Upload
aham-kautsar
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 pemikiran alghozali'
1/6
Pemikiran pendidikan Islam menurut Al-Ghazali
Sistem pendidikan Al-Ghazali sangat dipengaruhi luasnya ilmu pengetahuan yang
dikuasainya, sehingga dijuluki filosof yang ahli tasawuf (Failasuf al-Mutasawwifin)Dua corakilmu yang telah terpadu dalam dirinya itu kemudian turut mempengaruhi formulasi komponen-
komponen dalam sistem pendidikannya. Ciri khas sistem pendidikannya al-Ghazali seenarnya
terletak pada pengajaran moral religious dengan tanpa mengaaikan urusan dunia.!"#$
". %ujuan &endidikan
%ujuan pendidikan menurut al-Ghazali harus mengarah kepada realisasi tujuan
keagamaan dan akhlak, dengan titik penekanannya pada perolehan keutamaan dan ta'orru
kepada Allah dan ukan untuk mencari kedudukan yang tinggi atau mendapatkan kemegahan
dunia. Sea jika tujuan pendidikan diarahkan selain untuk mendekaykan diri kepada Allah, akanmenyeakan kesesatan dan kemudharatan.
Al-Ghazali erkata( )hasil dari ilmu sesungguhnya ialah mendekatkan diri kepada Allah,dan menghuungkan diri dengan para malaikat yang tinggi dan ergaul dengan alam arwah, itu
semua adalah keerasan, pengaruh penerintahan agi raja-raja dan penghormatan secara naluri*
+umusan tujuan pendidikan didasarkan kepada firman Allah S%, tentang tujuan
penciptaan manusia yaitu(
dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.S. Al-Dzariyat( /#0.
1enurut al-Ghazali, pendekatan diri kepada Allah merupakan tujuan pendidikan. 2rang
dapat mendekatkan diri kepada Allah hanya setelah memperoleh ilmu pengetahuan. 3lmupengetahuan itu tidak akan diperoleh kecuali melalui pengajaran.
4esimpulan tujuan pendidikan menurut Al-Ghazali dapat diklasifikasikan kedalameerapa point erikut( "0 1endekatkan diri kepada Allah, yang wujudnya adalah kemampuan
dan dengan kesadaran diri melaksanakan iadah waji dan sunnah. 50 1enggali dan
mengamangkan potensi atau fitrah manusia. 60 1ewujudkan profesionalisasi manusia untukmengeman tugas keduniaan dengan seaik-aiknya. 70 1ementuk manusia yang erakhlak
mulia, suci jiwanya dari kerendahan udi dan sifat-sifat tercela. /0 1engemangkan sifat-sifat
manusia yang utama sehingga menjadi manusia yang manisiawi
5. 4urikulum &endidikan
4urikulum dimaksudkan disini adalah kurikulum dalam arti sempit, yaitu seperangkat
ilmu yang dierikan oleh pendidik kepada peserta didik agar dapat mencapai tujuan yang telahdirumuskan. &andangan Al-Ghazali terhadap kurikulum dapat dipahami dari pandangan
mengenai 3lmu &engetahuan.!"8$
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn16http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn17http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn17http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn17http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn167/25/2019 pemikiran alghozali'
2/6
4urikulum pendidikan yang disusun al-ghazali sesuai pandangannya mengenai tujuan
pendidikan yakni mendekatkan diri kepada Allah yang merupakan tolak ukur manusia. 9ntuk
menuju kesana diperlukan ilmu pengetahuan. 1engurai kurikulum pendidikan menurut al-ghazali, ada dua hal yang menarik agi kita.Pertama, pengklasifikasian terhadap ilmu
pengetahuan yang sangat terperinci dalam segala aspek yang terkait dengannya.Kedua,
pemikiran tentang manusia dengan segala potensi yang diawanya sejak lahir.
6. :aktor &endidikan
a. &endidik
Dalam proses pemelajaran, Al-Ghazali erpandangan ahwa &endidik merupakan suatu
keharusan. ;ksistensi pendidik merupakan syarat mutlak agi keerhasilan prosesi pendidikan.
!"
7/25/2019 pemikiran alghozali'
3/6
1isalnya menggunakan metode muja#ada#dan riyad#la#, pendidikan praktek kedisiplinan,
pemiasaan dan penyajian dalil naglidan a&li, serta imingan dan nasehat. Sedangkan
media>alat digunakan dalam pengajaran. ?eliau menyetujui adanya pujian reward0 dan hukumanpunis#ment0, di samping keharusan menciptakan kondisi yang mendukung terwujudnya akhlak
yang mulia kondusif0.
/. &roses &emelajaran
Al-Ghazali mengajukan konsep integrasi antara materi, metode dan media atau alat
pengajarannya. Seluruh komponen terseut harus diupayakan semaksimal mungkin, sehinggga
dapat menumuhkemangkan segala potensi fitrah anak, aik dalam hal usia, intelegensi,maupun minat dan akatnya. @angan sampai anak dieri materi materi pengajaran yang justru
merusak akidah dan akhlaknya. Anak yang dalam kondisi taraf akalnya elum matang,
hendaknya dieri materi pengajaran yang dapat mengarahkan kepada akhlak yang mulia. Adapunilmu yang paling aik dierikan pada tahap pertama ialah ilmu agama dan syariat, terutama al-
uran.
D. Konsep Ilmu Menurut Al-Ghazali
Dalam pandangan Al Ghazali, ilmu teragi menjadi tiga agian yaitu(pertama%3lmu-ilmuyang terkutuk aik sedikit maupun anyak, yaitu ilmu-ilmu yang tidak ada manfaatnya aik di
dunia maupun di akhirat, seperti ilmu sihir, ilmu nujum dan ilmu ramalan. Al Ghazali menilai
ilmu terseut tercela karena terkadang dapat menimulkan mudharat kesusahan0.Kedua%3lmu-ilmu yang terpuji aik sedikit maupun anyak, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan
periadatan dan macam-macamnya, seperti ilmu yang mengajarkan manusia tentang cara-cara
mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan sesuatu yang diridhoi-Bya. ?agi Al Ghazali, ilmu
yang waji ain adalah ilmu tentang cara mengamalkan amalan yang waji seperti shalat, puasa,zakat, dan seagainya. Sedangkan ilmu yang waji kifayah adalah setiap ilmu yang tak dapat
ditinggalkan dalam kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu ilmu kedokteran dan ilmu hitung.
Ketiga%3lmu-ilmu yang terpuji dalam kadar tertentu, atau sedikit, dan tercela jikadipelajarinya secara mendalam, karena dapat menyeakan kekacauan dan kesemrawutan antara
keyakinan dan keraguan, serta dapat memawa kepada kekafiran seperti ilmu filsafat. 'l #aali
berkesimpulan ba#wa ilmu yang paling utama adala# ilmu agama dengan segala cabangnya%karena dapat dikuasai melalui akal yang sempurna dan daya tangkap yang jerni#.
E. Pendidikan Akhlak Menurut Al-Ghazali
?erangkat dari keyakinan ahwa Akhla' dapat eruah dan di entuk melalui pendidikan
dan proses usaha keras Muja#ada#), latihan jiwa *iyadla#0, pensucian jiwa dari sifat jelek%azkiyah0, Al-Ghazali menegaskan tiga hal penting=
Pertama, peredaan pandangannya dengan kelompok @aariyah!5$. Al-Ghazali erargumen,ahwa jika akhlak tidak dapat di ruah, maka peringatan, pendidikan Ada dan pesan yang di
sampaikan agama tidak ada artinya. &adahal jelas, misalnya sada +asul tentang kewajian
memperaiki Akhlak. Dan fakta ahwa ternyata ukan hanya manusia yang dapat menerimaperuahan karakternya, namun juga hewan seperti anjing yang uas, menjadi penurut. @ika
akhlak hewan saja dapat eruah, kenapa manusia tidakE!5"$.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn20http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn21http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn20http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn217/25/2019 pemikiran alghozali'
4/6
Kedua, huungan yang tidak dapat terlepas antara pementukan akhlak dengan agama.
1elalui pendapatnya ahwa, jika akhlak tidak dapat di entuk seperti persangkaan kaum
@aariyah, maka, ada tidaknya agama tidak menjadi penting. &esan, peringatan dan didikanagama akan menjadi sia-sia, Al-Ghazali ingin menegaskan ahwa pementukan akhlak kiranya
harus di dasarkan kepada ajaran agama, karena ia sendiri merupakan sarana untuk mendapat
keridlaan Allah. Fal ini ereda dengan pandangan kalangan pendidik modern yang menyatkanahwa akhlak haruslah di dasarkan kepada nilai dan morma sosial yang erlaku.
Ketiga, pentingnya peran guru dalam pementukan akhlak. Di akui dalam dunia
pendidikan, ahwa peran guru dalam mementuk kepriadian anak didik sangatlah penting danmenentukan. 1isalnya para pakar seperti'l-+aimy% 'bu ,awi% 'bul +asan 'n-adwidan para
pakar pendidikan modern, ketika menjelaskan tentang metode pendidikan, faktor keteladanan
udwa#0 guru menjadi sangat penting. 4etika pendidikan modern meyakin kalau anak didik
cenderung mengikuti perilaku gurunya karena ia adalah peniru paling ulug, maka harus disepakati jika peran guru sangatlah penting.
Dalam hal ini al-Ghazali erpendapat, mencari guru yang dapat mengantarkan anak didik
menuju kepriadian yang suci dengan menghapuskan akhlak yang jelek, sangatlah penting. Guru
iarat petani yang menyingkirkan duri dari ladangnya dan merawat tanamnnya dengan aikaik, agar dari ladang terseut, dapat menghasilkan uah yang aik dan sempurna!55$. @adi,
guru mempunyai tugas yang erat yaitu mengantarkan anak didik erakhlak mulia, danmenggali potensinya. Guru harus menguasai ilmu agama terkait pementukan akhlak dan ilmu
seputar penggalian potensi anak didik terseut.
F. Pendidikan Anak Menurut Al-Ghazali
4etika manusia mempunyai tugas dan ertanggung jawa untuk kemakmuran dunia,
maka dia memutuhkan pendidikan yang menyeluruh dalam setiap aspek dan setiap fase dalam
kehidupannya dalam rangka kemakmuran terseut. 4alau di %anya, kapan dia memulaipendidikannyaE 1ungkin jawaan yang paling ijak adalah= saat dia mampu menerima
pendidikan. 1ulai dari usia dini di &endidikan Anak 9sia Dini &A9D0, %aman 4anak-kanak
%40 dan Sekolah Dasar SD0, +emaja di Sekolah 1enengah &ertama S1&0, dan usia +emajadi Sekolah 1enengah Atas S1A0 hingga menuju pendidikan tingkat tinggi di 9niersitas.
Al-Ghazali melihat ahwa pendidikan anak usia dini sangatlah penting, karena
pementukan kepriadian sejak kecil, akan erdampak kepada fase kehidupan setelahnya,
menancap dalam, seperti lukisan di atas atu.!56$Di mulai dari pendidikan keluarga denganmenciptakan lingkungan yang kondusif untuk pemelajarannya, misalnya= dengan tidak
memiasakan hidup dalam kenikmatan dan mengisi fitrahnya dengan acaan al-
uran, memerikan hadiah dalam setiap tingkah laku dan tindakan yang aik dari anak untukmenancapkan rasa percaya diri dalam dirinya, tidak menonjolkan kesalahan yang ia uat serta
memerikan izin kepada anak untuk ermain dan eristirahat sekedarnya, karena melarang
ermain agi anak akan mematikan rasa dari hatinya dan menghancurkan potensi kecerdasannya.
!57$ 4emudian di lanjutkan dengan pemahaman tentang kewajian dan hikmah yang
terkandung di dalamnya serta larangan dan alasan di jauhinya. %entang kewajian misalnya,seperti( "0 ?erakti kepada kedua orang tua, dan menghormati yang leih tua. 50
1emperlakukannya dengan penuh kemuliaan, seperti, dengan tidak iktu serta ermain
dengannya. 60 %idak memerikan toleransi saat meninggalkan sholat. 70 1elatih puasa ketika
ulan +amadlan. /0 1elarang memakai pakaian dari sutera dan emas. #0 1emerikanpemahaman tentang kewajian yang harus di lakukan seperti sholat dan lainnya. Sedangkan
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn22http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn23http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn23http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn24http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn22http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn23http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn247/25/2019 pemikiran alghozali'
5/6
tentang larangan yang harus di jauhi seperti= mencuri, memakan arang haram, erkhiantan,
erohong dan lainnya.!5/$
G. Relevansi Pemikiran Al-Ghazali dengan Prosesi Pendidikan Era Modern
". %ujuan &endidikan 3slam. Dari hasil studi terhadap pemikiran al-Ghazali, diketahui dengan jelasahwa tujuan akhir yang ingin dicapai melalui kegiatan pendidikan yaitu( a0 %ercapainya
kesempurnaan insan yang ermuara pada pendekatan diri kepada Allah dan 0 4esempurnaan
insan yang ermuara pada keahagiaan dunia akhirat. Dengan demikian, keeradaan pendidikan
agi manusia yang meliputi eragai aspeknya mutlak diperlukan agi kesempurnaan hidupmanusia dalam upaya mementuk mausia paripurna, erahagia didunia dan akhirat kelak. Fal
ini erarti ahwa tujuan yang telah ditetapkan oleh imam al-Ghazali memiliki koherensi yang
dominan denga upaya pendidikan yang meliatkan pementukan seluruh aspek priadi manusiasecara utuh.
5. 1ateri &endidikan 3slam. 3mam al-Ghazali telah mengklasifikasikan meteri ilmu0 danmenyusunnya sesuai dengan dengan keutuhan anak didik juga sesuai dengan nilai yang
dierikan kepadanya. Dengan mempelajari kurikulum terseut, jelaslah ahwa ini merupakankurikulum atau materi yang ersifat uniersal, yang dapat dipergunakan untuk segala jenjang
pendidikan. Fanya saja al-Ghazali tidak merincinya sesuai dengan jenjang dan tingkatan anakdidik.
@adi releansi pandangan al-Ghazali dengan keutuhan pengemangan dunia pendidikan 3slam
dewasa ini sangan ertautan dengan tuntutan saat ini, aik dalam pengertian spesifik maupunsecara umum. Secara spesifik misalnya pengemangan studi akhlak tampak diperlukan dewasa
ini. Sangat disanyangkan, materi ini telah hilang dilemaga-lemaga pendiidkan. @angankan
disekolah yang erlael umum, disekolah yang erlamang 3slam saja idang studi yang satu inisudah tidak ada. Dengan demikian pula secara umum, pandangan Al-Ghazali tentang pendidikan
3slam tampak perlu dicermati. 4eutuhan pandangan Al-Ghazali tentang 3slam misalnya tampaktidak dikotomi seperti sekarang ini, ada ilmu agama dan ilmu umum, sehingga dari segi kualitasintelektual secara umum umat 3slam jauh tertinggal dari umat yang lain. Fal ini arang kali
merupakan salah satu akiat sempitnya pandangan umat terhadap ilmu pengetahuan yang
dikotomi seperti itu.
6. 1etode pendidikan 3slam. &andangan Al-Ghazali secara spesifik ericara tentang metode
arang kali tidak ditemukan namun secara umum ditemukan dalam karya-karyanya. 1etode
pendidikan agama menurut Al-Ghazali pada prinsipnya dimulai dengan hafalan dan pemahaman,kemudian dilanjutkan dengan keyakinan dan pemenaran setelah itu penegakkan dalil-dalil dan
keterangan yang menunjang penguatan akidah
&endidikan agama kenyataanya leih sulit diandingkan dengan pendidikan lainnya karena,
pendidikan agama menyangkut masalah perasaan dan menitik eratkan pada pementukan
kepriadian murid. 2leh karena itu usaha Al-Ghazali untuk menerapkan konsep pendidikannya
dalam idang agama dengan menanamkan akidah sedini mungkin dinilai tepat. 1enurut Al-Ghazali ahwa keenaran akal atau rasio ersufat sempurna maka agama, agi murid dijadikan
pemiming akal.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn25http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=481317685275683352#_ftn257/25/2019 pemikiran alghozali'
6/6
Dari uraian singkat diatas dapat dipahami ahwa makna seenarnya dari metode pendidikan
leih luas daripada apa yang telah dikemukakan diatas. Aplikasi metode pendidikan secara tepatguna tidak hanya dilakukan pada saat erlangsungnya proses pendidikan saja, melainkan leih
dari itu, memina dan melatih fisik dan psikis guru itu sendiri seagai pelaksana dari
penggunaan metode pendidikan. Bana Sudjana dan Daeng Arifin mengemukakan ahwa proseskependidikan akan terjalin dengan aik manakala antara pendidik dan anak didik terjalin
interaksi yang komunikatif.
Dengan demikian prinsip-prinsip penggunaan yang tepat seagaimana diungkapkan oleh imam
Al-Ghazali memiliki releansi dan koherensi dengan pemikiran nilai-nilai pendidikan
kontemporer pada masa kini. Fal ini erarti ahwa nilai-nilai kependidikan yang digunakan oleh
imam Al-Ghazali dapat diterapkan dalam dunia pendidikan dalam dunia gloal.
III.IK!I!AM"KE#IMP$%A&
?erdasarkan uraian diatas erikut ini akan dikemukakan eerapa kesimpulan seagai erikut(". 4eutuhan priadi Al-Ghazali dapat diketahui dengan memahami hasil karyanya disemua
idang dan disiplin ilmu yang telah diselaminya dan ukan pada satu segi saja misalnya segi
tasawuf, dengan deniukian kesan Al-Ghazali hanya seagai sufi yang skeptis, hanya ergerakdiidang ruhani dan perasaan jiwa.
5. &endidikan 3slam menurut imam Al-Ghazali adalah sarana perekayasaan social agi umat
3slam yang erdasarkan Al-uran dan As-Sunnah untuk menuju kesempurnaan hidup manusiahingga mencapai insane kamil yang ertujuan mendekatkan diri kepada Allah dan kesempurnaan
manusia yang ertujuan meraih keahagiaan didunia dan diakhirat kelak. &encapaian
lesempurnaan hidup melalui proses pendidikan juga merupakan tujuan dari pendidikan 3slam itusendiri.
6. 1ateri pendidikan isalam menurut al-Ghazali yang erdasarkan al-uran dan as-Sunnah ialaherisiskan eragai ilmu pengetahuan seagai sarana yang menghuungkan hama dengan
%uhannya, sehingga ia mendekatkan diri secara kualitatif kepada-Bya. Dan dengan egitu
sipenuntut ilmu dapat mencapai keahagiaan didunia dan akhirat kelak.