23
Penatalaksanaan Kejang

Penatalaksanaan Kejang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Kejang

Penatalaksanaan Kejang

Page 2: Penatalaksanaan Kejang

PENATALAKSAAN KEJANG1. Pengobatan fase akut;

Memberantas kejang secepatnya, membebaskan jalan nafas, memberikan oksigenasi yang cukup, menurunkan panas bila demam.

2. Mencari penyebab dan mengobati penyebab.

3. Pengobatan pencegahan berulangnya kejang.

Page 3: Penatalaksanaan Kejang

Pengobatan Fase AkutPada Anak-anak

Kejang

Berikan diazepam rektal : 5 mg untuk BB < 10 kg

10 mg untuk BB > 10 kgatau Intravena : 0,3 – 0,5 mg/kgBB/kali

Tunggu 5 menit, sambil berikan oksigen

Page 4: Penatalaksanaan Kejang

Masih KejangBerikan diazepam rektal atau iv, dosis sama

Tunggu 5 menit, oksigenasi adekuat 1 lt./menitBerikan cairan intravena

Page 5: Penatalaksanaan Kejang

Masih kejang

Berikan fenintoin/difenilhidation loading, iv dosis 10-15 mg/kg BB/kali maks. 200 mg

Tunggu 20 menit

Page 6: Penatalaksanaan Kejang

Kejang berhenti

rumatan :Fenitoin 5-8 mg/Kg BBFenobarbital 4-5 mg/Kg BB

Page 7: Penatalaksanaan Kejang

Masih kejangMasuk ICU – anestesi umum

Midazolam : 0,2 mg/Kg BBFenobarbital : 5-10 mg/Kg BB

Page 8: Penatalaksanaan Kejang

Penatalaksanaan Kejang Fase Akut Membebaskan jalan nafas, oksigenasi

secukupnya.Menurunkan panas bila demam atau

hipereaksi, dengan kompres seluruh tubuh dan bila telah memungkinkan dapat diberikan parasetamol 10 mg/Kg BB/kali kombinasi diazepam oral 0,3 mg/Kg BB.

Memberikan cairan yang cukup bila kejang berlangsung cukup lama (> 10 menit), dengan intravena.

Page 9: Penatalaksanaan Kejang

Mencari Penyebab dan Mengobati PenyebabDengan penelusuran sebab kejang dan faktor

risiko terjadinya kejang pengobatan terhadap penyebab kejan sesuai penyebab yang telah ditemukan.

Page 10: Penatalaksanaan Kejang

Pengobatan Pencegahan Berulangnya KejangDiberikan anti konvulsan rumatan :

fenintoin / Difenilhidantoin 5-8 mg/Kg BB/hari, dalam 2 kali pemberian (terbagi 2 dosis) atau dengan fenobarbital (bila tidak ada fenintoin) : 5-8 mg/Kg BB/hari dalam dua kali pemberian.

Page 11: Penatalaksanaan Kejang

Indikasi Rawat InapKejang pertama, perlu dilakukan pungsi

lumbal dan observasi sehari.Kejang lebih dari 20 menit.Dalam sehari terjadi dua kali atau lebih

serangan kejang yang tidak beruntun.Ada penurunan kesadaran atau kelainan

neurologik yang meragukan.

Page 12: Penatalaksanaan Kejang

Yang Diperhatikan Sebelum Masuk BangsalAtasi kejangTurunkan panasOksigenasiPerbaiki homeostasis kalau perlu

Page 13: Penatalaksanaan Kejang

PemantauanKeadaan umum anak, tanda utama.KejangIntake cairan/makanan, kalau perlu diberikan

MLPEEG diberikan setelah bebas panas 10-14

hari.

Page 14: Penatalaksanaan Kejang

Indikasi Rawat JalanPenderita baru dengan kejang boleh dirawat

jalan, bilamana hanya ada riwayat kejang, dan hanya terjadi satu kali, tidak ada tanda rangsangan meningeal dan kelainan neurologis lain.

Page 15: Penatalaksanaan Kejang

Tatalaksana Penderita Rawat JalanMedikamentosa

Parasetamol : 10 mg/Kg BB/kali, kalu perlu dapat ditambahkan diazepam 0,3 mg/Kg BB/kali bila pansa tinggi per oral.

Penanganan penyebab (infeksi ekstrakranial) tergantung jenisnya.

Dilakukan EEG bila mana belum pernah dikerjakan.

Page 16: Penatalaksanaan Kejang

Hasil EEGKalau didapatkan hasil EEG normal, perlu

dievaluasi kejangnya: bila kejang sering/berulang mirip epilepsi dilakukan EEG ulang, diberikan difenilhidantoin 5-8 mg/Kg BB/hari, dalam 2 kali pemberian (terbagi 2 dosis).

Kalau EEG abnormal, pengobatan disesuaikan dengan jenis kelainannya/epilepsinya.

Page 17: Penatalaksanaan Kejang

Pemberian difenilhidantoin perlu dikontrol setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, bilamana tidak ada kejang, dosisnya dapat dikurangi.

Penderita dinyatakan sembuh bilamana :1. Bebas kejang selama 3 tahun2. Umur di atas 5 tahun dan tidak pernah kejang lagi.

Page 18: Penatalaksanaan Kejang

Penatalaksanaan Kejang pada NeonatusPenatalaksanaan kejang pada BBL meliputi

stabilisasi keadaan umum bayi, menghentikan kejang dan identifikasi dan pengobatan faktor etiologi serta suportif untuk mencegah kejang.

Page 19: Penatalaksanaan Kejang

Manajemen awal kejangTerapi suportif1. Pemantauan ketat: Pasang monitor jantung dan

pernapasan serta “pulse oxymeter”.2. Pasang jalur intravena, berikan infus dextrose.

Bila kadar glukose darah kurang 45 mg/dL, tangani hipoglikemia sebelum melanjutkan manajemen kejang seperti di bawah ini, untuk menyingkirkan kemugkinan hipoglikemia sebagai penyebab kejang.

3. Beri bantuan respirasi dan terapi oksigen bila diperlukan.

4. Koreksi gangguan metabolik dengan tepat.

Page 20: Penatalaksanaan Kejang

Medikamentosa1. Fenobarbital :

Dosis awal (loading dose) 20 – 40 mg/kg BB intravena diberikan dengan 20 mg/kg BB selama 5 – 10 menitPantau depresi pernapasan dan tekanan darah.

2. Fenintoin : biasanya diberikan hanya apabila bayi tidak memberi resons yang adekuat terhadap pemberian fenobarbital.Dosis awal untuk status epileptikus 15 – 20 mg/Kg BB intravena pelan-pelanKarena efek alami obat yang iritatif maka beri pembilas larutan garam fisiologis sebelum dan sesudah pemberian obat.Pengawasan terhadap gejala bradikardia, aritmia, dan hipotensi selama pemberian infus.

Page 21: Penatalaksanaan Kejang

Lorazepam : biasanya diberikan pada BBL yang tidak memberi respons terhadap pemberian fenobarbital dan fenintoin secara berurutan.Dosis efektif : 0,05 – 0,10 mg/Kg BB diberikan intravena dimulai dengan 0,05 mg/Kg BB pelan-pelan dalam beberapa menit.Obat ini akan masuk ke dalam otak dengan cepat dan membentuk efek antikonvulsan yang yata dalam waktu kurang 5 menit.Pengawasan terhadap depresi pernapasan dan hipotensi.

Page 22: Penatalaksanaan Kejang

Anti Kejang Rumatan Jika kejang telah teratasi maka dilanjutkan

dengan pemberian anti kejang rumatan, fenobarbital 5 mg/Kg BB/hari adalah pilihan pertama. Kasus yang resisten harus diterapi dengan kombinasi fenobarbital dan karbamazepin, meski sodium valproat dapat berhasil pada beberapa kasus.

Page 23: Penatalaksanaan Kejang

TERIMA KASIH