21
Tugas : Manajemen Program Kesehatan Lingkungan Dosen : dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, Ph.D Semester : III (Tiga) MANAJEMEN DATA & PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN POLUSI UDARA KOTA MAKASSAR O L E H : KELOMPOK 1 ARPAN TOMBILI (P1801213004) ASRIANI (P1801213011) FITRIANI SUDIRMAN (P1801213402) AHMAD FAARIS HUMAAN (P1801213406) ABDILLAH (P1801213412) LILISKARLINA (P1801213417) SYAMSIR (P1801213423) KONSENTRASI KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PPS UNIVERSITAS HASANUDDIN 1

Pencemaran Udara Mks

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pencemaran udara makassar

Citation preview

Page 1: Pencemaran Udara Mks

Tugas : Manajemen Program Kesehatan LingkunganDosen : dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, Ph.DSemester : III (Tiga)

MANAJEMEN DATA & PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN POLUSI UDARA KOTA MAKASSAR

O L E H :KELOMPOK 1

ARPAN TOMBILI (P1801213004)ASRIANI (P1801213011)FITRIANI SUDIRMAN (P1801213402)AHMAD FAARIS HUMAAN (P1801213406)ABDILLAH (P1801213412)LILISKARLINA (P1801213417)SYAMSIR (P1801213423)

KONSENTRASI KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PPS UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2014

1

Page 2: Pencemaran Udara Mks

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanu wa ta’ala yang

telah memberikan rahmat karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Manajemen

Data dan Perencanaan Program Pengendalian Polusi Udara di Kota Makassar”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak yang telah

membantu memberikan ide dan saran dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, Ph.D sebagai dosen

penanggung jawab mata kuliah.

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga kekurangan

dalam makalah ini dapat diperbaiki. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa meridhai

segala usaha kita. Amin ya Rabb.

Makassar, 8 Desember 2014

Kelompok I

2

Page 3: Pencemaran Udara Mks

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau

dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh

kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Masalah pengotoran

udara sudah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama di

negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan kendaraan bermotor

(Chandra, 2006).

Perkembangan kota dan pertumbuhan jumlah kendaraan serta pemakaian

bahan bakar minyak sebagai sumber energi yang tak terbarukan dan penghasil

emisi karbon tertinggi. Meningkatnya aktivitas transportasi, industri serta kegiatan

lain yang menghasilkan emisi pencemar udara serta gas rumah kaca di wilayah

perkotaan berdampak pada perubahan kualitas udara kota. Perubahan ini juga

menimbulkan dampak terhadap kualitas hidup warga kota, serta secara tidak

langsung terhadap perubahan iklim global.

Kota Makassar merupakan salah satu pusat pengembangan kawasan strategis

dikawasan Timur Indonesia, cenderung mengalami pertumbuhan yang sangat pesat

di berbagai bidang termasuk sektor industri, pemukiman bahkan transportasi. Dari

data yang dimiliki BLHD Sulsel, hingga kini peningkatan jumlah kendaraan

bermotor roda 2 di Sulsel pada tahun 2013 mencapai 2.271.894 unit, sedangkan

kendaraan roda 4 sebanyak 366.049 unit (Halide, 2014).

Penelitian yang dilakukan Susilawaty (2009) di beberapa titik di wilayah Kota

Makassar menunjukkan bahwa sumber pencemar udara di kota Makassar adalah

aktivitas lalu lintas dan industri. Berdasarkan data yang dirilis Badan Lingkungan

Hidup Daerah (BLHD) Sulawesi Selatan, indeks pencemaran udara di Sulsel

mencapai 87,83. Angka ini sangat dipengaruhi oleh kegiatan transportasi maupun

industri di Sulawesi Selatan (Halide, 2014).

3

Page 4: Pencemaran Udara Mks

Pencemaran udara di perkotaan merupakan permasalahan yang serius.

Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan konsumsi energi di kota - kota,

jika tidak dikendalikan, akan memperparah pencemaran udara, kemacetan, dan

dampak perubahan iklim yang menimbulkan kerugian kesehatan, produktivitas dan

ekonomi bagi negara (KLH, 2012). Oleh karena itu, diperlukan perencanaan

program – program pengendalian polusi udara di Kota Makassar untuk mengatasi

atau mengurangi dampak baik dari aspek lingkungan maupun aspek kesehatan

akibat pencemaran udara yang kian mengkhawatirkan.

B. PERTANYAAN MASALAH

1. Bagaimana gambaran polusi udara di Kota Makassar?

2. Bagaiamana mekanisme penyusunan rencana program pengendalian

pencemaran udara di Kota Makassar?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui gambaran polusi udara di Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui mekanisme penyusunan rencana program pengendalian

pencemaran udara di Kota Makassar.

4

Page 5: Pencemaran Udara Mks

BAB IIALUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

A. Kondisi Kualitas Udara Kota Makasar

Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang

serius di Indonesia saat ini, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah

pengunaan transportasi dan pembangunan industri di berbagai kota di Indonesia.

Ternyata memberikan efek negatif terhadap kualitas udara diperkotaan. Kota

Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia ikut merasakan dampak dari

pencemaran udara yang berasal dari kendaraan dan industri.

Tingkat pencemaran udara di Kota Makassar mengalami peningkatan

berdasarkan data dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN. Hasil

pemantauan LAPAN menunjukkan bahwa kondisi atmosfer lingkungan dan udara

di Kota Makassar semakin menurun kualitasnya. Penyumbang polusi udara

tertinggi di Kota Makassar yaitu pada emisi transportasi karena diakibatkan oleh

laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang tinggi. Sebagian besar

kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat

perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan

kualitas kurang baik. (Ronalyw, 2013)

Peningkatan kendaraan di Kota Makassar mengalami peningkatan setiap

tahunnya terutama kendaraan bermotor. Menurut BPS (2007), jumlah kendaraan

bermotor di kota Makassar pada tahun 2007 sebanyak 660.000 unit dan setiap

tahunnya bertambah sekitar 16%. Sehingga diperkirakan pada tahun 2008 ini

meningkat sebesar 871.200 unit belum termasuk kendaraan yang berasal dari luar.

Selain itu, data dari Dinas Perhubungan Kota Makassar (2009) menunjukkan tren

peningkatan jumlah kendaraan bermotor, pada tahun 2006 tercatat 296.931 unit,

tahun 2007 tercatat 319.038 unit dan pada tahun 2008 tercatat 360.122 unit

kendaraan.

Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan konsumsi energi di kota-

kota, jika tidak dikendalikan, akan memperparah pencemaran udara, kemacetan,

5

Page 6: Pencemaran Udara Mks

dan dampak perubahan iklim yang menimbulkan kerugian kesehatan,

produktivitas dan ekonomi. Bahkan menurut Kusmaningrum dan Gunawan (2008),

transportasi dikota-kota besar merupakan sumber pencemaran udara yang

terbesar, dan diperkirakan berkisar 70% pencemaran udara diperkotaan

disebabkan oleh aktivitas kendaraan bemotor.

Pertambahan kendaraan bermotor sangat mempengaruhi kualitas udara di

di Kota Makassar. Sebuah penelitian kualitas udara tahun 2009 pada beberapa titik

(pemukiman, kawasan industri, daerah padat lalu lintas, serta peruntukan lain yang

telah ditetapkan) di wilayah Kota Makassar, menunjukkan bahwa aktivitas lalu

lintas dan industri merupakan sumber pencemar udara di kota Makassar.

(Susilawaty, 2009)

Selain itu, hasil pemantauan kualitas udara ambien yang dilakukan oleh

BLHD Sulsel pada tahun 2011 menunjukkan bahwa kualitas udara Kota Makassar

paling tercemar di antara semua kabupaten dan kota di Sulsel. Pemantauan

tersebut dilakukan di tiga titik yaitu roadside, permukiman, dan terminal/pasar

pada tujuh kota yang dipantau yaitu Makassar, Maros, Gowa, Bulukumba, Bone,

Parepare, dan Palopo. Di antara tujuh kota ini, Makassar dan Palopo sudah masuk

kategori tercemar sedangkan Kota Parepare berpotensi tercemar. (Anonim, 2011)

Kualitas udara di Kota Makassar dipengaruhi oleh pertambahan kendaraan

dapat dilihat pada data Kementerian Lingkungan Hidup tentang kinerja lalu lintas

pada tahun 2012. Data tersebut menunjukkan bahwa Kota Makassar ternasuk

kelompok kota yang termacet dan volume kendaraan yang padat. Selain itu pada

tahun 2012, konsentrasi CO Kota Makassar sebesar 4,2 g/m3. Adapun konsentrasiμ

NO2 sebesar 130 g/m3 hampir mendekati nilai baku mutu sebesar 150 g/m3.μ μ

Bahkan konsentarasi NO2 pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan konsentarasi

NO2 pada tahun 2011 maka terlihat terjadi peningkatan yang drastis yaitu dari 50

g/m3 (2012) menjadi 130 g/m3. (Kemen LH, 2012)μ μ

Dapat disuimpulkan bahwa kualitas udara di Kota Makassar mengalami

penurunan dengan meningkatnya aktivitas transportasi dan industri. Ketika

kondisi ini tidak ditangani dengan cepat maka beberapa tahun ke depan kualitas

udara Kota Makassar akan semakin memburuk. Ditambah kebijakan pemerintah

Kota Makassar yang ingin menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Dunia maka

tentu akan memberikan pengaruhi terhadap kualitas lingkungan kedepannya.

6

Page 7: Pencemaran Udara Mks

B. Mekanisme Penyusunan Rencana Program

Dalam manajemen program kesehatan lingkungan, perencanaan program

merupakan awal dari suatu proses manajemen. Fungsi perencanaan lingkungan

merupakan hal terpenting dalam manajemen kesehatan lingkungan, oleh karena itu

fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan

lingkungan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen kesehatan

lingkungan secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin

fungsi manajemen lainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan

manajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua

pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan

dilakukan. Perencanaan merupakan tuntunan terhadap proses pencapaian tujuan

secara efisien dan efektif. (Daud, A. 2008)

Manajemen suatu program kesehatan lingkungan ditujukan dan diarahkan

demi tercapainya visi misi suatu institusi berbasis penyelesaian masalah

lingkungan dan dampaknya. Untuk itu, dalam menyusun suatu rencana haruslah

berbasis masalah yang ada pada suatu wilayah. Dalam hal penyelesaian masalah

pencemaran udara dibutuhkan suatu rencana program, agar proses perumusan

rencana program ini berjalan efektif dan membuahkan hasil yang maksimal, perlu

dibentuk tim khusus perumus rencana tersebut. Tidak semua pegawai perlu

terlibat dalam penyusunan, namun terbatas pada orang-orang yang dianggap ahli

dan memiliki peranan besar dalam pelaksanaan program tersebut.

Sebagai lembaga yang berperan penting dalam pengawasan dan pemantauan

kualitas lingkungan suatu wilayah, program BLHD Kota Makassar seringkali

menjadi acuan bagi UPT dibawahnya maupun bagi institusi lainnya dalam

melakukan intervensi terkait perbaikan kualitas lingkungan. Salah satu tupoksi

utama BLHD Kota Makassar adalah penyusunan rencana dan program

pengendalian, pengawasan pencemaran dan kerusakan lingkungan (Peraturan

Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009). Dalam Struktur Organisasi BLHD

Kota Makassar (Gambar1), dapat dilihat bahwa bidang yang secara khusus

menangani pencemaran udara belum ada, namun masih berada dalam lingkup sub

bidang pengendalian pencemaran air, udara dan tanah, yang bertanggung jawab

7

Page 8: Pencemaran Udara Mks

untuk memberikan laporan terkait tingkat pencemaran serta kapasitas daya

dukung lingkungan. Untuk bidang pengawasan dan pengendalian pencemaran,

khususnya terkait pencemaran udara laporan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan

(EKUP) merupakan salah satu acuan untuk menetapkan program-program yang

memberikan konstribusi bagi terciptanya udara bersih dan sehat.

Dalam penyusunan rencana program baik itu RencanaStrategis (5 tahun)

maupun Rencana Kerja (1 tahun) mempunyai keterkaitan langsung dengan

dokumen perencanaan lainnya. Seluruh dokumen pembangunan daerah pada

dasarnya merupakan satu kesatuan yang saling terkait satu sama lain dari tingkat

kebijakan, rencana kerja dan penganggaran. RPJMD ditetapkan berdasakan

peraturan daerah yang berfungsi sebagai pedoman bagi semua Satuan Kerja

Pemerintah Daerah (SKPD)dan merupakan bahan utama dalam menyusun Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Oleh karena itu resntra dan renja juga harus

searah atau tidak bertentangan dengan dokumen perencanaan lainnya seperti RPJP,

RPJM, RTRW dan RKPD sebagai pedoman rancangan rencana kerja SKPD dan

pedoman dalam menyusun RAPBD. Sekaitan dengan itu maka RKPD merupakan

pedoman dalam menyusun Kebijakan Anggaran Umum (KUA) dan Prioritas

Anggaran Sementara (PPAS) dalam rangka penyusunan APBD. Penyusunan

program kerja secara tegas juga dinyatakan dalamUndang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Alur Perencanaan

Program Daerah dapat dilihat pada Gambar 2, sedangkan Standar Operasional

Prosedur (SOP) Penyusunan Rencana Kegiatan dapat dilihat pada Gambar 3.

Adapun Program & Rencana Strategis BLHD Kota Makassar adalah sebagai berikut :

Program Rencana Strategis 2014-2019 BLH Kota Makassar

1. Pengawasandan Pemantauan Kualitas Lingkungan

a. Pengawasan penaatan instrumen pengendalian pencemaran dan kerusakan

wilayah pesisir

b. Pengawasanpengelolaan B3 danLimbah  B3

c. Pengawasan dan pengujian kualitas lingkungan hidup pada badan air

(sungai,danau, laut, kanal)

d. Pengawasan dan pengujian  emisi udarac erobong

e. Monitoring perlindungan DAS Tallo

f. Monitoring pengelolaan  dan pendayagunaa nairtanah

8

Page 9: Pencemaran Udara Mks

g. Monitoring dan evaluasi perlindungan keanekaragaman hayati laut

h. Monitoring dan evaluasi kondisi RTH

i. Pemantauan dan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil.

j. Pemantauan kerusakan biomassa

k. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)

2. PengkajiandanPengembangan Data/InformasiLingkunganHidup

a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

b. Status LingkunganHidup Daerah (SLHD)

c. Data Potensi LB3

d. Data Bank Sampah

e. Profil Kehati

f. Profil TutupanVegetasi

g. Data Non FisikAdipura

h. Data Potensi AirTanah

3. Pelayanan Masyarakat

a. Pos Pengaduan

b. Administrasi Perizinan (Izin Lingkungan, IPLC,TPS LB3, SIPA)

4. Pembinaan

a. Sekolah Adiwiyata

b. Kampung Proklim

c. Eco-Office

d. Eco-Creative

e. Pelatihan Pembibitan/Nursery

5. Konservasi, Rehabilitasi danPemulihan SDA

a. Penembangan sumur resapan biopori

b. Pengelolaan dan rehabilitasi mangrove

6. Pengendalian Polusi

a. Pengujian emisi kendaraan bermotor

b. Pengujian limbah cair

c. Pengujian kualitas udara ambien

9

Page 10: Pencemaran Udara Mks

Gambar1.StrukturOrganisasi BLHD Kota Makassar

(BerdasarkanPerda Kota Makassar No. 3 Tahun 2009)

10

UPTUPT

SEKRETARIATSEKRETARIATKELOMPOK JABATAN

FUNGSIONALKELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN

KEUANGAN

SUBBAGIANKEUANGAN SUBBBAGIAN

PERLENGAPAN

SUBBBAGIAN PERLENGAPAN

BIDANGTATA LINGKUNGAN DAN PENAATAN LINGKUNGAN

BIDANGTATA LINGKUNGAN DAN PENAATAN LINGKUNGAN

BIDANGPENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN

BIDANGPENGAWASAN DAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN

BIDANGPEMULIHAN KERUSAKAN

LINGKUNGAN DAN KONSERVASI SDA

BIDANGPEMULIHAN KERUSAKAN

LINGKUNGAN DAN KONSERVASI SDA

BIDANGPENGEMBANGAN KAPASITAS &

PARTISIPASI MASYARAKAT

BIDANGPENGEMBANGAN KAPASITAS &

PARTISIPASI MASYARAKAT

SUBBIDANGANALISIS DAMPAK

LINGKUNGAN

SUBBIDANGANALISIS DAMPAK

LINGKUNGAN

SUBBIDANGPENAATAN DAN PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN

SUBBIDANGPENAATAN DAN PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN

SUBBIDANGPENGENDALIAN

PENCEMARAN AIR, UDARA DAN TANAH

SUBBIDANGPENGENDALIAN

PENCEMARAN AIR, UDARA DAN TANAH

SUBBIDANGPENGAWASAN LIMBAH B3

DAN DOMESTIK

SUBBIDANGPENGAWASAN LIMBAH B3

DAN DOMESTIK

SUBBIDANGPEMULIHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN WIL.PESISIR

SUBBIDANGPEMULIHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN WIL.PESISIR

SUBBIDANGKONSERVASI SUMBER DAYA

ALAM

SUBBIDANGKONSERVASI SUMBER DAYA

ALAM

SUBBIDANGPENGEMBANGAN KAPASITAS

MASYARAKAT

SUBBIDANGPENGEMBANGAN KAPASITAS

MASYARAKAT

SUBBIDANGPEMBINAAN PARTISIPASI

MASYARAKAT &KEMITRAAN

SUBBIDANGPEMBINAAN PARTISIPASI

MASYARAKAT &KEMITRAAN

KEPALA BADANKEPALA BADAN

Page 11: Pencemaran Udara Mks

Renstra SKPD

20 Tahun

5 Tahun

RPJP Nasional

RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah

Renja-SKPD

Pedoman Dijabarkan

PedomanPenyusunan RAPD

Dijabarkan

DiperhatikanDiacu

Pedoman

1 Tahun

1 Tahun

Pedoman

Pedoman

5 Tahun

Diacu

RPJM Nasional RKP

Gambar2.AlurPerencanaanProgram Daerah MenurutUU Nomor 25 Tahun 2004

11

Page 12: Pencemaran Udara Mks

Gambar 3. SOP Penyusunan Rencana Kegiatan BLHD

12

Page 13: Pencemaran Udara Mks

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Penyumbang polusi udara tertinggi di Kota Makassar yaitu pada emisi transportasi

karena diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang

tingg dengan konsentrasi CO sebesar 4,2 g/m3μ , NO2 sebesar 130 g/mμ .

2. Perencanaan pengendalian kualitas udara dilakukan dengan mengacu Pada RPJP dan

RPJM Nasional, RKP, RPJP, dan RPJM Daerah. Kemudian SKPD (BLHD Kota Makassar)

menyusun sebuah perencenanaan mengenai pengendaliann pencemaran udara di

tingkat kota makassar. Tidak ada unit/ bidang khusus dalam stuktur organisasi BLHD

Kota Makassar yang menangani masalah pengendalian pencemaran udara

B. SARAN

1. Perlu dilakukan Pengukuran secara berkala untuk memantau kualtias udara

kota Makassar

2. Perlu disusun program kebijakan untuk menilai pencemaran udara di Kota

Makassar dari sector lain seperti industry dan sebagainya

3. Perlu dilakukan analisis risiko kepada mengenai dampak yang terjadi pada

kesehatan penduduk Kota Makassar.

13

Page 14: Pencemaran Udara Mks

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Udara Makassar Paling Tercemar di Sulsel.(Online). http://orbit99news.blogspot.com/2011/12/udara-makassar-paling-tercemar-di.html. [diakses pada tanggal 8 Desember 2014]

BadanLingkunganHidup Daerah. 2014. RencanaStrategisBadanLingkunganHidup Daerah Kota Makassar Tahun 2014-2019.

Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.

Daud, Anwar. 2008. Modul Pembelajaran Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan Lingkungan. Jurusan Kesehatan Lingkungan FKM-UNHAS

Halide, J. 2014. Pertumbuhan Kota Picu Pencemaran Udara. http://daerah.sindonews.com/read/871717/25/pertumbuhan-kota-picu-pencemaran-udara-1402305138 [online] diakses 8 Desember 2014 .

Kemen LH. 2012. Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan 2012.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan. http://www.menlh.go.id/DATA/evaluasi_kota_2012.pdf diakses 8 Desember 2014

Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar

Ronalyw. 2013. Kualitas Udara Makassar Meprihatinkan.(Online) http://beritakotamakassar.com/Arsip/index.php?option=com_content&view=article&id=5599:-kualitas-udara-makassar-meprihatinkan. [diakses pada tanggal 8 Desember 2014]

Susilawaty, Andi. 2009. Analisis Kualitas Udara Ambient Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Volume II No. 4

Susilawaty, A. 2009. Analisis Kualitas Udara Ambient Kota Makassar. Jurnal kesehatan Vol. II Nomor 4. http://www.uin-alauddin.ac.id/download-9.%20A.%20Susilawaty.pdf diakses 8 Desember 2014.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional

14