12
PENATAAN KAWASAN PULAU WISATA TERPADU Definisi dan istilah : Ruang : wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakuk kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya Tata ruang : wujud struktur ruang dan pola ruang Perencanaan tata ruang : suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yan meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang Rencana tata ruang wilayah RTRW! : hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yang telah ditetapkan Kawasan lindung : wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan Kawasan "udi daya : wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan at dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya bu Kawasan #eruntu$an #ariwisata : kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya t wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut Kawasan #eruntu$an #erdagangan dan %asa : kawasan yang diperuntukan untuk kegiatan perdagangan dan jasa, termasuk pergudangan, yang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada satu kawasan perkotaan Kawasan sia# "angun KASI&A! : sebidang tanah yang fisiknya telah disiapkan untuk

Penataan Kawasan Pulau Wisata Terpadu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan scripsi

Citation preview

PENATAAN KAWASAN PULAU WISATA TERPADUDefinisi dan istilah :

Ruang :wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya

Tata ruang :wujud struktur ruang dan pola ruang

Perencanaan tata ruang :suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang

Rencana tata ruang wilayah (RTRW) :hasil perencanaan tata ruang berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional yang telah ditetapkan

Kawasan lindung :wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

Kawasan budi daya :wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan

Kawasan peruntukan pariwisata :kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa :kawasan yang diperuntukan untuk kegiatan perdagangan dan jasa, termasuk pergudangan, yang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada satu kawasan perkotaan

Kawasan siap bangun (KASIBA) :sebidang tanah yang fisiknya telah disiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman skala besar yang terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih, yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang lingkungan yang ditetapkan

Lingkungan siap bangun (LISIBA) :sebidang tanah yang merupakan bagian dari kasiba ataupun berdiri sendiri yang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan sesuai dengan persyaratan pembakuan tata lingkungan tempat tinggal atau hunian dan pelayanan lingkungan untuk membangun kavling tanah matang

Lingkungan/kawasan perumahan :kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

Lingkungan/konservasi bangunan/gedung bersejarah :kesatuan ruang dengan bangunan yang berdasarkan kriteria tertentu oleh pemerintah daerah dinilai dan dinyatakan sebagai lingkungan dan bangunan yang dilindungi. Perlindungan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk memperpanjang usia lingkungan dan bangunan bersejarah melalui kegiatan restorasi, pemintakatan, revitalisasi, dan pemugaran

Fasilitas fisik atau utilitas umum :sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan jalan, jaringan air bersih, listrik, pembuangan sampah, telepon, saluran pembuangan air kotor dan drainase, serta gas

Fasilitas sosial :fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka, serta fasilitas penunjang kegiatan sosial lainnya di kawasan perkotaan

KAWASAN WISATA PULAU :Perencanaan merupakan sebuah proses pengembangan dan pengkoordinasian secara menyeluruh dari apa yang sudah ada sekarang untuk menjadi lebih baik agar dapat mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal perencanaan pembangunan kawawasan pariwisata, proses pengembangan dan pengkoordinasian tersebut menyangkut masa depan dari suatu destinasi pariwisata. Proses perencanaan menggambarkan lingkungan yang meliputi elemen-elemen : politik, fisik, sosial, budaya dan ekonomi, sebagai komponen atau elemen yang saling berhubungan dan saling tergantung, yang memerlukan berbagai pertimbangan (Paturusi, 2001) dalam http://freebahankulaih.blogspot.com/2010_08_01_archive.html.Dalam proses sebuah perencanaan kawasan pariwisata, elemen-elemen yang disebut diatas merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan agar mewujudkan pembangunan kawasan pariwisata yang berkelanjutan dan mencapai sasaran kesejahtraan masyarakat sebagai tujuan dari sebuah pembangunan. Pada proses awal perencanaan sebuah kawasan pariwisata baru pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung seperti infrastruktur dan amenity core merupakan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan, terlebih dengan potensi alam dan kebudayaan yang menjadi daya tarik kawasan pariwisata Negeri khayal yang secara signifikan akan merangsang minat wisatawan untuk berkunjung. Namun disisi lain, elemen lain yang tidak dapat dikesampingkan adalah keterlibatan masyarakat yang merupakan bagian dari stakeholder dan juga sebagi pihak yang akan merasakan dampak langsung pengembangan kawasan tersebut baik dampak postitf maupun negative yang akan ditimbulkan.KAWASAN PULAU :

Kegiatan wisata tak dapat dipungkiri akan selalu menjadi kebutuhan dasar setiap manusia untuk menghilangkan kejenuhan yang dilakukan setiap hari. Haryono dalam Agustina menyebutkan pariwisata adalah aktivitas dimana seseorang mencari kesenangan dengan menikmati berbagai hiburan yang dapat melepaskan lelah [1]. Melihat fakta bahwa manusia akan selalu membutuhkan wisata, maka industri pariwisata akan selalu menjadi hal yang tidak akan pernah mati. Kepulauan merupakan salah satu potensi tujuan wisata yang memberikan bentuk wisata yang berbeda dengan wisata pada daratan pada umumnya, hal ini disebabkan kondisi geogrfis kepulauan memiliki ciri yang khas.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANGPULAU-PULAU KECIL PADA KAWASAN PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA

A.DASAR PERTIMBANGAN1. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki 17.500 pulau yang tersebar di lautan dengan luas 75% dari luas teritorial RI.2. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) 1982, Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan seluas 3,2 juta km2 yang terdiri dari perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 dan laut teritorial seluas 0,3 juta km2. Selain itu Indonesia juga mempunyai hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan berbagai kepentingan terkait seluas 2,7 km2 pada perairan ZEE (sampai dengan 200 mil dari garis pangkal).3. Menurut Pasal 47 Ayat 1 Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, Negara Kepulauan berhak menarik garis pangkal kepulauan (archipelagic baseline), sebagai dasar pengukuran wilayah perairannya dari titik-titik terluar dari pulau-pulau terluarnya. Hal ini menunjukkan nilai strategis pulau-pulau kecil pada kawasan perbatasan negara sebagai gatekeeper wilayah kedaulatan RI. 4. Kawasan perbatasan sebagai beranda negara perlu mendapatkan prioritas penanganan seiring dengan berkembangnya berbagai issues dan permasalahan yang dihadapi. 5. Pulau-pulau kecil pada kawasan perbatasan laut yang tersebar pada wilayah NKRI seperti diperlihatkan pada Tabel 1 di halaman berikutTabel 1Sebaran Pulau-Pulau Kecil pada Kawasan Perbatasan LautNoPropinsiKawasan Perbatasan LautPulau-Pulau KecilKota-Kota Orientasi

1RiauKws. Kepulauan Riau (dengan Singapura dan Malaysia)P. Nipah, P. Karimun, P. Nongsa, P. Sentut, P. PelampongBatam, Tg. Balai Karimun, Kuala Enok

2Riau Kws. Kep. Natuna (dengan Malaysia dan China)P. Tongkong Malang Biru, P. Tongkong Berlayar, P. Damar, P. Mangklai, P. Sekatung dan P. Subiu Kecil Natuna, Singkawang

3KaltimKws. Kep. Nunukan (dengan Malaysia)P. Sebatik dan P. NunukanNunukan, Tarakan

4SulutKws. Kep. Sangihe Talaud (dengan Philipina)P. Miangas, P. Kawio, P. Batubawaikang, P. Kakarutan, P. Intata, P. Marote dan P. MarampitTahuna, Manado, Bitung, Beo

5PapuaKws. Kep. Diatas Kepala Burung (dengan negara Palau)P. Brass, P. Liki, P. Bepondi, P. Fanildo, P. Fani, P. Jiew, P. Budd dan P. MioussuSorong, Manokwari, Biak

6MalukuKws. Gugus Kep. Leti dan Babar (dengan Timor Leste)P. Meatimiarang, P. Masela, P. Batarkusu, P. Selaru Barat dan P. AsutubunAtambua, Kupang

7NTTKws. Kep. Alor dengan Timor Leste dan AustraliaP. Dana dan P. Mangudu Kupang

Sumber : Diolah dari Dept. Kelautan dan Perikanan (2002)

B.ISSUES DAN PERMASALAHAN KAWASAN PERBATASAN1. Kesenjangan ekonomi dengan negara tetangga yang semakin tajam dari waktu ke waktu.2. Pergeseran batas wilayah negara (termasuk patok-patok) yang cenderung merugikan kepentingan ekonomi dan membahayakan kedaulatan RI (misal kasus Sipadan Ligitan yang telah lepas atau kasus P. Miangas di Kep. Satal Sulut yang rawan sengketa).3. Semakin maraknya illegal fishing, illegal logging, illegal labour dan berbagai penyelundupan lainnya dari kota-kota perbatasan (misal Nunukan Malaysia, Tahuna Davao, Batam Singapura, Dumai Malaysia, dsb), yang mengakibatkan hilangnya potensi devisa RI yang cukup besar. 4. Pelayanan prasarana dan sarana wilayah pada pulau-pulau kecil pada kawasan perbatasan laut masih sangat terbatas sehingga kawasan tersebut menjadi relatif terisolir.5. Potensi ekonomi pulau-pulau kecil pada kawasan perbatasan belum dikembangkan secara optimal, misalnya potensi pengembangan sektor-sektor unggulan, pusat-pusat pertumbuhan, berikut outlet-outletnya. Pada saat ini, sebagian besar kawasan perbatasan laut dapat dikelompokkan status perkembangannya ke dalam kawasan tertinggal.

C.VISI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN Visi Pengembangan Kawasan Perbatasan RI pada dasarnya adalah : Menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda negara dengan mempercepat pembangunan kawasan pusat-pusat pertumbuhan, membuka keterisolasian wilayah dan mengembangkan kerjasama ekonomi sub-regional yang dilakukan secara sinergis dan seimbang dengan perlindungan lingkungan dengan menganut keserasian antara pendekatan keamanan (security) dan pendekatan kesejahteraan masyarakat (prosperity) berbasis karakteristik lokal dengan melibatkan secara aktif pemerintah daerah. D.KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN Dengan mempertimbangkan issues, permasalahan dan visi pengembangan kawasan, maka kebijakan spasial pengembangan kawasan perbatasan adalah : 1. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda negara termasuk sebagai pintu gerbang menuju dunia internasional (khususnya Asia Tenggara, Pasifik dan Australia)2. Pengembangan kawasan perbatasan dengan menganut keserasian antara prinsip keamanan (security) dan prinsip kesejahteraan masyarakat (prosperity). 3. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan perbatasan secara selektif yang didukung oleh pusat pelayanan yang memadai (prasarana dan sarana)4. Peningkatan kerjasama ekonomi sub-regional (KESR) melalui skema BIMP-EAGA, IMS-GT, IMT-GT maupun AIDA

Untuk masing-masing kebijakan, secara ringkas dikembangkan strategi operasionalisasi seperti ditunjukkan pada Tabel 2 di halaman berikut.

Tabel 2 :Arahan Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Pulau-Pulau Kecildi Kawasan Perbatasan

NoKebijakanStrategi

1Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda depan sekaligus pintu gerbang menuju dunia internasional Peningkatan akses menuju kota-kota pesisir yang menjadi orientasi utama pada wilayah NKRI Pengembangan pelayanan penunjang kegiatan perdagangan internasional, baik berskala kecil hingga besar

2Pengembangan kawasan perbatasan dengan menganut keserasian antara prinsip keamanan (security) dan prinsip kesejahteraan masyarakat (prosperity) Pemanfaatan ALKI untuk kepentingan pertahanan dan perdagangan internasional Penegasan garis batas laut (rambu-rambu) untuk menjamin kepastian hukum laut

3Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan perbatasan secara selektif yang didukung oleh pusat pelayanan yang memadai (prasarana dan sarana) Peningkatan prasarana dan sarana penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat (misal untuk permukiman nelayan) Penerapan insentif disinsentif untuk pengembangan kawasan perbatasan (pembebasan pajak untuk investor, kemudahan perizinan, dsb)

4Peningkatan kerjasama ekonomi sub-regional (KESR) melalui skema BIMP-EAGA, IMS-GT, IMT-GT maupun AIDA Mengembangkan kota-kota perbatasan sebagai pintu- gerbang negara berdasarkan kesepakatan dengan negara tetangga Pengembangan kegiatan ekonomi dengan sebesar-besarnya memanfaatkan sumber daya lokal (SDM, SDA, dan SDB)

E.INSTRUMEN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN RTRWN : 1. Pada saat ini PP No.47/1997 tentang RTRWN tengah direview dengan memperhatikan aspek-aspek : Penanganan kawasan perbatasan sebagai beranda depan negara dengan memadukan antara pendekatan pertahanan-keamanan dan kesejahteraan masyarakat Sinergitas pengembangan wilayah kelautan dengan daratan secara saling menguntungkan melalui pengembangan kawasan andalan laut dan kota-kota pantai Pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Penanganan kawasan tertinggal (termasuk pulau-pulau kecil yang terpencil/terisolir) yang terintegrasi dalam kesatuan pengembangan kawasan andalan dan pusat-pusat pertumbuhan 2. Muatan Review RTRWN : (a) struktur ruang wilayah nasional yang merupakan sistem nasional, (b) pola pemanfaatan ruang wilayah nasional (diantaranya kawasan perbatasan dan kawasan andalan laut) dan (c) kriteria dan pola pengelolaan.3. RTRWN hasil review menetapkan kawasan perbatasan negara yang memenuhi kriteria penetapan (yaitu : berbatasan langsung dengan negara tetangga, jauh dari pusat pertumbuhan, mempunyai akses yang lebih tinggi kepada negara tetangga serta mempunyai aksesibilitas dan hubungan kerjasama dengan negara tetangga) sebagai kawasan tertentu dengan prinsip pengelolaan sebagai berikut : Mendorong perkembangan kawasan agar dapat mengikuti perkembangan kawasan lainnya di wilayah nasional untuk menghindari disparitas perkembangan Kerjasama dengan negara tetangga untuk memanfaatkan potensi sosial-ekonomi dan sumber daya lainnya Memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara pada kawasan-kawasan yang mempunyai nilai strategis pertahanan dan keamanan negara 4. Kawasan pulau-pulau kecil yang diidentifikasi sebagai Kawasan Tertentu Perbatasan Negara dalam RTRWN hasil review adalah : Kaltim Sabah/Sarawak (Kws. Nunukan dsk) Sangihe-Talaud Philipina Maluku Timor Leste (Kep. Leti-Babar) Maluku Utara Palau NTT dengan Timor Leste/Australia (Kep. Alor NTT) Riau Malaysia/Vietnam/Singapura (Kep. Natuna dan Kep. Barelang) NAD India/Thailand

5. Selain itu, diidentifikasi pula 37 Kawasan Andalan Laut dalam RTRWN hasil review yang berimpit dengan kawasan perbatasan seperti Batam dsk, Kep. Natuna dsk, Cendrawasih dsk, Sorong dsk dan Sawu dsk.

RTRW Pulau :1. RTRW Pulau merupakan operasionalisasi RTRWN yang digunakan sebagai : Landasan perwujudan pola dan struktur pemanfaatan ruang nasional pada wilayah pulau Landasan sinkronisasi dan koordinasi program pembangunan lintas wilayah dan lintas sektor Landasan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara kolektif lintas wilayah untuk menjamin pemanfaatan yang seimbang antara prinsip-prinsip ekonomi dan lingkungan

CONTOH KAWASAN PENATAAN PULAU WISATASentosa Island SingaporeSentosa (dahulu Pulau Belakang Mati) adalah nama sebuah pulau di Singapura yang terkenal sebagai tempat berlibur.Pulau ini merupakan salah satu lokasi terletaknya simbol negara Singapura, Merlion. Luas wilayah Sentosa makin hari makin bertambah karena Singapura mereklamasikan wilayahnya dengan mengimpor pasir dari teritorial Kepulauan Riau, Indonesia.Pulau ini dulunya merupakan pertahanan Inggris (Ford Siloso) ketika menghadapi Jepang di Perang Dunia ke II dan saat ini dikembangkan oleh Singapore menjadi salah satu icon wisata yang dapat menjadi mesin uang. Seperti diketahui Singapore merupakan Negara pulau dan kota yang tidak banyak memiliki sumber daya alam, budaya dan keindahan alam seperti Indonesia, tetapi mereka membangun sarana, bangunan-bangunan yang menjadi icon daya tarik wisata. Singapore mempromosikan dan melihat statistic sebagai feetback, setiap kali mereka launch site / icon baru seperti Marina Bay Sand maka akan terjadi lonjakan arus wisatawan ke Singapore, maka tidak heran mereka selalu membangun sehingga perekonomiannya / uangnya selalu diinvestasikan dan selalu berputar kembali menghasikan.

Kembali ke Sentosa, bagaimana kita kita ke sana? Fasilitas transportasi yang paling murah dan cepat tentunya MRT dengan tujuan stasiun Harbor Front. Biaya tiket MRT ke Harbor Front sekitar 3.5 SGD jika kita beli tiket sekali jalan di mesin tiket dan bila sampai tujuan kartu MRT warna hijau dapat kita kembalikan / refund di mesin tersebut dan mendapat 1 SGD, jadi biayanya hanya 2.5 SGD (=17500 Rp).Sampai di station Harbor Front kita masuk ke Mall VivoCity langsung menuju lantai atas (Lt.4 kalo ga salah) di situ terdapat loket masuk yang menjual berbagai paket wisata di Sentosa. Tetapi bila kita hanya ingin masuk ke Pulau Sentosa kita bisa membeli tiket untuk naik Kereta Monorail seharga 3 SGD di mesin tiket.Terdapat 2 stasiun di pulau sentosa yang pertama adalah stasiun Imbiah dan yang paling ujung dekat dengan pantai tempat pertunjukan Song of The Sea. Bila kita turun di stasiun imbiah kita bisa foto2 di dekat patung Merlion yang besar dan dilanjutkan berkunjung ke Image of Singapore.Beberapa permainan dan pertunjukan tersedia di sini seperti Luge & Skyride, SEGWay Ride, Tiger Tower, Butterfly Park, Image of Singapore, Ford Siloso, dan berenang di Pantai Siloso (Siloso Beach). Sebenarnya pantai di Singapore tidak bagus lebih bagus Kuta Bali apalagi Dream Land Pecatu Bali, tetapi setiap tempat ada keunggulannya yang bisa kita nikmati.

DAFTAR PUSTAKA :http://sukmawinarya.wordpress.com/2012/05/17/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan-pariwisata-negeri-khayal-2/http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/PulauKecil.dochttp://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/download/2461/782http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sentosahttp://discovery-indonesia.blogspot.com/2012/06/wisata-ke-pulau-sentosa-singapore.html