pencegahan interaksi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 pencegahan interaksi

    1/2

    Dalam pemberian pelayanan kesehatan menggunakan obat herbal apoteker harus

    menginformasikan hal-hal terkait terapi yang dilakukan. Hal ini untuk mengoptimalkan proses

    terapi. Komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien perlu dilakukan terkait

    dengan penggunaan obat herbal oleh pasien untuk menghindari efek samping atau akibat fatal

    dari interaksi obat-herbal tersebut. Terutama apoteker yang berhubungan langsung dengan obat-

    obatan yang digunakan dalam terapi.

    Terdapat beberapa prinsip umum yang perlu diingat unuk memperkecil resiko terjadinya

    interaksi:

    1. Waspada dengan obat yang memiliki indeks terapi sempit atau di mana perlu untuk 

    menjaga kadar serum pada tingkat yang sesuai mis antikoagulan! obat antidiabetes!

    antiepilepsi! antihipertensi! antiinfeksi! sitotoksik antineoplastik! glikosida digitalis!

    imunosupresan! dll".#. $ikirkan tentang farmakologi dasar obat dan mempertimbangkan apa yang mungkin

    terjadi jika obat yang mempengaruhi reseptor yang sama digunakan secara bersamaan.

    Dan jangan lupa bah%a banyak obat yang mempengaruhi lebih dari satu jenis reseptor.

    &. $erlu diingat bah%a pasien geriatri lebih rentan terhadap interaksi obat karena fungsi hati

    dan ginjal sudah menurun Williamson et al .! #''("

    $encegahan terjadinya interaksi dapat dilakukan dengan :

    1. )onitoring Dosis

    *a%ang putih dan aspirin sebagai antiplatelet berinteraksi secara farmakologi.

    Keduanya memiliki efek sinergis sebagai antiplatelet. Konsumsi ba%ang putih dalam

     jumlah tinggi dan disertai dengan aspirin dapat meningkatkan resiko terjadinya

     pendaharan! terutama pasca operasi Williamson et al .! #''(". +nteraksi ini dapat

    diatasi sengan monitoring dosis penggunaan ba%ang putih & gram,hari. ika pasien

    akan melakukan operasi! maka kosumsi ba%ang putih harus dihentikan paling tidak 1

    minggu sebelum operasi.

    #. Diberi selang %aktu pemberian obatrapefruit dan obat golongan //* berinteraksi secara farmakokinetik. rapefruit

    dapat menghambat sitokrom p0' sehingga dapat meningkatkan kadar //* dalam

    serum e et al .! #''&" +nteraksi farmakokinetik seperti ini dapat di atasi dengan cara

    memberi jeda %aktu pemberian antara grapefruit dan //*. *erdasarkan 2D3! %aktu

     paruh //* misal nifedipin adalah # jam! maka pemberian grapefruit dapat dilakukan

  • 8/19/2019 pencegahan interaksi

    2/2

    0 jam setelah pemberian obat nifedipin. Karena dalam %aktu 0 jam atau # kali %aktu

     paruh! nifedipin sudah terliminasi sebesar 45. 6ehingga apabila pasien

    mengonsumsi grapefruit! kadar nifedipin tidak akan melebihi KT) konsentrasi

    toksik minimum".

    D32T37 $86T3K3

    9 im! T i! H6 *uttar. #''&. +nteractions of grapefruit juice and cardio;ascular medications:

    3 potential risk of to#":((-1'4

    Williamson! 9.! Dri;er! 6.! and *a