Kinerja Tahun 2018 pada lampiran 2.

Page 36: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 29

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Metode Pengukuran Pencapaian Kinerja

Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dandidasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikatormasukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari prosesyang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam prosespenyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadappencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilaikeberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuanyang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan padatahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang telah ditetapkandi awal tahun anggaran yang mengacu pada Case Cading/ Pohon Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 dengan realisasi dari masing-masing indikator kinerjasasaran tersebut. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebutdapat diilustrasikan dalam tabel pada lampiran 3. Secara umum terdapat beberapakeberhasilan pencapaian sasaran berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapatbeberapa indikator sasaran yang belum berhasil diwujudkan pada tahun 2018 ini.

3.2 Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan yangdilakukan dengan memanfaatkan data kinerja yang diperoleh melalui data internal yangditetapkan oleh instansi, yaitu berasal dari dinas kesehatan maupun data eksternal yang berasaldari luar instansi.

Pengumpulan data kinerja dilakukan untuk memperoleh data yang akurat, lengkap,tepat waktu, dan konsisten, yang berguna dalam pengambilan keputusan dan penyusunanrencana kegiatan untuk tahun berikutnya. Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerjakegiatan yang terdiri dari indikator-indikator masukan, keluaran, dan hasil, dilakukan secaraterencana dan sistematis setiap tahun untuk mengukur kehematan, efektivitas, efisiensi, dankualitas pencapaian sasaran. Sedangkan pengumpulan data kinerja untuk indikator manfaatdan dampak dapat diukur pada akhir periode selesainya suatu program atau dalam rangkamengukur pencapaian tujuan-tujuan instansi pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan.

Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaiantarget (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dantingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target(rencana tingkat capaian) dan masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalamdokumen rencana kerja. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasilpengukuran kinerja kegiatan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010, tentang PedomanPenyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Page 37: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 30

maka pengukuran kinerja dilakukan terhadap pencapaian sasaran strategis yang ada, yangdisampaikan dalam Formulir Pengukuran Kinerja (PK).

3.3 Evaluasi Kinerja

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan pengukuran kinerja kegiatan, dilakukan evaluasiterhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebihlanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatukegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yangdijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikanpelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang.

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap analisis efisiensi dengan cara membandingkanantara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasinya. Evaluasi dilakukan pulapengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antaratujuan dengan hasil, manfaat, atau dampak. Evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaankinerja yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya kendala maupun strategi pemecahanmasalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara lain:

a. Kinerja nyata dengan target kinerja yang direncanakan.b. Kinerja nyata dengan hasil kinerja tahun-tahun sebelumnya.c. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya

ataupun dengan kinerja sektor swasta.d. Kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar

internasional.

3.4 Analisis Akuntabilitas Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN harus menyajikandata dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikankeberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Analisis akuntabilitas kinerjameliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalammewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi yang ditetapkan dalam rencana strategis. Dalamanalisis ini dijelaskan pula perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan secara efisiendan efektif, sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisisdilakukan dengan menggunakan informasi/data yang diperoleh secara lengkap dan akurat, danbila memungkinkan dilakukan pula evaluasi kebijakan untuk mengetahui ketepatan danefektivitas baik untuk kebijakan itu sendiri maupun sistem dan proses pelaksanaannya.

3.5 Analisis Atas Pencapaian Kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan telah dapat melaksanakan tugas utamasesuai dengan kewenangan wajib yang telah dilimpahkan dalam bidang kesehatan. Daridelapan sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan Renstra Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan, secara keseluruhan telah dapat dilaksanakan. Namun tingkat keberhasilanyang dicapai pada tahun 2018 belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan dan target kinerja

Page 38: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 31

yang telah ditetapkan. Berbagai faktor internal maupun eksternal memberikan pengaruhterhadap keberhasilan pencapaian sasaran dan target indikator kinerjanya.

Rincian analisis capaian kinerja dari masing-masing sasaran pada Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 dapat diuraikan sebagai berikut :

TUJUAN KESATU Mewujudkan Kemandirian untuk Hidup Sehat

Untuk mewujudkan tujuan pertama tersebut, telah ditetapkan empat sasaran strategis.Selama tahun 2018 telah dilaksanakan upaya untuk mencapai sasaran strategis tersebutdengan tingkat pencapaian dapat dijelaskan dibawah ini.

1.1 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Berbasis Masyarakat

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 11 (sebelas) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Persalinan di Fasilitas

Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan yangKompeten

% 87 88.4 101,61

Persentase pertolongan persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh tenaga kesehatan yangkompeten pada tahun 2018 ditargetkan 87 persen dan terealisasi 88,4 persen atau sebesar101,61 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasilcapaian ini sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, persentase pertolongan persalinan di FasilitasKesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten mengalami peningkatan dari 80 persentahun 2015 naik menjadi 83 persen pada tahun 2016 naik lagi menjadi 88 persen padatahun 2017 dan naik lagi menjadi 88,4 persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafikberikut :

Page 39: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 32

Grafik 3.1 Persentase Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh Tenaga Kesehatanyang Kompeten di Provinsi Sumatera Selatan Selama 4 (empat ) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan oleh TenagaKesehatan yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 88,4%,berarti sudah melebihidari target Nasional sebesar 79,3% (Riskesdas 2018) yang tertinggi di kota prabumulih(100%) dan kota palembang (98,8%) dan yang terendah Kab. Muratara (56,2%)

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan persentase pertolongan persalinan diFasilitas Kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten adalah :

1. Menyediakan akses & pelayanan kegawatdaruratan kebidanan & bayi baru lahirdasar di tingkat Puskesmas (PONED), serta pelayanan kegawatdaruratan obstetric& neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK);

2. Penyediaan anggaran terkait dengan Jampersal & Jamkesmas yang telahbertransformasi ke dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);

3. Meningkatnya cakupan ANC (ante natal care) sehingga ibu hamil bersalin ketenaga kesehatan;

4. Menetapkan kebijakan tentang seluruh persalinan harus ditolong oleh tenagakesehatan & diupayakan di fasilitas kesehatan;

5. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan persalinan dengan bantuantenaga kesehatan atau di fasilitas kesehatan, penggunaan stiker P4K (ProgramPerencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) yang sudah berjalan denganbaik;

6. Promosi oleh tenaga kesehatan dan kader PKK tentang persalinan di FasilitasKesehatan;

7. Peningkatan penempatan tenaga kesehatan, sampai dengan tingkat desa, yaitudengan penempatan bidan di desa yang benar-benar tinggal didesa, pembangunanPoskesdes dan pelaksanaan program Desa Siaga yang meningkatkan aksesmasyarakat termasuk ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan dan berbagaiprogram lainnya.

Page 40: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 33

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Bayi dan Balita yang

Mendapat Pemantauan TumbuhKembang

% 70 73.4 104.86

Persentase bayi dan balita yang mendapat pemantauan tumbuh kembang pada tahun2018 ditargetkan 70 persen dan terealisasi 73,4 persen atau sebesar 104,86 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan.

Sampai dengan desember 2018, Data capaian D/S Sumatera Selatan mencapai : 73,4%sedangkan targetnya adalah 70%. Apabila dilihat dari target maka D/S untuk provinsisumatera selatan sudah memenuhi terget bahkan melebihi target namun bila dilihat daricapaian kabupaten/kota masih ada beberapa kabupaten yang belum mencapai target antara lain: Kab. OKI, Empat Lawang, Ogan Ilir, Muratara dan Kab. Musi Rawas. Capaian D/S tertinggi

terdapat di Kota Prabumulih sebesar 90% dan diikutiKabupaten/kota lainnya.

Capaian yang masih rendah di 5 (lima) Kabupaten inidisebabkan karena beberapa hal antara lain :

a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pertumbuhandan perkembangan anak belum optimal sehingga padasaat dilakukan pemantauan pertumbuhan melaluipenimbangan di Posyandu tidak semuannya datanguntuk melakukan penimbangan;

b. Adanya persepsi masyarakat atau orang tua bayi balitabahwa penimbangan di posyandu hanya sebatas bayibalita belum lengkap mendapatkan imunisasi. Setelah

mendapat imunisasi lengkap bayi balitanya tidak lagi melakukan penimbangan keposyandu;

c. Peran Tenaga Kesehatan yang belum optimal dalam melakukan sosialisasi dan pemantauansecara berkala.

Page 41: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 34

Grafik 3.2 Persentase Bayi dan Balita yang Mendapat Pemantauan Tumbuh Kembang (D/S)Di Provinsi Sumatera SelatanTahun 2018

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Prevalensi Stunting pada Balita % 28 22.8 118.57

Grafik 3.3 Persentase Stunting Pada Anak Balita Tahun 2018 di Sumatera Selatandibandingkan Target RPJMD Tahun 2018

05

1015202530

Target RPJMD2018

RealisasiRPJMD 2018

Peresntase Stunting pada anakBalita 28 22,8

Persentase Stunting pada anak Balita

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek. Stunting terjadi akibatkekurangan gizi dan penyakit berulang dalam waktu lama pada masa janin hingga 2 tahun pertamakehidupan seorang anak (Black et al., 2008). Anak dengan stunting memiliki IQ 5-10 poin lebih rendahdibanding dengan anak yang normal (Grantham-McGregor et al., 2007). Stunting pada balitamerupakan factor risiko meningkatnya angka kematian, menurunkan kemampuan kognitif danperkembangan motorik rendah serta fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang. Berdasarkan hasil

Page 42: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 35

Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2018 di 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan, 510 cluster(kelurahan/desa) dengan jumlah sampel Balita usia 0-59 bulan n = 5.584 Balita, diketahui bahwapersentase stunting pada anak Balita di Sumatera Selatan tahun 2018 sebesar 22,8%. Jika dibandingkandengan target akhir RPJMD tahun 2018 sebesar 28% maka capaian tahun 2018 telah mencapai targetyang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 118,57%. Angka stunting nasional berdasarkanhasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 sebesar 30,8%, jika dibandingkan dengan capaian nasionalmaka capaian stunting provinsi Sumatera Selatan sebesar 22,8% lebih baik dari capaian nasional.

Grafik 3.4 Persentase Stunting pada Balita di Sumatera Selatan Tahun 2014 – 2018

26,324,5

19,322,8 22,8

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Persentase Stunting pada anak Balita

Peresntase Stunting pada anak Balita

Persentase Stunting pada Balita dalam lima tahun terakhir mengalami trend penurunan namunsedikit naik pada tahun 2017 dan 2018. Pada 2014 angka stunting sebesar 26,3%, kemudian turunmenjadi 24,5% pada tahun 2015, turun lagi menjadi 19,30 pada tahun 2016 kemudian naik sedikitmenjadi 22,8% pada tahun 2017 dan tetap sebesar 22,8% pada tahun 2018.

Pada tahun 2018 persentase Stunting pada Balita tertinggi pada kabupaten Banyuasin sebesar32,8%, kabupaten Musi Rawas Utara sebesar 32,8% dan kabupaten Ogan Ilir sebesar 29,5%.Sedangkan persentase Stunting pada Balita terendah pada kota Palembang sebesar 14,5%, kabupatenMuara Enim sebesar 14,9% dan kota Lubuk Linggau sebesar 18,9%

Stunting disebabkan oleh banyak faktor baik secara faktor langsung dan tak langsung. Faktorlangsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan lahir dan penyakit. Sedangkan factor taklangsung seperti factor ekonomi, budaya, pendidikan dan pekerjaan, fasilitas pelayanan kesehatan.Faktor social ekonomi saling berinteraksi satu dengan yang lainnya seperti masukan zat gizi, beratbadan lahir dan penyakit Infeksi pada anak. Anak-anak yang mengalami stunting disebabkan

Page 43: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 36

kurangnya asupan makanan dan penyakit yang berulang terutama penyakit infeksi yang dapatmeningkatkan kebutuhan metabolic serta mengurangi nafsu makan sehingga berdampak terjadiketidaknormalan dalam bentuk tubuh pendek meskipun faktor gen dalam sel menunjukkan potensiuntuk tumbuh normal. Upaya yang perlu dilakukan untuk terus menekan stunting pada Balita antaralain :

a. Penimbangan rutin setiap bulan diPosyandu;

b. Penyuluhan kesehatan dan peningkatankesadaran bagi orang tua dalampenyediaan makanan yang sehat danberimbang;

c. Peningkatan pemberdayaan masyarakatdalam bidang gizi;

d. Peningkatan kemandirian masyarakatuntuk dalam hal penyediaan makananbergizi bersama kelompok PKK;

e. Pemberian makanan tambahan pendamping ASI bagi keluarga miskin dan pemberian makanantambahan bagi ibu hamil KEK keluarga miskin;

f. Pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil;g. Memonitor pertumbuhan dan perkembangan anak;h. Suplementasi vitamin A;i. Penanganan lebih lanjut untuk anak gizi buruk;j. Suplementasi Fe dan folat untuk ibuHamil.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan

Pelayanan Antenatal Ke – 4 (K4)% 86 94.8 110.23

Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke – 4 (K4) pada tahun2018 ditargetkan 86 persen dan terealisasi 94,8 persen atau sebesar 110,23 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target akhir Renstra 2018.

Dari lima tahun terakhir, persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatalke – 4 (K4) mengalami fluaktif dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2014 sebesar 93,53persen naik menjadi 93,86 persen pada tahun 2015 turun menjadi 87,43 persen pada tahun2016, naik menjadi 93,2 persen pada tahun 2017 dan naik lagi pada tahun 2018 menjadi 94,8persen seperti terlihat pada grafik berikut :

Page 44: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 37

Grafik.3. 5 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Antenatal Ke – 4 (K4)di Provinsi Sumatera Selatan selama 5 (lima)

Tahun 2014 – 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke – 4(K4) yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 94,8%,berarti sudah melebihi daritarget Nasional sebesar 74,1% (Riskesdas 2018) yang tertinggi Kota Prabumulih dan Kab.PALI (100 %) dan yang terendah Kab. Muratara (89,1%).

Kunjungan 4 x (K4) selama kehamilan ditargetkan100% pada tahun 2018, namun pencapaian K4pada 2018 mencapai 94,8 % belum mencapaitarget, bila dilihat data kabupaten kota masihbanyak yang belum mencapai terget, hal inidikarenakan sasaran Bumil pada tahun yang samamemang belum mendapatkan pelayanan sebanyak4 x dan akan di akumulasikan pada tahunberikutnya (pada dasarnya kesenjangan 5,8 %hanya validasi data belum aktual. Selain belumterakumulasi data tahun berikutnya permasalahan

sekarang dikarenakan pelayanan antenatal ke minimal empat kali (K4) sudah harusdilaksanakan sesuai standar 10 T. Sementara dalam pelayanan bumil dengan K4 nakes dipuskesmas (Poli KIA) belum maksimal pelayanannya sehingga capaiannya mengalamipenurunan dan tidak mencapai target.

Upaya yang dilakukan untuk Meningkatkan Pelayanan Antenatal ke -4 (K4) pada ibuhamil antara lain;

1. Mengupayakan Jaminan Mutu Ante Natal Care (ANC) terpadu;2. Meningkatkan jumlah Rumah Tunggu Kelahiran (RTK);3. Meningkatkan persalinan di Fasilitas Kesehatan;4. Menyelenggarakan Konseling Inisiasi Menyusui Dini dan KB Pasca

Persalinan;5. Meningkatkan Penyediaan dan Pemanfaatan Buku KIA.

Page 45: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 38

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %5 Persentase Bayi yang Mendapatkan

Pelayanan Kesehatan KN 1% 87 95.7 110

Persentase Bayi yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan KN 1 pada tahun 2018ditargetkan 87 persen dan terealisasi 95,7 persen atau sebesar 110 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena tenaga kesehatan yangmelaksanakan pelayanan kepada bayi yang baru lahir sudah sesuai standar pelayanankesehatan neonatal essensial.

Dari lima tahun terakhir, persentase Bayi yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan KN 1mengalami fluaktif dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2014 sebesar 94,55 persen turunmenjadi 94,03 persen pada tahun 2015 turun lagi menjadi 93,05 persen pada tahun 2016, naikmenjadi 95,1 persen pada tahun 2017 dan naik lagi pada tahun 2018 menjadi 95,7 persenseperti terlihat pada grafik berikut :

Grafik.3. 6 Persentase Bayi yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan KN 1di Provinsi Sumatera Selatan selama 5 (lima)

Tahun 2014 – 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Bayi yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan KN 1yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 95,7%,berarti sudah melebihi dari targetNasional sebesar 91,85% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) yang tertinggi Kota Pagar Alam, OganIlir, OKU Selatan, OKU Timur, dan Kab. OKU (@ masing-masing 100%) dan yang terendahKabupaten PALI (86,1).

Upaya yang dilakukan untuk Meningkatkan Bayi dalam Pelayanan KesehatanKNI antara lain :

1. Mengupayakan jaminan mutu kunjungan neonatal lengkap;

Page 46: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 39

2. Menyelenggarakan Konseling ASI Eklusif3. Menyelenggarakan Pelayanan KB Pasca Persalinan;4. Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Pendampingan ASI (MP

ASI).

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %6 Persentase Puskesmas yang

Melaksanakan Pemantauan TumbuhKembang Balita

% 70 91 130

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita padatahun 2018 ditargetkan 70 persen dan terealisasi 91 persen atau sebesar 130 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan.

Berikut dapat dilihat gambaran puskesmas yang memantau tumbuh kembang Balita diprovinsi sumatera selatan Tahun 2018 :

Grafik 3.7 Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

Di Provinsi Sumatera SelatanTahun 2018

Capaian SDIDTK Tahun 2018 Provinsi Sumatera Selatan mencapai 91%, biladibandingkan dengan target RPJMD (70%) sudah melebihi target namun kalau kita lihat daricapaian kabupaten kota masih ada kabupaten yang dibawah target atau belum mencapai targetyakni kab.lahat (30%).

Hal ini disebabkan karena dari 33 puskesmas yang ada di kabupaten lahat hanya 11puskesmas yang melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita atau barudiorientasi SDIDTK dan 22 puskesmas lainnya belum tersosialisasikan.

Page 47: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 40

Upaya yang dilakuka Puskesmas dalam melaksanakan Pemantauan Tumbuh KembangBalita, antara lain :

1. Melakukan revitalisasi Posyandu;2. Pemantauan pertumbuhan balita;3. Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita;4. Promosi oleh kader PKK dan tenaga kesehatan tentang Pemantauan Pertumbuhan

Balita;5. Meningkatkan transformasi KMS ke dalam Buku KIA;6. Menguatkan kader Posyandu;7. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Target Realisasi %7 Persentase Anak Didik Kelas 1,7 dan 10

yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan55 77.6 141.09

Persentase Anak Didik Kelas 1,7 dan 10 yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan padatahun 2018 ditargetkan 55 persen dan terealisasi 77,6 persen atau sebesar 141,09 persen.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Jumlah Anak Didik Kelas 1,7 dan 10 yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan mengalami fluaktif dari 92 persen tahun 2014 turun padatahun 2015 menjadi 80 persen pada tahun 2016 naik menjadi 88,9 persen turun 88,6 padatahun 2017 dan turun lagi menjadi 77,6 pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.8 Persentase Anak Didik Kelas 1,7 dan 10 yang Mendapatkan PelayananKesehatan di Provinsi Sumatera SelatanSelama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Page 48: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 41

Dilihat dari grafik diatas Persentase Anak Didik Kelas 1,7 dan 10 yang MendapatkanPelayanan Kesehatan yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 77,6%,berartisudah melebihi dari target Nasional sebesar 72,26% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) yangtertinggi Ogan Ilir, OKU Timur (masing-masing 100%) dan yang terendah Kota Pagar Alam25,5%.

Upaya – Upaya dan factor yang mendukung cakupan capaian indicator ini adalahsebagai berikut :

1. Penguatan Koordinasi Tim Pembina UKS Kabupaten / Kota melalui PertemuanEvaluasi Akselerasi UKS;

2. Bimbingan Teknis dan Supervisi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di Kab/ Kotasampai Provinsi melalui Lomba Sekolah Sehat;

3. Pelatihan terintegrasi pelayanan kesehatan usia sekolah dalam melaksanakanpenjaringan kesehatan bagi tenaga kesehatan;

4. Pengadaan UKS Kit bagi Puskesmas;5. Penjaringan kesehatan telah masuk menjadi salah satu SPM Bidang Kesehatan

yaitu penjaringan kesehatan pada siswa kelas I sekolah dasar;6. Penguatan koordinasi dengan lintas proram dan lintas sektor di wilayah kerja

masing-masing, pemanfaatan BOK, penguatan komitmen tenaga kesehatan yangtelah dilatih serta mengenai pencatatan dan pelaporan;

7. Melakukan Program Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah , hal ini bertujuanuntuk mengetahui secara dini masalah kesehatan anak sekolah.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %8 Persentase Lansia yang Mendapatkan

Pelayanan Kesehatan% 80 78.4 98

Persentase Lansia yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan pada tahun 2018 ditargetkan80 persen dan terealisasi 78,4 persen atau sebesar 98 persen. Jika dibandingkan dengantarget yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai target yangdiinginkan .

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, persentase Lansia yang Mendapatkan PelayananKesehatan mengalami penurunan dari tahun 2017 sebesar 88,6 persen turun menjadi 78,4persen pada tahun 2018. seperti terlihat pada grafik berikut :

Page 49: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 42

Grafik 3.9 Persentase Lansia yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatandi Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua) Tahun 2017 s/d 2018

Persentase lansia yang mendapat pelayanan kesehatan di provinsi sumatera selatantahun 2018 adalah 78,4% berarti turun dari tahun 2017 sebesar 88,6% dan bila dibandingkandengan target 2018 (80%) belum mencapai target, namun bila dilihat per kabupaten/kotaterdapat variasi yang sangat signifikan yakni ada kabupaten kota yang capaianya tinggi,sedang, cukup dan ada juga yang rendah. Kabupaten dengan capaian tertinggi adalah Kab.OKU Timur dan OKU Selatan (100%), diikuti oleh Kab. Muara Enim, Ogan Ilir, Pali, EmpatLawang, Muratara, dan Musi Banyuasin dengan presentasi capaian berkisar antara 98,1% -80%, sedangkan kabupaten kota dengan capaian sedang dibawah target adalah KotaPrabumulih, Palembang, Kab. Musi Rawas, dan Kabupaten Banyuasin dengan persentaseantara 79,2 – 73,7% dan Kabupaten/kota yang rendah dan tidak mencapai target adalah KotaLubuk Linggau, Pagar Alam, Kab. OKUS , OKI dan kab. Lahat dengan presentase antara 68,7% - 16%.

Penyebab rendahnya capaian lansia mendapat pelayanan adalah masalah kesehatanlansia itu sendiri sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada kelompok para lanjut usiadan lanjut usia, bahkan Sejas usia dini. Hal lain yaitu terkait dengan sarana dan prasarana sertaakses dan ketersediaan fasilitas pelayanan khusus bagi lansia. Puskesmas sebagai unit terdepandalam pelayanan kesehatan masyarakat maupun perorangan diharapkan mampu melakukanupaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif tingkat dasar bagi lanjut usia. Pelayanankesehatan Lansia di puskesmas harus dilakukan secara profesional dan berkualitas, peripurna,terpadu dan terintegrasi dengan memperlihatkan aspek geriatra pada lanjut usia.

Upaya kesehatan usia lanjut adalah upayakesehatan paripurna dasar dan menyeluruhdibidang kesehatan usia lanjut yang meliputipeningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatandan pemulihan tempat pelayanan kesehatantersebut.Semua Kabupaten / Kota telah melakukanProgram Usila. Program Usila ini meliputiPosyandu Usila, Senam dan Asah terampil Usila,pemeriksaan kesehatan Usila,penjaringan usila

Page 50: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 43

resiko tinggi, penyuluhan, Kunjungan rumah, pengadaan sarana dan prasarana pelayanankesehatan usila dan pemberian makanan tambahan.

Upaya yang dilakukan dalam Pelayanan Lansia antara lain :

1. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang kesehatan danpemeliharaan kebersihan diri, makanan dengan menu yang mengandung gizi yangseimbang, kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengankemampuan lansia, pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa, membina keterampilan agar dapat mengembangkankegemaran sesuai dengan kemampuan, meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat;

2. Upaya preventif dapat berupa kegiatan pemeriksaan kesehatan secara berkala danteratur untuk menemukan secara dini penyakit-penyakit lansia, kesegaran jasmaniyang dilakukan secara teratur, penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantumisalnya kacamata, alat bantu dengar, dan lain-lain agar lansia tetap merasaberguna, penyuluhan untuk mencegah terhadap kemungkinan terjadinyakecelakaan pada lansia, pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan;

3. Upaya kuratif dapat berupa kegiatan pelayanan kesehatan dasar, pelayanankesehatan spesialis melalui sistem rujukan Upaya rehabilitasi yaitu upayamengembalikan fungsi organ yang telah menurun;

4. Upaya rehabilitasi dapat berupa kegiatan memberikan informasi, pengetahuan, danpelayanan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat bantudengar dan lain-lain, mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri danmemperkuat mental lansia, pembinaan lansia dalam hal pemenuhan kebutuhanpribadi, aktifitas didalam maupun di luar rumah, nasihat cara hidup yang sesuaidengan penyakit yang diderita, dan perawatan fisio terapi.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %9 Persentase Anak Balita yang diukur

Berat Badan (D/S)% 78 73.2 93.85

Persentase Anak Balita yang diukur Berat Badan (D/S) pada tahun 2018 ditargetkan 78persen dan terealisasi 73,2 persen atau sebesar 93,85 persen. Jika dibandingkan dengan targetyang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai target yang diinginkan

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Anak Balita yang diukur Berat Badan(D/S) mengalami fluktuaktif dari 70,39 persen tahun 2014 naik menjadi 73,45 persen ditahun 2015 naik lagi menjadi 74,68 persen pada tahun 2016 turun menjadi 73,48 persenpada tahun 2017 kemudian turun lagi menjadi 73,2 persen pada tahun 2018 seperti terlihatpada grafik berikut ;

Page 51: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 44

Grafik 3.10 Persentase Anak Balita yang diukur Berat Badan (D/S)di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 5 (lima ) Tahun 2014 s/d 2018

Persentase Anak Balita yang diukur Berat Badan (D/S) perKab/Kota di SumateraSelatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 73,2%, berarti pencapaiannya belum mencapaitarget yang diinginkan 78%. Pencapaian yang tertinggi pada Kota Prabumulih sebesar 90%,

Kota Lubuk Linggau sebesar 88,1%, Kab. OKUT sebesar80,1% dan yang terendah pencapaiannya pada Kab. Murasebesar 56%. Cakupan D/S yang belum mencapai targetantara lain disebabkan efektifitas kegiatan posyandu dankegiatan luar gedung puskesmas belum optimal.

Masalah yang berkaitan dengan kunjunganposyandu antara lain : posyandu kurang menarik, ibu balitatidak lagi membawa balita ke Posyandu setelah imunisasilengkap, posyandu tidak ada tenaga kesehatan, akses keposyandu sulit/waktu buka posyandu tidak tepat, kurangnyadukungan komitmen dan peran aktif para pemangkukepentingan dan organisasi kemasyarakatan, serta jumlahposyandu kurang.

Upaya yang dilakukan anak balita yang diukur Berat Badan (D/S), antara lain:

1. Posyandu yang berfungsi dengan baik reguler (minimal 1 bulan sekali);2. Supervisi & bimbingan yang reguler dari Puskesmas ke Posyandu;3. Promosi oleh tenaga kesehatan tentang penimbangan anak balita;4. Melakukan revitalisasi Posyandu;5. Meningkatkan transformasi KMS ke dalam Buku KIA;6. Menyelenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita;7. Menguatkan kader Posyandu.

Page 52: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 45

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %10 Persentase Bayi Usia Kurang dari 6

Bulan yang Mendapat ASI Eklusif% 47 60.7 129.15

Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eklusif pada tahun 2018ditargetkan 47 persen dan terealisasi 60,7 persen atau sebesar 129,15 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan .

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yangMendapat ASI Eklusif mengalami fluktuaktif dari 63,44 persen tahun 2014 turun menjadi 61persen di tahun 2015 turun lagi menjadi 59,38 persen pada tahun 2016 turun menjadi58,23 persen pada tahun 2017 kemudian naik menjadi 60,7 persen pada tahun 2018 sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.11 Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapat ASI Eklusifdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima ) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan yang Mendapat ASIEklusif yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 60,7%,berarti sudah melebihidari target Nasional sebesar 59,5% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) yang tertinggi KotaPalembang sebesar 74,7% dan yang terendah Kab. Muratara sebesar 40,4%.

Walaupun persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eklusif sudahmelebihi dari target tapi pemberian ASI Eklusif belum optimal, dikarenakan :

1. Ibu & Keluarga kurang mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif dari petugaskesehatan sehingga perlu adaya Konselor ASI;

2. Tingkat pendidikan, usia, status bekerja ibu, pengetahuan ibu tentang pentingnyaASI Eksklusif

Page 53: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 46

3. Keluarga / masyarakat & gencarnyaPromosi Susu Formula oleh ProdusenSusu kepada Konsumen yangdilakukan oleh Petugas Kesehatan;

4. Program ASI Eksklusif yangdilaksanakan Bidan di Puskesmasternyata belum optimal;

5. Kurangnya tempat fasilitas KhususLaktasi di tempat kerja dan tempatSarana Umum;

6. Lemahnya Perencanaan Terpadu dalam Program PP – ASI7. Kurangnya intensitas dan kontinuitas dari Kegiatan PP – ASI ditingkat Pelayanan

maupun Masyarakat;8. Lemahnya penerapan sanksi terhadap pelanggaran Peraturan Perundang –

Undangan yang terkait dengan PP – ASI;9. Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu & Bayi (RSSIB) belum semua

berjalan sebagaimana mestinya ( dari 17 Kab/Kota yang sudah melaksanakanRSSB hanya 12 Kab/Kota).

Upaya yang dilakukan agar Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASIEksklusif meningkat, antara lain :

1. Perlu ada ruang laktasi di tempat kerja untuk memberikan kesempatan pada ibumenyusui untuk memberikan ASI atau memerah ASI;

2. Perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI baik melaluipenyuluhan atau konseling;

3. Perlu ada koordinasi atau komitmen dengan sarana kesehatan yang melayanipersalinan untuk melaksanakan IMD, rawat gabung dan pemberian ASI;

4. Perlu ada suatu kelompok peduli ASI yang siap membantu semua kesulitan yangdialami oleh ibu menyusui sehingga kegagalan selama proses menyusui bisadihindari;

5. Agar 17 Kab / Kota telah melaksanakan Program Rumah Sakit Sayang Ibu &Bayi.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %11 Persentase Remaja Putri yang

Mendapatkan Tablet Tambah Darah% 25 20.1 80.40

Persentase Remaja Putri yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah pada tahun 2018ditargetkan 25 persen dan terealisasi 20,1 persen atau sebesar 80,40 persen. Jika dibandingkan

Page 54: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 47

dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai targetyang diinginkan .

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Remaja Putri yang MendapatkanTablet Tambah Darah mengalami fluktuaktif dari 3,9 persen tahun 2015 turun menjadi 1,97persen di tahun 2016 naik menjadi 27,59 persen pada tahun 2017 dan turun menjadi 20,1persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.12 Persentase Remaja Putri yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah di ProvinsiSumatera Selatan Selama 5 (lima ) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Remaja Putri yang Mendapatkan Tablet Tambah Darahyang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 20,1%,berarti belum mencapai dari targetNasional sebesar 29% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) yang tertinggi Kota Prabumulih sebesar57,7% dan yang terendah ada 8 kab./kota yang capaian masih dibawah target yaitu Kab. OKU,OKI, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, OKU Selatan, Empat Lawang, Musi RawasUtara, dan Kota Palembang. Rendahnya capaian di 8 kab./kota ini disebabkan terbatasnyalogistik tablet Fe sehingga penanggung jawab program kab./kota lebih fokus untuk memenuhikebutuhan tablet tambah darah bagi ibu hamil.

Rendahnya persentase remaja putri dalam mendapatkan tablet tambah darah,dikarenakan :

1. Terbatasnya logistic Tablet Fe pada remaja putri;2. Kepatuhan mengonsumsi tablet tambah darah sangat rendah;3. Kurangnya edukasi & pelatihan terhadap guru oleh petugas kesehatan terkait

pentingnya Program Tablet Tambah Darah;4. Motivasi dan dukungan guru dan orang tua sangat penting dilakukan pada remaja

putri pentingnya tablet tambah darah.

Page 55: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 48

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan persentase remaja putri dalammendapatkan tablet tambah darah, antara lain :

1. Meningkatkan cakupan pemberian Tablet TambahDarah pada remaja putri ;

2. Meningkatkan kepatuhan mengonsumsi TabletTambah Darah pada remaja putri ;

3. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilakutenaga kesehatan dalam

penanggulangan anemia pada remaja putri ;4. Meningkatkan manajemen suplementasi Tablet

Tambah Darah pada remaja putri ;5. Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dalam

pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri ;6. Meningkatkan komitmen pengambil kebijakan dari tingkat pusat sampai daerah

Kabupaten dan kota ;7. Meningkatkan komitmen dan peran serta lintas program dan lintas sektor, organisasi

profesi, swasta, LSM, dan masyarakat. (TP UKS, GP2SP/Perusahaan, dan KUA/tempatibadah lainnya).

Dari 11 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya kualitas kesehatanlingkungan , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading / pohon kinerjatahun 2018, maka hanya 3 (tiga) indikator yang belum mencapai target kinerja yangditetapkan.

1.2 Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat dalam MembudayakanPerilaku Hidup Sehat

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 3 (tiga) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama

dan Mandiri % 35 36.38 103.94

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri pada tahun 2018 ditargetkan 35persen dan terealisasi 36,38 persen atau sebesar 103,94 persen. Jika dibandingkan dengantarget yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yangdiinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Desa Siaga Aktif Purnama danMandiri sesuai kebutuhan mengalami flutuaktif dari 28,64 persen tahun 2014 turun menjadi25,06 persen di tahun 2015 naik menjadi 30,10 persen pada tahun 2016 naik lagi 33,61

Page 56: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 49

persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 36,38 persen pada tahun 2018 sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.13 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiridi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima )

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiriyang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 36,38%,berarti meningkat dari tahunsebelumnya sebesar 33,61%.

Meningkatnya capaian Persentase Desa Siaga Aktif Purnama & mandiri adalah ;

Adanya komitmen yang besar dari Pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam pelayanan masyarakat;Forum masyarakat desa/ kelurahan sudah berjalan secara teratur;Mobilisasi kader kesehatan sangat tinggi;Keberadaan UKBM yang dapat dilaksanakan ;

1) Surveilans berbasis masyarakat2) Penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan3) Penyehatan Lingkungan

Tercapainya (terakomodasikannya)pendanaan untuk pengembangan Desa danKelurahan Siaga Aktif dalam AnggaranPembangunan Desa atau Kelurahan sertadari masyarakat dan dunia usaha;Adanya Peraturan perundang-undanganyang berkaitan dengan Pengembangan Desadan Kelurahan Siaga;Adanya kewenangan yang luas dariPemerintah Desa/ Kelurahan untukmengatur dan mengembangkan pelayanan

dasar yang ada di wilayah masing - masing ;

Page 57: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 50

Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa dan Kelurahan SiagaAktif;Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka ataumemberikan pelayanan setiap hari;Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatandi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Rumah Tangga Ber – PHBS % 60 64 106.67

Persentase Rumah Tangga Ber - PHBS pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen danterealisasi 64 persen atau sebesar 106,67 persen. Jika dibandingkan dengan target yangditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Rumah Tangga Ber - PHBSmengalami fluaktif dari 64,3 persen tahun 2014 naik menjadi 67,6 persen pada tahun 2015tapi turun pada tahun 2016 sebesar 67,5 persen kemudian turun lagi pada tahun 2017 sebesar64,92 dan turun lagi pada tahun 2018 sebesar 64 persen seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.14 Persentase Rumah Tangga Ber - PHBSdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Rumah Tangga Ber - PHBS yang ada di SumateraSelatan Tahun 2018 sebesar 64%,berarti menurun dari tahun sebelumnya sebesar 64,9%.Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS pencapaiannya tertinggi pada Kabupaten Banyuasinsebesar 74,6% dan yang terendah pada Kabupaten Mura sebesar 31,3%.

Penyebab peningkatan persentase rumah tangga ber- PHBS antara lain:

a. Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan khususnya PHBS;

Page 58: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 51

b. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnyalingkungan sehat dan perilaku sehat sehinggameningkatkan derajat kesehatan;

c. Peningkatan penyuluhan dan pemantauan polaPHBS;

d. Masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitaskesehatan & mampu mengembangkan kesehatanyang bersumber dari masyarakat;

e. Peningkatan penghasilan / pendapatan yang layak.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Posyandu Aktif % 60 61.01 101.68

Persentase Posyandu Aktif pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan terealisasi61,01 persen atau sebesar 101,68 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkanpada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Posyandu Aktif mengalami fluaktifdari 59,69 persen tahun 2014 naik menjadi 62,35 persen pada tahun 2015, kemudian naiklagi pada tahun 2016 sebesar 66,91 dan naik lagi pada tahun 2017 sebesar 67,07 dan turunpada tahun 2018 sebesar 61,01 persen seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.15 Persentase Posyandu Aktifdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Posyandu Aktif yang ada di Sumatera SelatanTahun 2018 sebesar 60,01%,berarti melebihi dari target Nasional sebesar 56,57% (Kesmas,

Page 59: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 52

Kemkes RI, 2017) yang tertinggi Kota Pagar Alam sebesar 98,46% dan yang terendahpencapaiannya pada Kabupaten Pali sebesar 19,67%.

Walaupun posyandu sudah melebihi dari target yang diinginkan tapi pengembanganposyandu belum optimal, hal ini dikarenakan :

a. Posyandu adalah UKBM yang melibatkan banyak Lintas Sektor, dan saat inimasih banyak anggapan bahwa posyandu merupakan milik Dinas Kesehatan,sehingga keterlibatan Lintas Sektor masih minim begitu pula pemerintahDesa/Kelurahan maupun kecamatan.

b. Forum Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu banyak yang belumterbentuk baik ditingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan,sehingga koordinasi tidak berjalan, begitu pula dengan pembinaan ketingkatkabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan menjadi terkendala.

c. Kegiatan Posyandu terfokus pada penimbangan bayi dan balita yaitu padapengisian KMS, sedangkan kegiatan-kegiatan lain tidak terlalu diperhatikan;

d. Sebagian Posyandu di suatu wilayah kerja Puskesmas tidak menerapkan sistem 5meja dengan baik meski jumlah kader ada 5 orang hal ini dikarenakan tidak adapembagian tugas antar kader dan terkadang kader yang datang dalam kegiatanposyandu sedikit;

e. Kurangnya motivasi ibu balita (masyarakat) untuk dapat ke posyandu karenaketerbatasan waktu/ pekerjaan;

f. Sarana dan prasarana sebagian Posyandu yang minim hanya ada timbangan bayidan dewasa;

g. Kurangnya peningkatan revitalisasi posyandu disetiap wilayah dalam hal iniPuskesmas.

Dari 3 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya peran aktifmasyarakat dalam membudayakan Perilaku Hidup Sehat , jika dibandingkan dengan targetyang terdapat dalam case cading / pohon kinerja tahun 2018, maka semua indicator sudahmencapai target kinerja yang ditetapkan.

1.3 Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 4 (empat ) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Kab/Kota yang

Melakukan Pengawasan Kualitas AirMinum

% 45 87.24 193.87

Page 60: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 53

Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan Kualitas Air Minum pada tahun2018 ditargetkan 45 persen dan terealisasi 87,24 persen atau sebesar 193,87 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Kab/Kota yang MelakukanPengawasan Kualitas Air Minum mengalami fluaktif dari 61,01 persen tahun 2014 naikmenjadi 67,92 persen pada tahun 2015, kemudian naik lagi pada tahun 2016 sebesar 74,02dan turun pada tahun 2017 sebesar 70,08 dan naik pada tahun 2018 sebesar 87,24 persenseperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.16 Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan Kualitas Air Minumdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan KualitasAir Minum yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 87,24%,berarti melebihidari target Nasional sebesar 72,04% (Kesmas, Kemkes RI, 2017) Pencapaiannya yang sudahmencapai 100% adalah Kabupaten Muara Enim, Musi Rawas, Banyuasin, OKUS dan OKUT.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengawasan kualitas air minum, antara lain:

1. Peningkatan layanan air minum untuk penduduk perdesaan/perkotaan melaluiPDAM & air minum yang dikelola masyarakat pada ketersediaan air baku denganmemperhatikan azas keadilan dan daya beli;

2. Perlu pengembangan sumber –sumber air terlindung yang dikelola masyarakatseperti sumur gali & penampungan air hujan terutama di perdesaan agarmempercepat peningkatan sumber air Improved;

3. Upaya peningkatan Sanitasi melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)terus dilakukan karena dapat mengurangi pencemaran mikrobiologi air;

Page 61: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 54

4. Peningkatan kejarsama dan kemitraan antar pemangku kepentingan dalam bidangair minum & sanitasi yang dimotori oleh Kelompok Kerja Air Minum &Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL);

5. Sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media bahwa air minum kemasanda nisi ulang adalah sumber air yang tidak Improved ;

6. Peraturan Perundang – Undangan di bidang pengamanan Kualitas Air Minum perlusegera disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan adanya dampak perubahan iklimyang cenderung meningkatkan wilayah rawan air.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Kab/Kota yang

Melakukan Pengawasan TTU% 76 81.70 107.50

Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TTU pada tahun 2018ditargetkan 76 persen dan terealisasi 81,70 persen atau sebesar 107,50 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Kab/Kota yang MelakukanPengawasan TTU mengalami fluaktif dari 84,6 persen tahun 2014 tetap menjadi 84,6persen pada tahun 2015, kemudian naik pada tahun 2016 sebesar 85,2 dan turun pada tahun2017 sebesar 82 dan turun lagi pada tahun 2018 sebesar 81,70 persen seperti terlihat padagrafik berikut ;

Grafik 3.17 Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TTUdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TTUyang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 81,7%,berarti melebihi dari targetNasional sebesar 54,01% (Kesmas, Kemkes RI, 2017). dan pencapaiannya melebihi dari

Page 62: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 55

target yang diinginkan 76% tapi pencapaiannya menurun dari tahun 2017 sebesar 84%, halini dikarenakan capaian Kab ogan ilir mengalami penurunan yang sangat jauh dari 93%menjadi 19,83% dikarenakan ketidak sesuaian Form IKL yang lama. Persentase Kab/Kotayang melaksanakan TTU yang tertinggi pencapaiannya pada Kab Lahat sebesar 99.34%sedangkan capaian terendah ialah Kab Musirawas Utara dengan capaian 14.78%, tapipencapaiannya menurun dari tahun 2017 sebesar 84%, hal ini dikarenakan capaian Kabogan ilir mengalami penurunan yang sangat jauh dari 93% menjadi 19,83% dikarenakanketidak sesuaian Form IKL yang lama. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan TTUyang tertinggi pencapaiannya pada Kab Lahat sebesar 99.34% sedangkan capaianterendah ialah Kab Musirawas Utara dengan capaian 14.78%.

Upaya yang dilakukan agar peningkatan tetap mencapai indikator ini antara lain :

1. Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citrapemerintah suatu daerah dan dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah laindalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum,

2. Peningkatan pemahaman dan kepatuhan para pengelola tempat-tempat umumuntuk memenuhi persyaratan kesehatan melalui pembinaan, sosialisasi, pelatihanserta pemberian reward dan punishment kepada pengelola tempat-tempat umum,

3. Peningkatan kemampuan para pengelolaprogram penyehatan lingkungan ditingkat dinaskesehatan kabupaten/kota sampai denganPuskesmas sehingga dapat melakukanpengawasan dan pembinaan terhadap tempat-tempat umum tersebut,

4. Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dansehat sehingga meningkatkan citra tempatumum dan meningkatkan pendapatan bagitempat-tempat umum sebagai akibat darimeningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Kab/ Kota yang Melakukan

Pengawasan TPM% 26 9.97 38.35

Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPM pada tahun 2018ditargetkan 26 persen dan terealisasi 9,97 persen atau sebesar 38,35 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian belummencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Kab/Kota yang MelakukanPengawasan TPM mengalami fluaktif dari 67,40 persen tahun 2014 turun menjadi 63,88persen pada tahun 2015, kemudian naik pada tahun 2016 sebesar 64,43 persen dan naik lagi

Page 63: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 56

pada tahun 2017 sebesar 71persen dan turun pada tahun 2018 sebesar 9,97 persen sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.18 Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPMdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPMyang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 9,97%,berarti belum mencapai daritarget Nasional sebesar 18,04% (Kesmas, Kemkes RI, 2017). Pencapaiannya yang tertinggipada Kab. OKU sebesar 40,90%. Rendahnya pencapaiannya dikarenakan beberapa factorantara lain;

a. Pelaksanaan tidak mencakup kepada pedagang berskala kecil;b. Tidak tersosialisasinya/ kurangnya penyuluhan tentang pengolahan makanan yang

higienis ke TPM;c. Kurangnya pengetahuan untuk melakukan tindakan produksi secara higienis dan

sehat ;d. Sulitnya akses internet dan sedikitnya penjamah yang memiliki sertifikat penjamah

makanan.

Upaya yang dilakukan Kab/Kota dalam pengawasan Tempat Pengolahan Makanan(TPM), antara lain :

1. Meningkatnya koneksi jaringan internet untuk E-monev HSP dan Data yg sudah diIKL oleh sanitarian puskesmas dalam e-monev dengan kategori MS maka kab/ kotamelakukan pelatihan penjamah, pelatihan baik untuk pengelola program HSPKabupaten maupun puskesmas;

2. Undang-Undang tentang Makanan mutlak diperlukan agar lebih efektif dalampelaksanaan pengawasan makanan;

3. Sanksi terhadap pelanggaran lebih kuat termasuk tuntutan pidana akan tidak sulitdilaksanakan ;

4. Melakukan Pembinaan terhadap Produsen Makanan Minuman;5. Sosialisasi pada Konsumen & Distribusi Makanan minuman;6. Monev terhadap Produsen Makanan minuman Industri Rumah Tangga.

Page 64: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 57

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Jumlah Desa / Kelurahan yang

Melaksanakan STBMDesa 1611 2004 124.39

Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM pada tahun 2018 ditargetkan 1611desa dan terealisasi 2004 desa atau sebesar 124,39 persen. Jika dibandingkan dengan targetyang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian sudah melebihi dari target yangdiinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Jumlah Desa / Kelurahan yang MelaksanakanSTBM mengalami fluaktif dari 750 desa tahun 2014 naik menjadi 1075 desa pada tahun2015, kemudian turun pada tahun 2016 sebesar 868 desa dan naik pada tahun 2017 sebesar1685 desa dan naik lagi pada tahun 2018 sebesar 2004 desa seperti terlihat pada grafikberikut ;

Grafik 3.19 Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBMdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM yang ada diSumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 2004 desa,berarti belum mencapai dari targetNasional sebesar 39616 desa (Kesmas, Kemkes RI, 2017).

Pemerintah menyempurnakan pendekatan CLTS dengan aspek sanitasi lain yang salingberkaitan yang ditetapkan sebagai 5 pilar STBM, yaitu :

(1) Stop Buang Air Besar Sembarangan(SBS),(2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),(3) Pengelolaan Air Minum dan MakananRumah Tangga (PAMM-RT),(4) Pengamanan Sampah Rumah Tangga(PS-RT), dan(5) Pengamanan Limbah Cair RumahTangga (PLC-RT).

Page 65: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 58

Pendekatan STBM terdiri dari tiga strategi yang harus dilaksanakan secara seimbangdan komprehensif, yaitu:

1) peningkatan kebutuhan sanitasi,2) peningkatan penyediaan akses sanitasi, dan3) penciptaan lingkungan yang kondusif.

Dari 4 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya kualitaskesehatan lingkungan , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading /pohon kinerja tahun 2018, maka hanya 1 (satu) indikator yang belum mencapai target kinerjayang ditetapkan.

1.4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 3 (tiga ) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Kab/Kota yang

Melaksanakan Upaya KesehatanKerja dan Olahraga

% 43.87 100 227.95

Persentase Kab/Kota yang yang Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahragapada tahun 2018 ditargetkan 43,87 persen dan terealisasi 100 persen atau sebesar 227,95persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaiansudah melebihi dari target yang diinginkan.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Kesehatan Kerja dan Olahraga, antara lain:a. Pemantapan regulasi di bidang kesehatan kerja dan olahraga;b. Penguatan fasilitas pelayanan kesehatan kerja dan olahraga tingkat primer dan

tingkat rujukan;c. Kemitraan dengan akademisi, organisasi profesi, BPJS Naker, LSM;d. Advokasi dan sosialisasi Kesjaor (Pemda, dunia usaha, lintas program, lintas sektor,

dll);e. Peningkatan kemampuan SDM Pelaksana Kesjaor dan Optimalisasi Jafung;f. Pemberdayaan masyarakat dalam implementasi Kesjaor (Kader Kesjaor);g. Optimalisasi peran fasyankes & dinkes.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan Kesehatan Kerja% 84 79.47 94,61

Page 66: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 59

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerja pada tahun 2018ditargetkan 84 persen dan terealisasi 79,47 persen atau sebesar 94,61 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian belummencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang menyelenggarakanKesehatan Kerja mengalami fluaktif dari 70 persen tahun 2014 turun menjadi 53 persenpada tahun 2015, kemudian naik pada tahun 2016 sebesar 80 persen dan turun pada tahun2017 sebesar 70,58 persen dan naik pada tahun 2018 sebesar 79,47 persen seperti terlihatpada grafik berikut ;

Grafik 3.20 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerjadi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Kerjayang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 79,47%, berarti meningkat dari tahunsebelumnya sebesar 70,58%. Kabupaten/ Kota Dengan capaian tertinggi ialah KabupatenPALI, Muratara, dan Kota Prabumulih mencapai 100%, sedangkan dengan capaian terendahialah kabupaten OKUS dengan capaian 31,58%. Rendahnya pencapaian puskesmas yangmenyelenggarakan kesehatan kerja dikarenakan:

1. Adanya reorganisasi yangmengakibatkan berubahnyapemegang program di puskesmas;

2. Terbatasnya SDM pengolah data dilingkup Kesehatan Kerja;

3. Program Kesehatan Kerja belumdianggap sebagai program yangpenting di Puskesmas maupun diKabupaten / Kota;

4. Sebagian puskesmas belummenjalankan/ menerapkan SOPKesehatan Kerja;

Page 67: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 60

5. SDM Puskesmas belum memahani kewenangannya sebagai penanggungjawab kesehatan berdasarkan konsep kewilayahan termasuk bertanggungjawab pada kesehatan pekerja di dalam perusahaan yang ada di wilayahkerja Puskesmas;

6. Minimnya alokasi anggaran bahkan tidak adanya dukungan terhadapKesehatan Kerja di puskesmas yang bersumber dari APBD;

7. Banyaknya Puskesmas yang belum memahami peruntukan dana-dana yangtersedia di Puskesmas dapat digunakan untuk mendukung kegiatankesehatan kerja seperti dana BOK;

8. Belum adanya penghargaan bagi petugas kesehatan kerja di Puskesmas.9. Koordinasi yang belum terbentuk dengan baik dengan LS terkait.

Upaya yang dilaksanakan dalam Kesehatan Kerja adalah :

Perlunya konsolidasi dan koordinasi dalam perencanaan yang baik danperhitungan yang akurat, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan kesehatan kerja;Perlunya mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kesehatan kerja ke dalamkegiatan pokok Puskesmas;Perlunya melakukan pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan berkaitandengan kegiatan kesehatan kerja, karena faktor utama yang mempengaruhiperkembangan suatu program yaitu SDM yang tersedia;Perlunya melakukan advokasi terhadap pimpinan Puskesmas melalui DinasKesehatan yang belum paham mengenai masalah kesehatan kerja secara detail;Perlunya mengoptimalkan fungsi bimbingan teknis bidang Kesehatan Kerjakepada Puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan UPTD;Perlunya mengupayakan integrasi pencacatan dan pelaporan kesehatan kerja didalam sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas;Perlunya mensinergikan kegiatan kesehatan kerja pada kegiatan utama sepertigizi, kesehatan ibu dan kesehatan anak seperti gizi pada pekerja, kesehatanpada ibu pekerja.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan Kesehatan Olahraga% 76 60.70 79.87

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Olahraga pada tahun 2018ditargetkan 76 persen dan terealisasi 60,70 persen atau sebesar 79,87 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian belummencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang menyelenggarakanKesehatan Olahraga mengalami fluaktif dari 82 persen tahun 2014 naik menjadi 100persen pada tahun 2015, kemudian turun pada tahun 2016 sebesar 90,90 persen dan turunlagi pada tahun 2017 sebesar 47,50 persen dan naik pada tahun 2018 sebesar 60,70 persenseperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 68: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 61

Grafik 3.21 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan Olahragadi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan KesehatanOlahraga yang ada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 60,70% berarti meningkat daritahun sebelumnya sebesar 47,5%. Untuk persentase tertinggi ialah kabupaten Pali, Muratara,Kota Prabumulih dan Palembang, dengan capaian 100% dan cakupan terendah ialahkabupaten Musi rawas dengan persentase 21,05%. Rendahnya pencapaian puskesmas yangmenyelenggarakan kesehatan olahraga dikarenakan :

1. Kurangnya pemahaman tenaga kesehatan tentang pentingnya program KesehatanOlahraga;

2. Pengelola Kesehatan Olahraga pada umumnya tenaga baru yang belum memilikipengetahuan terkait Kesehatan Olahraga;

3. Minimnya alokasi anggaran bahkan tidak adanya dukungan terhadap KesehatanOlahraga di puskesmas yang bersumber dari APBD;

4. Banyaknya Puskesmas yang belum memahami peruntukan dana-dana yangtersedia di Puskesmas dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kesehatanolahraga seperti dana BOK

5. Bimbingan teknis dan sistem pelaporan yang belum berjalan secara terpadu dantersistem;

6. Belum adanya penghargaan bagi petugas kesehatan olahraga di Puskesmas;7. Olahraga belum merupakan gaya hidup di masyarakat.

Berbagai upaya pembinaan terhadap Puskesmas terus dilaksanakan untukmeningkatkan Puskesmas yang mempunyai kemampuan melaksanakan kesehatan olahraga diwilayah kerjanya. Upaya yang dilakukan dalam Program Kesehatan Olahraga di Puskesmasadalah

1. Memberikan pelatihan kesehatan olahraga bagi para pengelola program di tingkatPuskesmas

2. Melaksanakan bimbingan teknis kesehatan olahraga pada tingkat kabupaten/kota.3. Sosialisasi dan advokasi dalamProgram Kesehatan Olahraga

Page 69: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 62

4. Pelayanan Kesehatan melalui Konseling/ Penyuluhan dan Pengobatan5. Pembinaan Kesehatan Olahraga.

Peningkatan kemampuan petugas kesehatan ditingkat Puskesmas terhadap kesehatanolahraga terus dilakukan sehingga pelaksanaan program kesehatan olahraga ditingkatPuskesmas dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan program kesehatan olahraga pada tingkatPuskesmas diharapkan juga akan berkontribusi terhadap peningkatan capaian indikator PHBSpada tatanan keluarga.

Dari 3 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya pelayanankesehatan kerja dan olahraga , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam casecading / pohon kinerja tahun 2018, maka hanya 1 (satu) indikator telah berhasil mencapaitarget kinerja yang ditetapkan.

TUJUAN KEDUA Mewujudkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatanyang Berkualitas

Untuk mewujudkan tujuan kedua tersebut, telah ditetapkan 3 ( tiga) sasaran strategis.Selama tahun 2018 telah dilaksanakan upaya untuk mencapai sasaran strategis tersebut dengantingkat pencapaian dapat dijelaskan dibawah ini.

2.1 Tersedianya Fasyankes sesuai Standar

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 5 (lima) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

1Persentase FasilitasPelayanan Kesehatan yangTerakreditasi

Persen 75 81.57 108.76

Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi pada tahun 2018 sebesar81,57 persen. Jika dibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja Tahun 2018 sebesar75 persen maka persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 108,76 persen, dengan kata lainindikator kinerja Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi sudah melebihi daritarget yang diinginkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, persentase Persentase Fasilitas PelayananKesehatan yang Terakreditasi mengalami penurunanpeningkatan dari 12,27 persen tahun 2015naik menjadi 24,35 persen di tahun 2016 naik lagi menjadi 56,08 persen pada tahun 2017dan naik lagi menjadi 81,57 persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 70: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 63

Grafik 3.22 Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasidi Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi yangada di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 81,57% berarti meningkat dari tahunsebelumnya sebesar 56,08%.(RSUD : 64% dan Puskesmas : 99,13%).

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

2Persentase Rumah SakitTerakreditasi

Persen 65 64 98.46

Persentase Rumah Sakit Terakreditasi pada tahun 2018 sebesar 64 persen. Jikadibandingkan dengan target casecading/ pohon kinerja tahun 2018 sebesar 65 persen makapersentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 98,46 persen, dengan kata lain indikatorkinerja persentase Rumah Sakit Terakreditasi belum mencapai dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, persentase Rumah Sakit Terakreditasimengalami peningkatan dari 4 persen tahun 2015 naik menjadi 20 persen di tahun 2016naik lagi menjadi 48 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 64 persen pada tahun2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 71: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 64

Grafik 3.20 Persentase Rumah Sakit Terakreditasidi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Rumah Sakit Terakreditasi yang ada di SumateraSelatan Tahun 2018 sebesar 64% berarti melebihi dari target Nasional sebesar 53,47%(Ditjen Pelkes, 2017). Walaupun sudah melebihi dari target nasional tapi belum mencapaitarget yang ditetapkan. RSUD yang terakreditasi 16 RS (64%) sedangkan yang belumterakreditasi 36% (9 RS). Kendala yang terjadi di karenakan

Belum cukup SDM, Sarana, prasarana dan Alat Kesehatan yang masih kurang,serta belum adanya Dana.

Upaya yang harus dilakukan :

o Rumah Sakit yang belum Akreditasi dapat membuat komitmen untuk di akreditasi,sehingga di harapkan semua Rumah Sakit dapat terakreditasi dan memberikanpelayanan BPJS. Melakukan Pembinaan Akreditasi RS versi SNARS Edisi I.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Puskesmas Terakreditasi Persen 70 90.13 141.61

Persentase Puskesmas Terakreditasi pada tahun 2018 sebesar 90,13 persen. Jikadibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja tahun 2018 sebesar 70 persen makapersentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 141,61 persen, dengan kata lain indikatorkinerja persentase Puskesmas Terakreditasi sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Puskesmas Terakreditasi mengalamipeningkatan dari 7,6 persen tahun 2014 naik menjadi 20,54 persen di tahun 2015 naik lagimenjadi 28,7 persen pada tahun 2016 dan naik lagi menjadi 64,65 persen pada tahun 2017dan naik lagi menjadi 99,13 persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 72: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 65

Grafik 3.23 Persentase Puskesmas Terakreditasidi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas Terakreditasi yang ada di SumateraSelatan Tahun 2018 sebesar 99,13% berarti melebihi dari target Nasional sebesar 42,98%(Ditjen Pelkes, 2017).

Hal ini berarti pada tahun 2018 indikator ini sudah melebihi dari target yangditetapkan sebesar 70%. Keberhasilan indikator ini adalah :

1. Tersedianya dana DAK Non Fisik danFisik untuk Akreditasi Puskesmas diKabupaten / Kota;

2. Dukungan Kadinkes Kabupaten / Kota;3. Dukungan sumber daya puskesmas yang

akan diakreditasi;4. Melakukan pelatihan akreditasi puskesmas

di Kabupaten / Kota;5. Pembinaan akreditasi pada Dinas

Kesehatan di Kabupaten /Kota.

Upaya yang dilakukan :

Memotivasi secara moral dan nyata terhadap puskesmas yang disiapkan untukakreditasi agar mau dilakukan survey.Motivator tersebut antara lain adalah timpendamping Kabupaten/ Kota, dinas kesehatan Kab/Kota maupun dinas kesehatanprovinsi

Perlu dilakukan advokasi ke Bupati, Ketua DPRD Kab/Kota, Kepala BadanPerencanaan Daerah Kab/Kota, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan AsetDaerah Kab/Kota mengenai pentingnya Akreditasi Puskesmas

Page 73: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 66

Mempercepat proses penyusunan dokumen dan implementasinya denganmelibatkan penanggung jawab program terkait di Dinas Kesehatan Kab/Kota danDinas Kesehatan Provinsi.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

4Jumlah Rumah Sakit Umu Daerahyang Siap Diakreditasi

RS 6 4 66.67

Jumlah Rumah Sakit Umum Daerah yang Siap Diakreditasi pada Tahun 2018 sebesar4 RS. Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 6 RS makacapaian tahun 2018 adalah sebesar 66,67 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini belummencapai target yang ditetapkan . RSUD yang belum siap diakreditasi adalah :

RSUD Bayung Lincir dan RSUD Sei Lilin dikarenakan nilai sarana,prasarana danalat kesehatan masih < 60% (ASPAK), IPAL belum ada.

Tabel : Rumah Sakit Umum Daerah Yang sudah Terakreditasi di Provinsi Sumatera Selatandari Tahun 2015 – 2018

Tahun 2015 2016 2017 2018Kab/Kota 1 RS

Palembang4 RS

a. OKUb. Mubac. OKUTd. Prabumulih

7 RSa. Muara Enimb. Lubuk Linggauc. Musi Rawasd. Pagar Alame. Murataraf. Ogan ILirg. Empat Lawang

4 RSa. Palib. Lahatc. Banyuasind. OKI

TOTAL : 16 RSUD yang Terakreditasi

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

5Jumlah Puskesmas yang SiapDiakreditasi

PKM 116 115 99.14

Jumlah Puskesmas yang Siap Diakreditasi pada Tahun 2018 sebesar 115 Puskesmas.Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 116 Puskesmas makacapaian tahun 2018 adalah sebesar 99,14 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini belummencapai target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Jumlah Puskesmas yang Siap Diakreditasimengalami peningkatan dari 25 PKM tahun 2014 tambah menjadi 43 PKM di tahun 2015tambah menjadi 27 PKM pada tahun 2016 tambah menjadi 119 PKM pada tahun 2017 dantambah menjadi 115 PKM pada tahun 2018 berarti jumlah Puskesmas dari tahun 2014 – 2018berjumlah 329 Puskesmas yang sudah Terakreditasi dari Total Puskesmas yang deregistersebesar 331 Puskesmas, hal ini seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 74: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 67

Grafik 3.24 Jumlah Puskesmas Terakreditasidi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas bahwa Puskesmas yang terakreditasi dari tahun 2014 – 2018berjumlah 329 Pukesmas dari 331 Puskesmas yang diRegister ( 99,13%).

Dari 5 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Tersedianya Fasyankes sesuaiStandar , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading / pohon kinerjatahun 2018, maka hanya 2 (dua) indikator telah berhasil mencapai target kinerja yangditetapkan.

2.2 Meningkatnya Kepesertaan JKN dan Kesehatan Rujukan

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 11 (sebelas) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

1Universal Coverage JaminanKesehatan

Persen 100 100 100

Universal Coverage Jaminan Kesehatan pada tahun 2018 sebesar 100 persen. Jikadibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja Tahun 2018 sebesar 100 persen makapersentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 100 persen, dengan kata lain indikator kinerjaUniversal Coverage Jaminan Kesehatan sudah mencapai dari target yang diinginkan. Denganadanya program berobat gratis atau Jamsoskes Sumsel Semesta, tidak ada lagi pendudukmiskin yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya karenasudah dijamin oleh Pemerintah.

Sementara untuk persentase penduduk peserta JPKM juga sudah mencapai 100,0%.Hal ini disebabkan karena penduduk yang belum mempunyai jaminan atau asuransi kesehatan

Page 75: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 68

telah ditanggung melalui Program Jamsoskes Sumsel Semesta yang memang diperuntukkanbagi seluruh penduduk Sumatera Selatan yang belum memiliki jaminan pelayanan kesehatan.Cakupan jaminan atau asuransi kesehatan di Sumatera Selatan telah meliputi seluruhpenduduk atau telah mencapai “Universal Coverage”, berarti Universal Coverage JaminanKesehatan sudah mencapai target yang diinginkan 100%.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

2Persentase Masyarakat yangMemiliki Jaminan Kesehatan

% 70 60.3 86.14

Persentase Masyarakat yang Memiliki Jaminan Kesehatan pada Tahun 2018 sebesar 60,3persen. Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 70 persenmaka capaian tahun 2018 adalah sebesar 86,14 persen, dengan kata lain indikator kinerja inibelum mencapai target yang ditetapkan . Hal ini disebabkan salah satunya karena masihberlangsungnya Program Jamsoskes Sumsel Semesta sampai akhir tahun 2018.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

3Jumlah Kab/ Kota yang Integrasi keProgram JKN

Kab/Kota 17 17 100

Jumlah Kab/ Kota yang Integrasi ke Program JKN pada Tahun 2018 sebesar 17 Kab/Kota.Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 17 Kab/Kota makacapaian tahun 2018 adalah sebesar 100 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini sudahmencapai target yang ditetapkan.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Persentase Peserta PPU JKN % 20 22.2 111

Persentase Peserta PPU JKN pada Tahun 2018 sebesar 22,2 persen. Jika dibandingkandengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 20 persen maka capaian tahun 2018adalah sebesar 111 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini sudah melebihi dari targetyang ditetapkan.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

5Persentase Peserta PBPU MandiriJKN

% 15 18.5 123.33

Persentase Peserta PPU JKN pada Tahun 2018 sebesar 18,5 persen. Jika dibandingkandengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 15 persen maka capaian tahun 2018adalah sebesar 123,33 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini sudah melebihi dari targetyang ditetapkan.

Page 76: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 69

Kendala yang dihadapi JKN di Kab/Kota, antara lain :

a. Data penduduk utk peserta PBI APBD yg diperoleh dr PKH masih belum valid(meninggal, tdk ditemukan orangnya, sudah memiliki jaminan lain);

b. Peserta BPJS tidak membawa kartu saat berobat di FKTP sehingga masihmenggunakan Jamsoskes (Jamkesda) untuk berobat di FKTP ;

c. Masih ada perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya;d. Masih ada masyarakat yang keberatan mendaftar BPJS karena harus 1 KK;e. Masih ada peserta PBI APBN yang belum mendapatkan kartu KIS;f. Adanya tunggakan pembayarak iuran peserta mandiri;g. Adanya data peserta yang ganda dan yang meninggal tidak terlapor;h. Adanya NIK peserta yang tidak valid;i. Adanya peserta PBI APBN dgn faskes tidak sesuai domisili;j. Adanya peserta yang memiliki kartu KIS tetapi tidak terdaftar di database

Puskesmask. Mekanisme penonaktifan peserta PBI APBN tidak diketahui.

Upaya yang harus dilakukan antara lain:

1. Mengintensifkan koordinasi antar stakeholder (BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan,Dinas Sosial, Disdukcapil);

2. Penguatan advokasi ke pemangku kepentingan dalam pemenuhan sarana danprasarana fasilitas pelayanan kesehatan;

3. Kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam pemenuhan SDM kesehatanyang masih terbatas;

4. Sosialisasi peraturan-peraturan terkait pelaksanaan JKN;

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

6Persentase Masyarakat yangTerlayani oleh PSC Kab/Kota

% 30 15 50

Persentase Masyarakat yang Terlayani oleh PSC Kab/Kota pada Tahun 2018 sebesar 15persen. Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 30 persenmaka capaian tahun 2018 adalah sebesar 50 persen, dengan kata lain indikator kinerja inibelum mencapai dari target yang ditetapkan.

Page 77: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 70

Grafik.3.25 Persentase Masyarakat yang terlayani oleh PSC Kab/Kota

4530

15yang harusdicapaitargetpacaian 2017capaian 2018

Dari diagram diatas persentase masyarakat yang terlayani oleh PSC di SumateraSelatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 15%, berarti pencapaiannya belum mencapaitarget yang diinginkan 30%. Rendahnya pencapaian masyarakat yang terlayani oleh PSCdikarenakan :

Belum banyak masyarakat yang mengetahui layanan PSC 119; Keterbatasan sarana seperti ambulance PSC dan tenaga kesehatan yang

mempengaruhi efektifitas pelyanan yang diberikan; Belum adanya call center baik terintegrasi dengan call center 119 pusat maupun

no telepon khusus di kab/kota masing masing.

Upaya yang dilakukan agar masyarakat terlayani oleh PSC adalah :

Memotivasi PSC Kab/Kota agar aktif mensosialisasikan keberadaan pelayananPSC 119;

Secara bertahap disarankan untuk melengkapi sarana dan prasarana sepertigedung ataupun ambulance, baik ambulance roda 4, ambulance roda 2 maupunambulance kapal untuk wilayah perairan;

Melengkapi SDM sesuai kebutuhan; Mengupayakan Call center 119 baik yang terintegrasi dengan pusat atau paling

tidak no telepon khusus wilayahnya; Seperti ambulance PSC dan tenaga kesehatan yang ada juga mempengaruhi

efektifitas pelayanan yang diberikan. Serta belum adanya Call center baik yangterintegrasi dengan call center Pusat maupun No. Telepon Khusus di Kab/Kotamasing masing.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

7Cakupan Rumah Sakit yangMelaksanakan Pelayanan sesuaiStandar

% 100 98 98

Page 78: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 71

Cakupan Rumah Sakit yang Melaksanakan Pelayanan sesuai Standar pada Tahun 2018sebesar 98 persen. Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar100 persen maka capaian tahun 2018 adalah sebesar 98 persen, dengan kata lain indikatorkinerja ini belum mencapai dari target yang ditetapkan. Belum tercapainya target yangdiinginkan karena ada 2 rumah sakit yang belum ada penetapan kelas.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

8Persentase Rumah Sakit MampuPONEK

% 80 57 71.25

Persentase Rumah Sakit Mampu PONEK pada Tahun 2018 sebesar 57 persen. Jikadibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 80 persen maka capaiantahun 2018 adalah sebesar 71,25 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini belum mencapaidari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, persentase Rumah Sakit Mampu PONEKmengalami fakulaktif dari 47,62 persen tahun 2014 naik menjadi 57 persen di tahun 2015naik lagi menjadi 75 persen pada tahun 2016 dan turun menjadi 57 persen pada tahun 2017dan tetap menjadi 57 persen pada tahun 2018 seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.26 Persentase Rumah Sakit Mampu PONEKdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas persentase Rumah Sakit Mampu PONEK Tahun 2018 sebesar57 persen berarti sama dengan tahun sebelumnya sebesar 57%.

Rendahnya persentase Rumah Sakit Mampu PONEK dikarenakan :

1. SDM yang sudah dilatih sebagai tim PONEK berpindah tugas;2. Masih banyak RSUD yang belum mempuyai sarana dan prasarana PONEK

sesuai standar;

Page 79: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 72

3. Dokter Spesialis anak dan obgyn belum merata di seluruh RSUD;4. Kurangnya komitmen RSUD untuk mendukung program PONEK.

Upaya yang harus dilakukan :

a. Melakukan pembinaan terhadap RS yang sudah mampu PONEKb. Mengevaluasi RS yang belum mampu PONEKc. Melakukan kerja sama/koordinasi lintas sektor, lintas program dalam rangka

optimalisasi pelayanan maternal perinatal RSd. Melakukan evaluasi pelayanan maternal perinatal di Rumah Sakit secara

berkala

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

9Cakupan Dinas Kesehatan Kab/Kotauntuk Pembentukan PSC 119

% 100 100 100

Cakupan Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk Pembentukan PSC 119 pada Tahun 2018sebesar 100 persen. Jika dibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar100 persen maka capaian tahun 2018 adalah sebesar 100 persen, dengan kata lain indikatorkinerja ini sudah mencapai target yang ditetapkan.

Sehubungan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 48 tahun 2017tantang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, sesuai pasal 13, 17 Dinas Kesehatankabupaten /Kota di Sumatera Selatan telah terbentuk SPGDT PSC 119. Sehingga tugas dantanggung jawab terhadap penyelenggaraan SPGDT PSC 119 baik di Provinsi maupun diKabupaten Kota sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.

Grafik 3.27 Persentase Capaian Dinkes Kab/Kota untuk pembentukan PSC

Page 80: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 73

Walaupun sudah terbentuk PSC 119 di DinasKesehatan Kab/Kota tapi masih ada kendala, yaitu :

PSC yang sudah terbentuk masih banyakbelum memadai dari segi sarana dan prasaranaserta SDM nya

Untuk call center masih belum teintegrasidengan call center 119

Upaya yang dilakukan dalam terbentuknya PSC 119antara lain:

Setiap PSC 119 Kab/Kota agar memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana serta callcenter melalui usulan DAK dan APBD

Mengusulkan pemenuhan SDM melalui usulan ketenagaan di insatansi masing masing

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %10 Cakupan Pelayanan Kesehatan Haji % 100 100 100

Cakupan Pelayanan Kesehatan Haji pada Tahun 2018 sebesar 100 persen. Jikadibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 100 persen maka capaiantahun 2018 adalah sebesar 100 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini sudah mencapaitarget yang ditetapkan.

Grafik 3.28 Cakupan Pelayanan Kesehatan Haji

Page 81: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 74

PERMASALAHAN PELAYANAN KESEHATAN HAJI:

Jemaah mau diperiksa setelah ada pemberitahuan dari Kemenag; Banyaknya Usia Resti; Jemaah takut jujur dengan Penyakitnya; Tidak adanya Pendamping Keluarga; Pemeriksaan Jemaah tidak berbasis alamat; Petugas PKM merasa terancam; Jemaah/keluarga yg tdk Istithaah memaksakan diri tetap mau berangkat.

Upaya yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan haji, antara lain:

Pelaksanaan Permenkes 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji; Mendorong KBIH untuk ikut berperan aktif dalam pemeriksaan dan pembinaan

kesehatan jemaah haji dengan faktor resiko misalnya dengan mengadakan alatkesehatan, bahan habis pakai;

Melakukan bimbingan dan monitoring ke Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas PPKJHdengan lebih intensif;

Monitoring Puskesmas lebih di perketat pada jemaah dengan faktor resiko ygdirujuk ke RS.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

11Hasil Pemeriksaan yang diinput diSiskohatkes

% 100 100 100

Hasil Pemeriksaan yang diinput di Siskohatkes pada Tahun 2018 sebesar 100 persen. Jikadibandingkan dengan Casecading/pohon kinerja tahun 2018 sebesar 100 persen maka capaiantahun 2018 adalah sebesar 100 persen, dengan kata lain indikator kinerja ini sudah mencapaitarget yang ditetapkan.

Grafik 3.29 Hasil Pemeriksaan yang diinput Siskohatkes

Page 82: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 75

Input data siskohatkes jemaah haji telah dilakukan di 17 kab/kota dengan jumlah jemaahsebanyak 7.035 jemaah, terdiri dari :

Berdasar Usia : < 40 th 643 jemaah41-50 th 1.661 jemaah51-60 th 2.603 jemaah> 60 th 2.671 jemaah

Berdasar jenis Kelamin: Wanita 3.938 jemaahPria 3.190 jemaah

PERMASALAHAN SISKOHATKES

Membutuhkan koneksi internet yang stabil & tidak terputus-putus; Pemasukan data harus cepat; Kurangnya SDM yg paham computer baik di Puskesmas maupun di Dinas

Kesehatan; Di beberapa daerah jaringan internet tidak ada ; Data yg tersimpan tidak sama jumlahnya dengan data yg di masukkan.

Upaya yang dilakukan dalam pemeriksaan yang diinput di Siskohatkes antara lain:

Menghimbau Dinkes Kab/kota untuk memenuhi kebutuhan Komputer serta jaringaninternet untuk kepentingan input data Siskohatkes;

Agar petugas penginput data siskohatkes adalah yang mahir mengoperasikanperalatan komputer.

Dari 11 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya Kepesertaan JKN danKesehatan Rujukan , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading / pohonkinerja tahun 2018, maka hanya 4 (empat ) indikator yang belum mencapai target kinerjayang ditetapkan.

2.3 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan oleh Nakes danKesehatan Tradisional

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 6 (enam) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Indeks Keluarga Sehat Persen 0.22 018 81.82

Indeks Keluarga Sehat pada tahun 2018 sebesar 0,18 persen. Jika dibandingkan dengantarget casecading / pohon kinerja Tahun 2018 sebesar 0,22 persen maka persentase capaian

Page 83: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 76

tahun 2018 adalah sebesar 81,82 persen, dengan kata lain indikator kinerja Indeks KeluargaSehat belum mencapai target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Indeks Keluarga Sehat mengalami penurunandari 0,18 persen tahun 2018 turun dari tahun 2017 sebesar 0,2 seperti terlihat pada grafikberikut ;

Grafik 3.30 Indeks Keluarga Sehatdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua)

Tahun 2017 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Indeks Keluarga Sehat di Provinsi Sumatera Selatan Tahun2018 sebesar 0,18 berarti melebihi dari target Nasional sebesar 0,16 (Data PISPK, 2017), tapiwalaupun sudah melebihi dari target nasional, IKS Sumatera Selatan belum dikatakan Sehatkarena IKS dikatakan sehat rangenya 0,6 – 0,8.

Rendahnya pencapaian Indeks Keluarga Sehat dengan pendekatan keluarga , antara lain :

a. Wilayah kerja PKM yang belumregistrasi ulang menghambat pengisiandata di aplikasi;

b. SK PIS-PK yang ditandatangani KepalaDaerah (Gubernur, Bupati/Walikota)belum ada;

c. Mutasi Fasilitator Kab/Kota ;d. Kurangnya komitmen Kapus dalam

Pelaksanaan PISPK;e. Belum memprioritaskan PIS-PK (Menjalankan proses akreditasi PKM, dan

kegiatan pelayanan lainnya);f. Kurangnya pemahaman nakes tentang aplikasi KS, analisa data PISPK;g. Laporan yang disampaikan Kab/Kota tidak tepat waktu;

Page 84: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 77

h. Beberapa Kab/Kota tidak ada pendanaan khusus PISPK (Pendanaan Prokesga,Pencetakan PIN Kesga dan Operasional Lapangan), Kurangnya pemahamanpemanfaatan dana BOK, kapitasi dll;

i. Belum dilakukan monev terpadu berjenjang dalam tahap-tahap pelaksanaanPISPK;

j. Warga yang tidak berada di rumah pada jam kerja Puskesmas, sehingga harusdikunjungi di luar jam kerja (sore/malam hri, hari libur);

k. Warga tidak menerima dikunjungi nakes Puskesmas;l. Beberapa daerah tidak stabil jaringan internetnya.

Upaya yang dilakukan dalam Indeks Keluarga Sehat dalam pendekatan keluarga,antara lain :

1. Memberikan feedback rutin (WA grup, email);2. Melakukan bimtek berkala melalui koordinasi dan integrasi program

yankesprimertrad (registrasi PKM, PKB, dll);3. Mengupayakan advokasi kepala daerah untuk pembuatan SK PISPK;4. Mengupayakan monev terpadu lintas program.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

2

Persentase Puskesmas yangMencapai Total CoverageProgram Indonesia Sehatdengan Pendekatan Keluarga

Persen 20 27.9 140

Persentase Puskesmas yang Mencapai Total Coverage Program Indonesia Sehatdengan Pendekatan Keluarga pada tahun 2018 sebesar 27,9 persen. Jika dibandingkan dengantarget casecading / pohon kinerja Tahun 2018 sebesar 20 persen maka persentase capaiantahun 2018 adalah sebesar 140 persen, dengan kata lain indikator kinerja PersentasePuskesmas yang Mencapai Total Coverage Program Indonesia Sehat dengan PendekatanKeluarga sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Grafik 3.31 Puskesmas yang Total Coverage

0

100

200

300

400341

251

70

∑ Total Puskesmas

∑ Puskesmas Lokus

∑ Puskesmas yangTotal Coverage

Page 85: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 78

Grafik 3.32 Distribusi Puskesmas Total CoverageMenurut Kab/Kota Prov. Sumsel

Dari 251 PKM lokus PISPK di 17 kab/kota, 70 PKM (27,9%) di 11 kab/kota telahtercapai kondisi kunjungan rumah total coverage, berarti pencapaiannya sudahmelebihi dari target yang diinginkan (20%)

Kabupaten Ogan Ilir dan PALI mempunyai capaian PKM total coverage tertinggiyaitu 100%, sedangkan capaian terendah pada kabupaten Muara Enim yaitu 10,5 %

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

3Persentase Kab/Kota yangMelaksanakan PelayananKesehatan Tradisional

Persen 75 100 133

Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional pada tahun 2018sebesar 100 persen. Jika dibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja Tahun 2018sebesar 75 persen maka persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 133 persen, dengankata lain indikator kinerja Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Pelayanan KesehatanTradisional sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Kab/Kota yang MelaksanakanPelayanan Kesehatan Tradisional mengalami peningkatan dari 41 persen persen tahun 2015naik dari tahun 2016 sebesar 100 persen kemudian sampai tahun 2018 tetap 100 persen,seperti terlihat pada grafik berikut ;

0

5

10

15

20

25

3022

912

15

19

6

29

21

16

23

95

4

1210

2

6 7 7

3

11

3

∑ PuskesmasLokus

∑ Puskesmasyang TotalCoverage

Page 86: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 79

Grafik 3.33 Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisionaldi Provinsi Sumatera Selatan Selama 4 (empat ) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Pelayanan KesehatanTradisional di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 100% berarti 17 Kab/Kota telah melaksanakanpelayanan tradisional.

Keberhasilan tercapainya Kab/ Kota dalamMelaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisionaladalah :

Kebijakan pelayanan kesehatantradisional di tingkat pusat ,provinsi danKab/kota;

Dengan dana Dekon, SP3T melaksanakanpenapisan tentang Pelayanan kesehatantradisional jenis keterampilan ke duakabupaten/kota yaitu : kabupaten Muaraenim dan Kota Palembang;

Peningkatan kapasitas bagi tenaga medis dalam bidang akupunktur medik dasardan penggunaan obat herbal dalam mendukung upaya pelayanan kesehatantradisional integrasi, (Dokter dalam pelayanan medic akupuntur : 1orang RSUDPrabumulih dan Dokter dalam pelayanan medic obat herbal : 1 orang PuskesmasKampus Palembang);

Sosialisasi dan advokasi Program Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatifdan Komplementer di Kabupaten / Kota;

Penilaian Pemanfaatan TOGA di 17 Kab / Kota dengan 5 Kab / Kota yangdipilih.

Page 87: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 80

Upaya yang dilakukan :

1. Penguatan sistem dan regulasi/kebijakan pelayanan kesehatan tradisional;2. Optimalisasi peran dan fungsi Sentra P3T sesuai dengan Permenkes Nomor 90

Tahun 2013;3. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit dalam

bidang pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan anggaran Pusatdan Daerah;

4. Dukungan ketersediaan Sumber Daya yang memadai (tenaga, bahan,alat,sarana dan pembiayaan);

5. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pembinaan kelompokpemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan Akupresur;

6. Melakukan koordinasi dengan unit pelaksana teknis terkait pelayanankesehatan tradisional.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

4Persentase Puskesmas yangMelakukan KunjunganRumah Keluarga Sehat

Persen 60 100 166.67

Persentase Puskesmas yang Melakukan Kunjungan Rumah Keluarga Sehat pada tahun 2018sebesar 100 persen. Jika dibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja Tahun 2018sebesar 60 persen maka persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 166.67 persen, dengankata lain indikator kinerja Persentase Puskesmas yang Melakukan Kunjungan Rumah KeluargaSehat sudah melebihi dari target yang diinginkan. hal ini dapat dilihat dari grafik dibawah ini

Grafik 3.34 Puskesmas yang MelakukanKunjungan Rumah Keluarga Sehat

0

100

200

300

400341

251 251

∑ Total Puskesmas

∑ Puskesmas Lokus

∑ Puskesmas yangmelakukanKunjungan Rumah

Page 88: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 81

Grafik 3.35 Persentase Puskesmas yang Melakukan Kunjungan Rumah Keluarga Sehat

Dari gambar di atas, terlihat bahwa dari total 341 Puskesmas di Provinsi SumateraSelatan, sampai tahun 2018, 251 Puskesmas di antaranya menjadi lokus PISPK (73,6%). Dari251 Puskesmas lokus PISPK tersebut, keseluruhannya telah melakukan kunjungan rumah(100%).

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

5Persentase Puskesmas yangMelakukan Pelayanan sesuaiStandar

Persen 80 82.40 103

Persentase Puskesmas yang Melakukan Pelayanan sesuai Standar pada tahun 2018sebesar 82,40 persen. Jika dibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja Tahun2018 sebesar 80 persen maka persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 103 persen,dengan kata lain indikator kinerja Persentase Puskesmas yang Melakukan Pelayanan sesuaiStandar sudah melebihi dari target yang diinginkan.

Grafik 3.36 Persentase Distribusi Standar Pelayanan Puskesmas Tahun 2018

26,4

73,6

% PKM Non Lokus

% Puskesmas yangmelakukan kunjunganrumah

Page 89: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 82

Berdasarkan tabel dan gambar diatas terlihat 281 puskesmas (82,40%) telahmemberikan pelayanan sesuai standar, berarti pencapaiannya sudah melebihi dari target yangdiinginkan 80%. Ada 5 (lima) kab./kota yang seluruh pelayanan puskesmasnya sesuai standaryakni Kab. OKI, Musi Rawas, OKU Selatan, PALI, dan Kota Prabumulih. Kabupaten denganjumlah puskesmas paling sedikit pelayanan sesuai standar yaitu Kab. Ogan Ilir (48%),sedangkan 2 (dua) kab./kota tidak melaporkan kondisi kinerja puskesmas di wilayahnya yaituKab. Empat Lawang dan Kota Pagar Alam.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

6

Persentase Puskesmas yangtelah MelaksanakanPelayanan KesehatanTradisional

Persen 75 70 93.33

Persentase Puskesmas yang telah Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional pada tahun2018 sebesar 70 persen. Jika dibandingkan dengan target casecading / pohon kinerja Tahun2018 sebesar 75 persen maka persentase capaian tahun 2018 adalah sebesar 93,33 persen,dengan kata lain indikator kinerja Persentase Puskesmas yang telah Melaksanakan PelayananKesehatan Tradisional belum mencapai target yang diinginkan.

Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang telah MelaksanakanPelayanan Kesehatan Tradisional mengalami peningkatan dari 92 persen persen tahun 2016naik menjadi 100 persen pada tahun 2017 tapi turun menjadi 70 persen pada tahun 2018,seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.37 Persentase Puskesmas yang telah Melaksanakan Pelayanan KesehatanTradisional di Provinsi Sumatera SelatanSelama 3 (tiga ) Tahun 2016 s/d 2018

Page 90: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 83

Dilihat dari grafik diatas Persentase Puskesmas yang telah Melaksanakan PelayananKesehatan Tradisional di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 sebesar 70% berarti turun daripencapaian tahun sebelumnya sebesar 100%.

Dari 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan, hanya ada 6 Kab/Kota yang telahmelaksanakan pelayanan kesehatan tradisional pada seluruh puskesmasnya. Ke 6 Kab/Kotatersebut antara lain; Kab OKI, OKUS, Musi Rawas, Linggau, Prabumulih, Muara ENIM danPALI , sedangkan di Kabupaten Lahat memiliki capaian terendah, yaitu hanya 18%puskesmasnya yang melaksanakan pelayananan kesehatan tradisional. Rendahnya pencapaianpuskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional, dikarenakan:

1. Sistem pencatatan dan pelaporan data Program Yankestrad di Dinkes Kab./Kota,khususnya Puskesmas, belum berjalan dengan baik, sehingga prosespengumpulan data tidak optimal;

2. Kemampuan SDM belum memadai (kuantitas dan kualitas);3. Seringnya pergantian pengelola program yang tidak diikuti transfer ilmu yang

memadai sehingga menyulitkan koordinasi dalam mengumpulkan data-datasecara rutin;

4. Yankestrad sebagai tugas tambahan nakes PKM, sehingga belum menjadiprioritas dalam melaksanakannya;

5. Poli Akupresur belum berjalan optimal karena adanya mutasi tenaga kesehatanyang telah dilatih, pandangan negatif masyarakat terhadap yankestrad, saranaprasarana yang kurang mendukung dan belum adanya Perda yang mengatur polatarif pelayanan Akupresur;

6. Koordinasi lintas sektor/Lintas program terkait masih kurang.

Upaya yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan tradisional, antara lain:

1.Memberikan feedback rutin;2.Melakukan Bimtek berkala melalui koordinasi dan integrasi Program Pelayanan

Kesehatan Tradisional3. Adanya dukungan dana APBD baik untuk program maupun peningkatan sarana

prasarana;4. Peningkatan kemitraan Lintas Program/Lintas Sektor;5. Perlunya diadakan Pertemuan yang lebih intens baik tingkat provinsi maupun

kabupaten agar Program Yankestrad tersosialisasi secara menyeluruh.

Dari 6 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya Akses PelayananKesehatan oleh Nakes dan Kesehatan Tradisional , jika dibandingkan dengan target yangterdapat dalam case cading / pohon kinerja tahun 2018, maka hanya 2 (dua) indikator yangbelum mencapai target kinerja yang ditetapkan.

TUJUAN KETIGA Terwujudnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Page 91: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 84

Untuk mewujudkan tujuan ketiga tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran strategis.Selama tahun 2018 telah dilaksanakan upaya untuk mencapai sasaran strategis tersebutdengan tingkat pencapaian dapat dijelaskan dibawah ini.

3.1 Meningkatnya Surveilans dan Imunisasi

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 6 (enam) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Imunisasi Dasar Lengkap % 95 99.3 104.53

Imunisasi Dasar Lengkap pada tahun 2018 ditargetkan 95 persen dan terealisasi 99.3persen atau sebesar 104,53 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan padatahun 2018, maka hasil capaian indikator ini sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Imunisasi Dasar Lengkap mengalamipeningkatan dari 95 persen persen tahun 2015 naik menjadi 98,8 persen pada tahun 2016kemudian naik lagi menjadi 99 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 99,3 persenpada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.38 Imunisasi Dasar Lengkapdi Provinsi Sumatera Selatan

5 (empat) Tahun 2015 s/d 20186

Dilihat dari grafik diatas Imunisasi Dasar Lengkap di Sumatera Selatan Tahun 2018sebesar 99,3%,berarti melebihi dari target Nasional sebesar 90,8% (P2P, Kemkes RI, 2017).

Page 92: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 85

Grafik 3.39 Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Kabupaten/KotaProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 - 2018

Jika dilihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap provinsi Sumatera Selatanmengalami peningkatan yaitu pada tahun 2016 : 98,8%, tahun 2017 : 99% dan pada tahun2018 cakupan IDL mencapai 99,3%, tetapi cakupan tersebut tidak merata jika dilihat perKabupaten/Kota, masih ada Kabupaten/Kota cakupan IDL dibawah target seperti kabupatenEmpat Lawang dimana 3 tahun terakhir tidak mencapai target yaitu pada tahun 2016 (82%),tahun 2017 (81,3%), tahun 2018 (79,5%) dan kabupaten Muara Enim dalam 2 tahun terakhircakupan IDL tidak pernah mencapai target yaitu pada tahun 2017 (89,9%), tahun 2018(88,7%), sedangkan kabupaten/kota yang lain cakupan masih berfluktuasi. Hal inidisebabkan rotasi petugas imunisasi di puskesmas yang tinggi sehingga petugas yang barubelum banyak memahi program imunisasi.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Desa Universal Child

Imunisation% 90 94.1 104.44

Persentase Desa Universal Child Imunisation pada tahun 2018 ditargetkan 90 persen danterealisasi 94,1 persen atau sebesar 104,44 persen. Jika dibandingkan dengan target yangditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian indikator ini sudah melebihi dari target yangditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Persentase Desa Universal Child Imunisationmengalami fluaktif dari 93,5 persen persen tahun 2014 naik menjadi 95 persen padatahun 2015 kemudian turun menjadi 91 persen pada tahun 2016 kemudian naik menjadi 92,6persen dan naik lagi menjadi 94,1 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafikberikut ;

Page 93: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 86

Grafik 3.40 Persentase Desa Universal Child Imunisationdi Provinsi Sumatera Selatan

5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas persentase Desa Universal Child Imunisation di ProvinsiSumatera Selatan tahun 2018 sebesar 94,1% meningkat dari tahun 2017 sebesar 92,6%.

Dalam 3 tahun terakhir cakupan UCI Desa di Provinsi Sumatera Selatan mengalamipeningkatan dan masih diatas target nasional. Jika dilihat dari kabupaten/kota masih adakabupaten yang 3 tahun berturut-turut cakupan UCI desa dibawah target yaitu kabupatenEmpat Lawang pada tahun 2016 (53,2%), tahun 2017 (78,8%), dan tahun 2018 (78,8%) sertadi tahun 2018 kabupaten Muara Enim hanya mencapai 67,2 %. Hal ini perlu mendapatperhatian lebih lanjut, apalagi sebagian petugas imunisasi kabupaten/kota dan puskesmas barudimutasi dan belum dilatih mengenai program imunisasi, baik teknis program maupun coldchain. Selain itu juga sarana dan prasarana sebagian sudah disediakan dari provinsi.

Upaya yang dilakukan untuk Meningkatkan Persentase Desa yang mencapai UCIadalah :

1. Strategi : pemerataan UCI memanfaatkan PWS, Area Spesific Implementation,pendekatan resiko, meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dg vaksin kombinasi,dan meningkatkan kemitraan;

2. Peningkatan kapasitas SDM pengelola program imunisasi;3. Manajemen yg baik pengelolaan program imunisasi terutama di tingkat Puskesmas;4. Tercapainya Imunisasi dasar secara lengkap;5. Adanya koordinasi lintas sector dan program;6. Tersedianya fasilitas & infrastruktur yang adekuat;7. Kesadaran & pengetahuan masyarakat dalam memberikan Imunisasi Lengkap di

tempat fasilitas kesehatan;8. Pemberdayaan masyarakat melalui TOGA, TOMA, aparat desa & kader;9. Petugas Puskesmas melakukan sweeping dan penyuluhan.

Page 94: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 87

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Masyarakat yang

Terdampak KLB & Bencana yangDilayani Kesehatan

% 100 100 100

Persentase Masyarakat yang Terdampak KLB & Bencana yang Dilayani Kesehatanpada tahun 2018 ditargetkan 100 persen dan terealisasi 100 persen atau sebesar 100 persen.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmencapai target yang ditetapkan.

Grafik 3.41 Persentase Masyarakat Yang Terdampak KLB & Bencana YangDilayani Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018

Grafik diatas menunjukkan bahwa penderita KLB di Kabupaten/Kota pada tahun 2018mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian pula denganpenderita KLB yang mengalami kematian, juga mengalami penurunan dari tahun 2017

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Persentase Kasus KLB yang Ditangani

Kurang dari 24 Jam% 100 100 100

Persentase Kasus KLB yang Ditangani Kurang dari 24 Jam Kesehatan padatahun 2018 ditargetkan 100 persen dan terealisasi 100 persen atau sebesar 100 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmencapai target yang ditetapkan. Frekuensi KLB di Sumatera Selatan pada tahun 2018mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 44 kali tahun 2017 menjadi26 kali tahun 2018.

Page 95: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 88

Grafik 3.42 Lokasi KLB di Kab/KotaProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 – 2017

Grafik diatas menunjukkan bahwa peningkatan frekuensi KLB di Sumatera Selatanpada tahun 2018 terjadi di Kota Palembang, Kab. Muba dan Kab. Banyuasin. KLB yangterjadi di Kab/Kota sudah dilakukan penanganan terhadap kasus dan penyelidikanepidemiologi serta tindakan dalam upaya pencegahan dan penyebarluasan penyakit.

Grafik 3.43 Jenis KLB di Kab/KotaProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 – 2018

Page 96: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 89

Grafik diatas menunjukkan bahwa jenis KLB yang terbanyak terjadi pada tahun 2018adalah Kejadian Keracunan Makanan, Campak dan Difteri. Jumlah jenis KLB yang terjadipada tahun 2018 mengalami penurunan yang signifikan dengan tahun 2017.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %5 Persentase Bayi Usia 0 – 11 Bulan

yang Mendapatkan Antigen ImunisasiDasar

% 95 99.3 104.53

Persentase Bayi Usia 0 – 11 Bulan yang Mendapatkan Antigen Imunisasi Dasar padatahun 2018 ditargetkan 95 persen dan terealisasi 99,3 persen atau sebesar 104,53 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Bayi Usia 0 – 11 Bulan yangMendapatkan Antigen Imunisasi Dasar mengalami peningkatan dari 95 persen persen tahun2015 naik menjadi 98,8 persen pada tahun 2016 kemudian naik lagi menjadi 99 persen padatahun 2017 dan naik lagi menjadi 99,3 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafikberikut ;

Grafik 3.44 Persentase Bayi Usia 0 – 11 Bulan yang Mendapatkan Antigen Imunisasi Dasardi Provinsi Sumatera Selatan 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Bayi Usia 0 – 11 Bulan yang Mendapatkan AntigenImunisasi Dasar di Sumatera Selatan Tahun 2018 sebesar 99,3%, berarti pencapaiannyameningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99%.

Page 97: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 90

Grafik 3.45 Persentase Bayi Usia 0 – 11 Bulan yang Mendapat Antigen Imunisasi DasarKabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 – 2018

Jika dilihat dari persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat antigen imunisasidasar provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2016 : 98,8%, tahun2017 : 99% dan pada tahun 2018 persentase bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapat antigenimunisasi mencapai 99,3%, tetapi persentase tersebut tidak merata jika dilihat perKabupaten/Kota, masih ada Kabupaten/Kota persentase imunisasi dasar dibawah target sepertikabupaten Empat Lawang dimana 3 tahun terakhir tidak mencapai target yaitu pada tahun2016 (82%), tahun 2017 (81,3%), tahun 2018 (79,5%) dan kabupaten Muara Enim dalam 2tahun terakhir persentase imunisasi dasar tidak pernah mencapai target yaitu pada tahun 2017(89,9%), tahun 2018 (88,7%), sedangkan kabupaten/kota yang lain persentase masihberfluktuasi. Hal ini disebabkan rotasi petugas imunisasi di puskesmas yang tinggi sehinggapetugas yang baru belum banyak memahi program imunisasi.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %6 Persentase Anak yang Mendapat

Imunisasi Lanjut% 70 61.2 87.43

Persentase Anak yang Mendapat Imunisasi Lanjut pada tahun 2018 ditargetkan 70persen dan terealisasi 61,2 persen atau sebesar 87,43 persen. Jika dibandingkan dengan targetyang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Anak yang Mendapat Imunisasi Lanjutmengalami penurunan dari 95,6 persen tahun 2015 turun menjadi 95,4 persen padatahun 2016 kemudian turun lagi menjadi 61,2 persen pada tahun 2017 dan tetap menjadi61,2 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Page 98: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 91

Grafik 3.46 Persentase Anak yang Mendapat Imunisasi Lanjutdi Provinsi Sumatera Selatan 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Anak yang Mendapat Imunisasi Lanjut di SumateraSelatan Tahun 2018 sebesar 61,2%, berarti pencapaiannya tetap dari tahun sebelumnyasebesar 61,2%.

Grafik 3.47 Persentase Anak yang Mendapat Imunisasi Lanjut per Kabupaten/KotaProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 - 2018

Sumber: Laporan Imunisasi Rutin, Tahun 2018

Dari target persentase minimal 70% yang harus dicapai, hanya 7 Kabupaten/Kota yangmencapai target persentase sedangkan 10 kabupaten/kota belum mencapai target. Persentaseterendah ada di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (26,7%) jauh dibawah target, hal inidikarenakan masyarakat tidak membawa anaknya kembali setelah imunisasi campak dibawah1 tahun, mereka beranggapan sudah selesai, ini menjadi tantangan bahwa masih perlusosialisasi kembali ke masyarakat tentang jadwal dan manfaat imunisasi lanjutan

Page 99: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 92

Dari 6 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya Surveilans danImunisasi , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading / pohon kinerjatahun 2018, maka hanya 1 (satu) indikator yang belum mencapai target kinerja yangditetapkan.

3.2 Menurunnya Kejadian Penyakit Menular Langsung dan Vektor

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 14 (empat belas) indikator. Capaian per indikator adalahsebagai berikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Case Detection Rate TBC % 50 46 92

Case Detection Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan50 persen dan terealisasi 46 persen atau sebesar 92 persen. Jika dibandingkan dengan targetyang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Case Detection Rate TBC di Provinsi SumateraSelatan mengalami fluaktif dari 45,05 persen tahun 2015 turun menjadi 25 persen padatahun 2016 kemudian naik menjadi 44 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 46persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.48 Case Detection Rate TBC di Provinsi Sumatera SelatanSelama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Case Detection Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan tahun2018 sebesar 46% berarti meningkat dari tahun 2017 sebesar 44%. di Provinsi SumateraSelatan didapat 3 kabupaten/kota telah melampaui target 50%,

Page 100: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 93

Grafik 3.49 CAPAIAN PENEMUAN KASUS TBCCASE DETECTION RATE TAHUN 2016 S/D 2018

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Capaian penemuan kasus Baru atau Case Detection Rate Program TB Tahun 2018 diProvinsi Sumatera Selatan didapat 3 kabupaten/kota telah melampaui target 50%, antara lain: Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Muara Enim dan Ogan Ilir. Sedangkan 14Kabupaten/Kota lainya belum mencapai target terutama Kabupaten Empat Lawang ygCDRnya 26%. Untuk Capaian Provinsi Sumatera Selatan 46% , berarti pencapaiannyabelum mencapai target diinginkan 50%.

Rendahnya Cakupan Case Detection Rate adalah:

1. Kepatuhan dan keterampilan petugas yang masih rendah.2. Kurang meratanya keterampilan tenaga laboratorium di setiap UPK.3. Mutasi petugas dan tugas rangkap.4. Kurangnya alat penunjang kegiatan program.5. Keterbatasan dana dan belum optimalnya pemberdayaan mitra kerja.6. Belum seluruhnya Rumah Sakit dan DPS melaksanakan strategi DOTS

Upaya yang harus dilakukan, antara lain:

a) Perencanaan Pelatihan Pengelola Program P2TB bagi petugas di UPK danRumah Sakit;

b) Perencanaan Melakukan pelatihan bagi Tenaga Laboratorium di UPK danRumah Sakit;

c) Menghimbau kepada pejabat yang berwenang untuk mengurangi mutasipetugas minimal 3 tahun mengelola program TB;

d) Melakukan pengadaan alat penunjang program P2TB;e) Melakukan advokasi dan memberdayakan mitra kerja dan lintas sektor ;f) Melakukan Kerjasama dengan Rumah sakit dan DPS untuk melaksanakan

strategi DOTS.

Page 101: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 94

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Prevalensi HIV / AIDS % < 0.5 0.3 166.66

Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 0.5persen dan terealisasi 0.3 persen atau sebesar 166,66 persen. Jika dibandingkan dengantarget yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yangditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi SumateraSelatan dari tahun 2015 s.d tahun 2018 sudah melebihi dari target yang ditetapkan < 0,5 yaitu0,3, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.50 Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera SelatanSelama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Prevalensi HIV / AIDS di Provinsi Sumatera Selatan Tahun2018 sebesar 0,3 berarti sudah mencapai target yang ditetapkan.

Page 102: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 95

Pada bulan Januari sampai dengan Desember 2018 pengidap HIV dan penderita AIDSbanyak ditemukan pada laki-laki dbandingkan perempuan, hal ini menujukkan bahwa laki-lakilebih berisiko tertular HIV dibandingkan dengan perempuan karena pola prilaku seks laki-lakiyang suka membeli seks tanpa menggunakan kondom.

Secara kumulatif pengidap HIV lebih banyak pada kelompok usia 20 – 29 tahun, untukkasus AIDS lebih banyak pada kelompok usia 30-39 tahun, pada saat usia produktif sehinggapenting sekali upaya pencegahan di fokuskan kepada kelompok usia 15- 24 tahun denganmemberikan edukasi yang baik dengan menjelaskan HIV-AIDS sehingga dapat mencegahinfeksi baru HIV.

Page 103: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 96

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Kab/ Kota yang Eliminasi Malaria Kab/Kota 11 9 81,82

Kab/ Kota yang Eliminasi Malaria di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018ditargetkan 11 Kab/Kota persen dan terealisasi 9 Kab/Kota atau sebesar 81,82 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belummencapai target yang ditetapkan.

Target Sumsel Eliminasi Malaria Tahun 2020 (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor293/MENKES/SK/I Tahun 2009 Tentang Eliminasi Malaria)

Tahun 2014 Tahun 2017 Tahun 2018 Palembang Prabumulih Pagar Alam Ogan Komering Ilir Ogan Ilir Empat Lawang Banyuasin

PALI Lubuk Linggau

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Insidance Rate DBD /100.000 49 29 168.96

Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 49/100.000 dan terealisasi 29/100.000 atau sebesar 168,96 persen. Jika dibandingkan dengantarget yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yangditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera Selatanmengalami fluaktif dari 19 /100.000 tahun 2014 naik menjadi 42,5 /100.000 pada tahun2015 kemudian naik lagi menjadi 48 /100.000 pada tahun 2016 kemudian turun menjadi 18/100.000 dan naik menjadi 29/100.000 pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut;

Page 104: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 97

Grafik 3.51 Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera SelatanSelama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Insidance Rate DBD di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun2018 sebesar 29/100.000 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 18/100.000.

Grafik 3.52 CFR (CASE FATALITY RATE) DBDPROVINSI SUMATERA SELATAN 2018

Page 105: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 98

Grafik 3.53 DISTRIBUSI KASUS DBD PER KAB/KOTASUMATERA SELATAN 2017-2018

Situasi Demam Berdarah di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 terjadipeningkatan kasus dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2018 jumlah kasus mencapai 2.396kasus (IR sebesar 29/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 26 kematian (CFR1.09%). Sementara Pada tahun 2017 jumlah kasus mencapai 1.452 kasus (IR sebesar18/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian sebanyak 16 kematian (CFR 0,48%) .Penyebab utama terjadinya penyebarluasan penyakit DBD berkaitan erat dengan beberapafactor antara lain :

Masih banyak nya nyamuk penular DBD yang terdapat di lingkungan pemukiman;Belum membudayanya PSN-DBD dalam masyarakat sehingga menimbulkan tingginyapopulasi nyamuk penular DBD;Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang DBD;Keterlambatan dalam mendiagnosa;Terbatasnya dana.

Upaya yang harus dilakukan, antara lain :

1. Perlunya kepedulian dari pemerintah dalam pemberantasan DBD sampai di tingkatkelurahan;

2. Kerja sama lintas sektoral dalam pengendalian DBD;3. Perlunya kesadaran dalam tiap rumah tangga untuk melakukan psn aktif ;4. Perlu diaktifkannya POKJA tingkat desa sampai provinsi untuk pengendalian DBD.

Page 106: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 99

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %5 Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia

Diatas 15 TahunOrang 40.000 47.103 117.76

Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15 Tahun di Provinsi Sumatera Selatan padatahun 2018 ditargetkan 40.000 orang dan terealisasi 47.103 orang atau sebesar 117,76persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaiansudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15Tahun di Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 18.253 orang tahun 2015 turunmenjadi 12.289 orang pada tahun 2016 kemudian naik menjadi 36.500 orang pada tahun2017 dan naik lagi menjadi 47.103 orang pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafikberikut ;

Grafik 3.54 Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15 Tahundi Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Pemeriksaan HIV pada Populasi Usia Diatas 15 Tahun di ProvinsiSumatera Selatan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir semakin banyak berarti banyak masyarakat yangmemeriksa HIV diatas usia 15 tahun.

Analisa Situasi Epidemi HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual di Sumatera Selatandari tahun 1995 sampai dengan tahun 2018, sebagai berikut :

1). Data Januari sampai dengan Desember 2018a. Infeksi HIV : 435 kasusb. Penderita AIDS : 246 Penderita

Page 107: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 100

2). Data Kumulatif dari 1995 sampai dengan Desember 2018 :a. Pengidap HIV : 1.565 Pengidapb. Penderita AIDS : 1.681 Penderita

Pemeriksaan HIV pada populasi usia diatas 15 tahun sampai Desember 2018pencapaiannya 47.103 orang, berarti pencapaiannya sudah melebihi dari target 40.000 orang.Walaupun pencapaian sudah melebihi dari target tapi masih banyak masalah, antara lain;

Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang memilki pengetahuankomprehensif tentang HIV-AIDS untuk mendapatkan data tersebut perludilakukan survei dengan menyebarkan kuesioner kepada kelompok usia 15-24 tahun dengan sampel 250 sampel, sebaiknya kegiatan ini dapat didukung oleh APBD Provinsi Sumatera Selatan, dengan tempat sasaran 17Kabupaten/Kota;

Masih terbatasnya fasyankes yang mampu melakukan layanan HIV; Masih minimnya APBD II di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk

program HIV-AIDS dan IMS, terutama untuk sharing reagen rapid tesHIV,reagen IMS dan obat-obatan IMS sebagai penunjang operasionallayanan KTS dan IMS. Dan juga tingginya turn over Pengelola ProgramHIV-AIDS Kabupaten/Kota.

Upaya yang harus dilakukan antara lain ;

On The job Training petugas puskesmas mengenai pemeriksaan HIVsehingga diharapkan semua petugas laboratorium puskesmas bisamelakukan pemeriksaan HIV minimal penggunaan rapid I;

Pengadaan dan pendistribusian logistik program HIV/AIDS dan IMS:

Mencegah penularan HIV ke anak-anak, Provinsi dan Kab/Kota perlumelaksanakan tes HIV dan konseling HIV yang diprakarsai oleh penyediakesehatan.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %6 Pemeriksaan Penderita HIV yang

diobati% 52 50 96.15

Pemeriksaan Penderita HIV yang diobati di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun2018 ditargetkan 52 persen dan terealisasi 50 persen atau sebesar 96,15 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belummencapai target yang ditetapkan.

Page 108: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 101

Pada tahun 2013 sampai 2018 penemuan infeksi baru HIV/ AIDS cenderung mengalamikenaikan dikarenakan jumlah layanan pemeriksaan HIV sudah bertambah di RS dan diPuskesmas sehingga rujukan PDP juga dapat cepat dan terjangkau untuk di akses tetapi belumdiketahui sejak dini sehingga pada stadium 3 atau stadium 4 baru diketahui di Fasyankes rawatinap.

Pada tahun 2018 perempuan dengan HIV dan AIDS itu paling banyak denganpekerjaan sebagai ibu rumah tangga, hal ini menujukkan HIV mulai menyebar ke sub populasirendah, dan penularan terjadi di rumahnya sendiri yang didapatkan dari pasangan tetap dari

Page 109: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 102

perempuan Ibu Rumah Tangga, dan oleh karena itu penawaran tes HIV itu juga pada ibu hamilyang berkunjung ke klinik KIA/KB dan juga program PPIA juga ditingkatkan diFasyankes.Rendahnya pencapaian penderita HIV yang diobati, dikarenakan :

Jumlah kasus HIV yang ditemukan dan dilaporkan masih jauh dari kasus HIVyang diperkirakan, Estimasi ODHA tahun 2016 untuk Sumatera Selatan sebesar9.000 sementara yang dilaporkan sampai dengan Desember 2018 sebanyak 3.246kasus (36%);

Masih ada 3 Kabupaten/Kota lagi ; OKU Selatan, Lahat, dan MURATARA yangbelum ada persiapan untuk set up layanan HIV-AIDS dan IMS sehingga aksespelayanan tidak maksimal di kabupaten/kota;

Ketersediaan logistik reagen IMS dan obat-obatan IMS masih tergantung padaAPBN.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %7 Kasus Baru Kusta yang Menyelesaikan

Pengobatan Tepat Waktu% 90 90.85 100.94

Kasus Baru Kusta yang Menyelesaikan Pengobatan Tepat Waktu di Provinsi Sumatera Selatanpada tahun 2018 ditargetkan 90 persen dan terealisasi 90,85 persen atau sebesar 100,94persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaiansudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, Kasus Baru Kusta yang Menyelesaikan PengobatanTepat Waktu di Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 85,74 persen tahun 2014naik menjadi 87,84 persen pada tahun 2015 kemudian naik menjadi 91,3 persen pada tahun2016 kemudian turun menjadi 90,85 persen pada tahun 2017 dan tetap menjadi 90,85 persenpada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.55 Kasus Baru Kusta yang Menyelesaikan Pengobatan Tepat Waktudi Provinsi Sumatera Selatan

Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Page 110: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 103

Grafik diatas menunjukkan angka kesembuhan selama 5 tahun terakhir (2014 – 2018)masih ada yang belum mencapai target yg ditentukan sebesar ( 90% ) hal ini disebabkanbanyaknya penderita yg tidak menyelesaikan pengobatan sesuai dengan waktu yg telahditentukan (6-9 bulan utk PB dan 12-18 bln utk MB) namun demikian kita dapat melihatadanya peningkatan kesembuhan disebabkan penyuluhan yg semakin meningkat di sampaikankepada masyarakat sewaktu pelaksanaan RVS dan penderita saat pertama sekali minum obat.

Upaya yang dilakukan untuk pengobatan Kusta antara lain;

Memberikan pengobatan yang adekuat sehingga tercapai angka kesembuhan (RFTRate) lebih dari 90 %;

Menurunkan proporsi penderita yang cacat pada mata, tangan dan kaki setelahRFT kurang dari 5 %;

Mengintensifkan penemuan dan pengobatan penderita; Mengembangkan Puskesmas dgn perawatan cacat yang adekuat dengan dukungan

sistem rujukan ke Rumah Sakit Umum dan rumah Sakit Khusus; Melaksanakan pengelolaan program pengendalian kusta dengan strategi

pengendalian kusta sesuai endemisitas daerah.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %8 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita % 80 39.24 49.05

Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018ditargetkan 80 persen dan terealisasi 39.24 persen atau sebesar 49,05 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belummencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di ProvinsiSumatera Selatan mengalami fluaktif dari 22,33 persen tahun 2014 naik menjadi 59,4persen pada tahun 2015 kemudian turun menjadi 44,86 persen pada tahun 2016 dan turunlagi menjadi 39,24 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.56 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita di Provinsi Sumatera SelatanSelama 4 (empat) Tahun 2014 s/d 2018

Page 111: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 104

Dilihat dari grafik diatas cakupan penemuan balita dalam kurun waktu empat tahunmengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 39,24 % menurun dari tahun sebelumnyasebesar 44,86%.

Pada tahun 2018 jumlah penemuan kasus Pneumonia Balita pada Program P2 ISPAProvinsi Sumatera Selatan adalah 12.707 kasus atau sebesar 39,24 % dari target dimanaperkiraan penemuan penderita sebanyak 32.383 balita. Pada kasus pneumonia golongan umur<1 tahun sebanyak 3.934 kasus (35,12 %) dan untuk golongan umur 1-5 tahun sebanyak 7.265kasus (64,87 %) dari seluruh kasus pneumonia. Pada Pneumonia berat untuk golongan umur<1 tahun sebanyak 553 kasus (36,67%) dan pada golongan umur 1-5 tahun sebanyak 955kasus (63,32%) dari seluruh kasus Pneumonia Berat. Dilihat dari realisasi cakupan penderitaPneumonia berdasarkan target penemuan yang ada persentase tertinggi dicapai oleh kabupatenMuara Enimsebanyak 1.997 kasus (88,97 %) sedangkan kabupaten terendah yaitu KotaMuratara dan Kota Lubuk Linggau sebesar 0 (0%). Belum dapat disimpulkan bahwarendahnya penemuan ini didasari oleh memang tidak terdapatnya penderita atau kurangaktifnya petugas dalam melakukan penemuan kasus.

Cakupan Pneumonia balita di Sumatera Selatan pencapaiannya Desember 2018 sebesar39,24%, berarti pencapaiannya belum mencapai target yang diinginkan 80%. Rendahnyacakupan penemuan pneumonia dikarenakan;

a. Masih ada puskesmas yang belum tahu dengan perubahan sasaranpneumonia Balita dan indikator program ISPA pada tahun 2018

b. Kepatuhan dan keterampilan petugas yang masih rendah dalam deteksi diniPneumonia Balita dan belum mendapatkan dukungan dari dokter dipuskesmas tentang tatalaksana standar ISPA/Pneumonia

c. Kurangnya kesadaran untuk mengirim laporan tepat waktu dan lengkap daribulan Januari sampai Desember 2018.

d. Adanya under reported yaitu kesalahan dalam pengklasifikasian diagnosaISPA

e. Adanya tugas rangkap petugas atau pengelola program ISPA di kab/kota.f. Kurangnya alat penunjang kegiatan program.g. Keterbatasan dana.h. Belum optimalnya pemberdayaan mitra kerja sehingga sumber data kasus

Pneumonia Balita masih berbasis Puskesmas.i. Masih minimnya kerja sama dan koordinasi dengan lintas program dan

lintas sektoral

Upaya yang harus dilakukan adalah :

1. Perencanaan Pelatihan Manajemen P2 ISPA bagi petugas pengelolaprogram ISPA kab/ kota

2. Pengadaan dan pendistribusian logistik program ISPA.3. Mengintensifkan sistem pelaporan.4. Sosialisasi penyakit ISPA di masyarakat

Page 112: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 105

5. Membangun dan meningkatkan jejaring dengan sarana kesehatan diwilayah kerja Dinas Kesehatan provinsi/kab/kota/puskesmas untukpengumpulan data kasus pneumonia.

6. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoralmengenai pengendalian ISPA khususnya disaat musim kabut asap akibatkebakaran hutan dan lahan

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %9 Sucess Rate TBC % 85 87 102.35

Sucess Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 85 persendan terealisasi 87 persen atau sebesar 102,35 persen. Jika dibandingkan dengan target yangditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Sucess Rate TBC di Provinsi Sumatera Selatanmengalami fluaktif dari 94,09 persen tahun 2014 turun menjadi 86 persen pada tahun2015 kemudian naik menjadi 88 persen pada tahun 2016 dan turun menjadi 87 persenpada tahun 2017, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.57 Success Rate TBC di Provinsi Sumatera SelatanSelama 4 (empat) Tahun 2014 s/d 2017

Dilihat dari grafik diatas Succsess Rate TBC Tahun 2018 sebesar 87% menurun daritahun sebelumnya sebesar 88%. Success Rate pada tahun 2017 mencapai 87% dari targetkinerja yang ditetapkan sebesar 85%. Jika dibandingkan dengan target kinerja diatas, makahasil capaian pada tahun 2017 sudah melebihi dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkandengan capaian program pada tahun 2016 sebesar 88%, maka capaian pada tahun 2017 inimengalami fluaktif. Keberhasilan pengobatan tahun 2018 tidak dapat dilihat karenakeberhasilan Pengobatan ini dapat dilihat setelah penderita melakukan pengobatan selama 6 -9 bulan makanya pengobatan baru sampai tahun 2017. Upaya yang dilakukan dalam SuccessRate TBC yaitu :

1. Penguatan kepemimpinan program TB di kabupaten/kota

Page 113: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 106

a. Regulasi eliminasi TB, peningkatan pembiayaanb. Koordinasi dan sinergi program

2. Peningkatan akses layanan TB yang bermutu “TOSS-TB” Peningkatan jejaring layanan TB melalui PPM (public-private mix) Penemuan aktif berbasis masyarakat Inovasi diagnosis TB

3. Pengendalian Faktor risiko TB Promosi lingkungan dan hidup sehat Pencegahan infeksi dan profilaksis

4. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pengendalian TB5. Penguatan manajemen program6. Penelitian dan pengembangan inovasi program7. Pengendalian biaya katastrofik layanan TB8. Koordinasi dengan lintas Sektor spt : Dinsos, PUCK (perbaikan perumahan),

PMD (pemberdayaan masy. Desa)

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %10 Persentase Kab/Kota yang

Melaksanakan Deteksi Dini HepatitisB pada Ibu Hamil

% 60 58.82 98.03

Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil diProvinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan terealisasi 58,82persen atau sebesar 98,03 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan padatahun 2018, maka hasil capaian belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir, Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan DeteksiDini Hepatitis B pada Ibu Hamil di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 5.9persen tahun 2016 naik menjadi 23,53 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi58,82 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.58 Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B pada Bumildi Provinsi Sumatera Selatan Selama 3 (tiga) Tahun 2016 s/d 2018

Page 114: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 107

Dilihat dari grafik diatas persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis Bpada Ibu Hamil selama kurun waktu 3 (tiga) mengalami peningkatan dari tahun 2016 sebesar 5,9% (1Kab) kemudian tahun 2017 sebesar 23,53% (4 Kab) dan tahun 2018 sebesar 58,82% (10Kab) tapibelum mencapai target yang ditetapkan tahun 2018.

Rendahnya pencapaiannya pelaksanaan deteksi dini hepatitis B pada ibu hamildikarenakan :

Belum semua Kab /Kota menyediakan anggaran khusus untuk pengendalianpenyakit Hepatitis;

KIE belum aktif khususnya untuk Hepatitis yang salah satunya dikarenakan mediaKIE yang kurang;

Advokasi dan sosialisasi program Hepatitis belum optimal; Reagen, bahan dan alat periksa laboratorium untuk hepatitis di puskesmas masih

mengandalkan dari Dropping Pusat ; Kegiatan Deteksi DIni Hepatitis baru dapat dilakukan di 3 Kabupaten/kota

mengingat keterbatasan dana; Penemuan kasus Hepatitis belum optimal (kendala penunjang diagnosis)

Upaya yang harus dilakukan, antara lain :

Advokasi dan Sosialisasi program Hepatitis lebih ditingkatkan terutama padapemangku kebijakan di Kab/Kota;Peningkatan kapasitas petugas pelaksana deteksi dini hepatitis di Puskesmas lebihdiperbanyak lagi;Kegiatan Bimtek serta Monev Hepatitis tetap dilakukan agar tatalaksana kasusbaik Hepatitis di PKM standar serta Pencatatan dan Pelaporan juga berjalan baikdan lancar.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %11 Jumlah Kab / Kota yang

Melaksanakan Pengendalian VektorTerpadu

Kab/Kota 17 17 100

Jumlah Kab / Kota yang Melaksanakan Pengendalian Vektor Terpadu di Provinsi SumateraSelatan pada tahun 2018 ditargetkan 17 Kab/Kota dan terealisasi 17 Kab/Kota atau sebesar100 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasilcapaian sudah mencapai dari target yang ditetapkan, berarti 17 Kab/Kota sudah semuamelaksanakan Pengendalian Vektor Terpadu.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %12 Persentase Kab/Kota dengan

Kebijakan Gerakan Satu Rumah SatuJumantik

Kab/Kota 40 88 220

Page 115: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 108

Persentase Kab/Kota dengan Kebijakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik di ProvinsiSumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 40 persen dan terealisasi 88 persenatau sebesar 220 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun2018, maka hasil capaian sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

PERKEMBANGAN GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK (G1R1J)

NO KABUPATEN KAB DG SK G1R1J

1 OKU √

2 OKI √

3 MUARA ENIM √

4 LAHAT √

5 MUSIRAWAS -

6 MUSI BANYUASIN -

7 BANYUASIN √

8 OKU SELATAN √

9 OKU TIMUR √

10 OGAN ILIR √

11 EMPAT LAWANG √

12 PALEMBANG √

13 PRABUMULIH √

14 PAGAR ALAM √

15 LUBUK LINGGAU √

16 PENUKAL ABAB LI √17 MURATARA √

Persentase Kab/Kota dengan Kebijakan Gerakan Satu Rumah SatuJumantik di Sumatera Selatan pencapaiannya tahun 2018 sebesar 88%, berartipencapaiannya sudah melebihi dari target yang diinginkan 40%. Walaupunpencapaiannya sudah melebihi dari target tapi implementasi Gerakan 1 Rumah 1Jumantik (G1R1J) di kab/Kota belum optimal.

Page 116: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 109

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %13 Lyssa pada Kasus Gigitan Hewan

Penular RabiesKab/Kota 0 0 100

Lyssa pada Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun2018 ditargetkan 0 dan terealisasi 0 atau sebesar 100 persen. Jika dibandingkan dengantarget yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudah mencapai dari target yangditetapkan.

Grafik 3.59 Lyssa pada Kasus Gigitan Hewan Penular Rabiesdi Provinsi Sumatera Selatan Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Lyssa pada Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di ProvinsiSumatera Selatan mengalami fakuaktif dengan pada tahun 2015 terjadi 2 Kab/Kota ditemukan kasusLyssa yaitu Kab. Ogan Ilir dan Kab. Muara Enim, kemudian tahun 2016 tidak ada kasus lyssa, tahun2017 terjadi 1 Kab/Kota ditemukan kasus lyssa yaitu Kab. Pali dan tahun 2018 tidak ditemukan lyssa

Page 117: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 110

Ditahun 2018 terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan di Kabupaten PALIsebanyak 211 kasus yang pada tahun 2017 sebanyak 59 kasus. Sebenarnya di Tahun 2017 KabPALI telah berupaya bekerjasama dengan Dinas Peternakan Kab untuk melakukan vaksinasipada hewan anjing pelihaaraan dan kucing akan tetapi kasus tetap terjadi peningkatan.

Ditahun 2018 tidak terjadi kasus lyssa dikarenakan sudah tepenuhinya ketersediaan VARdi Rabies Center yang telah di bentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten PALI.

Lyssa pada kasus gigitan hewan penular rabies di Sumatera Selatan tahun 2018pencapaiannya 0% berarti pencapaiannya sudah mencapai target. Gigitan hewan yangterbanyak anjing sebanyak 1133 kasus. Walau pencapaiannya sudah mencapai target tapimasih ada permasalahan yang terjadi pada program rabies antara lain;

o Rumah Sakit Masih memberikan vaksin anti rabies dengan 5 dosis sementarasecara program penggunaan VAR 4 Dosis dengan metode 2:1:1

o Belum semua petugas pengelola program di Puskesmas /Rumah sakit mengetahuitatalaksana kasus gigitan HPR.

o Belum tersedianya anggaran utk peningkatan SDM pengelola program danpetugas di Pasyankes Tatalaksana Rabies

o Media KIE terkait Penanggulangan Rabies belumtersedia.o Belum Tersosialisasinya Tata Laksana Penanggulangan Rabies di Masyarakat.o Belum semua Kab/Kota terbentuk Rabies Center.o Pelaporan kab/kota sering terlambat sehingga pelaporan ke pusat terhambato Advokasi dan sosialisasi tidak optimalo Kurangnya dukungan dari penentu kebijakkan terhadap program P2 Rabies baik

di tingkat Provinsi dan Kabupaten.

Upaya yang dilakukan antara lain;

o Dukungan Anggaran dari steakholder tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupatenterhadap program P2 Rabies

o Peningkatan kemampuan SDM di Pasyankes terhadap tatalaksana Rabies melaluipertemuan dan pelatihan

o Tersedianya media KIE terkait program P2 Rabieso Kab/Kota Membentuk Rabies center sesuai ketentuan yang berlaku

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %14 Jumlah Kab/Kota yang Endemis yang

Angka Mikrofilaria Rate Kurang dari 1persen

Kab/Kota 4 4 100

Jumlah Kab/Kota yang Endemis yang Angka Mikrofilaria Rate Kurang dari 1 persen diProvinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 ditargetkan 4 Kab/Kota dan terealisasi 4Kab/Kota atau sebesar 100 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan padatahun 2018, maka hasil capaian sudah mencapai dari target yang ditetapkan.

Page 118: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 111

Grafik 3.60 Mikrofilaria Rate Filariadi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018

Jumlah Kab / Kota yang endemis yang Angka Mikrofilaria Rate Kurang dari 1 persensudah terpenuhi 4 Kab/Kota. 4 Kab/Kota tersebut adalah :

Banyuasin Muara Enim Pali OKI

Walaupun begitu masih banyak kendala dalam penanganan filariasis, yaitu

• Belum semua petugas kesehatan yang menjadi orang utama dalam memberikan obatPOPM Filariasis

• Pengawasan Minum Obat masih kurang• Informasi dan media KIE menggunakan bahasa daerah sangat di butuhkan dalam

pelaksanaan POPM• Dukungan dari semua sektor masih minim

Dukungan Dana Kegiatan dan Media KIE masih kurang

Dari 14 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya KejadianPenyakit Menular Langsung dan Vektor , jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalamcase cading / pohon kinerja tahun 2018, maka hanya 5 (lima) indikator yang belum mencapaitarget kinerja yang ditetapkan.

Page 119: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 112

3.3 Meningkatnya Upaya Pengendalian dan Deteksi Dini PenyakitTidak Menular (PTM), Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 6 (enam) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Posbindu PTM Aktif % 40 63.7 159.25

Persentase Posbindu PTM Aktif di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018ditargetkan 40 persen dan terealisasi 63,7 persen atau sebesar 159,25 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir, Persentase Posbindu PTM Aktif di ProvinsiSumatera Selatan mengalami peningkatan dari 22,23 persen tahun 2016 naik menjadi42,47 persen pada tahun 2017 dan naik lagi menjadi 63,7 persen pada tahun 2018, sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.61 Persentase Posbindu PTM Aktif di Provinsi Sumatera SelatanSelama 3 (tiga) Tahun 2016 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas persentase Posbindu Aktif dalam kurun waktu 3 tahunsemakin meningkat berarti sudah sebagaian Kab/Kota mempunyai Posbindu PTM Aktif.

Pencapaiannya yang tertinggi Kota Pagar Alam sebesar 182,86%, Kota Prabumulihsebesar 135,14%, Kota Lubuk Linggau sebesar 106,94% dan yang terendah Kabupaten EmpatLawang sebesar 10,26% dan Kabupaten OKU Selatan sebesar 26,98%. Walaupun posbinduaktif sudah melebihi dari target yang diinginkan tapi masih ada masalah dalam posbindu aktif,antara lain ;

Ketersediaan alat Posbindu KIT masih terbatas Kader Posbindu PTM desa masih banyak yang belum terlatih Sosialisasi Posbindu PTM pada pemerintahan desa /kelurahan masih belum optimal

Page 120: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 113

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan persentase desa yang melaksanakanPosbindu Penyakit Tidak Menular yaitu ;

Peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM Memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat yang

beresiko terkena penyakit PTM Mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya preventif

seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM kePuskesmas

Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini (skrining) faktor risikopenyakit tidak menular

Melakukan advokasi dan sosialisasi program pencegahan dan penanggulanganpenyakit tidak menular

Meningkatkan monitoring pelaksanaan kegiatan program pencegahan danpenanggulangan penyakit tidak menular

Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program pencegahan danpenanggulangan penyakit tidak menular.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Cakupan Pelayanan

Kesehatan Jiwa padaODGJ

% 80 58 72.50

Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada ODGJ di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun2018 ditargetkan 80 persen dan terealisasi 58 persen atau sebesar 72,50 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian belummencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada ODGJ diProvinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 50,29 persen tahun 2017 dan naikmenjadi 58 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.62 Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada ODGJSelama 2 (dua) Tahun 2017 s/d 2018

Page 121: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 114

Dilihat dari grafik diatas cakupan pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ selama kurunwaktu 2 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2018 sebesar 58%, tapi pencapaiannyabelum mencapai target yang ditetapkan. Rendahnya pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ,antara lain :

Kurang dukungan pemerintah daerah atau lintas sektor terkait dalam anggaran,obat2an, pelacakan kasus;

Stigma dan Belum ada program pemberdaayaan odgj kembali ke masyarakat; Kurangnya Pengetahuan ttg kesehatan Jiwa; Kejenuhan odgj dan keluarga dalam penyembuhan mengingat penyakit kronis; Masih banyak ODGJ yang belum memanfaatkan fasyankes untuk pengobatan; Masih kurangnya cakupan ODGJ; Sistim Pencatatan Pelaporan yang belum seragam; Masih banyak nakes yang belum tajam dalam penatalaksanaan ODGJ; Masih ada gap yang besar dalam pengertian masyarakat untuk membawa ODGJ

berobat ke Puskesmas.

Upaya yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan jiwa dalam ODGJ antara lain:

Membentuk Regulasi tentang ODGJ di Kab/Kota;Rapat koordinasi dengan Lintas Sektor terkait ;Sosialisasi ke masyarakat, radio atau media cetak;Pelatihan Nakes dan kader keswa;Pelacakan dan penjaringan ODGJ dengan deteksi dini oleh tenaga kesehatan ataukader kesehatan jiwa di Puskemas Kabupaten/Kota;Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ODGJ/ODMK di fasilitas kesehatan;Melakukan monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Jiwa di Kab/KotaPenyediaan KIE ;Penyedian Psikofarmaka.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Cakupan Pengguna

NAPZA yang MendapatRehab Medis

% 20 4.8 24

Cakupan Pengguna NAPZA yang Mendapat Rehab Medis di Provinsi SumateraSelatan pada tahun 2018 ditargetkan 20 persen dan terealisasi 4,8 persen atau sebesar 24persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaianbelum mencapai dari target yang ditetapkan. (Seluruh Penyalahgunaan NAPZA berjumlah96.515 orang dan yang mendapat rehabilitasi medis sebesar 4.666 orang).Rendahnyapengguna NAPZA yang mendapat Rehab Medis, dikarenakan ;

Masih belum optimalnya pelayanan napza di beberapa kab/kota dikarenakanbelum adanya regulasi penangulangan penyalahguna napza;

Masih belum optimalnya kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalampelayanan napza;

Page 122: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 115

Masih kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dalam pelayanan napza dipuskesmas;

Masih belum optimal bagi pengelola program di puskesmas dalam menjalankanprogram napza serta dalam pencatatan pelaporan.

Upaya yang dilakukan dalam Rehabilitasi Medis, antara lain ;

o Regulasi Penyalahgunaan napza harus ada disetiap Kab/Kota;o Perlu ditingkatkan koordinasi Lintas Sektor/Lintas Program untuk Program Napza

mengingat Rehabilitasi Berbasis Masyarakat;o Perlu adanya pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam assesment

penyalahguna napza;o Perlu adanya penyegaran bagi pengelola program napza dalam memahami

program dan pencatatan pelaporan;o Meningkatkan sosialisasi Program Napza melalui media cetak dan media

elektronik.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Persentase Puskesmas

Pandu PTM% 40 92.7 231.75

Persentase Puskesmas Pandu PTM di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018ditargetkan 40 persen dan terealisasi 92,7 persen atau sebesar 231,75 persen. Jikadibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaian sudahmelebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir, Persentase Puskesmas Pandu PTM di ProvinsiSumatera Selatan mengalami fluaktif dari 26,77 persen tahun 2016 naik menjadi 93persen pada tahun 2017 dan turun menjadi 92,7 persen pada tahun 2018, seperti terlihatpada grafik berikut ;

Grafik 3.63 Persentase Puskesmas Pandu PTM di Provinsi Sumatera SelatanSelama 3 (tiga) Tahun 2016 s/d 2018

Page 123: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 116

Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian Terpadu PTM di SumateraSelatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 92,7%, berarti pencapaiannya sudah melebihi daritarget yang diinginkan 40%. Hampir semua Kabupaten yang melaksanakan PengendalianTerpadu PTM dan hanya 4 Kabupaten yang belum melaksanakan Pengendalian Terpadu PTMyaitu ;

1. Muara Enim2. OKUS3. Ogan Ilir4. Palembang

Walaupun pencapaiannya sudah melebihi dari target tapi masalah masih ada padaPandu PTM antara lain;

Pada indikator pandu PTM belum semua Puskesmas memiliki Poli PTMKerjasama lintas program dalam tatalaksan PTM belum berjalan dengan baik

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %5 Persentase Puskesmas yang

Melaksanakan PelayananJiwa

% 20 99.1 495.5

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Jiwa di Provinsi SumateraSelatan pada tahun 2018 ditargetkan 20 persen dan terealisasi 99.1 persen atau sebesar495,5 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasilcapaian sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang MelaksanakanPelayanan Jiwa di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 98 persentahun 2017 dan naik menjadi 99,1 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafikberikut ;

Grafik 3.64 Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Jiwadi Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua) Tahun 2017 s/d 2018

Page 124: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 117

Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sumatera SelatanTahun 2018 pencapaiannya sebesar 99,1%, berarti pencapaiannya sudah melebihi dari targetyang diinginkan 20%. Hampir semua Kabupaten/Kota yang puskesmas melaksanakanpelayanan jiwa, hanya 1 Kabupaten yang belum mencapai 100% yaitu Kab. Ogan KomeringIlir (87,5%). Walaupun sudah melebihi dari target yang diinginkan tapi masih ada kendalayaitu ;

Masih belum optimalnya pelayanan keswa di beberapa kab/kota dikarenakan belumadanya regulasi penanggulangan pemasungan ;

Masih belum optimalnya kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam pelayanankeswa dalam penanggulangan pasung;

Masih kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dalam pelayanan keswa di puskesmas; Masih belum optimal bagi pengelola program di puskesmas dalam menjalankan

program keswa serta dalam pencatatan pelaporan.

Upaya yang dilakukan dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa, antara lain ;

Regulasi Penanggulangan Pasung harus ada disetiap Kab/Kota; Perlu ditingkatkan koordinasi Lintas Sektor/Lintas Program untuk Program Keswa

mengingat Rehabilitasi Berbasis Masyarakat; Perlu adanya pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam deteksi dini

gangguan jiwa ; Perlu adanya penyegaran bagi pengelola program keswa dalam memahami program

dan pencatatan pelaporan; Meningkatkan sosialisasi Program Keswa melalui media cetak dan media elektronik.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %6 Persentase Institusi

Penerima Wajib Lapor(IPWL) Aktif

% 20 23.7 118.5

Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Aktif di Provinsi Sumatera Selatanpada tahun 2018 ditargetkan 20 persen dan terealisasi 23,7 persen atau sebesar 118,5persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018, maka hasil capaiansudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang MelaksanakanPelayanan Jiwa di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 17 persentahun 2017 dan naik menjadi 23,7 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafikberikut ;

Page 125: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 118

Grafik 3.65 Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Jiwadi Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua) Tahun 2017 s/d 2018

Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Aktif di Sumatera Selatan Tahun2018 pencapaiannya sebesar 23,7%, berarti pencapaiannya sudah melebihi dari target yangdiinginkan (20%). (Jumlah Seluruh IPWL sebesar 59 buah dan yang aktif IPWLnya sebesar 14buah). Walaupun sudah melebihi dari target yang diinginkan tapi ada kendala dalam IPWLyaitu Masih ada gap yang besar dalam pengertian masyarakat untuk membawa penyalahgunanapza melakukan rehabilitasi di IPWL.

Dari 6 indikator yang terkait dengan sasaran strategis Meningkatnya UpayaPengendalian dan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM), Kesehatan Jiwa dan NAPZA, jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading / pohon kinerja tahun 2018,maka hanya 2 (dua) indikator yang belum mencapai target kinerja yang ditetapkan.

TUJUAN KEEMPAT Mewujudkan Ketersediaan Sumber Daya Kesehatan

Untuk mewujudkan tujuan kedua tersebut, telah ditetapkan tiga sasaran strategis.Selama tahun 2018 telah dilaksanakan upaya untuk mencapai sasaran strategis tersebutdengan tingkat pencapaian dapat dijelaskan dibawah ini.

4.1 Meningkatnya Pelayanan Kefarmasian di Fasyankes

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 2 (dua) indikator. Capaian indikator adalah sebagai berikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Fasyankes yang

Melaksanakan Pelayanan Kefarmasiansesuai Standar

% 80 83.35 104,19

Page 126: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 119

Persentase Fasyankes yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai Standar padatahun 2018 ditargetkan 80 persen dan terealisasi 83,35 persen atau sebesar 104,19 persen.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian inisudah melebihi target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Fasyankes yang MelaksanakanPelayanan Kefarmasian sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatandari 78,44 persen tahun 2017 dan naik menjadi 83,35 persen pada tahun 2018, sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.66 Persentase Fasyankes yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuaiStandar di Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua)

Tahun 2017 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Fasyankes yang Melaksanakan PelayananKefarmasian sesuai Standar mengalami peningkatan dari 83,35 persen tahun 2018 meningkatdari tahun sebelumnya sebesar 78,44 persen.

Puskesmas dan rumah sakit merupakan sarana kesehatan untuk memberikan pelayanankesehatan bagi masyarakat sebagai pasien. Pelayanan yang diberikan pada pasien meliputiadministrasi/pendaftaran, pemeriksaan/anamnesa, pengobatan, pemberian obat, rujukan biladiperlukan dan konsultasi. Kedatangan pasien ke Puskesmas dan rumah sakit untukmendapatkan kejelasan dan penanggulangan yang tepat terhadap penyakit yang dideritanyasehingga mendapatkan kesembuhan. Obat salah satu sarana penting untuk penyembuhanpasien. Pengadaan obat diserahkan sepenuhnya kepada Kabupaten/Kota didukung denganbuffer stok dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Dirjen Yanfar Kementrian Kesehatan RI. Obatyang diadakan melalui tender umum yaitu obat Generik dan Obat penunjang. Obat, alatkesehatan dan reagen disamping untuk mendukung keperluan Kab/Kota juga disediakan untukkeperluan Program dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi yaitu Rumah SakitKhusus Mata, dan Rumah Sakit Khusus Paru. Jumlah yang dibeli melalui E Catalog sebanyak201 Item, BMHP sebanyak 150 item.

Page 127: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 120

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Puskesmas yang

Melaksanakan Pelayanan Kefarmasiansesuai Standar

% 70 83.35 119.07

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai Standarpada tahun 2018 ditargetkan 80 persen dan terealisasi 83,35 persen atau sebesar 119,07persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaianini sudah melebihi target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Puskesmas yang MelaksanakanPelayanan Kefarmasian sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatandari 78,44 persen tahun 2017 dan naik menjadi 83,35 persen pada tahun 2018, sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.57 Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuaiStandar di Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua)

Tahun 2017 s/d 2018

Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar tahun2018 pencapaiannya sebesar 83,35%, berarti pencapainnya sudah melebihi dari target yangdiinginkan (70%). Pencapaian tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017sebesar 78,44%. Pencapaian tertinggi tahun 2018 puskesmas yang melaksanakan kefarmasiansesuai standar pada Kabupaten Mura sebesar 96,03%, Kota Pagar Alam sebesar 93,03% danyang terendah Kabupaten OKUS sebesar 72,94%.

Instalasi Farmasi Puskesmas di Kab/Kota adalah institusi yang bertugasmelaksanakan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penataan, pendistribusian, evaluasi obat,bmhp dan bahan kimia/reagen yang ada di Puskesmas dalam suatu Kab/kota. Pengelolaanobat, bmhp dan reagen tersebut dilaksanakan oleh SDM dan dukungan sarana serta alatpengolah data. Instalasi farmasi Kabupaten Kota yang melaksanakan tata kelola obat, bmhpdan reagen pada tahun 2017 yang belum sesuai dengan standar yaitu Kota Lubuk Linggau,Kabupaten OKU dan MURATARA. Sedangkan pada tahun 2018 sudah semua Puskesmasyang melaksanakan pelayanan farmasi sesuai standar.

Page 128: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 121

Dari 2 indikator yang terkait dengan sasaran strategis tentang Meningkatnya PelayananKefarmasian di Fasyankes, jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading /pohon kinerja tahun 2018, maka semua indikator telah berhasil mencapai target kinerja yangditetapkan.

4.2 Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan Alat Kesehatandan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 3 (tiga) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %1 Persentase Produk dan Sarana

Produksi Distribusi Alkes dan PKRTyang memenuhi Syarat

% 47 16.95 36.06

Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yang memenuhiSyarat pada tahun 2018 ditargetkan 47 persen dan terealisasi 16,95 persen atau sebesar36,06 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasilcapaian ini belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Produk dan Sarana Produksi DistribusiAlkes dan PKRT yang memenuhi Syarat di Provinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatandari 6,25 persen tahun 2017 dan naik menjadi 16,95 persen pada tahun 2018, sepertiterlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.58 Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yangMemenuhi Syarat di Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua)

Tahun 2017 s/d 2018

Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes dan PKRT yang Memenuhisyarat di Sumatera Selatan Tahun 2018 pencapaiannya sebesar 16,95%, berarti pencapaiannyabelum mencapai target yang diinginkan. Rendahnya pencapaian tersebut dikarenakan :

Page 129: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 122

Terdapat sarana penyalur alat kesehatan yang tidak memiliki ketersediaanbarang alat kesehatan sesuai jenis alkes yang disalurkan dalam gudang yangtelah disediakan;

Masih banyak perusahaan penyalur alkes yang belum melakukan pelaporanyang berbasis on-line karena belum pernah mengikuti pelatihan danpembekalan langsung ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan;

Terdapat banyak Sarana penyalur Alat Kesehatan dan PKRT belum memilikiSOP dalam melakukan pekerjaannya;

Terdapat beberapa sarana penyalur Alat Kesehatan melakukan penyimpananalat kesehatan dengan cara penumpukan dus melebihi standar yang telahditentukan sehingga dapat mempengaruhi kualitas alat kesehatan khususnyapada posisi paling bawah.

Upaya yang harus dilakukan antara lain :

Menyarankan kepada pemilik sarana dalam peningkatan pengetahuan danpemahanan bagi Penanggung Jawab Teknis tentang peraturan perundang-undangan terkait dengan Produksi, Izin Edar dan Penyaluran alat kesehatan &PKRT dalam rangka peningkatan mutu, keamanan dan manfaat alat kesehatanyang di produksi maupun yang didistribusikan;Melakukan pembinaan pengawasan dan pengendalian pada sarana Produksidan Distribusi Alat Kesehatan dan PKRT secara berkala sesuai denganPeraturan Perundang-undangan yang terkait.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Sarana Produksi dan

Distribusi Alkes yang MemenuhiSyarat Cara Produksi Alat Kesehatanyang Baik (CPAKB) dan CaraDistribusi Alat Kesehatan yang Baik(CDAKB)

% 30 40 133.33

Persentase Sarana Produksi dan Distribusi Alkes yang Memenuhi Syarat Cara ProduksiAlat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB)pada tahun 2018 ditargetkan 30 persen dan terealisasi 40 persen atau sebesar 133,33 persen.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian inisudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Indikator Kinerja Capaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Produk Alkes dan PKRT

yang Memenuhi Syarat KesehatanBerdasarkan Jumlah Alkes dan PKRTyang di Sampling

% 65 91,17 140.26

Page 130: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 123

Persentase Produk Alkes dan PKRT yang Memenuhi Syarat Kesehatan BerdasarkanJumlah Alkes dan PKRT yang di Sampling pada tahun 2018 ditargetkan 65 persen danterealisasi 91,17 persen atau sebesar 140,26 persen. Jika dibandingkan dengan target yangditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian ini sudah melebihi dari target yangditetapkan.

Jika dilihat dalam dua tahun terakhir, Persentase Produk Alkes dan PKRT yangMemenuhi Syarat Kesehatan Berdasarkan Jumlah Alkes dan PKRT yang di Sampling diProvinsi Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari 75,71 persen tahun 2017 dannaik menjadi 91,17 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.59 Persentase Produk Alkes dan PKRT yang Memenuhi Syarat KesehatanBerdasarkan Jumlah Alkes dan PKRT yang di Sampling

di Provinsi Sumatera Selatan Selama 2 (dua) Tahun 2017 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Produk Alkes dan PKRT yang Memenuhi SyaratKesehatan Berdasarkan Jumlah Alkes dan PKRT yang di Sampling mengalami peningkatandari tahun 2018 sebesar 91,17% meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 75,71%.

KEGIATAN SAMPLING ALKES DAN PKRTDINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

NOPRODUK

JUMLAHSAMPEL

SESUAI TIDAK SESUAI

JUMLAH % JUMLAH %

1 Alat Kesehatan 18 18 100,00 0 0,002 PKRT 16 13 81,25 3 18,75

TOTAL 34 31 91,17 3 8,82

Sample yang diambil sebanyak 34 Sample. Hasil pengujian pada Laboratorium BalaiBesar Pengawas Obat dan Makanan di Palembang terhadap 27 sample tersebut, diperolehhasil 24 Produk (88,9 %) Memenuhi Syarat (MS) dan 3 Produk (11,1%) Tidak MemenuhiSyarat, sedangkan hasil pengujian produk PKRT di Laboratorium Balai Pengujian MutuProduk Tanaman Kementerian Pertanian RI terhadap 7 sample tersebut, diperoleh hasil 7

Page 131: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 124

Produk (100 %) Memenuhi Syarat (MS) sehingga diperoleh total sample yang memenuhisyarat sebanyak 31 sample (91,17 %) dari 34 sample yang diuji dan sample yang tidakmemenuhi syarat sebanyak 3 sample (8,82 %) dari 34 sample yang diuji.

Dari 3 indikator yang terkait dengan sasaran strategis tentang MeningkatnyaPengendalian dan Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga(PKRT), jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading / pohon kinerjatahun 2018, maka hanya 1 (satu) yang belum mencapai target kinerja yang ditetapkan.

4.3 Tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) sesuaiStandar

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan terhadap capaiansasaran strategis diatas sebanyak 4 (empat) indikator. Capaian per indikator adalah sebagaiberikut :

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %

1 Persentase Fasyankes yangMemiliki Sumber Daya Kesehatan(SDK) sesuai Standar

% 60 21.76 36.27

Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan (SDK) sesuai Standarpada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan terealisasi 21,76 persen atau sebesar 36,27persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaianini belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Fasyankes yang Memiliki SumberDaya Kesehatan (SDK) sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari57 persen tahun 2015 naik menjadi 81,74 persen pada tahun 2016 kemudian turunmenjadi 67,87 persen pada tahun 2017 dan turun lagi menjadi 21,76 persen pada tahun2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.60 Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan(SDK) sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Page 132: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 125

Dilihat dari grafik diatas Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan(SDK) sesuai Standar pada tahun 2018 sebesar 21,76% menurun dari tahun 2017 sebesar 67,87%.Rendahnya capaian tahun 2018 yaitu kurangnya penugasan khusus tenaga kesehatan berbasisTim (Team Based), kurangnya distribusi tenaga kesehatan yang terintegrasi, mengikat danlocal spesifik dan tidak adanya dana APBD.

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %2 Persentase Fasyankes yang

Memiliki SDMK sesuai Standarddan Kompetensi

% 55 73.21 133.11

Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan (SDK) sesuai Standardan Kompetensi pada tahun 2018 ditargetkan 55 persen dan terealisasi 73,21 persen atausebesar 133,11 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 ,maka hasil capaian ini sudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Fasyankes yang Memiliki SumberDaya Kesehatan (SDK) sesuai Standar dan Kompetensi di Provinsi Sumatera Selatanmengalami fluaktif dari 93,28 persen tahun 2014 turun menjadi 55,68 persen pada tahun2015 kemudian naik menjadi 86,06 persen pada tahun 2016 kemudian turun lagi menjadi77,23 persen dan turun lagi menjadi 73,21 persen pada tahun 2018, seperti terlihat padagrafik berikut ;

Grafik 3.61 Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan(SDK) sesuai Standar dan Kompetensi di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 5 (lima) Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan(SDK) sesuai Standar dan Kompetensi pada tahun 2018 sebesar 73,21% menurun dari tahun 2017sebesar 77,23%.

Page 133: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 126

Indikator Kinerja Capaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %3 Persentase Fasyankes yang

Memiliki SDMK sesuai Standar% 60 21.76 36,27

Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK)sesuai Standar pada tahun 2018 ditargetkan 60 persen dan terealisasi 21,76 persen atausebesar 36,27 persen. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 ,maka hasil capaian ini belum mencapai dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase Fasyankes yang Memiliki SumberDaya Manusia Kesehatan (SDMK) sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan mengalamifluaktif dari 57 persen tahun 2015 naik menjadi 81,74 persen pada tahun 2016kemudian turun menjadi 67,87 persen pada tahun 2017 dan turun lagi menjadi 21,76 persenpada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut ;

Grafik 3.62 Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya ManusiaKesehatan (SDK) sesuai Standar di Provinsi Sumatera Selatan

Selama 4 (empat) Tahun 2015 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber DayaKesehatanManusia (SDMK) sesuai Standar pada tahun 2018 sebesar 21,76% menurun dari tahun2017 sebesar 67,87%. Rendahnya Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuai Standar tahun 2018dikarenakan :

Secara Keseluruhan Puskesmas yang memenuhi keseluruhan Tenaga Kesehatan(9 Nakes )pada Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 yang menjadi standarPuskesmas masih sangat rendah berjumlah 48 Puskesmas (14,08%). KetikaPuskesmas tidak memiliki Satu saja dari sembilan Tenaga Kesehatan yang adapada Permenkes tersebut maka Puskesmas blm memenuhi standar. Sementaraada beberapa Puskesmas yang memiliki tenaga yang berlebih dari standar. Hal

Page 134: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 127

ini menunjukkan adanya Pendistribusian Tenaga Kesehatan yang tidak meratapada fasilitas pelayanan Kesehatan di Puskesmas;

Rumah sakit yang sesuai dengan standar mengacu pada Permenkes Nomor 56tahun 2014 tentang klasifikasi Rumah Sakit. Menurut Indikator Kinerja, RumahSakit Kelas C yang memenuhi Standar Permenkes 56 tahun 2014 di Provinsisumatera Selatan ada 2 (25%).

Indikator KinerjaCapaian Tahun 2018

Satuan Target Realisasi %4 Persentase SDM Kesehatan yang

Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)Persen 50 73,21 146.42

Persentase Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) padatahun 2018 ditargetkan 50 persen dan terealisasi 73,21 persen atau sebesar 146,42 persen.Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2018 , maka hasil capaian inisudah melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dilihat dalam empat tahun terakhir, Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR(Surat Tanda Registrasi) di Provinsi Sumatera Selatan mengalami fluaktif dari 93,28 persentahun 2014 turun menjadi 55,68 persen pada tahun 2015 kemudian naik menjadi 86,06persen pada tahun 2016 kemudian turun lagi menjadi 77,23 persen dan turun lagi menjadi73,21 persen pada tahun 2018, seperti terlihat pada grafik berikut

Grafik 3.63 Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)di Provinsi Sumatera Selatan Selama 5 (lima)

Tahun 2014 s/d 2018

Dilihat dari grafik diatas Persentase Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (SuratTanda Registrasi) pada tahun 2018 sebesar 73,21% menurun dari tahun 2017 sebesar 77,23%.

Dari 4 indikator yang terkait dengan sasaran strategis tentang Meningkatnya PelayananKefarmasian di Fasyankes, jika dibandingkan dengan target yang terdapat dalam case cading /pohon kinerja tahun 2018, maka hanya 2 (dua) yang belum mencapai target kinerja yangditetapkan.

Page 135: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 128

6.1 Akuntabilitas Keuangan

Pada tahun 2018 jumlah program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan adalah sebanyak 7 program dan 33 jenis kegiatan adalah program yangterkait langsung dengan pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan di tingkat Provinsi. Totalanggaran yang diterima oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun anggaran2018 adalah sebesar Rp. 36.550.680.000,00 dengan realisasi anggarannya mencapai Rp.33.484.874.383,20 atau sebesar 91,61%. Untuk realisasi fisik dari program dan kegiatan yangdibiayai APBN telah mencapai 99,12%.

Secara detail alokasi anggaran dan realisasi anggaran serta persentase capaian menurutProgram dan Kegiatan pembangunan kesehatan pada tahun anggaran 2018 di DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018

No Sasaran Program/Kegiatan

Anggaran Capaian(%)

Alokasi Realisasi

1 MeningkatkanPelayanan KesehatanBerbasis Masyarakat

1 Program Pembinaan KesehatanMasyarakat

18.226.934.000 16.345.699.286,10 89,68

1.1 Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada Program PembinaanKesehatan Masyarakat

1.008.610.000 990.858.464 98,24

1.2 Pembinaan Gizi Masyarakat 5.472.315.000 5.235.363.760,50 95,67

1.3 Pembinaan Kesehatan Keluarga 2.672.947.000 2.623.764.775,20 98,16

Meningkatnya PeranAktif Masyarakatdalam MembudayakanPerilaku Hidup Sehat

1.4 Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat

6.995.564.000 5.606.944.546 80,15

MeningkatnyaKualitas KesehatanLingkungan

1.5 Penyehatan Lingkungan 1.097.396.000 1.022.553.592,80 93,18

MeningkatnyaPelayanan KesehatanKerja dan Olahraga

1.6 Pembinaan Upaya KesehatanKerja dan Olahraga

980.102.000 866.214.147,60 88,38

2 2 Program Pembinaan PelayananKesehatan 2.469.683.000 2.330.182.977,60 94,35

Tersedianya Fasyankessesuai Standar

2.1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan617.788.000 607.594.498 98,35

2.2 Mutu dan Akreditasi PelayananKesehatan 864.678.000 843.579.856,80 97,56

Meningkatnya AksesPelayanan Kesehatanoleh Nakes &Kesehatan Tradisional

2.3 Pembinaan Pelayanan KesehatanPrimer 215.936.000 204.750.515,20 94,82

2.4 Pembinaan Pelayanan KesehatanTradisional 164.048.000 151.449.113,60 92,32

Page 136: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 129

No Sasaran Program/Kegiatan

Anggaran Capaian(%)

Alokasi Realisasi

MeningkatnyaKepesertaan JKN danKesehatan Rujukan

2.5 Pembinaan Pelayanan KesehatanRujukan 170.770.000 143.959.110 84,30

2.6 Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada Program PembinaanPelayanan Kesehatan

436.463.000 378.849.884 86,80

3 3 Program PenguatanPelaksanaan KesehatanNasional

850.000.000 801.635.000 94,31

3.1 Pengembangan PembiayaanKesehatan dan JKN/KIS 850.000.000 801.635.000 94,31

4 MeningkatnyaPelayananKefarmasian diFasyankes

4 Program Kefarmasian dan AlatKesehatan

1.854.045.000 1.750.168.747,20 94,40

4.1 Peningkatan PelayananKefarmasian

271.879.000 263.314.811,50 96,85

4.2 Peningkatan Tata Kelola ObatPublik dan Perbekalan Kesehatan

464.063.000 409.117.940,80 88,16

4.3 Peningkatan Produksi danDistribusi Kefarmasian

258.681.000 257.077.177,80 99,38

4.4 Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada ProgramKefarmasian dan Alat Kesehatan

361.935.000 345.466.957,50 95,45

MeningkatnyaPengendalian danPengawasan AlatKesehatan danPerbekalan KesehatanRumah Tangga (PKRT)

4.5 Peningkatan Penilaian AlatKesehatan (Alkes) dan PerbekalanKesehatan Rumah Tangga (PKRT)

258.781.000 258.781.000 100

4.6 Peningkatan Pengawasan AlatKesehatan (Alkes) dan PerbekalanKesehatan Rumah Tangga (PKRT)

238.706.000 216.410.859,60 90,66

5 MeningkatnyaSurveilans danImunisasi

5 Program Pencegahan danPengendalian Penyakit

6.379.679.000 5.891.393.163,60 92,35

5.1 Surveilans dan KarantinaKesehatan

1.418.365.000 1.343.617.164,50 94,73

Menurunnya KejadianPenyakit MenularLangsung dan Vektor

5.2 Pencegahan dan PengendalianPenyakit Tular Vektor danZoonotik

2.384.778.000 2.177.302.314 91,30

5.3 Pencegahan dan PengendalianPenyakit Menular Langsung

754.300.000 675.098.500 89,50

Meningkatnya UpayaPengendalian danDeteksi Dini PenyakitTidak Menular (PTM),Kesehatan Jiwa danNAPZA

5.4 Pencegahan dan PengendalianPenyakit Tidak Menular

1.271.061.000 1.184.120.427,60 93,16

5.5 Pencegahan dan PengendalianMasalah Kesehatan Jiwa danNapza

131.675.000 113.359.007,50 86,09

5.6 Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada ProgramPencegahan dan PengendalianPenyakit

419.500.000 397.895.750 94,85

6 Tersedianya SumberDaya Manusia

6 Program Pengembangan danPemberdayaan Sumber Daya

5.379.187.000 5.111.482.516,50 95,02

Page 137: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 130

No Sasaran Program/Kegiatan

Anggaran Capaian(%)

Alokasi Realisasi

Kesehatan (SDMK)sesuai Standar

Manusia Kesehatan (PPSDMK)

5.1 Peningkatan Mutu SDMKesehatan

295.048.000 278.938.379,20 94,54

5.2 Pelatihan SDM Kesehatan 3.751.492.000 3.626.192.167,20 96,66

5.3 Perencanaan dan PendayagunaanSDM Kesehatan

337.050.000 312.007.185 92,57

5.4 Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya pada ProgramPengembangan dan PemberdayaanSumber Daya Manusia Kesehatan(PPSDMK)

995.597.000 894.344.785,10 89,83

6 MeningkatnyaPelayananKepegawaian,AdministrasiPerkantoran,Pengelolaan Barangdan Keuangan

6 Program Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya KementerianKesehatan

1.391.152.000 1.254.312.692,20 90,16

6.1 Pembinaan PengelolaanAdministrasi Keuangan danBarang Milik Negara

55.854.000 53.938.207,80 96,57

MeningkatnyaKualitas Perencanaan& PenganggaranProgramPembangunanKesehatan

6.2 Perencanaan dan PenganggaranProgram Pembangunan Kesehatan

604.529.000 485.376.334,10 80,29

6.3 Pengelolaan Data dan Informasi 355.111.000 351.098.245,70 98,87

6.4 Peningkatan Kesehatan Jama’ahHaji

375.658.000 363.899.904,60 96,87

TOTAL 36.550.680.000 33.484.874.383,20 91,61

Page 138: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 131

BAB IVPENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 disusun sebagai wujudpertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 2018 dan ataspencapaian Case Cading/ Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun2018. LAKIP dibuat dalam rangka menindaklanjuti INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentangAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Materi LAKIP APBN Dinas Kesehatan ProvinsiSumatera Selatan tahun 2018 yang disajikan ini berisikan pelaksanaan dari serangkaianprogram dan kegiatan yang mengacu kepada 4 (empat) tujuan dan 13 (tiga belas) sasaranyang terdapat dalam Case Cading/ Pohon Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi SumateraSelatan Tahun 2018.

Dalam pencapaian tujuan dan sasaran program kesehatan tersebut sesungguhnyasangat tergantung pada ketersediaan dana dan sumber daya manusia yang memadai. Selainitu diperlukan adanya keserasian dan kerjasama antar Dinas/Badan/Instansi, dijajaranPemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan sebagai unsurperencana sekaligus pelaksana dari kegiatan dan program kesehatan yang dilaksanakan padaTahun Anggaran 2018, masyarakat sebagai kelompok sasaran dan stakeholders kesehatanlainnya yang terkait, baik ditingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan pencapaian dari 13 (tiga belas) sasaranstrategis terhadap keempat tujuan dalam Case Cading / Pohon Kinerja Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 maka telah dilaksanakan sebanyak 16 program dan62 kegiatan. Untuk pengukuran keberhasilan dari keempat tujuan dan tiga belas sasaranstrategis tersebut, telah ditetapkan sebanyak 78 indikator kinerja. Dari keseluruhan indikatorkinerja tersebut terlihat bahwa 52 indikator telah memenuhi target yang ditetapkan padatahun 2018, 4 indikator yang masih jauh mencapai target yang ditetpkan antara lain: (1)Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber Daya Kesehatan (SDK) sesuai Standarterealisasi 21,76 persen (2) Persentase Kab/Kota yang Melakukan Pengawasan TPMterealisasi 9,97 persen (3) Cakupan Pengguna NAPZA yang Mendapat Rehab Medisterealisasi sebesar 4,8 persen (4) Persentase Produk dan Sarana Produksi Distribusi Alkes& PKRT yang Memenuhi Syarat terealisasi 16,95 persen . Kelemahan utama yang dihadapidalam penyusunan LAKIP APBN ini adalah belum seluruh data-data yang dibutuhkandalam penyusunan LAKIP APBN ini dapat terpenuhi, termasuk di dalamnya informasimengenai capaian indikator kinerja.

Hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Program Pembangunan Kesehatan padatahun 2018 hanya berupa hambatan yang bersifat non teknis, dan itupun relatif dapat diatasidengan baik, dan tidak sampai mengganggu kelancaran pelaksanaan program kesehatan.Tetapi untuk bidang kesehatan, masih sangat dibutuhkan alokasi anggaran kesehatan yangcukup, terutama untuk di tingkat Kabupaten/Kota sehingga dapat memenuhi kebutuhanprogram kesehatan yang ada. Upaya advokasi dari tingkat provinsi agar Kabupaten/Kotadapat mengalokasikan anggaran kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahannyamasih diperlukan.

Masih belum terpenuhinya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) kesehatandengan baik juga perlu mendapatkan perhatian, terutama untuk meningkatkan pelayanan

Page 139: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2018 132

kesehatan bagi masyarakat. Sampai saat ini pada tingkat Puskesmas, masih ada Puskesmasyang belum memiliki tenaga dokter dikarenakan masih banyak dokter yang bertugas didaerah perkotaan daripada ditempatkan daerah terpencil jadi belum adanya pemerataan didaerah terpencil. Pada tingkat Desa, pembangunan Poskesdes dan penempatan Bidan diDesa perlu menjadi perhatian, terutama oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sepertibelum semua kabupaten/kota membentuk Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Aktif. Belumbanyak masyarakat yang mengetahui Layanan PSC 119, hal ini disebabkan kurangnyasosialisasi keberadaan pelayanan PSC 119.

Banyak sarana penyalur alat kesehatan dan PKRT belum memiliki SOP dalammelakukan pekerjaanya, beberapa sarana penyalur Alat Kesehatan melakukan penyimpananalat kesehatan dengan cara penumpukan dus melebihi standar yang telah ditentukansehingga dapat mempengaruhi kualitas alat kesehatan khususnya pada posisi paling bawah.Keterlambatan pengiriman laporan program dari kabupaten/kota ke provinsi juga masihmenjadi kendala. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas teknologi informasi danseringnya terjadi mutasi tenaga kesehatan, sehingga informasi-informasi yang seharusnyabisa dihasilkan bagi pengambilan kebijakan pada tingkat provinsi juga menjadi terhambat.Kelemahan dalam pencatatan dan pelaporan juga masih ditemui sehingga tidak seluruhproses pelayanan kesehatan yang telah diselenggarakan dapat terdokumentasikan denganbaik. Pada tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah dibentuk tim pengelola SIK(Sistem Informasi Kesehatan) dan SIK Komdat, walau masih banyak SIK Komdat diKab/Kota yang belum berfungsi dengan baik dan diharapkan yang akan datang dapatmembantu pemecahan masalah ini (khususnya dalam pencatatan dan pelaporan).

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatantahun 2018 ini masih dirasakan belum pada taraf sempurna dan mungkin belum dapatmemenuhi harapan bagi para pengguna sebagai pihak pengambil keputusan. Oleh karena itukritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan dalampenyusunan LAKIP APBN ini di masa yang akan datang sangat kami harapkan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) APBN DinasKesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 ini sebagai sarana pertanggungjawabankeberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja pada akhir periode Case Cading/PohonKinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018, untuk dapat digunakansebagai acuan perbaikan penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahunyang akan datang.

Palembang, Maret 2019Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sumatera Selatan

Dra. Lesty Nurainy, Apt. M.KesPembina Utama Muda / IV.cNIP. 19620703 198903 2 002

Page 140: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

LAKIP APBN Dinkes Prov. Sumsel 2017 88

Page 141: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 41 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Berbasis

Masyarakat1

Persen

2Persen

3 Persen

2 Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat dalamMembudayakan Perilaku Hidup Sehat Persen

3 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Kerja danOlahraga Persen

Persentase Bayi dan Balita yang MendapatPemantauan Tumbuh Kembang

Prevalensi Stunting pada Balita

NIP. 19680210 199003 1001

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSELRENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

KABID BIDANG KESEHATAN MASYARAKATDINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

PembinaH. FERY FAHRIZAL, SKM, M. KM

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan olehTenaga Kesehatan yang Kompeten

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri

Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Upaya KesehatanKerja dan Olahraga

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 142: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 4

1 Meningkatnya Surveilans dan Imunisasi 1 Persentase Desa Universal Child Imunisation Persen

2 Persen

2 Menurunnya Kejadian Penyakit Menular Langsungdan Vektor

1 Kab/Kota

2 Insidance Rate DBD per 100.000

3 Meningkatnya Upaya Pengendalian dan DeteksiDini Penyakit Tidak Menular (PTM), KesehatanJiwa dan NAPZA

1 Persen

2 Persen

3 Persen

SATUANNo. URAIAN INDIKATOR KINERJA

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Cakupan Pengguna NAPZA yang Mendapat RehabMedis

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

3

Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada ODGJ

Persentase Masyarakat yang terdampak KLB &Bencana yang dilayani kesehatan

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHTAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Persentase Posbindu PTM aktif

Kab/kota yang Eliminasi Malaria

FERRI YANUAR, SKM, M. Kes

NIP. 19760713 200902 1002

KABID PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Penata Tingkat I

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 143: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 2 41 Meningkatnya Pelayanan Kefarmasian di

FasyankesPersen

2 Meningkatnya Pengendalian dan PengawasanAlkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga(PKRT)

Persen

3 Tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan(SDMK) sesuai Standar

Persen

Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt

KABID SUMBER DAYA KESEHATAN DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

3

Persentase produk dan sarana produksi distribusi alkes danPKRT yg memenuhi syarat

NIP. 19621229 198903 1008 Pembina Tingkat I

Persentase Fasyankes yang Melaksanakan PelayananKefarmasian sesuai Standar

Persentase Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuai Standardan Kompetensi

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 144: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 41 Tersedianya Fasyankes sesuai Standar 1 Persen

2 Persen

2 Meningkatnya Kepesertaan JKN dan Kesehatan Rujukan1 Persen

2 Persen

3 Persen

4 Persen

3 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan olehNakes & Kesehatan Tradisional

1 Persen

2 Persen

3

Cakupan Pelayanan Kesehatan Haji

Persentase Puskesmas yangMencapai Total CoverageProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Cakupan Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanansesuai standar

Persentase Puskesmas Terakreditasi

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Persentase Masyarakat yang Memiliki JaminanKesehatan

Persentase Masyarakat yang terlayani oleh PSCKab/Kota

Persentase Rumah Sakit Terakreditasi

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NIP. 19760406 200902 2004

Persentase Kab/ Kota yang Melaksanakan PelayananKesehatan Tradisional

KABID PELAYANAN KESEHATAN

dr. WIDYA ANGGRAINI, MARSPenata

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 145: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 4

2 Meningkatnya Tata Kelola Keuangan dan AsetDinas Kesehatan yang Berkualitas

1 Persen

2 Persen

3 Meningkatnya Tata Kelola Kepegawaian danAdministrasi Perkantoran

Persen

4 Terpenuhinya Kebutuhan Sarana danPrasarana Pendukung

Persen

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Jumlah Dokumen Rencana Kebutuhan Barang Umumyang Berkualitas

Persentase Penyelesaian Administrasi KeuanganTepat WaktuPersentase Barang Inventaris yang Tercatat diSIMDA Barang

NIP. 19660909 200604 1006

SEKRETARIS DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

dr. H. TRISNAWARMAN, M. Kes

Persentase Pegawai yang mendapat PelayananKepegawaian sesuai Standar dan Tepat Waktu

Pembina

3

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 146: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5 6

8788.4

7073.4

20 22.8

3536.38

43.87100

NIP. 19680210 199003 1001

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET) REALISASI

KABID BIDANG KESEHATAN MASYARAKATDINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

PembinaH. FERY FAHRIZAL, SKM, M. KM

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 147: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5 6

9094

100100

119

<'49 29

4063.7

8058

204.8

TARGET

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET) REALISASI

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET) REALISASI

TAHUN 2018

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHTAHUN 2018

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

FERRI YANUAR, SKM, M. Kes

NIP. 19760713 200902 1002

KABID PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Penata Tingkat I

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 148: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

5 6

8083.35

4716.95

5573.21

Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt

KABID SUMBER DAYA KESEHATAN DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

NIP. 19621229 198903 1008 Pembina Tingkat I

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 149: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5 6

65 6470 99.13

7060.3

3015

10098

100 100

2027.9

75100

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET) REALISASI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NIP. 19760406 200902 2004

KABID PELAYANAN KESEHATAN

dr. WIDYA ANGGRAINI, MARSPenata

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 150: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5

6

100100

100100

100100

100100

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET) REALISASI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

NIP. 19660909 200604 1006

SEKRETARIS DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

dr. H. TRISNAWARMAN, M. KesPembina

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 151: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET1 2 4 51 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu

HamilPersen

86

2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan BayiBaru Lahir

Persen87

3 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan AnakBalita

Persen70

4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan UsiaSekolah

Persen55

5 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Persen80

6 Meningkatnya Pelayanan Gizi Masyarakat 1 Persen78

2 Persen47

3 Persen25

MASYARAKAT DINAS KESEHATAN

dr. LISA MARNIYATI, M. KM

NIP. 198203102006042008Penata Tingkat I

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

PROV. SUMATERA SELATAN,

Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan PelayananAntenatal Ke - 4 (K4)

Persentase Bayi yang Mendapatkan PelayananKesehatan KN 1

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan PemantauanTumbuh Kembang Balita

Persentase Anak Didik Kelas 1,7 dan 10 yangMendapatkan Pelayanan Kesehatan

Persentase Lansia yang Mendapatkan PelayananKesehatan

KASI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

Persentase Anak Balita yang diukur Berat Badan(D/S)Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan yangmendapat ASI ekslusifPersentase remaja putri yang mendapatkan tablettambah darah

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 152: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET1 2 4 51 Meningkatnya Upaya Promosi Kesehatan dan

upaya PHBS di MasyarakatPersen 60

2 Meningkatnya Upaya PemberdayaanMasyarakat

Persen60

Penata Tingkat I

Persentase Posyandu Aktif

NIP. 19761007 199603 1001

MASYARAKAT DINAS KESEHATAN

H. IMAM SUBROTO, SKM, M. Kes

KASI PROMKES DAN PEMBERDAYAAN

PROV. SUMATERA SELATAN,

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Persentase Rumah Tangga Ber- PHBS3

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 153: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET1 2 4 51 Meningkatnya Pengawasan Kualitas Air

Minum yang Memenuhi Syarat KesehatanPersen

45

2 Meningkatnya Pengawasan Tempat - TempatUmum (TTU) yang Memenuhi SyaratKesehatan

Persen76

3 Meningkatnya Pengawasan TempatPengolahan Makanan (TPM) yang MemenuhiSyarat Kesehatan

Persen26

4 Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yangMelaksanakan Sanitasi Total BerbasisMasyarakat (STBM)

Desa / Kel1611

5 Meningkatnya Puskesmas yangMenyelenggarakan Upaya Kesehatan Kerja

Persen84

6 Meningkatnya Puskesmas yangMenyelenggarakan Upaya KesehatanOlahraga pada Kelompok Masyarakat

Persen76

NIP. 19660715 198803 1008

H. MUYONO, S.Sos, M. KesPembina

PROV. SUMATERA SELATAN,

KASI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN

Persentase Kab/Kota yang Melakukan PengawasanKualitas Air Minum

Persentase Kab/ Kota yang Melakukan PengawasanTTU

KERJA DAN OLAHRAGA DINAS KESEHATAN

Persentase Puskesmas yang MenyelenggarakanKesehatan Olahraga

Persentase Kab/Kota yang Melakukan PengawasanTPM

Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM

Persentase Puskesmas yang MenyelenggarakanKesehatan Kerja

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 154: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 21 Meningkatnya Surveilance Epidemiologi

Penyakit

2 Meningkantnya Cakupan Imunisasi diPuskesmas

1

2 Persentase Anak yang mendapat imunisasi lanjut

Penata

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

3

NIP. 19760522 199603 1002

DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

H. YUSRI, SKM

Persentase Kasus KLB yang Ditangani Kurang dari 24 Jam

Persentase Bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapatkan antigenimunisasi dasar

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 155: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 2123

456

2 Menurunnya Faktor Risiko Penularan PenyakitTular Vektor

1

2

3

4 Jumlah kab/kota yang endemis yang angka mikrofilaria ratekurang dari 1 persen

MARTINDRA MIRLANSYAH, SKMPenata Tingkat I

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

NIP. 19660320 198802 1001

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No.

Pemeriksaan HIV pada Populasi usia diatas 15 tahun

Persentase kab/kota yang melaksanakan deteksi diniHepatitis B pada ibu hamil

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

URAIAN INDIKATOR KINERJA

3

Persentase kab/kota dengan kebijakan Gerakan Satu RumahSatu Jumantik

Lyssa pada kasus Gigitan Hewan Penular Rabies

Persentase penderita HIV yang diobati

Sucsess Rate TBC

Jumlah kab/kota yang melaksanakan pengendalian vektorterpadu

MENULAR DINAS KESEHATAN

Cakupan penemuan Pneumonia Balita

Kasus baru kusta yang menyelsaikan pengobatan tepatwaktu

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 156: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 21 Meningkatnya Deteksi Dini Faktor Risiko

PTM di Puskesmas

2 Meningkatnya Deteksi Dini dan TatalaksanaGangguan Jiwa di Puskesmas

3 Meningkatnya Rehabilitasi Medis PenggunaNAPZA

dr. H. ICON HARIZONPenata

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHTAHUN 2018

NIP. 19840703 200902 1004

TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWADINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Persentase Puskesmas Pandu PTM

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan KesehatanJiwa

Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Aktif

3

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 157: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5

Persen100

Persen95

Persen 70

Penata

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

NIP. 19760522 199603 1002

DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

H. YUSRI, SKM

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 158: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5

Orang 40000Persen 52Persen

90Persen 80Persen 85Persen

60

Kab/ Kota 17Persen

40Persen 0

Kab/ Kota 4

MARTINDRA MIRLANSYAH, SKMPenata Tingkat I

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

NIP. 19660320 198802 1001

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TAHUN 2018

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

MENULAR DINAS KESEHATAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 159: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5

Persen40

Persen20

Persen20

dr. H. ICON HARIZONPenata

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHTAHUN 2018

NIP. 19840703 200902 1004

TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWADINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 160: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 21 Meningkatnya Tata Kelola Obat di Puskesmas

Ir. DAVID SIMANJUNTAK, M.Si

PROVINSI SUMATERA SELATAN

NIP. 19610918 198501 1 002

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan PelayananKefarmasian sesuai Standar

Pembina

KASI KEFARMASIANDINAS KESEHATAN

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

3

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 161: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 21 Terpenuhinya Jumlah SDM Kesehatan sesuai

dengan Standar

2 Meningkatnya Kualitas SDM Kesehatan diFasyankes sesuai dengan Kompetensi

Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (suratTanda Registrasi)

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

NIP. 19750606 199903 2002Penata

KASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

URAIAN INDIKATOR KINERJA

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

3

No.

YUSNITA SATYAFITRI, SKM, M.M

Persentase Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuaiStandar

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 162: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 21 Meningkatnya Pengawasan Sarana Produksi dan

Sarana Distribusi Alkes dan PKRT

2 Meningkatnya Keamanan, Mutu dan ManfaatAlkes dan PKRT yang Beredar

3

No.

NIP. 19740606 199803 2 003

KASI ALAT KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Penata Tingkat ITERRY SUCIATI NINGRUM, ST, M.Si

Persentase sarana Produksi dan distribusi Alkes yangmemenuhi syarat Cara Produksi Alat Kesehatan yangBaik (CPAKB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatanyang Baik (CDAKB)

Persentase produk alkes dan PKRT yang memenuhisyarat kesehatan berdasarkan jumlah alkes dan PKRTyang di sampling

DINAS KESEHATAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 163: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5

Persen70

Ir. DAVID SIMANJUNTAK, M.Si

PROVINSI SUMATERA SELATAN

NIP. 19610918 198501 1 002Pembina

KASI KEFARMASIANDINAS KESEHATAN

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 164: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5

Persen60

Persen50

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

NIP. 19750606 199903 2002Penata

KASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

YUSNITA SATYAFITRI, SKM, M.M

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 165: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5

Persen

30

Persen

65

NIP. 19740606 199803 2 003

KASI ALAT KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Penata Tingkat ITERRY SUCIATI NINGRUM, ST, M.Si

DINAS KESEHATAN

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 166: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 41 Meningkatnya Pendataan Keluarga

Sehat oleh PuskesmasPersen

2 Meningkatnya Puskesmas yangMelaksanakan Pelayanan KesehatanDasar dan Tradisional

1 Persen

2 Persen

KASI PELAYANAN KESEHATAN

Persentase Puskesmas yang Melakukan KunjunganRumah Keluarga Sehat

PRIMER DAN TRADISIONAL

dr. UKE VERONIKA

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Persentase Puskesmas yang telah melakukanpelayanan sesuai standar

Persentase Puskesmas yang TelahMelaksanakan Pelayanan KesehatanTradisional

Penata Tingkat INIP. 19780223 200604 2012

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 167: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 41 Terwujudnya Integrasi Program

Jamsoskes ke JKNKab/Kota

2 Meningkatnya Pekerja yang MendapatJaminan JKN

Persen

3 Meningkatnya Kepesertaan MandiriJKN

Persen

4 Meningkatnya Pelayanan KesehatanRujukan

Persen

Persen

Persen

KASI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Penata Tingkat I

Persentase Peserta PPU JKN

Jumlah Kab / Kota yang Integrasi ke Program JKN

1. Persentase Rumah Sakit Mampu PONEK

2. Cakupan Dinas Kesehatan Kab/Kota untukPembentukan PSC 119

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM, M. Kes

3. Hasil Pemeriksaan yang diinput di Siskohatkes

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

Persentase Peserta PBPU Mandiri JKN

NIP. 19810227 200501 1005

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 168: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN1 2 41 Meningkatnya Rumah Sakit yang Siap

DiakreditasiRumah Sakit

2 Meningkatnya Puskesmas yang SiapDiakreditasi

Puskesmas

KASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

SHELLA OKTARINA, SKM,MM

NIP. 197310081997032001Penata Tingkat I

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,DAN MUTU AKREDITASI

Jumlah Rumah Sakit Umum Daerah yang SiapDiakreditasi

Jumlah Puskesmas yang Siap Diakreditasi

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

3

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 169: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5

60

80

75

KASI PELAYANAN KESEHATAN

PRIMER DAN TRADISIONAL

dr. UKE VERONIKA

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Penata Tingkat INIP. 19780223 200604 2012

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 170: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5

17

20

15

80

100

100

KASI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Penata Tingkat I

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM, M. Kes

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

NIP. 19810227 200501 1005

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 171: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

TARGET5

6

116

SHELLA OKTARINA, SKM,MM

NIP. 197310081997032001Penata Tingkat I

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,DAN MUTU AKREDITASI

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 172: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET1 2 4 51 Meningkatnya Tata Kelola

Kepegawaian dan AdministrasiPerkantoran

Persen100

2 Terpenuhinya Kebutuhan Sarana danPrasarana Pendukung

Persen100

Persentase Pegawai yang mendapat PelayananKepegawaian sesuai Standar dan Tepat Waktu

Jumlah Dokumen Rencana Kebutuhan BarangUmum yang Berkualitas

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

H. SIRWAN SANUSI, SE, M. Si

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Pembina

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

NIP. 19631115 198312 1001

Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 173: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET1 2 4 5

1

Meningkatnya Kualitas Perencanaan danPenganggaran Program PembangunanKesehatan

Persen

100

DAN PELAPORAN DINAS KESEHATAN

NIP. 19820215 200501 1003

Persentase Dokumen Perencanaan yang Berkualitas

Penata

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJARENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI

DEDY IRAWAN, SKM, M. KM

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

3

Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 174: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET1 2 4 5

1

Meningkatnya Tata Kelola Keuangandan Aset Dinas Kesehatan yangBerkualitas

1 Persen

100

2 Persen

100

NIP. 196902031999032005

Persentase Barang Inventaris yang Tercatat diSIMDA Barang

Suciati, SE

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGANDINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Penata

Persentase Penyelesaian AdministrasiKeuangan Tepat Waktu

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET)

3

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 175: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

1 2

1 Meningkatnya Kemandirian untuk HidupSehat

2 Meningkatnya Akses dan Mutu PelayananKesehatan yang Berkualitas

1

2

3

4 Meningkatnya Ketersediaan Sumber DayaKesehatan

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN

NIP. 19620703 198903 2 002

Indeks Keluarga Sehat

CDR TBC

Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber DayaKesehatan (SDK) sesuai Standar

KEPALA DINAS KESEHATAN

Dra. LESTY NURAINY, Apt, M.Kes

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Prevalensi HIV/AIDS

IDL

Meningkatnya Pencegahan dan PengendalianPenyakit

Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yangTerakreditasi

Universal Coverage Jaminan Kesehatan

INDIKATOR KINERJA

Pembina Utama Muda

3

35Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 176: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

SATUAN TARGET4 5 6

Persen

0.22

0.18

Persen

75

81.57

Persen100

100

Persen 5046

Persen <0.50.3

Persen 9599.3

Persen60

21.76

FORMULIR PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

RENCANA TINGKATCAPAIAN (TARGET) REALISASI

NIP. 19620703 198903 2 002

KEPALA DINAS KESEHATAN

Dra. LESTY NURAINY, Apt, M.Kes

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Pembina Utama Muda

36Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 177: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan BerbasisMasyarakat

187%

270%

3 20%

2 Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat dalamMembudayakan Perilaku Hidup Sehat 35%

3 Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan60,5%

4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Kerja danOlahraga 43,87%

H. FERY FAHRIZAL, SKM, M. KM

NIP. 19680210 199003 1001Pembina

Persentase Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri

Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Upaya KesehatanKerja dan Olahraga

KABID BIDANG KESEHATAN MASYARAKATDINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

(3)

Persentase Kab/Kota yang Memenuhi Kualitas KesehatanLingkungan

Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan olehTenaga Kesehatan yang Kompeten

Persentase Bayi dan Balita yang MendapatPemantauan Tumbuh Kembang

Prevalensi Stunting pada Balita

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 178: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Surveilans dan Imunisasi 1 Persentase Desa Universal Child Imunisation80%

2100%

2 Menurunnya Kejadian Penyakit Menular Langsungdan Vektor

111 Kab/Kota

2 Insidance Rate DBD 49/100.000

3 Meningkatnya Upaya Pengendalian dan DeteksiDini Penyakit Tidak Menular (PTM), KesehatanJiwa dan NAPZA

140%

280%

320%

TARGET

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Kab/kota yang Eliminasi Malaria

(3)

Persentase Masyarakat yang terdampak KLB &Bencana yang dilayani kesehatan

Cakupan Pengguna NAPZA yang Mendapat RehabMedis

URAIAN

Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada ODGJ

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Persentase Posbindu PTM aktif

TAHUN 2018TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

INDIKATOR KINERJA

FERRI YANUAR, SKM, M. Kes

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

TAHUN 2018

No.

No.

NIP. 19760713 200902 1002

URAIAN

Penata Tingkat I

RENCANA KINERJA TAHUNAN

KABID PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

INDIKATOR KINERJA TARGET

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 179: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Pelayanan Kefarmasian diFasyankes 80%

2 Meningkatnya Pengendalian dan PengawasanAlkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga(PKRT)

47%

3 Tersedianya Sumber Daya Manusia Kesehatan(SDMK) sesuai Standar 55%

Persentase Fasyankes yang Melaksanakan PelayananKefarmasian sesuai Standar

Persentase produk dan sarana produksi distribusi alkes danPKRT yg memenuhi syarat

Persentase Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuai Standardan Kompetensi

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

(3)

Drs. MUHAMMAD RIZAL, Apt

KABID SUMBER DAYA KESEHATAN

NIP. 19621229 198903 1008 Pembina Tingkat I

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 180: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Tersedianya Fasyankes sesuai Standar 1 65%2 70%

2 Meningkatnya Kepesertaan JKN dan KesehatanRujukan

170%

230%

3100%

4 100%

3 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan olehNakes & Kesehatan Tradisional

1

20%

275%

Persentase Masyarakat yang Memiliki JaminanKesehatan

Persentase Masyarakat yang terlayani oleh PSCKab/Kota

Persentase Puskesmas Terakreditasi

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Cakupan Pelayanan Kesehatan Haji

NIP. 19760406 200902 2004

Persentase Kab/ Kota yang Melaksanakan PelayananKesehatan Tradisional

Palembang, 2018KABID PELAYANAN KESEHATAN

dr. WIDYA ANGGRAINI, MARS

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2018

Persentase Rumah Sakit Terakreditasi

(3)

Persentase Puskesmas yangMencapai Total CoverageProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

No.

Cakupan Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanansesuai standar

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Penata

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 181: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Kualitas Perencanaan danPenganggaran Program PembangunanKesehatan

100%

2 Meningkatnya Tata Kelola Keuangan dan AsetDinas Kesehatan yang Berkualitas

1100%

2100%

3 Meningkatnya Tata Kelola Kepegawaian danAdministrasi Perkantoran 100%

4 Terpenuhinya Kebutuhan Sarana danPrasarana Pendukung 100%

Persentase Pegawai yang mendapat PelayananKepegawaian sesuai Standar dan Tepat Waktu

Jumlah Dokumen Rencana Kebutuhan Barang Umumyang Berkualitas

NIP. 19660909 200604 1006

SEKRETARIS DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

dr. H. TRISNAWARMAN, M. Kes

Persentase Penyelesaian Administrasi KeuanganTepat WaktuPersentase Barang Inventaris yang Tercatat diSIMDA Barang

Pembina

Persentase Dokumen Perencanaan yang Berkualitas

RENCANA KINERJA TAHUNAN

(3)

TARGETNo. INDIKATOR KINERJA

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHTAHUN 2018

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

URAIAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 182: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan IbuHamil

86%

2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan BayiBaru Lahir

87%

3 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan AnakBalita

70%

4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan UsiaSekolah

55%

5 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia80%

6 Meningkatnya Pelayanan Gizi Masyarakat 170%

247%

325%

NIP. 198203102006042008Penata Tingkat I

KASI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZIMASYARAKAT DINAS KESEHATAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

(3)

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan PelayananAntenatal Ke - 4 (K4)

Persentase Bayi yang Mendapatkan PelayananKesehatan KN 1

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan PemantauanTumbuh Kembang Balita

Persentase Anak Didik Kelas 1,7 dan 10 yangMendapatkan Pelayanan Kesehatan

Persentase Lansia yang Mendapatkan PelayananKesehatan

Persentase Anak Balita yang diukur Berat Badan(D/S)Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan yangmendapat ASI ekslusifPersentase remaja putri yang mendapatkan tablettambah darah

PROV. SUMATERA SELATAN,

dr. LISA MARNIYATI, M. KM

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 183: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Upaya Promosi Kesehatan danupaya PHBS di Masyarakat

65%

2 Meningkatnya Upaya PemberdayaanMasyarakat 70%

Persentase Posyandu Aktif

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

No. URAIAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

H. IMAM SUBROTO, SKM, M. Kes

KASI PROMKES DAN PEMBERDAYAAN

PROV. SUMATERA SELATAN,

Persentase Rumah Tangga Ber- PHBS

NIP. 19761007 199603 1001

MASYARAKAT DINAS KESEHATAN

Penata Tingkat I

(3)

INDIKATOR KINERJA TARGET

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 184: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Pengawasan Kualitas AirMinum yang Memenuhi Syarat Kesehatan

45%

2 Meningkatnya Pengawasan Tempat - TempatUmum (TTU) yang Memenuhi SyaratKesehatan

76%

3 Meningkatnya Pengawasan TempatPengolahan Makanan (TPM) yang MemenuhiSyarat Kesehatan

26%

4 Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yangMelaksanakan Sanitasi Total BerbasisMasyarakat (STBM)

1611Desa/Kel

5 Meningkatnya Puskesmas yangMenyelenggarakan Upaya Kesehatan Kerja 84%

6 Meningkatnya Puskesmas yangMenyelenggarakan Upaya KesehatanOlahraga pada Kelompok Masyarakat

76%

No. INDIKATOR KINERJA

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

TARGET

TAHUN 2018TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NIP. 19660715 198803 1008

H. MUYONO, S.Sos, M. KesPembina

PROV. SUMATERA SELATAN,

KASI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN

(3)

Persentase Kab/Kota yang Melakukan PengawasanKualitas Air Minum

Persentase Kab/ Kota yang Melakukan PengawasanTTU

KERJA DAN OLAHRAGA DINAS KESEHATAN

Persentase Puskesmas yang MenyelenggarakanKesehatan Olahraga

Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM

Persentase Puskesmas yang MenyelenggarakanKesehatan Kerja

URAIAN

Persentase Kab/Kota yang Melakukan PengawasanTPM

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 185: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Meningkatnya Surveilance EpidemiologiPenyakit

2 Meningkantnya Cakupan Imunisasi diPuskesmas

1

2

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Persentase Bayi usia 0 - 11 bulan yang mendapatkan antigenimunisasi dasar

NIP. 19760522 199603 1002Penata

DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

H. YUSRI, SKM

(3)

Persentase Anak yang mendapat imunisasi lanjut

Persentase Kasus KLB yang Ditangani Kurang dari 24 Jam

KASI SURVEILANS DAN IMUNISASI

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 186: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Meningkatnya Deteksi Dini Penyakit MenularLangsung

1

23

456

2 Menurunnya Faktor Risiko Penularan PenyakitTular Vektor

1

2

3

4Lyssa pada kasus Gigitan Hewan Penular Rabies

MENULAR DINAS KESEHATAN

Jumlah kab/kota yang endemis yang angka mikrofilaria ratekurang dari 1 persen

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

NIP. 19660320 198802 1001

TAHUN 2018

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

(3)

Persentase penderita HIV yang diobati

No. URAIAN

Persentase kab/kota dengan kebijakan Gerakan Satu RumahSatu Jumantik

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

MARTINDRA MIRLANSYAH, SKMPenata Tingkat I

Pemeriksaan HIV pada Populasi usia diatas 15 tahun

Persentase kab/kota yang melaksanakan deteksi diniHepatitis B pada ibu hamil

Cakupan penemuan Pneumonia Balita

Kasus baru kusta yang menyelsaikan pengobatan tepatwaktu

Sucsess Rate TBC

Jumlah kab/kota yang melaksanakan pengendalian vektorterpadu

INDIKATOR KINERJA

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 187: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Meningkatnya Deteksi Dini Faktor RisikoPTM di Puskesmas

2 Meningkatnya Deteksi Dini dan TatalaksanaGangguan Jiwa di Puskesmas

3 Meningkatnya Rehabilitasi Medis PenggunaNAPZA

Penata

(3)

Persentase Puskesmas Pandu PTM

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NIP. 19840703 200902 1004

TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWADINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

dr. H. ICON HARIZON

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pelayanan KesehatanJiwa

Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Aktif

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

TAHUN 2018SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 188: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

100%

95%

75%

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

TARGET

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NIP. 19760522 199603 1002Penata

DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

H. YUSRI, SKM

KASI SURVEILANS DAN IMUNISASI

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 189: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

40.000 orang52%

90%80%85%

30%

17 kab/kota

40%

0

4 kab/kota

MENULAR DINAS KESEHATANPROVINSI SUMATERA SELATAN,

NIP. 19660320 198802 1001

TARGET

TAHUN 2018

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

MARTINDRA MIRLANSYAH, SKMPenata Tingkat I

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 190: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

40%

20%

20%

Penata

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

NIP. 19840703 200902 1004

TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWADINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

dr. H. ICON HARIZON

KASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

TARGET

TAHUN 2018

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 191: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Meningkatnya Tata Kelola Obat di Puskesmas

2 Meningkatnya Tata Kelola Obat di Rumah Sakit

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

INDIKATOR KINERJA

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Persentase Puskesmas yang Melaksanakan PelayananKefarmasian sesuai Standar

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

URAIAN

KASI KEFARMASIAN

Persentase Rumah Sakit yang Melaksanakan PelayananKefarmasian sesuai Standar

(3)

Ir. DAVID SIMANJUNTAK, M.Si

No.

DINAS KESEHATAN

NIP. 19610918 198501 1 002Pembina

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 192: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Terpenuhinya Jumlah SDM Kesehatan sesuaidengan Standar

2 Meningkatnya Kualitas SDM Kesehatan diFasyankes sesuai dengan Kompetensi

Penata

TAHUN 2018

INDIKATOR KINERJA

YUSNITA SATYAFITRI, SKM, M.M

(3)

KASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Persentase Fasyankes yang Memiliki SDMK sesuaiStandar

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

No.

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

URAIAN

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

Persentase SDM Kesehatan yang Memiliki STR (suratTanda Registrasi)

NIP. 19750606 199903 2002

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 193: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Meningkatnya Pengawasan Sarana Produksi danSarana Distribusi Alkes dan PKRT

2 Meningkatnya Keamanan, Mutu dan ManfaatAlkes dan PKRT yang Beredar

No.

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

URAIAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Persentase produk alkes dan PKRT yang memenuhisyarat kesehatan berdasarkan jumlah alkes dan PKRTyang di sampling

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

(3)

INDIKATOR KINERJA

NIP. 19740606 199803 2 003

KASI ALAT KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Penata Tingkat ITERRY SUCIATI NINGRUM, ST, M.Si

Persentase sarana Produksi dan distribusi Alkes yangmemenuhi syarat Cara Produksi Alat Kesehatan yangBaik (CPAKB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatanyang Baik (CDAKB)

DINAS KESEHATAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 194: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

75%

85%

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KASI KEFARMASIAN

TARGET

Ir. DAVID SIMANJUNTAK, M.Si

DINAS KESEHATAN

NIP. 19610918 198501 1 002Pembina

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 195: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

60%

50%

Penata

TAHUN 2018

YUSNITA SATYAFITRI, SKM, M.M

KASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

TARGET

NIP. 19750606 199903 2002

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 196: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

30%

65%

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TARGET

NIP. 19740606 199803 2 003

KASI ALAT KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Penata Tingkat ITERRY SUCIATI NINGRUM, ST, M.Si

DINAS KESEHATAN

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 197: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Pendataan KeluargaSehat oleh Puskesmas

60%

2 Meningkatnya Puskesmas yangMelaksanakan Pelayanan KesehatanDasar dan Tradisional

180%

275%

URAIAN

Persentase Puskesmas yang Melakukan KunjunganRumah Keluarga Sehat

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

TARGETINDIKATOR KINERJANo.

(3)

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KASI PELAYANAN KESEHATAN

Penata Tingkat INIP. 19780223 200604 2012

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Persentase Puskesmas yang telah melakukanpelayanan sesuai standar

Persentase Puskesmas yang TelahMelaksanakan Pelayanan KesehatanTradisional

PRIMER DAN TRADISIONAL

dr. UKE VERONIKA

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 198: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Terwujudnya Integrasi ProgramJamsoskes ke JKN

17 Kab/Kota

2 Meningkatnya Pekerja yang MendapatJaminan JKN

20%

3 Meningkatnya Kepesertaan MandiriJKN

15%

4 Meningkatnya Pelayanan KesehatanRujukan

80%

100%

100%

Jumlah Kab / Kota yang Integrasi ke Program JKN

KASI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Penata Tingkat I

Persentase Peserta PPU JKN

NIP. 19810227 200501 1005

1. Persentase Rumah Sakit Mampu PONEK

2. Cakupan Dinas Kesehatan Kab/Kota untukPembentukan PSC 119

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

URAIAN TARGET

RENCANA KINERJA TAHUNAN

INDIKATOR KINERJA

TAHUN 2018

(3)

No.

M. IFAN FAHRIANSYAH, SKM, M. Kes

3. Hasil Pemeriksaan yang diinput di Siskohatkes

Persentase Peserta PBPU Mandiri JKN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 199: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Rumah Sakit yang SiapDiakreditasi

6

2 Meningkatnya Puskesmas yang SiapDiakreditasi

116

KASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

SHELLA OKTARINA, SKM,MM

TARGETURAIAN INDIKATOR KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN

No.

NIP. 197310081997032001Penata Tingkat I

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,DAN MUTU AKREDITASI

Jumlah Rumah Sakit Umum Daerah yang SiapDiakreditasi

Jumlah Puskesmas yang Siap Diakreditasi

TAHUN 2018

(3)

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Perjanjian Kinerja Kesehatan Tahun 2018

Page 200: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1 Meningkatnya Tata KelolaKepegawaian dan AdministrasiPerkantoran

100%

2 Terpenuhinya Kebutuhan Sarana danPrasarana Pendukung

100%

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

H. SIRWAN SANUSI, SE, M. Si

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

No. URAIAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Persentase Pegawai yang mendapat PelayananKepegawaian sesuai Standar dan Tepat Waktu

Jumlah Dokumen Rencana Kebutuhan BarangUmum yang Berkualitas

INDIKATOR KINERJA

(3)

Pembina

TARGET

KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

NIP. 19631115 198312 1001

Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 201: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1

Meningkatnya Kualitas Perencanaan danPenganggaran Program PembangunanKesehatan 100%

DAN PELAPORAN DINAS KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA

(3)

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TARGET

Penata

KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI

NIP. 19820215 200501 1003

URAIAN

Persentase Dokumen Perencanaan yang Berkualitas

DEDY IRAWAN, SKM, M. KM

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

No.

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHTAHUN 2018

Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 202: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2) (4)

1

Meningkatnya Tata Kelola Keuangandan Aset Dinas Kesehatan yangBerkualitas

1

100%

2

100%

Suciati, SE

NIP. 196902031999032005

TAHUN 2018

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

Penata

Persentase Penyelesaian AdministrasiKeuangan Tepat Waktu

Persentase Barang Inventaris yang Tercatat diSIMDA Barang

DINKES PROV. SUMATERA SELATAN,

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

Plt. KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

TARGET

(3)

Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 203: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(1) (2)

1 Meningkatnya Kemandirian untuk HidupSehat

2 Meningkatnya Akses dan Mutu PelayananKesehatan yang Berkualitas

1

2

3

4 Meningkatnya Ketersediaan Sumber DayaKesehatan

Pembina Utama MudaNIP. 19620703 198903 2 002

Indeks Keluarga Sehat

CDR TBC

Persentase Fasyankes yang Memiliki Sumber DayaKesehatan (SDK) sesuai Standar

KEPALA DINAS KESEHATAN

(3)

Dra. LESTY NURAINY, Apt, M.Kes

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Prevalensi HIV/AIDS

IDL

Meningkatnya Pencegahan dan PengendalianPenyakit

Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan yangTerakreditasi

Universal Coverage Jaminan Kesehatan

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

No. URAIAN INDIKATOR KINERJA

SKPD : DINAS KESEHATAN PROV. SUMSEL

27Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 204: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

(4)

0.22

75%

100%

50%

<0,5

95%

60%

Pembina Utama MudaNIP. 19620703 198903 2 002

KEPALA DINAS KESEHATAN

Dra. LESTY NURAINY, Apt, M.Kes

PROVINSI SUMATERA SELATAN,

RENCANA KINERJA TAHUNANTINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TAHUN 2018

TARGET

28Perjanjian Kinerja Kesehatan 2018

Page 205: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 206: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 207: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 208: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

Penghargaan Provinsi Sumsel dalam menerapkan PERDA KTR

Hari tanpa tembakau tahun 2018, Piagam penghargaan oleh Menteri Kesehatan RI

Page 209: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 210: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 211: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 212: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 213: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 214: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 215: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 216: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 217: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 218: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 219: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 220: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 221: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 222: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 223: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 224: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 225: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 226: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 227: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 228: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 229: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 230: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 231: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 232: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 233: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 234: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 235: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 236: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 237: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 238: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 239: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 240: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 241: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 242: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 243: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 244: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 245: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 246: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 247: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 248: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 249: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 250: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan

Scanned by CamScanner

Page 251: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 252: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 253: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 254: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan
Page 255: PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN … filelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran pendapatan belanja negara tahun 2018 pemerintah provinsi sumatera selatan