Upload
ledien
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
PENCEMBANCAN METODE ANALISIS MENCCUNAKAN"ALAT ICP AES PLASMA 40 UNTUK
PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb
Arif Nugroho, Hendro Wahyono, S. Fatimah
Abstrak
PENGEMBANGAN METODE ANALISiS iviENGGUi-.JAKAN ALA T ICP AES
PLASMA 40 DENGAN MENGALIRKAN GAS N2 TELAH DILAKUKAN UNTUK
PENENTUAN UNSUR As DAN Sb. Pengembangan metode ini digunakan untuk
menganalisa unsur yang mempunyai panjang gelombang sekitar 200 nm atau lebih kecil
dari 200 nm. Aliran gas N2 digunakan untuk menghilangkan pengaruh udara yang ada
didalam sistem optik. Pada penelitian ini dibuat variasi tekanan aliran gas N2 digunakan
untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik dan diduga dengan besarnya tekanan
aliran gas N2 akan mempengaruhi kinerja alat khususnya pada system optiknya.Tahapan pengujian meliputi konfirmasi identitas, limit deteksi, standar linieritas, presisi
dengan uji ripitabilitas dan akurasi dengan pengukuran bahan standar yang memiliki
konsentrasi pada daerah linier. Konfjrmasi identitas dilakukan untuk mendapatkan bentuk
spektrum yang baik dan ketepatan pengukuran pad a panjang gelombangnya. Limit deteksi
dihitung dengan cara melakukan pengukuran intensitas setiap unsur sebanyak 7 (tujuh) kali
dalam larutan blangko. Linieritas standard dilakukan dengan cara mengukur intensitas
larutan standard untuk setiap konsentrasi yang berbeda. Ripitabilitas dilakukan dengan cara
melakukan pengukuran ulang terhadap salah satu standar selanjutnya dihitung nilai chi
square pada tingkat kepercayaan yang digunakan. Hasil penelitian yang baik diperoleh pada
aliran gas N2 dengan tekanan 20 psi pada panjang gelombang untuk: As pada A 193,759
nm, Sb pada A 206,833 nm. Limit deteksi unsur As 1,2844 ppm, untuk unsur Sb 1,0785
ppm. Linieritas standar unsur As diperoleh mulai dari konsentrasi 1,2844 ppm, sedangkan
untuk unsur Sb mulai dari konsentrasi 1,0785 ppm. Ripitabilitas untuk setiap unsur As dan
Sb masuk dalam range tingkat kepercayaan 95%, hal ini didasarkan pada keberterimaannilai chi square yang diperoleh. Sedangkan akurasi untuk As sebesar 97,81 % dan unsur Sb
sebesar 96,49 %. Dengan hasil analisis yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa adanya
pengaliran gas N2 pada sistem optik dapat menaikkan kinerja alat, hal ini dapat ditunjukkan
dengan perolehan limit deteksi yang lebih kecil dibanding tanpa gas N2. Pengembanganmetode analisis ini valid untuk konsentrasi diatas 1 ppm.
PENDAHULUAN
Int;Judlvely COUplA Plasma - AtomicEmission Spectrometry (ICP AES) Plasma 40merupakan alat untuk analisa unsur-unsur
logam dalam suatu bahi:m. Bahan yang akan
dianalisa harus berwujud larutan yang homogen.
Ada sekitar 80 unsur yang dapat dianalisadengan menggunakan alat ini. Kelebihan alat ini
adalah sangat selektif dan dapat digunakan
untuk mengukur beberapa unsur sekaligus
dalam setiap pengukuran[1], tetapi dengan
,-
201
semakin banyak permintaan pengukuran
ternyata alat ini mempunyai kelemahan yaitu
kurang sensitif terhadap pengukuran unsur yang
mempunyai panjang gelombang dibawah 200
nm. Keterbatasan pengukuran tersebut
ditunjukkan dengan nilai limit deteksi yang
diperoleh. Pad a penelitian sebelumnya tanpa
menggunakan asupan gas N2 diperoleh limit
deteksi 2,4370 ppm untuk As dan 3,8625 ppm
untuk unsur Sb. Sehingga untuk ii1e~gukur
konsentrasi sampel yang lebih rendah tidak bisa
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
dilakukan. Menurut petunjuk pengoperasian alatICP AES Plasma 40 dan Annual Book of ASTM
Standards[2] ada cara untuk mengatasi·
hambatan ini antara lain dengan cara pengaliran
gas N2 pada sistem optik. Gas N2 digunakan
untuk mengurangi kelembaban dan menghi
langkan pengaruh udara atmosfir di sistem optik
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
sensitivitas sinar yang dihasilkan dari unsur yang
mempunyai panjang gelombang dibawah 200
nm (dekat daerah Ultra Violet) dapat dideteksi
dengan baik[3] dan menurunkan limit deteksi
pengukuran. Pada penelitian ini akan dipelajari
pengembangan metode analisis menggunakan
alat ICP AES Plasma 40 dengan mengalirkan
gas N2 pada system optik, pengujian yang
dilakukan meliputi: konfirmasi identitas, limit
deteksi, linieritas standar, presisi dan akurasi
dengan pengukuran bahan standar yang
memiliki konsentrasi pada daerah linie~4].
Pengujian-pengujian diatas perlu dilakukan
selain dapat meningkatkan unjuk kerja alat dan
kualitas personil juga dapat meningkatkan
kepercayaan terhadap hasil pengukuran.
Prinsip Kerja alat ICP AES Plasma 40Prinsip umum pad a pengukuran ini
adalah mengukur intensitas energi/radiasi yang
dipancarkan oleh unsur-unsur yang mengalami
perubahan tingkat energi atom (eksitasi atau
ionisasi) [1]. Larutan sampel dihisap dan
dialirkan melalui capilarry tube ke Nebulizer.
Nebulizer merubah larutan sampel kebentuk
aerosol yang kemudian diinjeksikan oleh ICP.
Pada temperatur plasma, sampel-sampel akan
teratomisasi dan tereksitasi. Atom yangtereksitasi akan kembali ke keadaan awal
(ground state) sambil memancarkan sinar
radiasi. Sinar radiasi ini didispersi oleh
komponen optik. Sinar yang terdispersi, secaraberurutan rY1uncul pad a masing-masing
panjang gelombang unsur dan dirubah dalam
bentuk sinyal listrik yang besarnya sebanding
dengan sinar yang dipancarkan oleh besarnya
konsentrasi unsur. Sinyal listrik ini kemudian
diproses oleh sistem pengolah data [3J.
202
ISSN 0854 - 5561
Metodelogi KegiatanA.Bahan
Pada penelitian ini digunakan bahanbahan antara lain: larutan standar As, Sb
bersertifikat (produksi SPEX), gas Ar HP, gas
N2HP, HN03dan aquadest.B. Peralatan
Alat yang digunakan adalah ICP
AES Plasma 40 dengan merk Perkin Elmer
dan beberapa peralatan gelas untuk
melakukan preparasi.
C. Tahapan Kerja
1. Persiapan sam pelDibuat larutan standar As dan
Sb pad a berbagai konsentrasi dengan
cara mengencer~ar1 larutan standarinduk As dan Sb menggunakan larutan
HN03 1,5 %. sebagai blangko dipakailarutan HN03 1,5 %.
2. Pelaksanaan Penelitian
- Sebelum dilakukan pengukuran
terhadap larutan standar maka perlu
menyiapkan kondisi operasi
eksternal diantaranya suhu ruanganberkisar antara 18-20 DC dan
exhaust ruangan berfungsi denganbaik.
Pengembangan metode analisis
dilakukan dengan melakukan
pengukuran larutan standar As dan
Sb pada berbagai konsentrasi
dengan tekanan aliran gas N2 yang
berbeda yaitu 5, 10 dan 20 psi.
Pengujian untuk setiap tekanan
aliran gas N2 meliputi: konfirmasiidentitas, limit deteksi, linieritas
standar, presisi dan akurasi dengan
pengukuran bahan standar yano
memiliki konsentrasi pad a daerahlinier. Konfirmasi identitas dilakukan
dengan melakukan pengukuransample standar pada konsentrasi
optimum berdasm buku petunjuk
alat, limit deteksi dan linieritas
standar dilakukan . dengan
Tabel 1. Hubungan tekanan dengan nilai limit
deteksi dan koefisien linier regresi
ISSN 0854 - 5561
melakukan pengukuran sam pel
blangko dan standar pad a berbagai
macam konsentrasi masing-masing
sebanyak 7 (tujuh) kali pengulangan,
selanjutnya besaran presisi dan
akurasi diperoleh dari pengukuran
sampel standar yang memiliki
konsentrasi pada daerah linier
sebanyak 7 (tujuh) kali pengukuran
dan dihitung nilai chi square pada
tingkat kepercayaan 95 %.
-Tekana
Limit deteksiKoefisien linier
gas N2
(ppm)regresi (R2)
(psi)
AsSbAsSb
5
1,70912,63170,98430,9952
101,56231,45730,99410,9955
201,28441,07850,99980,9925
Dari Tabel 1 terlihat bahwa dengan
semakin besar tekanan gas N2 yang digunakan
diperoleh nilai limit deteksi pengukuran yang
semakin kecil, hal ini dapat dikatakan bahwa
gas N2 berfungsi menghilangkan pengaruh
udara atmosfir dilingkungan sistem optik se
hingga sinar yang dihasilkan dapat ditangkap
lebih jelas oleh optik. Fenomena ini men un
jukkan bahwa adanya gas N2 dapat memper
besar ketajaman pengukuran dan meningkat
kan sensitifitas pengukuran.
Standar linieritas ditentukan dari pengu
kuran sam pel unsur untuk tiap konsentrasi yang
berbeda, dimana pengukuran dilakukan pada
konsentrasi rendah (± 0,2 ppm) sampai dengan
konsentrasi yang tinggi (± 100 ppm). Kon
sentrasi tertinggi dibatasi sampai dengan 100
ppm dikarenakan untuk menghindari kejenuhan
selang pipa masukan pada alat. Pad a Tabel 1
terlihat bahwa koefisien regresi dari persamaan
linier sekitar 0,9843 hingga 0,9998. Dari pustaka
diperoleh bahwa bila mana nilai koefisien regresi
yang diperoleh lebih besar dari 0,98, hal tersebut
menunjukkan ketepatan persamaan linier
terhadap data ukur cukup baik [5J.
203
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Presisi dan akurasi
Presisi pengukuran ditunjukkan dengan
melakukan uji ripitabilitas. Ripitabilitas pengukuran dilakukan dengan mengukur sample standar
yang memiliki konsentrasi pada daerah linier.
Untuk mengetahui keberterimaan dari hasil yang
diperoleh maka dilakukan uji chi square (X2 ),
yang dihitung dengan menggunakan rumus:
X 2 = L( Xi -X rt) 2/ Xrt (2)
Pad a umumnya derajat kepercayaan
yang diambil untuk pengukuran secara spektrometri sebesar 95 % [4] . Pada tabel chi square
untuk harga df 6 dan derajat kepercayaan 95 %
diperoleh nilai 12,6 [5]. Syarat keberterimaan
berdasarkan chi square adalah nilai X2
pengukuran lebih kecil atau sama dengan nilai
yang diperoleh pad a tabel chi square.
Tabel 2. nilai chi square dan akurasiTekanan Nilai chi squareAkurasi (%)
gas N2
AsSbAsSb
(psi) 5
0,81431,492193,2089,40
104,44852,375196,6996,49
20
1,05021,275697,8193,55
Pada Tabel 2 terlihat bahwa nilai chi squre ada
dibawah nilai chi square tabel sehingga
dikatakan bahwa hasil yang diperoleh dapatditerima.
Akurasi dilakukan dengan mengukur
sample standar yang memiliki konsentrasi pada
daerah linier, selanjutnya dibandingkan dengan
nilai sertifikat. Pada Tabel 2 terlihat bahwa pada
tekanan gas N2 20 psi diperoleh nilai akurasi
yang tinggi. Nilai akurasi yang tinggi
menggambarkan bahwa ketepatan pengukuran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konfirmasi IdentitasPengukuran sample standar As dan
Sb dilakukan pada konsentrasi 100 ppm(sesuai dengan buku petunjuk alat ICP AESPlasma 40) pada ;'=193,759 nm dan untuk As;'=206,833 nm untuk Sb. Pengukuran inibertujuan untuk mencari kondisi optimumpengukuran. Pengukuran pada panjanggelombang dan setting latar yang tepat dapatmemberikan hasil spektrum yang berbentuk
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
lancip dan mempunyai koreksi latar yang kecil,sehingga diperoleh hasil pengukuran yangsebenarnya. Gambar spektrum As dan Sbdapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Spektrum As
Gambar 2. Spektrum Sb
Limit deteksi dan linieritas standar
Limit deteksi (loD) diperoleh dengan
mengukur intensitas blangko sebanyak 7
(tujuh) kali, selanjutnya dikonversi kepersamaan kurva kalibrasi yang merupakan hubunganantara konsentrasi dan intensitas. Hasil kon
sentrasi blangko sebanyak 7 data dihitung konsentrasi rata-rata (Xrt) dan standar deviasinya
(SO). Untuk mengetahui nilai limit deteksi
dihitung dengan menggunakan rumus [4]:
loD= Xrt +(3xSD) (1)Standar linieritas dilakukan untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang benar,linieritas dilakukan dengan mengukur
intensitas standar pada setiap konsentrasi
yang berbeda. Hasil linieritas yang baik
ditunjukkan dengan nilai koefisien linier regresi
yang mendekati 100 % atau 1. Hasil limitdeteksi dan linieritas standar untuk setiap
204
ISSN 0854 - 5561
pengukuran As dan Sb pad a variasi tekanan
dapat dilihat pada Tabel1.
KESIMPULAN
Hasil pengembangan metode analisis
menggunakan alat ICP AES Plasma 40 untuk
penentuan unsur As dan Sb diperoleh hasil yang
baik pada aliran gas Nz dengan tekanan 20 psi
dengan panjang gelombang untuk: As pad a 1\
193,759 nm, Sb pada 1\ 206,833 nm. Limit
deteksi unsur As 1,2844 ppm, untuk unsur Sb
1,0785 ppm. Standard linieritas unsur As
diperoleh mulai dari konsentrasi 1,2844 ppm,untuk unsur Sb mulai dari konsentrasi 1,0785
ppm. Ripitabilitas untuk setiap unsur As dan Sb
masuk dalam range tingkat kepercayaan 95%,
hal ini didasarkan pada keberterimaan nilai chi
square yang diperoleh. Sedangkan akurasiuntuk As sebesar 97,81 % dan unsur Sb
sebesar 96,49 %. Adanya pengaliran gas Nz
pada sistem optik dapat menaikkan kinerja alat,hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan limit
deteksi yang lebih kecil dibanding tanpa gas Nz.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pengem
bangan metode analisis ini valid untuk
konsentrasi diatas 1 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
1. MANUAL ICP AES, PHilLIPS PV 8030,
Netherland, 1989.
2. ANNUAL BOOK of ASTM STANDARDS,
Optical Emission Spectrometric Analysis ofAlumunium and Aluminium Alloy by The
Point To The Plane Technique, Volume03.05.1992.
3. SITI AMINI, "Spektrometri Emisi", Pelatihandan Keahlian Analisis Kimia Bahan Nuklir
secara Spektrometri, PUSDIKLAT BATAN,
Serpong, 1997.4. YULIA KANTASUBRATA, "Validasi
Metod~", Ketidakpastian Pengukuran Hasil
Uji laboratorium, PUSDIKLAT BATAN ,
Serpong, 2003.5. ROBERT L. ANDERSON,"Practical
Statistics for Analytical Chemists" VanNo"Strand Reinhold Company,New
York,1987.
ISSN 0854 - 5561
LAMPIRAN
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Tabel 3. Data analisa unsur As pada tekanan gas N2 5 psi
Sample Intensitas, yketerangan
(ppm), x
rata-rata
Blangka
-20;-11 ;-14;-7;-18;-15;-21 -15,1429
(0,0000)
R2 = 0,9843
0,2000
-14,1429Y = 2,7644 x - 4,8250
0,5000
-7,1429LaD = 1,7091
1,0000
-4,7143Nilai chi square = 0,8143
5,0000
11,2857Akurasi = 93,20 %
10,0000
30,7143
20,0000
73
40,0000
119
50,0000
123,2857
60,0000
151,7143
Uji
127; 124; 118; 114; 125; 124; 136124
ripitabilitas (50,0000)
Tabel 4. Data analisa unsur As pada tekanan gas N2 10 psi
ISample Intensitas, yketerangan
(ppm), x
rata-rata
Blangka
-20;-8;-17;-14;-15;-13;-20 -15,2857.~(0,0000)
R2 = 0,9941
0,2000
-14,1429Y = 2,7869 x - 6,9455
0,5000
-7,7143LaD = 1,5623
1,0000
I -4,2857Nilai chi square = 4,4485
5.0000
I12,8571Akurasi = 96,69 %I
I
10.0000 i 24,5714I 20,0000
I 61I40,0000
I 111,4286I 50.0000
, 129,2857
60,0000
M..: .••.
153,1429
Uji
156; 130; 140; 173;173; 139; 151131,7143
i ripitabilitas I (60,0000)
205
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Tabel 5. Data analisa unsur As pada tekanan gas N2 20 psi
ISSN 0854 - 5561
Sample Intensitas, yketerangan
(ppm), x
rata-rata
Blangka
-17;-26;-26;-34;-25;-22;-18 -24
(0,0000)
R2 = 0,9998
0,2000
-11,5714Y = 8,4576 x - 17,6299
0,5000
-10,5714LaD = 1,2844
1,0000
-7,4286Nilai chi square = 1,0502~_." 5,0000
23,8571Akurasi = 97,81 %I10,0000
70,5714
20,0000
151,2857
40,0000
323,5714
50,0000
397,4286
60,0000
483,1429
100,0000
834,5714
Uji
358;372;424;411 ;392;421 ;394396
ripitabilitas (50,0000)
Tabel 6. Data analisa unsur Sb pada tekanan gas N2 5 psi
Sample Intensitas, yketerangan
(ppm), x
rata-rata
Blangka
-15;-8;-18;-18;-3;-23;-18-14,7143
(0,0000)
R2 = 0,9952
0,2008
-13,7143Y = 5,0063 x - 7,2705
0,5020
-7,4286LaD = 2,6317
1,0040
-2,8571Ni!ai chi square = 1,4921
2,0080
4,2857Akurasi = 89,40 %
5,0200
18,5714
10,0400
44,8571
50,2000270,8571
60,2400311,5714
80,3200
364,8571
Uji
279;274;267;304;276;241 ;268"272,7143ripitabilitas (50,2000)
206
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Tabel 7. Data analisa unsur Sb pada tekanan gas Nz 10 psi
Sample Intensitas, yketerangan
(ppm), x
rata-rata
Blangka
-8;-15;-16;-5;-12;-15;-8-11,2857
(0,0000)
RZ = 0,9955
I0,2008
-6,1429Y = 5,3058 x - 6,0899
0,5020
-5LaD = 1,4573
I1,0040
-3Nilai chi square = 2,3751
2,0080
5,4286Akurasi = 96,49 %
5,0200
21,1429
10,0400
43,4286
50,2000
270,7143
60,2400
345,7143
80,3200
289,8571
Uji
292,256,240,265,244,302,283268,8571
ripitabilitas _ (592?'QQ.QL .
. - ..
Tabe! 8. Data analisa unsur Sb pada tekanan gas Nz 20 psi
Sample Intensitas, yketerangan(ppm), x
rata-rata-
Blangka-27;3;-18;-3;-4;-5;-7 -8.7143
(0,0000)RZ = 0,9925
0,1004
-6,4286Y = 12,0389 x - 8,9848
0,2008
-4,7143LaD = 1,0785
0,5020
2Nilai chi square = 1,2756
1,0040
4Akurasi = 93,55 %
2,0080
15,1429
5,0200
68,285710,0400
154,1429
20,0800305,2857
30,1200
341,8571
60,2400
860,5714
80,32UU
I ..994,7143
-----100,4000-
1123,14291---'- Uji339; 327; 327 ;393; 309;365; 368346,8571
ripitabilitas (30,1200)
207