Upload
cahya-septia
View
141
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penampungan spesimen urin
Citation preview
Penampungan Spesimen Urin
Dr DALIMA ARI WAHONO ASTRAWINATA, Mepid, SpPK(K) DEPARTMENT OF CLINICAL PATHOLOGY
FACULTY OF MEDICINE, UNIVERSITY OF INDONESIA
2
Pendahuluan p Urin à spesimen terbanyak kedua setelah darah
p Menegakkan diagnosis, memantau terapi, perjalanan penyakit, deteksi komplikasi
p Deteksi metabolit obat à khususnya narkoba
p Kesalahan tahap preanalitik sulit dikenal
p Penting memastikan semua prosedur dijalankan dengan baik dan benar
3
Tahapan Preanalitik p Penampungan urin à terkait edukasi dan
persiapan pasien p Pemahaman pentingnya cara yang benar p Sebagian besar à ditampung oleh pasien p Cara penampungan tergantung kondisi :
n bergerak bebas atau tirah baring n terpasang kateter atau tidak n mampu bekerjasama atau tidak à anak/bayi, usia lanjut
4
Jenis Spesimen Urin p Tergantung pemeriksaan yang dilakukan :
n Urin pertama pagi hari n Urin sewaktu n Urin tampung 12 jam / 24 jam n Urin kateter
p Spesimen dengan bahan pengawet p Spesimen tidak boleh dengan pengawet à biakan
urin p Pengawet tepat à tidak salah menyediakan wadah
penampung
5
p Urin pertama pagi hari à terkonsentrasi , baik untuk urinalisis
p Urin sewaktu à mudah untuk pasien, faktor dilusi p Urin porsi tengah à hindari kontaminasi saluran
kemih, untuk biakan / resistensi antibiotik p Urin tampung à untuk pemeriksaan kuantitatif :
n Protein, Ureum, Kreatinin, Natrium, Kalium, Kalsium, Asam urat, Kortisol, Metabolit hormon (ketosteroid)
p Urin kateter à pasien yang terpasang kateter
Jenis Spesimen Urin
6
Edukasi Pasien1 p Urin porsi tengah :
n Pasien diajarkan cara membersihkan daerah sekitar uretra dengan benar n Dengan sabun dan air mengalir à bersihkan sekitar
lubang kemih, arah depan ke belakang lalu keringkan dengan handuk / tissue
n Keluarkan bagian pertama aliran urin ke toilet n Selagi aliran masih kuat à tampung secukupnya urin ke
dalam wadah steril n Bagian akhir aliran urin keluarkan kembali ke toilet
p Urin porsi tengah dapat dilakukan kapan saja
7
p Urin tampung (12 jam , 24 jam) : n Urin pertama pada pagi hari penampungan
tidak ditampung / dibuang n Selanjutnya setiap kali berkemih, urin ditampung
menggunakan botol penampung à agar tidak ada yang terbuang à sampai urin pagi hari berikutnya
n Urin dari botol penampung à tuang ke dalam wadah dengan pengawet
n Setiapkali menambahkan urin à kocok agar urin bercampur dengan pengawet
n Pasien tidak perlu membatasi minum dan makan
Edukasi Pasien2
8
Wadah Urin Tampung
9
Cara Menampung Bayi Laki-laki p Gunakan kantong urin untuk bayi p Bersihkan daerah sekitar saluran
kemih bayi dengan air dan sabun, keringkan à lekatkan kantong urin bayi
p Lepaskan kantong bila urin sudah tertampung
10
Cara Menampung Bayi Perempuan p Gunakan kantong urin untuk bayi p Bersihkan daerah sekitar saluran
kemih bayi dengan air dan sabun, keringkan à lekatkan kantong urin bayi
p Lepaskan kantong bila urin sudah tertampung
11
Aspirasi Urin Kateter utk Biakan p Lakukan disinfeksi bagian karet selang kateter à
jangan sampai menusuk bagian selang udara balon
p Aspirasi menggunakan spuit à bukan dari ujung selang
Bulibuli
12
p Disinfeksi ujung selang plastik kateter à tampung urin
p Jangan ambil dari kantong urin à urin lama lebih dari 2 jam
p Gunakan sarung tangan dan masker untuk cegah percikan infeksius
Urin Kateter untuk Urinalisis
[email protected]/PKPK/ 2013
13
Urin 3 Porsi untuk Prostatitis p Urin 3 gelas :
n Pasien diajarkan cara membersihkan daerah sekitar uretra dengan benar
n Dengan sabun dan air mengalir à bersihkan sekitar lubang kemih, arah depan ke belakang lalu keringkan dengan handuk / tissue
n Tampung bagian pertama aliran urin dalam wadah steril pertama
n Tampung aliran tengah urin dalam wadah steril kedua n Urut kelenjar prostat agar cairan prostat keluar bersama
bagian akhir aliran urin à tampung dalam wadah steril ketiga
n Ketiga spesimen dilakukan biakan urin
14
Penampungan Urin utk Tes Obat p Rantai penjagaan (chain of custody) :
n Sejak penampungan sampai ke tangan petugas laboratorium
n Terjamin tidak terjadi manipulasi à ditukar, diencerkan n Hanya petugas berwenang dan tercatat à menangani
spesimen n Penampungan urin disaksikan petugas berwenang n Spesimen urin langsung diserahkan kepada petugas
berwenang untuk diserahkan ke petugas laboratorium n Hasil pemeriksaan diberikan langsung kepada petugas
yang berwenang mengeluaran hasil / otorisasi hasil
15
Bahan Pengawet p Bahan pengawet yang dianjurkan :
n Timol : baik untuk sedimen, glukosa à ganggu presipitasi protein
n Toluen : baik untuk tes rutin urin n Asam borat : baik untuk protein à ganggu hasil pH,
metabolit hormon, obat n Formalin : baik untuk sedimen à ganggu hasil glukosa,
darah, leukosit-esterase
p Bila tanpa bahan pengawet, urin tampung harus disimpan dalam lemari es suhu 4O C ( 2-8O C )
16
Syarat Wadah Urin p Bersih, kering, bertutup ulir, tahan bocor, tahan
pecah p Terbuat dari bahan yang tidak menggangu
pemeriksaan p Wadah tidak boleh pakai ulang p Sesuai untuk pemakaian tabung pneumatik
17
Wadah Urin Rutin
18
Hal yang Perlu Diperhatikan p Label : lekatkan pada wadah, BUKAN tutup p Volume : catat dengan benar volume urin tampung p Waktu / tanggal penampungan : tulis dengan jelas p Pengawet : tulis jenis pengawet yang digunakan p Pemeriksaan bahan peka cahaya : urin dalam
wadah tidak tembus cahaya / terbungkus pelapis tahan tembus sinar
19
Penutup p Spesimen urin harus dikerjakan dalam waktu 2 jam
setelah dikemihkan p Bila tidak memungkinkan à simpan dalam suhu 4O
C atau beri pengawet urin p Pasien perlu diajarkan cara penampungan yang
benar agar hasil tepat p Urin kateter tidak boleh diambil dari kantong urin p Biakan urin perlu perhatian khusus à hindari
kontaminasi daerah sekitar uretra p Spesimen tes obat perlu penjagaan khusus
20
Peningkatan Kompetensi Petugas Laboratorium Klinik