21
PEMUPUKAN TANAMAN PADI LAPORAN PRAKTIKUM Oleh : Golongan / Kelompok : C / 2 Lili Akbar (141510501049) Agus Dimas S (141510501068) Arif Al Bhadi (141510501067) M Afrizal F (141510501059) Harris B (141510501052)

Pemupukan Tanaman Padi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tr4yege

Citation preview

Page 1: Pemupukan Tanaman Padi

PEMUPUKAN TANAMAN PADI

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh :

Golongan / Kelompok : C / 2

Lili Akbar (141510501049)

Agus Dimas S (141510501068)

Arif Al Bhadi (141510501067)

M Afrizal F (141510501059)

Harris B (141510501052)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Pemupukan Tanaman Padi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan tanaman budidaya yang digunakan

sebagai bahan pangan utama sebagian masyarakat Indonesia. Tanaman padi dapat tumbuh

subur di lahan sawah baik sawah irigasi ataupun sawah tadah hujan. Tanaman padi dapat

tumbuh baik jika unsur hara dalam tanah tercukupi. Tanaman padi dapat melangsungkan

kehidupannya dan semua proses metabolism seperti fotosintesis dengan bantuan dari

unsur hara dalam tanah. Apabila unsur hara dalam tanah tidak dapat terpenuhi maka

pertumbuhan tanaman padi akan terhambat bahkan dapat menyebabkan tanaman padi

menjadi rusak dan mati.

Salah satu upaya peningkatan produktivitas tanaman padi adalah dengan

mencukupkan kebutuhan haranya. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara

yang dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu

mencukupi untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal. Penggunaan pupuk

kimia secara terus menerus menyebabkan peranan pupuk kimia tersebut menjadi tidak

efektif. Kurang efektifnya peranan pupuk kimia dikarenakan tanah pertanian yang sudah

jenuh oleh residu sisa bahan kimia. Pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dapat

menyebabkan residu yang berasal dari zat pembawa (carier) pupuk nitrogen tertinggal

dalam tanah sehingga akan menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Pemakaian

pupuk kimia yang terus menerus menyebabkan ekosistem biologi tanah menjadi tidak

seimbang, sehingga tujuan pemupukan untuk mencukupkan unsur hara di dalam tanah

tidak tercapai. Potensi genetis tanaman pun tidak dapat dicapai mendekati maksimal.

Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun

yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah

dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau

lingkungan yang baik. Ilmu memupuk yaitu ilmu yang bertujuan menyelidiki tentang zat-

zat apakah yang perlu diberikan kepada tanah sehubungan dengan kekurangan zat-zat

tersebut yang terkandung di dalam tanah yang perlu guna pertumbuhan dan

perkembangan tanaman dalam rangka produksinya agar tercapai hasil yang tinggi. Dalam

pengertian “yang perlu diberikan” sudah tercakup perlakuan-perlakuan yang harus

dilaksanakan terlebih dahulu sebelum zat-zat itu diberikan/ ditambahkan ke dalam tanah.

Unsur hara dalam tanah harus tersedia agar tanaman padi dapat tumbuh subur.

Kandungan unsur hara di dalam tanah apabila berkurang maka dibutuhkan perlakuan

Page 3: Pemupukan Tanaman Padi

khusus agar kekurangan unsur hara tersebut dapat tercukupi kembali. Perlakuan tersebut

misalnya dilakukan kegiatan pemupukan. Pemupukan merupakan kegiatan pemberian

tambahan unsur hara dalam bentuk pupuk baik pupuk kimia atau pupuk organik ke lahan

sawah agar tanaman sawah tidak kekurangan unsur hara. Pupuk yang diberikan ke lahan

sawah harus dengan dosis yang sesuai karena apabila pupup yang diberikan terlalu sedikit

maka tanaman padi tetap rusak dan begitu juga sebailiknya, apabila pupuk yang diberikan

terlalu banyak maka tanaman padi akan mengalami kerusakan.

Pupuk dipasaran memiliki jenis yang beragam misalnya pupuk kimia dan pupuk

organik. Pupuk organik lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia, akan tetapi

ketersediaan pupuk organik di pasaran masih sedikit. Selain itu, petani lebih memilih

pupuk kimia karena harganya yang ekonomis. Pupuk kimia sendiri memiliki jenis yang

beragam seperti pupuk NPK, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk Muriate Potash dan lain

sebagainya. Pemilihan jenis pupuk yang tepat tersebut sangat menentukan keberhasilan

dalam kegiatan budidaya tanaman padi. Pupuk kimia memiliki kandungan kimia yang

apabila diberikan secara terus menerus dengan jenis pupuk yang sama akan menyebabkan

pertumbuhan tanaman padi terhambat bahkan berhenti.

Selama ini petani cenderung menggunakan pupuk anorganik secara terus-

menerus. Pemakaian pupuk anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat

menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan

produktivitas lahan pertanian. Kondisi tersebut menimbulkan pemikiran untuk kembali

menggunakan bahan organik sebagai sumber pupuk organik. Penggunaan pupuk organik

mampu menjaga keseimbangan lahan dan meningkatkan produktivitas lahan serta

mengurangi dampak lingkungan tanah.

Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang diurai

(dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang

dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk organik

sangat penting artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga

dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan. Penggunaan pupuk organik

padat dan cair pada sistem pertanian organik sangat dianjurkan. Sejumlah penelitian

menunjukkan bahwa pemakaian pupuk organik juga dapat memberi pertumbuhan dan

hasil tanaman yang baik..

Pemberian pupuk dilahan persawahan memiliki tujuan khusus seperti mengurangi

kekurangan unsur hara dalam tanah, menyediakan unsur hara dalam tanah sehingga

ketersediaannya melimpah dan tercukupi, menyuburkan tanah sawah, dan meningkatkan

Page 4: Pemupukan Tanaman Padi

kualitas tanaman padi. Tanah yang sudah subur tidak diperlukan lagi untuk melakukan

pemupukan karena unsur hara dalam tanah sudah terpenuhi. Pemupukan dapat dilakukan

dua kali selama masa tanam padi yakni dilakukan pada saat padi ditanam, kurang lebih

padi berumur 3 minggu dan pada saat padi mulai mengandung. Tanah sawah saat diberi

pupuk harus dalam keadaan lembek agar pupuk dengan mudah masuk ke dalam tanah dan

terserap oleh akar tanaman, akan tetapi air sawah tidak terlalu banyak agar tidak

menimbulkan pencucian pupuk oleh air. Waktu yang tepat dalam pemberian pupuk yaitu

pada saat pagi atau sore hari.

Pemupukan yang baik harus menerapkan lima tepat pemupukan. Lima tepat

pemupukan tersebut adalah tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat, dan tepat

cara. Jika pemupukan dilakukan dengan menerapkan lima tepat tersebut maka tanaman

padi tdak akan mengalami kekurangan unsur hara dan tidak akan mengalami kerusakan

karena pemberiannya tepat dilakukan. Oleh sebab itu, penerapan lima tepat pemupukan

sangat perlu dipelajari dan diterapkan secara langsung di lapang.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui cara pemupukan tanah sawah.

2. Menerapkan 5 tepat pemupukan di sawah dengan rekomendasi pemupukan

yang telah diuraikan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: Pemupukan Tanaman Padi

Padi merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia dan di dunia.

Padi merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Oleh sebab itu padi

menjadi perhatian dari kementrian pertanian. Apabila komoditas ini tidak

mencukupi maka akan menyebabkan terguncangnya stabilitas perekonomian

bahkan dapat mengguncangkan kondisi sosial, politik, dan pemerintahan (Hatta,

2012).

Pemupukan merupakan salah satu kegiatan penting untuk meningkatkan

produktivitas tanaman.NPK merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung

N. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial yang bersifat sangat mobil,

baik di dalam tanah maupun di dalam tanaman. Selain itu nitrogen bersifat sangat

mudah larut dan mudah hilang ke atmosfir maupun air pengairan. Kekurangan

unsur nitrogen pada tanaman mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak optimal

dan menurunkan produktifitasnya. Penambahan nitrogen ke dalam tanah dapat

terjadi melalui: (1) air hujan, di mana jumlah yang masuk ke tanah tergantung dari

iklim dan untuk daerah beriklim tropis penambahan nitrogen akan lebih banyak

melalui air hujan, (2) pupuk dan bahan organik yang diaplikasikan, dan (3)

penambatan oleh mikroba tanah. Sedangkan kehilangan nitrogen dapat terjadi

karena: (1) diabsorpsi tanaman, (2) volatilisasi, (3) pencucian, (4) erosi, dan (5)

kehilangan bersama panen (Hanafiah, 2010). Untuk itu, upaya mempertahankan

kesuburan tanah dalam jangka waktu yang lama adalah dengan melakukan

pemupukan berimbang disertai dengan penggunaan bahan-bahan pembenah tanah

seperti biochar (Mawardiana, 2013).

Pemupukan yang seimbang merupakan dasar kesehatan tanaman. Unsur

hara yang terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menyebabkan tanaman lebih

rentan terhadap serangan penyakit dan hama. Pupuk nitrogen dalam dosis tinggi

mengakibatkan kadar nitrogen yang tinggi pada tanaman. Hal ini mengakibatkan

pertumbuhan vegetatif akan menjadi berlebihan, ketahanan terhadap serangan

hama berkurang dan jenis-jenis serangga tertentu berkembangbiak dengan lebih

pesat. Bahaya ini akan lebih sedikit jika diterapkan pemupukan organik karena

bahan organik melepaskan unsur hara secara perlahan. Keadaan ini akan

Page 6: Pemupukan Tanaman Padi

memerlukan permintaan investasi untuk perbaikan pupuk fosfat atau kalsium

(Reijntjes, 1999).

Menurut Novizan (2002), pupuk digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk

organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-

sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh

bakteri pengurai. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara

yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Pupuk

anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan

cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki presentase kandungan hara

yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi

dua, yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur

hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro

primer. Sedangkan pupuk majemuk, jenis unsur hara yang dikandungnya lebih

dari satu.

Menurut Triyono (2013), penggunaan pupuk anorganik menyebabkan

kandungan unsur-unsur hara dalam tanah meningkat dan hal tersebut dapat

membantu pertumbuhan tanaman padi dengan cepat serta meningkatkan hasil

produksi pertanian. Produktivitas lahan pertanian yang meningkat tersebut hanya

akan berlangsung dalam waktu yang tidak lama, karena penggunaan pupuk

anorganik terus-menerus akan menyebabkan perubahan struktur tanah,

pemadatan, kandungan unsur hara dalam tanah menurun, dan pencemaran

lingkungan. Salah satu pengaruh penggunaan pupuk anorganik pada usaha

pertanian adalah akumulasi residu unsur –unsur kimia seperti N, P, dan K dalam

tanah akibat dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan dan terus-menerus.

Sekitar 50% nitrogen, 40% - 75% potassium, dan 5% - 25% fosfat mengendap di

lahan pertanian, pada tubuh perairan, dan airtanah. Pupuk NPK merupakan salah

satu jenis pupuk majemuk yang kandungan unsur hara makronya lengkap dan

jumlah (konsentrasinya) pun memadai.

Menurut Nurmegawati (2012), unsur hara N, P dan K termasuk unsur hara

makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan mutlak harus ada. Peranan

utama unsur N bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara

Page 7: Pemupukan Tanaman Padi

keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu , N berperan penting

dalam pembentukan hijau daun yang sangat berfungsi dalam proses fotosintesis.

Unsur P bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya

akar benih dan tanaman muda serta mempercepat pembungaan, pemasakan biji

dan buah. Unsur K berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat dan

juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak

mudah gugur. Unsur K juga merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam

menghadapi kekeringan dan penyakit. Rekomendasi pemupukan adalah suatu

rancangan yang meliputi jenis dan takaran pupuk untuk tanaman pada areal

tertentu. Banyak manfaat dan dampak penerapan pemupukan spesifik lokasi

antara lain : (1) pemberian pupuk yang tepat takaran, tepat waktu dan jenis pupuk

yang diperlukan sesuai maka pemupukan akan lebih efisien, hasil tinggi dan

pendapatan petani meningkat, (2) pencemaran lingkungan dapat dihindari,

kesuburan tanah tetap terjaga dan produksi padi lestari atau berkelanjutan, (3)

mengurangi biaya pembelian pupuk.

Menurut Winarni (2012), pupuk NPK dapat menyediakan unsur hara

makro N, P dan K yang dibutuhkan tanaman. Nitrogen (N) adalah suatu unsur

yang paling banyak dan merupakan komponen asam amino, protein, asam

nukleat, klorofil dan beberapa metabolis esensial lain untuk mempertahankan

kehidupan tanaman. Nitrogen tersedia bagi tanaman dalam empat bentuk yang

berbeda, yaitu: N 2, NO 3-, NO 2-, NH 4+. Defisiensi nitrogen sangat

mempengaruhi morfologi dan fisiologi tanaman. Fosfor (P) adalah nutrisi penting

kedua yang dibutuhkan oleh tanaman. Fosfor merupakan komponen esensial

asam nukleat, gula fosforilase, lemak dan protein yang mengontrol semua proses

hidup. Fosfor membentuk fosfat energi tinggi berikatan dengan adenine, guanine

dan uridin yang bertindak sebagai pembawa energi untuk banyak reaksi biologi.

Fospor berada dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. Banyak fosfor

anorganik tersedia terutama sebagai H 2P4- dan HPO 42-. Saluran membrane K +

penting untuk transportasi K + antara kompartemen sel dan sel dalam jaringan.

Tanaman defisien K + rentan terhadap genangan dan kekeringan Ketersediaan K

Page 8: Pemupukan Tanaman Padi

+ yang melimpah menyebabkan defisiensi nitrogen dan dapat mengganggu

serapan kation divalent seperti Ca + dan Mg +.

Penggunaan pupuk N, P, dan K, baik secara tunggal (urea, SP36, KCl)

maupun majemuk (Ponska) yang berlebihan dapat mengakibatkan tanah menjadi

sakit atau lelah, yang diduga berkaitan erat dengan penurunan produktivitas dan

kesehatan tanah.. Teknologi pemupukan yang tepat, baik jenis, takaran, maupun

aplikasi, dapat meningkatkan efisiensi pemupukan N, P, dan K 40-50%.

Pemberian pupuk yang tepat pada tanaman padi tidak hanya akan menurunkan

biaya pemupukan, tetapi takaran pupuk juga lebih rendah, hasil padi relatif sama,

tanaman lebih sehat, mengurangi hara yang terlarut dan menimbun dalam air, dan

menekan unsur berbahaya yang terbawa dalam makanan. Pemberian pupuk N

yang berlebihan dapat merusak lingkungan karena emisi gas N2O (Wasito, 2010).

Dosis pupuk sebetulnya tergantung pada jenis tanah, sejarah pemupukan,

dan varietas padi yang ditanam. Pupuk diberikan 2 kali selama musim tanam.

Pemupukan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Namun supaya lebih

praktis, sebaiknya pemupukan dilakukan 1-2 hari sebelum penyiangan. Dengan

demikian, pada saat melakukan penyiangan bisa sekaligus membantu

pembenaman pupuk yang telah ditebar. Cara pemupukan konvensional terbukti

tidak mampu meningkatkan produktivitas pertanaman padi secara langgeng.

Sebaliknya, pemupukan anorganik secara intensif mengakibatkan penurunan

produktivitas tanaman padi dari waktu ke waktu. (Martodireso, 2001).

Pemupukan merupakan salah satu dari paket program intensifikasi yang

telah lama dipraktekkan di tingkat petani. Penggunaan pupuk anorganik buatan

yang terus-menerus tanpa disertai penggunaan pupuk organic memiliki dampak

terhadap kualitas lahan termasuk penurunan fisik, kimia, dan biologi tanah. Oleh

sebab itu dibutuhkan perubahan dalam penggunaan pupuk dari pupuk anorganik

menjadi pupuk organik. Pupuk organic contohnya adalah pupuk hayati. Pupuk

hayati adalah komponen esensial dalam pertanian organik yang berperan dalam

memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dimana penggunaan pupuk

tersebut merupakan salah satu upaya efisiensi penggunaan pupuk nitrogen pada

pertanaman padi dengan tetap meningkatkan produksi padi (Syaiful et al, 2012).

Page 9: Pemupukan Tanaman Padi

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Pengantar Teknologi Pertanian acara Pemupukan Tanah Sawah

dilakukan pada hari Jumat, tanggal 18 April 2015 bertempat di UPT

Agrotechnopark Jubung pukul 07.00 WIB sampai selesai.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan

1. Pupuk SP36

2. Pupuk Phonska.

3. Pupuk NPK Urea.

4. Modul Praktikum.

3.2.2 Alat

1. Alat Tulis.

2. Timba

3.3 Cara kerja

Dalam praktikum acara “Pemupukan Tanah Sawah” dilakukan tata cara

kerja sebagai berikut:

1. Menyiapkan masing-masing pupuk yang akan digunakan sesuai dengan jenis

dan dosisnya.

2. Melakukan pemupukan ke areal pertanaman / sawah dengan cara ditebar secara

merata.

Page 10: Pemupukan Tanaman Padi

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan pada saat praktikum “Pemupukan Tanah Sawah”

didapatkan data yang berupa tabel sebagai berikut :

No. Pertanyaan Urea SP36 Phonska

1 Tepat Jenis (macam)

Unsur hara apa?

Sifat-sifat pupuk

apa?

Fungsinya apa?

N(Nitrogen)

Mudah larut

dan terbakar

Pertumbuhan

vegetatif

K(Kalium)

Mudah larut

Pertumbuhan

Generatif

2 Tepat Dosis (takaran)

Berapa per Ha?

Berapa per petak?

Berapa

pertanaman/kel

tanaman?

3 Tepat Waktu

Pagi, siang, sore?

Dasar, vegetative

atau generative?

Pagi atau Sore

Vegetatif

Pagi atau Sore

Generative

Page 11: Pemupukan Tanaman Padi

Saat ada atau tidak

ada tanaman?

Ada Ada

4 Tepat Tempat

Tanahatau tanaman?

Permukaan

(oksidasi) atau

dalam tanah (sub-

soil) atau reduksi?

Tanah

Permukaan

(Oksidasi)

Tanah

Permukaan

(Oksidasi)

5 Tepat Cara

Tebar atau tugal?

Sendiri, bersamaan

dengan biji,

pestisida?

Manual atau

semprot?

Tebar

Sendiri

Manual dan

Semprot

Tebar

Sendiri

Manual dan

Semprot

4.2 Pembahasan

Page 12: Pemupukan Tanaman Padi

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Page 13: Pemupukan Tanaman Padi

DAFTAR PUSTAKA

Hatta, M. 2012. Uji Jarak Tanam Sistem Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi pada Metode SRI. Agrista, 16 (2) : 87-93.

Page 14: Pemupukan Tanaman Padi

Martodireso, S dan Widada A. 2001. Terobosan Teknologi Pemupukan Dalam Era Pertanian Organik. Kanisius : Yogyakarta.

Mawardiana, Sufardi, Edi Husen. 2013. Pengaruh Residu Biochar Dan Pemupukan NPK Terhadap Sifat Kimia Tanah Dan Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Padi Musim Tanam Ketiga. Konservasi Sumber Daya Lahan. 1(1) : 16-23.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka : Jakarta.

Nurmegawati, W. Wibawa, E. Makruf , D. Sugandi, T. Rahman. 2012. Tingkat Kesuburan Dan Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K Tanah Sawah Kabupaten Bengkulu Selatan. Solum. 9(2): 61-68.

Reijntjes, C., Bertus Haverkort, Ann Waters-Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan. Kanisius : Yogyakarta.

Syaiful, S. A., dkk. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Padi Hibrida pada Pemberian Pupuk Hayati dan Julah Bibit Per Lubang Tanam. Agrivigor, 11(2) : 202-213.

Triyono, Ari, Purwanto, Budiyono. 2013. Efisiensi Penggunaan Pupuk –N Untuk Pengurangan Kehilangan Nitrat Pada Lahan Pertanian. Universitas Diponegoro. Semarang.

Wasito, Muhrizal Sarwani1, E. Eko Ananto. 2010. Persepsi dan Adopsi Petani terhadap Teknologi Pemupukan Berimbang pada Tanaman Padi dengan Indeks Pertanaman 300. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 29(3) : 157-165.

Winarni, Marti. 2012. Kajian Penggunaan Kompos Sebagai Substitusi Pupuk NPK Pada Produktivitas Padi Sawah. Agri-tek. 13 (2) : 1-9.