1
M ENYUSUTNYA jumlah tersangka yang diadili da- lam kasus roboh- nya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang mengundang pertanyaan. Seorang kerabat terdakwa menyatakan orang paling ber- tanggung jawab atas kejadian itu seharusnya pemberi order yang menentukan titik mana harus dibangun. Menurutnya, Yulianto dari PT Rointa Eka Jaya sebagai pemilik harus ikut bertanggung jawab. Dia yang menentukan titik pendirian bangunan yang kemudian runtuh dan meng- akibatkan empat orang tewas dan 13 luka-luka. Nama Yulianto dari PT Roin- ta Eka Jaya semula masuk da- lam daftar tersangka bersama lima nama lainnya. Mereka adalah Julius Tjandra, konsul- tan arsitek PT Megatika Inter- nasional, dan Kepala Seksi Pe- nataan dan Pengawasan Ba- ngunan (P2B) Kecamatan Tanah Abang Erry Wijaya. Tiga lainnya, Jo Eddy Su- santo, Direktur PT Susanto Ciptajaya, sebagai pihak kon- sultan perencanaan proyek pembangunan; Ade Topik, Manajer Konstruksi PT Trima- tra Jaya Persada, selaku penga- was proyek; serta Edwin A Huwae, mandor buruh pe- masang anchor, sebagai penang- gung jawab aplikator angkur. Belakangan hanya nama tiga terakhir yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh Kejaksaan Tinggi DKI. Sidang terhadap ketiga terdakwa sudah berlangsung dua kali. Sidang perdana, 20 Juli 2010, tanpa dihadiri ketiga terdakwa. Sidang kedua pada 27 Juli dihadiri para terdakwa, namun tidak didampingi penasihat hukum meski ancaman hukum- annya maksimum lima tahun penjara. Para terdakwa dijerat dengan Pasal 359 dan 360 ayat 1 KUHP tentang kelalaian yang meng- akibatkan orang lain meninggal dunia, serta UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Ge- dung. Para terdakwa ditahan dan telah mengajukan permo- honan penangguhan. Bangunan tambahan Pusat Grosir Metro Tanah Abang roboh pada 23 Desember 2009 dengan merenggut empat kor- ban tewas, salah satu di antaranya pengunjung, serta 13 luka-luka. Tergantung hakim Mengenai menyusutnya jum- lah tersangka dari enam men- jadi tiga, Kepala Kesatuan Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum AKB Daniel Tifaona sebelumnya menyebutkan pihaknya mene- rima masukan saksi ahli dari Pusat Laboratorium Forensik Polri. Tapi Daniel tidak berse- dia menyebutkan apa saja masukan tersebut. Soal tersangka menyusut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rai Amar me- nyatakan tergantung keputus- an hakim nanti. “Hakim bisa menilai, apakah ada pihak-pihak lain yang se- harusnya ikut bertanggung jawab. Mudah-mudahan penyi- dik dapat menindaklanjuti,” ujarnya, kemarin. Anggota DPRD DKI Sanusi mengingatkan penyidik akan janji Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri pada HUT Polri 1 Juli, bahwa Polri itu mi- lik rakyat dan benar-benar akan memperjuangkan dan mene- gakkan kepentingan rakyat. Sanusi yang juga Ketua Frak- si Gerindra DPRD DKI menilai dalam kasus robohnya bangu- nan Pusat Grosir Tanah Abang, penyidik belum terlihat mene- gakkan kepentingan rakyat. “Korban tewas empat orang dengan sekian luka-luka, na- mun jumlah tersangka justru menyusut dari enam menjadi tiga,” cetusnya. Sebagai wakil rakyat, ia minta P2B DKI menyegel permanen lokasi kejadian karena sudah sejak awal terjadi pelanggaran dan kemudian mengakibatkan kematian orang lain. Kasus robohnya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang, me- nurut Sanusi, menjadi sorotan masyarakat karena merenggut korban jiwa dalam jumlah yang cukup banyak. Keluarga me- reka akan merasa diabaikan. Jika masyarakat merasa diper- lakukan tidak adil, masyarakat sendiri yang akan menegakkan keadilan. (*/J-1) [email protected] 6 | Megapolitan KAMIS, 29 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Telur-telur busuk itu justru lebih banyak ditemukan di pasar-pasar modern.” Pemilik Pusat Grosir Batal Jadi Tersangka Dalam kasus robohnya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, penyidik belum terlihat menegakkan kepentingan rakyat. Fidel Ali Permana JALUR MOTOR: Sepeda motor melintas di rambu khusus sepeda motor di Jalan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pemerintah Provinsi DKI berencana membatasi akses sepeda motor pada beberapa ruas jalan. Pembatasan Akses Motor Ditentang RENCANA Pemerintah Provinsi (Pem- prov) DKI Jakarta mengurai kemacetan dengan membatasi akses sepeda motor ke jalan-jalan utama efektivitasnya di- ragukan. Rencana itu malah dikhawatir- kan akan memindahkan kemacetan ke tempat lain. Seorang teknisi komputer, Agus, 33, melihat kemacetan akan tetap terjadi dengan kebijakan itu. “Kalau tidak boleh lewat saat jam tentu kita harus lewat jalan lain. Jalan lain ini nantinya jadi macet karena motor-motor jadinya lewat situ. Ini pemindahan kemacetan saja,” ujar Agus yang sering melintas di daerah protokol dalam kesehariannya. Selain itu, aturan tersebut malah akan menambah waktu tempuh atau per- jalanan pengendara motor ke suatu tempat. Akibat waktu tempuh yang ber- tambah, bahan bakar jadi boros. Hal senada dinyatakan oleh seorang kurir suku cadang perusahaan otomotif swasta bernama Dani. Peraturan tersebut menurutnya dapat menghambat esiensi dan efektivitas kegiatannya dalam meng- antarkan kiriman suku cadang. “Harus mutar atau cari jalan alternatif. Bisa-bisa saya telat mengantar barang, atau jadi berkurang jumlah tujuan yang harus saya antar,” keluh Dani. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Teguh Juwarno menentang keras rencana Pem- prov DKI itu. “Ini jelas rencana yang tidak akan memberikan jawaban atas persoalan kemacetan di Jakarta. Yang namanya rencana pembangunan seha- rusnya komprehensif dan bukan kalap seperti itu,” ujar Teguh. Gubernur DKI dianggap tidak mema- hami latar mengapa masyarakat Jakarta memilih menggunakan motor. “Masyarakat Jakarta mengandalkan motor karena kondisi Jakarta yang macet serta tidak memadainya transpor- tasi kota yang memadai,” jelasnya. Anggota Komisi II lainnya, Agun Gu- nandjar Sudarsa menilai kebijakan yang akan dikeluarkan Pemprov DKI itu ber- sifat kontradiktif. “Jadi aneh ketika dia mengizinkan kendaraan baru dijual dan dapat pajak penjualan atau pajak ken- daraan setiap tahunnya, dia batasi. Kalau mau batasi ya penjualan kendaraan ba- runya dong,” tandasnya. (*/Mar/E-3) Ratusan Telur Busuk Dijual di Depok PETUGAS Dinas Perindustrian dan Per- dagangan (Disperindag) Kota Depok kemarin menemukan ratusan butir telur busuk masih dijual di beberapa pasar modern dan tradisional di kota tersebut. Ratusan telur busuk dan tidak layak untuk dikonsumsi itu ditemukan saat aparat Disperindag Kota Depok melaku- kan razia pasar menjelang bulan Rama- dan, kemarin. Kepala Bidang Perdagangan Disper- indag Depok Welman Naipospos menye- butkan ratusan telur busuk yang sudah bau itu ditemukan masih dijual di tiga minimarket di kawasan Pondokpetir, Bojongsari, dan Sukmajaya, serta pasar tradisional di wilayah Pancoranmas. Ia menjelaskan telur yang sudah busuk tersebut ditaruh di antara telur yang tidak busuk. “Saat harga cocok dan akan ditimbang, telur-telur itu pun turut di- masukkan ke timbangan,” paparnya. Menurut Welman, modus seperti itu bukan yang pertama dan sudah berulang kali terjadi. “Anehnya, telur-telur busuk itu justru lebih banyak ditemukan di pasar-pasar modern yang lokasinya relatif lebih baik daripada pasar tradi- sional,” paparnya. Pada razia kemarin, Disperindag ha- nya memberikan peringatan dan belum memberikan sanksi apa pun terhadap para penjual yang menjual barang tidak layak konsumsi tersebut. “Kali ini belum ditindak, kami baru akan memberikan tindakan apabila penjual masih memban- del,” sebutnya. Menurutnya, dalam waktu dekat Dis- perindag Kota Depok akan melakukan operasi khusus terhadap keberadaan telur busuk di pasar-pasar modern. “Kami akan menindak secara tegas pen- jual telur busuk berdasarkan ketentuan yang ada,” jelas Welman. Sementara itu, Kepala Seksi Perlin- dungan Konsumen Disperindag Kota Depok Evi Yanti mengatakan, selain merazia produk-produk yang tidak layak konsumsi seperti telur yang sudah busuk, pihaknya juga melakukan penga- wasan terhadap label halal dan kedalu- warsa suatu produk. (KG/J-2) Welman Naipospos Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Depok MI/RAMDANI Sumber: Tim MI FOTO: ANTARA GRAFIS: TIYOK Kasus Metro Tanah Abang 23 Desember 2009 Jembatan pejalan kaki yang menghubungkan antara gedung A dan B Pasar Regional Tanah Abang runtuh sekitar pukul 10.20 WIB. Runtuhnya jembatan itu diduga akibat perluasan toilet di area jembatan. Kejadian itu menewaskan empat orang dan melukai 13 orang. 5 Januari 2010 Pemeriksaan terhadap dua orang kontraktor pelaksana proyek toilet tambahan di Metro Tanah Abang. 12 Januari 2010 Polisi menetapkan enam tersangka, yaitu Edwin Huwae dari PT Jagad Prima Utama sebagai kontraktor, Erri Wijaya sebagai Kepala P2B Kecamatan Tanah Abang, Yosep/Yulianto dari PT Rointa Eka Jaya sebagai pemilik dan pengelola bangunan, Ade Topik dari PT Trimatra Jaya Persada sebagai konsultan pengawas bangunan, Eddy Susanto dari PT Susanto Ciptajaya sebagai konsultan struktur, dan Junus Tjandra dari PT Megatika Internasional sebagai konsultan arsitek. 9 Februari 2010 Status tersangka dua orang yang terkait dengan insiden Tanah Abang, yaitu Edwin Huwae dan Erri Wijaya, dicabut. 21 Mei 2010 Berkas pemeriksaan tiga tersangka sudah P21 dan sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Hanya ada tiga tersangka yang diduga terlibat langsung dalam kasus tersebut, yaitu Ade Topik, Eddy Susanto, dan Junus Tjandra. 20 Juli 2010 Tiga terdakwa tidak menghadiri sidang. PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya me- mastikan empat koridor busway (jalur bus khusus) steril dari kendaraan lain mulai 1 Agustus 2010. Empat jalur tersebut adalah Koridor I (Blok M-Kota), Koridor III (Kalideres-Harmoni), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol), dan Koridor VI (Ragunan-Landmark). “Sebelumnya kami akan melakukan sosial- isasi penerapan sterilisasi selama 10 hari hingga 29 Juli,” kata Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Keempat koridor itu akan dijaga satuan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan DKI, Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Menurut Fauzi, sterilisasi busway difokus- kan pada kondisi lalu lintas mulai pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-19.00 WIB. Pada jam tersebut situasi jalan raya se- dang ramai dan rawan pelanggaran jalur. “Se- tiap pelanggar akan langsung dikenai sanksi tilang oleh pihak kepolisian,” lanjutnya. Pemprov DKI berharap sterilisasi akan menekan angka kecelakaan di jalur tersebut. Pasalnya, kecelakaan terjadi akibat banyak- nya kendaraan pribadi menyerobot jalur angkutan massal itu. Dari Januari hingga Desember 2009 saja tercatat 231 kali peristiwa kecelakaan. Sebanyak 49 orang luka-luka dan 12 orang meninggal dunia. Data dari BLU Trans-Jakarta menyebutkan, jika dibandingkan de- ngan tahun sebelum- nya, angka kecelakaan sepanjang 2009 cende- rung meningkat 10% hingga 20%. Pada 2008, kecelakaan di jalur bus khusus itu mencapai 167 kasus. Sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 42 korban menderita luka. Titik rawan kecelaka- an koridor I sepanjang Gajahmada, koridor II Galur, Perintis Ke- merdekaan, koridor III Pesing, Grogol, ko- ridor IV Pasar Genjing, Jl Tambak, dan koridor VI di Jl Otista, sedang- kan koridor VII sepanjang Mampang Raya. “Sterilisasi busway adalah misi ganda. Selain mengamankan jalur agar transportasi mas- sal tepat waktu, juga untuk menekan angka kecelakaan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono. Kecelakaan sangat rentan di busway lanta- ran angkutan massal itu sering melaju de- ngan kecepatan tinggi. Di sisi lain, banyak kendaraan pribadi yang tiba-tiba menelikung dengan menyalip di jalur itu. Pada kasus lain juga banyak kendaraan pribadi yang tergelin- cir setelah menerjang separator. Di tempat terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono me- nyebutkan, pihaknya sudah mulai menilang para penyerobot jalur bus khusus. Penilangan itu dilakukan dalam rangka Operasi Patuh Jaya yang dimulai 15 Juli 2010. Sejak awal operasi itu digelar hingga kema- rin, polisi lalu lintas menilang 64.650 pelang- gar. Sebanyak 5.691 di antaranya disebabkan masuk ke busway. (Ars/J-1) POJOK LALU LINTAS Busway Steril mulai 1 Agustus Kerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menyosialisasikan Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 93 (1) Manajemen dan rekayasa lalu lintas di- laksanakan untuk mengoptimalkan peng- gunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas dalam rangka menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas maupun angkutan jalan. (2) Manajemen dan rekayasa lalu lintas seba- gaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan: a. Penetapan prioritas angkutan massal melalui penyediaan lajur atau jalur atau jalan khusus. STERILISASI BUSWAY: Petugas dari Badan Layanan Umum (BLU) Trans- Jakarta dibantu Polisi menertibkan kendaraan untuk tidak melewati busway di kawasan Mampang, Jakarta, Senin (19/7). MI/RAMDANI

Pemilik Pusat Grosir Batal Jadi Tersangka - ftp.unpad.ac.id filelam kasus roboh-nya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang mengundang pertanyaan. Seorang kerabat terdakwa menyatakan orang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemilik Pusat Grosir Batal Jadi Tersangka - ftp.unpad.ac.id filelam kasus roboh-nya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang mengundang pertanyaan. Seorang kerabat terdakwa menyatakan orang

MENYUSUTNYA jumlah tersangka yang diadili da-lam kasus roboh-

nya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang mengundang pertanyaan.

Seorang kerabat terdakwa menyatakan orang paling ber-tanggung jawab atas kejadian itu seharusnya pemberi order yang menentukan titik mana harus dibangun.

Menurutnya, Yulianto dari PT Rointa Eka Jaya sebagai pemilik harus ikut bertanggung jawab. Dia yang menentukan titik pendirian bangunan yang kemudian runtuh dan meng-akibatkan empat orang tewas dan 13 luka-luka.

Nama Yulianto dari PT Roin-ta Eka Jaya semula masuk da-lam daftar tersangka bersama lima nama lainnya. Mereka adalah Julius Tjandra, konsul-tan arsitek PT Megatika Inter-nasional, dan Kepala Seksi Pe-nataan dan Pengawasan Ba-ngunan (P2B) Kecamatan Tanah Abang Erry Wijaya.

Tiga lainnya, Jo Eddy Su-santo, Direktur PT Susanto Ciptajaya, sebagai pihak kon-sultan perencanaan proyek pembangunan; Ade Topik, Manajer Konstruksi PT Trima-tra Jaya Persada, selaku penga-was proyek; serta Edwin A Huwae, mandor buruh pe-masang anchor, sebagai penang-gung jawab aplikator angkur.

Belakangan hanya nama tiga terakhir yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh Kejaksaan Tinggi DKI. Sidang terhadap ketiga terdakwa sudah berlangsung dua kali. Sidang perdana, 20 Juli 2010, tanpa dihadiri ketiga terdakwa.

Sidang kedua pada 27 Juli dihadiri para terdakwa, namun tidak didampingi penasihat hukum meski ancaman hukum-annya maksimum lima tahun penjara.

Para terdakwa dijerat dengan Pasal 359 dan 360 ayat 1 KUHP tentang kelalaian yang meng-akibatkan orang lain meninggal dunia, serta UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Ge-dung. Para terdakwa ditahan dan telah mengajukan permo-honan penangguhan.

Bangunan tambahan Pusat Grosir Metro Tanah Abang roboh pada 23 Desember 2009 dengan merenggut empat kor-ban tewas, salah satu di antaranya pengunjung, serta 13 luka-luka.

Tergantung hakim Mengenai menyusutnya jum-

lah tersangka dari enam men-jadi tiga, Kepala Kesatuan Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum AKB Daniel Tifaona sebelumnya menyebutkan pihaknya mene-rima masukan saksi ahli dari Pusat Laboratorium Forensik Polri. Tapi Daniel tidak berse-dia menyebutkan apa saja masukan tersebut.

Soal tersangka menyusut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafl i Amar me-nyatakan tergantung keputus-an hakim nanti.

“Hakim bisa menilai, apakah ada pihak-pihak lain yang se-harusnya ikut bertanggung jawab. Mudah-mudahan penyi-dik dapat menindaklanjuti,” ujarnya, kemarin.

Anggota DPRD DKI Sanusi mengingatkan penyidik akan janji Kapolri Jenderal Bambang

Hendarso Danuri pada HUT Polri 1 Juli, bahwa Polri itu mi-lik rakyat dan benar-benar akan memperjuangkan dan mene-gakkan kepentingan rakyat.

Sanusi yang juga Ketua Frak-si Gerindra DPRD DKI menilai dalam kasus robohnya bangu-nan Pusat Grosir Tanah Abang, penyidik belum terlihat mene-gakkan kepentingan rakyat.

“Korban tewas empat orang dengan sekian luka-luka, na-mun jumlah tersangka justru menyusut dari enam menjadi tiga,” cetusnya.

Sebagai wakil rakyat, ia minta P2B DKI menyegel permanen lokasi kejadian karena sudah sejak awal terjadi pelanggaran dan kemudian mengakibatkan kematian orang lain.

Kasus robohnya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang, me-nurut Sanusi, menjadi sorotan masyarakat karena merenggut korban jiwa dalam jumlah yang cukup banyak. Keluarga me-reka akan merasa diabaikan. Jika masyarakat merasa diper-lakukan tidak adil, masyarakat sendiri yang akan menegakkan keadilan. (*/J-1)

[email protected]

6 | Megapolitan KAMIS, 29 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA

Telur-telur busuk itu justru lebih banyak ditemukan di pasar-pasar modern.”

Pemilik Pusat Grosir Batal Jadi TersangkaDalam kasus robohnya bangunan Pusat Grosir Tanah Abang yang menyebabkan

jatuhnya korban jiwa, penyidik belum terlihat menegakkan kepentingan rakyat.

Fidel Ali Permana

JALUR MOTOR: Sepeda motor melintas di rambu khusus sepeda motor di Jalan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pemerintah Provinsi DKI berencana membatasi akses sepeda motor pada beberapa ruas jalan.

Pembatasan Akses Motor DitentangRENCANA Pemerintah Provinsi (Pem-prov) DKI Jakarta mengurai kemacetan dengan membatasi akses sepeda motor ke jalan-jalan utama efektivitasnya di-ragukan. Rencana itu malah dikhawatir-kan akan memindahkan kemacetan ke tempat lain.

Seorang teknisi komputer, Agus, 33, melihat kemacetan akan tetap terjadi dengan kebijakan itu. “Kalau tidak boleh lewat saat jam tentu kita harus lewat jalan lain. Jalan lain ini nantinya jadi macet karena motor-motor jadinya lewat situ. Ini pemindahan kemacetan saja,” ujar Agus yang sering melintas di daerah protokol dalam kesehariannya.

Selain itu, aturan tersebut malah akan menambah waktu tempuh atau per-jalanan pengendara motor ke suatu tempat. Akibat waktu tempuh yang ber-tambah, bahan bakar jadi boros.

Hal senada dinyatakan oleh seorang kurir suku cadang perusahaan otomotif swasta bernama Dani. Peraturan tersebut menurutnya dapat menghambat efi siensi dan efektivitas kegiatannya dalam meng-antarkan kiriman suku cadang. “Harus mutar atau cari jalan alternatif. Bisa-bisa saya telat mengantar barang, atau jadi berkurang jumlah tujuan yang harus saya antar,” keluh Dani.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Teguh Juwarno menentang keras rencana Pem-prov DKI itu. “Ini jelas rencana yang tidak akan memberikan jawaban atas

persoalan kemacetan di Jakarta. Yang namanya rencana pembangunan seha-rusnya komprehensif dan bukan kalap seperti itu,” ujar Teguh.

Gubernur DKI dianggap tidak mema-hami latar mengapa masyarakat Jakarta memilih menggunakan motor.

“Masyarakat Jakarta mengandalkan motor karena kondisi Jakarta yang macet serta tidak memadainya transpor-

tasi kota yang memadai,” jelasnya.Anggota Komisi II lainnya, Agun Gu-

nandjar Sudarsa menilai kebijakan yang akan dikeluarkan Pemprov DKI itu ber-sifat kontradiktif. “Jadi aneh ketika dia mengizinkan kendaraan baru dijual dan dapat pajak penjualan atau pajak ken-daraan setiap tahunnya, dia batasi. Kalau mau batasi ya penjualan kendaraan ba-runya dong,” tandasnya. (*/Mar/E-3)

Ratusan Telur Busuk Dijual di DepokPETUGAS Dinas Perindustrian dan Per-dagangan (Disperindag) Kota Depok kemarin menemukan ratusan butir telur busuk masih dijual di beberapa pasar modern dan tradisional di kota tersebut. Ratusan telur busuk dan tidak layak untuk dikonsumsi itu ditemukan saat aparat Disperindag Kota Depok melaku-kan razia pasar menjelang bulan Rama-dan, kemarin.

Kepala Bidang Perdagangan Disper-indag Depok Welman Naipospos menye-butkan ratusan telur busuk yang sudah bau itu ditemukan masih dijual di tiga minimarket di kawasan Pondokpetir, Bojongsari, dan Sukmajaya, serta pasar tradisional di wilayah Pancoranmas. Ia menjelaskan telur yang sudah busuk tersebut ditaruh di antara telur yang tidak busuk. “Saat harga cocok dan akan ditimbang, telur-telur itu pun turut di-masukkan ke timbangan,” paparnya.

Menurut Welman, modus seperti itu bukan yang pertama dan sudah berulang kali terjadi. “Anehnya, telur-telur busuk itu justru lebih banyak ditemukan di pasar-pasar modern yang lokasinya relatif lebih baik daripada pasar tradi-sional,” paparnya.

Pada razia kemarin, Disperindag ha-

nya memberikan peringatan dan belum memberikan sanksi apa pun terhadap para penjual yang menjual barang tidak layak konsumsi tersebut. “Kali ini belum ditindak, kami baru akan memberikan tindakan apabila penjual masih memban-del,” sebutnya.

Menurutnya, dalam waktu dekat Dis-perindag Kota Depok akan melakukan operasi khusus terhadap keberadaan telur busuk di pasar-pasar modern. “Kami akan menindak secara tegas pen-jual telur busuk berdasarkan ketentuan yang ada,” jelas Welman.

Sementara itu, Kepala Seksi Perlin-dungan Konsumen Disperindag Kota Depok Evi Yanti mengatakan, selain merazia produk-produk yang tidak layak konsumsi seperti telur yang sudah busuk, pihaknya juga melakukan penga-wasan terhadap label halal dan kedalu-warsa suatu produk. (KG/J-2)

Welman NaiposposKepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Depok

MI/RAMDANI

Sumber: Tim MIFOTO: ANTARAGRAFIS: TIYOK

Kasus Metro Tanah Abang

23 Desember 2009Jembatan pejalan kaki yang menghubungkan antara gedung A dan B Pasar Regional Tanah Abang runtuh sekitar pukul 10.20 WIB. Runtuhnya jembatan itu diduga akibat perluasan toilet di area jembatan. Kejadian itu menewaskan empat orang dan melukai 13 orang.

5 Januari 2010Pemeriksaan terhadap dua orang kontraktor pelaksana proyek toilet tambahan di Metro Tanah Abang.

12 Januari 2010Polisi menetapkan enam tersangka, yaitu Edwin Huwae dari PT Jagad Prima Utama sebagai kontraktor, Erri Wijaya sebagai Kepala P2B Kecamatan Tanah Abang, Yosep/Yulianto dari PT Rointa Eka Jaya sebagai pemilik dan pengelola bangunan, Ade Topik dari PT Trimatra Jaya Persada sebagai konsultan pengawas bangunan, Eddy Susanto dari PT Susanto Ciptajaya sebagai konsultan struktur, dan Junus Tjandra dari PT Megatika Internasional sebagai konsultan arsitek.

9 Februari 2010Status tersangka dua orang yang terkait dengan insiden Tanah Abang, yaitu Edwin Huwae dan Erri Wijaya, dicabut.

21 Mei 2010Berkas pemeriksaan tiga tersangka sudah P21 dan sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Hanya ada tiga tersangka yang diduga terlibat langsung dalam kasus tersebut, yaitu Ade Topik, Eddy Susanto, dan Junus Tjandra.

20 Juli 2010Tiga terdakwa tidak menghadiri sidang.

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya me-mastikan empat koridor busway (jalur bus khu sus) steril dari kendaraan lain mulai 1 Agustus 2010.

Empat jalur tersebut adalah Koridor I (Blok M-Kota), Koridor III (Kalideres-Harmoni), Ko ridor V (Kampung Melayu-Ancol), dan Ko ridor VI (Ragunan-Landmark).

“Sebelumnya kami akan melakukan sosial-isasi penerapan sterilisasi selama 10 hari hing ga 29 Juli,” kata Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Keempat koridor itu akan dijaga satuan petugas gabungan dari Dinas Perhubungan DKI, Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Menurut Fauzi, sterilisasi busway difokus-kan pada kondisi lalu lintas mulai pukul 06.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-19.00 WIB. Pada jam tersebut situasi jalan raya se-dang ramai dan rawan pelanggaran jalur. “Se-tiap pelanggar akan langsung dikenai sanksi tilang oleh pihak kepolisian,” lanjutnya.

Pemprov DKI berharap sterilisasi akan menekan angka kecelakaan di jalur tersebut. Pasalnya, kecelakaan terjadi akibat banyak-nya kendaraan pribadi menyerobot jalur ang kutan massal itu. Dari Januari hingga De sember 2009 saja tercatat 231 kali peristiwa kecelakaan. Sebanyak 49 orang luka-luka dan 12 orang meninggal dunia.

Data dari BLU Trans-Jakarta menyebutkan, jika dibandingkan de-ngan tahun sebelum-nya, angka kecelakaan sepanjang 2009 cen de-rung meningkat 10% hingga 20%. Pada 2008, kecelakaan di ja lur bus khusus itu mencapai 167 kasus. Se banyak 13 orang me ninggal dunia dan 42 korban menderita luka.

Titik rawan kecelaka-an koridor I sepanjang Gajahmada, koridor II Galur, Perintis Ke-merdekaan, koridor III Pesing, Grogol, ko-ridor IV Pasar Genjing,

Jl Tambak, dan koridor VI di Jl Otista, sedang-kan koridor VII sepanjang Mampang Raya.

“Sterilisasi busway adalah misi ganda. Selain mengamankan jalur agar transportasi mas-sal tepat waktu, juga untuk menekan angka kecelakaan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.

Kecelakaan sangat rentan di busway lanta-ran angkutan massal itu sering melaju de-ngan kecepatan tinggi. Di sisi lain, banyak kendaraan pribadi yang tiba-tiba menelikung dengan menyalip di jalur itu. Pada kasus lain juga banyak kendaraan pribadi yang tergelin-cir setelah menerjang separator.

Di tempat terpisah, Direktur Lalu Lintas Pol da Metro Jaya Kombes Condro Kirono me-nyebutkan, pihaknya sudah mulai menilang para penyerobot jalur bus khusus. Penilangan itu dilakukan dalam rangka Operasi Patuh Jaya yang dimulai 15 Juli 2010.

Sejak awal operasi itu digelar hingga ke ma-rin, polisi lalu lintas menilang 64.650 pelang-gar. Sebanyak 5.691 di antaranya disebabkan masuk ke busway. (Ars/J-1)

POJOK LALU LINTAS

BuswaySteril mulai1 Agustus

Kerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menyosialisasikan Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Pasal 93

(1) Manajemen dan rekayasa lalu lintas di-laksanakan untuk mengoptimalkan peng-gunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas dalam rangka menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas maupun angkutan jalan.

(2) Manajemen dan rekayasa lalu lintas seba-gaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:

a. Penetapan prioritas angkutan massal melalui penyediaan lajur atau jalur atau jalan khusus.

STERILISASI BUSWAY: Petugas dari Badan Layanan Umum (BLU) Trans-Jakarta dibantu Polisi menertibkan kendaraan untuk tidak melewati busway di kawasan Mampang, Jakarta, Senin (19/7).

MI/RAMDANI