Upload
harriy-agung
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemilihan Usaha
Kulit pisang adalah merupakan bahan buangan (limbah buah oisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang
sebagai limbah organic saja atau digunakan sebagai makanan ternak. Jumlah dari kulit buah
pisang cukup banyak, yaitu 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Hal ini tentunya kurang
ekonois, karena kulit pisang akan terbuang sia-sia dan bahkan hanya menjadi limbah yang
akan mengganggu masyarakat. Alangkah baiknya jika kulit buah pisang dapat dimanfaatkan
sehingga menjadi sesuatu yang lebih berguna. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan
memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku
makanan.
Di Kalimntan Timur sendiri pisang merupakan salah satu komoditi utama yang dihasilkan dari
lahan perkebunan yang ada. Produksi pisang mencapai 113.113 ton dalam 1 tahun
(BPS,2010). Banyak usaha-usaha kecil yang bergerak dalam pengolahan pisang seperti,
pisang goring dan keripik pisang. Terutama di wilayah Samarinda, kita dapat melihat banyak
sekali usaha menjual gorengan yang juga menjual pisang goreng sebagai salah satu pilihan
yang dijual. Tetapi limbah kulit pisangnya belum dimanfaatkan, hanya dibuang begitu saja.
Dengan demikian kita dapat meanfaatkan limbah kulit pisangmenjadi es krim yang lezat dan
juga tentunya mengandung banyak gizi yang berguna bagi tubuh manusia. Hal ini dapat
meningkatkan nilai ekonomi dari kulit pisang dan mengurangi limbah disekitar lingkungan.
Kandungan unsure gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, fosfor,
zat besi, vitamin B, Vitamin C dan air. Unsur-unsur inilahyang dapat digunakan sebagai sumber
energy dan antibody bagi manusia. Berdasarkan analisis kimia kulit pisangdaoat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pe,buatan makanan. Produk yang telah dihasilkan dari pengolahan kulit
pisang antara lain, keripik kulit pisang, tepung kulit pisang, dan anggur kulit pisang. Dan
sekarang dengan mengadopsi ide yang sudah ada sebelumnya, kami akan mengembangkan
pemanfaatan kulit pisang menjadi es krim kulit pisang di daerah Kalimantan Timur, khususnya
wilayah kota Samarinda.
Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang es krim kulit pisang.
2. Meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kulit pisang.
3. Mengetahui teknik pengolahan es krim kulit pisang.
4. Mengembangkan sumber gizi baru yang murah, bergizi, dan ramah lingkungan, serta
nikmat di lidah.
Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan studi kelayakan ini ialah meningkatkan nilai ekonomis dari
limbah kulit pisang dan mengurangi jumlah limbah tersebut di masyarakat. Serta dapat
membuka peluang usaha baru di masyarakat, terutama bagi para mahasiswa.
PROFIL USAHA
Profil usaha dari usaha yang akan dijalankan adalah sebagai berikut:
Nama Usaha
Banana Peel Ice Cream
Jenis Usaha
Es Krim Berbahan Dasar Kulit Pisang
Motto Usaha
Lezat, Nikmat, Berkelas, Murah dan Sayang Lingkungan.
Ilustrasi Usaha
Banana Peel Ice Cream adalah usaha dagang berbasis mikro yang merupakan usaha pertama
di wilayah Samarinda yang memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan bakunya. Produk
yang dihasilkan dari usaha ini adalah es krim berbagai rasa yang terbuat dari kulit pisang
kemudian diproses menggunakan teknologi mesin maupun secara manual.
Visi Usaha
Berusaha menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan limbah menjadi lebih bernilai dan
membuka usaha baru bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Misi Usaha
- Mengurangi jumlah dan meningkatkan nilai ekonomis dari limbah yang kurang dimanfaatkan
oleh masyarakat.
- Memberikan keterampilan bagi para mahasiswa dalam mengolah es krim kulit pisang yang
dapat diaplikasikan ke masyarakat luas.
- Meningkatkan pelayanan bagi konsumen
ANALISIS PASAR DAN PRODUK
Produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah es krim berbagai rasa yang terbuat dari ekstrak
kulit pisang. Diolah secara manual dan juga menggunakan teknologi mesin. Pengolahan
dengan cara manual menghasilkan es krim lembut yang dikemas menggunakan cup berukuran
250 ml. sedangkan es krim yang diproses menggunakan mesin akan menghasilkan hard ice
cream yang dijual menggunakan cone. 1 cup es krim kulit pisang dijual(dititipkan) ke toko-toko
dengan harga 3.200 rupiah dan dipasarkan dengan harga 3.500 rupiah., sedangkan es krim
kulit pisang yang menggunakan cone dijual dengan harga 2.500 rupiah.
Keunggulan dari produk ini antara lain mengandung banyak zat gizi yang berguna bagi tubuh,
bahan baku relative mudah diperoleh, serta merupakan produk baru yang unik serta yang
pertama kali di Samarinda. Bahan baku yang mudah didapatkan dan keberadaannya yang
selslu ada setiap hari, memungkinkan untuk memproduksi produk ini secara berkelanjutan.
Marketing Plan
Dalam upaya menungkatkan keberhasilan pemasaran dan kepuasan konsumen, maka dala
pemasaran produk dilakukan 4 variabel marketing mix, yaitu produk, harga, promosi, dan
tempat.
1. Produk
Banana peel ice cream mengandung berbagai gizi makanan yang penting bagi tubuh
seperti krbohidrat, lemak, protein, posfor, zat besi, kalsium, vitamin A,B,C, dan berbagai gizi
lainnya sehingga menjadikan produk ini unggul dan dapat bersaing dengan produk lain di
pasaran.
2. Harga
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau bagi semua kalangan, yaitu Rp 3.200,- harga ke
perantara (toko-toko), dan harga eceran sebesar Rp 3.500,-. Keuntungan Rp 300,- untuk
toko-toko tempat menitip produk.
3. Promosi
Promosi merupakan komponen yang sangat penting dalam Marketing Mix ubtuk
meningkatkan permntaan. Promosi bertujuan untuk mengenalkjan produk banana peel ice
cream kepada calon konsumen. Promosi dilakukan dengan 4 variabel Promotion Mix
sebagai berikut:
a. Periklanan
Periklanan ini dilakukan dengan menyebarkan brosur tentang banana peel ice cream
kepada calon konsumen.
b. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Dala promosi Banana Peel Ice Cream dapat dilakukan dengan promosi langsung kepada
konsumen.
c. Promosi penjualan (Sales Promotion)
d. Publisitas
Pemasaran dengan publisitan dapat dilakukan dengan cara promosi dari mulut ke mulut
atau melalui internet.
4. Tempat (Saluran Distribusi)
a. Produsen – konsumen
b. Produsen – Pengecer – konsumen
Operating Plan
Financial Plan
Pengadaan inventaris:
1. 2 buah bak sedang