Upload
nguyenxuyen
View
257
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Pemilihan UmumAnggota DPR, DPD, DPRD dan
Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2014
Komisi Independen Pemilihan Kota Banda AcehJl. Pocut Baren No. 22 Banda AcehTelp. 0651-637872. 637874 Fax. 0651-637873Website: http://kip.bandaacehkota.go.id/
Buku Laporan Pemilu Tahun 2014 Di Kota Banda Aceh
PengarahMunawar Syah Aidil Azhary
Indra Milwady Ranisah
M. Dahlan
PenanggungjawabRahmad Sadli
Tim PelaksanaNur Azizah Erminzal
Razali Syamsul Rizal Eva Maulidia
Ahmad Yasir Saputra Marzuki
Vera Hasan Liza Noviani
Nanda Ermanda T. Faisal Noor Hidayat
T. Albulkiah
Konsep DesainT. Harist Muzani
Tata Letak
Magenta
PenerbitKIP KOTA BANDA ACEH
Jl. Pocut Baren No. 22 Kp. Laksana Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh
Telp. (0651) 637872 - 637874 Fax. (0651) 637873 http://kip.bandaacehkota.go.id/
KATA PENGANTARKetua KIP Kota Banda Aceh
Alhamdulillah, KIP Kota Banda Aceh telah menyelenggarakan Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kota Banda Aceh. Kualitas penyelenggaraan pemilu
dan penilaian atas kinerja KIP Kota Banda Aceh sepenuhnya ada pada institusi KPU secara hierarki,
juga penilaian dri peserta pemilu, stake holder dan masyarakat Kota Banda Aceh. KIP Kota Banda
Aceh dan jajarannya, PPK, PPS dan KPPS telah berusaha bekerja sungguh-sungguh, teliti dan cermat
untuk menghadirkan penyelenggaraan pemilu yang lebih baik.
Sebagai Ketua, saya yakini bahwa masyarakat Kota Banda Aceh telah melalui suatu
perhelatan pemilu yang tertib, aman, berkualitas dengan penyelenggara pemilu yang berintegritas.
Ada empat prasyarat pemilu yang substansi yang sungguh-sungguh telah diupayakan oleh KIP Kota
Banda Aceh dapat terwujud di Kota Banda Aceh, yaitu:
1. Peserta Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh berkomitmen menghadirkan Pemilu yang
kompetitif. KIP Kota Banda Aceh dan stake holder pemilu secara terus menerus berupaya
memotivasi Parpol untuk serius menjalankan fungsi Parpol sebagai laboratorium
pendidikan politik dan rekrutmen kader pemimpin. Selektifitas dalam rekrutmen kader
calon pemimpin dan penerapan cara-cara yang elegan dalam meraih kekuasaan dengan
wahana pemilu menjadi ikhtiar kolektif Parpol di Kota Banda Aceh. Untuk prasyarat
pertama ini, KIP Kota Banda Aceh mendorong komponen masyarakat yang terlibat aktif
dalam Parpol untuk selalu memperkuat diri dan instistusinya agar mampu menjaring dan
memperjuangkan aspirasi rakyat, sehingga Parpol mampu menterjemahkan aspirasi
rakyat dalam menentukan dan memilih calon-calon pemimpin visioner untuk kepentingan
memajukan dan mensejahterahkan warga Kota Banda Aceh.
2. Penyelenggara pemilu sampai jajaran penyelenggara ke bawah PPK, PPS dan KPPS bekerja
dengan sebaik-baiknya sesuai tugas dan kewenangannya. Untuk prasyarat kedua ini, KIP
Kota Banda Aceh terus mendorong PPK, PPS, KPPS untuk bekerja dengan cermat, benar
dengan mengedepan netralitas, integritas dan kredibilitas sebagai penyelenggara pemilu
yang menjadi komitmen kolektif untuk dijaga dan dipertaruhkan sehingga kepercayaan
peserta pemilu dan masyarakat kepada lembaga penyelenggara pemilu ini tetap terjaga.
3. Partisipasi masyarakat terbuka dan dijamin untuk memilih pilihannya dengan bebas sesuai
dengan hati nuraninya. Memenuhi prasyarat ketiga ini, KIP Kota Banda Aceh menyadari
sepenuhnya bahwa rakyat merupakan pihak penerima dampak langsung dari proses
pemilu. Jika rakyat tidak atau dihalangi-halangi melakukan pemilihan sesuai dengan hati
nuraninya, maka cita-cita untuk perwujudan pemilu demokratis akan jauh panggang dari
api. Untuk itu, KIP Kota Banda Aceh terus mendorong masyarakat pemilih untuk
menjatuhkan pilihannya secara cerdas, memilah dan kemudian memilih yang terbaik
sesuai dengan hati nurani.
4. Kepastian penegakkan hukum atas pelanggaran pidana pemilu, mengeliminir perbuatan
dan tindakan-tindakan destruktif yang dapat menganggu ketertiban umum sebelum,
selama dan sesudah Pemilu. Prasyarat ke empat ini diwujudkan dengan meningkatkan
konsolidasi antar lembaga penyelenggara pemilu dan penegak hukum. Keberadaan
Panwaslu serta jajarannya disadari benar oleh KIP Kota Banda Aceh mengambil peran
penting pengawasan, juga koordinasi dengan penegak hukum, KIP Kota Banda Aceh
menyadari bahwa institusi Kepolisian, TNI dan Lembaga Peradilan sangat penting
perannya, perbuatan dan tindakan-tindakan destruktif yang menganggu ketertiban umum,
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengusik rasa aman masyarakat harus sedapat
mungkin dicegah selama pemilu. Karena tindakan kekerasan pemilu sesungguhnya
mencederai semangat berdemokrasi, bilapun juga terjadi maka penegakkan hukum tanpa
pandang bulu menjadi jawabannya.
Pemilu 2014 telah selesai, pelaporan penyelenggaraan pemilu menjadi kewajiban
selanjutnya yang harus disusun oleh KIP Kota Banda Aceh. Penyusunan Buku Laporan Pemilu
Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 adalah perintah
UU yang menjadi kewajiban penyelenggara pemilu sesuai tingkatannya. Selain pemenuhan
kewajiban, laporan ini sesungguhnya ikhtiar KIP Kota Banda Aceh untuk merekam semua proses
kinerja dan kegiatan pada seluruh tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
Akhirnya, terimakasih kepada Pemerintah Kota Banda Aceh, beberapa dinas yang terus
berkoordinasi dengan kami, Disdukcapil, Kesbangpol Linmas, Kantor Satpol PP/WH dan para
Camat Se-Kota Banda Aceh yang telah bekerjasama dengan sangat kooperatif dalam memberikan
dukungan penyelenggaraan pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh. Kepada Kapolresta Banda
Aceh dan jajarannya, juga Komandan Kodim 0101 BS Aceh Besar dan jajarannya yang telah
mendukung sepenuhnya penyelengaraan pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, Alhamdulillah
Kota kita dalam suasana sangat kondusif, tertib dan aman. Kemitraan yang sangat baik juga terjalin
dengan Panwaslu Kota Banda Aceh yang selalu mengedepankan pengawasan pemilu yang
koordinatif dan kooperatif.
Pimpinan Partai Politik di Kota Banda Aceh, Pemantau Pemilu, Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) Wilayah Aceh, dan rekan-rekan media dan insan pers serta stake holder pemilu lainnya.
Sederet nama-nama akademisi, praktisi pemilu di Kota Banda Aceh yang tidak mungkin kami sebut
satu persatu yang telah bersedia m em bantu KIP Kota Banda Aceh dan mendorong
penyelenggaraan pemilu di ibukota Propinsi Aceh yang demokratis dan berkualitas, karena kami
menyadari bahwa kami tidak sendiri, bahwa apa yang dihasilkan ini adalah ikhitiar kita bersama
untuk penyelenggaraan Pemilu 2014 yang lebih baik di Kota Banda Aceh dengan harapan
keberlanjutan kehidupan demokrasi yang berkualitas di negeri ini dan membawa perubahan yang
fundamental bagi perjalanan bangsa Indonesia kedepan.
Banda Aceh, 15 November 2014.
KETUA,
MUNAWAR SYAH, MA
viii
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
KOMISIONER KIP KOTA BANDA ACEH PERIODE 2 0 1 3 -2 0 1 8 xix
SEKRETARIAT KIP KOTA BANDA ACEH xx
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 4
C. Maksud dan Tujuan 6
D. Ruang Lingkup 6
E. Metode dan Sistematika Penulisan 8
BAB II TAHAPAN PERSIAPAN
A. Perencanaan Program, Anggaran dan Realisasi Anggaran 7
B. Penataan Organisasi 9
1. Pembentukan Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 9
2. Pembentukan Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh 19
C. Pendaftaran Pemantau dan Pemantauan 25
D. Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih 26
1. Sosialisasi Pemilu Tahun 2014 Berdasarkan Tahapan 28
2. Metode dan Media Sosialisasi 32
3. Penyebaran Informasi Pemilu Tahun 2014 Melalui Website dan Bulletin Banda Aceh
Election 39
4. Program Relawan Demokrasi (RELASI) 47
E. Pengelolaan Data dan Informasi 57
F. Logistik Pemilu Tahun 2014 59
1. Tahapan Persiapan 59
2. Bimbingan Teknis dan Sistem Informasi Logistik (Silog) 61
3. Program, Tahapan dan Kegiatan Logistik Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Tahun 2014 62
BAB III TAHAPAN PENYELENGGARAAN
A. Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu 71
1. Persyaratan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014 73
2. Pengorganisasian Kerja 76
3. Pelaksanaan Pendaftaran dan Penyerahan KTA di KPU/KIP Kabupaten/Kota 83
B. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Legislatif Tahun 2014 123
1. Prinsip-prinsip Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Tahun 2014 123
2. Pelaksanaan Pemutakhiran dan Publikasi Data Pemilih 125
C. Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 146
1. DPS, DPSHPdan DPT PPWP Tahun 2014
2. Daftar Pemilih Khusus (DPK) PPWP Tahun 2014 152
D. Penataan Daerah Pemilihan dan Penetapan Alokasi Kursi DPRK
Banda Aceh Dalam Pemilu Tahun 2014 153
1. Pengorganisasian Kerja Penyusunan dan Penetapan Daerah Pemilihan Anggota
DPRD Kabupaten/Kota Pemilu 2014 154
2. Jumlah Kursi Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Daerah Pemilihan Anggota
DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun 2014 156
3. Tata Cara Penghitungan Jumlah Kursi dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan
Anggota DPRD Kabupaten/Kota 157
4. Usulan Penataan Daerah Pemilihan Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun 2014 160
5. Penetapan Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota DPRK Banda Aceh
Pemilu 2014 164
E. Pencalonan Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun 2014 165
1. Alur Kerja dan Tahapan Pencalonan Pemilu Legislatif Tahun 2014 166
2. Pelaksanaan Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Calon Anggota DPRK Banda Aceh
Pemilu Tahun 2014 172
3. Penyusunan, Penetapan dan Pengumuman DCT Anggota DPRK Banda Aceh 189
4. Uji Mampu Baca Al-Quran Calon Anggota DPRK Kota Banda Aceh Pemilu Tahun 2014 191
5. Verifikasi Pencalonan Anggota DPD Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh 194
6. Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 204
F. Kampanye Pemilu Tahun 2014 205
1. Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota 205
2. Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 220
3. Masa Tenang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 220
4. Dana Kampanye 222
G. Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Tahun 2014 226
1. Alur Kerja dan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 226
2. Koordinasi Antar Lembaga dan Layanan Helpdesk 229
3. Pemanfaatan Aplikasi Situng 229
4. Mekanisme Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR,
DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 230
5. Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR, DPD,
DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 233
6. Scanning C1 dan Lampirannya 235
7. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi,
DPRD Kabupaten/Kota oleh PPS, PPK, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Propinsi dan
KPU 235
H. Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih 239
1. Tata Cara Penetapan Perolehan Kursi Masing-Masing Partai Politik
Pada Setiap Daerah Pemilihan 240
2. Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota 241
3. Pemberitahuan Calon Terpilih, Peresmian dan Pengucapan Sumpah Janji
Anggota DPRK Banda Aceh Periode 2014-2019 243
I. Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 246
1. Alur Kerja dan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 246
2. Koordinasi Antar Lembaga dan Layanan Helpdesk 248
3. Rapat Kerja, BimbinganTeknis dan Pemanfaatan Aplikasi Situng 248
4. Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 249
5. Scanning C1 dan Lampirannya 252
6. Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 252
BAB IV TAHAPAN PENYELESAIAN
A. Perselisihan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 259
1. Kronologis dan Pokok Gugatan Pemohon 259
2. Petitum Terhadap Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh 261
xi
3. Kronologis dan Jawaban Termohon 261
4. Kesimpulan Termohon dan Petitum 263
5. Amar Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 01/1/ PHPU-
DPRD/XII/2014 266
B. Perselisihan Hasil Pemilu PPWP Tahun 2014 266
1. Permohonan, Nomor Perkara, Materi dan Objek Gugatan 266
2. Konsolidasi Menghadapi Gugatan PHPU PPWP Tahun 2014 267
3. Pemetaan Permasalahan Sengketa PHPU PPWP Tahun 2014 dan Jawaban Termohon 269
4. Ketetapan/Putusan Mahkamah Konstitusi Sengketa PHPU PPWP Tahun 2014
Pada KIP Kota Banda Aceh 277
C. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 277
D. Pembubaran Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Tahun 2014 278
BAB V PENUTUP
A. Permasalahan dan Penyelesaiannya 283
B. Saran dan Rekomendasi 292
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel: 1 Jadual Penjaringan dan Penyaringan Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2 0 1 3 2018
Tabel: 2 Kegiatan dan Hasil Seleksi Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 201 3 -2 0 1 8Tabel: 3 Tahapan Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu Tahun 20 1 4Tabel: 4 Jadual dan Kegiatan Pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)Tabel: 5 Rekapitulasi Jumlah Calon Anggota PPK Yang Memenuhi PersyaratanTabel: 6 Rekapitulasi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Tahun 20 1 4 di Kota Banda
AcehTabel: 7 Kegiatan Rekrutmen, Pengukuhan dan TOT Relasi di Kota Banda AcehTabel: 8 Nama-nama Relawan Demokrasi (RELASI) Pemilu 20 1 4 Kota Banda AcehTabel: 9 Tahapan, Program dan Jadual Kegiatan Logistik Pemilu Tahun 2014Tabel: 10 Kegiatan Sortir Surat Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014Tabel: 11 Kegiatan Pelipatan/Sortir Surat Suara Pemilu Legislatif Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda AcehTabel: 12 Kegiatan Sortir Surat Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2 0 1 4 di Kota
Banda AcehTabel: 13 Jadual Tahapan Verifikasi Parpol Tahun 2 0 1 4 di Tingkat Kabupaten/KotaTabel: 14 Jadual Tahapan Verifikasi Parpol Tahun 2 0 1 4 di Tingkat Kabupaten/Kota Perubahan
Berdasarkan PKPU 15 Tahun 2012Tabel: 15 Partai Politik Yang Memenuhi Syarat Pendaftaran Pemilu Legislatif Tahun 2014Tabel: 16 Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Dalam Wilayah Kota Banda AcehTabel: 17 Data Daftar Penerimaan Kartu Tanda Anggota ParpolTabel: 18 Rekapitulasi Penerimaan Softcopy Daftar Nama Anggota Parpol Hasil Pencermatan KPU
Yang Dikirim Melalui EmailTabel: 19 Rekapitulasi Anggota Parpol /KTA Dalam Bentuk SoftcopyTabel: 20 Parpol Yang Memenuhi Syarat AdministrasiTabel: 21 Parpol Yang Tidak Memenuhi Syarat AdministrasiTabel: 22 Jadual Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan Partai PolitikTabel 23 Tim Kelompok Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan ParpolTabel: 24 Jadual Verifikasi Faktual Tambahan ParpolTabel: 25 Jadual Verifikasi Faktual Parlok di Kota Banda AcehTabel: 26 Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014Tabel: 27 Nomor Urut Partai Politik Lokal Sebagai Peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun
2 0 1 4 (Keputusan KIP Aceh Nomor 02 Tahun 2013)Tabel: 28 Verifikasi Faktual Parpol TMS Administrasi Dengan Putusan DKPP RITabel: 29 Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2 0 1 4Tabel: 30 Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2 0 1 4 (Berdasarkan PKPU
06 tahun 2013)Tabel: 31 Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2 0 1 4 (Berdasarkan PKPU
19 tahun 2013)Tabel: 32 Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2 0 1 4 (Berdasarkan PKPU
21 tahun 2013)Tabel 33 Data DAK2 dan DP4 Kota Banda AcehTabel 34 DPS Pemilu Legislatif Tahun 20 1 4 Kota Banda AcehTabel 35 DPSHP Pemilu Legislatif Tahun 20 1 4 Kota Banda AcehTabel 36 DPSHP Akhir Pemilu Legislatif Tahun 20 1 4 di Kota Banda AcehTabel 37 Data Perbaikan dan Pembersihan DPT Pemilu Legislatif Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh
Tabel: 38 Rekapitulasi DPSHP PPWP Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh (DPT PPWP)Tabel: 39 Rekapitulasi DPK Tambahan (Model A.T. Khusus) PPWP Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh
Tabel: 40 Daftar Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) Kota Banda AcehTabel: 41 Tahapan Penataan dan Penetapan Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD
Tahun 20 1 4Tabel: 42 Tata Cara Penyusunan Derah Pemilihan dan Alokasi Kursi Kota Banda AcehTabel: 43 Alokasi Jumlah Kursi Pada Setiap Kecamatan Dalam Kota Banda Aceh (Hasil Pembagian
Jumlah Penduduk di Kecamatan dengan BPPd)Tabel: 44 Alokasi Jumlah Kursi Penggabungan Kecamatan Dalam Kota Banda Aceh)Tabel: 45 Daerah Pemilihan dan Alokasi KursiTabel: 46 Usulan Alternatif I Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi DPRK Banda AcehTabel: 47 Usulan Alternatif II Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi DPRK Banda AcehTabel: 48 Usulan Alternatif III Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi DPRK Banda AcehTabel: 49 Tahapan Pencalonan dan Pendaftaran Anggota DPRD Kab/Kota Tahun 2 0 1 4 PKPU 19
Tahun 2013 Perubahan Kelima Atas PKPU 07 Tahun 2012Tabel: 51 Program/Kegiatan dan Jadual Penambahan Bakal Calon Anggota DPR Aceh dan DPR
Kabupaten/KotaTabel: 52 Pendaftaran Pencalonan Partai Politik di Kota Banda AcehTabel: 53 Rekapitulasi Bakal Calon Anggota DPR Kota Banda Aceh Pemilu 2 0 1 4 Berdasarkan
PendaftaranTabel: 54 Keterwakilan Perempuan Dalam Daftar Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu
2 0 1 4Tabel: 55 Data Penambahan Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2 0 1 4 (Berdasarkan
Keputusan KIP Aceh Nomor 5 Tahun 2013)Tabel: 56 Pengumuman DCS Anggota DPRK Banda Aceh dan Keterwakilan PerempuanTabel: 57 Pengumuman DCT Anggota DPRK Banda Aceh dan Keterwakilan PerempuanTabel: 58 Nama-nama Tim Uji Mampu Baca Al-Qur’an Bakal Calon Anggota DPRK Banda AcehTabel: 59 Jadual Uji Mampu Baca Al-Qur’an Bakal Calon Anggota DPRK Banda AcehTabel: 60 Sampel (KTP) Dukungan Calon Anggota DPD di Kota Banda AcehTabel: 61 Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap I (MS)Tabel: 62 Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap I (TMS)Tabel: 63 Sampel Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap II (Perbaikan)Tabel: 64 Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap II Perbaikan
(MS)Tabel: 65 Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap II Perbaikan
(TMS)Tabel: 66 Tahapan, Program dan Jadual Kampanye Pemilu 20 1 4Tabel: 67 Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum di Kota Banda AcehTabel: 68 Kewajiban Parpol dan Jadual Pelaporan Dana KampanyeTabel 69 Pengorganisasian Kerja Tahapan Pemungutan dan Penghitungan SuaraTabel: 70 Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh 1
(Meuraxa-Kutaraja)Tabel: 71 Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh 2 (Kuta
Alam)Tabel: 72 Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh (Syiah
Kuala-Ulee Kareng)Tabel: 73 Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh 4
(Baiturrahman-Lueng Bata)Tabel: 74 Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh 5 (Jaya
Baru-Banda Raya)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Surat Keputusan Pimpinan DPRK Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Tim Independen Penjaringan dan Penyaringan Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh.
2. Lampiran 2: Iklan Pengumuman Pendaftaran Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.
3. Lampiran 3: Iklan Pengumuman Nama-nama Hasil Seleksi Tertulis Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.
4. Lampiran 4: Surat Keputusan DPRK Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Penetapan Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.
5. Lampiran 5: Surat Keputusan KPU Nomor 553/Kpts/KPU/Tahun 2013.6. Lampiran 6: Berita Acara Nomor: 165/BA/KIP/VII/2013 Tentang Pemilihan Ketua Komisi
Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.7. Lampiran 7: Surat Keputusan Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh Nomor 70
Tahun 2013 tentang Perubahan Keputusan Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Penanggungjawab Divisi dan Koordinator Daerah Pada Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh.
8. Lampiran 8: Daftar Nama Ketua dan Anggota PPK Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.9. Lampiran 9: Daftar Nama Sekretaris dan Staf Pelaksana Sekretariat PPK Se-Kota Banda Aceh
Pemilu Tahun 2014.10. Lampiran 10: Daftar Nama-nama Ketua dan Anggota PPS Pemilu 2014 Dalam Wilayah Kota
Banda Aceh.11. Lampiran 11: Daftar Nama-nama Anggota KPPS/LINMAS dan Lokasi TPS Pemilu Tahun 2014
di Kota Banda Aceh.12. Lampiran 12: Data Alat Peraga Sosialisasi Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh.13. Lampiran 13: Contoh Alat Peraga Sosialisasi Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.14. Lampiran 14: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor 17.a/Tahun 201415. Lampiran 15: Surat Perjanjian Kerja Tenaga Outsourcing/Tenaga Administrasi Pengelolaan
Sistem Informasi Logistik KPU Kota Banda Aceh TA. 2014 Nomor: Peg.800/SPK/01/KPU- B N A / III/ 2 0 1 4 , N o m o r: P e g .8 0 0 / S P K / 0 2 / K P U -B N A / III/ 2 0 1 4 , N om or: Peg.800/SPK/03/KPU-BNA/III/2014 dan Nomor: Peg.800/SPK/04/KPU-BNA/III/2014.
16. Lampiran 16: Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor: 88 Tahun 2013 Tentang Penetapan Relawan Demokrasi Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
17. Lampiran 17: Kegiatan Sosialisasi Pemilu 2014 dan Pendidikan Pemilih Relawan Demokrasi Kota Banda Aceh.
18. Lampiran 18: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 11 Tahun 2013 tentang Kelompok Kerja Pengembangan Pusat Informasi Pemilu dan Dokumentasi (Penunjang PPID)
19. Lampiran 19: Pengadaan Alat Kelengkapan TPS dan Sarana Pendukung TPS Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
20. Lampiran 20: Keputusan KPU Nomor: 12/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penunjukan Administrator dan Operator Sistem Informasi Logistik Pemilu.
21. Lampiran 21: Data Kegiatan Logistik Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
22. Lampiran 22: Berita Acara Nomor 07/BA/KIP/IV/2014 Tentang Pemusnahan Surat Suara Pemilu 2014.
23. Lampiran 23: Data Kegiatan Logistik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
24. Lampiran 24: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kelompok Kerja Verifikasi Peserta Pemilu Tahun 2014.
25. Lampiran 25: Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Anggota Partai Politik Nomor 01/BA/KIP-BNA/XI/2012 s/d 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012.
26. Lampiran 26: Berita Acara Hasil Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh Nomor: 35/BA/KIP-BNA/XII/2012 s/d Nomor: 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012
27. Lampiran 27: Berita Acara Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh Nomor: 53/BA/KIP-BNA/XII/2012 s/d Nomor: 67/BA/KIP-BNA/XII/2012.
28. Lampiran 28: Berita Acara Hasil Pengambilan atau Pencuplikan Sampel Keanggotaan Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh, Nomor: 1150/KPU/BA/x /2012 s/d 1163/KPU/BA/X/2012
29. Lampiran 29 : Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Domisili Kantor Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh, Nomor: 01/BA/KIP-BNA/XI/2012 s/d 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012
30. Lampiran 30: Berita Acara Hasil Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh, Nomor: 35/BA/KIP-BNA/XII/2012 s/d Nomor 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012
31. Lampiran 31: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 41.d Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 5.A Tahun 2014 Tentang Penetapan Administrator Sidalih Dalam Rangka Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Tahun 2014.
32. Lampiran 32: Berita Acara Rapat Pleno Penetapan Daftar Pemilih Sementara Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Nomor: 200/BA/KIP-BNA/VII/2013.
33. Lampiran 33: Berita Acara Rapat Pleno Penetapan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Pemilu Tahun 2014 , Nomor: 21.0/BA/KIP- BNA/VIII/2013.
34. Lampiran 34 : Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor: 72 Tahun 2013 Tentang Penetapan Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014
35. Lampiran 35: Berita Acara Rapat Pleno KIP Kota Banda Aceh Nomor; 25.a/BA/KIP- BNA/X/2013 Tentang Perbaikan Daftar Pemilih dan Penetapan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPR Tahun 2014.
36. Lampiran 36: Berita Acara Perubahan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2014 Kota Banda Aceh, Nomor: 28/BA/KIP-BNA/XI/2013.
37. Lampiran 37: Berita Acara Rapat Pleno Perbaikan Daftar Pemilih NIK Invalid dan Perbaikan DPT Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Nomor: 32.2/BA/KIP-BNA/XI/2013
38. Lampiran 38 : Berita Acara Rapat Pleno Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Nomor: 38/BA/KIP-BNA/I/2014
39. Lampiran 39: Berita Acara Rapat Pleno Penetapan Daftar Pemilih Sementara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, Nomor 11/BA/KIP-BNA/V/2014
40. Lampiran 40: Berita Acara Rapat Pleno Penetapan Daftar Pemilih Tetap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, Nomor: 12/BA/KIP-BNA/VI/2014
41. Lampiran 41: Berita Acara Rapat Pleno Penetapan Daftar Pemilih Khusus (DPK) Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, Nomor: 14/BA/KIP-BNA/VI/2014.
42. Lampiran 42: Surat Keputusan KPU Nomor 93/Kpts/KPU/TAHUN 2013 Tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi setiap Daerah Pemilihan Anggota DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota Dalam Pemilu Tahun 2014 di Wilayah Propinsi Aceh.
43. Lampiran 43: Iklan KIP Kota Banda Aceh Tentang Pengumuman Pendaftaran Pencalonan Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh.
44. Lampiran 44: Iklan Pengumuman Daftar Calon Sementara dan Keterwakilan Perempuan DPRK Banda Aceh Pemilu 2014
45. Lampiran 45: Daftar Calon Tetap Pemilu Legislatif Tahun 201446. Lampiran 46: Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor: 61 Tahun 2013 Tentang Penetaopan
Tim Uji Mampu Baca Al-Quran Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh
47. Lampiran 47: Rekap Hasil Uji Mampu Baca Al-Quran Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014.
48. Lampiran 48: Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 74 Tahun 2013 Tentang Penetapan Zona atau Wilayah Pemasangan Alat Peraga Kampanye Luar Ruang Pemilu 2014.
49. Lampiran 49: Surat Walikota Banda Aceh Nomor: 270/0923 Tentang Lokasi Pemasangan Alat Peraga/Bahan Kampanye Pemilu 2014.
50. Lampiran 50: Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Perubahan Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014 tentang Jadual, Lokasi dan Waktu Kampanye Rapat Umum Pemilu 2014.
51. Lampiran 51: Berita Acara Nomor: 03/KPI-BNA/BA/III/2014 Tentang Hasil Penerimaan Laporan Awal Dana Kampanye Partai Politik dab Partai Politik Lokal Peserta Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014
52. Lampiran 52:Rekapitulasi Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh Periode Pertama s/d Tanggal 27 Desember 2013
53. Lampiran 53: Berita Acara Nomor: 08/BA/KIP/IV/2014 Tentang Hasil Penyampaian Laporan Penerimaan Dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPRK Kota Banda Aceh Tahun 2014
54. Lampiran 54: Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2014 Anggota DPR,DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Rincian Perolehan Suara Sah Calaon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Suara Tidak Sah di KPU Kabupaten/Kota (Model DB DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Lampiran DB-1 DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota)
55. Lampiran 55 Model Lampiran II EB 1 Penghitungan Perolehan Kursi Partai Politik Dalam Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014
56. Lampiran 56: Formulir Rekapitulasi Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Tahun 2014
57. Lampiran 57: Berita Acara Nomor: 110/BA/V/KIP/2014 Tentang Penetapan Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik Serta Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014
58. Lampiran 58: Formulir Daftar Terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014 (Model EB-3 DPRD Kabupaten/Kota)
59. Lampiran 59: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 41.a tahun 2014 Tentang Kelompok Kerja Aplikasi Situng dan Tim Kerja Pemindaian Scan Formulir Model C, C1 dan Lampiran C1 DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
60. Lampiran 60: Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Tingkat Kota Banda Aceh Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014.
KOMISIONER KIP KOTA BANDA ACEH PERIODE 2013-2018
MUNAWAR SYAH, MA.Ketua KIP Kota Banda AcehDivisi Humas, Data Informasi dan Hubungan Antar Lembaga-Koordinator Daerah Baiturrahman-Lueng Bata
RANISAH, SE.Divisi Umum, Rumah Tangga, Organisasi,
Pengembangan SDM, Perencanaan, Keuangan dan Logistik.
Koordinator Daerah Meuraxa-Kutaraja
AIDIL AZHARY, SH.Divisi Hukum Data Pengawasan Koordinator Daerah Jaya Baru-Banda Raya
INDRA MILWADY, S.SosDivisi Teknis Penyelenggaraan
Koordinator Daerah Syiah Kuala-Ulee Kareng
Drs.M. DAHLANDivisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Koordinator Daerah Kuta Alam
SEKRETARIAT KIP KOTA BANDA ACEH PERIODE 2013-2018
RAHMAD SADLY, SE., MMSekretaris KPU Kota Banda Aceh
SUB. BAGIAN PROGRAM & DATA
SYAFRIZAL, A.Md. A. YASIR SAPUTRA, S.I.KomNUR AZIZAH, SH.
Kasub Bag ____________________
MARZUKI, S.Sos EVA MAULIDIA PUTRI, S.IP.,MM
SUB. BAGIAN TEKNIS PEMILU & HUPMAS
SYAMSUL RIZAL, SE. Kasub Bag
VERA SISCA HS, S.Sos
NANDA ERMANDA, SE.,M.Si
LIZA NOVIANI, ST.
NURMALA
SUB. BAGIAN HUKUM
ERMINZAL, SH. Kasub Bag
CUT RITA ASRIATI, SE T. HARIS MUZANI, SH. T. FAISAL NOOR HIDAYAD
RAZALI, S.Sos. Kasub Bag
SUB. BAGIAN UMUM, KEUANGAN
RATNA, S.Pd. YULINDA, A.Md.
CUT PUTRI NAZARNI, A.Md. ADE SUCI RAMADHANI, SE. NURLAINA, ST.
MAHDI ZAINI T. AL BULKIAH SUKMANA, A.Md.
KODRAT ARI RANTO, S.Sos T. HAIRUNIS, S.Pd, RAKHMADSYAH, S.Sos,
x x iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan konvensi Montevideo1, rakyat diakui sebagai salah satu entitas penting
berdirinya suatu negara. Negara tidak bisa berdiri kokoh dan kuat tanpa rakyat yang menjadi
penopangnya. Rakyat yang berdaulat menjadikan negara mendapatkan pengakuan oleh negara
lain. Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan daulat rakyat yang diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber dan jurdil) berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Ketentuan mengenai
pemilu dalam UUD Tahun 1945 Pasal 22 E menjamin penyelenggaraan pemilu dilaksanakan secara
periodik setiap 5 (lima) tahun, selain juga bertujuan menjamin proses, mekanisme dan kualitas
penyelenggaraan pemilu secara luber dan jurdil.
Pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 dinyatakan bahwa "Pemilihan Umum
selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyatyang dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945". Pada bagian
pertimbangan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 disebutkan dasar pertimbangan
memilih Anggota DPR, DPD, dan DPRD melalui pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan
rakyat yang aspiratif, berkualitas, dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 dan pemilu wajib menjamin
tersalurkannya suara secara langsung, umum, bebas, rahasia, dan jujur.
Dalam pernyataan umum Hak Asasi Manusia (DUHAM) Pasal 21 menyebutkan bahwa:
"setiap orang mempunyai hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan negerinya secara
langsung atau melalui wakil-wakilnya yang dipilih secara bebas". Hak untuk berperan serta dalam
pemerintahan tidak terpisahkan dengan hak berikutnya yang disebutkan pada Ayat (2) bahwa:
"Setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh akses yang sam a pada pelayanan oleh
pemerintahan dalam negerinya". Selanjutnya pada Ayat (3) ditegaskan asas untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat yang melandasi kewenangan dan tindakan pemerintah suatu Negara, yaitu:
"Kehendak rakyat hendaknya menjadi dasar kewenangan pemerintah; kehendak ini hendaknya
dinyatakan di dalam pemilihan-pemilihan sejati dan periodik yang bersifat umum dengan hak pilih
yang sama dan hendaknya diadakan dengan pemungutan suara rahasia atau melalui prosedur
pemungutan suara bebas". Pernyataan umum DUHAM PBB Pasal 21 tersebut di atas, terutama Ayat
(3) merupakan penegasan asas demokrasi, yakni kedaulatan rakyat menjadi dasar bagi
1 Konvensi Montevideo Tahun 193 3 (sebuah kota di Uruguay) merupakan Konvensi Hukum Internasional, dimana negara mempunyai lima unsur konstitutif, meliputi: (1 ) harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga negara), (2 ) harus ada wilayah tertentu atau lingkungan kekuasaan, (3 ) harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) pemerintah yang berdaulat, (4 ) kesanggupan berhubungan dengan negara-negara lainnya, (5 ) pengakuan (deklaratif).
kewenangan pemerintahan dan diwujudkan dalam suatu mekanisme pemilu yang langsung,
umum, bebas, dan rahasia.
Pemilu kini telah menjadi token o f membership bagi suatu negara jika ingin bergabung
dalam era peradaban yang bernama demokrasi. Dalam konteks ini, pemilu adalah salah satu
ornamen penting dalam modernitas politik, semenjak demokrasi dan manifestasi proseduralnya
menjadi pilihan bagi penyelenggaraan Negara. Pemilu menjadi ukuran terpenting bagi derajat
partisipasi politik di suatu negara. Pemilu adalah ajang kompetisi untuk mengisi jabatan-jabatan
politik di pemerintahan yang didasarkan pada pilihan formal warga negara yang memenuhi syarat
untuk dipilih. Pemilu juga dikatakan sebagai anak kandung demokrasi yang dijalankan untuk
mewujudkan prinsip kedaulatan rakyat dalam ketatanegaraan.
Prinsip-prinsip dalam pemilu yang sesuai dengan konstitusi kehidupan ketatanegaraan
yang berkedaulatan rakyat ditandai dengan setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap
proses pengambilan keputusan kenegaraan. Melalui pemilu terwujud dua konsep konstitusi negara
kita, yaitu: negara demokrasi dan negara hukum sebagaimana amanat Konstitusi UUD Tahun 1945
Pasal 1 Ayat (2) "kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang,
Pasal 1 Ayat (3) ditegaskan "Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum". Pemilu
mempunyai beberapa fungsi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, salah satunya adalah fungsi
legitimasi politik yang menjadi kebutuhan utama pemerintah dalam sistem politik. Melalui pemilu,
legitimasi pemerintahan yang berkuasa dapat ditegakkan, begitu pula program dan kebijakan yang
dihasilkannya.
Menurut Ginsberg2, fungsi legitimasi politik ini merupakan konsekuensi logis dari pemilu,
yaitu: mengubah suatu keterlibatan politik massa dari yang bersifat sporadik dan dapat
membahayakan menjadi suatu sumber utama bagi otoritas dan kekuatan politik nasional. Paling
tidak ada 3 (tiga) alasan mengapa pemilu bisa menjadi sarana legitimasi politik bagi pemerintah
yang berkuasa, yaitu: Pertama, melalui pemilu pemerintah sebenarnya bisa meyakinkan atau
setidaknya memperbaharui kesepakatan-kesepakatan politik dengan rakyat. Kedua, melalui
pemilu pemerintah dapat pula mempengaruhi perilaku rakyat atau warga negara. Ketiga, dalam
dunia modern para penguasa dituntut untuk mengandalkan kesepakatan dari rakyat ketimbang
pemaksaan untuk mempertahankan legitimasinya.
Prinsip penyelenggaraan pemilu yang dilaksanakan secara luber dan jurdil mengandung
pengertian bahwa pemilu harus diselenggarakan secara demokratis berdasarkan pada asas-asas
pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Langsung berarti rakyat
pemilih mempunyai hak secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati
nuraninya, tanpa perantara. Umum berarti pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi
persyaratan minimal berumur 17 tahun atau telah pernah kawin berhak ikut memilih. Sedangkan
2Benyamin Ginsberg, The Consequences o f Consent: Elections, Citizen Control and Popular Acquisecence, Mass:Addison-Wesley Publishing, 1982, hlm. 123.
warga negara yang berumur 21 tahun berhak untuk dipilih. Jadi, pemilihan yang bersifat umum
mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku secara holistik bagi semua warga negara
yang telah memenuhi persyaratan tanpa diskriminasi berdasarkan referensi suku, agama, ras,
golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status sosial. Bebas berarti setiap warga negara berhak
memilih dan bebas menentukan pilihannya tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapapun. Rahasia
berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh
siapapun dan pihak manapun. Jujur berarti dalam pelaksanaan pemilu, penyelenggara pemilu,
pemerintah, Parpol, pengawas dan pemantau pemilu, termasuk pemilih serta semua pihak yang
terlibat secara tidak langsung harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Adil berarti penyelenggara pemilu, pemerintah, Parpol,
pengawas dan pemantau pemilu berlaku adil. Pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan
yang sama, serta bebas dari kecurangan dari pihak manapun.
Pemilu di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan,
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah Amandemen Keempat UUD Tahun 1945
pada Tahun 2002, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden juga dilakukan secara langsung oleh
rakyat, dimana untuk pertama kalinya dilaksanakan pada tahun 2004, begitu juga Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dimasukkan sebagai bagian dari rezim Pemilihan Umum
berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007. Pemilu tahun 2014 dipersiapkan oleh KPU
dan diselenggarakan oleh penyelenggara pemilu sesuai tingkatannya secara hierarki, sistematis,
bertahap dengan merujuk kepada Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan KPU. Karenanya,
pelaksanaan pemilu sangat ditentukan keberhasilannya oleh personil-personil penyelenggara
pada setiap tingkatan yang memiliki kapasitas, integritas, dan profesionalitas, serta bebas dari
pengaruh kepentingan politik (independensi). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 menyatakan
pemilu dilaksanakan oleh suatu institusi penyelenggara yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri
yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Anggota DPR, DPD,
DPRD, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung
oleh rakyat.
Komisi Pemilihan Umum memiliki wilayah kerja, kedudukan, susunan dan keanggotaan
yang bersifat hierarkis, tetap, dan berkesinambungan sesuai tingkatannya, yaitu: KPU RI, KPU
Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Dalam penyelenggaran Pemilihan Umum, KPU
sebagai penyelenggara berpedoman kepada asas-asas penyelenggara pemilu yang mandiri, jujur,
adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara pemilu, kepentingan umum, keterbukaan,
proporsionalitas, profesionalitas, akuntanbilitas, efisiensi dan ekfektivitas. Propinsi Aceh memiliki
kekhususan dalam penyelengaraan pemilu di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbeda
dengan daerah lainnya. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Bab IX Pasal 56 tentang
Pemerintahan Aceh menyebutkan bahwa: "Penyelenggaraan pemilu di Aceh dilaksanakan oleh
Komisi Independen Pemilihan (KIP)". Dalam Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 12
disebutkan bahwa: "Komisi Independen Pemilihan, yang selanjutnya disingkat KIP, adalah KIP Aceh
dan KIP Kabupaten/Kota yang merupakan bagian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diberi
wewenang oleh Undang-undang untuk menyelenggarakan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden,
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Anggota DPRA/DPRK,
Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota". Proses
rekrutmen dan jumlah personil penyelenggara pemilu di Aceh juga berbeda dengan KPU di
Provinsi dan Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia.
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh telah melaksanakan seluruh tahapan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014 sebagaimana amanat Undang-undang, Peraturan KPU dan Qanun Aceh
dengan berpedoman kepada azas penyelenggara pemilu yang mandiri, jujur, adil, kepastian hukum,
tertib penyelenggara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas,
akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas. Selain memastikan terselenggaranya pemilu yang
memenuhi asas langsung, umum, bebas, rahasia, berkeadilan, demokratis dan berintegritas,
penyelenggaran pemilu pada setiap tingkatan memiliki tanggungjawab untuk melakukan evaluasi
terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu dan membuat laporan pelaksanaannya. Hal ini
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Pasal 8 sampai dengan Pasal
10 Ayat (1) dan Ayat (2) dan ayat (4) huruf (e): "menyampaikan laporan pertanggungjawaban
semua kegiatan penyelenggaraan pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi’". Dipertegas dalam
Qanun Nomor 7 Tahun 2007 Pasal 32 Ayat (3) dan Pasal 5 Ayat (3) menyebutkan bahwa: "KIP
Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kinerja dan penyelenggaraan pemilu secara periodik
kepada KIP Aceh dan DPRK". Pada ayat (5) disebutkan: "KIP Kabupaten/Kota menyampaikan
laporan penyelenggaraan seluruh tahapan pemilu dan tugas lainnya kepada KPU, KIP Aceh dan
DPRK, dan tembusannya kepada Panwaslu Aceh dan Panwaslu Kabupaten/Kota.
Amanat Undang-undang dan Qanun Aceh tersebut di atas yang mendasari KIP Kota Banda
Aceh untuk menyusun laporan penyelenggaraan pemilu yang mendeskripsikan keseluruhan
proses tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2014 di Kota Banda Aceh yang selanjutkan
akan disampaikan kepada KPU, KIP Aceh, DPRK Banda Aceh, ditembuskan kepada Bawaslu Aceh
dan Panwaslu Kota Banda Aceh dan pihak-pihak lainnya yang dianggap berkepentingan terhadap
laporan ini.
B. Dasar Hukum
Landasan hukum pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum Tahun 2014 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 22 E;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik
Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2011;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum
Presiden Dan Wakil Presiden;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
8. Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Di Aceh.
9. Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Propinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; Yang Telah
Beberapa Kali Diubah, Terakhir Dengan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2010;
10.Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Propinsi, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota; Sebagaimana Diubah
Dengan Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008;
11.Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Tahapan, Program Dan Jadual
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 Yang Terakhir Di Ubah Dengan
Peraturan KPU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedelapan Atas Peraturan KPU
Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Tahapan, Program Dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014, Sebagaimana Telah Diubah Beberapa Kali, Terakhir
Dengan Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2014;
12.Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2 0 1 4 Tentang Tahapan, Program Dan Jadual
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014;
13.Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2 0 1 4 Nomor: SP
DIPA/076.01.2.658809/2014 Tanggal 5 Desember 2013;
14.Surat Ketua KPU Nomor: 49/KPU/I/2014 Tanggal 30 Januari 2014 Perihal Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan DIPA KPU/KIP Propinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota Bagian
Anggaran 076 Tahun Anggaran 2014;
15.Surat Ketua KPU Nomor: 1216/KPU/V/2014 Tanggal 28 Mei 2014 Perihal Permintaan
Laporan setiap Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014;
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk menjelaskan proses penyelenggaraan
tahapan Pemilihan Umum Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, sejak masa persiapan, pelaksanaan
hingga penyelesaian. Tujuan dari laporan ini adalah:
1. Melaksanakan perintah dan amanah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Pasal 8
sampai dengan Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2) dan ayat (4) huruf (e); dan Qanun Aceh Nomor
7 Tahun 2007 Pasal 32 ayat (3) dan Pasal 5 ayat (3);
2. Menggambarkan bagaimana kegiatan penyelenggaraan setiap tahapan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun
2014 di Kota Banda Aceh;
3. Pemenuhan tanggungjawab dan kewajiban Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh
secara hierarki kelembagaan kepada Komisi Pemilihan Umum, Komisi Independen
Pemilihan Aceh dan warga Kota Banda Aceh;
4. Sebagai bahan laporan yang disampaikan kepada KPU, KIP Aceh, Pemerintah Kota Banda
Aceh, DPRK Banda Aceh dan stake holder lainnya yang ditembuskan kepada Bawaslu Aceh,
Panwaslu Kota Banda Aceh;
5. Sebagai upaya menjaga, memelihara keseluruhan arsip Pemilihan Umum Tahun 2014 yang
merupakan bagian dari dokumen Negara;
6. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat dan dokumentasi Komisi Independen
Pemilihan Kota Banda Aceh;
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini meliputi keseluruhan pelaksanaan tahapan, program, jadual dan
kegiatan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan dan
penyelesaian.
E. Metode dan Sistematika Penulisan
Metode penulisan laporan ini bersifat deskriptif dan data. Rancangan deskriptif disusun
secara spesifik mengambarkan proses pelaksanaan setiap tahapan, program, jadual dan kegiatan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
Sistematika penulisan laporan berpedoman kepada Lampiran Surat Ketua KPU Nomor:
1216/KPU/V/2014 Tanggal 28 Mei 2014 Perihal Permintaan Laporan setiap Tahapan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014. Untuk memudahkan, laporan ini disusun dengan
sistematika bahasan per bab, masing-masing bab memuat sub bahasan. Di awali dengan Bab I
Pendahuluan, Bab II Tahapan Persiapan, Bab III Tahapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014, Bab
IV Tahapan Penyelesaian, dan Bab V Penutup. Dalam buku laporan ini juga disajikan hasil kegiatan
dalam bentuk tabel, gambar dan grafik, demikian halnya dengan data pendukung bahasan yang
juga dapat dilihat dalam daftar lampiran.
BAB II TAHAPAN PERSIAPAN
A. Perencanaan Program, Anggaran dan Realisasi Anggaran
KIP Kota Banda Aceh menyusun anggaran belanja Pemilihan Umum Tahun 2014 yang
dibebankan pada Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). Anggaran tersebut terdiri:
Anggaran Rutin dan Anggaran Kegiatan Pemilu Tahun 2014. KIP Kota Banda Aceh menyusun
rencana kebutuhan biaya Pemilu 2014 pada Tahun Anggaran 2013 dan 2014 yang disampaikan
kepada KPU untuk dimasukkan dan disahkan dalam Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Anggaran
Kementrian/Lembaga (RKA-KL) Satuan Kerja KIP Kota Banda Aceh yang dialokasikan untuk
membiayai seluruh kegiatan penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Kota
Banda Aceh yang sepenuhnya dibebankan kepada APBN.
Dalam menyusun dan melaksanakan kebutuhan anggaran, KIP Kota Banda Aceh
berpedoman kepada:
a) Keputusan KPU Nomor: 506/Kpts/KPU/Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Anggaran di Lingkungan KPU;
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 194/PMK.02/2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga;
c) Surat Edaran KPU Nomor: 49/KPU/I/2014 Tanggal 30 Januari 2014 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Kegiatan DIPA KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota TA.
2014
Pada Tahun Anggaran 2013, KIP Kota Banda Aceh telah menerima dana APBN dengan
jumlah pagu revisi ke-9 sejumlah Rp. 11.819.536.000,- (Sebelas Milyar Delapan Ratus Sembilan
Belas Juta Lima Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah), melalui Surat Pengesahan DIPA Nomor:
076.01.2.655792/2013, tanggal 13 Desember 2013. Anggaran tersebut terdiri dari Anggaran Rutin
dan Anggaran Kegiatan Pemilu Tahun 2014 dengan rincian realisasi sebagai berikut:
1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (076.01.01). Dari
jumlah pagu revisi sebesar Rp. 8.181.675.000,- (Delapan Milyar Seratus Delapan Puluh Satu
Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah), hanya terealisasi 84,74% senilai Rp.
6.933.343.563,- (Enam Milyar Sembilan Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh
Tiga Ribu Lima Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah). Sisa anggaran Rp. 1.248.331.437,- (Satu
Milyar Dua Ratus Empat Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Empat Ratus
Tiga Puluh Tujuh Rupiah), dikarenakan:
a. Tidak dipergunakan anggaran pada pos penyelesaian bantuan hukum terkait sengketa
pemilu (3363.001.001)
b. Berdasarkan juknis, belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota untuk Eselon I
dan II tidak dapat dipergunakan di lingkungan Sekretariat KPU Kota Banda Aceh.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU (076.01.02). Dari jumlah pagu
revisi sebesar Rp. 2.498.870.000,- (Dua Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta
Delapan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah), terealisasi sebesar 99.95% senilai Rp.
2.497.677.500,-. (Dua Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Tujuh
Puluh Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah). Sisa anggaran Rp. 1.192.500,- (Satu Juta Seratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah).
3) Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik (076.01.06).
Dari jumlah pagu revisi sebesar Rp. 1.138.991.000,- (Satu Milyar Seratus Tiga Puluh
Delapan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah,) terealisasi sebesar 83,54%
senilai Rp. 951.518.469,-. (Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Juta Lima Ratus Delapan Belas
Ribu Empat Ratus Enam Puluh Sembilan Rupiah). Sisa anggaran Rp.187.472.531 (Seratus
Delapan Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Satu
Rupiah), dikarenakan anggaran yang tersedia untuk badan penyelenggara adhoc terhitung
sejak bulan April, sedangkan badan penyelenggara adhoc tersebut baru terbentuk di bulan
Mei.
Pada Tahun Anggaran 2014, KIP Kota Banda Aceh menerima dana APBN dengan jumlah
pagu awal Rp. 14.221.307.000,- (Empat Belas Milyar Dua Ratus Dua Puluh Satu Juta Tiga Ratus Tujuh
Ribu Rupiah) melalui Surat Pengesahan DIPA Nomor: SP DIPA-076.01.2.655792/2014 Tanggal 5
Desember 2013. Anggaran tersebut telah mengalami 9 (Sembilan) kali revisi s,d bulan Oktober
2014 yang tentunya menyebabkan kenaikan dan penurunan pagu anggaran Tahun 2014, sejumlah
Rp.12.919.590.000,- (Dua Belas Milyar Sembilan Ratus Sembilan Belas Juta Lima Ratus Sembilan
Puluh Ribu Rupiah). Hal ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya:
a) Tidak tersedianya beberapa biaya tertentu yang sesuai dengan kondisi riil pada
pelaksanaan kegiatan dan tahapan pemilu 2014;
b) Tidak adanya pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran kedua:
Adapun realisasi anggaran Tahun 2014 sampai dengan bulan Oktober 2014 sebagai
berikut:
1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (076.01.01). Dari
jumlah pagu revisi senilai Rp. 4.906.157.000,- (Empat Milyar Sembilan Ratus Enam Juta
Seratus Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah), hanya terealisasi 68 ,99% sebesar Rp.
3.384.667.806,- (Tiga Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Juta Enam Ratus Enam Puluh
Tujuh Ribu Delapan Ratus Enam Rupiah). Sisa anggaran Rp. 1.521.489.194,- (Satu Milyar
Lima Ratus Dua Puluh Satu Juta Empat Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Seratus Sembilan
Puluh Empat Rupiah)
2) Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik (076.01.06).
Dari jumlah pagu revisi senilai Rp. 8.013.433.000,- (Delapan Milyar Tiga Belas Juta Empat
Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah), terealisasi 92.88% sebesar Rp. 7.442.642.530,-. (Tujuh
Milyar Empat Ratus Empat Puluh Dua Juta Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu Lima Ratus
Tiga Puluh Rupiah). Sisa anggaran Rp. 570.790.470,-. (Lima Ratus Tujuh Puluh Juta Tujuh
Ratus Sembilan Puluh Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Rupiah)
Sisa anggaran dari program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dan program penguatan kelembagaan demokrasi dan perbaikan proses politik masing-masing Rp.
1.521.489.194,- (Satu Milyar Lima Ratus Dua Puluh Satu Juta Empat Ratus Delapan Puluh Sembilan
Seratus Sembilan Puluh Empat Rupiah) dan Rp. 570.790.470,- (Lima Ratus Tujuh Puluh Juta Tujuh
Ratus Sembilan Puluh Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Rupiah) dengan total Rp. 2.092.279.664,- (Dua
Milyar Sembilan Puluh Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Enam Puluh Empat
Rupiah) diperkirakan akan terealisasi sampai dengan akhir masa anggaran.
B. Penataan Organisasi
Penataan organisasi penyelenggara pemilu berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Secara khusus Pemilihan Umum di Aceh diatur
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Aceh Pasal 56 Ayat (5) dan
(6).Tahapan awal dari persiapan pelaksanaan pemilu adalah melakukan penataan organisasi
penyelenggara pemilu. Penataan organisasi ini meliputi pembentukan badan penyelenggara
pemilu dari tingkat pusat sampai tingkat Desa. Penataan organisasi penyelenggara ditingkat Kota
Banda Aceh dimulai dari pengangkatan Anggota KIP Kota Banda Aceh, Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan Petugas
Pendaftaran Pemilih (Pantarlih).
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh Pasal 56 Ayat (5) dan (6)
menyebutkan bahwa: Anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten/Kota diusulkan oleh
DPRK, ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), diresmikan oleh Bupati/Walikota. Qanun
Aceh Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum di Aceh, pada Bagian Kelima
Pasal 14 mengatur tentang pengangkatan dan pemberhentian KIP Kabupaten/Kota. Berdasarkan
Qanun tersebut, maka DPRK Banda Aceh memiliki kewenangan membentuk tim independen yang
bersifat adhoc untuk melakukan penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP Kota Banda Aceh.
1. Pembentukan Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 201 3 -2 0 1 8
Sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
di Aceh, dalam Pasal 14 Ayat (1) ditegaskan bahwa DPR Kabupaten/Kota membentuk tim
independen yang bersifat adhoc untuk melakukan penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP
Kabupaten/Kota di Aceh. Berdasarkan Keputusan Badan Musyawarah DPRK Banda Aceh Tanggal
25 Maret 2013 dan Surat Komisi A DPRK Banda Aceh Nomor: 04/PSCAK/2013 Tanggal 19 Maret
2013 Tentang Usulan Nama-nama Anggota Tim Independen Penjaringan dan Penyaringan Calon
Anggota KIP Kota Banda Aceh, sebagai berikut: M. Jafar, SH., M.Hum (Ketua/Akademisi dan
Pemerhati Pemilu), Nursiti, SH, M.Hum. (Sekretaris/Akademisi dan Aktivis Perempuan), anggota
tim terdiri: T. Ahmad Yani, SH., M.Hum. (Akademisi), Drs. Tarmizi Yahya, MM. (Asisten I Pemkot
Banda Aceh) dan Burhanuddin, S.HI (Unsur Masyarakat).4
Masa kerja tim independen penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP Kota Banda
Aceh selama 3 (tiga) bulan, dimulai dari kegiatan pengumuman penerimaan calon Anggota KIP
Kota Banda Aceh pada tanggal 3 April 2013 sampai dengan penyampaian laporan pelaksanaan
tugas kepada DPRK Banda Aceh pada tanggal 7 Juni 2013. Dalam Pasal 15 Qanun Aceh Nomor 7
Tahun 2007 disebutkan bahwa penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP Kabupaten/Kota
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1) Mengumumkan pendaftaran calon Anggota KIP Kota Banda Aceh melalui media cetak dan
media elektronik lokal;5
2) Menerima pendaftaran bakal calon Anggota KIP Kota Banda Aceh;
3) Melakukan penelitian administrasi bakal calon Anggota KIP Kota Banda Aceh;
4) Mengumumkan hasil penelitian administrasi bakal calon Anggota KIP Kota Banda Aceh;
5) Melakukan seleksi tertulis dan mengumumkan nama-nama bakal calon Anggota KIP Kota
Banda Aceh yang lulus seleksi tertulis paling banyak 30 (tiga puluh) orang melalui media cetak
dan media elektronik lokal;6
6) Menerima tanggapan dan masukan dari masyarakat terhadap Pengumuman hasil seleksi
tertulis;
7) Melakukan seleksi melalui wawancara dengan bakal calon Anggota KIP Kota Banda Aceh;
8) Menetapkan 15 (lima belas) orang calon Anggota KIP Kota Banda Aceh dan mengajukannya
kepada DPRK Banda Aceh.
Latar belakang bakal calon Anggota KIP Kota Banda Aceh yang mendaftar dan mengikuti
proses seleksi datang dari berbagai kalangan dan unsur, seperti: akademisi, PNS dan pensiunan
PNS, aktivis LSM, organisasi masyarakat sipil dan kepemudaan, kalangan professional (advokat,
media pers), dan penyelenggara pemilu. Proses penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP
Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 oleh tim adhoc berlangsung sesuai dengan tugas dan
kewenangan tim adhoc sesua tahapan dan jadual yang telah ditetapkan, sebagai berikut:
4Lampiran 1: Surat Keputusan Pimpinan DPRK Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2 0 1 3 Tentang Tim Independen Penjaringan dan Penyaringan Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh.
sLampiran 2 : Iklan Pengumuman Pendaftaran Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.
6Lampiran 3 : Iklan Pengumuman Nama-nama Hasil Seleksi Tertulis Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.
Tabel: 1
Jadual Penjaringan dan Penyaringan
Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018
No KegiatanWaktu
. . . . Selesa Mulai .iKeterangan
1Pengumuman Penerimaan Calon Anggota KIP
3April2013
3April2013
Serambi Indonesia, Media Elektronik Lokal (RRI/TVRI ->running teks)
2Penerimaan Pendaftaran Calon Anggota KIP
4April2013
12April2013
Sekretariat Tim Independen (Lt. 2 Gedung A Balai Kota)
3 Penelitian Administrasi15
April2013
19April2013
Sekretariat Tim Independen (Lt. 2 Gedung A Balai Kota)
4Pengumuman Hasil Penelitian Administrasi sekaligus memanggil untuk mengikuti seleksi tertulis
23April2013
23April2013
Papan Pengumuman DPRK Banda Aceh dan Papan Pengumuman Sekretariat Tim Independen
5 Seleksi Tertulis29
April2013
29April2013
Politeknik Banda Aceh
6 Pengumuman hasil seleksi tertulis2 Mei 2013
2 Mei 2013
Serambi Indonesia, menentukan maksimal 30 peserta
7 Tanggapan Masyarakat3 Mei 2013
14Mei
2013
Melalui SMS:08537 2 8 9 9 5 1 4Email:[email protected]. id dan surat ke alamat sekretariat Tim Independen
8 Tes Kesehatan dan Narkoba 7 Mei 2013
8 Mei 2013 RSU Meuraxa
9 Tes Baca Alquran14
Mei2013
15Mei
2013MPU Kota Banda Aceh
10 Tes Psikologi17
Mei2013
18Mei
2013Psikodista
11 Seleksi Melalui Wawancara20
Mei2013
21Mei
2013
Sekretariat Tim Independen (Lt. 2 Gedung A Balai Kota)
12 Penetapan 15 calon Anggota KIP24
Mei2013
24Mei
2013
Sekretariat Tim Independen (Lt. 2 Gedung A Balai Kota)
No KegiatanWaktu
Mulai Selesai Keterangan
13Penyerahan 15 Nama Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh ke DPRK Banda Aceh
27Mei
2013
27Mei
2013DPRK Banda Aceh
14Pegumuman Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh di Media
28Mei
2013
28Mei
2013Serambi Indonesia
15 Penyampaian laporan pelaksanaan tugas Tim Independen ke DPRK BNA
7 Juni 2013
7 Juni 2013
DPRK Banda Aceh
Persentase calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 sebagai berikut:
■ L .ih l-iki
■ ilfciiO lahan
B 41-50 Tdluin
j 51-60 Tahun
Persentase Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Berdasarkan Latar Belakang Pekerjaan
■ Akade m isi
■ W irasw asta
■ Advokat/La innya
■ PNS
■ Pensiunan PNS
■ LSM
Persentase Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Berdasarkan Tingkat Pendidikan
■ S M U
■ D IL P 0 M A
■ $1■ S2
Adapun kegiatan dan hasil penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP Kota Banda
Aceh Periode 2013-2018 yang dilaksanakan oleh Tim Seleksi, sebagai berikut:
Tabel: 2
Kegiatan dan Hasil Seleksi Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018
No Kegiatan Keterangan Hasil
1. Penerimaan Pendaftaran Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh
115 orang mendaftar dan mengambil formulir
2. Penelitian Administrasi 84 orang mengembalikan berkas formulir untuk dilakukan tahap penelitian
3.Pengumuman Hasil Penelitian Administrasi sekaligus memanggil untuk mengikuti seleksi tertulis
69 orangLaki-laki: 58 orang Perempuan : 11 orang
4. Seleksi Tertulis Diikuti 84 orang peserta
No Kegiatan Keterangan Hasil
5. Pengumuman hasil seleksi tertulis30 orangLaki-laki: 24 orang Perempuan : 6 orang
6. Tanggapan Masyarakat
Timsel menerima banyak surat dukungan dari masyarakat terhadap peserta yang lulus seleksi tertulis dalam bentuk surat dukungan resmi, email dan sms.
7. Tes Kesehatan dan Narkoba
27 orang dinyatakan sehat dan bebas narkoba1 orang diyatakan tidak sehat (sakit paru)2 orang tidak mengikuti tes kesehatan dan narkoba
8. Tes Uji Baca Alquran MPU Kota Banda Aceh
9. Tes Psikologi oleh Tim Psikolog PsikodistaDisarankan: 4 orang Dipertimbangkan : 8 orang Tidak disarankan : 16 orang
10. Seleksi Melalui Wawancara
Seputar deskripsi diri, integritas, kejujuran dan keadilan, motivasi, tanggungjawab dan kerjasama, pengetahuan tentang penyelenggaraan Pemilu
11.
Penetapan 15 (lima belas) nama calon Anggota KIP Kota Banda Aceh untuk diserah ke DPRK Banda Aceh pada tanggal 27 Mei dan diumumkan di Media Harian Serambi Indonesia pada tanggal 28 Mei 2013
1. Aidil Azhary, SH2. Indra Milwady, S.Sos3. Yusri Azmi, SE, M.Si, Ak4. Dien Azhary Chandra, ST5. Munawar Syah, SHI, MA.6. Basri Effendi, SH7. Azman, S.Pdi8. Fadly SY9. Ani Darliani, ST., M.Si10. Nova Rahayu Yusuf11. Fauzi Yudha Fahrudd in, S.Sos12. Ranisah, SE13. Drs. H. Said Yulizal, M.Si14. Teuku Juni Irawan, SH15. Drs. M. Dahlan
Selanjutnya 15 (lima belas) nama-nama calon Anggota KIP Kota Banda Aceh diserahkan tim
independen kepada Komisi A DPRK Banda Aceh untuk dilakukan tes/uji kepatutan dan kelayakan
sebagaimana ketentuan Pasal 16 Ayat (2) Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2007. Hasil Tes/Uji
Kepatutan dan Kelayakan calon Anggota KIP Kota Banda Aceh selanjutnya diputuskan dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno Komisi A DPRK Banda Aceh tentang Penetapan Urutan Peringkat
dari 15 (lima belas) Nama Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 yang ditetapkan
dalam Berita Acara Nomor: 21/PSCAK/VI/2013 Tanggal 17 Juni 2013.
Laporan pelaksanaan penjaringan dan penyaringan calon Anggota KIP Kota Banda Aceh
Periode 2013-2018 disampaikan Ketua Komisi A DPRK Banda Aceh dalam Rapat Paripurna Masa
Persidangan II DPRK Banda Aceh, tanggal 21 Juni 2013. Dalam Berita Acara Penetapan Urutan
Peringkat diputuskan bahwa calon yang menempati nomor urut 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
dinyatakan lulus sesuai dengan peringkat kelulusan untuk ditetapkan dalam Sidang Paripurna
sebagai Calon Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 melalui Keputusan DPRK Banda
Aceh, sedangkan nomor urut 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) ditetapkan sebagai lulus
cadangan sesuai peringkat, dan nomor urut 11 (sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) dinyatakan
tidak lulus. Rapat Paripurna ini juga mengesahkan penetapan calon Anggota KIP Kota Banda Aceh
Periode 2013-2018 sebagai berikut:71. Munawar Syah, SH.I., MA.2. Aidil Azhary, SH.3. Ranisah, SE.4. Indra Milwady, S. Sos.5. Drs. M. Dahlan
Dan sebagai cadangan Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 adalah:1. Basri Effendi, SH.2. Drs. H. Said Yulizal, M.Si.3. Azman, S.Pd.4. Fadly SY5. Yusri Hazmi, SE., M.Si., Ak.
Penetapan Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018 disahkan oleh KPU dengan
Surat Keputusan KPU Nomor 553/Kpts/KPU/Tahun 2013 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota KIP Kota Banda Aceh. Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan
n
dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2013 di Aula Lantai IV Gedung A Pemerintah Kota Banda Aceh
oleh Walikota Banda Aceh Ir. H. Mawardy Nurdin, M. Eng,. Sc. dan Mahkamah Syar'iyah Kota Banda
Aceh. 8
Pengambilan Sumpah Jabatan Anggota KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018
Penyerahan Surat Keputusan KPU Nomor 553/Kpts/KPU/ Tahun 2013
Setelah pelantikan, pada tanggal 11 Juli 2013 KIP Kota Banda Aceh melaksanakan
konsolidasi internal dengan m enggelar rapat pleno pem ilihan ketua dan penentuan
penanggungjawab divisi-divisi serta koordinator daerah. Berdasarkan musyawarah dan mufakat,
Anggota KIP Kota Banda Aceh secara aklamasi mempercayakan Munawar Syah, S.HI., MA., sebagai
Ketua KIP Kota Banda Aceh Periode 2013-2018,9 sekaligus membawahi Divisi Humas, Data
Informasi dan Hubungan Antar Lembaga serta menjadi Koordinator Daerah untuk Baiturrahman-
Luengbata. Aidil Azhary, SH ditetapkan sebagai Penanggungjawab Divisi Hukum dan Pengawasan,
dan sebagai Koordinator Daerah Jaya Baru-Banda Raya. Ranisah, SE. sebagai Penanggungjawab
Divisi Umum, Rumah Tangga dan Organisasi, Pengembangan SDM dan Perencanaan, Keuangan
serta Logistik, dan sebagai Koordinator Daerah Kecamatan Meuraxa-Kutaraja. Indra Milwady,
S.Sos. sebagai Penanggungjawab Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, dan sebagai Koordinator
Daerah Syiah Kuala-Ulee Kareng. Terakhir, Drs. M. Dahlan sebagai Penanggungjawab Divisi
Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, dan sebagai Koordinator Daerah Kuta Alam. 10
Pada tanggal 19 Agustus 2013, Anggota KIP Kota Banda Aceh menandatangani pakta
integritas sebagai penyelenggara pemilu dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemilu di
Kota Banda Aceh yang berintegritas, profesional, akuntabel dan berkualitas. Penandatangan pakta
in te g rita s ini juga
dilakukan Sekretaris
d a n j a j a r a n
Sekretariat KIP Kota
Banda Aceh. Pakta
i n t e g r i t a s i n i
merupakan komitmen kolektif yang mengikat KIP Kota Banda Aceh beserta seluruh jajarannya
untuk bekerja dan bersungguh-sungguh mengupayakan terwujudnya penyelenggaran Pemilu
QLampiran 6: Berita Acara Nomor: 165/B A /K IP /V II/2013 Tentang Pemilihan Ketua Komisi Independen
Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh Periode 2013-2018.10 Lampiran 7: Surat Keputusan Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh Nomor 70 Tahun 2 0 1 3 tentang
Perubahan Keputusan Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh Nomor 60 Tahun 2 0 1 3 Tentang Penanggungjawab Divisi dan Koordinator Daerah Pada Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh.
Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 yang
memenuhi prinsip-prinsip dan azas pemilu langsung, umum, bebas dan rahasia, jujur dan adil,
efektif dan efisien, serta professional, wajib bersikap imparsial (tidak memihak) kepada seluruh
p e s e r t a p e m i l u ,
bersikap anti terhadap
Sekretaris KIP Kota Banda Aceh, Rahmad Sadli, SE., MM. menandatangani Pakta Integritas
tindakan KKN (korupsi,
kolusi, dan nepotisme],
mencegah pelanggaran
terhadap kode etik, serta memenuhi hak konstitusional warga negara guna menggunakan hak pilih
secara baik.
Pada tanggal 23 s/d 28 Agustus 2013, Komisioner KIP Kota Banda Aceh mengikuti kegiatan
Pelatihan Orientasi Tugas KIP Kabupaten/Kota Se-Aceh yang dilaksanakan oleh KIP Aceh. Orientasi
I 1 'f* T " ' ** T 'U |
Komisioner KIP Kota Banda Aceh Mengikuti Pelatihan Orientasi Tugas KIP Kab/Kota Se-Aceh
Tugas Anggota KIP Kabupaten/Kota Se-Aceh ini menjadi sarana bagi penguatan kelembagaan KIP
dan pembekalan tugas-tugas penyelenggara Pemilu 2014 di Aceh, sekaligus menjadi forum
silahturahmi antar Komisioner KIP Se-Aceh.
1. Pembentukan Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Pasal 10 mengatur bahwa salah satu tugas dan
wewenang KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan
DPRD adalah membentuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS)
dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam wilayah kerjanya serta
mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam
wilayah kerjanya.
Pembentukan PPK oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah pemungutan suara,
terkecuali bilamana terjadi penghitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu susulan, dan
pemilu lanjutan, maka masa kerja PPK diperpanjang dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan
setelah pemungutan suara. Keanggotaan PPK sebanyak 5 (lima) orang berasal dari tokoh
masyarakat yang memenuhi syarat berdasarkan Perundang-undangan dengan komposisi
keanggotaannya memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh
persen) yang diangkat dan diberhentikan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
KIP Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan pembentukan badan adhoc penyelenggara
pemilu dengan berpedoman kepada PKPU 11 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PKPU 3 Tahun
2013 Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia
Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014. Tahapan pembentukan
badan penyelenggara Pemilu Tahun 2014 berdasarkan PKPU 7 Tahun 2012, secara lengkap sebagai
berikut:
Tabel: 3
Tahapan Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu Tahun 2014
No Program /K egiatan Jadual Keterangan
3. Pem bentukan Badan Penyelenggara
a. Pembentukan PPK dan PPS/PPLN November 2012 s/d Januari 2013
Dilaksanakan oleh KPU, KPU Kabupaten/Kota
b. Pembentukan KPPS/KPPSLN 9 Feb s/d 9 Maret 2014
Dilaksanakan oleh PPS/PPLN
c. Pembentukan Pantarlih/Pantarlih LN
Feb 2013 Dilaksanakan oleh PPS/PPLN
1.1. Pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
Pelaksanaan pembentukan badan adhoc penyelenggara pemilu di tingkat Kecamatan
dalam wilayah Kota Banda Aceh dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 selain
m erujuk PKPU 11 Tahun 2013 , juga berpedom an kepada Surat Edaran KPU Nomor
91/KPU/II/2013 tanggal 7 Februari 2013 Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara (KPPS) dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 dan
Surat Edaran KPU Nomor 255/KPU/IV/2013 tanggal 19 April 2013 Tentang Pembentukan PPK dan
Sekretariat PPK serta PPS dan Sekretariat PPS Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun
2014. Adapun jadual pelaksanaannya sebagai berikut:
Tabel: 4
Jadual dan Kegiatan Pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
No Uraian Tahapan Jadual Keterangan
1. Pengumuman Penerimaan Calon Anggota PPK
19 Maret 2013
Penempelan pengumuman di Kantor KIP dan Kantor Kecamatan
2. Penerimaan Pendaftaran Calon Anggota PPK
20 s/d 23 Maret 2013
Pem b entukan Pokja.
3. Seleksi Dokumen Administrasi Calon Anggota PPK
24 s/d 25 Maret 2013
Ole h Tim Pemeriksa Persyaratan Administrasi (Sesuai PKPU 3 Tahun 2013)
4. Pengumuman Hasil Administrasi Calon Anggota PPK
26 Maret 2013
Pengumuman di Kantor KIP dan Kantor Kecamatan
5. Pelaksanaan dan Pemeriksaan Hasil Ujian Tulis PPK
29-30Maret2013
Tim Pemeriksa Ujian Tulis
6.Pengumuman Hasil Ujian Tulis Calon Anggota PPK/ Masukan dan Tanggapan Masyarakat
2-3 April 2013
Pengumuman Hasil Ujian Tulis Calon Anggota PPK di Kecamatan.
7. Pelaksanaan Test Wawancara 4 s/d 6 April 2013
Ko m isioner KIP Kota Banda Aceh.
10. Pengumum Hasil Test Wawancara 8 April 2013
Pengumumkan Hasil Wawancara. Calon Anggota PPK di Kecamatan.
11. Pelantikan Anggota PPK 11 April 2013
Oleh Ketua KIP Kota Banda Aceh
12Bimtek/Pembekalan PPK Se-Kota Banda Aceh Pemilu Legislatif 2014
25 April 2013 Komisoner KIP Kota Banda Aceh
Sejak pengumuman pendaftaran, animo masyarakat cukup tinggi untuk mendaftar sebagai
calon anggota PPK. Sebanyak 135 (seratus tiga puluh lima) orang mengembalikan formulir
pendaftaran, 130 (seratus tiga puluh) orang dinyatakan lulus administrasi dan 5 (lima) orang
dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi karena tidak memenuhi persyaratan ijazah dan
ketentuan usia. Ujian tulis dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kota Banda Aceh tanggal 29 Maret 2013
yang diikuti oleh 123 (seratus dua puluh tiga) orang peserta. Rekapitulasi jumlah calon Anggota
PPK yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Tabel: 5
Rekapitulasi Jumlah Calon Anggota PPK Yang Memenuhi Persyaratan
Jum lah Calon Anggota PPK Yang M emenuhi Persyaratan
No K ecam atanPendaftara
nSeleksi Adm Ujian Tulis W aw ancara
1. Meuraxa 12 12 12 52. Kuta Raja 16 15 15 53. Kuta Alam 21 21 19 54. Syiah Kuala 22 21 21 55. Ulee Kareng 17 16 15 56. Baiturrahman 11 10 10 57. Lueng Bata 9 9 9 58. Jaya Baru 16 16 15 59. Banda Raya 11 10 8 5
Jumlah 1 3 5 1 3 0 1 2 3 4 5
Selanjutnya, KIP Kota Banda Aceh mengumumkan hasil seleksi dan menetapkan nama-nama calon
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam wilayah Kota Banda Aceh untuk Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, sebagaimana tertuang dalam
Pelaksanaan Seleksi Tertulis Calon Anggota PPK Se-Kota Banda Aceh
Surat Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 19 s/d 27 Tentang Pengangkatan Anggota Panitia
Pemilihan Kecamatan (PPK) Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 di Kota
Banda Aceh dan Surat Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 29 Tentang Pengangkatan Ketua PPK
Se-Kota Banda Aceh Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014. Adapun nama-nama Anggota PPK Se
Kota Banda Aceh secara lengkap sebagaimana lampiran 7. 11
Dalam melaksanakan tugasnya, PPK dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris dari unsur PNS Kantor Kecamatan yang memenuhi persyaratan, PPK melalui KIP Kota
Banda Aceh mengusulkan 3 (tiga) nama calon Sekretaris dan Staf Pelaksana Sekretariat kepada
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Anggota PPK Se-Kota Banda Aceh Pemilu 2014
Anggota PPK Se-Kota Banda Aceh Bersama Komisioner KIP Kota Banda Aceh
Walikota Banda Aceh untuk selanjutnya dipilih dan ditetapkan dalam Keputusan Walikota Banda
Aceh Nomor 187 Tahun 2013. Sekretaris PPK bertugas membantu PPK, memberikan pendapat dan
saran, memimpin kegiatan Sekretariat PPK. Staf Pelaksana Sekretariat PPK bertugas melaksanakan
urusan teknis penyelenggaraan, tata usaha, pembiayaan dan administrasi PPK. Nama-nama
Sekretaris dan Staf Pelaksana Sekretariat PPK se-Kota Banda Aceh secara lengkap dapat dilihat
lampiran 8.12
1.1. Pembentukan Panitia Pemilihan Suara (PPS)
Pasal 43 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 diatur bahwa penyelenggara pemilu di
tingkat Desa atau nama lain/Kelurahan disebut PPS yang berkedudukan di Desa atau nama
lain/Kelurahan. Pembentukan PPS oleh KPU Kabupaten/Kota atas usul bersama Kepala
Desa/Kelurahan dan Badan Permusyawaratan Desa/Dewan Kelurahan. Komposisi Anggota PPS
sebanyak 3 (tiga) orang berasal dari tokoh masyarakat yang memenuhi syarat berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan dan dibentuk paling lam bat 6 (enam) bulan sebelum
penyelenggaraan pemilu dan dibubarkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah hari pemungutan
suara, terkecuali bilamana terjadi penghitungan dan pemungutan suara ulang, pemilu susulan dan
pemilu lanjutan, maka masa kerja PPS diperpanjang dan PPS dibubarkan paling lambat 2 (dua)
bulan setelah pemungutan suara.
Pembentukan PPS juga mengacu kepada SE KPU Nomor 91/KPU/II/2013 tanggal 7
Februari 2013 Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia
Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 dan SE KPU Nomor
255/KPU/IV/2013 tanggal 19 April 2013 Tentang Pembentukan PPK dan Sekretariat PPK serta
PPS dan Sekretariat PPS Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014. Surat
Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 33 s/d 50 Tentang Ketua dan Anggota PPS Pemilihan
Umum DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 yang memuat nama-nama Ketua dan Anggota PPS Pemilu
Tahun 2014 dalam wilayah Kota Banda Aceh.13
Dalam melaksanakan tugasnya, PPS dibantu oleh Sekretariat PPS yang berasal dari
pegawai kantor Desa/Gampong pada masing-masing Desa/Gampong, KIP Kota Banda Aceh
meminta kepada Kepala Desa/Geusyik untuk menugaskan pegawainya sebagai Sekretariat PPS
yang terdiri dari 1 (satu) orang Sekretaris yang bertugas membantu dan melaksanakan tugas yang
ditentukan oleh PPS serta memimpin dan mengawasi kegiatan Sekretariat PPS, ditambah 2 (dua)
orang Staf Pelaksana yang bertugas menyiapkan urusan teknis penyelenggaraan, ketatausahaan,
keuangan dan perlengkapan. Pengangkatan Sekretaris PPS dan Staf Pelaksana Sekretariat PPS pada
masing-masing Gampong ditetapkan oleh Keputusan Kepala Desa/Geusyik Gampong.
Tugas dan wewenang PPS sebagaimana diatur pada Pasal 24 Huruf c PKPU 3 Tahun 2013
tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan
Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 adalah mengangkat Petugas Pemutakhiran
Data Pemilih (Pantarlih). Pengangkatan Pantarlih ditetapkan oleh PPS atas nama Ketua KIP Kota
Banda Aceh berjumlah 1 (satu) orang untuk tiap TPS pada masing-masing Desa/Gampong dalam
Kecamatan di Kota Banda Aceh yang berasal dari perangkat Desa/Gampong, perangkat RW,
perangkat RT, dan/atau warga masyarakat setempat.
Rekapitulasi jumlah Petugas Pantarlih Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di
Kota Banda Aceh sebagai berikut:
Tabel: 6Rekapitulasi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih
Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh
No K ecam atan Jum lah Gampong Jum lahTPS Jum lahP antarlih
1 Meuraxa 16 33 332 Kuta Raja 6 21 213 Kuta Alam 11 82 824 Syiah Kuala 10 59 595 Ulee Kareng 9 49 496 Baiturrahman 10 62 627 Lueng Bata 9 4 4 4 48 Jaya Baru 9 42 429 Banda Raya 10 4 4 4 4
Jum lah 9 0 4 3 6 4 3 6
2.3. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Pasal 46 mengatur tentang ketentuan
pengangkatan dan pemberhentian Anggota KPPS oleh PPS atas nama Ketua KPU Kabupaten/Kota
yang berkedudukan di tempat pemungutan suara (TPS). Keanggotaan KPPS sebanyak 7 (tujuh)
orang, 1 (satu) orang Ketua dan 6 (enam) orang Anggota yang bertanggung jawab kepada PPS
dalam melaksanakan tugasnya. KPPS berasal dari anggota masyarakat di sekitar TPS yang
memenuhi syarat berdasarkan PKPU 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Tata Kerja PPK, PPS,
dan KPPS dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014.
Selain personil KPPS, terdapat 2 (dua) orang Anggota Linmas pada setiap TPS yang
dibentuk dengan keputusan PPS atas nama Ketua KIP Kota Banda Aceh. Dalam hal pembentukan
Linmas TPS, KIP Kota Banda Aceh berkoordinasi dengan Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik,
Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Alam Kota Banda Aceh dalam rangka
pengusulan nama-nama Anggota Linmas yang ditetapkan oleh PPS atas nama Ketua KIP Kota
Banda Aceh.14 Merujuk pada Surat KPU Nomor: 870/KPU/XII/2013 Tanggal 31 Desember 2013
Perihal Pengangkatan/Penetapan Kembali PPK dan Sekretariat PPK serta PPS dan Sekretariat PPS
dalam Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2 0 1 4 , KPU m em erintahkan kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk mengangkat/menetapkan kembali PPK dan PPS dalam penyelenggaraan
pemilu Tahun 2014 yang telah dibentuk pada Tahun 2013 dan berkoordinasi kembali dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kecamatan dalam rangka pembentukan Sekretariat PPK dan PPS,
untuk selanjutnya ditetapkan dalam Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Kegiatan ini didasari Surat KPU Nomor 331/KPU/IV/2014 tanggal 21 April 2014 Perihal
Evaluasi Kinerja KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, PPS dan KPPS dan Surat KPU Nomor
1139/KPU/V/2014 tanggal 19 Mei 2014 Perihal Tindak Lanjut Evaluasi Kinerja Anggota KPU/KIP
Kabupaten/Kota, PPK, PPS dan KPPS. Menindaklanjuti surat tersebut di atas, KIP Kota Banda Aceh
melakukan evaluasi kinerja terhadap badan adhoc penyelenggara pemilu Tahun 2014 di Kota
Banda Aceh, meliputi unsur penilaian sebagai berikut:
1. Terdapat indikasi yang menunjuk kurang optimalnya kinerja PPK, PPS dan KPPS dalam
melaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara yang melanggar prinsip-
prinsip integritas dan independensi selaku penyelenggara pemilu.
2. Kinerja PPK, PPS dan KPPS yang kurang optimal tersebut dapat mencederai tekad KPU
untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu Tahun 2014.
A. Pendaftaran Pemantau dan Pemantauan
Pendaftaran Pemantau Pemilu dilaksanakan sebelum tahapan penyelenggaraan
pemilu sampai dengan 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan hari pemungutan suara pemilu Tahun
2014. Program dan kegiatan tahapan ini sebagaimana diatur dalam PKPU 7 Tahun 2012 dimulai
sejak bulan Agustus 2012 s/d Maret 2014. Sedangkan juknis pemantau dan kegiatan pemantauan
14Lampiran 11: Daftar Nama-nama Anggota KPPS/LINMAS dan Lokasi TPS Pemilu Tahun 2 0 1 4 di Kota BandaAceh.
diatur dalam PKPU 10 Tahun 2012 tentang Pemantau dan Tata Cara Pemantauan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014. Dalam peraturan ini disebut bahwa pemantauan pemilu
adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemantau pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD untuk
memantau pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun
2014. Pemantau pemilu meliputi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), pemantau dalam negeri,
pemantau berbadan hukum dalam negeri, lembaga pemantau pemilihan dari luar negeri, lembaga
pemilihan luar negeri; dan pemantau pemilu dari perwakilan negara lain. Pemantau pemilu juga
dapat berasal dari perseorangan dalam negeri yang tidak berkedudukan sebagai pengurus
dan/atau anggota Parpol serta perseorangan dari luar negeri. Pemantau pemilu wajib memenuhi
persyaratan pemantau yang bersifat independen, mempunyai sumber dana yang jelas, dan
terdaftar serta memperoleh akreditasi dari KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota sesuai dengan cakupan wilayah pemantauannya. Pemantau pemilu yang
mendaftar dan melakukan pemantauan pelaksanaan pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh,
sebagai berikut:
1. Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (HIPSI); SK Wilayah Aceh Koordinator Pemantau
Pemilu Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia Nomor: 03/BNA/SKPT/KPP-
HIPSI/Aceh/III/. Nama pemantau: Muhammad Din. Wilayah pemantauan Kota Banda
Aceh.
2. Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (HIPSI); SK Wilayah Aceh Koordinator Pemantau
Pemilu Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia Nomor: 01/ACH/SKPT/KPP-
HIPSI/3/2014. Nama pemantau: Yusuf M. Temben. Wilayah pemantauan Nasional.
3. Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (HIPSI); SK Wilayah Aceh Koordinator Pemnatau
Pemilu Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia Nomor: KS.027/SK/DPP-HP/I/2014.
Nama pemantau: Sofian Paniagoro, SE, Eko Siswanto, SE., Ilham Basyrah, SE. Wilayah
pemantauan Provinsi Aceh.
4. M asyarakat Transparansi Aceh (MATA); Sertifikat KIP Aceh Nomor: 01/KPU-
ACEH/PMT/II/2014. Wilayah pemantauan Propinsi Aceh.
5. GARSANTARA Sertifikat KPU RI Nomor: 004/Pemantau Pemilu/KPU-RI/I/2013. Nama
pemantau: Oli Erfiana, SE, Ridhayani, S.Pd.I, Nis Ramadhan, S.Pd. Wilayah pemantauan
Nasional.
D. Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional KPU (RPJMN KPU) menargetkan
angka partisipasi pemilih dalam pemilu Tahun 2014 sebesar 75 %. Target ini menjadi tantangan
yang tidak mudah bagi penyelenggara pemilu di tingkat Kabupaten/Kota untuk mewujudkannya.
Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KIP Kota Banda Aceh tentunya harus merancang program
strategi dengan merencanakan berbagai kegiatan sosialisasi dan informasi pemilu kepada seluruh
lapisan masyarakat.
Program kegiatan sosialisasi pemilu Tahun 2014 tersebut berlangsung secara simultan dan
menyeluruh pada setiap tahapan. Kegiatan bersifat transformasi informasi diarahkan kepada
penyelenggara pemilu disetiap level, Parpol dan masyarakat umum yang akan menggunakan hak
pilihnya. Beragam metode, mulai dari tatap muka, pertemuan terbatas, pemasangan dan
penyebaran alat peraga pemilu, sosialisasi melalui media cetak dan elektronik, iklan layanan
masyarakat melalui media penyiaran, didukung dengan program nasional Relawan Demokrasi
(Relasi) yang sangat berkontribusi signifikan dalam kegiatan sosialisasi pemilu dan peningkatan
partisipasi pemilih dalam pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
Tujuan dari program dan kegiatan sosialisasi pemilu Tahun 2014 diarahkan kepada
pencapaian target sebagai berikut:
a) Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan penyelenggaraan Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014 dalam membangun kehidupan
demokrasi di Indonesia;
b) Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang Program, Tahapan,
Jadwal, dan Kegiatan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014;
c) Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana menggunakan
hak politik dan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP
Tahun 2014;
d) Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pemilih untuk berperan serta dalam setiap
tahapan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014;
e) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya pada
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014;
Adapun yang menjadi target capaian program dan kegiatan sosialisasi Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014 di Kota Banda Aceh sebagai berikut:
a) Tersebar luasnya informasi mengenai tahapan dan program penyelenggaraan Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014 kepada masyarakat secara
integral/terpadu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan;
b) Tersebar luasnya tema dan materi informasi tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014 kepada seluruh pemangku kepentingan;
c) Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014 dalam membangun kehidupan demokrasi
di Indonesia;
d) Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang Program, Tahapan,
Jadwal, dan Kegiatan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014;
e) Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang beberapa hal teknis dalam
menggunakan hak politik dan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD,
DPRD dan PPWP Tahun 2014;
f) Meningkatnya kesadaran masyarakat khususnya pemilih untuk berperan serta dalam setiap
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014;
g) Meningkatnya partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya dan dapat
menggunakan hak pilihnya dengan benar pada Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD
dan PPWP Tahun 2014;
Tema utama/nasional sosialisasi Pemilu Tahun 2014 adalah "Mewujudkan Pemilu 2014
Bersih, Berkualitas dan Bermartabat". Sedangkan tema pendukung terwujudnya suasana Pemilu
yang demokratis dan keterlibatan masyarakat di Kota Banda Aceh ialah: "Mengawal Demokrasi,
Mencerdaskan Pemilih".
1. Sosialisasi Pemilu Tahun 2 0 1 4 Berdasarkan Tahapan
KIP Kota Banda Aceh sebelum melaksanakan sosialisasi tahapan Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014, terlebih dahulu mempelajari secara seksama setiap
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh KPU berikut dengan petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatannya. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi ditingkat Komisioner, selanjutnya
membekali staf Sekretariat yang terlibat dalam kegiatan.
Fasilitasi Pendidikan Pemilih Pemilu 2014 dan Sosialisasi Modul & Alat Pendidikan Pemilih
Adapun materi sosialisasi Pemilu Tahun 2014 berdasarkan tahapan sebagai berikut:
1. Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD,
DPRD dan PPWP Tahun 2014, tema sosialisasi meliputi:
a) Mekanisme dan alur pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
b) Tahapan dan jadual pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
c) Kewenangan dan tugas KIP Kab/Kota/PPK, PPS dan Pantarlih
d) Persyaratan menjadi pemilih Pemilu 2014;
e) Jadwal kegiatan penyerahan DAK, DP4, penyusunan DPS, dan penetapan DPSHP, DPT,
DPTb, serta DPK;
f) Jumlah DAK dan DP4 yang diterima, jumlah DPS yang telah disusun, jumlah DPSHP, DPT,
DPTb, DPK yang ditetapkan;
g) Peran serta masyarakat, Parpol, tim kampanye Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden dalam pemutakhiran data dan penyusunan daftar pemilih dengan memberikan
tanggapan dan masukannya;
2. Pendaftaran, Penelitian dan Penetapan Parpol Peserta Pemilu Tahun 2014, tema sosialisasi
meliputi:
a) Persyaratan peserta pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014;
b) Tahapan dan jadual pendaftaran, penelitian dan penetapan Parpol peserta pemilu;
c) Mekanisme pendaftaran dan pelaksanaan verifikasi administrasi dan faktual Parpol
calon peserta pemilu di Kota Banda Aceh;
d) Sosialisasi nomor urut Parpol peserta pemilu Tahun 2014.
3. Penetapan Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan, dengan tema:
a) Tata cara menghitung alokasi kursi dan pembagian daerah pemilihan;
b) Jumlah kursi di setiap daerah pemilihan;
c) Konsultasi publik rencana penetapan daerah pemilihan;
d) Penambahan jumlah kursi 125 % di DPR Aceh dari yang ditetapkan Undang-undang.
4. Pencalonan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014, dengan tema
sosialisasi antara lain:
a) Tahapan dan jadual pendaftaran pencalonan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD
dan PPWP Tahun 2014;
b) Persyaratan pencalonan dan syarat calon Anggota DPR, DPD, DPRD dan calon Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2014 dan proses penelitian/verifikasi persyaratan calon;
c) Sosialisasi penetapan dan pengumuman DCS dan DCT Anggota DPRK Banda Aceh;
d) Sosialisasi penetapan dan pengumuman pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden;
e) Sosialisasi ketentuan dan mekanisme pengajuan penggantian calon Anggota DPRK;
f) Sosialisasi batasan waktu dan tata cara masukan dan tanggapan masyarakat terhadap
DCS Anggota DPRK Banda Aceh.
g) Sosialisasi Profil, Visi-Misi dan Program Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
Pemilu Tahun 2014;
h) Sosialisasi ketentuan qouta pengajuan caleg perempuan dan penempatannya dalam
nomor urut;
i) Khusus Aceh; mekanisme pengajuan daftar caleg 120 % di setiap daerah pemilihan dan
mekanisme uji baca Al-Qur'an;
5. Kampanye Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan Pemilihan Umum Anggota DPR,
DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014, dengan tema sosialisasi antara lain:
a) Regulasi kampanye;
b) Tahapan dan jadual kampanye;
c) Sanksi dan bentuk larangan kampanye;
d) Ketentuan zonasi alat peraga kampanye dan pembatasannya
e) Pembagian jadual dan lokasi kampanye rapat umum;
f) Jadual laporan dana kampanye, mekanisme audit laporan dana kampanye dan
pengumuman hasil audit laporan dana kampanye berikut sanksi-sanksinya.
6. Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih (Votter Education), sesuai dengan kelompok sasaran.
7. Logistik Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD,
DPRD dan PPWP Tahun 2014 dan pendistribusiannya, antara lain:
a) Tahapan dan jadual logistik.
b) Proses tender pengadaan keperluan logistik yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab KIP Kota Banda Aceh.;
c) Keamanan proses pengadaan dan distribusi logistik.
8. Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP
Tahun 2014, antara lain :
a) Hari pemungutan suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun
2014.
b) Tata cara pelaksanaan rapat pemungutan suara dan penghitungan suara;
c) Tahapan dan jadual rekapitulasi hasil penghitungan suara di KPPS, PPK, KPU
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi.
d) Ketentuan suara sah, rusak, dan tidak sah (tata cara cara mencoblos).
e) Kriteria pemilih yang berhak memilih di TPS.
f) Fasilitasi pemilih kebutuhan khusus dalam pemungutan suara.
g) Simulasi rapat pemungutan suara dan penghitungan suara.
h) Mekanisme pengajuan keberatan terhadap hasil rekapitulasi setiap tingkatan.
9. Penetapan Hasil Pemilu dan Perolehan Jumlah Kursi dan Calon Terpilih.
a) Tata cara penetapan hasil pemilihan anggota DPR, DPRA, DPRK dengan suara
terbanyak.
b) Kewenangan penetapan calon terpilih sesuai tingkatan;
c) Tata cara penetapan perolehan kursi di setiap daerah pemilihan;
d) Sosialisasi nama-nama calon anggota DPRA, DPRK, dan DPD terpilih kepada
masyarakat.
10. Hak dan Kewajiban Warga Negara pasca Pemilu;
11. Materi lain yang dianggap penting dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014.
Kelompok sasaran penerima manfaat sosialisasi Pemilu Tahun 2014 adalah:
a) Masyarakat umum;
b) Komunitas Perempuan;
c) Pengemuka pendapat (tokoh masyarakat, tokoh agama dan seniman);
d) Petani, buruh, pedagang, dan kelompok pekerja lainnya;
e) Pemerintah Daerah, TNI, POLRI;
f) Parpol dan calon Perseorangan;
g) Tim Kampanye Pasangan Calon PPWP di tingkat Kabupaten/Kota
h) Pengawas/Pemantau Pemilu;
i) LSM/Ormas dan OKP; Remaja, Pemuda dan pelajar/mahasiswa (pemilih pemula),
Pemilih dengan kebutuhan khusus;
j) Media massa, elektronik, TV dan Radio;
k) Pemilih dengan kebutuhan khusus;
l) Penyelenggara pemilu di setiap tingkatan;
Salah Seorang Pimpinan Parpol di Kota Banda Aceh
menyampaikan Visi Misi dan Program Partai
dalam Acara Diskusi Publik Partai Politik vs Partai Pemilu Aceh
2. Metode dan Media Sosialisasi
Metode sosialisasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif, dengan
sejumlah kegiatan komunikasi dan mobilisasi massa, antara lain sebagai berikut:
a) Komunikasi tatap muka; yaitu pertemuan dengan bentuk diskusi, seminar, workshop, rapat
kerja, visit school, pertemuan dengan kelompok minoritas, ceramah/penyuluhan dan
simulasi;
Prof. DR. H. Rusydi Ali Muhammad, SH, M.Hum Para Peserta Diskusi Publikdidampingi Drs. H. Ibnu Sa'dan, M.Pd Peran Pemuka Keagamaan Dalam Pemilu 2014memberikan materi acara Diskusi Publik foto bersama dengan Pemateri danPeran Pemuka Keagamaan Dalam Pemilu 2014 Komisioner KIP Kota Banda Acehyang diselenggarakan KIP Kota Banda Aceh
Seminar Sehari Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu yang diselenggarakan oleh KIP Kota Banda Aceh
Ketua KIP Kota Banda Aceh bersama Pemateri lainnya memberikan materi Penguatan Kapasitas Politik Perempuan yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Provinsi Aceh
b) Komunikasi media massa; yaitu penyampaian informasi dimedia massa cetak maupun
elektronik melalui tulisan release berita, gambar, suara maupun audio visual.
c) Mobilisasi sosial; ajakan peran serta seluruh komponen masyarakat baik ormas, ormas
keagamaan, masyarakat adat, LSM, media, Perguruan Tinggi, Pemerintah maupun Parpol,
untuk ikut serta dalam mensosialisasikan pentinganya partisipasi dalam Pemilu.
Rincian pelaksanaan kegiatan optimalisasi program sosialisasi Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD dan PPWP Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh KIP Kota Banda Aceh,
sebagai berikut:
1. Sosialiasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemilu dan Pemilukada: Training of
Trainer (TOT) kepada Guru SMU Mata Pelajaran PPKN Se-Kota Banda Aceh. Tanggal, 15
Oktober 2012 di Hotel Permata Hati. Pemateri: Aidil Azhari, SH., Mahfudh, ST., MP. dan
Munawar Syah, MA.
2. Sosialisasi PKPU 7 Tahun 2012 tentang Tahapan dan Jadual Pemilu Anggota DPR, DPD,
DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dan PKPU 18 Tahun 2012 tentang Tata
Cara Verifikasi Faktual Parpol Calon Peserta Pemilu Tahun 2014. Tanggal, 6 Desember 2012
di Balai Praja Pemerintah Kota Banda Aceh.
3. Sosialisasi PKPU 5 Tahun 2013 Tentang Tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan
Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
Dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 dan Konsultasi Publik Penataan dan Penetapan
Daerah Pemilihan Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh 2014 kepada Pimpinan Parpol.
Tanggal, 29 Februari 2013 di Balai Praja Pemkot Banda Aceh. Pemateri: Aidil Azhary, SH.,
Mahfudh, ST.,MP.
4. Sosialisasi PKPU 7 Tahun 2013 Program, Tahapan, Jadual dan Kegiatan Pemilu Legislatif
2014 kepada Pimpinan Parpol Se-Kota Banda Aceh. Tanggal, 23 Maret 2013 di Balai Praja
Pemko Banda Aceh. Pemateri: Aidil Azhary, SH., Munawar Syah, MA.
5. Jalan Sehat menuju Pemilu Jujur dan Adil. Tanggal, 7 April 2013, diikuti oleh PPK, PPS, kader
dan caleg Parpol, SKPD Kota Banda Aceh dan masyarakat umum.
6. Sosialisasi dan Bimtek Tahapan Pemilu Legislatif Tahun 2014 kepada PPK se- Kota Banda
Aceh. Tanggal, 25 April 2013 di Hotel Sultan. Pemateri: Komisioner KIP Kota Banda Aceh.
7. PKPU: 13 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas PKPU: 8 Tahun 2013 Tentang Pencalonan
Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota kepada PPK se-Kota Banda Aceh.
Tanggal, 1 s/d 2 Juni 2013 di Hotel Permata Hati. Pemateri: Komisioner KIP Kota Banda
Aceh.
8. Sosialisasi dan Bimtek Peraturan dan Aplikasi Pendaftaran Pemilih kepada Ketua PPK dan
PPS Se-Kota Banda Aceh. Tanggal, 17 Juni 2013 di Hotel Permata Hati. Pemateri: Aidil
Azhary, SH.
9. Seminar Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu di Kota Banda Aceh. Peserta:
Tokoh Masyarakat, Parpol, Mahasiswa, OKP dan Ormas, Komunitas Perempuan, Imum
Mukim, Pemkot Banda Aceh. Tanggal, 29 Juni 2013 di Hotel Oasis Banda Aceh. Pemateri:
Teuku Ardiansyah (Kata Hati Institut) “Pemilu Tahun 2014 dan Prospek Penguatan
Demokrasi di Aceh”, Syarifuddin Hasyim, SH, M.Hum (Dekan Fisipol Unsyiah) “Peran Parpol
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Tahun 2014”, Aidil Azhary, SH (Ketua KIP
Kota Banda Aceh) “Menuju Pemilu Tahun 2014, Tahapan dan Pelaksanaannya di Kota Banda
Aceh”, Munawar Syah, MA (Divisi Sosialisasi) “Strategi KIP Kota Banda Aceh dalam
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Tahun 2014”.
10. Sosialisasi PKPU 15 Tahun Pedoman Kampanye Petunjuk Teknis Penetapan Zona atau
Wilayah Pemasangan Alat Peraga Kampanye Luar Ruang kepada Pimpinan Parpol,
Panwaslu. Tanggal, 5 Oktober 2013 di Aula Lantai II Pemkot Banda Aceh. Pemateri:
Munawar Syah, MA. (Ketua KIP Kota Banda Aceh), Drs. M.Dahlan (Pokja Kampanye).
11. Sosialisasi Peraturan KPU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana
Kampanye Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 kepada Pimpinan
Parpol, Bapilu Parpol, Bendahara Parpol, Staff Helpdesk KIP Kota Banda Aceh. Tanggal, 9
November 2013 di Hotel Sultan. Pemateri: Munawar Syah, MA (Ketua KIP Kota Banda Aceh),
M. Rizal (IAI Wilayah Aceh), Alfian (Ketua Badan Pekerja Masyarakat Transparansi Aceh
/MaTA).
12. Diskusi Publik Harapan Politik Perempuan dan Meningkatkan Peluang Keterpilihan Calon
Legislatif Perempuan dalam Pemilu Tahun 2014 kepada Caleg Perempuan, Perwakilan
Perempuan dari Ormas/OKP. Tanggal, 23 November 2013 di Paviliun Seulawah Banda
Aceh. Pemateri Syarifah Rahmatillah (MISPI Aceh) Nursiti, SH, MH. (Balai Syura Ureung
Inong Aceh), Raihal Fajri (Kata Hati Institut), Munawar Syah, MA. (Ketua KIP Kota Banda
Aceh).
13. Diskusi Publik Membangun Relasi dan Peran Pemuka Keagamaan dalam Mengsukseskan
Penyelenggaraan Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh. Peserta: Pemuka Keagamaan, Tokoh
Lintas Agama, Kepala KUA se-Kota Banda Aceh. Tanggal, 30 November 2013 di Hotel Sultan.
Pemateri: Prof. Dr. H. Rusjdi Ali Muhammad, SH, M.Hum (Direktur Pascasarjana UIN Ar-
Raniry) “Terma Politik Dalam Kajian Keagamaan”, Drs. H. Ibnu Sa'dan, M. Pd (Kepala
Kanmenag Aceh) “Membangun Relasi dan Peran Pemuka Agama dalam Pemilu 2014”.
14. Fasilitasi Pendidikan Pemilih Pemilu dan Forum Temu Warga Se-Kota Banda Aceh.Peserta:
Mukim se-Kota Banda Aceh, Geusyik Se-Kota Banda Aceh, Anggota Relawan Demokrasi,
Ketua PPK se-Kota Banda Aceh. Tanggal, 6 Desember 2013 di Hotel Sultan. Pemateri: Nyak
Arief Fadillah Syah (Mantan Ketua Panwaslu Aceh) “Pentingnya Demokrasi dan Partisipasi
Pemilu”, Ilham Saputra (Mantan Wakil Ketua KIP Aceh) “Tahapan Pemilu yang Strategis”.
15. Sosialisasi Modul dan Alat Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemilu Tahun 2014 kepada
Relawan Demokrasi dan Staf KIP Kota Banda Aceh. Tanggal, 7 Desember 2013/Hotel Sultan.
Pemateri: Indra Milwady, S.Sos (Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu).
16. Sosialisasi dan Penyuluhan Pendidikan Pemilih Pemula Pelajar SMU Se-Kota Banda Aceh,
Kerjasama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Aceh. Tanggal, 7 Desember 2013 di Aula
Lt.I Masjid Taqwa Muhammadiyah Aceh. Pemateri: Munawar Syah, MA. (Ketua KIP Kota
Banda Aceh, Adi Saleh (Ketua IPM Propinsi Aceh).
17. Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemula Mahasiswa utusan Komisariat HMI dan BEM
IAIN/Unsyiah, Kerjasama dengan HMI Cab. Banda Aceh. Tanggal, 14 Desember 2013/Aula
HMI Cab Banda Aceh Pemateri: Aidil Azhary (Divisi Hukum KIP Kota Banda Aceh), Effendi
Hasan (Akademisi Unsyiah), Polresta Banda Aceh.
18. Diskusi Publik Parpol vs Parpol Pemilu. Tanggal, 9 Desember 2013/Hotel Sultan. Peserta:
Pimpinan Parpol, Pemuda dan Mahasiswa, Tokoh Masyarakat dan Geusyik, Ormas dan OKP
Perempuan. Fasilitator: Adi Warsidi (Wartawan Tempo). Narasumber: Pimpinan Parpol
“Pemaparan visi dan misi Parpol”, Pemateri: Saifuddin Bantasyam, SH, M.Hum (Akademisi)
“Penguatan Lembaga DPRD, Optimalisasi Fungsi Parpol dan Artikulasi Kepentingan
Kelompok-kelompok di luar Parpol dalam Program Parpol”, Ilham Saputra, S.Sos (Mantan
Wakil Ketua KIP Banda Aceh) “Parpol dan Pendidikan Politik”.
19. Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara KIP Kota Banda Aceh. Tanggal, 26 Maret
2014 di GOR KONI Aceh.
20. Deklarasi Pemilu Damai Berintegritas dan Penandatanganan Ikrar Peserta Pemilu
Mewujudkan Pemilu Berintegritas di Kota Banda Aceh serta Tausyiah Pemilu Damai.
Tanggal, 24 Februari 2014 di Taman Sari Kota Banda Aceh. Peserta: Partai Politik, Muspida
Kota Banda Aceh, Muspika Se-Kota Banda Aceh, Kapolsek, Koramil, PPK, PPS, Satpol
PP/WH, Panwaslu, Panwascam, Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat. Ekspos: Dandim 0101
BS dan Kapolresta “Menjaga Keamanan, Perdamaian dan Ketertiban Umum Pemilu 2014”,
Ketua KIP Kota Banda Aceh “Pemilu 2014; Mengawal Demokrasi dan Mencerdaskan
Pemilih”, dan ekspos Walikota Banda Aceh “Pentingnya Menjaga Pemilu Damai”. Tausyiah
Pemilu Damai oleh Tgk. Fahruddin Lahmudin.
21. Sosialisasi PKPU 26 Tahun 2013 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 kepada Pimpinan Parpol. Tanggal, 26 Februari
2014/Hotel Sultan. Pemateri: Indra Milwady, S.Sos (Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu).
22. Jalan Sehat Menuju Pemilu Jujur dan Adil. Tanggal, 9 Maret 2014 diikuti oleh Parpol, PPK,
PPS dan warga Kota Banda Aceh.
23. Kirab Karnaval & Apel Siaga Ikrar Penyelenggara Pemilu Berintegritas di Kota Banda Aceh.
Tanggal, 15 Maret 2014 di Lapangan Blang Padang. Peserta: PPK, PPS, KPPS, Pimpinan
Parpol, Muspida Kota Banda Aceh, Muspika Se-Kota Banda Aceh.
24. Meet Constituens: Partai Politik Bicara Persoalan Kota Banda Aceh. Peserta: Tokoh Pemuda,
Tokoh Masyarakat, Perwakilan Kelompok Keagamaan, Komunitas Perempuan, Pelajar,
Mahasiswa, Kelompok Marjinal Dan Disabilitas. Tanggal, 6 April 2014/Aula Pemko Banda
Aceh. Narasumber: Pimpinan Parpol di Kota Banda Aceh.
25. Apel Akbar Gerakan Nasional “Sehari Menjadi Pembina Upacara” kepada 1500 Pelajar
SMU/SMK/MA Se-Kota Banda Aceh. Tanggal, 7 April 2014/Lapangan Blang Padang.
Pembina upacara: Munawar Syah, MA (Ketua KIP Kota Banda Aceh). Dihadiri oleh Walikota,
Panwaslu, Dinas Pendidikan, Kemenag, Kepala Sekolah.
26. Sosialisasi Keliling Gampong Hari Pemungutan Suara dan Ajakan Menggunakan Hak Pilih
bekerjasama Dishubkominfo Kota Banda Aceh. Tanggal, 7- 8 April 2014/ 90 Gampong/Desa
dan seputaran Kota Banda Aceh.
27. Sosialisasi PKPU Nomor 4 Tahun 2014 PKPU Nomor 9 Tahun 2014 Tahapan dan
Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan PPK, Tim
Kampanye Pasangan Calon dan Pemangku Kepentingan Lainnya. Tanggal, 4 Mei
2014/Grand Nanggroe Hotel. Pemateri: Munawar Syah (Ketua KIP Kota Banda Aceh), Aidil
Azhary, SH (Pokja Pemutakhiran Data Pemilih)
28. Sosialisasi PKPU Nomor 19 Tahun 2014 Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilpres
kepada Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Tanggal,
4 Juli 2014/Hotel Oasis. Pemateri: Munawar Syah, MA (Ketua KIP Kota Banda Aceh), Indra
Milwady, S.Sos (Pokja Tungsura).
29. Diskusi Publik Membedah Visi Misi dan Program Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden Pemilu Tahun 2014. Tanggal, 5 Juli 2014/Oasis Hotel. Narasumber: Ketua Tim
Kampanye Pasangan Calon di Kota Banda Aceh.
30. Sosialisasi dan Bimtek Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden kepada PPK dan PPS. Tanggal, 30 Juni sd 1 Juli 2014/Asrama Haji Banda Aceh.
Pemateri: Munawar Syah, MA (Ketua KIP Kota Banda Aceh), Indra Milwady, S.Sos (Pokja
Tungsura), Ranisah, SE (Pokja Logistik).
Disamping mengencarkan kegiatan sosialisasi secara kelembagaan, KIP Kota Banda Aceh
turut berpartisipasi sebagai pemateri dalam sejumlah kegiatan penguatan kapasitas caleg, dialog
dan diskusi, sosialisasi dan pelatihan kepemiluan yang dilaksanakan oleh stake holder dan Parpol,
antara lain:1. FGD Penguatan Kapasitas dan Keterpilihan Caleg Perempuan
Pelaksana : Balai Syura Ureung Inong Aceh.
Tempat : Hotel Lading Banda Aceh.
Peserta : Caleg perempuan DPRK Banda Aceh.
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA.
(Materi: Zyper System Pencalonan Anggota Legislatif Pemilu 2014)2. Pembekalan dan Penguatan Caleg Perempuan Pileg 2014.
Pelaksana : USAID
Tempat : Hermes Palace Hotel
Peserta : Caleg perempuan DPR, DPD, DPRA, DPRK Se-Aceh
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Materi: Affirmatif Gender dan Keberpihakkan Regulasi Pemilu Terhadap Keterpilihan Caleg Perempuan).
3. Candidate Meet Constituen
Pelaksana : LP2M Pusat Studi Gender Dan Anak UIN Ar-Raniry
Tempat : Aula PKBI, Banda Aceh, 9 -11 November 2013Peserta : Caleg Perempuan dan Mahasiswa UIN Ar-Raniry
Pemateri KIP : Aidil Azhary, SH dan Munawar Syah, MA
(Materi: Affirmatif Gender dan Keberpihakkan Regulasi Pemilu Terhadap
Keterpilihan Caleg Perempuan).
4. Pelatihan Tindak Pidana Pemilu Tahun 2014 dan Perizinan Kampanye
Pelaksana : Polresta Banda AcehTempat : Aula Polresta Banda Aceh, 17 Februari 2014
Peserta : Perwira Polresta dan Kapolsek
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Materi: Penegakkan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pemilu)
5. Pembekalan Linmas Se-Kota Banda Aceh
Pelaksana : Kesbangpol Linmas Banda Aceh Tempat : Hotel Rajawali
Peserta : Anggota Linmas
Pemateri KIP : Ketua dan Anggota KIP Kota Banda Aceh
(Materi: Perkembangan Tahapan Pemilu Legislatif Tahun 2014)
6. Sosialisasi Kesiapan Penyelenggara Pemilu Legislatif Tahun 2014
Pelaksana : Kesbangpol Linmas Propinsi Aceh Tempat : Aula Kesbangpol Linmas Aceh
Peserta : Kesbangpol Kab/Kota Se-Aceh, BEM Se-Aceh
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Materi: Perkembangan Tahapan Pemilu Legislatif Tahun 2014)
7. Pembekalan dan Penguatan Caleg Perempuan Pileg 2014
Pelaksana : Kesbangpol Linmas Propinsi Aceh Tempat : Aula PMI Banda Aceh
Peserta : Caleg DPR RI, DPD, DPRA, dan DPRK
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Materi: Affirmatif Gender dan Keberpihakkan Regulasi Pemilu Terhadap
Keterpilihan Caleg Perempuan).
8. Sosialisasi Pemilu dan Pendidikan Pemilih Bagi BEM UIN dan Unsyiah Pelaksana : Kesbangpol Linmas Propinsi Aceh
Tempat : Aula Kesbangpol Linmas Aceh
Peserta : Kesbangpol Kab/Kota Se-Aceh dan BEM Se-Aceh
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Materi: Pemilih Cerdas Pemilu Berkualitas)
9. Sosialisasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pileg 2014Pelaksana
Tempat
Peserta
Pemateri KIP
Panwaslu Banda Aceh
Hotel Aceh Barat, 7 April 2014
Panwascam Se-Kota Banda Aceh
Munawar Syah, MA dan Indra Milwady, S.Sos
(Petunjuk Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Legislatif
Tahun 2014)
10. Pembekalan Caleg PPP
Pelaksana : DPW PPP Aceh
Tempat : Hermes Hotel, Maret 2014Peserta : Caleg PPP DPR RI, DPRA dan DPRK Banda Aceh
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Pedoman Kampanye, Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu
Legislatif 2014)
11. Pembekalan Caleg Partai Golkar
Pelaksana : DPD II Partai Golkar Banda AcehTempat : Hotel Permata Hati, Maret 2014
Peserta : Caleg PPP DPRA dan DPRK Banda Aceh
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Pedoman Kampanye, Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu
Legislatif 2014)
12. Pembekalan Saksi PANPelaksana : DPD PAN Banda Aceh
Tempat : Aula Museum Aceh, 4 s/d 5 April 2014
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA
(Tugas dan Kewajiban Saksi dalam Pemungutan Penghitungan Suara)
13. Pembekalan Saksi Partai Nasdem
Pelaksana : DPD Nasdem Banda Aceh Tempat : Geduang PMI Aceh, 6 April 2014
Pemateri KIP : Indra Milwady, S.Sos
(Tugas dan Kewajiban Saksi dalam Pemungutan Penghitungan Suara)
14. Pembekalan Saksi Partai Nasional Aceh (PNA)
Pelaksana : PNA Banda Aceh
Tempat : Kantor DPW PNA Aceh, 30 Maret s/d 3 April 2014Pemateri KIP : Munawar Syah, MA, Aidil Azhary, SH, Indra Milwady, S.Sos (Tugas dan
Kewajiban Saksi dalam Pemungutan Penghitungan Suara)
15. Pembekalan Saksi Partai Golkar
Pelaksana : DPD Golkar Banda Aceh
Tempat : Kantor DPD Golkar Banda Aceh 5 s/d 6 April 2014
Pemateri KIP : Munawar Syah, MA(Tugas dan Kewajiban Saksi dalam Pemungutan Penghitungan Suara)
Sosialisasi Pemilu 2014 juga secara massif dilaksanakan oleh KIP Kota Banda Aceh dalam
bentuk penerbitan bulletin, website, talk show dan iklan pemilu di radio dan televisi, sebagai
berikut:
1. Aktivasi Blog dan Website KIP selama tahapan Pemilu 2014.
2. Iklan PSA tentang tahapan pendaftaran pemilih, kampanye dan pemungutan suara
sejumlah 3.976 spot pada 12 Stasiun Radio.
3. Iklan PSA Tata cara Pemungutan Suara dan Ajakan Menggunakan hak Pilih 9 April 2014
sejumlah 48 spot (60 detik/spot) pada TVRI Aceh dan Aceh TV.
4. Talkshow Kampanye dan Persiapan Pemungutan Suara di Aceh TV, 4 April 2014.
Narasumber: Ketua KIP Kota Banda Aceh dan Ketua Panwaslu Banda Aceh.
5. Talkshow Masa Tenang Kampanye dan Pelanggaran Pemilu di Radio Serambi FM, 5 April
2014. Narasumber: Ketua KIP Kota Banda Aceh dan Ketua Panwaslu Banda Aceh.
6. Talkshow Urgensi Partisipasi Pemilih Pemula dalam Pemilu 2014 di Radio PMI, 5 April
2014. Narasumber: Indra Milwady (Divisi Teknis Pemilu)
7. Penerbitan Bulletin Banda Aceh Election Pemilu 2014 sejumlah 4 Edisi kerjasama KIP Kota
Banda Aceh dengan Konsultan Media Aksara Sketsa Komunika.
KIP Kota Banda Aceh menggelar gerak jalan bertema “Jalan Sehat Menuju Pemilu Jujur dan Adil”, Minggu (7/4/2013). Dilepas secara resmi oleh Walikota Banda Aceh Ir. Mawardy Nurdin dan diikuti sekitar 610 peserta dari instansi/badan/dinas di Pemko Banda Aceh, KIP Kota Banda Aceh, PPK, dan Parpol Peserta Pemilu 2014.
Selain sosialisasi dengan metode komunikasi tatap muka dan mobilisasi sosial, KIP Kota
Banda Aceh juga melakukan sosialisasi penyelenggaraan tahapan pemilu secara massif dengan
penyebaran media alat peraga sosialisasi kepada masyarakat berbagai segmen.15 Alat peraga
sosialisasi Pemilu 2014 yang diproduksi oleh KIP Kota Banda Aceh tersebut beragam, mulai dari
bolpoint, handuk, gantungan kunci, spanduk, sticker, banner dan baliho. 16
3. Penyebaran Informasi Pemilu Tahun 2 0 1 4 Melalui Website dan Bulletin Banda Aceh
Election
Perkembangan teknologi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
memberikan kemudahan akses informasi dengan menggunakan internet melalui media website.
15Lampiran 12: Data Alat Peraga Sosialisasi Pemilu 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh.16 Lampiran 13: Contoh Alat Peraga Sosialisasi Pemilu LegislatifTahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh.
KIP Kota Banda Aceh menggelar gerak jalan II bertema “Jalan Sehat Menuju Pemilu Jujur dan Adil”, Minggu (9/3/2014). Dilepas secara resmi oleh Plt. Walikota Banda Aceh H. Illiza Sa'duddin Djamal diikuti sekitar 3000 peserta dari instansi/badan/ dinas di Pemko Banda Aceh, KIP Kota Banda Aceh, PPK, PPS, Parpol, dan Warga Kota.
Dengan keberadaan website, maka informasi dapat ditayangkan kapanpun dan dapat diakses oleh
masyarakat dimanapun. Suatu lembaga sangat membutuhkan website resmi dalam rangka
memberikan informasi kepada masyarakat terkait program dan capaian dari pelaksanaan
kewajiban dan tugas-tugas kelembagaan tersebut.
Dalam pengelolaan informasi, KIP Kota Banda Aceh telah membangun layanan informasi
daring/online melalui domain www.kip.bandaacehkota.go.id. Situs ini adalah website resmi KIP
Kota Banda Aceh yang menyajikan informasi kegiatan Pemilu 2014 yang telah, sedang dan akan
berlangsung. Untuk mendukung layanan ini, KIP Kota Banda Aceh mendesain ulang tampilan
website yang lebih menarik melalui kerjasama dengan Aceh Master Web. KIP Kota Banda Aceh
menyadari benar akan kewajiban sosialisasi dan penyampaian informasi tahapan, jadual dan
kegiatan pemilu kepada para pemilih dari berbagai jenjang umur, beragam latar belakang
pengetahuan, dan berbagai varian kelompok dan komunitas, karena masyarakat membutuhkan
informasi, seperti pengumuman DPS, DPT, DCS, DCT, profil calon, dan dana kampanye Parpol serta
Peningkatan Kompentesi SDM dan Pelatihan Manajemen Media Center Kepada Staf KIP Kota Banda Aceh
hasil dari pemilu itu sendiri.
Kehadiran website juga dapat menjadi rujukan bagi media dan jurnalis dalam
mendapatkan informasi terkait pelaksanaan pemilu sehingga nantinya dapat disebarkan secara
lebih luas kepada masyarakat. Intinya, website menjadi salah satu pintu utama penyelenggara
pemilu dalam menyampaikan inform asi-inform asi terkait persiapan, pelaksanaan dan
p e n y e le sa ia n se lu ru h ta h a p a n p em ilu . KIP Kota Banda A ceh m ela lu i w e b site
http://kip.bandaacehkota.go.id/ selain bertujuan untuk menyampaikan informasi seputar
perkembangan pemilu, juga dalam rangka keterbukaan informasi publik. Website resmi KIP Kota
Banda Aceh ini dikelola oleh Tim Pengelola Media Centre dengan menugaskan 2 (dua) orang Staf
Bagian Hukum dan Hubungan Partisipasi Masyarakat sebagai operator website,17 dan merekrut 2
(dua) orang tenaga outsourcing dari kalangan profesional (pers/media massa) sebagai Konsultan
Media Center dan Website.18
Proses penyajian informasi dilakukan dengan menyediakan konten-konten pilihan yang
dapat menarik masyarakat untuk mengunjungi situs resmi KIP Kota Banda Aceh. Dua orang tenaga
outsorcing yang direkrut oleh KIP Kota Banda Aceh selain sebagai konsultan media centre dan
website juga bertugas melakukan peliputan, penayangan dan pengelolaan informasi serta
pemberitaan seputar penyelenggaraan pemilu di Kota Banda Aceh. Informasi terkait pelaksanaan
pemilu dikelola menjadi berita yang penting diketahui masyarakat. Tenaga profesional yang
berlatar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang komunikasi dan jurnalistik ini
memperbaharui informasi tersebut untuk dapat ditayangkan dan disajikan kepada masyarakat
melalui website KIP Kota Banda Aceh. Selain mengelola konten dan isi website, tenaga outsourcing
ini juga bertugas mengelola gangguan website. Informasi yang disajikan lewat laman website resmi
KIP Kota Banda Aceh ini diperbaiki dalam waktu 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu selama
pelaksanaan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD,
DPRD dan PPWP Tahun 2014.
Website resmi KIP Kota Banda Aceh terdiri dari empat kanal yang memiliki sub-sub kanal
masing-masing. Di antaranya adalah beranda yang merupakan tampilan muka halaman website
yang berisi konten dan informasi yang penting untuk ditampilkan seperti berita dan kegiatan. Pada
beranda ini juga terdapat beberapa pesan layanan masyarakat berisi ajakan untuk memberikan
suara pada pemilu. Dalam tampilan beranda ini juga terdapat pojok khusus yang menyajikan iklan
video sosialisasi dan tata cara pencoblosan yang juga ditayangkan sebgai iklan di beberapa televisi
lokal. Pada bagian bawah halaman beranda ini juga terdapat sejumlah kontak dan website resmi
KPU, KIP Aceh dan KIP Kabupaten/Kota lainnya Selain itu, juga mencantumkan link website lainnya
yang memuat informasi terkait pemilu yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat.
Bagian kanal profile memiliki sejumlah kanal yang dapat diakses oleh masyarakat terkait
sejarah KIP Kota Banda Aceh, sejarah pemilu di Indonesia, profil komisioner, informasi terkait
17Lampiran 14: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor 17.a/Tahun 2 0 1 4
18 Lampiran 15: Surat Perjanjian Kerja Tenaga Outsourcing/Tenaga Administrasi Pengelolaan Sistem Informasi Logistik KPU Kota Banda Aceh TA. 2 0 1 4 N om or: P eg .800 /S P K /01/K P U -B N A /III/2014 , P eg .800/S P K /02/K P U - BN A/III/2014, Peg.800/SPK/03/KPU -BN A/III/2014 dan Nomor: Peg.800/SPK/04/KPU-BNA/III/2014.
struktur Sekretariat KIP Kota Banda Aceh dan informasi alamat dan kontak KIP Kota Banda Aceh.
Kanal ini lebih untuk memperkenalkan kepada publik informasi terkait profil kelembagaan KIP
Kota Banda Aceh dan memberikan pengetahuan umum kepada masyarakat terkait sejarah
pelaksanaan Pemilu di Indonesia dan di Kota Banda Aceh secara khusus. Kanal profile ini sekaligus
sebagai penanda bahwa laman website ini merupakan saluran informasi resmi dari KIP Kota Banda
Aceh.
Pada kanal selanjutnya terdapat kanal Informasi yang menjadi andalan bagi website resmi
KIP Kota Banda Aceh dalam menyebarkan informasi terkait pemilu. Pada kanal ini terdapat
sejumlah sub kanal yang berisi berita yang selalu diperbaharui selama 24 jam dan dapat diakses
oleh masyarakat. Selain itu juga terdapat sub kanal informasi pemilu dan jadwal kegiatan. Untuk
memudahkan masyarakat mendapatkan hasil dan proses perolehan suara yang dapat diakses
langsung oleh masyarakat, di kanal ini juga terdapat sub kanal khusus yang memuat hasil
rekapitulasi dan penghitungan suara. Kanal ini menjadi cerminan keterbukaan informasi pemilu di
Kota Banda Aceh. Selain hasil rekapitulasi dan penghitungan suara, di kanal ini terdapat laporan
dana kampanye Partai Politik yang dapat diakses masyarakat dan informasi terkait daftar pemilih
di sub kanal daftar pemilih tetap. Kehadiran website resmi KIP Kota Banda Aceh selama
pelaksanaan Pemilu telah mampu mengisi keberagaman peredaran informasi pemilu di Kota
Banda Aceh dan menjadi sumber referensi bagi jurnalis dalam memperoleh informasi dan kegiatan
pelaksanaan tahapan pemilu yang sedang dan akan berlangsung di Kota Banda Aceh. Berikut ini
tampilan website resmi KIP Kota Banda Aceh:
Profile
d c K x i i 1 1
Inform asi
4 3
Selain website, KIP Kota Banda Aceh juga mengelola sebuah penerbitan berkala, yaitu
buletin “Banda Aceh Election 2014”. Bulletin ini menjadi salah satu wahana informasi strategis yang
dimiliki oleh KIP Kota Banda Aceh yang merupakan kelanjutan penerbitan bulletin sebelumnya
pada Pemilu Legislatif Tahun 2009 dan Pemilukada Tahun 2012. Bulletin ini didistribusikan kepada
pemangku kepentingan di Kota Banda Aceh, seperti: Pemko Banda Aceh, DPRK Banda Aceh,
Polresta Banda Aceh, Kodim BS 01/01, Parpol, Camat, PPK, dan PPS dan masyarakat luas. Buletin ini
terbit berkala empat edisi, yaitu: Edisi Pertama Maret-April 2014, Edisi Kedua Mei-Juni 2014, Edisi
Ketiga Juli-Agustus 2014, dan Edisi Empat September-Oktober 2014. Untuk penerbitan buletin ini,
KIP Kota Banda Aceh bekerja sama dengan konsultan media PT. Aksara Sketsa Komunika yang
berperan pada desain dan percetakan.
Bulletin
Edisi Pertama
Komi si l/xjep«nOon Po-trvlihanKota Banda Aceh
C £ J
&
Tuntaskan Hasil Pem ilu Legislatif 2014
Info KIP•OP b n d j Ac eft Tunutlu n
Kavnpwnqfran M jp H u b ti f u m
Hasil Rapat Plenon«v< rapal pteno tr»buk* Kon+u Indnwfldcn CK1P1•and* Ac**
6 Wawancara tnIndra M ilw ady S.Sos
Bulletin
Edisi Keempat
Komisi Independen PemilihanKota B anda A c e h
Edrvi O M ob«t 2 0 1 4
A N G G O T A ^ » W i'J D P R K B A N D A D IL A N T IK
Info KIPKIP Banda Aceh Terim a Hasil Perhitungan Suara
7 Laporan Utarna Inilah Anggota DPRK Banda Aceh
Kegiatan IIPKomisioner KPU Kunjungi Sekretariat KIP Banda Aceh
4. Program Relawan Demokrasi (RELASI)
Peningkatan partisipasi pemilih dalam pemilu menjadi perhatian serius KPU, salah satu
terobosan KPU adalah dengan pencanangan program Relawan Demokrasi (RELASI). Program
Relasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas
pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Program ini melibatkan peran serta masyarakat yang
seluas-luasnya dimana mereka ditempatkan sebagai pelopor demokrasi bagi komunitasnya.
Anggota Relasi menjadi mitra KPU dalam menjalankan agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih
berbasis Kabupaten/Kota.
Program Relasi dicanangkan atas dasar pertimbangan faktual persoalan partisipasi
pemilih yang cenderung menurun pada tiga pemilu terakhir dan pelaksanaan pemilukada di
berbagai daerah juga menunjukkan indikasi tersebut. Tren menurun partisipasi pemilih dalam
pemilu, seperti terlihat pada pemilu 1999 dengan partisipasi 92%, pemilu 2004 turun 84% dan
pemilu 2009 turun lagi 71%. Fakta ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh
penyelenggara pemilu untuk mewujudkan target 75% partisipasi pemilih dalam pemilu 2014.
Inflasi kualitas partisipasi pemilih dalam pemilu juga disebabkan faktanya pemilih kita
terjebak dalam sikap pragmatisme, bahwa tidak semua pemilih datang ke TPS atas idealisme
tertentu tetapi ada yang didasarkan pada kalkulasi untung rugi yang sifatnya material, seperti
mendapatkan uang dan barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari. Karenanya, pemilu 2014
mesti menjadi titik balik, angka partisipasi memilih harus meningkat dan inflasi kualitas memilih
harus dipulihkan bahwa memilih adalah tindakan politik yang mulia. Penyelenggara pemilu
bersama komponen bangsa dan stake holder lainnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk
memastikan titik balik itu terwujud. Program Relasi yang digagas KPU melibatkan kelompok
masyarakat yang berasal dari 5 (lima) segmen pemilih strategis yaitu: pemilih pemula, kelompok
agama, kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok marginal.
Anggota Relasi diharapkan mampu menjadi pionir-pionir di tengah masyarakat
komunitasnya untuk menumbuhkan kembali kesadaran pentingnya pemilu dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara serta dapat menggerakkan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya
dengan penuh kesadaran bijak dan bertanggung jawab sehingga partisipasi pemilih dan kualitas
Pemilu Tahun 2014 dapat lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Singkatnya,
program Relasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemilu, meningkatkan partisipasi
pemilih, meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi, dan membangkitkan
kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan demokrasi.
Dalam Juklak Program Relasi, KPU menegaskan kewajiban dan kewenangan KPU/KIP
Kabupaten Kota dalam pelaksanaan program ini, yaitu:
1. Melakukan rekruitmen anggota Relasi.
2. Memberikan pembekalan anggota Relasi.
3. Mengkoordinir Relasi di setiap segmen.
4. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan Relasi.
5. Membuat laporan bulanan pelaksanaan Program Relasi di wilayahnya.
dan melaporkannya kepada KPU Provinsi.
Rekrutmen Anggota Relasi di Kota Banda Aceh disepakati berdasarkan usulan atau
rekomendasi dari institusi strategis pada setiap komunitas yang tentunya harus memenuhi
persyaratan. Pendaftarannya diumumkan secara terbuka kepada kepada institusi strategis dari
setiap komunitas, meliputi kelompok pemilih pemula, agama, perempuan, penyandang disabilitas
dan kelompok marginal. Jumlah Anggota Relasi yang direkrut sejumlah 25 orang dengan rincian
setiap segmen terdiri dari 5 (lima) orang relawan.19 Kegiatan rekrutmen Anggota Relasi di Kota
Banda Aceh, sebagai berikut:
19
Tabel: 7
Kegiatan Rekrutmen, Pengukuhan dan TOT Relasi di Kota Banda Aceh
No Hari/Tanggal
Deskripsi Keterangan
1.Senin/ 16 Sept 2013
Rapat KIP Kota Banda Aceh tentang Program Relasi di Kota Banda Aceh
TOR, FORM Pendaftaran dan Persyaratan, Daftar Organisasi/Institusi yang akan disurati, Tim Seleksi
2.Senin/11 Nov 2013
Pengiriman SuratPengiriman surat kepada Institusi calon anggota Relasi
3. Senin/18 Nov 2013 Pemanggilan dan Interview Pelaksanaan Interview kepada
peserta
4.Sabtu /30November2013
Pengumuman Hasil Interview Peserta yang Lulus
5 7 Januari 2014
Pengukuhan Anggota Relasi Relawan
6 13 Feb 2014 Bimtek Relasi Relawan
Adapun nama-nama Anggota Relasi di Kota Banda Aceh, sebagai berikut:
Tabel: 8
Nama-nama Relawan Demokrasi (RELASI) Pemilu 2014 Kota Banda Aceh
KelompokMarginal
KelompokPerempuan
Kelompok Pemilih Pemula
KelompokDisabilitas
KelompokKeagamaan
Adianto Rahmi M. Ikhwan T. Rahmat Syahputra Ruwaida
Junaidi Fitriani, S E Dwi Meutia Pertiwi Abdal Ghaffar Ibnu Asrul
Zulkarnaini Hasmiati Zurrahma Adila Z Hendra Kusuma Nis Ramadhan
Magdale na Kamisna, S. Pd Alimuddin M.Ichsan Hendri Saputra
Ira Dwi Hardiyanti
LindaHandayani
Fachrul Radhi Jamilah Mak Arif
Para anggota relawan demokrasi sebelum menjalankan tugas-tugasnya, terlebih
dahulu dikukuhkan pada 7 Januari 2014 oleh Ketua KIP Kota Banda Aceh di Kantor KIP Kota Banda
Aceh, selanjutnya pada 13 Februari 2014 dilaksanakan bimbingan teknis dan pembekalan untuk
memperkuat kompetensi para relawan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam kegiatan pembekalan, para anggota relawan demokrasi Kota Banda Aceh
dibekali masing-masing buku panduan pendidikan pemilih yang telah disusun oleh KIP Kota Banda
Aceh, juga dibekali dengan pemahaman terkait materi pemilu dan demokrasi, tahapan pemilu
legislatif, dan komunikasi efektif. Selanjutnya para relawan menyusun strategi dan agenda kerja,
meliputi: pemetaan kelompok sasaran, identifikasi kebutuhan kelompok sasaran, identifikasi
materi, alat pendukung dan metode sosialisasi yang akan dilakukan kepada kelompok sasaran,
menyusun jadwal kegiatan dan mekanisme penyusunan laporan kegiatan.
Lima segmen yang menjadi obyek kerja relawan demokrasi di Kota Banda Aceh telah
melakukan aktivitas dan kegiatan sosialisasi secara massif kepada kelompok-kelompok
sasarannya. Secara lengkap data kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing Kelompok
Relawan Demokrasi di Kota Banda Aceh dapat dilihat pada halaman lampiran.20
Sosialisasi Surat Suara Pemilu dan Tata Cara Coblos Pemilu 2014 oleh Relawan Demokrasi Segmen Marginal Kepada Etnis Tionghoa di Pasar Peunayong Banda Aceh.
J i 1 I V *» ar 'V. *..•*•
' A l
1 .
. imv '
Kegiatan Sosialisasi Surat Suara Pemilu, Tata Cara Mencoblos dan Ajakan Memilih oleh Relawan Demokrasi Segmen Marginal Kepada Komunitas Pemulung, Nelayan dan Komunitas Abang Becak Motor di Kota Banda Aceh
Kegiatan Diskusi Publik dan Sosialisasi Pemilu oleh Relawan Demokrasi Segmen Pemilih Pemula
1SEHAW iM W Jf T
Ketua KIP Kota Banda Aceh Menjadi Pembina Upacara Gerakan Nasional Sehari Menjadi Pembina Upacara Pelajar SMU-MA Se-Kota Banda Aceh
Sosialisasi Pemilu 2014 dan Tata Cara Mencoblos oleh Relawan Demokrasi Segmen Keagamaan
Kepada Komunitas Umat Beragama di Kota Banda Aceh
5 6
A. Pengelolaan Data dan Informasi Publik
Keterbukaan informasi sebagaimana Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 merupakan
kebutuhan pokok setiap orang dan merupakan ciri penting negara demokrasi. Di samping juga
bahwa keterbukaan informasi publik adalah sarana optimalisasi pengawasan publik terhadap
penyelenggaraan negara dan badan publik lannya. Ketentuan Pasal 7 dan 8 Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 menyatakan bahwa setiap badan publik wajib menyediakan dan menerbitkan
informasi publik kepada pemohon informasi publik sesuai dengan diatur dalam peraturan
Perundang-undangan. Informasi publik adalah informasi terhadap yang dihasilkan, disimpan,
dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Dalam penyelenggaraan pemilu di Kota Banda Aceh, sejumlah data dari proses tahapan
pemilu dan pemilukada serta data yang dihasilkan dari setiap tahapan menjadi kewajiban KIP
untuk menjaga, menyimpan dan mengelolanya secara baik sesuai kaidah-kaidah arsiparis
dokumen negara. Data dan dokumen pemilu tersebut ada yang merupakan informasi yang wajib
diumumkan secara berkala, wajib diumumkan secara serta merta, wajib tersedia setiap saat dan
data Informasi yang dikecualikan. Data informasi kepemiluan yang dikelola dan disimpan oleh KIP
Kota Banda Aceh selama ini terbuka untuk diakses oleh siapapun pengguna informasi publik
dengan mengajukan permohonan resmi serta dilayani secara cepat, tepat waktu, dan sederhana.
Data tersebut mayoritas diperlukan oleh pengguna informasi dari kalangan mahasiswa yang
melakukan penelitian kepemiluan, para pemantau pemilu, peneliti mandiri, Panwaslu, Parpol, tim
kampanye pasangan calon kepala daerah, insan pers dan media massa, stake holder pemilu serta
mitra-mitra kerja KIP Kota Banda Aceh lainnya. Khusus untuk penelitian dan keperluan
pemantauan pemilu, penelitian mandiri dan penelitian mahasiswa, KIP Kota Banda Aceh
mewajibkan pemohon informasi publik tersebut untuk menyampaikan hasil pemantauan dan
penelitiannya kepada KIP Kota Banda Aceh.
KIP Kota Banda Aceh wajib mengumumkan informasi publik secara berkala, meliputi:
1. Peraturan dan Keputusan KPU, KIP Aceh dan KIP Kota Banda Aceh;
2. Kegiatan dan kinerja KPU, KIP Aceh dan KIP Kota Banda Aceh tentang proses dan hasil pemilu;
3. Informasi mengenai laporan keuangan;
4. Informasi lain yang diatur dalam Peraturan dan Keputusan KPU, KIP Aceh dan KIP Kota Banda
Aceh;
Kewajiban menyampaikan informasi publik dilakukan secara berkala paling singkat 6
(enam) bulan sekali dengan cara yang mudah untuk diketahui oleh masyarakat. Tata cara
penyampaian informasi ditentukan oleh Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID) pada
kantor KIP Kota Banda Aceh.21 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi KIP Kota Banda Aceh
wajib mengumumkan secara serta merta atau setiap saat suatu informasi mengenai proses dan
hasil pemilu, meliputi:
21Lampiran 18: Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 11 Tahun 2 0 1 3 tentang Kelompok Kerja Pengembangan Pusat Informasi Pemilu dan Dokumentasi (Penunjang PPID)
1. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaannya tidak termasuk informasi
yang dikecualikan;
2. Hasil Peraturan dan Keputusan KPU, KIP Aceh dan KIP Kota Banda Aceh terkait dengan
pertimbangan:
a. Seluruh kebijakan dan dokumen pendukungnya;
b. Rencana kerja termasuk di dalamnya perkiraan pembiayaan pemilu dan pembiayaan
tahunan KIP Kota Banda Aceh;
c. Perjanjian KIP Kota Banda Aceh dengan pihak ketiga;
d. Informasi dan kebijakan yang disampaikan KIP Kota Banda Aceh dalam pertemuan terbuka
dan umum;
e. Rencana stategis KPU, KIP Aceh dan KIP Kota Banda Aceh;
f. Profil anggota KIP Kota Banda Aceh;
3. Informasi publik yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme
keberatan dan atau penyelesaian sengketa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008.
Setiap tahun, KIP Kota Banda Aceh wajib mengumumkan kepada publik jumlah permintaan
informasi yang diterima, waktu yang diperlukan untuk memenuhi setiap permintaan informasi,
jumlah pemberian dan penolakan dan atau alasan penolakan permintaan informasi. KIP Kota
Banda Aceh berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan, meliputi:
1. Rahasia kesehatan calon dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilu PPWP dan Pemilu
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
2. Daftar nama-nama pendukung calon perseorangan dalam Pemilukada;
3. Pilihan kepada calon dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilu PPWP dan
Pemilukada;
4. Security printing surat suara Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilu PPWP dan
Pemilukada;
5. Berkas dokumen persyaratan pribadi calon dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilu
PPWP dan Pemilukada;
6. Laporan dana kampanye yang belum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dalam Pemilu Anggota
DPR, DPD dan DPRD, Pemilu PPWP, Pemilukada;
7. Masalah proses anggaran KPU dalam DIPA dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilu
PPWP, Pemilukada yang belum final;
Dalam pengelolaan data dan pelayanan informasi publik, KIP Kota Banda Aceh berpedoman
pada azas pelayanan informasi publik, sebagai berikut:
1. Terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik;
2. Informasi yang dikecualikan bersifat ketat, rahasia dan terbatas sesuai dengan azas kepatutan
dan kepentingan umum didasarkan pada konsekuensi yang timbul apabila informasi tersebut
diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup
informasi publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar dari pada membukanya atau
sebaliknya;
3. Dapat diperoleh setiap pemohon informasi publik dengan cepat, tepat waktu, biaya dan
sederhana;
Pelayanan dan penyampaian informasi publik memilik target dan bertujuan:
1. Menjamin hak-hak publik untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan, program dan
proses pengambilan keputusan di lingkungan KIP Kota Banda Aceh;
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan di lingkungan KIP
Kota Banda Aceh;
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pemilu;
4. Mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang transparan, efektif, efisien, akuntabel serta dapat
dipertanggungjawabkan;
5. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan KIP Kota Banda Aceh secara
berkualitas;
E. Logistik Pemilu Tahun 2014
Sesuai dengan ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011
tentang Pemilihan Umum, bahwa Sekretaris Jenderal KPU mempunyai tugas dan berwenang
mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan penyelenggaraan pemilu berdasarkan
norma, standar, prosedur dan kebutuhan, perencanaan anggaran perencanaan pengadaan
sampai dengan perencanaan distribusi perlengkapan penyelenggaraan pemilu. Jumlah alokasi
logistik pemilu yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah pemilih yang dibagi ke dalam TPS
sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan logistik pemilu merupakan kegiatan yang membutuhkan perencanaan
yang terstruktur, penganggaran dan mekanisme pengadaan kelengkapan logistik yang efisien
dan tepat waktu, sistem informasi logistik yang transparan, sistem distribusi yang terpola dan
terukur yang mencakup seluruh kebutuhan logistik pada tahapan pemungutan dan
penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD, dan PPWP Tahun 2014
Pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan di Tempat
Pemungutan Suara diperlukan logistik dalam jumlah besar dengan berbagai macam/jenis
antara Iain: kotak dan bilik suara, surat suara, formulir-formulir, tinta sidik jari, segel, alat
pemberi tanda pemilihan, sampul dan perlengkapan pendukung lainnya. Jumlah alokasi
logistik pemilu yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah pemilih yang dibagi ke dalam TPS
sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
1. Tahapan Persiapan
Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, tahapan persiapan dan distribusi logistik
terutama surat suara adalah isu sensitif yang menjadi pusat pemberitaan. Pemilu sebelumnya
mengajarkan kita bagaimana persoalan perencanaan dan pengadaan logistik pemilu menjadi
masalah hukum bagi KPU pasca pemilu diselenggarakan. Dalam masa persiapan, beberapa agenda
penting dalam kegiatan pengelolaan logistik yang patut diperhatikan, antara lain:
1. Transparansi proses pengadaan logistik dan alat kelengkapan TPS, baik itu yang menjadi
kewenangan KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh maupun KPU/KIP Kabupaten/Kota;
2. Sosialisasi kebutuhan logistik setiap tingkatan penyelenggara pemilu kepada publik, begitu pula
proses tender pencetakannya yang tranparan, pelaksanaan pencetakan tepat waktu dan tingkat
pengamanan serta pendistribusian logistik pemilu;
3. Kegiatan-kegiatan krusial dalam tahapan logistik pada setiap kegiatannya untuk mendapatkan
porsi peliputan media yang maksimal dalam rangka membangun trust penyelenggara pemilu
dan menjadi bagian transparansi dan keterbukaan informasi publik.
Pada masa persiapan, KPU dari tanggal 9 Juni s/d 31 Desember 2013 melakukan kegiatan
Penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian
Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu. KPU menyelenggarakan kegiatan Workshop Implementasi
Manajemen Logistik Pemilu 2014 tanggal 12 s/d 14 Juni 2013. Dalam kegiatan ini dijelaskan
pembagian kewenangan pengadaan jenis logistik, sebagai berikut:
1. Kewenangan KPU
a) Surat Suara
b) Segel
c) Tinta
d) Alat bantu tuna netra
e) Daftar calon dan pasangan calon
f) Keperluan Pemilu LN
2. Kewenangan KPU Propinsi/KIP Aceh
a) Formulir
b) Sampul
c) Kotak Suara
d) Bilik Suara
3. Kewenangan KPU/KIP Kabupaten/Kota
a) Alat kelengkapan TPS
b) Sarana pendukung TPS lainnya, seperti papan Pengumuman, dan lain-lain.
Dengan kewenangan yang telah ditetapkan, maka KIP Kota Banda Aceh hanya melakukan
pengadaan alat kelengkapan TPS dan sarana pendukung TPS lainnya.22 Sedangkan di luar itu hanya
menerima setiap jenis logistik dari KIP Aceh dan KPU sesuai pembagian kewenangan tersebut di
atas. Pengadaan logistik Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 dilakukan pada Tahun
Anggaran 2013 dan untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada Tahun Anggaran 2014. Dalam
rangka pelaksanaan pengelolaan logistik pemilu yang tepat jumlah, tepat alokasi, tepat kualitas,
tepat waktu dan tepat sasaran, KPU menerbitkan SOP Teknis Tahapan Pengelolaan Logistik Pemilu
2014 sebagaimana Surat Setjen KPU Nomor 1256/SJ/X/2013 Tanggal 10 Oktober 2013.
22Lampiran 19: Pengadaan Alat Kelengkapan TPS dan Sarana Pendukung TPS Pemilu Tahun 2 0 1 4 di Kota BandaAceh.
Persiapan PPK mendistribusikan logistik Kotak Suara Pemilu Legisaltif 2014 di TPS diawasi oleh staf KIP Banda Aceh
2. Bimbingan Teknis dan Sistem Informasi Logistik (Silog)
KIP Kota Banda Aceh menggelar Bimbingan Teknis Pengelolaan Logistik Pemilu kepada
Anggota KPPS dan PPS pada tanggal 19 s.d 22 Maret 2014 di Hotel Rajawali Kota Banda Aceh.
Kegiatan ini menghadirkan sebanyak 826 peserta yang berlangsung selama 4 (empat) hari, dimana
peserta aktif adalah Ketua KPPS dan 1 (satu) orang anggota KPPS yang membidangi tugas logistik
dan Ketua PPS Se-Kota Banda Aceh sebagai peserta aktif. Karena banyaknya peserta, kegiatan ini
dibagi ke dalam 3 (tiga) kelas. Seluruh Komisioner KIP Kota Banda Aceh menjadi narasumber
menyampaikan materi tentang:
1. Jadual Penerimaan Logistik Pemungutan Suara di TPS
2. Alat Kelengkapan Logistik Pemungutan Suara Pemilu di TPS
3. Tata Cara Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS.
Sistem informasi logistik (Silog) merupakan sebuah media yang digunakan KPU RI untuk
menghadirkan informasi dan data logistik secara daring (online) untuk kegiatan Pemilu. Silog telah
digunakan sejak pemilu 2009 yang kembali dioptimalkan KPU pada pemilu 2014. Silog tidak hanya
menjadi media peyusunan rencana kegiatan dan biaya logistik, tapi menjadi sumber informasi bagi
publik yang ingin mendapatkan informasi logistik Pemilu 2014 secara daring dan real time.
Selain itu, Silog juga sering dimanfaatkan Biro Logistik untuk mengirimkan berbagai regulasi
berupa Surat Edaran, Surat Keputusan, dan Peraturan KPU terkait perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan logistik. Dengan demikian, setiap regulasi terbaru dapat diakses dan diketahui dengan
cepat oleh KPU/KIP Provinsi dan Kabupaten/Kota, namun seringkali regulasi terlambat
dikeluarkan oleh KPU RI. Melalui Silog, KPU/KIP Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat menyusun
rencana kegiatan dan biaya logistik Pemilu 2014 secara daring sehingga pada saat yang sama KPU
RI dapat mengetahui secara real time rencana kegiatan dan biaya logistik yang dibutuhkan oleh ke
KPU/KIP Kabupaten/Kota. Beberapa informasi yang di-input ke Silog, antara lain:
1. Jumlah Pemilih
2. Jumlah TPS
3. Rencana Kegiatan dan Biaya Logistik
4. Rencana Biaya Distribusi Logistik
5. Pengadaan Tingkat KPU/KIP Kabupaten/Kota
6. BAST (Berita Acara Serah Terima) Barang Kebutuhan Logistik
Berdasarkan Silog point 1 s.d. 4, KPU merencanakan kegiatan dan biaya pemilu di tingkat
nasional dan berdasarkan poin 4 s/d 5, KPU dapat memantau persiapan KPU/KIP Kabupaten/Kota
menghadapi pemilu. Selanjutnya semua proses ini diakses langsung oleh publik yang sudah
diregistrasi di KPU sebelumnya. Proses penyusunan rencana kegiatan dan biaya logistik dijalankan
oleh 2 (dua) operator, yaitu: operator penyusunan rencana kegiatan Kota Banda Aceh, Syamsul
R iz a l d e n g a n u s e r n a m e k o t a b a n d a a c e h 1 dan A hm ad Y a s ir S a p u tra d en g an
usernamekotabandaaceh2.23 Setiap perkembangan persiapan logistik di KIP Kota Banda Aceh
dilaporkan ke Biro Logistik KPU RI melalui surat elektronik (e-mail), termasuk jika terdapat
kekurangan.
3. Program, Tahapan dan Kegiatan Logistik Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun
2 0 1 4
Berdasarkan PKPU 16 Tahun 2013 Tentang Norma, Standar Kebutuhan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014,
bahwa kegiatan logistik dilaksanakan oleh KPU dan KPU Provinsi/KIP Aceh. Adapun pelaksanaan
kegiatan dan jadual logistik merujuk kepada PKPU 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedelapan
Atas PKPU 7 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 sebagaimana diubah terakhir dengan PKPU
22 Tahun 2014, sebagai berikut:
23 Lampiran 20 : Keputusan KPU Nomor: 12/Kpts/KPU/Tahun 2 0 1 3 Tentang Penunjukan Administrator dan Operator Sistem Informasi Logistik Pemilu.
Tabel: 9
Tahapan, Program dan Jadual Kegiatan Logistik Pemilu Tahun 2014
No Program /K egiatan Jadual Ket8. Logistik
a. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu.
9 Juni s/d 31 D e s2013
oleh KPU
b. Bimbingan teknis1 Juli s/d 31
Des 2013
oleh KPU, KPU Prov dan KPU Kab/Kota
c. Pengadaan dan pengelolaan logistik
1) Logistik Tahun 20132) Logistik Tahun 2014
9 Juni s/d 30 Nov 2013
Setjen KPU, Set KPU Provinsi, dan KPU Kab/Kota
d. Distribusi logistik perlengkapan pemungutan suara:
1) KPU Provinsi1 Feb s/d 31 Maret 2014
dari KPU
2) KPU Kabupaten/Kota1 Feb s/d 31 Maret 2014 dari KPU
3) PPK1 Maret s/d 5 April 2014
dari KPU
4) PPS5 s/d 8 April
2014
5) KPPS8 April
2014
Dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran pengadaan dan distribusi logistik Pemilu Anggota
DPR, DPD, DPRD Tahun 2014, KIP Kota Banda Aceh mengacu pada Surat Edaran KPU Nomor
168/KPU/III/2014 tanggal 18 Maret 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan
Anggaran Pengadaan dan Distribusi Logistik Pemilu 2014.24 Pelipatan surat suara pemilu legislatif
dilaksanakan tanggal 13 s/d 20 Maret 2014 berdasarkan SE KPU Nomor: 146/KPU/III/2014
tanggal 10 Maret 2014 tentang Kegiatan Sortir Surat Suara Pemilu Tahun 2014. Pelaksanaannya di
Kota Banda Aceh sebagai berikut:
Tabel: 10Kegiatan Sortir Surat Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014
Tempat Kegiatan Gedung IT Banda Aceh
Keterangan
Tanggal Kegiatan 13 s.d. 20 Maret 2014 (seminggu)
Waktu Kegiatan _ .. WIB
Jumlah Relawan Sortir dan Lipat Surat Suara 221 orangJumlah Kotak Surat Suara yang Diterima 163 kotakJumlah Surat Suara dalam 1 kotak 1-162 1.000 lembarJumlah Surat Suara dalam 1 kotak 163 398 lembarSetiap ikat Surat Suara Berjumlah 25 lembarSetiap bungkus plastik SS DPR berisi 12 / 300 ikat / lembarSetiap bungkus plastik SS DPD, DPRA, DPRK 10 / 250 ikat / lembar
Saat kegiatan pelipatan dan sortir surat suara Anggota DPR, DPD, DPR Aceh, dan DPRK di
Kota Banda Aceh ditemukan surat suara dalam kondisi rusak dan lebih diterima, sebagai berikut:
1. Surat suara DPR RI lebih sebanyak 27 lembar;
2. Surat suara DPD lebih sebanyak 555 lembar;
3. Surat suara DPR Aceh Dapil 1 lebih sebanyak 187 lembar;
Terhadap kelebihan surat suara di atas, KIP Kota Banda Aceh menyerahkan kepada KIP
Aceh, pada tanggal 7 April 2014. Sedangkan surat suara dari Kabupaten lain, surat suara DPR Kota
Banda Aceh yang rusak dan lebih dilakukan pemusnahan pada tanggal 8 April 2014 dengan
menghadirkan Panwaslu, Kepolisian dan Pemkot Banda Aceh,25 sebagai berikut:
1. Surat suara DPR Aceh 8 sebanyak 27 lembar;
2. Surat suara DPRK Aceh Utara Dapil 5 sebanyak 100 lembar;
3. Surat suara DPRK Banda Aceh Dapil 1 rusak sebanyak 17 lembar, lebih 6 lembar;
4. Surat suara DPRK Banda Aceh Dapil 2 rusak sebanyak 114 lembar, lebih 990 lembar;
5. Surat suara DPRK Banda Aceh Dapil 3 rusak sebanyak 19 lembar;
6. Surat suara DPRK Banda Aceh Dapil 4 rusak sebanyak 39 lembar, lebih 12 lembar;
7. Surat suara DPRK Banda Aceh Dapil 5 rusak sebanyak 48 lembar;
2ALampiran 2 1 : Data Kegiatan Logistik Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh.
Pelaksanaan sortir dan pengesetan formulir dilakukan bersamaan penempelan hologram
pada formulir C1 ukuran folio dan plano.Kegiatan ini untuk memastikan secara teliti bahwa setiap
TPS terdapat 1 (satu) set formulir model C1 ukuran folio dan C1 Plano. Setelah semua kebutuhan
kelengkapan pemungutan suara di TPS dimasukkan dan disegel ke dalam kotak suara, baru di
distribusikan ke sleuth TPS pada tanggal 8 April 2014.
Tabel: 11Kegiatan Pelipatan/Sortir Surat Suara Pemilu Legislatif Tahun 2014
di Kota Banda Aceh
Surat Suara Kebutuhan Baik Rusak LebihDPR 162.405 163.366 29 961DPD 162.405 162.413 j 234^ H 555DPRA Aceh 1 162.405 162.592 84 187DPRK Banda Aceh 1 19.812 19.818 17 6DPRK Banda Aceh 2 31.005 31.995 114 990DPRK Banda Aceh 3 39.788 39.788 19 0DPRK Banda Aceh 4 40.184 40.196 39 12DPRK Banda Aceh 5 31.616 31.581 48 35
V
Mekanisme distribusi logistik dilakukan dengan sistem memusatkan seluruh alat kelengkapan TPS
di Gedung IT Centre dan Aula SMP Negeri 1 Banda Aceh. KIP mempersiapkan 9 mobil dum truk
untuk mengangkut semua kotak suara dan langsung setiap PPK mengkoordinir pendistribusiannya
ke setiap Desa/Gampong dalam wilayah Kecamatan masing-masing dengan pengamanan pihak
Kepolisian Sektor. PPS dan Linmas Desa/Gampong diarahkan untuk mengkoordinir Anggota KPPS
untuk menunggu tibanya alat kelengkapan TPS di Kantor Desa/Gampong dan menghitung kembali
jumlah alat kelengkapan TPS yang diterima dibuktikan tanda terima dari PPK.
Program, tahapan dan kegiatan logistik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
berdasarkan PKPU 4 Tahun 2014, dimana pengadaan dan pendistribusian perlengkapan logistik
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari dan
tanggal pemungutan suara semua, semua kebutuhan perlengkapan logistik telah sampai dan
diterima oleh KPPS. Untuk putaran pertama, tahapan kegiatan dimulai dari tanggal 3 Maret s/d 8
Juli 2014, dan bila ada putaran kedua dari tanggal 22 Juli s/d 8 September 2014. Pelaksanaan
pelipatan surat suara PPWP dari tanggal 30 Juni s/d 1 juli 2014 di Gedung IT Banda Aceh yang
juknis pelaksanaannya berpedoman kepada Surat Edaran KPU Nomor: 280/KPU/VI/2014 Tentang
Kegiatan Sortir Surat Suara PPWP Tahun 2014.
Tabel: 12Kegiatan Sortir Surat Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
di Kota Banda Aceh
Tempat kegiatan Gedung IT Banda AcehTanggal kegiatan 30 Juni s.d. 1Juli 2014Waktu kegiatan 09.00 - 17.00 WIBJumlah relawan sortir dan lipat surat suara 90 orangJumlah surat suara yang diterima 83 kotakJumlah surat suara dalam 1 kotak (kotak 1 -82) 2.000 lembarJumlah surat suara dalam 1 kotak (kotak 83) 398 lembarSetiap ikat surat suara berjumlah 25 lembarSetiap bungkus plastik surat suara 12 / 300 ikat / lembar
Kebutuhan surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Kota Banda Aceh 160.924
lembar, dari kegiatan sortir pelipatan surat suara diketahui bahwa terdapat 162.843 surat suara
yang diterima, dalam kondisi baik 161.758 lembar, rusak 251 lembar, maka terdapat kelebihan 834
lembar surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Kota Banda Aceh yang diserahkan
kepada KIP Aceh pada tanggal 7 Juli 2014. Adapun kegiatan logistik Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014 yang dilaksanakan di Kota Banda Aceh dapat dilihat pada tabel 22.26
Pelaksanaan sortir dan pengesetan formulir Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilakukan
sekaligus dengan penempelan hologram kepada formulir C1 ukuran folio dan ukuran plano. KIP
Kota Banda Aceh dalam kegiatan ini memastikan secara teliti bahwa setiap TPS terdapat 1 (satu) set
formulir model C1 ukuran folio dan C1 ukuran Plano. Setelah semua kebutuhan kelengkapan
pemungutan suara di TPS dimasukkan dan disegel ke dalam Kotak Suara. KIP Kota Banda Aceh
mendistribusikan semua kebutuhan logistik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 8
Juli 2014 (H-1) yang melibatkan seluruh anggota PPK. Kegiatan tersebut mendapat pengawasan
oleh Panwaslu Kota Banda Aceh dan Panwaslu Kecamatan serta pengamanan ketat dari Jajaran
Kepolisian Resort Kota Banda Aceh.
Mekanisme distribusi logistik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 tidak berbeda
sebagaimana yang diterapkan pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Semua kegiatan dan
kelengkapan TPS dipusatkan di Gedung IT Centre. KIP Kota Banda Aceh mempersiapakn 9 mobil
dum truk untuk m engangkut semua kotak suara dan PPK langsung m engkoordinir
pendistribusiannya ke Desa/Gampong dalam wilayah Kecamatan masing-masing dengan
mendapatkan pengamanan Anggota Kepolisian Sektor. PPS di Desa/Gampong diarahkan untuk
mengkoordinir setiap KPPS untuk menunggu tibanya alat kelengkapan TPS di Kantor
Desa/Gampong dan menghitung kembali jumlah alat kelengkapan TPS yang diterima dibuktikan
tanda terima dari PPK. Tim logistik Anggota KIP Kota Banda Aceh melakukan monitoring kegiatan
pembuatan TPS dan distribusi alat kelengkapan TPS PPWP di 413 TPS pada 90 Desa/Gampong
dalam wilayah Kota Banda Aceh.
7 0
BAB III TAHAPAN PENYELENGGARAAN
A. Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu
Tahapan pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu diawali dengan kegiatan pengumuman
dan pengambilan formulir pendaftaran pada tanggal 9 s/d 11 Agustus 2012 di KPU sampai dengan
penyelesaian sengketa tata usaha negara tanggal 12 Januari s/d 15 Maret 2013. Pelaksanaan teknis
kegiatan dalam tahapan ini berpedoman kepada PKPU 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua
Atas PKPU 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, sedangkan untuk
pendaftaran dan verifikasi Partai Politik Lokal merujuk kepada Keputusan KIP Aceh Nomor 1
Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota.
Beberapa istilah dalam tahapan ini sebagai berikut:
1. Partai Politik (Parpol) adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga
negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui
pemilihan umum.
2. Partai Politik Lokal (Parlok) adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga
negara Indonesia yang berdomisili di Aceh secara sukarela atas dasar persamaan kehendak
dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa dan negara
melalui pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)/Dewan Perwakilan
Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK), Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil
Bupati/Walikota dan Wakil Walikota.
3. Peserta pemilu adalah Parpol untuk Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota dan Perseorangan untuk Pemilu Anggota DPD.
4. Parpol peserta pemilu adalah Parpol yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta
pemilu.
5. Parlok peserta pemilu adalah Parlok yang telah memenuhi persyaratan sebagai peserta
pemilu.
6. Pengurus parpol adalah Ketua, Sekretaris, dan Bendahara sesuai tingkatannya atau dengan
sebutan lain sesuai Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Parpol yang
bersangkutan.
7. Pimpinan Parpol adalah Ketua dan Sekretaris Parpol sesuai tingkatannya atau dengan
sebutan lain sesuai Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Parpol yang
bersangkutan.
8. Verifikasi administratif adalah penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti
tertulis untuk memenuhi syarat Parpol menjadi peserta Pemilihan Umum.
9. Verifikasi faktual adalah penelitian dan pencocokan bukti-bukti tertulis dengan objek di
lapangan, berkenaan dengan pemenuhan syarat Parpol menjadi peserta Pemilihan Umum.
Pelaksanaan kegiatan pendaftaran Parpol calon peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD
dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 bertujuan untuk memenuhi ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Perundang-undangan, sebagai berikut:
1. Melaksanakan ketentuan Pasal 8 Ayat (1) Huruf c Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011
Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pasal 4 Ayat (2) Huruf c dan Huruf d serta
Pasal 7, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 17 Undang-undang Nomor 8
Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota;
2. Melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 52/PUU-X/2012 Tanggal 29 Agustus
2012 Tentang Pengujian Pasal 8 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012
Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
3. Melaksanakan Undang-udang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh;
4. Melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor: 20 Tahun 2007 Tentang Partai Politik Lokal
di Aceh;
5. Melaksanakan Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Partai Politik Lokal Peserta
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD,dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014;
6. Melaksanakan PKPU 7 Tahun 2012 Tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014;
7. Melaksanakan PKPU 23 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedelapan Atas PKPU 7 Tahun
2012 Tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 sebagaimana diubah terakhir dengan PKPU
22 Tahun 2014;
8. Melaksanakan PKPU 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai
Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Propinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota;
9. Melaksanakan PKPU 14 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas PKPU 8 Tahun 2012
Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
10.Melaksanakan Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi
dan Penetapan Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan Umum Anggota DPR Aceh, DPR
Kabupaten/Kota Tahun 2014.
1. Persyaratan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2 0 1 4
1.1. Partai Politik Lokal
Persyaratan pendaftaran Partai Politik Lokal (Parlok) peserta pemilu Tahun 2014 dalam
PKPU 8 Tahun 2012 Pasal 31 ditegaskan bahwa:
a. Berkenaan dengan dengan tata cara penelitian dan penetapan Parlok menjadi peserta
Pemilu Anggota DPRA dan DPRK di Aceh berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam UU
Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh dan Peraturan ini;b. Mengenai pendaftaran, verifikasi dan penetapan Parlok menjadi peserta Pemilu Anggota
DPRA dan DPRK diatur dengan peraturan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh
berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan memperhatikan pedoman
dari KPU.
Dalam Undang-undang 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh Pasal 89, 90 dan Qanun
Aceh Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Partai Politik Lokal mengatur ketentuan persyaratan Parlok
mengikuti Pemilu Anggota DPRA dan DPRK, sebagai berikut:
1) Telah disahkan sebagai badan hukum;
2) Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya di 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Kab/Kota
di Aceh;
3) Memiliki pengurus lengkap sekurang-kurangnya di 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
Kecamatan dalam setiap Kab/Kota;
4) Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1/1000 (satu per seribu) dari jumlah penduduk
pada setiap kepengurusan Parlok yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota;
5) Harus mempunyai kantor tetap;
6) Mengajukan nama dan tanda gambar kepada KIP;
7) Menyerahkan nomor rekening dana kampanye Pemilu atas nama Parlok tingkat Propinsi
dan Kabupaten/Kota kepada KIP Aceh;
Syarat keikutsertaan Parlok dalam Pemilu Anggota DPRA dan DPRK harus memenuhi
ketentuan perolehan sekurang-kurangnya 5% (lima persen) jumlah kursi DPRA atau memperoleh
sekurang-kurangnya 5% (lima persen) jumlah kursi DPRK yang tersebar sekurang-kurangnya di %
(setengah) jumlah Kab/Kota di Aceh pada pemilu terakhir. Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun
2009 diikuti oleh 5 (lima) Parlok, yaitu: Partai Rakyat Aceh (PRA), Partai Bersatu Atjeh (PBA), Partai
SIRA (Suara Independen Rakyat Aceh), Partai Daulat Atjeh (PDA) dan Partai Aceh (PA). Dari kelima
Parlok tersebut di atas, hanya Partai Aceh yang memenuhi ketentuan Pasal 89 dan 90 Undang-
undang 11 Tahun 2006 dan Qanun Nomor 3 Tahun 2008, sehingga Partai Aceh (PA) berhak secara
otomtis mengikuti pemilu selanjutnya, sedangkan Parlok lainnya harus melalui proses verifikasi
untuk menjadi peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun 2014.
Terhadap Partai Aceh (PA), KIP Kota Banda Aceh tetap melakukan kegiatan verifikasi
kelengkapan administrasi dan pembaharuan data/arsip, seperti:
1) Perubahan AD-ART dan nomor rekening;
2) Perubahan Struktur Pengurus DPW PA Kota Banda Aceh (SK terbaru);
3) SK Pengurus Partai Aceh tingkat Kecamatan;
4) Memperhatikan 30% keterwakilan perempuan dalam struktur kepengurusan;
5) Perubahan Alamat Kantor DPW PA Kota Banda Aceh dan Dewan Pimpinan Sagoe
(Kecamatan) dalam wilayah Kota Banda Aceh;
Sedangkan Parlok peserta pemilu lainnya sampai batas waktu akhir pendaftaran tidak
mendaftarkan partainya untuk mengikuti Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun 2014, hanya
Partai Damai Aceh (PDA) yang merupakan kelanjutan dari Partai Daulat Atjeh (PDA) mendaftar
sebagai calon peserta Pemilu Tahun 2014 dengan melakukan perubahan nama dan AD-ART dan
Partai Nasional Aceh (PNA) sebagai Parlok baru yang mendaftar di Kantor Wilayah Departemen
Hukum dan HAM Propinsi Aceh untuk disahkan sebagai badan hukumyang mendaftar sebagai
calon peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun 2014.
Dalam rangka pemenuhan persyaratan Parlok sebagai peserta pemilu, KIP Aceh
mengeluarkan Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan
Penetapan Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan Umum Anggota DPRA dan DPRK sebagai teknis
pelaksanaannya. Parlok wajib melampirkan dokumen persyaratan, sebagai berikut:
1) Surat pendaftaran Parlok menjadi calon peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK
ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum Parlok tingkat pusat atau sebutan
lain dan dibubuhi cap/stempel basah;
2) Berita Negara Republik Indonesia yang memuat tanda terdaftar bahwa Parlok tersebut
sebagai badan hukum yang telah dilegalisir oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
3) Keputusan Parlok tentang pengurus tingkat Aceh, Kab/Kota dan Kecamatan;
4) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan Parlok tingkat Aceh berkenaan
kepengurusan di tingkat Aceh sesuai formulir Model F1-Parlok;
5) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan Parlok tingkat Aceh berkenaan
jumlah kepengurusan di 2/3 (dua pertiga) jumlah Kab/Kota sesuai formulir Model F1-
Parlok;
6) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan Parlok tingkat Aceh berkenaan
jumlah kepengurusan di 2/3 (dua pertiga) jumlah Kecamatan di Kab/Kota yang
bersangkutan sesuai formulir Model F1-Parlok;
7) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan Parlok tingkat Aceh berkenaan
keterwakilan perempuan 30% (tiga puluh persen) pada kepengurusan Parlok tingkat Aceh,
Kab/Kota dan Kecamatan;
8) Surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang, dan/atau tanda gambar Parlok dari
Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
9) Surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan Parlok tingkat Aceh berkenaan
memiliki anggota sekurang-kurangnya 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk
pada setiap kepengurusan Parlok dengan dilampiri daftar nama anggota dalam bentuk
hardcopy sesuai formulir Model F2-Parlok dan Lampiran 1 Model F2-Parlok serta softcopy
sesuai Lampiran 2 Model F2-Parlok;
10) Apabila ditemui orang yang sama menjadi anggota lebih dari satu Parlok, maka dilakukan
verifikasi faktual untuk memastikan keanggotaannya hanya kepada 1 (satu)Parlok;
11) Apabila ditemui orang yang sama menjadi anggota Parlok dan anggota Parpol
diperbolehkan sepanjang rangkap keanggotaan itu hanya dengan 1 (satu) Parpol dan
mendapat izin tertulis dari pimpinan Parlok;
12) Apabila ditemukan bukti seseorang menjadi anggota Parlok lebih dari 1 (satu) dalam
Parlok yang sama maka dihitung satu keaggotaan;
13) Surat keterangan domisili kantor tetap dan alamat tetap dari Camat, Lurah/Kepala
Desa/GeusyikGampong atau sebutan lain yang dilampiri dokumen yang sah sesuai formulir
Model F11-Parlok;
14) Foto copy nomor rekening dana kampanye Parlok pada tingkat Propinsi dan
Kabupaten/Kota;
15) Salinan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Parlok sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
16) Nama dan tanda gambar Parlok ukuran 10x10 cm berwarna sebanyak 5 (lima) lembar.
1.2. Partai Politik
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 7 dan PKPU 8 Tahun 2012 Pasal 3 menyebutkan
bahwa peserta pemilu untuk memilih Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
adalah Partai Politik (Parpol). Adapun persyaratan Parpol sebagai peserta pemilu harus memenuhi
ketentuan Pasal 8 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 dan ketentuan Pasal 4
Ayat (1) dan Ayat (2) PKPU 8 Tahun 2012, yaitu:
1) Parpol peserta pemilu pada pemilu terakhir yang memenuhi ambang batas perolehan
suara dari jumlah suara sah secara nasional ditetapkan sebagai Parpol peserta pemilu pada
pemilu berikutnya;
2) Parpol yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara pada pemilu sebelumnya atau
Parpol baru dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan:
a. Berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-undang tentang Partai Politik;
b. Memiliki kepengurusan di seluruh Propinsi;
c. Memiliki kepengurusan di 75% (tujuh puluh lima persen) jumlah Kab/Kota di Propinsi
yang bersangkutan;
d. Memiliki kepengurusan di 50% (lima puluh persen) jumlah Kecamatan di Kab/Kota
yang bersangkutan;
e. Menyertakan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan
pada kepengurusan Parpol tingkat pusat;
f. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu
perseribu) dari jumlah Penduduk pada kepengurusan Parpol yang dibuktikan dengan
kepemilikan kartu tanda anggota;
g. Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan pada tingkatan pusat, Propinsi, dan
Kab/Kota sampai tahapan terakhir pemilu;
h. Mengajukan nama, lambang, dan tanda gambar Parpol kepada KPU;
i. Menyerahkan nomor rekening dana kampanye pemilu atas nama Parpol kepada KPU.
Dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 52/PUU-X/2012 tanggal 29
Agustus 2012 tentang Pengujian Pasal 8 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun
2012, ditindaklanjuti oleh KPU dengan menerbitkan PKPU 12 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas
PKPU 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, dimana ketentuan Pasal 4
dihapus sehingga persyaratan dan pendaftaran Parpol peserta pemilu berlaku sama terhadap
seluruh Parpol, baik yang memenuhi ambang batas maupun tidak dalam pemilu terakhir, begitu
juga berlaku sama terhadap atau Parpol baru.
1) Pengorganisasian Kerja
Pengorganisasian kerja pada tahapan ini merujuk pada PKPU 7 Tahun 2012 jo. PKPU 15
Tahun 2012 Tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota
DPR, DPD, DPRD Tahun 2014, dan ketentuan PKPU 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi
dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota.
Dalam tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membentuk Kelompok Kerja (Pokja) pendaftaran, verifikasi dan penetapan Parpol peserta
Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 dan melakukan pembekalan terhadap
kelompok kerja;27
2. Membagi tugas tim Pokja, terdiri dari tugas penerima pendaftaran dan pemeriksaan awal
terhadap kelengkapan berkas pendaftaran Parpol, verifikasi faktual kepengurusan,
domisili kantor dan keanggotaan Parpol ;
3. Mengagendakan pertemuan dengan Parpol calon peserta pemilu dalam rangka sosialisasi
PKPU 7 Tahun 2012 dan PKPU 8 Tahun 2012;
4. Koordinasi antar lembaga yang dilakukan dengan Kepolisian, Kantor Departemen Hukum
dan HAM Propinsi Aceh dan melakukan konsultasi ke KPU dan KIP Aceh;
5. Mengikuti rapat kerja tahapan pendaftaran, verifikasi dan penetapan Parpol peserta
Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 dengan KIP Aceh
6. Berkoordinasi dengan KIP Aceh dalam menentukan metode verifikasi faktual keanggotaan
Parpol, metode sensus bilamana anggota Parpol di Kab/Kota< 100 orang dan metode
sampel acak sederhana apabila anggota Parpol di Kab/Kota > 100 orang;
7. Pengambilan/pencuplikan sampel keanggotaan Parpol dan pemberitahuan hasil
pengambilan sampel dan jadual verifikasi faktual kepada Parpol ;
8. Memfasilitasi layanan helpdesk khusus pendaftaran dan verifikasi Parpol calon peserta
Pemilu Tahun 2014
2.1. Alur Kerja dan Jadual Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
Tahapan lengkap pendaftaran, verifikasi dan penetapan Parpol peserta pemilu Tahun 2014
berdasarkan PKPU 7 Tahun 2012, sebagai berikut:
Tabel: 13
Jadual Tahapan Verifikasi Parpol Tahun 2014 di Tingkat Kabupaten/Kota
No P rogram/Kegiatan Jadual Ket
1 Penyerahan KTA di KPU Kab/Kota10 Agust s/d 7 Sept 2012
KPU/KIPKab/Kota
2 Pemberitahuan Hasil Penelitian Administrasi Tahap II Kepada:1) KPU Propinsidan KPU Kab/Kota 1 s/d 3 Okt
20122) Pimpinan Partai Politik Tingkat Pusat
1 s/d 3 Okt 2012
3 Verifikasi ditingkat KPU Kab/KotaKPU/KIPKab/Kota
1) Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan
4 s/d 24 Okt 2012
2) Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan
25 s/d 30 Okt 2012
3) Perbaikan 31 Okt s/d 7 Noc 2012
4) Verifikasi Hasil Perbaikan 8 s/d 21 Nov 2012
5) Penyusunan Berita Acara 22 s/d 25 Nov 2012
6) Penyampaian Hasil Verifikasi Kepada KPU Propinsi
26 s/d 30 Nov 2012
4Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara
17 Des 2012 s/d 21 Feb
2013
PT TUN
Tahapan pendaftaran, verifikasi dan penetapan Parpol peserta pemilu Tahun 2014
mengalami perubahan menyusul dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 52/PUU-
X/2012 tanggal 29 Agustus 2012 tentang Pengujian Pasal 8 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2012. KPU melakukan perubahan tahapan, program dan jadual dengan PKPU 15
Tahun 2012 Tentang Perubahan PKPU 7 Tahun 2012, secara lengkap sebagai berikut:
Tabel: 14
Jadual Tahapan Verifikasi Parpol Tahun 2014 di Tingkat Kabupaten/Kota
Perubahan Berdasarkan PKPU 15 Tahun 2012
No Program/Kegiatan Jadual Ket
1 Penyerahan KTA di KPU Kab/Kota10 Agustus
s/d7 Sept 2012
KPU/KIPKab/Kota
1) KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota 23 s/d 29 Okt 2012
2) Pimpinan Partai Politik Tingkat Pusat
23 s/d 29 Okt 2012
2 Verifikasi di Tingkat KPU Propinsi: KPU Propinsi5) Penyusunan Berita Acara :
A) Hasil Verifikasi PropinsiB) Rekapitulasi Hasil Verifikasi
Kabupaten/Kota
25 s/d 27 Nov 2012
22 s/d 25 Des 2012
3 Verifikasi ditingkat KPU Kab/Kota^ HKPU/KIPKab/Kota
1) Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan
30 Okt s/d 24 Nov 2012
2) Pemberitahuan Hasil Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan
25 s/d 26 Nov 2012
3) Perbaikan 27 Nov s/d 3 Des 2012
4) Verifikasi Hasil Perbaikan 4 s/d 17 Des 2012
5) Penyusunan Berita Acara 18 s/d 19 Des 2012
6) Penyampaian Hasil Verifikasi Kepada KPU Propinsi
20 s/d 21 Des 2012
4 Penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara
12 Jan s/d 15 Maret 2013 Feb 2013
PT TUN
Pada tahapan pendaftaran dan verifikasi Parpol peserta pemilu Tahun 2014, KIP Kota
Banda Aceh melaksanakan sejumlah kegiatan, secara lengkap sebagai berikut:
1. Rapat KIP Kota Banda Aceh dengan agenda Perencanaan Pelaksanaan Tahapan Pemilu
2014 dan Verifikasi Parpol dan Parlok (Penyerahan KTA), tanggal 8 Agustus 2012. Output
dari kegiatan ini terbentuknya Kelompok Kerja dalam rangka kegiatan pendaftaran dan
verifikasi Parpol dan Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
2. Penerimaan pendaftaran dan penyerahan KTA anggota Parpol dan Parlok calon peserta
pemilu, tanggal 10 Agustus 2012 di Media Centre. Output dari kegiatan ini adalah KIP
menerima KTA keanggotaan Parpol dan Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014.
3. Pendaftaran dan penyerahan KTA anggota Parpol dan Parlok calon peserta pemilu kepada
KIP Kota Banda Aceh (Putusan MK Nomor 52/PUU-X/2012), Tanggal 8 s/d 29 September
2012 di Media Centre. Output dari kegiatan ini adalah KIP Kota Banda Aceh menerima KTA
keanggotaan Parpol dan Parlok Tahun 2014 pasca Putusan MK Nomor 52/PUU-X/2012.
4. Verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan Parpol dan Parlok calon peserta pemilu
Tahun 2014 di Kantor Parpol dan Parlok. Pelaksanaannya dari tanggal 30 Oktober s/d 24
November 2012.
5. Pemberitahuan hasil verifikasi keangotaan Parpol dan Parlok. Pelaksanaannya dari tanggal
25 s/d 26 November 2012. Output dari kegiatan ini adalah KIP Kota Banda Aceh
memberitahukan kepada Pimpinan Parpol dan Parlok terkait hasil verifikasi faktual
kepengurusan dan keanggotaan.
6. Parpol dan Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh menggunakan
kesempatkan untuk melakukan perbaikan hasil verifikasi faktual keangotaan dari tanggal
27 November s/d 3 Desember 2012.
7. Rapat dan sosialisasi tahapan dan jadual verifikasi faktual perbaikan untuk 14 Parpol dan 2
Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh pada tanggal 6 Desember 2012
di Ruang Balai Praja Pemkot Banda Aceh. Dalam kegiatan ini disosialisasikan PKPU 7 Tahun
2012 tentang Tahapan dan Jadual Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014 dan PKPU 18 Tahun 2012 tentang Verifikasi Faktual Partai
Politik Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014.
8. Verifikasi faktual hasil perbaikan Parpol dan Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014
dilaksanakan tanggal 4 s/d 17 Desember 2012. Output dari kegiatan ini adalah KIP
terlaksananya kegiatan verifikasi perbaikan keanggotaan Parpol dan Parlok calon peserta
pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
9. Verifikasi faktual 14 Parpol dan 2 Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014 (Tahap II) dari
tanggal 7 s/d 11 Desember 2012 di masing-masing Kantor Parpol dan Parlok. Output dari
kegiatan ini adalah terlaksananya verifikasi faktual kepada 14 Parpol dan 2 Parlok di Kota
Banda Aceh.
10. Rapat Pleno Terbuka KIP Kota Banda Aceh tentang Penyampaian Hasil Verifikasi Parpol dan
Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, tanggal 19 Desember 2012 di
Aula Lama Pemkot Banda Aceh.
11. Verifikasi hasil perbaikan keanggotaan Parpol dan Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014
di Kota Banda Aceh dilaksanakan dari tanggal 19 s/d 28 Desember 2012. Output dari
kegiatan ini adalah terlaksananya verifikasi faktual perbaikan keanggotaan kepada 14
Parpol dan 2 Parlok di Kota Banda Aceh.
12. Rapat Pleno Terbuka KIP Kota Banda Aceh tentang Penyampaian Hasil Verifikasi Parpol dan
Parlok calon peserta pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, berlangsung tanggal 29
Desember 2012 di Media Center KIP Kota Banda Aceh.
2.2. Koordinasi Antar Lembaga
Dalam pelaksanaan tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh melakukan kegiatan koordinasi
dengan beberapa pihak, sebagai berikut:
1. Koordinasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh terkait dimulainya pelaksanaan tahapan
pendaftaran, verifikasi dan penetapan Partai Politik Lokal peserta Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014, khususnya terkait persoalan anggaran pelaksanaan
verifikasi faktual Parlok. Hal ini merupakan perintah Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008
Pasal 32 yang menegaskan bahwa biaya verifikasi dan penetapan Parlok sebagai peserta
pemilu dan pencalonan Anggota DPRA dan DPRK sepanjang tidak tersedia dalam APBN
disediakan melalui APBA dan/atau APBK. Biaya sebagaimana dimaksud bersumber dari
APBA diatur dengan Peraturan Gubernur dan yang bersumber dari APBK diatur dengan
Peraturan Bupati/Walikota. Hasil koordinasi dengan Pemkot Banda Aceh ditindaklanjuti
dalam rapat koordinasi dengan Pemeritah Aceh.
2. Koordinasi dengan Kepolisian dan TNI Polri terkait dimulainya pelaksanaan tahapan
pemilu Tahun 2014 dan khususnya pelaksanaan tahapan pendaftaran, verifikasi dan
penetapan Parpol peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014.
3. Koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh terkait
kebutuhan data jumlah penduduk di Kecamatan dalam wilayah Kota Banda Aceh untuk
keperluan persyaratan Parlok menjadi peserta pemilu Tahun 2014. Hasil Koordinasi, Surat
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh Nomor: 941/602 tanggal 16
Agustus 2012 perihal Data Jumlah Penduduk Kota Banda Aceh.
4. Konsultasi dengan KIP Aceh terkait status hukum Partai Damai Aceh (PDA) sebagai Parlok
baru calon peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun 2014 atau merupakan
penggabungan Partai Daulat Atjeh (PDA) dengan Partai Damai Aceh. Karena ketentuan
dalam PP Nomor 20 Tahun 2007 tentang Partai Politik Lokal di Aceh tidak mengenal frasa
kelanjutan tetapi penggabungan. AD-ART Partai Damai Aceh, Bab Satu Pasal 1 Ayat (4) dan
(5) menyatakan bahwa Partai Damai Aceh (PDA) adalah kelanjutan dari Partai Daulat Atjeh
(PDA). Konsultasi dengan KIP Aceh ditindaklanjuti dengan Kementerian Hukum dan HAM
RI Kantor Wilayah Aceh yang dalam suratnya Nomor: W1-AH.11.01-313 menegaskan
bahwa berdasarkan Pasal 1 Ayat (4) Akta Notaris Nomor: 63 tanggal 25 Juni 2012 tentang
Perubahan Anggaran Dasar Partai Damai Aceh bahwa Partai Damai Aceh lahir berdasarkan
Musyawarah Raya Partai Daulat Atjeh, dan Partai Damai Aceh merupakan kelanjutan dari
Partai Daulat Atjeh yang direkomendasikan dalam Musyawarah Raya I Partai Daulat Atjeh.
Berdasarkan Pasal 17 Akta Notaris Nomor: 63 tanggal 25 Juni 2012 tersebut bahwa segala
aset dan kekayaan Partai Daulat Atjeh secara otomatis menjadi milik Partai Damai Aceh.
Dan menurut Kementerian Hukum dan HAM RI Kantor Wilayah Aceh bahwa Partai Damai
Aceh merupakan kelanjutan dari Partai Daulat Atjeh.
5. Konsultasi dengan Kepala Biro Hukum KPU RI Saiful, SH, terkait ketentuan pasal 89 dan 90
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 dan Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008 terkait
kegitan verifikasi Partai Politik Lokal. Partai Aceh merupakan satu-satunya Parlok peserta
pemilu Tahun 2009 yang memenuhi ketentuan tersebut di atas, apakah terhadap Partai
Aceh dilakukan verifikasi faktual kepengurusan, domisili kantor, dan keanggotaan
sebagaimana Parlok lainnya di Aceh. Hasil konsultasi, Partai Aceh dengan ketentuan khusus
tersebut sudah dapat dipastikan sebagai Parlok peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK
Tahun 2014. Walau demikian, Partai Aceh harus mendaftarkan kembali partainya untuk
mengikuti pemilu Tahun 2014 kepada KIP Aceh dengan melampirkan dan memperbaharui
dokumen kepartaiannya. KIP Aceh dan KIP Kab/Kota berkew ajiban melakukan
pemeriksaan dan meneliti kembali kebenaran dan keabsahan dokumen pendaftaran Parlok
sehingga dapat terpenuhinya seluruh persyaratan administrasi. Sedangkan verifikasi
faktual kepengurusan dan domisili kantor dapat dilakukan jika secara faktanya ada
perubahan dan pembaharuan data kepengurusan dan alamat kantor partai, sedangkan
kegiatan verifikasi faktual keanggotaan tidak perlu dilakukan lagi.
2.3. Bimbingan Teknis dan Layanan Helpdesk
Secara berjenjang KPU, KIP Propinsi, memberikan bimbingan teknis kepada KIP Kab/Kota
berkaitan dengan teknis pelaksanaan kegiatan pendaftaran dan verifikasi Parpol calon peserta
pemilu Tahun 2014. KIP Kota Banda Aceh menindaklanjutinya dengan membentuk Kelompok
Kerja (Pokja) pendaftaran dan verifikasi persyaratan administrasi dan faktual Parpol Tahun 2014,
memberikan bimbingan teknis dan pembekalan kepada anggota Pokja terkait teknis penerimaan
dan pemeriksaan berkas kelengkapan persyaratan Parpol, formulir-formulir pendaftaran; dan
membekali anggota Pokja verifikasi administrasi dan faktual terkait teknis pelaksanaan verifikasi
administrasi dan faktual kepengurusan, domisili kantor dan keanggotaan Parpol, formulir-
formulir verifikasi dan pembagian jadual serta tugas masing-masing anggota Pokja. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2012 di Media Center KIP Kota Banda Aceh;
Ketua Pokja Verifikasi Parpol, Munawar Syah dan Ketua KIP Kota Banda Aceh Aidil Azhary
memberikan pembekalan tentang tata cara verifikasi
faktual kepengurusan, domisili kantor dan keanggotaan Parpol,
dan pengisian formulir- formulir verifikasi
(2 4 /1 0 /2 0 1 2 )
2.4. Pemanfaatan Aplikasi SIPOL
Dalam rangka penyelenggaran pemilu Tahun 2014 yang lebih berkualitas, dalam tahapan
verifikasi Parpol, KPU memanfaatkan sistem informasi teknologi yang dinamakan Sistem Informasi
Parpol (SIPOL). Aplikasi ini adalah bagian dari sistem informasi KPU berbasis teknologi komputer
yang digunakan untuk proses pendaftaran dan verifikasi Parpol calon peserta pemilu Tahun 2014.
SIPOL merupakan sistem yang dibangun KPU untuk membantu dalam menjalankan pekerjaannya
terkait dengan tahapan pendaftaran dan verifikasi Parpol sebagai peserta pemilu. Dengan aplikasi
ini, data Parpol beserta komponen-komponennya dapat diproses dengan lebih cepat dan
berkualitas. Penggunakan aplikasi SIPOL sesungguhnya juga memberikan kemudahan bagi Parpol
dalam pemenuhan persyaratan pendaftaran peserta pemilu, antara lain:
a) Parpol dapat memasukkan data kapan dan dimana saja asalkan tersedia sarana internet;
b) Tidak perlu antrian penerimaan data di KPU karena data sudah berada di server KPU;
c) Data lebih akurat karena disediakan fasilitas menguji dan memperbaiki kembali data yang sudah dimasukkan ke server sebelum pendaftaran ditutup;
d) Proses verifikasi lebih cepat dan transparan karena data dapat didownload ulang untuk kepentingan Parpol ;
e) Memudahkan Parpol mengelola data, pimpinan Parpol tingkat pusat dapat mengecek data secara bersama-sama dengan kepengurusan Parpol di bawahnya.
Untuk dapat mengakses komponen-komponen pada aplikasi SIPOL, pengguna harus
terdaftar dibasis data pengguna SIPOL. Pengguna hanya cukup mendaftar ke administrator KPU RI,
setelah disetujui dan didaftarkan oleh administrator, pengguna akan dapat masuk ke portal SIPOL
dengan hak akses yang sesuai dengan jabatan pengguna tersebut. Aplikasi informasi SIPOL juga
memudahkan dalam pengambilan sample untuk verifikasi faktual yang dapat dilakukan melalui
dua cara, yakni: melalui program excel dan melalui aplikasi SIPOL. Jika melalui SIPOL dapat dilihat
sampai ke kelurahan. Selain itu, aplikasi SIPOL dapat membantu mengatasi permasalahan
dualisme keanggotaan dan kepengurusan Parpol karena dapat langsung terekam bila adanya data
ganda keanggotaan Parpol. Namun aplikasi IT ini mendapat sorotan dan kritikan dari Parpol calon
peserta pemilu Tahun 2014 yang menilai sebaliknya bahwa aplikasi ini menyulitkan mereka,
sehingga tidak berjalan optimal.
2) Pelaksanaan Pendaftaran dan Penyerahan KTA di KPU/KIP Kabupaten/Kota
Pada tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh mengumumkan pengambilan formulir dan
persyaratan pendaftaran Parpol calon peserta pemilu Tahun 2014 melalui iklan media cetak.
Pendaftaran Parpol dilaksanakan dari tanggal 10 Agustus s/d 7 September 2012 pukul 08.00 s/d
16:00 WIB yang dipusatkan di Media Center KIP Kota Banda Aceh. Dalam masa pendaftaran, KIP
Kota Banda Aceh sebagaimana Surat Edaran KPU Nomor: 316/KPU/VIII/2012 tanggal 10 Agustus
2012 Perihal Penerimaan Fotocopy KTA, diminta untuk melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Mengakses data penduduk Kab/Kota pada laman sipol.kpu.go.id;
2. Melayani penerimaan KTA di kantor KPU/KIP Kab/Kota pada pukul 08.00-16.00 waktu setempat;
3. Menerima foto copy KTA Parpol paling sedikit 1.000 atau 1/1.000 dari jumlah penduduk pada tiap Kab/Kota;
4. Mencatat dalam buku penerimaan KTA, meliputi:
a) Nama pengurus Parpol yang menyerahkan KTA;
b) Nama Parpol ;
c) Hari, tanggal dan waktu penerimaan;
d) Alamat dan nomor telepon kantor Parpol tingkat Kab/Kota;
5. Menghitung jumlah KTA sebagaimana dimaksud pada laman sipol.kpu.go.id;
6. Memberikan tanda bukti penerimaan KTA sebagaimana formulir Lampiran Model 2 F- Parpol ;
7. Memberikan kesempatan kepada Parpol untuk melengkapi jumlah KTA yang belum terpenuhi sampai pada akhir masa pendaftaran;
8. Melaporkan setiap kegiatan penerimaan KTA kepada KPU melalui KPU Propinsi pada kesempatan pertama;
9. Meminta Parpol untuk menyerahkan nama Liaison Officer (penghubung) sebanyak 2 (dua) orang kepada KIP;
Penerimaan kelengkapan syarat keanggotaan Parpol dilaksanakan dari tanggal 10 s/d 29
September 2012, pukul 08.00 s/d 16:00 waktu setempat. Berdasarkan Surat KPU Nomor:
423/KPU/IX/2012 tanggal 10 September 2012 Perihal Pemberitahuan Daftar Nama Parpol yang
Memenuhi Syarat Pendaftaran, KIP Kota Banda Aceh menindaklanjuti dengan membuka
pendaftaran penyerahan kelengkapan syarat keanggotaan Parpol dalam bentuk daftar nama
anggota dan foto copy KTA sebanyak 2 (dua) rangkap.
Adapun Parpol yang memenuhi syarat pendaftaran sebagai berikut:
Tabel: 15
Partai Politik Yang Memenuhi Syarat Pendaftaran Pemilu Legislatif Tahun 2014
No Nama Parpol No Nama Parpol
1 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)
18Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
2 Partai Nasional Demokrat19 Partai Demokrat
(Nasdem
3Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P)
20Partai Damai Sejahtera (PDS)
4Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI)
21Partai Republika Nusantara (Republikan)
5 Partai Kongres 22 PNI Marhaenisme
6 Partai Serikat Indonesia (SRI) 23Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)
7Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
24Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
8 Partai Bulan Bintang (PBB) 25Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
No Nama Parpol No Nama Parpol
9Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 26
Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)
10 Partai Amanat Nasional (PAN) 27Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
11Partai Golongan Karya
(Golkar) 28Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)
12 Partai Karya Republik (PAKAR) 29 Partai Republik
13Partai Nasional Republik (NASREP) 30 Partai Kedaulatan
14Partai Keadilan Sejahtera
31Partai Persatuan Nasional
(PKS) (PPN)
15Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)
32Partai Bhineka Indonesia (PBI)
16Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) 33
Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)
17 Partai Buruh 34Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI)
34 Parpol tersebut di atas diharuskan untuk menyerahkan daftar nama dan alamat Parpol
berdasarkan Lampiran 2 Model F2-Parpol dalam bentuk hard copy dan soft copy dilampiri dengan
foto copy KTA rangkap dua dan jumlah nama serta KTA anggota 1/1000 dari jumlah penduduk Kota
Banda Aceh, yaitu berjumlah 212 daftar nama anggota Parpol dan KTA. Sedangkan untuk Parlok,
sebagaimana ketentuan Pasal 7 Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pendaftaran,
Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan Umum Anggota DPRA dan DPRK,
perlu ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor: 70 Tahun 2012
Tentang Data Jumlah Penduduk di Kecamatan dalam Wilayah Kota Banda Aceh untuk Keperluan
Persyaratan Parlok Menjadi Peserta Pemilu Tahun 2014, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel: 16
Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Dalam Wilayah Kota Banda Aceh
No/KodeNama Kota
Dan Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)*
1/1000
11.71 Kota Banda Aceh 252.328 253
11.71.01 Baiturrahman 36.189 37
11.71.02 Kuta Alam 50.191 51
11.71.03 Meuraxa 19.066 20
11.71.04 Syiah Kuala 35.861 36
11.71.05 Luengbata 25.272 26
11.71.06 Kutaraja 12.058 13
11.71.07 Banda Raya 23.251 24
11.71.08 Jaya Baru 25.646 26
11.71.09 Ulee Kareng 24.974 25
Verifikasi keanggotaan Parlok harus memenuhi jumlah KTA pada setiap Kecamatan 1/100 (satu
perseribu) dari jumlah penduduk di setiap Kecamatan dalam wilayah Kota Banda. Terhadap syarat
jumlah KTA Parpol dilakukan verifikasi faktual 100 %. Sampai tanggal 7 September 2012, terdapat
13 (tiga belas) Parpol yang mendaftar dan menyerahkan KTA dan 2 (dua) Parlok.
Tabel: 17Data Daftar Penerimaan Kartu Tanda Anggota Parpol
No Partai PolitikJumlah
KTAKeterangan
1 Partai Nasional Demokrat (NASDEM) 2,837
2Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI)
260
3 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2404 Partai Demokrat 2255 Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) 1,075
6 Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) 310Softcopy Lamp2 Model F-2 belum diserahkan.
7 Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 2188 Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 3599 Partai Bulan Bintang (PBB) 28310 Partai Nasional Amanat (PAN) 2,16211 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 32812 Partai Golongan Karya (GOLKAR) 40613 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 30014 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 26015 Partai Damai Sejahtera (PDS) 221
16 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) 265
Softcopy rekap KTA belum diserahkan, hardcopy Lampiran 2 Model F2-Partai Politikmasih 1 rangkap.
17Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia (PPPI)
214
18 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) 56Jumlah KTA kurang, softcopy rekap KTA belum diserahkan.
19 Partai Nasional Republik (NASREP) 270
20 Partai Republik 241Jumlah rekap KTA &softcopy berjumlah 212
21 Partai Damai Aceh (PDA) 40022 Partai Nasional Aceh (PNA) 519
23 Partai Kedaulatan 216
Waktu penyerahan tanggal 1 Oktober 2012, verifikasi Parpol ini akan dikonsultasi ke KIP Aceh/KPU. Jumlah rekap KTA soft copy berjumlah 202
24Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)
216
Dikirim Via Pos JNE oleh DPP PKBIB diterima di KIP Tanggal 1 Okt 2012, tidak ada softcopy Lampiran 2 Model F-2 Parpol
Tabel: 18
Rekapitulasi Penerimaan Softcopy Daftar Nama Anggota Parpol
Hasil Pencermatan KPU Yang Dikirim Melalui Email
Ju m lahNo Partai Politik Softcop y
SipolHardcopy KTA Ket
1 Partai D am ai S e jah te ra (PD S )
211 221 221
2Partai D em okrasi Pem baharuan (PDP)
224 0 0T id akm enda fta r
3 Partai K arya Peduli Bangsa (PKPB )
254 254 260
4 Partai Kead ilan S e jah te ra (P K S )
240 240 240
5 Partai Kongres 211 0 0T id akm enda fta r
6 Partai Pengusaha dan Pekerja Indones ia (PPP I)
220 214 214
Secara lengkap kegiatan pada tahapan pendaftaran dan penerimaan KTA Parpol dan Parlok
di Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Jum'at,10 Agustus 2012 Pukul 10.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 2.837 KTA Partai Nasdem Kota Banda Aceh yang diserahkan Adnan Yacob selaku Ketua.
2. Rabu, 05 September 2012 Pukul 15.10 WIB PKPI, KIP Kota Banda Aceh menerima 260 KTA Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang diserahkan oleh Daniel Abdul Wahab selaku Ketua.
3. Kamis, 6 September 2012 Pukul 15.30 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 240 KTA Partai Keadilan Sejahtera yang diserahkan oleh Subhan M. Isa selaku Ketua PKS.
4. Kamis, 06 September 2012 Pukul 17.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 224 KTA Partai Demokrat yang diserahkan oleh Yudi Kurnia selaku Ketua.
5. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 10.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 920 KTA Partai
Gerindra yang diserahkan oleh Bahadur Satri, SH selaku Ketua.
6. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 10.50 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 310 KTA Partai
Serikat Rakyat Independen (SRI) Muhammad Ranto selaku Ketua.
7. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 14.30 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 218 KTA dari
Partai Persatuan Rakyat Nasional (PPRN) yang diserahkan oleh Drs. M. Amir Saman selaku
Ketua.
8. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 15.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 359 KTA Partai
hati Nurani Rakyat (Hanura) yang diserahkan oleh Aidy Fairizal R. Bsc selaku Ketua.
9. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 15.30 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 283 KTA Partai
Bulan Bintang (PBB) yang diserahkan oleh Usman M. Adam selaku Ketua.
10. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 16.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 2.162 KTA
softcopy dan 1.004 KTA hardcopy Partai Amanat Nasional (PAN) yang diserahkan oleh Drs. HK.
Zainal Arifin selaku Ketua.
11. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 16.05 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 328 KTA Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diserahkan oleh H. Fahruddin, MA, SH selaku Ketua.
12. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 17.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 406 KTA Partai Golongan Karya (Golkar) yang diserahkan oleh H. Iskandar Mahmud, SH selaku Ketua Harian.
13. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 17.15 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 300 KTA Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang diserahkan oleh Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, SE selaku Ketua.
14. Kamis, 27 September 2012 Pukul 12.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 260 KTA Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang diserahkan oleh Fahrul Razi selaku Ketua
15. Sabtu, 29 September 2012 Pukul 10.30 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 221 KTA
Partai Damai Sejahtera (PDS) yang diserahkan oleh German Henrikus Sitanggang selaku
Ketua.
16. Sabtu, 29 September 2012 Pukul 15.40 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 265 KTA
Partai Kesatuan Nahdhatul Ummah (PKNU) yang diserahkan oleh Hidayat Saleh selaku
Ketua.
17. Sabtu, 29 September 2012 Pukul 16.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 214 KTA
Partai Persatuan Pemuda Indonesia (PPPI) yang diserahkan oleh Zulmafizal selaku Ketua.
18. Sabtu, 29 September 2012 Pukul 16.10 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 401 KTA
Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) yang diserahkan oleh Ruslan Sirus selaku Ketua
19. Sabtu, 29 September 2012 Pukul 17.10 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 270 KTA
Partai Nasional Republik (Nasrep) yang diserahkan oleh Akmarruddin, SP selaku Ketua.
20. Sabtu, 29 September 2012 Pukul 17.20 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 212 KTA
Partai Republik yang diserahkan oleh M. Sabriansyah Abd selaku Ketua.
21. Senin, 1 Oktober 2012 Pukul 12.30 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 214 KTA Partai
Kedaulatan yang diserahkan oleh M. Sabriansyah Abd selaku Ketua.
22. Senin, 1 Oktober 2012 Pukul 12.30 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 216 KTA dari DPN
Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) yang dikirim Via JNE dan diterima di
tanggal 1 Oktober 2012, tidak ada soft copy Lampiran 2 Model F-2 Parpol
23. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 14.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 400 KTA Partai
Damai Aceh (PDA) yang diserahkan oleh Tarnuman M. Thaib selaku sekretaris.
24. Jum'at, 7 September 2012 Pukul 17.00 WIB, KIP Kota Banda Aceh menerima 522 KTA
Partai Nasional Aceh (PNA) yang diserahkan oleh Zainuddin Muhammad selaku Wakil
Ketua.
Ketua Pokja Verifikasi Partai Politik KIP Kota Banda Aceh, M unaw ar Syah, MA d idam pin gi A nggota, m en erim a pendaftaran dan penyerahan KTA Partai Nasional Aceh (PNA) seju m lah 5 2 2 le m b ar, d ise ra h k a n oleh Z ain ud d in M uhammad/Sekretaris (Jumat, 7 September 2 0 1 2 )
Ketua KIP Kota Banda Aceh, Aidil Azhary, SH didampingi Anggota dan tim verifikasi m enerim a pendaftaran dan penyerahan KTA Partai Damai Aceh (PDA) sejumlah 400 lembar, diserahkan oleh Tgk. Tarnuman M. Thaib/Sekretaris (Jumat, 7 September 2 0 1 2 )
3.1. Verifikasi Administrasi
Memasuki tahapan dan jadual perbaikan dokumen persyaratan dan verifikasi administrasi
keanggotaan Parpol, KIP Kota Banda Aceh menindaklanjuti Surat Edaran KPU Nomor:
512/KPU/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012 Perihal Verifikasi Administrasi Keanggotaan Parpol.
Surat ini menjelaskan bagaimana teknis kegiatan dilakukan, sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Membagi anggota Kelompok Kerja (Pokja) ke dalam Tim Verifikasi Administrasi yang
bertugas mencocokkan softcopy daftar nama anggota Parpol hasil pencermatan KPU
dengan daftar nama anggota Parpol sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol
dan foto copy KTA.
2) Melaksanakan pembekalan pada Tim Verifikasi terkait juknis verifikasi administrasi
keanggotaan Parpol.
3) Mengakses laman sipol.kpu.go.id tanggal 16 Oktober 2012 untuk mendapatkan data daftar
nama anggota Parpol dalam bentuk softcopy.
b. Pelaksanaan verifikasi administrasi keanggotaan Parpol dilakukan dengan cara:
1) Meneliti jumlah keanggotaan Parpol pada softcopy daftar nama anggota Parpol hasil
pencermatan KPU RI, daftar nama anggota Parpol sebagaimana formulir Lampiran 2 Model
F2-Parpol dan foto copy KTA.
2) Mencocokkan softcopy daftar nama anggota Parpol hasil pencermatan KPU RI dengan
daftar nama anggota Parpol sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol dan foto
copy KTA.
a) Jika softcopy daftar nama anggota Parpol telah sesuai dengan hardcopy dan/atau KTA,
maka Tim Verifikasi memberikan keterangan dengan tanda centang (V) pada kolom
”ADM”, jika tidak sesuai dibiarkan kosong.
b) Jika terdapat ketidaksesuaian antara softcopy daftar nama anggota Parpol dengan
formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol, maka digunakan softcopy daftar nama anggota
Parpol hasil pencermatan KPU sebagai pedoman untuk dicocokkan dengan foto copy
KTA.
c) Jika daftar nama anggota Parpol pada softcopy tidak ditemukan foto copy KTA, Tim
Verifikasi memberikan keterangan pada softcopy daftar nama anggota Parpol tidak
ditemukan KTA.
3) Menyusun Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi Keanggotaan Parpol;28
4) Melaporkan Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi Keanggotaan Parpol kepada KPU RI
melalui KPU Propinsi/KIP Aceh;
5) Menerima softcopy daftar nama anggota Parpol hasil perbaikan dari KPU untuk dicocokkan
dengan hardcopy daftar nama anggota Parpol dan/atau foto copy KTA hasil perbaikan
dengan mekanisme seperti di awal.
Tabel: 19
Rekapitulasi Anggota Parpol /KTA Dalam Bentuk Softcopy
No Partai Politik Softcop y Sipol
JumlahHardcopy
KTA Ket
1 Partai Nasional Amanat (PAN) 2,441 2,162 2,1622 Partai Bulan Bintang (PBB) 248 283 283
3 PDI Perjuangan 91 0 0Tidakmendaftar
4 Partai Demokrat 225 225 225
5Partai Gerakan Indonesia Raya (G ER INDRA )
1,069 960 920
6Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)
250 359 359
7Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
535 260 260
8Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
328 328 328
9Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)
^ ^ 1 274 275 265
10Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBI) 266 216 216
11Partai Nasional Demokrat (NASDEM ) 2,829 2,837 2,837
12Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN )
222 219 218
13Partai Persatuan Nasional (PPN) 361 0 0
Tidakmendaftar
14Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 361 300 300
15Partai Serikat Rakyat Independen (SR I) 310 310 310
Berdasarkan hasil laporan pelaksanaan verifikasi administrasi keanggotaan Parpol dari KPU/KIP
Kabupaten/Kota, KPU mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 536/KPU/X/2012, tanggal 18 Oktober
2012 yang mengarahkan kepada KPU/KIP Kab/Kota untuk menempuh langkah-langkah antisipasi
sebagai referensi pengambilan keputusan pemenuhan persyaratan keanggotaan Parpol, sebagai
berikut:
1) Melakukan verifikasi administrasi keanggotaan Parpol dalam bentuk softcopy yang telah
dikirimkan KPU melalui aplikasi SIPOL dan portal KPU Propinsi/KIP Aceh;
2) Terhadap dokumen yang telah dikirim melalui aplikasi SIPOL dilakukan langkah-langkah
verifikasi adm inistrasi keanggotaan sebagaim ana Surat Edaran KPU Nomor:
512/KPU/X/2012, tanggal 15 Oktober 2012;
3) Mencocokkan dan meneliti (coklit) softcopy dengan foto copy KTA, dilanjutkan verifikasi
administrasi keanggotaan Parpol dengan cara manual, yaitu coklit daftar nama anggota
Parpol dalam bentuk hardcopy dengan foto copy KTA;
4) Pelaksanaan kegiatan tersebut di atas dituangkan dalam Berita Acara yang terintegrasi
dengan aplikasi SIPOL dan dilaporkan kepada KPU paling lambat 21 Oktober 2012;
Sehari sebelum berakhirnya kegiatan verifikasi administrasi keanggotaan Parpol, KPU
menerbitkan Surat Edaran Nomor: 538/KPU/X/2012, tanggal 20 Oktober 2012 Perihal Dokumen
Verifikasi Faktual Parpol Calon Peserta Pemilu 2014, muatan surat ini menjelaskan jenis dan
jumlah dokumen hasil verifikasi administrasi kelengkapan syarat Parpol yang menjadi bahan dasar
verifikasi faktual oleh KPU/KIP Kab/Kota. Kelengkapan dokumen tersebut sebagai berikut:
1) Keputusan DPP/DPW/DPD Parpol tentang kepengurusan DPC Parpol tingkat Kab/Kota;
2) Lampiran 2 Model F-1 Parpol tentang Daftar Susunan Pengurus dan Alamat kantor DPC
Parpol tingkat Kab/Kota;
3) Model F-3 Parpol tentang Surat Pernyataan DPP Parpol mengenai 30% keterwakilan
perempuan pada kepengurusan DPC Parpol tingkat Kab/Kota;
4) Model F-11 Parpol tentang Surat Keterangan Camat/Lurah/Kepala Desa mengenai status
kepemilikan kantor tetap DPC Parpol tingkat Kab/Kota;
5) Bukti status kepemilikan kantor tetap DPC Parpol tingkat Kab/Kota;
6) Model F-13 Parpol tentang Surat Pernyataan DPP Parpol yang menyatakan tidak mampu
menyertakan 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan DPC Parpol tingkat
Kab/Kota;
Dalam surat ini KPU melampirkan hasil verifikasi administrasi kelengkapan syarat Parpol
sebagai calon peserta pemilu Tahun 2014, sebagai berikut:
Tabel: 20
Parpol Yang Memenuhi Syarat Administrasi
No Partai Politik
1 Partai Nasional Am anat (PAN)2 Partai Bulan Bintang (PBB)3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P)4 Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP)5 Partai Dem okrat6 Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)7 Partai Golongan Karya (GOLKAR)8 Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)9 Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI)10 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)11 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)12 Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB)13 Partai Nasional Dem okrat (NASDEM)14 Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)15 Partai Persatuan Nasional (PPN)16 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Tabel 21
Parpol Yang Tidak Memenuhi Syarat Administrasi
No Partai Politik1 Partai Bhineka Indonesia (PBI)2 Partai Buruh3 Partai Damai Sejahtera (PDS)4 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)5 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)6 Partai Karya Republik (PAKAR)7 Partai Kebangkitan Nasional U lama (PKNU)8 Partai Kedaulatan9 Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI)10 Partai Kongres11 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI)12 Partai Nasional Indonesia Marhaen isme (PNI-M)13 Partai Nasional Republik (NASREP)14 Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia (PPPI)15 Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)16 Partai Republik17 Partai Republika Nusantara (REPUBLIKAN)18 Partai Ser ika t Rakyat Independen (SRI)
3.2. Verifikasi Faktual dan Pemberitahuan Hasil Verifikasi
Surat KPU Nomor: 588/KPU/XI/2012, 2 November 2012 menyampaikan kepada KPU
Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab-Kota Perihal Verifikasi Faktual Kelengkapan Syarat Parpol
Calon Peserta Pemilu 2014, yang mana KPU menegaskan beberapa hal, yaitu:
a) Verifikasi faktual kepengurusan Parpol berpedoman pada SK Pimpinan Parpol
sebagaimana dokumen hasil verifikasi administrasi oleh KPU yang telah disampaikan
kepada KPU Propinsi;
b) Jika terdapat perubahan kepengurusan di tingkat Propinsi atau Kab/Kota, Parpol
menyampaikan SK perubahan kepengurusan pada masa verifikasi faktual perbaikan. KPU
Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab-Kota melakukan verifikasi faktual terhadap
perubahan kepengurusan Parpol dengan SK terakhir yang diterbitkan sesuai AD-ART
Parpol bersangkutan;
c) Jika terdapat kepengurusan ganda di tingkat Propinsi atau Kab/Kota, maka KPU
Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab-Kota melakukan klarifikasi kepada pengurus Parpol
yang berwenang menerbitkan SK sesuai AD-ART Parpol bersangkutan;
d) Sumber data verifikasi faktual keanggotaan Parpol didapatkan dengan cara:
• Mengunduh daftar keanggotaan Parpol dalam aplikasi SIPOL dan/atau portal KPU
Propinsi/KIP Aceh dan menggabungkan kedua data tersebut;
• Mengentry data terhadap hasil verifikasi administrasi daftar nama anggota Parpol
dalam bentuk hardcopy yang telah sesuai dengan KTA untuk digabungkan dengan data
keanggotaan Parpol dalam aplikasi SIPOL dan/atau portal KPU Propinsi/KIP Aceh
dalam bentuk Microsoft Excel;
• Jika terdapat foto copy KTA yang tidak tercantum pada softcopy daftar nama anggota
Parpol atau hanya terdapat fotocopy KTA, maka KPU/KIP Kab-Kota mengentry data KTA
tersebut dan menggabungkan dengan data daftar keanggotaan Parpol dalam aplikasi
SIPOL/portal KPU Propinsi/KIP Aceh serta digabung dengan data hasil verifikasi
administrasi daftar hardcopy nama anggota Parpol yang telah sesuai dengan KTA;
• Jika terdapat foto copy KTA yang tidak tercantum pada softcopy daftar nama anggota
Parpol atau hanya terdapat fotocopy KTA, maka KIP Kab/Kota mengentry data KTA
tersebut dan menggabungkan dengan data daftar keanggotaan Parpol dalam aplikasi
SIPOL/portal KPU Propinsi/KIP Aceh serta digabung dengan data hasil verifikasi
administrasi daftar hardcopy nama anggota Parpol yang telah sesuai dengan KTA;
• Berdasarkan sumber data tersebut, KPU/KIP Kab-Kota melakukan pengambilan/
pencuplikan sampel dengan program Microsoft Excel;
• Hasil pengambilan/pencuplikan sampel dicetak dan dituangkan nama dan alamat
anggota Parpol dalam bentuk Microsoft Excel;
• KPU/KIP Kab-Kota menyusun BA pengambilan/pencuplikan sampel;
• Bila jumlah keanggotaan kurang dari 1.000 (seribu) 1/1.000 (satu perseribu), KPU/KIP
Kab-Kota menindaklanjuti dengan verifikasi faktual;
5) KPU/KIP Kab-Kota tidak dapat melakukan verifikasi faktual keanggotaan Parpol yang
disampaikan melalui Pos dan Giro serta yang disampaikan melampaui tahapan dan jadual
yang ditentukan dalam PKPU 7 Tahun 2012 jo. PKPU 15 Tahun 2012;
6) Jika dalam verifikasi faktual keanggotaan Parpol, seseorang menyatakan bukan anggota
Parpol dan tidak bersedia mengisi formulir F12-Partai Politik, dinyatakan TMS dan
KPU/KIP Kab-Kota mengisi kolom keterangan pada formulir F8-Parpol ;
7) KPU/KIP Kab-Kota melakukan sosialisasi verifikasi faktual Parpol melalui radio dan
leaflet/poster dengan tema: "Membangun Partisipasi Masyarakat Dalam Verifikasi Faktual
Kelengkapan Syarat Partai Politik Menjadi Peserta Pemilu 2014".
8) KPU Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab-Kota laporan verifikasi faktual kepada KPU
melalui aplikasi SIPOL dan email ke [email protected] dengan subject: hasil verifikasi
faktual;
Verifikasi faktual kepengurusan, domisili dan keanggotaan Parpol yang semula dijadualkan
tanggal 4 s/d 24 Oktober 2012 digeser ketanggal 30 Oktober s/d 24 November 2012 sebagaimana
jadual perubahan tahapan pemilu PKPU 15 Tahun 2012. Persiapan kegiatan verifikasi faktual, KIP
Kota Banda Aceh menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membagi anggota Kelompok Kerja (Pokja) ke dalam Tim Verifikasi yang bertugas
mencocokkan softcopy daftar nama anggota Parpol hasil pencermatan KPU RI dengan
daftar nama anggota Parpol sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol dan foto
copy KTA;
2. Membagi anggota Pokja kedalam Tim Verifikasi Faktual berdasarkan wilayah administratif
untuk meneliti seluruh Parpol dan melakukan pembekalan pada Tim Verifikasi Faktual;
3. Menyiapkan dokumen pendukung verifikasi faktual, yaitu: Lampiran 2 Model F1-Parpol,
Model F3-Parpol, Lampiran 1 Model F8-Parpol, Lampiran 2 Model F8-Parpol, Model F11-
Parpol, SK Parpol tentang Pengurus ditingkat Kab/Kota, bukti kepemilikan/sewa/kontrak
kantor Parpol, dan KTA;
4. Menyiapkan alat dokumentasi (kamera, handycam, dan lain-lain);
5. Menyiapkan daftar hadir dan berita acara hasil verifikasi faktual
Pada tahapan pelaksanaan kegiatan verifikasi faktual kepengurusan dan domisili kantor,
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pengurus Parpol tentang jadual dan waktu
pelaksanaan verifikasi faktual kepengurusan dan domisili kantor.
2) Melakukan verifikasi faktual terhadap Kepengurusan dan Domisili Kantor;
• Jumlah dan susunan pengurus Parpol ditingkat Kab/Kota dengan cara mendatangi
kantor pengurus Parpol untuk mencocokkan kebenaran SK Parpol tentang pengurus
tingkat Kab/Kota daftar nama pengurus yaitu: Ketua atau sebutan lain, Sekretaris atau
sebutan lain, dan Bendahara sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F1-Parpol
dengan pengurus yang bersangkutan.
• Pemenuhan keterwakilan perempuan pada kepengurusan Parpol tingkat Kab/Kota
sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen); dengan cara mendatangi kantor
pengurus Parpol untuk mencocokkan kebenaran daftar nama pengurus sebagaimana
formulir Model F3-Parpol dengan pengurus yang bersangkutan. Terkait ketentuan ini,
Pasal 16 ayat (2a) PKPU 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas PKPU 8 Tahun 2012
tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, bahwa dalam hal syarat
keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) pada
kepengurusan Parpol tingkat Propinsi dan Kab/Kota tidak terpenuhi, maka Parpol
membuat surat pernyataan sebagaimana formulir Model F-13 Parpol.
• Pengurus perempuan menunjukkan KTA asli atau identitas lain (KTP atau KK) untuk dicocokkan dengan SK dan formulir Lampiran 1 Model F1-Parpol.
• Apabila pengurus Parpol berhalangan hadir karena alasan sakit, petugas verifikasi faktual mendatangi yang bersangkutan;
• Apabila pengurus Parpol berhalangan hadir karena alasan menunaikan ibadah haji/umrah atau meninggal dunia atau mengundurkan diri, pengurus yang bersangkutan dapat digantikan oleh wakilnya dengan mencocokkan SK, formulir Lampiran 4 Model F1-Parpol atau Lampiran 1 Model F1-Parpol atau Lampiran 2 Model F1-Parpol dan KTA/KK;
• Apabila petugas verifikasi faktual tidak bertemu dengan pengurus yang bersangkutan, maka disampaikan pemberitahuan tertulis kepada Parpol untuk menghadirkan pengurus yang bersangkutan ke kantor KPU/KIP Kab-Kota sampai dengan akhir masa verifikasi faktual tahap I;
• Sedangkan verifikasi faktual di kantor dilakukan dengan meminta pengurus yang bersangkutan mengisi daftar hadir dan melakukan verifikasi faktual dengan mencocokkan SK, daftar nama pengurus dan KTA/KTP/KK, kemudian dituangkan dalam BA verifikasi faktual.
• Domisili kantor tetap dengan cara mendatangi kantor pengurus Parpol untuk mencocokkan domisili kantor sebagaimana formulir Model F-11 Parpol dengan dokumen yang sah yaitu sertifikat hak milik, surat pinjam pakai, sewa atau kontrak sampai berakhirnya tahapan Pemilu, yaitu pengucapan sumpah janji anggota DPRD Kab/Kota;
• Domisili kantor tetap Parpol tingkat Kab/Kota harus berada di wilayah administrasi Kab/Kota yang bersangkutan.
• Domisili kantor tetap Parpol tingkat Kab/Kota yang berada pada daerah induk, sementara daerah tersebut telah dilakukan pemekaran, maka domisili kantor tetap pada daerah induk dinyatakan memenuhi syarat (MS).
Setelah melakukan seluruh mekanisme kerja verifikasi faktual kepengurusan dan domisili
kantor, KIP Kota Banda Aceh menyusun berita acara hasil verifikasi faktual kepengurusan dan
domisili kantor dan menyampaikannya kepada Parpol. Parpo diberikan kesempatan untuk
memperbaiki atau melengkapi persyaratan paling lama 7 (tujuh) hari setelah pemberitahuan hasil
verifikasi faktual tersebut.29 Setelah Parpol memperbaiki dan menyerahkan kembali hasil
29Lampiran 26 : Berita Acara Hasil Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh Nomor: 35/BA/KIP-BNA/XII/2012 s /d Nomor: 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012
perbaikannya kepada KIP, maka KIP menindaklanjuti dengan melakukan verifikasi faktual
terhadap hasil perbaikan dan menyusun berita acaranya yang ditetapkan dalam Rapat Pleno
Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Tingkat Kab/Kota, disampaikan secara berjenjang dalam
pleno terbuka ditingkat Propinsi dan Pusat. Berita acara rekapitulasi hasil verifikasi faktual tingkat
Kab/Kota tersebut disampaikan hasilnya kepada Parpol dan Bawaslu/Bawaslu Prov/Panwaslu
Kab/Kota.30
3) Melakukan verifikasi faktual keanggotaan sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) atau
1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan Parpol tingkat
Kab/Kota. Surat Edaran KPU Nomor: 681/KPU/XII/2012, 3 Desember 2012 Perihal
Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2014, memerintahkan KPU/KIP
Kab/Kota melakukan verifikasi faktual terhadap 16 Parpol dan dimasa verifikasi faktual
perbaikan dapat meminta pengurus Parpol untuk hadir di kantor KIP. Jika ditemukan
perbedaan jumlah dan jenis dokumen yang diserahkan oleh KPU kepada KPU Propinsi/KIP
Aceh dengan yang diakui oleh Parpol, diberikan kesempatan untuk menyerahkan dokumen
pada masa pendaftaran sesuai tingkatannya. Verifikasi faktual keanggotaan Parpol
bersumber pada daftar nama anggota Parpol sebagaimana Lampiran 2 Model F2-Parpol
dan fotocopy KTA yang diserahkan Parpol setempat kepada KPU/KIP Kab-Kota. Jika
terdapat fotocoy KTA yang tidak tercantum pada Lampiran 2 Model F2-Parpol atau hanya
terdapat fotocopy KTA, KPU/KIP Kab-Kota dapat menambahkan data tersebut pada
Lampiran 2 Model F2-Parpol untuk selanjutnya dilakukan pengambilan dan pencuplikan
sampel dengan program Microsoft Excel. Verifikasi faktual keanggotaan Parpol dilakukan
dengan cara:
1. Menentukan metode verifikasi faktual keanggotaan, yaitu metode sensus atau sampel
acak sederhana;
2. Metode sensus diterapkan oleh jika jumlah anggota Parpol pada kepengurusan sampai
dengan 100 (seratus) orang.
3. Metode sampel acak sederhana dilakukan jika jumlah anggota Parpol pada kepengurusan
lebih 100 (seratus) orang.
4. Dalam metode sampel acak sederhana, melakukan pengambilan atau pencuplikan
30Lampiran 27 : Berita Acara Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verifikasi Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh Nomor: 53/BA/KIP-BNA/XII/2012 s /d Nomor: 67/BA/KIP-BNA/XII/2012.
sampel dengan menggunakan software Microsoft Excel, yaitu: buka file Excel, dan
letakkan kursor pada salah satu cell.
5. Pada papan rumus/formula ketik rumusnya: RUMUS=RAND()*angka populasi yang dikehendaki, misalnya akan diambil sampel dari angka populasi 2.000, maka ditulis sebagai berikut: RUMUS=RAND()*2000
6. Dari angka yang terdapat dalam cell, tarik cell kedalam beberapa kolom dan baris untuk diketahui angka acak yang keluar. Dalam menarik cell yang sudah ada angkanya tersebut pastikan lebih dari 10% dari populasi yang akan diambil. Misalnya pada contoh di atas populasi adalah 2.000 dan yang akan diambil adalah 10% dari populasi, yaitu 200, maka angka yang akan dimunculkan didalam program harus lebih dari 200.
7. Sampel diambil berdasarkan urutan dari kolom pertama ke bawah dan dilakukan dengan pola yang sama untuk berikutnya sampail terpenuhi sampel sejumlah 200. Apabila ada nomor yang sama padahal pada nomor sebelumnya sudah terambil maka angka tersebut dilewati untuk kemudian dilanjutkan pada urutan berikutnya.
8. Melakukan pengambilan atau pencuplikan sampel di bawah supervisi KPU Propinsi/KIP Aceh.
Hasil pengambilan atau pencuplikan sampel bersifat rahasia, dicetak dan dilaporkan kepada
KPU melalui KPU Propinsi/KIP Aceh dan melalui aplikasi SIPOL serta menyampaikan salinan
kepada Bawaslu Propinsi.
9. Hasil pengambilan atau pencuplikan sampel selanjutnya dituangkan dalam Formulir
Lampiran 2 Model F8-Parpol.
10. Apabila ditemukan sampel keanggotaan Parpol yang alamatnya berada di wilayah terpencil
atau sulit dijangkau dengan sarana transportasi, maka dapat diambil sampel pengganti dari
urutan berikutnya.
11. Menyusun berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel.31
Melakukan verifikasi faktual, bertemu secara langsung dengan anggota Parpol dan
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Petugas verifikasi mencocokkan daftar nama anggota Parpol hasil pengambilan/
pencuplikan sampel sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol, foto copy KTA
dan KTA asli. Apabila anggota Parpol yang bersangkutan dapat menunjukkan KTA asli dan
menyatakan sebagai anggota Parpol, maka keanggotaannya dinyatakan memenuhi syarat
(MS).
b) Jika tidak dapat menunjukkan KTA, maka anggota Parpol yang bersangkutan dapat
menunjukkan identitas diri berupa KTP atau KK. Apabila terdapat kesesuaian antara foto
copy KTA dengan KTP atau KK dan anggota Parpol yang bersangkutan dinyatakan sebagai
anggota Parpol, maka keanggotaannya dinyatakan memenuhi syarat (MS).
c) Jika yang bersangkutan menyatakan bukan anggota Parpol, diminta mengisi formulir
Model F12-Parpol. Jika tidak bersedia, keanggotaannya dinyatakan memenuhi syarat (MS).
d) Jika keanggotaan Parpol tidak memenuhi syarat, petugas verifikasi mengisi kolom
keterangan pada formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol untuk menjelaskan alasan
keanggotaan Parpol tidak memenuhi syarat (TMS).
31Lampiran 28 : Berita Acara Hasil Pengambilan atau Pencuplikan Sampel Keanggotaan Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh, Nomor: 1150/K P U /B A /X /2012 s /d 1163/K P U /B A /X /2012
e) Setelah melakukan verifikasi faktual keanggotaan Parpol, petugas verifikasi meminta
kepada anggota Parpol yang bersangkutan atau anggota keluarganya membubuhkan paraf
pada kolom keterangan formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol.
f) Jika petugas verifikasi tidak bertemu dengan anggota Parpol yang bersangkutan, maka
disampaikan pemberitahuan tertulis kepada Parpol untuk menghadirkan anggotanya di
kantor KPU/KIP Kab/Kota sampai dengan akhir masa verifikasi faktual.
g) Verifikasi faktual keanggotaan Parpol dilakukan dengan cara meminta anggota yang
bersangkutan mengisi daftar hadir. Setelah pelaksanaan verifikasi berakhir, petugas
verifikasi menyusun berita acara hasil verifikasi.
h) Jika sampai akhir masa verifikasi faktual tahap I, Parpol tidak dapat menghadirkan
anggotanya ke kantor KPU/KIP Kab/Kota, maka keanggotaannya dinyatakan tidak
memenuhi syarat (TMS).
I) Jika terdapat seseorang menjadi anggota lebih dari 1 (satu) Parpol, yang bersangkutan
diminta menegaskan keanggotaannya pada 1 (satu) Parpol dan mengisi Formulir Model
F12-Parpol. Apabila tidak bersedia mengisi formulir, maka keanggotaannya pada lebih dari
1 (satu) Parpol tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS)
j) Apabila ditemukan keanggotaan Parpol pada daerah pemekaran, petugas verifikasi
mencocokkan kesesuaian domisili faktual anggota Parpol yang bersangkutan dengan
alamat sebagaimana tercantum pada KTA.
k) Sebagai bukti telah dilakukan verifikasi faktual keanggotaan Parpol, petugas verifikasi
mengisi kolom keterangan sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol untuk
menerangkan bertemu/tidak bertemu dengan anggota Parpol dan meminta paraf anggota
Parpol yang bersangkutan atau anggota keluarganya atau pengurus RT setempat dengan
menuliskan nama lengkap.
l) Jika Parpol menyerahkan syarat keanggotaan lebih dari 1.000 atau 1/1.000 dan setelah
dilakukan verifikasi faktual telah memenuhi syarat minimal keanggotaan 1.000 atau
1/1.000, petugas verifikasi menghentikan verifikasi faktual.
12.Hasil verifikasi faktual keanggotaan Parpol melalui metode sampel diproyeksikan terhadap
jumlah populasi untuk diketahui pemenuhan syarat minimal 1.000 orang atau 1/1.000 orang
anggota Parpol di Kab/Kota yang bersangkutan.
13.Menyusun berita acara verifikasi faktual sesuai formulir Model F8-Parpol dan lampirannya
serta menyampaikan laporan kepada KPU melalui aplikasi SIPOL.32
14.Jika Parpol belum memenuhi syarat, diberi kesempatan untuk memperbaiki paling lama 7
(tujuh) hari setelah pemberitahuan hasil verifikasi faktual.33
32Lampiran 2 9 : Berita Acara Verifikasi Faktual Pengurus dan Domisili Kantor Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh, Nomor: 01/BA/KIP-BNA/XI/2012 s /d 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012
33Lampiran 30 : Berita Acara Hasil Verifikasi Faktual Perbaikan Pengurus dan Anggota Partai Politik Tingkat Kota Banda Aceh, Nomor: 35/BA/KIP-BNA/XII/2012 s /d Nomor 18.5/BA/KIP-BNA/XI/2012
Kegiatan verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan Parpol dan Parlok ditingkat
Kab/Kota dilaksanakan tanggal 26 Oktober s/d 20 November 2012, lalu dirubah ke tanggal 30
Oktober s/d 24 November 2012 dengan PKPU 15 Tahun 2012. Adapun jadual dan kelompok kerja
verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan Parpol dan Parlok di Kota Banda Aceh sebagai
berikut:
Tabel: 22
Jadual Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan Partai Politik
JADUALHari Tanggal Jam
1 P artai Peduli R akyat N asional (PPRN)P artai D em okrasi Ind onesia Perju angan(PD IP)
0 7 Nov 2 0 1 2
0 9 .0 03 P artai K edaulatan B angsa Ind o nesia Baru Rabu W IB s/d
(PK BIB) se lesa i4 P artai Golongan Karya (GOLKAR)5 P artai Hati Nurani R akyat (HANURA)6 P artai P ersatu an P em bangunan (PPP)7 P artai P ersatu an N asional (PPN) 0 9 .0 0
W IB s/d se lesa i
8 P artai Bulan B in tan g (P B B ) Kam is 0 8 NovP artai K eadilan Dan P ersatu an Ind onesia 2 0 1 2(PKPI)
1 0 P artai A m anat N asional (PAN)11 P artai K eadilan Se jah te ra (PKS)
0 9 .0 0 W IB s/d se lesa i
12 P artai D em okrat Jum ’a t 0 9 Nov13 P artai G erakan Ind onesia Raya (GERINDRA) 2 0 1 21 4 P artai D em okrasi P em baruan (PDP)15 P artai K ebangkitan B angsa (PKB) 1 0 Nov
2 0 1 2
0 9 .0 0
1 6 P artai N asional D em okrat (NASDEM) Sabtu W IB s/d se lesa i
Tabel 23
Tim Kelompok Verifikasi Faktual Kepengurusan dan Keanggotaan Parpol
Nn Tim Partai JadualPolitik Hari Tanggal Pukul
Tim IPDIP Rabu 07 Nov 2012 09.00 WIB
1 PKPI Kamis 08 Nov 2012 09.00 WIBP K B Sabtu 10 Nov2012 09.00 WIB
Tim IIPPRN Rabu 07 Nov2012 09.00 WIB
2 P A N Kamis 08 Nov2012 09.00 WIBDEMOKRAT Jum’at 09 Nov2012 09.00 WIBGOLKAR Rabu 07 Nov2012 09.00 WIB
3 Tim III P B B Kamis 08 Nov2012 09.00 WIBP D P Jum’at 09 Nov2012 09.00 WIBNASDEM Sabtu 10 Nov2012 09.00 WIB
Tim IVPKBIB Rabu 07 Nov2012 09.00 WIB
4 P P P Kamis 08 Nov2012 09.00 WIBGERINDRA Jum’at 09 Nov2012 09.00 WIBHANURA Rabu 07 Nov2012 09.00 WIB
5 Tim V P P N Kamis 08 Nov2012 09.00 WIBP K S Jum’at 09 Nov2012 09.00 WIB
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor Partai Golkar Kota Banda Aceh, 7 November
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor PAN Kota Banda Aceh, 8 November 201 2
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor PPRN Kota Banda Aceh, 7 November 2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPC Partai HANURA, 7 November 2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPC PPP Kota Banda Aceh,8 November 2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPC GERINDRA Banda Aceh, 9 November 2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPC PKS Kota Banda Aceh, 9 November 2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPC PKB Kota Banda Aceh, 10 November 2012
Tabel: 24
Jadual Verifikasi Faktual Tambahan Parpol
JadualNO rana i poiiuk Hari Tanggal Pukul1 Partai Damai Sejahtera (PDS) Senin 10 Des 09.002 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 2012 WIB3 Partai Nasional Republik (NASREP)
11 Des 2012
09.00
4 Partai Republik Selasa WIB
5 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) 09.00
6 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Rabu 12 Des
2012
WIB
7 Partai Pengusaha & Pekerja Indonesia (PPPI)
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPD PKPB Kota Banda Aceh, 10 Desember 2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPC PKNU
Kota Banda Aceh, 12 Desember 2012
OC~1 m
i j M
[Ok r— ^r
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPD PPPI Kota Banda Aceh, 12 Desember 2012
Sedangkan untuk Parlok, verifikasi faktual yang dilakukan KIP Kota Banda Aceh sebagaimana yang
diatur dalam Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2012, meliputi:
1. Kepengurusan Parlok tingkat Kab/Kota dan Kecamatan yaitu:
a. Mendatangi kantor pengurus Parlok untuk mencocokkan kebenaran daftar nama pengurus sebagaimana SK Kepengurusan Parlok dan formulir Lampiran 2 Model F1- Parlok dengan pengurus yang bersangkutan (Ketua, Sekretaris dan Bendahara);
b. Jika tidak bertemu dengan pengurus yang bersangkutan, pengurus Parlok diminta menghadirkan yang bersangkutan ke Kantor KIP;
2. Keterwakilan 30% perempuan pada pengurus tingkat Kab/Kota dan Kecamatan, yaitu:
a. Mendatangi kantor pengurus Parlok untuk mencocokkan kebenaran daftar nama anggota pengurus sebagaimana SK kepengurusan Parlok dan formulir Model F3-Parlok dengan pengurus yang bersangkutan;
b. Apabila tidak bertem u dengan anggota pengurus perempuan, Parlok diminta menghadirkan yang bersangkutan ke Kantor KIP;
3. Domisili kantor tetap, yaitu mendatangi kantor pengurus Parlok untuk mencocokkandomisili kantor sebagaimana formulir Model F-11 Parlok dengan dokumen yang sah, yaitusertifikat hak milik, surat pinjam pakai, sewa atau kontrak;
4. Keanggotaan Parlok, yaitu:
a. Petugas verifikasi tidak bertemu anggota Parlok, KIP menyampaikan pemberitahuan kepada Parlok untuk menghadirkan anggotanya ke Kantor KIP sampai dengan akhir masa verifikasi faktual tahap I;
b. Jika sampai dengan akhir masa verifikasi faktual tahap I, Parlok tidak dapat menghadirkan anggotanya kepada KIP, keanggotaan Parlok bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS);
c. Jika terdapat seseorang menjadi anggota lebih dari 1 (satu) Parlok, yang bersangkutan diminta menegaskan keanggotaannya pada 1 (satu) Parlok dan mengisi Formulir Model F12-Parlok, jika tidak bersedia mengisi formulir, keanggotaannya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS);
Tabel: 25Jadual Verifikasi Faktual Parlok di Kota Banda Aceh
Kecam atan
PartaiPolitik Meura
xaKutaRaja
KutaAlam
a al
SK
UleeKaren
g
Baiturrahm a
n
LuengBata
JayaBar
u
Banda
Raya
Partai Nasional Aceh (PNA)
12 Nov 2012
12Nov
2012
12Nov
2012
15Nov
2012
15Nov
2012
15 Nov 2012
18Nov
2012
18Nov
2012
18Nov
2012Partai Damai Aceh (PDA)
13 Nov 2012
13Nov
2012
13Nov
2012
16Nov
2012
16Nov
2012
16 Nov 2012
19Nov
2012
19Nov
2012
19Nov
2012
Partai Aceh(PA)
14 Nov 2012
14Nov
2012
14Nov
2012
17Nov
2012
17Nov
2012
17 Nov 2012
20Nov
2012
20Nov
2012
20Nov
2012
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPW PNA Kota Banda Aceh, 3 November 2012
DPK PNA Kec. Kuta Alam DPK PNA Kec. Meuraxa
DPK PNA Kec. Ulee Kareng DPK PNA Kec. Kuta Raja
DPK PNA Kec. Jaya Baru
DPK PNA Kec. Lueng Bata
DPK PNA Kec. Syiah Kuala
Verifikasi Faktual terhadap Domisili Kantor, Kepengurusan dan KTA anggota Partai Nasional Aceh (PNA) pada setiap Kecamatan di Kota Banda Aceh
Verifikasi Faktual KTA, Kepengurusan, dan Domisili Kantor DPW PDA Kota Banda Aceh, 3 November 2012
DPK PDA Kec. Meuraxa DPK PDA Kec. Syiah Kuala
DPK PDA Kec. Jaya Baru DPK PDA Kec. Banda Raya
DPK PDA Kec. Kutaraja
Verifikasi Faktual terhadap Domisili Kantor, Kepengurusan dan KTA anggota Partai Damai Aceh (PDA) pada setiap Kecamatan di Kota Banda Aceh
3.3. Perbaikan dan Verifikasi Hasil Perbaikan
Kegiatan perbaikan hasil verifikasi faktual Parpol berlangsung dari tanggal 31 Oktober s/d
7 November 2012, selanjutnya dilanjuti dengan kegiatan verifikasi hasil perbaikan yang
dilaksanakan mulai tanggal 8 s/d 21 November 2012. Jadual ini bergeser dengan dikeluarkannya
PKPU 15 Tahun 2012, ke tanggal 27 November s/d 3 Desember 2012 dan kegiatan verifikasi hasil
perbaikan tanggal 4 s/d 17 Desember 2012. Verifikasi hasil perbaikan dilakukan dengan cara:
1) Melakukan verifikasi faktual kepengurusan, keterwakilan perempuan dan domisili kantor
tetap.
2) Melakukan verifikasi administrasi dan faktual keanggotaan Parpol dengan menempuh
langkah-langkah:
a) Menghitung jumlah keanggotaan Parpol sekurang-kurangnya 1.000 atau 1/1.000 dan
melakukan pencermatan dugaan ganda.
b) Jika syarat keanggotaan Parpol tidak terpenuhi, tidak dilanjutkan verifikasi faktual.
c) Melakukan verifikasi faktual keanggotaan dengan mekanisme sebagaimana verifikasi
faktual pada tahap pertama.
3.4. Penyusunan Berita Acara dan Penyampaian Hasil Verifikasi kepada KIP Aceh
Penyusunan berita acara dilaksanakan pada 18 s/d 19 Desember 2012, diikuti
penyampaian hasil verifikasi kepada KPU Propinsi/KIP Aceh pada 20 s/d 21 Desember 2012
sebagaimana PKPU 15 Tahun 2012. Hasil verifikasi yang disampaikan kepada KIP Aceh adalah hasil
dari Rapat Pleno Terbuka KIP Kota Banda Aceh Tentang Penyampaian Hasil Verifikasi Faktual
Parpol Calon Peserta Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, pada tanggal 19 Desember 2012 dan
Rapat Pleno Terbuka Penyampaian Hasil Verifikasi Faktual Terhadap Partai Politik Tambahan Calon
Peserta Pemilu Tahun 2014, 29 Desember 2012.
ACEHPENYAM PAIAN HASIL VERIFIKASI PARTAI POLITIK
PESERTA PEMILU TAHUN 2014
3.5. Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR. DPRD Propinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
Berdasarkan Pasal 24 dan 25 PKPU 14 Tahun 2012 jo. PKPU 8 Tahun 2012, dijelaskan
bahwa Parpol calon peserta pemilu yang memenuhi persyaratan menjadi peserta Pemilu Anggota
DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 ditetapkan dengan keputusan KPU
dalam Rapat Pleno Terbuka dan penetapannya diumumkan oleh KPU. Penetapan nomor urut Parpol
sebagai peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014
dilakukan secara undian dalam Sidang Pleno Terbuka KPU yang dihadiri oleh wakil-wakil Parpol. KPU
mengumumkan penetapannya dengan Keputusan KPU Nomor 06/Kpts/KPU/Tahun 2013 tanggal 14
Januari 2013 Tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD
Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014, sebagamana tabel di bawah ini:
Tabel 26
Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014 (Keputusan KPU Nomor 06/Kpts/KPU/Tahun 2013)
N o P a r t a i P o l i t ik N o m o r U r u t1 Partai Nasional Demokrat (NASDEM) 1
2 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2
3 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3
4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 4
5 Partai Golongan Karya (GOLKAR) 5
6 Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) 6
7 Partai Demokrat 7
8 Partai Persatuan Nasional (PPN) 8
9 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 9
10 Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 10
Sedangkan penetapan Partai Politik Lokal di Aceh dilaksanakan oleh KIP Aceh pada tanggal
14 Januari 2013 di Jakarta, dimana pengundian nomor urut dimulai dari nomor terakhir setelah
nomor urut Partai Politik Nasional. Penetapan dan pengundian nomor urut Parlok termuat dalam
Keputusan KIP Aceh Nomor 02 Tahun 2013 Tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Lokal
Sebagai Peserta Pemilu Anggota DPRA dan DPRK Tahun 2014, sebagai berikut:
Tabel 27Nomor Urut Partai Politik Lokal Sebagai Peserta Pemilu
Anggota DPRA dan DPRK Tahun 2014 (Keputusan KIP Aceh Nomor 02 Tahun 2013)
N o P a r t a i P o l i t ik N o m o r U r u t1 Partai Damai Aceh (PDA) 11
2 Partai Nasional Aceh (PNA) 12
3 Partai Aceh (PA) 13
3.6. Penyelesaian Sengketa PT TUN
Jadual kegiatan penyelesaian sengketa hasil verifikasi Parpol peserta Pemilu dilaksanakan
tanggal 12 Januari s/d 15 Maret 2013. Dalam ketentuan Pasal 28, 29 dan 30 PKPU 8 Tahun 2012,
bahwa sengketa Pemilu yang terkait dengan verifikasi Parpol yang terjadi akibat dikeluarkannya
Keputusan KPU tentang penetapan Parpol peserta pemilu diselesaikan terlebih dahulu di Bawaslu,
sedangkan untuk Parlok diselesaikan oleh Bawaslu Aceh sebagaimana ketentuan Pasal 30
Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2012.
Dalam hal sengketa pemilu yang berkaitan dengan verifikasi Parpol peserta Pemilu
Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kab/Kota tersebut tidak dapat diselesaikan, para pihak
yang merasa kepentingannya dirugikan oleh Keputusan KPU dan KIP Aceh dapat mengajukan
gugatan tertulis kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) yang memeriksa dan
memutus gugatan paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak gugatan dinyatakan lengkap.
Putusan PT TUN tersebut hanya dapat dilakukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung
Republik Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak putusan tersebut dikeluarkan. Mahkamah
Agung wajib memberikan putusan atas permohonan kasasi tersebut paling lama 30 (tiga puluh)
hari kerja sejak permohonan kasasi diterima dan putusannya bersifat terakhir dan mengikat serta
tidak dapat dilakukan upaya hukum lain. Sedangkan KPU dan KIP Aceh sebagai pihak yang digugat
keputusannya tentang penetapan Parpol dan Parlok sebagai peserta pemilu wajib menindaklanjuti
putusan PT TUN atau putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari
kerja.
Pasca penetapan 10 Parpol sebagai Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014 oleh KPU, sebanyak 13 dari 24 Parpol yang gagal verifikasi
persyaratan peserta Pemilu Tahun 2014 mengajukan Permohonan Ajudikasi Parpol kepada
Bawaslu RI, yaitu: Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Karya
Republik (Pakar), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI),
Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (PPPI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai
Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Nasional Republik (NASREP), Partai Serikat Rakyat
Independen (SRI), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) dan Partai Kongres. Dari
semua Parpol tersebut hanya satu yang menurut Bawaslu RI dapat dikabulkan permohonannya,
yaitu Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Sedangkan Partai Bulan Bintang (PBB) mengajukan gugatan sengketa penetapan Parpol ke
PT TUN. PBB menggugat dikarenakan dinyatakan tidak lolos verifikasi oleh KPU RI, dimana PBB
tidak memenuhi syarat di 8 (delapan) Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah, 2 (dua)
Kabupaten/Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta 3 (tiga) Kabupaten/Kota di
Propinsi Kalimantan Barat. Persidangan sengketa Parpol dengan agenda pembacaan putusan
Majelis Hakim PT TUN Jakarta, 7 Maret 2013 memutuskan bahwa PBB berhak menjadi Parpol
peserta pemilu Tahun 2014. Majelis Hakim PT TUN menilai bahwa PBB mampu membuktikan
keberatan-keberatannya atas keputusan KPU sebagai pihak tergugat dan menyatakan verifikasi
faktual yang dilakukan KPU terhadap PBB cacat hukum, karenanya PBB dinyatakan memenuhi
syarat sebagai Parpol peserta pemilu Tahun 2014.
Keputusan KPU yang menyatakan PBB tidak memenuhi syarat kepengurusan di 5 (lima)
dari 33 (tiga puluh tiga) Propinsi Se-Indonesia dibatalkan oleh Majelis Hakim PT TUN dan
memerintahkan KPU untuk mencabut Surat Keputusan KPU Nomor: 05/Kpts/KPU/Tahun 2013
Tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu 2014, dan mewajibkan KPU RI melakukan
perubahan sekaligus menambahkan PBB sebagai Parpol peserta pemilu Tahun 2014 menyusul 10
(sepuluh) Parpol yang telah terlebih dahulu ditetapkan KPU. Keputusan PT TUN Jakarta ini
ditindaklanjuti oleh KPU RI dengan menerbitkan SK Nomor 142 Tahun 2013 tentang Penetapan
Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai Parpol Peserta Pemilu Tahun 2014 dengan nomor urut 14
(empat belas) setelah nomor urut Partai Politik Lokal di Aceh. Selain sengketa di PT TUN, KPU RI
juga menghadapi Sidang Ajudikasi Bawaslu RI yang dimohonkan oleh Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (PKPI). Pada tanggal 5 Februari 2014 permohonan PKPI ditetapkan dan
dikabulkan Bawaslu RI dengan keputusan membatalkan SK KPU RI Nomor 05/Kpts/KPU/Tahun
2013 Tentang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2014. Dalam Keputusan Sengketa Bawaslu Nomor
012/SP-2/Set.Bawaslu tersebut, KPU RI dianggap tidak menjalankan tugasnya secara optimal
dalam tahap verifikasi di sejumlah daerah terpencil, tidak melakukan verifikasi faktual hingga ke
Kecamatan yang secara geografis sangat sulit dijangkau, antara lain di Kecamatan Hiliran Gumanti
Kabupaten Solok Propinsi Sumatera Barat. Selain itu, terkait keterwakilan perempuan di sejumlah
daerah di Propinsi Sumatera Barat dan Jawa Tengah dianggap tidak harus dipenuhi di daerah,
karena itu hanya bersifat wajib di tingkat pusat.
Putusan Bawaslu RI tersebut tidak serta merta diterima oleh KPU RI dan memutuskan
untuk tidak melaksanakan Keputusan Bawaslu RI Nomor: 012/SP-2/Set.Bawaslu/I/2013. Bawaslu
RI dalam pandangan KPU telah melampaui wewenangnya sebagai lembaga pengawas
penyelenggaraan pemilu dalam putusan itu. Argumentasi KPU tidak menindaklanjuti Keputusan
Bawaslu RI tersebut di atas didasari ketentuan Pasal 259 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun
2012 yang menjelaskan bahwa Keputusan Bawaslu RI mengenai sengketa Pemilu merupakan
keputusan terakhir dan mengikat kecuali keputusan terhadap sengketa Pemilu yang berkaitan
dengan verifikasi Parpol peserta pemilu dan Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR, DPD, DPRD
Propinsi dan DPRD Kab/Kota. Bawaslu RI tidak berhak menetapkan Parpol sebagai peserta pemilu
karena merupakan kewenangan KPU RI.
Penolakan KPU RI ditindaklanjuti oleh Bawaslu RI dengan meminta fatwa Mahkamah
Agung Republik Indonesia. Selain permohonan ajudikasi ke Bawaslu RI, PKPI juga melaporkan
gugatan sengketa terkait Keputusan KPU Nomor: 05/Kpts/KPU/Tahun 2013 ke PT TUN Jakarta
dengan Nomor Perkara: 25/G/2013/PT.TUN.JKT. Sidang putusan PT TUN menegaskan beberapa
pertimbangan yang dibacakan oleh Majelis Hakim bahwa sikap KPU RI yang tidak mau
melaksanakan keputusan Bawaslu RI adalah tidak beralasan hukum sama sekali dan Keputusan
tersebut di atas patut dibatalkan karena tidak punya kekuatan hukum yang jelas dengan tidak
melalui proses Rapat Pleno KPU RI yang sah. Tindakan KPU RI yang tidak mau menjalankan
Keputusan Bawaslu RI selain bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum juga bertentangan
dengan kewajiban hukum. Majelis Hakim PT TUN juga menyatakan tidak sah surat yang diajukan
oleh tergugat KPU RI tanggal 11 Februari 2013 yang tidak bersedia menjalankan Keputusan
Bawaslu RI. PTTUN Jakarta memerintahkan tergugat KPU untuk mencabut Keputusan
Nomor:94/KPU/Tahun 2013 dan menyatakan batal atau tidak sah Keputusan KPU Nomor:
05/Kpts/KPU/Tahun 2013 yang dikeluarkan tanggal 8 Januari 2013 tentang Penetapan Partai
Politik Peserta Pemilu 2014 sepanjang yang menyangkut PKPI, dan mewajibkan tergugat KPU RI
untuk menerbitkan keputusan baru yang mengikutsertakan penggugat sebagai Parpol yang
memenuhi syarat menjadi peserta Pemilu Tahun 2014 serta memerintahkan KPU RI untuk
menjalankan Keputusan Bawaslu RI Nomor: 012/Sp-2 Set. Bawaslu/2013 yang dikeluarkan
tanggal 5 Pebruari 2013. Keputusan PT TUN ini ditindaklanjuti oleh KPU RI dengan menerbitkan
Keputusan KPU Nomor: 166/Kpts/PKPU /2013 Perubahan Keputusan KPU Nomor:
06/Kpts/PKPU/2013 yang menetapkan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai
Parpol peserta Pemilu Tahun 2014 dengan nomor urut 15 (empat belas) setelah Partai Bulan
Bintang (PBB).
Selain gugatan di PT TUN dan Sidang Ajudikasi Bawaslu RI, DKPP (Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu) juga memerintahkan KPU RI untuk melakukan verifikasi faktual terhadap
Parpol yang tidak lolos verifikasi administrasi sebagaimana Putusan DKPP. Di Kota Banda Aceh
sendiri terdapat 14 Parpol yang akan diverifikasi faktual dari 18 Parpol, yaitu:
Tabel: 28
Verifikasi Faktual Parpol TMS Administrasi Dengan Putusan DKPP RI
No N am a P arta i Politik1 Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)2 Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI)3 Partai Kongres4 Partai Karya Republik (PAKAR)5 Partai Nasional Republik (NASREP)6 Partai Buruh7 Partai Nasional Indonesia M arhaenism e (PNI-M)8 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB)9 Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia (PPPI)
10 Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI)11 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)12 Partai Republik13 Partai Bersatu Indonesia (PBI)14 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI)
Di Kota Banda Aceh, terkait hasil verifikasi Parpol dipersengketakan oleh 4 (empat) Parpol
yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan di Kota Banda Aceh, yaitu: Partai Kedaulatan, Partai
Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), dan
Partai Serikat Rakyat Independen (SRI). Menghadapi sengketa Pemilu di Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara (PTTUN), KPU meminta KIP Kota Banda Aceh untuk membuat kronologis
pelaksanaan kegiatan verifikasi terhadap 4 (empat) Parpol tersebut dan mendampingi KPU dalam
masa persidangan di PTTUN Jakarta. Menindaklanjuti hal tersebut di atas, KIP Kota Banda Aceh
merumuskan jawaban kronologis hasil verifikasi 4 (empat) Parpol tersebut dan mengutus Ketua
Pokja Pendaftaran dan Verifikasi Parpol dan Kasubag Teknis Penyelenggara Pemilu KIP Kota
Banda Aceh untuk menyampaikan kronologis tersebut dalam persidangan dan mendampingi KIP
Aceh serta KPU selama masa persidangan di PTTUN, sebagai berikut:
1. Partai Kedaulatan
Tanggal 1 Oktober 2012, KIP Kota Banda Aceh menerima Kartu Tanda Anggota (KTA)
sejumlah 214 (dua ratus empat belas) dari Partai Kedaulatan, sesuai dengan Tanda Bukti
Penerimaan KTA Partai Politik (Lampiran 2 Model F-Parpol). Partai Kedaulatan pada
dasarnya menyerahkan KTA sudah melewati masa penerimaan kelengkapan dokumen
persyaratan yaitu: tanggal 8 s/d 29 September 2012. Berdasarkan hasil keputusan KPU,
Partai Kedaulatan dinyatakan tidak lolos administrasi. Tanggal 30 Oktober 2012, KIP Kota
Banda Aceh menerima dokumen hasil verifikasi adminstrasi kepengurusan DPC Parpol
tingkat Kota Banda Aceh dari KPU dalam wilayah Propinsi Aceh. Dari semua dokumen yang
diterima tersebut tidak ada dokumen Partai Kedaulatan.
2. Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKBIB)
Pada tanggal 1 Oktober 2012 KIP Kota Banda Aceh menerima 1 (satu) berkas via Pos
atas nama Dewan Pimpinan Nasional Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB),
adapun berkas tersebut berisi: SK DPN tentang pengesahan DPC Partai Kedaulatan Bangsa
Indonesia Baru (PKBIB) tingkat Kabupaten/Kota, 2 (dua) rangkap salinan Rekapitulasi
Daftar Anggota Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), dan 2 (dua) rangkap
salinan Kartu Tanda Anggota Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
Berdasarkan Surat Edaran KPU Nomor 588/KPU/XI/2012 perihal Verifikasi Faktual
Kelengkapan Syarat Parpol Calon Peserta Pemilu 2014, point 6 menjelaskan bahwa KPU
Kab/Kota tidak dapat melakukan verifikasi keanggotaan Parpol yang disampaikan melalui
Jasa Pos dan Giro serta terhadap daftar nama anggota Parpol dalam bentuk hardcopy dan
fotocopy KTA yang disampaikan melampaui tahapan dan jadwal yang telah ditentukan dalam
PKPU 7 tahun 2012 jo. PKPU 15 Tahun 2012. Maka KIP Kota BandaAaceh tidak lagi
melakukan verifikasi, namun pasca Putusan DKPP RI Nomor: 25-26/DKPP-PKE-1/2012
yang memerintahkan KPU untuk melakukan verifikasi faktual kepada Parpol yang tidak lolos
verifikasi administrasi, maka petugas verifikasi KIP Kota Banda Aceh melakukan kegiatan
verifikasi factual keberadaan kantorParpol atau apapun yang berhubungan dengan Parpol
ini.
Tanggal 7 November 2012, KIP Kota Banda Aceh menerima surat pernyataan
menarik diri/ membatalkan diri dari anggota/pengurus Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia
Baru (PKBIB) Kota Banda Aceh Periode 2012 s/d 2017 atas nama Mardali, SE, Ak dan Jufriadi
Kamal. Walau demikian, TIM IV yang dikoordinir oleh Mahfudh, ST., MP. bersama 4 anggota
tim verifikasi tetap melakukan verifikasi faktual terhadap pengurus Partai ini yang beralamat
di Jln. Rama Setia Dusun Tgk. Lheun Deah Gampong Lampaseh Aceh sesuai dengan surat
keterangan domisili yang dilampirkan dalam berkas Parpol tersebut.
Hasil verifikasi di lapangan, Tim IV hanya menemukan bangunan rumah dalam
keadaan kosong yang sama sekali tidak menunjukkan indikasi sebagai kantor Parpol, tidak
dilengkapi dengan papan nama Parpol. Lalu Tim Verifikasi pada hari yang sama kembali
turun ke lapangan pada pukul 12.00 WIB, rumah tersebut masih dalam keadaaan kosong.
Tim Verifikasi menghubungi Kepala Desa/Geusyik gampong tersebut untuk mengkonfirmasi
keberadaan rumah tersebut yang disebut sebagai kantor Partai ini, Dari informasi Geusyik
gampong tersebut diketahui bahwa benar dilaporkan kepadanya bahwa rumah tersebut
adalah kantor Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB). Lalu Tim Verifikasi
menyampaikan kepada Geusyik gampong Lampaseh Aceh untuk dapat memberitahukan
kepada pengurus partai yang menyewa rumah tersebut untuk datang ke kantor KIP Kota
Banda Aceh sebelum tanggal 20 November 2012. Sampai dengan batas waktu verifikasi
faktual kepengurusan dan keanggotaan, tanggal 26 Oktober s/d 20 November 2012 tidak ada
pengurus Partai ini yang datang ke kantor KIP Kota Banda Aceh untuk memberikan
konfirmasi dan klarifikasi tentang partainya.
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) menyerahkan KTA kepada KIP Kota
Banda Aceh tanggal 29 September 2012.Berdasarkan hasil keputusan KPU, Partai ini sudah
dinyatakan tidak lolos verifikasi administrasi. Pada tanggal 30 Oktober 2012 KIP Kota Banda
Aceh menerima dokumen hasil verifikasi administrasi kepengurusan DPC Parpol tingkat
Kabupaten/Kota. Semua dokumen Parpol yang diterima KIP Kota Banda Aceh tersebut tidak
ada dokumen Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI).
Putusan DKPP RI Nomor: 25-26/DKPP-PKE-1/2012 yang memerintahkan KPU
untuk melakukan verifikasi faktual kepada Parpol yang tidak lolos verifikasi administrasi.
Tanggal 4 Desember 2012, KIP Kota Banda Aceh menerima berkas Parpol yang akan
diverifikasi faktual tambahan dan keanggotaan di tingkat Kabupaten/Kota sebagaimana
Keputusan MK, Kemudian KIP Kota Banda Aceh pada tanggal 5 Desember 2012 melakukan
pencuplikan atau pengambilan sampel terhadap Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
(PPPI) berdasarkan jumlah KTA yang diserahkan pada tanggal 29 September 2012.
Tanggal 6 Desember 2012, KIP Kota Banda Aceh mengundang seluruh Parpol untuk
penyerahan hasil pencuplikan nama-nama anggota Parpol yang akan diverifikasi faktual. KIP
Kota Banda Aceh melakukan verifikasi faktual tanggal 7 s/d 11 Desember 2012. Hasil
verifikasi faktual terhadap Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dimana
kepengurusannya sesuai dengan dokumen yang diserahkan oleh KIP Aceh/KPU, namun
jumlah keanggotaannya tidak sesuai, hanya 2 orang yang ada dan sesuai dari 22 sampel.
Sampai dengan masa perbaikan Partai ini tidak memenuhi kekurangan keanggotaannya
tersebut.
4. Partai Serikat Rakyat Independen (SRI)
Partai ini telah mendaftar dan menyerahkan KTA kepada KIP Kota Banda Aceh
sejumlah 310 KTA yang disampaikan oleh Muhammad Ranto (Ketua) dan Zakaria HS
(Sekretaris) pada tanggal 7 September 2012. Dalam pendaftaran tersebut tidak diserahkan
SK pengurus dan surat keterangan domisili kantor. KIP Kota Banda Aceh tidak melakukan
verifikasi faktual terhadap Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) di Kota Banda Aceh
dikarenakan partai ini dinyatakan tidak lolos verifikasi administrasi oleh KPU sebagai syarat
verifikasi faktual. Namun dikarenakan adanya Putusan DKPP RI Nomor: 25-26/DKPP-PKE-
1/2012, yang memerintahkan KPU untuk melakukan verifikasi faktual kepada Parpol yang
tidak lolos verifikasi administrasi, namun faktanya KIP Kota Banda tidak dapat melakukan
verifikasi faktual terhadap Partai ini karena tidak ada satupun berkas yang diterima oleh KIP
Kota Banda Aceh dari KIP Aceh
B. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu 2 0 1 4
1. Prinsip-prinsip Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Tahun 2 0 1 4
PKPU 9 dan 10 Tahun 2013 tentang Penyusunan Daftar Pemilih di Dalam dan Luar Negeri
untuk Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 dan PKPU 9 Tahun 2014 tentang Penyusunan
Daftar Pemilih PPWP Tahun 2014 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan pemilih adalah:
1) Warga Negara Indonesia (WNI) yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17
(tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.
2) WNI sebagaimana tersebut didaftar oleh penyelenggara Pemilu dalam daftar pemilih untuk
dapat menggunakan hak memilih kecuali yang ditentukan lain dalam Peraturan
Perundang-undangan.
3) Pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali dalam daftar pemilih di PPS pada setiap
desa/kelurahan/gampong atau sebutan lain dan di PPLN/TPSLN.
Pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih terhadap WNI dilakukan berdasarkan
domisili yang jelas dan tercatat di Desa/Kelurahan/Gampong tempat tinggal pemilih secara faktual,
atau bagi pemilih di luar negeri yang tercatat sesuai pendataan Kantor Perwakilan Indonesia di
Negara bersangkutan. Jika terdapat pemilih yang bertempat tinggal tidak sesuai dengan identitas
KTP, pemilih tersebut diminta menentukan TPS yang akan digunakan untuk memilih. Jika pemilih
memiliki lebih dari satu identitas KTP, pemilih tersebut harus mencantumkan salah satu alamat
yang sesuai dengan tertera dalam KTP untuk selanjutnya ditetapkan sebagai alamat tempat tinggal
yang dicantumkan dalam daftar pemilih.
1.2. Kriteria Dasar Daftar Pemilih
Ada tiga kriteria dasar dalam menyusun dan memutakhirkan daftar pemilih, yakni:
1. Komprehensif; daftar pemilih harus memuat semua WNI, baik yang berada di dalam negeri
maupun di luar negeri, yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih wajib
dimasukkan dalam daftar pemilih. Pendaftaran dan pemutakhiran pemilih tidak
dibenarkan tindakan diskriminatif dalam rangka memasukkan atau menghapus nama-
nama tertentu dalam daftar pemilih karena alasan politik, suku, agama, atau alasan apapun.
2. Akurat; daftar pemilih harus memuat informasi tentang identitas pemilih secara benar,
tanpa kesalahan penulisan, tidak ganda, dan tidak memuat nama yang tidak berhak atau
telah meninggal.
3. Mutakhir; daftar pemilih disusun berdasarkan keadaan terakhir mengacu pada hari
pemungutan suara, meliputi umur 17 tahun pada hari pemungutan suara, status
telah/pernah kawin, status pekerjaan bukan anggota TNI/Polri, alamat pada hari
pemungutan suara, dan status meninggal.
1.3. Tujuan Pemutakhiran dan Penyusunan Data Pemilih
Adapun tujuan dari kegiatan pemutakhiran dan penyusunan data pemilih sebagai berikut:
1. Memastikan seluruh pemilih terdaftar di dalam DPT (secara komprehensif);
2. Memastikan akurasi data pemilih sesuai dengan kondisi real/faktual pemilih (akurat dan
up to date - nama dan alamat);
3. Memastikan tidak memuat nama-nama pemilih yang tidak berhak memilih;
4. Melayani pemilih yang telah terdaftar dalam DPT untuk menggunakan hak pilih; dan
5. Mempersiapkan logistik Pemilu.
1.4. Metode dan Pendekatan Pemutakhiran Data Pemilih
KPU memilih metode pemutakhiran data pemilih secara berkelanjutan. Metode ini dipilih
karena lebih mampu menjamin terlaksananya prinsip dan kriteria yang disebutkan di atas serta
menjamin efisiensi. Selain itu, penyusunan daftar pemilih yang dilakukan oleh KPU dan Pemerintah
diimplementasikan dengan dua pendekatan, yaitu: Pertama, pendekatan administratif pada tahap
pengolahan dan pemutakhiran sampai daftar pemilih sementara (DPS) tersedia. Pada tahap ini,
Pemerintah menyediakan sumber data kependudukan berupa Data Penduduk Potensial Pemilih
Pemilu (DP4) yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemutakhiran oleh KPU melalui proses
sinkronisasi dengan data daftar pemilih Pemilu lokal terkini ditingkat KPU Kabupaten/Kota dan
Propinsi, serta pencocokan dan penelitian (coklit) oleh panitia pemutakhiran data pemilih pemilih
(Pantarlih).
Kedua, pendekatan partisipatif masyarakat dimulai saat diumumkannya DPS hingga
tersusunnya Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pengumuman DPS di kantor Desa/Kelurahan/Gampong
maupun pengumuman Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) dimuat dengan format
bahwa daftar pemilih paling sedikit memuat nama, jenis kelamin, nomor induk kependudukan
(NIK), tanggal lahir dan alamat.
1.5. Sumber Data dan Mekanisme Penyusunan Data Pemilih
Dalam rangka meningkatkan kualitas daftar pemilih Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD
Tahun 2014, sumber penyusunan data yang digunakan KPU untuk menyusun daftar Pemilih tidak
hanya berdasarkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diperoleh dari
Kementrian Dalam Negeri, namun juga menggunakan data DPT Pemilu Kepala Daerah terakhir
sebagai data pembandingnya. KPU menyusun seluruh DPT Pemilukada dari daerah-daerah yang
menyelenggarakan Pemilukada selama Tahun 2009 s/dTahun 2012, untuk selanjutnya dikelola
oleh Sidalih. KPU mengolah kedua sumber data tersebut dengan dibantu teknologi untuk
menghasilkan Data Pemilih yang akan dimutakhirkan oleh PPS dan Pantarlih. Sedangkan sumber
data Penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) PPWP Tahun 2014 (Model A.1-PPWP)
berdasarkan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 (Model A.3-KPU) yang mana
pemutakhiran data DPS PPWP dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lama 30 (tiga
puluh) hari.
Penyerahan Data Kependudukan seluruh Indonesia dilakukan ditingkat pusat (Kemendagri-
KPU RI), Disdukcapil Kab/Kota tidak memberikan data kependudukan kepada KPU/KIP Kab/Kota.
KPU diberikan jaminan untuk mengakses data kependudukan Kemendagri seluas-luasnya untuk
keperluan database daftar pemilih. Mekanisme penyusunan data pemilih oleh KPU sebagai berikut:
1. Terpusat; KPU bertanggungjawab atas pengelolaan data pemilih yang terpusat. Data
terpusat tersebut dikelola oleh KPU dengan memperhatikan perkembangan data pemilih
seluruh Indonesia mulai dari DP4, Data Pemilih, DPS, DPSH, DPSHP Akhir dan DPT Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dan PPWP Tahun
2014.
2. KPU memiliki dan memelihara data pemilih seluruh Indonesia, yaitu berupa data pemilih
yang meliputi informasi nama, umur/tanggal lahir, status kawin, status anggota TNI/Polri,
masih hidup, dan alamat mutakhir (bukan hanya data agregat).
3. Proses pem utakhiran data pemilih yang dilakukan KPU/KIP Kabupaten/Kota
menggunakan data yang ada dalam server masing-masing.
4. Sosialisasi/publikasi data pemilih melalui website dilakukan secara distributif, artinya
KPU Pusat memiliki data pemilih seluruh Indonesia; KPU Propinsi dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota memiliki data pemilih masing-masing wilayah kerjanya.
5. KPU memiliki pusat data untuk mendukung keperluan tersebut di atas. Di tingkat Propinsi
dan Kabupaten/Kota diperlukan Network Operation Center (Unit Pengelolaan Data).
2. Pelaksanaan Pemutakhiran dan Publikasi Data Pemilih
Kegiatan pemutakhiran data pemilih Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014 adalah sebuah proses kegiatan untuk memperbaharui data pemilih
berdasarkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) baik yang diperoleh melalui Dirjen
Dukcapil maupun dari Kemenlu dengan memperhatikan DPT Pemilu terakhir dengan cara
melakukan verifikasi faktual dan selanjutnya dijadikan bahan penyusunan Daftar Pemilih
Sementara (DPS). Pantarlih bertugas melakukan pendaftaran calon pemilih dengan pemutakhiran
data pemilih yang sudah ada di DP4 yang disinkronkan dengan data pemilu lokal sebelumnya.
Sedangkan kegiatan pemutakhiran data pemilih PPWP Tahun 2014 adalah proses kegiatan
memperbaharui data pemilih berdasarkan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014.
Pemutakhiran data pemilih ini dilakukan dengan cara:
1. Ondesk (di belakang meja); pemutakhiran yang dilakukan oleh KPU, KPU Propinsi/KIP
Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dibantu dengan aplikasi Sidalih yang dilakukan secara
berkelanjutan;
2. Verifikasi faktual; pemutakhiran dilakukan dengan pencocokan dan penelitian di lapangan
(door to door) yang dilakukan menjelang penyelenggaraan pemilu.
3. Untuk pemilih di luar negeri, dilakukan upaya selain mendatangi pemilih langsung, atau
dengan menghubungi pemilih melalui telepon atau mengirim surat kepada pemilih melalui
pos atau mengirim surat elektronik (e-mail) kepada pemilih atau mengumpulkan pemilih
di Kantor Perwakilan RI atau mengumumkan data pemilih di laman Kedutaan Besar RI
untuk mendapatkan masukan dari pemilih atau dengan cara lain sesuai dengan ketentuan
yang bisa dipertanggung jawabkan.
4. Publikasi dilakukan pada empat tahapan, yaitu: Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar
Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan Daftar
Pemilih Tambahan.
Dalam melakukan kerja pemutakhiran dan penetapan DPT, KPU, KPU Propinsi/KIP Aceh,
KPU/KIP Kab/Kota, PPK, PPS, PPLN, dan Pantarlih melakukan pembagian tugas dan
pengorganisasian kerja sebagai berikut:
• KPU;
1) Mempersiapkan regulasi dan kebijakan terkait pelaksanaan bagi KPU secara
berjenjang dan badan adhoc;
2) Melakukan konsolidasi, sinkronisasi dan analisis data kependudukan dengan DPT
Pemilu terakhir;
3) Menyerahkan hasilnya berupa daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kota melalui
KPU Propinsi;
• KPU Propinsi/KIP Aceh;
1) Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU/KIP Kabupaten/ Kota atas nama KPU;
2) Menerima/mengkoordinasikan serta melakukan pengecekan DPT dari KPU/KIP
Kabupaten/Kota menyerahkan DPT kepada KPU;
• KPU/KIP Kabupaten/Kota;
1) Melakukan Bimtek untuk PPK, PPS dan Pantarlih;
2) Menerima daftar pemilih dari KPU Propinsi/KIP Aceh, pengecekan dan penyusunan
daftar pemilih berdasarkan pengelompokkan tiap Kecamatan dan desa/kelurahan;
3) Menyerahkan daftar pemilih kepada PPS melalui PPK, menerima/ mengkoordinasikan
dan melakukan pengecekan DPT dari PPS melalui PPK;
4) Menyerahkan DPT kepada KPU Propinsi/KIP Aceh;
• PPK;
1) Membantu PPS dalam melakukan sosialisasi pemutakhiran data pemilih di tingkat
Kecamatan;
2) Bimbingan Teknis/Bimtek pemutakhiran data pemilih yang diselenggarakan kepada
PPS dan Pantarlih di wilayah kerja PPK;
3) Menerima data pemilih per TPS (Model A.0-KPU) dan seluruh alat perlengkapan
pemutakhiran data pemilih dari KPU/KIP Kabupaten/Kota ketika dilaksanakan
Bimtek untuk diserahkan kepada PPS dan Pantarlih;
4) Menerima daftar pemilih dari KPU/KIP Kabupaten/Kota, menyampaikan daftar
pemilih kepada Pantarlih melalui PPS;
5) Menerima, mengkoordinasikan, dan menyerahkan DPS dan DPSHP kepada KPU
Kabupaten/Kota.
• PPS;
1) Entry data, memperbaiki data pemilih (menghapus, menambah, dan memperbaiki),
mengumumkan daftar pemilih kepada masyarakat;
2) Sosialisasi kepada aparat desa/kelurahan dan masyarakat luas;
3) Memastikan Pantarlih yang telah dibentuk mengikuti Bimbingan Teknis/Bimtek
pemutakhiran data pemilih yang diselenggarakan oleh PPK;
4) M engikuti B im bingan T eknis/Bim tek pem utakhiran data pem ilih yang
diselenggarakan oleh PPK;
5) Memastikan telah menerima data pemilih per TPS beserta seluruh dokumen
pem utakhiran data pemilih telah sesuai dengan jum lah yang dibutuhkan,
menyerahkan data pemilih per TPS dan dokumen pemutakhiran data pemilih kepada
masing-masing Pantarlih;
6) Koordinasi dengan Pantarlih mengenai SOP, khususnya bagaimana melakukan
pencoretan, perbaikan data, mendaftar pemilih baru, cara mengisi masing-masing
formulir, dan tenggat waktu yang harus diselesaikan, paling lambat 1 hari sebelum
dilaksanakan verifikasi untuk mengecek kesiapan dan pemahaman Pantarlih.
• Pantarlih;
1) Menerima dan memeriksa seluruh dokumen dan peralatan yang dibutuhkan di
lapangan; mempelajari seluruh dokumen dan pastikan memahami fungsi dan
kegunaan setiap formulir;
2) Membuat rencana kerja, seperti rute ataupun target kerja;
3) Melakukan Pemutakhiran data pemilih (pencocokan dan penelitian), dengan cara:
a. Wawancara langsung, menanyakan kepada kepala keluarga atau yang mewakili
mengenai identitas atau dokumen resmi setiap anggota keluarga yang terdaftar
pada daftar pemilih;
b. Memeriksa apakah data yang tertulis sudah benar, dengan menanyakan apakah
ada anggota keluarga yang belum terdaftar, apakah ada yang telah meninggal
dunia, pindah, pensiun, TNI/POLRI, cacat, gangguan jiwa, apaka ada anggota
keluarga yang akan berumur 17 tahun ketika hari Pemilu tiba, atau anggota
keluarga yang belum cukup umur tapi sudah atau pernah menikah;
c. Mengisi formulir tanda bukti telah didaftar dan ditanda tangani (Model A.A.1-
KPU) serta menyerahkannya kepada kepala keluarga atau perwakilannya dan
menyimpan bukti aslinya;
d. Mengisi stiker telah terdaftar (Model A.A.2-KPU) dan tempelkan di area yang
mudah terlihat (pintu, jendela, dinding depan rumah dan sebagainya), tempelkan
stiker kosong pada rumah penghuni yang tidak bisa ditemui;
e. Mendatangi semua warga termasuk pendatang dan penghuni pemukiman liar
atau rusunawa, kontrakan, kost dengan bekerja sama kepala dusun/kepala
lorong/pengelola bangunan, untuk menanyakan identitas atau dokumen resmi
yang ada pada penghuni dan mendaftarkannya bila ingin menggunakan hak
pilihnya ditempat tersebut;
f. Meminta pengesahan tanda tangan dan/atau stempel dari kepala desa, dusun,
RT/RW dan atau kepala lorong.
Tabel: 29
Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2014
Program / Kegiatan Jadual PelaksanaanPenyerahan Data Kependudukan dari Pemerintah Daerah kepada KPU, KPU Propinsi dan KPU/KIP Kab/Kota serta data WNI di Luar Negeri
9 Nov s/d 9 Des 2012 Mendagri, Gubernur,
Bupati, Walikota serta Menteri Luar Negeri
Penyerahan DP4 kepada KPU, KPU Propinsi dan KPU/KIP Kab/Kota 9 Feb 2013 Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
Konsolidasi DP4 10 s/d 24 Feb 2013 KPU, KPU Propinsi dan KPU/KIP Kab/Kota
Pencermatan DP4 dan DPT Pemilu terakhir 25 Feb s/d 10 Mar 2013
Penyerahan Data pemilih dari KPU ke KPU Propinsi dan KPU/KIP Kab/Kota 11 s/d 13 Mar 2013 KPU
Pemutakhiran data pemilih (pencocokan dan penelitian)
14 Mar s/d 9 Juni 2013 Pantarlih
Penyusunan Bahan DPS 10 Juni s/d 9 Juli 2013 PPS
Penetapan DPS 10 Juli 2013 PPSPengumuman DPS 11 s/d 24 Juli 2013 PPSPenyerahan salinan DPS kepada Partai Politik tingkat Kecamatan 12 s/d 15 Juli 2013 KPU/KIP Kab/Kota
Masukan dan tanggapan masyarakat 11 Juli s/d 1 Agust 2013
Perbaikan dan penyusunan Daftar Pemilih Sementara 2 s/d 15 Agust 2013 PPS
Penetapan DPSHP 16 Agust 2013 PPSPengumuman, masukan dan tanggapan masyarakat atas penetapan DPSHP
17 s/d 23 Agust 2013 PPS
Perbaikan DPSHP 24 Agust s/d 6 Sept 2013
Penyerahan DPSHP akhir kepada KPU/KIP Kab/Kota 7 s/d 10 Sept 2013 PPS melalui PPK
Penetapan DPT tingkat Kabupaten/ Kota 7 s/d 13 Sept2013 KPU/KIP Kab/KotaPenyerahan DPT kepada KPU, KPU Propinsi, PPK dan PPS 14 s/d 20 Sept2013 KPU/KIP Kab/Kota
Penyerahan Salinan DPT kepada Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kab/Kota dan Kecamatan
14 s/d 20 Sept2013 KPU/KIP Kab/Kota
Pengumuman DPT 2 1 Sept2013 s/d 9 April 2014
KPU/KIP Kab/Kota
Rekapitulasi Di KPU Propinsi 24 Sept s/d 8 Okt 2013 KPU Propinsi
Rekapitulasi di KPU 9 s/d 23 Okt 2013 KPU
Tabel: 30Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2014
(Berdasarkan PKPU 06 tahun 2013)
P ro g ra m / Kegiatan Jadual Pelaksanaan
Pencermatan DP4 dan DPT Pemilu terakhir
25 Feb s/d 19 Maret 2013
Penyerahan Data pemilih dari KPU ke KPU Propinsi dan KPU/KIP Kab/Kota
20 s/d 31 Mar 2013 KPU
Pemutakhiran data pemilih (pencocokan dan penelitian)
1 April s/d 9 Juni 2013
Pantarlih
Tabel: 31Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2014
(Berdasarkan PKPU 19 tahun 2013)
P ro g ram / Kegiatan Jadual Pelaksanaan
Pencermatan dan Perbaikan DPT13 Sept s/d 11 Okt 2013
KPU/KIP Kab/Kota, PPS
Penetapan atau Penetapan kembali DPT 12 s/d 13 O kt2013 KPU/KIP Kab/KotaPenyerahan DPT kepada KPU, KPU Propinsi, PPK dan PPS 14 s/d 17 Okt 2013 KPU/KIP Kab/Kota
Penyerahan Salinan DPT kepada Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kab/Kota dan Kecamatan
14 s/d 17 O kt2013 KPU/KIP Kab/Kota
Pengumuman DPT 18 Okt 2013 KPU/KIP Kab/Kota
Tabel 32Jadual Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif 2014
(Berdasarkan PKPU 21 tahun 2013)
P rogram / Kegiatan Jadual PelaksanaanPenetapan atau Penetapan kembali D PT 1 Nov2013 KPU Kab/ Kota
Sesuai dengan tahapan dan perubahannya tersebut di atas, KPU melakukan monitoring dan
supervisi penyusunan DPS melalui aplikasi Sidalih dan email. Selanjutnya hasil penyusunan DPS
yang telah disusun diumumkan di website KPU, KPU Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota. PPS menempel pengumuman DPS pada tempat-tempat strategis untuk dapat
cermati oleh warga masyarakat. KIP Kota Banda Aceh juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota
Banda Aceh untuk dapat menyampaikan kepada Geusyik Se-Kota Banda Aceh untuk
menginformasikan pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu Anggota DPR, DPD,
DPRD Tahun 2014 kepada masyarakat secara luas.
Koordinasi antar lembaga dan instansi terkait yang dilakukan oleh KIP Kota Banda Aceh
pada tahapan pemutakhiran data pemilih sebagai berikut:
1. Rapat Koordinasi Bulanan Update Perkembangan Data Pemilu Terakhir Antara KIP Kota
Banda Aceh dengan Disdukcapil Banda Aceh sebelum kegiatan Penyerahan Data Penduduk
Potensial Pemilih (DP4) dari Pemerintah Kota Banda Aceh kepada KIP Kota Banda Aceh.
Jumlah DP4 Kota Banda Aceh: 173.152 Pemilih di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh
2. Rapat Koordinasi Penyerahan Data Agrerat Kependudukan PerKecamatan (DAK2) dari
Pemerintah Kota Banda Aceh kepada KIP Kota Banda Aceh, 6 Desember 2012 di Kantor
Walikota Banda Aceh dengan penyerahan DAK2 Kota Banda Aceh: 255.243 Jiwa.
3. Rapat konsolidasi DP4 dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota
Banda Aceh, 15 Februari 2013 di Ruang Rapat Walikota Banda Aceh.
4. Rapat Koordinasi dengan Disdukcapil Pembahasan Tentang Penetapan kembali Daftar
Pemilih Tetap (DPT) Kota Banda Aceh Pemilu Legislatif Tahun 2014, 7 Oktober 2013 di
Media Center KIP Kota Banda Aceh
5. Rapat Koordinasi dengan Disdukcapil dalam rangka perbaikan NIK invalid DPT Kota Banda
Aceh Pemilu Legislatif Tahun 2014, 14 November 2013 di Sultan Hotel.
6. Rapat Koordinasi dengan Disdukcapil Pembahasan Tentang NIK dan NKK Invalid Daftar
Pemilih Tetap (DPT) Kota Banda Aceh Pemilu Legislatif Tahun 2014, 19 November 2013 di
Media Center KIP Kota Banda Aceh.
2.1. Bimbingan Teknis dan Layanan Helpdesk
KIP Kota Banda Aceh melaksanakan pelatihan atau bimbingan teknis untuk PPK, PPS dan
Pantarlih terkait dengan tugas-tugas dan hal-hal teknis seperti: pembagian wilayah kerja
pemutakhiran, pihak-pihak mana saja koordinasi harus dilakukan, dan formulir-formulir
pemutakhiran dan tata-cara pengisiannya. Pada tanggal 11 s/d 13 April 2013, KPU mengundang
seluruh KPU Propinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk mengikuti Pelatihan Bimtek DP4 dan
Daftar Pemilih. Selanjutnya, KIP Kota Banda Aceh menindaklanjuti dengan melakukan bimbingan
teknis kepada PPK dan PPS. PPK dan PPS melakukan pengarahan kepada Pantarlih. Di Kota Banda
Aceh sendiri, Bimtek dan Pelatihan pendataan pemilih diikuti oleh PPK sebanyak 45 orang, PPS
sebanyak 90 orang, dan Pantarlih sebanyak 90 orang. Awal Bulan Mei 2013, Pantarlih mulai
melakukan proses pencocokan dan penelitian daftar pemilih. KIP Kota Banda Aceh juga
memfasilitasi adanya Helpdesk Khusus Data Pemilih. Layanan helpdesk ini dibuka dari hari Senin
s/d Sabtu: 08.00 - 16:00 WIB, dengan kontak nomor telepon: 0651-637872, nomor fax: 0651
637873.
Dalam rangka penyelenggaraan Pemilu 2014 yang lebih berkualitas, khususnya untuk
menyediakan daftar pemilih, KPU meluncurkan sistem informasi dan teknologi yang dinamakan
Aplikasi Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih).34 Terobosan KPU ini sesuai dengan amanat
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 48, dimana KPU dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam
menyediakan data pemilih, DPS, dan DPT dengan sistem informasi data pemilih yang dapat
terintegrasi dengan sistem informasi administrasi kependudukan.
Sistem aplikasi ini adalah suatu sistem informasi berbasis teknologi komputer yang
digunakan KPU untuk membantu petugas dalam proses pemutakhiran dan penyusunan daftar
pemilih. Sidalih yang diintegrasikan dengan sistem informasi administrasi kependudukan
Kemendagri untuk sinkronisasi DP4 dan menyusun serta memelihara data pemilih. Dengan
optimalisasi teknonologi informasi komputer ini, KPU dapat menghimpun daftar pemilih by name
dan rekapitulasi pemilih dari KPU Kabupaten/Kota secara real time.
Manfaat sistem Sidalih juga dapat memonitor kemajuan penyusunan DPS, DPSHP maupun
DPT di masing-masing KPU/KIP Kabupaten/Kota. Fungsi utama Sidalih antara lain mencakup:
34Lampiran 3 1 : Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 41.d Tahun 2 0 1 4 Tentang Perubahan Atas Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 5.A Tahun 2 0 1 4 Tentang Penetapan Administrator Sidalih Dalam Rangka Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Tahun 2014.
1) Konsolidasi data pemilih;
2) Pemeliharaan dan membantu proses pemutakhiran data pemilih;
3) Membantu proses analisis Dp4;
4) Mengunggah DPT Pemilu terakhir dan sinkronsiasi DP4 dan DPT Pemilu terakhir;
5) Distribusi data pemilih (Model A.KPU) ke seluruh KPU/KIP Kabupaten/Kota;
6) Menyusun pemilih kedalam TPS (Model A.0 KPU).
7) Membantu rekapitulasi data jumlah badan penyelenggara Pemiluad-hoc (PPK dan PPS);
8) Mensosialisasikan DPS, DPSHP, dan DPT kepada masyarakat.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti sistem Sidalih, berhasil
mendorong nilai-nilai sebagai berikut: Pertama, transparansi dalam proses pemutakhiran dan
penyusunan daftar pemilih, dimana aktifitas penambahan, penghapusan, dan perbaikan data
pemilih tercatat dan terlihat dengan baik sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, melayani
pemilih, fungsi sebagai penyampai informasi daftar pemilih secara online yang memudahkan
pemilih untuk melakukan pengecekan nama pemilih tanpa harus datang ke kantor PPS atau kantor
Desa/Kelurahan, pemilih cukup mengakses website KPU. Ketiga, partisipatif, adanya daftar pemilih
online dan penyerahan salinan daftar pemilih kepada pengurus Parpol peserta pemilu dan
pengawas pemilu di tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan dan meningkatnya partisipasi
masyarakat serta peserta pemilu untuk memperbaiki kualitas daftar pemilih.
2.2. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), Konsolidasi dan Singkronisasi DP4 dan DPSHP KPU
Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) merupakan kumpulan data penduduk
Warga Negara Indonesia yang dipakai sebagai dasar penentuan Daftar Pemilih Sementara (DPS).
Untuk memaksimalkan akurasi DP4, Pemerintah melalui Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil
Kemendagri melakukan konsolidasi dan pembersihan data kependudukan dalam 2 (dua) tahapan,
yaitu: melalui SIAK Online (Sistim Informasi Administrasi Kependudukan) dilanjutkan dengan
pengintegrasian dengan hasil perekaman e-KTP.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012, data pemilih harus diserahkan kepada
KPU paling lambat 14 bulan sebelum pemungutan suara, yakni pada tanggal 9 April 2014. Tahapan
Pemilu Legislatif Tahun 2014 menetapkan jadual tanggal 9 November s/d 9 Desember 2012 adalah
masa penyerahan data kependudukan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah kepada KPU, KPU
Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota, serta data WNI di luar negeri yang dilaksanakan
oleh Mendagri, Gubernur, Bupati dan Walikota serta Menteri Luar Negeri. Data Kepedudukan yang
akan diserahkan tersebut meliputi:
1. Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) sebagai bahan bagi KPU dalam
menyusun daerah pemilihan DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota
2. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) sebagai bahan KPU dalam menyusun
daftar pemilih sementara;
3. Data Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di luar negeri harus sudah tersedia
dan diserahkan oleh Menteri Luar Negeri kepada KPU.
4. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) paling sedikit memuat nomor induk
kependudukan (NIK), nama, tanggal lahir, jenis kelamin dan alamat WNI yang mempunyai
hak pilih.
5. DAK dan DP4 bersumber dari database kependudukan sistem informasi administrasi
kependudukan (SIAK) yang sudah di integrasikan dengan data hasil perekaman e-KTP.
DAK diserahkan oleh Pemerintah Daerah kepada KPU, KPU Propinsi/KIP Aceh dan
KPU/KIP Kabupaten/Kota pada tanggal 6 Desember 2012 dalam bentuk CD/DVD, dengan
mekanisme:
1. Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri menyerahkan KPU;
2. Gubernur menyerahkan kepada KPU Propinsi/KIP Aceh;
3. Bupati/ Walikota menyerahkan kepada KPU/KIP Kabupaten/ Kota.
DP4 diserahkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah kepada KPU, KPU Propinsi/KIP
Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota pada tanggal 7 Februari 2013 dalam bentuk CD/DVD, dengan
mekanisme:
1. Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri menyerahkan kepada KPU;
2. Gubernur menyerahkan kepada KPU Propinsi/KIP Aceh;
3. Bupati/ Walikota menyerahkan kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota
Berikut ini data DAK2 dan DP4 Kota Banda Aceh sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 33Data DAK2 dan DP4 Kota Banda Aceh
No Kecam atanLk
DAK2Pr Jumlah Lk
DP4Pr Jumlah
1 Meuraxa 10.406 9.053 19.459 6.481 5.746 12.2272 Kuta Raja 6.641 5.655 12.296 4.391 3.726 8.1173 Kuta Alam 26.267 24.001 50.268 17.584 16.867 34.4514 Syiah Kuala 18.510 17.606 36.116 13.077 12.562 25.6395 Ulee Kareng 12.906 12.346 25.252 8.935 8.645 17.5806 Baiturrahman 18.929 17.797 36.726 12.433 12.486 24.9197 Lueng Bata 13.140 12.371 25.511 9.040 8.723 17.7638 Jaya Baru 13.555 12.518 26.073 8.055 8.312 16.3679 Banda Raya 11.891 11.651 23.542 8.037 8.052 16.089
Ju m lah 1 3 2 .2 4 5 1 2 2 .9 9 8 2 5 5 .2 4 3 8 8 .0 3 3 8 5 .1 1 9 1 7 3 .1 5 2
Setelah menerima DP4 dari Pemerintah Kota Banda Aceh, KIP Kota Banda Aceh melakukan
kegiatan konsolidasi DP4 dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Banda
Aceh pada tanggal 15 Februari 2013 di Ruang Rapat Walikota Banda Aceh yang dimaksudkan untuk
bersama-sama melakukan pencermatan terhadap data DP4 yang telah diserahkan Pemkot Banda
Aceh. Langkah awal penyandingan data, penghapusan data ganda K1 oleh KPU, ditindaklanjuti oleh
KIP dengan kegiatan pembersihan data ganda K1 ini dengan membuat Berita Acara (BA) perbaikan
DPT dan menyampaikan kepada Panwalu Kabupaten/Kota, Parpol Kabupaten/Kota.
Bahan penyusunan DPS yang dilaksanakan oleh KIP Kota Banda Aceh dengan dibantu PPK,
PPS dan Pantarlih adalah bahan hasil pencermatan dan penelitian KPU terhadap DP4 dengan DPT
pada Pemilu dan/atau Pemilihan Walikota dengan cara melakukan verifikasi faktual data pemilih.
Namun sebelumnya KPU sudah terlebih dahulu menerima update DP4 dari klarifikasi dengan
Kemendagri pada tanggal 28 Maret 2013. Pentingnya menyandingkan data DP4 dengan DPT
Pemilu dan/atau Pemilukada tersebut bertujuan agar data DPT yang belum tercantum dalam DP4
ditambahkan ke dalam DP4 atau nama lain sebelum didistribusikan untuk dilakukan
pemutakhiran data pemilih (pencocokan dan penelitian) yang dituangkan di dalam Model A-KPU.
2.3. Tahapan Pencocokan dan Penelitian (coklit)
Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih dilakukan oleh Pantarlih
berlangsung sampai tanggal 9 Juni 2013. Dalam proses ini, Pantarlih langsung mendatangi rumah-
rumah warga untuk memastikan keberadaan orang yang tertera dalam data pemilih. Data pemilih
ini merupakan data hasil sinkronisasi DP4 dengan DPT Pemilu terakhir. Pantarlih melakukan
pengecekan data pemilih terlebih dahulu ke rumah Kepala Desa/Kepala Dusun/Geusyik Gampong
atau tokoh masyarakat setempat apakah adakah perubahan data terbaru di wilayahnya, apakah ada
warga yang pindah, warga pendatang, yang meninggal, telah pensiun dari TNI-Polri ataupun
penambahan KK. Lalu memeriksa setiap KK apakah benar berdomisili di alamat tersebut dan warga
yang tidak dikenal dan data pemilih yang kemungkinan ganda. Satu persatu nama pemilih yang ada
dalam daftar DP4 dan DPT Pemilu sebelumnya dicocokkan supaya tidak ada nama yang ganda atau
nama pemilih yang belum terdaftar.
Melalui kegiatan ini, pemilih yang sudah meninggal, pindah tempat, belum cukup umur
menjadi TNI/Polri dan tidak waras (gila) dapat dieliminir. Dalam bekerja, Pantarlih dibekali
formulir Model A0-KPU atau data pemilih Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 per TPS dengan maksimal jumlah pemilih sebanyak 500 orang.
Seluruh nama dalam Model A0-KPU ini wajib didatangi dan didata oleh Pantarlih di TPS
bersangkutan. Dalam pelaksanaannya, Pantarlih melakukan wawancara langsung, menanyakan
kepada kepala keluarga atau yang mewakili mengenai identitas atau dokumen resmi setiap anggota
keluarganya yang terdaftar pada daftar pemilih, memeriksa apakah data yang tertulis sudah benar,
nama, nomor KTP, KK, alamat, dan seterusnya, apakah ada anggota keluarga yang belum terdaftar,
apakah ada yang terdaftar telah meninggal dunia, pindah, pensiun dan menjadi TNI/POLRI, cacat,
gangguan jiwa. Pantarlih kemudian mendaftarkan anggota keluarga yang akan berumur 17 tahun
di hari pemungutan suara, anggota keluarga yang belum cukup umur tapi sudah atau pernah kawin
bilamana belum terdaftar dalam Model A.0-KPU. Selesai mendata satu rumah, Pantarlih mengisi
formulir tanda bukti telah didaftar (Model A.A.1-KPU), menyerahkan copy dari tanda bukti
tersebut yang telah ditanda tangani Pantarlih dan kepala keluarga atau perwakilannya serta
menyimpan bukti aslinya. Pantarlih mengisi stiker dengan menulis telah terdaftar (Model A.A.2-
KPU) dan ditempelkan pada area yang mudah terlihat (pintu, jendela, dinding depan rumah dan
sebagainya). Satu stiker untuk satu kepala keluarga, juga Pantarlih menempelkan stiker kosong
pada rumah penghuni yang tidak bisa ditemui.
Selain itu, Pantarlih mendatangi semua warga termasuk pendatang dan penghuni
pemukiman liar atau penghuni di rusunawa, rumah kontrakan, rumah kost dan lain-lain. Pantarlih
bekerja sama dengan Kepala Dusun/Kepala Lorong dan/atau pengelola bangunan menanyakan
identitas atau dokumen resmi yang dimiliki oleh penghuni dan mendaftarkan penghuni yang ingin
menggunakan hak pilihnya ditempat tersebut, namun tidak memasukkan nama penghuni yang
ingin menggunakan hak pilihnya ditempat asalnya ke dalam daftar pemilih. Setelah semua warga
dalam daerah kerja telah terdata dengan baik, Pantarlih meminta pengesahan tanda tangan
dan/atau stempel dari Kepala Desa, Geusyik Gampong, Kepala Dusun, RT/RW dan atau Kepala
Lorong.
2.4. Penyusunan DPS dan Penetapan DPSHP
Selesai kegiatan coklit dari tanggal 10 Juni 2013, maka data yang telah diverifikasi itu
diserahkan Pantarlih kepada PPS untuk selanjutnya di input oleh PPK maupun KIP Kota Banda
Aceh. Sebulan kemudian tanggal 10 Juli data tersebut menjadi DPS yang selanjutnya diumumkan di
tempat-tempat umum di Desa/Gampong dan Kecamatan. Pengumuman DPS di Kota Banda Aceh
disosialisasikan melalui spanduk alat peraga sosialisasi dan iklan layanan masyarakat di stasiun-
stasiun radio lokal, juga memanfaatkan masjid dan meunasah (musallah) sebagai wahana
menyampaikan informasi kepada warga untuk melihat pengumuman DPS serta memberikan ruang
partisipasi. Pengumuman DPS merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk memberi masukan
dan tanggapan terhadap DPS. Masyarakat yang namanya tidak terdaftar atau tidak sesuai dengan
data yang ada di DPS dapat mengisi formulir A.A.-KPU dan menyerahkan kembali kepada PPS. Sikap
pro aktif masyarakat dalam mencermati DPS yang telah diumumkan akan mendukung keakuratan
data pemilih sehingga tidak menyisakan lagi data ganda, apalagi fiktif sehingga pada akhirnya
penyelenggara pemilu dapat menetapkan DPT yang valid.
Program fasilitas DPS online yang diluncurkan oleh KPU RI juga ikhtiar dalam rangka
sosialisasi DPS secara massif kepada pemilih, tentunya bertujuan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam mengecek data dirinya dalam DPS online. Masyarakat dapat membuka portal
KPU www.kpu.go.id terdapat menu DPS pemilu Tahun 2014 yang dapat diakses publik, setiap
pemilih dapat mengecek apakah telah didata atau belum dengan cara memasukkan nama dan
alamat sesuai KTP, bila muncul nama, tempat lahir, jenis kelamin dan lokasi TPS, maka warga
tersebut telah terdaftar, sebaliknya bila tidak, berarti segera mendaftarkan dirinya kepada petugas.
Pengurus Parpol pada setiap tingkatannya juga semestinya bersikap pro aktif mencermati
pengumuman DPS dengan mengakses DPS online yang memudahkan penelusuran nama-nama
anggota partainya, selain juga KIP Kota Banda Aceh telah menyerahkan softcopy DPS kepada
pengurus Parpol tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan. Parpol dipersilahkan untuk menelaah
dan mengkritisinya.
Tanggapan masyarakat yang bisa diterima adalah tanggapan yang terkait dengan
penyempurnaan dan perbaikan DPS yang diumumkan, seperti perbaikan nama, tanggal lahir dan
alamat yang salah serta bisa dilakukan pendaftaran apabila nama pemilih yang sudah memenuhi
persyaratan tidak tercantum dalam DPS. Jika adanya laporan adanya pemilih yang meninggal dan
pemilih yang ganda, maka segera dilakukan penghapusan dan perbaikan. Setelah menerima
masukan dan tanggapan dari masyarakat, petugas setiap jenjangnya melakukan koreksi jika
memang benar masih terdapat masyarakat yang berhak memilih belum masuk dalam DPS atau ada
data yang tidak akurat dalam DPS.
Perbaikan dan penyusunan DPS dilakukan sejak tanggal 2 s/d 15 Agustus 2013. Hasil
perbaikan itu kembali diumumkan ke publik untuk dimintai masukan dan tanggapan. Jika masih
ada yang belum terdaftar akan kembali diakomodir. Hasil perbaikan tersebutlah yang akan
ditetapkan menjadi DPT oleh KIP Kota Banda Aceh. Berikut ini data DPS Pemilu Legislatif Tahun
2014 di Kota Banda Aceh Tanggal 11 Juli 2013.35
Tabel 34
DPS Pemilu Legislatif Tahun 2014 Kota Banda Aceh
lVTr* Jumlah Jumlah Jumlah Pemilihno Kecamatan Desa TPS L P L + P
1 Meuraxa 16 32 5.688 5.160 10.848
2 Kuta Raja 6 21 4.329 3.745 8.074
3 Kuta Alam 11 82 15.262 14.985 30.247
4 Syiah Kuala 10 60 11.280 10.953 22.233
5 Ulee Kareng 9 42 7.910 7.802 15.712
6 Baiturrahman 10 61 11.060 11.322 22.382
7 Lueng Bata 9 44 8.180 8.082 16.262
8 Jaya Baru 9 41 7.465 7.876 15.341
9 Banda Raya 10 40 7.426 7.546 14.972
Total 90 423 78.600 77.471 156.071
Mengacu pasal 33 Ayat 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012 bahwa pengumuman DPSHP dari
tanggal 17 s/d 23 Agustus 2013 dengan mengacu pada format bahwa daftar pemilih paling sedikit
memuat nama, jenis kelamin, nomor induk kependudukan (NIK), tanggal lahir dan alamat. Dalam
DPSHP, petugas diminta melengkapi dan memperbaiki validitas data seperti jenis kelamin yang
masih kosong atau salah, tanggal lahir yang masih kosong, status perkawinan yang masing kosong,
orang yang tidak memenuhi syarat tetapi masih terdapat dalam daftar dan data ganda. Keterangan
tentang status disabilitas juga harus diisi untuk memudahkan KPU mengidentifikasi jenis dan
jumlah kebutuhan alat bantu yang akan disediakan bagi penyandang disabilitas di setiap TPS.
KIP Kota Banda Aceh membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada publik untuk
mengkritisi DPS. Tanggapan masyarakat tersebut diakomodir dalam DPSHP yang ditetapkan PPS
pada tanggal 16 Agustus 2013. DPSHP diumumkan lagi ke publik selama 7 (tujuh) hari dari tanggal
17 s/d 23 Agustus 2013. Setelah menerima masukan dan tanggapan masyarakat, DPSHP tersebut
diperbaiki dari tanggal 24 Agustus s/d 6 September 2013. KIP Kota Banda Aceh menerima DPSHP
akhir dari PPS pada tanggal 7 s/d 10 September 2013, 36 sebagai berikut:
Tabel 35DPSHP Pemilu Legislatif Tahun 2014 Kota Banda Aceh
\in Jum lah Jum lah Jum lah P e m ilihNo K e c a m ata n Desa TPS L P L + P
1 Meuraxa 16 33 5.866 5.396 11.262
2 Kuta Raja 6 21 4.326 3.729 8.055
3 Kuta Alam 11 82 15.397 15.222 30.619
4 Syiah Kuala 10 59 11.517 11.164 22.681
5 Ulee Kareng 9 49 7.960 7.852 15.812
6 Baiturrahman 10 62 11.324 11.576 22.900
7 Lueng Bata 9 44 8.438 8.352 16.790
8 Jaya Baru 9 41 7.648 8.057 15.705
9 Banda Raya 10 43 7.592 7.736 15.328
Total 90 434 80.068 79.084 159.152
KPU j u g a m e r i l i s D P S H P m e l a l u i w e b s i t e ( w w w . k p u . g o . i d d a n
http://data.kpu.go.id/dpshp.php) . DPSHP tersebut merupakan hasil koreksi terhadap DPS
dengan memperhatikan masukan dan tanggapan masyarakat. Masyarakat dapat mengecek
statusnya apakah sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum pada DPSHP online, selain juga ada
yang manual yang telah diumumkan PPS di kantor desa. Masyarakat diberi kesempatan seluas-
luasnya untuk mengecek lagi, jika belum terdaftar segera melapor ke PPS setempat. Sejak Pantarlih
menuntaskan proses verifikasi faktual terhadap data pemilih, posisi penyelenggara pemilu tidak
lagi bersifat aktif akan tetapi diharapkan masyarakat dan peserta pemilu lebih pro aktif melakukan
pengecekan terhadap setiap informasi tahapan pemilu yang disampaikan penyelenggara pemilu.
Setelah penetapan DPSHP, masih terdapat juga masukan dan tanggapan masyarakat yang
disampaikan kepada PPS dan diteruskan kepada PPK, maka masukan dan tanggapan tersebut
disampaikan kepada KIP Kota Banda Aceh untuk menjadi bahan koreksi yang kemudian ditetapkan
dalam DPSHP Akhir pada tanggal 9 September 2013, sebagai berikut:
Tabel 36
DPSHP Akhir Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kota Banda Aceh
Mn Jumlah Jumlah Jumlah PemilihNo Kecam atan Desa TPS L P L + P
1 Meuraxa 16 33 6.047 5.590 11.637
2 Kuta Raja 6 21 4.336 3.763 8.099
3 Kuta Alam 11 82 15.445 15.288 30.733
4 Syiah Kuala 10 59 12.011 11.730 23.741
5 Ulee Kareng 9 49 8.053 7.956 16.009
6 Baiturrahman 10 62 11.528 11.840 23.368
7 Lueng Bata 9 44 8.481 8.407 16.888
8 Jaya Baru 9 42 7.848 8.234 16.082
9 Banda Raya 10 44 7.518 7.715 15.233
Total 90 436 81.267 80.523 161.790
Setelah menetapkan DPSHP Akhir, KIP Kota Banda Aceh mengadakan Rapat Pleno Terbuka
Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar dalam DPT untuk dijadikan DPT Kota Banda Aceh. Setelah
menerima hasil rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dari masing-masing Kecamatan, bahwa dari
proses pemutakhiran yang dilakukan Pantarlih bersama-sama dengan PPS sampai dengan
ditetapkannya DPT, ada beberapa jumlah pemilih yang tidak memenuhi syarat yang dieliminir.
Setelah ditetapkan DPT, KIP Kota Banda Aceh melakukan pemeliharaan DPT sampai dengan
hari pemungutan suara untuk menjaga kevalidan data pemilih dan meminimalisir terjadinya
permasalahan data pemilih dengan memperhatikan prinsip pemeliharaan DPT, yaitu: mencoret
pemilih yang tidak memenuhi syarat tanpa mengubah jumlah DPT guna mengontrol pemilih yang
akan menggunakan hak pilihnya.
2.5. Penetapan Hasil (Penetapan DPT 12 September 2013)
Penetapan DPT tingkat Kabupaten/Kota didahului dengan tahapan kegiatan penyerahan
oleh PPS melalui PPK Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Akhir (DPSHP) akhir kepada KIP
Kota Banda Aceh. Penetapan DPT tingkat Kabupaten/Kota merupakan proses tahapan kegiatan
yang penting dan strategis dalam rangkaian kegiatan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan
daftar pemilih. Sebagaimana tahapan dan jadual Pemilu Legislatif Tahun 2014, KIP Kota Banda
Aceh telah menetapkan DPT pertanggal 12 September 2013 sejumlah 161.790 pemilih, terdiri dari
pemilih Laki-laki 81.267 dan Perempuan 80.523 tersebar di 436 TPS.37
Berdasarkan hasil RDP (Rapat Dengar Pendapat) KPU RI dengan Komisi II DPR RI
dimintakan kepada KPU RI untuk dapat menyandingkan DPSHP akhir dan DP4 dari Kemendagri.
Dari penyandingan data inilah muncul sejumlah masalah, antara lain: masih banyaknya data
pemilih yang salah NIK, NIK kosong, nama kosong, tanggal lahir kosong dan lain sebagainya,
sehingga KPU mengambil kebijakan menunda penetapan DPT tingkat Kab/Kota yang semula
dijadualkan pada tanggal 13 September 2013 ditunda sebulan kedepan pada tanggal 13 Oktober
2013. Demikian halnya dengan penetapan rekapitulasi DPT tingkat nasional, semula dijadualkan
pada tanggal 23 Oktober 2013 ditunda selama dua pekan menjadi 4 November 2013.
DPT yang telah ditetapkan oleh KIP Kota Banda Aceh pada tanggal 12 September 2013
ternyata belum menghapus keseluruhan data ganda, pemilih belum cukup umur dan melengkapi
inform asi data pemilih yang masih kosong. Berdasarkan Surat Edaran KPU Nomor:
619/KPU/IX/2013 Tentang Teknis Pleno Penetapan DPT, KPU memutuskan untuk terus
membersihkan DPT dari data ganda maupun data pemilih yang belum cukup umur pasca
I ' iRapat Pleno Penetapan DPT Pemilu Legislatif Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh (Hotel Sultan, 12 September 2013)
w a J
u ' Z-/ r * .
1 T -K
Ketua KIP Kota Banda Aceh Munawar Syah, MA didampingi Komisioner KIP memimpin Rapat Pleno Penetapan Kembali DPTPemilu Legislatif Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh (Hotel Sultan Banda Aceh, 12 Oktober 2013)
penetapan DPT dan bagi pemilih yang belum terdaftar di DPT, KPU akan mendaftar mereka ke
dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang akan ditetapkan oleh KPU Propinsi/KIP Aceh pada 7 hari
sebelum pemungutan suara.
KIP Kota Banda Aceh pada tanggal 12 Oktober 2013 menggelar Rapat Pleno Penetapan
Kembali DPT Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kota Banda Aceh sejumlah 161.017 pemilih, terdiri
dari pemilih Laki-laki 80.941 dan Perempuan 80.076 tersebar di 436 TPS.38 KIP Kota Banda Aceh
pada tanggal 1 November 2013 menggelar Rapat Pleno Penetapan Hasil Perbaikan dan
Pembersihan DPT Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kota Banda Aceh dengan jumlah pemilih
159.769, terdiri dari pemilih Laki-laki 80.327 dan Perempuan 70.442 dengan jumlah TPS 436.39
Ketua KIP Kota Banda Aceh Munawar Syah, MA didampingi Anggota dan Sekretaris KPU memimpin Rapat Pleno Penetapan Hasil Perbaikan & Pembersihan DPT Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kota Banda Aceh (Hotel Paviliun Seulawah Banda Aceh, 1 November 2013)
Operator Sidalih dan Ketua PPK SeKota Banda Aceh mencermati hasil
perbaikan dan pembersihan DPT Pemilu Legislatif Tahun 20 1 4 di
Kota Banda Aceh (Hotel Paviliun Seulawah Banda Aceh, 1 November
2013)
38Lampiran 3 5 : Berita Acara Rapat Pleno KIP Kota Banda Aceh Nomor; 25.a/BA/KIP-BNA/X/2013 Tentang Perbaikan Daftar Pemilih dan Penetapan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPR Tahun 2014.
39Lampiran 36 : Berita Acara Perubahan Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2 0 1 4 Kota Banda Aceh, Nomor: 28/BA/KIP- BNA/XI/2013.
Sebulan kemudian, 30 November 2013, KIP Kota Banda Aceh kembali menggelar Rapat
Pleno Keempat Tentang Penetapan Hasil Perbaikan dan Pembersihan DPT Pemilu Legislatif Tahun
2014 di Kota Banda Aceh dengan jumlah pemilih 159.440, terdiri dari pemilih Laki-laki 80.152 dan
Perempuan 70.288 dengan jumlah TPS 436.40 Hasil perbaikan dan pembersihan DPT tersebut pada
tanggal 18 Januari 2014, KIP Kota Banda Aceh menggelar Rapat Koordinasi dengan Panwaslu dan
Pimpinan Parpol di Kota Banda Aceh dalam rangka Penyerahan Berita Acara dan Perbaikan DPT
Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014.41
40Lampiran 37 : Berita Acara Rapat Pleno Perbaikan Daftar Pemilih NIK Invalid dan Perbaikan DPT Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Nomor: 32.2/BA/KIP-BNA/XI/2013
41Lampiran 3 8 : Berita Acara Rapat Pleno Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Pemilu DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014, Nomor: 38/BA/KIP-BN A/I/2014
2.6. Upaya KIP Kota Banda Aceh Memperbaiki DPT
Dalam melakukan perbaikan DPT sampai dengan 30 hari sejak Penetapan DPT Nasional
oleh KPU tanggal 4 November 2013, KIP Kota Banda Aceh menerima instruksi dari KPU untuk
melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah Kota untuk membantu KPU dalam perbaikan
DPT terutama untuk melengkapi NIK. Berdasarkan rekomendasi Bawaslu RI dan dengan semangat
penyempurnaan DPT, KPU juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 756/XI/2013 tanggal 7
November 2013 tentang Perbaikan NIK Invalid. KPU telah memdistribusikan sejumlah 10,4 juta
NIK invalid ke seluruh KPU/KIP Kabupaten/Kota dan memerintahkan KPU/KIP Kabupaten/Kota
untuk melakukan verifikasi ulang terhadap NIK invalid tersebut dalam wilayah masing-masing
dengan dibantu PPK dan PPS. Dalam Surat Edaran KPU ini juga dilampirkan rencana kerja dan
petunjuk teknis pelaksanaan verikasi ulang pemilih dengan NIK invalid. PPS dalam wilayah Kota
Banda Aceh dengan berbekal daftar pemilih yang memuat data NIK invalid bekerja mendatangi
pemilih secara langsung dari rumah ke rumah pada tanggal 11 s/d 19 Desember 2013. Perbaikan-
perbaikan dalam rangka menyempurnakan DPT yang dilakukan oleh KIP Kota Banda Aceh
sebagaimana arahan KPU, antara lain melingkupi:
1. Melengkapi data pemilih yang belum lengkap, seperti misalnya nama pemilih, jenis kelamin,
tanggal lahir, alamat;
2. Memperbaiki NIK invalid;
3. Memvalidasi pemilih yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih, antara lain karena
meninggal dunia, TNI/Polri, tidak dikenal, pindah domisili, pemilih ganda, belum cukup
umur dan belum kawin;
Meski terkendala dengan kesulitan untuk melakukan verifikasi ulang, KIP Kota Banda Aceh
beserta jajarannya tetap menjalankan tugas dengan tanggung jawab demi terwujudnya daftar
pemilih yang berkualitas. Berdasarkan monitoring dan laporan PPS dan PPK, pemilih dengan NIK
yang sulit untuk diperbaiki disebabkan karena:
1) Pemilih yang berada di Lapas/Rutan dan pemilih yang beralih status TNI-Polri atau
sebaliknya yang telah purna tugas dari TNI-Polri, PPS dan PPK sulit untuk mendeteksi warga
dalam wilayah desanya yang berada di Lapas/Rutan atau yang telah beralih status.
2) Pemilih pemula yang belum memiliki KTP yang sedang belajar, baik di pesantren/dayah,
asrama mahasiswa;
3) Pemilih yang tidak memiliki identitas penduduk. Temuan PPS dan PPK di lapangan tidak
sedikit WNI yang sudah memiliki hak pilih belum memiliki identitas kependudukan sama
sekali, baik KTP maupun Kartu Keluarga (KK);
4) Pemilih dengan KTP/KK Lama dan NIK invalid sejak awal. Hasil verifikasi ulang yang
dilakukan PPS dan PPK ditemukan tidak sedikit pemilih yang masih menggunakan KTP/KK
model lama, dimana NIK didalamnya belum memenuhi standar nasional.
5) Pemilih yang sulit ditemui. Dalam proses verifikasi ulang oleh PPS dan PPK terhadap
pemilih dengan NIK invalid tersebut, ternyata tidak sedikit pemilih tersebut tidak dapat
ditemui, karena sedang tugas belajar ataupun tugas kerja ke luar kota.
Dalam rentang waktu antara tanggal 13 September 2013 s/d 18 Januari 2014, KIP Kota
Banda Aceh telah melakukan validasi terhadap 2.577 orang pemilih yang tidak memenuhi syarat,
dikarenakan ganda nama, TNI-Polri, NIK invalid, pemilih yang tidak dikenal, meninggal dunia,
belum cukup umur dan belum kawin, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 37
Data Perbaikan dan Pembersihan DPT Pemilu Legislatif Tahun 2014
di Kota Banda Aceh
DPT I DPT I I DPT I I I DPT IV DPT V
K e c a m a t a n 1 3 S e p t 2 0 1 3
1 3 Okt 2 0 1 3
1 Nov 2 0 1 3
3 0 Nov 2 0 1 3
1 8 J a n 2 0 1 4
Meuraxa 1 1 .6 3 7 1 1 .5 5 7 1 1 .5 1 4 1 1 .5 1 4 1 1 .5 1 4
Kuta Raja 8 .0 9 9 8 . 0 4 4 7 . 9 5 2 7 . 9 5 2 7 . 9 2 7
Kuta Alam 3 0 .7 3 3 3 0 . 6 3 5 3 0 . 4 3 4 3 0 .4 3 2 3 0 . 3 9 4
Syiah Kuala 2 3 .7 4 1 2 3 . 4 4 5 2 3 .2 3 7 2 3 .1 5 2 2 3 .1 1 3
Ulee Kareng 1 6 .0 0 9 1 5 .9 6 2 1 5 .9 1 4 1 5 .9 0 9 1 5 .8 9 0
Baiturrahm an 2 3 .3 6 8 2 3 .1 0 1 2 2 . 7 4 4 2 2 .6 6 8 2 2 .6 4 0
Lueng Bata 1 6 .8 8 8 1 6 .9 2 1 1 6 .7 9 1 1 6 .7 7 4 1 6 .7 5 4
Jay a Baru 1 6 .0 8 2 1 6 .1 0 4 1 6 .0 0 3 1 5 .8 6 2 1 5 .8 3 2
Banda Raya 1 5 .2 3 3 1 5 .2 4 8 1 5 .1 8 0 1 5 .1 7 7 1 5 .1 6 4
Total 1 6 1 .7 9 0 1 6 1 .0 1 7 1 5 9 .7 6 9 1 5 9 .4 4 0 1 5 9 .2 1 3
Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa KIP Kota Banda Aceh telah maksimal
menjalankan intruksi KPU RI dalam melakukan kegiatan perbaikan dan pembersihan DPT Pemilu
Legislatif Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, sehingga DPT terakhir yang ditetapkan tanggal 18
Januari 2014 lebih berkualitas secara proses dan hasil. Dari kegiatan perbaikan DPT tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Bahwa dari penetapan DPT pertama, 12 September 2013 kepada DPT kedua, 12 Oktober
2013, terdapat pembersihan data pemilih sejumlah 773 orang.
2) Bahwa dari penetapan DPT kedua, 12 Oktober 2013 kepada DPT ketiga, 1 November 2013,
dapat diperbaiki dan dibersihkan data pemilih sejumlah 1.248 orang.
3) Penetapan DPT ketiga, 1 November 2013 kepada DPT perbaikan keempat, 30 November
2013, terjadi pembersihan data pemilih sejumlah 329 orang.
4) Penetapan DPT keempat, 30 November 2013 kepada perbaikan DPT kelima atau terakhir,
18 Januari 2014, dapat dibersihkan dan diperbaiki data pemilih sejumlah 227 orang.
Perbaikan dan pembersihan jumlah pemilih setiap tahapan penetapan dan perbaikan data
pemilih tersebut di atas karena secara faktual di lapangan ditemukan kategori pemilih ganda K1
dan K2 antar Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Gampong, ditemukan pemilih yang telah
meninggal dunia, pindah domisili, alih status TNI-Polri. Namun demikian, walaupun DPT tersebut
di atas diperbaiki secara terus menerus sampai dengan 14 (empat belas) hari sebelum pemungutan
suara 9 April 2014 sebagaimana rekomendasi Bawaslu RI, akan tetapi dalam praktiknya dan
mengingat siklus tahapan pemilu tentunya tidak semudah sebagaimana rekomendasi Bawaslu RI,
sebab harus ada satu titik akhir dimana jumlah DPT yang sudah diperbaiki dan dibersihkan
tersebut di atas dapat diterima mengenai kepastian jumlahnya terkait kebutuhan yang sangat
mendesak bagi KPU untuk menentukan produksi dan distribusi logistik pemilu, khususnya surat
suara dan salinan DPT. Karenanya, tidak mungkin menunggu perbaikan DPT sampai dengan 14 hari
sebelum hari pemungutan suara sebagaimana yang direkomendasi Bawaslu RI, sebab pencetakan
surat suara dan kelengkapan pemungutan suara, kegiatan penyortiran, pelipatan dan distribusi
surat suara ke seluruh TPS tidak mungkin dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas.
Perencanaan kebutuhan logistik Pemilu Legislatif sangat terkait dengan ketepatan jumlah,
ketepatan waktu produksi dan distribusi dengan mempertimbangkan jarak, sarana transportasi
dan kebutuhan personil. Maka, titik terakhir DPT Pemilu Legislatif Tahun 2014 yang sudah
diperbaiki dan dibersihkan di Kota Banda Aceh sejumlah 159.213 pemilih yang tersebar di 436 TPS.
B. Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (PPWP).
Dalam melakukan kerja pemutakhiran DPS PPWP, KPU Propinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP
Kab/Kota, PPK, PPS, PPLN, dan Pantarlih melakukan pembagian tugas dan pengorganisasian kerja
sebagaimana diatur dalam PKPU 9 Tahun 2014 tentang Penyusunan Daftar Pemilih Untuk
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, sebagai berikut:
■ KPU Propinsi/KIP Aceh;
1. Melakukan bimtek, pengendalian dan supervisi terhadap KPU/KIP Kabupaten/Kota;
2. Membantu KPU dalam sosialisasi pemutakhiran data pemilih PPWP kepada masyarakat
luas;
3. Menyampaikan data pemilih tambahan PPWP (Model A. PPWP) kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota dalam hal KPU/KIP Kabupaten Kota memiliki keterbatasan jaringan
internet dan melaksanakan rekapitulasi DPSHP dan DPT PPWP;
■ KPU/KIP Kabupaten/Kota;
1. Melakukan Bimtek, pengendalian dan supervisi terhadap PPK dan PPS;
2. Membantu KPU dalam sosialisasi pemutakhiran data pemilih PPWP kepada masyarakat
luas;
3. Mencetak dan menyampaikan data pemilih tambahan PPWP (Model A. PPWP) kepada
PPS untuk dilakukan coklit;
4. Melakukan sinkronisasi terhadap DPS PPWP, DPK, dan DPK Tambahan Pemilu Anggota
DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan mengirimkan hasil
sinkronisasi dalam bentuk soft copy kepada PPK dan PPS sebagai bahan penyusunan
DPSHP PPWP; mengkoordinasikan dan melakukan pengecekan DPT dari PPS melalui
PPK;
5. Melakukan rekapitulasi penyusunan DPSHP dan DPT serta menyusun dan menetapkan
DPT PPWP;
■ PPK;
1. Melaksanakan Bimtek, pengendalian dan supervisi terhadap PPS;
2. Membantu KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan sosialisasi pemutakhiran data
pemilih PPWP kepada masyarakat luas;
3. Menyampaikan data pemilih tambahan PPWP (Model A. PPWP) kepada PPS untuk
dilakukan coklit, membantu PPS dalam penyusunan DPSHP PPWP dan melaksanakan
rekapitulasi penyusunan DPSHP dan DPT;
■ PPS
1. Melaksanakan sosialisasi pemutakhiran data pemilih ditingkat desa/kelurahan/
gampong;
2. Menerima data pemilih tambahan (Model A. PPWP) dan DPTb Pemilu Anggota DPR,
DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang dimiliki oleh PPS serta menyusun
dan menetapkan DPSHP PPWP dalam formulir (Model A.2 PPWP);
Jadual dan alur kerja penyusunan daftar pemilih PPWP Tahun 2014 dimulai dari KPU RI
menyerahkan Formulir Model A.PPWP sampai dengan sebagaimana skema di bawah ini:
Sosialisasi dan Implementasi Pemutakhiran Data Pemilih PPWP dan Tahapan, Program Jadual Penyelenggaran PPWP Tahun 2 0 1 4 Kepada PPK, Pemkot, Tim Kampanye PPWP, Panwaslu dan Pemangku Kepentingan di Kota Banda Aceh, (Hotel Grand Nangroe, 4 Mei 2014)
Anggota PPS dan PPK Se-Kota Banda Aceh mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Implementasi Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2 0 1 4 (Asrama Haji Banda Aceh, 20 Mei 2014)
Rapat Penyerahan so ft copy DPS PPWP kepada PPK Se-Kota Banda Aceh
Penyerahan DPS PPWP disampaikan oleh Ketua Pokja Pemutakhiran Data Pemilih,
Aidil Azhary, SH (Ruang Rapat KIP Banda Aceh, 9 Mei 2014)
Pemutakhiran data pemilih Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
berdasarkan sumber data DPT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota
Tahun 2014 yang secara otomatis menjadi DPS (Daftar Pemilih Sementara) PPWP untuk dijadikan
sebagai DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemutakhiran) PPWP. Pemutakhiran dilakukan
oleh PPS dengan cara meneliti, mencoret, menambah, memperbaiki penulisan dan memvalidasi
sehingga diharapkan tersusunnya data pemilih PPWP Tahun 2014 di Kota Banda Aceh yang
memiliki tingkat akurasi dan validitas tinggi. DPSHP PPWP Tahun 2014 diumumkan di tempat-
tempat umum (kantor desa, balai-balai desa, tempat- tempat umum) di pemukiman warga yang
dapat langsung dilihat oleh masyarakat luas. Pengumuman DPSHP PPWP tahun 2014 dilakukan
untuk memberikan ruang partisipasi yang luas bagi masyarakat untuk mendapatkan tanggapan
atas kekurangan dalam proses penyusunan daftar pemilih sehingga berdasarkan hasil tanggapan
masyarakat itu DPSHP PPWP dapat diperbaiki dan divalidasi sebelum ditetapkan sebagai DPT
PPWP Tahun 2014.
Sesuai dengan SK KPU Nomor 403 tahun 2014 tanggal 6 Mei 2014 dan Petunjuk Teknis
Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Tetap PPWP Tahun 2014 dan surat dari KIP Aceh
Nomor 270/2356 tanggal 12 Mei 2014 perihal Rekapitulasi DPSHP PPWP, yang mana KIP
Kabupaten/Kota melakukan Rapat Pleno Rekapitulasi DPSHP/PPWP paling lambat 5 (lima)
setelah penetapan DPSHP PPWP oleh PPS, maka tanggal 17 Mei 2014 KIP Kota Banda Aceh
melakukan Rapat Pleno Penetapan DPSHP Pemutakhiran PPWP Tahun 2014 sebanyak 156.786
orang (jumlah pemilih Laki- laki 78.599 orang dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 78.187
orang, yang tertuang dalam Berita Acara Rapat Pleno Nomor 11/BA/KIP-BNA/V/2014.42
Tanggapan masyarakat yang bisa diterima adalah tanggapan yang terkait dengan
penyempurnaan dan perbaikan dari DPSHP yang diumumkan seperti perbaikan nama, tanggal
lahir dan alamat yang salah serta bisa dilakukan pendaftaran apabila nama pemilih yang sudah
memenuhi persyaratan tidak tercantum dalam DPSHP. Adanya pelaporan pemilih yang meninggal
dan pemilih yang ganda, maka segera dilakukan penyaringan dan eliminasi. Setelah batasan waktu
pengumuman DPSHP PPWP, PPS menyusun dan memperbaiki DPSHP sesuai dengan hasil
tanggapan masyarakat, yang mana pemilih yang belum terdaftar dan sekiranya memenuhi syarat
bisa dimasukkan ke dalam daftar pemilih serta pemilih yang tidak memenuhi syarat akan segera
dieliminir dari daftar pemilih. Jika dalam batasan waktu yang sudah ditentukan tidak ada
tanggapan dari masyarakat maka DPSHP tersebut dijadikan data DPT yang ditetapkan oleh PPS
melalui rapat pleno terbuka serta diserahkan ke KPU/KIP Kabupaten/Kota melalui PPK.
Sebelumnya PPK melakukan rekapitulasi jumlah pemilih yang terdaftar di DPT melalui rapat
pleno terbuka di tingkat kecamatan. Hasil rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dari masing-
masing kecamatan yang diterima oleh KPU/KIP Kota Banda Aceh menjadi bahan data materi rapat
pleno terbuka rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dalam DPT yang ditetapkan oleh KIP Kota
Banda Aceh. Berikut Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
tahun 2014 menjadi Daftar Pemilih Sementara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014:
Tabel: 38
Rekapitulasi DPSHP PPWP Tahun 2014 di Kota Banda Aceh (DPT PPWP)
No N a m a K e c a m a t a nJ u a l a h
D e s aJ u a l a h
T P SJ u a l a h P e m il ih
L P L + P
1 M euraxa 1 6 3 3 5 .9 7 2 5 .5 2 7 1 1 .4 9 9
2 Kuta Raja 6 2 1 3 .6 8 6 3 .6 8 6 7 .9 2 7
3 Kuta Alam 11 8 2 1 5 .0 9 7 1 5 .0 9 7 3 0 .3 9 4
4 Syiah Kuala 10 5 9 1 1 .4 1 4 1 1 .4 1 4 2 3 .1 1 3
5 Ulee Kareng 9 4 9 7 .8 9 7 7 .8 9 7 1 5 .8 9 0
6 B aitu rrah m an 10 6 2 1 1 .4 3 7 1 1 .4 3 7 2 2 .6 4 0
7 Lueng Bata 9 4 4 8 .3 3 4 8 .3 3 4 1 6 .7 5 4
8 Jaya Baru 9 4 2 8 .1 0 6 8 .1 0 6 1 5 .8 3 2
9 B and a Raya 10 4 4 7 .4 8 0 7 .6 8 4 1 5 .1 6 4
Total 9 0 4 3 6 8 0 .0 3 1 7 9 .1 8 2 1 5 9 .2 1 3
Tanggal 9 Juni 2014, KIP Kota Banda Aceh menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan
Penetapan DPT PPWP Tahun 2014, yaitu: 156.775 orang (laki-laki 78.587 orang dan perempuan
78.188 orang) dengan jumlah 413 TPS yang termuat dalam Berita Acara Nomor 12/BA/KIP-
BNA/VI/2014.43
Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb) terdiri atas data pemilih yang telah terdaftar dalam
DPT di suatu TPS yang karena keadaan tertentu pemilih tidak dapat menggunakan hak memilih di
TPS tempat yang bersangkutan terdaftar. KIP Kota Banda Aceh Dalam rangka melayani pemilih
yang sedang menjalankan tugas belajar, tugas kerja, atau pemilih yang pindah domisili dikota lain
dan tidak memungkinkan untuk mendapatkan formulir Model A.5-PPWP dari PPS tempat asal, KIP
Kota Banda Aceh dapat mengeluarkan formulir Model A.5-PPWP untuk pemilih yang bersangkutan
dengan ketentuan pemberian formulir pindah memilih (Model A.5-PPWP) kepada pemilih paling
lambat 10 (sepuluh) hari sebelum pemungutan suara.
Berdasarkan Surat Edaran KPU Nomor: 1359/KPU/VII/2014 tanggal 3 Juli 2014 perihal
Surat Pindah Memilih (Model A.5-PPWP), KIP Kota Banda Aceh melaksanakan surat edaran
tersebut dengan melayani para pemilih dari TPS lain yang hendak menggunakan hak pilihnya
dalam PPWP Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, dimana terdapat 237 (dua ratus tiga puluh tujuh)
lembar formulir surat pindah memilih (Model A.5-PPWP) yang dikeluarkan oleh KIP Kota Banda
Aceh berdasarkan permohonan pemilih di masa 10 (sepuluh) hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara 9 Juli 2014 yang tersebar di 9 Kecamatan di Kota Banda Aceh.
2. Daftar Pemilih Khusus (DPK) PPWP Tahun 2014
Daftar Pemilih Khusus (DPK) adalah daftar pemilih yang memuat pemilih yang tidak
memiliki identitas kependudukan tetapi tidak terdaftar dalam DPS, DPSHP, DPT atau DPTb. PPS
melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa pemilih telah memenuhi syarat sebagai pemilih,
dan PPS menyusun Daftar Pemilih Khusus paling lama 14 hari sebelum pemungutan suara.
DPK PPWP disusun dan ditetapkan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh. Dalam hal pada hari
pemungutan suara terdapat pemilih yang memiliki identitas kependudukan (KPT, Paspor, atau
identitas kependudukan lainnya yang sesuai dengan peraturan Perundang-undangan), namun
tidak terdaftar dalam DPS, DPT dan DPTb, maka pemilih bersangkutan masih dapat dimasukkan
dalam DPK Tambahan (Formulir Model A.T. Khusus) di TPS yang sesuai dengan alamat identitas
kependudukan yang bersangkutan. Adapun data rekapitulasi DPK Tambahan PPWP di Kota Banda
Aceh sebagaimana tabel di bawah ini:«
Tabel: 39
Rekapitulasi DPK Tambahan (Model A.T. Khusus) PPWP Tahun 2014
di Kota Banda Aceh
NoNama Jumlah
DesaJumlah
TPSJumlah Pemilih
Kecamatan L P L + P
1 Meuraxa 2 2 2 0 2
2 Kuta Raja 0 0 0 0 0
3 Kuta A lam 6 11 17 7 24
4 Syiah Kuala 2 2 2 1 3
5 Ulee Kareng 0 0 0 0 0
6 Baitu rrahm an 2 2 2 0 2
7 Lueng Bata 0 0 0 0 0
8 Jaya Baru 0 0 0 0 0
9 Banda Raya 2 2 2 0 2
Total 14 19 25 8 33
C. Penataan Daerah Pemilihan dan Penetapan Alokasi Kursi DPRK Banda Aceh Dalam
Pemilu Tahun 2 0 1 4
KIP Kota Banda Aceh dalam penetapan daerah pemilihan (dapil) dan alokasi kursi setiap
dapil Anggota DPRK pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, berpedoman kepada PKPU 5 Tahun
2013 Tentang Tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Setiap Daerah
Pemilihan Anggota DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum Tahun
2014. Berdasarkan Pasal 3 ditegaskan bahwa dalam penyusunan dapil, memperhatikan prinsip-
prinsip:
1. Kesetaraan Nilai Suara; mengupayakan nilai suara (harga kursi) yang setara antara satu
dapil dengan dapil lainnya dengan prinsip satu orang satu suara, satu nilai.
2. Ketaatan Sistem Pemilu Proporsional; mengutamakan pembentukan dapil dengan jumlah
kursi yang besar agar persentase jumlah kursi yang diperoleh setiap Parpol setara mungkin
dengan persentase suara sah yang diperolehnya.
3. Proporsionalitas; memperhatikan kesetaraan alokasi kursi antar dapil agar tetap terjaga
perimbangan alokasi kursi setiap dapil.
4. Integralitas Wilayah; beberapa Kabupaten/Kota atau Kecamatan yang disusun menjadi
satu dapil harus saling berbatasan, dengan tetap memperhatikan keutuhan dan
keterpaduan wilayah, mempertimbangkan kondisi geografis, sarana perhubungan dan
aspek kemudahan transportasi.
5. Coterminous (berada dalam cakupan wilayah yang sama); penyusunan dapil Anggota DPRD
Propinsi yang terbentuk dari satu, beberapa dan/atau bagian Kab/Kota harus tercakup
seluruhnya dalam suatu dapil Anggota DPR; begitupula dengan dapil anggota DPRD
Kab/Kota yang terbentuk dari satu, beberapa dan/atau bagian Kecamatan harus tercakup
seluruhnya dalam suatu dapil Anggota DPRD Propinsi.
6. Kohesivitas; penyusunan dapil memperhatikan sejarah, kondisi sosial budaya, adat istiadat
dan kelompok minoritas.
7. Kesinambungan; penyusunan dapil dengan memperhatikan dapil yang sudah ada pada
pemilu Tahun 2009, kecuali apabila alokasi kursi pada dapil tersebut melebihi 12 (dua
belas) kursi atau apabila bertentangan dengan keenam prinsip di atas.
Penetapan dapil dan alokasi kursi setiap dapil Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun
2014 dimulai sejak kegiatan penetapan jumlah kursi DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota
berdasarkan data penduduk (DAK2) tanggal 10 Desember 2012 s/d 15 Januari 2013 dan diakhiri
dengan kegiatan penetapan dapil DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota tanggal 1 s/d 9 Maret 2013.
Beberapa istilah dalam tahapan ini, yaitu:
1. Daerah Pemilihan Anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota selanjutnya
disingkat dapil adalah wilayah administrasi pemerintahan atau gabungan wilayah
administrasi pemerintahan atau bagian wilayah administrasi pemerintahan yang dibentuk
sebagai kesatuan wilayah/daerah berdasarkan jumlah penduduk untuk menentukan
alokasi kursi sebagai dasar pengajuan calon oleh pimpinan Parpol, dan penetapan calon
terpilih Anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
2. Bilangan Pembagi Penduduk selanjutnya disingkat BPPd adalah bilangan yang diperoleh
dari hasil bagi jumlah penduduk suatu Propinsi atau Kabupaten/Kota dengan jumlah kursi
DPRD Propinsi atau DPRD Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
1. Pengorganisasian Kerja Penyusunan dan Penetapan Daerah Pemilihan Anggota DPRD
Kabupaten/Kota Pemilu 2014.
Dasar penyusunan dan penetapan dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota pemilu Tahun
2014 adalah:
1) Data kependudukan yang digunakan untuk penetapan jumlah kursi dan dapil Anggota
DPRD Kabupaten/Kota adalah data jumlah penduduk yang tercantum dalam (DAK2)
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang diserahkan Pemerintah Daerah kepada
penyelenggara pemilu untuk digunakan menetapkan jumlah penduduk dan kursi Anggota
DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota.
2) Data kependudukan tersebut sudah tersedia dan diserahkan paling lambat 16 (enam belas)
bulan sebelum hari pemungutan suara dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Menteri Dalam Negeri menyerahkan kepada KPU;
b. Gubernur menyerahkan kepada KPU Propinsi/KIP Aceh; dan
c. Bupati/Walikota menyerahkan kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota.
Tabel: 40
Daftar Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) Kota Banda Aceh
K o d eW ila y a h K e c a m a ta n
J u m la hL k
P e n d u d u kP r T o ta l
n o
1 1 .7 1K o ta
B a n d a A c e h 1 3 2 ,2 4 5 1 2 2 ,9 9 8 2 5 5 ,2 4 3
1 11.71.01 Baiturrahman 18,929 17,797 36,726
2 11.71.02 Kuta Alam 26,267 24,001 50,2683 11.71.03 Meuraxa 10,406 9,053 19,4594 11.71.04 Syiah Kuala 18,510 17,606 36,1165 11.71.05 Lueng Bata 13,140 12,371 25,5116 11.71.06 Kuta Raja 6,641 5,655 12,2967 11.71.07 Banda Raya 11,891 11,651 23,5428 11.71.08 Jaya Baru 13,555 12,518 26,0739 11.71.09 Ulee Kareng 12,906 12,346 25,252
Dalam pelaksanaan kegiatan pada tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh mengorganisir
pelaksanaan kegiatan dengan alur kerja, sebagai berikut:
1) KPU menyusun dan menetapkan dapil Anggota DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
berdasarkan ketentuan Undang-undang dengan memperhatikan usul penataan dapil dari
KPU Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.
2) Dalam penyusunan dan penetapan dapil Anggota DPRD Propinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota dilakukan konsultasi publik.
3) KPU/KIP Kabupaten/Kota mengusulkan penyusunan dapil dan alokasi kursi setiap dapil
Anggota DPRD Kabupaten/Kota setelah terlebih dahulu melakukan konsultasi publik.
4) Usulan dapil dan hasil konsultasi publik disampaikan kepada KPU melalui KPU
Propinsi/KIP Aceh dengan menyertakan Peraturan Daerah tentang Pembentukan
Kecamatan dan/atau Gampong/Desa/Kelurahan. Apabila terdapat pembentukan
Kecamatan pemekaran pada satu Kab/Kota yang dibentuk setelah pemilu 2009 sampai
dengan akhir bulan Juli 2012 atau pembentukan Gampong/Desa/Kelurahan pemekaran
pada satu Kecamatan yang dibentuk setelah pemilu 2009 sampai dengan akhir bulan
Januari 2012.
5) Dalam penyam paian usulan dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota, KPU/KIP
Kabupaten/Kota menyampaikan penjelasan dan alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Adapun jadual kegiatan dalam tahapan ini, sebagai berikut:
Tabel: 41
Tahapan Penataan dan Penetapan Daerah Pemilihan
Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014
No Program /K egiatan6 Penataan dan Penetapan Dapil Jadual Ket
a. Penetapan jumlah kursi DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota berdasarkan data penduduk (DAK2)
10 Desember 2012 s/d 15 Januari 2013
oleh KPU
b. Penataan daerah pemilihan DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota
7 s/d 21 Februari 2013
oleh KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
c. Rapat Koordinasi dengan Parpol peserta pemilu dan konsultasi publik
22 s/d 28 Februari 2013
oleh KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
d. Penyerahan hasil penataan daerah pemilihan DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota kepada KPU
1 s/d 2 Maret 2013
oleh KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
e. Penetapan daerah pemilihan DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota
1 s/d 9 Maret 2013
oleh KPU
2. Jumlah Kursi, Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Daerah Pemilihan Anggota DPRK
Banda Aceh Pemilu Tahun 2014.
Berdasarkan Pasal 18 s/d Pasal 20 PKPU 5 Tahun 2013 dijelaskan bahwa dapil Anggota
DPRD Kabupaten/Kota adalah Kecamatan, atau gabungan Kecamatan yang mana jumlah kursi
setiap dapil paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi. Jumlah kursi DPRD
Kabupaten/Kota ditetapkan paling sedikit 20 (dua puluh) dan paling banyak 50 (lima puluh) yang
didasarkan pada jumlah penduduk Kabupaten/Kota yang bersangkutan dengan ketentuan
Perundang-undangan, sebagai berikut:
a) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 100.000 (seratus ribu) jiwa
memperoleh alokasi 20 (dua puluh) kursi;
b) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 (seratus ribu) sampai
dengan 200.000 (dua ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 25 (dua puluh lima) kursi;
c) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) sampai
dengan 300.000 (tiga ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 30 (tiga puluh) kursi;
d) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 300.000 (tiga ratus ribu) sampai
dengan 400.000 (empat ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 35 (tiga puluh lima) kursi;
e) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 400.000 (empat ratus ribu) sampai
dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa memperoleh alokasi 40 (empat puluh) kursi;
f) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 500.000 (lima ratus ribu) sampai
dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa memperoleh alokasi 45 (empat puluh lima) kursi;
g) Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1 .000 .000 (satu juta) jiwa
memperoleh alokasi 50 (lima puluh) kursi.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas dan merujuk kepada Data Agregat Kependudukan
(DAK) Kota Banda Aceh yang telah diserahkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh kepada KIP Kota
Banda Aceh, maka dapat dipastikan bahwa alokasi kursi untuk DPRK Banda Aceh pada pemilu
Tahun 2014 sejumlah 30 (tiga puluh) kursi, artinya sama dengan alokasi kursi pada pemilu Tahun
2009.
3. Tata Cara Penghitungan Jumlah Kursi dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan
Anggota DPRD Kabupaten/Kota
Berdasarkan Pasal 22 PKPU 5 Tahun 2013 bahwa penghitungan jumlah kursi dan alokasi
kursi setiap dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota dilakukan dengan metode sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah kursi Anggota DPRD Kabupaten/Kota dengan mendasarkan jumlah
penduduk d ari b ag ian K ecam atan yang te rd ir i d ari sa tu atau b eb e ra p a
Gampong/Desa/Kelurahan;
b. Menetapkan BPPd dengan cara membagi jumlah penduduk dengan jumlah kursi, dengan
ketentuan apabila terdapat angka pecahan dihilangkan;
c. Mengalokasikan jumlah kursi dengan mendasarkan pada jumlah penduduk dari bagian
Kecamatan yang terdiri dari satu atau beberapa desa/kelurahan; pada setiap daerah
pemilihan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: Tahap Pertama; menentukan
jumlah kursi di setiap Kecamatan dengan cara membagi jumlah penduduk di setiap
Kecamatan yang bersangkutan dengan BPPd, dengan ketentuan:
1) Jika pada penghitungan tersebut, satu Kecamatan memperoleh sejumlah kursi
maksimum 12 (dua belas) kursi atau sekurang-kurangnya mendekati maksimum 12
(dua belas) kursi, maka Kecamatan tersebut ditetapkan sebagai satu dapil; apabila hasil
penghitungan terdapat angka pecahan, maka dihilangkan angka pecahan;
2) Jika pada penghitungan tersebut, satu Kecamatan tidak memperoleh sejumlah kursi,
atau memperoleh sejumlah kursi kurang dari 3 (tiga) kursi, atau memperoleh 3 (tiga)
kursi atau lebih tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas) kursi, maka Kecamatan tersebut
digabung dengan satu atau beberapa Kecamatan lain yang berbatasan langsung secara
geografis untuk dibentuk menjadi satu dapil;
3) Alokasi kursi pada penggabungan beberapa Kecamatan untuk dibentuk menjadi satu
dapil ditetapkan maksimum 12 (dua belas) kursi atau sekurang-kurangnya mendekati
maksimum 12 (dua belas) kursi.
d. Menentukan alokasi kursi pada dapil, dilakukan dengan cara membagi jumlah penduduk
seluruh Kecamatan pada dapil tersebut dengan BPPd, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika hasil penghitungan tersebut terdapat angka pecahan, angka pecahan tersebut
dihilangkan;
2. Jika dalam penghitungan alokasi kursi pada daerah pemilihan tersebut memperoleh
sejumlah kursi, maka sejumlah kursi tersebut dialokasikan kepada dapil yang
bersangkutan.
e. Menentukan jumlah kursi yang sudah dialokasikan di seluruh daerah pemilihan dengan
cara menjumlahkan seluruh kursi yang telah dialokasikan pada setiap dapil tersebut. Tahap
kedua sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah sisa kursi yang belum dialokasikan dengan cara mengurangkan
jumlah kursi DPRD Kabupaten/Kota yang bersangkutan dengan jumlah kursi yang telah
dialokasikan di seluruh dapil.
2. Menentukan sisa penduduk pada setiap dapil, dengan cara mengurangkan jumlah
penduduk di dapil yang bersangkutan dengan hasil perkalian jumlah kursi yang
diperoleh daerah pemilihan yang bersangkutan dengan BPPd. Hal ini dilakukan apabila
dalam penghitungan alokasi kursi tahap pertama masih terdapat kursi yang belum
terbagi.
3. Menentukan peringkat sisa penduduk pada setiap dapil, dimulai dari sisa penduduk
terbanyak sampai dengan sisa penduduk paling sedikit.
4. Mengalokasikan sisa kursi dengan cara mengalokasikan satu persatu kepada dapil yang
memiliki sisa penduduk terbanyak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya berturut-
turut sampai sisa kursi terbagi habis.
Tabel: 42
Tata Cara Penyusunan Derah Pemilihan dan Alokasi Kursi Kota Banda Aceh
K ecam atanJumlahP en du
dukBPPd A lok asi
Kursi
BPPd x A lokasi
Kursi
SisaP en du
du k
Pering-k atSisa
Pendu -d u k
SisaKursi
Total
B a i t u r r a h m a n 1 9 , 4 5 9 8 , 5 0 8 2 1 7 , 0 1 6 2 , 4 4 3 6 0 2
K uta Alam 1 2 , 2 9 6 8 , 5 0 8 1 8 , 5 0 8 3 , 7 8 8 4 1 2
M e u r a x a 5 0 , 2 6 8 8 , 5 0 8 5 4 2 , 5 4 0 7 , 7 2 8 2 1 6
Syiah Kuala 3 6 , 1 1 6 8 , 5 0 8 4 3 4 , 0 3 2 2 , 0 8 4 7 0 4
L u e n g B a ta 2 5 , 2 5 2 8 , 5 0 8 2 1 7 , 0 1 6 8 , 2 3 6 1 1 3
K uta Raja 3 6 , 7 2 6 8 , 5 0 8 4 3 4 , 0 3 2 2 , 6 9 4 5 0 4
B a n d a Raya 2 5 , 5 1 1 8 , 5 0 8 3 2 5 , 5 1 1 0 9 0 3
Jaya B a r u 2 6 , 0 7 3 8 , 5 0 8 3 2 5 , 5 2 4 5 4 9 8 0 3
Ulee K a re n g 2 3 , 5 4 2 8 , 5 0 8 2 1 7 , 0 1 6 6 , 5 2 6 3 1 3
J u m lah 2 5 5 , 2 4 3 8 , 5 0 8 2 6 2 2 1 , 1 9 5 2 , 4 4 3 4 3 0
Tabel: 43
Alokasi Jumlah Kursi Pada Setiap Kecamatan Dalam Kota Banda Aceh (Hasil Pembagian Jumlah Penduduk di Kecamatan dengan BPPd)
No Kecamatan JumlahPenduduk
AlokasiKursi Ket
1 Baiturrahman 19,459 2.29 harus digabung dapil2 Kuta Alam 12,296 1.45 harus digabung dapil3 Meuraxa 50,268 5.91 boleh/tidak digabung dapil4 Syiah Kuala 36,116 4.24 boleh/tidak digabung dapil5 Lueng Bata 25,252 2.97 harus digabung dapil6 Kuta Raja 36,726 4.32 boleh/tidak 7digabung dapil7 Banda Raya 25,511 3.00 boleh/tidak digabung dapil8 Jaya Baru 26,073 3.06 boleh/tidak digabung dapil9 Ulee Kareng 23,542 2.77 harus digabung dapil
Tabel: 44Alokasi Jumlah Kursi Penggabungan Kecamatan Dalam Kota Banda Aceh
(Hasil Pembagian Jumlah Penduduk Penggabungan Kecamatan dengan BPPd)
K e c a m a ta n J u m la hP e n d u d u k D a p il A lo k a s i
K u rs i
SisaP e n d u d u
k
P e r in g k a tSisa
P e n d u d u kMeuraxa 19,459Kuta Raja 12,296 Banda Aceh 1 3 6,231 3
Jumlah 31,755Kuta Alam 50,268 Banda Aceh 2 5 7,728 1Jumlah 50,268Syiah Kuala 36,116Ulee Kareng 25,252 Banda Aceh 3 7 1,812 5
Jumlah 61,368Baiturrahman 36,726Lueng Bata 25,511 Banda Aceh 4 7 2,681 4
Jumlah 62,237Jaya Baru 26,073Banda Raya 23,542 Banda Aceh 5 5 7,075 2
Jumlah 49,615Jumlah Total 255,243 5 27 - 3
J u m la hP e n d u d u k
A lo k a s i A lo k a s i T o ta lK e c a m a ta n D a p il K u rs i
T a h a p 1K u rs i
T a h a p 2A lo k a s i
K u rs iMeuraxa 19,459Kuta Raja 12,296 Banda Aceh 1 3 1 4
Jumlah 31,755Kuta Alam 50,268
Banda Aceh 2 5 1 6Jumlah 50,268Syiah Kuala 36,116Ulee Kareng 25,252 Banda Aceh 3 7 0 7
Jumlah 61,368Baiturrahman 36,726Lueng Bata 25,511 Banda Aceh 4 7 0 7
Jumlah 62,237Jaya Baru 26,073Banda Raya 23,542 Banda Aceh 5 5 1 6
Jumlah 49,615Jumlah Total 255,243 5 27 3 30
4. Usulan Penataan Daerah Pemilihan Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun 2 0 1 4
Dalam rangka melaksanakan PKPU 5 Tahun 2013 Pasal 28 Ayat (3), KIP Kota Banda Aceh
melaksanakan sosialisasi dan konsultasi publik tentang penataan daerah pemilihan dan penetapan
alokasi kursi setiap daerah pemilihan Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh pada tanggal 28 Februari
2012 di Aula Praja Pemerintah Kota Banda Aceh yang dihadiri oleh pimpinan Partai Politik
Nasional dan Partai Politik Lokal di Kota Banda Aceh, Kesbangpol Linmas Kota Banda Aceh dan
Asisten I Pemerintah Kota Banda Aceh. Dalam kegiatan ini, disampaikan ketentuan teknis penataan
daerah pemilihan dan tata cara alokasi kursi Pemilu Anggota DPRK Tahun 2014 sebagaimana
diatur dalam PKPU 5 Tahun 2013. Pada kesempatan ini, KIP Kota Banda Aceh menawarkan usulan
alternatif penataan daerah pemilihan di Kota Banda Aceh untuk PemiluTahun 2014, sebagai
berikut:
K e c a m a ta n J u m la hP e n d u d u k D a p i l A lo k a s i
K u r s i
S isaA lo k a s i
K u r s i
T o ta lA lo k a s i
K u r s iMeuraxa 19,459Kuta Raja 12,296 Banda Aceh 1 3 1 4
Jumlah 31,755Kuta Alam 50,268
Banda Aceh 2 5 1 6Jumlah 50,268Syiah Kuala 36,116
Banda Aceh 3 4 0 4Jumlah 36,116
Ulee Kareng 25,252Banda Aceh 4 2 1 3Jumlah 25,252
Baiturrahman 36,726Banda Aceh 5 4 0 4Jumlah 36,726
Lueng Bata 25,511Banda Aceh 6 2 1 3Jumlah 25,511
Jaya Baru 26,073Banda Aceh 7 3 0 3
Jumlah 26,073Banda Raya 23,542
Banda Aceh 8 2 1 3Jumlah 23,542
Jumlah Total 255,243 8 25 5 30
Usulan alternatif I di atas menyebabkan daerah pemilihan Anggota DPRK Banda Aceh
menjadi 8 (delapan) daerah pemilihan dengan alokasi kursi merata di setiap daerah pemilihan,
hanya Kecamatan Kuta Raja dan Meuraxa yang digabung menjadi satu daerah pemilihan,
sedangkan lainnya menjadi satu daerah pemilihan tersendiri. Usulan ini dilandasi argumentasi
sebagai berikut:
1. Memenuhi prinsip-prinsip kesetaraan nilai suara, ketaatan sistem pemilu proporsional,
proporsionalitas, integralitas wilayah dan coterminous (berada dalam cakupan wilayah
yang sama);
2. Pertimbangan bagaimana nilai suara (harga kursi) dapat setara dan berimbang antar
daerah pemilihan;
3. Pertimbangan akan persentase jumlah kursi yang diperoleh setiap Parpol dapat setara
mungkin dengan persentase suara sah yang diperolehnya;
4. Pertimbangan Kecamatan yang disusun sebagai daerah pemilihan saling berbatasan, utuh
dan terpadu secara wilayah serta masih dalam cakupan wilayah yang sama.
Bila usulan ini yang diterapkan di Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014, maka azas
proporsionalitas terpenuhi pada masing-masing daerah pemilihan, dimana dapat dipastikan pada
setiap Kecamatan akan memiliki keterwakilan anggota legislatif di DPRK Banda Aceh.
K e c a m a ta n J u m la hP e n d u d u k D a p il A lo k a s i
K u rs i
SisaA lo k a s i
K u rs i
T o ta lA lo k a s i
K u rs iMeuraxa 19,459Kuta Raja 12,296 Banda Aceh 1 3 1 4
Jumlah 31,755Kuta Alam 50,268
Banda Aceh 2 5 1 6Jumlah 50,268Syiah Kuala 36,116Ulee Kareng 25,252 Banda Aceh 3 7 0 7
Jumlah 61,368Baiturrahman 36,726Lueng Bata 25,511 Banda Aceh 4 7 0 7
Jumlah 62,237Jaya Baru 26,073Banda Raya 23,542 Banda Aceh 5 5 1 6
Jumlah 49,615Jumlah Total 255,243 5 27 3 30
Usulan daerah pemilihan alternatif II di atas dengan komposisi 5 (lima) daerah pemilihan.
Usulan ini dilandasi argumentasi sebagai berikut:
1. Memenuhi prinsip-prinsip integralitas wilayah, coterminous (berada dalam cakupan
wilayah yang sama), kohesivitas, dan kesinambungan;
2. Pertimbangan Kecamatan yang disusun sebagai daerah pemilihan saling berbatasan,
utuh dan terpadu secara wilayah serta masih dalam cakupan wilayah yang sama.
3. Penyusunan daerah pemilihan dengan memperhatikan daerah pemilihan yang sudah
ada pada Pemilu Tahun 2009, dan memperhatikan sejarah, kondisi sosial budaya, adat
istiadat dan kelompok minoritas;
Bila usulan ini diterapkan, maka sama dengan daerah pemilihan Anggota DPRK Banda Aceh
Tahun 2009. Namun, sesungguhnya model daerah pemilihan ini belum sepenuhnya mencerminkan
ketaatan akan sistem Pemilu proporsional, masih ada satu wilayah di Kota Banda Aceh yang tidak
setara keterwakilan anggota legislatif di DPRK Banda Aceh, yaitu Kecamatan Kutaraja yang
memiliki penduduk lebih sedikit. Perolehan dan nilai kursi di daerah pemilihan ini lebih mahal dan
tidak setara dengan 4 (empat) daerah pemilihan lainnya.
K ecam atan JumlahPenduduk Dapil Alokasi
Kursi
SisaAlokasi
Kursi
TotalAlokasi
KursiMeuraxa 19,459Jaya Baru 26,073
Banda Aceh 1 8 0 8Banda Raya 23,542
Jumlah 69,074Kuta Alam 50,268Kuta Raja 12,296
Banda Aceh 2 7 1 862,564Jumlah
Syiah Kuala 36,116Ulee Kareng 25,252 Banda Aceh 3 7 0 7
Jumlah 61,368Baiturrahman 36,726Lueng Bata 25,511 Banda Aceh 4 7 0 7
Jumlah 62,237
Jumlah Total 255,243 4 29 1 30
Usulan daerah pemilihan sebagaimana alternatif III dengan komposisi 4 (empat) daerah
pemilihan, dimana Kecamatan Meuraxa, Jaya Baru dan Banda Raya digabung menjadi satu daerah
pemilihan, juga Kecamatan Kuta Raja dan Kuta Alam digabung menjadi satu daerah pemilihan.
Usulan ini dilandasi argumentasi sebagai berikut:
1. Memenuhi prinsip-prinsip kesetaraan nilai suara, ketaatan sistem Pemilu proporsional,
proporsionalitas, integralitas wilayah, dan coterminous (berada dalam cakupan wilayah
yang sama).
2. Pertimbangan usulan daerah pemilihan di atas menyebabkan nilai suara (harga kursi)
yang setara antara satu daerah pemilihan dengan daerah pemilihan lainnya;
3. Pertimbangan mengutamakan pembentukan daerah pemilihan dengan jumlah kursi
yang besar agar persentase jumlah kursi yang diperoleh setiap Parpol setara mungkin
dengan persentase suara sah yang diperolehnya.
4 . Pertimbangan Kecamatan yang disusun sebagai daerah pemilihan saling berbatasan,
utuh dan terpadu secara wilayah serta masih dalam cakupan wilayah yang sama.
Bila usulan ini diterapkan pada Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014, maka
model daerah pemilihan ini telah mencerminkan ketaatan akan sistem Pemilu proporsional dan
proporsionalitas, setara keterwakilan anggota legislatif di DPRK Banda Aceh bagi semua wilayah.
Alokasi kursi yang berimbang menyebabkan nilai kursi di daerah pemilihan ini setara antar daerah
pemilihan.
K e tu a P o k ja P e n a ta a n D a e ra h P e m ilih a n dan Alokasi Kursi, Mahfudh, ST., MP didampingi Ketua KIP K ota B an d a A ceh , Aidil A zhary , SH. p ad a a c a ra Konsultasi Publik Penataan dan P e n e ta p a n D a e ra h Pemilihan Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun2014. (Balai Praja Pemkot, 28 Februari 2013)
5. Penetapan Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014
Berdasarkan Surat Edaran KPU Nomor: 15/KPU/II/2013 tanggal 27 Februari 2013 perihal
Penyampaian Usulan Daerah Pemilihan yang telah di Uji Publik, KPU/KIP Kab-Kota diminta untuk
menyerahkan usulan daerah pemilihan yang telah di uji publik sebelum tanggal 1 s.d 2 Maret 2013
kepada KPU melalui KPU Propinsi/KIP Aceh. Pada tanggal 9 Maret 2013, KPU mengeluarkan
Keputusan KPU Nomor: 93/Kpts/KPU/Tahun 2013 Tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan
Jumlah Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum
Tahun 2014. 45 Secara geografis dapat dilihat pada peta gambar alokasi kursi dan daerah pemilihan
Kota Banda Aceh Pemilu Tahun 2014:
E. Pencalonan Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun 2 0 1 4
Dalam Tahapan Pencalonan, KIP Kota Banda Aceh berpedoman kepada PKPU 13 Tahun
2003 Tentang Perubahan Atas PKPU 7 Tahun 2013 Tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD
Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014. Tahapan Pencalonan Anggota DPR, DPD,
DPRD dan DPRD Kabupaten/Kota Pemilu 2014 dimulai sejak kegiatan pengumuman pendaftaran
pencalonan pada tanggal 6 s/d s/d 8 April 2013 sampai dengan kegiatan penyelesaian sengketa
penetapan DCT Anggota DPR, DPD, dan DPRD tanggal 18 Agustus s/d 14 November 2013. Berikut
ini beberapa istilah dalam tahapan ini sebagai berikut:
1. Daftar Calon Sementara Anggota DPRD Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut DCS Anggota
DPRD Kabupaten/Kota adalah daftar calon sementara yang memuat nomor urut Parpol,
nama Parpol, tanda gambar Parpol, nomor urut calon, pas foto calon, nama lengkap, jenis
kelamin dan Kabupaten/Kota atau Kecamatan tempat tinggal calon.
2. Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut DCT Anggota DPRD
Kabupaten/Kota adalah daftar calon tetap yang memuat nomor urut Parpol, nama Parpol,
tanda gambar Parpol, nomor urut bakal calon, pas foto bakal calon, nama lengkap bakal
calon, jenis kelamin dan Kabupaten/Kota atau Kecamatan tempat tinggal calon.
3. Daftar Calon Sementara Hasil Perbaikan Anggota DPR DPRD Kabupaten/Kota, selanjutnya
disebut DCSHP Anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah daftar calon sementara hasil
perbaikan yang memuat nomor urut Parpol, nama Parpol, tanda gambar Parpol, nomor urut
calon, pas foto calon, nama lengkap, jenis kelamin dan Kabupaten/Kota atau Kecamatan
tempat tinggal calon.
4. Verifikasi kelengkapan administrasi pengajuan bakal calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota
adalah verifikasi terhadap kebenaran dan keabsahan pemenuhan persyaratan pengajuan
bakal calon serta kebenaran dan keabsahan pemenuhan persyaratan bakal calon Anggota
DPRD Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
5. Petugas penghubung adalah pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota yang bertugas
sebagai penghubung antara Parpol dengan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam proses
verifikasi kelengkapan pemenuhan persyaratan pengajuan bakal calon dan persyaratan
bakal calon, penyusunan dan penetapan DCS, pengajuan pengganti bakal calon, penyusunan
dan penetapan DCSHP, serta penyusunan dan penetapan DCT Anggota DPRD
Kabupaten/Kota.
6. Sinkronisasi daftar bakal calon adalah pencocokkan dan pemeriksaan data daftar bakal calon
Anggota DPRD Kabupaten/Kota (Model BA) untuk mengetahui pengajuan bakal calon oleh
DPD/DPC Parpol pada lebih dari satu lembaga perwakilan dan/atau lebih dari satu daerah
pemilihan serta pengajuan bakal calon oleh lebih dari satu Parpol.
7. Sistem Informasi Pencalonan (SILON), adalah seperangkat sistem dan teknologi informasi
yang berbasis web untuk mendukung kerja penyelenggara Pemilu dalam melakukan
verifikasi kelengkapan pemenuhan persyaratan pengajuan bakal calon dan keabsahan
pem enuhan persyaratan bakal calon Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota.
8. Tes Uji Mampu Baca Al-Qur'an adalah salah satu persyaratan yang wajib diikuti dan dipenuhi
oleh seluruh bakal calon Anggota DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota di Aceh dari Partai
Politik Nasional dan Partai Politik Lokal Peserta Pemilu 2014 yang beragama Islam.
1. Alur Kerja dan Tahapan Pencalonan Pemilu Legislatif Tahun 2 0 1 4
Persiapan dan pengorganisasian kerja dalam tahapan ini dimulai dengan membentuk
kelompok kerja Pencalonan yang bekerja sesuai prosedur instruksi kerja tahapan pencalonan.
Berdasarkan PKPU 7 Tahun 2012, bahwa tahapan pencalonan Anggota DPRD Kabupaten/Kota
Pemilu Tahun 2014 meliputi beberapa kegiatan, yaitu:
1) Pendaftaran calon Anggota DPRD Kab/Kota, meliputi: Pengumuman pendaftaran
pencalonan dan Pendaftaran pencalonan;
2) Verifikasi Pencalonan Anggota DPRD Kab/Kota meliputi:
a. Verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon dan bakal calon Anggota DPRD
Kab/Kota;
b. Penyampaian hasil verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon dan bakal calon
kepada Parpol peserta Pemilu;
c. Perbaikan daftar calon dan syarat calon serta pengajuan bakal calon pengganti Anggota
DPRD Kab/Kota;
d. Verifikasi terhadap perbaikan daftar calon dan syarat calon Anggota DPRD Kab/Kota;
e. Penyusunan dan penetapan DCS Anggota DPRD Kab/Kota;
f. Pengumuman DCS Anggota DPRD Kab/Kota dan persentase keterwakilan perempuan;
g. Masukan dan tanggapan masyarakat atas DCS Anggota DPRD Kab/Kota;
h. Permintaan klarifikasi kepada Parpol atas masukan dan tanggapan masyarakat
terhadap DCS Anggota DPRD Kab/Kota;
i. Penyampaian klarifikasi dari Parpol kepada KPU Kab/Kota;
j. Pemberitahuan pengganti DCS;
k. Pengajuan penggantian bakal calon Anggota DPRD Kab/Kota;
l. Verifikasi pengganti DCS Anggota DPRD Kab/Kota kepada KPU/KIP Kab/Kota:
m. Penyusunan dan Penetapan DCT Anggota DPRD Kab/Kota;
n. Pengumuman DCT Anggota DPRD Kab/Kota;
o. Sengketa Tata Usaha Negara.
3) Verifikasi Pencalonan Anggota DPD di Kabupaten/Kota, dilaksanakan meliputi kegiatan:
a. Verifikasi faktual terhadap persyaratan dukungan;
b. Penyampaian hasil verifikasi faktual persyaratan dukungan bakal calon Anggota DPD
kepada KPU Propinsi/KIP Aceh;
c. Verifikasi terhadap perbaikan persyaratan dukungan bakal calon Anggota DPD;
d. Penyusunan dan Penyampaian Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi dan Faktual
kepada KPU Propinsi/KIP Aceh;
Jadual tahapan pencalonan Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota:
Tabel: 49
Tahapan Pencalonan dan Pendaftaran Anggota DPRD Kab/Kota Tahun 2014
No Program /K egiatan Jadual KetPengumuman pendaftaran pencalonan Anggota DPRD Kabupaten/Kota 6 s /d 8 April 2 0 1 3 KPU/KIP
Kab/Kota
Pendaftaran pencalonan 9 s /d 15 April 2 0 1 3 KPU/KIPKab/Kota
Verifikasi faktual terhadap persyaratan dukungan calon Anggota DPD di Kab/Kota 8 s /d 21 Mei 2 0 1 3 KPU/KIP
Kab/Kota
7.1Perbaikan terhadap persyaratan dukungan calon Anggota DPD di Kab/Kota 23 s /d 29 Mei 2 0 1 3 KPU/KIP
Kab/KotaVerifikasi terhadap perbaikan persyaratan dukungan calon Anggota DPD di Kab/Kota
30 Mei s /d 12 Juni 2 0 1 3
KPU/KIPKab/Kota
Penyusunan dan penyampaian Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi dan Faktual calon Anggota DPD di Kab/Kota kepada KPU
13 Juni 2 0 1 3
KPUPropinsidanKPU/KIPKab/Kota
Verifikasi Pencalonan Anggota DPRD K ab/K otaa. Verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon
dan bakal calon anggota DPRD Kabupaten/Kota 16 s /d 29 April 2 0 1 3 KPU/KIPKab/Kota
b. Penyampaian hasil verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon dan bakal calon kepada Parpol tingkat Kabupaten/Kota
30 April 2 0 1 3 KPU/KIPKab/Kota
c. Perbaikan daftar calon dan syarat calon serta pengajuan bakal calon pengganti anggota DPRD Kabupaten/Kota
1 s /d 7 Mei 2 0 1 3 PartaiPolitik
d. Verifikasi terhadap perbaikan daftar calon dan syarat calon anggota DPRD Kabupaten/Kota 8 s /d 1 4 Mei 2 0 1 3 KPU/KIP
Kab/Kotae. Penyusunan dan penetapan Daftar Calon
Sementara (DCS) anggota DPRD Kab/Kota 12 s /d 25 Juni 2 0 1 3 KPU/KIPKab/Kota
f. Pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan persentase keterwakilan perempuan
26 s /d 30 Juni 2 0 1 3 KPU/KIPKab/Kota
7.3
g. Masukan dan tanggapan m asyarakat atas daftar calon sem entara (DCS) anggota DPRD Kabupaten/Kota
1 s /d 10 Juli 2 0 1 3
h. Permintaan klarifikasi kepada Partai Politik atas masukan dan tanggapan m asyarakat terhadap DCS anggota DPRD Kabupaten/Kota
11 s /d 17 Juli 20 1 3 Parpol
i. Penyampaian klarifikasi dari Partai Politik kepada KPU Kab/Kota 18 Juli 2 0 1 3 Parpol
j. Pemberitahuan Pengganti DCS 19 s /d 20 Juli 20 1 3k. Pengajuan penggantian bakal calon anggota
DPRD Kabupaten/Kota 21 s /d 27 Juli 20 1 3
l. Verifikasi pengganti DCS anggota DPRDKabupaten/Kota kepada KPU Kabupaten/Kota 27 s /d 29 Juli 20 1 3 Parpol
m. Penyusunan dan Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPRD Kabupaten/Kota
30 Juli s /d 3 Agust 2 0 1 3
KPUKab/Kota
n. Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPRD Kabupaten/Kota 4 Agust 2 0 1 3
Diumumka n oleh KPU Kab/Kota
o. Sengketa Tata Usaha Negara 4 Agust s /d 7 Okt 2 0 1 3
Tahapan tersebut di atas mengalami perubahan dengan dikeluarkannya PKPU 19 Tahun
2013 Tentang Perubahan Kelima Atas PKPU 07 Tahun 2012 sebagaimana diubah terakhir dengan
PKPU 06 Tahun 2013, sebagai berikut:
Tabel: 50
PKPU 19 Tahun 2013 Perubahan Kelima Atas PKPU 07 Tahun 2012
No Program /K egiatan Jadual Ket
7. Pencalonan dan Pendaftaran Calon Anggota DPRD K abupaten/Kota
7.1Pengumuman pendaftaran pencalonan 6 s /d 8 April
2 0 1 3KPU/KIPKab/Kota
Pendaftaran pencalonan 9 s /d 22 April 2 0 1 3
KPU/KIPKab/Kota
7.2 Verifikasi Pencalonan Anggota DPD KPU/KIPKab/Kota
Verifikasi faktual terhadap persyaratan dukungan 2 4 Mei s /d 6 Juni 2 0 1 3
KPU/KIPKab/Kota
Perbaikan terhadap persyaratan duku ngan 9 s /d 18 Juni 2 0 1 3
KPU/KIPKab/Kota
Verifikasi terhadap perbaikan persyaratan dukungan
19 Juni s /d 2 Juli 2 0 1 3
KPU Propinsi dan KPU/KIP Kab/Kota
Penyusunan dan penyampaian Berita Acara Hasil Verifikasi Administrasi dan Faktual kepada KPU 3 s /d 4 Juli 20 1 3
KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
7.3 Verifikasi Pencalonan Anggota DPRD K ab/K otaa. Verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon
dan bakal calon anggota DPRD Kabupaten/Kota23 April s /d 6
Mei 2 0 1 3KPU/KIPKab/Kota
b. Penyampaian hasil verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon dan bakal calon kepada Parpol tingkat Kabupaten/Kota
7 s /d 8Mei 20 1 3 KPU/KIPKab/Kota
c. Perbaikan daftar calon dan syarat calon serta pengajuan bakal calon pengganti anggota DPRD Kabupaten/Kota
9 s /d 22 Mei 2 0 1 3 Partai Politik
d. Verifikasi terhadap perbaikan daftar cal on dan syarat calon anggota DPRD Kabupaten/Kota
23 s /d 29 Mei 2 0 1 3
KPU/KIPKab/Kota
e. Penyusunan dan penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota DPRD Kab/Kota
30 Mei s /d 12 Juni 2 0 1 3
KPU/KIPKab/Kota
f. Pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan persentase keterwakilan perempuan
13 s /d 17 Juni 2 0 1 3 KPU/KIP
Kab/Kota
g. Masukan dan tanggapan m asyarakat atas daftar calon sem entara (DCS) anggota DPRD Kabupaten/Kota
14 s /d 27 Juni 2 0 1 3
h. Permintaan klarifikasi kepada Parpol atas masukan dan tanggapan m asyarakat terhadap DCS anggota DPRD Kab/Kota
2 8 Juni s /d 4 Juli 2 0 1 3 Parpol
i. Penyampaian klarifikasi dari Parpol kepada KPU Kab/Kota
19 s /d 25 Juli 2 0 1 3 Parpol
j. Pemberitahuan Pengganti DCS 19 s /d 25 Juli 2 0 1 3
k. Pengajuan penggantian bakal calon anggota DPRD Kab/Kota
26 Juli s /d 1 Agust 2 0 1 3
l. Verifikasi pengganti DCS anggota DPRDKabupaten/Kota kepada KPU Kabupaten/Kota
2 s /d 8 Agust 2 0 1 3 Parpol
m. Penyusunan dan Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPRD Kabupaten/Kota
9 s /d 22 Agust 2 0 1 3 KPU Kab/Kota
KIP Aceh berdasarkan pertimbangan pelaksanaan kekhususan Aceh sebagaimana termuat
dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, menerbitkan
Keputusan KIP Aceh Nomor 5 Tahun 2013 dan Surat KPU Nomor 410/KPU/VI/2013 Perihal
Pengajuan Calon Anggota DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota di wilayah Propinsi Aceh.
Berdasarkan Keputusan KIP Aceh Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Penambahan
Bakal Calon Anggota DPRA dan DPRK memuat program/kegiatan dan jadual penambahan bakal
calon Anggota DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota, sebagai berikut:
Tabel: 51
Program/Kegiatan dan Jadual Penambahan Bakal Calon Anggota
DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota
No P ro g ram /K eg iatan Jadual K eterangan
1
Pengajuan Penambahan Bakal Calon Anggota
DPRA dan DPRK
5 - 1 8 Juli 2013Dilaksanakan KIP Aceh dan KIP Kab/Kota
2Verifikasi kelengkapan administrasi daftar calon dan bakal calon anggota
2 - 8 Agustus 2013
Dilaksanakan KIP Aceh dan
DPRA dan DPRK KIP Kab/Kota
3Uji Baca Qur'an bagi Bakal Calon Anggota DPRA dan DPRK
3 - 5 Agustus 2013
Dilaksanakan KIP Aceh dan KIP Kab/Kota
Kegiatan yang dilaksanakan oleh KIP Kota Banda Aceh pada tahapan pencalonan Anggota
DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun 2014 sebagai berikut:
1. Pendaftaran Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014, 9 s/d 22 April 2013 di Media
Center KIP Kota Banda Aceh.
2. Verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPRK Banda Aceh, 23 April s/d 06
Mei 2013 di Kantor KIP Kota Banda Aceh.
3. Perbaikan daftar calon dan syarat calon serta pengajuan bakal calon pengganti anggota
DPRK Banda Aceh, 9 s/d 22 Mei 2013 di Kantor KIP Kota Banda Aceh.
4. Uji mampu Baca Al-Quran bagi calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Legislatif 2014, 30
April s/d 3 Mei 2013 SMP Negeri 1 Banda Aceh.
5. Verifikasi terhadap perbaikan daftar calon dan syarat calon anggota DPRK Banda Aceh, 23
s/d 27 Mei 2013 di Kantor KIP Kota Banda Aceh.
6. Uji mampu Baca Al-Quran ke II bagi calon Anggota DPRK Banda Aceh, 25 Mei 2013 Media
Center KIP Kota Banda Aceh.
7. Penyusunan BA Hasil Verifikasi kelengkapan administrasi bakal calon anggota DPRK Banda
Aceh untuk disampaikan kepada penghubung Parpol, 28 Mei 2013 Kantor KIP Kota Banda
Aceh.
8. Bimbingan Teknis Verifikasi Syarat dukungan Calon Anggota DPD kepada PPK Se-Kota
Banda Aceh, 1 Juni 2013 di Hotel Oasis Banda Aceh.
9. Penyusunan dan penetapan DCS DPRK Banda Aceh untuk bahan Penetapan DCS DPRK
Banda Aceh Pemilu Legislatif Tahun 2014, 12 Juni 2013 di Balai Praja Pemko Banda Aceh.
10. Pengumuman DCS Anggota DPRK Banda Aceh dan Keterwakilan perempuan untuk
diberikan masukan dan tanggapan, 13 Juni 2013 di Harian Rakyat Aceh.
11. Masukan dan tanggapan masyarakat atas DCS anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014, 14
s/d 23 Juni 2013 di Kantor KIP Kota Banda Aceh.
12. Permintaan klarifikasi kepada Parpol atas masukan dan tanggapan masyarakat terhadap
DCS anggota DPRK Banda Aceh, 28 Juni s/d 4 Juli 2013 di Kantor KIP Kota Banda Aceh.
13. Rapat Penyusunan Daftar Calon Tetap Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Legislatif Tahun
2014, 19 Agustus 2013 di Balai Praja Pemko Banda Aceh.
14. Rapat Pleno Penetapan DCS Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Legislatif Tahun 2014, 12
September 2013 di Hotel Sulthan Banda Aceh.
15. Validasi Surat Suara Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh dalam rangka koreksi nama dan foto
calon Anggota DPRK Banda Aceh, 14 Desember 2013 Balai Praja Pemko Banda Aceh.
16. Verifikasi Faktual Dukungan Bakal Calon Anggota DPD Propinsi Aceh Tahap I dari tanggal
24 Mei s/d 6 Juni 2013.
17. Verifikasi Faktual Perbaikan Persyaratan Dukungan Bakal Calon Anggota DPD Propinsi
Aceh Tahap II dari tanggal 28 Juni s/d 2 Juli 2013.
18. Penyusunan dan penetapan DCT Anggota DPRK Banda Aceh, 09 s/d 22 Agustus 2013 di
Kantor KIP Kota Banda Aceh.
19. Pengumuman DCT Anggota DPRK Banda Aceh dan Keterwakilan Perempuan, 23 Agustus
2013 di Harian Serambi Indonesia.
Secara berjenjang KPU, KPU Propinsi/KIP Aceh memberikan bimbingan teknis kepada
KPU/KIP Kabupaten/Kota berkaitan dengan teknis pelaksanaan tugas-tugas pendaftaran dan
pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014.
Setelah mendapatkan bimbingan teknis, KIP Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan-kegiatan
pertemuan, bimbingan teknis dan pembekalan kepada anggota kelompok kerja pencalonan, PPK
dan Pimpinan Partai Politik di Kota Banda Aceh, sebagai berikut;
1. Bimbingan teknis dan sosialisasi PKPU 13 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas PKPU 7
Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,
23 Maret 2013 di Balai Praja Pemko Banda Aceh. Output kegiatan ini terfasilitasi Pimpinan
Parpol peserta Pemilu terkait tahapan pencalonan dan tata cara pendaftaran, persyaratan
dan formulir pencalonan.
2. Bimbingan teknis dan pembekalan kepada anggota Kelompok Kerja Pencalonan dan PPK
Se-Kota Banda Aceh terkait petunjuk teknis verifikasi faktual terhadap syarat dukungan
pemilih calon Anggota DPD, 1 Juni 2013 di Sulthan Hotel. Output kegiatan ini pembekalan
anggota PPK dan Pokja Pencalonan dalam rangka verifikasi faktual terhadap syarat
dukungan pemilih calon Anggota DPD.
3. Bimbingan teknis dan pembekalan Tahapan dan Juknis Pencalonan kepada anggota Pokja
KIP Kota Banda Aceh, 24 Oktober 2013 di Media Center KIP. Output kegiatan ini
pembekalan kepada Anggota Pokja Pencalonan KIP Kota Banda Aceh tentang petunjuk
teknis tata cara pendaftaran, verifikasi kelengkapan administrasi syarat pengajuan calon
dan syarat calon, dan penggunaan formulir-formulir pencalonan.
4. Rapat Pertemuan dengan Pimpinan Partai Politik tanggal terkait Penyusunan dan
Penetapan Daftar Calon Tetap Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu Legislatif Tahun 2014, 19
Agustus 2013 di Balai Praja Pemko Banda Aceh. Output kegiatan ini Pimpinan Parpol
melakukan pemeriksaan draft rancangan susunan DCT DPRK Banda Aceh Pemilu Tahun
2014.
5. Rapat Pertemuan dengan Pimpinan Partai Politik terkait Validasi Surat Suara Pemilu
Legislatif Tahun 2014, 14 Desember 2013 di Balai Praja Pemko Banda Aceh. Output
kegiatan ini Pimpinan Parpol melakukan pemeriksaan dan validasi surat suara Pemilu
Tahun2014
Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014. (Balai Praja, 23 Maret 2013)
Selain bimbingan teknis dan pembekalan, KIP Kota Banda Aceh juga menfasilitasi adanya
layanan helpdesk khusus pendaftaran dan pencalonan Anggota DPR Kota Banda Aceh Pemilu
Tahun 2014. Layanan helpdesk ini sebagai sarana penghubung bagi Parpol dan bakal calon anggota
DPRK untuk berkonsultasi terkait dengan tata cara pendaftaran, kelengkapan persyaratan
pendaftaran, pengisian formulir dan pemenuhan persyaratan pencalonan. Layanan helpdesk
dibuka setiap hari Senin s.d Sabtu, Pukul 09.00-16.00 WIB.
1. Pelaksanaan Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Calon Anggota DPRK Banda Aceh
Pemilu Tahun 2014
Dalam rangka pelaksanaan tahapan pencalonan Anggota DPRD Kabupaten/Kota, KPU
menerbitkan Petunjuk Teknis Tata Cara Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Calon Anggota DPR,
DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana lampiran Surat Edaran KPU Nomor
229/KPU/IV/2013 tanggal 8 April 2013 sebagai pedoman KPU, KPU Propinsi/KIP Aceh, KPU/KIP
Kabupaten/Kota dan peserta pemilu.
Pencalonan Anggota DPRD Kabupaten/Kota, meliputi:
a. Syarat pengajuan calon
1) Surat pencalonan dari Partai Politik (Model B).
2) Daftar bakal calon Anggota DPRDKabupaten/Kota (Model BA).
Persyaratan pengajuan bakal calon, khusus Aceh berlaku ketentuan Pasal 80 Ayat (1) Huruf
e Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh menyatakan Parlok berhak
mengajukan calon untuk mengisi keanggotaan DPRA dan DPRK. Ayat (2) menyatakan pelaksanaan
ketentuan diatur dengan Qanun Aceh. Selanjutnya Pasal 17 Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008
tentang Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota menyatakan bahwa daftar bakal calon memuat paling
banyak 120% (seratus duapuluh perseratus) dari jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan.
Ketentuan pengajuan calon yang berbeda antara Parpol dan Parlok di Aceh diselesaikan
dengan pemberlakuan azas kesetaraan dengan merujuk kepada Pasal 2 Huruf c Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2011, bahwa dalam Pemilihan Umum berlaku azas keadilan, kesetaraan dan
kepastian hukum, maka KIP Aceh menetapkan pengajuan bakal calon 120% diberlakukan setara
bagi Parlok dan Parpol. Ketetapan ini dituangkan dalam Keputusan KIP Aceh Nomor: 5 Tahun 2013
Tentang Pengajuan Bakal Calon Anggota DPR Aceh dan DPR Kabupaten/Kota dari Partai Politik dan
Partai Politik Lokal sebanyak-banyaknya 120 %.
b. Syarat calon:
1) Surat Keterangan dan Surat Pernyataan untuk pemenuhan persyaratan masing-masing bakal
calon (formulir Model BB sampai dengan Model BB-11).
2) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Warga Negara Indonesia atau paspor bagi bakal
calon yang bertempat tinggal di luar negeri.
3) Foto copy Kartu Tanda Anggota (KTA) Parpol peserta pemilu yang masih berlaku.
4) Foto copy Ijazah/STTB, surat keterangan berpenghargaan sama dengan Ijazah/STTB,
syahadah, sertifikat, atau surat keterangan lain yang dilegalisasi oleh sekolah/satuan
pendidikan atau Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota atau Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi atau Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
5) Surat keterangan atau tanda bukti dari Ketua PPS atau KPU/KIP Kabupaten/Kota telah
terdaftar sebagai pemilih sebagaimana formulir Model AA1.
6) Surat Keterangan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan bagi bakal calon yang telah
menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 5 tahun atau lebih, atau Surat Keterangan dari Kejaksaan Negeri bagi bakal calon
yang pernah dijatuhi hukuman pidana dengan masa percobaan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih (Model BB-2), yang dilampiri:
a. pengumuman di surat kabar lokal/nasional (asli) yang memuat pernyataan secara jujur
dan terbuka bahwa yang bersangkutan adalah mantan narapidana;
b. surat keterangan catatan kepolisian bahwa yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan
berulang-ulang;
7) Surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba dari dokter, puskesmas atau
rumah sakit pemerintah.
8) Surat Keterangan dari Kantor Perwakilan Republik Indonesia bagi calon yang bertempat
tinggal di luar negeri.
9) Surat Pernyataan:
a. Pengunduran diri bagi Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, PNS, Anggota TNI, Anggota
Polri, Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada BUMN dan/atau BUMD
(Model BB-4), Kepala Desa dan Perangkat Desa (Model BB-7); yang dilengkapi SK
Pemberhentian Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, PNS, Anggota TNI, Anggota Polri,
Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada BUMN dan/atau BUMD, Kepala
Desa dan Perangkat Desa. Jika SK Pemberhentian belum diterbitkan, dapat diganti dengan
Surat Keterangan bahwa pemberhentian yang bersangkutan sedang diproses, yang
diserahkan paling lambat pada masa perbaikan DCS/pengajuan penggantian calon
Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
b. Pengunduran diri dari anggota Parpol bagi anggota Parpol yang dicalonkan oleh Parpol
yang berbeda (Model BB-5).
c. Pengunduran Diri dari Anggota Parpol bagi anggota Parpol yang dicalonkan oleh Parpol
yang berbeda (Model BB-5), dilengkapi dengan Surat Pernyataan Pengunduran diri dari
Anggota DPRD Kabupaten/Kota serta SK Pem berhentian dari Anggota DPRD
Kabupaten/Kota apabila bakal calon adalah Anggota DPRD Kabupaten/Kota. Jika SK
pemberhentian belum diterbitkan, dapat diganti dengan Surat Keterangan dari Pimpinan
Dewan/Sekretaris Dewan bahwa pemberhentian yang bersangkutan sedang diproses,
yang diserahkan paling lambat pada masa perbaikan DCS/pengajuan penggantian calon
Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
d. Pengunduran diri dan SK Pemberhentian bagi penyelenggara pemilu, DKPP, dan panitia
pemilihan.
e. Pas foto berwarna terbaru masing-masing bakal calon dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 5
(lima) lembar disertai soft file.
c. Pendaftaran:
1) KIP Kota Banda Aceh mengumumkan pendaftaran calon Anggota DPRK Banda Aceh antara
tanggal 6 s/d 8 April 2013.46
2) Pendaftaran dilaksanakan tanggal 9 s/d 22 April 2013 pukul 08.00 s/d 16.00 waktu
setempat.
3) Parpol (penghubung) mengisi buku registrasi dengan membubuhkan tanda tangan dan
paraf.
4) Pendaftaran hanya dilakukan 1 (satu) kali.
5) Parpol menyerahkan salinan Keputusan Pimpinan Parpol tingkat Propinsi untuk
kepengurusan Parpol tingkatKabupaten/Kota yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang
sesuai tingkatannya.
6) KIP Kota Banda Aceh menerima dan memeriksa jenis dokumen pengajuan calon dan syarat
calon dalam bentuk hardcopy dan cakram padat serta menuangkan pada lampiran lembar
pendaftaran.
7) KIP Kota Banda Aceh menyampaikan tanda bukti pendaftaran.
Tabel: 52
Pendaftaran Pencalonan Partai Politik di Kota Banda Aceh
Urut Partai
WaktuMendaftar Pendafta Jumlah Jumlah Jumlah
Calon %Parpol
Politik Tanggal Jam r Kursi Calon Lk Pr Pr
3 PKS 1 0 /0 4 / 13 12.00 Ketua 30 30 18 12 40
11 PDA 1 8 /0 4 / 13 10.25 Ketua 30 30 18 12 40
5 GOLKAR 1 8 /0 4 / 13 14.30 Ketua 30 30 18 12 40
12 PNA 2 0 / 0 4 / 13 12.00 Ketua 30 33 21 12 36
14 PBB 2 0 / 0 4 / 13 14.30 Ketua 30 30 18 12 40
7 DEMOKRAT 2 0 / 0 4 / 13 15.40 Ketua 30 30 17 13 43
10 HANURA 2 1 / 0 4 / 13 15.00 Ketua 30 29 17 12 41
9 PPP 2 1 / 0 4 / 13 15.30 Ketua 30 30 18 12 40
Urut Partai
WaktuMendaftar Pendafta Jumlah Jumlah Jumlah
Calon %Parpol
Politik Tanggal Jam r Kursi Calon Lk Pr Pr
6 GERINDRA 22/04/13 08.15 Ketua 30 30 18 12 40
15 PKPI 21/04/13 10.00 Ketua 30 30 17 13 43
13 PA 21/04/13 12.15 Ketua 30 30 18 12 40
2 PKB 21/04/13 14.00 Ketua 30 30 19 11 37
8 PAN 21/04/13 15.05 Ketua 30 30 18 12 40
1 NASDEM 21/04/13 15.10 Ketua 30 30 18 12 40
4 PDI P 21/04/13 15.45 Ketua 30 12 7 5 42
T O T A L 450 4 3 4 260
174
Tabel: 53
Rekapitulasi Bakal Calon Anggota DPR Kota Banda Aceh Pemilu 2014
Berdasarkan Pendaftaran
Nama Parpol Jumlah Bakal Calon TotalDP I DP II DP III DP IV DP V
Partai NASDEM 5 6 8 7 6 32PKB 4 5 7 7 7 30PKS 5 6 7 8 6 32PDIP 2 2 2 3 2 11Partai GOLKAR 4 6 8 8 6 32Partai GERINDRA 5 7 8 7 7 3 4PartaiDEMOKRAT
4 6 7 7 6 30
PAN 4 6 7 7 6 30PPP 4 7 7 7 6 31Partai HANURA 3 6 5 5 6 25PDA 4 6 8 8 7 33PNA 5 7 8 8 7 35PA 4 6 8 8 6 32PBB 4 6 8 8 6 32PKPI 5 7 8 8 7 35
TOTAL 62 89 106 106 91 454
Tabel: 54
Keterwakilan Perempuan Dalam Daftar Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014
Nama Parpol DP I
L /P
Jumlah Bakal Calon
DP II DP III DP IV
L /P L /P L /P
DP V L /P
Jumlah
L /PTotal 30 %
Nasdem 3 / 2 4 / 2 4 / 4 4 / 3 4 / 2 19/ 13 32 41 %PKB 2 / 2 3 / 2 4 / 3 4 / 3 4 / 3 17/ 13 30 43 %PKS 3 / 2 4 / 2 4 / 3 4 / 4 4 / 2 19/ 13 32 41 %PDIP 1 /1 1 / 1 1 / 1 2 / 1 1 / 1 6/ 5 11 45 %Golkar 2 / 2 4 / 2 5 / 3 5 / 3 4 / 2 20 / 12 32 38 %Gerindra 3 / 2 4 / 3 5 / 3 4 / 3 4 / 3 20/ 14 34 41 %Demokrat 2 / 2 3 / 3 4 / 3 4 / 3 4 / 2 17/ 13 30 43 %PAN 2 / 2 4 / 2 4 /3 4 / 3 4 / 2 18/ 12 30 40 %PPP 2 / 2 4 / 3 4 / 3 4 / 3 4 / 2 18/ 13 31 42 %Hanura 2 / 1 4 / 2 3 / 2 2 / 3 4 / 2 15/ 10 25 40 %PDA 2 / 2 4 / 2 5 / 3 5 / 3 4 / 3 20/ 13 33 39 %PNA 3 / 2 4 / 3 5 / 3 5 / 3 4 / 3 21/ 14 35 40 %PA 2 / 2 4 / 2 5 / 3 5 / 3 4 / 2 20/ 12 32 38 %PBB 2 / 2 4 / 2 5 / 3 5 / 3 4 / 2 20/ 12 32 38 %PKPI 2 / 3 4 / 3 4 / 4 5 / 3 4 /3 19/ 16 35 46 %
TOTAL L:33P :29
w ^
Irt M
-J
£ 24
vO 't
J £ L:62
P :44
74
J
£ L: 2 6 9 P: 2 8 5 4 5 4
Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Banda Aceh mendaftarkan 30 Calon Anggota DPRK Banda AcehPemilu 2 0 1 4 (Media Centre, 21 April 2013)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Banda Aceh mendaftarkan 11 Calon Anggota DPRK Banda AcehPemilu 2014 (Media Centre, 22 April 2013)
i ! r1 JKL 1' 1 K . / r i ' h i ., ■ 1H . j» 1IfSfT ftri K ^ p r ATl l
1A.' " W ' ’ M l f J i
Partai Aceh (PA) Kota Banda Aceh mendaftarkan 32 Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2 0 1 4 (Media Centre, 22 April 2013)
Pengajuan pencalonan Anggota DPRA dan DPRK di Aceh sejumlah 120% dari alokasi kursi
untuk setiap daerah pemilihan berdasarkan Keputusan KIP Aceh Nomor 5 Tahun 2013, dimana
tahapan pendaftarannya mulai tanggal 16 s/d 18 Juli 2013. Dalam kurun waktu tersebut terdapat
penambahan bakal calon Anggota DPRK Banda Aceh sebanyak 34 orang dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel: 55
Data Penambahan Bakal Calon Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014
(Berdasarkan Keputusan KIP Aceh Nomor 5 Tahun 2013)
P a r ta iW a k tu
M e n d a f ta rJ u m la hA lo k a s i
J u m la hB a k a l
J u m la hC a lo n
P e rs e n ta s eK e te r w a k i la nP o l i t ik
T a n g g a l Jam K u rs i C a lo n LK P R P e re m p u a nPNA 16/07/13 12.00 5 5 3 2 40PKB 17/07/13 12.00 5 2 1 1 50PBB 18/07/13 10.00 5 2 2 - -PDA 18/07/13 11.00 5 3 2 1 33GERINDRA 18/07/13 11.45 5 5 2 3 60PA 18/07/13 13.30 5 2H 2 - -GOLKAR 18/07/13 14.21 5 2 2 - -PKS 18/07/13 15.40 5 2 1 1 50PKPI 18/07/13 15.50 5 5 2 3 60NASDEM 18/07/13 16.00 5 5 2 3 60PPP 18/07/13 16.00 5 1 - 1 100
T o ta l 5 5 3 4 1 9 1 5
2.1. Tahap Verifikasi Pencalonan Anggota DPRK Banda Aceh
KIP Kota Banda Aceh melakukan verifikasi dan penelitian terhadap kelengkapan,
kebenaran dan keabsahan pengajuan bakal calon dari tanggal 23 April s/d 6 Mei 2013. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan oleh KIP Kota Banda Aceh, sebagai berikut:
1) Verifikasi Pengajuan Bakal Calon
1. Meneliti daftar bakal calon paling banyak 100% dari jumlah kursi pada setiap daerah
pemilihan.
2. Mencoret nama bakal calon dari daftar bakal calon sebagaimana formulir Model BA, dimulai
dari nomor urut paling bawah dalam hal jumlah bakal calon yang diajukan melebihi 120%
(seratus persen) dari jumlah alokasi kursi dalam suatu daerah pemilihan
3. Meneliti pemenuhan keterwakilan perempuan paling sedikit 30% pada setiap daerah
pemilihan.
4. Meneliti penempatan bakal calon perempuan, setiap 3 bakal calon sekurang-kurangnya 1
perempuan. Dalam hal Parpol telah menempatkan bakal calon perempuan pada nomor urut
yang lebih kecil, maka Parpol dinyatakan telah memenuhi syarat pengajuan calon.
5. Meneliti tanda tangan pengajuan daftar bakal calon oleh Ketua dan Sekretaris atau pejabat
yang diberi mandat berdasarkan AD/ART sesuai tingkatannya.
6. Dalam hal Parpol tidak memenuhi syarat pengajuan daftar bakal calon sebagaimana
dimaksud angka (3), angka (4),dan angka (5) dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
2) Verifikasi Syarat Calon
1. Meneliti surat pernyataan dan surat keterangan dalam formulir Model BB, Model BB-1 s/d
Model BB-11.
2. Meneliti fotocopy KTP meliputi :
a. Memeriksa masa berlaku fotocopy KTP masih berlaku sampai dengan akhir masa
pendaftaran, tanggal 22 April 2013.
b. Memastikan bakal calon telah berusia 21 tahun pada akhir masa pendaftaran, tanggal 22
April 2013.
c. Memeriksa kesesuaian penulisan nama bakal calon dengan formulir Model BB-11. Jika
terdapat ketidaksesuaian penulisan nama, dapat memperbaiki Model BB-11 yang
disesuaikan dengan penulisan nama pada KTP atau melampirkan surat penetapan
pengadilan.
3. Meneliti Surat Keterangan dari Kantor Perwakilan Republik Indonesia bagi bakal calon yang
bertempat tinggal di luar negeri.
4 . Meneliti fotocopy KTA.
5. Meneliti fotocopy Ijazah dilegalisasi oleh pejabat yangberwenang. Masa berlaku ijazah tidak
dibatasi, kecuali dicantumkan masa berlakunya.
6 . Meneliti:
a . Surat pernyataan pengunduran diri bagi Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, PNS,
Anggota TNI, Anggota Polri, Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada
BUMN dan/atau BUMD (Model BB-4), Kepala Desa dan Perangkat Desa (Model BB-7);
yang dilengkapi SK pemberhentian bagi Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, PNS,
Anggota TNI, Anggota Polri, Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada
BUMN dan/atau BUMD, Kepala Desa dan Perangkat Desa. Dalam hal SK pemberhentian
belum diterbitkan, dapat diganti dengan surat keterangan bahwa pemberhentian yang
bersangkutan sedang diproses, yang diserahkan paling lambat pada masa perbaikan
DCS/pengajuan penggantian calon Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota.
b . Meneliti surat pernyataan pengunduran diri dari anggota Parpol bagi anggota Parpol yang
dicalonkan oleh Parpol yang berbeda (Model BB-5), kecuali Partai Politik Lokal yang
dibolehkan melakukan afiliasi dengan Partai Politik Nasional.
C. Meneliti surat pernyataan pengunduran diri dari anggota Parpol bagi anggota Parpol yang
dicalonkan oleh Parpol yang berbeda (Model BB-5), dilengkapi dengan surat pernyataan
pengunduran diri dari Anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta SK
pemberhentian dari Anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota apabila bakal
calon adalah Anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota. Dalam hal surat SK
pemberhentian belum diterbitkan, dapat diganti dengan surat keterangan dari Pimpinan
Dewan/Sekretaris Dewan bahwa pemberhentian yang bersangkutan sedang diproses,
yang diserahkan paling lambat pada masa perbaikan DCS/pengajuan penggantian calon
Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
7. Meneliti surat keputusan pemberhentian bagi penyelenggara pemilu, DKPP, dan panitia
pemilihan.
8. Meneliti pas foto 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar dan softfile (penggantian foto hanya dapat
dilakukan pada masa perbaikan).
9. Meneliti pengumuman di surat kabar lokal/nasional (asli) yang memuat pernyataan secara
jujur dan terbuka bahwa yang bersangkutan adalah mantan narapidana, surat keterangan
dari Lembaga Pemasyarakatan/Kejaksaan Negeri/Kepolisian (SKCK) bagi bakal calon yang
pernah dijatuhi hukuman pidana penjara/percobaan berdasarkan putusan Pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 5 tahun atau lebih.
10. Meneliti surat keterangan terdaftar sebagai pemilih dari PPS/KPU/KIPKabupaten/Kota.
Dalam hal bakal calon melampirkan surat keterangan terdaftar sebagai pemilih yang
diterbitkan oleh Geusyik/Lurah/Kepala Desa, KIP menerbitkan surat keterangan terdaftar
sebagai pemilih sesuai formulir Model AA1 dan disampaikan formulir tersebut kepada PPS
untuk diikutsertakan dalam proses pemutahiran daftar pemilih.
11. Meneliti surat keterangan sehat jasmani, sehat rohani dan bebas narkoba yang diterbitkan
dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit Pemerintah.
12. Meneliti tanda tangan pimpinan Parpol (asli/cap) atau pejabat yang diberi mandat
berdasarkan AD/ART sesuai tingkatannya dan stempel basah dalam formulir syarat bakal
calon.
13. Menyusun Berita Acara Hasil Verifikasi (Model BB-12) dan menyampaikan kepada Parpol.
Berita acara hasil verifikasi disampaikan oleh KIP Kota Banda Aceh kepada Pimpinan Parpol
pada tanggal 7 s/d 8 Mei 2013.
14. Memberikan kesempatan kepada Parpol untuk melengkapi/memperbaiki dokumen
pengajuan calon dan/atau syarat calon.
2.2. Masa Perbaikan dan Verifikasi Hasil Perbaikan
Masa perbaikan dari tanggal 9 s/d 22 Mei 2013, pada rentang waktu ini Parpol diberikan
kesempatan untuk melakukan perbaikan pencalonan, sebagai berikut:
1) Menyerahkan perbaikan dokumen syarat pengajuan calon dan/atau syarat calon dengan
batasan waktu dari tanggal 9 s/d. 22 Mei 2013.
2) Parpol menyerahkan dokumen perbaikan 1 (satu) kali pada masa perbaikan.
3) Parpol tidak dapat melakukan perubahan terhadap dokumen syarat calon yang telah
dinyatakan memenuhi syarat (MS).
4) Bila pengajuan daftar bakal calon belum mencapai 100% dari jumlah kursi pada setiap
daerah pemilihan, Parpol hanya dapat menambah jumlah bakal calon pada daerah pemilihan
yang bersangkutan.
5) Dalam hal bakal calon anggota DPRK telah ditetapkan sebagai calon terpilih dalam
Pemilukada sebelum masa penetapan DCS, bakal calon bersangkutan dinyatakan tidak
memenuhi syarat (TMS), dan Parpol dapat mengajukan calon pengganti.
Setelah menerima perbaikan pencalonan dari Parpol, KIP Kota Banda Aceh melakukan
kegiatan verifikasi hasil perbaikan dari tanggal 23 s/d 29 Mei 2013, meliputi kegiatan sebagai
berikut:
1) Verifikasi terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen hasil perbaikan.
2) Menyusun Berita Acara sebagaimana formulir Model BB-13 dan menyampaikan kepada
Parpol.
2.3. Penyusunan dan Pengumuman DCS
Penyusunan dan penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPR, DPRD Propinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam kurun waktu tanggal 30 Mei s/d 12 Juni 2013. Pada
Tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun DCS Anggota DPRK Banda Aceh berdasarkan verifikasi hasil perbaikan dengan
menggunakan Formulir Model BE.
2) CS Anggota DPRK Banda Aceh memuat tanda gambar dan nomor urut Parpol serta nomor
urut, nama dan pas foto diri terbaru bakal calon.
3) Penulisan nama calon berpedoman pada daftar riwayat hidup sebagaimana formulir Model
BB-11 atau penetapan pengadilan.
4) Menghadirkan dan meminta persetujuan dari pimpinan Parpol sesuai tingkatannya atau
petugas penghubung Parpol untuk membubuhkan paraf pada rancangan DCS Anggota DPRK
Banda Aceh.
5) Dalam hal pimpinan Parpol atau petugas penghubung Parpol tidak hadir atau tidak bersedia
membubuhkan paraf, KIP Kota Banda Aceh melanjutkan tahapan pencalonan.
6) DCS Anggota DPRK Banda Aceh ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KIP Kota Banda
Aceh.
7) KIP Kota Banda Aceh mengumumkan DCS Anggota DPRK Banda Aceh di antara tanggal 13
s/d 17 Juni 2013, paling sedikit pada 1 (satu) media massa cetak harian dan media massa
elektronik nasional/daerah dan 1 (satu) media massa cetak harian dan media massa
elektronik nasional/daerah serta sarana pengumuman lainnya paling lama 5 (lima) hari,
untuk mendapat masukan dan/atau tanggapan dari masyarakat.
8) KIP Kota Banda Aceh mengumumkan keterwakilan perempuan dalam DCS Anggota DPRK
Banda Aceh yang diajukan masing-masing Parpol paling sedikit pada 1 (satu) media cetak
harian nasional/daerah dan media massa elektronik nasional/daerah sekurang-kurangnya
1 (satu) hari.
9) Pengumuman DCS Anggota DPRK Banda Aceh dan Keterwakilan perempuan dilaksanakan
pada tanggal 13 Juni 2013 pada Surat Kabar Harian Rakyat Aceh, dengan rincian sebagai
berikut:
Jum lah Bakal Calon K eterw akila
NoNama P artai
Politik DP I DP II DP III DP IV DP VTotal
nPerem puan
(% )1 NASDEM 4 6 7 7 6 30 402 PKB 4 4 7 7 6 28 433 PKS 4 6 7 7 6 30 404 PDIP 2 2 2 3 2 11 455 GOLKAR 4 6 7 7 6 30 406 GERINDRA 4 6 7 6 6 29 387 DEMOKRTA 4 6 7 7 6 30 438 PAN 4 6 7 7 6 30 409 PPP 4 6 7 7 6 30 40
10 HANURA 3 6 5 5 6 25 4411 PDA 4 6 7 7 6 30 4012 PNA 4 6 7 7 6 30 4013 P A 4 6 7 7 6 30 4014 PBB 4 6 7 7 6 30 4015 PKPI 4 6 7 7 6 30 40
JUMLAH 57 8 4 9 8 9 8 8 6 4 2 3
2.4. Masukan atau Tanggapan Masyarakat dan Pengajuan Calon Pengganti.
Setelah DCS Anggota DPRK Banda Aceh ditetapkan dan diumumkan secara luas oleh KIP
Kota Banda Aceh, masyarakat dapat dan memiliki kesempatan memberikan masukan dan
tanggapan terhadap DCS tersebut dari tanggal 14 s/d 27 Juni 2013, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Masukan atau tanggapan dari masyarakat disampaikan kepada KIP Kota Banda Aceh
disertai identitas diri yang jelas paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak DCS
Anggota DPRD Kota Banda Aceh diumumkan.
2) KIP Kota Banda Aceh meminta klarifikasi kepada Parpol atas masukan atau tanggapan dari
masyarakat terhadap DCS Anggota DPRK Banda Aceh paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
berakhirnya masa masukan dan tanggapan dari masyarakat, yaitu dari tanggal 28 Juni s/d 4
Juli 2013.
3) Pimpinan Parpol wajib memberikan kesempatan kepada calon yang bersangkutan untuk
mengklarifikasi terhadap masukan dan tanggapan dari masyarakat.
4) Pimpinan Parpol menyampaikan hasil klarifikasi masukan masyarakat secara tertulis
kepada KIP Kota Banda Aceh paling lama 14 (empat belas) hari setelah menerima
klarifikasi, yaitu tanggal 19 Juni s/d 25 Juli 2013.
5) Dalam hal hasil klarifikasi menyatakan bahwa calon yang tercantum dalam DCS Anggota
DPRK Banda Aceh tersebut tidak memenuhi syarat, KIP Kota Banda Aceh memberitahukan
secara tertulis dan member kesempatan kepada Parpol untuk mengajukan pengganti calon
dan DCSHP Anggota DPRK Banda Aceh paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya hasil
klarifikasi, yaitu dari tanggal 19 s/d 25 Juli 2013.
6) Pengajuan Pengganti calon dan DCSHP Anggota DPRK Banda Aceh paling lama 7 (tujuh) hari
setelah surat pemberitahuan dari KIP Kota Banda Aceh diterima oleh Parpol, yaitu dari
tanggal 26 Juli s/d 1 Agustus 2013.
7) KIP Kota Banda Acehmelakukan verifikasi terhadap kelengkapan, kebenaran dan
keabsahan dokumen pemenuhan persyaratan pengganti calon Anggota DPRK Banda Aceh
selama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya dokumen pengganti calon dari Parpol yang
bersangkutan, yaitu dari tanggal 2 s/d 8 Agustus 2013.
2.5. Perubahan Daftar Calon Sementara (DCS)
Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPRK Banda Aceh dapat terjadi perubahan bila
mana memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Adanya masukan dan tanggapan dari masyarakat terkait dengan tidak terpenuhinya
persyaratan administrasi calon;
b. Calon meninggal dunia
c. Calon mengundurkan diri.
d. Calon tidak menyerahkan SK pemberhentian atau surat keterangan bahwa pemberhentian
sebagai Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, Direksi,
Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada BUMN dan/atau BUMD, Kepala Desa dan
Perangkat Desa sedang diproses.
e. Bakal calon Anggota DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan sebagai calon
terpilih dalam Pemilukada.
f. Perubahan DCS Anggota DPRK Banda Aceh sebagaimana dimaksud pada huruf c, d, dan e,
tidak dapat diajukan pengganti calon oleh Parpol dan urutan nama dalam DCS diubah oleh
KIP Kota Banda Aceh sesuai urutan berikutnya.
g. Pengunduran diri calon disampaikan kepada Parpol. Apabila Parpol memberikan
persetujuan pengunduran diri calon yang bersangkutan, ditindaklanjuti pemberitahuan
kepada KIP Kota Banda Aceh.
h. Apabila pengunduran diri adalah calon perempuan dan mengakibatkan tidak terpenuhinya
syarat keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% di Dapil bersangkutan, Parpol
dapat mengajukan calon perempuan pengganti dengan nomor urut dan dapil yang sama.
Perubahan DCS tidak mengubah susunan nomor urut calon, apabila Parpol mengubah
nomor urut DCS Anggota DPRK Banda Aceh yang sudah diajukan sebelumnya, maka KIP Kota Banda
Aceh mengembalikan nomor urut ke susunan semula. Jika setelah tahapan pengajuan penggantian
bakal calon berakhir terdapat calon meninggal dunia atau calon perempuan mengundurkan diri,
Parpol tidak dapat mengajukan penggantian calon. Selanjutnya penyusunan Daftar Calon
Sementara Hasil Perbaikan (DCSHP) dengan ketentuan:
1) KIP Kota Banda Aceh menyusun Berita Acara (Model BB-14) berdasarkan hasil verifikasi
syarat pengganti calon.
2) Apabila hasil verifikasi terhadap pemenuhan persyaratan pengganti calon DCS Anggota
DPRK Banda Aceh dinyatakan memenuhi syarat (MS), pengganti calon tersebut
dimasukkan ke dalam Formulir DCSHP Anggota DPRK Banda Aceh (Model BE2) oleh KIP.
3) Penempatan nomor urut pengganti calon dalam DCSHP Anggota DPRK Banda Aceh (Model
BA), sesuai dengan nomor urut calon yang diganti.
4) Apabila Parpol tidak mengajukan pengganti calon, urutan nama dalam DCS Anggota DPRK
Banda Aceh diubah oleh KIP sesuai urutan berikutnya, dengan ketentuan nama-nama
Anggota DPRK Banda Aceh(Model BA) disesuaikan dengan perubahan nomor urut
tersebut.
3. Penyusunan, Penetapan dan Pengumuman DCT Anggota DPRK Banda Aceh
Penyusunan dan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR, DPRD Propinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam kurun waktu tanggal 9 s/d 22 Agustus 2013. Pada
Tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun DCT Anggota DPRK Banda Aceh berdasarkan DCS atau DCSHP Anggota DPRK
Banda Aceh dalam Rapat Pleno dengan menggunakan formulir Model BE1-DPRD
Kabupaten/Kota. DCT tersebut memuat tanda gambar dan nomor urut Parpol serta nomor
urut, nama-nama dan pas foto diri calon.
2) Rancangan DCT Anggota DPRK Banda Aceh dimintakan persetujuan kepada pimpinan
Parpol atau petugas penghubung dengan membubuhkan paraf. Dalam hal pimpinan Parpol
atau petugas penghubungnya tidak bersedia, KIP melanjutkan tahapan pencalonan.
3) DCT Anggota DPRK Banda Aceh ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KIP Kota Banda
Aceh. DCT diumumkan berikut keterwakilan perempuan pada tanggal 23 Agustus 2013 di
Surat Kabar Harian Serambi Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel: 57
Pengumuman DCT Anggota DPRK Banda Aceh dan Keterwakilan Perempuan48
No
N a m a P a r ta i P o l i t ik D P I
J u m la h B a k a l C a lo n D P I I D P I I I D P IV D P V T o ta l
1 NASDEM 5 6 8 7 6 322 PKB 4 5 7 7 7 303 PKS 5 6 7 8 6 324 PDIP 2 2 2 3 2 115 GOLKAR 4 6 8 8 6 326 GERINDRA 5 7 8 7 7 347 DEMOKRAT 4 6 7 7 6 308 PAN 4 6 1 7 7 6 309 PPP 4 7 7 6 6 30
10 HANURA 3 6 5 5 6 2511 PDA 4 6 8 8 7 3312 PNA 5 7 8 8 7 3513 P A 4 6 8 8 6 3214 PBB 4 6 8 8 6 3215 PKPI 5 7 8 8 7 35
J U M L A H 6 2 8 9 1 0 6 1 0 5 9 1 4 5 3
4. Uji Mampu Baca Al-Quran Calon Anggota DPRK Kota Banda Aceh Pemilu Tahun 2 0 1 4
Khusus Propinsi Aceh berlaku ketentuan Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2008 tentang
persyaratan dan mekanisme pencalonan Anggota DPRA dan DPRK yang mensyaratkan adanya Uji
Mampu Baca Al-Qur'an bagi calon Anggota DPRA dan DPRK. KIP Aceh menerbitkan Keputusan
Nomor 3 tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Uji Mampu Baca Al-Qur'an bakal calon Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota. Pada Pasal 5
disebutkan bahwa Uji Mampu Baca Al-Qur'an dilakukan untuk menilai kemampuan masing-masing
bakal calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten/Kota. Kriteria penilaiannya diatur dalam Pasal 6, yaitu:
1) Penilaian uji mampu baca Al-Qur'an dalam arti menguasai Ilmu Tajwid, Fashahah dan
Lagu;
2) Standar kelulusan uji mampu baca Al-Qur'an ditentukan dengan kriteria makhrajul hurf
(ketepatan membaca huruf hijaiyah) nilai 40, ketepatan bacaan baris (harkat dan maad)
nilai 40, adab dan penampilan nilai 20;
3) Standar kelulusan uji mampu baca Al-Qur'an apabila peserta mencapai nilai minimal 50;
KIP Kota Banda Aceh melaksanakan uji mampu baca Al-Qur'an bagi setiap bakal calon
Anggota DPRK Banda Aceh yang telah didaftarkan oleh Partai Politik. Dalam pelaksanaannya, KIP
Kota Banda Aceh membentuk anggota tim uji mampu baca Al-Qur'an dari unsur qari, hafidz dan
tokoh masyarakat yang memiliki integritas. Anggota Tim Uji Baca Al-Qur'an sebagai berikut:
Tabel: 58
Nama-nama Tim Uji Mampu Baca Al-Qur'an Bakal Calon
Anggota DPRK Banda Aceh49
N o N a m a L e n g k a p U n s u r J a b a ta n1 Aidil Azhary, SH Ketua KIP Pengarah2 Mahfudh, ST., MP Anggota KIP Pengarah3 Azhari, S.Ag Anggota KIP Pengarah4 Ranisah, SE Anggota KIP Pengarah5 Munawar Syah, M Anggota KIP Ketua6 Bakhtiar, S.Ag., MH. Dinas Syariat Islam Sekretaris
7 Ustad. Zamakhsyari, S.AgQari/Imam Masjid Jami' Unsyiah
Anggota
8 Ustad. Ardiansyah, SE Anggota IPQAH Banda Aceh Anggota
9 Ustad. Fadhli M. Nur, S.Hi.,SQHafidz/Imam Masjid Kp. Kramat
Anggota
10 Tarmizi Gadeng, S.Ag Tokoh Masyarakat Anggota11 Saidi Sulaiman, S.Ag, SH., M.H Dosen Tarbiyah Unmuha Anggota
Pelaksanaan kegiatan uji mampu baca Al-Qur'an berlangsung selama 4 (empat) hari dari
tanggal 30 April s/d 3 Mei 2013 bertempat di SMP Negeri 1 Kota Banda Aceh dan 25 Mei 2013 di
Media Centre KIP Kota Banda Aceh bagi bakal calon Anggota DPRK yang diajukan pada masa
penambahan.
N o H a r i / T a n g g a l W a k tu P a r ta i P o l i t ik T e m p a t
1 Selasa30 April 2013
08.15 s/d Selesai NASDEM
SMP Negeri 110.00 s/d Selesai PKB13.30 s/d Selesai PKS15.15 s/d selesai PDIP
2 Rabu1 Mei 2013
08.15 s/d Selesai GOLKAR
SMP Negeri 110.00 s/d Selesai GERINDRA13.30 s/d Selesai DEMOKRAT15.15 s/d selesai PAN
3 Kamis 2 Mei 2013
08.15 s/d Selesai PPP
SMP Negeri 110.00 s/d Selesai HANURA13.30 s/d Selesai PDA15.15 s/d selesai PNA
4 Jumat 3 Mei 2013 08.15 s/d Selesai PA SMP Negeri 1
M a s a P e n a m b a h a n C a le g d a n P e r b a ik a n
5Sabtu/ 25 Mei 2013
09.00 s/d Selesai
NASDEM, PKB, PDIP, GOLKAR, GERINDRA, PAN PPP, HANURA, PDA, PBB, PKPI
Media Center KIP Kota Banda Aceh
Hasil uji mampu baca Al-Qur'an bakal calon Anggota DPRK dituangkan dalam Formulir BB-
16 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari persyaratan yang wajib dipenuhion anggota.50
5. Verifikasi Pencalonan Anggota DPD Pemilu Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh.
5.1. Persyaratan Bakal Calon Anggota DPD
Pasal 30 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2011 dan Pasal 5 PKPU 8 Tahun 2012
menegaskan bahwa jumlah kursi anggota DPD untuk setiap Propinsi ditetapkan 4 (empat) kursi
dan daerah pemilihannya adalah Propinsi. Berdasarkan Pasal 13 Undang-undang Nomor 8 Tahun
2011 dan Pasal 7 PKPU 8 Tahun 2012, persyaratan dukungan minimal dari pemilih di setiap daerah
pemilihan bakal calon anggota DPD adalah:
1) Propinsi yang berpenduduk s/d dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa, harus mendapat
dukungan dari paling sedikit 1.000 (seribu) pemilih;
2) Propinsi yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) s/d 5.000.000 (lima juta) jiwa
harus mendapat dukungan paling sedikit 2.000 (dua ribu) pemilih;
3) Propinsi yang berpenduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) s/d10.000.000 (sepuluh juta)
jiwa, harus mendapat dukungan paling sedikit 3.000 (tiga ribu) pemilih;
4) Propinsi yang berpenduduk lebih dari 10.000.000 (sepuluh juta) s/d 15.000.000 (lima
belas juta) jiwa, harus mendapat dukungan dari paling sedikit 4.000 (empat ribu) pemilih;
dan
5) Propinsi yang berpenduduk lebih dari 15.000.000 (limabelas juta) jiwa, harus mendapat
dukungan dari paling sedikit 5.000 (lima ribu) pemilih.
Propinsi Aceh masuk dalam kategori penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) s/d 5.000.000
(lima juta) jiwa, maka bakal calon perseorangan DPD harus mendapat dukungan paling sedikit
2.000 (dua ribu) pemilih yang tersebar paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah
Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh. Persyaratan dukungan pemilih kepada bakal calon
perseorangan DPD harus dibuktikan dengan:
1) Daftar dukungan yang dibubuhi tanda tangan atau cap jempol jari tangan dan dilengkapi
dengan foto copy KTP setiap pendukung;
2) Seorang pendukung tidak dibolehkan memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu)
bakal calon anggota DPD sebab dukungan yang diberikan kepada lebih dari 1 (satu) calon
Anggota DPD, dukungannya dinyatakan batal terhadap semua calon Anggota DPD yang
didukung.
3) Apabila ditemukan bukti adanya data palsu atau data yang sengaja digandakan oleh bakal
calon Anggota DPD terkait dengan dokumen persyaratan dukungan minimal pemilih, bakal
calon Anggota DPD dikenai pengurangan jumlah dukungan minimal pemilih sebanyak 50
(lima puluh) pemilih setiap kali temuan bukti data palsu atau data yang digandakan.
Perseorangan dapat menjadi bakal calon Anggota DPD setelah memenuhi persyaratan:
1. WNI yang telah berumur 21 (duapuluh satu) tahun atau lebih;
2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Bertempat tinggal di wilayah NKRI;
4. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia;
5. Berpendidikan paling rendah tamat SMA, MA, SMK, MAK, atau pendidikan lain yang
sederajat;
6. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dan Cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
7. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
8. Sehat jasmani dan rohani;
9. Terdaftar sebagai pemilih;
10. Bersedia bekerja penuh waktu;
11. Mengundurkan diri sebagai Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah, PNS, Anggota TNI-Polri,
Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada BUMN dan/atau BUMD, atau
badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan
surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali;
12. Bersedia untuk tidak praktek sebagai Akuntan Publik, Advokat/Pengacara, Notaris, PPAT,
dan/atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang/jasa yang berhubungan dengan
keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan
dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai Anggota DPD.
13. Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, Direksi,
Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan pada BUMN dan/atau BUMD serta badan lain
yang anggarannya bersumber dari keuangan negara;
14. Mencalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan;
15. Mencalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan; dan
16. Mendapat dukungan minimal dari pemilih di daerah pemilihan yang bersangkutan.
1.2. Tata Cara Pendaftaran Bakal Calon Anggota DPD
Pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2011 dan Pasal 18 PKPU 8 Tahun 2012
menjelaskan bahwa calon perseorangan yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan diri
sebagai bakal calon Anggota DPD kepada KPU melalui KPU Propinsi/KIP Aceh. KIP Kota Banda
Aceh menerima sampel (KTP) dukungan calon anggota DPD dari KIP Aceh pada tanggal 27 Mei
2013 dengan jumlah sampel dukungan sebanyak 797 lembar KTP dari 38 bakal calon anggota DPD
Propinsi Aceh pada tanggal 27 Mei 2013, sebagaimana data di bawah ini:
No Nama Calon Anggota DPD Jumlah Sampel1 Adnan Ns 172 Anwar 1103 Dasleliaty 314 Dr. Ahmad Farhan Hamid Ms 205 Dr. H.Teuku Mukhtar Anshari ZA 86 Drs. Azhari Usman, M.Si 117 Drs. H. Anharuddin, SE.MM 38 Drs. H. Ghazali Abbas Adan 169 Drs. Ibrahim Saleh 2710 Erdarina, SP 111 Fachrul Razi, M.I.P 2412 Fauzan Azima, S 413 Fazlun 1414 H. Asy'ari, S. Pdi 14715 H. Fachrurrazi, SE 416 H. Waisul Qarani A ly 3417 Herianto 418 Idham, SP 5119 Ir. H.T. Suriansyah, M.Si 120 Ir. Tgk. H. Subki El Madny, MT 121 Irsalina Husna Azwir, S.Ked 622 Muhammad Yusuf, SE 423 Mukhtar, SE 1124 Mursyid 325 Muslim, SE 226 Nazir Adam, SE, MM 727 Rafli 328 Saifuddin Gani, SH 3229 Sudirman 2130 Suparno, S.TP 3031 Syamsuddin A. Jalil, SH 932 T. Bachrum Manyak 6833 Tarm ilin Usman, SE. M.Si 2734 Teuku Eddy Faisal Rusydi, S.Hi, M.Sc 935 Teuku Kamaruzzaman, SH 436 Tgk. H. Abdurrahman, BTM 1637 Tgk. H. Rasyidin Abdullah 1338 Tgk. T. Abdul Muthalib 4
Jumlah 797
Kelengkapan syarat syarat bakal calon Anggota DPD diatur dalam Pasal 22 PKPU 8 Tahun
2012, dimana dokumen pendaftaran perseorangan peserta pemilu Anggota DPD sebagai bakal
calon Anggota DPD, terdiri dari:
1. Surat pencalonan yang ditandatangani oleh bakal calon Anggota DPD (Model F-DPD);
2. Surat pernyataan memiliki sejumlah pendukung di Propinsi yang bersangkutan dan
tersebar di paling sedikit 50% dari jumlah Kab/Kota di Propinsi, dilampiri dengan daftar
nama pendukung yang memuat tanda tangan dan/atau cap jempol jari tangan pendukung,
serta foto copy KTP penduduk masing-masing pendukung (Model F1-DPD);
3. Foto copy KTP WNI yang masih berlaku dan Paspor bagi bakal calon yang bertempat tinggal
di luar negeri.
4. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa status bakal calon adalah WNI yang telah genap
berumur 21 tahun atau lebih, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cakap berbicara,
membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia dan setia kepada Pancasila sebagai Dasar
Negara, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus
1945 (Model F2-DPD).
5. Foto copyijazah/STTB, surat keterangan berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB,
syahadah, sertifikat, atau surat keterangan lain yang dilegalisasi oleh sekolah/satuan
pendidikan atau Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab/Kota atau Kadis Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi atau Kepala Kanmenag Kabupaten/Kota.
6. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa bakal calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih (Model
F3-DPD).
7. Surat keterangan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan yang menerangkan bahwa bakal
calon telah selesai menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih, yang ditandatangani dengan tanda tangan
asli/basah oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan serta cap basah (Model F4-DPD)
dilampiri:
a. Surat pernyataan bahwa yang bersangkutan mantan napi dan bukti surat kabar yang
memuat pernyataan tersebut.
b. Surat keterangan catatan kepolisian bukan pelaku kejahatan berulang-ulang.
8. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba dari dokter Puskesmas
atau Rumah Sakit pemerintah.
9. Tanda bukti telah terdaftar sebagai pemilih yang ditandatangani dengan tanda tangan
asli/basah oleh Ketua PPS serta cap basah PPS.
10. Surat 1 Akuntan Publik, Advokat/Pengacara, Notaris, PPATK atau melakukan pekerjaan
penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan Negara serta pekerjaan lain
yang dapat menimbulkan konflik kepentingan (Model F9-DPD).
11. Surat pernyataan yang menyatakan bahwa bakal calon bersedia untuk tidak merangkap
jabatan sebagai pejabat negara lainnya, Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas dan Karyawan
BUMN dan/atau BUMD serta badan lainyang anggarannya bersumber dari keuangan
negara (Model F10-DPD).
12. Surat pernyataan kesediaan hanya mencalonkan untuk 1 (satu) lembaga perwakilan dan
untuk 1 (satu) daerah pemilihan (Model F11-DPD);
13. Daftar Riwayat Hidup yang memuat pernyataan bersedia/tidak sedia untuk dipublikasikan
(Model F12- DPD);
14. Pas foto bakal calon terbaru berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar dan softfile.
5.3. Tata Cara dan Pelaksanaan Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Bakal Calon Anggota
DPD
Pelaksanaan verifikasi faktual syarat dukungan bakal calon Anggota DPD dilakukan oleh
KIP Kota Banda Aceh setelah melalui proses verifikasi administrasi oleh KIP Aceh. Pasal 34, 38 dan
39 PKPU 8 Tahun 2012, menjelaskan sebagai berikut:
1. KPU Propinsi/KIP Aceh mengirimkan nama-nama bakal calon Anggota DPD yang
memenuhi syarat administrasi beserta nama-nama pendukung bakal calon DPD yang
menjadi sampel kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk dilakukan verifikasi faktual
paling lama 2 (dua) hari sejak berakhirnya masa verifikasi administrasi.
2. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan vertual nama-nama pendukung, dengan melakukan
pengecekan tentang kebenaran dukungan dari nama-nama pendukung bakal calon
Anggota DPD.
3. Dalam hal pendukung bakal calon Anggota DPD menyatakan tidak mendukung, membuat
pernyataan tertulis.
4. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan vertual selama 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya nama-nama pendukung dari KPU Propinsi/KIP Aceh.
5. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun BA hasil vertual (Model F14-DPD) dan
menyampaikan kepada KPU Propinsi/KIP Aceh.
6. KPU Propinsi/KIP Aceh setelah menerima hasil vertual dari KPU/KIP Kabupaten/Kota,
menyampaikan kepada bakal calon anggota DPD selama 2 (dua) hari sejak diterimanya
hasil vertual oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk diperbaiki.
7. Kesempatan untuk memperbaiki syarat dukungan pemilih yang ditemukan tidak benar,
dan menyampaikan kembali hasil perbaikan kepada KPU Propinsi/KIP Aceh, dilakukan
paling lama 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan KPU Propinsi/KIP Aceh.
8. KPU Propinsi/KIP Aceh melakukan verifikasi terhadap perbaikan syarat minimal
dukungan dan mengambil kembali secara acak 10% dari daftar nama pendukung pemilih
hasil perbaikan, dan menyampaikan kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk dilakukan
vertual.
Dalam rangka melaksanakan verifikasi faktual syarat dukungan bakal calon Anggota DPD,
KIP Kota Banda Aceh melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Membentuk dan membekali anggota Kelompok Kerja (Pokja) Verifikasi Faktual Dukungan
Calon Anggota DPD di Kota Banda Aceh.
2) Menyiapkan dokumen pendukung vertual: Formulir BA Model F14-DPD dan lampirannya,
foto copy KTP nama pendukung, surat pernyataan tidak mendukung, dan tanda pengenal
petugas vertual.
3) Menyiapkan alat dokumentasi vertual
Verifikasi faktual syarat dukungan KTP bakal calon DPD, dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1) Petugas vertual bertemu langsung dengan pendukung untuk pencocokan dan penelitian
(coklit) daftar nama pendukung sebagaimana lampiran Formulir 14-DPD dan foto copy
KTP/KK dangan KTP/KK asli dan menyatakan dukungannya, maka MS;
2) Bila tidak dapat menunjukkan KTP asli, pendukung tersebut dapat menunjukkan identitas
lain berupa KK. Bila sesuai dan menyatakan dukungan, maka MS;
3) Apabila pendukung menyatakan tidak mendukung, maka diminta untuk mengisi surat
pernyataan tidak mendukung, bila tidak bersedia dinyatakan TMS;
4) Bila petugas vertual tidak bertemu dengan nama pendukung, KPU/KIPKabupaten/Kota
mendatangi kembali 1 kali pada masa vertual, bila tidak juga bertemu dinyatakan TMS;
5) Sebagai bukti telah dilakukan vertual, petugas mengisi kolom keterangan pada lampiran
Formulir 14-DPD yang menerangkan tidak bertemu dan meminta paraf anggota keluarga
bersangkutan.
6) KPU Propinsi/KIP Aceh setelah menerima hasil vertual dari KPU/KIP Kabupaten/Kota,
menyampaikan kepada bakal calon anggota DPD selama 2 (dua) hari sejak diterimanya
hasil vertual oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk diperbaiki.
Setelah menerima sampel (KTP) pendukung bakal calon Anggota DPD dari KIP Aceh, KIP
Kota Banda Aceh melakukan verifikasi faktual syarat dukungan calon anggota DPD sesuai petunjuk
Surat Edaran KPU Nomor: 229/KPU/IV/2013 tanggal 8 April 2013 tentang Petunjuk Teknis Tata
Cara Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Calon Anggota DPD, yaitu:
1. Petugas KIP Kota Banda Aceh yang telah ditunjuk bertemu langsung dengan pendukung
untuk mencocokkan daftar nama pendukung sebagaimana Formulir 14-DPD dan foto copy
KTP/KK dengan KTP/KK asli,
2. Apabila pendukung yang bersangkutan dapat menunjukkan KTP/KK asli dan menyatakan
dukungan, maka dinyatakan MS, dan apabila terdapat pendukung yang tidak mendukung
bakal calon yang menyatakan tidak mendukung namun tidak bersedia membuat surat
pernyataan tidak mendukung/mengisi formulir tidak mendukung, maka dukungan
tersebut dinyatakan TMS. Adapun hasil verifikasi faktual tahap I sebagaimana lampiran.
Tabel: 61
Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap I (MS)
KecamatanNo Nama Calon DPD Samp
elKTP
MRX
KTR KA SYK UK BT
R LBT JBBDR MS
1 Adnan Ns 17 - - - - 1 - 1 - 3 52 Anwar 110 19 6 39 9 11 1 2 11 3 1013 Dasleliaty 31 - - - 13 1 1 - 6 - 21
4Dr.Ahmad Farhan Hamid Ms
20 14 - - - - - - 6 - 20
5Dr. H.T. Mu khtar Anshari ZA
8 1 - 1 2 1 2 1 - - 8
6 Drs. Azhari Usman, M.Si 11 - - 1 3 1 1 2 1 2 117 Drs.H. Anharuddin, SE.MM 3 - - 2 - - 1 - - - 38 Drs.H.Ghazali Abbas Adan 16 4 - 6 1 1 3 1 - - 169 Drs. Ibrahim Saleh 27 3 1 6 2 1 4 2 1 2 22
10 Erdarina, SP 1 1 - - - - - - - - 111 Fachrul Razi, M.IP 24 - 2 1 5 4 - 2 3 4 2112 Fauzan Azima, S 4 1 - - - - - - 3 - 413 Fazlun 14 - 1 12 - - 1 - - - 1414 H. Asy'ari, S. Pdi 147 30 - - - - - - - 65 9515 H. Fachrurrazi, SE 4 1 1 - - - 1 - 1 - 416 H. Waisul Qarani Aly 34 2 1 5 5 5 8 2 1 5 3417 Herianto 4 - - 2 - - 1 - 1 - 4
KecamatanNo Nama Calon DPD Samp
elKTP
MRX
KTR KA SYK UK BT
R LBT JBBDR MS
18 Idham, SP 51 2 1 7 12 1 2 5 1 1 3219 Ir. H.T. Suriansyah, M.Si 1 - - - - - - - 1 - 1
20Ir.Tgk.H.Subki El Madny, MT
1 - -1 - - 1 - - - - 1
21Irsalina Husna Azwir,S.Ked
6 1 - 1 2 - - 1 1 - 6
22 Muhammad Yusuf, SE 4 2 - - - - - - - 2 423 Mukhtar, SE 11 1 - 2 1 2 5 - - - 1124 Mursyid 3 - - - - 3 - - - - 325 Muslim,SE 2 - - 1 - - - - - - 126 Nazir Adam,SE,MM 7 - - 5 - 1 - - - - 627 Rafli 3 - - 2 1 - - - - - 328 Saifuddin Gani, SH 32 - 4 1 7 6 7 1 6 - 3229 Sudirman 21 - - 5 3 1 - 1 5 1 1630 Suparno, S.TP 30 3 - 6 2 2 6 2 - 5 2631 Syamsuddin A. Jalil, SH 9 - - - 1 - - - 8 - 932 T. Bachrum Manyak 68 2 2 10 - 2 12 18 10 1 5733 Tarmilin Usman, SE, M.Si 27 2 - 2 4 2 8 2 1 3 24
34T. Eddy Faisal Rusydi,S.Hi, M.Sc
9 1 - 2 - - 1 - 1 4 9
35 Teuku Kamaruzzaman, SH 4 - - 3 1 - - - - - 436 Tgk.H.Abdurrahman, BTM 16 - - 11 1 - - 4 - - 1637 Tgk. H. Rasyidin Abdullah 13 - - 13 - - - - - - 1338 Tgk. T. Abdul Muthalib 4 - - - - - 3 - - - 3
| Jumlah 797 90 19 146 75 47 68 47 68 101 661
Tabel62Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap I (TMS)
Kecam atanNo Nama Calon DPD Samp
elKTP
MRX
KTR KA SYK C
KBTR LBT JB
BDR
TMS
1 Adnan Ns 17 - - 3 - - 8 1 - - 122 Anwar 110 - 2 2 1 - - - 3 1 93 Dasleliaty 31 - - - 9 - 1 - - - 104 Dr.Ahmad Farhan Hamid Ms 20 - - - - - - - - - -5 Dr. H.T. Mukhtar Anshari ZA 8 - - - - - - - - - -6 Drs. Azhari Usman, M.Si 11 - - - - - - - - - -7 Drs.H.Anharuddin, SE.MM 3 - - - - - - - - - -8 Drs.H.Ghazali Abbas Adan 16 - - - - - - - - - -9 Drs. Ibrahim Saleh 27 - 1 1 1 - 1 1 - - 5
10 Erdarina, SP 1 - - - - - - - - - -11 Fachrul Razi, M.IP 24 - - - - 3 - - - - 312 Fauzan Azima, S 4 - - - - - - - - - -13 Fazlun 14 - - - - - - - - - -14 H. Asy'ari, S. Pdi 147 15 - - - - - - - 43 5815 H. Fachrurrazi, SE 4 - - - - - - - - - -16 H. Waisul Qarani Aly 34 - - - - - - - - - -17 Herianto 4 - - - - - - - - - -18 Idham, SP 51 - 1 - 17 1 - - - - 1919 Ir. H.T. Suriansyah, M.Si 1 - - - - - - - - -20 Ir.Tgk.H.Subki El Madny, MT 1 - - - - - - - - - -21 Irsalina Husna Azwir,S.Ked 6 - - - - - - - - - -22 Muhammad Yusuf, SE 4 - - - - - - - - - -23 Mukhtar, SE 11 - - - - - - - - - -24 Mursyid 3 - - - - - - - - - -25 Muslim,SE 2 - - - 1 - - - - - 126 Nazir Adam,SE,MM 7 - 1 - - - - - - - 1
No Nama Calon DPD Samp
elKTP
MR KT KA SYK U BT LBT JBBD TM
X R K R R S
27 Rafli 3 - - - - - - - - - -28 Saifuddin Gani, SH 32 - - - - - - - - - -29 Sudirman 21 - - - - - 5 - - - 530 Suparno, S.TP 30 1 - - 1 - 1 - - 1 431 Syamsuddin A. Jalil, SH 9 - - - - - - - - - -32 T. Bachrum Manyak 68 - - - 3 - 3 5 - - 1133 Tarmilin Usman, SE, M.Si 27 - - 1 - - 2 - - - 3
34T. Eddy Faisal Rusydi,S.HI, M.Sc
9 - - - - - - - - - -
35 Teuku Kamaruzzaman, SH 4 - - - - - - - - - -36 Tgk.H.Abdurrahman, BTM 16 - - - - - - - - - -37 Tgk. H. Rasyidin Abdullah 13 - - - - - - - - - -38 Tgk. T. Abdul Muthalib 4 - - - - - 1 - - - 1
| Jumlah 7 9 7 16 5 7 33 4 22 7 3 45 142
5.4. Verifikasi Faktual Persyaratan Dukungan Calon Anggota DPD Tahap II (Perbaikan)
Verifikasi faktual terhadap perbaikan persyaratan dukungan calon Anggota DPD dilakukan
KIP Kota Banda Aceh setelah menerima sampel dukungan terhadap perbaikan persyaratan
dukungan bakal calon Anggota DPD Propinsi Aceh dari KIP Aceh sebanyak 312 lembar KTP terdiri
dari 14 bakal calon Anggota DPD Propinsi Aceh pada tanggal 27 Juni 2013, sebagai berikut:
Tabel: 63
Sampel Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap II (Perbaikan)
No Nam a Ca lon D PD Jum lah Sam pe l
1 A d n a n Ns 2 6
2 A n w a r 1 1 5
3 D e slia ty 3 1
4 H. F a c h ru rra z i , SE 4
5 H. M u slim , SE 2
6 H. T eu k u M u k h ta r A n s h a ri Z A 9
7 M u h a m m a d Y usuf, SE 4
8 M u k h tar, SE 1 0
9 S u p a rn o , STP 3 0
1 0 S aifu d d in Gani, SH 3 5
1 1 S y a m su d d in A. Jalil, SH 1 5
1 2 T eu k u E d d y F a isa l R u sy di, SH I.M .Sc 9
1 3 Tgk. H. R asy id in A b d u lla h 1 4
1 4 Tgk. T. A b d u l M u th alib 8
Jum lah 312
Setelah menerima sampel (KTP) pendukung persyaratan bakal calon Anggota DPD Aceh
Tahap II (perbaikan) dari KIP Aceh, KIP Kota Banda Aceh menindaklanjuti dengan melakukan
verifikasi faktual terhadap syarat dukungan calon Anggota DPD tersebut sesuai Surat Edaran KPU
Nomor: 229/KPU/IV/2013 tanggal 8 April 2013 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pendaftaran,
Verifikasi, dan Penetapan Calon Anggota DPD. Hasil verifikasi faktual terhadap sampel pendukung
calon Anggota DPD pada Tahap II (perbaikan) di Kota Banda Aceh dituangkan dalam Berita Acara
Hasil Verifikasi Faktual sebagaimana Formulir FI4-DPD dan Lampiran Formulir F14-DPD. Berikut
ini data hasil verifikasi faktual perbaikan dukungan calon Anggota DPD Aceh yang memenuhi
syarat:
Tabel: 64
Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh Tahap II Perbaikan (MS)
KecamatanNo Nama Calon DPD Sam
pelKTP
MRX
KTR
KA
SYK UK BT
RLBT JB
BDR MS
1 Adnan Ns 25 - 2 3 1 - 1 1 2 12 22
2 Anwar 117 11 5 47 4 27 1 4 13 5 117
3 Desliaty 31 - - 3 19 3 4 - - - 294 H. Fachrurrazi, SE 4 - 1 - - - - 1 2 - 45 H. Muslim, SE 2 - - 1 1 - - - - - 2
6 H. Teuku Mukhtar Anshari Za 9 1 1 - 1 1 1 2 - - 7
7 Muhammad Yusuf, SE 4 - - - - - 1 2 - 1 48 Mukhtar, SE 9 - - 1 1 1 5 - 1 - 99 Suparno, STP 30 2 2 - - - 8 4 1 6 2310 Saifuddin Gani, SH 35 2 - - - 10 4 2 - 1 19
11
Syamsuddin A. Jalil, SH 15 1 - 3 2 1 - - 8 - 15
12
Teuku Eddy Faisal Rusydi, SHI.M.Sc 9 - - 1 2 - 2 - 1 3 9
13
Tgk. H. Rasyidin Abdullah 14 - - 1
4 - - - - - - 14
14
Tgk. T. Abdul Muthalib 8 1 - - 1 - 6 - - - 8
Total 312 18 11 73 32 43 33 16 28 28 282
Tabel: 65Hasil Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Calon Anggota DPD Aceh
Tahap II Perbaikan (TMS)
Kecamatan
o Nama Calon DPD SampelKTP MRX KTR KA SYK UK BT
R LBT JBBDR TMS
1 Adnan Ns 25 - - 1 - - - - - 2 32 Anwar 117 - - - - - - - - - -3 Desliaty 31 - - - 1 - 1 - - - 24 H. Fachrurrazi, SE 4 - - - - - - - - - -5 H. Muslim, SE 2 - - - - - - - - - -
6H. Teuku Mukhtar Anshari Za
9 1 - - - - - 1 - - 2
7 Muhammad Yusuf, SE 4 - - - - - - - - - -8 Mukhtar, SE 9 - - - - - - - - - -9 Suparno, STP 30 1 - - 3 - - 2 - 1 7
10 Saifuddin Gani, SH 35 1 - - 7 - 2 - 6 - 1611 Syamsuddin A. Jalil, SH 15 - - - - - - - - - -
12Teuku Eddy Fa isal Rusydi, SHI.M.Sc
9 - - - - - - - - - -
13Tgk. H. Rasyidin Abdullah
14 - - - - - - - - - -
14 Tgk. T. Abdul Muthalib 8 - - - - - - - - - -Total 312 3 - 1 11 - 3 3 6 3 30
6 . Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
Tahapan Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 sepenuhnya dilaksanakan
oleh KPU. KIP Kota Banda Aceh pada tahapan ini memfokuskan kegiatan kepada sosialisasi profil
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, partai pengusung dan visi misi serta program calon
Presiden dan Wakil Presiden kepada masyarakat. Dalam kegiatan sosialisasi, KIP Kota Banda Aceh
juga menyampaikan adanya ketentuan peran serta masyarakat dalam tahapan pencalonan yang
diatur dalam PKPU 15 Tahun 2014, sebagai berikut:
1. Masyarakat dapat memberikan tanggapan terhadap pasangan Capres dan Cawapres yang
diusulkan Parpol;
2. Tanggapan masyarakat dapat disampaikan kepada KPU RI sejak KPU RI mengumumkan
dokumen pendaftaran bakal pasangan calon sampai masa verifikasi;
3. Tanggapan masyarakat dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada KPU dilengkapi dengan
identitas yang jelas dan fotokopi kartu identitas penduduk;
4 . Jika tanggapan m asyarakat berkaitan dengan kelengkapan syarat calon, KPU
menindaklanjutinya dengan cara klarifikasi kepada instansi yang berwenang;
D Kampanye Pemilu Tahun 2 0 1 4
1. Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan
menawarkan visi, misi, program Peserta Pemilu dan atau informasi lainnya yang ditujukan untuk
mendapat dukungan sebesar-besarnya dari pemilih. Tahapan Kampanye Pemilu Anggota DPR,
DPD, dan DPRD Tahun 2014 dimulai sejak tanggal 17 Desember 2012 s/d 5 April 2014. Pelaksanaan
kegiatan kampanye memperhatikan prinsip efisien, ramah lingkungan, akuntabel, non
diskriminasi, dan tanpa kekerasan.
Kampanye dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan metode, seperti: pertemuan
terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye dan pemasangan alat peraga di
tempat umum. Bentuk-bentuk kegiatan kampanye tersebut di atas sudah dapat dilaksanakan sejak
3 (tiga) hari Parpol dan calon Perseorangan ditetapkan sebagai peserta Pemilu Tahun 2014 sampai
dimulainya masa tenang sebagaimana diatur pada Pasal 83 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8
Tahun 2012 dan Pasal 25 Ayat (1) PKPU 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye
Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014.
Durasi waktu yang cukup panjang dalam tahapan kampanye dimaksudkan agar peserta
pemilu dapat memaksimalkan fungsi dan tujuan kampanye. Parpol dan calon perseorangan
Anggota DPD dapat menjadikan kegiatan kampanye sebagai sarana pendidikan politik dan
partisipasi politik warga negara yang dilakukan dalam rangka membangun komitmen antara warga
negara dengan peserta pemilu melalui kegiatan-kegiatan kampanye dengan menawarkan visi, misi,
program dan/atau informasi bahan kampanye lainnya untuk meyakinkan para pemilih sehingga
memperoleh dukungan sebesar-besarnya.
Terkait dengan materi kampanye calon Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, disebutkan pada Pasal 9 PKPU 1 Tahun 2013, yaitu:
a) Materi kampanye Parpol yang dilaksanakan oleh calon Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota meliputi: visi misi, dan program Parpol untuk meyakinkan dan
mendapatkan dukungan pemilih.
b) Materi kampanye Perseorangan peserta Pemilu yang dilaksanakan oleh calon Anggota DPD
meliputi: visi misi dan program untuk meyakinkan dan mendapatkan dukungan pemilih.
Tahapan lengkap Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014 berdasarkan PKPU 7 Tahun 2012, sebagai berikut:
Tabel: 66
Tahapan, Program dan Jadual Kampanye Pemilu 2014
No Program/Kegiatan Jadual Ket8 Kampanye
1
Pendaftaran pelaksana kampanye (Pemilu anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kab/kota) serta anggota DPD kepada KPU, KPU Propinsi dan KPU Kab/kota
1 s/d 2 Februari 2013
Ditetapkan oleh KPU, KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
2
Koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk penetapan lokasi pemasangan alat peraga pelaksanaan kampanye 1 s/d 14 Maret 2014
KPU/KPU Propinsi/ KPU Kab/Kota berkoordinasi dengan Pemda
3 Koordinasi dengan lembaga terkait (KPI, KPID, Dewan Pers, Polri). 1 s/d 14 Mar 2014 KPU dan KPU
Propinsi
4 Penyusunan Jadual Kampanye dengan peserta Pemilu; 1 s/d 14 Mar 2014
KPU, KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
5Penyerahan laporan awal dana kampanye dan rekening khusus dana kampanye kepada KPU, KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota.
2 Feb s/d 2 Mar 2014ParpolTingkatannya
Pelaksanaan Kampanye:
1
Pelaksanaan kampanye melalui pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga.
17 D es2012 s/d 5 April 2014
Peserta Pemilu 2014
2 Pelaksanaan kampanye melalui rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik.
16 Mar s/d 5 April 2014
Peserta Pemilu 2014
No Program/Kegiatan Jadual Ket
3
Penyerahan laporan dana kampanye meliputi penerimaan dan pengeluaran kepada akuntan publik melalui KPU, KPU Propinsi, dan KPU Kab/Kota
10 s/d 24 April 2014
Peserta Pemilu 2014
4 Audit dana kampanye 25 April s/d 25 Mei 2014
KantorAkuntan Publik
5 Penyerahan hasil audit dana kampanye kepada KPU, KPU Propinsi, dan KPU Kab/Kota 26 s/d 27 Mei 2014
6Penyampaian hasil audit dana kampanye oleh KPU, KPU Propinsi, dan KPU Kab/Kota kepada peserta Pemilu
28 Mei s/d 3 Juni 2014
KPU, KPU Propinsi dan KPU Kab/Kota
7 Pengumuman hasil audit penerimaan dan penggunaan dana kampanye 4 s/d 13 Juni 2014
9. Masa Tenang 6 s/d 8 April 2014
Pada tahapan persiapan kampanye, KIP Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan
persiapan, sebagai berikut:
a) Pendaftaran pelaksana kampanye; KIP Kota Banda Aceh melakukan kegiatan inventarisasi
nama-nama tim pelaksana dan juru kampanye Parpol sebagaimana ketentuan Pasal 5 Ayat
6 PKPU 1Tahun 2013, bahwa Parpol wajib mendaftarkan pelaksana kampanye kepada KPU
sesuai tingkatannya dan ditembuskan kepada Bawaslu, Bawaslu Propinsi, dan Panwaslu
Kabupaten/Kota. KIP Kota Banda Aceh dalam hal ini melakukan koordinasi dan menyurati
Pimpinan Parpol di Kota Banda Aceh untuk dapat menyampaikannya dalam kesempatan
pertama.
a) Sosialisasi regulasi kampanye; KIP Kota Banda Aceh melaksanakan beberapa kegiatan
sosialisasi reguslas dan rapat koordinasi dengan Parpol dan Pemerintah Daerah untuk
penetapan lokasi pemasangan alat peraga untuk pelaksanaan kampanye serta lembaga
terkait, sebagaimana termuat pada halaman lampiran.
1.1. Penyusunan Jadual Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD
Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota.
Penyusunan jadual kampanye dalam bentuk rapat umum sebagaimana ketentuan Pasal
26 Ayat 3 PKPU 1 Tahun 2013 yang menegaskan bahwa waktu, tanggal, dan tempat pelaksanaan
kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan dengan
Keputusan KPU, KPU Propinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Sebelum disusun dan
ditetapkan jadual kampanye rapat umum tersebut terlebih dahulu paling lambat 14 (hari)
sebelum tahapan kampanye rapat umum dikoordinasikan dengan Parpol dan peserta pemilu
perseorangan calon Anggota DPD.
KIP Kota Banda Aceh menyusun jadual kampanye dengan memperhatikan usul
dari peserta Pemilu dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jadual kampanye untuk setiap dapil disusun berdasarkan nomor urut Parpol, dimulai
dari nomor urut 1 dan seterusnya;
2) Jadual kampanye untuk calon Anggota DPD disusun berdasarkan abjad nama;
3) KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun jadual kampanye yang diselenggarakan oleh calon
Anggota DPRD Kabupaten/Kota, pengurus Parpol tingkat Kabupaten/Kota;
4) Susunan jadual kampanye yang telah disepakati selambat-lambatnya diterima oleh
Parpol sesuai tingkatannya 14 (empat belas) hari sebelum masa kampanye, dengan
tembusan kepada Pemerintah Daerah (Propinsi/Kabupaten/Kota), Bawaslu, Bawaslu
Propinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota serta Kepolisian Republik Indonesia sesuai
tingkatannya.
Fasilitasi Persiapan Tahapan Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPR, DPD,dan DPRD Tahun 2014di Kota Banda Aceh dengan Camat se-Kota Banda Aceh (Media Center, 28 Februari 2014)
Kegiatan dalam tahapan pelaksanaan kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun
2014 di Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Rapat Koordinasi dengan Pemkot Banda Aceh, Staf Ahli, Bagian Hukum, Satpol PP dan
Camat Se-Kota Banda Aceh dalam rangka penetapan lokasi pemasangan alat peraga untuk
pelaksanaan kampanye pemilu pada tanggal 12 Agustus 2013 di Ruang Rapat Asisten
Pemkot Banda Aceh (menindaklanjuti Surat KIP Aceh Nomor: 132/KIP/VI/2013 dan Surat
Bawaslu Aceh Nomor: 320/Bawaslu-Aceh/VII/2013). Ouput kegiatan ini keluarnya Surat
Walikota Banda Aceh Nomor: 270/0923 tanggal 16 Agustus 2013, Perihal Lokasi
Pemasangan Alat Peraga Kampanye/Bahan Kampanye Pemilu 2014 dan Surat Nomor:
520/0938/2013 tanggal 19 Agustus 2013 Perihal Himbauan Larangan Pemasangan
Spanduk/Reklame.
2. Rapat Koordinasi dengan Ketua PPK Se-Kota Banda Aceh untuk menindaklanjuti
koordinasi dengan Camat dan Geusyik dalam wilayah kerjanya dalam rangka penetapan
lokasi pemasangan alat peraga untuk pelaksanaan kampanye pemilu, tanggal 20 Agustus
2013 di Media Center KIP Kota Banda Aceh (menindaklanjuti Surat Walikota Banda Aceh
Nomor: 270/0923 Tanggal 16 Agustus 2013, dan Nomor: 520/0938/2013 Tanggal 19
Agustus 2013 dan Surat KIP Kota Banda Aceh Nomor 210/KIP/VIII/2013).
3. Fasilitasi persiapan kampanye pemilu 2014 di Kota Banda Aceh Kepada Parpol, KPID,
Panwaslu, Polresta dan Satpol PP, tanggal 14 September 2013 di Aula Pemkot Banda Aceh.
4. Rapat Koordinasi Tentang Tahapan Kampanye dengan Pemkot Banda Aceh, Panwaslu,
KPTSP, Satpol PP dan Parpol, tanggal 24 September 2013 di Aula Praja Pemkot Banda Aceh
dalam rangka sosialisasi Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 74 Tahun 2013 pada
tentang Penetapan Zona atau Wilayah Pemasangan Alat Peraga Kampanye Luar Ruang
Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh dan kesepakatan dengan pimpinan Parpol. Hasil rapat
koordinasi tentang batas maksimal ukuran alat peraga kampanye luar ruang dalam bentuk
baliho dan bilboard dalam Kota Banda Aceh yaitu maksimal berukuran 4 x 6 m dan
dituangkan dalam Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 74 Tahun 2013 Tanggal 24
Septem ber 2014 untuk disampaikan kepada KIP Aceh melalui Surat Nomor :
256/KIP/X/2013, 7 Oktober 2014.
5. Sosialisasi dan Petunjuk Teknis Penetapan Zona atau Wilayah Pemasangan Alat Peraga
Kampanye Luar Ruang Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh kepada Pimpinan Parpol dan
Panwaslu pada Tanggal 4 Oktober 2013 di Aula Praja Pemko Banda Aceh.
6. Sosialisasi dan Petunjuk Teknis Penetapan Zona atau Wilayah Pemasangan Alat Peraga
Kampanye Luar Ruang Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh kepada Geusyik se-Kota Banda
Aceh, Kapolresta dan Panwaslu, tanggal 5 Oktober 2013 di Aula Lantai II Gedung C Pemko
Banda Aceh.
7. Rapat Koordinasi dengan Polresta Terkait Ketentuan Perizinan Kegiatan Kampanye Pemilu
2014 dalam rangka tersosialisasikan ketentuan perizinan kegiatan kampanye peserta
pemilu di Kota Banda Aceh sebagaimana PKPU Nomor 1 Tahun 2013, 5 Oktober 2013 di
Aula Pemkot dan 9 November 2013 di Hotel Sultan Banda Aceh.
8. Rapat Koordinasi dengan Satpol PP, Panwaslu dan Pemkot Banda Aceh tentang tata cara
penertiban alat peraga kampanye pemilu luar dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi
Panwalu tentang pelanggaran alat peraga kampanye luar ruang, tanggal 10 Oktober 2013 di
Ruang Rapat Panwaslu Kota Banda Aceh. Rakor ini menghasilkan pemahaman yang sama
antara KIP, Panwaslu dan Satpol PP terkait ketentuan zonasi ketentuan alat peraga
kampanye dan mekanisme penertiban alat peraga yang melanggar aturan.
9. KIP Kota Banda Aceh melalui Surat Nomor: 312/KIP/XII/2013 Tanggal 13 Desember 2013
menyampaikan kepada Gubernur Aceh tentang Penetapan Zona Kampanye Pemilu 2014 di
Kota Banda Aceh dengan tujuan tersosialisasikan Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor
74 Tahun 2013 tanggal 24 September 2014 tentang Penetapan Zona atau Wilayah
Pemasangan Alat Peraga Kampanye Luar Ruang Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh.
10. Penyusunan Jadual Kampanye dan Laporan Audit Dana Kampanye Parpol Peserta Pemilu
2014, tanggal 22 Februari 2014 di Sultan Hotel Banda Aceh yang diikuti oleh Parpol,
Akuntan Publik, Panwaslu dan Polresta.
11. Rapat Koordinasi Pertemuan dengan Camat Se-Kota Banda Aceh, tanggal 28 Februari 2014
di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh membahas usulan lokasi kampanye rapat umum dari
Pemkot Banda Aceh melalui Camat dan perencanaan pembuatan panggung kampanye.
Disepakati 5 (lima) lokasi/tempat kampanye rapat umum bagi Parpol dan 1 (satu)
lokasi/tempat rapat umum untuk calon Anggota DPD di Kota Banda Aceh.
12. Rapat Koordinasi KIP Kota Banda Aceh dengan Pemerintah Kota dengan agenda penentuan
tempat/lokasi Kampanye Pemilu Rapat Umum Tingkat Nasional/Propinsi di Kota Banda
Aceh, tanggal 25 Februari 2014.
13. Rapat Konsultasi dengan Parpol peserta pemilu tentang draft susunan jadual Kampanye
Rapat Umum, tanggal 1 Maret 2014 di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh.
14. Rapat Pleno KIP Kota Banda Aceh Penyusunan dan Penetapan Jadual Kampanye Rapat
Umum Pemilu 2014, tanggal 1 Maret 2014 di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh yang
dituangkan dalam Surat Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014 tentang
Penetapan Waktu, Tanggal dan Tempat Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum Pemilu
Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014, tanggal 2 Maret 2014 untuk selanjutnya
disampaikan kepada Ketua/Pimpinan Parpol, Panwaslu, Polresta dan instansi terkait
lainnya untuk dapat dipedomani.
15. Rapat Koordinasi KIP Aceh dengan KIP Kab/Kota Tentang Tahapan dan Jadual Kampanye
Rapat Umum, tanggal 8 Maret 2014 di Rasamala Hotel. Hasil rakor bahwa penyusunan
waktu dan lokasi kampanye rapat umum Pemilu 2014 berpedoman kepada Surat KPU
Nomor: 91/KPU/II/2014 tentang Lokasi Kampanye Rapat Umum, Keputusan KPU Nomor:
67/Kpts/KPU/Tahun 2014 Tentang Tanggal dan Tempat Pelaksanaan Kampanye Rapat
Umum Dalam Pemilu Anggota DPR Tahun 2014, Surat KPU 119/KPU/II/2014 tentang
Jadual Kampanye Rapat Umum Pemilu 2014, dan Surat KPU 154/KPU/III/2014 tentang
Jadual Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPRD Propinsi, DPRD Kab/Kota.
16. Rapat Pleno Perbaikan Penyusunan dan Penetapan Jadual Kampanye Rapat Umum Pemilu
2014 di Kota Banda Aceh yang diikuti Anggota KIP, Panwaslu dan Pimpinan Parpol, tanggal
10 Maret 2014 di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh untuk merevisi Keputusan KIP Kota
Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014 dengan menyesuaikan hasil Rakor KIP Aceh dan KIP
Kab/Kota Tentang Jadual dan Lokasi Kampanye Rapat Umum. Adanya usulan bersama
Parpol perubahan lokasi kampanye pada Dapil 4 Kota Banda Aceh dikarenakan lokasi yang
tidak representatif. Hasil Rapat Pleno dikeluarkan Surat Keputusan KIP Kota Banda Aceh
Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 17
Tahun 2014 tentang Keputusan Penetapan Waktu, Tanggal dan Tempat Pelaksanaan
Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014, tanggal 11 Maret
2014. Untuk selanjutnya disampaikan revisi keputusan tersebut kepada Panwaslu, Parpol,
Kepolisian dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
17. Penertiban alat peraga kampanye luar ruang bersama Satpol PP, Polresta Banda Aceh dan
Panwaslu Kota Banda Aceh.
18. Monitoring dan supervisi kepada PPK dan PPS dalam rangka pendataan pelanggaran
pemasangan alat peraga kampanye luar ruang yang dilakukan oleh caleg maupun Parpol
dan calon perseorangan dari tanggal 17 Desember 2012 s/d 5 April 2014.
19. Rapat Koordinasi KIP Kota Banda dan Parpol, Pemkot, Satpol PP & WH, Dinas Kebersihan,
Panwaslu tentang penertiban dan pencabutan alat peraga kampanye pada masa tenang,
tanggal 2 April 2014 di Aula Praja Pemko Banda Aceh. Disepakati Parpol menertibakan alat
perga kampanye luar ruang pada masa tenang. Pemko Banda Aceh mengerahkan personil
dan armada unuk pembersihan alat peraga kampanye di seluruh Kota Banda Aceh dalam
rangka menghadapi masa tenang dan menjaga kebersihan, keindahan Kota Banda Aceh
serta menciptakan situasi kondusif menjelang hari/tanggal pemungutan suara.
20. Monitoring pelaksanaan kampanye rapat umum dan masa tenang di Kota Banda Aceh dari
tanggal 16 Maret s/d 8 Juli 2014.
1.2. Kampanye Melalui Pertemuan Terbatas, Pertemuan Tatap Muka, Penyebaran Bahan
Kampanye Kepada Umum, dan Pemasangan Alat Peraga
Parpol, caleg dan calon Anggota DPD di Kota Banda Aceh lebih memfokuskan
melaksanakan kegiatan-kegiatan kampanye selain rapat umum, seperti mengadakan pertemuan
terbatas di gedung yang bersifat tertutup dengan jumlah peserta paling banyak 250 orang,
pertemuan tatap muka yang dilaksanakan di luar atau dalam ruangan dengan jumlah peserta
paling banyak 250 orang, penyebaran bahan kampanye (kartu nama, selebaran, pulpen,blocknote,
topi, kaos, payung, kalender), pemasangan alat peraga di tempat umum dengan memperhatikan
ketentuan lokasi penempatannya dan zonasi pemasangan alat peraga. Adapun ketentuan zonasi
pemasangan alat peraga kampanye luar ruang di Kota Banda Aceh ditetapkan dengan Keputusan
KIP Kota Banda Aceh Nomor 74 Tahun 2013 tentang Penetapan Zona atau Wilayah Pemasangan
Alat Peraga Kampanye Luar Ruang Pemilu 2014, yaitu zona atau wilayah pemasangan alat peraga
kampanye luar ruang Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh adalah Desa/Gampong dalam wilayah
Kecamatan Se-Kota Banda Aceh.51
Ketentuan pemasangan alat peraga sebagai berikut:
1. Alat peraga berupa spanduk hanya dapat dipasang oleh Parpol dan Calon Anggota DPR,
DPD dan DPRD dengan ukuran maksimal 1,5 x 7 mhanya 1 (satu) unit pada setiap
Desa/Gampong serta dapat dipasang di kantor Parpol dan Posko.
2. Alat peraga berupa bendera dan umbul-umbul dapat dipasang di semua tempat pada setiap
Desa/Gampong dengan jumlah menyesuaikan daya tampung ruang yang tersedia serta
dapat dipasang di kantor Parpol dan Posko.
3. Baliho dan billboard hanya diperuntukan bagi Parpol 1 (satu) unit untuk setiap
Desa/Gampong dan hanya dapat memuat informasi nomor dan tanda gambar dan/atau visi
misi, program, jargon dan foto pengurus Parpol yang bukan calon Anggota DPR dan DPRD.
4. Penentuan ukuran baliho atau billboard disesuaikan dengan peraturan daerah yang
berlaku di masing-masing wilayah, dan hal-hal lain yang berimplikasi terhadap
pemasangan baliho atau billboard berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Kota Banda
Aceh.
5. Alat peraga kampanye dapat dipasang di tempat pribadi sepanjang diletakkan di dalam
halaman atau pada bangunan.
6. Alat peraga kampanye tidak dapat dipasang pada moda transportasi umum miliki
BUMN/BUMD.
Alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit, atau tempat-
tempat pelayanan kesehatan, gedung milik Pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan
sekolah), jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, taman
danpepohonan.
Zona larangan kampanye di Banda Aceh sebagaimana Surat Walikota Banda Aceh Nomor:
270/0923 tanggal 16 Agustus 2013, sebagai berikut:52
1. Seputaran Mesjid Raya Baiturrahman
2. Jalan Protokol (Jalan STA Mahmudsyah, dari simpang Kodim 0101/BS sampai dengan
Taman Putroe Phang)
3. Jalan Tgk. Abu Lam U dan Jalan T. Nyak Arief
4. Depan Kantor Gubernur dan Mapolda Aceh
5. Seputaran Lapangan Jasdam Neusu Jaya
6. Seputaran Lapangan Blang Padang, kecuali disisi sebelah dalam Lapangan Blang Padang,
tempat Ibadah.
7. Gedung milik Pemerintah, Lembaga Pendidikan (Gedung dan Sekolah)Rumah Sakit atau
tempat pelayanan kesehatan lainnya)
8. Terminal, Pelabuhan, dan Fasilitas Kesehatan, jalan (rambu-rambu jalan, trafficlight dan
lain-lain)
9. Taman Kota dan Hutan Kota, Fasilitas umum lainnya
1.3. Kampanye Melalui Rapat Umum dan Iklan Media Massa Cetak/ Elektronik dan
Kegiatan Lainnya
Rapat umum dilaksanakan di lokasi kampanye yang telah ditetapkan oleh penyelenggara
Pemilu sesuai jadualnya dengan memperhatikan daya tampung tempat rapat umum yang dimulai
pukul 09.00 dan berakhir paling lambat pukul 17.00 waktu setempat. Pada saat pelaksanaannya
dilarang membawa atau menggunakan tanda gambar, simbol-simbol, panji, pataka, dan atau
bendera yang bukan tanda gambar atau atribut lain dari peserta pemilu yang bersangkutan dan
menghormati hari dan waktu ibadah. Sebelum pelaksanaan kampaye rapat umum, berdasarkan
PKPU 1 Tahun 2013 Pasal 27 Huruf e menyebutkan bahwa susunan jadual kampanye yang telah
disepakati selambat-lambatnya diterima oleh peserta pemilu sesuai tingkatannya 14 (empat belas)
h a r i se b e lu m m asa kam p an y e d en g an te m b u sa n k ep ad a P e m e rin ta h D aerah
(Propinsi/Kabupaten/Kota), Bawaslu, Bawaslu Propinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota serta
Kepolisian Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Memperhatikan ketentuan ini, KIP Kota Banda Aceh menggelar rapat konsultasi dengan
Parpol, tanggal 1 Maret 2014 membahas draft susunan jadual kampanye rapat umum di Kota Banda
Aceh. Setelah menerima masukan, tanggapan, usul dan koreksi dari Parpol, KIP Kota Banda Aceh
menggelar Rapat Pleno untuk memfinalkan penyusunan jadual kampanye rapat umum dan
menetapkannya dalam suatu Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014 tentang
Penetapan Waktu, Tanggal dan Tempat Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPRK
Banda Aceh Tahun 2014 untuk selanjutnya disampaikan kepada Ketua/Pimpinan Parpol, Panwaslu
Kota Banda Aceh dan Kepolisian untuk dapat dipedomani.53
Surat Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014 tersebut di atas harus
dilakukan perubahan, perbaikan dan disesuaikan dengan hasil Rapat Koordinasi KIP Aceh dengan
KIP Kab/Kota tanggal 8 Maret 2014 sebagaimana arahan KPU melalui Surat KPU Nomor:
91/KPU /II/2014 Tentang Lokasi Kampanye Rapat Umum, Keputusan KPU Nomor:
267/Kpts/KPU/Tahun 2014 Tentang Tanggal dan Tempat Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum
Dalam Pemilu Anggota DPR Tahun 2014, Surat KPU 119/KPU/II/2014 tentang Jadual Kampanye
Rapat Umum Pemilu 2014, dan Surat KPU 154/KPU/III/2014 tentang Jadual Kampanye Rapat
Umum Pemilu Anggota DPRD Propinsi, DPRD Kab/Kota. Hasil rakor tersebut menegaskan bahwa
jadual kampanye rapat umum Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota bersamaan dilaksanakan dengan
Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Propinsi,di samping juga KPU/KIP
Kab/Kota harus memfasilitasi tempat/lokasi kampanye rapat umum Pemilu Anggota DPD. KIP
Kota Banda Aceh menggelar Rapat Pleno Perbaikan Penyusunan dan Penetapan Jadual Kampanye
Rapat Umum Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh tanggal 10 Maret 2014 dan menerbitkan Keputusan
KIP Kota Banda Aceh Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perubahan Keputusan KIP Kota Banda Aceh
Nomor 17 Tahun 2014 tanggal 11 Maret 2014.
Ketua Umum Partai Nasdem H.Surya Paloh dalam
Kampanye di Pelataran Parkir Stadion H. Dimurthala
Lampineung Banda Aceh, (Minggu, 16 Maret 2014)
H. Rhoma Irama dengan Soneta Group dalam Kampanye Tingkat Propinsi Aceh di Lapangan Islamic Centre Aceh Besar, (Minggu, 16 Maret 2014)
Jurkam Nasional PKS, H. Nasir Djamil, H. Raihan Iskandar, Ketua dan
Sekretaris DPD PKS Aceh H. Gufran Zainal Abidin dan H. Saifunsyah
berorasi dalam Kampanye tingkat Propinsi di Pelataran Parkir Stadion H.
Dimurthala Lampineung Banda Aceh, (Selasa, 25 Maret 2014)
Dewan Pembina DPP Partai Golkar Ir. H. Akbar Tanjung, Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Aceh H. Sulaiman Abda dan Husein Banta dalam Kampanye Dialogis Temu Kader di halaman Kantor Partai Golkar Aceh (Kamis, 20 Maret 2014)
Plt. Ketua DPD Demokrat Aceh Nova Iriansyah dan Ketua DPC Demokrat
Kota Banda Aceh Yudi Kurnia berorasi dalam Kampanye Tingkat Propinsi
Aceh di Pelataran Parkir Stadion H. Dimurthala Lampineung Banda Aceh
(Rabu, 26 Maret 2014)
Ketua Majelis Syura DPP PBB Yusril Ihza Mahendra keliling dengan mengguna-kan becak motor di
Banda Aceh. (Jumat 13/Septem ber 2013). Yusril Ihza Mahendra
melakukan Kampanye Dialogis dengan pedagang kaki lima di Pasar
Aceh dan jumpa kader PBB di Provinsi Aceh
■*1
L
Adapun kegiatan kampanye dengan menggunakan metode iklan media massa cetak lebih
dimanfaatkan oleh Parpol, para caleg dan calon DPD. Setiap hari di masa kampanye, iklan Parpol,
caleg dan calon DPD tersebut memenuhi hampir setiap halaman surat kabar harian yang terbit di
Kota Banda Aceh. Hal yang sama juga terlihat pada kampanye di media massa elektronik atau di
lembaga penyiaran publik (radio dan televisi). Untuk itu, KIP Kota Banda Aceh memfasilitasi
pertemuan dengan Pimpinan Parpol mengsosialisasikan ketentuan iklan kampanye media massa
elektronik dengan mengundang pemateri dari KPID Provinsi Aceh.
Parpol, caleg dan calon DPD juga melaksanakan kegiatan kampanye dalam bentuk lain yang
diperbolehkan, seperti: kegiatan ulang tahun/milad Parpol, deklarasi pencalonan, peresmian
posko kampanye, kegiatan sosial (sunatan massal), budaya dan kesenian (pentas musik),
pertandingan olahraga, kegiatan keagamaan (doa, ceramah dan zikir bersama), dan aksi-aksi sosial
lainnya. Kampanye melalui jejaring sosial dan layanan pesan singkat, seperti: SMS, whatsApp, BBM,
wechat, facebook, twitter, path, instagram, website, blog dan sejenisnya juga sangat massif
dilakukan oleh hampir semua Parpol, caleg dan calon anggota DPD. Kampanye dalam bentuk
semacam ini menyulitkan penyelenggara dalam monitoring, langkah-langkah antisipatif dilakukan
dengan menghimbau peserta Pemilu, baik dalam pertemuan formal maupun informal agar dapat
menjaga suasana dan kondisi selama masa kampanye dengan tidak memuat pemberitaan dan isu
kampanye yang menyinggung SARA, provokatif dan kampanye hitam.
KIP Kota Banda Aceh juga melakukan kegiatan monitoring dan supervisi kepada PPK dan
PPS dalam rangka pendataan pelanggaran zonasi pemasangan alat peraga kampanye luar ruang
yang dilakukan oleh caleg, Parpol dan calon perseorangan DPD dari tanggal 17 Des 2012 s/d 5 April
Tabel: 67
Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum di Kota Banda Aceh
Hari/Tanggal
ParpolJumlahMassa
Jurkam
Tempat /
WaktuKampanye
Ket
Minggu1 6 / 0 3 / 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
Nasdem± 1 0 0 0 orang
1. Surya Paloh2. Zaini Djalil3. T. Irw an D johan4. Achm ad Jauhari
Pelataran Parkir Stadion H. Dim urthala
Rapat Umum T ingkat Nasional/ Propinsi/ Banda Aceh
Sabtu22/ 03 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PDA± 500 orang
1. Tgk. uhibbusubri2. Tgk. M uhibban3. Tgk. Tarnum an
Lapangan Lam jabat Kec. M euraxa
Rapat Umum Tingkat Banda Aceh
Minggu 23/ 03 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PNA± 8 0 0 orang
1. Tgk. M arwan2. Tgk. A .Sam ad3. Tgk. M uharram
Lapangan Lam jabat Kec. M euraxa
Rapat Umum Tingkat Banda Aceh
Senin24/ 03 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PA ± 500 orang
1. Mukhlis Abee2. Syahrul, SH3. Edi Eriansyah
Lapangan Lam jabat Kec. M euraxa
Rapat Umum Tingkat Banda Aceh
Selasa25 / 0 3 / 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PKS± 1 0 0 0 orang
1. H. N asir Djamil2. H. Gufran Z Abidin3. H. Saifunsyah4. H. Raihan Iskandar5. Subhan M. Isa6. Farid Nyak Umar,7. Irw ansyah Syafari
Pelataran Parkir Stadion H. Dim urthala
Rapat Umum Tingkat Nasional/ Propinsi /Banda Aceh
Rabu /26 / 0 3 / 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
D em okrat± 1 0 0 0 orang
1. Nova Iriansyah2. Teuku Rifki
Harsya3. Yudi Kurnia4. A rief Fadillah
Pelataran Parkir Stadion H. Dim urthala
Rapat Umum TingkatN asiona/BandaAceh
Rabu26 / 0 3 / 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PNA± 500 orang
1. Abdullah Yunus2. Fakhruddin
Basyar
Lapangan Jl. Tuan Di Gaca Gampong Ateuk Deah Tanoh Baiturrahm an
Rapat Umum Tingkat Kota Banda Aceh
Minggu3 0 / 0 3 / 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PBB± 300 orang
1. Usm an M. Adam2. Erly Hasyim3. Zulmahdi Hasan
Lapangan Gampong Lam jabat Kec. M euraxa
Rapat Umum Tingkat Banda Aceh
Minggu3 0 / 0 3 / 2 0 1 4
0 9 .0 0 W IB s/d Selesai
PA± 500 orang
1. Tgk.Abdul Aziz2. Tgk. Abu Bakar3. Tgk. H. Husni
Adami
Lapangan Bola Gampong Pango Raya K ecam atan Ulee Kareng
Rapat Umum Tingkat Banda Aceh
Ju 'm at /0 4 / 0 4 2 0 1 4
PNA± 1 0 0 0 orang
1. Irw andi Yusuf2. Sofyan Daod3. M uharram Idris4. Ayah M erin
Pelataran Parkir Stadion H. Dim urthala
Rapat Umum Tingkat Propinsi dan Banda Aceh
Sabtu/ 0 5 / 0 4 2 0 1 4
PA± 1 0 0 0 orang
1. M uzakkir M anaf2. Mukhlis3. Tgk.M uctarudin
Pelataran Parkir Stadion H. Dim urthala
Rapat Umum Tingkat Propinsi dan Banda Aceh
2. Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh
Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 dilaksanakan dari tanggal 4
Juni s/d 5 Juli 2014 dan masa tenang tenang dari tanggal 6 s/d 8 Juli 2014, sedangkan jadual
kampanye rapat umum disusun oleh KPU RI untuk seluruh wilayah Indonesia setelah
berkoordinasi dengan Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2014 berlangsung debat kandidat
tentang materi kampanye pasangan calon yang pelaksanaannya diselenggarakan oleh KPU serta
disiarkan langsung secara nasional pada media elektronik. Debat Capres dilaksanakan sebanyak 5
(lima) kali yakni 2 (dua) kali untuk Calon Presiden, 2 kali untuk Calon Wakil Presiden dan 1 kali
untuk Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Debat tersebut dipandu oleh moderator dari
kalangan profesional dan akademisi yang mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak
memihak kepada salah satu pasangan calon. Materi debat adalah visi nasional sesuai pembukaan
UUD 1945.
KIP Kota Banda Aceh pada masa kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun
2014 melaksanakan kegiatan diskusi publik dalam rangka membedah visi, misi dan program
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014 di Hotel
Oasis Banda Aceh. Diskusi publik ini diikuti oleh para Geusyik Se-Kota Banda Aceh, tokoh
masyarakat, pemuka agama, utusan organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kemahasiswaan, Parpol pendukung dan pemangku kepentingan lainnya di Kota Banda
Aceh. Narasumber dalam diskusi ini menghadirkan Hj. Illiza Sa'duddin Djamal sebagai Ketua Tim
Kampanye Kota Banda Aceh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 Prabowo-
Hatta dan Teuku Irwan Djohan sebagai Ketua Tim Kampanye Kota Banda Aceh Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2 Jokowi-JK. Pemandu diskusi oleh mantan Komisioner
KIP Aceh Ilham Saputra.
3. Masa Tenang Pemilu Legislatif dan PPWP Tahun 2014
Menghadapi masa tenang Pemilu Legislatif Tahun 2014, KIP Kota Banda Aceh pada tanggal
5 April 2014 melaksanakan rapat koordinasi penertiban alat peraga kampanye luar ruang di Kota
Banda Aceh dengan mengundang Pimpinan Parpol, Calon Anggota DPD, Panwaslu, Satpol PP,
Kepolisian, dan Dinas Kebersihan dan Taman Kota. Demikian halnya rapat koordinasi serupa
dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014 dengan dihadiri oleh Tim Kampanye Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 Prabowo-Hatta dan Tim Kampanye Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 2 Jokowi-JK.
Dalam rapat koordinasi ini, KIP Kota Banda Aceh menegaskan kepada peserta pemilu baik
Pemilu Legislatif maupun PPWP, sebagai berikut:
1. Penegasan masa masa tenang yang berlangsung selama 3 (tiga) hari sebelum hari/tanggal
pemungutan suara, yaitu tanggal 6, 7, 8 April 2014 untuk pemilu legislatif dan 6, 7, 8 Juli
2014 untuk PPWP.
2. Bahwa peserta pemilu legislatif dan Tim Kampanye Capres wajib membersihkan alat
peraga kampanye di Kota Banda Aceh paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari/tanggal
pemungutan suara.
3. Bahwa sejak masa tenang sampai dengan tanggal pemungutan suara, peserta pemilu
legislatif dan PPWP tidak dibenarkan melakukan kegiatan kampanye dan memasang alat
peraga kampanye luar ruang, baik itu di Kantor Parpol, posko pemenangan kecuali papan
nama identitas kantor.
4. KIP Kota Banda Aceh berkoordinasi dengan Panwaslu dan Satpol PP untuk agenda
penertiban dan membersihkan seluruh alat peraga kampanye luar ruang di Kota Banda
Aceh.
5. KIP Kota Banda Aceh meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menyurati Kepala
Desa/Geusyik Gampong untuk tidak memfasilitasi kegiatan kampanye peserta pemilu
dalam wilayah gampongnya.
6. KIP Kota Banda Aceh meminta kepada pemilik space iklan advertising untuk dapat
menurunkan alat peraga kampanye peserta pemilu dalam bentuk baliho atau billboard
paling lambat hari pertama masa tenang.
7. KIP Kota Banda Aceh meminta kepada media massa cetak dan elektronik untuk tidak
memberikan ruang kegiatan kampanye dalam bentuk apapun pada masa tenang kepada
peserta pemilu.
8. KIP Kota Banda Aceh dengan dukungan aparatur PPS dan KPPS akan menertibkan alat
peraga kampanye luar ruang dalam radius 50 meter dari tempat pemungutan suara.
9. Panwaslu akan mengumumkan kepada publik terkait Parpol, Calon Anggota DPR, DPD,
DPRA, DPRK dan Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang tidak
menaati ketentuan larangan kampanye di masa tenang serta yang tidak melakukan
penertiban dan pembersihan alat peraga kampanye luar ruang miliknya.
4. Dana Kampanye
Bahwa ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 dan PKPU 17 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD menyatakan
sebagai berikut :
1. Parpol peserta pemilu Tahun 2014 di setiap tingkatan wajib membuka dan melaporkan
rekening khusus dana kampanye (RKDK), yaitu 3 hari setelah ditetapkan sebagai Parpol
peserta pemilu Tahun 2014 dan menyampaikan laporan pembukaan RKDK kepada
KPU/KIP paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadual pelaksanan
kampanye pemilu dalam bentuk rapat umum.
2. Pembukaan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye dimulai sejak 3 hari setelah
Parpol ditetapkan sebagai peserta pemilu Tahun 2014 dan ditutup 7 hari setelah hari dan
tanggal pemungutan suara.
3. Calon Anggota DPR dan DPRD wajib menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran dana
kampanye dan menyampaikan kepada Parpol yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan dana kampanye (LDK) Parpol yang bersangkutan.
Tabel: 68
Kewajiban Parpol dan Jadual Pelaporan Dana Kampanye
No Kewajiban Parpol
Parpol (Kep. KPU
N o.05/K pts/K P U / 2 0 1 3 )
Parpol yg (Kep. KPU
N o.142/K pts/
K P U /2013)
Parpol yg (Kep. KPU
N o.165/K p ts/ K P U /2013)
1.
Membuka dan melaporkan rekening khusus dana kampanye kepada KPU sesuai tingkatan.
11 Januari 2013 s/d
2 Maret 2014
2 1 M aret 2 01 3 s/d
2 Maret 2014
28 Maret 2013 s/d
2 M a ret 20 14
2.
Pembukuan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye.
11 Januari 2013 s/d
17 April 2014
21 Ja nuari 2 01 3 s/d
17 April 2014
28 Januari 2013 s/ d
17 April 2014
3.
Penyampaian laporan awal dana kampanye Parpol peserta Pemilu 2014 beserta lampiran kepada KPU/KIP sesuai tingkatannya.
Paling lambat tanggal 2 Maret 2014
4.
Menyampaikan laporan penerimaan sumbangan dana kampanye kepada KPU/KIP sesuai tingkatan secara periodik
27 Desember 2013 s/d 2 Maret 2014
5.
Menyampaikan laporan dana kampanye kepada Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh KPU.
Paling lambat tanggal 24 April 2014
KIP Kota Banda Aceh dalam rangka memfasilitasi peserta pemilu dalam kegiatan pelaporan
dana kampanye menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi Laporan Dana Kampanye
dan Audit Dana Kampanye kepada Parpol di Kota Banda Aceh dengan menghadirkan pemateri dari
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan LSM MATA (Masyarakat Transparansi Aceh) pada tanggal 22
Februari 2014 di Hotel Sultan Kota Banda Aceh. Dalam kegiatan ini disampaikan terkait kewajiban
Parpol dalam melaporkan dana kampanye yang digunakannya dalam pemilu Tahun 2014, jadual
pelaporan dana kampanye, sanksi dan mekanisme audit dana kampanye. Kegiatan pada tahapan
pelaporan dana kampanye Parpol Peserta Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Layanan helpdesk pelaporan dana kampanye yang bertujuan memberikan layanan
konsultasi pelaporan dana kampanye bagi Parpol. Tim helpdesk terlebih dahulu
mendapatkan sosialisasi dan pembekalan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Cabang
Banda Aceh terkait materi penyusunan dan pelaporan dana kampanye peserta pemilu
Tahun 2014. Layanan helpdesk pelaporan dana kampanye KIP Kota Banda Aceh
sepenuhnya ditangani oleh Bagian Hukum di bawah koordinasi Komisioner yang
membidangi Kelompok Kerja Kampanye. Layanan helpdesk dibuka setiap hari kerja dalam
masa dan jadual tahapan tersebut, mulai pukul 09.00 s.d 17.00 WIB. Kegiatan ini didasari
instruksi KPU melalui Surat Nomor 712/KPU/X/2013 Tanggal 24 Oktober 2013 Perihal
Pelayanan Helpdesk Pelaporan Dana Kampanye.
2. Penerimaan laporan awal dana kampanye dan rekening khusus dana kampanye kepada KIP
Kota Banda Aceh.54 Output dari kegiatan ini adalah diterimanya dokumen terdiri dari:
a) Laporan Penerimaan Sumbangan Periode ke II (Periode Pelaporan dari tanggal 28
Desember 2013 s/d 2 Maret 2014) terdiri dari Formulir DK1, DK3, dan DK5.55
b) Laporan RKDK (Periode pelaporan 3 hari Parpol ditetapkan sebagai Peserta Pemilu
2014) terdiri dari Formulir DK8.
c) Laporan Awal Dana Kampanye (Periode pelaporan setelah dibuka RKDK s/d tanggal 2
Maret 2014) terdiri dari Formulir DK9.
3. Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye kepada KIP Kota Banda
Aceh. Dokumen yang disampaikan oleh Parpol terdiri dari Formulir DK1, Formulir DK3,
dan dan Formulir DK5. Berdasarkan Surat KPU Nomor 713/KPU/X/2013 Tanggal 24
Oktober 2013 Perihal Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Parpol Peserta Pemilu Tahun 2014 Periode I dan Surat KPU Nomor 811/KPU/XI/2013
Tanggal 29 November 2013 Perihal Penyampaian Laporan Penerimaa Sumbangan Dana
Kampanye Parpol dan Calon Anggota DPD Peserta Pemilu 2014. KIP Kota Banda Aceh
menindaklanjuti surat KPU ini dengan menyampaikan 3 (tiga) surat pemberitahuan
kepada Pimpinan Parpol di Kota Banda Aceh, yaitu: Surat KIP Kota Banda Aceh Nomor
270/KIP/XI/2013 Tanggal 1 November 2013 Perihal Penyerahan Laporan Penerimaan
Sumbangan Dana Kampanye Parpol Peserta Pemilu Tahun 2014 Periode I, Surat Nomor
278/KIP/XI/2013 Tanggal 11 November 2013 Perihal Penyampaian Jadual Pelayanan
Konsultasi Pelaporan Dana Kampanye Pemilu 2014 dan Surat Nomor 309/KIP/XII/2013
S4Lampiran 51 : Berita Acara Nomor: 03/KPI-BN A/BA/III/2014 Tentang Hasil Penerimaan Laporan Awal Dana Kampanye Partai Politik dab Partai Politik Lokal Peserta Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014
ssLampiran 52:RekapituIasi Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh Periode Pertama s /d Tanggal 2 7 Desem ber 2013
Perihal Batas Waktu Penyampaian Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
Parpol Peserta Pemilu 2014 Periode I dan II. Adapun output dari kegiatan ini adalah
tersosialisasi jadual kegiatan penyerahan laporan penerimaan sumbangan dana kampanye
Periode I s/d Tanggal 27 Desember 2013. KIP Kota Banda Aceh menerima penyerahan
laporan penerimaan sumbangan dana kampanye Periode I dari Tanggal 27 s/d 29
Desember 2013 dengan mempedomani Surat KPU Nomor 811/KPU/XI/2013 Tanggal 29
November 2013. Dalam hal penyerahan laporan penerimaan sumbangan dana kampanye
s/d Tanggal 27 Desember 2013 pukul 16.30 WIB, Parpol yang terlambat menyerahkan
laporan penerimaan sumbangan dana kampanye diberi toleransi paling lama 2 (dua) hari
setelah batas akhir penyampaian laporan penerimaan sumbangan dana kampanye dengan
memperhatikan azas equal treament dan dengan memberikan keterangan bahwa Parpol
tersebut terlambat menyampaikan laporan penerimaan sumbangan dana kampanye.
4. Penyampaian laporan penerimaan sumbangan dana kampanye Parpol di Kota Banda Aceh
kepada KIP Aceh dan Panwaslu Kota Banda Aceh serta mempublikasikan kedalam website
KIP Kota Banda Aceh sebagai pengumuman kepada masyarakat luas.
5. Penyerahan Laporan Dana Kampanye meliputi penerimaan dan pengeluaran Kepada
Akuntan Publik. Kegiatan ini didasari Surat KPU Nomor 261/KPU/IV/2014 Tanggal 3 April
2014, Perihal Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Peserta Pemilu
Tahun 2014. Ditindaklanjuti KIP Kota Banda Aceh segera menyurati Pimpinan Parpol
dengan Surat Nomor 173/KIP/IV/2014 Tanggal 7 April 2014, Perihal Laporan Penerimaan
dan Pengeluaran Dana Kampanye Peserta Pemilu 2014. Output dari Kegiatan ini adalah
disampaikannya Berita Acara Penyampaian Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye kepada KIP Aceh dan KAP yang telah di tunjuk oleh KPU yang ditembuskan
kepada Panwaslu. Berita Acara ini juga diumumkan pada website KIP Kota Banda Aceh.
Hanya 1 (satu) Parpol yang tidak menyerahkan Laporan dan Penerimaan Dana Kampanye
di Kota Banda Aceh, yaitu: Partai Hanura.56
6. Penyerahan Laporan Dana Kampanye meliputi Penerimaan dan Pengeluaran kepada
K antor Akuntan Publik m elalui KIP Aceh. B erd asarkan Surat KPU Nomor:
261/KPU/IV/2014 Tanggal 3 April 2014, Perihal Laporan Penerimaan dan Pengeluaran
Dana Kampanye Peserta Pemilu Tahun 2014. Output dari kegiatan ini diterimanya data
laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Parpol peserta pemilu di Kota
Banda Aceh sampai dengan batas akhir tanggal 24 April 2014, dan menyerahkan laporan
tersebut kepada KAP di kantor KIP Aceh pada tanggal 26 April 2014.
7. Penyampaian Hasil Audit Laporan Dana Kampanye dari Kantor Akuntan Publik kepada KIP
Kota Banda Aceh, untuk selanjutnya KIP Kota Banda Aceh menyampaikan kepada masing-
masing Parpol dan Panwaslu Kota Banda Aceh.
8. Pengumuman Hasil Audit Dana Kampanye Parpol peserta Pemilu 2014 melalui website KIP
Kota Banda Aceh kepada masyarakat.
S6Lampiran 53 : Berita Acara Nomor: 08/B A /K IP /IV /2014 Tentang Hasil Penyampaian Laporan Penerimaan Dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPRK Kota Banda Aceh Tahun 201 4
G. Pemungutan dan Penghitungan Suara
1. Alur Kerja dan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR,
DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun2014
Alur Kerja dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD,
DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 secara sederhana dapat dijelaskan
sebagaimana alur diagram di bawah ini:
Penyusunan Berita Acara dan Sertifikat Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pelaksanaan Rapat Kerja/Konsolidasi Pelaksanaan Bimtek Pelaksanaan SimulasiSupervisi dan monitoring distribusi C6 pemilih Supervisi dan monitoring persiapan distribusialat kelengkapan pungut hitung di TPS PPSPelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara hari “H”Supervisi dan monitoring pemungutan dan penghitungan suara di TPS, rekap penghitungan suara di PPS dan PPK
Menghadapi tahapan krusial ini, KIP Kota Banda Aceh membentuk Kelompok Kerja (Pokja)
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD
Kabupaten/Kota dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2014. Adapun pengorganisasian
kerja sebagai berikut:
Tabel69
Pengorganisasian Kerja Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
No Aktivitas Tujuan Sasaran Ouput
1Rakor Pembekalan
Penguatanpenyelenggara
Penguatan PPK, PPS Adanya forum diskusi
Tersedianya kontak Terjalinnya interaksi danPengumpulan data PPK, PPS, KPPS dan penentuan Korda
person PPK, PPS, KPPS untuk memudahkan, koordinasi
relasi kerja strategis antar penyelenggara pemilu setiap tingkatannya
Lancarnya koordinasi
Inventarisasi masalah, saran Pemetaan masalah dan Kemampuan mendeskripsi Kemampuan PPK, PPSdan masukan solusinya situasi lapangan menghadapi masalah
Teknik manajemen risikoMinimalisasi resiko Kemampuan menghadapai
resikoPenguatan kapasitas PPK, PPS
Efektifitas informasi dan Kemampuan PPKPemantapan team building dan penyampaian informasi yang tepat akurat
tersedian buku saku panduan
transformasi regulasi dan informasi kepada PPS, KPPS dan menjadi tim yang solid
Penguatan kapasitas PPK dan team building
No Aktivitas Tujuan Sasaran Ouput
2 Bimtek dan Simulasi
Bimtek difokuskan kepada tata cara pengisian formulir
Pemahaman m ateri, konsep dan alur kerja Tungsura dan mengenal detil setiap formulir dan kegunaannya
Pendalaman detil materi dan pemahaman aplikasi formulir
Memahami regulasi Tungsura dan kemampuan tranformasi materi kepada yang lain Penguasaan Teknik pengisian formulir
Simulasi Tungsura ke PPK, PPS, KPPS
Paham Tupoksi kerja Tungsura di TPS
Pendalaman detil kerja Tungsura di TPS
Kerjasama dan paham tupoksi di TPS
Fokus Pindai formulir C1 utk Aplikasi Situng oleh operator
Kewajiban penyampaian formulir C1 oleh KPPS, PPS pada setiap TPS kepada KIP
Terkumpulnya seluruh salinan formulir C1 setiap TPS
Penyelesaian pemindaian formulir C1 dengan waktu cepat oleh KIP
3 Pengawasan dan Monitoring
Buku Panduan TungsuraTersedianya panduan kerja di hari H
KPPS, PPS, PPK memiliki panduan kerja pada setiap level tingkatan
Efektifitas pelaksanaan tupoksi kerja
Help Desk dan Call CentreTersedianya layanan informasi tungsura di hari H
Semua level penyelenggara memiliki jalur komunikasi jelas, cepat dan tepat
Efektifitas monev Tungsura sehingga tidak terhambat komunikasi dari KPPS ke PPS, PPK dan KIP
Koordinator DaerahPengawasan melalui Korda di PPK, PPS
Memudahkan jalur komunikasi KPPS
Efektifitas dan efisiensi KPPS, PPS, PPK.
Alur kerja pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi.
DPRD Kabupaten/Kota Pemilu 2014 dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
■ Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS);
1. Menyampaikan Formulir Model C6 kepada Pemilih, 6 s/d 8 April 2014.
2. Penerimaan distribusi logistik dari PPK, 2 s/d 8 April 2014
3. Penyiapan TPS, 7 s/d 8 April 2014.
4. Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara, 9 April 2014
5. Penyusunan BA dan sertifikat hasil penghitungan suara di TPS, 9 April 2014.
6. Pengumuman hasil penghitungan suara di TPS, 9 April 2014.
7. Penyampaian hasil penghitungan suara dan alat kelengkapan TPS kepada PPS, 9 April
2014.
■ Panitia Pemungutan Suara (PPS);
1. Monitoring pelaksanaan distribusi logistik dan persiapan pembuatan TPS, 2 s/d 8 April
2014.
2. Monitoring pelaksanaan distribusi Formulir Model C6 kepada Pemilih oleh KPPS, 6 s/d 8
April 2014.
3. Monitoring pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, 9 April 2014.
4. Monitoring pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di TPS, 9 April 2014.
5. Mengirim undangan rapat rekapitulasi penghitungan suara tingkat desa/gampong kepada
saksi Parpol dan DPD, PPL, 9 s/d 10 April 2014
6. Melaksanakan Rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penyusunan BA di tingkat PPS
serta menyerahkan salinan rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi Parpol dan
DPD, PPL, 13 s/d 17 April 2014
7. Pengumuman rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat desa/gampong, 14 s/d 17
April 2014
8. Penyampaian Berita Acara dan sertifikat hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara dan
alat kelengkapan suara kepada PPK, 15 s/d 19 April 2014
■ Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK);
1. Pelaksanaan distribusi logistik serta persiapan pemungutan dan penghitungan suara di
TPS, 1 s/d 8 April 2014.
2. Supervisi dan monitoring pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, 9 April
2014.
3. Supervisi dan monitoring rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat
desa/gampong oleh PPS, 10 s/d 12 April 2014.
4. Mengirim undangan rapat rekapitulasi penghitungan suara tingkat kecamtan oleh PPK
kepada saksi Parpol dan DPD, Panwscam, 11 s/d 12 April 2014
5. Melaksanakan Rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penyusunan BA di tingkat
kecamatan serta menyerahkan salinan rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi
Parpol dan DPD, Panwascam, 13 s/d 17 April 2014.
6. Pengumuman salinan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan,
13 s/d 17 April 2014 14 s/d 17 April 2014.
7. Penyampaian Berita Acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan
kepada KIP Kota Banda Aceh, 15 s/d 19 April 2014.
■ KIP Kota Banda Aceh;
1. Supervisi dan monitoring kegiatan distribusi logistik serta persiapan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS, 1 s/d 8 April 2014.
2. Supervisi dan monitoring pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, 9 April
2014.
3. Supervisi dan monitoring pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat
PPS, 10 s/d 12 April 2014
4. Supervisi dan monitoring pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat
kecamatan, 13 s/d 15 April 2014.
8. Mengirim undangan rapat rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kota Banda Aceh
kepada saksi Parpol dan DPD, Panwaslu, 13 s/d 16 April 2014.
9. Melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kota Banda Aceh dan
penyusunan BA serta menyerahkan salinan rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada
saksi Parpol dan DPD, Panwaslu, 16 s/d 19 April 2014.
10. Pengumuman rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kota Banda Aceh, 20 s/d 22
April 2014.
11. Penyampaian sertifikat rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat Kota
Banda Aceh kepada KPU Propinsi, 20 s/d 22 April 2014.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR,
DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kab/Kota dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, KIP
Kota Banda Aceh menyusun rencana pengorganisasian kerja dan langkah-langkah strategis
pencapaian output kegiatan pada masing-masing tahapan pemungutan dan penghitungan suara,
sebagai berikut:
2. Koordinasi Antar Lembaga dan Layanan Helpdesk
KIP Kota Banda Aceh dalam pelaksanaan kegiatan tahapan pemungutan dan penghitungan
suara Pemilu Tahun 2014 melakukan koordinasi sebagai berikut:
1. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Banda Aceh dalam hal pelaksanaan pemungutan
dan penghitungan suara di Kota Banda Aceh;
2. Koordinasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Kesbangpol Linmas Banda
Aceh dalam hal rekrutmen Anggota Linmas;
3. Koordinasi dengan Polresta Banda Aceh dalam hal pengamanan proses pelaksanaan
pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
4. Koordinasi dengan pihak Kecamatan terkait pembuatan tempat pemungutan suara di
setiap TPS di desa;
KIP Kota Banda Aceh juga melaksanakan layanan helpdesk pemungutan dan penghitungan
suara di TPS bagi penyelenggara pada setiap tingkatan, termasuk pengiriman Formulir C1 DPD,
DPR, DPRD Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Formuli C1 PPWP langsung dari TPS kepada KIP
Kota Banda Aceh. Help desk ini juga melayani kebutuhan informasi hasil sementara pemungutan
dan penghitungan suara Pemilu 2014 dari setiap TPS bagi pihak-pihak yang membutuhkan
informasi, khususnya media pers dan peserta pemilu.
3. Pemanfaatan Aplikasi Situng
Aplikasi sistem penghitungan suara merupakan salah satu terobosan KPU dalam
memanfaatkan teknologi informatika komputer yang dapat dilakukan oleh KPU dalam Pemilu
2014, walaupun data manual hasil penghitungan suara tetap menjadi acuan KPU, namun aplikasi
Situng ini dapat menjadi data pembanding dalam rangka transparansi proses dan hasil Pemilu
2014. Berdasarkan Pasal 59 PKPU 26 Tahun 2013 disebutkan bahwa KPPS menyampaikan salinan
formulir Model C1 serta Lampiran Model C1 kepada KIP Kota Banda Aceh melalui PPK pada hari
dan tanggal pemungutan suara.
KPU menyediakan aplikasi sistem penghitungan suara (Situng) sebagai sarana untuk
mengirimkan hasil scanning Formulir C1, Lampiran Model C1 DPR, Lampiran Model C1 DPD,
Lampiran Model C1 DPRD Propinsi, dan Lampiran Model C1 DPRD Kota Banda Aceh untuk
dikirimkan ke server KPU sehingga hasil pemungutan dan penghitungan suara dapat di akses
masyarakat luas. KIP Kota Banda Aceh membentuk Pokja Situng termasuk didalamnya 10
(sepuluh) orang tenaga operator untuk melakukan pemindaian termasuk 3 (tiga) orang tenaga
outsourcing untuk menangani proses scanning tersebut sehingga dapat dilaksanakan sesuai
dengan jadual yang ditentukan oleh KPU.
4. Mekanisme Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR, DPRA dan DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014
Pelaksanaan pemungutan suara Pemilu Anggota DPR, DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota di
TPS dilaksanakan dengan mekanisme sebagaimana gambar di bawah ini:
TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA
l "+ MAH W All
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan langkah-langkah pelaksanaan pemungutan suara
Pemilu Anggota DPR, DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota di TPS sebagai berikut:
Tahap 1: Akses Pemilih ke Dalam TPS - KPPS 4 (Identifikasi Pemilih)
1. Pemilih masuk ke TPS secara tertib, dahulukan pemilih lansia, disabilitas dan ibu hamil.
2. Cek jari tangan pemilih untuk memastikan tidak ada bekas tinta.
3. Cek surat pemberitahuan memilih (Formulir Model C6) dan persilahkan pemilih untuk
menempati tempat duduk yang telah disediakan.
4. Apabila pemilih tidak memiliki surat pemberitahuan memilih (Formulir Model C6), cek
nama dalam daftar pemilih (DPT, DPTb, DPK) dengan mengacu pada tanda pengenal
yang ditunjukkan pemilih (KTP, KK, Paspor atau karu tanda identitas lainnya).
5. Apabila nama pemilih tidak tercantum DPT, DPTb, DPK, tulis keterangan diri pemilih
dalam DPKTb (Formulir A.T. Khusus) menggunakan informasi dari tanda pengenalnya.
Para pemilih ini baru dibolehkan memilih setelah jam 12.00 siang.
6. Semua pemilih yang hadir yang namanya ada dalam DPT, DPK, DPTb, namanya di dalam
daftar diberi tanda lingkaran.
7. Semua pemilih yang hadir dicatat dalam daftar hadir.
Tahap 2: M emberikan Surat Suara - Ketua KPPS dibantu KPPS 2 dan 3.
1. Panggil nama pemilih sesuai nomor urut kedatangan untuk diberikan surat suara.
Dahulukan pemilih berkebutuhan khusus yang menunggu dalam area duduk dengan
izin dari pemilih yang memiliki nomor urut lebih awal.
2. Tandatangani dan berikan 4 (empat) jenis surat suara, DPR, DPD, DPRD dan DPRK. Surat
suara yang tidak ditandatangani oleh Ketua KPPS tidak sah.
3. Penjelasan kepada pemilih secara berkala tata cara menandai surat suara dengan
mencoblosnya menggunakan paku dan cara melipatnya agar tanda tangan Ketua KPPS
tetap terlihat setelah surat suara terlipat.
4. Apabila pemilih menerima surat suara yang rusak atau keliru, atau pemilih salah
menandai surat suara di dalam bilik suara, berikan surat suara penggantikepada
pemilih. Penggantian surat suara hanya dapat dilakukan satu kali. Ketua KPPS
menandatangani surat suara pengganti tersebut dan mencatat adanya kejadian surat
suara yang rusak dalam formulir Model C2.
5. Apabila terdapat pemilih yang tuna netra atau memiliki keterbatasan penglihatan,
Ketua KPPS menawarkan penggunaan alat bantu coblos dan petugas KPPS menjadi
pendamping untuk membantu menandai surat suara Anggota DPD. Pemilih juga dapat
membawa pendamping sendiri.
Tahap 3: Pengaturan Area Bilik Suara - KPPS 5
1. Arahkan Pemilih ke bilik suara yang tidak terisi dan atur aliran pemilih ke areal ini untuk
memastikan kerahasiaan pemberian suara.
2. Berikan bantuan kepada pemilih yang lemah secara fisik atau memiliki kebutuhan
khusus untuk menuju bilik suara.
Tahap 4: Mengatur Area Kotak Suara - KPPS 6
1. Arahkan pemilih ke jajaran kotak suara dengan terlihat jelas dihadapan para saksi dan
pastikan surat suara pemilih telah terlipat dengan benar, menampilkan tanda tangan
Ketua KPPS di bagian luar.
2. Pastikan bahwa pemilih memasukkan ke empat surat suara terlipat ke kotak suara yang
sesuai; DPR kotak berlabel kuning, DPD kotak berlabel merah, DPRD Provinsi kotak
berlabel biru dan DPRD Kab/Kota kotak berlabel hijau.
Tahap 5: Pemberian Tanda Tinta Pada Jari - KPPS 7
1. Minta pemilih mencelupkan salah satu jari ke dalam botol tinta, pastikan bahwa seluruh
bagian kuku tercelup dalam tinta. Jari tidak boleh langsung dilap.
2. Arahkan pemilih meninggalkan TPS melalui pintu keluar.
3. Satu jam terakhir dari pemungutan suara pukul 1 2 .0 0 -1 3 .0 0 , Ketua KPPS
mengumumkan bahwa Pemilih Khusus Tambahan sudah bisa memilih, yaitu:
a) Pemilih yang namanya tidak tercantum dalam DPT, DPTb, atau DPK, namun
membawa tanda pengenal seperti KTP, KK, Paspor atau kartu identitas lainnya.
b) Identitas pemilih harus sama dengan alamat TPS.
c) Bila jumlah surat suara yang tersisa pada jam terakhir pemilihan tidak mencukupi,
Pemilih Khusus Tambahan akan diarahkan menuju TPS terdekat yang masih
memiliki persediaan surat suara.
Pelaksanaan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota di
TPS dilaksanakan dengan mekanisme sebagaimana denah di bawah ini:
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan langkah-langkah pelaksanaan penghitungan suara di
TPS sebagai berikut:
Tahap Persiapan:
Ketua KPPS
1. Kegiatan sebelum penghitungan suara; Ketua KPPS bersama anggota KPPS yang hadir
melakukan kegiatan mengatur tempat rapat penghitungan suara termasuk menentukan
tempat untuk memasang formulir Model C1 DPR, DPD, DPRD, DPRD Kab/Kota Plano
berhologram, tempat duduk saksi, PPL, pemilih, pemantau dan masyarakat (catatan: saksi
dan PPL berada di dalam TPS sedangkan pemantau, pemilih,masyarakat berada di luar
TPS), juga mempersiapkan alat keperluan administrasi, formulir penghitungan suara di
TPS, sampul kertas/kantong plastik pembungkus, segel, kotak suara,kunci kotak suara dan
peralatan TPS lainnya.
2. Pelaksanaan pencatatan surat suara pada saat penghitungan suara; KPPS menulis Model C1
DPR, DPD, DPD, DPRD, DPRD Kab/Kota dengan data yaitu jumlah pemilih DPT, DPTb, DPK
dan DPKTb yang memberikan suara, jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan,
jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak dan/atau keliru coblos,
jumlah surat suara tidak terpakai, jumlah surat suara cadangan tidak terpakai,
3. Penghitungan Suara; menyatakan rapat penghitungan suara dimulai, membuka kunci dan
tutup kotak suara, mengeluarkan surat suara, menghitung jumlah surat suara,
mencocokkan jumlah surat suara dengan pemilih yang menggunakan hak pilih dalam DPT,
DPTb, DPK dan DPKTb, mengumumkan hasil penghitungan tersebut kedalam formulir
Model C1. Anggota KPPS Kedua dan KPPS Ketiga membuka surat suara, memeriksa
pemberian tanda coblos pada surat suara dan menunjukkan kepada Ketua KPPS dan
Anggota KPPS yang lain serta saksi, PPL, dan warga masyarakat/pemilih yang hadir.
Penghitungan suara dilakukan secara terbuka di tempat yang terang atau mendapat
penerangan cahaya cukup serta dicatat dengan tulisan yang jelas dan terbaca pada Model
C1 Plano berhologram yang ditempelkan pada papan yang telah disediakan dengan cara
tally. Saksi, PPL, dan Pemantau Pemilu yang hadir pada rapat penghitungan suara diberi
kesempatan untuk mendokumentasikan formulir Model C1 Plano berhologram,
dapatberupa foto ataupun video.
5. Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, DPRD
Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2 0 1 4
Dalam pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi,
DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014, KIP Kota Banda Aceh berpedoman kepada PKPU 26 Tahun
2013 Tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara Pemilu Anggota
DPR, dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014. Tahapan pemungutan dan penghitungan suara
dimulai sejak kegiatan simulasi penyampaian hasil penghitungan suara dengan menggunakan
sistem informasi/elektronik dari tanggal 1 s/d 28 Februari 2014 sampai dengan penetapan hasil
Pemilu secara nasional dari tanggal 7 s/d 9 Mei 2014. Berikut ini berapa istilah dalam tahapan
pemungutan dan penghitungan suara, yaitu:
1. Pemungutan suara adalah proses pemberian suara oleh pemilih di TPS dengan cara
mencoblos pada kolom yang berisi nomor urut, tanda gambar dan nama Parpol dan/atau
pada kolom yang berisi nomor urut dan nama calon Anggota DPR, DPRA dan DPRD
Kabupaten/Kota pada surat suara Pemilu Anggota DPR, DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota,
dan mencoblos pada kolom yang berisi nomor urut, foto calon, dan nama calon anggota DPD
pada Surat Suara Pemilu Anggota DPD.
2. Penghitungan suara adalah proses penghitungan surat suara oleh KPPS untuk menentukan
suara sah yang diperoleh Parpol dan calon Anggota DPR, DPD, DPRA dan DPRD
Kabupaten/Kota serta surat suara yang dinyatakan tidak sah, surat suara yang tidak
terpakai dan surat suara rusak/keliru dicoblos.
Dalam rangka konsolidasi penyelenggara Pemilu dalam pelaksanaan tahapan pemungutan
dan penghitungan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota, KIP Kota
Banda Aceh melaksanakan serangkaian kegiatan rapat kerja, sosialisasi, bimbingan teknis dan
simulasi, sebagai berikut:
1. Sosialisasi PKPU Nomor: 26 Tahun 2013 dan PKPU Nomor 27 Tahun 2013 PKPU Nomor 29
Tahun 2013 kepada Pimpinan Parpol, tanggal 22-26 Februari 2014. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman awal kepada Parpol tentang tata cara
pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan tata cara rekapitulasi tingkat PPS, PPK dan
KIP Kab/Kota. Sebagai pemateri Ketua KIP Kota Banda Aceh Munawar Syah dan Indra
Milwady (Pokja Tungsura).
2. Bimbingan Teknis tata cara pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan tata cara
rekapitulasi tingkat PPS dan PPK serta peran saksi dalam pelaksanaan Pemilu kepada
Koordinator Saksi Parpol, Panwascam dan PPK pada tanggal 1 Maret 2014. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman awal kepada PPK dan saksi Parpol tentang
tata cara pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan tata cara rekapitulasi tingkat PPS,
PPK dan KIP Kab/Kota. Sebagai pemateri Ketua KIP Kota Banda Aceh Munawar Syah dan
Indra Milwady (Komisioner/Pokja Tungsura).
3. Rapat Konsolidasi dengan PPK/PPS/KPPS dalam rangka pemungutan dan penghitungan
suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 pada tanggal 8 Maret 2014 di Aula
Pemkot Banda Aceh. Sebagai pemateri seluruh Anggota KIP Kota Banda Aceh.
4. Rapat Kerja KPPS dalam rangka persiapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
Pemilu Legislatif Tahun 2014 pada Tanggal 18 s/d 22 Maret 2014 di Hotel Rajawali Kota
Banda Aceh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang tata cara
pemungutan dan penghitungan suara di TPS, kegiatan rekapitulasi di PPS dan PPK serta
penyelesaian masalah yang dihadapi di lapangan. Sebagai pemateri seluruh Anggota KIP
Kota Banda Aceh.
5. Simulasi pemungutan dan penghitungan suara pada Tanggal 26 Maret 2014 di GOR KONI
Kota Banda Aceh yang dihadiri oleh unsur Pemkot, Parpol, Panwaslu, Panwascam, PPK, PPS,
KPPS, stake holder Pemilu dan masyarakat umum. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman langsung tentang proses pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 sehingga
penyelenggara Pemilu, stake holder dan masyarakat mengerti dan memahami proses
kegiatan tersebut di TPS.
6. Scanning C1 dan Lampirannya
KIP Kota Banda Aceh pada masa tenang membentuk tim kerja pemindaian dan scanning
Formulir Model C, C1 dan Lampiran C1 DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
sebagaimana Surat Edaran KPU Nomor 316/KPU/IV/2014. Tim ini mulai bekerja pada tanggal 10
April 2014 dengan mengirimkan data Formulir Model C, C1 dan Lampiran C1 DPR, DPD, DPRD
Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota yang telah masuk secara satu persatu ke server KPU. Operator
Situng memastikan perkembangan data yang telah masuk dan melaporkan kepada Ketua Tim
terhadap data yang belum diterima dari PPK. Kegiatan scaning ini bertujuan agar data Formulir
Model C, C1 dan Lampiran C1 DPR RI, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di tingkat
TPS dapat diterima oleh KPU dan diupload dalam website KPU sebagai bagian dari tansparansi
informasi hasil Pemilu kepada masyarakat dan peserta Pemilu.
7. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Anggota DPR, DPD, DPRD dan DPRD
Kabupaten/Kota oleh PPS, PPK, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Propinsi dan KPU
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan
DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 oleh PPS, PPK, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Propinsi dan
KPU merupakan salah satu tahapan yang sangat penting.
Ketua KIP Kota Banda Aceh memimpin Rapat Pleno
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Kota Banda
Aceh, 19 April 20 1 4 Asrama Haji Banda Aceh
Pelaksanaan kegiatan dalam tahapan ini, KIP Kota Banda Aceh berpedoman kepada PKPU
27 Tahun 2013 Tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Anggota DPR, DPD,
DPRD dan DPRD Kabupaten/Kota oleh PPS, PPK, KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Propinsi dan KPU.
Tahapan ini dimulai dari kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS/PPLN dari tanggal
10 s/d 15 April 2014 sampai dengan penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Parpol dan perolehan suara calon Anggota DPR dan DPD dari tanggal 6 s/d 9 Mei 2014. Rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara di Kota Banda Aceh dilaksanakan pada tanggal 19 April 2014
dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat Kota Banda Aceh
bertempat di Asrama Haji Banda Aceh.
Pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara ini mengacu kepada SOP yang
dikeluarkan oleh KPU yang menjadi alur dan panduan kerja bagi KIP Kota Banda Aceh dan peserta
rapat pleno dalam mengikuti agenda pembahasan rapat dan menyelesaikan persoalan-persoalan
yang muncul dalam proses rapat rekapitulasi tersebut. Rekapitulasi hasil penghitungan suara di
Kota Banda Aceh sebagaimana grafik di bawah ini:
Grafik 1:
Persentase Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik Pemilu Legislatif 2014
Grafik 3Persentase Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik
Pemilu Legislatif 2014 pada Daerah Pemilihan 2 (Dapil 2 - Kuta Alam)]**
W
U*
uv
m
Efh.
«i
ISOfM
1 a . V
} titi
i» * fOJ*
I I I
I55W
UH» ■
l i lu »
II£ s £ - f #■
Grafik 5Persentase Rekapitulasi Jumlah Perolehan Suara Sah Partai Politik
Pemilu Legislatif 2014 pada Daerah Pemilihan 3 (Dapil 4 - Baiturrahman-Lueng Bata)
is*
ItA.
US
«i
h
rs
n w--
o*
s ;ssj
|i .w I I I **t* tim
I I I I I I I
H. Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih
Tahapan penetapan perolehan kursi dan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh
Tahun 2014 dilaksanakan oleh KIP Kota Banda Aceh dengan berpedoman kepada PKPU 29
Tahun 2013 Tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum, Perolehan Kursi, Calon Terpilih dan
Penggantian Calon Terpilih dalam Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD dan DPRD
Kabupaten/Kota. Penetapan dilakukan secara berjenjang, dimulai ditingkat Kabupaten/Kota
oleh KPU/KIP Kabupaten Kota, tanggal 12 Mei 2014.
Pada Pasal 4 Ayat (3) PKPU 29 Tahun 2013 disebutkan bahwa penetapan perolehan
suara sah Parpol Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan perolehan suara sah calon Anggota DPRD
Kabupaten/Kota untuk setiap daerah pemilihan dilaksanakan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota
dalam rapat pleno terbuka yang dihadiri oleh para saksi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, serta
diumumkan paling lambat 12 hari setelah hari dan tanggal pemungutan suara. Perolehan suara
sah partai politik Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan perolehan suara sah calon Anggota DPRD
Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Keputusan KPU
tentang penetapan hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
secara nasional didasarkan Keputusan KPU Propinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang
Penetapan perolehan suara sah Parpol dan perolehan suara sah calon Anggota DPR, DPD, DPRD
Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam berita acara rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Parpol dan rincian
perolehan suara sah calon Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
1. Tata Cara Penetapan Perolehan Kursi Masing-Masing Partai Politik Pada Setiap Daerah
Pemilihan
Selanjutnya pada Pasal 21 dijelaskan tata carapenetapan perolehan kursi masing-masing
Parpol pada setiap daerah pemilihan, sebagai berikut:
a) Penetapan perolehan kursi masing-masing Parpol pada setiap dapil dilakukan dengan
menetapkan BPP DPRD yang didasarkan atas berita acara rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota, sertifikat rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara Partai Politik, dan rincian perolehan suara sah calon
Anggota DPRD Propinsi dan suara tidak sah di KPU/KIP Kabupaten/Kota (Model DB DPRD,
Model DB-1 DPR dan Lampiran Model DB-1 DPR).57
b) BPP DPRD tersebut dihitung dengan cara total perolehan suara sah Parpol di setiap dapil
Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota dibagi dengan jumlah kursi di dapil tersebut.
c) Apabila BPP DPRD yang diperoleh dari hasil bagi jumlahseluruh suara sah Parpol dengan
jumlah kursi disetiap dapil yang bersangkutan menghasilkan angka pecahan, maka angka
pecahan 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas dan angka pecahan di bawah 0,5 dihapuskan.
d) Penetapan perolehan kursi Parpol sebagaimana dituangkan dalam berita acara yang
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota serta Saksi yang hadir
(Model EB DPRD Kabupaten/Kota).58
e) Setelah ditetapkan BPP DPRD selanjutnya dilakukan penghitungan perolehan kursi Parpol
di setiap dapil.59
f) Penghitungan perolehan kursi Parpol di setiap dapil dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu:
pertama, dilakukan dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh setiap Parpol
dengan BPP DPRD, dengan ketentuan:
a. apabila suara sah suatu Parpol sama atau lebih dengan BPP DPRD maka Parpol tersebut
memperoleh kursi;
b. apabila dalam penghitungan sebagaimana dimaksud di atas masih terdapat sisa suara,
maka sisa suara tersebut akan dihitung dalam penghitungan Tahap Kedua;
b. apabila suara sah suatu Parpol tidak mencapai BPP DPRD, maka Parpol tersebut tidak
memperoleh kursi pada penghitungan Tahap Pertama, selanjutnya jumlah suara sah
Parpol tersebut menjadi sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan kursi Tahap
Kedua.
S7Lampiran 54: Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2 0 1 4 Anggota DPR,DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Rincian Perolehan Suara Sah Calaon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Suara Tidak Sah di KPU Kabupaten/Kota (Model DB DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Lampiran DB-1 DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota)
S8Lampiran 5 5 Model Lampiran II EB 1 Penghitungan Perolehan Kursi Partai Politik Dalam Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 20 1 4
S9Lampiran 56 : Formulir Rekapitulasi Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota Tahun 2 0 1 4
g) Penghitungan Tahap Kedua dilakukan apabila masih terdapat sisa kursi dalam
penghitungan tahap pertama, dengan cara membagikan sisa kursi yang belum terbagi
satu persatu sampai habis kepada Parpol berdasarkan sisa suara terbanyak.
h) Apabila terdapat Parpol yang memiliki suara sah atau sisa suara sama, maka Parpol
yang memiliki sisa suara yang lebih banyak persebarannya di dapil yang bersangkutan
berhak atas sisa kursi terakhir.
i) Parpol dinyatakan memiliki sebaran sisa suara yang lebih banyak apabila sisa suara
tersebut tersebar pada jumlah wilayah yang lebih banyak pada 1 (satu) tingkat
dibawahnya.
j) Penghitungan suara dan penetapan perolehan kursi Parpol setiap dapil dituangkan
dalam Formulir Berita Acara Penetapan Perolehan Kursi Parpol dan Penetapan
CalonTerpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Tahun 2014
(Model EB DPRD Kabupaten/Kota).
k) Perolehan kursi Parpol setiap dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota dituangkan dalam
Formulir Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Dalam Pemilu Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Tahun 2014 (Model EB-1 DPRD
Kabupaten/Kota, Lampiran I Model EB-1 DPRD Kabupaten/Kota dan Lampiran II Model
EB-1 DPRD Kabupaten/Kota).60
3. Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota, Peresmian dan Pengucapan
Sumpah Janji Anggota DPRK Banda Aceh
Dasar dan tata cara penetapan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten/Kota dalam
pemilu Tahun 2014 sebagai berikut:
a) Perolehan kursi Parpol dan suara sah nama calon yang tercantum dalam DCT Anggota
DPRD Kabupaten/Kota di setiap dapil.
b) Penetapan calon terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota di setiap daerah pemilihan
didasarkan atas peringkat suara sah terbanyak pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
yang diperoleh setiap calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota sesuai perolehan kursi
Parpol pada dapil yang bersangkutan.
c) JIka Parpol memperoleh sejumlah kursi, sedangkan nama-nama calon Anggota DPRD
Kabupaten/Kota tidak ada satupun yang memperoleh suara sah di dapil tersebut, maka
nama calon terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota ditetapkan berdasarkan nomor
urut pada DCT Anggota DPRD Kabupaten/Kota daerah pemilihan yang bersangkutan.
d) Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota memperoleh
suara sah yang sama di suatu dapil, maka nama calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota
ditetapkan berdasarkan jumlah dukungan suara yang lebih banyak persebarannya.
e) Apabila 2 (dua) calon berjenis kelamin berbeda, perempuan dan laki-laki memperoleh
60Lampiran 57 : Berita Acara Nomor: 110/B A /V /K IP /2014 Tentang Penetapan Perolehan Suara dan Kursi Partai Politik Serta Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 201 4
suara sah yang sama di suatu dapil, maka calon perempuan ditetapkan sebagai nama
calon terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
f) Apabila 2 (dua) calon berjenis kelamin sama, perempuan dengan perempuan atau laki-
laki dengan laki-laki memperoleh suara sah yang sama di suatu dapil, maka nama calon
terpilih ditetapkan berdasarkan jumlah dukungan suara yang lebih banyak
persebarannya.
g) Dalam hal persebaran dukungan suara untuk calon persebarannya masih sama,
penetapan sebagai calon terpilih dengan melihat persebaran perolehan suara pada 1
(satu) tingkat di bawahnya.
h) Apabila Parpol memperoleh kursi DPRD Kabupaten/Kota yang melebihi jumlah calon
yang tercantum dalam DCT Anggota DPRD Kabupaten/Kota di suatu dapil, kursi yang
diperoleh tersebut dialokasikan kepada nama calon yang belum dinyatakan sebagai
calon terpilih dari Parpol yang sama pada dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota yang
paling dekat secara geografis berdasarkan peringkat perolehan suara terbanyak
berikutnya.
I) Nama calon yang belum dinyatakan sebagai calon terpilih dari dapil Anggota DPRD
Kabupaten/Kota yang paling dekat secara geografis, dicoret dari DCT Anggota DPRD
Kabupaten/Kota pada dapil yang paling dekat secara geografis tersebut.
j) Daerah pemilihan Anggota DPRD Kabupaten/Kota yang paling dekat secara geografis
adalah dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota yang wilayahnya berbatasan langsung
dalam satu Kecamatan apabila Kecamatan tersebut terdiri atas dua atau lebih dapil
Anggota DPRD Kabupaten/Kota, atau Kecamatan lain yang berbatasan apabila
Kecamatan tersebut merupakan satu dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
k) Apabila dapil yang paling dekat secara geografis lebih dari satu dapil, maka nama calon
terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota diambil dari dapil yang wilayahnya berbatasan
paling panjang dengan daerah pemilihan yang bersangkutan.
l) Apabila sudah tidak ada lagi calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota di dapil yang paling
dekat secara geografis, nama calon terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota diambil
dari dapil terdekat berikutnya dalam satu Kecamatan.
m) Apabila sudah tidak ada lagi calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota di dapil terdekat
dalam satu, maka calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota diambil dari dapil terdekat
dari Kecamatan yang berbatasan secara langsung.
Penetapan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh dilakukan dalam Rapat Pleno KIP
Kota Banda Aceh yang dihadiri oleh Saksi Partai, Pimpinan Partai Politik dan Panwaslu Kota
serta undangan lainnya. Saksi, Panwaslu, dan undangan lain melalui Panwaslu dapat
menyatakan keberatan terhadap penetapan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh yang
tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, dan Ketua KIP Kota Banda Aceh dengan
persetujuan Anggota memberi penjelasan dan apabilat terbukti terdapat kekeliruan segera
dilakukan perbaikan. Pernyataan keberatan tersebut dicatat dalam formulir pernyataan
keberatan saksi dan kejadian khusus dalam penetapan hasil pemilu, perolehan kursi Parpol dan
penetapan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh dalam pemilu Tahun 2014 (Model EB-2
DPRD Kabupaten/Kota) yang ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KIP Kota Banda Aceh
serta dibubuhi cap. Walau demikian, pernyataan keberatan tersebut tidak menghalangi proses
penetapan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh.
Pasal 44 menyebutkan bahwa hasil penetapan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh
dituangkan dalam berita acara penetapan perolehan kursi Parpol dan penetapan calon terpilih
Anggota DPRK Banda Aceh pemilu Tahun 2014 (Model EB DPRD Kabupaten/Kota) yang
ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KIP Kota Banda Aceh serta Saksi dan dibubuhi cap.
Nama-nama calon Anggota DPRK Banda Aceh terpilih di setiap dapil, dituangkan dalam
Formulir Daftar Terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014.61 Penetapan
Calon Anggota DPRK Banda Aceh ditetapkan dengan Keputusan KIP Kota Banda Aceh dan
diumumkan nama-nama calon terpilih secara luas kepada masyarakat melalui papan
pengumuman, website KIP Kota Banda Aceh, atau media cetak dan media elektronik.
3. Pemberitahuan Calon Terpilih
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan pemberitahuan calon terpilih Anggota DPRK
Banda Aceh kepada Pengurus Parpol di tingkat Kota masing-masing dengan tembusan kepada
Pimpinan DPRK Banda Aceh, Panwaslu dan calon terpilih yang bersangkutan. Penyampaian
pemberitahuan calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh sebagaimana ketentuan Pasal 47,
dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah penetapan calon terpilih. Pemberitahuan
calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh menggunakan Formulir Model EB-4 DPRD
Kabupaten/Kota.
Berikut ini nama-nama calon terpilih Anggota DPRK Banda Aceh Pemilu 2014
sebagaimana yang telah ditetapkan oleh KIP Kota Banda Aceh:
Tabel: 70Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih
Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh 1 (Meuraxa-Kutaraja)
No Parta i P o lit ikNo.
U rutDCT
Nama Calon SuaraSah
Peringkat Suara Sah
1Partai Nasional Demokrat 2 Ir. M. Ali 5 1 8 1
2 Partai Demokrat 3 Tgk. Januar Hasan 6 5 5 1
3 Partai Am anat Nasional
2 Ismawardi 4 1 2 1
4Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
1 Daniel Abdul Wahab 5 5 0 1
61Lampiran 58 : Formulir Daftar Terpilih Anggota DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2 0 1 4 (Model EB-3 DPRD Kabupaten/Kota)
No Partai PolitikNo.
UrutDCT
Nama CalonSuara
SahPeringkat Suara Sah
1Partai Keadilan Sejahtera
1 Farid Nyak Umar, ST 550 1
2Partai Golongan Karya
1 Sabri Badruddin, ST 993 1
3Partai Gerakan Indonesia Raya
1 Mahyiddin 420 1
4 Partai Demokrat 1 Aiyub Bukhari, S.Pd 1015 1
5Partai Persatuan Pembangunan
4 M. Nasir, B.Sc 489 1
6 Partai Aceh 1 T. Hendra Budiansyah 905 1
Tabel: 72Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih
Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh (Syiah Kuala-Ulee Kareng)
No Partai PolitikNo.
UrutDCT
Nama CalonSuara
SahPeringkat Suara Sah
1Partai Nasional Demokrat
4 H. Heri Julius, S.Sos 818 1
2Partai Keadilan Sejahtera
1 Mukminan, SE 891 1
3Partai Golongan Karya
2 Askari, S.Sos 521 1
4 Partai Demokrat 3 H. Isnaini Husda, SE 687 1
5Partai Amanat Nasional
2 Mahdi, S.Ag 516 1
6 Partai Damai Aceh 4 H. Azhar 1203 1
7 Partai Aceh 4 Ir. Bunyamin 785 1
No Partai PolitikNo.
UrutDCT
Nama CalonSuara
SahPeringkat Suara Sah
1Partai Nasional Demokrat
2 Abdul Rafur 1204 1
2Partai Keadilan Sejahtera
1 Zulfikar 466 1
3Partai Golongan Karya
2 H. Iskandar Mahmud, SH 865 1
4 Partai Demokrat 1 Royes Ruslan, SH 623 1
5Partai Amanat Nasional
1 Khairul Basyar 918 1
6Partai Persatuan Pembangunan
5 Syarifah Munirah, S.Ag 845 1
7 Partai Aceh 2 Razali Ismail 686 1
Tabel: 74Calon Anggota DPRK Banda Aceh Terpilih
Daerah Pemilihan Kota Banda Aceh 5 (Jaya Baru-Banda Raya)
No Partai PolitikNo.
UrutDCT
Nama CalonSuara
SahPeringkat Suara Sah
1Partai Nasional Demokrat
3 T. Iqbal Djohan, SE 1725 1
2Partai Keadilan Sejahtera
2 Irwansyah, ST 762 1
3Partai Gerakan Indonesia Raya
1 Ramza Harli, SE 916 1
4 Partai Demokrat 1 Arif Fadillah, S.I.Kom 986 1
r Partai Persatuan 'l H. Ilmiza Sa'aduddin1035 'l5
Pembangunan1
Djamal1
6 Partai Aceh 5 Tasrif B, ST 609 1
Peresmian dan pengucapan sumpah jan ji Anggota DPR, DPD, DPRD dan DPRD
Kabupaten/Kota merupakan tahapan terakhir dari tahapan Pemilu Legislatif Tahun 2014.
Peresmian Anggota DPRK Banda Aceh Periode 2014-2019 berlangsung di Ruang Sidang Utama
Gedung DPRK Banda Aceh pada tanggal 11 September 2014. Sidang Paripurna Peresmian dan
Pengucapan Sumpah Janji Anggota DPRK Banda Aceh Periode 2014-2019 dibuka dan dipimpin
oleh Ketua DPRK Banda Aceh Periode 2009-2014. Prosesi pelantikan sekaligus pengucapan
sumpah Anggota DPRK Banda Aceh Periode 2014-2019 dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri
Kota Banda Aceh H. Yulman, SH.,MH. atas nama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dalam
Sidang Paripurna tersebut juga diserahkan Palu Sidang dari Ketua DPRK Banda Aceh Periode 2009
2014 Yudi Kurnia, SE. kepada Ketua Sementara DPRK Banda Aceh Periode 2014-2019 Arief
Fadillah, SI.Kom dari Partai Demokrat dan Wakil Ketua Sementara Ir. M. Ali dari Partai Nasdem.
I. Pemungutan dan Penghitungan Suara serta Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2014 yang meliputi:
1. Pemungutan Suara adalah Proses Pemungutan Suara adalah proses pemberian suara oleh
Pemilih di TPS dengan cara mencoblos pada nomor urut, nama, atau foto Pasangan Calon.
2. Penghitungan Suara adalah Proses penghitungan Surat Suara oleh KPPS untuk menentukan
suara sah yang diperoleh Pasangan Calon serta Surat Suara yang dinyatakan tidak sah, Surat
Suara yang tidak terpakai dan Surat Suara rusak/keliru dicoblos.
1. Alur Kerja dan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014
Menghadapi tahapan krusial ini, KIP Kota Banda Aceh membentuk Kelompok Kerja (Pokja)
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
dengan jadual kerja sebagai berikut:
■ Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS);
1. Menyampaikan Formulir Model C6 PPWP kepada Pemilih, 6 s/d 8 Juli 2014.
2. Penerimaan distribusi logistik dari PPK, 2 s/d 8 April 2014.
3. Penyiapan TPS, 7 s/d 8 Juli 2014.
4. Pemungutan dan penghitungan suara, 9 Juli 2014.
5. Penyusunan BA dan sertifikat hasil penghitungan suara di TPS, 9 Juli 2014.
6. Pengumuman hasil penghitungan suara di TPS, 9 Juli 2014.
7. Penyampaian hasil penghitungan suara dan alat kelengkapan TPS kepada PPS, 9 Juli 2014.
■ Panitia Pemungutan Suara (PPS);
1. Monitoring pelaksanaan distribusi logistik dan persiapan pembuatan TPS, 2 s/d 8 Juli 2014.
2. Monitoring pelaksanaan distribusi Formulir Model C6 kepada Pemilih oleh KPPS, 2 s/d 8
Juli 2014.
3. Monitoring pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara PPWP di TPS, 9 Juli 2014.
4. Monitoring pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP di TPS, 10 s/d 12 Juli
2014.
5. Mengirim undangan rapat rekapitulasi penghitungan suara PPWP tingkat desa/gampong
kepada saksi Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden, dan PPL, 9 s/d 10 Juli 2014
6. Melaksanakan Rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP dan penyusunan BA di tingkat
PPS serta menyerahkan salinan rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi
Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden dan PPL, 10 s/d 11 Juli 2014.
7. Pengumuman rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP tingkat desa/gampong, 10 s/d
12 Juli 2014.
8. Penyampaian Berita Acara dan sertifikat hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP
dan alat kelengkapan suara kepada PPK, 10 s/d 12 Juli 2014.
■ Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK);
1. Pelaksanaan distribusi logistik serta persiapan pemungutan dan penghitungan suara
PPWP di TPS, 1 s/d 8 Juli 2014.
2. Supervisi dan monitoring pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara PPWP di TPS,
9 Juli 2014.
3. Supervisi dan monitoring rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP di tingkat
desa/gampong oleh PPS, 10 s/d 12 Juli 2014.
4. Mengirim undangan rapat rekapitulasi penghitungan suara PPWP tingkat desa/gampong
kepada saksi Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden, dan Panwascam, 9 s/d 10 Juli 2014
5. Melaksanakan Rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP dan penyusunan BA di tingkat
kecamatan serta menyerahkan salinan rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi
Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden dan Panwascam, 13 s/d 15 Juli 2014.
6. Pengumuman salinan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP tingkat
kecamatan, 13 s/d 15 Juli 2014.
7. Penyampaian Berita Acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan
kepada KIP Kota Banda Aceh, 13 s/d 15 Juli 2014
■ KIP Kota Banda Aceh;
1. Supervisi dan m onitoring distribusi logistik serta persiapan pemungutan dan
penghitungan suara PPWP di TPS, 1 s/d 8 Juli 2014
2. Supervisi dan Monitoring pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara PPWP di TPS,
9 Juli 2014
3. Supervisi dan Monitoring rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS, 10 s/d 12
Juli2014
4. Supervisi dan Monitoring rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan, 13
s/d 15 Juli 2014.
5. Mengirim undangan rapat rekapitulasi penghitungan suara PPWP tingkat Kota Banda Aceh
kepada saksi Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden, dan Panwaslu, 10 s/d 12 Juli 2014
6. Melaksanakan Rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP dan penyusunan BA di tingkat
Kota Banda Aceh serta menyerahkan salinan rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP
kepada saksi Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden dan Panwaslu, 10 s/d 14 Juli 2014.
7. Pengumuman salinan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP tingkat Kota
Banda Aceh, 14 Juli 2014.
8. Penyampaian Berita Acara dan sertifikat hasil rekapitulasi hasil penghitungan suara PPWP
tingkat KIP Kota Banda Aceh kepada KIP Aceh, 14 Juli 2014.
2. Koordinasi Antar Lembaga dan Layanan Helpdesk
KIP Kota Banda Aceh dalam melaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 melakukan koordinasi dengan Instansi
terkait, sebagai berikut:
a) Koordinasi dengan Panwaslu Kota Banda Aceh dalam hal pelaksanaan kegiatan
pengosongan kotak suara yang akan digunakan untuk pemungutan suara 9 April 2014
b) Koordinasi dengan Panwaslu Kota Banda Aceh dalam hal pelaksanaan kegiatan
pemungutan dan penghitungan suara PPWP di Kota Banda Aceh;
c) Koordinasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Kesbanglinmaspol Kota
Banda Aceh dalam hal Petugas Linmas TPS, Desa dan Kecamatan;
d) Koordinasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk sosialisasi pemungutan suara
PPWP Tahun 2014.
e) Kordinasi dengan Kepolisian terkait pengamanan kegiatan pelipatan/sortir surat suara
PPWP, pengangkutan dan distribusi logistik PPWP ke TPS, pengamanan hari
pemungutan/penghitungan suara, dan pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi pada setiap
tingkatan penyelenggara;
Sedangkan pelaksanakan layanan helpdesk khusus pemungutan dan penghitungan suara
bagi penyelenggara di tingkat kecamatan, desa dan TPS dimaksudkan untuk memberikan
dukungan kepada penyelenggara pada setiap level tingkatan dalam melaksanakan tahapan
pemungutan dan penghitungan suara, khususnya terkait dengan pengiriman Formulir C1 PPWP
langsung dari TPS ke KIP Kota Banda Aceh.
3. Rapat Kerja, Bimbingan Teknis, dan Pemanfaatan Aplikasi Situng Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014;
Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan dalam tahapan pemungutan dan penghitungan
suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden berlangsung secara tepat dan benar, KIP Kota Banda
Aceh melaksanakan sejumlah kegiatan, sebagai berikut:
1. Rapat kerja dengan PPK dan PPS dalam rangka tahapan pemungutan dan penghitungan
suara PPWP, Hotel Grand Nanggroe, 30 Juli 2014. Pemateri: Munawar Syah, MA (Ketua) dan
Indra Milwady, S.Sos (Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu). Output dari kegiatan ini
memberikan pemahaman kepada KPPS, PPS dan PPK terhadap proses, mekanisme dan tata
cara pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara , khususnya tata cara penggunaan
dan pengisian formulir.
2. Bimtek pemungutan dan penghitungan suara kepada saksi pasangan calon Presiden dan
Wakil Presiden, Hotel Oasis 4 Juli 2014. Pemateri: Munawar Syah, MA (Ketua) dan Indra
Milwady, S.Sos (Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu). Output dari kegiatan ini para saksi
tim kampanye pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden di Kota Banda Aceh memiliki
pemahaman yang sama terhadap tata cara pemungutan dan penghitungan suara di TPS
serta hak, kewajiban dan larangan saksi
Dalam rangka keterbukaan (transparansi) Informasi Publik, KPU RI telah membuat aplikasi
pemungutan dan penghitungan suara (SITUNG) yang digunakan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota
untuk melakukan proses scanning Formulir C1 PPWP untuk dikirimkan ke server KPU Pusat
sehingga hasil pemungutan dan penghitungan suara dapat di lihat di website KPU dan website KIP
Kota Banda Aceh. 10 (Sepuluh) tenaga operator disiapkan KIP Kota Banda aceh yang khusus
bekerja menangani proses scanning tersebut sehingga dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat
sebagaimana instruksi KPU.62
4. Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2 0 1 4
Denah tempat pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 sebagai
berikut:
TATA C A R A P E M U N G U T A N SU AR A
62Lampiran 59 : Keputusan Sekretaris KPU Kota Banda Aceh Nomor: 41.a tahun 2 0 1 4 Tentang Kelompok Kerja Aplikasi Situng dan Tim Kerja Pemindaian Scan Formulir Model C, C1 dan Lampiran C1 DPR, DPD, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
Dari gambar denah TPS di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
■ Tahap 1: Pemilih masuk ke TPS untuk melapor ke petugas KPPS 4 (empat) dengan
menunnjukkan undangan/identitas lainnya untuk di masukkan ke dalam daftar hadir
pemilih;
■ Tahap 2: Pemilih dipersilahkan oleh Petugas KPPS 4 (empat) untuk duduk menunggu
giliran pemilih dipanggil dalam proses pemberian suara;
■ Tahap 3: Ketua KPPS memanggil pemilih menurut urutan kehadirannya untuk
melakukan proses pemberian suara dan pemilih tersebut diberikan 1 (satu) jenis surat
suara serta pemilih memeriksa surat suara tersebut dalam keadaan baik.
■ Tahap 4: Pemilih menuju ke bilik suara dengan didampingi oleh petugas KPPS 5 (lima)
untuk melakukan proses pencoblosan keempat jenis surat suara tersebut sesuai
dengan pilihannya.
■ Tahap 5: Pemilih menuju ke kotak suara untuk memasukkan keempat jenis surat
suara tersebut ke dalam masing-masing kotak suara yang telah disediakan dengan
didampingi oleh petugas KPPS 6 (enam).
■ Tahap 6: Setelah pemilih memasukkan semua surat suara ke kotak suara, pemilih
mencelupkan jari ke tinta yang telah disediakan sebagai tanda telah melakukan proses
pemberian suara dengan didampingi oleh petugas KPPS 7 (tujuh)
■ Tahap 7: Pemilih keluar dari area TPS melalui pintu keluar yang telah disediakan
setelah melakukan proses pemberian suara tersebut.
Sedangkan denah pelaksanaan penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014:
Dari gambar denah penghitungan suara di atas dapat dijlaskan sebagai berikut:
■ Kegiatan sebelum Penghitungan Suara;
Ketua KPPS bersama anggota KPPS yang hadir melakukan kegiatan mengatur tempat rapat
penghitungan suara termasuk menentukan tempat untuk memasang formulir Model C1
PPWP Plano berhologram, tempat duduk saksi, PPL, pemilih, pemantau dan masyarakat
(catatan: saksi dan PPL berada di dalam TPS sedangkat pemantau pemilih, masyarakat
berada di luar TPS), alat keperluan administrasi, formulir pemungutan dan penghitungan
suara di TPS, sampul kertas/kantong plastik pembungkus, segel, kotak suara, kunci kotak
suara dan peralatan TPS lainnya.
■ Pelaksanaan Pencatatan Surat Suara pada saat Penghitungan Suara;
KPPS menulis Model C1 PPWP dengan data yaitu jumlah pemilih DPT, DPTb, DPK dan
DPKTb yang memberikan suara, jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan,
jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak dan/atau keliru coblos,
jumlah surat suara tidak terpakai, jumlah surat suara cadangan tidak terpakai;
■ Penghitungan Suara;
Ketua KPPS menyatakan rapat penghitungan suara dimulai. Mekanisme yang dilakukan
meliputi: membuka kunci dan tutup kotak suara, mengeluarkan surat suara, menghitung
jumlah surat suara, mencocokkan jumlah suarat suara dengan pemilih yang menggunakan
hak pilih dalam DPT, DPTb, DPK dan DPKTb, mengumumkan hasil penghitungan tersebut
kedalam Formulir Model C1 PPWP, Anggota KPPS Kedua dan Ketiga membuka surat suara,
memeriksa pemberian tanda coblos pada surat suara dan menunjukkan kepada Ketua
KPPS dan anggota KPPS yang lain serta saksi, PPL, dan warga masyarakat/pemilih yang
hadir. Penghitungan suara dilakukan secara terbuka di tempat yang terang atau yang
mendapat penerangan cahaya cukup serta dicatat dengan tulisan yang jelas dan terbaca
pada Model C1 PPWP Plano Berhologram yang ditempelkan pada papan yang telah
disediakan dengan cara tally. Saksi, PPL, dan Pemantau Pemilu yanghadir pada rapat
penghitungan suara diberi kesempatan untuk mendokumentasikan formulir Model C1
PPWP Plano Berhologram berupa foto atau video;
■ Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara
Rekapitulasi penghitungan suara merupakan suatu proses merekap hasil penghitungan
suara yang telah dihitung oleh KPPS di TPS terhadap perolehan suara Calon Presiden dan
Wakil Presiden. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan secara
berjenjang mulai dari PPS melakukan rekapitulasi pada tingkat desa atau nama
lain/kelurahan, PPK melakukan rekapitulasi pada tingkat kecamatan, KPU/KIP
Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi pada tingkat Kabupaten/Kota; KPU Provinsi
melakukan rekapitulasi pada tingkat provinsi; dan KPU melakukan rekapitulasi pada
tingkat nasional;
5. Scanning Formulir Model C1 PPWP
Tanggal 10 Juli 2014, KIP Kota Banda Aceh melalui anggota operator Situng mulai
melakukan proses scanning Formulir Model C1 PPWP sesuai dengan PKPU No 19 Tahun 2014 dan
Surat Edaran (SE) Nomor 1341/KPU/VII/2014 yang dikirimkan secara bertahap ke server KPU
sesuai dengan pengembalian Formulir Model C1 PPWP dari PPK. Operator Situng memastikan
perkembangan data yang telah masuk dan melaporkan kepada Ketua Tim terhadap data yang
belum diterima dari PPK Hasil scaning Formulir Model C1 PPWP di tingkat KPPS langsung dapat
dilihat melalui website KPU.
6. Hasil Penghitungan Perolehan Suara PPWP Tahun 2014
Pada tanggal 19 April 2014 bertempat di Hotel Oasis Banda Aceh, KIP Kota Banda Aceh
melakukan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.63 Secara grafik presentase tingkat Kota Banda
Aceh sebagai berikut:
63Lampiran 60 : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Tingkat Kota Banda Aceh Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014.
Adapun grafik persentase rekapitulasi jumlah perolehan suara sah Pasangan Calon Presiden
dan Wakil Presiden di setiap kecamatan dalam wilayah Kota Banda Aceh sebagaiberikut:
1. Kecamatan Baiturrahman
60,00%
50.00%
JO.00%
30.00%
2 0.00%
10.0 0%
0 .00%
Frabowo bubianto ■ Hacta Rajasa Joko Widodo ■ Jutuf Kiilla
00.00% 5S.F7%
50.00% 44.21%
40.00%
30.00%
20-00%
10.00%
0.00%
PrabowoSubianto HattaRaiasa JoJioWidodo Jusuf Kalla
3.Kecamatan Meuraxa
51.50%S I .07%
51.00%
50.50%
50-00% 48.93%
49.50%
49.0U%
dS-50%
43,00%
47.50%
Prabpwo Subianto Hdtta Raja^a Joko Widotfo ■ Jusul Kalfii
51.50%
51.00%
50.50%
50.00%
49.50%
49.00%
48.50%
48.00%
47.50% ■
51.07%
4S.93%
Pr.ibowo Subtento HattaRajasa JokoWktqdo Jmuf Kalla
5. Kecamatan Lueng Bata
00.00%54.63%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0 .00% ■
45 3?%
P rabowoSub iam o-HattaRajasa jokoWidodo Jusuf Kalla
50.30%50.20%
50.20%
SO. 10%
50.009$ 49.80%
49.90%
49.80%
49.70%
49.60%
/y y w .
Prabowo&ibiattto Hattftltoja&a JokoWidodo Jusuf Kalla
7. Kecamatan Banda Raya
70,00%60.31%
CO. 00%
50.00% 39 bb%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00% ■PrabOwO^ubisntD Hatta RjjaSa JpkO W5ctod0 ■ JuSuf t&Na
to.om 56-56%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0 .00%
43.0*%
ProbowoSubipnto Hatta Rajas^ JokoWidodo Jusuf Halia
9. Kecamatan Ulee Kareng
60.00% 56,00%
50.00% 4 4.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%PrabowgSubianto Hatta Raija&a JokoW idoda Jusuf Kalla
BAB IV TAHAPAN PENYELESAIAN
A. Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, terdapat
permohonan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) dari Dewan Pengurus Pusat
Partai Damai Aceh (DPP PDA) Nomor: 141/G.MK/DPP-PDA/V/2014 Tanggal 11 Mei 2014 Perihal
Permohonan Pembatalan Keputusan KPU RI Nomor 411/KPTS/KPU/Tahun 2014 tentang
Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 yang ditujukan kepada
Mahkamah Konstitusi RI dengan Registrasi Nomor : 01/11/PHPU-DPRD/XII/2014 tanggal 15 Mei
2014.
1. Kronologis dan Pokok Gugatan Pemohon
Pemohon (Partai Damai Aceh) dalam petitumnya meminta Termohon untuk melakukan
Pemungutan Suara Ulang di TPS 1 dan TPS 2 Gampong Alue Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa
Kota Banda Aceh dengan mendasarkan kepada argumentasi telah terjadi pelanggaran Pemilu
secara sistimatis, terstruktur dan masif yang sifatnya inskonstitusional disebabkan dugaan
pelanggaran mobilisasi massa dengan menggunakan Formulir Model A.5-KPU yang dilakukan oleh
caleg dari PKPI atas nama Daniel A. Wahab.
Adapun pokok-pokok gugatan Partai Damai Aceh (PDA) sebagai berikut:
1. Alat Bukti Pemohon P.11.56
Bahwa pada saat Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh tanggal
9 April 2014 telah terjadi pelanggaran Pemilu secara terstruktur dan massif yang sifatnya
inkonstitusional yang terjadi di TPS 1 dan TPS 2 Gampong Alue Deah Tengoh Kecamatan
Meuraxa yang termasuk dalam Dapil 1 Kecamatan Meuraxa dan Kutaraja. Pelanggaran
tersebut berdasarkan keterangan para saksi dilakukan oleh Caleg Nomor Urut 1 Daerah
Pemilihan Kota Banda Aceh 1 (Kecamatan Meuraxa dan Kutaraja) dari Partai Keadilan &
Persatuan Indonesia (PKPI) atas nama Daniel A. Wahab. Bahwa telah terjadi pengiringan
untuk perolehan Formulir Model A.5-KPU berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Alue
Deah Tengoh Saudara Ridwan Hamzi, yang dilakukan oleh Azwar salah satu tim sukses
Caleg dari PKPI atas nama Daniel A. Wahab. Modus untuk mendapatkan Formulir Model
A.5-KPU dari Kepala Desa/Geusyik adalah dengan memberikan keterangan palsu dan
penyuapan sebanyak Rp. 250.000.,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) sehingga Kepala
Desa/Geusyik tersebut mengeluarkan sebanyak 50 lembar surat keterangan domisili yang
menyatakan pemilih tersebut berasal dari Desa Alue Deah Tengoh yang kegunaannya untuk
kepengurusan Formulir Model A.5-KPU pada tanggal 27 Maret 2014.
2. Alat bukti Pemohon P.11.60 dan P.11.61
Bahwa pada saat Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh tanggal
9 April 2014, mobilisasi massa dilakukan dengan mendatangkan massa ke di TPS 1 dan TPS
2 Gampong Alue Deah Tengoh Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh yang dikoordinir oleh
Saudari Fajriyah (mertua caleg nomor urut 1 Daniel A. Wahab). Bahwa Pada hari
pemungutan suara 9 April 2014, massa yang sudah mendapatkan Formulir Model A.5-KPU
datang secara serentak ke TPS 1 dan TPS 2 dengan menggunakan mobil dan sepeda motor
sekitar Pukul. 11.00 WIB. Mereka datang dengan membawa Formulir Model A.5-KPU,
kemudian Formulir Model A.5-KPU tersebut didaftarkan kepada KPPS untuk menggunakan
hak pilih. Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari warga setempat dan Sekretaris Desa,
bahwasanya mereka adalah masyarakat yang berasal dari luar desa tersebut dan disengaja
untuk di mobilisasi menggunakan hak pilih dengan dibantu penyediaan Formulir Model
A.5-KPU oleh Saudara Ridwan Hamzi (Kepala Desa Alue Deah Tengoh) dan hal tersebut
disaksikan oleh Saudari Radiah dan Erma, serta kesaksian KPPS dari TPS 2, dikarenakan
penyediaan Formulir Model A.5-KPU tersebut pernah berada di tangan Saudara Ir. Akli
sebagai Sekretaris Desa sebanyak 30 lembar dan Saudara Ir. Akli juga memberikan
keterangan bahwa pemilih di Formulir Model A.5-KPU tersebut bersifat ilegal dan tidak
memenuhi syarat administrasi untuk perolehan Formulir Model A.5-KPU.
3. Alat bukti Pemohon 11.58 dan P.11.59
Bahwa Saudara Daniel A. Wahab, menurut keterangan saksi yang akan kami hadirkan ke
muka persidangan Mahkamah Konstitusi nantinya mengetahui bahwa setiap orang yang
dimobilisasi oleh saudara Daniel A. Wahab diberikan uang sebesar Rp.100.000,- (Seratus
Ribu Rupiah). Bahwa berdasarkan keterangan saksi Pani Mawardy dan Risky Ananda,
Saudara Daniel A. Wahab telah memberikan uang sebesar Rp.100.000,- (Seratus Ribu
Rupiah) kepada keduanya pada saat malam pemungutan suara dan setelah pemungutan
suara, keduanya adalah warga penduduk Lampaseh Aceh yang terdaftar di dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT).
4. Alat bukti Pemohon P.11.53, P.11.54 dan P.11.55
Atas tindakannya saudara Daniel A. Wahab tersebut, beberapa pihak dari 8 saksi Parpol di
Dapil 1 Meuraxa-Kutaraja Kota Banda Aceh telah melaporkan pelanggaran tersebut ke
Panwaslu Kota Banda Aceh. Terkait laporan tersebut di atas, Panwaslu Kota Banda Aceh
telah menggelar perkara dan dalam kesimpulannya menyatakan mengakui bahwa telah
terjadi mobilisasi massa dengan menggunakan Formulir Model A.5-KPU di TPS 1 dan TPS 2
yang termasuk ke Dapil 1 dilakukan oleh Caleg Nomor urut 1 dari PKPI atas nama Daniel A.
Wahab.
5. Alat bukti Pemohon P.11.63 dan P.11.64
Setelah diperiksa Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 1 dan TPS 2 Gampong Alue Deah
Tengoh Kecamatan Meuraxa yang termasuk ke Dapil 1 (Kecamatan Meuraxa dan Kutaraja)
oleh Panwaslu Kota Banda Aceh, tidak ditemukan seorang pun masyarakat yang
dimobilisasi oleh Saudara Daniel A. Wahab masuk dalam DPT daerah setempat. Seluruh
masyarakat yang dimobilisasi oleh saudara Daniel A. Wahab adalah masyarakat Desa lain
yang masih satu Kecamatan dengan Gampong Alue Deah Teungoh.
6. Alat bukti Pemohon P.11.65
Atas tindakan pelanggaran mobilisasi massa dengan Formulir Model A.5-KPU yang
dilakukan oleh Daniel A. Wahab Caleg PKPI nomor urut 1, sehingga perolehan di TPS 1 dan
TPS 2 Gampong Alue Deah Tengoh Kecamatan Meuraxa yang termasuk ke Dapil 1 (Meuraxa
dan Kutaraja) atas nama Caleg PKPI saudara Daniel A. Wahab sangat tinggi yaitu sejumlah
103 suara. Bahwa berkenaan dengan adanya pelanggara Pemilihan Umum pada TPS 1 dan
TPS 2 Gampong Alue Deah Tengoh, Kecamatan Meuraxa yang termasuk ke Dapil 1
(Kecamatan Meuraxa dan Kutaraja), Kota Banda Aceh secara sistematis, terstruktur dan
massif yang sifatnya inkonstitusional yang mempengaruhi perolehan suara bagi pemohon
atas jumlah kursi yang ditetapkan. Maka pemohon sangat keberatan atas hasil penetapan
penghitungan suara oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh serta
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari keseluruhan tingkat
Kecamatan dalam Pemilu Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 Kecamatan
Meuraxa, Dapil Kota Banda Aceh 1.
2. Petitum Partai Damai Aceh Terhadap Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh
Adapun petitum pemohon sebagai berikut:
a) Petitum (tuntutan) Nomor 5 dalam perkara Nomor 01/1/ PHPU-DPRD/XII/2014;
memerintahkan kepada Termohon (KIP Kota Banda Aceh) untuk melaksanakan
Pemungutan Suara Ulang di TPS 1 dan TPS 2 Gampong Alue Deah Teungoh Kecamatan
Meuraxa yang termasuk ke Dapil Kota Banda Aceh 1 (Meuraxa dan Kutaraja).
b) Petitum (tuntutan) Nomor 6 dalam perkara Nomor 01/1/ PHPU-DPRD/XII/2014;
menetapkan diskualifikasi terhadap caleg nomor urut 1 Dapil Kota Banda Aceh 1
(Kecamatan Meuraxa dan Kutaraja) dari Partai Keadilan & Persatuan Indonesia (PKPI) atas
nama Daniel A. Wahab.
3. Kronologis dan Jawaban Termohon
KIP Kota Banda Aceh setelah mengkaji lebih lanjut terhadap muatan permohonan PHPU
yang diajukan oleh Partai Damai Aceh (PDA), segera menyusun kronologis dan jawaban yang
disampaikan kepada KPU pada tanggal 20 Mei 2014, sebagai berikut:
a) Bahwa dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 di Kota Banda Aceh, terdapat
Permohonan dari Dewan Pengurus Pusat Partai Damai Aceh (DPP PDA) Nomor:
141/G.MK/DPP-PDA/V/2014 tanggal 11 Mei 2014 perihal Permohonan Pembatalan
Keputusan KPU RI Nomor 411/KPTS/KPU/Tahun 2014 tentang Penetapan Hasil
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 yang ditujukan
kepada Mahkamah Konstitusi RI dengan Registrasi Nomor: 01/11/PHPU-DPRD/XII/2014
tanggal 15 Mei 2014. Permohonan dalam petitumnya meminta Termohon untuk
melakukan Pemungutan Suara Ulang di TPS 1 dan TPS 2 Gampong Alue Deah Teungoh
Kecamatan Meuraxa Banda Aceh dengan mendasarkan kepada argumentasi telah terjadi
pelanggaran Pemilu secara sistim atis , te rstru k tu r dan m asif yang sifatnya
inskonstitusional d isebabkan dugaan pelanggaran m obilisasi m assa dengan
menggunakan Formulir Model A.5-KPU yang dilakukan oleh caleg PKPI atas nama Daniel A.
Wahab.
b) Jawaban Pemohon
1. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.56 :
Bahwa dalam rangka melayani pemilih menggunakan hak pilih, KIP Kota Banda Aceh
berpedoman kepada Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2013 dan Peraturan KPU Nomor 26
Tahun 2013 serta Surat Edaran KPU Nomor : 127/KPU/III/2014 tanggal 4 Maret 2014
perihal Surat Pindah Memilih (Model A.5-KPU). KIP Kota Banda Aceh telah mengeluarkan
Form Model A.5-KPU sebanyak 33 lembar untuk Pemilih yang berasal dari luar Kota
Banda Aceh untuk memilih di Gampong Alue Deah Teungoh berdasarkan:
a. Surat Permohonan pemilih yang bersangkutan;
b. Foto Copy KTP;
c. Surat Keterangan Domisili;
d. Terdaftar Sebagai Pemilih dalam DPT di Daerah Asal.
2. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.60 dan P.11.61:
Bahwa Formulir Model A.5-KPU sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan KPU Nomor
9 Tahun 2013 dan Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2013 serta Surat Edaran KPU Nomor:
127/KPU/III/2014, dapat dikeluarkan oleh KIP Kota Banda Aceh kepada Pemilih yang
bersangkutan dalam rangka melayani pemilih, khususnya pemilih yang sedang
menjalankan tugas belajar, tugas kerja, atau pemilih yang pindah domisili di Kota lain dan
tidak memungkinkan mendapatkan Model A.5-KPU dari PPS asal;
3. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.58 dan P.11.59:
Bahwa KIP Kota Banda Aceh tidak mengetahui tentang adanya dugaan sebagaimana
dimaksud alat bukti pemohon P.11.58 dan P.11.59;
4. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.53, P.11.54 dan P.11.55:
Bahwa KIP Kota Banda Aceh tidak mengetahui adanya gelar perkara yang dilakukan oleh
Panwaslu Kota Banda Aceh sebagaimana alat bukti pemohon P.11.53, P.11.54 dan P.11.55;
bahwa sebagaimana maksud di atas KIP Kota Banda Aceh maupun pihak terkait lainnya
dalam hal ini Polresta Banda Aceh tidak pernah menerima Rekomendasi Panwaslu Kota
Banda Aceh sebagaimana tindak lanjut dari hal dimaksud;
5. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.63 dan P.11.64;
Bahwa KIP Kota Banda Aceh sesuai petunjuk Surat KPU Nomor : 127/KPU/III/2014
tanggal 4 Maret 2014 perihal Surat Pindah Memilih (Formulir Model A.5-KPU),
mengeluarkan Formulir Model A.5-KPU kepada 33 pemilih untuk memilih di Gampong
Alue Deah Teungoh setelah memeriksa nama yang bersangkutan terdaftar di DPT asal
sesuai KTP melalui Sidalih.
6. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.65
Bahwa KIP Kota Banda Aceh telah mengikuti ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh
KPU RI dalam proses mengeluarkan Surat Pindah Memilih (Formulir Model A.5-KPU)
kepada pemilih yang mengajukan permohonan pindah memilih kepada KIP Kota Banda
Aceh. Permohonan Pemohon bukan bagian dari prosedur dan/atau selisih hasil
penghitungan perolehan suara sebagaimana yang telah ditetapkan oleh KIP Kota Banda
Aceh, tetapi merupakan bagian dari pidana pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 260 Jo
Pasal 301 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR,
DPD, dan DPRD;
7. Bahwa Petitum Pemohon pada nomor 5 tidak memenuhi syarat dan ketentuan Pasal 221
Ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan
DPRD;
4. Kesimpulan Termohon dan Petitum
KIP Kota Banda Aceh pada tanggal 4 Juni 2014 menyampaikan kesimpulan Termohon
Kepada Yang Mulia Ketua Mahkamah Konstitusi RI terhadap perkara Nomor 01.11/PHPU-
DPRD/XII/2014 tanggal 15 Mei 2 0 1 4 Perbaikan Perm ohonan Nomor 04-11/PHPU-
DPRD/XII/2014 tanggal 24 Mei 2014 yang dimohonkan oleh Pemohon (Partai Damai Aceh),
sebagai berikut:
I. Dalam Eksepsi
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 Ayat (1) Huruf b Angka 1 dan 2 Peraturan
Mahkamah Konstitusi Nomor: 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah disebutkan: Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 paling
kurang memuat uraian permohonanyang jelas tentang:
1. Kesalahan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Termohon dan hasil penghitungan
yang benar menurut Pemohon;
2. Permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Termohon dan
menetapkan hasil penghitungan suarayang benar menurut Pemohon;
Bahwa mengutip materi gugatan Pemohon dari halaman 6 dan seterusnya, khusus
terkait materi pelanggaran Pemilihan Umum di Dapil Kota Banda Aceh I, baik dalam posita maupun
petitum permohonan, Pemohon sama sekali tidak mengutip data pembanding kesalahan hasil
penghitungan suara yang diumumkan oleh Termohon dan hasil penghitungan yang benar menurut
Pemohon sebagaimana Pedoman Tata Cara Pengajuan Permohonan seperti yang dimaksud Pasal 1
Huruf b Angka 1 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
Bahwa materi permohonan Pemohon khususnya terkait Pelanggaran Pemilihan
Umum di Dapil Banda Aceh I Kota Banda Aceh hanya menyangkut penggiringan pemilih pada hari H
untuk perolehan Formulir Model A.5-KPU di TPS I dan TPS 2 diduga dilakukan oleh salah satu caleg
dari PKPI atas nama Daniel A. Wahab. Bahwa substansi materi permohonan tentang penggiringan
pemilih dengan Formulir Model A.5-KPU sebagaimana materi permohonan Pemohon merupakan
ranah tindak pidana pemilu sebagaimana dimaksud oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012
tentang Pemilihan Umum, dan sejauh ini terkait permasalahan tersebut sepengetahuan Termohon
belum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap terkait tindak pidana Pemilu yang
dituduhkan oleh Pemohon kepada caleg dari PKPI tersebut.
Bahwa berdasarkan uraian materi sebagaimana telah Termohon sampaikan di atas,
jelaslah permohonan Pemohon kabur karena tidak memenuhi kualifikasi sebagaimana dimaksud
Pasal 10 Ayat (1) Huruf b Angka 1 dan 2 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1 Tahun 2014
tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, oleh karenanya
beralasan hukum permohonan Pemohon tidak dapat diterima.
1. Bahwa materi eksepsi di atas bahagian yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara;
2. Bahwa pada prinsipnya Tergugat menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat kecuali
yang Tergugat akui secara tegas dalam jawaban ini;
3. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.56:
Bahwa dalam rangka melayani pemilih menggunakan hak pilih, KIP Kota Banda Aceh
berpedoman kepada Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2013 dan Peraturan KPU Nomor 26
Tahun 2013 serta Surat Edaran KPU Nomor: 127/KPU/III/2014 tanggal 4 Maret 2014
perihal Surat Pindah Memilih (Model A.5-KPU). KIP Kota Banda Aceh telah mengeluarkan
Formulir Model A.5-KPU sebanyak 33 lembar untuk Pemilih yang berasal dari luar Kota
Banda Aceh untuk memilih di Gampong Alue Deah Teungoh berdasarkan:
a. Surat Permohonan pemilih yang bersangkutan;
b. Foto Copy KTP;Surat Keterangan Domisili;
c. Terdaftar sebagai pemilih dalam DPT di daerah asal;
d. Jawaban Terhadap Alat Bukti Pemohon P.11.60 dan P.11.61;
4. Bahwa Formulir Model A.5-KPU sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan KPU Nomor 9
Tahun 2013 dan Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2013 serta Surat Edaran KPU Nomor:
127/KPU/III/2014, dapat dikeluarkan oleh KIP Kota Banda Aceh kepada Pemilih yang
bersangkutan dalam rangka melayani pemilih, khususnya pemilih yang sedang
menjalankan tugas belajar, tugas kerja, atau pemilih yang pindah domisili di Kota lain dan
tidak memungkinkan mendapatkan Formulir Model A.5-KPU dari PPS asal;
5. Jawaban terhadap alat bukti Pemohon P.11.58 dan P.11.59:
Bahwa KIP Kota Banda Aceh tidak mengetahui tentang adanya dugaan sebagaimana
dimaksud alat bukti pemohon P.11.58 dan P.11.59;
6. Jawaban terhadap alat bukti Pemohon P.11.53, P.11.54 dan P.11.55:
Bahwa KIP Kota Banda Aceh tidak mengetahui adanya gelar perkara yang dilakukan oleh
Panwaslu Kota Banda Aceh sebagaimana alat bukti pemohon P.11.53, P.11.54 dan P.11.55;
bahwa sebagaimana maksud di atas, KIP Kota Banda Aceh maupun pihak terkait lainnya
dalam hal ini Polresta Banda Aceh tidak pernah menerima rekomendasi Panwaslu Kota
Banda Aceh sebagaimana tindak lanjut dari hal dimaksud;
7. Jawaban terhadap alat bukti Pemohon P.11.63 dan P.11.64:
Bahwa KIP Kota Banda Aceh sesuai petunjuk Surat KPU Nomor: 127/KPU/III/2014 tanggal
4 Maret 2014 perihal Surat Pindah Memilih (Model A.5-KPU), mengeluarkan formulir
pindah memilih (Formulir Model A.5-KPU) kepada 33 pemilih untuk memilih di gampong
Alue Deah Teungoh setelah memeriksa nama yang bersangkutan terdaftar di DPT asal
sesuai KTP melalui Sidalih.
8. Jawaban terhadap alat bukti Pemohon P.11.65:
Bahwa KIP Kota Banda Aceh telah mengikuti ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh
KPU RI dalam proses mengeluarkan Surat Pindah Memilih (Formulir Model A.5-KPU)
kepada pemilih yang mengajukan permohonan pindah memilih kepada KIP Kota Banda
Aceh. Permohonan pemohon bukan bagian dari prosedur dan/atau selisih hasil
penghitungan perolehan suara sebagaimana yang telah di tetapkan oleh KIP Kota Banda
Aceh, tetapi merupakan bagian dari pidana pemilu sebagaimana diatur dalam Pasal 260 jo
Pasal 301 Ayat 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD,
dan DPRD;
9. Bahwa Petitum pemohon pada nomor 5 tidak memenuhi syarat dan ketentuan Pasal 221
ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan
DPRD;
II. Petitum
Berdasarkan dalil yang disampaikan sebagaimana tersebut di atas, Termohon memohon
kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:
III. Dalam Eksepsi
- Mengabulkan eksepsi Termohon.
IV. Dalam Pokok Perkara
- Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
- Menyatakan benar Keputusan KPU Nomor: 441/KPTS/KPU/Tahun 2014 tentang
Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Pemilihan Umum Tahun 2014;
Demikian jawaban termohon atas permohonan Pemohon Register No.01.11/PHPU-
DPRD/XII/2014 tanggal 15 Mei 2014 Perbaikan Permohonan No.04-11/PHPU-
DPRD/XII/2014 tanggal 24 Mei 2014. Apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain,
mohon putusan seadil-adilnya (ex aequo et bono).
5. Am ar Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 0 1 / 1 / PHPU-
D PRD/XII/2014
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/1/ PHPU-DPRD/XII/2014 dibacakan pada hari
Selasa tanggal 24 Juni Tahun 2014. Menimbang bahwa Pemohon (Partai Damai Aceh) mendalilkan
adanya pelanggaran secara sistematis, terstruktur dan masif di TPS 1 dan TPS 2 Gampong Alue
Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, yaitu penggiringan atau mobilisasi massa
untuk perolehan Formulir Model A.5-KPU yang menurut Pemohon berdasarkan keterangan dari
Kepala Desa Alue Deah Teungoh Ridwan Hamzi dilakukan oleh Azwar, salah satu tim sukses calon
Anggota DPRD Kota Banda Aceh dari PKPI yang memberikan uang Rp. 100.000,- (Seratus Ribu
Rupiah) sehingga suara PKPI menjadi 1.145 dan memperoleh satu kursi di Daerah Pemilihan Kota
Banda Aceh 1, sedangkan apabila tim suskes PKPI tidak melakukan pelanggaran maka Pemohon
yang mendapat 1.072 suara dan akan memperoleh satu kursi.
Setelah Mahkamah mempelajari keterangan saksi yang diajukan Pemohon yaitu saksi atas
nama Ir. Akli, Fani Mawaddi dan Radiah, menurut Mahkamah penggunaan Formulir Model A.5-KPU
untuk pemilih dari TPS lain adalah dibenarkan menurut hukum. Dalam perkara a quo saksi
Pemohon yang menerangkan bahwa terdapat penggunaan Formulir Model A.5-KPU di TPS 2 Desa
Alue Deah Teungoh atas mobilisasi oleh tim sukses Calon Anggota DPRD Kota Banda Aceh dari PKPI
namun tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa benar terjadi mobilisasi, karena ada kemungkinan
juga bahwa penggunaan Formulir Model A.5-KPU tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan, bukan mobilisasi karena saksi pun tidak mengenal siapa saja yang
menggunakan Formulir Model A.5-KPU, Selain itu tidak dapat dipastikan mereka memilih Partai
Politik apa. Dengan demikian menurut Mahkamah dalil permohonan Pemohon tidak berasalan
menurut hokum. Mahkamah Konstitusi dalam amar putusannya menolak ekspesi termohon dan
dalam pokok permohonan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
B. Perselisihan Hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014
1. Permohonan, Nomor Perkara, Materi dan Objek Gugatan
Sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden
2014 diajukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1 (satu) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa
dengan nomor perkara 1/PHPU-Pres/VII/2014, diajukan kepada Mahkamah Konstitusi pada
hari Sabtu 26 Juli 2014 Pukul. 19.34 WIB. Objek sengketa PHPU PPWP di Kota Banda Aceh pada
117 TPS dalam materi gugatan sebagai berikut:
a. Jumlah pengguna hak pilih tidak sama dengan jumlah surat suara yang digunakan (36 TPS
di2 7 Gampong dalam 9 Kecamatan);
b. surat suara yang digunakan tidak sama dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah (10
TPS di 5 Gampong dalam 4 Kecamatan);
c. Pengguna hak pilih dalam DPTb/pemilih dari TPS lain lebih besar dari data pemilih
terdaftar dalam DPTb (26 TPS di 20 Gampong dalam 9 Kecamatan);
d. Pengguna hak pilih dalam DPKTb/Pengguna KTP atau identitas lain atau Paspor lebih
besar dari pemilih khusus tambahan/pengguna KTP atau identitas lain atau Paspor; (48
TPS di 28 Gampong dalam 8 Kecamatan).
2. Konsolidasi Menghadapi Gugatan PHPU PPWP
Menghadapi gugatan sengketa PHPU PPWP Tahun 2014 yang diajukan oleh Pasangan
Calon Nomor Urut 1 (satu) yaitu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, KIP Kota Banda Aceh
mengadakan konsolidasi internal dengan menggelar rapat Anggota KIP, Sabtu 2 Agustus 2014
dengan agenda:
1. Membahas permohonan gugatan sengketa PHPU Calon Presiden dan Wakil Presiden
Nomor Urut 1 (satu) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa kepada MK RI Nomor perkara
1/PHPU-PRES/VIII/2014 tanggal 26 Juli 2014.
2. Membahas Surat KPU RI Nomor: 1411/KPU/VII/2014 tanggal 18 Juli 2014 Perihal
Persiapan Penyelesaian Sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014;
3. Membahas Surat KPU RI Nomor: 1439/KPU/VII/2014 tanggal 24 Juli 2014 Perihal
Standard Operating Procedure Penyelesaian Sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2014 tanggal 8 Agustus 2014;
4. Membahas Surat KPU RI Nomor: 1446/KPU/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014 Perihal
Penyiapan dan Penyampaian Formulir Model A5 PPWP dan Model C7 PPWP;
5. Membahas Surat KPU RI Nomor: 1449/KPU/VIII/2014 tanggal 25 Juli 2014 Perihal
Sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014.
Rapat Komisioner KIP Kota Banda Aceh memutuskan beberapa langkah-langkah tindak
lanjut, sebagai berikut:
1. Terhadap bunyi angka 7 (tujuh) Surat KPU RI Nomor: 1411/KPU/VII/2014, dan bunyi
angka 1, 2, 3, Surat KPU RI Nomor: 1446/KPU/VII/2014 Perihal Penyiapan dan
Penyampaian Formulir Model A5 PPWP dan Model C7 PPWP, serta bunyi angka 4 dan 5
Surat KPU RI Nomor: 1449/KPU/VIII/2014 Perihal Sengketa PHPU Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014, penting untuk segera dalam kesempatan pertama melakukan
koordinasi dengan Panwaslu Kota Banda Aceh, Kepolisian dan PPK se-Kota Banda Aceh
sebelum pelaksanaannya pembukaan kotak suara dalam rangka penyiapan dokumen alat
bukti PHPU PPWP Tahun 2014 di Kota Banda Aceh.
2. Rapat koordinasi dengan Panwaslu Kota Banda Aceh dilaksanakan pada hari Sabtu 2
Agustus 2014 pukul 15.00 Wib di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh. Rapat kordinasi ini
merupakan perintah KPU RI, dimana KIP Kota Banda Aceh merencanakan pelaksanaan
pembukaan kotak suara dan pengambilan dokumen yang dibutuhkan untuk menyusun
jawaban, daftar bukti dan alat bukti termohon pada hari Minggu, 3 Agustus 2014 Pukul
09.00 s/d selesai, dan meminta kesediaan Panwaslu Kota Banda Aceh untuk menghadiri
dan menyaksikan proses tersebut, di mana KIP Kota Banda Aceh turut mengundang saksi
peserta pemilu dan pihak Kepolisian. Dalam hal ini, Panwaslu Kota Banda Aceh dapat
memahami bahwa saat ini KPU Se-Indonesia sedang menghadapi sengketa PHPU PPWP
dan tentunya memerlukan dokumen alat bukti untuk menjawab permohonan PHPU
pemohon, karenanya kegiatan pembukaan kotak suara untuk penyiapan alat bukti dan
pengambilan dokumen oleh KIP Kota Banda Aceh agar dilakukan sesuai dengan SOP
sebagaimana perintah KPU RI. Panwaslu Kota Banda Aceh akan menghadiri dan
m enyaksikan proses pem bukaan kotak suara terseb u t, namun terk a it turut
menandatangani Berita Acara Pembukaan Kotak Suara dan Pengambilan Dokumen,
Panwaslu harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan Bawaslu Aceh.
3. Rapat koordinasi dengan PPK se-Kota Banda Aceh dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Agustus
2014 pukul 20.00 Wib di Ruang Rapat KIP Kota Banda Aceh. Ketua KIP Kota Banda Aceh
memerintahkan kepada Ketua PPK Se-Kota Banda Aceh dalam rangka mengindentifikasi
persoalan di lapangan agar berkoordinasi dengan PPS dan KPPS terkait obyek sengketa
PHPU di TPS dan Gampong dalam wilayahnya masing-masing, meminta Ketua PPK dapat
mengutus anggotanya membantu KIP Kota Banda Aceh dalam kegiatan pembukaan kotak
suara dan penyiapan dokumen alat bukti yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 2
Agustus 2014, pukul 09.00 WIB s.d selesai di Gudang Logistik KIP Banda Aceh, Jln. Ratu
Safiatuddin Peunayong Banda Aceh.
4. Koordinasi dengan pihak Kepolisian dilakukan oleh KIP Kota Banda Aceh dengan
memberitahukan secara tertulis kegiatan pembukaan kotak suara untuk penyiapan alat
bukti dan pengambilan dokumen sebagai bahan menyusun jawaban permohonan PHPU
PPWP dan meminta penugasan personil dalam rangka pengamanan.
2.1. Pembukaan Kotak Suara Dalam Rangka Penyelesaian Sengketa PHPU PPWP Tahun
2014
Sesuai dengan Surat KPU RI Nomor: 1446/KPU/VII/2014 tanggal 25 Juli 2014 Perihal
Penyiapan dan Penyampaian Formulir Model A5 PPWP dan Model C7 PPWP, dan Surat KPU RI
Nomor: 1449/KPU/VIII/2014 Perihal Sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014,
KPU RI memerintahkan KIP Kota Banda Aceh untuk melakukan pembukaan kotak suara dalam
rangka penyiapan dokumen pendukung yang akan digunakan sebagai alat bukti dalam persidangan
di Mahkamah Konstitusi. KIP Kota Banda Aceh diperintahkan untuk menyiapkan alat bukti berupa
formulir C1 Plano, C1 Folio Berhologram, dan salinan C1 Folio, serta dokumen pendukung lainnya
(DPT, DPTb, DPK, DPKTb).
KPU RI meminta semua kegiatan tersebut berpedoman kepada SOP yang dikeluarkan oleh
KPU RI, dibuat Berita Acara Pembukaan Kotak Suara dan Pengambilan Dokumen yang
ditandangani oleh KIP Kota Banda Aceh dan Panwaslu Kota Banda Aceh, dengan mengundang saksi
peserta pemilu dan pengamanan dari pihak Kepolisian.
Pada hari rabu, 13 Agustus 2014 KIP Kota Banda Aceh melanjutkan pembukaan kotak suara
pasca Ketetapan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 1/PHPU-PRES/XII/2014 tanggal 8
Agustus 2014, dan mempedomani Surat KPU Nomor: 1468/KPU/VIII/2014 tanggal 11 Agustus
2014, Perihal Penyampaian Data DPT, DPTb, DPK dan DPKTb. Pembukaan Kotak Suara tersebut
turut disaksikan oleh Panwaslu Kota Banda Aceh, Kepolisian Resort Kota Banda Aceh dan masing-
masing Saksi Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor urut 1 (satu) Prabowo-Hatta dan
nomor urut 2 (dua) Jokowi-JK tingkat Kota Banda Aceh.
2.2. Asistensi Penyelesaian PHPU PPWP Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh
Dalam rangka advokasi penyelesaian perselisihan hasil Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2014, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kota Banda Aceh melalui
Keputusan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kota Banda Aceh Nomor: 60 Tahun 2014 Tentang
Kelompok Kerja Asistensi Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil
Presiden Tahun 2014 Pada Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh. Kelompok Kerja
Asistensi Penyelesaiaan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun
2014 pada Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh, bertugas:
a. Melakukan koordinasi dengan KIP Aceh untuk persiapan PHPU Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2014;
b. Menyusun kronologis singkat permasalahan dan menyiapkan dokumen bukti pendukung;
c. Menyusun jawaban termohon, daftar bukti, alat bukti termohon;
d. Melakukan konsultasi dan pertemuan/koordinasi dengan KIP Aceh/KPU dalam penyusunan
jawaban termohon, daftar bukti, alat bukti termohon;
e. Menghadirkan saksi dan menyusun daftar saksi berdasarkan objek gugatan bila diperlukan;
f. Mendampingi dan membantu kuasa hukum KPU dalam penyerahan daftar alat bukti ke
Panitera MK;
Kelompok Kerja Asistensi Penyelesaiaan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden Tahun 2014 pada Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh, terdiri dari
Ketua KIP Kota Banda Aceh sebagai Pengarah, 1 (satu) orang Anggota Komisioner KIP Kota Banda
Aceh sebagai Penanggung Jawab, Sekretaris KIP Kota Banda Aceh sebagai Ketua Pokja, Kasubbag
Hukum sebagai Sekretaris dan Anggota sebanyak 12 (dua belas) orang Staf KIP Kota Banda Aceh.
3. Pemetaan Permasalahan Sengketa PHPU PPWP Tahun 2 0 1 4 dan Jawaban Termohon
KIP Kota Banda Aceh melalui kelompok kerja asistensi penyelesaian PHPU PPWP Tahun
2014 melakukan pemetaan permasalahan sengketa PHPU PPWP Tahun 2014 di Kota Banda Aceh
yang turut diajukan gugatan sengketa PHPU oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
Nomor Urut 1 Prabowo-Hatta Rajasa berdasarkan objek sengketa pada 117 TPS dalam materi
gugatan pemohon, hasil pemetaan sebagai berikut:
a. Jumlah seluruh pengguna hak pilih di Kota Banda Aceh tidak sama dengan jumlah surat
suara yang digunakan (36 TPS)
b. Surat suara yang digunakan di TPS Kota Banda Aceh tidak sama dengan jumlah surat suara
sah dan tidak sah (10 TPS)
c. Adanya pengguna hak pilih dalam daftar pemilih tambahan (DPTb)/pemilih dari TPS lain
di Kota Banda Aceh lebih besar dari data pemilih terdaftar dalam DPTb Kota Banda Aceh
(26 TPS);
d. Pengguna hak pilih dalam daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb)/pengguna KTP atau
identitas lain atau paspor lebih besar dari pemilih khusus tambahan/pengguna KTP atau
identitas lain atau paspor (48 TPS);
Dari pemetaan permasalahan di atas, kesimpulan sementara KIP Kota Banda Aceh bahwa
petitum Pemohon dalam permohonannya adalah tidak benar dan terlalu mengada-ada, karena
kasalahan penghitungan dan pemungutan suara di tingkat TPS telah diperbaiki pada rekapitulasi
penghitungan suara di tingkat PPS, PPK, dan tingkat KIP Kota Banda Aceh. Jawaban KIP Kota Banda
Aceh yang disampaikan kepada KPU melalui Kuasa Hukum KPU, sebagai berikut:
1. Bahwa terhadap dalil Pemohon, Termohon pada pokoknya menyatakan bahwa
permohonan Pemohon terhadap hasil pemungutan dan penghitungan suara di Kota Banda
Aceh tidak memenuhi syarat sebagaimana dinyatakan dengan Pasal 3 Peraturan
Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Beracara Dalam PHPU PWP
Tahun 2014, karena tidak mempengaruhi penentuan terpilihnya pasangan calon Presiden
dan Wakil Presiden.
2. Bahwa permohonan Pemohon mempermasalahkan 4 (empat) point yaitu :
a. Jumlah seluruh pengguna hak pilih di Kota Banda Aceh tidak sama dengan jumlah surat
suara yang digunakan (36 TPS);
b. Surat suara yang digunakan di TPS Kota Banda Aceh tidak sama dengan jumlah surat
suara sah dan tidak sah (10 TPS);
c. Adanya pengguna hak pilih dalam daftar pemilih tambahan (DPTb)/pemilih dari TPS
lain di Kota Banda Aceh lebih besar dari data pemilih terdaftar dalam DPTb Kota Banda
Aceh (26 TPS);
d. Pengguna hak pilih dalam daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb)/pengguna KTP
atau identitas lain atau paspor lebih besar dari pemilih khusus tambahan/pengguna
KTP atau identitas lain atau paspor (48 TPS);
3. Bahwa terhadap point huruf (a) dapat d ijelaskan sebagai dari 36 TPS yang
dipermasalahkan, 25 TPS data Pemohon tidak sesuai dengan Form C1 PPWP (bukti T1 s/d
T25). Data yang tercantum dalam Form C1 pengguna hak pilih sama dengan jumlah surat
suara yang digunakan (tabel dibawah ini), oleh karena itu permohonan pemohon tidak
benar dan mengada-ada.
Kecamatan Gampong TPSPengguna Hak
PilihSurat Suara
Yang DigunakanSurat Suara Sah Surat Suara
T idak Sah Alatbukti
NoAlat
buktiVersiPemohon
VersiC1
Termohon
VersiPemohon
VersiC1
Termohon
VersiPemohon
VersiC1
Termohon
VersiPemohon
VersiC1
Termohon
Baiturrahm an
Ateuk Jawo 3 436 2 34 2 34 2 3 4 225 225 9 9 Form C1 1
Peuniti
1 186 186 186 186 168 177 9 9 Form C1 2
2 193 193 193 193 185 189 4 4 Form C1 3
3 127 127 127 127 125 126 1 1 Form C1 4
5 124 124 124 1 24 130 116 8 8 Form C1 5
7 9 189 189 189 183 183 6 6 Form C1 6
11 255 255 255 255 255 249 6 6 Form C1 7
AteukPahlawan
2 118 118 108 118 115 115 3 3Form C1
8
KampongBaru
1 221 262 262 262 261 261 1 1Form C1
9
Kuta Alam
BandarBaru
2 209 209 209 209 2 0 4 2 0 4 0 5Form C1
10
Keuramat 4 191 181 181 181 180 180 1 1 Form C1 11
Beurawe2 143 193 193 193 193 193 0 0 Form C1 12
4 42 4 4 4 4 44 43 43 1 1 Form C1 13
5 205 185 185 185 1 84 1 84 1 1 Form C1 14
MeuraxaPungeUjong
2 266 256 256 256 253 253 3 3 Form C1 15
Syiah Kuala Lamgugob 4 127 137 137 137 1 34 1 34 3 3 Form C1 16
Pineung 3 0 440 440 4 4 0 433 433 7 7 Form C1 17
Banda Raya Lhong Cut 4 223 212 211 212 207 207 4 5 Form C1 18
Jaya Baru
Lam tem enBarat
2 262 262 262 262 250 256 6 6Form C1
19
Emperom 3 2 263 263 263 258 258 5 5 Form C1 20
4 235 228 228 228 223 223 5 5 Form C1 21
Lam tem enTim ur
2 0 266 266 266 262 262 4 4Form C1
22
Ulee KarengPangoRaya
2 20 200 200 200 196 196 4 4Form C1
23
Ceurih 5 313 173 173 173 170 170 3 3 Form C1 24
LamGlumpang
6 201 191 191 191 189 189 2 2 Form C1 25
Dari 36 TPS yang dipermasalahkan, terdapat 11 TPS dimana petugas KPPS keliru dalam
mencantumkan angka pada kolom yang salah. Kekeliruan mencantumkan angka tersebut sudah
diperbaiki pada rekapitulasi di tingkat PPS, dan angka yang benar sudah dicantumkan dalam
Formulir D1 pada masing-masing gampong.
K ecam atan Gam pong TPSPengguna Hak
PilihSu rat Su ara
Yang D igunakanS u rat Su ara Sah S u rat Suara
T idak Sah A latbukti
NoAlat
buktiVersiPem o
hon
VersiC1
Termohon
VersiPem o
hon
VersiC1
Termohon
VersiPem ohon
VersiC1
Termohon
VersiPem ohon
VersiC1
Termohon
Baiturrahm an
Seutui 5 3 94 190 181 181 179 179 2 2Form C1 Form D1
26 dan 74
Kuta Alam
Kuta Alam 6 147 137 137 137 137 137 0 248Form C1 Form D1
27 dan75
Laksana 1 353 358 345 345 342 342 3 3Form C1 Form D1
28 dan76
Lueng Bata Panteriek 2 116 116 116 113 107 107 6 6 Form C1 Form D1
29 dan 77
Baiturrahm an
Seutui 1 327 327 315 315 307 307 8 8Form C1 Form D1
30 dan 74
Kuta Alam
BandarBaru
5 237 237 2 14 2 1 4 210 210 4 4Form C1 Form D1
31 dan 78
7 338 338 336 336 336 336 2 2Form C1 Form D1
32 dan 78
Mulia 5 238 238 232 232 229 229 3 3Form C1 Form D1
33 dan79
Syiah Kuala Lamgugob 6 229 229 205 205 203 203 2 2Form C1 Form D1
3 4 dan 80
Kuta Raja Merduati 2 144 144 137 137 135 135 2 2Form C1 Form D1
35 dan 81
Banda RayaLhongRaya
1 338 338 219 219 209 209 10 10Form C1 Form D1
36 dan 82
4. Bahwa terhadap point huruf (b) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Dari 10 TPS yang dipermasalahkan, 9 TPS data Pemohon tidak sesuai dengan Form C1
PPWP. Data yang tercantum dalam Form C1 surat suara yang digunakan sama dengan
jumlah surat suara sah dan tidak sah, oleh karena itu permohonan pemohon tidak benar
dan mengada-ada, tabel di bawah ini:
K e c a m a ta n
G am p o n g TPSP e n g g u n a H ak
P ilihS u ra t S u a ra Y an g
D ig u n ak anS u ra t S u a ra S ah S u ra t S u a ra T id a k
Sah A la tb u k ti
No A lat b u k ti
V ersiP e m o h
o n
V ersiC1
T e rm oh o n
V ersiP e m o h
o n
V ersiC1
T e rm oh o n
V ersiP e m o h
o n
V ersiC1
T e rm oh o n
V ersiP e m o h
o n
V ersiC1
T e rm oh o n
B aitu rrah m anPeu niti
1 1 8 6 1 8 6 1 6 8 1 7 7 9 9 1 1 8 6Form
C12
2 1 9 3 1 9 3 1 8 5 1 8 9 4 4 2 1 9 3Form
C13
3 1 2 7 1 2 7 1 2 5 1 2 6 1 1 3 1 2 7Form
C14
5 1 2 4 1 2 4 1 3 0 1 1 6 8 8 5 1 2 4Form
C15
11 2 5 5 2 5 5 2 5 5 2 4 9 6 6 11 2 5 5Form
C17
A teukPahlaw an
2 1 0 8 1 1 8 1 1 5 1 1 5 3 2 3 3Form
C18
Kuta Alam B an d ar B aru 2 2 0 9 2 0 9 2 0 4 2 0 4 0 2 0 5Form
C110
Lueng Bata P an teriek 2 1 1 6 1 1 3 1 0 7 1 0 7 6 2 6 6Form
C129
Jaya B aruL am tem enB a ra t
2 2 6 2 2 6 2 2 5 0 2 5 6 6 6 6 6Form
C1 19
b. Dari 10 TPS yang dipermasalahkan, terdapat 1 TPS yaitu TPS 7 Gampong Bandar Baru
Kecamatan Kuta Alam dimana ada kesalahan pemahaman petugas KPPS yang
menganggap jumlah suara sah sama dengan surat suara yang dgunakan sehingga pada
berita acara penulisan angka yang dicantuman pada kolom surat suara yang digunakan
disesuaikan dengan jumlah suara sah.
5. Bahwa terhadap point huruf (c) sebagai berikut:
a. Dari 26 TPS yang dipermasalahkan, terdapat 4 TPS yang data pemohon tidak sesuai
dengan Form C1 PPWP, data yang tercantum dalam Form C1 PWP pengguna hak pilih
dalam DPTb sama dengan data pemilih yang terdaftar dalam DPTb, oleh karena data
Pemohon tidak benar dan mengada-ada, seperti tabel di bawah ini:
K ecam atan
Gampong TPS
Pem ilih DPTb terd aftar
Pem ilih Dengan K ategori DPTb Alat
buktiNo
AlatbuktiVersi
Pem ohon
VersiC1
Term ohon
VersiPem ohon
VersiC1
Term ohon
LuengBata
Lueng Bata 1 0 1 1 1Form
C137
JayaBaru
GeuceuMeunara
4 0 6 6 6Form
C138
5 0 2 2 2Form
C139
MeuraxaLampasehAceh
3 1 0 157 0Form
C140
b. Dari 26 TPS yang dipermasalahkan, 22 TPS ada kesilapan dari petugas KPPS yang tidak
mencantumkan jumlah pemilih terdaftar dalam DPTb kedalam Form C1 PWP walaupun
pemilih tersebut ada menggunakan hak pilihnya dan dicatat dalam Form DPTb.
Terhadap kesilapan tersebut, telah dilakukan koreksi di rekapitulasi tingkat PPS dan
angka yang benar telah dicantumkan dalam D1 masing-masing Gampong. (bukti T41 s/d
T53 dan bukti D1 masing-masing gampong)
Kecamatan
Gampong TPSPemilih DPTb
terdaftarPemilih Dengan Kategori DPTb Alat bukti
NoAlat bukti
VersiPemohon
Versi C1 Termoho
n
VersiPemohon
Versi C1 Termoho
n
Baiturrahman Sukaramai 1 0 0 29 29 Form C7 Form D1 41 dan 83
2 0 0 7 7 Form D1 83
Peuniti 10 0 0 3 3 Form D1 84
Kuta Alam Lambaro Skep 1 1 1 2 2 Form D1 85
Bandar Baru 4 0 0 2 2 Form C7 Form D1 42 dan 78
5 2 2 4 4 Form C7 Form D1 43 dan 78
Kuta Alam 1 0 0 1 1 Form C7 Form D1 44 dan 75
Syiah KualaAlue Naga 1 0 0 2 2 Form C7 Form D1 45 dan 86
Jeulingke 6 0 0 1 1 Form D1 87
KopelmaDarusalam
1 0 0 1 1 Form D1 88
8 0 0 3 3 Form C7 Form D1 46 dan 88
Rukoh 1 3 0 5 5 Form D1 89
Lueng Bata Lamdom 1 0 0 2 2 Form D1 90
2 0 0 2 2 Form C7 Form D1 47 dan 90
Cot Mesjid 6 0 0 1 1 Form C7 Form D1 48 dan 91
Kuta Raja Merduati 5 0 0 1 1 Form C7 Form D1 49 dan 92
Banda RayaLamlagang 5 0 0 4 4 Form C7 Form D1 50 dan 93
6 0 0 6 6 Form C7 Form D1 51 dan 93
GeuceuKomplek
2 0 0 3 3 Form D1 94
Lhong Cut 3 0 0 8 8 Form D1 95
Lhong Raya 2 0 0 4 4 Form C7 Form D1 52 dan 96
Jaya Baru
Emperom 2 0 0 5 5 Form C7 Form D1 53 dan 97
GeuceuKomplek
2 0 0 3 3 Form D1 94
Lhong Cut 3 0 0 8 8 Form D1 95
Lhong Raya 2 0 0 4 4 Form C7 Form D1 52 dan 96
Emperom 2 0 0 5 5 Form C7 Form D1 53 Dan 97
GeuceuKomplek
2 0 0 3 3 Form D1 94
Lhong Cut 3 0 0 8 8 Form D1 95
Lhong Raya 2 0 0 4 4 Form C7 Form D152 dan 96
6. Bahwa terhadap point huruf (d) sebagai berikut:
a. Dari 48 TPS yang dipermasalahkan, dimana 10 TPS data pemohon tidak sesuai dengan
Form C1 PPWP, Form C7 PPWP, dan D1 PPWP, data yang tercantum dalam Form C1
PPWP pengguna hak pilih dalam DPKTb sama dengan data pemilih yang terdaftar
dalam DPKTb (tabel dibawah ini), oleh karena data Pemohon tidak benar dan
mengada-ada.
K ecam atanGam pong TPS
Pem ilih DPTb te rd aftar
Pem ilih Dengan K ategori DPTb A lat
bukti
NoAlatbukti
VersiPem oh
on
Versi C1 Term oho
n
VersiPem oho
n
Versi C1 Term oho
n
Kuta Alam Beurawe
7 0 53 53 53
FormC7
FormD1
54 dan 98
8 0 51 51 51Form
D198
9 0 30 30 30Form
D198
Syiah KualaTibang 1 0 15 15 15
FormD1
99
Rukoh 2 0 0 1 0Form
D189
Lueng Bata Cot Mesjid 1 0 1 1 1Form
D191
Jaya Baru GeucueMeunara
4 0 33 33 33Form
D1100
5 0 33 33 33Form
D1100
6 0 83 83 83Form
D1100
Ulee Kareng Lamteh 2 5 7 7 7
FormC7
FormD1
57 dan 101
b. Dari 48 TPS yang dipermasalahkan, 38 TPS ada kesilapan dari petugas KPPS yang tidak
mencantumkan jumlah pemilih terdaftar dalam DPKTb kedalam Form C1 PWP
walaupun pemilih tersebut ada menggunakan hak pilihnya dan dicatat dalam Form
PKTb. Terhadap kesilapan tersebut, telah dilakukan koreksi di rekapitulasi tingkat PPS
dan angka yang benar telah dicantumkan dalam D1 masing-masing Gampong. Bukti
Form C7 PPWP dan bukti Form D1 PPWP masing-masing gampong.
K ecam atan
G a m p o n g T PSP em ilih D P T b t e rd a fta r
P em ilih D e n g a n K atego ri D P T b
A la t b u k ti
N o A la t bu k ti
P em o h o nV e rs i C1
T erm o h o n P em o h o nV e rs i C1
T erm o h o n
B aiturrahm an
Sukaramai
2 0 0 9 9 Form C7 Form D1 42 dan 83
4 0 0 23 23 Form C7 Form D1 58 dan 83
6 0 0 17 17 Form D1 83
Ateuk Pahlawan
1 0 0 5 5 Form C7 Form D1 59 dan 102
2 0 0 23 23 Form D1 102
Kuta Alam
Lam baro Skep 1 0 0 9 9 Form D1 85
B andar Baru
4 0 0 5 5 Form D1 45 dan 78
5 6 6 19 19 Form D1 46 dan 78
7 0 0 32 32 Form C7 Form D1 60 dan 78
8 0 0 25 25 Form C7 Form D1 61
Kuta Alam 1 0 0 6 6 Form C7 Form D1 47 dan 75
Laksana 2 0 0 10 10 Form C7 Form D1 62 dan 76
3 0 0 5 5 Form C7 Form D1 63 dan 76
Syiah Kuala
Alue Naga 1 0 0 14 14 Form C7 Form D1 48 dan 86
Rukoh 1 0 0 3 3 Form D1 89
KopelmaDarusalam
1 0 0 26 26 Form D1 88
8 0 0 13 13 Form D1 51 dan 88
Ie M asen Kaye Adang
3 0 0 11 11 Form D1 103
Pineung 4 0 0 10 205 Form D1 Ppwp 1 0 4
Lueng Bata
Panteriek
1 0 0 7 7 Form D1 77
4 0 0 1 1 Form C7 Form D1 64 dan 77
Lamdom
1 0 0 4 4 Form D1 90
2 0 0 3 3 Form C7 Form D1 54 dan 90
Kuta Raja
Gampong Jawa
1 0 0 5 5 Form D1 105
2 0 0 7 7 Form D1 105
4 0 0 11 11 Form C7 Form D1 66 dan 105
Banda Raya
Mibo 3 0 0 14 14 Form C7 Form D1 67 dan 106
Lhong Raya 2 0 0 4 4 Form C7 Form D1 68 dan 96
Geuceu Iniem 1 0 0 5 5 Form C7 Form D1 69 dan 107
Jaya Baru
Em perom
2 0 0 4 4 Form C7 Form D1 62 dan 97
3 0 0 2 2 Form C7 Form D1 70 dan 97
Lamjam e2 38 38 40 40 Form D1 108
L am tem en Timu
3 0 0 2 2 Form C7 Form D1 71 dan 109
5 0 0 28 28 Form D1 Ppwp 109
7 0 0 17 17 Form C7 Form D1 72 dan 109
9 0 0 17 17 Form C7 Form D1 73 dan 109
4. Ketetapan/Putusan Mahkamah Konstitusi Sengketa PHPU PPWP Tahun 2 0 1 4 Pada KIP
Kota Banda Aceh
4.1. Ketetapan Nomor 1/PHPU-PRES/XII/2014
Ketetapan Mahkamah Konstitusi yang dikeluarkan pada hari Jumat 8 Agustus 2014
pada dasarnya menegaskan legalitas hukum terkait pembukaan kotak suara yang dilakukan oleh
KPU beserta jajarannya. Dalam ketetapan Mahkamah konstitusi ini menetapkan bahwa:
a) Dokumen yang diperoleh dari pembukaan kotak suara tersegel yang diajukan dalam
rangka pembuktian di persidangan Mahkamah Konstitusi oleh Termohon (KPU) sebelum
adanya ketetapan ini akan dipertimbangkan dalam putusan akhir;
b) Sejak keputusan ini dikeluarkan mengizinkan Termohon (KPU) untuk mengambil
dokumen dari kotak suara yang tersegel untuk dipergunakan sebagai alat bukti dalam
sidang Mahkamah Konstitusi dengan ketentuan bahwa pembukaan kotak suara harus
dilakukan dengan mengundang saksi dari kedua Pasangan Calon untuk menyaksikan,
mengundang Pengawas Pemilu (Bawaslu atau Panwas) sesuai tingkatan untuk
menyaksikan, membuat Berita Acara Pembukaan Kotak Suara dengan memuat
keterangan dokumen apa saja yang diambil, dan meminta pengamanan dari Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
4.2. Putusan Nomor 1/PHPU-PRES/XII/2014
Putusan Mahkamah Konstitusi dikeluarkan pada hari Kamis, 22 Agustus 2014. Mahkamah
berpendapat bahwa dalil Pemohon Pasangan Calon Prabowo- Hatta tidak berdasar dan tidak dapat
dibuktikan oleh kesaksian yang diajukan dalam persidangan, serta tidak disertai alat bukti lain
yang memadai. Pemohon tidak dapat menguraikan dengan jelas siapa pelaku dan siapa
penerimanya, kapan, dimana terjadinya, dan berapa jumlahnya. Selain itu, tidak dapat dipastikan
terjadinya politik uang tersebut akan mempengaruhi pilihan pemilih dan signifikan terhadap
perolehan suara. Mengenai dalil adanya pelanggaran yang bersifat tersturktur, sistematif dan
massif tidak terbukti menurut hokum, demikian pula mengenai dalil lainnya.
Menurut Mahkamah Konstitusi, dalil Pemohon tersebut juga tidak terbukti terjadi secara
terstruktur, sistematis, dan masif yang secara signifikan mempengaruhi perolehan suara Pemohon
sehingga melampaui perolehan suara pihak terkait, oleh karena itu, menurut Mahkamah Konstitus,
dalil Pemohon tidak beralasan menurut hukum. Dalam Eksepsi Mahkamah Konstitusi menolak
eksepsi Termohon dan Pihak Terkait dan dalam Pokok Permohonan Mahkamah Konstitusi
menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
C. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014
Kewajiban penyusunan laporan penyelenggaraan pemilu diatur dalam UU Nomor 15 Tahun
2011 Pasal 10 ayat (4) Huruf e: "menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan
penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi”. Dipertegas dalam Qanun Nomor 7
Tahun 2007 Pasal 32 Ayat (3) dan (5). Ayat (3) menyebutkan bahwa "KIP Kabupaten/Kota
menyampaikan laporan kinerja dan penyelenggaraan Pemilu secara periodik kepada KIP Aceh dan
DPRK". Pada Ayat (5) disebutkan "KIP Kabupaten/Kota menyampaikan laporan penyelenggaraan
seluruh tahapan Pemilu dan tugas lainnya kepada KPU, KIP Aceh dan DPRK, dan tembusannya
kepada Panwaslu Aceh dan Panwaslu Kabupaten/Kota. Amanat Undang-undang dan Qanun Aceh
tersebut di atas mendasari KIP Kota Banda Aceh untuk melaksanakan kegiatan penyusunan buku
laporan penyelenggaraan Pemilu yang mendeskripsikan keseluruhan proses tahapan Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD Tahun 2014 di Kota Banda Aceh yang selanjutkan akan disampaikan pada
kesempatan pertama kepada KPU, KIP Aceh, DPRK Banda Aceh, ditembuskan kepada Bawaslu Aceh
dan Panwaslu Kota Banda Aceh, serta pihak-pihak lainnya yang dianggap berkepentingan terhadap
laporan ini.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan ini, KIP Kota Banda Aceh membentuk kelompok
kerja (Pokja) penyusunan laporan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014. Dalam pelaksanaannya
merujuk kepada Surat KPU Nomor: 1216/KPU/V/2014 tanggal 28 Mei 2014 Perihal Permintaan
Laporan setiap Tahapan Penyelenggaraan Pemilu 2014. Anggota Pokja bertugas mengumpulkan
data, dokumen arsip kegiatan, hasil dari setiap tahapan pemilu Tahun 2014 yang meliputi Pemilu
Anggota DPR, DPD, DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Bahan data, arsip kegiatan dan
hasil dari setiap tahapan tersebut kemudian diklasifikasi sesuai tahapan kegiatan. Penyusunan
buku laporan ini mempedomani sistematika laporan kegiatan tahapan penyelenggaraan Pemilihan
Umum sebagaimana Surat KPU Nomor: 1216/KPU/V/2014.
D. Pembubaran Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Tahun 2 0 1 4
Dalam rangka kegiatan pembubaran badan adhoc penyelenggara pemilu Tahun 2014 di
Kota Banda Aceh, KIP Kota Banda Aceh telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Pembubaran
Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu Tahun 2014 di Kota Banda Aceh. Dalam pelaksanaannya
merujuk kepada UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilu dan Peraturan KPU
Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Perubahan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Tata Kerja
PPK, PPS dan KPPS.
Dalam Surat KPU Nomor: 1514/KPU/IX/2014 tanggal 5 September 2014 menjelaskan
bahwa KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat melaksanakan kegiatan pembubaran PPK dan PPS dengan
melakukan revisi anggaran dari sisa anggaran Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD dan sisa anggaran
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran pertama dan atau dari kegiatan 3364.018 dari sisa
regrouping TPS Pilpres putaran pertama serta anggaran yang tidak dilaksanakan pemotongan
dalam APBN-P 2014. Pelaksanaannya di masing-masing KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan asas efektif dan efesien.
KIP Kota Banda Aceh m elaksanakan kegiatan pem bubaran badan adhoc
penyelenggara pemilu Tahun 2014 pada tanggal 6 November 2014 di Gedung Pertemuan AMEL
Kota Banda Aceh yang dihadiri oleh seluruh Anggota PPK dan PPS Se-Kota Banda Aceh. Dalam
kegiatan ini diagendakan penyerahan sertifikat penghargaan kepada badan adhoc penyelenggara
Walikota Banda Aceh , Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal. menyampaikan sambutan dan apreseasinya kepada
kinerja KIP Kota Banda Aceh dan jajarannya dalam penyelenggara
Pemilu Tahun 2 0 1 4 di Kota BandaAceh
Ketua KIP Kota Banda Aceh , Munawar Syah, MA. menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu penyelenggaraan pemilu di Kota Banda Aceh
Pemilu dan anggota relawan demokrasi (Relasi). Kegiatan yang turut mengundang unsur Muspida
dan Muspika ini juga diserahkan plakat penghargaan dan ucapan terimakasih dari KIP Kota Banda
Aceh atas dukungan para pihak dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014 di Kota
Banda Aceh, yaitu: Pemerintah Kota Banda Aceh, DPRK Banda Aceh, Polresta Banda Aceh, Kodim
0101 BS, Pengadilan Negeri Banda Aceh, Kejaksaan Negeri Banda Aceh, Mahkamah Syar'iyyah Kota
Banda Aceh, Majelis Permusyawaratan Ulama Kota Banda Aceh, Camat Se-Kota Banda Aceh,
Kepolisian Sektor Se-Kota Banda Aceh, dan Danramil/Dan Pos Se-Kota Banda Aceh.
KIP Kota Banda Aceh juga memberikan piagam penghargaan kepada Almarhum Ir. H.
Mawardy Nurdin, M.Eng., Sc (Walikota Banda Aceh Periode 2006-2012 dan 2012-2014) atas jasa
dan dedikasinya dalam mendukung KIP Kota Banda Aceh dalam penyelenggaraan Pemilihan
Umum yang berkualitas serta bermartabat di Kota Banda Aceh.
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan piagam
penghargaan kepada Almarhum Ir. H. Mawardy Nurdin, M.Eng., Sc (Walikota Banda Aceh Periode
2 0 0 6 -2 0 1 2 dan 2 0 1 2 -2 0 1 4 ) atas jasa dan dedikasinya dalam
mendukung KIP Kota Banda Aceh dalam penyelenggaraan Pemilu dan
Pemilukada di Kota Banda Aceh
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan penghargaan atas dukungan Pemerintah Kecamatan
dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 2 0 1 4 di Kota Banda Aceh
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan penghargaan atas dukungan Pemerintah dan unsur Muspida Kota Banda Aceh dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan penghargaan atas dukungan jajaran Danramil dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan penghargaan atas dukungan Jajaran Kapolsek dalam
penyelenggaraan Pemilu Tahun 20 1 4 di Kota Banda Aceh
KIP Kota Banda Aceh menyampaikan Serifikat Penghargaan kepada Ketua PPK SeKota Banda Aceh
282
BAB V PENUTUP
A. Permasalahan dan Penyelesaiannya
1. Penataan Organisasi
Dalam kegiatan penataan organisasi sebagaimana ketentuan dalam UU Nomor 15 Tahun
2011 Tentang Penyelenggara Pemilu dan PKPU 11 Tahun 2011 Tentang Perubahan PKPU 3 Tahun
2011 tentang Pembentukan dan Tata kerja PPK, PPS dan KPPS, terdapat beberapa permasalahan
dan hambatan yang dihadapi oleh KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Proses rekrutmen pembentukan PPS oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota didasari oleh usulan
Kepala Desa/Geusyik Gampong atau Badan Permusyawaratan Desa. Usulan Anggota PPS
dengan metode seperti ini menimbulkan permasalahan tersendiri bagi KIP Kota Banda
Aceh dalam menjalankan hierarki kelembagaan mewujudkan penyelenggara pemilu yang
berintegritas, terutama terkait dengan kapasitas dan loyalitas. Faktanya PPS lebih memiliki
loyalitas kepada Kepala Desa/Geusyik Gampong yang mengusulkan mereka menjadi
Anggota PPS.
2. Permasalahan dalam pengangkatan dan pemberhentian Anggota KPPS oleh PPS atas nama
Ketua KPU/KIP Kabupaten Kota yang berkedudukan di TPS. Metode seperti ini berdampak
pada hasil rekrutmen yang tidak selektif dan tidak bebas dari kepentingan, sehingga
faktanya KIP Kota Banda Aceh mendapatkan laporan dari masyarakat terhadap adanya
Anggota KPPS yang dibentuk oleh PPS tersebut ternyata kader, simpatisan dan pengurus
Partai Politik.
Menghadapi permasalahan di atas, langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan
oleh KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
a. Intensitas rapat/pertemuan koordinasi dengan badan adhoc penyelenggara Pemilu untuk
memperkuat posisi hierarki kelembagaan;
b. Penguatan hierarki kelembagaan penyelenggara Pemilu dengan melaksanakan pelatihan,
pembekalan, dan bimbingan teknis tahapan Pemilu kepada penyelenggara Pemilu;
c. Melibatkan badan adhoc penyelenggara pemilu sebagai peserta dalam setiap kegiatan
sosialisasi dan bimbingan teknis terkait Peraturan KPU tentang tahapan-tahapan pemilu;
d. Penandatangan pakta integritas kepada badan adhoc penyelenggara pemilu;
e. Melaksanakan apel akbar ikrar Pemilu berintegritas kepada seluruh badan adhoc
penyelenggara Pemilu di Kota Banda Aceh;
f. Berkoordinasi dengan Panwaslu terkait adanya temuan dan laporan masyarakat terhadap
dugaan pelanggaran administrasi, kode etik dan tindak pidana pemilu yang dilakukan oleh
personil badan adhoc penyelenggara Pemilu;
g. Bekerjasama dengan Pengawas Pemilu dan Kepolisian untuk memberikan sosialisasi
kepada badan adhoc penyelenggara Pemilu tentang kriteria pelanggaran administrasi,
kode etik dan pidana Pemilu serta ketentuan sanksi;
2. Perencanaan Program dan Anggaran Serta Realisasi Anggaran
Dalam kegiatan perencanaan program, anggaran dan realisasi anggaran, beberapa
hambatan yang dihadapi oleh KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Tidak tersedianya beberapa biaya tertentu yang sesuai dengan kondisi riil pada
pelaksanaan kegiatan dan tahapan Pemilu 2014 di Kota Banda Aceh.
2. Pembiayaan terhadap gaji dan tunjangan di lingkungan KPU Kota Banda Aceh setiap
tahunnya selalu dalam pagu minus/berkurang;
3. Terlambat dan tidak serentak penyampaian laporan pelaksanaan program, tahapan dan
kegiatan oleh badan penyelenggara adhoc sehingga menimbulkan persoalan bagi KIP Kota
Banda Aceh dalam melakukan realisasi amprahan anggaran karena belum dilengkapi
dokumen pertanggungjawaban anggaran.
Menghadapi permasalahan di atas, langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan oleh
KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dan konsultasi anggaran dengan KPU RI untuk melakukan revisi
anggaran terhadap pos pembiayaan kegiatan yang tidak tersedia;
b. Melakukan revisi pada pos anggaran kegiatan lain yang mengakibatkan pos kegiatan
tersebut berkurang;
c. Melaksanakan rapat kerja pengelolaan dan pertanggungjawaban kegiatan anggaran
dengan Sekretaris PPK dan PPS.
d. Pencairan anggaran, khususnya yang bersifat honorarium penyelenggara adhoc ditunda
sampai dengan selesainya SPJ pengelolaan anggaran kegiatan.
3. Pendaftaran Pemantau dan Pemantauan
Kegiatan pendaftaran pemantau dan pemantauan pemilu di Kota Banda Aceh bahwa tidak
semua Pemantau mentaati ketentuan dan kewajiban Pemantau, antara lain:
1. Pemantau tidak melaporkan keberadaan lembaganya yang sedang melakukan pemantauan
penyelenggaraan Pemilu di Kota Banda Aceh;
2. KIP Kota Banda Aceh tidak menerima laporan hasil pemantauan oleh pemantau Pemilu
yang melakukan pemantauan seluruh atau sebagian dari tahapan Pemilu.
Langkah-langkah solusi penyelesaian yang diambil KIP Kota Banda Aceh adalah dengan
tidak melayani pihak-pihak yang mengaku sebagai Pemantau Pemilu bila tidak dapat menunjukkan
akreditasi Pemantau yang dikeluarkan oleh KPU dan KIP Aceh. Meminta laporan pemantauan
pemilu dari Pemantau.
4. Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, hambatan yang dihadapi
oleh KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Dukungan anggaran kegiatan sosialisasi pemilu dan pendidikan pemilih di DIPA KPU/KIP
Kabupaten/Kota masih dirasa minim dibandingkan dengan target capaian partisipasi
pemilih, semestinya kegiatan sosialisasi pemilu mendapatkan intensitas dan porsi
anggaran yang lebih di Kabupaten/Kota.
2. Terlambatnya diterbitkan juknis pengadaan alat peraga sosialisasi pemilu dalam bentuk
baliho dan spanduk menjelang masa akhir anggaran Tahun 2013 sehingga menyulitkan
secara waktu bagi KIP Kota Banda Aceh untuk merealisasikan kegiatan tersebut.
3. Kurangnya kegiatan-kegiatan pelatihan dan penguatan kapasitas bagi Anggota KPU/KIP
dan staff sekretariat KPU/KIP Kabupaten dibidang kehumasan, pengelolaan media center,
sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dilaksanakan oleh KPU dan atau KIP Aceh.
4. Penganggaran biaya kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih dalam Pemilu 2014 lebih
berorientasi pada event kegiatan mobilisasi warga yang diukur secara kuantitas
keterlibatan warga, salah satunya seperti gerak jalan, kirab karnaval dan sebagainya.
Kegiatan yang berorientasi kepada perbaikan peningkatan kualitas kehidupan demokrasi
dan pendidikan pemilih kepada masyarakat dengan melibatkan stake holder pemilu di
Kabupaten/Kota tidak mendapat porsi perhatian dalam program dan anggaran di
Kabupaten/Kota, kecuali program Relasi.
Adapun langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan oleh KIP Kota Banda Aceh
sebagai berikut:
1. Berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Panitia Anggaran DPRK Banda
Aceh untuk mendukung kegiatan kepemiluan di Kota Banda Aceh, khususnya dukungan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, seperti kegiatan
sosialisasi dalam bentuk pertemuan tatap muka dengan perwakilan kelompok masyarakat,
stake holder pemilu, penerbitan bulletin, dan buku panduan pemilih serta tambahan
dukungan anggaran untuk kegiatan Relawan Demokrasi.
2. Berinisiatif melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas, seperti pelatihan kehumasan dan
pengelolaan media center kepada staff sekretariat KIP Kota Banda Aceh bekerjasama
dengan para jurnalis media.
3. Bekerjasama dengan konsultan media PT. Aksara Sketsa Komunika dalam pembuatan buku
panduan pemilih, penerbitan bulletin dan pembuatan buku potret Pemilu di Kota Banda
Aceh yang didukung penganggaran dari dana hibah.
4 . Bekerjasama dengan Aceh Master Web mendesain ulang tampilan website KIP Kota Banda
aceh yang lebih menarik mengahadapi Pemilu 2014.
5. Merekrut dan melakukan kontrak kerja tenaga outsourcing dari unsur media dan jurnalis
yang memberikan dukungan operasional kerja kepada staf sekretariat KIP Kota Banda Aceh
dalam pengelolaan media center dan website, sekaligus menjadi corong dan akses
pemberitaan-pemberitaan kegiatan kepemiluan di Kota Banda Aceh ke media dan ruang
publik.
5. Pengelolaan Data dan Informasi
Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi, hambatan yang dihadapi oleh
KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Tidak adanya pengintegrasian data dan infomasi.
2. Tidak ada tenaga ahli teknologi informatika dan jaringan.
Menghadapi permasalahan ini, langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan
adalah:
1. Mengoptimalkan server yang sudah ada, jaringan server dibuat terhubung dengan semua
bagian dan di maintaince melalui layanan purna jual pemasangan internet.
2. Melaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan media center kepada staf KIP Kota Banda
Aceh
6. Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
Dalam kegiatan tahapan pemutakhiran data dan pendaftaran pemilih, sejumlah
permasalahan dihadapi oleh KIP Kota Banda Aceh, antara lain:
1. Bahan DPS/DP4 yang tidak valid, banyak nama dan alamat yang tidak dikenal, pemilih yang
sudah meninggal beberapa tahun masih banyak yang muncul sehingga menyulitkan
Pantarlih untuk melakukan validasi.
2. Dalam bahan DP4/ DPS terdapat data nama ganda dan pemilih belum cukup umur, status
TNI/POLRI juga masuk dalam daftar.
3. Perpindahan penduduk sangat tinggi karena faktor perkawinan, pindah tugas dan tugas
belajar, namun tidak disertai administrasi surat kepindahannya, sehingga tentunya
menimbulkan data ganda.
4. Dalam daftar Bahan DP4/ DPS pemilih dengan data yang tidak berurutan alamatnya (baik
itu lorong rumah, nomor rumah, dusun dan RT/RW, sehingga berpencar dan tentunya
menyulitkan Pantarlih melakukan validasi.
5. Penduduk yang tidak memiliki KTP/KK tentunya tidak terdaftar dalam bahan DP4/DPS dan
tidak adanya aturan dari KPU yang jelas mengenai permasalahan tersebut sehingga
menyulitkan penyelenggara tingkat bawah untuk bisa mengakomodir hak pilih pemilih
tersebut.
6. Terkait data ganda K1 yang memiliki kesamaan pada Nama, NIK, dan Tempat Tanggal Lahir
dan NIK invalid diketahui secara faktual disebabkan oleh masih banyak penduduk yang
belum/tidak memiliki identitas kependudukan, seperti penduduk yang tinggal di lahan
illegal/konflik, pemilih pemula (mahasiswa/pelajar) yang belum memiliki KTP, dan
pemilih yang tinggal di rumah shelter pengungsian, masih banyak yang menggunakan KTP
lama (bukan e-KTP) yang memiliki NIK berdigit kurang dari 16 angka, dan adanya adanya
kelemahan pada sistem excel.
Terhadap permasalahan yang dihadapi pada tahapan ini, khususnya pemilih data ganda K1
dan NIK invalid, KIP Kota Banda Aceh telah menyampaikan bahwa pembersihan data ganda akan
lebih valid jika dilakukan oleh KIP/KPU Kabupaten/Kota sendiri dengan mencermati dan
mengakuratkan. data pemilih. Terkait dengan NIK invalid, operator Sidalih KIP Kota Banda Aceh
menerima kiriman 2 (dua) file dari KPU, yakni: file pertama adalah data NIK invalid yang ada di
dalam DPT dan sudah ditemukan padanannya di DP4. NIK yang sudah ditemukan tersebut sudah
diperbaiki secara langsung oleh KPU melalui aplikasi Sidalih. File kedua adalah data NIK invalid
yang tidak/belum ditemukan padanannya di DP4. KIP Kota Banda Aceh kembali mencermati dan
berusaha memperbaiki NIK invalid tersebut dari dokumen yang dimiliki (DP4, Model A.0 dan
Model A.A KPU) bekerjasama dengan Disdukcapil Kota Banda Aceh melakukan penyisiran kembali
data-data NIK invalid di Kota Banda Aceh untuk kemudian dipisahkan datanya.
1. Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi
Dalam kegiatan penataan daerah pemilihan dan alokasi kursi DPRK Banda Aceh, hambatan
yang yang dihadapi oleh oleh KIP Kota Banda Aceh bahwa Parpol sudah merumuskan susunan
bakal calon legislatif berdasarkan dapil pemilu terakhir, bakal caleg pun sudah bekerja
mengsosialisasikan diri sesuai dengan dapil yang dipercayakan Parpol dan atau dipilih. Parpol sulit
untuk dapat menerima perubahan susunan dapil, sehingga usulan alternatif penataan dapil oleh
KIP Kota Banda Aceh yang merujuk kepada prinsip-prinsip penataan dapil sebagaimana PKPU 5
Tahun 2013 tidak terlalu mendapat respon positif dari Parpol dalam konsultasi publik. Menghadapi
hal ini, KIP Kota Banda Aceh mendesign 3 (tiga) model usulan alternatif penataan dapil DPRK
Banda Aceh Pemilu Tahun 2014 dan menyampaikan penjelasan kepada pimpinan Parpol dengan
argumentasi yang dapat diterima dan memenuhi prinsip-prinsip penataan dapil.
2. Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu
Dalam kegiatan pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, hambatan yang yang dihadapi
oleh oleh KIP Kota Banda Aceh, sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan jumlah KTA Parpol yang diterima KIP Kota Banda Aceh dari pengurus
Parpol tingkat Kota Banda Aceh dengan KTA yang diterima oleh KPU melalui SIPOL,
sehingga menyebabkan beda pendapat dengan pengurus Parpol di tingkat Kota Banda
Aceh.
2. Perintah DKPP melakukan kegiatan verifikasi terhadap Parpol yang sudah dinyatakan KPU
tidak lulus administrasi menyebabkan menambah beban kerja penyelenggara.
Menghadapi permasalahan di atas, langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan
oleh KIP Kota Banda Aceh:
1. Sosialisasi kepada Parpol calon peserta pemilu Tahun 2014 tentang PKPU 14 Tahun 2012
Tentang Perubahan Kedua Atas PKPU 8 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran, Verifikasi dan
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota, dan Keputusan KIP Aceh Nomor 1 Tahun 2012 Tentang
Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Lokal Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota.
2. Mengintensifkan iklan radio terkait persyaratan dan jadual pencalonan anggota DPRK
Banda Aceh.
3. Pencalonan Anggota DPRK Banda Aceh dan Verifikasi Dukungan Calon Anggota DPD
di Kota Banda Aceh.
Dalam kegiatan tahapan pencalonan anggota DPRK dan verifikasi dukungan calon anggota
DPD, KIP Kota Banda Aceh menghadapi kendala dan hambatan, sebagai berikut:
1. Adanya perubahan kepengurusan Parpol pada saat pencalonan anggota DPRK yang
menyebabkan KIP Kota Banda Aceh melakukan verifikasi ulang keabsahan kepengurusan
Parpol.
2. Verifikasi dukungan calon Anggota DPD dengan langsung menemui pemilik KTP tidak
efisien dan efektif secara waktu, personil dan pembiayaan.
3. Parpol melakukan pendaftaran calon di masa-masa akhir pendaftaran yang menyebabkan
beban dan sempitnya waktu kerja tim verifikasi untuk memeriksa kelengkapan berkas
persyaratan pencalonan anggota DPRK yang diajukan Parpol.
Menghadapi permasalahan di atas, langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan
oleh KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. Memastikan keabsahan kepengurusan Parpol yang baru sesuai dengan ketentuan AD-ART
Parpol.
2. Melakukan verifikasi berkas administrasi syarat pendaftaran calon anggota DPRK yang
diajukan Parpol secara langsung pada saat pendaftaran.
3. Sosialisasi kepada Pimpinan parpol terkait tahapan pencalonan dan mengintensifkan iklan
radio terkait persyaratan dan jadual pencalonan anggota DPRK Banda Aceh.
4. Mengintensifkan sosialisasi kepada pimpinan Parpol tentang mekanisme pencalonan
sebagaimana diatur PKPU 13 Tahun 2003 Perubahan Atas PKPU 7 Tahun 2013 Tentang
Pencalonan Anggota DPR, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Pemilu Tahun 2014.
9. Logistik
Dalam kegiatan pengelolaan logistik Pemilu Tahun 2014, KIP Kota Banda Aceh menghadapi
kendala dan hambatan, sebagai berikut:
1. Juknis pelaksanaan yang kerap kali terjadinya perubahan yang tentunya terdapat
perbedaan dengan juknis sebelumnya, padahal kegiatan sedang dan telah dilaksanakan,
seperti: juknis tentang pencetakan Formulir Model D dan DA Plano yang ditetapkan
pelaksanaannya oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota. Juknis ini baru diterima oleh KIP Kota
Banda Aceh pada 8 (delapan) hari sebelum hari H Pemilu Legislatif, akibatnya menyulitkan
KIP Kota Banda Aceh untuk mencari dan memastikan perusahaan percetakan yang dapat
untuk mencetak formulir-formulir ukuran plano dalam waktu singkat dengan jumlah yang
banyak. Begitu juga dengan juknis pembuatan buku Panduan Pemungutan dan
Penghitungan suara kepada KPPS.
2. Biaya pelipatan surat suara pada Pemilu Legislatif 2014 lebih sedikit nominalnya dengan
pembiayaan APBK untuk kegiatan serupa pada Pemilukada Tahun 2012 yang
menyebabkan KIP Kota Banda Aceh terkendala dalam rekrutmen pekerja harian untuk
pelipatan surat suara.
3. Terlambatnya tiba perlengkapan logistik yang menjadi kewenangan pengadaan di KIP
Propinsi yang menyebabkan terdesaknya waktu dan tenaga.
4. Banyaknya item barang logistik dalam Pemilu yang membutuhkan lokasi penyimpanan/
gudang pendukung, ditambah lagi masih adanya sisa perlengkapan logistik Pemilukada
2012 yang belum dilakukan penghapusan.
Adapun langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan oleh KIP Kota Banda Aceh
sebagai berikut:
a. Tetap melaksanakan kegiatan pengadaan logistik dan buku panduan sesuai dengan
ketentuan juknis yang sudah ada, sebelum adanya perubahan juknis terbaru dengan
menyesuaikan kondisi riil kebutuhan logistik;
b. Menyesuaikan atau mengulang kembali beberapa kegiatan, seperti: juknis penggandaan
buku panduan pemungutan suara Pileg bagi KPPS yang terlambat keluar menjelang 1 (satu)
minggu hari pemungutan suara.
c. Berinisiatif menyusun Buku Panduan PPK, PPS dan KPPS versi KIP Kota Banda Aceh
sebelum juknis dan dummy buku dari KPU keluar.
d. Meningkatkan koordinasi dengan tim logistik KIP Aceh.
e. Melibatkan penyelenggara pemilu di tingkat PPK dan PPS, keluarga besar penyelenggara
pemilu di Kota Banda Aceh, organisasi kepemudaan, seperti PII dan Angkatan Muda
Muhammadiyah yang dinilai amanah untuk melaksanakan pekerjaan pelipatan surat suara
yang dapat memahami minimnya upah pelipatan surat suara pemilu.
4. Kampanye dan Dana Kampanye
Dalam tahapan kampanye, hambatan dan kendala yang dihadapi oleh KIP Kota Banda Aceh,
sebagai berikut:
1. Masa kampanye selain kampanye rapat umum dengan durasi terlalu lama sejak 3 (tiga) hari
ditetapkan Parpol sebagai peserta pemilu.
2. Ketentuan zonasi dan pembatasan ukuran, jumlah alat peraga kampanye luar ruang bagi
Parpol dan caleg tidak efektif.
3. Adanya ketentuan penyediaan space pem asangan alat peraga kampanye oleh
penyelenggara pemilu dalam PKPU tidak diikuti dengan penyediaan anggaran pembuatan
space pemasangan alat peraga.
4. Tidak tersedianya anggaran pembuatan panggung kampanye dalam DIPA APBN.
5. Parpol mengalami hambatan ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan dana
kampanye disebabkan menunggu terkumpulnya semua laporan dari caleg. Ketentuan
tentang kewajiban calon anggota DPR dan DPRD menyusun laporan penerimaan dan
pengeluaran dana kampanye dan menyampaikan kepada Parpol yang menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan dana kampanye (LDK) Parpol, sedangkan caleg sudah
melakukan kegiatan-kegiatan kampanye dalam berbagai bentuk dan metode sejak
namanya ditetapkannya dalam DCT, jauh sebelum ketentuan PKPU tentang Laporan Dana
Kampanye diterbitkan oleh KPU.
6. Terlambatnya keluar Surat KPU Nomor: 91/KPU/II/2014 Tentang Lokasi Kampanye Rapat
Umum, Keputusan KPU Nomor: 267/Kpts/KPU/Tahun 2014 Tentang Tanggal dan Tempat
Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum Dalam Pemilu Anggota DPR Tahun 2014, Surat KPU
119/KPU/II/2014 tentang Jadual Kampanye Rapat Umum Pemilu 2014, dan Surat KPU
154/KPU/III/2014 tentang Jadual Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPRD Propinsi,
DPRD Kab/Kota, yang menegaskan bahwa jadual kampanye rapat umum Pemilu Anggota
DPRD Kab/Kota bersamaan dilaksanakan dengan Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota
DPR, DPD dan DPRD Propinsi, sehingga Rakor tahapan kampanye rapat umum juga
terlambat dilaksanakan oleh KIP Aceh (8 Maret 2014). Padahal jauh hari sebelumnya, KIP
Kota Banda Aceh sudah menggelar rapat konsultasi dengan Parpol, tanggal 1 Maret 2014
membahas draft susunan jadual kampanye rapat umum di Kota Banda Aceh. Setelah
menerima masukan, tanggapan, usul dan koreksi dari Parpol, KIP Kota Banda Aceh
menetapkan dalam rapat pleno tentang jadual kampanye rapat umum (Keputusan KIP Kota
Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014 tentang Penetapan Waktu, Tanggal dan Tempat
Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPRK Banda Aceh Tahun 2014) yang
selanjutnya disampaikan kepada Ketua/Pimpinan Parpol, Panwaslu Kota Banda Aceh dan
Kepolisian untuk dapat dipedomani. Hal ini dilaksanakan berdasarkan PKPU 1 Tahun 2013
Pasal 27 Huruf e menyebutkan bahwa susunan jadual kampanye yang telah disepakati
selambat-lambatnya diterima oleh Parpol peserta pemilu sesuai tingkatannya 14 (empat
belas) hari sebelum masa kampanye dengan tembusan kepada Pemerintah Daerah
(Propinsi/Kabupaten/Kota), Bawaslu, Bawaslu Propinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota
serta Kepolisian Republik Indonesia sesuai tingkatannya.
Menghadapi permasalahan di atas, langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan
oleh KIP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
1. KIP melaksanakan sosialisasi PKPU tentang Pedoman Kampanye kepada Pimpinan Parpol
dan Bappilu Partai, dimaksudkan agar kegiatan-kegiatan kampanye yang dilakukan Parpol
dan caleg dalam bentuk selain rapat umum dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang
disyaratkan Peraturan Perundang-undangan dan PKPU.
2. Meminta Parpol melaporkan kepada Kepala Desa terkait jumlah dan jenis alat peraga luar
ruang yang akan dipasang di desa agar diatur lokasi penempatannya secara tertib.
3. Mengintensifkan iklan radio terkait zonasi, jumlah dan ukuran alat peraga kampanye luar
ruang.
4. Meminta fasilitasi pembuatan panggung kampanye pemilu oleh Pemerintah Kota Banda
Aceh.
5. Melakukan monitoring pelaksanaan kampanye alat peraga luar ruang dan berkoordinasi
dengan Panwaslu dan Satpol PP untuk penertiban.
6. Layanan heldesk dana kampanye tidak hanya untuk Parpol juga melayani konsultasi
pelaporan dana kampanye para caleg.
7. Menerbitkan Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Keputusan KIP Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2014.
5. Pemungutan dan Penghitungan Suara, Rekapitulasi Perolehan Suara
Dalam tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi perolehan suara,
hambatan dan kendala yang dihadapi oleh KIP Kota Banda Aceh, sebagai berikut:
1. Terlambatnya keluar buku panduan pemungutan suara bagi KPPS, PPS dan PPK.
2. Banyaknya jenis formulir pemungutan dan penghitungan suara, yang secara faktualnya
kurang dikuasai sepenuhnya oleh KPPS, PPS dan PPK.
3. Adanya kegiatan quick count internal perolehan suara pemilu anggota DPR, DPD, DPRD
Propinsi dan DPRK Banda Aceh di TPS oleh helpdesk pemilu Pemkot Banda Aceh melalui
aparatur gampong dan kecamatan. Permintaan data tersebut membuat fokus kegiatan
pungut hitung oleh KPPS terganggu untuk melayani permintaan data tersebut, bahkan
Formulir C1 yang semestinya diberikan terlebih dahulu kepada PPS atau PPK untuk
disampaikan kepada KIP Kota Banda Aceh menjadi terlambat.
4. Hasil quick count internal data perolehan suara pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Propinsi
dan DPRK Banda Aceh di TPS oleh helpdesk pemilu Pemerintah Kota Banda Aceh, kemudian
juga terbuka untuk diakses oleh media, Parpol dan caleg, sehingga data yang masih harus
melalui rapat pleno rekapitulasi di tingkatan PPS dan PPK ini sudah menjadi konsumsi
publik sehingga terdapat caleg yang sudah deklarasi perolehan kursi dan Parpol yang
mengklaim mendapatkan perolehan suara signifikan dan sejumlah kursi.
5. Adanya rekomendasi Panwaslu Kota Banda Aceh pada rapat pleno rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara tingkat KIP Kota Banda Aceh untuk membuka dan
menghitung kembali Formulir C1 di sejumlah TPS di Kecamatan Uleekareng dan Syiah
Kuala.
Adapun langkah-langkah solusi penyelesaian yang dilakukan oleh KIP Kota Banda Aceh
sebagai berikut:
1. Sosialisasi PKPU Nomor: 26 Tahun 2013 dan PKPU Nomor 27 Tahun 2013 PKPU Nomor 29
Tahun 2013 kepada Pimpinan Parpol, tanggal 22-26 Februari 2014. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman awal kepada Parpol tentang tata cara
pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan tata cara rekapitulasi tingkat PPS, PPK dan
KIP Kab/Kota
2. Menyusun buku panduan PPS dan PPK pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan
tata cara rekapitulasi tingkat PPS dan PPK.
3. Bimtek tungsura kepada KPPS, PPS dan PPK difokuskan pada pengenalan dan tata cara
pengisian formulir pemungutan dan penghitungan suara.
4. Melakukan peninjauan lapangan ke kantor helpdesk pemilu Pemkot Banda Aceh untuk
menyampaikan ketentuan pemungutan dan penghitungan suara dan penjelasan kondisi di
lapangan akibat data perolehan suara tersebut dipublikasikan sebelum waktunya.
5. Menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu Kota Banda Aceh pada rapat pleno rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara tingkat KIP Kota Banda Aceh dengan menjelaskan
ketentuan PKPU 27 Tahun 2013 dan SOP KPU tentang tata cara pelaksanaan rekapitulasi
tingkat Kabupaten/Kota, dimana KIP hanya dapat mengecek hasil rekapitulasi satu tingkat
dibawahnya, yaitu Formulir D1.
6. Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih
Tahapan penetapan hasil pemilu, perolehan kursi dan calon terpilih Anggota DPRK Banda
Aceh yang dilaksanakan oleh KIP Kota Banda Aceh tidak mengalami hambatan dan kendala. Tidak
ada satupun Parpol yang mengajukan keberatan terhadap penetapan tersebut.
B. Saran dan Rekomendasi.
Beranjak dari sejumlah hambatan dan kendala yang dihadapi oleh KIP Kota Banda Aceh
dalam menjalan setiap tahapan penyelenggaraan pemilu Tahun 2014, beberapa saran dan
rekomendasi yang dapat disampaikan untuk perbaikan proses penyelenggaran pemilu di masa
mendatang, sebagai berikut:
1. Pada KIP Kota Banda Aceh, direkomendasikan penambahan pegawai yang memiliki
kompetensi dasar pengelolaan dokumentasi data dan informasi, IT, akuntansi dan hukum.
2. Konsultasi publik penataan daerah pemilihan Anggota DPRD Kabupaten/Kota juga
dilakukan dengan pelibatan masyarakat, pemerintah daerah dan stake holder pemilu
lainnya, tidak hanya dengan Parpol. Pelaksanaannya tetap mempertimbangkan prinsip-
prinsip penataan daerah pemilihan, yaitu kesetaraan nilai suara, ketaatan sistem pemilu
proporsional, proporsionalitas, integralitas wilayah, coterminous (berada dalam cakupan
wilayah yang sama), dan kohesivitas.
3. Pembahasan Rencana Kerja Anggaran-Kementerian Lembaga di KPU, khususnya terkait
dengan program, jadual dan tahapan penyelenggaraan pemilu memperhatikan kondisi
obyektif pada masing-masing KPU/KIP Kabupaten/Kota.
4. Hendaknya kedepan dialokasikan pos anggaran untuk kegiatan bimbingan teknis
pengelolaan anggaran bagi Sekretaris PPK dan Sekretaris PPS.
5. Pelaksanaan akreditasi pemantau pemilu yang melakukan pemantauan di Kabupaten/Kota
dapat diberikan kewenangan kepada masing-masing KPU/KIP Kabupaten/Kota. Hanya
pemantau yang telah terakreditasi oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota dikeluarkan kartu tanda
pemantau pemilu.
6. Adanya ketentuan sanksi yang tegas bagi pemantau pemilu yang tidak menyampaikan
laporan hasil pemantauannya kepada KPU/KIP kabupaten/Kota.
7. Alokasi dukungan anggaran untuk kegiatan sosialisasi pemilu dan pendidikan pemilih di
Kabupaten/Kota dapat diprioritaskan sebanding dengan target capaian partisipasi pemilih
yang telah ditetapkan KPU.
8. Memperbanyak kegiatan pelatihan, peningkatan dan penguatan kapasitas bagi Anggota
KPU/KIP dan staff sekretariat KPU/KIP Kabupaten/Kota dibidang kehumasan, hukum
(sengketa PHPU), pengelolaan media center, sosialisasi dan pendidikan pemilih yang
dilaksanakan oleh KPU atau KPU Provinsi/KIP Aceh.
9. Memperketat syarat verifikasi administrasi dan faktual kepengurusan, keanggotaan dan
domisili Parpol peserta pemilu.
10. Verifikasi sampel KTA Parpol dan KTP pendukung calon anggota DPD dalam verifikasi
faktual keanggotaan Parpol dan syarat dukungan calon anggota DPD kedepan dilakukan
dengan mekanisme Parpol dan calon anggota DPD mengumpulkan anggota Parpol pemilik
KTA atau pemilik KTP di kantor Partai atau di posko pemenangan calon anggota DPD untuk
langsung diverifikasi oleh petugas.
11. Penganggaran program sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu lebih berorientasi
kepada output perbaikan peningkatan kualitas kehidupan demokrasi dan pendidikan
pemilih dengan melibatkan stake holder pemilu di Kabupaten/Kota.
12. Pemisahan antara pendaftaran kependudukan dengan pendaftaran, pemutakhiran dan
pemeliharaan daftar pemilih pemilu. KPU dari pusat hingga daerah sebagai penyelenggara
pemilu hanya menjalankan pendaftaran dan pemeliharaan daftar pemilih yang
membangun sistem data pemilih yang terintegrasi, update, dan diperbaiki sepanjang waktu
atau data pemilih yang terintegrasi dan berkeberlanjutan yang nantinya akan bermanfaat
bagi kepentingan pemilu nasional dan juga pemilukada.
13. Pekerjaan Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) dapat dilakukan oleh badan adhoc
Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa yang masa kerjanya lebih lama dibandingkan
Pantarlih yang terbatas masa kerjanya.
14. Optimalisasi peran Kepala Desa/Geusyik Gampong dalam pendataan pemilih bersama PPS,
dimulai dengan perbaikan administrasi kependudukan di desa, terutama data terkait
penduduk yang telah meninggal dunia, penduduk yang telah wajib KTP, mobilitas
perpindahan penduduk yang tinggi, perubahan status TNI-Polri.
15. Disarankan perbaikan sistem administrasi kependudukan, dimana E-KTP kedepan
berfungsi sebagai kartu pemilih, tidak perlu menggunakan Formulir C6.
16. Sosialisasi dan Bimtek tahapan pemilu di tingkat KPU kedepan mengikutsertakan salah
seorang peserta dari Anggota KPU/KIP kabupaten/Kota yang membidangi tugas kelompok
kerja tahapan pemilu tersebut dan atau divisi terkait.
17. Efektifitas ketentuan tentang pembatasan ukuran, jumlah alat peraga kampanye luar ruang
bagi Parpol dan caleg harus disertai pengalokasian anggaran penyediaan space
pemasangan alat peraga di KPU/KIP Kabupaten/Kota. KPU/KIP Kabupaten/Kota
berwenang menata pengaturan pemasangan alat peraga secara adil dan perlakuan sama
pada space-space alat peraga yang disiapkan pada setiap kecamatan. Parpol, caleg tidak
boleh memasang alat peraga kampanye luar ruang di luar space yang telah disediakan
tersebut.
18. Panggung kampanye rapat umum juga difasilitasi oleh penyelenggara pemilu, bentuk dan
ukurannya panggung sama bagi semua Parpol. Parpol tidak diperkenankan membuat
panggung kampanye sendiri, sebab akan timbul perbedaan bagi Parpol yang tidak memiliki
kemampuan membuat panggung sendiri.
19. Parpol diwajibkan memiliki tim akuntan publik internal yang akan memfasilitasi Parpol
dan para caleg menjalankan ketentuan PKPU tentang Laporan Dana Kampanye. diterbitkan
oleh KPU.
20. Keputusan dan Surat Edaran KPU hendaknya diterbitkan dengan memperhatikan
ketentuan batasan dan deadline jadual tahapan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan PKPU, misalnya: ketentuan PKPU 1 Tahun 2013 Pasal 27 Huruf e
menyebutkan bahwa susunan jadual kampanye yang telah disepakati selambat-lambatnya
diterima oleh Parpol peserta pemilu sesuai tingkatannya 14 (empat belas) hari sebelum
masa kampanye rapat umum, tetapi Keputusan KPU Nomor: 267/Kpts/KPU/Tahun 2014
Tentang Tanggal dan Tempat Pelaksanaan Kampanye Rapat Umum Dalam Pemilu Anggota
DPR Tahun 2014, Surat KPU 119/KPU/II/2014 tentang Jadual Kampanye Rapat Umum
Pemilu 2014, dan Surat KPU 154/KPU/III/2014 tentang Jadual Kampanye Rapat Umum
Pemilu Anggota DPRD Propinsi, DPRD Kab/Kota, yang menegaskan bahwa jadual
kampanye rapat umum Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota bersamaan dilaksanakan dengan
Kampanye Rapat Umum Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Propinsi, membuat KPU/KIP
Kabupaten/Kota mengalami kesulitan dalam menyusun jadual sesuai dengan target 14 hari
sebelum masa kampanye rapat umum dimulai, bahkan KIP Kota Banda Aceh sudah
mengeluarkan keputusan jadual kampanye rapat umum harus melakukan revisi untuk
menyesuaikan sebagaimana intruksi suarat KPU di atas, akibatnya KIP Kota Banda Aceh
dicomplain oleh peserta pemilu dan Panwaslu karena susunan jadual kampanye belum
diterima 14 (empat belas) hari sebelum masa kampanye rapat umum.
21. Adanya ketegasan secara regulasi dari KPU untuk tidak memperkenankan pemerintah
daerah melakukan kegiatan quick count internal perolehan suara pemilu.
22. Ketentuan petunjuk pelaksanaan kerja/SOP ataupun petunjuk teknis sebaiknya sudah
dirumuskan dan disosialisasikan KPU kepada KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebelum kegiatan berlangsung agar dapat dpelajari, dipedomani dengan
baik dalam pelaksanaannya.
23. Ketentuan petunjuk teknis pelaksanaan kerja/SOP sebaiknya telah tetap dan tidak
berubah-rubah saat berlangsungnya kegiatan, sehingga tidak mengganggu persiapan dan
kegiatan yang sudah berlangsung.
24. Pembiayaan pelipatan surat suara Pemilu Legislatif dan PPWP dengan mempertimbangkan
nominal yang sudah pernah diterapkan di Kabupaten/Kota dalam pemilu terakhir.
25. Bila pemungutan suara dalam pemilu kedepan masih menggunakan cara manual dengan
“mencoblos” menggunakan alat coblos, direkomendasikan rekrutmen PPS dan KPPS
dilaksanakan dengan proses seleksi oleh PPK untuk memperkuat loyalitas dan hierarki
penyelenggara pemilu.
26. Direkomendasikan pelaksanaan pemungutan suara pemilu kedepan dengan sistem e-
voting dan penghitungan suara dilakukan dengan e-counting, sdedangkan pembuktian
hasil e-counting tetap dilakukan dengan rekapitulasi manual terhadap struk pemberian
suara e-voting.
27. Pemungutan dan penghitungan suara dengan sistem e-voting dapat dilaksanakan di desa
dengan pengaturan jadual pelaksanaannya, pemungutan dan penghitungan suara dengan
mempertimbangkan klasifikasi jumlah pemilih di setiap desa.
28. Bila pemungutan suara dalam pemilu kedepan dengan sistem e-voting, maka KPPS tidak
perlu dibentuk lagi, pemungutan suara menjadi tugas PPS.