Upload
gusti-rusmayadi
View
633
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
GUSTI RUSMAYADI
PS AGROEKOTEKNOLOGI
FAPERTA UNLAM
Pemodelan Produksi
dalam Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman
ISI MATERI 1. KOSEP MODELING
1. Terminologi 2. Model Diagram
2. ANALISIS ORGAN VEGETATIF 3. SUHU DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 4. EFISIENSI PENGGUNAAN RADIASI BERDASARKAN
KARAKTERISTIK DAUN 5. MODEL PRODUKSI BIOMASSA POTENSIAL DAN AKTUAL
TANAMAN 6. MODEL ZONA AGROEKOLOGI 7. DESKRIPSI UNSUR MODEL 8. PROSEDUR PERHITUNGAN 9. PROGRAM KOMPUTER
1. Distribusi Cahaya-Sudut Daun
Daun mendatar < 35o
Daun sedang 35o – 60o
Daun tegak > 60% dari bidang datar
Peredaman cahaya
Daun datar k = 1, daun tegak k = 0,3
Intensitas cahaya pada suatu ketinggian dalam tajuk
Intensitas cahaya di atas tajuk atau komonitas tanaman
Bilangan napier
Koefisien peredaman
ILD kumulatif dari puncak tanaman sampai
ketinggian tertentu di atas tanah
I0
I
Contoh perhitungan untuk ILD dengan penyinaran 95% untuk daun tegak dan
daun horizontal
a) Daun tegak dengan k=0.4,
maka a) Daun horizontal dengan
k=0.8, maka
ln𝑄𝑡
𝑄0= −𝑘 𝐼𝐿𝐷
Pada bibit sawit daun erektopil, >70% dengan sudut >450, koef peredaman cahaya (k) = 0,3
Lanjutan
Sawit dewasa lebih plagiofil dengan k = 0.44,
sehingga ILD opt lebih tinggi
photo by Gusti Rusmayadi, 2009
• Tajuk kakao
lebih plagiofil
dengan k =
0,57 – 0,84,
• rata-rata 0,62,
ILD opt 10
2. Pemangkasan
Tujuan:
membentuk kerangka
tanaman yang baik,
mengatur percabangan dan
daun merata agar distribusi
cahaya di dalam tajuk
merata
Mengurangi percabangan dan daun yang tidak perlu, merangsang
pembentukan cabang dan daun baru yang lebih produktif
Dengan pemangkasan distribusi cahaya merata,
termanfaatkan secara maksimal, tidak banyak daun yang
kekurangan cahaya sehingga hasil meningkat
3. Strategi Memaksimalkan Pemanfaatan Cahaya Matahari
Durasi Luas Daun (DLD) DLD = ILD x waktu
Berkorelasi dengan BKT lebih tinggi dibanding ILD
• Peningkatan DLD Mempercepat tanaman mencapai ILD kritik : pemupukan N
optimal
Menahan laju kerusakan klorofil: sitokinin ?
Menahan laju keguguran daun
4. Strategi Meningkatkan Pemanfaatan
Cahaya: Tanam Teratur - Kerapatan Tanaman
Kerapatan tanaman – jarak tanam optimal dipengaruhi:
1. Ukuran tanaman
2. Kemampuan membentuk anakan
3. Ketahanan terhadap rebah, bila tahan dapat ditanam lebih
rapat
4. Ketahanan terhadap keguguran bunga dan buah muda
5. KONSEP MODELING
1.1. Terminologi
Semi dunia nyata tanaman
penyederhaanaan dunia nyata melalui
pendekatan sistem Gn. KENTAWAN
TUJUAN
1. Menegaskan pengertian dasar dari model sebagai suatu pendekatan dalam studi sistem
2. Mengenal berbagai istilah dalam model dan jenis model yang digunakan untuk studi
sistem pertanian sebagai pengantar dalam studi model
Sistem yaitu studi pengenalan dunia nyata melalui
pemilahan dunia nyata tersebut kepada bagian
bagiannya
Model adalah contoh sederhana dari
sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem
yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama
dengan sistem
dua sasaran pokok dari modeling
1. mengetahui hubungan sebab-akibat (cause-effect) dalam
suatu sistem, serta untuk menyediakan interpretasi
kualitatif dan kuantitatif yang lebih baik akan sistem
tersebut CITA BERWAWASAN PENELITIAN
2. berorientasi pada masalah yaitu untuk mendapatkan
prediksi yang lebih baik akan tingkah-laku dari sistem
yang digunakan segera dalam perbaikan pengendalian
atau pengelolaan sistem CITA BERWAWASAN
TERAPAN
1.2. Batas Sistem
Batas sistem adalah abstraksi dari batas yang menghimpun unsur dan
proses dari sistem sebagai bagian terpisah lingkungan total.
Unsur dalam sistem dipengaruhi oleh lingkungan, tapi sebaliknya
komponen tidak mempengaruhi lingkungan.
Lingkungan iklim mikro ↔ tanaman.
1.3. Peubah dan Parameter
Peubah keadaan (state variables) kuantitas yang menggambarkan kondisi komponen
Dalam sistem yang nyata:
• berat atau
• abstrak seperti fase perkembangan dan berubah dengan waktu sebagaimana
sistem berinteraksi dengan lingkungan.
• Contoh, kandungan air tanah dan biomassa tanaman adalah peubah keadaan
yang berubah dengan waktu
Parameter karakteristik dari unsur model atau peubah
laju (rate variables) dari persamaan yang digunakan dalam
model dan biasanya bersifat tetap (konstan) selama masa
simulasi.
Contoh parameter dapat membatasi:
• tanggapan fungsi fotosintesis pada cahaya,
• tahanan pada aliran air tanah, atau
• respirasi dalam sintesis biomassa
1.4. Proses
Hubungan timbal-balik diantara komponen dalam suatu sistem,
dan diantara peubah keadaan terjadi sebagai hasil dari berbagai
proses.
Misal:
• peubah keadaan biomasa tanaman berubah sebagai hasil dari
proses fotosintesis dan respirasi, dan
• air tanah berubah sebagai hasil dari hujan dan evapotranspirasi.
1.2. Model Diagram
Simbol Forester yang digunakan dalam diagram alir model
1.2.1. Klasifikasi Sistem Produksi
Klassifikasi sistem produksi tanaman dibuat oleh de Wit (Penning de Vries dan Van Laar, 1982)
1. Produksi Tingkat 1 (air dan unsur hara yang cukup)
a
2. Produksi Tingkat 2 (Laju pertumbuhan tanaman dibatasi oleh ketersediaan air
selama pertumbuhan tanaman atau selama jangka waktu tertentu.
4.3 Produksi Tingkat 3 (Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh kekurangan nitrogen (N)
paling sedikit selama masa pertumbuhan tertentu dan oleh kekurangan air atau
keadaan musim yang kurang menguntungkan pada masa pertumbuhan yang lain)
a
4 Produksi Tingkat 4 (Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh forfor (P) dan unsur hara
lain dalam tanah paling sedikit selama masa pertumbuhan tertentu
a
Model Zona Agroekologi
Metode Wageningen
Metode Zona Agroekologi
(ZAE) (FAO, 1979)
Metode ini disebut model linier, asumsi; hasil biomassa tanaman linear
dengan evapotranspirasi, dan Hasil maksimum diperoleh pada
evapotranspirasi maksimum.
Hasil maksimum diperhitungkan pada manajemen optimum, yaitu; air dan hara cukup tersedia
sesuai kebutuhan tanaman, dan tidak ada serangan hama
penyakit tanaman.
Penaksiran potensi produksi suatu pertanaman didasarkan atas potensi produksi pertanaman acuan (standar)
Hasil tanaman acuan dikoreksi menurut pertumbuhan dan lingkungannya
Masukan data berupa laju fotosintesis dan respirasi, masa pertumbuhan, ILD, HI, tingkat penyinaran dan temperatur.
Deskripsi Unsur Model
(1) Radiasi Matahari Radiasi aktif fotosintesis (PAR)
Cerah
Mendung
Kuantitas PAR pada lintang dan bulan tertentu
- Hari cerah (Ac)
- Hari mendung (0,2 Ac) (Lampiran A Tabel 1)
Total radiasi gelombang pendek yang mencapai
permukaan bumi ≈ PAR = 0,5 Rg
FRAKSI SIANG HARI MENDUNG, F
(F x 0,2 x Ac) + [(1 – F) x Ac] = 0,5 Rg
F = (Ac – 0,5 Rg)/0,8 Ac (10.1)
Ra, radiasi di permukaan atmosfer bersifat tetap
Rg = Ra (a + b n/N)
a = 0,25 dan b -= 0,45
n/N = fraksi cerah
Haraga Ra dan N Lampiran A Tabel 1 dan 2
(2) Laju Fotosintesis
Peningkatan laju fotosintesis dengan
peningkatan kuantitas PAR (Ac) tidak sama
dengan jenis tanaman berbeda
jenis tanaman dengan respon
• laju fotosintesis kepada peningkatan
kuantitas PAR (Gambar 10.5a)
•Laju fotosintesis daun dengan temperature
10
20
30
40
50
60
70
80
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
15
30
45
60
90
I
II
III, IV Pm
Pm
Pm
PI
(mg/dm2/jam)
PAR (Kal /cm2/menit)
PI
(kg/CH2O/jam)
III L
aju
foto
sint
esis
dau
n m
aksi
mum
0
Pm (kg/CH2O/jam)
Temperature siang hari
0
10
20
30
40
50
60
70
5 10 15 20 25 30 35 40⁰C
I
II
IV
Beberapa sifat fotosintesis
tanaman yg mempunyai lintasan
reduksi CO2 berbeda
Contoh tanaman masing-
masing golongan
Sifat tanaman Kelompok tanaman
I II III IV
Lintasan fotosintesis C3 C3 C4 C4
Laju fts pd kejenuhan
cahaya dan temp
optm (mg
CO2/dm2/jam)
20-
30
40-
50
70-
100
70-
100
Laju fts pd kejenuhan
cahaya
(Calcm2/men)
0,2-
0,6
0,3-
0,8
>1 >1
Temperatur optm fts
(⁰C)
15-
20
25-
30
30-
35
20-
30
GOLONGAN TANAMAN
CT
OH
TA
NA
MA
N
I II III IV
Gandum Kedelai Juwawut
&
Sorghum
Kentang Padi Sorghum
&
Jagung
Kc
panjang
Ubi kayu Jagung &
tebu
Ubi jalar
(4) Laju Produksi Biomassa Kotor
Laju produksi biomassa kotor
maksimum, bgm
Bgm = F bo [1 + 0,025 (Pm – 20)]
+ (1 – F) bc [1 + 0.01 (Pm – 20)
untuk ILD > 5 (10.6)
hari, Tsh
– Tmin) x (11 + to)/4 x
to)] sin (3,14(11 – to)/(11 + to)
Cerah, bc
Mendung, bo
(5) Indeks Luas Daun
Harga faktor koreksi ILD, K ILD
KILD = 0,299 ILD0,825 (10.7)
(6) Biomassa Total Bersih
(7) Respirasi
Kuantitas pemeliharaan biomassa, Bm
Rm = k bgm +c BM
k = 28,
c t = c30 (0.004 + 0.0019Tr +
0.001Tr2 (10.12)
c30 = 0.0283 (tanaman legum),
0.0108 non-legum
Produksi biomassa kotor (Bn) pada ILD = 5
Bn = 0.36 bgm/(1/N + 0,25 ct)
Produksi biomassa aktual (Bna) pada ILD sesungguhnya di lapangan
Bn = [0.36 bgm/(1/N + 0,25 ct)] K ILD (10.17)
Produksi bagian yang bernilai ekonomi (Bne) dikoreksi oleh indek panen, kh
Bne = kh Bna (10.18)
Perhitungan model ZAE
Keadaan Lokasi Sifat Tanaman
Tempat : Mojosari, IND Jenis : Padi
Lintang : 7o30' LS Masa Ptb: 120 hari
Bujur : 112o30'BT Gol.: II
Ketinggian: 30 m dpl Waktu TM: 1 Juli
C30: 0.0108
ILDm: 4
Kh: 0.35
Data Iklim
Rg Ac bc bo Tr Tmak Tmin Tsh N
Juli 423 311 386 203 26.8 31.5 20.3 28.8 12.3
Agustus 445 340 407 216 27.1 31.8 20.2 29.2 12.3
September 459 361 423 226 27.6 32.5 21.1 29.7 12.1
Oktober 467 373 433 233 28.4 33.9 21.7 30.6 12.0
Rata-rata 448.5 346.3 412.3 219.5 27.5 32.4 20.8 29.6 12.2
No. Langkah Acuan Perhitungan Hasil
1 Hitung F Pers (10.1) F = (Ac – 0,5 Rg)/0,8 Ac
F = (346.3 - 0.5x448)/0.8x346.3
F= 0.440433 0.44
2 Hitung Tsh Pers (10.3) Tsh = Trata + [(Tmak – Tmin) x (11 + to)/4 x 3,14 x (12 – to)] sin (3,14(11 – to)/(11 + to)
to=12-0.5 N
to=12-0.5x120 5.9125
Tsh= 29.55397 29.6
3 Dapatkan Pm Gbr (10.5) Untuk Tsh =29.6oC dan Gol. II 37.8
4 Hitung Fxbo 0.44x219 96.67509 96.7
5 Hitung (1-F)bc (1-0.44)x413 230.6814 230.7
6 Hitung bgm Pm>20 Pers (10.6) Bgm = F bo [1 + 0,025 (Pm – 20)] + (1 – F) bc [1 + 0.01 (Pm – 20)
411.4382 411.4
7 Hitung Ct Pers (10.12) c t = c30 (0.004 + 0.0019Tr + 0.001Tr2
0.00876 0.009
8 Hitung Bn ILD=5 Pers (10.16) Bn = 0.36 bgm/(1/N + 0,25 ct)
14075.29 14075.3
9 Dapatkan K ILD Pers (10.7) KILD = 0,299 ILD0,825
0.938363 0.94
10 Hitung Bna Pers (10.17) Bna=K ILD x Bn 13207.73 13207.7
11 Hitung Bne Pers (10.18) Bne = kh Bna 4622.705 4622.7
cal/cm2/hari oC
Parameter
Bulan
Tugas
Perhitungan model ZAE
Keadaan Lokasi Sifat Tanaman Kelp I Kelp II Kelp III Kelp IV Kelp V
Tempat : Banjarbaru, IND Jenis : Jagung
Lintang : 3o30' LS Masa Ptb: 90 hari
Bujur : 114o30'BT Gol.: IV
Ketinggian: 12 m dpl Waktu TM: 1 Februari
C30: 0.0108
ILDm: 4
Kh: 0.35
Data Iklim
Parameter
Bulan Rg Ac bc bo Tr Tmak Tmin Tsh N
cal/cm2/hari oC
Februari 390 31.5 20.3 28.8
Maret 408 31.8 20.2 29.2
April 404 32.5 21.1 29.7
Mei 282 33.9 21.7 30.6
Rata-rata 32.4 20.8 29.6
No. Langkah Acuan Perhitungan Hasil
reference
1. CHARLES-EDWARDS D.A, DOLEY D, RIMMINGTON, GM. 1986. Modelling plant growth and development. ACADEMIC PRESS.
2. RUSMAYADI G. 2007. Estimasi efisiensi penggunaan radiasi jarak pagar (Jatropha curcas L.) untuk parameter pemodelan tanaman. AGRITEK. 15:165-169,
3. RUSMAYADI G, HANDOKO, KOESMARYONO Y & GOENADI DH. 2008. Pemodelan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) Berbasis efisiensi penggunaan radiasi surya, ketersediaan air dan nitrogen. JURNAL AGROMET INDONESIA, 22(1):31-48, DAN
4. RUSMAYADI G, HANDOKO, KOESMARYONO Y & GOENADI DH. 2009. Efisiensi penggunaan radiasi surya untuk pemodelan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). AGROSCIENTIE. 16:78-89.
5. SITOMPUL S.M & GURITNO BM. 1995. Analisis pertumbuhan tanaman. GADJAH MADA UNIV. PRESS.
(3) Temperatur siang hari, Tsh
Tsh = Trata + [(Tmak – Tmin) x (11 + to)/4 x 3,14 x (12 – to)] sin (3,14(11 – to)/(11 + to)
(10.3)
to = 12 – 0,5 N
(4) Laju Produksi Biomassa Kotor
Cerah, bc
Mendung, bo
Laju produksi biomassa kotor maksimum, bgm
Bgm = F bo [1 + 0,025 (Pm – 20)] + (1 – F) bc [1 + 0.01 (Pm – 20) untuk
ILD > 5 (10.6)
(5) Indeks Luas Daun
Harga faktor koreksi ILD, K ILD
KILD = 0,299 ILD0,825 (10.7)
(6) Biomassa Total Bersih
Produksi biomassa kotor (Bn) pada ILD = 5
Bn = 0.36 bgm/(1/N + 0,25 ct)
Produksi biomassa aktual (Bna) pada ILD sesungguhnya di lapangan
Bn = [0.36 bgm/(1/N + 0,25 ct)] K ILD (10.17)
Produksi bagian yang bernilai ekonomi (Bne) dikoreksi oleh indek panen, kh
Bne = kh Bna (10.18)
Produksi biomassa kotor (Bn) pada ILD = 5
Bn = 0.36 bgm/(1/N + 0,25 ct)
(7) Respirasi
Kuantitas pemeliharaan biomassa, Bm
Rm = k bgm +c BM
k = 28,
c t = c30 (0.004 + 0.0019Tr + 0.001Tr2 (10.12)
c30 = 0.0283 (tanaman legum), 0.0108 non-legum