4
PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS 1. Tirah Baring Merupakan unsur penting dalam pengobatan abortus imminens karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik. Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa istirahat dapat mempengaruhi jalannya kehamilan, membatasi aktifitas fisik selama beberapa hari dapat membantu wanita merasa lebih aman sehingga memberikan pengaruh emosional. 2. Abstinensia Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena pada saat berhubungan seksual, oksitosin disekresi oleh putting atau akibat stimulasi klitoris, selain itu prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat pematangan serviks dan meningkatkan kolonisasi mikroorganisme di vagina. 3. Progesteron Progesteron merupakan substansi yang memiliki aktivitas progestasional atau memiliki efek progesteron, diresepkan pada 13-40% wanita dengan abortus imminens. Progesteron merupakan produk utama korus luteum dan berperan penting pada persiapan uterus untuk implantasi, mempertahankan serta memelihara kehamilan. Sekresi progesterone yang tidak adekuatpada awal kehamilan diduga sebagai salah satu penyebab keguguran sehingga suplementasi progesterone sebagai terapi abortus imminens diduga dapat mencegah

PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obsgyn

Citation preview

Page 1: PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS

PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS

1. Tirah Baring

Merupakan unsur penting dalam pengobatan abortus imminens karena cara ini

menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan

mekanik. Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa istirahat dapat mempengaruhi jalannya

kehamilan, membatasi aktifitas fisik selama beberapa hari dapat membantu wanita

merasa lebih aman sehingga memberikan pengaruh emosional.

2. Abstinensia

Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena pada saat

berhubungan seksual, oksitosin disekresi oleh putting atau akibat stimulasi klitoris, selain

itu prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat pematangan serviks dan

meningkatkan kolonisasi mikroorganisme di vagina.

3. Progesteron

Progesteron merupakan substansi yang memiliki aktivitas progestasional atau memiliki

efek progesteron, diresepkan pada 13-40% wanita dengan abortus imminens. Progesteron

merupakan produk utama korus luteum dan berperan penting pada persiapan uterus untuk

implantasi, mempertahankan serta memelihara kehamilan. Sekresi progesterone yang

tidak adekuatpada awal kehamilan diduga sebagai salah satu penyebab keguguran

sehingga suplementasi progesterone sebagai terapi abortus imminens diduga dapat

mencegah keguguran, karena fungsinya yang diharapkan dapat menyokong defisiensi

korpus luteum gravidarum dan membuat relaksasi uterus.

4. HcG (Human Chronic Gonadotropin)

hCG diproduksi oleh placenta dan diketahui bermanfaat dalam mempertahankan

kehamilan. Karena itu, hCG digunakan pada abortus imminens untuk mempertahankan

kehamilan.

5. Antibiotik hanya jika ada infeksi

Antibiotik yang digunakan adalah amoksisilin ditambah klindamisin dapat mengalami

perbaikan, tidak mengalami nyeri abdomen dan perdarahan vaginal tanpa kambuh.

Disimpulkan bahwa antibiotic dapat digunakan sebagai terapi dan tidak menimbulkan

anomali bayi.

Page 2: PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS

6. Relaksan otot uterus

Buphenine hydrochloride merupakan vasodilator yang juga digunakan sebagai relaksan

otot uterus.

7. Profilaksis Rh (rhesus)

Konsensus menyarankan pemberian immunoglobulin anti-D pada kasus perdarahan

setelah 12 minggu kehamilan atau kasus dengan pendarahan gejala berat mendekati 12

minggu.

Sumber : Sucipto, N.I. 2013. Abortus Imminens: Upaya Pencegahan, Pemeriksaan, dan

Penatalaksanaan (Cermin Dunia Kedokteran-206/vol. 40 no.7)

PENATALAKSANAAN ABORTUS INKOMPLIT

– Perbaikan keadaan umum.

– Kuretase dengan atau tanpa digital plasenta pre kuretase.

– Medikamentosa.

• Metilergometrin 3 kali 5 mg per oral selama 5 hari.

• Amoksisilin 3 kali 500 mg per oral selama 5 hari.

PENATALAKSANAAN ABORTUS INSIPIENS

– Perbaikan keadaan umum.

– Umur kehamilan kurang dari 12 minggu dilakukan kuretasi, lebih dari 12 minggu

dilakukan oksitosin titrasi dan kuretase.

– Medikamentosa (setelah tindakan)

• Metil ergometrin 3 kali 5 mg per oral selama 5 hari.

• Amoksisilin 3 kali 500 mg per oral selama 5 hari.

Page 3: PENATALAKSANAAN ABORTUS IMMINENS

PENATALAKSANAAN ABORTUS INFEKSIOUS

– Perbaikan keadaan umum.

– Antipiretik injeksi 2 cc i.m.

– Sulbenisilin 3 kali l g, Gentamisin 2 kali 80 gr, Metronidazol supp 3 kali 1 gr.

– Kuretase dilakukan dalam tempo 6 jam bebas panas atau dalam waktu 12-24 jam

apabila panas tidak turun