13
PENCERNAAN Egi Yulianty (066111091), Irma Nur Rahmawati (066111092), Lucky Setia Rahman (066111093), Nandika Putri Trisani (066111094), Raditya Rizky Apriyansyah (06611101) . 6 Mahasiswa Program Studi Farmasi 2011 (kelompok 6) ABSTRAK Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Sistem pencernaan manusia secara fisiologis akan mengkaji segala hal yang berhubungan dengan proses dan keterkaitannya dengan struktur organ serta kelenjar pencernaan. Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan kelinci sebagai bahan percobaan. Pada katak terdapat rambut getar atau silia. Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Pada saluran pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karenaitu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Pada posisi rahang datar kecepatan kontraksi rambut getar lebih cepat. Jenis-jenis gerakan pada masing-masing bagian pencernaan menunjukkan perbedaan. Kata kunci: Rambut getar, saluran pencernaan, gerakan peristaltik, gerakan antiperistaltik, gerakan segmentasi, gerakan pendulum. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencer-naan mulai dari mulut sampai ke anus yang berfungsi menyalurkan & mencerna serta menyerap makanan dibantu oleh adanya rambut getar pada daerah langit-langit dan adanya kelenjar pencernaan. Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 1

Pencernaan (Repaired)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pencernaan (Repaired)

PENCERNAANEgi Yulianty (066111091), Irma Nur Rahmawati (066111092), Lucky Setia Rahman (066111093), Nandika Putri Trisani (066111094), Raditya Rizky Apriyansyah (06611101) .

6Mahasiswa Program Studi Farmasi 2011 (kelompok 6)

ABSTRAK

Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Sistem pencernaan manusia secara fisiologis akan mengkaji segala hal yang berhubungan dengan proses dan keterkaitannya dengan struktur organ serta kelenjar pencernaan. Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan kelinci sebagai bahan percobaan. Pada katak terdapat rambut getar atau silia. Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Pada saluran pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karenaitu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Pada posisi rahang datar kecepatan kontraksi rambut getar lebih cepat. Jenis-jenis gerakan pada masing-masing bagian pencernaan menunjukkan perbedaan.

Kata kunci: Rambut getar, saluran pencernaan, gerakan peristaltik, gerakan antiperistaltik, gerakan segmentasi, gerakan pendulum.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dalam sistem pencernaan

terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencer-naan mulai dari mulut sampai ke anus yang berfungsi menyalurkan & mencerna serta menyerap makanan dibantu oleh adanya rambut getar pada daerah langit-langit dan adanya kelenjar pencernaan. Dalam menja-lankan fungsinya tentu akan terjadi gerakan dari satu bagian ke bagian yang lain pada saluran pencernaan. Gerakan dalam saluran pencernaan

yaitu,gerakan peristaltik, gerakan an-tiperistaltik, gerakan segmentasi dan gerakan pendulum.

1.2. Tujuan PercobaanMengamati aktifitas rambut

getar dalam rongga mulut katak dan mempe-lajari gerakan atau kontraksi bagian-bagian saluran pencernaan kelinci.

1.3. Hipotesisa. Kecepatan aktifitas rambut getar

pada rongga mulut katak dengan posisi rahang datar lebih cepat

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 1

Page 2: Pencernaan (Repaired)

daripada posisi rahang ke depan dan ke belakang.

b. Pada beberapa bagian saluran pencernaan memiliki jenis ge-rakan saluran pencernaan yang sama seperti pada duodenum, jejunum, ileum & caecum.

1.4. Tinjauan Pustaka Semua organisme di bumi ini me-merlukan persediaan makanan yang tetap untuk dapat terus hidup. Salah satu caranya adalah dengan meng asimilasi makanan atau nutrisi (Volk and Wheeler, 1993). Kata nu-trisi berasal dari bahasa Inggris, yaitu nutrient  yang berarti rangkaian pro-ses dimana suatu organisme mema-sukkan makanan ke dalam tubuhnya, dicerna, kemudian makanan tersebut diubah menjadi sel, jaringan baru dan energi yang penting bagi aktivitas dalam tubuh (Wulangi, 19-93). Mak-hluk hidup yang membeku biasanya menghadapi banyak risikokematian. Namun katak tidak mengalami itu. Dalam keadaan membeku, katak me-miliki keistimewaan mampu mem-buat banyak glukosa. Seperti meng-idap diabetes, kadar gula dalam darahnya naik tinggi sekali. Kadang sampai 550 milimol/liter.(Angka ya-ng normal untuk katak adalah 1-5 mmol/liter sedangkan manusia 4-5 mmol/liter). Dalam kondisi normal, konsentrasi glukosa setinggi ini bisa menyebabkan masalah serius (Yas-min, 2007). Salah satu bagian mor-fologi khas pada katak adalah pada sistem pencernaannya. Morfologi pa-da katak terdiri dari kulit, mata, tangan, kaki dan berbagai macam morfologi lainnya. Pencernaan pada katak yang meliputi, esophagus, kemudian lambung, pancreas, dan kemudian menuju usus halus, duo-

denum (usus 12 jari), dan selanjutnya usus besar, limfa kloaka dan yang terakhir pada kantong kemih (Volk and Wheeler, 1993). Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Silia memiliki peran bermacam-macam sesuai de-ngan tempatnya. Pada saluran pen-cernaan rambut getar/silia berperan dalam tran-portasi bahan makanan. Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karenaitu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah (Wulangi, 19 93). Pada katak, aktivitas rambut ge-tar pada epitel rongga mulut bergerak dari mulut ke anus, sambil menyapu bersih segala kotoran (debris) yang ada di sepanjang saluran pencernaan. Hal tersebut menyerupai aktivitas rambut getar yang ditemukan pada sistem respirasi mamalia (Wulangi, 1993).

Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga mulut katak dan ber-fungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan di-nding cavum oris. Untuk memu-dahkan proses masuknya makanan kedalam oesophagus ada rambut getar pada jaringan epitel yang mengalirkan cairan atau benda par-tikel yang diarahkan ke suatu arah di atas epitel Mulut katak mempunyai bagian-bagian yang sangat kompleks dan fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah sebagai alat untuk me-nangkap mangsa juga sebagai alat untuk menelan. Saliva pada saluran pencernaan untuk memudahkan ma-suknya makanan ke dalam esopha-gus, ada rambut getar pada jaringan epitel yang dapat mengalirkan cairan

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 2

Page 3: Pencernaan (Repaired)

atau partikel yang dialirkan ke arah epitel bersilia tersebut (Schmidt, 1990).

Gerakan rambut getar ini didukung oleh adanya ATP, jumlah rambut banyak sekali, terletak pada langit-langit rahang atas terutama pada pallatum Kelenjar ludah yang dihasilkan oleh mulut katak ini di-lengkapi oleh rambut getar yang memungkinkan proses pencernaan lebih mudah dilakukan.Untuk memu-dahkan proses pencernaan pada katak maka dipergunakan dua macam lu-dah yaitu yang berbentuk cair dan yang berbentuk lendir (Wulangi, 19 93).

Kelinci termasuk pseudoru-minant yaitu herbivora yang tidak dapat mencerna serat kasar dengan baik. Kelinci memfermentasikan pa-kan di caecum yang kurang lebih 50 % dari seluruh kapasitas saluran pen-cernaannya (Sarwono, 2001).

Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricollis) ter-diri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pe-ncernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, in-testinum dan berakhir di anus. Rong-ga mulut pada kelinci (Lepus nigri-collis) dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang me-

rupakan langit-langit lunak dan di-dalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam alveolus (lu-bang dalam rahang). Gigi pada ke-linci (lepus nigricollis) berfungsi un-tuk memotong atau mengerat ma-kanan. Pharynk berfungsi untuk ro-ngga dibelakang mulut yang meru-pakan persimpangan jalan ma-kanan dari jalan respirasi. Oesophagus me-rupakan pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus meru-pakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersam-bung dengan deodenum dan fun-dus. Selain itu terdapat juga kelenjar pen-cernaan yang meliputi kelenjar lu-dah, menghasilkan saliva yang me-ngandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin & kelenjar pencernaan (Bro-towidjoyo, 1994).

Lidah mempunyai papila pe-rasa. Terdapat 4 pasang kelenjar lu-dah, yaitu parotid, infraorbital, sub-maxilari dan sublingual. Terdapat ka-ndung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam  duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermi-formis (umbai cacing) yang bentuk-nya seperti jari (Brotowidjoyo,1994).

Urutan sistem digesti kelinci adalah sebagai berikut:

o Mulut. Di dalam mulut terjadi pen-cernaan secara mekanik yaitu dengan jalan mastikasi bertujuan untuk me-mecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menca-mpurnya dengan saliva yang meng-andung enzim amilase yang mengu-

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 3

Page 4: Pencernaan (Repaired)

bah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan (Kamal, 1982).

o Oesophagus. Merupakan lanjutan da-ri pharing dan masuk ke dalam ca-vum abdominale dan bermuara pada bagian ventriculus (Anonimous,19 90 ).

o Ventriculus. Lambung kelinci disebut juga ventrikulus yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal (kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus). Ventrikulus berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakan dan tempat terjadinya proses pen-cernaan dimana dinding lambung mensekresikan getah lambung yang terdiri dari air, garam anorganik, mu-cus, HCl, pepsinogen dan faktor in-trinsik yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12. Keasaman ge-tah lambung bervariasi sesuai dengan macam makanannya. Pada umumnya sekitar 0,1N atau ber-pH lebih ku-rang dari 2 (Kamal, 1982).

o Usus halus. Terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum. Kelenjar branner menghasilkan getah duodenum dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-vili dan getah ini bersifat basa. Getah pankreas yang dihasilkan disekresikan ke dalam duodenum melalui ductus pancreaticus. Jejenum merupakan kelanjutan dari duode-num dan illeum di sebelah caudal ventriculus dan berfungsi sebagai te-mpat absorbsi makanan (Kamal, 1982).

o Coecum. Berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan. Da-lam coecum makanan disimpan da-lam waktu sementara. Pencernaan se-lulosa dilakuakan oleh bakteri yang menghasilkan asam asetat, propionat dan butirat (Aminudin, 1986).

o Intestinum crassum. Colon berjalan ke arah caudal diagonal menyilang

coecum. Di sini terdapat ascenden dan colon transverasum, colon de-scenden dan colon sigmoideum yang belum jelas (Aminudin, 1986).

o Rectum. Rectum merupakan kelan-jutan dari colon dan membentuk feses. Rektum berakhir sebagai anus (Aminudin, 1986).

o Anus. Feses yang keluar lewat anus mengandung air. Feses merupakan sisa makanan yang tidak tercerna. Cairan dari tractus digestivus, sel-sel epitel usus, mikroorganisme, garam organik, stearol dan hasil dekompo-sisi dari bakteri keluar melalui anus (Kamal, 1982).

Gambar 2. Saluran Pencernaan Pada Kelinci

BAB II METODELOGI KERJA

2.1. Alat dan Bahan Katak, kelinci, larutan fisi-

ologis, larutan ringer, alat disek-si, serbuk gergaji/gabus, jarum pentul.

2.2 Cara KerjaUntuk mengamati aktifitas

rambut getar, telentangkan katak de-serebrasi pada papan fiksasi, gunting sudut mulut kiri dan kanan serta seluruh rahang bawahnya, basahi langit-langit dengan larutan fisiolo-

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 4

Page 5: Pencernaan (Repaired)

gis, ambil serbuk gergaji yang kecil, letakkan pada langit-langit, amati pergerakan serbuk gergaji dan catat waktunya. Miringkan posisi katak ke arah depan kemudian ke belakang catat masing-masing waktunya.

Untuk mengamatai pergerakan pada saluran cerna, sembelih seekor kelinci, segera kuliti dan bedah ba-gian perutnya, tambahkan larutan ringer pada rongga perut dan amati gerakan saluran pencernaan dan ca-tat.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil PercobaanTabel 1. Tabel pengamatan kece-patan aktifitas rambut getar pada rongga mulut katak

Dilihat dari mikroskop tampak rambut getar yang diambil dari ro-ngga mulut katak bergerak.

Gambar 3. Rambut getar pada katak

Tabel 2. Pengamatan pergerakan pa-da bagian saluran pencernaan

Bagian saluran pencernaan

Jenis gerakan

Lambung -Duodenum Peristaltik

Jejenum SegmentasiIleum SegmentasiCecum Pendulum Colon Peristaltik

3.1 Pembahasan Esophagus katak yang telah

dibedah, kemudian ditetesi NaCl fisiologis. Pemberian larutan NaCl fisiologi bertujuan agar esophagus katak tidak kering dan juga untuk mempertahankan cairan tubuhnya, agar silia-silia pada pencernaan katak berada pada kondisi fisologisnya sehingga silia-silia tersebut dapat berkerja seperti pada saat katak hidup. Rambut getar pada rongga mulut katak berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris, agar memudahkan proses masuknya ma-kanan ke dalam esophagus dan ak-hirnya masuk ke lambung.

Hasil yang didapatkan pada

pengamatan gerakan rambut getar katak pada berbagai keadaan papan fiksasi yaitu pada katak keadaan papan fiksasi rata yang hanya tertin-ggal kepala, eshopagus yang dibelah dan ditetesi larutan NaCl dengan waktu yang diperlukan 60 detik. Un-tuk papan fiksasi yang miring ke depan dengan waktu 3 menit, 1 menit 59 detik. Sedangkan pada papan fiksasi dengan keadaan miring ke belakang dengan waktu 4 menit 27 detik, Didapatkan hasil waktu yang berbeda-beda mungkin dikarenakan dengan keadaan papan fiksasi terse-but.

Untuk pengamatan gerakan rambut getar dibawah mikroskop didapatkan hasil dengan terlihatnya

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 5

Posisi Rahang Kecepatan Kontraksi rambut

getarDatar 60 detikMiring ke Depan 1 menit 59 detikMiring ke Belakang 4 menit 27 detik

Page 6: Pencernaan (Repaired)

rambut getar (cilia) pada katak. Se-harusnya dapat terlihat adanya pallatum molle dam pallatum durum pada cava oris dan kelenjar lainnya dibawah mikroskop. Kedua pallatum dari katak terdiri dari dua jaringan yaitu jaringan fibrik dan selaput len-dir yang mengandung rambut-rambut getar yang membantu dalam proses menelan. Pallatum durum tersusun oleh tajuk-tajuk  pallatum, dari sebelah depan tulang maxillaries dan sebelah belakang tersusun oleh tajuk-tajuk pallatum, dari sebelah depan tulang maxillaries dan dibelakang pallatum inter dalam pallatum molle. Larutan NaCl itu sendiri yaitu mempunyai garam ion-ion yang pada daerahnya me-nyebabkan darah semakin encer karena efek persenyawaan. Dapat menimbulkan tekanan osmotik dalam darah lebih kecil dari tekanan os-motik jaringan sehingga zat dapat masuk. Sehingga sebelum digunakan untuk aktivitas rambut getar cairan yang ada di dalam esopaghus atau lambung tersebut tidak akan meng-ental atau membeku terlebih dahulu.

Gambar 3. Gerakan rambut getar (cilia)

o KerongkonganOtot kerongkongan dapat ber-

kontraksi secara bergelombang se-hingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerong-

kongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara ber-gantian. Jadi, gerak peristalsis meru-pakan gerakan kembang kempis ke-rongkongan untuk mendorong maka-nan masuk ke dalam lambung.

o Lambung Di dalam lambung terjadi ge-

rakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di da-erah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lam-bung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk le-bih giat dibanding saat lambung da-lam keadaan kosong. Setiap bagian lambung berkontraksi akan mempe-ngaruhi bagian yang lainnya. Perge-rakan-pergerakan itu menghasilkan gerakan pencampuran dan gerakan ke atas dari bahan-bahan dalam ru-men, kembalinya digesta ke mulut untuk ruminansi dan eruktasi gas.

Gambar 4. Lambung kelinci

o Duodenum Usus dua belas jari bagian

pertama usus halus adalah usus sua belas jari (duodenum), yang pan-jangnya dua belas jari orang dewasa. Proses pencernaan pada usus dua belas jari dibantu oleh cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Jadi dalam usus dua belas jari makanan masih dicerna lagi karena ada bahan maka-nan yang belum hancur di lambung.

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 6

Page 7: Pencernaan (Repaired)

Setelah mengalami penghancuran di usus dua belas jari makanan itu berupa cairan bubur yang sangat halus. Selanjutnya dengan gerakan pe-ristaltik masuk ke dalam usus halus. Sedangkan pada usus halus terjadi gerakan segmentasi. Di dalam ileum terjadi penyerapan sari maka-nan hasil pencernaan. Dinding dalam dari ileum berlipat-lipat yang disebut de-ngan jonjot (villi). Villi berfungsi untuk memperluas bidang penyera-pan sari makanan. Sari makanan ya-ng larut dalam air (seperti glukosa, asam amino, vitamin B dan C) diserap oleh darah dalam pembuluh kapiler kemudian diedarkan ke selu-ruh sel yang membutuhkan. Molekul  glukosa diserap secara difusi dengan kecepatan maksimum 120 gram tiap jam. Otot yang terutama berperan pada kontraksi untuk mencampur makanan adalah otot longitudinal. Bila bagian mengalami distensi oleh makanan, dinding usus halus akan berkontraksi secara lokal. Tiap kontraksi ini melibatkan segmen usus halus sekitar 1-4cm, pada saat suatu segmen usus halus yang berkontraksi mengalami relaksasi, segmen lainnya segera berkontraksi, sehingga maka-nan bercampur dengan enzim pen-cernaan dan mengadakan hubungan dengan mukosa usus halus lalu ter-jadi absorsi.

o ColonUkuran lebih besar daripada

usus halus, terdapat sakulasi (kan-tong–kantong). Disini terjadi Ferm-entasi dan absorpsi air dan elektrolit secara intensif. Hanya sedikit gerak peristaltik.Gerak Kolon dalam colon dan caecum hanya terdapat sedikit gerakan, gerakan itu terutama untuk mencampur agar memudahkan pe-ranan usus besar sebagai wadah fer-

mentasi dan daerah absorpsi, khu-susnya pada herbivora.

Gambar 5. Usus besar pada kelinci

o Jejenum Gerakan segmental berperan

memisahkan satu bagian makanan di usus dari beberapa bagian lainnya agar bisa dicerna dan diserap. Oleh karenanya terdapat bagian kosong di usus puasa (jejunum).

o CaecumPada monogaster bentuknya

kecil, dan herbivora lebih besar daripada karnivora. Pada kuda (non-ruminansia) ukurannya sangat besar karena tempat fermentasi. Gerakan penduler (mencampur) sehingga pe-nyerapannya maksimal. Sementara gerakan pendulum, menyebabkan isi usus bercampur dengan empedu yang berasal dari hati dan getah pankreas dari pankreas. Sementara itu isi usus yang cair akan dijalankan oleh sera-ngkaian gerak bergelombang yang memompa dengan cepat. Setiap ge-rakan lamanya satu detik dan antara satu gerakan ada istirahat beberapa detik. Gerakan Caecum, dalam colon dan caecum terjadi absorpsi air dan elektrolit yang intensif dan terdapat proliferasi bakteria yang nyata, se-hingga bakteria dan bagian-bagia-nnya turut membentuk feces. Gera-kan caecum bertugas untuk menca-mpur ingesta agar absorpsi air dan elektrolit dari usus besar terlaksana secara maximal.

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 7

Page 8: Pencernaan (Repaired)

Gambar 6. Caecum pada kelinci

BAB IV PENUTUP

4.1 KesimpulanFisiologi bertujuan agar eso-

phagus dan lambung katak tidak  kering dan juga untuk memperta-hankan cairan tubuhnya. Rambut ge-tar pada katak berfungsi untuk me-nimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris, agar memudahkan proses masuknya makanan ke dalam esophagus dan akhirnya masuk ke lambung. Kelinci ini sangat menarik sekali untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya yaitu dari segi morfologi dan anatominya. Ke-linci memiliki saluran pencernaan yang terdiri atas: Mulut(cavum oris), pharynx, esophagus, lambung (ru-men, reticulum, dan leumums), usus halus (duodenum,jejunum, dan Ile-um), usus besar (coecum,colon, dan rectum)

4.1 SARAN           

Praktikan hendaknya berhati-hati dalam membedah hewan yang akan diteliti, agar organ-organ yang ada didalam tubuh hewan tersebut dapat diteliti dengan jelas. Praktikan harus berkerja sesuai dengan prose-dur yang ada didalam panduan buku pratikum.

DAFTAR PUSTAKA

Blakely, James dan David H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Fitria, Eka. 2010. Panduan Praktikum Zoologi Vertebrata. Cirebon : Pusat Laboratorium IAIN Syakh Nurjati Cirebon.

Kusnadi & Didik Priyandoko. 2004. Biologi Umum. Jakarta : Piranti.

Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiology Adaptation and Environment  Fourth Edition. Cambridge University Press, Cambridge.

St. Mainah, Henni , Lovita Ariani ,dkk. 2009. Penuntun  Praktikum Fisiologi Ternak . Jatinangor.

Subowo. 1992.Histologi Umum. Bumi aksara, Jakarta.

Volk and Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Edisi ke lima jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Warren F, Walker Jr, dkk. 1984. Zoologi Umum Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.

Wulangi, K. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Yasmin, Nuraini. 2007.Silia Pada Katak.Jakarta

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 8