34
Penanganan Pada Pasien Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan Non Trauma – Trauma Dan Shock Shock

Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kedokteran

Citation preview

Page 1: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Penanganan Pada Pasien Non Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan ShockTrauma – Trauma Dan Shock

Page 2: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

PrinsipPrinsip PenangananPenanganan PasienPasien

Aman/ProteksiAman/Proteksi Do not futher – Jangan Menambah CederaDo not futher – Jangan Menambah Cedera Berpacu Dengan WaktuBerpacu Dengan Waktu

Page 3: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Langkah-langkah Penanganan Langkah-langkah Penanganan PasienPasien

Primary SurveyPrimary Survey Secondary SurveySecondary Survey

Penanganan DefinitifPenanganan Definitif

Page 4: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

1.1. Primary SurveyPrimary Survey

Penanganan dengan :Penanganan dengan :

A A = Airway ( Gangguan Airway adalah pembunuh = Airway ( Gangguan Airway adalah pembunuh tercepat)tercepat)

BB = Breathing dan Ventilasi= Breathing dan Ventilasi

CC = Circulation= Circulation : Kontrol Pendarahan: Kontrol Pendarahan

DD = Disability= Disability : Status Neurologis : Status Neurologis dan nilai GCSdan nilai GCS

EE = Exposure / Environ Mental : = Exposure / Environ Mental : Buka baju penderita tetapi cegah hipotermyBuka baju penderita tetapi cegah hipotermy

Page 5: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

2.2. Secondary SurveySecondary Survey

MeliputiMeliputi AnamnesisAnamnesis ( Kompak )( Kompak ) Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Head to toe Head to toe Colok semua lubangColok semua lubang

Pertimbangkan pemeriksaan tambahanPertimbangkan pemeriksaan tambahan

Page 6: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

3.3. Penanganan DefinitifPenanganan Definitif

Transfer ke tempat rawat, rujuk, dllTransfer ke tempat rawat, rujuk, dll

Page 7: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

SURVEY PRIMERSURVEY PRIMER

Proteksi dengan 3 AMANProteksi dengan 3 AMAN

Aman diriAman diri Aman LingkunganAman Lingkungan Aman pasienAman pasien

Page 8: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Cari Keadaan Yang Mengancam NyawaCari Keadaan Yang Mengancam NyawaDengan caraDengan cara

Page 9: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

A.A. Airway - Jaga dan buka jalan nafasAirway - Jaga dan buka jalan nafas

3.3. Obstruksi Jalan nafasObstruksi Jalan nafas

Bunyi gurgling (kumur-kumur) – cairan – suctionBunyi gurgling (kumur-kumur) – cairan – suction Bunyi snoring (Ngorok) – pangkal lidah jatuh ke dalamBunyi snoring (Ngorok) – pangkal lidah jatuh ke dalam

- - OPA (On Pharingeal Ariway ( guidel/mayo)OPA (On Pharingeal Ariway ( guidel/mayo)- NPA (Naso Pharingeal Airway) – Pasien sadar tidak ada pendarahan - NPA (Naso Pharingeal Airway) – Pasien sadar tidak ada pendarahan hidung – basis craniihidung – basis cranii

Bunyi Stridor ( terjepit) – Penyempitan/ Oedem Laring Needle Bunyi Stridor ( terjepit) – Penyempitan/ Oedem Laring Needle kricotiroidotomy – Tusuk pada membran krikotiroid dengan needle 14 – kricotiroidotomy – Tusuk pada membran krikotiroid dengan needle 14 – 1616

1.1. PosisiPosisi2.2. Nilai Kelancaran jalan nafas/pemilaian jalan nafas ( LOOK – LISTEN – FEEL )Nilai Kelancaran jalan nafas/pemilaian jalan nafas ( LOOK – LISTEN – FEEL )

Bila dapat berbicara jelas – airway baikBila dapat berbicara jelas – airway baik Bila tidak – diperbaiki – adanya sumbatanBila tidak – diperbaiki – adanya sumbatan

4.4. Apnoe – Intubasi dengan ETT (Endostrakea Tube) Apnoe – Intubasi dengan ETT (Endostrakea Tube) Selama memeriksa dan memperbaiki jalan nafas harus Selama memeriksa dan memperbaiki jalan nafas harus

diperhatikan tidak boleh dilakukan ekstensi, fleksi ataupun diperhatikan tidak boleh dilakukan ekstensi, fleksi ataupun rotasirotasi

Page 10: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

B. Breathing dan Ventilasi - PernafasanB. Breathing dan Ventilasi - Pernafasan

Prinsipnya – OksigenisasiPrinsipnya – Oksigenisasi

Jalan nafas yang baik tidak menjamin ventilasi yang baikJalan nafas yang baik tidak menjamin ventilasi yang baik

Page 11: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

3 ( Tiga ) Hal yang harus dilakukan pada 3 ( Tiga ) Hal yang harus dilakukan pada breathingbreathing

Nilai apakah breathing baik (LOOK-LISTEN-FEEL)Nilai apakah breathing baik (LOOK-LISTEN-FEEL)

Penderita yang dapat berbicara dengan kalimat panjang tanpa Penderita yang dapat berbicara dengan kalimat panjang tanpa ada sesak umumnya breathingnya baik ada sesak umumnya breathingnya baik

Pernafasan yang baik adalah pernafasan yang :Pernafasan yang baik adalah pernafasan yang :

1) Frekwensi NORMAL:1) Frekwensi NORMAL: - DEWASA- DEWASA : 12 – 20 X/ i: 12 – 20 X/ i (20)(20)- Anak – anak- Anak – anak : 15 – 30 X / i : 15 – 30 X / i ( 30 ( 30

))- Bayi- Bayi : 30 – 50 X / i : 30 – 50 X / i ( 40 )( 40 )

2) Tidak Ada Gejala dan tanda sesak2) Tidak Ada Gejala dan tanda sesak3) Pada pemeriksaan fisik BAIK 3) Pada pemeriksaan fisik BAIK

Page 12: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Apabila Nafas tidak adekuat harus dilakukan bantuan Apabila Nafas tidak adekuat harus dilakukan bantuan pernafasan memakai BVM (Ambu – bag) ataupun pernafasan memakai BVM (Ambu – bag) ataupun ventilator untuk RSventilator untuk RS

Page 13: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Nafas spontan tidak memenuhi kebutuhan ONafas spontan tidak memenuhi kebutuhan O22 berikan berikan OksigenOksigen

Canul Hidung Canul Hidung OO22 2 – 6 LLi2 – 6 LLi Face mask (rebreathing mask) Face mask (rebreathing mask) OO2 2 8 – 10 LLi8 – 10 LLi Simple maskSimple mask OO22 6 – 8 LLi6 – 8 LLi

Page 14: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Circulation dan Kontrol PendarahanCirculation dan Kontrol Pendarahan

LANGKAHNYALANGKAHNYA

Periksa sirkulasi dengan memeriksa kulit, Periksa sirkulasi dengan memeriksa kulit, akral dan nadiakral dan nadi

Page 15: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

PendarahanPendarahanPenyebab Utama kematian pasca bedahPenyebab Utama kematian pasca bedah

pada penderita trauma harus dianggap pada penderita trauma harus dianggap disebabkan hipovolema – penilaian yang disebabkan hipovolema – penilaian yang cepat dari status hemodinamik penderitacepat dari status hemodinamik penderita

Page 16: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Pengenalan SyokPengenalan Syok

Keadaan kulit, akralKeadaan kulit, akralWajah pucat dan kulit extremitas pucat Akral dinginWajah pucat dan kulit extremitas pucat Akral dingin

- - Tanda Syok -Tanda Syok -

NadiNadiPeriksa kekuatan nadiPeriksa kekuatan nadi

kecepatan dan irama nadi kecil kecepatan dan irama nadi kecil

- - Tanda Syok -Tanda Syok -

Dalam Hitungan detik dapat memberikan Dalam Hitungan detik dapat memberikan informasiinformasi

Page 17: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

TD – Fase awal tidak bisa terlalu TD – Fase awal tidak bisa terlalu percaya dalam menentukan Syokpercaya dalam menentukan Syok

Diperlukan kehilangan volume darah > 30% Diperlukan kehilangan volume darah > 30% untuk dapat terjadi penurunan tekanan untuk dapat terjadi penurunan tekanan

darah yang cukup signifikandarah yang cukup signifikan

Page 18: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Pendarahan EksternalPendarahan Eksternal

Page 19: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

KOTROL PENDARAHANKOTROL PENDARAHAN

Pendarahan bisa Pendarahan bisa Eksternal ( terlihat )Eksternal ( terlihat ) Internal ( tidak terlihat )Internal ( tidak terlihat )

Page 20: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Penekanan langsung pada lukaPenekanan langsung pada luka

Pendarahan Eksternal ( terlihat )Pendarahan Eksternal ( terlihat )

Page 21: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Pendarahan internalPendarahan internal

5 Tempat besar yang berbahaya5 Tempat besar yang berbahaya

1.1. Rongga toraksRongga toraks

2.2. Rongga AbdomenRongga Abdomen

3.3. Froktur PelvisFroktur Pelvis

4.4. Fraktur tulang panjangFraktur tulang panjang

5.5. Jarang pendarahan retro peritonealJarang pendarahan retro peritoneal

Page 22: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Pendarahan internalPendarahan internal

Spalk / bidaiSpalk / bidai : Pendarahan dari suatu : Pendarahan dari suatu fraktur atau extremitas fraktur atau extremitas

GuritaGurita : Pendarahan pada pelvis: Pendarahan pada pelvis OperasiOperasi : Pendarahan intro : Pendarahan intro

abdomen / thorakal abdomen / thorakal

Page 23: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Penanganan syokPenanganan syok

Kehilangan darah diganti darahKehilangan darah diganti darah tahapan awaltahapan awal

1.1. Berikan cairan kristaloid (RL) 1 – 2 liter melalui 2 Berikan cairan kristaloid (RL) 1 – 2 liter melalui 2 jalur dengan jarum lv yang besar (14 – 16 )jalur dengan jarum lv yang besar (14 – 16 )

2.2. Cairan diberikan dengan tetesan cepatCairan diberikan dengan tetesan cepat

3.3. Sebaiknya cairan dihangatkan untuk menghindari Sebaiknya cairan dihangatkan untuk menghindari hipotermiahipotermia

Page 24: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

Penderita trauma saat dikenali syok Penderita trauma saat dikenali syok harus dianggap sebagai syok hemoragikharus dianggap sebagai syok hemoragik

Pasang infus Pasang infus Tekan pada pendarahan luarTekan pada pendarahan luar Lakukan pencarian akan adanya pendarahan internal ( 5 Lakukan pencarian akan adanya pendarahan internal ( 5

tempat tempat

Apabila tidak ada respon terhadap Apabila tidak ada respon terhadap pemberian cairan harus dipikirkan syok pemberian cairan harus dipikirkan syok

lain ( syok kardiogenik )lain ( syok kardiogenik )

Page 25: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

D.D. Disability ( Defisit Neurologis )Disability ( Defisit Neurologis )

Yang dinilaiYang dinilai Tingkat kesadaran / Glasgow Coma Scale( GCS )Tingkat kesadaran / Glasgow Coma Scale( GCS ) Ukuran dan reaksi pupilUkuran dan reaksi pupil

Page 26: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

1.1. GCS ( Glassgow Coma Scale) GCS ( Glassgow Coma Scale)

Penurunan kesadaran Penurunan kesadaran penurunan oksigensi penurunan oksigensi

Penurunan perfuksi ke otak Penurunan perfuksi ke otak perlukaan pada otak sendiriperlukaan pada otak sendiri

Penurunan GCS harus sangat diwaspadaiPenurunan GCS harus sangat diwaspadai

Page 27: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

PupilPupil

PupilPupil sama besar ( an isokor ) adanya sama besar ( an isokor ) adanya suatu lesi masa intra kronial ( pendarahan ) terjadi suatu lesi masa intra kronial ( pendarahan ) terjadi

pada sisi pupil yang melebar pada sisi pupil yang melebar

Page 28: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

E. ExposureE. Exposure

Buka pakaian penderita Buka pakaian penderita periksa bagian periksa bagian belakang tubuh dengan tekhnik log roll belakang tubuh dengan tekhnik log roll (untuk mengetahui sumber pendarahan lain) (untuk mengetahui sumber pendarahan lain)

Page 29: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

F. Folley KhateterF. Folley Khateter

Perlu dipasang pada penderita tidak sadar dan syokPerlu dipasang pada penderita tidak sadar dan syok Merupakan indikator untuk menilai keadaan hemodinamik Merupakan indikator untuk menilai keadaan hemodinamik

penderitapenderita

- Urine normal :- Urine normal : Dewasa Dewasa : ½ cc / kg BB / j: ½ cc / kg BB / j

Anak – anakAnak – anak : 1 cc / kg BB / j: 1 cc / kg BB / j

BayiBayi : 2 cc / kg BB / j: 2 cc / kg BB / j Kontra indikasi pemasangan kateter urineKontra indikasi pemasangan kateter urine

Tuptur uretra :Tuptur uretra : - Darah di lubang uretra- Darah di lubang uretra

- Hematom di Skrotum- Hematom di Skrotum

- RT Prostat melayang / Tidak teraba- RT Prostat melayang / Tidak teraba

Page 30: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

G. Gastrick Tube ( NGT ) G. Gastrick Tube ( NGT )

Untuk Mengurangi distensi lambungUntuk Mengurangi distensi lambung Mencegah muntahMencegah muntah

Bila # basis krani ( hidung ) Bila # basis krani ( hidung ) lewat mulut lewat mulut

Page 31: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

H. Heart MonitoringH. Heart Monitoring

Evaluasi kembali hasil resusitasi dengan Evaluasi kembali hasil resusitasi dengan ABCD dengan pemasangan monitor EKG ABCD dengan pemasangan monitor EKG

dan oxymetrisdan oxymetris

PSN StabilPSN Stabil

Page 32: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

2. Secondary survey2. Secondary survey

AnamnesiaAnamnesia :: k = Kelamin k = Kelamin

o = obat yang diminumo = obat yang diminum

m = makan terakhirm = makan terakhir

p = penyakit yang pernah dideritap = penyakit yang pernah diderita

Pemeriksaan fisik :Pemeriksaan fisik : Heada to toeHeada to toe Look, Listen, Feel ( Inspeksi, Auskultasi, palpasi, perkusi ) Look, Listen, Feel ( Inspeksi, Auskultasi, palpasi, perkusi ) Colok semua lubangColok semua lubang

B = BentukB = Bentuk

T = TumorT = Tumor

L = LukaL = Luka

S = SakitS = Sakit

Pemeriksaan penunjang lainPemeriksaan penunjang lain

X – ray, laboratorium dll ( CT Scan )X – ray, laboratorium dll ( CT Scan )

Page 33: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

3. Tindakan Definitive3. Tindakan Definitive

Tempat Rawat / Rujuk / OperasiTempat Rawat / Rujuk / Operasi

Page 34: Penanganan Pada Pasien Non Trauma – Trauma Dan1

RJP / Resusitasi RJP / Resusitasi

Langkah – Langkah RJPLangkah – Langkah RJP1.1. Posisi penolong sejajar bahu penderitaPosisi penolong sejajar bahu penderita

2.2. Lakukan 3 ALakukan 3 A

3.3. Cek kesadaran penderita Cek kesadaran penderita Minta bantuan ( Lokasi kejadian+petugas+alat )Minta bantuan ( Lokasi kejadian+petugas+alat )

4.4. Buka jalan nafasBuka jalan nafas ( Look, Listen, Feel )( Look, Listen, Feel )

5.5. Penderita tidak bernafas, lakukan 2 X tiupan ( nafas buatan )Penderita tidak bernafas, lakukan 2 X tiupan ( nafas buatan )

6.6. Periksa nadi corotis ( SPeriksa nadi corotis ( S¹¹ - 10 - 10¹¹ ) ) Jika nadi terasa nafas tak ada lakukan nafas bantuan 10X ( 1 ventilasi selang 6 detik) Jika nadi terasa nafas tak ada lakukan nafas bantuan 10X ( 1 ventilasi selang 6 detik)

1 – 2 – 3 – 4 – 1 – tiup / 1 satu menit 1 – 2 – 3 – 4 – 1 – tiup / 1 satu menit

7.7. Jika nadi tidak teraba lakukan kompresi 30X dengan diikuti 2X ventilasi Jika nadi tidak teraba lakukan kompresi 30X dengan diikuti 2X ventilasi

( 30 : 2( 30 : 2 ½ penolong ) ½ penolong )

Anak – BayiAnak – Bayi ( 15 : 2( 15 : 2 2 penolong ) 2 penolong )

8.8. Lakukan RJP 5 siklus Lakukan RJP 5 siklus 5 X 3 : 25 X 3 : 2

- Periksa nadi carotis jika tidak teraba lanjutkan RJP- Periksa nadi carotis jika tidak teraba lanjutkan RJP

- Jika pasien sudah tertolong nadi teraba nafas ada berikan posisi recovery - Jika pasien sudah tertolong nadi teraba nafas ada berikan posisi recovery

posisi / posisi miring mantapposisi / posisi miring mantap