Upload
ari-puji-astuti
View
56
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mata kuliah KDK 1 pertemuan ke 2. Prinsip Pencegahan Infeksi
Citation preview
CHAPTER II
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
A. PENCEGAHAN INFEKSIPencegahan infeksi adalah upaya untuk menurunkan resiko terjangkit atau terinfeksi mikroorganisme yang menimbulkan penyakit bahaya yang kini belum ditemukan cara pengobatannya seperti: HIV/AIDS. Berikut definisi yang berhubungan dengan pencegahan infeksi:1. Antisepsis
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau duh tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)
2. Asepsis dan teknik aseptikSuatu istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya
kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh mana pun yang sering menyebabkan infeksi.
3. DekontaminasiProses membuat objek mati lebih aman ditangani staff sebelum
dibersihkan (umpamanya, menginaktifasi HBV, HBC, dan HIV serta menurunkan, tetapi tidak membasmi mikroorganisme lain yang mengkontaminasi).
4. Desinfeksi tingkat tinggi (DTT)Proses menghilangkan semua mikroorganisme kecuali beberapa
endospora bakteri pada benda mati dengan merebus, mengukus, atau penggunaan disinfeksi kimia.
5. PembersihanProses secara fisik menghilangkan semua debu, kotoran darah, atau duh
tubuh lain yang nampak pada objek mati membuang sejumlah besar mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani benda tersebut. (pencucian dengan sabun/deterjen dan air, pembilasan dengan air bersih dan pengeringan secara seksama)
6. Sterilisasi Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria, virus, fungi dan
parasit) termasuk endospora bakteri pada benda mati dengan uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia, atau radiasi.
7. Mikroorganisme
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
Agen penyebab infeksi, termasuk didalamnya bakteria, virus, fungi dan parasit.
8. KolonisasiOrganisme yang patogen ada pada seseorangtetapi belum menimbulkan
gejala atau temuan klinik.9. Infeksi
Organisme yang berkoloni sudah menimbulkan penyakit (respon seluler).
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFEKSI1. Sumber penyakit
Sumber penyatkit dapat mempengaruhi apakah infeksi dapat berjalan cepat atau lambat
2. Kuman penyebabKuman penyebab menentukan jumlah mikroorganisme, dan kemampuan
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh3. Cara membebaskan sumber dari kuman
Cara membebaskan sumber dari kuman menentukan proses infeksi cepat teratasi atau diperlambat, seperti tingkat keasaman (PH), suhu, dan penyinaran
4. Cara penularan Cara penularan seperti kontak langsung, melalui makanan atau udara,
dapat menyebabkan penyebaran kuman ke dalam tubuh5. Cara masuknya kuman
Proses penyebaran kuman berbedas, bergantung dari sifatnya. Kuman dapat masuk melalui saluran pernafasa, saluran pencernaan, kulit dll.
6. Daya tahan tubuhDaya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau
mempcepat proses penyembuhan. Sebaliknya daya tahan yang buruk dapat memperburuk proses infeksi.
Selain faktor diatas, terdapat faktor lain seperti status gizi atau nutrisi, tingkat stress, usia atau kebiasaan tidak sehat.
C. PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSIPada umumnya konsep pencegahan infeksi bergantung pada adanya
penempatan pembatas antara orang yang rentan dan mikroorganisme. Pembatas/pelindung yang dimaksud adalah proses fisik, mekanik, atau kimiawi yang dapat mencegah penyebaran mikroorganisme infeksi dari:1. Orang ke orang (pasien, klien, petugas kesehatan)2. Peralatan, instrumen, dan permukaan lingkungan di sekitar manusia
Selain itu pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memotong alur penularan.
Rantai Infeksi
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
Air mataMembasahi agen penyebab iritasiLusozyme membunuh bakteria
SalivaMembersihkan mikroba dari gigi dan membran mukosa mulut
LambungAsam lambung membunuh organisme
BladderUrine membersihkan mikroba dari uretra
Respiratory TractMukus menahan organismeSilia membersihkan organisme pada mucus
KulitBarier pintu masuk mikrobaPH asam menghambat perkembangan organisme
Sistem ImunB cell memproduksi antibodi spesifik sesuai dengan antigenT cell menghancurkan sel asing yang menginfeksi atau sel yang telah terinfeksi oleh antigen asing Sel memori memobilisasi secara cepat jika di kemudian hari ditemukan invasi patogen yang sama
Usus BesarBakteri normal menjaga mikroorganisme dalam batas normal
Prinsip Pencegahan Infeksi:a. Setiap orang (ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap dapat
menularkan penyakit karena infeksi dapat bersifat asimtomatik (tanpa gejala)b. Setiap orang harus dianggap berisiko terkena infeksic. Permukaan benda di sekitar kita, peralatan dan benda-benda lain yang akan dan
telah bersentuhan dengan permukaan kulit yang utuh, lecet, selaput mukosa atau darah harus dianggap terkontaminasi sehingga setlah digunakan harus diproses secara benar.
d. Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah diproses dengan benar maka dianggap masih terkontaminasi
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
e. Risiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total, tetapi dapat dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan PI secara benar dan konsisten
D. TINDAKAN-TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI (PI)1. Cuci tangan2. Menggunakan teknik aseptik atau aseptis3. Memproses alat bekas pakai4. Menangani peralatan tajam dengan aman5. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan (termasuk pengelolaan sampah
secara benar)1. CUCI TANGAN
Definisia. Cuci Tangan adalah prosedur penting dari pencegahan penyebaran infeksi
yang menyebabkan kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir)b. Air bersih. Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring
sehingga aman untuk diminum serta untuk pemakaian lainnya karena memenuhi standar kesehatan masyarakat (stadar kesehatan meliput: bnisme dan bebas mikroorganisme, bakteri, parasit, virus), kekeruhan rendah, tingkat minimum desinfektan, bahan kimia serta bahan radioaktif. Minimal air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan tidak keruh (jernih)
c. Sabun. Produk pembersih yang menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu membuang kotoran, debu, dan mikroorganisme dari kedua belah tangan.
d. Antiseptik atau bahan antimikroba. Zat kimia yang digunakan pada permukaan kulit atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme sehingga dapat mengurangi jumlah bakteri secara keseluruhan (contohnya: alkohol, larutan iodium, kloreksidin, dan triclosan)
e. Cuci tangan. Proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan degan memakai sabun dan air.
f. Infeksi nosokomial. Infeksi yang didapat dari rumah sakit.
Pelaksanaan cuci tangan:a. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum:
Memeriksa (kontak langsung) dengan pasien Memakai sarung tangan bedah steril atau DTT sebelum pembedahan
atau sarung tangan pemeriksaan untuk pemeriksaan rutinb. Cuci tangan sebaiknya dilakukan setelah:
Situasi tertentu dimana kedua tangan dapat terkontaminasi seperti:- Memegang instrumen kotor- Diantara sentuhan dengan pasien
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
- Kontak yang lama dengan pasien- menyentuh darah, duh tubuh, sekresi, ekskresi, dan bahan
terkontaminasi- Segera setelah melepas sarung tangan
c. Langkah-langkah cuci tangan
2. Menggunakan teknik AseptikTeknik aseptik membuat prosedur menjadi lebih aman bagi ibu, bayi dan penolong persalinan. Teknik aseptik meliputi aspek:a. Penggunaan perlengkapan pelindung pribadi
Jenis alat pelindung diri
APD Keterangan
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
Kedua tangan harus dicuci dengan sabun dan air bersih sesudah melepas sarung tangan karena kemungkinan sarung tangan berlubang atau robek, sehingga bakteri dapat dengan mudah berkembang biak di lingkungan yang hangat dan basah dalam sarung tangan.
Sarung tangan Berfungsi melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindungi pasien dari mikroorganisme. Merupakan pembatas fisik yang terpenting untuk mencegahan infeksi
Bila kontak dengan darah, duh tubuh, sekresi, dan bahan yang terkontaminasi
Bila kontak dengan selaput lendir dan kulit terbuka
Masker, kacamata Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua rambut muka
Mengantisipasi bila terkena/melindungi selaput lendir pada mata, hidung, dan mulut saat kontak dengan darah dan duh tubuh
Menahan cipratan yang keluar saat petugas bersin, batuk untuk mencegah infeksi silang
Kap/penutup kepala Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak masuk ke dalam luka sewaktu melakukan tindakan medis
Celemek/apron/baju pelindung
Melindungi kontak dengan darah dan duh tubuh Mencegah pakaian tercemar selama tindakan klinik
yang dapat berkontak langsung dengan darah atau duh tubuh
Alas kaki Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau cairan tubuh
Waspada!!Kain Tangani kain2 yang tercemar, cegah dari sentuhan
kulit/selaput lendir Jangan lakukan prabilas kain yang tercemar di area
perawatan pasienPeralatan perawatan pasien
Tngani peralatan tercemar dengan bain untuk mencegah kontak langsung dengan kulit/mukosa
Cuci peralatan bekas pakai sebelum digunakan kembaliInstrumen tajam Hindari memasang kembali penutup jarum bekas
Hindari melepas jarum bekas dari semprit habis pakai Hindari membengkokkan, mematahkan atau
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
memanipulasi jarum bekas dengan tangan Masukkan instrumen tajam ke dalam tempat yang tidak
tembus tusukanGunakan antiseptik Untuk membersihkan kulit/selaput lendir sebelum
pembedahan, membersihkan lukaSampah
b. Pemrosesan Alat (Dibahas tersendiri)
E. TEKNIK ISOLASIIsolasi merupakan teknik untuk mengurang resiko penularan infeksi, tidak
hanya dari pasien ke pasien tetapi juga dari pasien ke tenaga kesehatan yg merawat mereka. Sistem isolasi menggunakan dua pendekatan yakni:1. Kewaspadaan Baku
Kewaspadaan baku diterapkan pada semua orang, pasien dan petugas kesehatan tanpa melihat diagnosis. Berlaku untuk darah, semua duh tubuh, sekresi dan ekskresi, kulit dan selaput lendir yang tidak utuh. Dalam pelaksanaannya dengan memakai alat perlindungan diri (sarung tangan periksa yang baru).
2. Kewaspadaan berdasar penularan
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan
masker
googles
Sarung tangan
Apron/celemek
Kewaspadaan berdasar penularan hanya dimaksudkan untuk pasien yang diketahui atau dicurigai telah terinfeksi oleh patogen yang dapat ditularkan melalui:
Udara (tberkulosis, cacar air, campak) Percikan (flu, dan rubella) Kontak langsung (hepaitis A, patogen enterik, herpes simpleks, infeksi
kulit dkk)
Chapter II : PI dalam praktik kebidanan