Upload
zulhamdenim
View
63
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
arema
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PENCERNAAN PADA PARAMECIUM
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Fisiologi Hewan dan Manusia
yang dibina oleh Dr. Abdul Ghofur, M.Si dan Dra. Susilowati, M.S
Disusun Oleh :
1. Alifia Yulianita ( 130342613487 )
2. Indah Nur Fadlina ( 130342603488 )
3. Khaizzatul Mufarokkah ( 130342615330 )
4. Nining Nurnaningsih ( 130342603497 )
5. Suhartini ( 130342603499 )
6. Zulham Dwi F ( 130342615331 )
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2014
A. TOPIK
PENCERNAAN PADA PARAMECIUM
B. DASAR TEORI
Paramaecium, merupakan salah satu spesies dari Kelas Ciliata, Filum Protozoa.
Hewan ini seluruh permukaan tubuhnya bersilia yang berfungsi sebagai alat gerak.
Paramaecium biasanya hidup di air tawar dan mudah ditemukan pada sisa tumbuhan
yang membusuk. Hewan ini mudah dibiakkan di dalam laboratorium dengan
mendidihkan air dicampuri jerami (Prassad, 1980).
Pada pengamatan secara mikroskopis mudah teramati inti yang terdiri dari
makronukleus dan mikronukleus, vakuola kontraktil, vakuola makanan dan “rongga
mulut”. Vakuola makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencerna makanan, dan mengedarkannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi
sel. Awalnya makanan masuk ke dalam sel melalui “rongga mulut” (= oral grove), lalu
masuk ke dalam sitostoma (“mulut”). Pada saat sampai di mulut makanan didorong
dimasukkan ke dalam sitofaring (Prasad, 1980). Ketika makanan mencapai bagian dasar
sitofaring dibentuk vakuola makanan. Gerakan makanan dimulai dari “mulut” sampai ke
sitofaring dibantu oleh gerakan silia dan dorongan air yang masuk. Pembentukan vakuola
makanan dapat terjadi setiap 5 menit (Koptal, et al., 1980)
Pencernaan makanan didalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola
makanan tersebut bergerak didalam sitoplasma (gerak siklosis). Gerak siklosis dimulai
dari “mulut” ke arah posterior, kemudian ke arah anterior dan aboral, selanjutnya kembali
ke posterior. Pengeluaran sisa pencernaan melalui “sitopage” (anus). Sitopage terletak di
posterior “mulut”.
Proses pencernaan terjadi pada saat siklosis. Enzim pencernaan yang terlibat
adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan oleh lisosom ke dalam
vakuola makanan. Pada awalnya vakuola makanan bersifat basa, kemudian berubah
menjadi asam dan akhirnya menjadi basa lagi. Hasil pencernaan ini akan berdifusi ke
dalam sitoplasma (Koptal, et al., 1980).
Rongga makanan yang bergerak secara siklosis secara bertahap akan mengecil
ukurannya karena proses digesti dan absorbsi. Akhirnya sisa makanan yang tidak tercerna
akan dikeluarkan melalui sitopage (Koptal, et al., 1980).
C. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna yang terjadi pada rongga
makanan karena adanya perubahan pH dengan menggunakan indikator zat warna “Congo
Red”.
D. ALAT DAN BAHAN
ALAT: BAHAN:
1. Mikroskop cahaya 1. biakan Paramaecium umur 2 minggu
2. 1 set CC-TV 2. yeast/ragi
3. kaca benda 3. aquadest
4. kaca penutup 4. Congo Red
5. pipet tetes
6. kapas
7. lampu spiritus
8. beaker glass 50 cc