81
Pemicu 1 Tergiur Hadiah, Bencana Datang.. Sherly Desnita Savio 405100108

Pemicu 1-Sherly

Embed Size (px)

Citation preview

  • Pemicu 1Tergiur Hadiah, Bencana Datang..Sherly Desnita Savio405100108

  • LO 1Anatomi Topografi Ekstremitas Bawah

  • Struktur anatomi ekstremitas bawahSkeletum ekstremitas bawah:Ossa cinguli ekstremitas inferioris (os coxae) :- Os ilium- Os ischii- Os pubbis2.Ossa ekstremitas inferior liberae :- Ossa cruris : Os femur- Ossa antecruris : Os tibia, Os fibula- Patella- Ossa pedis : Os tarsi, Os metatarsalia, phalanges

  • Otot ekstremitas bawah:Otot-otot pangkal paha 2.Otot-otot tungkai atas 3.Otot-otot tungkai bawahOtot-otot kaki

  • Otot-otot pangkal paha

  • Otot-otot tungkai atas

  • Otot-otot tungkai bawah

  • Otot-otot kaki

  • Pembuluh darah Ekstremitas Bawah

  • LO 2Histologi Otot

  • Otot lurik Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan konektif dan sel kontraktil. Fungsi Otot Rangka 1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh. 2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh. 3. Menyokong jaringan lunak. 4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh. 5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.

  • Struktur Otot Rangka Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium. Organisasi otot rangka terdiri dari : 1. Otot 2. Fasikula 3. Serabut Otot 4. Miofibril 5. Miofilamen Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari : 1. Sarkolema (membran sel serabut otot) 2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin) 3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim) 4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium) 5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

  • Otot lurik potongan memanjang

  • Otot lurik potongan melintang

  • Otot polosOtot polos tampak tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam sel-sel otot polosnya tersusun melingkar dan lapisan sebelah luar sel-sel otot polosnya tersusun memanjang. Inti sel otot polos berbentuk lonjong dan pada sel otot yang sedang mengkerut intinya tampak melingkar. Miofibril sel otot polos homogen sehingga tidak menampakkan keping gelap dan keping terang.

  • Otot Polos

  • Otot jantungOtot jantung berbeda dengan otot rangka, karena sel-selnya panjang, bercabang, dan bergabung satu sama lain dengan perantaraan cabangnya sehingga membangun suatu jala. Inti berbentuk lonjong dan berwarna pucat, terletak di tengah-tengah serabut. Serabut otot jantung, bergaris melintang tetapi tidak sejelas otot rangka dan pada tempat-tempat tertentu terdapat keping-keping interkalar.

  • Otot Jantung

  • LO 3Fisiologi Otot

  • Dasar Molekuler Kontraksi Otot RangkaPergelinciran filamen pada kontraksi otot diaktifkan oleh pengeluaran Ca dari kantung lateral RSPenyebaran potensial aksi serat otot ke bagian tengah serat melalui tubulus T-> pengeluaran Ca-> Ca berikatan dengan kompleks troponin-tropomiosin filamen tipis-> reposisi sehingga tempat pengikatan jembatan silang aktin terbuka -> aktin berikatan dengan jembatan silang miosin -> penguraian ATP oleh ATPase miosin, membebaskan energi-> energi menggerakkan jembatan silang ke arah tengah filamen tebal

  • Penambahan molekul ATP segar ke jembatan silang miosin -> miosin dan aktin terlepas-> jembatan silang kembali ke bentuk semulaJika tidak ada potensial aksi lokal, kantung lateral menyerap Ca, troponin-tropomison bergeser ke posisi menghambatnya-> relaksasi otot

  • Mekanika Otot RangkaGradasi kontraksi otot rangka dilakukan dengan:Mengubah jumlah serat otot yang berkontraksi dalam suatu ototMengubah ketegangan yang terbentuk oleh setiap serat yang berkontraksiJumlah serat yang berkontraksi tergantung pada:Ukuran otot (jumlah serat otot)Tingkat rekrutmen unit motorik (jumlah neuron motorik yang mempersarafi otot yang aktif)Ukuran unit motorik (jumlah serat otot yang diaktifkan secara simultan oleh sebuah neuron motorik)

  • Faktor yang menimbulkan efek pada ketegangan serat:Frekuensi perangsangan-> menentukan tingkat penjumlahan (peningkatan ketegangan yang menyertai stimulasi repetitif pada serat otot)Panjang serat sebelum permulaan kontraksiSetelah mengalami potensial aksi-> membran sel otot pulih dari periode refrakternya-> mampu dirangsang kembaliJika serat otot dirangsang sedemikian cepat sehingga tidak sempat berelaksasi di antara rangsangan-> kontraksi maksimum-> tetanus

  • 2 jenis utama kontraksi otot:Isometrik (panjang tetap): terjadi jika ketegangan < beban-> otot tidak dapat memendek dan mengangkat benda, tetapi tetap berada dalam panjang konstanIsotonik (ketegangan tetap): terjadi jika ketegangan > beban-> otot dapat memendek dan mengangkat benda dan ketegangan otot selama periode pemendekan dipertahankan

  • Metabolisme Otot Rangka dan Jenis Serat3 jalur biokimia yang menyediakan ATP untuk kontraksi otot:Pemindahan fosfat berenergi tinggi dari kreatin fosfat simpanan ke ADP-> sumber pertama ATP pada permulaan olahragaFosforilasi oksidatif: mengekstraksi ATP dari nutrien apabila tersedia cukup O2Glikolisis: mensintesis ATP walaupun tidak tersedia O2. Menggunakan banyak glikogen dan menghasilkan asam laktat

  • Jenis serat otot berdasarkan jalur pembuatan ATP (oksidatif atau glikolitik), kecepatan menguraikan ATP, dan berkontraksi (kedutan lambat atau cepat):Serat oksidatif lambat (tipe I)Serat oksidatif cepat (tipe IIa)Serat glikolitik cepat (tipe IIb)

  • Kontrol Gerakan MotorikBergantung pada tingkat aktivitas di semua masukan sinaps yang berjalan ke meuron motorik. Masukan tsb datang dari 3 sumber:Jalur refleks spinalis-> dari neuron aferenSistem desendens kortikospinalis-> dari korteks motorik primer, terutama berperan pada gerakan tangan yang diskret dan halusSistem desendens multineuron-> dari batang otak. Terutama terlibat dalam penyesuaian postur dan gerakan involunter badan dan anggota badanFeedback perubahan panjang otot dipantau oleh gelendong ototKetegangan otot dipantau oleh organ tendon golgi

  • Otot PolosCa sitosol yang masuk dari carian ekstrasel dan sedikit dikeluarkan dari simpanan intrasel mengaktifkan siklus jembatan silangKontraksi otot polos: Hemat energi-> mempu berkontraksi jangka panjang tanpa kelelahan

  • Otot polos:Unit jamak: bersifat neurogenik-> perlu stimulasi saraf otonom untuk berkontraksiUnit tunggal: bersifat miogenik--> pergeseran otomatis fluks ion-> depolarisasi spontan ke ambang potensial-> mampu mencetuskan kontraksi tanpa pengaruh eksternal apapun. Aktivitas listrik menyebar melalui gap junction ke sel-sel di sekitarnya di dalam sinsitium fungsional sehingga dapat berkontraksi sebagai satu kesatuan

  • Otot JantungSerat bergaris yang terorganisasi -> seperti otot rangkaSebagian serat otot jantung mampu menghasilkan potensial aksi yang menyebar ke seluruh jantung dengan bantuan gap junction -> seperti otot polos unit tunggalKhas: serat-serat otot jantung disatukan dalam suatu jaringan bercabang-cabang dan potensial aksinya memiliki durasi yang jauh lebih lama di potensial puncak sebelum repolarisasi

  • LO 4Kelainan Tendon

  • TraumaReaksi otot terhadap suatu trauma:Disuse atrofi: otot tidak digunakan secara normal dalam jangka waktu tertentu-> atrofiHipertrofi kerja: otot dilatih untuk ketahanan tertentu atau dipergunakan secara berlebihan-> hipertrofiNekrosis iskemia: penyumbatan arteri otot karena spasme yang terus menerus, trombosis atau emboli dalam jangka waktu 6 jam-> nekrosis ototKontraktur: karena pemendekan otot dalam jangka waktu tertentu, poliomyelitis, muskular distrofi, dllRegenerasi: kelainan pada otot-> regenerasi serabut otot dalam batas-batas tertentu

  • InfeksiSelulitis: Infeksi yang biasanya disebabkan oleh Hemofilus influenza, Streptokokus, dan mikro organisme lainnya.Gejala: daerah lesi mengalami nyeri hebat, panas, edema, terkadang limfangitis. Demam, toksemia.Pengobatan: antibiotik (Mis. Penisilin untuk Streptokokus), anggota gerak diistirahatkan dengan memakai bidai atau alat bantu lain

  • Abses jaringan lunak:Sering terjadi jika ada luka terbuka atau benda asingPengobatan:AntibiotikInsisi abses dengan atau tanpa drainase

  • Kelainan KongenitalArtrogriposis Multipel Bawaan:Kelainan neuromuskuler yang tidak diketahui patogenesisnyaGambaran klinis:Gangguan gerakan sendi yang tidak progresif-> gerakan sendi terbatasOtot hipoplasia/aplasia, digantikan oleh jar. Lemak dan fibrosa

  • Neurofibromatosis (Penyakit Von Recklinghausen):Diturunkan secara dominan mutan genGambaran klinis: daerah pigmen kehitaman dan multipel fibroma pada kulit serta multipel neurofibroma pada kepala/ jar. Saraf perifer, multipel kaveola, skoliosis, gangguan neurologisPatologi: ditemukan neurofribroma yang terdiri dari jar.ikat teraktur dengan beberapa serabut sarafKomplikasi: skoliosis yang progresif, tekanan pada saraf, dan perubahan ke arah fibrosarkomaPengobatan: eksisi

  • Jari picu (trigger thumb):Etiologi:konstriksi kongenital selaput fibrosa tendo fleksor polisis longus ibu jari tangan disertai pembesaran-> gangguan ekstensi aktif sendi interfalangeal-> trigger phenomenonTerapi: operasi membebaskan tendo dengan insisi longitudinal pada selaput fibrosa

  • Tortikolis Muskuler (Wry neck, infantile tortikolis):Pemendekan dan kontraktur otot sternokleidomastoideus pada satu sisiGambaran klinis: beberapa minggu setelah lahir timbul benjolan berupa tumor sternokleidomastoideus, leher dan kepala mengalami fleksi ke arah lateral, muka menjadi asimetri, spasme otot, peradangan kelenjarTerapi: fisioterapi (tingkat awal), tenotomi otot sternokleidomastoideus dan fisioterapi (tingkat lanjut)

  • Penyakit-penyakit pada TendonTendinitis supraspinatus:Kronik, terutama pada umur 40-50 tahunNyeri berulang, terutama pada malam hari, gangguan gerakan abduksiTerapi: pengistirahatkan sendi bahu, fisioterapi, analgesik

  • Kalsifikasi tendinitis supraspinatus (bursitis duplay):Penimbumam kalsium dalam ruang tendo supraspinatus-> peninggian tekanan lokal, nyeri tidak hilang dengan istirahatMenyebar ke bursa subakromial-> bursitis subakromialGejala klinis: nyeri bahu menyebar sampai ke distal tangan, penderita berusaha mempertahankan bahu dalam posisi adduksi untuk meringankan nyeriPemeriksaan radiologis: penimbunan kalsium pada pembungkus muskulotendinosa daerah sekitar insersinya di humerusTerapi:Nyeri: mengistirahatkan lengan dan analgetikAspirasi cairan kalsium dan injeksi lokal hidrokortisonatau menekan kalsium masuk ke bursa subakromial aagar dapat diabsorpsiOperasi untuk mengeluarkan timbunan kalsium

  • Tendinitis bisipitalTenosinovitis dan degenerasi tendo pada kaput longum otot biseps pada alur bisipital humerusGambaran klinis: nyeri bahu, terutama pada wanita. Nyeri bertambah bila melakukan gerakan supinasi legan bawah disertai fleksi siku (palm up pain syndrome)Terapi: Istirahatkan lengan dengan mitelaInjeksi lokal hidrokortison-> atasi nyeriOperasi

  • Tennis elbow (epikondilitis lateralis)Penyakit degenerasi tendo yang mengenai siku-> nyeri pada lateral siku, khususnya pada epikondilus lateralis dan otot ekstensor. Terjadi pada pemain tenis atau mereka yang menggunakan tangan dalam posisi pronasi berulang-ulangEtiologi: inflamasi kronik tendo otot-otot ekstensor lengan atau trauma lokal pada aktivitas otot ekstensor lenganPatogenesis: terjadi pada otot ekstensor, khususnya ekstensor karpi radialis brevis pada lateral epikondilus. Diperburuk oleh trauma yang berulang-> robekan pada bagian ekstensorGambaran klinis: sering pada orang dewasa usia pertengahan, rasa nyeri timbul bila mengangkat barang berat, mengepalkan tangan, dan berjabat tangan. Pada pemain tennis,nyeri timbul bila melakukan pukulan backhandPemeriksaan radiologis: kadang ditemukan kalsifikasi pada origo tendoTerapi: istirahat, pemanasan lokal, anestesi lokal, injeksi lokal hidrokortison, gips, operasi

  • Ganglion:Degenerasi kistik jaringan perartikuler, kapsul sendi atau pembungkus tendo. Kista mengandung cairan kental yang jernih. Dapat ditemukan pada tangan atau kaki, terutama pada dorsum tanganGambaran klinis: benjolan yang berangsur-angsur membesarTerapi:Dapat sembuh secara spontan, tetapi biasanya penderita merasa risih dengan benjolan tsbInjeksi hidrokortisonEksisi ganglion

  • Penyakit de quervain (tendovaginitis stenosans):Inflamasi pembungkus tendo otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis dengan jepitan pada kedua tendo tsbEtiologi: gesekan berlebihan/berkepanjangan antara tendo dan pembungkusnya-> inflamasi tendo (Mis. Pada wanita yang pekerjaannya memeras kain)Patologi: pembungkus fibrosa tendo abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis menebal dan melewati puncak prosesus stiloideus radiusGambaran klinis: sering pada wanita umur pertengahan. Nyeri bila menggunakan tangan, nyeri tekan pada prosesus stiloideus radius. Dapat teraba nodul akibat penebalan pembungkus fibrosa.Pemeriksaan: uji finskelstein-> jari dan tangan melakukan deviasi ulnar-> penderita merasa nyeri karena jepitan kedua tendoPengobatan: analgetik, injeksi lokal kortikosteroid, istirahatkan pergelangan tangan, operasi

  • Trigger finger (digital tenovaginitis stenosans-snapping finger):Tendo fleksor jari tangan ditutupi lapisan fibrosa-> menebal secara spontan-> stenosis/konstriksi terowongan tendo fleksor. Dapat juga sebagai komplikasi rematoid arthritisGambaran klinis: umumnya pada wanita usia pertengahan. Nyeri dan ada benjolan teraba pada daerah palmar di proksimal metakarpal. Penderita dapat memfleksikan jari, tapi tidak dapat mengekstensikan sendiri pada ibu jari, keadaan ini disebut trigger thumbTerapi: gips, injeksi hidrokortison, operasi

  • Bursitis:Bursa terletak di antara daerah pergeseran tendo dan tulang dan antara keduanya dengan kulitEtiologi:Penonjolan jaringan-> sering tergesek-> terbentuk jaringan bursa tambahanBursitis gesekan: pergeseran berulang (mis. Sepatu yang sempit)-> dinding bursa menebal dan terjadi efusi pada bursaPerub.degeneratif dan kalsifikasi tendo-> iritasi bursaInfeksi bursa karena organisme piogen atau granulomatosa-> bursitis atau sepsisGambaran klinis: nyeri dan pembengkakan bursa, gangguan pergerakan. Bursitis traumatik-> efusi hemoragik. Biasa pada orang tuaPemeriksaan radiologis: cairan kontras melalui pemeriksaan artografi-> kista berhubungan dengan sendi dan terdapat mekanisme katup yang menekan cairan sendi kembali ke sendi lututTerapi: drainase, injeksi lokal hidrokortison, eksisi

  • Tendinitis achilles:Inflamasi tendo achilles akibat penekanan berulang pada tumit bagian belakangEtiologi: sepatu sempit, bursitis sub-achilles bersama rematoid artritis atau inflamasi nonspesifikGambaran klinis: pembengkakan tendo achilles di dekat insersinya pada kalkaneus. Nyeri bertambah jika pergelangan kaki dalam keadaan dorsofleksi.Pemeriksaan radiologis: kalsifikasi pada insersi tendoTerapi: membatasi pergerakan kaki, sepatu tumit tinggi, analgetik dan anti inflamasi, fisioterapi, injeksi lokal hidrokortison

  • Fasitis plantaris:Peradangan fasia plantaris yang khususnya mengenai medial kalkaneusEtiologi: obesitas, gout atipik, dapat bersama sindrom reiter atau artritis gonokokus yang disertai periositis kalkaneusGambaran klinis: nyeri atau rasa terbakar sepanjang fasia plantaris, nyeri bila digerakjkan, ketegangan tendo achillesTerapi: analgetik dan antiinflamasi, fisioterapi, injeksi hidrokortison, operasi

  • Penyakit degeneratif tendo:Etiologi: perubahan jaringan secara progresif karena proses penuaan. Usia bertambah-> supply darah ke kapsul tenso berkurang-> difusi makanan ke jar. Interseluler berkurang-> perubahan degeneratif lokalPatologi: nekrosis lokal tendo-> kalsifikasi dan distrofi-> inflamasi fisik (kalsifikasi tendinitis)-> tendo lemah, mudah ruptur dengan trauma ringan

  • Robekan tendo Achilles:Terjadi saat berlari, melompat, atau berolahragaPatologi: tendo mengalami perub. Degenerasi pada umur 25-30th. Biasa terjadi 5cm di atas insersi atau pada perlekatannya di kalkaneusGambaran klinis: tiba-tiba sakit pada tendo Achilles atau mendengar adanya robekan saat berolahraga. Tidak dapat jalan, nyeri, bengkak, mungkin teraba ruang di antara kedua tendonPemeriksaan: tes Thompson-> penderita tengkurap, kedua kaki di pinggir tempat tidur-. Kompresi otot betis-> jika tidak terjadi fleksi plantar, tes positifPengobatan: gips sirkuler, penjahitan tendo, tidak boleh olahraga berat selama 6 bulan, sepatu tumit tinggi

  • Epidemiologi Cedera Tendon AchillesInsidens ruptur tendon Achilles di kota Oulu, Finlandia, padatahun 1994,kira-kira delapan belasper 100.000penduduk.Kebanyakan ruptur tendonAchilles (antara 44 sampai 83 persen) terjadiselamakegiatanolahragaDinegara-negaraSkandinavia,lima puluhdelapan (52 persen) dari 111 pasien yang mengalami ruptur tendon Achilles sedang bermainbulutangkis pada saat cederaKejadian ruptur tendon Achilles lebih umum terjadi pada lakilaki, dengan rasio laki-untuk-perempuan mulai dari 1.7:1 sampai 12:1TendonAchilleskirilebih sering ruptur daripada yang kanan, mungkin karena prevalensi yang lebihtinggi pada individu yang dominan sisi kanan dan sehinggapush offdengan tungkai bawahkiri. Biasanya, rupture tendon Achilles akut terjadi pada pria yang berada dalam dekade hidup ketigaataukeempat,bekerjadalamprofesikerahputih,dankadang-kadangberolahraga

  • Faktor RisikoUsia Jenis kelaminObesitasOlahraga rekreasi: Cedera tendon Achilles terjadi lebih sering dalam olahraga yang melibatkan berlari, melompat dan mulai tiba-tiba dan berhenti (mis. Basket,tenis, sepak bola,dll)

  • LO 5Pemeriksaan dan Diagnosis Banding

  • PemeriksaanRiwayat PenderitaPemeriksaan fisikPemeriksaan neurologisPemeriksaan radiologisPemeriksaan laboratoriumPemeriksaan Khusus

  • Riwayat PenderitaData pribadiTanggal pemeriksaanKeluhan utamaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit lainnyaRiwayat sebelum sakitRiwayat sistem tubuh lainnyaRiwayat keluargaLatar belakang sosial dan pekerjaan

  • Pemeriksaan FisikUmumOrtopedi:Umum: inspeksi, palpasi, kekuatan otot, pergerakan sendi, auskultasi, pemeriksaan fisik khususregional:

  • Pemeriksaan neurologisFungsi motoris: pemeriksaan tonus dan kekuatan ototFungsi sensoris: pemeriksaan sensibilitasPemeriksaan refleks: mis. Refleks patela, refleks achilles, refleks babinski

  • Pemeriksaan RadiologiTanpa kontras:Xeroradiografi: melihat densitas jar.lunak, erosi subperiostal, kalsifikasi jar.lunakTomografi: melihat kelainan pada lapisan-lapisan tertentu dari tulang melalui irisan-irisan tulang pada ketebalan tertentuDengan kontras:Sinografi: melihat batas dan lokasi sinusArtrografi: melihat batas ruang sendiMielografi: melihat keadaan saraf, khususnya pangkal saraf

  • Khusus:Computed Tomography (CT scan): melihat potongan melintang objek yang ditampilkan melalui osiloskop dengan densitas objek bervariasiMagnetic resonance imaging (MRI): melihat melintang objek menggunakan frekuensi radio dan medan magnetRadioisotope scanning: melihat aktivitas osteogenikPemeriksaan ultrasound: menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk melihat objek

  • Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan darah dan serum: Hb, sel darah putih, sel darah merah, hitung diferensial, LED, uji bekuan darah, pemeriksaan asam urat dan kultur darah, dllPemeriksaan serum: serum kalsium, fosfor inorganik, alkali fosfatase, asam fosfatase, protein, pemeriksaan imunologis dan serologis seperti uji Wasserman, Mantoux, Rose-Waaler untuk arthritis rematoid

  • Pemeriksaan cairan serebrospinal: makroskopis, tekanan, protein, jumlah sel, kulturPemeriksaan cairan sinovial: makroskopis, sel, kultur, dan glukosaPemeriksaan cairan abnormal lainnya: cairan efusi, eksudar, makroskopis, sel, apusan, biakan, uji sensitivitas

  • Biopsi:Tertutup: menggunakan fine needle aspiration, untuk tumor jaringan lunak yang terdapat di permukaan. Dipakai untuk:Konfirmasi anak sebar tumorMenegakkan diagnosis suatu kista tulang sederhanaMembedakan infeksi dengan eosinofilik granulomaKonfirmasi histologis dengan gambaran radiologis yang klasikMengetahui rekurensi lokalTerbuka:Insisi: mengambil sebagian jaringan dan seluruh lapisan. Tidak mengambil bagian nekrosis jaringanEksisi: mengambil seluruh bagian tumor. Kesalahan dapat lebih kecil. Mis: amputasi.

  • Pemeriksaan KhususArtroskopi: visualisasi kelainan pada sendiElektrodiagnosis: mengetahui fungsi saraf dan otot yang dipelajari dengan menggunakan metode elektrikPemeriksaan konduksi saraf: untuk mengetahui kemampuan saraf dalam melakukan transmisi-> mendeteksi paralisis atau lesi sarafPemeriksaan elektromiografi: mengetahui perubahan elektrik pada otot dengan menggunakan elektroda atau jarum dengan melihat gambaran amplitudo melalui penggunaan osilograf

  • Diferensial Diagnosis

  • LO 6Penatalaksanaan, Prognosis, Pencegahan

  • Tatalaksana:membatasi pergerakan kaki,sepatu tumit tinggianalgetik dan anti inflamasiFisioterapiinjeksi lokal hidrokortisonPrognosis: Baik, jika inflamasi mendapat tatalaksana yang adekuatJika tidak mendapat tatalaksana, tendo menjadi semakin lemah dan lebih rawan terhadap terjadinya rupturPencegahan:Melakukan pemanasan sebelum berolahragaMemakai sepatu yang nyamanBiasakan berolahraga dalam kapasitas kemampuan masing-masingMenjaga berat badan yang sehat

  • Operasi TendoTenotomi: pemotongan tendo untuk menghilangkan kerja otot, dapat terbuka atau perkutaneusTenodesis: untuk menstabilkan sendi. Tendo digunakan sebagai ligamen dengan melekatkan tendo di atas persendian

  • Pemanjangan TendoDilakukan dengan membuat sayatan Z -> ujung-ujung kedua tendo yang telah dibuat sayatan (sliding) dijahitUntuk mengkoreksi deformitas menetapMis. Pemanjangan tendo achilles untuk mengurangi deformitas equinus pada poliomyelitis

  • Transposisi TendoTendo dipindahkan ke tempat lain untuk menggantikan atau menambah fungsi kelompok otot lainMis. Transpoisi tendo muskulus tibialis posterior dari belakang ke depan sehingga berfungsi sebagai dorsofleksor-> pada dropfoot

  • TenorafiPenjahitan tendo bila terjadi robekan. Dapat akibat trauma atau akibat ruptur spontanTendon GraftPenggantian tendo yang rusak dengan tendo dari tempat lain yang tidak begitu mempunyai fungsi. Mis: tendo muskulus plantaris atau palmaris longus

  • Pembebasan TendoUntuk membebaskan tendo yang terjepit. Tendo berjalan melalui selaput fibrosa-> dapat mengalami inflamasi/infeksi sewaktu memasuki terowongan-> mengalami perlengketan pada selaputnyaMis: untuk trigger finger dan penyakit de Quervain

  • LO 7Komplikasi

  • Komplikasi TendinitisTendinitis dapat berkembang menjadi suatu kondisi degeneratif yang disebut tendinosis.Tendinosis sering dikenal sebagai tendinitis kronik, merupakan kerusakan tendon pada level selular (osis menandakan patologi degenerasi kronik tanpa inflamasi)Perubahan dalam struktur tendon melemah dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan parah maupun ruptur

  • Daftar PustakaLauralee Sherwood, Fisiologi Manusia, Edisi 2, EGC, Jakarta,2001Chairuddin Rasjad, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Edisi 3, Yapsif Watampone, Makassar, 2007

    ****ian*****