29
I. Judul Percobaan : Pemisahan Campuran II. Hari/Tanggal Percobaan : Selasa/ 16 Oktober 2012; 07.00 WIB III. Selesai Percobaan : Selasa/ 16 Oktober 2012; 09.40 WIB IV. Tujuan Percobaan : 1. Memisahkan zat padat dari zat cair 2. Memisahkan zat padat dari zat padat V. Tinjauan Pustaka Metode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mngetahui keberadaan suatu zat dalam (analisis laboratorium). Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan masih memiliki sifat – sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dan air, terlihat ada batas diantara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan alkohol batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih dan

pemisahan campuran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

I. II. III. IV.Judul Percobaan Hari/Tanggal Percobaan Selesai Percobaan Tujuan Percobaan: Pemisahan Campuran : Selasa/ 16 Oktober 2012; 07.00 WIB : Selasa/ 16 Oktober 2012; 09.40 WIB :1. Memisahkan zat padat dari zat cair 2. Memisahkan zat padat dari zat padat V. Tinjauan Pustaka Metode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium mau

Citation preview

Page 1: pemisahan campuran

I. Judul Percobaan : Pemisahan Campuran

II. Hari/Tanggal Percobaan : Selasa/ 16 Oktober 2012; 07.00 WIB

III. Selesai Percobaan : Selasa/ 16 Oktober 2012; 09.40 WIB

IV. Tujuan Percobaan :

1. Memisahkan zat padat dari zat cair

2. Memisahkan zat padat dari zat padat

V. Tinjauan Pustaka

Metode pemisahan merupakan cara yang digunakan untuk memisahkan

atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai

susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium

maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat

murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk

mngetahui keberadaan suatu zat dalam (analisis laboratorium).

Campuran adalah materi yang terdiri atas dua macam zat atau lebih dan

masih memiliki sifat – sifat zat asalnya. Jika kita mencampur minyak dan air,

terlihat ada batas diantara kedua cairan tersebut. Jika kita mencampur dengan

alkohol batas antara keduanya tidak terlihat. Minyak dan air membentuk

campuran heterogen.

Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama,

membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa – fasa

tersebut. Alkohol dan air membentuk cmapuran homogen. Campuran homogen

adalah campuran yang serba sama di seluruh bagiannnya dan membentuk satu

fasa.

Contoh campuran heterogen :

Campuran tepung beras dengan air

Campuran kapur dengan pasir

Campuran serbuk besi dengan karbon.

Contoh campuran homogen :

Campuran gula atau garam dapur dengan air

Air teh yang sudah disaring

Campuran gas di udara.

Page 2: pemisahan campuran

Campuran homogen biasa disebut larutan. Larutan adalah campuran

homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat

berwujud padat, cair, dan gas.

1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada

paduan logam. Contohnya : Kuningan yang merupakan paduan seng dan

tembaga.

2. Larutan berwujud cair. Contohnya : Larutan gula dalam pelarut air.

3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya : Udara yang terdiri atas bermacam-

macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

DASAR PEMISAHAN CAMPURAN

Zat atau Materi dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran

tersebut memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran

atau dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai

berikut :

1. Perbedaan Ukuran Partikel

Jika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang

tidak diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan

(metode filtrasi). Untuk keperluan ini kita harus menggunakan penyaring

dengan ukuran yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan

disebut hasil penyaringan dan zat pencampurnya akan terhalang dan

disebut residu / ampas.

2. Perbedaan Titik didih

Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki perbedaan titik didih,

kita dapat melakukannya dengan metode destilasi. Zat yang memiliki titik didih

lebih tinggi akan lebih dulu menguap. Jika yang kita inginkan adalah zat yang

memiliki titik didih yang lebih tinggi, maka langkah selanjutnya kita

mengembunkan uap dari zat tersebut (pendinginan) dan mengalirkannya ke

wadah tertentu. Jika yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih

lebih rendah, maka kita cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai

suhu mencapai titik didih zat yang akan kita cari.

3. Perbedaan Kelarutan

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya

suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau

Page 3: pemisahan campuran

sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar

(pelarut yang memiliki kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga

pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform,

dan eter. Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan

campuran dengan pelarut tertentu.

4. Perbedaan Pengendapan

Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam

larutan yang berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada

pelarutnya akan mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung

satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat

melakukan pemisahan campuran tersebut dengan metode sedimentasi atau

sentrifugsi atau pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih dari satu zat

yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang dikombinasi

dengan metode filtrasi.

5. Difusi (bergerak mengalir dan bercampur)

Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi

satu sama lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang

diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan

menarik partikel zat hasil ke arah tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode

pemisahan campuran dengan menggunakan bantuan listrik disebut

elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu

pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat

dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut

gel agarosa.

6. Adsorbsi (Penyerapan sampai permukaan)

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga

menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini

diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

METODE PEMISAHAN CAMPURAN :

1. Filtrasi / Penyaringan

Filtrasi adalah metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel

yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Penyaring

akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan

Page 4: pemisahan campuran

meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang

tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas).

Metode penyaringan dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah

pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,

menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi,

dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di

laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner.

Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat

dilengkapi dengan alat penghisap.

2. Dekantasi

Dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran

dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk

memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang

tidak saling campur (suspensi). Contoh : pemisahan campuran air dan pasir

3. Penguapan atau Evaporasi

Penguapan atau Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam

keadaan cair (contohnya air) dengan sponton menjadi gas (contohnya uap air).

Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umunya penguapan dapat dilihat

dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan

volume signifikan. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian

dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang

konnsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada Evaporasi biasanya

hanya terdiri dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya

tidak, diadakan usaha untuk memisahkan komponen-komponennya. Dalam

evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan, sedangkan

uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.

4. Sublimasi

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan

zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak

menyublim akan tertinggal. Bahan – bahan yang menggunakan metode ini

adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.

5. Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat

yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan

Page 5: pemisahan campuran

dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu

kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contoh proses kristalisasi

dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-

mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar

matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam

dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk

mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan

kembali). Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu

dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan

penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh,

dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga

diperoleh gula putih atau gula pasir.

6. Distilasi

Distilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan

yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang

mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang

berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau

cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.

Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan

pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang

diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor).

Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut

destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh destilasi adalah proses

penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air

minum.

7. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan

campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah

kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.

8. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu

bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat

sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode

Page 6: pemisahan campuran

1 Sendok pasir

Larutan heterogen

Pasir mengendap

Pasir dan air memisah

ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme,

memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.

9. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan

perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini

adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan

volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah

kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.  Pada proses pemisahan suatu

campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang dikombinasi

lebih dari saru jenis metode.

VI. Cara Kerja

1. Percobaan 1

- Dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diaduk

- Dibiarkan beberapa saat

- Larutan bagian atas dituang

Page 7: pemisahan campuran

Bubuk kapur tulis

Larutan heterogen

Air dan bubuk kapur tulis terpisah

Garam dapur

Larutan homogen

Larutan tetap homogen

Air habis dan hanya tersisa garam

1 gram garam

Kristal

2. Percobaan 2

3. Percobaan 3

4. Percobaan 4

- Larutan dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air dan

diaduk

- Disaring

- Dilarutkan dalam gelas kimia berisi air

- Disaring

- Air diuapkan hingga air habis

- Diuapkan hingga volume hampir habis kemudian

didinginkan

Page 8: pemisahan campuran

1 sendok pasir dan 1 sendok garam dapur

Larutan homogen

Terdapat zat padat yang tertinggal di kertas saring

Air cucianAir hasil penyaringan

Air hampir habis

Terbentuk kristal garam

5. Percobaan 5

- Dimasukan ke dalam gelas kimia berisi air

- Diaduk

- Dipanaskan

- Disaring dengan corong dan kertas

saring

- Dicuci air ± 5 ml sebanyak 2-3 kali

- Dijadikan satu dan diuapkan dalam cawan

penguapan

- Dibiarkan menguap sendiri

Page 9: pemisahan campuran

1 gram kapur barus kotor

Terbentuk zat padat pada kaca arloji

Kristal-kristal kapur barus

6. Percobaan 6

- Dimasukan ke dalam cawan penguapan

- Ditutup cawan arloji yang bagian atasnya

diberi air

- Dipanaskan

- Didinginkan

Page 10: pemisahan campuran

1 Sendok pasir

Larutan heterogen

Pasir mengendap

Pasir dan air mengendap

Bubuk kapur tulis

Larutan heterogen

Air dan bubuk kapur tulis terpisah

VII. Hasil Pengamatan

Alur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

- Dimasukkan ke

dalam gelas

kimia

- Diaduk

- Setelah 1 sendok

pasir dimasukkan ke

dalam gelas kimia

yang berisi air dan

diaduk, air dan pasir

memisah

- Setelah diaduk, air

menjadi keruh dan

menjadi berwarna

coklat

Setelah 1 sendok

pasir diaduk dengan

air, air dan pasir

memisah

Pemisahan campuran

antara air dengan

pasir dapat dilakukan

dengan

mengendapkan pasir,

kemudian air bagian

atas dituangkan.

Proses pemisahan ini,

disebut proses

dekantasi.

- Setelah dimasukkan

bubuk kapur, air

berwarna putih

keruh

- Setelah disaring

dengan kertas

saring, air menjadi

jernih kembali

Setelah disaring

dengan kertas saring,

air menjadi jernih

kembali

Dari hasil

pengamatan, dapat

diketahui bahwa

pemisahan bubuk

kapur tulis dengan air

termasuk jenis

pemisahan filtrasi

- Dibiarkan

beberapa saat

- Larutan bagian

atas dituang

- Larutan

dimasukkan ke

dalam gelas

kimia berisi air

- Diaduk

- Disaring

Page 11: pemisahan campuran

Garam dapur

Larutan homogen

Kristal

1 gram garam

- Setelah garam dapur

dimasukkan ke

dalam gelas kimia

yang berisi air dan

diaduk, air dan

garam menjadi larut

- Setelah air dan

garam larut, larutan

garam dapur

disaring

menggunakan kertas

saring, larutan

tersebut tetap

homogen.

- Lalu diuapkan

larutan garam hasil

penyaringan ke

dalam cawan

penguapan. Air

habis dan hanya

tersisa garam

Setelah garam dapur

dimasukkan ke dalam

gelas kimia berisi air.

Larutan garam dapur

disaring

menggunakan kertas

saring. Lalu diuapkan

larutan garam hasil

penyaringan ke dalam

cawan penguapan.

Air dan garam

memisah.

Dari hasil

pengamatan garam

dapur dan air yang

dicampur kemudian

diuapkan, air akan

habis dan hanya

tersisa garam,

sehingga dapat

diketahui bahwa

metode pemisahan

yang digunakan

adalah dengan cara

evaporasi

- 1 gr CuSO4.5H2O

dilarutkan 10 ml air

- Setelah dilarutkan 1

gram garam

CuSO4.5H2O

diuapkan larutan

garam sehingga

volumenya hampir

habis dan

didinginkan,

membentuk kristal

Terbentuk kristal

berwarna biru

kehijauan

Dari hasil

pengamatan dapat

disimpulkan bahwa

pemisahan garam

CuSO4.5H2O dengan

air termasuk jenis

pemisahan campuran

dengan cara

kristalisasi.

- Dilarutkan

dalam gelas

kimia berisi air

- Diuapkan hingga

volume hampir

habis kemudian

didinginkan

Page 12: pemisahan campuran

1 sendok pasir dan 1 sendok garam dapur - Ketika di saring,

pasir dan air

terpisah, namun

garam masih ada

dalam larutan.

- Ketika campuran

antara air hasil

penyaringan dan air

cucian diuapkan,

dihasilkan garam

yang mengkristal

sedangkan air

menguap.

Terbentuk filtrat

berupa kristal garam

dan residu berupa uap

air

Dari hasil

pengamatan dapat

disimpulkan bahwa

pemisahan campuran

dilakukan dengan

penyaringan

kemudian dilanjutkan

dengan penguapan

sehingga terbentuk

sisa garam.

- Dimasukan ke dalam

gelas kimia berisi air

- Diaduk

Page 13: pemisahan campuran

1 gr kapur barus kotor- 1gram kapur barus

kotor dimasukkan

kedalam cawan

penguapan, ditutup

dengan kaca arloji

yang berisi air dan

dipanaskan

perlahan-lahan

kemudian

didinginkan.

Terbentuk zat padat

pada kaca arloji

yaitu membentuk

kristal-kristal

berwarna putih.

Terbentuk kristal

berwarna putih

Dari hasil

pengamatan dapat

disimpulkan bahwa

pemisahan kapur

barus dengan

pengotor termasuk

jenis sublimasi.

VIII. Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang Terlibat

Pada percobaan pertama yaitu dengan mencampurkan air dengan pasir

ke dalam gelas kimia kemudian di aduk dan ditunggu beberapa saat sampai

pasir mengendap. Setelah itu larutan bagian atas ke dalam gelas kimia yang

kosong sehingga didapat filtrat berupa air yang berwarna coklat (keruh) dan

residu berupa pasir. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis

bahwa metode yang digunakan untuk memisahkan antara air dan pasir adalah

dekantasi.

Pada percobaan yang kedua yaitu dengan memasukkan bubuk kapur tulis

yang sudah dihaluskan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk sampai

rata dan berubah warna menjadi putih keruh. Air yang telah tercampur tersebut

disaring menggunakan corong dan kertas saring, sehingga diperoleh filtrat

berupa air yang jernih dan residu berupa kapur tulis yang tertinggal pada kertas

saring. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa

- Dimasukan ke dalam

cawan penguapan

- Ditutup cawan arloji

yang bagian atasnya

diberi air

- Dipanaskan

Page 14: pemisahan campuran

metode yang digunakan untuk memisahkan antara bubuk kapur tulis dengan air

adalah filtrasi.

Pada percobaan yang ketiga yaitu dengan mencampurkan garam dapur

ke dalam gelas kimia yang berisi air kemudian diaduk sampai rata hingga air

dan garam menjadi larut setelah itu disaring menggunakan corong dan kertas

saring, larutan tetap homogen. Lalu larutan yang sudah disaring diuapkan ke

dalam cawan penguap hingga air habis dan hanya tersisa garam. Dari hasil

percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa metode yang digunakan

untuk memisahkan antara garam dapur dengan air adalah kristalisasi.

Pada percobaan keempat yaitu dengan mencampurkan 1 gram garam

CuS O4 . H 2O yang dilarutkan pada 10 ml air kemudian diuapkan dengan cawan

penguap sampai volumenya hampir habis kemudian didinginkan sehingga

terbetuk kristal. Sehingga, proses pemisahan campuran ini termasuk jenis

pemisahan evaporasi.

Pada percobaan kelima yaitu mencampurkan 1 sendok pasir dan 1

sendok garam dapur kedalam gelas kimia yang berisi air kemudian dipanaskan

setelah itu dilakukan proses penyaringan dengan corong dan kertas saring. Zat

padat yang tertinggal pada kertas saring dicuci dengan air kurang lebih 5 ml

sebanyak 2 sampai 3 kali. Air hasil penyaringan dan air cucian di jadikan satu

kemudian diuapkan pada cawan penguap sampai air hampir habis kemudian

didinginkan dan dibiarkan menguap sendiri. Percobaan kelima ini melibatkan 2

proses pemisahan, yaitu filtrasi dan evaporasi.

Pada percobaan keenam yaitu dengan mencampurkan 1 gram kapur

barus yang diberi pengotor kedalam cawan penguapan kemudian ditutup

dengan kaca arloji yang diberi air lalu dipanaskan sampai terdapat kristal

berwana putih yang menempel di bagian cekung kaca arloji yang menutupi

gelas kimia. Proses pemisahan ini termasuk jenis sublimasi.

IX. Pembahasan

Percobaan pertama, yaitu pemisahan air dengan pasir. Pasir termasuk zat

padat yang tidak dapat larut dalam air, sehingga pemisahan air dengan pasir

dapat dilakukan dengan metode dekantasi, yaitu dengan mengendapkan pasir

Page 15: pemisahan campuran

yang tercampur dalam air. Semakin lama waktu yang digunakan untuk

mengendapkan pasir maka semakin jernih pula hasil yang diperoleh.

Percobaan kedua, yaitu pemisahan bubuk kapur tulis dengan air. Pada

proses pemisahan ini menggunakan metode filtrasi yaitu pemisahan zat padat

pada suatu larutan berdasakan ukuran partikel yang berbeda dengan

menggunakan kertas saring. Bubuk kapur tulis akan tersaring di atas kertas

saring karena partikel kapur tulis tidak dapat menembus pori-pori kertas saring,

sedangkan air dapat melewati kertas saring karena partikel air lebih kecil dari

pada pori-pori kertas saring.

Pada percobaan ketiga, dilakukan proses kristalisasi, yaitu proses

pemisahan yang dilakukan dengan memisahkan zat padat berbentuk kristal

berupa garam dapur dari air. Dari percobaan yang ketiga dihasilkan kristal

garam dengan warna yang lebih putih daripada warna garam yang sebelum

diuapkan. Hal ini terjadi karena proses penguapan pada air dan molekul-

molekul garam akan menggumpal sehingga akan terbentuk kristal-kristal garam

yang lebih murni. Hal ini terjadi karena pada proses penguapan air yang akan

menguap, dan molekul-molekul garam akan menggumpal sehingga akan

terbentuk kristal-kristal garam yang lebih murni, karena komponen larutan

lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.

Percobaan keempat, yaitu proses pemisahan garam CuS O4 . H 2O yang

berwana biru dengan 10 ml air dan menghasilkan kristal CuS O4 berwarna biru

kehijauan. Hal itu dikarenakan sewaktu proses penguapan kandungan air dalam

CuS O4 tidak semuanya menguap sehingga kristal CuS O4 masih berwarna biru

kehijauan.

Percobaan kelima, yaitu pemisahan campuran pada garam dapur, pasir

dan air. Proses pemisahan ini dilakukan dengan tahap-tahap yaitu filtrasi dan

evaporasi. Proses pertama diawali dengan pemanasan larutan garam, pasir, dan

air. Proses ini bertujuan agar garam dan air menjadi semakin homogen.

Selanjutnya dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan corong dan

kertas saring sehingga pasir terpisah dan diperoleh larutan garam. Kemudian

residu yang terdapat pada kertas saring ditambahi air yang kemudian di campur

dengan larutan garam hasil penyaringan. Proses selanjutnya yakni larutan garam

Page 16: pemisahan campuran

dipanasnya hingga air habis, dan hanya tersisa kristal garam yang berwarna

putih.

Percobaan keenam, yaitu proses pemisahan antara kapur barus dengan

pengotornya, yaitu berupa pasir. Proses ini disebut sebagai proses sublimasi

yaitu pemisahan zat murni yang didasarkan pada perbedaan titik sublim yakni

pemisahan komponen yang dapat menyublim dari campuran yang tidak dapat

menyublim. Yang dihasilkan pada proses penyubliman tersebut adalah kristal

kapur barus yang tak berwarna. Hal ini terjadi karena pada proses sublimasi

kapur barus menguap akibat pengaruh dari pemanasan, kemudian uap-uap

tersebut mengkristal dan menempel pada bagian cekung kaca arloji yang

digunakan sebagai penutup gelas kimia sebagai akibat dari air yang diletakkan

pada bagian atas kaca arloji.

X. Kesimpulan

Dari percobaan-percobaan yang telah kami lakukan kita dapat memisahkan

zat padat dari zat padat, dan zat-zat padat dari zat cair baik yang larut dalam air

maupun yang tidak dapat larut dalam air dengan cara :

1) Dekantasi

2) Filtrasi

3) Kristalisasi

4) Evaporasi

5) Filtrasi dan evaporasi

6) Sublimasi

Setiap zat memiliki ciri-ciri tertentu dalam hal pemisahan tergantung

pada wujud zat dan proses pembentukannya. Untuk mendapatkan hasil

campuran yang baik antara pelarut dan zat terlarutnya sebaiknya kita melihat

struktur penyusunnya.

XI. Daftar Pustaka

Dasar, T. K. 2011. Petunjuk Pratikum KIMIA DASAR 1. Surabaya: Unipress.http://www.pemisahan campuran/forum-kimia-pemisahan-campuran.html (19

Oktober 2012)

Page 17: pemisahan campuran

http://www. pemisahan campuran/PROSES PEMBUATAN GARAM DAPURMengetahui Proses Pembuatan Garam Dapur.html (19 Oktober 2012)

http://www.pemisahan campuran/pemisahan campuran.html (19 Oktober 2012)

LAMPIRAN

Percobaan 1 (Dekantasi)

Percobaan 2 (filtrasi)

Campuran antara air dan pasir

Larutan bagian atas yang dituang

Residu (pasir)Pasir mengendap

Campuran antara air dan bubuk kapur tulis

Disaring Hasil penyaringan

Page 18: pemisahan campuran

Percobaan 3 (Evaporasi)

Percobaan 4 (Kristalisasi)

Percobaan 5 (Evaporasi dan kristalisasi)

Larutan garam dapur Larutan dipanaskan Terbentuk kristal garam

Larutan garam CuSO4 . H 2O Larutan garam CuSO4 . H 2O dipanaskan

Kristal CuSO4

Larutan garam dengan pasir Larutan dipanaskan Residu pada kertas saring

Page 19: pemisahan campuran

Percobaan 6 (Sublimasi)

Campuran dipanaskan Air menguap, hanya tersisa kristal garam dan residu

Kapur barus kotor

Kapur barus kotor dipanaskan

Terbentuk kristal pada bagian cembung kaca arloji