17
1 PEMILIHAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN Disusun untuk mata kuliah Media Pembelajaran PAI DosenPengampu : Saiful Amien, S.Ag, M.Pd DisusunOleh Teguh Setiawan (201210010311054) Faizatun Ni’mah (201210010311067) Fandi Panca Afianto (2012100103110) Halumma Bina Mahdiya (201210010311071) Ameilia Arisma Suratman (201210010311072) JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

PEMILIHAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN · PDF filepembelajaran yang dilakukan oleh siswa menuntut adanya aktivitas dan prilaku yang berbeda – beda. ... Motor activities 8 Ibid, hal 190

  • Upload
    lythuy

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

PEMILIHAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN

Disusun untuk mata kuliah Media Pembelajaran PAI

DosenPengampu :

Saiful Amien, S.Ag, M.Pd

DisusunOleh

Teguh Setiawan (201210010311054)

Faizatun Ni’mah (201210010311067)

Fandi Panca Afianto (2012100103110)

Halumma Bina Mahdiya (201210010311071)

Ameilia Arisma Suratman (201210010311072)

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

2

DAFTAR ISI BAB I: Pendahuluan ..................................................................................................... 1

BAB II: Pembahasan ..................................................................................................... 2

A. Dasar Pemilihan Media ........................................................................................ 2

1) Karakteristik Siswa ....................................................................................... 2

2) Tujuan Belajar ......................................................................... 4

3) Karakteristik Materi Pelajaran ................................................. 5

B. Sifat Pemanfaatan Media .............................................................. 6

C. Kriteria Pemilihan Media .............................................................. 7

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media .............................................................. 9

E. Pemilihan Media Pembelajaran Untuk PAI .................................. 12

BAB III: Penutup ...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

3

BAB I

PENDAHULUAN

Secara teoritis alasan pemilihan media dalam pembelajaran, karena

didasari atas konsep pembelajaran sebagai sistem yang didalamnya terdiri atas

sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Dalam proses

pembelajaran, media merupakan salah satu unsur yang sangat penting, karena

dengan adanya media maka materi yang akan disampaikan akan lebih mudah dan

lebih cepat diterima dan dipahami oleh peserta didik. Bentuk media banyak

jenisnya dan berbeda tiap karakteristiknya, oleh karenanya seorang guru harus

bisa dan terampil dalam memilih dan memilah media apa yang harus digunakan

dalam pembelajaran, yang tentunya menyesuaikan dengan karakteristik materi dan

karakteristik siswa agar substansi dari materi tersebut dapat tersampaikan dengan

tepat dan jelas kepada peserta didik.

Yusufhadi Miarso berpendapat bahwa tidak ada satupun cara yang terbaik

dalam hal pemilihan media pembelajaran1. Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap

media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru

diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan

pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan

mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Pemilihan media pembelajaran haruslah memperhatikan keadaan peserta

didik, kondisi lingkungan dan sosial setempat, agar media yang digunakan dapat

efektif, tepat sasaran dan sesuai pula dengan kemampuan yang dimiliki oleh

peserta didik. Jenis-jenis media pembelajaran banyak sekali. Dari yang jenisnya

sangat sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal. Beberapa

media dapat dibuat oleh guru sendiri, dan beberapa yang lain yang diproduksi

oleh pabrik. Tidak jarang terdapat media yang sudah tersedia di lingkungan yang

langsung dapat dimanfaatkan, dan ada pula media yang secara khusus sengaja

dirancang untuk keperluan pembelajaran.

.

1 Ronald Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 1994, hal: XI.

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Pemilihan Media

Pemilihan media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting, oleh

karenanya banyak yang harus dipertimbangkan ketika melakukan pemilihan

media pembelajaran, agar pesan dari materi yang diajarkan dan dapat diterima

dengan baik oleh peserta didik, diantara dasar atau landasan yang harus

diperimbangkan dalam pemilihan media antara lain:

1) Karakteristik Siswa

2) Tujuan Belajar

3) Karakteristik Materi Pelajaran.

1) Karakteristik Siswa

Menurut Yudi Munadi, karakter siswa adalah keseluruhan pola kelakuan

dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan

pengalamanya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya2.

Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa karakteristik siswa adalah sesuatu yang

baku yang ada pada siswa dan tentunya pada setiap siswa berbeda, setidak-

tidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa, yakni:

a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau

prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman

masing-masing siswa.

b. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup, dan

status sosial.

c. Karakter yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian, yang

berkenaan dengan fungsi-fungsi, antara lain: (1) fungsi kognitif mencangkup taraf

intelegensia dan daya kreatifitas, bakat khusus, organisasi kognitif, taraf

2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Referensi , 2013, hal 157

5

kemampuan berbahasa, daya fantasi, gaya belajar, teknik-teknik belajar. (2) fungsi

konatif-dinamik mencangkup karakter-hasrat-berkehendak, motivasi belajar,

perhatian-konsentrasi. (3) fungsi afektif, mencangkup tempramen, perasaan,

sikap, minat (4) fungsi sensorik-motorik (5) dan beberapa hal lain yang yang

menyangkut kepribadian siswa seperti individualitas biologi, kondisi mental,

vitalitas psikis, dan perkembangan kepribadian.

Disisi lain juga ada modalitas belajar atau gaya belajar yang dimana juga

berperan dalam membedakan karakteristik siswa. Marsh berpendapat bahwa

setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri3. Dengan mengetahui modalitas

belajar peserta didik guru akan lebih mudah mengatur dan memilih media yang

tepat untuk peserta didik sesuai dengan karakteristiknya. Menurut Suyono dan

Hariyanto Modalitas belajar dimaknai sebagai gaya belajar yang khas setiap

individu4. Sebagaimana dalam buku Suyono dan Hariyanto “Belajar dan

Pembelajaran” yang mengutip dari Bobbi de Porter dan Micke Hernacki,

membagi gaya belajar ini menjadi tiga bagian yang biasa disebut VAK (Visual,

Auditory, Kinestethic)5.

Modalitas belajar ada tiga macam yang pokok, tetapi sering kali terjadi

seorang anak memiliki gabungan beberapa modalitas belajar. Modalitas belajar

yang pertama yaitu modalitas belajar Visual, misalnya membaca buku, melihat

demonstrasi yang dilakukan guru, melihat contoh-contoh yang terbesar di alam

atau fenomena alam dengan cara observasi, atau melihat pembelajaran yang

disajikan melalui TV atau video kaset. Modalitas belajar yang kedua, yaitu

modalitas belajar Audio, seorang anak akan lebih mudah belajar dengan cara

mendengarkan. Disini penerapan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi lebih

efektif. Siswa dapat belajar melalui mendengarkan radio pendidikan, kaset

pembelajaran, video kaset, modalitas belajar yang ketiga yaitu modalitas belajar

kinestetik, siswa belajar melalui gerakan-gerakan fisik. Misal, dengan berjalan-

3 Suyono dan Hariyanto, 2012. Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya),

Hal. 147 4 Ibid, Hal. 148

5 Ibid, Hal. 148

6

jalan, menggerak-gerakkan kaki atau tangan, melakukan eksperimen yang

memerlukan aktivitas fisik dan sebagainya.6

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwasanya dalam pembelajaran,

seorang pendidik tidak bisa menyama ratakan apa semua kemampuan peserta

didik, bahwasanya setiap siswa memiliki karakteristik dan modalitas belajar yang

berbeda-beda, oleh karenanya seorang guru harus bisa memahami karakter materi

yang akan diajarkan serta memahami kondoso siswa, yang kemudian dengan itu

seorang guru bisa memilih media yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian

materi.

2) Tujuan belajar

Secara garis besar tujuan belajar dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dapat dikatakan sebagai standar

kompetensi yang biasanya ditetapkan oleh perumus kurikulum atau guru yang

berupa silabus atau hand out., sebagai contoh : “ siswa dapat melaksanakan tata

cara berwudhu dengan baik dan benar”. Sedangkan tujuan khusus dapat dikatakan

sebagai kompetensi dasar yang meliputi beberapa komponen, diantaranya :

a. Audience (sasaran)

b. Behaviour (prilaku)

c. Condition (kondisi)

d. Degree (kriteria keberhasilan)

Seorang guru harus mempunyai rumusan dalam mencapai tujuan belajar.

Secara umum tujuan pembelajaran yang harus dicapai meliputi 3 aspek, yaitu7 :

a. Kognitif ( ilmu pengetahuan )

b. Afektif (kepribadian atau sikap)

c. Psikomotorik (keterampilan atau penampilan)

6 Ibid, Hal. 149

7 Yudhi Munadi. Opcit, hal: 188

7

Ketiga aspek tujuan pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk mencapai

hasil yang diharapkan. Dengan tujuan tersebut, seorang guru juga dituntut untuk

pandai–pandai dalam memilih media pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan

materi yang akan diajarkan dan kompetensi yang ingin dicapai. Pemilihan media

yang sesuai akan membantu guru dalam pencapaian tujuan yang berkenaan

dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Misalnya, jika tujuan

pembelajaran tersebut bersifat motorik (gerak), maka materi dapat disampaikan

dengan menggunakan media film atau video.

3) Karakteristik Materi Pelajaran

Sifat materi atau bahan ajar sangat beragam, oleh karenanya model

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa menuntut adanya aktivitas dan prilaku

yang berbeda – beda. Adanya perbedaan tersebut mempengaruhi pemilihan media

dan teknik pemanfaatannya.

Menururt Diedrich, ada 8 kelompok aktivitas siswa dalam belajar, diantaranya8 :

a. Visual activities

(membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi)

b. Oral activities

(menyatakan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi,

interupsi)

c. Listening activities

(mendengarkan percakapan, mendengarkan ceramah, mendengarkan musik)

d. Writing activities

(menulis karangan, menyusun cerita, menyalin)

e. Drawing activities

(menggambar, membuat grafik, peta, atau diagram)

f. Motor activities

8 Ibid, hal 190

8

(melakukan percobaan, membuat kontruksi, berkebun, berternak)

g. Mental activities

(memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan)

h. Emotional activities

(bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup)

Klasifikasi aktivitas yang telah diuraikan tersebut sebagai wujud

implementasi bahan ajar. Oleh karenanya, dengan aktivitas belajar yang bervariasi

maka diperlukan media pembelajaran yang beragam pula. Apabila semua aktivitas

tersebut didukung oleh media pembelajaran yang tepat, maka proses pembelajaran

akan lebih efisien dan mendukung lingkungan yang kondusif. Adanya media

pembelajaran ini menuntut seorang guru untuk kreatif dan selektif dalam

merencanakan dan menciptakan media sebagai alat pendukung aktifitas belajar

siswa.

B. Sifat Pemanfaatan Media

Sifat pemanfaatan media pembelajaran secara umum dapat dibagi menjadi

dua macam, yaitu media primer dan sekunder:

1. Primer

Media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu siswa

dalam proses pembelajarannya.9 Dalam hal ini sifat yang paling utama dalam

penggunaan media yaitu guru menggunakan media dalam proses pengajaran

didalam kelas sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu

guru dituntut untuk memanfaatkan media hingga menjadi satu kesatuan yang

utuh dalam perencanaan pembelajaran di kelas, yakni meliputi karakteristik

siswa, tujuan, materi, waktu yang tersedia, dan lain-lain.

2. Sekunder

9 Opcit, Yudhi Munadi, Hal 193

9

Media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder

ini bisa disebut juga sebagai media pembelajaran dalam arti luas, yakni dapat

dijadikan sumber belajar dimana para siswa dapat belajar secara mandiri atau

berkelompok. Media opsional ini dapat dibuat guru sendiri atau bersama-sama

dengan para siswaanya. Bila media tersebut dibuat oleh para siswa, maka guru

sebagai pengarah dari keseluruhan rancangannya.10

C. Kriteria Pemilihan Media

Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan

bagian dari sistem pengajaran secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria

yang perlu diperhatikan dalam memilih media antar lain:

1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media dipilih berdasarkan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan yang

secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik.11

Tujuan ini dapat digambarkan dalam

bentuk tugas yang harus dikerjakan/dipertunjukkan oleh siswa, seperti

menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan fisik atau pemakaian prinsip-

prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman

konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-

tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi. Salah satu

contohnya video misalnya, dengan materi akhlak terpuji pada mata pelajaran

aqidah akhlak. Guru dapat menggunakan video yg berisi tentang akhlak terpuji

beserta sebab dan akibat dari akhlak terpuji. Dari media ini siswa dapat

mencerna dengan baik isi materi yang diberikan oleh guru dan dengan ini tujuan

guru tercapai dengan baik.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau

generalisasi.12

3. Praktis, luwes, dan bertahan.

10

Ibid, hal. 194 11

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta, Edisi Revisi

cetakan ke-17, 2014. Hal 74 12

Ibid, hal 75

10

Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk

memproduksi, tidak perlu dipaksakan.13

Media yang mahal dan memakan waktu

lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik.

Kriteria ini menuntun para guru utuk memilih media yang ada, mudah diperoleh,

atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat

digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di

sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana. Contohnya,

gambar. Guru dapat menggunakan media gambar dalam mata pelajaran sejarah

kebudayaan Islam.

4. Guru terampil menggunakannya.

Hal ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru

harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat

media amat menentukan oleh guru yang menggunakannya.

5. Pengelompokan sasaran.

Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika

digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.14

Ada media yang tepat untuk

jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompk kecil, dan perorangan.

6. Mutu teknis.

Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi

persyaratan teknis tertentu.15

Sebagai contoh, visual pada slide harus jelas dan

informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh

terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

13

Ibid, hal 75 14

Ibid, hal 76 15

Ibid, hal 76

11

D. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Secara umum beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

media pembelajaran, yaitu16

:

a. Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.

Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat

umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi,

apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu dan apakah sasarannya

siswa masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.

b. Karakteristik Media Pembelajaran (familiaritas media), Setiap media

pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari

keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.

c. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau

dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media

pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat

dibandingkan.

Apabila dilakukan pengelompokkan dalam prinsip-prinsip pemilihan

media dapat digolongkan dalam 2 bagian untuk dijadikan pertimbangan,

diantaranya:

1. Prinsip pemilihan media Melihat dari segi teori belajar, menjadikan kondisi

dan prinsip psikologi yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan media

2. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Bagi guru

1) Prinsip pemilihan media Melihat dari segi teori belajar

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu

mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai

berikut:

16

Rahardjo, R. 1986. “Media Pembelajaran”. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. 1986. Teknologi

Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.Rahardjo, hal: 62-63

12

a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak

siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan,

pengalaman yang dialami siswa harus relevan dengan dan bermakna baginya.

Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang

memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.

b. Perbedaan individual. siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang

berbeda-beda. Faktor – faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat

pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan

kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui

media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.

c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka

pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam

pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan mengeanai tujuan belajar

yang ingin di capai dapat menolong perancag dan penulis materi pelajaran. Tujuan

ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian

pokok dalam media pembelajaran.

d. Organisasi isi, pembelajran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau

ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan diorganisasikan kedalam

urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama

materi pelajaran yang secara logis disusun dan di urut-urutkan secara teratur.

Disamping itu, tingkatan materi yang akan disajikan tetap berdasarkan

kompleksitas dan kesulitan isi materi.

e. Persiapan sebelum belajar, siswa sebaiknya telah menguasai secara baik

pelajaran dasar atau memilki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang

mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses.

f. Emosi, Pelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan

amat berpengaruh dan bertahan. Media pembeljaran adalah cara yang sangat baik

untuk menghasilkan respon emosional. Seperti rasa takut, cemas, empati, cinta

kasih, dan kesenangan.

13

g. Partisipasi, agar pembelajaran berlangsung dengan baik, sorang siswa harus

mengintenalisasi informasi, tidak sekedar di beritahuakan kepadanya. Oleh karena

itu, belajar memerlukan kegiatan.

h. Umpan Balik, hasil belajar dapat apabila secara berskala siswa diinformasikan

kemjuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau

kebutuhan untuk perbaikan pada sisi – sisi tertentu akan memberikan sumbangan

terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

i. Penguatan (reinforcement), pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat

bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi

perilaku di masa- masa yang akan dating.

j. Latihan dan pengulangan, agar suatu pengetahuan atau ketrampilan dapat menjadi

bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan

atau ketrampilan itu sering diualngi dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan

demikian ia dapat tinggal dalam ingatan dalam jangka panjang.

k. Penerapan, hasil belajar yang diinginkan adalah kemampuan seseorang untuk

menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.

2) Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Bagi guru

Dalam pemilihan media pembelajaran tidak hanya berdasarkan atas

prinsi=prinsip pemilihan atas teori belajar. Guru juga haruslah memiliki

pertimbangan lain/ prinsip-prinsip yang dimilki oleh goeh guru dalam pemilihan

media pembalajaran. Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat

guru memilih media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya17

:

a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan

b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah

dipahami siswa

17

Ibrahim, Media Instruksional, malang : Sub. Penulis buku pelajaran proyek peningkatann

perguruan tinggi, 1982, hlm. 13

14

c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah

memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar

atau mungkin sudah tersedia di sekolah

d. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang

diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam proses

pembelajaran

e. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung

didalamnya dapat dipahami siswa.

E. Pemilihan Media Pembelajaran Untuk PAI

Dari berbagai penjabaran di atas terkait pemilihan media pembelajaran,

pada bagian ini diberikan beberapa contoh materi PAI yang diserati dengan

model/ jenis media yang dapat digunakan dalam proses pembelajarannya, agar

pesan/ inti dari materi tersebut dapat tersampaikan kepada peserta didik

khususnya pada mata pelajaran PAI.

No Pelajaran PAI Media Karekteristik Materi Alasan

1. al-Qur’an dan Hadis :

Menjelaskan hukum

bacaan- bacaan ”Al”

Syamsiyah dan

”Al”Qomariyah

Media audio

(tape recorder)

Konsep dan menekankan

aspek kognitif

Dengan menggunakan media

tape recorder, peserta didik

dapat mendengarkan

rekaman yang berisiayat-

ayat al-Qur’an atau hadis-

hadis Nabi, sehingga dapat

membantu peserta didik

untuk menyimak dan

melafalkan bacaan-bacaan

yang didengarkannya.

15

2. Aqidah Akhlak :

Menampilkan contoh-

contoh perilaku

tawadhu, ta’at, qana’ah

dan sabar.

Media audio

visual

Fakta, aspek efektif a. Melaui media ini

peserta didik akan

memperoleh

pengalaman secara

langsung yang

mendekati kenyataan.

3. Fiqih:

Memperaktikkan shalat

wajib

media audio

visual

Prosedural, aspek

psikomotorik.

Dengan audio visual peserta

didik bias meliha melalui

layar LCD. Melaui media ini

peserta didik akan

memperoleh pengalaman

secara langsung.

4. Sejarah Kebudayaan

Islam :

Menyebutkan tokoh

ilmuwan muslim dan

perannya sampai masa

daulah Abbasiyah.

Media visual Fakta, aspek kognitif Menyampaikan informasi

dalam bentuk gambar atau

secara visual terdapat

berbagai macam jenisnya

meliputi modul, poster,

buku, gambar, grafik dan

lain sebagainya.Sehingga

peserta didik bisa melihat

gambar para ilmuan muslim.

NB: Beberapa materi di atas merupakan sebagian kecil contoh dari penggunaan

media pembelajaran untuk PAI yang sifatnya masih dapt dikembangkan dan

di kreativitaskan kembali sesuai dengan keadaan sekolah, peserta didik dan

kemampuan guru

16

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Memilih media pembelajaran hendaknya dilakukan secara selektif, dan

membutuhkan prosedur yang tepat sehingga sesuai dengan karakteristik siswa,

tujuan pembelajaran dan karakteristik materi pelajaran.

2. Secara umum terdapat 2 jenis sifat pemilihan media, sekunder dan primer.

3. Terdapat berbagai kriteria dalam pemilihan media yang harus diperhatikan.

4. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media juga harus diperhatikan, dan dapat

dikelompokkan menjadi 2: sesuai dengan teori belajar dan prinsip pemilihan

media bagi guru.

17

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Arsyad. 2014, Media Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta,

Edisi Revisi cetakan ke-17.

Ibrahim. 1982, Media Instruksional, Malang : Sub. Penulis buku pelajaran proyek

peningkatann perguruan tinggi.

Munadi, Yudhi. 2013, Media Pembelajaran, Jakarta: Gp Press Group

Rahardjo, R. 1986. “Media Pembelajaran”. Dalam Miarso, Yusufhadi dkk. 1986.

Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Ronald Anderson. 1994, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk

Pembelajaran, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Suyono dan Hariyanto. 2012, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya