18
YENI SALMA BARLINTI 10 OKTOBER 2011 FHUI

Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

YENI SALMA BARLINTI10 OKTOBER 2011

FHUI

Page 2: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Pencegahan perkawinan adalah upaya agar suatu perkawinan yang akan dilaksanakan tidak terjadi karena tidak terpenuhinya syarat-syarat perkawinan

Pencegahan perkawinan dapat dilakukan apabila calon suami atau calon isteri tidak memenuhi syarat-syarat perkawinan

Tidak sekufu tidak dapat dijadikan alasan pencegahan perkawinan, kecuali karena perbedaan agama

Page 3: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah

Saudara Wali nikah Wali pengampu Suami dari calon isteri yang akan menikah

atau isteri dari calon suami yang akan menikah

Page 4: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Pihak yang menganggap bahwa suatu perkawinan yang akan dilangsungkan tidak memenuhi syarat, mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama di daerah hukum di mana perkawinan akan dilangsungkan.

Permohonan diberitahukan pula kepada Pegawai Pencatat Nikah untuk diberitaukan kepada para calon mempelai

Page 5: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Perkawinan tidak dapat dilangsungkan apabila:◦ Permohonan pencegahan perkawinan tidak

dicabut oleh pemohon◦ Penetapan PA yang menyatakan bahwa

perkawinan tidak dapat dilangsungkan

Page 6: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Penolakan oleh PPN dilakukan apabila diketahui adanya pelanggaran syarat-syarat perkawinan

Penolakan disertai dengan alasannya Para pihak dapat mengajukan permohonan ke PA

di wilayah kedudukan PPN PA menetapkan bahwa menguatkan penolakan

pelaksanaan perkawinan tersebut atau memerintahkan untuk melangsungkan perkawinan

Contoh: Kasus Andi Vonny Gani menundukkan diri pada hukum lain (bukan hukum Islam)

Page 7: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Pembatalan perkawinan adalah upaya untuk membatalkan suatu perkawinan (dianggap suatu perkawinan tidak pernah terjadi) yang telah berlangsung karena baru diketahui tidak terpenuhinya syarat-syarat perkawinan pada saat perkawinan dilangsungkan

Page 8: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Perkawinan batal apabila1.Suami telah memiliki 4 isteri2.Suami menikah dengan bekas isteri yang

telah dili’an3.Suami menikah dengan bekas isteri yang

telah ditalak 3 dan tidak ada muhallil4.Dilakukan antara 2 orang yang mempunyai

hubungan darah, semenda, dan sesusuan5.Saudara kandung atau bibi atau keponakan

dari isteri

Page 9: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

1. Suami berpoligami tanpa izin PA2. Perempuan yang dinikahi masih menjadi isteri

dari laki-laki yang tidak jelas kabarnya3. Perempuan yang dinikahi masih dalam iddah

dari suami lain4. Perkawinan yang melanggar batas umur5. Perkawinan tanpa wali atau oleh wali yang tidak

berhak6. Perkawinan dengan paksaan

Page 10: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dan ke bawah dari suami atau isteri

Suami atau isteri Pejabat yang berwenang Para pihak yang berkepentingan

Page 11: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Suami atau isteri dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan apabila:◦ Perkawinan dilangsungkan di bawah ancaman yang

melanggar hukum◦ Terjadi penipuan atau salah sangka mengenai diri

suami atau isteri (misal: suami mengaku tidak beristeri tetapi sebenarnya masih beristeri)

Apabila ancaman telah berhenti atau yang bersalah sangka menyadari keadaannya tetapi dalam jangka waktu 6 bulan setelah itu masih tetap hidup sebagai suami isteri, maka hak pembatalan perkawinan gugur

Page 12: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Perkawinan yang dilangsungkan karena adanya paksaan atau ancaman, berarti melanggar Asas Sukarela

Perempuan yang dinikahi dengan paksa oleh walinya, dapat mengajukan pembatalan perkawinan Hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda bahwa janda lebih berhak dirinya sendiri daripada walinya dan gadis hendaknya diminta izinnya lebih dulu, dan izinnya adalah diam

Page 13: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

M Yahya Harahap, “ancaman yang melanggar hukum” adalah hakikat yang menghilangkan kehendak bebas (vrijwillig) dari salah seorang calon mempelai

Ancaman melanggar hukum dapat meliputi ancaman kekerasan yang bersifat tindak pidana (misalnya pembunuhan) maupun bersifat hukum perdata (misalnya menuntut hutang-hutangnya ke pengadilan)

Page 14: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Pihak yang merasa dirugikan dari perkawinan itu harus menggunakan haknya untuk membatalkan perkawinan dalam waktu 6 bulan sesudah dilangsungkan perkawinan.

Apabila tidak digunakan haknya dalam jangka waktu tersebut, maka hilang haknya.

Batas waktu ini diperlukan untuk kepastian hukum (rechtszekerheid) dari perkawinan tersebut.

Page 15: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Permohonan pembatalan perkawinan disampaikan ke Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal suami atau istri atau tempat perkawinan dilangsungkan

Page 16: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Batalnya perkawinan dimulai setelah putusan PA mempunyai kekuatan hukum tetap dan berlaku sejak saat berlangsungnya perkawinan

Page 17: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Perkawinan batal karena salah satu suami atau isteri murtad

Anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tsb batalnya perkawinan tidak memutuskan hubungan hukum antara anak dan orang tua

Pihak ketiga sepanjang mereka memperoleh hak-hak dengan beritikad baik

Page 18: Pencegahan Dan Pembatalan Perkawinan

Terima kasih